rmk ak keuangan_2
Post on 24-Jan-2016
8 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENYUSUTAN, PENURUNAN, DAN DEPLESI
PENYUSUTAN-METODE ALOKASI BIAYA
Penyusutan adalah suatu alat dalam alokasi biaya, yaitu sebagai proses dalam
mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional
selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut. Pendekatan
ini digunakan dengan alasan nilai aktiva dapat naik turun pada saat aktiva tersebut dibeli dan
dijual. Jika aktiva jangka panjang dihapus, maka istilah penyusutan atau depresiasi menunjukkan
bahwa aktiva tetap berwujud telah menurun nilainya. Apabila yang terlibat adalah aktiva berupa
sumber daya alam, maka istilah penurunan nilai aktiva tersebut adalah deplesi. Sedangkan ketika
aktiva tak berwujud yang terlibat, istilahnya adalah amortisasi.
Faktor-faktor yang terlibat dalam proses penyusutan adalah :
1. Dasar penyusutan aktiva
2. Estimasi umur pelayanan atau jasa
3. Metode penyusutan
a. Metode aktivitas
b. Metode garis lurus
c. Metode beban menurun (jumlah-angka-tahun, metode saldo menurun)
a. Metode Aktivitas
Metode aktivitas juga dikenal senagai pendekatan beban variabel atau unit produksi. Metode
ini mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan
bukan dari berlalunya waktu. Rumus yang digunakan dalam perhitungan metode ini adalah :
b. Metode Garis Lurus
Metode ini mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan fungsi dari
penggunaan. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut :
1
c. Metode Beban Menurun
Metode ini menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan
beban yang lebih rendah pada periode mendatang. Karena metode ini memperbolehkan
pembebanan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dibandingkan dengan metode-metode
lainnya. Metode ini dibagi menjadi dua, yaitu :
- Metode jumlah-angka-tahun
- Metode saldo menurun
d. Masalah Penyusutan Khusus
Beberapa masalah khusus yang berkaitan dengan penyusutan tetap adalah :
- Penyusutan dan Periode Parsial atau Sebagian
- Penyusutan dan Penggantian Aktiva Tetap
- Revisi Tarif Penyusutan
PENURUNAN NILAI (IMPAIRMENT)
Pada umumnya standar-standar akuntansi terkait dengan nilai LCM (lower cost of market)
untuk persediaan tidak dapat diaplikasikan pada property, pabrik, dan peralatan. Bahkan ketika
property, pabrik, dan peralatan telah mengalami keusangan. Sehingga pencatatannya sering luput
dari perhatian, karena tidak seperti persediaan, sulit untuk mendapatkan nilai wajar property,
pabrik, dan peralatan yang tidak subjektif.
Penurunan nilai atau impairment terjadi apabila jumlah tercatat aktiva tidak dapat dipulihkan
dan, oleh karena itu, perlu dihapuskan. Berbagai kejadian dan perubahan situasi mungkin akan
mengarah pada suatu penurunan nilai, contohnya:
a. Suatu penurunan nilai yang signifikan dalam nilai pasar suatu aktiva
b. Suatu perubahan yang signifikan terjadi dalam jangka waktu aktiva tersebut
dimanfaatkan
2
c. Suatu perubahan terbalik yang signifikan dalam faktor-faktor hokum atau iklim usaha
yang mempengaruhi nilai aktiva
d. Suatu akumulasi biaya yang secara signifikan melebihi jumlah biaya awal yang
diperkirakan untuk mengakuisisi atau membuat aktiva
e. Suatu proyeksi atau peramalan yang menunjukkan kerugian terus-menerus yang
berhubungan dengan aktiva
DEPLESI
Sumber daya alam dikarakteristikkan dengan dua fitur utama, yaitu penggunaan sepenuhnya
aktiva tersebut, dan penggantian aktiva ini hanya dapat dilakukan oleh alam. Sumber daya alam
di konsumsi secara fisik selama periode penggunaan dan tidak mempertahankan karakteristik
fisiknya. Perhitungan dasar deplesi melibatkan empat faktor, yaitu biaya akuisisi deposit, biaya
eksplorasi, biaya pengembangan, dan biaya restorasi.
Biaya akuisisi adalah harga yang dibayarkan perusahaan untuk memperoleh hak property
untuk mencari dan menemukan sumber daya alam yang belum pernah ditemukan sebelumnya
atau harga yang harus dibayar untuk sumber daya yang telah ditemukan. Biaya akuisisi sumber
daya alam dicatat pada akun property yang belum dikembangkan, dan dibebankan ke sumber
daya alam jika usaha eksplorasi berhasil. Apabila tidak berhasil maka biaya tersebut harus
dihapus sebagai suatu kerugian. Sementara biaya eksplorasi adalah biaya seluruh yang
diperlukan untuk menemukan suatu sumber daya alam. Biaya ini dibebankan ketika eksplorasi
tersebut terjadi. Apabila biaya ini bersifat substansial dan risiko menemukan sumber daya idak
pasti, maka kapitalisasi dapat dilakukan.
Biaya pengembangan dapat berupa biaya peralatan berwujud dan tidak berwujud. Biaya
peralatan berwujud termasuk semua transportasi dan alat berat lainnya yang diperlukan untuk
mengembangkan sumber daya serta menyiapkannya.biaya ini tidak diperhitungkan dalam dasar
deplesi, karena aktiva tersebut dapat berpindah lokasi ke lokasi lain. Sementara biaya peralatan
tidak berwujud meliputi biaya pengeboran dan lain-lain. Biaya ini tidak memiliki karakteristik
berwujud, tetapi dianggap sebagai bagian dari dasar deplesi. Sedangkan biaya restorasi adalah
biaya yang terkadang keluar untuk merestorasi kembali property seperti pada kondisi semula
setalah dilakukan pengembangan. Biaya ini adalah dasar dari deplesi. Jumlah yang dimasukkan
3
dalam dasar deplesi ini adalah nilai wajar kewajiban untuk merestorasi property setelah
dilakukannya pengembangan.
Deplesi dihitung berdasarkan metode unit produksi yang berarti bahwa deplesi merupakan
fungsi dari jumlah unit yang ditambang selama periode berjalan. Dalam pendekatan ini, total
biaya sumber daya alam dikurangi nilai sisa dibagi dengan estimasi jumlah unit yang berada
dalam deposit sumber daya alam untuk memperoleh biaya per unit produk. Biaya per unit ini
kemudian dikalikan dengan jumlah unit yang ditambang untuk menghitung deplesi. Akun
persediaan didebit sebesar total deplesi tahun berjalan dan di sisi kredit akun akumulasi deplesi
untuk mengurangi nilai tercatat sumber daya alam. Jumlah yang tidak dijual tetap berada pada
persediaan dan dilaporkan pada kelompok aktiva lancar pada neraca.
Perlakuan mengenai akuntansi deplesi mengalami hambatan ketika masalah-masalah
dibawah ini timbul :
a. Mengestimasi cadangan yang dapat dipulihkan
b. Nilai penemuan
c. Aspek pajak dari sumber daya alam
d. Dividen likuidasi
PENYAJIAN DAN ANALISIS
Karena dampak yang signifikan dari metode penyusutan yang digunakan terhadap laporan
keuangan, maka pengungkapan berikut harus dibuat:
a. Beban penyusutan untuk periode berjalan
b. Saldo kelas utama dari aktiva yang dapat disusutkan, menurut sifat dan fungsi
c. Akumulasi penyusutan, baik menurut kelas utama aktiva yang dapat disusutkan maupun
dalam jumlah total
d. Suatu uraian umum tentang metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan
berkaitan dengan kelas utama aktiva yang dapat disusutkan
1. Rasio perputaran aktiva
Rasio perputaran aktiva mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan aktivanya
untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini ditentukan dengan membagi penjualan bersih dengan
4
rata-rata total aktiva selama periode berjalan. Jumlah yang dihasilkan adalah jumlah dolar
penjualan yang diproduksi oleh setiap dolar yang diinvestasikan dalam aktiva.
2. Rasio marjin laba terhadap penjualan
Rasio marjin laba tehadap penjualan digunakan untuk menganalisisn penggunaan property,
pabrik, dan peralatan. Rasio ini dihitung dengan cara laba bersih dibagi dengan penjualan bersih.
Dengan menghubungkan marjin laba terhadap penjualan dengan perputaran aktiva selama satu
periode, kita dapat memastikan seberapa menguntungkan aktiva digunakan selama periode
tertentu.
3. Tingkat pengembalian atas Aktiva
Tingkat pengembalian atas aktiva dapat secara langsung dihitung dengan membagi laba
bersih dengan rata-rata total aktiva. Tingkat pengembalian identik dengan tingkat pengembalian
yang dihitung dengan mengalikan marjin laba terhadap penjualan dengan perputaran aktiva.
Tingkat pengembalian atas aktiva merupakan pengukuran yang baik bagi profitabilitas karena
mengkombinasikan pengaruh marjin laba dan perputaran aktiva.
5
Daftar Pustaka
Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt, dan Terry D.Warfield, 2002. Akuntansi Intermediate, Jilid
2, Edisi 12, Erlangga, Jakarta.
6
top related