rencana pengembangan sekolah bayu pertiwi 2011-2015
Post on 30-Oct-2015
999 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
Meretas prestasi tanpa sensasi
Meretas prestasi tanpa sensasi
Oleh :
Tim Penyusun RPS SMA Bayu Pertiwi
Visi : Terwujudnya
Visi : Terwujudnya Peserta Didik yang Berjiwa
Kompetitif Berbasis
Karakter Bangsa
Misi: 1. Menanamkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan melalui
pengamalan ajaran
agama
2. Mengoptimalkan
proses pembelajaran
dan bimbingan
3. Mengembangkan
bidang Ilmu
Pengetahuan dan
Teknologi berdasarkan
minat, bakat, dan
potensi peserta didik
4. Membina kemandirian
peserta didik melalui
kegiatan pembiasaan,
kewirausahaan, dan
pengembangan diri yang
terencana dan
berkesinambungan
5. Menciptakan suasana
sekolah yang asri dan
nyaman berwawasan
lingkungan
RENCANA
PENGEMBANGAN
SEKOLAH
SMA SWASTA
BAYU PERTIWI
SUNGGAL
TAHUN 2011-
2015
-
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul : Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
2. Sekolah : SMA Bayu Pertiwi Sunggal
3. Alamat Sekolah : Jl. Inpres Km 16 Sei. Semayang Kecamatan Sunggal
4. Tim Penyusun : a. Kepala Sekolah dan Guru SMA Bayu Pertiwi
b. Komite Sekolah
c. Tokoh Masyarakat
d. Perwakilan Orang Tua Siswa
Sunggal, 2011
Mengetahui, Tim Penyusun RPS SMA Bayu Pertiwi
Ka. Yayasan Pendidikan Bayu Pertiwi Ketua,
Nasib SPd. Ir. Zulkarnain
-
ii
KATA PENGANTAR
Kebijakan pembangunan pendidikan nasional sebagaimana digariskan dalam Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan Nasional (2010-2014) diarahkan pada upaya mewujudkan
daya saing, pencitraan publik, dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Tolak ukur efek-
tivitas implementasi kebijakan tersebut dilihat dari ketercapaian indikator-indikator mutu penye-
lenggaraan pendidikan yang telah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam
delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Sistem penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah di Indonesia
beroperasi dalam suatu manajemen pendidikan dan pemerintahan yang mendelegasikan
sebagian besar tanggung jawab implementasinya kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota,
penyelenggara pendidikan swasta, dan satuan pendidikan (sekolah/madrasah). Oleh karena itu,
upaya keberhasilan inovasi pendidikan sangat ditentukan oleh adanya komitmen, profesi-
onalisme, kerjasama, dan kolaborasi semua pemangku kepentingan pendidikan
Dalam konteks ini, sekolah sebagai lembaga/institusi terdepan, berperan sebagai pelaku
utama mewujudkan kebijakan dimaksud. Cara pencapaiannya dilakukan melalui berbagai peren-
canaan dan program kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).
Perencanaan dilakukan tidak hanya untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi, tetapi juga
untuk perencanaan ke depan dalam hal peningkatan kinerja sekolah atau untuk mengantisipasi
perubahan dan tuntutan jaman. Perencanaan program dirinci secara terukur dan realistis dalam
jenis-jenis kegiatan konkret yang mampu dilaksanakan. Perencanaan pun sebaiknya tidak dibuat
terlalu muluk, mengacu pada kondisi yang sesungguhnya, dan harus menyentuh inti permasa-
lahan. Hal seperti ini perlu diidentifikasi terlebih dahulu, dianalisis penyebabnya, dan dicarikan
alternatif pemecahannya. Selanjutnya disusun anggarannya, kemudian dicarikan kekurangan
dananya.
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) ini disusun sebagai dokumen tentang gambaran
pengelolaan sekolah SMA Bayu Pertiwi ke depan untuk mencapai tujuan/perobahan ke arah
performa sekolah yang dicita-citakan yang substansinya difokuskan pada aspek-aspek kehi-
dupan sekolah yang paling esensial, yaitu kondisi-kondisi yang berkaitan dengan mutu
pelayanan belajar-mengajar, yang disusun bersama secara partisipatif antara pihak sekolah
bersama dengan stakeholder lainnya, seperti: Komite sekolah, tokoh masyarakat, dan pihak lain
yang peduli pendidikan di sekitar sekolah. Dengan melibatkan mereka, sekolah telah
menunjukkan sikap terbuka dan siap bekerjasama. Diharapkan hal tersebut akan meningkatkan
rasa memiliki, serta dapat mengundang simpati sehingga masyarakat akan merasa senang
memberikan dukungan atau bantuan yang diperlukan sekolah.
Sunggal, Oktober 2011
Ketua Tim Penyusun,
Ir. Zulkarnain
-
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar . ii
Daftar Isi . iii
BAB I PENDAHULUAN .. 1
A. Latar Belakang . 1 B. Alasan Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS) . 1
C. Landasan Hukum Penyusunan RPS 1
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH . 2
A. Visi Sekolah .. 2 B. Misi Sekolah .. 2 C. Tujuan Sekolah .. 2
BAB III KEADAAN SEKOLAH .. 3
A. Proses Belajar Mengajar ...... 3 B. Kesiswaan . 4 C. Ketenagaan .. 5 D. Sarana dan Prasarana .. 5 E. Keuangan .. 7 F. Peran Serta Masyarakat . 7 G. Layanan Khusus . 7
BAB IV HARAPAN . 8
A. Proses Belajar Mengajar (PBM) .
B. Kesiswaan .. 8
BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH 9
A. Proses Belajar Mengajar .. 9 B. Kesiswaan ... 9 C. Ketenagaan 9 D. Sarana dan Prasarana 10 E. Keuangan 10 F. Peran Serta Masyarakat 10 G. Layanan Khusus ... 10
BAB VI RENCANA BIAYA
A. Rencana Biaya 11 B. Sumber Biaya 11
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN . 12
A. Kesimpulan . 12 B. Saran-Saran . 12
PENUTUP . 13
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah sebagai bagian dari instrumen pemerintah wajib membantu meningkatkan
pemerataan akses sehingga tiap warga negara dapat bersekolah. Menyediakan akses merupakan
bentuk kecukupan minimal pemenuhan kewajiban pemerintah. Pada dimensi lain sekolah dapat
mengembangkan mutu atau keunggulan sebagai tambahan atau nilai pembeda yang membuat
sekolah memberikan tingkat kepuasan lebih.
Pengembangan sekolah yang memiliki potensi besar adalah mendapatkan kebebasan
untuk berkreasi. Sebaliknya semakin terbatas sumber daya di sekolah semakin ketat menerapkan
efisiensi. Sekali pun begitu efektivitas dan akuntabilitas sumber daya menjadi bahan
pertimbangan lain yang menyebabkan kebebasan itu menjadi bukan tanpa batas.
Memadukan keunggulan dan efisiensi melahirkan model sekolah yang birokratis-elitis,
perpaduan keunggulan dan kebebasan melahirkan tipe desentralisasi-elitis, kebebasan dengan
pemerataan akses melahirkan model sekolah yang mendukung nilai persamaan-liberal, dan
efisiensi dengan pemerataan melahirkan birokratis-liberal.
Bagaimanapun, konsep pengembangan tersebut harus sejalan dengan kebijakan nasional
yang telah dituangkan diantaranya dalam Kurikulum Pendidikan Dasar. Guna mensukseskan dan
mengembangkan Kurikulum tersebut disusunlah Rencana Kerja Sekolah. Rencana Kerja tersebut
adalah Rencana Kerja Jangka menengah yang merupakan Rencana Pengembangan Sekolah
(RPS) dalam kurun waktu lima tahun, yaitu tahun 2011 s.d 2015 sebagai upaya penjabaran dari
visi dan misi sekolah.
Salah satu strategi wajib yang ditetapkan sebagai standar dalam mengembangkan
keunggulan pengelolaan sekolah adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang merupakan
model aplikasi manajemen institusional yang mengintegrasikan seluruh sumber internal dan
eksternal dengan lebih menekankan pada pentingnya menetapkan kebijakan melalui perluasan
otonomi sekolah. Sasarannya adalah mengarahkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kebijakan dalam rangka mencapai tujuan. Spesifikasinya berkenaan dengan visi, misi, dan tujuan
yang dikemas dalam pengembangan kebijakan dan perencanaan. MBS juga merupakan salah
satu model manajemen strategik. Hal ini berarti meningkatkan pencapaian tujuan mela-
lui pengerahan sumber daya internal dan eksternal.
Dengan tersusunnya Rencana Pengembangan Sekolah ini diharapkan kualitas serta
mutu pendidikan dapat dicapai dan berkembang sesuai dengan Sumber Daya Manusia ke arah
yang lebih baik, seperti apa yang diamanatkan dalam UUD 1945 umumnya dan Undang-Undang
No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 2 dan 3, serta Standar Nasional Pendidikan pada khususnya.
-
2
B. DASAR
Penyusunan RPS ini dibuat berdasarkan pada :
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2005 tentang Dewan Pendidikan
dan Komite Sekolah
4. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendi-
dikan Dasar dan Menengah
5. Dirjen PMPTK Depdiknas, 2007, Penyusunan Renstra daan Pengembangan Sekolah Dasar
6. USPN Nomor 20 tahun 2003 pasal 51 ayat 1 tentang pengelolaan satuan pendidikan mene-
ngah yang dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen
berbasis sekolah.
7. Keputusan Rapat Dewan Guru dan Komite SMA Bayu Pertiwi Sunggal.
8. Tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap kualitas pendidikan murid, serta
9. Tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni ( IPTEK).
C. Alasan Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlulah kiranya dilakukan upaya penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), agar SMA SWASTA BAYU PERTIWI SUNGGAL
dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Penyusunan RPS tersebut berdasarkan dari hasil pemikiran bahwa sekolah merupakan
unit pelaksana pendidikan formal terdepan dengan berbagai keragaman potensi anak didik
yang memerlukan layanan pendidikan yang beragam, kondisi lingkungan yang berbeda,
maka sekolah harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan
peningkatan kualitas pendidikan dan sekaligus peningkatan sumber daya manusia. Hal ini
akan terlaksana jika sekolah dengan berbagai keragamannya, diberikan kepercayaan untuk
mengatur dan mengurus dirinya sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan anak didik.
Pemikiran tersebut kemudian memicu munculnya suatu pendekatan yang dikenal dengan
istilah Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ( MPMBS ) atau School Based
Quality Managemen. Pengembangannya lebih lanjut tentunya memerlukan suatu
Perencanaan yang sangat matang, yang tertampung dalam Rencana Pengembangan Sekolah (
RPS ).
Dengan adanya RPS diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman kerja, untuk
perbaikan dan pengembangan sekolah masa mendatang, serta sebagai bahan untuk
mengajukan usulan kelengkapan sarana prasarana sekolah serta pendanaan pengembangan
sekolah kepada pihak-pihak yang terkait.
-
3
D. TUJUAN PENYUSUNAN RPS
Tujuan penyusunan RPS SMA Bayu Pertiwi adalah :
1. Untuk menjamin agar perubahan / tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
2. Untuk memudahkan pelaksanaan tugas Kepala Sekolah dalam rangka mencapai Visi dan Misi
Sekolah yang telah dicanangkan, serta tujuan sekolah.
3. Sebagai pedoman pelaksanaan Rencana Operasional Sekolah setiap tahun yaitu tahun 2010,
2011, 2012, 2013, dan 2014.
4. Memandu sekolah memformulasikan strategi, mengimplementasikan strategi dan mengukur
pencapaian kinerja.
5. Meningkatkan standar kinerja belajar siswa melalu pengambilan keputusan bersama, mening-
katkan partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan, dan meningkatkan kontrol dan evaluasi agar
lebih akuntabel.
6. Untuk mewujudkan mutu lulusan sesuai dengan syarat yang ditentukan bersama.
7. Sekolah dapat membuat laporan yang efektif dan efisiensi tentang kegiatan sekolah.
8. Untuk melengkapi persyaratan mengajukan Penerbitan Perpanjangan Izin Pendirian Sekolah
Swasta
9. Dalam rangka mengembangkan kemampuan pengelolaan pendidikan.
-
4
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal sebagai lembaga pendidikan formal mengemban
amanah untuk mencapai dan mendukung visi dan misi pendidikan nasional serta pendidikan di
daerah masing masing. Oleh karena itu SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal perlu memiliki visi
dan misi sekolah. Dengan adanya visi dan misi SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal dapat
dijadikan arah pijakan untuk bertindak dalam mencapai tujuan pendididkan yang dicita citakan.
Berikut ini visi, misi dan tujuan pendidikan SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal
A. Visi Sekolah
Terwujudnya Peserta Didik yang Berjiwa Kompetitif Berbasis Karakter
Bangsa.
B. Misi Sekolah
1. Menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran
agama
2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
3. Mengembangkan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan minat,
bakat, dan potensi peserta didik
4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan, kewira -
usahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan
5. Menciptakan suasana sekolah yang asri dan nyaman berwawasan lingkungan
C. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar, maka tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan
2. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata pelajaran.
3. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan
karakter bangsa.
4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan karakter
bangsa.
5. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah.
6. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas mendukung proses pembelajaran berbasis TIK.
-
5
BAB III
KEADAAN SEKOLAH
A. Poses Belajar Mengajar
- Silabus sekolah telah sesuai dengan SI, SKL, dan panduan KTSP.
- Silabus sekolah telah dikaji dan dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri atau
berkelompok.
- Sembilan puluh persen (13 orang) pendidik pada sekolah telah memiliki silabus.
- Silabus dikembangkan didasarkan pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Dan
KTSP.
- Silabus mengarah pada pencapaian SKL
- Silabus selalu dikaji setiap tahun untuk disesuaikan dengan Perobahan kebutuhan
pembelajaran
- RPP disusun oleh setiap guru untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip-prinsip
perencanaan pembelajaran.
- Sumber belajar yang tersedia berupa buku teks, buku pengayaan, buku referensi,
perpustakaan, laboratorium, Lingkungan, dan lainnya.
- Buku teks tidak cukup untuk satu siswa satu buku.
- Selain teks, guru menggunakan sumber belajar lainnya yaitu Panduan guru, buku
pengayaan, buku referensi, buku sumber belajar lainnya
- Sebagian kecil guru kami memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
- Sebagian kecil siswa memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.
- Guru-guru kami menggunakan berbagai jenis sumber dan media pembelajaran di sekolah
serta memanfaatkan tempat belajar lain di luar sekolah dengan melibatkan siswa.
- Semua pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dipersiapkannya.
- Dalam proses pembelajaran 50 % (8 orang) pendidik menggunakan metode yang interaktif,
inspiratif menyenangkan,menantang, dan memotivasi peserta didik.
- Dalam proses pembelajaran 25 % (4 orang) pendidik menerapkan siklus pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, (eksploratif, kolaboratif, konfirmatif)
- Sepuluh persen (2 orang) pendidik mengelola kelas secara efektif. (mengatur tempat duduk
sesuai karakter pembelajaran, memajang hasil karya siswa)
- Guru-guru kami melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menye-
nangkan dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya.
- Guru-guru kami memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan ekplorasi
dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi di setiap proses pembelajaran.
- Para Guru memiliki kemampuan mengimplementasikan pengelolaan kelas yang efektif
-
6
- RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat,
motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.
- Guru menghargai pendapat peserta didik
Perencanaan Proses Belajar
- Lima puluh persen (8 orang) pendidik dalam menyusun Rencana Pembelajaran memperha-
tikan segala perbedaan kebutuhan pada peserta didik.
Implementasi Proses Belajar
- Dua puluh lima persen pendidik (4 orang) menggabungkan pendekatan tematis dan
mempertimbangkan isu keanekaragaman dan lintas budaya dalam kegiatan pembelajaran.
- Dua puluh persen (3 orang) pendidik menawarkan bantuan atau penjelasan tambahan bagi
sebagian peserta didik setelah jam sekolah
- Dua puluh persen (3 orang) pendidik memberi respon positif terhadap pendapat yang dike-
mukakan peserta didik
- Semua anak didik mendapat perlakuan adil dan pendapat mereka dihargai.
- Guru-guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
- Seluruh pendidik dalam proses pembelajaran selalu menciptakan hubungan baik antara
pendidik dan peserta didik.
- Semua peserta didik kami diperlakukan dengan hormat/baik dan diharapkan menunjukkan
tanggung jawab dan dukungan bagi sesama peserta didik
- Lima puluh persen (8 orang) pendidik selalu memberi penghargaan kepada siswa yang
menunjukkan keberhasilan
- Peserta didik dan para pendidik memiliki keinginan berprestasi dan mengharapkan pihak
lain pun demikian.
- Dua puluh lima persen (4 orang) pendidik selalu memberi penguatan terhadap hasil belajar
peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung.
B. Kesiswaan
- Jumlah siswa yang masuk setiap tahun relative stabil sesuai dengan kapasitas ruangan yang
dimiliki dengan komposisi pria dan wanita berimbang. Setiap kelas memiliki jumlah kelas
paralel tunggal dengan jumlah siswa rata-rata 33 orang per kelas yang berasal dari lulusan
SMP dari sekolah yang ada di sekitar SMA Bayu Pertiwi, yang sebagian merupakan sisa
hasil seleksi SMA Negeri Kecamatan Sunggal.
- Peserta didik memperlihatkan prestasi belajar yang lebih baik, namun tidak konsisten.
-
7
- Peserta ujian (siswa kelas dua belas) memiliki rata-rata nilai ujian (melebihi standar
ketuntasan belajar nasional pada seluruh mata pelajaran, sesuai standar nasional pada mata
pelajaran tertentu masih dibawah standar nasional untuk semua mata pelajaran)
- Siswa memiliki rata-rata nilai (raport) (melebihi standar ketuntasan belajar nasional pada
seluruh mata pelajaran, sesuai standar nasional pada mata pelajaran tertentu, masih di
bawah standar nasional pada mata pelajaran tertentu, masih di bawah standar nasional
untuk semua mata pelajaran)
- Pencapaian prestasi akademik peserta didik mengalami kemajuan.
- Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran
pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan
pendidikan
- Sekolah melaporkan hasil Bimbingan dan Konseling terhadap orangtua peserta didik.
- Peserta didik mampu menjadi pembelajar yang mandiri.
- Sebagian peserta didik memiliki motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.
- Sekolah menawarkan beberapa kegiatan ekstra kurikuler tetapi belum diikuti oleh seluruh
peserta didik.
- Peserta didik menunjukkan sikap yang baik di sekolah dan di tengah masyarakat luas, akan
tetapi mereka belum terlalu memahami tentang disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras,
dan perhatian kepada orang lain.
- Peserta didik memahami ajaran agama dan nilai-nilai budaya serta mampu menerapkan
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
- Delapan puluh persen peserta didik berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku.
- Enam puluh persen peserta didik menerapkan ajaran agama dalam kehidupan mereka
secara konsisten.
- Potensi dan minat dari 80 % peserta didik telah berkembang melalui partisipasi mereka
dalam berbagai jenis kegiatan.
- Sekolah menyediakan berbagai kegiatan pengembangan diri.
C. Ketenagaan
Tenaga Kependidikan :
- Jumlah pendidik di sekolah sudah memadai sesuai dengan standar yang ditetapkan.
- Jumlah tenaga kependidikan di sekolah sudah memadai sesuai dengan syarat minimal yang
ditentukan.
- Kualifikasi pendidik di sekolah sudah memenuhi syarat minimal yang ditentukan.
- Kompetensi pendidik di sekolah sudah memadai sesuai dengan syarat minimal yang
ditentukan
-
8
Kepala Sekolah
- Tingkat pendidikan Kepala Sekolah adalah S-1
- Jenis Pendidikan : Akta-IV
- Kepala Sekolah sudah bersertifikat Guru.
Guru
- Jumlah guru sebanyak 15 orang
- Jumlah guru kelas 3 0rang
- Seluruh guru berpendidikan S1 Pendidikan
- Delapan puluh persen (12 orang) guru memiliki latar pendidikan sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu
- Enam puluh persen (9 orang) guru telah bersertifikat
Tenaga Non-Kependidikan :
1. Tenaga Administrasi
- Jumlah 1 orang, (kurang)
- Pendidikan SLTA
2. Pustakawan
- Jumlah 1 orang, (kurang)
- Pendidikan SLTA
3. Laboran
- Jumlah 1 orang, (kurang)
- Pendidikan SMA
4. Konselor
- Jumlah 1 orang, (cukup)
- Pendidikan S1
5. Penjaga
- Jumlah 2 orang, (kurang)
- Pendidikan SLTA
6. Tukang kebun
- Jumlah 1 orang, (kurang)
- Pendidikan SD
D. Sarana dan Prasarana
- Sekolah memenuhi standar terkait dengan sarana, prasarana dan peralatan
- Sekolah memenuhi standar dalam hal jumlah peserta didik pada setiap rombongan belajar
- Sekolah memiliki dan menggunakan sarpras sesuai standar yang ditetapkan
-
9
Lahan Sekolah :
- Luas lahan 1356 m2
- Rasio luas lahan terhadap peserta didik 13,7 m2
- Bukti kepemilikan lahan berupa Sertifikat Hak Milik
Bangunan Gedung
- Luas lantai 192 m2
- Rasio luas lantai terhadap peserta didik 2 m2
- Dilengkapi instalasi listrik dengan daya 1300 watt
Sarana
1. Ruang Kelas :
- Banyaknya ruang kelas : 3 ruang yang memenuhi rasio minimum (2 m2 / siswa)
2. Ruang Perpustakaan
- Luas ruang perpustakaan 64 m2
- Ruang perpustakaan mudah diakses
- Sarana ruang perpustakaan yang tersedia fasilitas membaca
3. Laboratorium IPA
- Luas laboratorium 72 m2
- Sarana laboratorium yang tersedia Kit Percobaan, kran air, alat pemadam
4. Ruang Pimpinan
- Luas ruang pimpinan 35 m2
- Sarana ruang pimpinan yang tersedia
5. Ruang Guru
- Luas lantai 60 m2
- Rasio luas lantai 2 m2/pendidik
- Ruang guru dilengkapi dengan kipas angin dan white board
6. Tempat beribadah
- Luas lantai 100 m2
- Sarana yang tersedia pengeras suara, mihrab, mimbar
7. Ruang UKS
- Luas lantai 16 m2
- Sarana yang tersedia matras, tempat tidur, sarana P3K
8. Jamban
- Jumlah jamban 3 buah
- Luas lantai tiap jamban 4 m2
- Setiap jamban tersedia air yang cukup
- Sarana yang tersedia meliputi Septi tank, dan bak air
-
10
9. Gudang
- Luas lantai 60 m2
- Sarana yang tersedia lemari , meja, dan kursi
10. Ruang Sirkulasi 6
11. Tempat Bermain / Berolahraga
- Tempat bermain berfungsi sebagai area bermain, berolah raga, pendidikan
jasmani, upacara, dan kegiatan ekstra kurikuler
- Luas tempat bermain/berolah raga 500 m2.
- Rasio tempat bermain/berolahraga 5 m2/peserta didik
12. Ruang Tata Usaha
- Luas ruangan 10 m2
- Ratio luas ruangan 10 m2/petugas
- Sarana yang tersedia dalam ruang tata usaha : computer, meja, lemari
13. Ruang Konseling
- Luas ruangan 16 m2
- Sarana yang tersedia dalam ruang konseling : meja, kursi, lemari
14. Ruang Organisasi Kesiswaan
- Luas ruangan 16 m2
- Sarana yang tersedia dalam ruang : matras, meja, kursi, lemari
Prasarana
Prasarana penunjang pembelajaran semua kelas tersedia sesuai dengan jumlah siswa,
serta dalam kondisi baik.
Mebeler
Kursi dan meja di kelas kelas dalam keadaan baik.
Buku
Jumlah buku dan sumber belajar belum lengkap, untuk kelas X sampai dengan kelas XII
belum semua buku pelajaran tersedia.
E. Keuangan
Kondisi keuangan SMA Bayu Pertiwi cukup baik, sudah mampu memenuhi kebutuhan
operasional sekolah. Sumber dana selain berasal dari SPP siswa juga diperoleh dari R-BOS
dan bantuan insidentil instansi terkait serta kontribusi pihak dunia industri.
F. Peran Serta Masyarakat
1. Aparat pemerintahan desa dan kecamatan membantu aktif terhadap pengembangan
sekolah berupa tenaga, dana, dan pikiran.
-
11
2. Telah disusunnya komposisi Komite Sekolah yang baik dan ideal
3. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan nasional, keagamaan, olahraga dan kesenian
yang diselenggarakan sekolah.
G. Layanan Khusus
1. Layanan perpustakaan masih perlu ditingkatkan baik dari segi penambahan
khazanah buku bacaan maupun pengelolaan administrasi, sehingga pada gilirannya
mampu meningkatkan gairah siswa untuk memanfaatkan sarana perpustakaan
dalam memperluas pengetahuan yang mereka miliki.
2. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar, sekolah memberikan layanan khusus
berupa bimbingan oleh guru kelas di luar jam pelajaran dan tidak dipungut biaya.
3. Layanan penggunaan fasilitas internet dengan jaringan WIFI sekolah.
4. Layanan penggunaan peralatan musik (group band)
-
12
BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH
TAHUN 2011 - 2015
A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS SEKOLAH
SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal terletak di Jl. Inpres Km 16 Sei Semayang
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Sekolah yang berdiri pada tahun
2001 ini di bangun diatas tanas seluas 2000 m2 dengan status Hak milik atas kepemilikan tanah
tersebut. Sekolah ini dibangun dengan dana swasta yang pelaksanaan pembangunannya dibantu
oleh masyarakat sekitar. Sekolah ini letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh
kendaraan dengan infrastuktur dan sarana transportasi yang baik serta dikelilingi oleh
pemukiman penduduk, perumahan, dan lokasi kegiatan usaha masyarakat, sehingga membuat
SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal menjadi salah satu tujuan utama masyarakat untuk
menyekolahkan anaknya.
Sekolah ini berada di lingkungan pedesaan dengan mata pencaharian penduduk bertani
dan tingkat pendapatan per kapita rendah, sehingga mempengaruhi konsumsi gizi makanan dan
daya belajar siswa. Kondisi ini menyebabkan sulitnya fihak sekolah untuk memaksakan siswa
memiliki sarana pendukung belajar seperti buku dan kebutuhan sekolah lainnya, yang pada
gilirannya menghambat pencapaian prestasi optimal siswa.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ada sejumlah prestasi yang telah dicapai oleh
SMA Bayu Pertiwi antara lain lulusan setiap tahun selalu 100 %. sehingga membuat sekolah ini
menjadi salah satu tujuan utama masyarakat untuk menyekolahkan anaknya. Prestasi lainnya
ditorehkan dalam bidang olahraga Volley dengan memenangi berbagai event kejuaraan, baik
tingkat kabupaten maupun provinsi. Pada tahun 2010, sejumlah pemain volley SMA Bayu
Pertiwi yang tergabung dalam tim bola volley pelajar Sumut berhasil meraih prestasi
membanggakan untuk tingkat nasional dengan menduduki posisi runner up di bawah tim bola
volley pelajar Provinsi Jawa Timur. Prestasi serupa juga dihasilkan oleh pemain bola volley putri
SMA Bayu Pertiwi yang berulangkali ikut mewakili Sumut untuk mengikuti kejuaran pada
tingkat nasional.
B. ANALISIS PENDIDIKAN SAAT INI
Kondisi pendidikan Indonesia pada saat ini banyak mengalami kemajuan dibandingkan
dengan beberapa tahun lalu. Perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap
bidang pendidikan cukup tinggi, baik dalam hal upaya pemerataan memperoleh pendidikan,
peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas guru, dsb. Namun mutu
pendidikan secara umum masih rendah. Hal itu bisa dilihat dari angka standar kelulusan yang
masih dipatok pada level di bawah nilai 6 (enam), tingginya angka putus sekolah, serta
-
13
kompetensi lulusan yang tidak siap melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Di sisi lain,
pendidikan dituntut untuk senantiasa mengikuti dinamika yang terjadi dalam kehidupan sosial,
ekonomi, informasi dan teknologi. Untuk itu pemerintah menetapkan standar nasional minimal
yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan/sekolah.
Sejalan dengan tuntutan perkembangan jaman dan harapan pemerintah/masyarakat serta
peluang dan kesempatan untuk meningkatkan diri, SMA Bayu Pertiwi berupaya semaksimal
mungkin untuk dapat mencapai sekolah standar nasional.
C. ANALISIS PENDIDIKAN MASA MENDATANG
Kemajuan ilmu pengetahuan , teknologi dan informasi menuntut kesiapan sumber daya
manusia Indonesia dalam berbagai bidang. Kebutuhan dunia kerja dan persaingan global pada
masa yang akan datang membutuhkan tenaga kerja berkualitas yang trampil dan handal. Dengan
pesatnya perkembangan arus teknologi dan informasi, perkembangan dunia menjadi sulit
diprediksi. Tumbuh berkembangnya sekolah-sekolah asing di Indonesia, yang dalam berbagai
hal lebih maju baik managemen, sarana dan prasarana maupun kurikulumnya, dapat dijadikan
sebagai cambuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, dan dalam berbagai hal dapat
dijadikan barometer penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Namun perlu dicatat bahwa orientasi pendidikan yang menggiring kita untuk meng-
akomodir tuntutan globalisasi haruslah tetap mengedepankan tugas yang lebih penting yaitu
mengawal karakter bangsa, sehingga pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan tetapi
tetap memiliki semangat nasionalisme yang bersandarkan kepada budaya bangsa.
D. Identifikasi Tantangan Nyata
Tantangan nyata yang dihadapi dunia pendidikan/sekolah pada kurun 5 tahun ke depan,
secara umum adalah peningkatan mutu lulusan baik dalam bidang akademis maupun non-
akademis. Untuk dapat meningkatkan mutu lulusan dibutuhkan antara lain; isi kurikulum yang
relevan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan jaman, proses pembelajaran yang efektif,
validitas sistem penilaian, sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, pengelolaan
manajemen pendidikan yang sistemik, tenaga-tenaga pendidik yang berkompeten dalam
bidangnya, dan terpenuhinya anggaran yang dibutuhkan.
Dunia pendidikan dituntut memiliki pemahaman yang jernih terhadap persoalan-
persoalan besar yang menghampar di berbagai lapangan kehidupan, di luar konteks dunia
pendidikan. Perekonomian yang rentan dilanda krisis, misalnya, harus dimengerti oleh dunia
pendidikan sebagai akibat logis dari terlampau kuatnya tendensi persaingan dibandingkan
dengan kerja sama. Dengan persaingan, seseorang terlatih melacak secara bengis kelemahan
orang lain. Tetapi dengan kerja sama, seseorang terlatih mencerna kelebihan-kelebihan orang
lain. Upaya dunia pendidikan menghargai perbedaan budaya juga merupakan tantangan yang tak
-
14
sederhana. Pada satu sisi, institusi-institusi pendidikan dituntut mampu mengembangkan
pemahaman kognitif berkenaan dengan heterogenitas atau kemajemukan budaya. Pada lain sisi,
institusi-institusi pendidikan dituntut mampu menanamkan jiwa toleransi kepada setiap peserta
didik. Dalam implementasinya pada level teknis, institusi-institusi pendidikan harus
membiasakan kalangan siswa menyaksikan pertunjukan teater atau film yang di dalamnya
termaktub nilai-nilai luhur pada kebudayaan masyarakat lain atau kebudayaan bangsa lain.
Semakin berdimensi estetik pertunjukan teater dan film semacam itu, maka semakin besar
peluang keberhasilan edukasi menghargai perbedaan budaya.
E. Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKS)
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKS)
ATAU RENCANA JANGKA MENENGAH EMPAT TAHUN
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya
tantangan nyata
1. Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan
a Bidang akademik:
- Rata2 pencapaian KKM semua mapel 7,50
- Rata2 pencapaian NUN 7,00
- Rata2 pencapaian KKM semua mapel 8,00
- Rata2 pencapaian NUN 7,50
0,50
0,50
b Bidang non akademik:
- Memperoleh juara ke-1 tk kab/kota bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-3 tk provinsi bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-1 tk kab/kota bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-1 tk provinsi bidang bola voli
2 tingkat
c Kelulusan:
- Jumlah kelulusan 100% - Jumlah kelulusan 100%
d Melanjutkan studi: -
- Jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi 50%
Jumlah lulusan melanjutkan stu- di ke jenjang lebih tinggi 100%
50%
2 Standar Isi Standar Isi
a Buku KTSP (Buku/Dokumen-1):
Belum tersusun Buku KTSP Tersusun 1 Buku KTSP 1 buah
b Silabus: Silabus:
- Tersusun silabus 5 mapel kelas X - Tersusun silabus 5 mapel kelas XI - Tersusun silabus 5 mapel kelas XII
- Tersusun silabus semua mapel - Tersusun silabus semua mapel - Tersusun silabus semua mapel
Silabus 12 mapel
Silabus 12 mapel
Silabus 12 mapel
c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
- Tersusun RPP 5 mapel kelas X - Tersusun RPP 5 mapel kelas XI - Tersusun RPP 5 mapel kelas XII
- Tersusun RPP semua mapel - Tersusun RPP semua mapel - Tersusun RPP semua mapel
RPP 12 mapel RPP 12 mapel RPP 12 mapel
-
15
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya
tantangan nyata
3. Standar Proses
a Persiapan pembelajaran: Persiapan pembelajaran:
- Kepemilikan silabus oleh guru: 30% memiliki
- Kepemilikan RPP oleh guru: 30% memiliki
- Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar: 80%
- Pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru terhadap karakteristik siswa: 30%
- Dll
- Kepemilikan silabus oleh guru: 100% memiliki
- Kepemilikan RPP oleh guru: 100% memiliki
- Kepemilikan sumber belajar/ bahan ajar: 100%
- Pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru terhadap karakteristik siswa: 100%
- Dll
70%
70%
20%
70%
b Persyaratan Pembelajaran
- Jumlah siswa rombel kelas X: 38 anak
- Jumlah siswa rombel kelas XI: 26 anak
- Jumlah siswa rombel kelas XII: 40 anak
- Beban mengajar guru: 10 jam/minggu
- Ratio antara jumlah siswa dengan buku teks mapel 3:1
- Pengelolaan kelas: 50% - Dll
- Jumlah siswa per rombel: 32 anak
- Jumlah siswa per rombel: 32 anak
- Jumlah siswa per rombel: 32 anak
- Beban mengajar guru: 24 jam/minggu
- Ratio antara jumlah siswa dengan buku teks mapel 1:1
- Pengelolaan kelas: 100% - Dll
Pengurangan 6 siswa Penambahan 6 siswa Pengurangan 8 siswa Penambahan 14 jam/minggu Penambahan 2 buku/siswa 50%
c Pelaksanaan pembelajaran: Pelaksanaan pembelajaran:
- Cakupan pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas: 60%
- Cakupan penerapan prinsip pembelajaran yang: eksploratif, elaboratir, dan konfirmatif: 40%
- Penerapan CTL: 20% - Penerapan pembelajaran tuntas:
35% - Penerapan PAIKEM/PAKEM: 40% - Penerapan pembelajaran di luar
kelas/sekolah: 30% - Cakupan pelaksanaan penutup
dalam pembelajaran: 70% - Dll
- Cakupan pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas: 100%
- Cakupan penerapan prinsip pembelajaran yang: eksploratif, elaboratif, dan konfirmatif: 100%
- Penerapan CTL: 100% - Penerapan pembelajaran
tuntas: 100% - Penerapan PAIKEM: 100% - Penerapan pembelajaran di
luar kelas/sekolah: 100% - Cakupan pelaksanaan penutup
dalam pembelajaran: 100% - Dll
40%
60%
80%
65%
60%
70%
30%
d Pelaksanaan penilaian pembelajaran: Pelaksanaan penilaian pembelajaran:
- Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar: 70%
- Variasi model penilaian: 2 model - Pengolahan/analisis hasil penilaian:
1 jenis manual - Pemanfaatan/tindak lanjut hasil
penilaian: 1 manfaat - Dll
- Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar: 100%
- Variasi model penilaian: 5 model
- Pengolahan/analisis hasil penilaian: 2 jenis manual
- Pemanfaatan/tindak lanjut hasil penilaian: 3 manfaat
- Dll
30%
3 model
1 jenis berbasis TIK 2 kemanfaatan/ tindak lanjut
e Pengawasan proses pembelajaran: Pengawasan proses pemb.:
-
16
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya
tantangan nyata
- Cakupan kegiatan pemantauan pembelajaran: 40%
- Cakupan kegiatan supervisi pembelajaran: 40%
- Cakupan kegiatan evaluasi pembelajaran: 40%
- Dokumen pelaporan hasil evaluasi pembelajaran: 40%
- Cakupan tindak lanjut hasil evaluasi pembelajaran: 60%
- Dll
- Cakupan kegiatan pemantauan pembelajaran: 100%
- Cakupan kegiatan supervisi pembelajaran: 100%
- Cakupan kegiatan evaluasi pembelajaran: 100%
- Dokumen pelaporan hasil evaluasi pembelajaran: 100%
- Cakupan tindak lanjut hasil evaluasi pembelajaran: 100%
- Dll
60% 60%
60%
60%
40%
4 Standar Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan:
Standar Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan:
a Kepala sekolah:
- Nilai pelatihan bahasa Inggris atau TOEFL = 400
- Belum pelatihan TIK - Belum pelatihan kepemimpinan
- Belum pelatihan manajerial sekolah
(MBS) - Belum pelatihan kewirausahaan
- Belum pelatihan supervisi,
monitoring, dan evaluasi sekolah
- Belum pelatihan administrasi persekolahan
- Belum pelatihan KTSP - Dll
- TOEFL = 500
- pelatihan TIK min. 5 kali - pelatihan kepemimpinan min.
3 kali - pelatihan manajerial sekolah
(MBS) min. 3 kali - pelatihan kewirausahaan min.
3 kali - pelatihan supervisi,
monitoring, dan evaluasi sekolah min. 3 kali
- pelatihan administrasi persekolahan min. 3 kali
- Pelatihan KTSP min 2 kali - Dll
100 GS Nilai TOEFL 5 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
2 kali
b Guru: (bersifat rata-rata) Guru: (bersifat rata-rata)
- Jumlah guru keseluruhan: 15 orang
- Jumlah guru IPA: 2 orang - Jumlah guru IPS: 1 orang - Pelatihan CTL: 20% - Pelatihan pembelajaran tuntas:
20% - Pelatihan penilaian dan evaluasi
pembelajaran: 20% - Pelatihan bahasa Inggris: 20% - Pelatihan TIK: 35% - Pelatihan KTSP: 20% - Pelatihan penelitian pendidikan:
20% - Pelatihan kepribadian: 20% - Pengabdian masyarakat: 20% - Pelatihan PAIKEM/PAKEM: 75% - Jumlah guru S1/D4: 90% - Jumlah guru bersertifikasi profesi:
25% - Jumlah guru yang memiliki
komputer/laptop: 80% - Dll
- Jumlah guru keseluruhan sesuai kebutuhan mapel: 17
- Jumlah guru IPA: 3 orang - Jumlah guru IPS: 2 orang - Pelatihan CTL: 100% - Pelatihan pembelajaran
tuntas: 100% - Pelatihan penilaian dan
evaluasi pembelajaran: 100% - Pelatihan bahasa Inggris: 100% - Pelatihan TIK: 100% - Pelatihan KTSP: 100% - Pelatihan penelitian
pendidikan: 100% - Pelatihan kepribadian: 100% - Pengabdian masyarakat: 100% - Pelatihan PAIKEM: 100% - Jumlah guru S1/D4: 100% - Jumlah guru bersertifikasi
profesi: 25% - Jumlah guru yang memiliki
komputer/laptop: 100% - Dll
2 orang
1 orang 1 orang 80%
80%
80% 80% 65% 80%
80% 80% 80% 25% 10%
75%
20%
c Tenaga TU, Laboran, Pustakawan,
dll: (bersifat rata-rata)
Tenaga TU, Laboran, Pustaka-
wan, dll: (bersifat rata-rata)
- Jumlah tenaga TU: 2 orang - Pelatihan TIK: 50%
- Jumlah tenaga TU: 3 orang - Pelatihan TIK: 100%
1 orang 50%
-
17
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya
tantangan nyata
- Pelatihan bahasa Inggris: 10% - Pelatihan bidangnya: 10% - Pelatihan manajemen sesuai
bidangnya: 5% - Jumlah laboran IPA: - orang - Dll
- Pelatihan bahasa Inggris: 100%
- Pelatihan bidangnya: 100% - Pelatihan manajemen sesuai
bidangnya: 100% - Jumlah laboran IPA: 2 orang - Dll
90% 90%
95% 2 orang
5 Standar Sarana dan Prasarana Standar Sarana dan Prasarana
a Sarana dan Prasarana Minimal Sarana dan Prasarana Minimal
- Ruang kepala sekolah: 8 m2
- Ruang wakil KS tidak ada - Ruang kelas : 2 tidak standar - Ruang perpustakaan: tidak standar - Ruang Lab. IPA: 1 buah - Ruang guru tdk standar < 4m2/guru - Gudang: tidak ada - Ruang UKS : tidak ada - Dll
- Ruang kepala sekolah: min.12 m
2
- Ruang wakil KS ada - Ruang kelas : standar 7X9m
2
- Ruang perpustakaan: standar - Ruang Lab. IPA: 2 buah - Ruang guru: standar>4m
2/ guru
- Gudang: ada - Ruang UKS : ada - Dll
Terbangun ruang KS standar
Terbangun R WK KS
Terbangun 2 R klas
Terbangun R. perpus
R lab IPA 1 bh R. guru standar
Terbangun 1 gudang
Terbangun ruang UKS
b Sarana dan Prasarana Lainnya Sarana dan Prasarana Lainnya
- Ruang Lab. Bahasa: tidak ada - Ruang Lab. Komputer: tidak ada - Ruang multi media: tidak ada - Ruang akademik dan
pengembangan SDM: tidak ada - Ruang kantin: tidak standar
(
-
18
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya
tantangan nyata
- Struktur organisasi: 75% lengkap
- Dokumen pembagian tugas/ kewenangan/tupoksi: 60%
- Dokumen mekanisme fungsi/tugas organisasi: 50%
- Dll
- Struktur organisasi: 100% lengkap
- Dokumen pembagian tugas/ kewenangan/tupoksi: 100%
- Dokumen mekanisme fungsi/ tugas organisasi: 100%
- Dll
25%
40%
50%
c Supervisi, monitoring, evaluasi, dan
akreditasi sekolah:
Supervisi, monitoring, evaluasi,
dan akreditasi:
- Tidak ada tim khusus - Tidak ada instrumen suvervisi - Tidak ada instrumen monitoring - Tidak ada instrumen evaluasi - Tidak ada instrumen akreditasi - Tidak ada pelaporan supervisi - Tidak ada pelaporan monitoring - Tidak ada pelaporan evaluasi - Tidak ada pelaporan akreditasi
internal - Pendokumentasian : 50% - Tindak lanjut: 50% - Dll
- Ada tim khusus: 100% - Ada instrumen supervisi: 100% - Ada instr. monitoring 100% - Ada instrumen evaluasi: 100% - Ada instrumen akreditasi: 100% - Ada pelaporan supervisi: 100% - Ada pelaporan monitoring 100% - Ada pelaporan evaluasi: 100% - Ada pelaporan akreditasi
internal: 100% - Pendokumentasian : 100% - Tindak lanjut: 100% - Dll
100% 100100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 50% 50%
d Kemitraan dan peran serta
masyarakat:
Kemitraan dan peranserta
masyarakat:
- Dokumen keberadaan Komite Sekolah: 90%
- Dokumen program kerja komite sekolah: 30%
- Kepengurusan komite sekolah: 75% lengkap
- Perolehan kerjasama dengan pihak lain: 1 instansi
- Bantuan biaya pendidikan dari orang tua siswa: 70.000 rupiah/bulan
- Dll
- Dokumen keberadaan Komite Sekolah: 100%
- Dokumen program kerja komite sekolah: 100%
- Kepengurusan komite sekolah: 100% lengkap
- Perolehan kerjasama dengan pihak lain: 5 instansi
- Bantuan biaya pendidikan dari orang tua siswa: 150.000 rupiah/bulan
- Dll
10% 40% 25% 4 instansi 70.000,- rupiah/bulan
e SIM sekolah: SIM sekolah:
- Tidak terpasang PAS (Paket Aplikasi Sekolah)
- Tidak terpasang jaringan SIM - Dll
- Terpasang PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 100%
- Terpasang jaringan SIM: 100% - Dll
100% 100%
7. Standar Keuangan dan Pembiayaan Standar Keuangan dan Pembiayaan
a Sumber dana: 2 buah Sumber dana: minimal 5 buah Minimal 3
b Pengalokasian dana: 5 SNP Pengalokasian dana: min. 8 SNP 3 atau lebih
c Penggunaan dana: 75% benar Penggunaan dana: 100% benar 25%
d Pelaporan penggunaan dana: 75% Pelprn penggunaan dana: 100% 25%
e Dokumen pendukung pelaporan: 80% Dok.pendukung pelaporan: 100% 20%
f Dll Dll
8. Standar Penilaian Pendidikan: Standar Penilaian Pendidikan:
-
19
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya
tantangan nyata
a Frek. ulangan harian oleh guru: 50% Frek.ulangan harian oleh guru 100% 50%
b Ulangan tengah semester yang
dilakukan oleh guru: 100%
Ulangan tengah semester yang
dilakukan oleh guru: 100%
c Cakupan materi ulangan akhir semes-
ter yang dilakukan sekolah: 90%
Cakupan materi ulangan akhir se-
mester yg dilakukan sklh: 100%
10%
d Cakupan materi ulangan kenaikan
kelas oleh sekolah: 90%
Cakupan materi ulangan kenaik-
an kelas oleh sekolah: 100%
10%
e Teknik penilaian yang dipergunakan
guru dalam pembelajaran: 50%
Teknik penilaian yg dipergunakan
guru dalam pembelajaran: 100%
50%
f Instrumen yang dikembangkan guru
untuk ulangan harian: 80%
Instr. yang dikembangkan guru
untuk ulangan harian: 100%
20%
g Variasi instrumen yang
dikembangkan sekolah untuk
ulangan akhir semester: 80%
Variasi instrumen yang
dikembangkan sekolah untuk
ulangan akhir semester: 100%
20%
h Variasi instrumen yang
dikembangkan sekolah untuk
ulangan kenikan kelas: 80%
Variasi instrumen yang
dikembangkan sekolah untuk
ulangan kenikan kelas: 100%
20%
i Mekanisme dan prosedur penilaian
pendidikan oleh guru: 75%
terpenuhi
Mekanisme dan prosedur
penilaian pendidikan oleh
guru: 100% terpenuhi
25%
j Mekanisme dan prosedur penilaian
pendidikan oleh sekolah: 90%
terpenuhi
Mekanisme dan prosedur
penilaian pendidikan oleh
sekolah: 100% terpenuhi
10%
k Dll Dll
9 Pengembangan Budaya dan
Lingkungan Sekolah:
Pengembangan Budaya dan
Lingkungan Sekolah:
a Pengembangan budaya bersih: 80% Pengemb. budaya bersih: 100% 20%
b Penciptaan lingkungan sehat, asri,
indah, rindang, sejuk, dll
(tamanisasi): 50%
Penciptaan lingkungan sehat,
asri, indah, rindang, sejuk, dll
(tamanisasi): 100%
50%
c Pemenuhan sistem sanitasi/drainasi:
30%
Pemenuhan sistem sanitasi/
drainasi: 100%
70%
d Penciptaan budaya tata krama in
action: 70%
Penciptaan budaya tata krama
in action: 100%
30%
e Peningkatan kerjasama dengan
lembaga lain relevan: 2 lembaga
Peningkatan kerjasama dengan
lembaga lain relevan: 5 lembaga
3 lembaga
f Pengembangan lomba-lomba keber-
sihan, kesehatan, dll: 2 lomba
Pengemb. lomba-lomba keber-
sihan, kesehatan, dll: 5 lomba
3 jenis lomba
g Dll Dll
-
20
BAB V
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM)
1. Pelatihan Guru
a. Pakem
b. Pembuatan Silabus/RPP
c. Pembuatan Alat Peraga
2. Pelatihan
a. Pakem
b. OJT
3. Pelaksanaan KKG/KKKS
4. Pendampingan
5. Studi Banding
B. KESISWAAN
1. Rapat-rapat
2. Kelas Unggulan
3. Pengayaan
4. Ulangan
a. Harian
b. Semester
c. Kenaikan Kelas
d. Ujian Akhir Kelas XII
5. Kerjasama dengan lembaga lain
a. Try out
b. Bimbingan Belajar
6. Kesehatan
a. Tambahan Gizi
b. Imunisasi
c. Screning
d. Lingkungan Sekolah Sehat
7. Ekstrakurikuler
a. Pramuka
-
21
b. Seni Tari
c. Karate
C. KETENAGAAN
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia
- Penyetaraan S1, Seminar, Pelatihan, Work Shop
- Mengikuti Pendidikan S-2
2. Penambahan Tenaga
- Penjaga
- SATPAM
D. SARANA PRASARANA
1. Pengadaan Mebeler
- Meja dan Kursi
2. Pengadaan Alat dan Media Pembelajaran
a. Buku Perpustakaan
b. Buku Sumber
3. Gedung
a. Membangun Ruang Serba Guna (AULA)
b. Ruang Perpustakaan
4. Media Pendidikan
a. 5 unit infokus
b. 10 unit Laptop dan LCD
c. Alat-alat olah raga
E. KEUANGAN
1. Iuran rutin dari PSM
2. Dana insidental dari instansi / Dunia Usaha
F. PERAN SERTA MASYARAKAT (PSM)
1. Kesetaraan gender dalam kepengurusan Komite Sekolah
2. Acara nasional, keagamaan, olahraga, kesenian, dan lain-lain
3. Pelatihan
-
22
G. LAYANAN KHUSUS
1. Layanan perpustakaan masih perlu penambahan buku dan pembenahan pembenahan
karena minat siswa ke perpustakaan masih 30 % dari seluruh jumlah siswa, hal ini
dikarenakan perpustakaan kurang menarik.
2. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar, sekolah memberikan layanan khusus berupa
bimbingan oleh guru kelas di luar jam pelajaran dan tidak dipungut biaya.
3. Pemanfaatan peralatan musik
4. Pemberian Penghargaan berupa :
- Piagam
- Hadiah
H. Kinerja Pemenuhan Standar dan Pengambilan Keputusan
Program Sekolah
kegiatan
Kebijakan Sekolah Kebijakan
InternalKebijakan
Eksternal
Penetapan Standar
(Indikator-Target)
Program
Sekolah
Komunikasi/
Peningkatan
Kompetensi
Komponen
Penunjang
Dokumen
Mutu
Pengkajian
Rencana
Perencanaan
Sistem
Penjaminan Mutu
Verifikasi Data
& Validasi
Rencana
Penjaminan
Mutu
Program
Kerja
Prosedur
Operasional
Standar
Pengujian
Kebenaran
Data
Panduan Studi/
Eksperimen
Pelaksanaan
Pengukuran
Perencanaan Implementasi Pengujian
Kinerja Pemenuhan Standar dan Pengambilan Keputusan
-
23
I. Pengembangan Kurikulum
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN SILABUS
INDIKATOR LULUSAN
YANG DIHARAPKAN
Beriman, bertakwa dan
berahlak mulia
Sehat Berilmu Cakap Kreatif Mandiri Demokratis Bertanggung
jawab
ANLISIS KEBUTUHAN
PENGEMBANGAN
PERBAIKAN
KTSP
KEBUTUHAN
PENGEMBANGAN
Peningkatan
Komptensi
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
ANALISIS KEBUTUHAN
PENGEMBANGAN
Daya Dukung
Sarana dan
Prasarana/
Teknologi
SK/KDALOKASI
WAKTUINDIKATOR
PEMBEL.
TUJUAN
PEMBEL.
KONDISI NYATA
KONDISI IDEAL
DOKUMEN RKJM
RKT
Peningkatan dan
Penjaminan Mutu
MATERI
PEMBEL.
MATERI
PEMBEL.METODE
PEMBEL.
METODE
PEMBEL.
SUMBER
BELAJAR
SUMBER
BELAJARALAT
EVALUASI
ALAT
EVALUASI
STANDAR/
KRITERIA SKL
SISWA LULUS UN,
MELANJUTKAN
PENDIDIKAN,
KEUNGGULAN
LOKAL, NASIONAL
DAN GLOBAL
RENCANA
KEGIATAN
PEMBEL.
PROSESPENUGASAN
TERSTRUKTUR
PENUGASAN TAK
TERSTRUKTUR
EVALUASI
MONITORING/
PENJAMINAN/
MUTU
Produk
belajarREMEDIAL &
PENGAYAAN
PROFIL LULUSAN :
LULUS UN MASUK BERDAYA SAING MASUK PT MAHIR BAHASA INGGRISPENGGUNA TIK YANG SEHAT DAN
PRODUKTIF
KOMPETITIF PADA TINGKAT LOKAL, NASIONAL, DAN GLOBAL
KELAS 10 ->11-> 12
PENCITRAAN
PUBLIK
MODEL KERANGKA PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
J. MONITORING DAN EVALUASI
1. Mewujudkan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan .
2. Menyusun jadwal supervisi
3. Mewujudkan supervisi klinis PAKEM
4. Mewujudkan evaluasi kinerja sekolah
5 Menyusun tim evaluasi monitoring
6 Membuat instrumen evaluasi monitoring
7 Menganalisa hasil evaluasi
8 Validasi hasil evaluasi
9 Membuat laporan evaluasi dan monitoring
-
24
BAB VI
RENCANA BIAYA
A. RENCANA BIAYA
Rencana biaya sekolah terdiri dari rencana biaya RPS selama 4 tahun ke depan. Biaya
yang dibutuhkan oleh SMA Bayu Pertiwi sekitar Rp. 588.000.000,-
Adapun ringkasan rencana biaya tersebut dalam 4 (empat) tahun ke depan adalah sebagai
berikut :
Rencana Biaya SMA Bayu Pertiwi Tahun 2011 2012 s/d 2014 2015
No Program
Kegiatan 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 4 tahun
1 PBM Rp
4.000.000,-
Rp
4.000.000,-
Rp 5.000.000,- Rp
5.000.000,-
Rp 18.000.000,-
2 Kesiswaan Rp
5.000.000,-
Rp
5.000.000,-
Rp 6.000.000,- Rp
6.000.000,-
Rp 22.000.000,-
3 Ketenagaan Rp
10.000.000,-
Rp
10.000.000,-
Rp 12.000.000,- Rp
12.000.000,-
Rp 44.000.000,-
4 Sarana
Prasarana
Rp
50.000.000,-
Rp
200.000.000,-
Rp
150.000.000,-
Rp
50.000.000,-
Rp450.000.000,-
5 Keuangan Rp
1.000.000,-
Rp
1.000.000,-
Rp 2.000.000,- Rp
2.000.000,-
Rp 6.000.000,-
6 PSM Rp
5.000.000,-
Rp
5.000.000,-
Rp 6.000.000,- Rp
6.000.000,-
Rp 22.000.000,-
7 Layanan
Khusus
Rp
5.000.000,-
Rp
5.000.000,-
Rp 6.000.000,- Rp
6.000.000,-
Rp 22.000.000,-
Jumlah Rp
80.000.000,-
Rp
230.000.000,-
Rp187.000.000,- Rp
87.000.000,-
Rp588.000.000,-
B. SUMBER BIAYA
1. Sumbangan Pembinaan Pendidikan siswa
2. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Penerimaan Murid Baru (PMB)
3. Program Bantuan Pemerintah
4. Dana Insidental dari Instansi terkait dan kontribusi dunia industri/usaha
-
25
BAB VII
HARAPAN
A. Proses Belajar Mengajar (PBM)
Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar perlu adanya kelengkapan administrasi
kelas yang lengkap dan benar dan penggunaan metode belajar yang menarik.
Contoh :
1. Silabus dan RPP
2. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar
3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan
pengayaan bagi siswa.
4. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik
5. Menggunakan sumber belajar yang sesuai berupa lingkungan siswa dan media lain
6. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
7. Menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain
selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi
peserta didik.
8. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
9. Penggunaan alat peraga yang optimal
10. Pelaksanaan Pakem bisa terlaksana 100 %
11. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan
12. Ketuntasan kompetensi 90 % untuk semua mata pelajaran
B. Kesiswaan
1. Jumlah siswa maksimal 35 orang
2. Kenaikan kelas 100 %
3. Mengupayakan angka putus sekolah sebesar 0 %
4. Menurunkan presentasi ketidakhadiran 0 %
5. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.
6. Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
7. Meningkatkan nilai rata-rata semester khususnya mata pelajaran yang termasuk komponen
UAN
8. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang mandiri.
9. Mempertahankan jumlah lulusan 100 %
-
26
10. Meningkatkan jumlah lulusan yang masuk ke Perguruan Tinggi Negeri / Swasta baik lokal
maupun nasional
11. Meningkatkan jumlah lulusan yang memasuki instansi pemerintah / swasta
12. Prestasi akademik dan non akademik lebih meningkat dari tahun sebelumnya dari tingkat
kecamatan ke tingkat kabupaten dan tingkat propinsi
13. Kegiatan ekstrakulikuler sudah dilaksanakan rata-rata 90 %
14. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
-
27
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari sajian RPS ini dapat disimpulkan :
1. RPS telah disusun berdasarkan profil sekolah yang melibatkan unsure Kepala Sekolah,
Guru, Komite Sekolah dan Paguyuban Kelas
2. RPS disusun agar peningkatan mutu sekolah dapat dilaksanakan lebih terarah, efisien dan
efektif
3. Harapan dan pengembangan dalam rangka peningkatan mutu terdiri atas PBM, kesiswaan,
ketenagaan, sarana prasarana, keuangan, PSM dan layanan khusus
4. Perencanaan tentang biaya disusun berdasarkan program kerja. Sedangkan sumber dana
yang digunakan berasal dari dana SPP Siswa, BOS, kontribusi instansi terkait dan dunia
industri/usaha.
B. SARAN
1. RPS yang telah disusun perlu disosialisasikan kepada orang tua dan pihak-pihak yang
berkepentingan
2. Dalam melaksanakan RPS perlu didukung, dimonitor dan dibantu pelaksanaannya.
-
28
BAB IX
PENUTUP
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya
kepada kami hingga dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah ini
sebagai pedoman untuk menentukan arah pengembangan sekolah ke depan dalam bentuk
Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Operasional (Renop). Renstra disusun mengacu kepada
Visi, Misi, dan Tujuan Institusi yang telah ditetapkan sebelumnya. Renstra terdiri dari rencana
jangka panjang 8 tahun, rencana jangka menengah 4 tahun, dan rencana jangka pendek 1 tahun.
Setiap tahapan dirumuskan program-program kerja yang lebih operasional. Program-program
tersebut disusun melalui Rapat Kerja Tahunan (Raker) yaitu dengan mengevaluasi pencapaian
tahapan sebelumnya, kemudian merancang program kerja dengan memperhatikan sumber daya
yang dimiliki.
Ucapan terima kasih ingin kami sampaikan kepada semua fihak, baik yang menjadi
perangkat internal sekolah maupun unsur pendukung yang menjadi pemangku kepentingan
sekolah yang tidak terlibat dalam pengelolaan operasional sekolah secara langsung atas segenap
kontribusi yang kami perlukan bagi rampungnya pekerjaan ini secara menyeluruh.
Kami menghadapi sejumlah kesulitan dalam mengumpulkan material yang dibutuhkan
untuk menghasilkan kesempurnaan penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah ini, oleh
karena itu kritik dan saran konstruktif sangat kami perlukan untuk perbaikannya. Akhirnya kami
berharap kiranya keberadaan RPS ini dapat menjadi panduan kami dalam mewujudkan
pengelolaan sekolah yang berkualitas sesuai dengan harapan kita semua.
top related