revenue & recognition

Post on 18-Jan-2016

72 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Revenue & Recognition

TRANSCRIPT

KELOMPOK 57F REGULER

PREVIEWRevenue mencerminkan operasi perusahaan

di masa lalu dan digunakan untuk memprediksi kinerja masa depan

Model bisnis berbeda beda pengukuran

pengakuan revenue merupakan area yang memerlukan pengembangan pedoman.

Definition of RevenueBerhubungan dengan faktor-faktor yang

membentuk revenue

Peningkatan kotor nilai aset dan modal, dan peningkatan tersebut berhubungan dengan kas.

Secara dominan berasal dari produksi dan penjualan

The physical and monetary flowTerdapat dua aliran kas yang berhubungan dengan operasi utama suatu bisnis : aliran fisik dan aliran moneter

Berdasarkan ideal case, revenue seharusnya dihubungkan langsung dengan kejadian moneter dari kenaikan nilai dalam perusahaan, yang muncul dari produksi atau penjualan output.

Paton dan Littleton :revenue adalah “product of the enterprise”

yang menekankan pada Physical Inflowsaliran dana dari konsumen.

Definition of RevenueIAS 18/AASB 118 Revenue, paragraph 7:

“Revenue is the gross inflow of economic benefits during the period arising in the course of the ordinary activities of an entity when those inflows result in increases in equity, other than increases relating to contributions from equity participants. “

In the AASB Framework, paragraph 74:“The definition of income encompasses both revenue and gains. Revenue arises in the course of the ordinary activities of an entity and is referred to by a variety of different names including sales, fees, interest, dividends, royalties and rent”paragraph 77:Assets received or enhanced by income may include cash, receivables and goods and services received in exchange for goods and services supplied

In the United States, the FASB defines revenues: “Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of its liabilities (or a combination of both) during a period from delivering or producing goods, rendering services, or other activities that constitute the entity's ongoing major or central operations.”

Elemen of Income

Elemen of IncomeIASB : Gain dimasukkan sebagai bagian dari income

karena gain merepresentasikan keuntungan ekonomi di masa depan sehingga tidak berbeda dengan sifat dasar revenue.

FASB : membedakan gain dan revenue.gain transaksi insidental dan peripheralrevenue transaksi operasi utama

Martin : tidak ada alasan gain dan revenue dibedakan dalam pengakuan dan pengukurannya karena keduanya merepresentasikan kenaikan net asset.

Behavioural View of RevenuePada umumnya revenue datang karena

perusahaan melakukan suatu aktivitas untuk mendatangkannya.

Revenue is not simply a sum of money

Behavioural View of RevenueBedford:Menekankan pandangan operasional dari revenue dan profit

Profit datang hanya dari aktivitas yang ditujukan untuk operasi bisnis.

Operasi bisnis yang dimaksud Bedford antara lain :Acquisition of money resourceAcquisition of servicesUse of servicesRecombination of acquired servicesDisposition of servicesDistribution of money resources

Behavioural View of RevenueMyers :Critical events dan keputusan yang dibuat oleh manajer perusahaan.

Profit didapat ketika membuat critical decision atau melakukan tugas yang paling sulit dalam siklus transaksi penuh

Critical event akan berbeda tergantung dari sifat bisnis.

Behavioural View of RevenuePaton dan Littleton :revenue dan profit muncul dalam setiap earning process

terdapat perubahan terus menerus dalam nilai total aset dan capital saat perusahaan melakukan aktivitas yang ditentukan dalam proses

Sejalan dengan definisi FASB akan tetapi bertentangan dengan Myers

Recognition of Revenue(Historical Persepective)Abad ke-19, income (profit) increase net worth

May menyatakan :“… realisation postulate was not accepted prior to the

First world War. In 1913, leading authorities in all these fields in England and America seemed to agree on the ‘increase in net worth’ concept of income ”

Pandangan peningkatan kekayaan bersih dari income secara perlahan digantikan dengan gagasan bahwa income haruslah ‘realised’ karena penggunaan non-current asset yang diskhususkan oleh perusahaan menjadi signifikan dalam periode perang dunia I dan 1930-an.

Jordan CJ :“The word ‘income’ is not a term of art, and what forms of receipt…, and what principles..to ascertain how much of those receipts…as income, must be determined in accordance with the ordinary concepts and usages of mankind,…”

Ryan, the ‘ordinary concepts of mankind’ :Remuneration for personal servicesIncome from propertyIncome from carrying on business

‘Exclude receipt which were of a capital nature’

Pitney J :Capital tree or landRevenue fruit or crop

Hughes :“It is of the essence of income that it should be realised…. Income necessarily implies separation and realisation. The increase of the forests is not income until it is cut. The increase in the value of lands due to the growth and prosperity of the community is not income until it is realised. Where investments are concerned, there is no income until there has been a separate, realised gain.”

Terdapat 2 kasus di Australia yang menggambarkan perbedaan capital dan profit :perusahaan meminjam dana dari AS sebagai

tambahan modal. Exchange gains capitalkonsekuensi dari pembayaran barang yang

dikirimkan pada tahun sebelumnya. Exchange gains profit

Akan tetapi, para akuntan tidak ragu untuk mengakui gain dari foreign currency sebagai revenue.

IAS dan AASB mewajibkan sebagian besar exchange rate gains pada utang jangka panjang (atau piutang) diakui dalam profit atau loss pada periode terjadinya.

Di Amerika Serikat, penyalahgunaan penilaian appraisal pada 1920-an berkontribusi terhadap terjadinya Great Depression of the 1930s.

Para akuntan mengadopsi perilaku konservatif dan prinsip recognition atau realisation dijadikan sebagai pertahanan.

Chatfield menunjukkan bahwa penggunaan kata ‘realisation’ pertama kali pada tahun 1932 pada pertemuan antara special committee of American Istitute dan New York Stock Exchange.

Special committee mendukung kriteria realisation dan menolak metode asset appraisal.

Kriteria Pengakuan Pendapatan1. Measurability of Asset Value2. Existence of a transaction3. Substantial Completion of The Earning

Process

1. Measurability of asset valuePendapatan dapat dilihat sebagai arus masuk yang

meningkatkan nilai dari total aset perusahaan, bersamaan dengan peningkatan ekuitas

pengukuran nilai wajar dalam standar seperti IAS 39 / AASB 139 financial instrument : recognition and measurement, IAS 40 investment property dan IAS 41 / 141 AASB agriculture juga berfokus pada peningkatan aset, tanpa adanya arus masuk secara aktual atau fisik dari aset

Fair valueconsistent with the accrual accounting approach, but inconsistent with historical cost conservatism and the realisation concept.

1. Measurability of asset valueApakah Aset harus liquid?FASB menyatakan bahwa pendapatan dan

beban secara umum tidak diakui sampai terrealisasi (realised) atau dapat terealisasi (realizable)

Ukuran “realized” aktiva yang diterima tunai atau klaim menjadi tunai

“realizable” aktiva yang diterima segera dapat dikonversi untuk mengetahui jumlah tunai atau klaim menjadi tunai

1. Measurability of asset valueCollectability

Terukurnya nilai aset berkaitan dengan kolektibilitasnya.

Kolektibilitas berkaitan dengan judgement, biasanya didasarkan pada pengalaman perusahaan yang sebelumnya.

Semakin panjang periode penagihan, maka akan semakin tidak pasti semua uang dapat terkumpul

Existence of a transactionPendapatan hanya bisa diakui bila ada

transaksi (baik eksternal atau internal)Ketika sebuah pihak eksternal dalam

transaksi jangka panjang menyatakan kesediaan untuk membayar harga yang diberikan untuk produk perusahaan, transaksi tersebut tentu merupakan bukti objektif dari peningkatan nilai perusahaan

Belum ada transaksi mengunakan nilai pasar persediaan dan aset lainnya

Substantial Completion of The Earning Processberfokus pada pengertian bahwa pendapatan tidak

dihasilkan (diperoleh) sampai perusahaan telah melaksanakan sebagian besar kegiatan untuk memperoleh pendapatan.

Sebagai contoh, penandatanganan kontrak dalam kebanyakan kasus tidak menciptakan pendapatan karena tidak ada kinerja yang dilakukan oleh penjual pada saat itu.

Tetapi ketika sebagian besar operasi yang merupakan proses penerimaan telah dilakukan oleh perusahaan, maka biaya yang terkait dengan operasi-operasi juga dapat ditentukan

Bimbingan dari pembuat standar IASB Framework paragraph 83 ,

menyediakan dua kriteria pengakuan pendapatan:

a) besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke atau dari entitas; dan

b) item memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan keandalan.

Measurement:

Pendapatan harus diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau

piutang

Fair Value:

adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau kewajiban

diselesaikan, antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk lengan

panjang transaksi (is the amount for which an asset could be exchanged, or a

liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length

transaction.)

IAS 18

Kriteria Pengakuan PendapatanPertanyaan : pada poin mana penerimaan

(revenue) dapat dicatat sebagai pendapatan (earned) selama proses penerimaan (earning) karena tidak ada bukti yang cukup ?

Pengakuan pendapatan dapat terjadi pada beberaoa tahapan dalam operasi perusahaan atau siklus pendapatan

Siklus Operasi

Kriteria Pengakuan Pendapatan1. Measurability of Asset Value2. Existence of a transaction3. Substantial Completion of The Earning

Process

1. Measurability of asset valuePendapatan dapat dilihat sebagai arus masuk yang

meningkatkan nilai dari total aset perusahaan, bersamaan dengan peningkatan ekuitas

pengukuran nilai wajar dalam standar seperti IAS 39 / AASB 139 financial instrument : recognition and measurement, IAS 40 investment property dan IAS 41 / 141 AASB agriculture juga berfokus pada peningkatan aset, tanpa adanya arus masuk secara aktual atau fisik dari aset

Fair valueconsistent with the accrual accounting approach, but inconsistent with historical cost conservatism and the realisation concept.

1. Measurability of asset valueApakah Aset harus liquid?FASB menyatakan bahwa pendapatan dan

beban secara umum tidak diakui sampai terrealisasi (realised) atau dapat terealisasi (realizable)

Ukuran “realized” aktiva yang diterima tunai atau klaim menjadi tunai

“realizable” aktiva yang diterima segera dapat dikonversi untuk mengetahui jumlah tunai atau klaim menjadi tunai

1. Measurability of asset valueCollectability

Terukurnya nilai aset berkaitan dengan kolektibilitasnya.

Kolektibilitas berkaitan dengan judgement, biasanya didasarkan pada pengalaman perusahaan yang sebelumnya.

Semakin panjang periode penagihan, maka akan semakin tidak pasti semua uang dapat terkumpul

Existence of a transactionPendapatan hanya bisa diakui bila ada

transaksi (baik eksternal atau internal)Ketika sebuah pihak eksternal dalam

transaksi jangka panjang menyatakan kesediaan untuk membayar harga yang diberikan untuk produk perusahaan, transaksi tersebut tentu merupakan bukti objektif dari peningkatan nilai perusahaan

Belum ada transaksi mengunakan nilai pasar persediaan dan aset lainnya

Substantial Completion of The Earning Processberfokus pada pengertian bahwa pendapatan tidak

dihasilkan (diperoleh) sampai perusahaan telah melaksanakan sebagian besar kegiatan untuk memperoleh pendapatan.

Sebagai contoh, penandatanganan kontrak dalam kebanyakan kasus tidak menciptakan pendapatan karena tidak ada kinerja yang dilakukan oleh penjual pada saat itu.

Tetapi ketika sebagian besar operasi yang merupakan proses penerimaan telah dilakukan oleh perusahaan, maka biaya yang terkait dengan operasi-operasi juga dapat ditentukan

Bimbingan dari pembuat standar IASB Framework paragraph 83 ,

menyediakan dua kriteria pengakuan pendapatan:

a) besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke atau dari entitas; dan

b) item memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan keandalan.

Measurement:

Pendapatan harus diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau

piutang

Fair Value:

adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau kewajiban

diselesaikan, antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk lengan

panjang transaksi (is the amount for which an asset could be exchanged, or a

liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length

transaction.)

IAS 18

PENJUALAN BARANGDari perspektif teoritis, titik penjualan paling

memenuhi tiga kriteria pengakuan umum (terukurnya nilai aset, adanya suatu transaksi, dan penyelesaian substansial dari proses produktif) tercantum dalam bagian sebelumnya. Oleh karena itu, titik penjualan dalam proses produktif umumnya dipilih sebagai waktu yang paling tepat untuk merekam pendapatan karena memenuhi kriteria pengakuan. Pada saat penjualan, transaksi terjadi, penjual menerima aset terukur, dan proses produktif secara substansial telah selesai.

PENJUALAN BARANG (cont.)Apakah penjualan? Bagaimana kita tahu bahwa penjualan telah

terjadi?Haruskah surat kepemilikan berpindah

terlebih dahulu ke pelanggan agar pertukaran dianggap sebagai penjualan?

PENGAKUAN PENDAPATAN – PENJUALAN BARANGPendapatan dari penjualan barang harus diakui bila

seluruh kondisi berikut telah dipenuhi: entitas telah mengalihkan kepada pembeli risiko

secara signifikan dan manfaat kepemilikan barang; entitas tetap tidak lagi mengelola yang berhubungan

dengan kepemilikan atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; besar kemungkinan manfaat ekonomi yang

dihubungkan dengan transaksi akan mengalir ke entitas; dan

biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

PENGECUALIAN TERHADAP BASIS PENJUALANPendapatan yang diakui selama produksi Pendapatan diakui pada akhir produksi Pendapatan diakui pada saat kas diterima

setelah penjualan dilakukan

DIAKUI SELAMA PRODUKSI: PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHODMemenuhi kriteria pertama tentang pengakuan, yaitu

keterukuran dan kolektibilitas aset. Karena ada kontrak antara pembeli dan penjual, terukurnya nilai penjualan total item kemudian muncul.

Memenuhi kriteria kedua tentang pengakuan pendapatan (adanya transaksi) dipenuhi dengan penandatanganan kontrak yang menetapkan nilai total penjualan. Meskipun ini adalah kontrak pelaksanaan, ini secara obyektif menetapkan harga barang dan mengungkapkan kesediaan pihak luar untuk membayar jumlah tersebut.

Memenuhi kriteria ketiga. Jumlah pendapatan proporsional yang dicatatkan untuk periode saat ini terkait dengan jumlah biaya yang dikeluarkan, yang merupakan kinerja oleh perusahaan untuk periode tersebut. Oleh karena itu, pendapatan untuk periode ini didasarkan pada penyelesaian substansial dari porsi yang diberikan dari total pekerjaan yang sedang dilakukan.

DIAKUI SELAMA PRODUKSI: PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHOD (cont.)Tiga cara telah diidentifikasi untuk

membantu menentukan tahap penyelesaian kontrak (IAS 111 AASB 1 11, ayat 30): proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk

pekerjaan yang dilakukan hingga tanggal selesai sesuai total biaya kontrak;

survei dari pekerjaan telah dilakukan; atau penyelesaian proporsi fisik dari kontrak

pekerjaan.

DIAKUI PADA AKHIR PRODUKSI Pengakuan pendapatan saat akhir produksi

daripada saat penjualan adalah prosedur yang masuk akal jika produksi itu sendiri adalah peristiwa penting dan penjualan berikutnya hanyalah sebuah transaksi rutin yang akan diambil untuk diberikan. Situasi seperti itu hanya ada di mana permintaan untuk output terjamin. Jelas, harus ada bukti yang cukup bahwa permintaan untuk barang tersebut ada sebelum penjualan yang sebenarnya terjadi.

DIAKUI PADA SAAT KAS DITERIMA SETELAH PENJUALAN DILAKUKANMetode installment dan metode cost recovery

adalah prosedur yang tepat dalam kaitannya dengan pengakuan pendapatan berdasarkan kas yang diterima setelah penjualan. Kas yang diterima adalah jumlah pendapatan.

Menurut metode cost recovery, jumlah biaya yang sama dengan pendapatan diakui sampai semua biaya pulih. Setelah itu, uang tunai tambahan yang diterima adalah laba.

DIAKUI PADA SAAT KAS DITERIMA SETELAH PENJUALAN DILAKUKAN (cont.)Metode ini mengungkapkan sikap konservatif atas

pengakuan pendapatan, karena penjualan produk tidak mempunyai bukti yang cukup bahwa pendapatan telah diterima. Hanya penerimaan aktual kas dari pelanggan akan memenuhi persyaratan bukti. Metode ini diperlukan karena salah satu kriteria pertama untuk pengakuan pendapatan, terukurnya (kolektibilitas), atau kriteria ketiga, penyelesaian substansial, tidak terpenuhi. Berdasarkan kriteria ketiga, perusahaan tidak mencatat pendapatan karena belum mendapatkannya dengan melakukan kegiatan yang diperlukan. Berdasarkan kriteria pertama, penjual tidak memiliki jaminan bahwa semua uang akan dapat dikumpulkan dari penjualan.

PENJUALAN JASAIAS 18/AASB 118 paragraf 20 mensyaratkan

bahwa pendapatan sehubungan dengan pemberian jasa harus diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal pelaporan. Dengan demikian, pendapatan diakui pada periode dimana jasa diberikan.

PENGAKUAN PENDAPATAN - JASAApabila hasil suatu transaksi penjualan jasa dapat

diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut telah dipenuhi: jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; besar kemungkinan manfaat ekonomi yang

dihubungkan dengan transaksi akan mengalir ke entitas;

tahap penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal pelaporan dapat diukur dengan andal; dan

biaya yang dikeluarkan untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

PENGAKUAN PENDAPATAN - JASA (cont.)Paragraf 23 menyatakan bahwa suatu entitas

umumnya mampu membuat estimasi yang handal, yang memungkinkan pengakuan pendapatan, ketika telah setuju untuk melakukan hal berikut dengan pihak lain: hak dilaksanakan masing-masing pihak

mengenai layanan yang akan diberikan dan diterima oleh para pihak;

pertimbangan untuk dipertukarkan; dan cara dan ketentuan penyelesaiannya.

BUNGA, ROYALTI, DAN DIVIDENBunga, royalti dan dividen dapat diakui

pada saat diterima, dan memenuhi semua tiga kriteria pengakuan umum. Namun, untuk beberapa item, berlalunya waktu menandakan pendapatan telah diterima. Karena itu, pendapatan yang masih harus dibayar dicatat, meskipun tidak ada transaksi eksternal. Contohnya adalah pendapatan bunga yang masih harus dibayar pada akhir periode akuntansi.

PENGAKUAN PENDAPATAN - BUNGA, ROYALTI, DAN DIVIDENPendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh orang

lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen harus diakui jika: besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan

dengan transaksi akan mengalir kepada entitas; dan jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.

Pendapatan harus diakui dengan dasar sebagai berikut: bunga harus diakui dengan menggunakan metode suku bunga

efektif sebagaimana diatur dalam AASB 139, paragraf 9 dan AG5-AG8;

royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan; dan

dividen harus diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENGUKURAN - KEGIATAN YANG DILAKUKAN SAAT INI OLEH PEMBUAT STANDARFASB dan IASB telah mengusulkan prinsip-prinsip

dasar berikut untuk pengakuan dan pengukuran pendapatan:Sebuah entitas pelaporan harus mengakui

pendapatan dalam periode akuntansi di mana mereka muncul dan mengukur mereka sebesar nilai wajarnya pada tanggal mereka muncul jika dapat menentukan baik keterjadian dan pengukuran mereka dengan keandalan yang cukup.

Sebuah entitas pelaporan harus mengukur pendapatan dari peningkatan aset atau penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya) pada nilai wajar kenaikan atau penurunannya.

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENGUKURAN - KEGIATAN YANG DILAKUKAN SAAT INI OLEH PEMBUAT STANDARPrinsip-prinsip ini merupakan perpanjangan dari petunjuk

sebelumnya. Namun, mereka mencakup perubahan dalam penekanan di beberapa daerah, yang dapat menyebabkan perubahan dalam praktek akuntansi. Sebagai contoh: Pendapatan diakui pada periode di mana ia muncul. Ada penekanan

pada pengakuan pendapatan tepat waktu, daripada realisasi pendapatan.

Pendapatan timbul dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban. Pendapatan dapat dihasilkan dari perubahan nilai aset yang terjadi dalam siklus produksi dan dari holding aset (yaitu, dari pengukuran kembali). Kedua unsur pendapatan tersebut termasuk dalam pengukuran laba rugi komprehensif.

Pengakuan pendapatan dan pengukuran mencerminkan nilai wajar. Pengukuran harus dapat diandalkan/reliable. Hal ini sesuai dengan

karakteristik kualitatif informasi keuangan yang ada dalam Framework.

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENGUKURAN - KEGIATAN YANG DILAKUKAN SAAT INI OLEH PEMBUAT STANDARSelanjutnya, IASB telah sepakat bahwa sementara

ada dua kriteria yang harus dipenuhi untuk mengakui pendapatan. Ini adalah: kriteria unsur-unsur, yang membutuhkan perubahan

dalam aktiva atau kewajiban telah terjadi, yaitu (1) peningkatan aset telah terjadi yang meningkatkan ekuitas, tanpa investasi yang sepadan oleh pemilik, dan (2) penurunan kewajiban telah terjadi dan juga kenaikan ekuitas, tanpa investasi yang sepadan oleh pemilik (seperti pengampunan oleh kreditor kepada entitas)

kriteria pengukuran, yang mengharuskan perubahan aktiva atau kewajiban dapat diukur dengan tepat, yaitu (1) aset atau kewajiban diukur dengan menggunakan atribut yang relevan, dan (2) peningkatan aset atau penurunan kewajiban diukur dengan keandalan yang cukup.

top related