rancang bangun sistem informasi spasial...
Post on 05-Feb-2018
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
viii
i
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL
BERBASIS WEB PERSEBARAN POTENSI PARIWISATA
DI KABUPATEN BOGOR
Oleh :
MUCHAMAD ARIEF RAHMAN
NIM: 108093000121
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M/1436 H
ii
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB
PERSEBARAN POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN BOGOR
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sistem Informasi
MUCHAMAD ARIEF RAHMAN
NIM: 108093000121
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M/1436 H
iii
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 2014
Muchamad Arief Rahman
vi
ABSTRAK
MUCHAMAD ARIEF RAHMAN (108093000121), Rancang Bangun SistemInformasi Spasial Berbasis web Persebaran Potensi Pariwisata di KabupatenBogor. Dibawah bimbingan BAKRI LA KATJONG dan ERI RUSTAMAJI.
Pariwisata adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan wisata,termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkaitdi bidang kepariwisataan dan Kabupaten Bogor di wilayah jawa barat yang seringdikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Berdasarkan Perda No 8 Tahun 2006tentang ketertiban umum pasal 3 menjelaskan pemerintah daerah memilikikebijakan untuk mengawasi, mencegah, dan menindak segala bentukpenyalahgunaan sarana sosial. Peningkatan jumlah pengunjung wisatawandisetiap tahunnya di Kabupaten Bogor, ini memungkinkan adanya investor yangingin berinvestasi dalam membangun pariwisata baru, serta untuk meningkatkanpelayanan terhadap obyek wisata melalui media online. Melihat permasalahantersebut, dibutuhkan suatu sistem informasi spasial potensi pariwisata yangdinamakan SISPARGOR untuk mempermudah Dinas Tata Ruang KabupatenBogor dalam monitoring suatu daerah berpotensi secara online. SistemSISPARGOR dibangun dengan metode pengembangan sistem RAD (RapidAplication Devlopment) dengan notasi UML.Menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL dan OpenGeo Suiteserta melakukan pengujian Black Box. Sistem Informasi Spasial Lokasi Pariwisatadi Kabupaten Bogor berbasis web diharapkan mampu membantu Dinas TataRuang Kabupaten Bogor dalam memberikan informasi kepada pemerintah daerahKabupaten Bogor dan masyarakat mengenai pariwisata dan kesesuaian lahan yangberpotensi untuk dibangun.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Potensi Pariwisata, RAD (Rapid AplicationDevlopment), UML, OpenGeo Suite
V Bab + 184 Halaman + xxv Halaman Romawi + 82 Gambar + 35 Tabel + 4Daftar Sombol
Pustaka Acuan (24,1984-2013)
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada
junjungan baginda Nabi Muhammad S.A.W beserta keluarga dan sahabatnya,
semoga kita menjadi pengikutnya yang kelak mendapatkan syafa’at di akhirat
kelak. Amin .
Adapun judul penulisan skripsi ini adalah “Rancang Bangun Sistem
Informasi Spasial Berbasis Web Persebaran Potensi Pariwisata d Kabupaten
Bogor“. Pada penulisan skripsi ini penulis menyadari masih belum sempurna,
mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.
Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang
memberikan dukungan, bimbingan, pengarahan dan bantuan kepada penulis. Oleh
karena itu, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penulisan ilmiah ini, terutama kepada :
1. Bapak Dr. Agus Salim, S.Ag, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI. Selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi.
viii
3. Bapak Ir.Bakri La Katjong. MT, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing I
yang telah membantu dan memberikan arahan dan bimbingan kepada
peneliti dalam penyelesaian skripsi.
4. Bapak Eri Rustamaji, MBA. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membantu dan memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam
penyelesaian skripsi.
5. Bapak Didit Nugeraha, MM, M Selaku Dosen Pembimbing Akademik
Program Studi Sistem Informasi yang telah membantu dan memberi
masukan dalam penyusunan skripsi.
6. Pak Diki Wijaya S.Kom Selaku staff bidang sistem informasi Dinas Tata
Ruang dan Pertanahan yang telah mendukung serta membantu dalam
pelaksanaan riset.
7. Kedua Orang Tua saya Bapak Waryono dan Ibu Tamiyati yang selalu dan
tidak pernah lepas dalam mendo’akan penulis dan tidak hanya mendukung
penulis untuk bisa menyelesaikan penelitian ini, serta terima kasih untuk
segala jasa yang selama ini diberikan hingga akhir dan kepada Kakak saya
Dewi R. Dan Adik saya Untari Kusuma N. khususnya yang selalu
memberikan semangat dan doanya kepada penulis.
8. Kepada Amin Lubis, Nawawi, Ahmad Sopyan, Muhamad Yazid K,
Nanang Heriyanto, dan Teman-teman kosan kosbah yang tidak dapat saya
sebutkan satu-persatu. Yang telah banyak memberikan masukan dalam
penelitian ini dan khususnya teman-teman seperjuangan SIC 2008, GIS
ix
2008 serta GIS 2007 yang saya cintai dan yang selalu saling membahu dan
memberikan semangat.
9. Kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan ketulusan yang telah
diberikan kepada penulis. Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penelitian ini
dapat dipahami dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Maaf atas segala
kekhilafan.
Jakarta, 2014
Muchamad Arief Rahman
x
DAFTAR ISI
LEMBAR COVER................................................................................................. i
LEMBAR HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xx
DAFTAR SIMBOL .......................................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xxv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................11
1.3 Batasan Masalah ........................................................................11
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................12
1.5 Manfaat Penulisan .....................................................................12
1.5.1 Bagi Penulis .....................................................................12
1.5.2 Bagi Universitas ...............................................................13
1.5.3 Bagi Instansi ....................................................................13
xi
1.5.4 Bagi Masyarakat/ Investor ...............................................13
1.6 Metode Penelitian ......................................................................14
1.6.1 Metode Pengumpulan Data...............................................14
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem.........................................14
1.7 Sistematika Penulisan ................................................................16
BAB II Landasan Teori
2.1 Pengertian Rancang Bangun......................................................18
2.2 Konsep Dasar Sistem.................................................................18
2.2.1 Pengertian Sistem .............................................................18
2.2.2 Karakteristik Sistem..........................................................19
2.3 Konsep Dasar Informasi ............................................................21
2.3.1 Data dan Informasi ............................................................21
2.3.2 Kualitas Informasi .............................................................22
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ................................................22
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi ..........................................22
2.4.2 Komponen Sistem Informasi .........................................23
2.5 Sistem Informasi Geografi.........................................................23
2.5.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi .....................23
2.5.2 Pengertian Sistem Infromasi Geografi ...........................24
2.5.3 Subsistem Sistem Informasi Geografi ...........................25
2.5.4 Komponen Sistem Informasi Geografi ..........................26
2.5.5 Jenis Data Sistem Informasi Geografi ...........................28
xii
2.5.6 Kemampuan Sistem Informasi Geografi .......................30
2.5.7 Sistem Informasi Geografi Berbasis Web ......................32
2.5.8 Basis Data Sistem Informasi Geografi...........................32
2.6 Konsep Dasar Peta .....................................................................35
2.6.1 Pengertian Peta...............................................................35
2.6.2 Simbolisasi Peta ............................................................36
2.6.3 Skala Peta.......................................................................38
2.6.4 Sistem Proyeksi .............................................................39
2.7 Metode Pengembangan Sistem..................................................40
2.7.1 Pengertian RAD .............................................................40
2.7.2 Tahap RAD ....................................................................40
2.8 OOA dan OOD ..........................................................................41
2.8.1 Analisis Berorientasi Objek ...........................................41
2.8.2 Perancangan Berorientasi Objek....................................42
2.9 Alat Bantu Perancangan ............................................................44
2.9.1 Pengertian UML.............................................................44
2.9.2 Diagram-diagram UML ................................................44
2.9.3 Pengujian Black-box ......................................................47
2.10 Pendekatan Dalam Membengun Web GIS ................................48
2.11 ArcGIS .......................................................................................49
2.12 MySQL ......................................................................................51
2.13 OpenGeo Suite...........................................................................51
2.13.1 OpenGeo Arsitektur .......................................................52
xiii
2.13.2 OpenGeo Suite Enterprise Edition dan Comunity E......53
2.13.3 Komponen OpenGeo Suite ............................................54
2.14 Bahasa Pemrograman PHP ........................................................58
2.14.1 Pengertian PHP ..............................................................58
2.14.2 Tipe Data dalam PHP ....................................................59
2.14.3 Variabel dalam PHP ......................................................59
2.14.4 Operator dalam PHP .....................................................60
2.14.5 Struktur Kontrol dalam PHP .........................................60
2.14.6 Fungsi dalam PHP .........................................................62
2.15 Pariwisata...................................................................................62
2.16 Ketentuan Bangunan .................................................................62
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data .......................................................67
3.1.1 Studi Literatur ................................................................67
3.1.2 Wawancara.....................................................................69
3.1.3 Observasi........................................................................70
3.2 Metode Pengembangan Sistem..................................................70
3.2.1 Requirement Planning ...................................................70
3.2.2 Workshop Design ..........................................................72
3.2.3 Implementation .............................................................74
3.3 Bahan dan Alat Penelitian .........................................................71
3.3.1 Bahan ............................................................................75
xiv
3.3.2 Alat ................................................................................75
3.4 Penelitian Sejenis ......................................................................77
3.5 Kerangka Penelitian ..................................................................79
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Syarat ...................................................................80
4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian.............................80
4.1.1.1 Profil Kabupaten Bogor ...................................80
4.1.1.2 Gambaran Umum Dinas Tata Ruang...............83
4.1.1.2.1 Tugas Pokok Dinas Tata Ruang dan
Pertanahan Kabupaten Bogor .........83
4.1.1.2.2 Struktur Organisasi .........................83
4.1.2 Perencanaan Sistem .......................................................90
4.1.3 Sistem Berjalan ..............................................................91
4.1.4 Identifikasi Sistem .........................................................93
4.1.4.1 Identifikasi Kebutuhan.....................................93
4.1.4.2 Identifikasi Masalah.........................................95
4.1.4.3 Tujuan Pengembangan Sistem ........................95
4.1.5 Sistem Usulan ...............................................................96
4.2 Workshop Design .......................................................................98
4.2.1 Desain Proses .................................................................98
4.2.1.1 Diagram Use Case ...........................................98
4.2.1.2 Diagram Activity ............................................119
xv
4.2.2 Desain Database .........................................................135
4.2.2.1 Objek Potensial .............................................135
4.2.2.2 Class Diagram ...............................................138
4.2.2.3 Spesifikasi Database .....................................140
4.2.2.4 Skema Database ............................................146
4.2.2.5 Diagram Sequence .........................................147
4.3 Design Interface ......................................................................163
4.4 Implementasi Sistem ...............................................................171
4.4.1 Arsitektur Hardware ...................................................171
4.4.2 Arsitektur Software .....................................................172
4.4.3 Blackbox Testing .........................................................172
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..............................................................................180
5.2 Saran ........................................................................................181
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................182
xvi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
Gambar 1.1 Grafik line Jumlah Wisatawan Domestik dan Asing ke Kabupaten
Bogor.......................................................................................... 2
Gambar 1.2 Grafik line Anggaran Pendapatan Daerah (Rupiah) Pada Sektor
Wisata di Kabupaten Bogor....................................................... 3
Gambar 1.3 Grafik line Anggaran Pendapatan Daerah (USD) Pada Sektor
Wisata di Kabupaten Bogor....................................................... 3
Gambar 1.4 Grafik line Objek Wisata Alam, Hiburan, dan Konservasi
di Kabupaten Bogor................................................................... 4
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Edhi Sutanta, 2003)............................... 21
Gambar 2.2 Komponen SIG (Sumber : Prahasta, 2009).............................. 27
Gambar 2.3 Struktur Model Data Raster (Prahasta, 2005)........................... 28
Gambar 2.4 Tampilan Model Basis Data Hirarki (Prahasta, 2009).............. 33
Gambar 2.5 Tampilan Model Basis Data Network (Prahasta, 2009)............ 34
Gambar 2.6 Entity Titik dengan Asosiasi Infromasinya (Prahasta, 2005).... 37
Gambar 2.7 Entity Garis dengan Asosiasi Infromasinya (Prahasta, 2005)... 37
Gambar 2.8 Entity Poligon (Prahasta, 2009)................................................. 38
Gambar 2.9 Skala Grafis Untuk Skala 1:50.000 (Prahasta, 2005)................ 39
Gambar 2.10 Lima Lapisan Analisis Berorientasi Objek (Kendall dan Kendall,
2003)........................................................................................ 42
Gambar 2.11 Use case Diagram...................................................................... 45
Gambar 2.12 Activity Diagram....................................................................... 45
xvii
Gambar 2.13 Sequence Diagram.................................................................... 46
Gambar 2.14 Class Diagram........................................................................... 47
Gambar 2.15 Tampilan Dashboard dari OpenGeo Suite................................ 52
Gambar 2.16 Arsitektur Standar OpenGeo..................................................... 53
Gambar 2.17 Tampilan PostGIS Admin pada OpenGeo Suite....................... 55
Gambar 2.18 Tampilan Aplikasi Web GeoServer.......................................... 56
Gambar 2.19 Tampilan Aplikasi Web Editor................................................. 56
Gambar 2.20 Tampilan Aplikasi Web Styler.................................................. 57
Gambar 2.21 Tampilan Aplikasi Web GeoExplorer....................................... 58
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir...................................................................... 79
Gambar 4.1 Peta Infrastruktur Kabupaten Bogor.......................................... 82
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten
Bogor........................................................................................ 89
Gambar 4.3 Sistem Berjalan Pada Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten
Bogor........................................................................................ 91
Gambar 4.4 Sistem Usulan pada Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor........ 97
Gambar 4.5 Use case Diagram pada SISPARGOR...................................... 99
Gambar 4.6 Diagram Activity Login........................................................... 119
Gambar 4.7 Diagram Activity Logout......................................................... 120
Gambar 4.8 Diagram Activity Error Registrasi.......................................... 120
Gambar 4.9 Diagram Activity Mengelola Peta Spasial............................... 122
Gambar 4.10 Diagram Activity Mengelola Pengguna................................... 124
Gambar 4.11 Diagram Activity Mengelola Berita.......................................... 125
xviii
Gambar 4.12 Diagram Activity Mengelola Komentar.................................... 126
Gambar 4.13 Diagram Activity Mengelola Pariwisata................................... 127
Gambar 4.14 Diagram Activity Melihat Peta Spasial..................................... 128
Gambar 4.15 Diagram Activity Melihat Verifikasi Pariwisata....................... 129
Gambar 4.16 Diagram Activity Melihat Pariwisata........................................ 130
Gambar 4.17 Diagram Activity Melihat Berita.............................................. 131
Gambar 4.18 Diagram Activity Melihat Kontak............................................ 132
Gambar 4.19 Diagram Activity Mengisi Komentar........................................ 132
Gambar 4.20 Diagram Activity Melihat Pendaftaran..................................... 133
Gambar 4.21 Diagram Activity Melihat Potensi............................................ 134
Gambar 4.22 Class Diagram SISPARGOR.................................................. 139
Gambar 4.23 Skema Database...................................................................... 146
Gambar 4.24 Diagram Sequence Login......................................................... 147
Gambar 4.25 Diagram Sequence Logout....................................................... 148
Gambar 4.26 Diagram Sequence Error Registrasi........................................ 149
Gambar 4.27 Diagram Sequence Mengelola Peta Spasial............................. 150
Gambar 4.28 Diagram Sequence Mengelola Data Pengguna........................ 151
Gambar 4.29 Diagram Sequence Mengelola Berita....................................... 153
Gambar 4.30 Diagram Sequence Mengelola Komentar................................. 154
Gambar 4.31 Diagram Sequence Mengelola Pariwisata................................ 155
Gambar 4.32 Diagram Sequence Melihat Peta Spasial.................................. 156
Gambar 4.33 Diagram Sequence Melihat Verifikasi Pariwisata.................... 157
Gambar 4.34 Diagram Sequence Melihat Pariwisata.................................... 158
xix
Gambar 4.35 Diagram Sequence Melihat Berita........................................... 159
Gambar 4.36 Diagram Sequence Melihat Kontak......................................... 159
Gambar 4.37 Diagram Sequence Mengisi Komentar.................................... 160
Gambar 4.38 Diagram Sequence Melihat Pendaftaran.................................. 161
Gambar 4.39 Diagram Sequence Memilih Potensi........................................ 162
Gambar 4.41 Login (Admin).......................................................................... 163
Gambar 4.41 Login (Investor)........................................................................ 163
Gambar 4.42 Halaman Home (Masyarakat).................................................. 164
Gambar 4.43 Halaman Home (Admin).......................................................... 164
Gambar 4.44 Halaman Kelola Pengguna (admin)......................................... 165
Gambar 4.45 Halaman Mengelola Berita (admin)......................................... 165
Gambar 4.46 Halaman Mengelola Komentar (admin).................................. 166
Gambar 4.47 Halaman Kelola Peta Spasial (survei dan pemetaan)............... 166
Gambar 4.48 Halaman Mengelola Pariwisata (teknik pemanfaatan ruang).. 167
Gambar 4.49 Halaman Verifikasi Potensi Pariwisata (bidang pemanfaatan
ruang)............................................................................................................... 167
Gambar 4.50 Halaman Pendaftaran (masyarakat dan member)..................... 168
Gambar 4.51 Halaman Potensi (member)...................................................... 168
Gambar 4.52 Halaman Pariwisata Potensial (all actor)................................. 169
Gambar 4.53 Halaman Pariwisata Tedaftar (all actor).................................. 169
Gambar 4.54 Halaman Berita (masyarakat)................................................... 170
Gambar 4.55 Halaman Kontak (masyarakat)................................................. 170
Gambar 4.56 Halaman Komentar (masyarakat)............................................ 171
xx
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
Tabel 1.1 Lampiran Data Perkembangan Pariwisata di Kabupaten
Bogor............................................................................................ 1
Tabel 1.2 Tahap Penertiban Vila Ilegal Kabupaten Bogor.......................... 8
Tabel 2.1 Beberapa Contoh Tabel Relasional............................................ 34
Tabel 2.2 Spesifikasi Pengguna OpenGeo Suite........................................ 54
Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu................................................................... 77
Tabel 4.1 Identifikasi Actor....................................................................... 99
Tabel 4.2 Identifikasi Diagram Use case................................................. 100
Tabel 4.3 Narasi Use case Login............................................................. 103
Tabel 4.4 Narasi Use case Logout........................................................... 104
Tabel 4.5 Narasi Use case Error Registrasi............................................ 105
Tabel 4.6 Narasi Use case Mengelola Peta Spasial................................. 106
Tabel 4.7 Narasi Use case Mengelola Pengguna..................................... 107
Tabel 4.8 Narasi Use case Mengelola Berita........................................... 108
Tabel 4.9 Narasi Use case Mengelola Komentar..................................... 109
Tabel 4.10 Narasi Use case Mengelola Pariwisata..................................... 110
Tabel 4.11 Narasi Use case Melihat Peta Spasial....................................... 111
Tabel 4.12 Narasi Use case Melihat Verifikasi Pariwisata......................... 112
Tabel 4.13 Narasi Use case Melihat Pariwista........................................... 113
Tabel 4.14 Narasi Use case Melihat Berita................................................ 114
Tabel 4.15 Narasi Use case Melihat Kontak.............................................. 115
xxi
Tabel 4.16 Narasi Use case Mengisi Komentar......................................... 116
Tabel 4.17 Narasi Use case Melihat Pendaftaran...................................... 117
Tabel 4.18 Narasi Use case Memilih Potensi............................................ 118
Tabel 4.19 Objek Potensial......................................................................... 135
Tabel 4.20 Tabel User................................................................................. 140
Tabel 4.21 Tabel Level............................................................................... 140
Tabel 4.22 Tabel Berita.............................................................................. 141
Tabel 4.23 Tabel Komentar........................................................................ 141
Tabel 4.24 Tabel Pariwisata....................................................................... 142
Tabel 4.25 Tabel Peta Spasial.................................................................... 143
Tabel 4.26 Tabel Member.......................................................................... 144
Tabel 4.27 Tabel Potensi............................................................................ 145
Tabel 4.28 Pengujian Sistem Sisi Admin................................................... 173
Tabel 4.29 Pengujian Sistem Sisi Survei dan Pemetaan............................ 175
Tabel 4.30 Pengujian Sistem Sisi Teknik Pemanfaatan Ruang................. 176
Tabel 4.31 Pengujian Sistem Sisi Bidang Pemanfaatan Ruang................. 177
Tabel 4.32 Pengujian Sistem Sisi Masyarakat........................................... 178
Tabel 4.33 Pengujian Sistem Sisi Member................................................ 179
xxii
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE CASE MODEL DIAGRAM
(Munawar, 2005)
NO Simbol Keterangan
1Actor
2Use Case
3Association
4Extend
5Include
6Generalization
7Dependency
xxiii
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Munawar, 2005)
NO Simbol Keterangan
1Class
2Association
3Generalization
SIMBOL SRQUENCE DIAGRAM
(Munawar, 2005)
NO Simbol Keterangan
1LifeLine
2Activation
3Message
4Self-Message
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
xxiv
(Munawar, 2005)
NO Simbol Keterangan
Action
1Control Flow
2Decision
3Initial Node
4Actifity Final Node
xxv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Wawancara
Lampiran 2 Tampilan Web
Lampiran 3 Source Code Program
Lampiran 4 Dokumen-dokumen
Lampiran 5 Standarisasi dan Regulasi
xxvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia disebut sebagai zamrud khatulistiwa karena keindahan
panorama, kekayaan alam, serta budayanya. Sebagai negara kepulauan terbesar di
dunia, kita patut bangga dan bersyukur, Indonesia memiliki banyak sekali
keunikan yang telah dikenal di seluruh dunia, mulai dari bahasa, adat istiadat,
flora dan fauna, sampai makanan khas yang tak pernah dilewatkan untuk dicicipi
(Kemenbudpar, 2011). Tentunya dengan hal tersebut Indonesia berpotensi
menjadi daerah tujuan wisata.
Saat ini di Kota Bogor terdapat berbagai jenis objek wisata di antaranya
objek wisata alam, objek wisata hiburan, dan objek wisata konservasi.
Berdasarkan data yang dihimpun hasil dari kunjungan wisatawan domestik dan
asing ke berbagai objek wisata dan tingkat kunjungan hotel yang ada, terjadinya
peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Bogor. Peningkatan
kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bogor akan memberikan dampak positif
terhadap beberapa sektor terkait. Berikut ini adalah grafik peningkatan kunjungan
wisatawan domestik dan wisatawan asing mulai tahun 2011-2014 di Kabupaten
Bogor:
2
2011 2012 2013 2014
DOMESTIK 2.142.647 2.255.219 4.070.333 4.092.152ASING 52.842 67.658 54.797 228.913TOTAL 2.195.489 2.322.877 4.125.130 4.321.065
0500.000
1.000.0001.500.0002.000.0002.500.0003.000.0003.500.0004.000.0004.500.0005.000.000
Peng
unju
ngWisatawan Domestik dan Asing
Gambar 1.1 Grafik line Jumlah Wisatawan Domestik dan Asing ke Kabupaten
Bogor
(Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bogor (Disbudpar), 2014)
Pada gambar 1.1 grafik tersebut menjelaskan jumlah wisatawan mulai dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 sebanyak 4.321.065 pengunjung dengan
kenaikan pengunjung sebesar 92% jika dibandingkan dengan sebelumnya tahun
2011 yang berjumlah 2.195.489 pengunjung. Untuk wisatawan domestik
mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2013 dengan jumlah
4.070.333 pengunjung sedangkan untuk wisatawan asing pada tahun 2014 dengan
jumlah 228.913 pengunjung. Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan jumlah
pengunjung wisatawan domestik maupun asing dari tahun ketahun semakin
bertambah, maka dengan pertumbuhan di sektor wisata tersebut anggaran
pendapatan daerah akan bertambah baik dari retribusi maupun pajak.
3
Berikut adalah grafik anggaran pendapatan daerah dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2014:
RETRIBUSI PAJAK TOTAL
2011 162.629.000 18.245.682.296 18.408.311.2962012 189.496.000 18.605.984.755 18.795.480.7552013 189.496.000 21.307.590.579 21.497.086.5792014 189.496.000 24.557.676.749 24.747.172.749
05.000.000.000
10.000.000.00015.000.000.00020.000.000.00025.000.000.00030.000.000.000
Rup
iah
Anggaran Pendapatan Daerah di SektorWisata
Gambar 1.2 Grafik line Anggaran Pendapatan Daerah (Rupiah) Pada Sektor
Wisata di Kabupaten Bogor
RETRIBUSI PAJAK TOTAL
2011 12.572 1.410.579 1.423.1512012 14.649 1.438.434 1.453.0832013 14.786 1.647.296 1.662.0822014 25.215 1.898.561 1.923.776
0500.000
1.000.0001.500.0002.000.0002.500.000
USD
Anggaran Pendapatan Daerah di SektorWisata
Gambar 1.3 Grafik line Anggaran Pendapatan Daerah (USD) Pada Sektor
Wisata di Kabupaten Bogor
(Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bogor (Disbudpar), 2014)
4
Berdasarkan gambar 1.2 dan 1.3 grafik tersebut menjelaskan terjadinya
peningkatan pendapatan daerah di sektor wisata pada setiap tahunnya baik
pendapatan retribusi ataupun pajak berdasarkan tahun 2011 dengan pendapatan
sebanyak Rp.18.408.311.296,. atau 1.423.151 USD. sampai dengan tahun 2014
dengan pendapatan Rp.24.747.172.749,. atau 1.923.776 USD. Berdasarkan
dengan peningkatan jumlah pengunjung wisatawan yang datang berkunjung ke
Kabupaten Bogor hampir disetiap tahunya disetiap tahunnya, memungkinkan
peningkatan yang akan terus bertambah pada anggaran pendapatan daerah
terutama di sektor wisata. Begitu pula dengan adanya pertambahan jumlah objek
wisata di Kabupaten Bogor yang meliputi objek wisata alam, hiburan, dan
konservasi, seperti pada grafik dibaawah ini:
ALAM HIBURAN KONSERVASI TOTAL
2011 18 18 4 402012 19 18 4 412013 19 20 4 432014 20 21 5 46
05
101520253035404550
Pen
ingk
atan
Objek Wisata Alam, Hiburan, Konservasi
Gambar 1.4 Grafik line Objek Wisata Alam, Hiburan, dan Konservasi
di Kabupaten Bogor
(Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bogor (Disbudpar), 2014)
5
Dari gambar 1.4 grafik tersebut menjelaskan peningkatan jumlah objek
wisata alam, hiburan, dan konservasi hampir disetiap tahunnya yaitu, dari tahun
2011 dengan jumlah sebanyak 40 objek wisata sampai dengan tahun 2014
berjumlah 46 objek wisata. Pertambahan tersebut karena Kabupaten Bogor
merupakan daerah tujuan wisata di Jawa Barat berdasarkan peningkatan jumlah
wisatawan yang datang dan pendapatan daerah yang terus meningkat hampir
disetiap tahunnya. Apabila dilihat perbandingannya dengan tabel berdasarkan
gambaran grafik line diatas adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Lampiran Data Perkembangan Pariwisata di Kabupaten Bogor
DOMESTIK ASING RP USD ALAM HIBURAN KONSERVASI
2011 2.142.647 52.842 18.408.311.296 1.423.151 18 18 4
2012 2.255.219 67.658 18.795.480.755 1.453.083 19 18 4
2013 4.070.333 54.797 21.497.086.579 1.662.082 19 20 42014 4.092.152 228.913 24.747.172.749 1.923.776 20 21 5
TOTAL 12.560.351 404.210 83.448.051.379 6.462.092 76 77 17
TAHUNKUNJUNGAN WISATA APBD PERTUMBUHAN OBJEK WISATA
(Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bogor (Disbudpar), 2014)
Dari tabel 1.1 diatas menunjukkan perbandingan di sektor wisata dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Berdasarkan data yang didapat dari dinas
kebudayan dan pariwisata adanya peningkatan dari kunjungan wisatawan
domestik dan asing, anggaran pendapatan daerah, dan pertumbuhan objek wisata
hampir disetiap tahunnya seperti yang terjadi pada kunjungan wisatawan dengan
total sebanyak 12.560.351 pengunjung untuk domestik dan 404.210 pengunjung
untuk asing dari tahun 2011-2014.
Dengan peningkatan jumlah pengunjung cukup tinggi disetiap tahunnya
terhadap wisatawan yang datang untuk mengunjungi wisata yang terdapat di
Kabupaten Bogor ini, maka anggaraan pendapatan daerah akan meningkat hampir
6
disetiap tahunnya, sehingga memungkinkan akan adanya investor yang ingin
berinvestasi dalam membangun pariwisata baru yang berpotensi, untuk
meningkatkan pertumbuhan objek wisata di Kabupaten Bogor. Dari data tersebut
dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan pelayanan ataupun promosi terhadap
objek wisata, melalui media online maupun offline, dengan memperbaiki sistem
yang telah ada ataupun menciptakan sistem baru.
Berdasarkan Perda (peraturan daerah) No 8 Tahun 2006 tentang ketertiban
umum Pasal 3. Ketertiban umum yang merupakan kebijakan pemerintah daerah
bertujuan untuk mengawasi, mencegah dan menindak segala bentuk kegiatan
penyalahgunaan sarana sosial, sarana umum dan fasilitas milik pemerintahan
daerah, serta permukiman sebagai upaya menciptakan ketertiban, ketentraman,
keteraturan kehidupan pada masyarakat.
Gubernur DKI Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Ahok selama ini sering
mengatakan bahwa banjir yang menggenangi Jakarta, sebagian karena kiriman
dari Bogor. Karena itu kemudian Jokowi mewacanakan membentuk waduk di
Ciawi sebagai penampung air hujan. Sementara Ahok mengajak pengusaha
membeli vila ilegal di Puncak dengan dana Corporate Social Responsibility
(Tanggungjawab Sosial Perusahaan), kemudian menyerahkannya ke Pemprov
DKI untuk dibongkar, agar lahannya kembali berfungsi sebagai daerah resapan
air.
Rachmat Yasin selaku Bupati Bogor menertibkan kawasan Puncak agar
pengembangan kawasan itu dapat kembali pada peruntukannya, sesuai tata ruang
yang sudah disepakati, yakni kawasan hutan lindung dan daerah resapan air bagi
7
Bogor, Bekasi, dan Jakarta. Sekitar 250 vila yang berdiri kokoh akan dirobohkan.
Masih ada ribuan bangunan yang terdiri atas vila, rumah tinggal, restoran, dan
penginapan yang menunggu giliran untuk diratatanahkan karena melanggar
peruntukan lahan. Luasan bangunan yang menyalahi aturan tidak seluas
perkebunan yang menyalahi peruntukan atau salah fungsi hutan konservasi. Hasil
penelitian sebuah lembaga pengembangan wilayah menyebutkan bahwa 34 persen
perkebunan yang ada di kawasan Puncak menyalahi Rencana Tata Ruang dan
Rencana Wilayah.
Keberadaan bangunan tidak sesuai izin itu telah membuat fungsi Puncak
sebagai daerah resapan, berkurang. Selain telah merubah vegetasi pepohonan
menjadi beton, beberapa bangunan menjadikan lebar kali semakin sempit.
Rusaknya tata ruang di kawasan Bogor, Puncak, Cianjur ini merupakan salah satu
penyebab banjir Jakarta. Air limpasan di kawasan hulu tidak terserap tanah,
langsung mengalir ke sungai kemudian berubah menjadi petaka yang disebut
banjir kiriman. Dampak banjir kiriman ini lebih besar dan lebih luas dibandingkan
banjir biasa karena tingginya curah hujan atau karena air pasang di Jakarta.
Selama ini kawasan Puncak seharusnya lebih banyak untuk hutan
konservasi dan hutan lindung. Kenyataannya, hutan konservasi berubah menjadi
perkebunan sedangkan hutan lindung banyak berubah menjadi permukiman, hotel,
dan vila. Tak mengherankan alih fungsi lahan itu menyebabkan bencana juga di
kawasan hulu. Ternyata 40 persen desa atau kelurahan di kawasan hulu pernah
mengalami banjir dan 17 persen pernah mengalami longsor, berdasarkan sumber
berita (www.beritasatu.com).
8
Berdasarakan berita tersebut penertiban vila ilegal dikampung sukatani,
puncak terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :
Tabel 1.2 Tahap Penertiban Vila Ilegal Kabupaten Bogor
TahapJumlahPemilik
JumlahBangunan Pelaksanaan
Pertama 10 orang 21 20/11/2013Kedua 16 orang 41 25-26/11/2013Ketiga 5 orang 13 28/11/203Jumlah 31 orang 75 20-28/11/2013
Sumber, Satpol PP Kabupaten Bogor
Berdasarkan tabel 1.2 Tahap Penertiban Vila Ilegal melalui 3 tahap dengan
diperoleh jumlah pemilik sebanyak 31 orang, jumlah bangunan sebanyak 75, dan
pelaksanaan dari tanggal 20-28/11/2013. Data tersebut berdasarkan daftar
bangunan yang akan ditertibkan dan sebelumnya sudah diberikan surat kepada
pemilik bangunan tersebut, Kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah.
Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor merupakan lembaga
pemerintah yang menangani hal-hal yang berkaitan dengan lokasi pariwisata di
Kabupaten Bogor. Di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat
pesat ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat
dibutuhkan keberadaannya hampir di setiap aspek kehidupan. Salah satu
penggunaan teknologi informasi adalah dengan menggunakan teknologi internet,
kendala ruang dan waktu dapat diminimalisasi. Artinya informasi dapat diakses
kapanpun dan dimanapun dalam hitungan detik. Dengan semakin berkembangnya
teknologi informasi, banyak instansi yang telah memanfaatkan teknologi
informasi di lembaga-lembaga pemerintahan, seperti Dinas Pendidikan, Dinas
Kehutanan dan lain-lain.
9
Penyesuaian lahan untuk lokasi wisata yang tepat dengan melihat latar
belakang tersebut Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor perlu memastikan bahwa
lokasi wisata harus sesuai dengan peruntukan lahannya. Untuk mengatasi hal
tersebut dibutuhkannya aplikasi pendukung Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor
yang dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal, dan menggali potensi
yang ada terhadap keseuaian lahan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan untuk pembangunan lokasi pariwisata baru dan
pembangunan sekitar wisata berdasarkan ketentuan Pemerintah Kabupaten Bogor
wilayah yang telah mendapat izin membangun tanpa merusak kawasan hijau dan
pemukiman setempat yang dapat menyebabkan timbulnya beberapa bencana
seperti banjir, longsor dan lai-lain. Maka, Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor
membutuhkan pengembangan sistem mengenai kesesuaian lahan, diantarannya
sistem online yang dapat terintegrasi secara spasial dalam penentuan lokasi
pariwisata yang telah mendapatkan izin, sistem informasi spasial ini diharapkan
dapat memberikan informasi wilayah Kabupaten Bogor yang memiliki potensi
untuk pembangunan lokasi wisata. Selain itu diharapkan dengan adanya
pengembangan sistem dan aplikasi online dapat diakses oleh administrator, pihak
Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor serta menjadi alat bantu dalam memberikan
informasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan masyarakat atau calon
investor. Serta, sebagai media yang mampu memberikan informasi wisata bagi
calon investor yang mencari lokasi pembangunan pariwisata baru di kawasan
yang telah mendapatkan izin membangun Pemerintah Kabupaten Bogor.
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh diharapkan sistem informasi yang
10
akan dirancang dapat membantu Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor dalam
mengelola potensi kesesuaian lahan pariwisata yang telah mendapatkan izin
membangun di Kabupaten Bogor.
Perbandingan jurnal terkait dengan penelitian ini berdasarkan kelebihan
atau kekurangannya yaitu. Pertama, Aulia Hanisa dengan judul sistem informasi
objek wisata di Kabupaten Magelang (2011). Metode yang digunakan secara
terstruktur dengan tools data flow diagram, sedangkan metode yang saya gunakan
dengan object oriented metode rapid aplication devlopment dan unifed modeling
language sebagai tools. Kedua, Mantofani Rochmat et all dengan judul sistem
informasi geografis objek wisata kepulauan Bangka Belitung berbasis web (2007).
Hasil penelitian tersebut hanya menampilkan lokasi wisata, sedangkan penelitian
saya menampilkan lokasi wisata yang sudah ada dan lokasi potensi wisata. Ketiga,
Erawati Luh Joni dengan judul pencarian rute terpendek tempat wisata di Bali
dengan menggunakan algoritma djikstra (2010). Pada penelitian tersebut
menampilkan peta spasial berdasarkan point untuk menunjukkan lokasi,
sedangkan penelitian saya menampilkan peta spasial berdasarkan polygon untuk
menunjukkan lokasi wisata.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis menyusun penlitian
dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial Berbasis Web
Potensi Pariwisata di Kabupaten Bogor”.
11
1.2 Rumusan Masalah
Penulisan tugas akhir ini menitik beratkan pada pembuatan dan
perancangan sistem yang memberikan informasi seputar pariwisata di Kabupaten
Bogor. Dalam hal ini penulis ingin membuat pemetaan secara terkomputerisasi
atau bebasis web yaitu sistem yang menggunakan aplikasi elektronik sebagai
pendukung media internet, jaringan komputer, maupun komputer standlone, yang
dapat memudahkan Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor dalam memonitoring,
mengontrol dan memberikan informasi kepada Pemerintah Kabupaten Bogor dan
masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang ditimbulkan
dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah :
- Bagaimana merancang dan membangun Sistem Informasi Spasial berbasis web
potensi pariwisata di Kabupaten Bogor.
1.3 Batasan Masalah
Dalam tugas akhir ini ada beberapa hal yang membatasi pembuatnya
antara lain :
a. Penelitian ini hanya mencakup wilayah Kabupaten Bogor
b. Pariwisata yang terkait dalam penelitian ini adalah wisata alam, wisata
hiburan, dan wisata konservasi.
c. Lokasi pariwisata yang ditampilkan dalam aplikasi adalah lokasi
pariwisata yang didapat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Bogor.
12
d. Kesesuaian lahan potensi pembangunan pariwisata yang ditampilkan
dalam aplikasi berdasarkan data yang didapat dari Dinas Tata Ruang dan
Pertanahan Kabupaten Bogor.
e. Sistem ini dikelola oleh Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten
Bogor.
f. Tahapan pembangunan sistem hanya sampai pada tahap pengujian sistem
dan tidak sampai pada tahap opersional dan pemeliharaan sistem.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi Sistem
Informasi spasial berbasis web, yang dapat membantu Dinas Tata Ruang dan
Pertanahan Kabupaten Bogor dalam menginformasikan data kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten Bogor, masyarakat dan pihak yang berkepentingan mengenai
lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor dan potensi lahan untuk lokasi pariwisata
yang baru.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam sistem informasi spasial pariwisata
berbasis web di Kabupaten Bogor ini adalah:
1.5.1 Bagi Penulis
a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Program
Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
13
b. Menerapkan dan mengembangkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama
kuliah.
1.5.2 Bagi Universitas
a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi
pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.
b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan
sebagai bahan evaluasi.
c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
1.5.3 Bagi Instansi
a. Sistem informasi berbasis web ini, diharapkan dapat membantu Dinas
Tata Ruang Kabupaten Bogor dalam memberikan informasi spasial
pariwisata dalam menentukan pembangunan lokasi pariwisata baru.
b. Sebagai bahan tinjauan kembali aktifitas-aktifitas yang penting untuk
dilakukan secara berkala dalam proses pemetaan dan kesesuaian lahan
dalam penentuan lokasi baru pariwisata secara legal.
1.5.4 Bagi Masyarakat/ Investor
a. Dengan pembangunan yang sesuai dengan ketentuan Pemerintah
Daerah dan memiliki izin membangun. Maka, masyarakat dapat
terhindar dari kerusakan alam seperti bencana longsor, banjir dan
sebagainya yang ditimbulkan karena pembangunan tanpa izin.
14
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam sistem informasi
spasial pariwisata berbasis web di Kabupaten Bogor ini dilakukan dengan
tiga metode, yaitu:
a. Observasi
b. Studi Literatur
c. Wawancara
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk
mengembangkan Sistem yang saya rancang adalah adalah Rapid
Application Development (RAD) merupakan salah satu metode prototyping
yang memiliki tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008) :
1. Perencanaan Syarat-syarat
Dalam fase ini pengguna dan analis bertemu untuk meng-
identifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi
syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.
Fase ini memerlukan peran aktif dari kedua belah pihak tersebut.
Selain itu juga melibatkan pengguna dari beberapa level yang berbeda
dalam organisasi. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan
masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan
15
sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya
akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan
2. Workshop Design
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang
dapat digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD,
pengguna merespon working prototype yang ada dan menganalisa,
memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat
lunak berdasarkan respon pengguna.
3. Fase Implementasi
Analis bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop
design untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari proses
bisnis yang ada. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem
dibangun dan di-sharing, sub-sub sistem di ujicoba dan diperkenalkan
kepada stakeholder.
Menurut Kendall & Kendall (2003), model RAD memiliki
keuntungan sebagai berikut :
1. Dapat mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam SHPS
(Siklus Hidup Pengembangan Sistem) tradisional antara perancangan
dan penerapan sistem informasi.
Pengembangan aplikasi cepat dapat digunakan sebagai perangkat
yang tajam dan dimaksudkan untuk memperbaharui, meningkatkan dan
menyeleksi bagian-bagian terpilih dari suatu sistem. Dalam metode
16
pengembangan sistem ini menggunakan notasi UML. Diagram yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu, Use case Diagram, Activity
Diagram, Class Diagram dan Sequence Diagram.
1.7 Sistematika Penulisan
Sebagai acuan bagi penulis agar penulisan laporan ini dapat terarah sesuai
dengan yang penulis harapkan, maka akan disusun sistematika penulisan sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian
dan sistematika penulisan yang masing-masing dijelaskan pada tiap
bab.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang pengertian dan teori-teori yang
digunakan sebagai landasan atau dasar dari penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam
penelitian yaitu metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem.
17
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas hasil penelitian tentang Rancang Bangun
Sistem Informasi Spasial Kawasan Strategis Pariwisata di
Kabupaten Bogor
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian ini disertai saran untuk
pengembangan lebih lanjut
17
18
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rancang Bangun
Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil
analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan
dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan.
Sedangkan pengertian pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan sistem
baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara
keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).
2.2 Konsep Dasar Sistem
2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan
sehingga tujuan atau sasaran sistem dapat tercapai. Elemen-elemen yang
dimaksud merupakan definisi yang lebih luas (Jogiyanto, 2005).
Suatu sistem merupakan sekumpulan objek yang mencakup
hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap
19
objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara
fungsional (Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo, 1984).
2.2.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang
meliputi : (Sutanta, 2003)
1. Mempunyai komponen (Components). Komponen sistem adalah segala
sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem.komponen sistem
dapat berupa benda nyata ataupun abstrak komponen sistem disebut
sebagai subsistem.
2. Mempunyai batas (Boundary). Batas sistem diperlukan untuk
membedakan suatu sistem dengan sistem yang lain, tanpa adanya batas
sistem maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem, batas sistem
akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
3. Mempunyai lingkungan (Environments). Lingkungan sistem adalah
segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat
menguntungkan ataupun merugikan umumnya lingkungan yang
menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga
keberlangsungan sistem sedangkan lingkungan sistem yang merugikan
akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin
bahkan jika mungkin di tiadakan.
4. Mempunyai penghubung (Interface). Penghubung merupakan sarana
yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.
Penghubung merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen
20
saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan
masing-masing komponen.
5. Mempunyai masukan (Input). Masukan merupakan komponen sistem
yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan kedalam sistem sebagai
bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang
berguna.
6. Mempunyai pengolahan (processing). Pengolahan merupakan
komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan
agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.
7. Keluaran (Output). Keluaran merupakan komponen sistem yang
berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh
komponen pengolahan.
8. Mempunyai sasaran (Objectives) dan tujuan (Goal). Setiap komponen
dalam sistem perlu di jaga agar saling bekerja sama agar mampu
mencapai sasaran dan tujuan sistem
9. Mempunyai kendali (Control). Setiap komponen dalam system perlu
dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-
masing.
10. Mempunyai umpan balik (Feed Back). Umpan balik diperlukan oleh
bagian kendali kontrol sistem untuk mengecek terjadinya
penyimpangan proses dalam sistem dan membalikannnya ke dalam
kondisi normal.
21
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Edhi Sutanta, 2003)
2.3 Konsep Dasar Informasi
2.13.1 Data dan Informasi
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan bentuk yang masih mentah
yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut
melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Sedangkan informasi
adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005).
Dari pengertian informasi di atas diambil kesimpulan bahwa
informasi merupakan data yang telah diproses (diolah) menjadi bentuk
yang lebih berguna dan bermanfaat bagi penerimanya atau penggunanya
untuk mengambil suatu keputusan. Data sendiri pun merupakan bahan
untuk membentuk suatu informasi
22
2.13.2 Kualitas Informasi
Berdasarkan pengertian informasi yang telah dikemukakan, agar
informasi dapat menunjukkan nilai gunanya, menurut Jogiyanto (2001)
informasi tersebut harus memiliki kualitas informasi seperti dibawah ini:
1.1 Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang
jelas dalam mencerminkan maksudnya.
2.1 Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Karena keterlambatan penerimaan informasi akan
mengurangi nilai dari informasi tersebut atau bahkan dapat pula
merugikan pihak yang memerlukan informasi tersebut.
3.1 Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya dan benar-benar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh si
penerima informasi tersebut.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebagai sekelompok elemen-elemen dalam
suatu organisasi yang saling berintegrasi dengan menggunakan masukan,
proses dan keluaran dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan dan dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang
tepat (Whitten et al, 2004).
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi hardware,
23
software, brainware, jaringan komunikasi yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan spesifik dan dapat digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan yang tepat dalam suatu organisasi.
2.4.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen dasar sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut (Ladjamudin, 2005):
1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.
2. People dan Procedure yang merupakan manusia dan tatacara
menggunakan mesin.
3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar
terjadi suatu proses pengolahan data.
2.5 Sistem Informasi Geografi
2.5.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi
Pada awalnya, data geografi hanya di atas peta dengan
menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta adalah media yang efektif
baik sebagai alat presentasi maupun tempat penyimpanan data geografis.
Tetapi media peta ini memiliki kelemahan atau keterbatasan informasi-
informasi yang tersimpan dalam peta yang telah diproses dan
dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan
tertentu pula, yang sudah dimanipulasi sehingga bersifat statis.
24
Bila dibandingkan dengan peta, SIG memiliki keunggulan yang
melekat karena penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan. Dengan
demikian, data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk.
Berbeda dengan sistem informasi lainnya, SIG membantu pekerjaan-
pekerjaan yang berkaitan dengan bidang-bidang spasial dan geo-informasi.
Salah satu keuntungan teknologi SIG adalah kemampuannya dalam
menyediakan data atau informasi berkaitan dengan keruangan (spasial).
Hasil analisis data geografi dapat disajikan dalam media peta, laporan atau
keduanya. Peta dipakai untuk menampilkan hubungan geografi suatu data,
sementara itu laporan sangat tepat untuk merangkum data tabular dan
mendokumentasikan suatu nilai hasil perhitungan atau analisis. Secara
singkat, SIG mampu mengolah gambar visual sekaligus mengolah
basisdata
2.5.2 Pengertian Sistem Informasi Geografi
Menurut Aronoff dalam Prahasta (2009:116), sistem informasi
geografi (SIG) adalah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk
menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-
objek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang
penting atau kritis untuk dianalisis.
Menurut Foote dalam Prahasta (2009:117), SIG adalah sistem
informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi
25
secara spasial atau koordinat-koordinat geografis. SIG adalah sistem basis
data dengan kemampuan-kemampuan khusus terkait data yang tereferensi
secara geografis berikut sekumpulan operasi-operasi (fungsionalitas) yang
terkait dengan pengelolaan data tersebut.
2.5.3 Subsistem Sistem Informasi Geografi
SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut
(Prahasta, 2005):
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data
spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang
bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan
format-format data-data aslinya ke dalam format-format yang dapat
digunakan oleh SIG.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau
sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk
hardcopy seperti: tabel, grafik, peta dan lain-lain.
3. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke
dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil,
di-update dan di-edit.
26
4. Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan
oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
2.5.4 Komponen Sistem Informasi Geografi
Menurut Prahasta (2009:120), SIG merupakan salah satu sistem
yang kompleks dan pada umumnya terintegrasi dengan lingkungan sistem
komputer lainnya di tingkat fungsional dan jaringan. Komponen SIG dapat
diuraikan menjadi sebagai berikut :
1. Perangkat Keras
SIG tersedia bagi berbagai platform perangkat keras yang dapat
digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan
komputer yang luas, tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruang
penyimpanan (hardisk) besar, dan mempunyai kapasitas memori
(RAM) besar. Perangkat keras yang digunakan dalam SIG adalah
komputer, mouse, monitor beresolusi tinggi, digitizer, printer, plotter,
receiver GPS, dan scanner.
2. Perangkat Lunak
SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular
dimana sistem basis datanya memegang peranan kunci. Perangkat SIG
diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri
dari beberapa modul hingga ada perangkat SIG yang terdiri dari
27
ratusan modul program yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri-
sendiri.
3. Data dan Informasi Geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang
diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya
dari format-format perangkat lunak SIG lain maupun secara langsung
dengan cara melakukan digitasi spasial dari peta analog dan kemudian
memasukkan data atributnya dari tabel-tabel atau laporan dengan
menggunakan keyboard.
4.1 Manajemen
Suatu Proyak SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan
dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada
semua tingkatan.
Gambar 2.2 Komponen SIG
(Sumber : Prahasta, 2009)
28
2.5.5 Jenis Data Sistem Informasi Geografi
Data pada SIG dikelompokkan dalam 2 (dua) bagian, yakni: data
spasial (keruangan) dan data non spasial (atribut).
1. Data Spasial
Secara sederhana data spasial dapat didefinisikan sebagai data yang
berhubungan dengan ruang atau bersifat keruangan. Data spasial
mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau
posisi yang tetap (memiliki kecenderungan untuk bertambah, bergerak
atau berkembang). Jenis data ini sering disebut sebagai data-data
posisi, koordinat, ruang atau spasial (Prahasta, 2009). Penyajian data
spasial dalam komputer dapat disajikan secara raster atau vektor.
a. Model Data Raster
Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan
data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-
piksel yang membentuk grid (Prahasta, 2005).
Piksel
Baris
Xmax
Ymax
KolomTitik Asal
(origin)
(0,0)
Gambar 2.3 Struktur Model Data Raster (Prahasta, 2005)
Entitas-entitas spasial model raster juga dapat disimpan di dalam
sejumlah layer yang secara fungsionalitas direlasikan dengan
29
unsur-unsur petanya. Beberapa sumber entitas spasial raster adalah
citra dijital satelit (misalnya NOAA, Spot, Landsat, Ikonos,
QuickBird dan lain sejenisnya), citra dijital radar dan model
ketinggian dijital (DTM atau DEM dalam model data raster)
(Prahasta, 2009).
b. Model Data Vektor
Model data vektor menampilkan dan menyimpan data spasial
dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau
poligon beserta atributnya (Prahasta, 2005).
1) Entity titik: meliputi semua objek grafis ataupun geografis
yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y).
2) Entity garis: didefinisikan sebagai semua unsur linier yang
dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus
yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih.
3) Entity poligon (area): bertujuan untuk mendeskripsikan
properties yang bersifat topologi dari suatu area (bentuk,
hubungan ketetanggaan dan hirarki) sedemikian rupa
hingga properties yang dimiliki oleh blok-blok bangunan
spasial dasar dapat ditampilkan dan dimanipulasi sebagai
data peta tematik.
2. Data Non-Spasial
Merupakan jenis data yang mempresentasikan aspek-aspek deskriptif
dari fenomena yang dimodelkannya (Prahasta, 2009). Aspek deskriptif
30
ini mencakup items atau properties dari fenomena yang bersangkutan
hingga dimensi waktunya. Jenis data atribut (non-spasial) banyak
digunakan oleh sistem-sistem manajemen basis data (DBMS-database
management system).
2.5.6 Kemampuan Sistem Informasi Geografi
Ada berbagai macam kemampuan SIG, salah satunya dapat dilihat
dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum,
terdapat dua jenis fungsi analisis yaitu fungsi analisis atribut (basis data
atribut) dan fungsi. analisis spasial (Prahasta, 2005).
1. Fungsi analisis atribut, yaitu:
a. Operasi dasar basis data:
1) Membuat basis data baru (create database).
2) Menghapus basis data (drop database).
3) Membuat tabel basis data (create table).
4) Menghapus tabel basis data (drop table).
5) Mengisi dan menyisipkan data (record) ke dalam tabel (insert).
6) Membaca dan mencari data (field atau record) dari tabel basis
data (seek, find, search, retrieve).
7) Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel
basis data (update, edit).
8) Menghapus data dari tabel basis data (delete, zap, pack).
9) Membuat indeks untuk setiap tabel basis data.
31
b. Perluasan operasi basis data:
1) Membaca dan menulis basis data dalam sistem basis data yang
lain (export dan import).
2) Dapat berkomunikasi dengan sistem basis data yang lain
(misalkan dengan menggunakan driver ODBC).
3) Dapat menggunakan bahasa basis data standard SQL
(structured query language).
4) Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin
digunakan di dalam sistem basis data.
2. Fungsi analisis spasial, berikut ini hanya beberapa fungsi dari analisis
spasial:
a. Klasifikasi (reclassify): fungsi ini mengklasifikasikan atau
mengklasifikasikan kembali suatu data spasial (atau atribut)
menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria
tertentu.
b. Jaringan (network): fungsi ini merujuk data spasial titik-titik
(point) atau garis-garis (lines) sebagai suatu jaringan yang
tidak terpisahkan.
c. Overlay: fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari
minimal dua data spasial yang menjadi masukannya.
d. Buffering: fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang
berbentuk poligon atau zone dengan jarak tertentu dari data
spasial yang menjadi masukkannya.
32
2.5.7 Sistem Informasi Geografi Berbasis Web
Sistem ini merupakan aplikasi yang berjalan pada media jaringan
media LAN dan atau intenet; khususnya dengan layanan web-nya. Dengan
demikian, para pengguna yang memanfaatkan aplikasi browser internet
dapat mengirimkan beberapa request terhadap server-nya untuk
memperoleh informasi yang pada umumnya tersedia dalam bentuk teks
dan file gambar dengan format HTML (Prahasta, 2009).
2.5.8 Basis Data Sistem Informasi Geografi
SIG tidak dapat dilepaskan dengan basis data, sebab SIG sendiri
memerlukan basis data (spasial dan atribut) yang disimpan di dalam basis
data spasial (dimana data atribut terdapat di dalamnya) (Prahasta, 2009).
Sistem manajemen basis data merupakan bagian penting di dalam SIG.
Dalam Prahasta (2009), menurut Elmasri (2000), yang dimaksud dengan
sistem manajemen basis data adalah paket perangkat lunak (software) atau
sistem yang digunakan untuk memudahkan pembuatan dan pemeliharaan
basis data yang terkomputerisasi. Masih dalam sumber yang sama,
menurut Kadir (1999), DBMS merupakan suatu program komputer yang
digunakan untuk menghapus, memanipulasi dan memperoleh data dan
informasi dengan praktis dan efisien.
Berikut ini adalah model basis data di dalam DBMS (Prahasta, 2009):
a. Flat file (tabular): data (properties objek spasial) dituliskan dengan
menggunakan metode yang paling sederhana dan terletak di dalam
33
tabel yang berukuran relatif panjang tunggal (tidak terdapat kaitan
antara tabel suatu dengan tabel-tabel lainnya seperti halnya dokumen
atau file lembar kerja atau spreadsheets).
b. Hierarchical: model ini sering disebut dengan model pohon atau
hirarki karena mirip dengan struktur pohon (tetapi) terbalik. Model ini
menggunakan pola hubungan parent-child.
Gambar 2.4 Tampilan Model Basis Data Hirarki (Prahasta, 2009)
c. Network: model basis data ini sering disebut juga sebagai model
DBTG (database task group) atau CODASYL (conference on data
systems languages) karena model ini telah distandarisasikan oleh
institusi DBTG (yang merupakan bagian dari CODASYL) pada tahun
1971. Model ini sebenarnya sangat mirip dengan model hierarchical,
tetapi pada model network ini, setiap child dapat memiliki lebih dari
satu parent.
34
Gambar 2.5 Tampilan Model Basis Data Network
(Prahasta, 2009)
d. Relational: model ini terdiri dari tabel-tabel (dimana data
direpresentasikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari baris-baris dan
kolom-kolom) yang ternormalisasi dengan field-field kunci sebagai
penghubung relasional antar tabel-tabelnya.
Tabel “Murid”
NIM Nama Alamat1510913 R. Setiawan Jl. Otista 1671510907 Maulida P. Jl. Benda Timur 1261510901 Toni M. Jl. Pamulang Permai 1671510909 Rizki Jl. Pondok Petir VI/26
Tabel "Pelajaran"
KodeP Nama Bobot Hari Jam KodeRu KodeGuGD202 Astro 2 Senin 07-Sep GD3101 GD8013GD203 MatGD 2 Rabu Nov-13 GD3101 GD8013GD305 Geodesi Satelit 2 Kamis 09-Nov GD3102 GD7603GD306 Remote Sensing 3 Selasa 09-Des GD3103 GD7603GD307 Fotogrametri I 2 Jum'at 07-Sep GD3104 GD7603
Tabel 2.1 Beberapa Contoh Tabel Relasional(Prahasta, 2009)
Sebagai model basis data yang paling terkenal dan sering
diimplementasiakan di dalam DBMS, model relasional sangat banyak
35
digunakan di dalam sistem perangkat lunak SIG. Beberapa diantara DBMS
yang menggunakan model basis data relasional adalah:
1) Dbase (*.dbf): digunakan oleh ArcView GIS beserta beberapa
perangkat lunak SIG lainnya yang berbasiskan data spasial format
shapefile.
2) Dbase (*.dbf): digunakan oleh PC Arc/Info dan SIG lain yang masih
berbasiskan PC.
3) INFO: digunakan di dalam Arc/Info.
4) Oracle: digunakan oleh Arc/Info, Geovision, dan lainnya.
5) Empress: digunakan oleh System/9.
2.6 Konsep Dasar Peta
2.6.1 Pengertian Peta
Menurut Prahasta (2005), peta merupakan suatu representasi
konvensional (miniatur) dari unsur-unsur (features) fisik (alamiah dan
buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi di atas
media bidang datar dengan skala tertentu.
Sedangkan menurut Mutiara (2004), peta merupakan gambaran
permukaan bumi dalam skala yang lebih kecil pada bidang datar. Suatu
peta idealnya harus dapat memenuhi ketentuan geometrik sebagai berikut:
a. Jarak antara titik yang terletak di atas peta harus sesuai dengan
jarak sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan
faktor skala peta).
36
b. Luas permukaan yang digambarkan di atas peta harus sesuai
dengan luas sebenarnya di permukaan bumi (dengan
memperhatikan faktor skala peta).
c. Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di atas peta
harus sesuai dengan besar sudut atau arah sebenarnya di permukaan
bumi.
d. Bentuk yang digambarkan di atas peta harus sesuai dengan bentuk
yang sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan
faktor skala peta).
Pada daerah yang relatif kecil (30 km x 30 km) permukaan bumi
diasumsikan sebagai bidang datar, sehingga pemetaan daerah tersebut
dapat dilakukan tanpa proyeksi peta dan tetap memenuhi semua
persyaratan geometrik. Namun karena permukaan bumi secara keseluruhan
merupakan permukaan yang melengkung, maka pemetaan pada bidang
datar tidak dapat dilakukan dengan sempurna tanpa terjadi perubahan
(distorsi) dari bentuk yang sebenarnya sehingga tidak semua persyaratan
geometrik peta yang ideal dapat dipenuhi.
2.6.2 Simbolisasi Peta
Berikut ini adalah simbolisasi peta berdasarkan bentuk dan
kenampakan geografis dan juga berdasarkan wujudnya.
a. Berdasarkan bentuk dan kenampakan geografis yang diwakili, di
antaranya:
37
1. Simbol Titik
Kenampakan geografi yang tidak memiliki dimensi (0 D) seperti
lokasi kota, lokasi pelabuhan dan lokasi objek lainnya.
Gambar 2.6 Entity Titik dengan Asosiasi Informasinya
(Prahasta, 2005)
2. Simbol Garis
Kenampakan geografis berdimensi 1 (1 D) seperti jalan, sungai dan
lain-lain.
Gambar 2.7 Entity Garis dengan Asosiasi Informasinya (Prahasta,
2005)
3. Simbol Area/Poligon
Kenampakan geografis berdimensi dua (2 D) seperti wilayah
administrasi.
38
Gambar 2.8 Entity Poligon (Prahasta, 2005)
b. Berdasarkan wujudnya, di antaranya:
1. Simbol Piktoral
Suatu simbol yang dalam kenampakan wujudnya ada kemiripan
dengan wujud dan unsur yang diwakilinya. Contoh: objek masjid
digambarkan dengan bentuk rumah.
2. Simbol Geometrik
Suatu simbol yang dalam kenampakan wujud tidak ada kemiripan
dengan wujud unsur yang diwakilinya. Contoh: objek masjid
digambarkan dengan segitiga.
3. Simbol Huruf
Simbol huruf yang dalam kenampakan wujudnya berbentuk huruf atau
angka, biasanya diambil dari huruf pertama dan atau kedua dari nama
unsur yang digambarkan. Contoh: objek masjid digambarkan dengan
huruf M.
2.6.3 Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di
peta dengan jarak horizontal kedua titik tersebut dipermukaan bumi
39
(dengan suatu ukuran yang sama). Ada tiga cara yang dapat digunakan
untuk menggambarkan skala pada peta, yaitu:
1. Skala Numeris
1:50.000 atau 1/50.000 artinya 1 satuan panjang di peta sama dengan
50.000 satuan panjang di lapangan. 1 cm di peta=50.000 cm di
lapangan.
2. Skala dengan Kalimat
1 inch to 1 mile (1:63.660). Biasanya digunakan pada peta buatan
Inggris.
3. Skala Grafis
Gambar 2.9 Skala Grafis Untuk Skala 1:50.000
(Prahasta, 2005).
2.6.4 Sistem Proyeksi
Proyeksi peta merupakan penggambaran kembali garis-garis
lintang dan bujur bola bumi di atas bidang datar. Proyeksi Universal
Transfer Mercator (UTM) dibuat oleh US Army sekitar tahun 1940-an.
Proyeksi ini memotong bola bumi pada dua buah meridian tersebut.
Seluruh permukaan bumi dibagi menjadi 60 bagian/zone dengan tiap zone-
nya dibatasi oleh dua meridian selebar 6o dengan menggunakan sistem ini,
wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone dimulai dari zone 46 hingga zone
54 yang dimulai dari meridian 90o BT - 141o BT dengan batas lintang 11o
LS – 6o LU (Prahasta, 2005).
40
2.7 Metode Pengembangan Sistem
2.7.1 Pengertian RAD
RAD (Rapid Application Development) atau pengembangan
aplikasi cepat adalah suatu pendekatan berorientasi objek untuk
pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta
perangkat-perangkat lunak (Kendall dan Kendall, 2003).
a. RAD merupakan alat digunakan untuk menghasilkan layar dan
menunjukkan aliran keseluruhan aplikasi.
b. Pengguna menyetujui rancangan dan menandatangani model visual.
c. Implementasi kurang karena pengguna membantu untuk merancang aspek
bisnis dari sistem.
2.7.2 Tahapan RAD
RAD terdapat 3 fase, yaitu:
a. Requirements planning (Perencanaan Persyaratan), yaitu:
1. Pengguna dan analis bertemu untuk mengidentifikasi tujuan
dari aplikasi atau sistem.
2. Berorientasi pada pemecahan masalah bisnis.
b. Workshop design, yaitu:
1. Fase desain dan menyempurnakan.
2. Gunakan kelompok pendukung keputusan sistem untuk
membantu pengguna setuju pada desain.
41
3. Programmer dan analis dapat membangun dan
menunjukkan representasi visual dari desain dan alur kerja
pengguna.
4. Pengguna menanggapi prototipe kerja aktual.
5. Analis menyempurnakan modul dirancang berdasarkan
tanggapan pengguna.
c. Implementation (Penerapan), yaitu:
1. Sebagai sistem yang dibangun, sistem baru atau sistem
parsial diuji dan diperkenalkan kepada organisasi.
2. Ketika membuat sistem baru, tidak perlu untuk
menjalankan sistem yang lama secara paralel.
2.8 OOA dan OOD
2.8.1 Analisis Berorientasi Objek (Object-oriented Analysis)
Object-oriented analysis (OOA) adalah suatu pendekatan yang
digunakan untuk mempelajari objek-objek yang sudah ada untuk
digunakan kembali dan disesuaikan untuk penggunaannya yang baru.
Selain itu, OOA juga dapat digunakan untuk membuat objek baru atau bisa
juga untuk merubah objek yang sudah ada untuk dipadukan dengan objek-
objek lainnya sehingga membentuk suatu aplikasi bisnis yang berdaya
guna tinggi (Whitten et al. 2004).
Pendekatan Coad dan Yourdon pada OOA didasarkan pada model
lima lapis (Kendall dan Kendall, 2003). Lapisan-lapisan ini terdiri atas:
42
1) Lapisan kelas dan objek, dari analisa dan perancangan menunjukkan
kelas dan objek.
2) Lapisan struktur, menangkap berbagai struktur dari kelas dan objek
(pelayanan atau metode).
3) Lapisan atribut, memperinci atribut-atribut kelas.
4) Lapisan subjek, membagi perancangan ke dalam unit-unit implementasi
atau penugasan kelompok.
Lapisan Kelas dan Objek
Lapisan Struktur
Lapisan Layanan
Lapisan Atribut
Lapisan Subjek
Gambar 2.10 Lima Lapisan Analisis Berorientasi Objek
(Kendall dan Kendall, 2003)
2.8.2 Perancangan Berorientasi Objek (Object-Oriented Design)
Object-oriented design (OOD) adalah suatu pendekatan yang
digunakan untuk menentukan solusi terbaik bagi piranti lunak dalam hal
perpaduan objek (objects), atribut (attributes) dan metode (methods).
Atribut cAtribut A
Atribut DAtribut B
43
Perancangan suatu piranti lunak berorientasi objek membutuhkan
penggunaan arsitektur piranti lunak berlapis (multilayered software
architecture), juga membutuhkan spesifikasi dari subsistem yang
menyediakan fungsi-fungsi (functions) yang dibutuhkan. Selain itu,
gambaran tentang penggunaan objek yang membentuk sistem dan
gambaran mekanisme komunikasi yang memungkinkan aliran data
mengalir melalui lapisan (layers), subsistem dan objek juga dibutuhkan.
Semua itu dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan
OOD (Whitten et al. 2004).
Analisis dan Desain Berbasis Objek atau OOAD adalah salah satu
pendekatan dalam rekayasa atau pengembangan perangkat lunak yang
memodelkan sebuah sistem sebagai kumpulan dari banyak objek yang
saling berinteraksi. Setiap objek merupakan representasi dari entitas-
entitas yang ada pada sistem tersebut dan dapat dibedakan berdasarkan
atribut (elemen data) dan perilaku entitasnya.
OOAD merupakan sekumpulan petunjuk umum yang mengarahkan
kepada aktivitas analisis dan perancangan. Untuk membuat metode
menjadi lebih berguna, merancangnya hingga terdapat penyesuaian,
perkembangan dan substitusi bagian dapat dengan mudah
diimplementasikan.
44
2.9 Alat Bantu Perancangan
2.9.1 Pengertian UML
Unified Modeling Language (UML) adalah adalah bahasa grafis
yang mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun sistem
perangkat lunak (Hariyanto, 2004). UML merupakan notasi yang
membantu pemodelan sistem menggunakan konsep berorientasi objek.
Sebagai bahasa pemodelan UML merupakan salah satu alat bantu
yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi
obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan
visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak
biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta
dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan
mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar,
2005).
2.9.2 Diagram-diagram UML
UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan
berbagai berbagai aspek dalam sistem UML. Berikut ini akan dipaparkan
diagram-diagram yang digunakan dalam UML.
1. Use case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif
pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal
interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya
45
sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem di pakai
(Munawar, 2005).
Gambar 2.11 Use case Diagram
2. Activity Diagram
Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika
procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity
diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi
perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram dapat mendukung
perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar, 2005).
Gambar 2.12 Activity Diagram
46
3. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada
sebuah scenario (Munawar, 2005). Diagram ini menunjukkan sejumlah
contoh objek actor dan message (pesan) yang diletakkan di antara objek-
objek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri
atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama. Pesan
diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan
dengan progress vertical.
Gambar 2.13 Sequence Diagram
4. Class Diagram
Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak (Munawar, 2005).
Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan
di atas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari dua suku kata
atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf
awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Attribute adalah properti
dari sebuah class. Attribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada
47
pada objek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih
attribute. Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class
atau class yang lain dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility
adalah keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang
akan dicapai oleh attribute dan operation.
Gambar 2.14 Class Diagram
Diagram-diagram tersebut tidak mutlak harus digunakan dalam
pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan
kebutuhan.
2.9.3 Pengujian Black-box
Pengujian Black-box (Pressman, 2002) merupakan pengujian yang
memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian
kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan
fungsional untuk suatu program. Pengujian Black-box juga merupakan
pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu
mengungkapkan kelas kesalahan daripada metode White-box. Pengujian
48
Black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori (Pressman,
2002) sebagai berikut:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses Database eksternal.
4. Kesalahan kinerja.
5. Inisiasi dan kesalahan informasi.
2.10 Pendekatan Dalam Membangun Web GIS
SIG berbasis web yaitu suatu aplikasi berbasis SIG yang dapat dijalankan
dan diaplikasikan pada suatu web browser apakah aplikasi tersebut dalam suatu
jaringan komputer berbasis Local Area Network (LAN) atau dalam suatu Personal
Computer (PC) namun memiliki dan terkonfigurasi dalam setting jaringan dalam
web server. Aplikasi SIG yang dibuat dengan basis jaringan internet yang berbasis
web memiliki konfigurasi yang khas juga yang dibangun atas dasar konsep
arsitektur client-server. Dengan konsep arsitektur ini, beberapa program aplikasi
yang lain dapat bertindak sebagai server, sementara program aplikasi yang lain
dapat bertindak sebagai client. Walaupun demikian, arsitektur (webbased) ini
tidak membatasi hanya pada koneksi satu-ke-satu tetapi sebuah client dapat
mengakses banyak server yang berbeda, sementara server-nya dapat pula diakses
oleh banyak client yang berbeda (Prahasta, 2007).
49
Pada pengembangannya, arsitektur aplikasi pemetaan di web di bagi
menjadi dua pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Thin Client
Pendekatan yang memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses
dan analisis data hasil request atau permintaan dari client dilakukan pada
sisi server. Data hasil pemrosesan kemudian dikirim ke client dalam
format standar HTML, yang didalamnya terdapat file gambar dalam file
format standar sehingga dapat dilihat menggunakan sembarang web
browser. Kelemahan utama pendekatan ini menyangkut keterbatasan opsi
interaksi dengan user yang kurang fleksibel.
2. Pendekatan Thick Client
Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi client sehingga
memungkin web browser menangani format data yang standar. Dengan
begitu transfer data antara client dan server akan berkurang. Tidak seperti
pada pendekatan thin client, pada pendekatan ini data akan dikirim ke
client dalam bentuk vector yang disederhanakan. Pemrosesan dan
penggambaran kembali dilakukan di sisi client. Dengan begini
pengembangan aplikasi dapat lebih fleksibel dalam menentukan prosedur
interaksi aplikasi dengan user.
2.11 ArcGIS
ArcGIS merupakan perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis
dan pemetaan. Software ini diluncurkan oleh ESRI (Environmental System
Research Institute Inc.) dengan sistem operasi windows. Struktur data yang
50
digunakan adalah data raster dan data vektor. Data grafis yang disimpan dalam
rangkaian bujursangkar yang disimpan sebagai pasangan angka menyatakan baris
dan kolom dalam suatu matriks. Resolusi dari data raster ditentukan oleh ukuran
grid-cell. Data digital yang disimpan dalam rangkaian koordinat (x,y). Resolusi
data vektor tergantung dari jumlah titik yang membentuk garis. Format data atau
file yang dapat digunakan yaitu SHP sebagai file utama, SHX sebagai file index,
dan DBF sebagai file table atributte. Fasilitas pada software inti (core) yaitu
masukan dan editing, prosesing, dan keluaran (layout). Masukan berupa on screen
digitizing yaitu proses pengubahan data grafis digital, dalam struktur data vektor
yang disimpan dalam bentuk point, garis dan area. Editing dari hasil konversi data
analog menjadi data digital masih merupakan data mentah yang belum dapat
dilakukan pemprosesan lebih lanjut. Selain itu, hasil digitasi tidak terbebas dari
kesalahan kenampakan (error feature), sehingga perlu dilakukan koreksi atau
editing. Prosesing meliputi query yaitu kemampuan SIG untuk menjawab
pertanyaan spasial maupun non-spasial atau pertanyaan yang harus dijawab oleh
SIG dengan bantuan basis datanya maupun atributnya., mengelompokkan dan
mengagregasikan data-data, bekerja dengan grafik, bekerja dengan HotLinks,
bekerja dengan citra digital, buffer, overlay dan skoring. Keluaran (layout)
merupakan fungsi untuk membuat komposisi peta untuk dicetak.
Fasilitas paket program yang terintegrasi dengan software inti yaitu
pertukaran data dengan membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format
perangkat lunak SIG yang lainnya. Format data ada dua yaitu format masukan
data dan format keluaran data. Format masukan data antara lain berupa data citra
51
satelit dengan format BSQ, BIL, BIP, data raster dengan format BMP, JPG, TIFF,
data ERDAS, dan data ArcInfo.
ArcGIS menyediakan sebuah kerangka kerja bertingkat bagi satu atau
lebih pengguna pada dekstop, server, Web, dan untuk di lapangan. ArcGIS
merupakan integrasi dari produk-produk software GIS untuk membangun sebuah
Sistem Informasi Geografis yang lengkap, terdiri dari 4 lingkungan kerja utama
untuk pengembangan GIS yaitu ArcGIS Desktop, ArcView, ArcEditor, ArcInfo.
2.12 MySQL
MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Structured
Query Language (SQL). SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk
mengakses database server. Dengan SQL proses akses database menjadi lebih
user-friendly dibandingkan dengan menggunakan dBase atau Clipper yang masih
menggunakan perintah-perintah pemrograman (Sidik, 2005).
2.13 OpenGeo Suite
OpenGeo Suite adalah salah satu dari perangkat lunak open source
pengembangan dan pengorganisasian sistem informasi geografis berbasis web.
OpenGeo Suite terdiri dari PostGIS sebagai DBMS, GeoServer yang merupakan
server yang menghubungkan database dengan sistem, GeoWebCache sebagai
accelerator yang mengintegrasikan kebutuhan mengenai skala peta yang akan
digunakan, OpenLayers sebagai map controls untuk melihat dan melakukan
editing terhadap tampilan peta bebasis Javascript, dan GeoExt geospatial web
yang memberikan kemudahan dalam pembuatan tampilan web GIS (OpenGeo
2010). Berikut adalah tampilan dashboard dari OpenGeo Suite.
52
Gambar 2.15 Tampilan Dashboard dari OpenGeo Suite
2.13.1 OpenGeo Arsitektur
Dengan menggunakan OpenGeo kita dapat menciptakan sebuah
arsitektur web yang saling terhubung satu sama lain. Arsitektur OpenGeo
dapat melayani konfigurasi data dari database, dapat menyimpan dan
memanipulasi data menggunakan algoritma yang sebelumnya hanya
tersedia pada perangkat lunak GIS yang mahal, dan dapat membangun
aplikasi desktop yang dapat diakses melalui webbrowser. Arsitektur
OpenGeo terdiri atas lima komponen open source yakni, penyimpanan:
PostGIS/ PostgreSQL database spasial, aplikasi server: GeoServer,
aplikasi cache: GeoWebCache, kerangka antarmuka pengguna: GeoExt/
ExtJS, user interface komponen peta: OpenLayers. Berikut adalah
gambaran standar dari arsitektur OpenGeo:
53
Gambar 2.16 Arsitektur Standar OpenGeo
Di bagian bawah arsitektur OpenGeo terdapat database (PostGIS)
atau file berbasis sistem penyimpanan, di tengahnya terdapat (GeoServer
dan GeoWebCache), dan ada lapisan user interface di bagian atas
(OpenLayers dan GeoExt).
2.13.2 OpenGeo Suite Enterprise Edition dan Community Edition
OpenGeo memiliki dua tipe edisi yang berbeda, yakni Enterprise
Edition (edisi berbayar) dan Community Edition (edisi tidak berbayar).
Adapun spesifikasi pengguna dari kedua edisi OpenGeo Suite tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut:
54
Tabel 2.2 Spesifikasi Pengguna OpenGeo Suite
OpenGeo Suite Enterprise Edition OpenGeo Suite Comminity Edition
Direkomendasikan bagi organisasi yang
mencari jaminan perangkat lunak open
source komersial dengan kemampuan
yang terjamin dengan harga yang
terjangkau.
Direkomendasikan bagi organisasi yang
membutuhkan kontak langsung dengan
ahli perangkat lunak, pelatihan, dan
konsultasi.
Direkomendasikan bagi pengguna yang
menginginkan kenyamanan dengan
paket installer yang mudah.
Direkomendasikan bagi organisasi yang
membutuhkan waktu respon tercepat
pada saat terdapat laporan bug.
Direkomendasikan bagi Pengembang
dan pengguna dengan keahlian teknis.
Direkomendasikan bagi mereka yang
nyaman bekerja langsung dengan
komunitas open source.
Direkomendasikan bagi mereka yang
nyaman dengan segala hal yang baru,
dengan fitur tidak didukung, atau belum
teruji.
Bagus untuk pengguna yang memiliki
waktu yang cukup dan keahlian untuk
mengeksplorasi segala kemungkinan
yang bisa didapat dengan OpenGeo
Suite.
2.13.3 Komponen OpenGeo Suite
Berikut ini adalah komponen-komponen yang terdapat di dalam
OpenGeo Suite:
55
1. PostGIS
PostGIS adalah perluasan ke sistem object-relational database
PostgreSQL yang memungkinkan obyek GIS (Sistem Informasi Geografis)
untuk disimpan dalam database. PostGIS didukung dengan indeks
keruangan GiST-based R-Tree yang berfungsi menganalisis dan
pengolahan objek GIS.
Gambar 2.17 Tampilan PostGIS Admin pada OpenGeo Suite
2. GeoServer
GeoServer merupakan perangkat lunak serveropen source yang ditulis
dalam bahasa pemrograman Javascript yang memungkinkan pengguna
untuk berbagi dan mengedit data geospasial. Dirancang untuk
interoperabilitas, sehingga mampu menerbitkan data dari sumber data
utama spasial.
56
Gambar 2.18 Tampilan Aplikasi Web GeoServer
3. GeoEditor
GeoEditor adalah aplikasi JavaScript berbasis web untuk mengedit fitur
geografis.Toolset GeoEdito rmeminimalkan biaya pengembangan data dan
pemeliharaan tanpa mengorbankan integritas data. Dengan aplikasi ini,
Anda dapat mengedit semua jenis data vektor, termasuk atribut, ketika
disajikan melalui Layanan Fitur Web (WFS) protokol.
Gambar 2.19 Tampilan Aplikasi Web GeoEditor
57
4. Styler
Styler memberikan kemudahan dalam Proses styling GIS untuk web
Styler memungkinkan pengguna untuk membuat peta dengan tampilan dan
nuansa aplikasi yang dibutuhkan. Pengguna diberikan kemudahan karena
pada prosesnya tidak lagi harus berhubungan dengan kode XML secara
langsung. Dibangun sepenuhnya dengan JavaScript dan memanfaatkan
Open Layers dan GeoExt, penekanan Styler pada standar terbuka dan
desain fleksibel membuat proses perancangan peta yang Anda inginkan
terasa lebih mudah dan efisien.
Gambar 2.20 Tampilan Aplikasi WebStyler
5. GeoExplorer
GeoExplorer adalah aplikasi web yang disediakan untuk penyusunan
dan publish peta. Segala kemudahan yang ada di dalamnya menjadikan
proses finishing pembuatan web GIS terasa lebih cepat. GeoExplorer juga
mendukung pengintegrasian dengan peta host seperti Google Maps, Open
Street Map dan Google Earth.
58
Gambar 2.21 Tampilan Aplikasi Web GeoExplorer
2.14 Bahasa Pemrograman PHP
2.14.1 Pengertian PHP
PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Preprocessor.
PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam
aturan general purpose licences (GPL). PHP dilekatkan pada script HTML
atau sebaliknya dan PHP dikhususkan untuk pengembangan web dinamis
(Suprianto, 2008).
PHP tergolong juga sebagai bahasa pemrograman yang berbasis
server (server side scripting). Ini berarti bahwa semua script PHP
diletakan di server dan diterjemahkan oleh web server terlebih dahulu dan
kemudian hasil terjemahan dikirimkan ke browser client. Secara teknologi,
bahasa pemrograman PHP memiliki kesamaan dengan bahasa ASP (Active
Server Page), Cold Fusion, JSP (Java Server Page) dan Perl.
59
Pemrograman dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP
selalu ditandai dengan adanya tag pembuka (“<?php”) dan tag penutup
(“?>”). Hal tersebut juga yang menandakan PHP mulai menerjemahakn
baris-baris kode PHP serta mengakhirinya sampai tag penutup. Sedangkan
baris di luar tag pembuka dan tag penutup tidak diterjemahkan oleh PHP.
Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP
adalah lapisan integrasi database (database integration layer). Database
yang didukung PHP, yaitu Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL,
Velocis, MySQL, Informix, Solid, dBase, ODBC, Unix dbm dan
PostgreSQL (Suwarno, 2008).
2.14.2 Tipe Data dalam PHP
Menurut Suprianto (2008), PHP mendukung delapan jenis tipe
data, antara lain:
a. Tipe Scalar, merupakan tipe dasar yang tidak dapat
dipecahkan menjadi bagian yang lebih kecil. Tipe ini adalah
Boolean, Integer, Float (floating point, ‘double’) dan string.
b. Tipe compound atau tipe campuran, tipe ini terdiri dari array
dan objek.
c. Tipe special atau tipe khusus, resource dan null.
2.14.3 Variabel dalam PHP
Variabel PHP diawali dengan tanda dolar ($) kemudian diikuti
dengan nama variabel. Semua nama variabel bersifat case-sensitive. Nama
variabel yang valid harus diawali oleh huruf atau garis bawah yang diikuti
60
oleh sejumlah huruf, angka, atau garis bawah. Variabel dapat diisi nilai
maupun referensi. Ketika variabel diisi nilai, seluruh nilai dari ekspresi asli
diisikan ke variabel tujuan. Setelah diisi, variabel asli bersifat independen,
sehingga perubahan pada satu variabel tidak mempengaruhi yang lain
(Suwarno, 2008).
2.14.4 Operator dalam PHP
Suprianto (2008) menjelaskan bahwa ada tiga jenis operator utama
yang dikenal dalam PHP, antara lain:
a. Operator Unary, operator yang mengoperasikan hanya satu nilai
variabel, contohnya operator lawan atau negasi (“!”), operator
penambahan (increment, “+ +”) dan operator pengurangan (decrement,
“—“). Operator ini yang dikenal dengan operator aritmatika.
b. Operator Binary, terdiri dari beberapa operator yang
mempertimbangkan urutan penyelesaian. Operator ini sering digunakan
dalam PHP.
c. Operator Ternary, operator yang membandingkan dua pernyataan dimana
kebenarannya ditentukan oleh ekspresi ketiga.
2.14.5 Struktur Kontrol dalam PHP
Ada beberapa jenis struktur kontrol yang sering digunakan dalam
PHP, antara lain:
a. if, ifelse, elseif
if merupakan pernyataan percabangan bersyarat yang berfungsi untuk
melewatkan suatu proses. Ifelse merupakan percabangan yang
61
memiliki dua alur percabangan bersyarat. Elseif merupakan
percabangan bersyarat yang memiliki lebih dari dua jalur
percabangan.
b. while, do while
While adalah tipe pengulangan yang paling sederhana di PHP.
Pengulangan do while memeriksa kondisi pengulangan setelah
eksekusi pertama dari statement pengulangan. Hal ini memastikan
bahwa statement pengulangan akan dieksekusi paling sedikit satu kali
(Suwarno, 2008).
c. For
Struktur kontrol ini merupakan struktur kontrol yang paling sulit
dalam PHP dan lebih cocok untuk pengulangan dengan jumlah
pencacah yang pasti atau sudah diketahui (Suprianto, 2008).
d. Foreach
Perulangan foreach mulai digunakan pada PHP versi 4 (empat) ke
atas. Perulangan in banyak digunakan bersama dengan data array,
karena mengakses data array jauh lebih mudah dan praktis.
e. Break dan Continue
Statement break mengakhiri eksekusi struktur kontrol pada saat itu
(statement pengulangan atau switch). Statement continue hanya
digunakan dalam pengulangan. Statement continue menyebabkan PHP
melewati sisa pengulangan yang ada dan menuju ke awal iterasi
selanjutnya (Suwarno, 2008).
62
f. Switch
Statement switch menyederhanakan evaluasi banyak kondisi. Dalam
PHP, string dapat digunakan sebagai ekspresi switch.
2.14.6 Fungsi dalam PHP
Suprianto (2008) menggambarkan bahwa fungsi adalah
sekumpulan baris program yang terdiri atas serangkaian perintah program
disusun sedemikian rupa sehingga menjadi satu modul saja. Ada pun
manfaat dari penggunaan fungsi adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi penulisan program yang sama.
b. Kemudahan untuk melacak dan memperbaiki program.
c. Bisa dipanggil dimana saja, termasuk fungsi yang lain.
Dalam segi pembuatan, fungsi dalam PHP dibagi menjadi 2 (dua) antara
lain:
a. Fungsi built-in yang disediakan PHP, fungsi ini tinggal dilakukan
pemanggilan saja.
b. Fungsi buatan sendiri, fungsi yang dibuat oleh pembuat program
sendiri jika fungsi yang dibutuhkan tidak disediakan dalam PHP.
2.15 Pariwisata
Undang Undang No. 10/2009 tentang kepariwisataan menyebutkan bahwa,
yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang
didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,
pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah dan usaha wisata adalah usaha
63
yang menyediakan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatan dan
penyelenggaraan pariwisata. Menurut pendapat RG. Soekadijo (1997:8),
pariwisata ialah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan
wisatawan.
Suyitno (2001) tentang Pariwisata sebagai berikut :
Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata
akan kembali ke tempat asalnya.
Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi,
akomodasi, restoran, obyek wisata, souvenir dan lain-lain.
Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.
Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya
dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah
yang dikunjungi, karena uang yang di belanjakannya dibawa dari tempat
asal.
Menurut Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan menurut motif
wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Wisata Budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya
dan seni mereka.
64
2. Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air,
lebih-lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar,
menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan
mendayung, melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah
permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan
didaerah-daerah atau negara-negara maritim.
3. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang.
4. Wisata Konvensi
Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan
wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata
konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan-
ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah,
konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun
internasional.
5. Wisata Pertanian (Agrowisata)
Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah
pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian,
65
perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan
rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan
studi maupun melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman
beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur-mayur dan
palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.
6. Wisata Buru
Jenis ini banyak dilakukan di negeri-negeri yang memang memiliki
daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan
digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur
dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah negara yang bersangkutan.
7. Wisata Ziarah
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat
istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata
ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-
tempat suci, ke makam-makam orang besar atau pemimpin yang
diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat
pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda.
2.16 Ketentuan Bangunan
Perwujudan bangunan tidak terlepas dari peran penyedia jasa konstruksi.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa konstruksi, penyedia
jasa konstruksi sebagai perencana, pelaksana, pengawas atau manajemen
66
konstruksi maupun jasa-jasa pengembangannya, termasuk penyedia jasa pengkaji
teknis bangunan gedung. Oleh karena itu, pengaturan bangunan gedung ini juga
harus berjalan seiring dengan pengaturan jasa konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Menurut undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang
bangungan gedung yang terdapat pada pasal 10 dan pasal 12, yaitu :
Pasal 10
- Intensitas bangunan gedung adalah ketentuan teknis tentang kepadatan dan
ketinggian bangunan gedung yang dipersyaratkan pada suatu lokasi atau
kawasan tertentu, yang meliputi koefisien dasar bangunan (KDB),
koefisien lantai bangunan (KLB), dan jumlah lantai bangunan.
- Ketinggian bangunan gedung adalah tinggi maksimum bangunan gedung
yang diizinkan pada lokasi tertentu.
Pasal 12
- Yang dimaksud dengan koefisien dasar bangunan (KDB) adalah koefisien
perbandingan antara luas lantai dasar bangunan gedung dan luas persil/
kaveling/blok peruntukan.
- Yang dimaksud dengan koefisien lantai bangunan (KLB) adalah koefisien
perbandingan antara luas keseluruhan lantai bangunan gedung dan luas
persil/ kaveling/blok peruntukan.
- Penetapan KDB, KLB, dan ketinggian bangunan gedung pada suatu lokasi
sesuai ketentuan tata ruang dan diatur oleh Pemerintah Daerah melalui
rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL).
66
67
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini dibutuhkan data-data informasi sebagai bahan yang
dapat mendukung kebenaran materi uraian pembahasan. Untuk menyelesaikan
masalah yang ada dalam sebuah rancang bangun sistem terdapat beberapa tahapan
yang harus dilakukan. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tempat dan waktu
penelitian, bahan dan alat penelitian yang digunakan, metode penelitian yang
digunakan penulis, dan metode pengembangan sistem yang digunakan.
3.1 Metode Pengumpulan Data
Pada penyusunan skripsi ini diperlukan data-data serta informasi yang
lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian serta
pembahasan. Oleh karena itu sebelum menyusun skripsi ini, dalam persiapannya
terlebih dahulu dilakukan riset atau penelitian untuk menjaring data serta
informasi dan bahan materi yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang
digunakan meliputi tiga metode, yaitu :
3.1.1 Studi Literatur
Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan dan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
2. Putusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No 012 Tahun 2001
tentang Pedoman Umum Usaha Pariwisata.
68
3. Peraturan Pemerintah Nomor 02 Tahun 2007 tentang Pengesahan
ASEAN Tourism Agreement
4. Dewi Soyusiawaty et all (2007), dalam penelitiannya berjudul “Sistem
Informasi Geografis Objek Wisata Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung Berbasis Web”.
5. Dita Yuliastuti (20010), dalam penelitiannya berjudul “Pengembangan
Sistem Informasi Lokasi Pariwisata Berbasis Web Pada PT. Infomedia
Nusantara”.
6. I Wayan Eka Swastikayana (2011), dalam penelitiannya berjudul “
Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Pariwisata
Kabupaten Gianyar”
7. Data-data dari beberapa buku dan pustaka lainnya yang diperlukan
untuk membantu memecahkan masalah dalam skripsi ini. Adapun data-
data, buku-buku, dan pustaka lainnya yang digunakan dalam skripsi ini
terdapat dalam daftar pustaka. Data-data tersebut yang dijadikan
referensi dalam penulisan skripsi ini adalah yang berkaitan dengan
pengenalan sistem informasi, pengenalan sistem informasi spasial,
pengembangan sistem dengan metode RAD (Rapid Application
Development) yang terdiri dari tahap Requirements planning
(Perencanaan Persyaratan), Workshop design, Implementation
(Penerapan), Pemrograman PHP dan MYSQL dan pengembangan GIS
berbasis web, atau biasa disebut WebGIS.
69
Dari hasil pengamatan pustaka tersebut didapatkan bagaimana
membangun suatu sistem informasi spasial pariwisata Kabupaten Bogor
beserta kesesuaian lahan terhadap jenis pariwisata baru yang dapat
menampilkan, mengatur dan pemperbaharui data pariwisata.
3.1.2 Wawancara
Metode ini dilakukan dengan mengadakan wawancara mengenai
masalah-masalah terkait yang dilakukan selama periode penelitian.
Wawancara dilakukan kepada Staf perenacanaan ruang, Bidang Sistem
Informasi Bapak Diki Wijaya S.Kom, Dinas Tata Ruang dan Pertanahan. Hal
ini dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi selengkap-lengkapnya
tentang Sistem Informasi Spasial Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten
Bogor sebagai objek utama penelitian.
Dalam metode wawancara ini, penulis mewawancarai orang yang
berkompeten pada bidang sistem informasi di Pusat Data dan Informasi
Pariwisata Kabupaten. Adapun orang yang diwawancarai adalah :
1. Divisi : Pusat Data dan Informasi Tata Ruang
Jabatan : Staf Bidang Perencanaan Ruang
Tempat : JL. Segar III Komplek Perkantoran Pemerintahan
Kabupaten Bogor
Waktu : 26 Februari 2014
Dari wawancara tersebut diatas, diperoleh data pariwisata yang esist di
Kabupaten Bogor. Satu dan lainnya akan terlihat pada lampiran.
70
3.1.3 Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana data-data yang
dibutuhkan tersebut diolah dan melalui pengamatan langsung dengan bidang
yang berkaitan diantaranya melakukan riset untuk mendapatkan data-data
yang diperlukan di Pusat Data dan Informasi Dinas Tata Ruang dan
Pertanahan, Kabupaten Bogor, Jl. Segar III Kompleks PEMDA Bogor -
Cibinong. yang dimulai sejak tanggal 4 Februari 2014 sampai dengan 4 April
2014.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Rapid Application Development (RAD) yang dipakai penulis memiliki
tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008). Sedangkan tools yang digunakan adalah
notasi UML (Unified Modelling Language) menggunakan teori Munawar (2005)
yang merupakan pemodelan berorientasi objek.
Metode RAD terdiri dari tiga fase pengembangan yaitu :
3.2.1 Requirement Planning
Dalam fase ini terdiri dari empat tahap yaitu :
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian :
a. Profil Kabupaten Bogor
Data mengenai luas wilayah, batas wilayah dan juga potensi
Kabupaten Bogor.
71
b. Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor
Data mengenai tugas pokok dan struktur organisasi dinas.
2. Analisis Sistem Berjalan :
Berisi data dan informasi mengenai sistem yang digunakan oleh Dinas
Tata Ruang dalam menginformasikan loksasi pariwisata di Kabupaten
Bogor dan potensi lahan untuk lokasi pariwisata.
3. Identifikasi Sistem
a. Identifikasi masalah pada sistem yang lama.
Tahap dimana analis melakukan analisa dan identifikasi masalah
apa saja yang dihadapi dengan menggunakan sistem yang lama
atau saat ini yang digunakan oleh Dinas Tata Ruang dan
Pertanahan di Kabupaten Bogor.
b. Identifikasi tujuan sistem yang baru
Tahap mengidentifikasi apa saja tujuan yang ingin dicapai dengan
sistem yang baru untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah
yang ada pada penggunaan sistem yang lama yang ada di Dinas
Tata Ruang dan Pertanahan di Kabupaten Bogor.
c. Identifikasi kebutuhan sistem yang baru
Tahap mengidentifikasi kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk
membangun sistem yang baru. Kebutuhan input, kebutuhan proses
dan kebutuhan output yang diinginkan berupa informasi jenis
pariwisata yang sudah ada dan potensi pariwisata baru di
Kabupaten Bogor.
72
4. Sistem yang diusulkan
Pada tahap ini yaitu memberikan solusi yang ditawarkan dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada pada sistem saat ini yaitu dengan
menerapkan pengembangan sistem informasi spasial kawasan strategis
pariwisata berbasis web.
3.2.2 Workshop Design
Fase ini dilakukan untuk merancang sistem baru yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada proses menginformasikan
pariwisata. Tahapan yang dilakukan dalam fase ini meliputi :
1. Tahap Perancangan Proses
Tahap ini terdiri dari perancangan diagram-diagram dari sistem
yang dibuat yaitu diagram use case, activity diagram, dan
sequence diagram.
a. Use Case Diagram,
Use case diagram menggambarkan interaksi antara user
(pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui
sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.
b. Class Diagram
Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam
sistem dan berbagai macam hubungan interaksi diantara
mereka.
73
c. Activity Diagram
Activity diagram merupakan teknik untuk mendeskripsikan
logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja. Activity
diagram memiliki peran seperti halnya flowchart, akan
tetapi perbedaannya activity diagram bisa mendukung
perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.
d. Sequence Diagram
Digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah
scenario. Scenario adalah urutan langkah-langkah yang
menerangkan antara pengguna dan sistem dimana setiap
scenario menggambarkan urutan kejadian.
2. Tahap Perancangan Database
Tahap ini merupakan tahap perancangan physical database
sistem informasi spasial pariwisata. Database menggambarkan
tabel-tabel beserta hubungan setiap tabel yang digunakan untuk
penyimpanan data.
3. Tahap Perancangan User Interface
Tahapan ini merupakan tahap merancang tampilan antar muka
yang digunakan user untuk berinteraksi dengan sistem
informasi geografis berbasis web.
74
3.2.3 Implementation
Sistem workshop design dilakukan, selanjutnya sistem
diimplementasikan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang
diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Fase ini terdiri
atas tiga tahap yaitu:
Tahap persiapan data, pada penelitian ini data yang telah terkumpul
disesuaikan terlebih dahulu format serta tipe datanya. Hal ini
dilakukan agar data dapat diolah lebih lanjut dengan perangkat
lunak yang telah ditentukan.
Tahap pembangunan sistem, diawali dengan menuliskan script agar
bahasa yg digunakan dimengerti oleh mesin, meng-input seluruh
data atribut ke dalam database MySQL, kemudian peneliti
melakukan analisis data spasial dengan cara meng-input seluruh
data atribut ke dalam database ArcGis dan meng-eksport kembali
data spasial tersebut, kemudian meng-import data spasial ke dalam
MapServer OpenGeo Suite, mengatur susunan layer pada peta,
meng-eksport peta sehingga menjadi web GIS.
Tahap pengujian sistem, untuk menjamin sistem dapat berjalan
dengan optimal. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan
metode black box. Dalam tahap ini digunakan Map Server
OpenGeo Suite yang meliputi Apache sebagai web server untuk
menjalankan web yang menjadi pengantar dari sistem yang dibuat.
Dalam hal ini aplikasi Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial
75
Kawasan Strategis Pariwisata di Kabupaten Bogor ini diuji dan
dikenalkan kepada pengguna sebagai alat bantu untuk memberikan
informasi lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor dan potensi lahan
untuk lokasi pariwisata yang baru.
3.3 Bahan dan Alat Penelitian
3.3.1 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini antara lain :
1. Data spasial
- Peta Rupa Bentuk Kabupaten Bogor dengan skala 1:1000000 tahun
2012 yang diterbitkan dan dicetak dari BAKOSURTANAL.
- Peta administrasi Kabupaten Bogor yang terdiri dari peta batas,
peta jalan, kecamatan, dan desa.
2. Data Tabular
Data-data mengenai lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor dan potensi
lahan untuk lokasi pariwisata yang baru, yang dikeluarkan oleh Dinas
Tata Ruang Kabupaten Bogor tahun 2005-2012.
3.3.2 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Perangkat Keras :
a. Satu unit Personal Computer (PC).
b. Satu unit Printer.
76
2. Perangkat Lunak :
a. Window 7 Ultimate Service Pack 1 sebagai Sistem Operasi.
b. Adobe Photoshop sebagai tools image editor
c. Ms.Visio 2007 sebagai design tools perancangan sistem.
d. Rasional Rose sebagai design tools perancangan sistem.
e. Enterprise Architect sebagai design tools perancangan sistem.
Spasial Package :
1. ArcGIS 10 dengan extensi Register and Transform tools sebagai tools
untuk melakukan pendigitasian dan pengolahan data.
Web Package :
1. Mozilla Firefox 19.0.1 dan Google Chrome 33.0.1750.117 sebagai
web browser.
2. MS4W 3.0.6 dengan PHP 5.5 sebagai interface berbasis web dengan
Apache versi 2.4.7 sebagai web server.
3. OpenGeo Suite 4.0 sebagai program aplikasi webgis untuk
menampilkan peta pada browser.
4. MySQL v5.0.27 sebagai database.
5. Dreamweaver CS3 sebagai desain web.
77
3.4 Penelitian Sejenis
Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu
Judul dan Pengarang Metode Tools Hasil Kelebihan/Kekurangan
Hanisa Aulia, SistemInformasi ObjekWisata di KabupatenMagelang (2011).
Sistem ini dilakukandengan mendisaintampilan web pemetaandaerah KabupatenMagelang, data yangdigunakan dalam penelitianini berupa data sekunderyang berasal dari surveipengunjung wisata BadanPusat Statistik (BPS), datalaporan tahunan DinasPariwisata dan data spasialberupa peta kabupaten diMagelang dalam format(shape file).
Data FlowDiagram(DFD),terdiridari DFDLevel 1,DFD Level2, ContextDiagram.ERD.
Integrasi sistemyang dibangundengan bahasapemrogramanPHP dankomponen SistemInformasiGeografis (SIG)ArcView hasil darikonversi GPSdilakukan untukmelakukananalisis denganmudah dan cepat.
Dapat memetakanpotensi masing-masingkabupaten dalam objekwisata, dengandidukung oleh DinasPariwisata. Penggunadisediakan dialog antarmuka untuk melihatinformasi mengenaiwisata dan selanjutnyaaplikasi menampilkanberbagai jenis wisatayang akan dituju.
Rochmat Mantofaniet all Sistem InformasiGeografis ObjekWisata PropinsiKepulauan Bangkabelitung BerbasisWeb (2007).
Pada penelitian ini datayang digunakan adalahdata sekunder yangdidapatkan berdasarkanmasing-masing jenis wisatadengan menampilkaninformasi pemetaandaerah Provinsi kepulauanBangka Belitung denganberbasisWeb, data spasialyang digunakan berupapeta kepulauan BangkaBelitung dalam format(shape file), disertaidengan perhitungan jarakmenggunakanmeasuredariobjek wisata yang satumenuju yang lainnya.
Data FlowDiagram(DFD),terdiridari DFDLevel 1,DFD Level2, ContextDiagram.ERD.
Hasil penelitianmenampilkanbeberapa lokasiobjek wisata yangterdekat sampaiterjauh untukjarak yang akanditempuh parawisatawanberdasarakanlokasi yang akandituju dandisertaipenjelasanmasing-masingkelebihan yangterdapat padalokasi objekwisata tersebut.
Menampilkan Petawisata wilayahkepulauan bangkabelitung denganmenggunakan ArcViewdan diintegrasikandengan perhitunganjarak tujuan lokasi,belum adanyapenjelasan yang lebihdetail mengenai asalwisatawan denganperhitungan jarak.
78
Judul dan Pengarang Metode Tools Hasil Kelebihan/Kekurangan
Luh Joni Erawati DewiPencarian RuteTerpendek TempatWisata di Bali denganMenggunakanAlgoritma Dijkstra(2010).
Metode yang digunakanadalah perhitungan jaraktempuh terdekat khususpada tujuan wisata yangterdapat dibali, metode inimenggunakan AlgoritmaDijkstra denganmemperhitungkan jarakantar dua lokasiditampilkan dalam sisteminformasi geografis denganberbasis data vektor.
Data FlowDiagram(DFD),terdiridari DFD.
Hasil penelitianmenampilkanbeberapa lokasiobjek wisata yangterdekat sampaiterjauh untukjarak yang akanditempuh parawisatawanberdasarkanlokasi yang akandituju dandisertaipenjelasanmasing-masingkelebihan yangterdapat padalokasi objekwisata tersebutdengan berbasisweb GIS.
Menampilkan Petawisata wilayah Balidengan menggunakanArcView dandiintegrasikan denganperhitungan jarakantara dua lokasi, tidakpada semua tujuanwisata dibali yangditampilkan hanyabeberapa wilayah yangsering dikunjungi saja.
79
3.5 Kerangka Penelitian
Berikut adalah kerangka berpikir penelitian dalam membangun Sistem
Informasi Spasial Kawasan Strategis di Kabupaten Bogor Berbasis Web.
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir Penelitian
79
80
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Syarat
4.1.1 Gambaran Umum tempat Penelitian
4.1.1.1 Profil Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 298.838.304 Ha, terletak pada
koordinat 106023’45 - 107013’30 Bujur Timur dan 06018’ - 06047’10 Lintang
Selatan. Secara administratif terdiri dari 40 (empat puluh) kecamatan, 16 (enam
belas) kelurahan, dan 410 (empat ratus sepuluh) desa.
Batas wilayah Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Kota Depok dan DKI Jakarta.
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak.
Sebelah tengah berbatasan dengan Kota Bogor.
Secara klimatologi, wilayah Kabupaten Bogor termasuk dalam iklim tropis
sangat basah di bagian Selatan dan ilkim tropis basah di bagian utara, dengan rata-
rata curah hujan tahunan 2.500 -5.000 mm/tahun. Suhu rata-rata 20º - 30ºC,
dengan rata-rata tahunan 25ºC, kelembaban udara 70% dan kecepatan angin
cukup rendah dengan rata-rata 1,2 m/detik dengan evaporasi di daerah terbuka
rata - rata sebesar 146,2 mm/bulan.
81
Penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2010 berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) berjumlah 4.763.209 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki
2.446.251 jiwa dan penduduk perempuan 2.316.958 jiwa. Jumlah penduduk
tersebut telah mengalami kenaikan bilamana dibandingkan dengan penduduk pada
tahun 2009 yang berjumlah 4.477.296 jiwa maupun penduduk pada tahun 2008
yang berjumlah 4.302.974 jiwa. Kondisi ini menyebabkan tingginya rata-rata laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor dalam kurun waktu 10 tahun terakhir
yaitu periode 2000-2010 yaitu mencapai 3,13%.
82
83
4.1.1.2 Gambaran Umum Dinas Tata Ruang
4.1.1..1 Tugas Pokok Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor
Dinas Tata Ruang dan Pertanahan mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas
otonomi di bidang tata ruang dan pertanahan serta tugas pembantuan.
Fungsi-fungsi dari Dinas Tata Ruang dan Pertanahan adalah :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang tata ruang dan pertanahan.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang tata
ruang dan pertanahan.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan pertanahan.
4. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
4.1.1.2.2 Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang Dan Pertanahan
Kabupaten Bogor
Pada Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor, struktur
organisasi tertinggi dikepalai oleh seorang Kepala Dinas yang dalam menjalankan
tugasnya dibantu oleh Sekretariat, 4 (empat) orang Kepala Bidang sebagaimana
terlihat pada Bagan Struktur Organisasi Dinas, yang terdiri dari:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat
c. Bidang Perencanaan Ruang
d. Bidang Pemanfaatan Ruang
e. Bidang Pertanahan
84
f. Bidang Pengawasan dan Pengendalian
a.) Sekretariat
Sekretariat berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalammenyelenggarakan tugas dan fungsi. Sekretariat dipimpin oleh seorangSekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepadaKepala Dinas.
Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalammenyelenggarakan pelayanan umum dan administrasi yang meliputi : urusanumum dan kepegawaian, ketatalaksanaan keuangan, perencanaan,perlengkapan dan rumah tangga dinas serta melaksanakan tugas-tugas lainyang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud sekretariat mempunyaifungsi :
- Penyusunan rencana, pengembangan dan evaluasi program kerja dinassebagai pedoman pelaksanaan tugas
- Penghimpunan bahan pelaksanaan program kerja dari bidang-bidang gunapenyusunan laporan tahunan.
- Penyelenggaraan, pembinaan, ketatausahaan dan kepegawaian
- Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan
Sekretariat terdiri dari :
1.) Sub Bagian Program dan Pelaporan
2.) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3.) Sub Bagian Keuangan
1.) Sub Bagian Program dan Pelaporan
Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu
Sekretaris dalam melaksanakan urusan di bidang surat menyurat,
85
inventarisasi peralatan dan perlengkapan rumah tangga dinas serta
keuangan dengan rincian tugas sebagai berikut :
- Menyusun rencana dan program kerja urusan umum sebagaipedoman pelaksanaan tugas
- Melaksanakan pendistribusian surat masuk dan keluar
- Melaksanakan pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian alattulis dinas
- Melaksanakan pemeliharaan gedung dan barang perlengkapandinas serta penghapusan arsip
- Melaksnakan keamanan, kebersihan, ketertiban dan keindahan sertapenggunaan fasilitas
- Menata administrasi perpustakaan, dokumentasi dan rumah tanggadinas
- Membuat laporan tahunan dan perlengkapan inventaris barangmilik Negara
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai denganbidang tugasnya.
2.) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan
administrasi kepegawaian di lingkungan dinas dengan rincian
tugas sebagai berikut :
- Menyusun rencana dan program kerja urusan kepegawaiansebagai pedoman pelaksanaan tugas
- Menyiapkan usulan pengadaan, pendidikan dan latihanprajabatan serta ujian dinas
86
- Menyiapkan usulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,mutasi pegawai, MPP/Pensiun dan penyesuaian masa kerjapegawai
- Menyiapkan usulan pengisian jabatan structural danfungsional
- Membuat Daftar Susunan Pegawai (DSP) serta Daftar UrutKepangkatan
- Menyiapkan bahan usulan kartu pegawai, kartu istri, kartusuami;
- Menyiapkan bahan pembuatan daftar penilaian pelaksanaanpekerjaaan (DP3) di lingkungan dinas
- Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan realisasipelaksanaan kedisiplinan pegawai
- Membuat dan menyusun usulan pemberian uang perawatandan uang pengobatan rehabilitasi pegawai, uang duka/tewas
- Membuat berita acara serah terima jabatan dan sumpahpegawai
- Membuat data statistik kenaikan gaji berkala, kenaikanpangkat, pemberhentian dan pension serta pengembangankarir pegawai
- Menyiapkan dan menyusun data struktur organisasi dan tatalaksana dinas
- Menyusun laporan tahunan sub bagian kepegawaian
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuaidengan bidang tugasnya.
3.) Sub Bagian Keuangan
87
Sub bagian keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris
dalam melaksanakan urusan di lingkungan dinas dengan rincian
tugas sebagai berikut :
- Menyusun rencana dan program kerja sub bagian keuangansebagai pedoman pelaksanaan tugas
- Menghimpun data usulan anggaran dari sub dinas
- Menyiapkan/menyusun rencana anggaran belanja dinas
- Melaksanakan pembukuan dan menyiapkan suratpertanggungjawaban keuangan
- Menyiapkan laporan pelaksanaan anggaran belanja dinas
- Melaksanakan pemantauan urusan kas dan gaji
- Melaksanakan pembuatan daftar gaji pegawai
- Meneliti dokumen pelaksanaan anggaran dinas- Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan administrasi
keuangan
- Memantau dan meneliti pengajuan surat permintaan penerbitanSPP dan SPM
- Memantau penyiapan laporan keuangan dinas/kegiatan
- Menyusun laporan bulanan dan tahunan sub bagian keuangan
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuaidengan bidang tugasnya.
b.) Bidang Perencanaan Ruang
88
Bidang Perencanaan Ruang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
perencanaan dan penata ruangan, pendataan dan pemetaan, evaluasi dan
pengembangan kota serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
- Perencanaan penataan dan pengembangan kawasan kota sesuai dengan
RTRW dan RUTRK;
- Pengkajian dan penelitian terhadap rencana umum tata ruang kota
(RUTRK);
- Pendataan dan pemetaan tata ruang;
- Pelaksanaan evaluasi pemanfaatan tata ruang.
Seksi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perencanaan Ruang.
c.) Bidang Pemanfaatan Ruang
Bidang Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam menyelenggarakan pemberian rekomendasi bangunan yang meliputi :
pengkajian bangunan, tata bangun dan keandalan bangunan, penyelenggaraan
bangunan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, bidang bangunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Perumusan kebijakan dibidang bangunan berdasarkan rencana strategis
dan program kerja tahunan dinas
- Pemberian pertimbangan rekomendasi mendirikan bangunan , pengunaan
bangunan, pelestarian dan merobohkan bangunan
89
- Pengaturan perencanaan bangunan sesuai dengan rencana umum tata ruang
kabupaten bogor
- Pemberian pertimbangan rekomendasi tata letak, bentuk serta estetika
papan reklame atau billboard serta kreb jalan
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Pertanahan
Kabupaten Bogor
Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor, 2013
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten
Bogor
90
4.1.2 Perencanaan Sistem
Pada tahap analisis kebutuhan ini merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap perencaan sistem, kebutuhan ini dapat diartikan juga suatu
keinginan atau suatu hal dari user atau stakeholder. Untuk itu dibuat suatu sistem
yang dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan Dinas Tata Ruang dan Pertanahan
Kabupaten Bogor. Dari hasil penelitian dan melakukan observasi langsung
ke Pusat Data dan Informasi Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor. Dari hasil
wawancara langsung dengan bapak Diki S.Kom staf bidang perencanaan Sistem
Informasi, hasil wawancara dilampirkan. Diperoleh berbagai kebutuhan yang
diharapkan oleh Dinas Tata Ruang, yaitu :
1. Kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memberikan informasi yang
jelas mengenai potensi lokasi pariwisata yang baru, luas bangunan,
lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor, dan wilayah yang menjadi
konservasi alam pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Bogor.
2. Kebutuhan sistem informasi yang dapat memberikan informasi secara
visual sehingga dapat digunakan untuk mengetahui potensi lokasi
pariwisata yang baru atau lokasi pariwisata di masing-masing
kecamatan di Kabupaten Bogor.
3. Sistem yang diusulkan dapat dikelola oleh Dinas Tata Ruang dan
Pertanahan Kabupaten Bogor untuk memperbaharui, mengatur data-
data yang ada dan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan
potensi lokasi pariwisata yang baru.
91
4.1.3 Sistem Berjalan
Saat ini, sistem distribusi data yang tersedia di Dinas Tata Ruang dan
Pertanahan Kabupaten Bogor masih bersifat offline. Sistem yang berjalan di Dinas
Tata Ruang Kabupaten Bogor dalam memberikan informasi potensi lokasi
pariwisata yang baru, luas bangunan, serta lokasi pariwisata yang ada di
Kabupaten Bogor dalam bentuk laporan tertulis dengan format microsoft word
(.doc) atau portable document format (.pdf). Kemudian hasil perolehan data
tersebut diolah dan digabungkan dengan peta (.jpeg) serta didigitasi dengan
beberapa tools dan yang akan menjadi (.shp) dengan tampilan spasial secara
standalone.
Adapun sistem yang berjalan saat ini pada Dinas Tata Ruang dan
Pertanahan Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3 Sistem Berjalan Pada Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten
Bogor
92
Gambar 4.4 merupakan prosedur sistem berjalan pada proses distribusi data
dan laporan data pariwisata pada Dinas Tata Ruang dan Pertanahan di Kabupaten
Bogor. Dari gambar 4.2 tersebut, terdapat tahapan sebagai berikut :
2. Data jenis potensi pariwisata yang didapatkan merupakan hasil observasi
dari seksi survei dan pemetaan, kemudian bidang perencanaan ruang
memperoses data potensi lokasi pariwisata yang baru berupa data hasil
cetakan dan kemudian dikirim kembali untuk diperoses secara digitasi
dengan standalone dan bidang pemanfaatan ruang memberikan laporan
kepada sub bagian pelaporan untuk disimpan ke pusat data pariwisata
dan bidang pemanfaatan ruang memberikan informasi mengenai lokasi
potensi wisata kepada pusat data dan informasi, kemudian kepala Dinas
Tata Ruang dapat memeriksa dan memverifikasi dari hasil laporan
bidang pemanfaatan ruang tersebut dan dapat mengetahui informasi data
calon investor .
3. Masyarakat atau calon investor dapat mendaftar ke bagian umum Dinas
Tata Ruang untuk mendapatkan persetujuan ke pusat data dan informasi,
sehingga pusat data dan informasi mampu memberikan informasi
mengenai lokasi potensi wisata melalui bidang pemanfaaatan ruang.
Kelemahan dari sistem pendistribusian data dan laporan jenis pariwisata
yang sedang berjalan ini adalah sebagai berikut :
1. Membutuhkan waktu yang lama dalam hal pemrosesan data dan
mendapatkan informasi lokasi potensi wisata.
93
2. Data digitasi yang dilihat masih dalam bentuk standalone dan masih
belum dapat diakses dan terintegrasi web untuk dapat dikases secara
online.
3. Terbatasnya informasi yang diberikan mengenai lokasi potensi wisata
kepada masyarakat atau calon investor.
4.1.4 Identifikasi Sistem
4.1.4.1 Identifikasi Kebutuhan
Mengidentifikasi kebutuhan merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap perencanaan sistem. Kebutuhan adalah sebuah
kondisi yang menuntut suatu hal untuk dipenuhi. Untuk itu dibuat suatu
sistem yang dapat memenuhi kebutuhan Dinas Tata Ruang mengenai data
dari pariwisata berupa lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor, lokasi potensi
wisata berdasarakan ketentuan bangunan yang sudah ditetapkan, dan
wilayah yang menjadi konservasi alam. Dari hasil penelitian diperoleh
kebutuhan yang diharapkan, diantaranya adalah :
1. Untuk Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor, kebutuhan sistem
saat ini diperlukan untuk :
a.) Sistem informasi yang mampu menangani pengelolaan data
masukan dari lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor dan
potensi lokasi pariwisata yang baru. Sehingga data
pariwisata dapat dikelola dengan baik dan mempunyai
format penyimpanan data yang sama.
94
b.) Membantu dalam memperoleh data pariwisata dan
memperosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan
dalam proses pencegahan bangunan-bangunan liar dan
dapat membantu menginformasikan kepada masyarakat atau
calon investor mengenai potensi lokasi pariwisata yang baru
baik berbentuk spasial ataupun non-spasial.
c.) kebutuhan sistem informasi yang mampu memberikan
informasi secara visual sehingga dapat digunakan secara
mudah untuk mengetahui jumlah dari lokasi pariwisata di
Kabupaten Bogor dan sebagai bahan pertimbangan apabila
akan dibangun lokasi pariwisata yang baru.
2. Untuk masyarakat atau calon investor, kebutuhan akan suatu
sistem yang dapat memberikan informasi spasial ataupun non-
spasial berupa data potensi lokasi pariwisata yang baru beserta
atributnya yang berhubungan dengan lokasi pariwisata baru
yang akan dibangun di Kabupaten Bogor. Diharapkan agar
informasi yang diberikan mampu memudahkan pihak calon
investor dalam menentukan lokasi yang tepat dengan ketentuan
bangunan yang ada serta tidak merusak wilayah konservasi
alam.
95
4.1.4.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan pada sistem yang berjalan selama
ini. Adapun hasil dari identifikasi adalah sebagai berikut :
1. Dokumen yang berisi data pariwisata yang terdaftar masih
didistribusikan dengan cara membuat laporan tertulis.
2. Pengumpulan data terhadap potensi lokasi pariwisata baru yang sudah di
observasi hanya berupa laporan tertulis, dan masih harus melalui proses
kembali apabila ingin menampilkan secara visual yang hanya dapat
diakses secara standalone terhadap ketentuan bangunan potensi
pariwisata baru dan belum terintegrasi yang dapat diakses secara online
melalui web.
3. Dalam proses penyampain informasi kepada masyarakat atau calon
investor masih berupa informasi secara tertulis, belum adanya fasilitas
yang memudahkan calon investor dalam mendapatkan informasi secara
lengkap, sehingga calon investor kurang mendapatkan informasi yang
akurat mengenai potensi lokasi pariwisata yang baru beserta ketentuan
bangunannya.
4.1.4.3 Tujuan Pengembangan Sistem
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan tujuan dari pengembangan adalah sebagai berikut :
96
1. Membangun sebuah aplikasi sistem informasi berbasis web, yang dapat
membantu Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor dalam pendistribusian
data dari hasil observasi dalam memberikan informasi.
2. Membangun sebuah aplikasi sistem informasi berbasis web, yang dapat
membantu Dinas Tata Ruang dalam meninjau dan mengawasi lokasi
pariwisata yang terdapat di Kabupaten Bogor.
3. Kemampuan sistem dalam memvisualisasikan infromasi data jenis
pariwisata tersebut ke dalam bentuk tampilan web spasial yang mudah
dalam penggunaanya.
4. Kemampuan sistem memberikan informasi data pariwisata secara
tekstual maupun spasial.
5. Memberikan informasi kepada calon investor mengenai lokasi pariwisata
di Kabupaten Bogor dan potensi lokasi pariwisata yang baru.
4.1.5 Sistem Usulan
Solusi yang ditawarkan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah
dengan menerapkan pengembangan sistem informasi spasial potensi pariwisata
berbasis web. Berikut adalah sistem usulan yang akan diterapkan pada Dinas Tata
Ruang Kabupaten Bogor :
97
Gambar 4.4 Sistem Usulan pada Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor
Berikut adalah penjelasan sistem usulan pada Dinas Tata Ruang Kabupaten
Bogor :
1. Pertama, admin dapat menambah, mengubah, dan menghapus data pengguna,
berita, dan mengelola komentar di dalam sistem. Kedua, data lokasi pariwisata
yang sudah ada dan potensi lokasi pariwisata berupa form yang diperoleh dari
hasil observasi lapangan yang kemudian di input oleh teknik pemanfaatan
ruang berupa data non-spasial ke dalam sistem. Ketiga, data lokasi pariwisata
98
yang sudah ada dan potensi lokasi pariwisata tersebut diolah kembali di survei
dan pemetaan untuk didigitasi secara spasial dan di masukkan kedalam sistem.
Dan keempat, selanjutnya kepala Dinas Tata Ruang dapat melihat dan
memverifikasi data spasial ataupun non spasial yang telah diproses.
2. Masyarakat atau calon investor dapat mengetahui informasi mengenai lokasi
pariwisata di Kabupaten Bogor dan potensi lokasi pariwisata baru dengan
melihat data pariwisata baik spasial atau non-spasial yang telah diproses
menjadi informasi.
4.2 Workshop Design
4.2.1 Desain Proses
4.2.1.1 Diagram Use Case
Tahap perancangan sistem bertujuan untuk mencari hasil
optimal dari sistem informasi spasial berbasis web yang akan dibangun
dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang telah disampaikan
dalam tahapan perencanaan dan analisis. Dalam tahapan ini digunakan
beberapa tools (alat) untuk mendeskripsikan rancangan sistem yang
diusulkan sebagai berikut :
99
Logout
Melihat Berita
Mengisi Komentar
Melihat Kontak
Mengelola Peta Spasial
Mengelola Pariwisata
Melihat Verifikasi Pariwisata
Melihat Peta Spasial
<<include>>
Melihat Pariwisata
<<include>>
Memilih Potensi
Survei danPemetaan
Teknik PemanfaatanRuang
Bidang PemanfaatanRuang
Member
Mengelola Pengguna
Mengelola Berita
<<include>>
Mengelola Komentar<<include>>
Login
AdminMasyarakat
Melihat Pendaftaran
Error Registrasi
<<include>>
<<extend>>
Gambar 4.5 Use case Diagram pada SISPARGOR
a. Identifikasi aktor
Tabel 4.1 Identifikasi actor
No Nama aktor Keterangan
1Admin Aktor dapat menambah, menghapus, dan
mengubah data pengguna, data berita, danmengkonfirmasi komentar
2 Survei dan Pemetaan Aktor dapat menambah, menghapus, danmengubah data spasial
100
No Nama Aktor Keterangan
3 Teknik PemanfaatanRuang
Aktor dapat menambah, menghapus, danmengubah data pariwisata
4 Bidang PemanfaatanRuang
Aktor dapat melihat data pariwisata sertamemberikan verifikasi potensi pariwisata
5Masyarkat Aktor dapat melihat data pariwisata, peta spasial
yang telah diproses, kontak, berita dan mengisikomentar
6 Member Aktor dapat mengisi pendaftaran dan memilihpotensi pariwisata
b. Identifikasi Diagram Use case
Tabel 4.2 Identifikasi Diagram Use case
No Nama use case Keterangan Aktor
1 Login
Use case yangmenggambarkan fungsikegiatan aktor memasukanusername dan passworduntuk masuk ke dalamsistem
Admin, Survei danPemetaan, TeknikPemanfaatan Ruang,Bidang PemanfaatanRuang, Member
2 Logout
Use case yangmenggambarkan fungsikegiatan aktor untuk keluardari sistem
Admin, Survei danPemetaan, TeknikPemanfaatan Ruang,Bidang PemanfaatanRuang, Member
3ErrorRegistrasi
Use case yangmenggambarkan kegiatanaktor belum registrasidanbelum memiliki usernamedan password dan aktorkembali ke halaman login
Masyarakat
101
No Nama use case Keterangan Aktor
4Mengelola PetaSpasial
Use case yangmenggambarkan fungsikegiatan aktor menambah,mengubah dan menghapusdata spasial terbaru
Survei dan Pemetaan
5MengelolaPengguna
Use case yangmenggambarkan fungsikegiatan aktor menambah,mengubah dan menghapusdata pengguna
Admin
6MengelolaBerita
Use case yangmenggambarkan fungsikegiatan aktor menambah,mengubah dan menghapusdata berita
Admin
7MengelolaKomentar
Use case yangmenggambarkan fungsikegiatan aktor mengelolakomentar dan menghapuskomentar
Admin
8MengelolaPariwisata
Use case yangmenggambarkan fungsikegiatan aktor menambah,mengubah dan menghapusdata pariwisata
Teknik PemanfaatanRuang
9Melihat PetaSpasial
Use case ini menggambarkanfungsi kegiatan aktor melihatmenu peta spasial
Survei danPemetaan, BidangPemanfaatan Ruang,Masyarakat
10MelihatVerifikasiPariwisata
Use case ini menggambarkanfungsi kegiatan aktor melihatmenu verifikasi pariwisata
Bidang PemanfaatanRuang
11MelihatPariwisata
Use case ini menggambarkanfungsi kegiatan aktor melihatmenu pariwisata
Masyarakat
102
No Nama use case Keterangan Aktor
12 Melihat BeritaUse case ini menggambarkanfungsi aktor melihat berita
Masyarakat
13 Melihat KontakUse case ini menggambarkanfungsi kegiatan aktor melihatkontak Dinas Tata Ruang
Masyarakat
14MengisiKomentar
Use case ini menggambarkanfungsi kegiatan aktor mengisiKomentar
Masyarakat
15MelihatPendaftaran
Use case ini menggambarkanfungsi kegiatan aktor melihatmenu Pendaftaran
Member
16MemilihPotensi
Use case ini menggambarkanfungsi kegiatan aktor melihatmenu Potensi Pariwisata
Member
c. Narasi Use case
Use case di atas menggambarkan fungsi kegiatan aktor pada sistem
usulan secara keseluruhan, keterangan dari masing-masing use case
dijelaskan pada narasi use case berikut :
103
1. Narasi Use case Login
Tabel 4.3 Narasi Use case Login
Use case Name Login
Use case ID 1
Actor Admin, Survei dan Pemetaan, Teknik PemanfaatanRuang, Bidang Pemanfaatan Ruang, Member
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan aktormemasukan username dan password untuk masuk kedalam sistem sesuai level masing-masing
Pre condition Actor sudah memiliki username dan password
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih menu login
2. Input usernamedan password
3. Memilih login 4. Menghubungkandengan database
5. Cek username danpassword
6. Menampilkanhalaman utamasesuai level
Alternate courses a. Jika username dan password yang dimasukkan salahakan menampilkan pesan error kembali ke form login
b. Jika yang melakukan login member setelahmengisi username dan password pilih ok
Conclusion Actor berhasil masuk dalam sistem
Post condition -
104
2. Narasi Use case Logout
Tabel 4.4 Narasi Use case Logout
Use case Name Logout
Use case ID 2
Actor Admin, Survei dan Pemetaan, Teknik PemanfaatanRuang, Bidang Pemanfaatan Ruang, Member
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan aktoruntuk keluar dari system
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih logout 2. Menampilkankembali kehalaman login
Alternate courses Jika member melakukan logout maka akan kembalikehalaman utama web
Conclusion Logout berhasil dan user keluar dari sistem
Post condition Sistem menampilkan halaman login
105
3. Narasi Use case Error Registrasi
Tabel 4.5 Narasi Use case Error Registrasi
Use case Name Error Registrasi
Use case ID 3
Actor Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan aktorsalah memasukan username dan password untuk masukke dalam sistem
Pre condition Actor sudah memiliki username dan password
Typical course ofevent
Actor Action System response
7. Pilih menu login
8. Input usernamedan password
9. Memilih login 10. Menghubungkandengan database
11. Cek username danpassword
12. Pesan error
13. Kembalikehalaman login
Alternate courses Jika masyarakat belum melakukan registrasi memberdan salah dalam memasukkan username dan passwordsistem menampilkan pesan error kembali ke form login
Conclusion Actor tidak berhasil masuk dalam sistem
Post condition -
106
4. Narasi Use case Mengelola Peta Spasial
Tabel 4.6 Narasi Use case Mengelola Peta Spasial
Use case Name Mengelola Peta Spasial
Use case ID 3
Actor Survei dan Pemetaan
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatanactor mengubah dan menghapus data peta spasial
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih kelola petaspasial
2. Menampilkanmenu kelola petaspasial
3. Pilih data spasial 4. Menampilkandata spasial
5. Pilih menu edit
6. Pilih menumodify
7. Pilih edit 8. Menampilkanform ubah
9. Pilih save 10. Menyimpan data
11. Pilih save map 12. Menyimpan kedalam sistem
Alternate courses Jika actor memilih hapus pada menu edit, makasistem akan menghapus polygon beserta atributnya
Conclusion Actor melakukan kegiatan merubah dan menghapusdata pada menu kelola peta spasial
Post condition -
107
5. Narasi Use case Mengelola Pengguna
Tabel 4.7 Narasi Use case Mengelola Pengguna
Use case Name Mengelola Pengguna
Use case ID 4
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actormengelola data pengguna sistem
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulusesuai level
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih kelolapengguna
2. Menampilkanmenu kelolapengguna
3. Pilih tambah datapengguna
4. Menampilkanform pengguna
5. Mengisi form
6. Pilih proses 7. Menyimpan data
Alternate courses a. Jika actor memilih detail pada tabel datapengguna, sistem akan menampilkan form untuk ubahdata pengguna
b. Jika actor memilih delete pada tabel data pengguna,sistem akan menampilkan konfirmasi
Conclusion Actor melakukan kegiatan tambah, ubah, hapus datapengguna sistem
Post condition
108
6. Narasi Use case Mengelola Berita
Tabel 4.8 Narasi Use case Mengelola Berita
Use case Name Mengelola Berita
Use case ID 5
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actormengelola berita
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih manajemenwebsite
2. Menampilkanmenumanajemenwebsite
3. Pilih menumanajemen berita
4. Menampilkanmenumanajemenberita
5. Pilih tambah berita 6. Menampilkanform tambah
7. Mengisi form
8. Pilih save changes 9. Menyimpan data
Alternate courses a. Jika actor memilih detail pada data berita, makasistem menampilkan form untuk ubah berita
b. Jika actor memilih delete pada data berita, makasistem akan menampilkan konfirmasi
Conclusion Actor melakukan kegiatan tambah, ubah, hapus padadata berita
Post condition -
109
7. Narasi Use case Mengelola Komentar
Tabel 4.9 Narasi Use case Mengelola Komentar
Use case Name Mengelola Komentar
Use case ID 6
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actormengelola komentar
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulusesuai level
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih manajemenwebsite
2. Menampilkanmenu manajemenwebsite
3. Pilih menukomentar
4. Menampilkanmenu komentar
5. Pilih komentar
6. Pilih detail 7. Menyajikan isikomentar
Alternate courses Jika actor memilih hapus pada komentar, maka sistemakan menampilkan konfirmasi
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat isi komentar ataumenghapus komentar
Post condition -
110
8. Narasi Use case Mengelola Pariwisata
Tabel 4.10 Narasi Use case Mengelola Pariwisata
Use case Name Mengelola Pariwisata
Use case ID 7
Actor Teknik Pemanfaatan Ruang
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actormengelola data pariwisata
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih kelolapariwisata
2. Menampilkanmenu kelolapariwisata
3. Pilih menu tambahpariwisata padaform
4. Menampilkanform pariwisata
5. Mengisi datapariwisata
6. Pilih save changes 7. Menyimpan data
Alternate courses a. Jika actor memilih detail pada menu kelola datapariwisata, maka sistem menampilkan form untukmengubah data pariwisata
b. Jika actor memilih delete pada menu kelola datapariwisata, maka sistem akan menampilkankonfirmasi
Conclusion Actor melakukan kegiatan tambah, ubah, hapus datapada menu kelola pariwisata
Post condition -
111
9. Narasi Use case Melihat Peta Spasial
Tabel 4.11 Narasi Use case Melihat Peta Spasial
Use case Name Melihat Peta Spasial
Use case ID 8
Actor Survei dan Pemetaan, Bidang Pemanfaatan Ruang,Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan aktormelihat peta spasial
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih menu petaspasial
2. Menampilkanpeta spasial
3. Actor memilihlayer
4. Menampilkanwisata terdaftar
5. Menampilkanpotensipariwisata
6. Menampilkanpola ruang
7. Pilih lokasi
8. Pilih info 9. Menampilkandata yang dipilih
Alternate courses
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat peta spasial
Post condition -
112
10. Narasi Use case Melihat Verifikasi Pariwisata
Tabel 4.12 Narasi Use case Melihat Verifikasi Pariwisata
Use case Name Melihat Verifikasi Pariwisata
Use case ID 9
Actor Bidang Pemanfaatan Ruang
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actormelihat verifikasi pariwisata
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulusesuai level
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih verifikasi 2. Menampilkanmenu verifikasi
3. Pilih data potensipariwisata
4. Pilih verifikasi 5. Menampilkankonfirmasi
6. Pilih Proses 7. Menyimpan data
Alternate courses
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat data pariwisatadan memverifikasi data potensi pariwisata
Post condition -
113
11. Narasi Use case Melihat Pariwisata
Tabel 4.13 Narasi Use case Melihat Pariwisata
Use case Name Melihat Pariwisata
Use case ID 10
Actor Teknik Pemanfaatan Ruang, Bidang PerencanaanRuang, Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan aktormelihat data pariwisata
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih pariwisata 2. Menampilkanmenu potensial
3. Menampilkanmenu terdaftar
4. Actor memilihpotensial
5. Menampilkandata yang dipilih
Alternate courses Jika actor memilih terdaftar menampilkan data yangdipilih
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat data pariwisata
Post condition -
114
12. Narasi Use case Melihat Berita
Tabel 4.14 Narasi Use case Melihat Berita
Use case Name Melihat Berita
Use case ID 11
Actor Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actormelihat berita
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih menu berita 2. Menampilkanberita
3. Actor memilihberita selengkapnya
4. Menampilkandetail berita yangdipilih
Alternate courses -
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat berita
Post condition -
115
13. Narasi Use case Melihat Kontak
Tabel 4.15 Narasi Use case Melihat Kontak
Use case Name Melihat Kontak
Use case ID 12
Actor Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actormelihat kontak
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih kontak 2. Menampilkanmenu kontak
Alternate courses -
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat kontak
Post condition -
116
14. Narasi Use case Mengisi Komentar
Tabel 4.16 Narasi Use case Mengisi Komentar
Use case Name Mengisi Komentar
Use case ID 13
Actor Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actormengisi komentar
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih kontak 2. Menampilkanmenu kontak
3. Pilih isi komentar
4. Pilih send 5. Menyimpankomentar
Alternate courses Jika actor tidak ingin mengisi komentar, sistem hanyaakan menampilkan halaman kontak.
Conclusion Actor melakukan kegiatan mengisi komentar
Post condition -
117
15. Narasi Use case Melihat Pendaftaran
Tabel 4.17 Narasi Use case Melihat Pendaftaran
Use case Name Melihat Pendaftaran
Use case ID 14
Actor Masyarakat, Member
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actormelihat pendaftaran
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih pendaftaran 2. Menampilkanmenupendaftaran
3. Mengisi kolomregister member
4. Pilih ok 5. Menyimpan datamasyarakat
Alternate courses Jika actor tidak ingin mengisi pendaftaran, sistemhanya akan menampilkan halaman pendaftaran.
Conclusion Actor melakukan kegiatan pendaftaran
Post condition -
118
16. Narasi Use case Memilih Potensi
Tabel 4.18 Narasi Use case Memilih Potensi
Use case Name Memilih Potensi
Use case ID 15
Actor Member
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actormemilih potensi pariwisata
Pre condition Actor sebelumnya telah melakukan pendaftaran danlogin
Typical course ofevent
Actor Action System response
1. Pilih potensipariwisata
2. Menampilkanmenu potensipariwisata
3. Pilih data potensipariwisata
4. Pilih invest 5. Menampilkankonfirmasi
6. Pilih cetak data 7. Mencetak data
Alternate courses a. Actor dapat memilih potensi lebih dari satu potensi
b. Jika actor tidak ingin memilih potensi, sistemhanya menampilkan halaman potensi
Conclusion Actor melakukan kegiatan memilih potensi
Post condition -
119
4.2.1.2 Diagram Activity
1. Diagram Activity dari user login
Pilih Login
Input Username dan Password
Pilih Login
Menampilkan Form Login
Validasi Username
Error Message
Validasi
Menampilkan Halaman Utama Level
Data Valid
Data Tidak Valid
SISPARGORALL ACTOR
Gambar 4.6 Diagram Activity Login
Gambar 4.6 menggambarkan all actor (Admin, Survei dan
Pemetaan, Teknik Pemanfaatan Ruang, Bidang Pemanfaatan Ruang,
Member) yang akan masuk ke dalam sistem, all actor memasukan
username dan password jika data yang dimasukkan benar maka sistem
akan membuat session user sebagai level untuk penampilan data dalam
sistem dan menampilkan halaman utama level, apabila salah maka
sistem akan menampilkan pesan You have some form errors. Please
check below. username atau password yang dimasukan salah dan all
actor harus memasukan username dan password ulang.
120
2. Diagram Activity Logout
Halaman Menu Level
Pilih Menu Logout Menampilkan Halaman Utama
SISPARGORALL ACTOR
Gambar 4.7 Diagram Activity Logout
Pada gambar 4.7 diagram activity menggambarkan status pada
sistem apabila all actor (Admin, Survei dan Pemetaan, Teknik
Pemanfaatan Ruang, Bidang Pemanfaatan Ruang, Member) memilih
logout, maka sistem akan melakukan proses dan mengakhiri kegiatan
yang telah dipilih sebelumnya dan sistem menampilkan halaman utama
web untuk member dan kembali ke halaman login untuk administrator.
121
3. Diagram Activity Error Registrasi
Pilih Login
Input Username dan Password
Pilih Login
Menampilkan Form Login
Validasi Member
Error MessageData Tidak Valid
SISPARGORMasyarakat
Gambar 4.8 Diagram Activity Error Registasi
Pada gambar 4.8 diagram activity menggambarkan masyarakat yang
gagal untuk masuk ke dalam sistem, masyarakat belum melakukan
registrasi dan memasukan username dan password dengan data yang salah
maka sistem akan menampilkan pesan You have some form errors. Please
check below. username atau password yang dimasukan salah dan
masyarakat harus melakukan registrasi terlebih dahulu agar dapat menjadi
member.
122
4. Diagram Activity Mengelola Peta Spasial
Pilih Menu Kelola Peta Spasial
Pilih Data Spasial
Pilih Menu Edit
Delete
Hapus Data Ubah Data
Pilih Map
Pilih Save Data
Edit
Menampilkan Menu Kelola Peta Spasial
Menampilkan Data Spasial
Konfirmasi HapusTidak
Ya
Menyimpan Data
Menampilkan Form Edit
SISPARGORADMIN
Gambar 4.9 Diagram Activity Mengelola Peta Spasial
123
Pada gambar 4.9 diagram activty mengelola peta spasial
merupakan kegiatan survei dan pemetaan dalam mengelola data
pariwisata pada peta spasial kemudian akan ditampilkan pada peta
spasial. Masuk menu kelola peta spasial dan memilih data spasial yang
akan di ubah atau hapus dengan pilihan wisata terdaftar dan potensi
pariwisata, sistem menampilkan tabel data yang dipilih, lalu pilih edit
untuk melakukan ubah atau hapus data setelah selesai kemudian save
map. Data yang telah diubah atau dihapus akan disimpan pada peta
spasial.
124
5. Diagram Activity Mengelola Pengguna
Pilih Menu Kelola Pengguna
Menu Kelola Data Pengguna
Delete Tambah
Hapus Data Ubah Data
Detail
Tambah Data
Pilih Proses
Menampilkan Menu Kelola Pengguna
Menampilkan Form Detail
Menampilkan Form Tambah
Menyimpan Data
Konfirmasi Hapus
Ya
Tidak
SISPARGORADMIN
Gambar 4.10 Diagram Activity Mengelola Pengguna
Diagram activity pada gambar 4.10 menggambarkan admin
yang melakukan aktifitas mengelola data pengguna sistem. Memilih
menu kelola pengguna, setelah sistem menampilkan halaman. admin
dapat menambah, mengubah dan menghapus data pada form dan tabel
yang telah disediakan dan menyimpanya pada sistem.
125
6. Diagram Activity Mengelola Berita
Pilih Manajemen Website
Pilih Menu Manajemen Berita
Menu Mengelola Berita
Delete Tambah
Hapus Data Ubah Data Tambah Data
Detail
Pilih Save Changes
Menampilkan Menu Manajemen Website
Menampilkan Menu Manajemen Berita
Menampilkan Form Tambah
Menampilkan Form Detail
Menyimpan Data
Konfirmasi HapusTidak
Ya
SISPARGORADMIN
Gambar 4.11 Diagram Activity Mengelola Berita
126
Diagram activity pada gambar 4.11 menggambarkan kegiatan
admin dalam mengelola berita dengan melakukan tiga aktifitas, yaitu
tambah, detail dan delete berita. Memilih menu manajemen website,
kemudian pilih mengelola berita dan admin dapat menambah,
mengubah ataupun menghapus berita dan menyimpannya pada sistem.
7. Diagram Activity Mengelola Komentar
Pilih Menu Manajemen Website
Pilih Menu Komentar
Pilih Komentar
Menampilkan Menu Menejemen Website
Delete Detail
Konfirmasi Hapus
Menampilkan Menu Komentar
Save Changes
Tidak
Ya
SISPARGORADMIN
Gambar 4.12 Diagram Activity Mengelola Komentar
127
Diagram activity pada gambar 4.12 menggambarkan admin
dalam mengelola komentar. Melakukan kegiatan melihat komentar dan
menghapus komentar, dengan memilih menu manajemen website,
selanjutnya dapat melihat komentar yang masuk dan dapat menghapus
komentar yang ada.
8. Diagram Activity Mengelola Pariwisata
Delete Ubah
Hapus Data Ubah Data
Pilih Kelola Pariwisata
Menu Kelola Pariwisata
Menambah
Detail
Save Changes
Menampilkan Form Tambah
Menampilkan Form Detail
Menyimpan Data
Menampilkan Menu Kelola Pariwisata
Konfirmasi HapusTidak
Ya
SISPARGORTEKNIK PEMANFAATAN RUANG
Gambar 4.13 Diagram Activity Mengelola Pariwisata
128
Diagram activity pada gambar 4.13 menggambarkan teknik
pemanfaatan ruang dalam mengelola pariwisata, dengan menambah,
menghapus ataupun mengubah data. Dengan memilih menu kelola
pariwisata. Kemudian teknik pemanfaatan ruang dapat tambah, detail
dan delete data pada form yang telah disediakan, kemudian sistem
menyimpanya kedalam database.
9. Diagram Activity Melihat Peta Spasial
Pilih Menu Kelola Peta Spasial
Pilih Data Spasial
Pilih Menu Edit
Delete
Hapus Data Ubah Data
Pilih Map
Pilih Save Data
Edit
Menampilkan Menu Kelola Peta Spasial
Menampilkan Data Spasial
Konfirmasi HapusTidak
Ya
Menyimpan Data
Menampilkan Form Edit
SISPARGORADMIN
Gambar 4.14 Diagram Activity Melihat Peta Spasial
129
Pada gambar 4.14 diagram activity melihat peta spasial pada
web. All actor (survei dan pemetaan, bidang pemanfaatan ruang, dan
masyarakat) memilih menu web spasial, kemudian memilih layer
pariwisata yang ingin dilihat yang terdiri dari wisata terdaftar dan
potensi pariwisata, setelah memilih lokasi pada peta all actor dapat
melihat atribut pada peta dengan pilih info dan sistem akan
menampilkan data pariwisata yang dipilih beserta atributnya.
10. Diagram Activity Melihat Verifikasi Pariwisata
Pilih Menu Verifikasi
Pilih Data Potensi Pariwisata
Pilih Verifikasi
Menampilkan Menu Verifikasi
KonfirmasiTidak
Ya
SISPARGORBIDANG PEMANFAATAN RUANG
Gambar 4.15 Diagram Activity Melihat Verifikasi Pariwisata
130
Pada gambar 4.15 diagram activity melihat verifikasi
pariwisata, bidang pemanfaatan ruang dapat memilih potensi pariwisata
yang disetujui dengan memverifikasi. Bidang pemanfaatan ruang
memilih menu verifikasi, lalu sistem akan menampilkan menu
verifikasi. Kemudian bidang pemanfaatan ruang dapat memilih data
pada tabel dan memverifikasi data potensi pariwisata yang dipilih.
11. Diagram Activity Melihat Pariwisata
Pilih Menu Pariwisata
Pilih Pariwisata
Menampilkan Menu Potensial
Menampilkan Menu Terdaftar
Menampilkan DataPariwisata
SISPARGORALL ACTOR
Gambar 4.16 Diagram Activity Melihat Pariwisata
131
Pada gambar 4.16 diagram activity melihat pariwisata, all
actor (teknik pemanfaatan ruang, bidang pemanfaatan ruang,
masyarakat) dapat melihat pariwisata. All actor memilih menu
pariwisata, kemudian pilih menu potensial atau terdaftar, setelah all
actor memilih pariwisata yang akan dilihat. Kemudian sistem
menampilkan data pariwisata yang dipilih.
12. Diagram Activity Melihat Berita
Pilih Menu Berita
Pilih Berita Selengkapnya
Menampilkan Menu Berita
Menampilkan Berita yang Dipilih
SISPARGORMEMBER
Gambar 4.17 Diagram Activity Melihat Berita
Pada gambar 4.17 diagram activity melihat kontak, masyarakat
dapat melihat berita. Dengan memilih menu berita lalu masyarakat
dapat memilih berita kemudian sistem akan menampilkan informasi
dari berita yang dipilih.
132
13. Diagram Activity Melihat Kontak
Pilih Menu Kontak
Lihat Kontak
Menampilkan Menu Kontak
Menampilkan Kontak
SISPARGORMEMBER
Gambar 4.18 Diagram Activity Melihat Kontak
Pada gambar 4.18 diagram activity melihat kontak, masyarakat
dapat melihat nomer telepon dan alamat dinas tata ruang. Dengan
memilih menu kontak, lalu melihat kontak dinas tata ruang.
14. Diagram Activity Mengisi Komentar
Pilih Menu Kontak
Isi Komentar
Mengisi Komentar
Tidak
Pilih Send
Menampilkan Menu Kontak
Menyimpan Komentar
Ya
SISPARGORMEMBER
Gambar 4.19 Diagram Activity Mengisi Komentar
133
Pada gambar 4.19 diagram activity mengisi komentar,
masyarakat dapat memberikan komentar. Dengan memilih menu
kontak, lalu mengisi komentar atau menanyakan sesuatu berkiatan
dengan pariwisata, masyarakat dapat mengisi komentar pada form yang
telah disediakan.
15. Diagram Activity Melihat Pendaftaran
Pilih Menu Pendaftaran
Lihat Form Register Member
Mengisi Form Pendaftaran
Mendaftar
Pilih Ok
Menampilkan Menu Pendaftaran
Menyimpan Pendaftaran
Ya
Tidak
SISPARGORALL ACTOR
Gambar 4.20 Diagram Activity Melihat Pendaftaran
134
Pada gambar 4.20 diagram activity melihat pendaftaran,
menggambarkan all actor (Mayarakat dan Member) yang akan melihat
menu pendaftaran. Mayarakat memilih menu pendaftaran, kemudian
sistem akan menampilkan register member, lalu member dapat mengisi
data, setelah data diisi dan disimpan masyarakat menjadi member.
Sistem akan menyimpan data kedalam database serta member memiliki
username dan password.
16. Diagram Activity Memilih Potensi
Pilih Menu Potensi
Pilih Potensi
Pilih Cetak
Pilih Invest
Menampilkan Menu Potensi
Menampilkan Data Potensi
Cetak
Mencetak Data
Ya
Menyimpan Data
Tidak
VerifikasiTidak
Ya
SISPARGORMEMBER
Gambar 4.21 Diagram Activity Memilih Potensi
135
Pada gambar 4.21 diagram activity memilih potensi, member
dapat melihat data potensi pariwisata. Sebelumnya member telah
melakukan register member dan login, selanjutnya memilih menu
potensi pariwisata, kemudian sistem akan menampilkan data potensi
pariwisata, lalu pilih lokasi potensi pariwisata yang diinginkan,
kemudian data yang telah dipilih disimpan kedalam database dan
investor melakukan mencetak data dengan memilih menu cetak.
4.2.2.1 Desain Database
4.2.2.1 Objek Potensial
Tahap awal dalam membuat sebuah database, maka diperlukan
sebuah rancangan class diagram, dan untuk membuat sebuah class
diagram langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi
objek potensial. Berikut merupakan kumpulan beberapa objek yang
potensial menjadi sebuah class yang dikumpulkan dalam sebuah tabel.
Tabel 4.19 Objek Potensial
No Objek Potensi Alasan
1 User √ Tipe “User”
2 Id_User √ Attribute of User
3 Id_level √ Attribute of User
4 Id_Investor √ Attribute of User
5 Username √ Attribute of User
136
No Objek Potensi Alasan
6 Password √ Attribute of User
7 Date √ Attribute of User
8 Level √ Tipe “Level”
9 Id_level √ Attribute of Level
10 Level √ Attribute of Level
11 Berita √ Tipe “Berita”
12 Id_berita √ Attribute of Berita
13 Judul_berita √ Attribute of Berita
14 Isi_berita √ Attribute of Berita
15 Image √ Attribute of Berita
16 Insert_By √ Attribute of Berita
17 Update_Time √ Attribute of Berita
18 Komentar √ Tipe “Komentar”
19 Id_komentar √ Attribute of Komentar
20 Nama √ Attribute of Komentar
21 Email √ Attribute of Komentar
22 Isi_Komentar √ Attribute of Komentar
23 Status √ Attribute of Komentar
24 Date √ Attribute of Komentar
25 Peta Spasial √ Tipe “Peta Spasial”
26 Id_spasial √ Attribute of Peta Spasial
137
No Objek Potensi Alasan
27 Id_pariwisata √ Attribute of Peta Spasial
28 Id_potensi √ Attribute of Peta Spasial
29 Nama √ Attribute of Peta Spasial
30 Lokasi √ Attribute of Peta Spasial
31 Jenis_pariwisata √ Attribute of Peta Spasial
32 No_Telepon √ Attribute of Peta Spasial
33 Luar_Area √ Attribute of Peta Spasial
34 Kecamatan √ Attribute of Peta Spasial
35 Koefesien_Luas_Bangunan √ Attribute of Peta Spasial
36 Investor √ Tipe “Investor”
37 Id_Investor √ Attribute of Investor
38 Full_Name √ Attribute of Investor
39 Email √ Attribute of Investor
40 No_Telepon √ Attribute of Investor
41 Alamat_investor √ Attribute of Investor
42 Nama_perusahaan √ Attribute of Investor
43 Alamat_perusahaan √ Attribute of Investor
44 No_tlp_perusahaan √ Attribute of Investor
45 Email_perusahaan √ Attribute of Investor
46 Username √ Attribute of Investor
47 Password √ Attribute of Investor
138
4.2.2.2 Class Diagram
Setelah mengidentifikasi objek potensial, maka bisa dibuat
sebuah class diagram dengan memvisualisasikan struktur kelas dari
sistem dan memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail
tiap-tiap kelas didalam model desain dari sistem. Berikut merupakan
gambar class diagram yang memperlihatkan relasi dari tiap-tiap kelas.
No Objek Potensi Alasan
48 Date_register √ Attribute of Investor
49 Id_Potensi √ Attribute of Potensi
50 Id_Investor √ Attribute of Potensi
51 Koefesien_luas_bangunan √ Attribute of Potensi
52 Date √ Attribute of Potensi
139
Gambar 4.22 Class Diagram SISPARGOR
140
4.2.2.3 Spesifikasi Database
Struktur data Sistem Informasi Spasial Pariwisata
1) Tabel UserNama Tabel : UserDeskripsi : Berisi atribut dari tabel UserPrymary Key : Id_userForeign Key : Id_levelFile Type : Transaksi
Tabel 4.20 Tabel UserNo Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_user Integer 5 Berisi nomor id user
2 id_level Integer 5 Berisi nomor id level
3 username Varchar 50 Berisi username
4 password Varchar 15 Berisi password user
5 date Datetime 15 Berisi waktu input
2) Tabel LevelNama Tabel : LevelDeskripsi : Berisi atribut dari tabel levelPrymary key : id_levelForeign Key : -File Type : Master
Tabel 4.21 Tabel levelNo Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_level Integer 2 Berisi nomor id level
2 level Varchar 25 Berisi nama level
141
3) Tabel BeritaNama Tabel : BeritaDeskripsi : Berisi atribut dari tabel beritaPrymary Key : id_beritaForeign Key : id_userFile Type : Transaksi
Tabel 4.22 Tabel beritaNo Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_berita Integer 5 Berisi nomor id berita
2 id_user Integer 5 Berisi nomor id user
3 judul_berita Varchar 25 Berisi judul berita
4 isi_berita Text Berisi isi berita
5 image Text Berisi nama file gambar
6 update_time Datetime 15 Berisi tentang tanggalinput berita
4) Tabel KomentarNama Tabel : KomentarDeskripsi : Berisi atribut dari tabel komentarPrymary Key : id_komentarForeign Key : id_userFile Type : Transaksi
Tabel 4.23 Tabel KomentarNo Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_komentar Integer 5 Berisi nomor id komentar
2 id_user Integer 5 Berisi nomor id user
3 nama_komentar Varchar 50 Berisi nama
4 email_komentar Varchar 50 Berisi email komentar
5 isi_komentar Varchar 250 Berisi komentar yang diisi
6 status Varchar 20 Berisi konfirmasikomentar
142
5) Tabel PariwisataNama Tabel : PariwisataDeskripsi : Berisi atribut dari tabel pariwisataPrymary Key : id_ pariwisataForeign Key : id_userFile Type : Transaksi
Tabel 4.24 Tabel PariwisataNo Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_ pariwisata Integer 9 Berisi nomor idpariwisata
2 id_user Integer 5 Berisi nomor iduser
3 nama_wisata Varchar 50 Berisi namatempat pariwisata
4 jenis_wisata Varchar 25 Berisi nama jeniswisata
5 luas_area Char 20 Berisi luas areapotensi
6 kb_lokasi Varchar 25 Berisi jumlah klbpotensi
7 telepon_wisata Integer 15 Berisi nomortelepon wisata
8 insert_by Varchar 50 Berisi tentangaktor yangmemasukan data
9 patch_image Text Berisi nama filegambar
143
6) Tabel Peta SpasialNama Tabel : Peta_SpasialDeskripsi : Berisi atribut dari tabel peta spasialPrymary Key : id_spasialForeign Key : id_userFile Type : Transaksi
Tabel 4.25 Tabel Peta SpasialNo Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_spasial Integer 5 Berisi nomor id spasial
2 id_user Integer 5 Berisi nomor id user
3 nama_pariwisata Varchar 25 Berisi nama wisata danpotensi
4 lokasi Varchar 25 Berisi lokasi jenispariwisata dan potensi
5 jenis_pariwisata Varchar 25 Berisi nama jenis wisata
6 luas_area Integer 5 Berisi jumlah luaspotensi
7 kecamatan Varchar 25 Berisi nama kecamatanpotensi
8 klb_potensi Varchar 5 Berisi jumlah koefesienluas bangunan
144
7) Tabel MemberNama Tabel : MemberDeskripsi : Berisi atribut dari tabel InvestorPrymary Key : id_memberForeign Key : id_potensiFile Type : Transaksi
Tabel 4.26 Tabel MemberNo Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_member Integer 5 Berisi nomor id investor
2 id_user Integer 5 Berisi nomor id user
3 full_name Varchar 50 Berisi nama investor
4 email_member Varchar 50 Berisi email investor
5 no_telepon Integer 15 Berisi nomor teleponinvestor
6 alamat_member Varchar 25 Berisi alamat investor
7 nama_perusahaan Varchar 50 Berisi nama perusahaan
8 no_tlp_perusahaan Integer 15 Berisi nomer teleponperusahaan
9 email_perusahaan Varchar 50 Berisi email perusahaan
10 date_register datetime Berisi waktu inputpendaftaran
145
8) Tabel PotensiNama Tabel : PotensiDeskripsi : Berisi atribut dari tabel potensiPrymary Key : id_PotensiForeign Key : id_userFile Type : Transaksi
Tabel 4.27 Tabel PotensiNo Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_potensi Integer 5 Berisi nomor idpotensi pariwisata
2 id_member Integer 5 Berisi nomor idinvestor
3 klb_tempat Varchar 5 Berisi jumlahkoefesien luasbangunan
4 date_invest datetime Berisi waktu inputmemilih potensi
146
4.2.2.4 Skema Database
Pada tahap ini database telah normal setelah melalui proses
sebelumnya dan telah memiliki relasi pada tabel dengan sempurna,
sehingga database siap diimplementasikan pada program. Dibawah ini
merupakan gambar skema database yang telah menjadi normal.
Gambar 4.23 Skema database
147
4.2.2.5 Diagram Sequence
1. Diagram Sequence Login
sd Login
All Actor Form Login Mengontrol Login User
Pilih Menu Administrator()
Request Page Login()
Menampilkan Page Form Login()
Tampil Page Form Login()
Isi Username dan Password()
Kirim Data Login()
Cek Data()
Menampilkan()Data Tidak Valid()
Menampilkan Pesan Error()
Gambar 4.24 Diagram Sequence Login
Gambar 4.24 merupakan sequence diagram untuk login.
Menjelaskan bahwa setiap all actor yang ingin masuk dalam sistem
yaitu Admin, Survei dan Pemetaan, Teknik Pemanfaatan Ruang,
Bidang Pemanfaatan Ruang, Member harus melakukan login terlebih
dahulu. Kemudian all actor dapat masuk ke dalam sistem sesuai level
masing-masing dan dapat mengaksesnya.
148
2. Diagram Sequence Logout
sd Logout
All Actor Form Logout Logout
Pilih Logout()Memperoses Data()
Tampil Menu Login()
Gambar 4.25 Diagram Sequence Logout
Gambar 4.25 yaitu menjelaskan kegiatan all actor (Admin,
Survei dan Pemetaan, Teknik Pemanfaatan Ruang, Bidang Pemanfaatan
Ruang, Member) melakukan logout atau keluar dari sistem yang
sebelumnya berada pada sistem, sesuai dengan tingkatanya masing-
masing.
149
3. Diagram Sequence Error Registrasi
sd Error Registrasi
Form Login LoginMasyarakat
Pilih Menu Login()
Request Page Login()
Menampilkan Page Form Login()
Tampil Page Form Login()
Isi Username dan Password()
Kirim Data Login()
Cek Data()
Data Tidak Valid()
Menampilkan Pesan Error()
Gambar 4.26 Diagram Sequence Error Registrasi
Gambar 4.26 merupakan sequence diagram Error Registrasi. Menjelaskan bahwa
masyarakat yang ingin masuk dalam sistem belum melakukan registrasi menjadi
member terlebih dahulu dan gagal dikarenakan salah dalam mengisi username dan
password. Untuk mendapatkan username dan password masyarakat harus
registrasi terlebih dahulu.
150
4. Diagram Sequence Mengelola Peta Spasial
sd Mengelola Peta Spas...
Survei dan Pemetaan Mengontrol Peta SpasialForm Kelola Peta Spasial Peta Spasial
Pilih Kelola Peta Spasial()
Request Page Kelola Peta Spasial()
Menampilkan Page Kelola Peta Spasial()
Tampil Page Kelola Peta Spasial()
Pilih Data Spasial()Request Data Spasial()
Query Data Peta Spasial()
Return Query()
Menampilkan Data()Tampil Data Spasial()
Pilih Menu Edit()Request Data()
Query Data()
Returm Query()Menampilkan Data()
Tampil Data Edit()
Pil ih Data Spasial()
Request Data Spasial()
Query Data()
Return Query Data()
Menampilkan Data Spasial()
Tampil Data Spasial()
Edit Data()Proses Data()
Menyimpan Data()
Pilih Hapus()Request Hapus()
Menampilkan Konfirmasi()
Tampil Konfirmasi()
Pilih Konfirmasi()
Proses Data()
Menyimpan Data()
Pilih Save map()Proses Data()
Menyimpan Data()
Gambar 4.27 Diagram Sequence Mengelola Peta Spasial
Gambar 4.27 menjelaskan tentang kegiatan survei dan
pemetaan dalam mengelola peta spasial. Sebelumnya masuk ke dalam
sistem dengan melakukan login terlebih dahulu, kemudian survei dan
151
pemetaan dapat mengakses menu mengelola peta spasial dengan
memilih edit dapat mengubah atau menghapus data. Sesuai kebutuhan
jenis pariwisata yang akan dikelola seperti potensi pariwisata atau
wisata terdaftar. Kemudian melakukan save map, lalu data yang telah di
perbaharui akan di tampilkan pada peta spasial.
5. Diagram Sequence Mengelola Pengguna
sd Mengelola Penggu...
Survei dan Pemetaan Mengontrol PenggunaForm Kelola Pengguna User
Pilih Kelola Pengguna()
Request Page Kelola Pengguna()
Menampilkan Page Kelola Pengguna()
Tampil Kelola Pengguna()
Pilih Tambah()
Isi Form()
Pilih Save Changes()Proses Data()
Menyimpan Data()
Pilih Detail()
Request Page Detail()
Menampilkan Form Detail()
Tampil Form Detil()
Ubah Form()
Pilih Save Changes()Proses Data()
Menyimpan Data()
Pilih Delete()Request Delete()
Menampilkan Konfirmasi()
Tampil Konfirmasi()
Pilih Konfirmasi()Proses Data()
Menyimpan Data()
Gambar 4.28 Diagram Sequence Mengelola Data Pengguna
152
Gambar 4.28 Menjelaskan tentang kegiatan admin dalam
mengelola data pengguna. admin dapat menambah, mengubah, atau
menghapus data pengguna sesuai dengan keperluan. Kemudian
menyimpanya kedalam sistem, lalu pengguna yang telah mendapatkan
password dan username dapat mengakses sesuai dengan tingkatanya
masing-masing.
153
6. Diagram Sequence Mengelola Berita
sd Mengelola Ber...
Survei dan Pemetaan Mengontrol BeritaForm Manajemen Berita Berita
Pilih Manajemen Website()
Request Page Manajemen Website()
Menampilkan Page Manajemen Website()
Tampil Manajemen Website()
Pilih Manajemen Berita()
Request Menu Manajemen Berita()
Menampilkan Menu Manajemen Berita()
Tampil Manajemen Berita()
Pilih Tambah()
Request Form Tambah()
Menampilkan Form Tambah()
Tampil Form Tambah()
Isi Form()
Pilih Save Changes()Proses Data()
Menyimpan Data()
Pilih Detail()
Request Form Detail()
Menampilkan Form Detail()
Tampil Form Detil()
Ubah Form()
Pilih Save Changes()Proses Data()
Menyimpan Data()
Pilih Delete()Request Delete()
Menampilkan Konfirmasi()
Tampil Konfirmasi()
Pilih Konfirmasi()Proses Data()
Menyimpan Data()
Gambar 4.29 Diagram Sequence Mengelola Berita
154
Gambar 4.29 Menjelaskan tentang kegiatan admin dalam
mengelola berita, admin dapat menambah, mengubah dan menghapus
data pada sistem. Kemudian berita yang telah dikelola dapat
ditampilkan atau dihapus dan tersimpan didalam sistem.
7. Diagram Sequence Mengelola Komentar
sd Mengelola Koment...
Survei dan Pemetaan Mengontrol KomentarForm Komentar Komentar
Pilih Manajemen Website()
Request Page Manajemen Website()
Menampilkan Page Manajemen Website()
Tampil Manjemen Website()
Pilih Komentar()
Request Menu Komentar()
Menampilkan Menu Komentar()
Tampil Komentar()
Pilih Detail()
Request Form Detail()
Menampilkan Detail Komentar()
Tampil Detail Komentar()
Pilih Delete()
Request Delete()
Menampilkan Konfirmasi()
Tampil Konfirmasi()
Pilih Proses()
Proses Data()Menyimpan Data()
Gambar 4.30 Diagram Sequence Mengelola Komentar
155
Gambar 4.30 Menjelaskan kegiatan admin dalam mengelola
komentar. Admin dapat melihat detail komentar dan menghapus
komentar yang masuk kedalam sistem. Apabila memilih delete, maka
komentar akan terhapus pada sistem.
8. Diagram Sequence Mengelola Pariwisata
sd Mengelola Pariwis...
Teknik Pemanfaatan Ruang Mengontrol PariwisataForm Kelola Pariwisata Pariwisata
Pilih Kelola Pariwisata()
Request Page Pariwisata()
Menampilkan Pariwisata()
Tampil Pariwisata()
Pilih Tambah()
Isi Form()
Pilih Simpan()Proses Data()
Menyimpan Data()
Pilih Detail()Request Form Detail()
Menampilkan Form Detail()
Tampil Form Detil()
Ubah Form()
Save Changes()
Proses Data()
Menyimpan Data()
Pilih Delete()
Pilih Data()
Request Delete()
Menampilkan Konfirmasi()
Tampil Konfirmasi()
Pilih Konfirmasi()
Proses Data()
Menyimpan Data()
Gambar 4.31 Diagram Sequence Mengelola Pariwisata
156
Gambar 4.31 Menjelaskan kegiatan teknik pemanfaatan ruang
dalam mengelola pariwisata, berdasarkan data yang telah diperoleh
teknik pemanfaatan ruang dengan menambah, mengubah dan
menghapus data pada sistem. Data tersebut dikelola dan dimasukkan
kedalam sistem yang telah tersedia kedalam database.
9. Diagram Sequence Melihat Peta Spasial
sd Melihat Peta Spas...
All Actor Mengontrol Peta SpasialForm Peta Spasial Peta Spasial
Memilih Menu Peta Spasial()
Request Page Peta Spasial()
Menampilkan Peta Spasial()
Tampil Peta Spasial()
Pilih Layer()
Request Data()
Query Data()
Return Query Data()
Menanpilkan Data Layer()
Tampil Data Layer()
Pilih Data Spasial()Request Data()
Query Data()
Return Data()
Menampilkan Data Peta Spasial()
Tampil Data Peta Spasial()
Gambar 4.32 Diagram Sequence Melihat Peta Spasial
Gambar 4.32 Menjelaskan kegiatan all actor (survei dan
pemetaan, bidang pemanfaatan ruang, masyarakat) dalam melihat peta
spasial. All actor dapat melihat peta spasial dengan memilih layer,
157
sistem akan menampilkan potensial dan wisata terdaftar dengan
memilih data layer pada peta spasial, kemudian sistem akan
menampilkan data spasial yang dipilih beserta atributnya yang ada pada
sistem.
10. Diagram Sequence Melihat Verifikasi Pariwisata
sd Melihat Verifikasi Pariwis...
Mengontrol Verifikasi PariwisataForm VerifikasiBidang PemanfaatanRuang
Pariwisata
Pilih Verifikasi Pariwisata()
Request Page Verifikasi Pariwisata()
Menampilkan Page Verifikasi Pariwisata()
Tampil Page Verifikasi Pariwisata()
Pilih Verifikasi()
Request Form Page Verifikasi()
Menampilkan Form Verifikasi()
Tampil Verifikasi()
Pilih Proses()
Proses Data()Menyimpan Data()
Gambar 4.33 Diagram Sequence Melihat Verifikasi Pariwisata
Gambar 4.33 Menjelaskan kegiatan bidang pemanfaatan ruang
dalam melihat dan memverifikasi data pariwisata. Bidang pemanfaatan
ruang dapat memilih potensi pariwisata yang akan diverifikasi, setelah
data diverifikasi maka data akan berubah menjadi wisata terdaftar dan
data ditampilkan didalam website.
158
11. Diagram Sequence Melihat Pariwisata
sd Melihat Pariwis...
Mengontrol Pariwisata PariwisataForm PariwisataAll Actor
Pilih Menu Pariwisata()
Pilih Potensial()
Request Page Potensial()Query Data()
Return Query Data()
Menampilkan Data Potensial()
Tampil Data Potensial()
Pilih Terdaftar()
Request Page Terdaftar()Query Data()
Return Data()
Menampilkan Data Terdaftar()
Tampil Data Terdaftar()
Gambar 4. 34 Diagram Sequence Melihat Pariwisata
Gambar 4.34 Menjelaskan kegiatan all actor (teknik
pemanfaatan ruang, bidang pemanfaatan ruang, masyarakat) dalam
melihat data pariwisata. User dapat melihat jenis pariwisata yang
dikelola oleh bidang pemanfaatan ruang yang terdiri dari potensial dan
terdaftar. User dapat pilih menu pariwisata kemudian pilih data yang
ingin ditampilkan dan sistem akan menampilkan data yang dipilih.
159
12. Diagram Sequence Melihat Berita
sd Melihat Ber...
Masyarakat Mengontrol BeritaForm Berita Berita
Pilih Menu Berita()Request Page Berita()
Menampilkan Page Berita()
Tampil Berita()
Pilih Berita Selengkapnya()Request Data()
Query Data()
Return Data()
Menampilkan Berita Selengkapanya()
Tampil Berita Selengkapnya()
Gambar 4.35 Diagram Sequence Melihat Berita
Gambar 4.35 Menjelaskan kegiatan masyarakat dalam melihat
berita. Masyarakat dapat melihat berita yang dikelola oleh admin
bidang perencanaan ruang. Masyarakat dapat
pilih menu berita kemudian pilih berita sesuai yang
diinginkan, maka sistem akan menampilkan berita yang dipilih dan
selengkapnya untuk informasi lebih lengkap.
13. Diagram Sequence Melihat Kontak
sd Melihat Kont...
Masyarakat Mengontrol KontakForm Kontak Komentar
Pilih Menu Kontak()Request Page Kontak()
Query Data()
Return Query Data()
Menampilkan Page Kontak()
Tampil Page Kontak()
Gambar 4.36 Diagram Sequence Melihat Kontak
160
Gambar 4.36 Menjelaskan kegiatan masyarakat melihat kontak
berupa data alamat, nomor telepon, dan email dinas tata ruang
kabupaten bogor.
14. Diagram Sequence Mengisi Komentar
sd Mengisi Koment...
Masyarakat Form Kontak Mengontrol Kontak Komentar
Pilih Menu Kontak()
Request Page Kontak()
Menampilkan Page Kontak()
Tampil Kontak()
Isi Form Kontak()
Pilih Send()
Proses Data()
Menyimpan Data()
Gambar 4.37 Diagram Sequence Mengisi Komentar
Gambar 4.37 Menjelaskan kegiatan masyarakat mengisi
komentar. Masyarakat dapat mengisi komentar pada kolom yang telah
disediakan oleh sistem. Setelah data form diisi, maka sistem akan
mengirim pesan pengguna ke dalam database.
161
15. Diagram Sequence Melihat Pendaftaran
sd Melihat Pendaftar...
Mengontrol PendaftaranForm PendaftaranAll Actor Member
Pilih Menu Pendaftaran()Request Page Pendaftaran()
Menampilkan Page Pendaftaran()
Tampil Page Pendaftaran()
Isi Register Member()
Pilih Ok()
Proses Data()Menyimpan Data()
Gambar 4.38 Diagram Sequence Melihat Pendaftaran
Gambar 4.38 Menjelaskan kegiatan all actor (masyarakat dan
member) melihat pendaftaran berupa form berisi data pribadi untuk
registrasi pengguna. All actor memilih menu pendaftaran dan sistem
menampilkan form untuk diisi. Setelah data form diisi dan pilih ok,
maka sistem akan menyimpan data pengguna ke dalam database.
162
16. Diagram Sequence Memilih Potensi
sd Melihat Pote...
Melihat Potensi Mengontrol PotensiMember Potensi
Pilih Menu Potensi()
Request Page Potensi()
Menampilkan Page Potensi()
Tampil Page Potensi()
Pilih Data Potensi()
Pilih Invest()
Proses Data()
Menyimpan Data()
Pilih Cetak()
Request Data()
Query Data()
Return Data()
Menyimpan Data()
Data Tercetak()
Gambar 4.39 Diagram Sequence Memilih Potensi
Gambar 4.39 Menjelaskan kegiatan member memilih data
potensi pariwisata. Sebelumnya member telah melakukan registrasi
pengguna dan login sebagai member. Member dapat memilih potensi
pariwisata yang diinginkan dengan memilih menu potensi pariwisata
dan menyimpan data potensi pariwisata yang dipilih, kemudian data
yang sudah dipilih akan masuk kedalam database dan mencetak data
yang telah dipilih sebagai bukti peminatan terhadap lokasi potensi
pariwisata.
163
4.3 Design Interface
1. Login (Admin)
Gambar 4.40 Login (Admin)
2. Login (Investor)
Gambar 4.41 Login (Masyarakat)
164
3. Halaman Home (Masyarakat)
Gambar 4.42 Halaman Home (Masyarakat)
4. Halaman Home (Admin)
Gambar 4.43 Halaman home (Admin)
165
5. Halaman Kelola Pengguna (Admin)
Gambar 4.44 Halaman kelola pengguna (admin)
6. Halaman Mengelola Berita (Admin)
Gambar 4.45 Halaman mengelola berita (admin)
166
7. Halaman Mengelola Komentar (Admin)
Gambar 4.46 Halman mengelola komentar (admin)
8. Halaman Kelola Peta Spasial (Survei dan Pemetaan)
Gambar 4.47 Halaman kelola peta spasial (survei dan pemetaan)
167
9. Halaman Mengelola Pariwisata (Teknik Pemanfaatan Ruang)
Gambar 4.48 Halaman mengelola pariwisata (teknik pemanfaatan ruang)
10. Halaman Verifikasi Potensi Pariwisata (Bidang Pemanfaatan
Ruang)
Gambar 4.49 Halaman verifikasi potensi pariwisata (bidang pemanfaatan ruang)
168
11. Halaman Pendaftaran (Masyarakat dan Member)
Gambar 4.50 Halaman pendaftaran (masyarakat dan member)
12. Halaman Potensi (Member)
Gambar 4.51 Halaman potensi (member)
169
13. Halaman Pariwisata Potensial (All Actor)
Gambar 4.52 Halaman Pariwisata potensial (all actor)
14. Halaman Pariwisata Terdaftar (All Actor)
Gambar 4.53 Halaman pariwisata terdaftar (all actor)
170
15. Halaman Berita (Masyarakat)
Gambar 4.54 Halaman berita (masyarakat)
16. Halaman Kontak (Masyarakat)
Gambar 4.55 Halaman kontak (masyarakat)
171
17. Halaman Komentar (Masyarakat)
Gambar 4.56 Halaman komentar (masyarakat)
4.4 Implementasi Sistem
Berikut ini adalah hasil dari proses implementasi yang telah dilakukan pada
sistem informasi spasial pariwisata :
4.4.1 Arsitektur Hardware
Perangkat keras yang digunakan untuk mendukung sistem ini minimal
dengan sefesifikasi sebagai berikut:
1. Server
a. Processor: Setara dengan Pentium IV atau keatas
b. Memory: Minimal 1GB atau lebih
c. Hardisk: 320 GB
d. VGA Card: 64 MB
172
2. Client
a. Processor: Setara dengan Pentium IV atau Keatas
b. Memory: Minimal 512MB atau lebih
c. Hardisk: 250 GB
d. VGA Card 32 MB
4.4.2 Arsitektur Software
Spesifikasi sistem operasi dan perangkat lunak yang mendukung
adalah sebagai berikut:
1. Server
a. Microsoft Windows XP Profesional Version 2004 Service Pack 2
b. MS4W-MapServer 4 Windows Version 3.0.6
c. OpenGeo Suite 4.2
d. Xampp Version 1.8.3 yang mencakup Apache Version 2.4.7 dan MySQL
Version 5.6.14
e. Browser Firefox Version 27.0.1 atau Google Chrome Version
36.0.1985.143
2. Client
a. Microsoft Windows XP Profesional Version 2002 Service Pack 2
b. Browser Firefox Version 27.0.1 atau Google Chrome Version
36.0.1985.143
173
4.4.3 Blackbox Testing
Pada tahap ini dilakukan test terhadap program yang telah dibuat.
Pengetesan dilakukan mulai dari pengetesan terhadap modul-modul yang ada
pada program dan kemudian dilakukan black box testing. Cara pengujian ini
dilakukan hanya dengan melakukan pengetesan terhadap unit-unit pada
program yang telah dibuat kemudian dicocokan dengan rancangan proses
bisnis yang diinginkan. Hasil pengujiannya diperlihatkan pada tabel 4.28,
4.29, 4.30, 4.31, 4.32, dan 4.33. Setelah berhasil melewati tahap pengujian
sistem barulah perpindahan sistem dari sistem lama ke sistem baru siap untuk
dilakukan. Untuk mempermudah user dalam mengoprasikan sistem baru.
Tabel 4.28 Pengujian Sistem Sisi Admin
No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil
1. Login
administrator
Input username
atau password
yang benar lalu
klik login
Masuk Account Admin
dengan username dan
password yang benar
Berhasil
2. Login
administrator
Input username
atau password
yang salah lalu
klik login
Gagal masuk Account
Admin
Berhasil
3. Menu home Klik home Masuk halaman utama
admin dintar
Berhasil
174
4. Menu kelola
pengguna
Klik kelola
pengguna
Masuk halaman kelola
pengguna dan menampilkan
data pengguna
Berhasil
5. Tambah Klik Tambah Masuk ke halaman form
input pengguna
Berhasil
6. Ubah Klik detail Menampilkan data
pengguna yang akan di edit
Berhasil
7. Hapus Klik delete Menampilkan konfirmasi
terhadap terhadap data yang
akan dihapus
Berhasil
8. Manajemen
website
Klik manajemen
website
Menampikan pilihan menu
manajemen berita dan
komentar
Berhasil
9. Menu berita Klik manajemen
berita
Masuk halaman berita dan
menampilkan data berita
Berhasil
10. Tambah Klik tambah Masuk ke halaman form
input berita
Berhasil
11. Ubah Klik detail Menampilkan data berita
yang akan di ubah
Berhasil
12. Hapus Klik Hapus Menampilkan konfirmasi
terhadap data yang akan
dihapus
Berhasil
13. Menu
komentar
Klik Komentar Masuk halaman komentar
dan menampilkan komentar
yang masuk
Berhasil
14. Ubah Klik detail Menampilkan data Berhasil
175
komentar yang akan di ubah
15. Hapus Klik Hapus Menampilkan konfirmasi
terhadap data komentar
yang akan dihapus
Berhasil
16. Logout Klik Logout Keluar dari account admin Berhasil
Tabel 4.29 Pengujian Sistem Sisi Survei dan Pemetaan
No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil
1. Login
administrator
Input username
atau password
yang benar lalu
klik login
Masuk account survei dan
pemetaan dengan username
dan password yang benar
Berhasil
2. Login
administrator
Input username
atau password
yang salah lalu
klik login
Gagal masuk account
survei dan pemetaan
Berhasil
3. Menu Kelola
Peta Spasial
Klik kelola peta
spasial
Masuk halaman peta dan
menampilkan jenis
pariwisata yang akan dipilih
Berhasil
4. Ubah peta Klik edit Menampilkan data atribut
dari layer peta yang akan di
edit
Berhasil
5. Hapus peta Klik delete Menampilkan konfirmasi
hapus
Berhasil
6. Update peta Klik save map Menampilkan data atribut Berhasil
176
dari layer peta yang akan
disimpan setelah di ubah
7. Logout Klik Logout Keluar dari account survei
dan pemetaan
Berhasil
Tabel 4.30 Pengujian Sistem Sisi Teknik Pemanfaatan Ruang
No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil
1. Login
administrator
Input username
atau password
yang benar lalu
klik login
Masuk account teknik
pemanfaatan ruang dengan
username dan password
yang benar
Berhasil
2. Login
administrator
Input username
atau password
yang salah lalu
klik login
Gagal masuk account
teknik pemanfaatan ruang
Berhasil
3. Menu home Klik home Masuk halaman utama
bidang obyek wisata
Berhasil
4. Menu kelola
pariwisata
Klik kelola
pariwisata
Menampilkan pilihan menu
mengelola peta spasial
Berhasil
5. Tambah Klik tambah Masuk ke halaman form
input data
Berhasil
6. Detail Klik detail Menampilkan data yang
akan di ubah
Berhasil
7. Hapus Klik Hapus Menampilkan konfirmasi
terhadap data yang akan
Berhasil
177
dihapus
8. Logout Klik Logout Keluar dari account teknik
pemanfaatan ruang
Berhasil
Tabel 4.31 Pengujian Sistem Sisi Bidang Pemanfaatan Ruang
No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil
1. Login
administrator
Input username
atau password
yang benar lalu
klik login
Masuk Account bidang
pemanfaatan ruang dengan
username dan password
yang benar
Berhasil
2. Login
administrator
Input username
atau password
yang salah lalu
klik login
Gagal masuk Account
bidang pemanfaatan ruang
Berhasil
3. Menu home Klik home Masuk halaman utama
bidang pemanfaatan ruang
Berhasil
4. Menu
verifikasi
Klik verifikasi Masuk halaman data
verifikasi pariwisata potensi
Berhasil
5. Verifikasi Klik verifikasi Kepala dintar
mengkonfirmasi terhadap
pariwisata potensi yang
telah diinput
Berhasil
6. Logout Klik Logout Keluar dari account bidang
pemanfaatan ruang
Berhasil
178
Tabel 4.32 Pengujian Sistem Sisi Masyarakat
No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil
1 Menu
Beranda
Klik Beranda Masuk halaman utama
masyarakat berisi profil
Dinas Tata Ruang
Berhasil
2 Tutorial
Registrasi
Klik Tutorial
Registrasi
Menampilkan informasi
mengenai langkah-langkah
dan persyaratan member
bagi yang ingin berinvestasi
Berhasil
3 Menu peta
spasial
Klik peta spasial Masuk halaman peta dan
menampilkan peta wisata
terdaftar dan potensi
pariwisata beserta data
atributnya
Berhasil
4 Menu Berita Klik berita Masuk halaman berita dan
menampilkan berita
pariwisata
Berhasil
5 Menu Kontak Klik kontak Masuk halaman kontak dan
menampilkan alamat dan
nomor telepon Dinas Tata
Ruang
Berhasil
6 Komentar Mengisi
Komentar
Menampilkan nama, email
dan isi komentar pengguna
Berhasil
179
Tabel 4.33 Pengujian Sistem Sisi Member
No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil
1 Register
member
Klik Pendaftaran Masuk halaman form
pengisian data member
Berhasil
2 Login Input username
atau password
yang benar lalu
klik login
Masuk account member
dengan username dan
password yang benar
Berhasil
3 Login Input username
atau password
yang salah lalu
klik login
Gagal masuk Account
member
Berhasil
4 Menu
Beranda
Klik Beranda Masuk halaman utama
member berisi profil Dinas
Tata Ruang
Berhasil
5 Menu Potensi
pariwisata
Klik potensi
pariwisata
Masuk halaman potensi
pariwisata. Member dapat
memilih terhadap
peminatan lokasi yang
diinginkan
Berhasil
6 Cetak data
potensi
Klik cetak Menampilkan review data
potensi yang akan dicetak
Berhasil
7 Logout Klik Logout Keluar dari account
member
Berhasil
180
180
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta
saran-saran yang bermanfaat bagi skripsi maupun pengembangan aplikasi ini.
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Sistem informasi spasial persebaran potensi pariwisata di Kabupaten
Bogor dibangun menggunakan sistem WebBase dengan menggunakan
teknologi OpenSource OpenGeo yang didukung teknologi PHP dan
MySql yang dapat menampilkan data lokasi pariwisata berdasarkan
pariwisata terdaftar dan pariwisata berpotensi untuk dibangun di
Kabupaten Bogor.
2. Sistem informasi spasial lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor
diharapkan membantu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten
Bogor dalam memberikan pelayanan data ataupun sebagai media
penyampaian informasi data lokasi pariwisata berbasis website kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Masyarakat dan yang
berkepentingan (investor) sebagai media yang mampu menyediakan
kesesuaian lokasi pariwisata untuk dibangun.
3. Sistem informasi spasial lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor
diharapkan dapat menjadi alat bantu Dinas Tata Ruang Kabupaten
181
Bogor dalam mengelola data lokasi pariwisata yang sudah terdaftar
maupun yang berpotensi, untuk menjadikan informasi berupa data lokasi
pariwisata spasial ataupun non-spasial berdasarakan data yang didapat
dan diolah Admin, survei dan pemetaan, dan teknik pemanfaatan ruang.
5.2 Saran
Sistem yang dibangun ini masih memiliki beberapa kekurangan dan
keterbatasan. Oleh karena itu perlu dikembangkanya terhadap beberapa hal bagi
peneliti selanjutnya agar menjadi lebih baik, sebagai berikut :
a. Diharapkan dalam mengakses web spasial terdapat lokasi jalan yang
terhubung menuju lokasi pariwisata, sehingga dapat memudahkan user
dalam menemukan lokasi pariwisata.
b. Untuk pengembangan selanjutnya, agar aplikasi ini dapat diakses
melalui media mobile dengan terhubung melalui citra satelit. Sehingga
pengguna dapat mengakses website kapanpun dan dimanapun.
181
c.
182
DAFTAR PUSTAKA
Djojodihardjo Harijono, Dr., Ir. 1984. Pengantar Sistem Komputer. Erlangga.Bandung.
Elmasri R. 2000. Fundamental Of Database System With E-book. AddisonWesley Publishing Company. USA.
Hariyanto Bambang, Ir., MT. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek.Informatika. Bandung.
Jogiyanto HM. 2001. Analisa & Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Andi Offset.
Yogyakarta.
Kendall Kenneth E. dan Kendall Julie E. 2003. Analisis Sistem dan PerancanganSistem. PT. Prenhallindo. Jakarta.
Ladjamudin Al-bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Edisipertama Graha Ilmu. Yogyakarta.
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mutiara A, ST. 2004. Proyeksi Peta. Surabaya: Prodi Teknik Geodesi FSTP.
Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT.Pradnya Paramita
Prahasta E. 2005. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar. Bandung:Informatika.
Prahasata E. 2007. Membangun Aplikasi Web-GIS dengan MapServer. Bandung:Infromatika.
Prahasta E. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep Dasar (PerspektifGeodesi dan Geomatika). Bandung: Infromatika.
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi.Yogyakarta: Andi.
183
Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sidik, Betha. 2005. MySQL Untuk Pengguna, Administrator, dan PengembanganWeb. Bandung: Informatika.
Soekadijo, R. G. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Sugiarti Yuni. 2013. Analisis Dan Perancangan UML (Unified ModelingLanguage) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suprianto D. 2008. Pemrograman PHP. Bandung: Oase Media.
Sutanta Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Suwarno WB. 2008. Membangun Website Dinamis Interaktif dengan PHP-MySQL. Jakarta: Eksa Media.
Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata- Tout Planning. Kanisius. Yogyakarta
Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem.Ed. 6, terj. Tim Penerjemah Andi.
-----------------------------------------------Jurnal--------------------------------------------
Damayantie, Fany Hardini.2013. Rancang Bangun Sistem Informasi SpasialObjek Wisata Cagar Budaya Berbasis Web di Provinsi DKI Jakarta.Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulllah Jakarta.
Swastika, I Wayan Eka.2011. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web UntukPemetaan Pariwisata Kabupaten Gianyar. Yogyakarta: UniversitasPembangunan Nasional.
Zain, Misbkhul Munir.2011. Pengembangan Potensi Wisata Alam KabupatenTulungagung Dengan Sistem Informasi Geografis. Surabaya: InstitutTeknologi Surabaya.
Mantofani, Rochmat et all.2007. Sistem Informasi Geografis Objek WisataPropinsi Kepulauan Bangka Belitung Berbasis Web. Yogyakarta:Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
184
----------------------------------------------Regulasi------------------------------------------
Peraturaan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 Tentang RencanaTata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No 19 Tahun 2008 Rencana Pola RuangSampai Dengan Tahun 2025
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 TentangKepariwisataan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang BangunanGedung
----------------------------------------------Internet-------------------------------------------
http://www.beritasatu.com/blog/tajuk/3045-menghabisi-vila-liar-di-puncak.html
Terbit Senin, 09 Desember 2013 | 09:30 WIB
http://penataanruang.com/kab/-bogor.html
diakses tanggal 4 Februari 2014 pkl. 20.00 WIB
http://ayo-belajar-gis.blogspot.com/2011/02/layout-peta-di-arcmap.html
diakses tanggal 8 Juni 20014 pkl. 11.00 WIB
http://nurainihesti.blogspot.com/2012/11/rekayasa-perangkat-lunak-if2036.html
diakses tanggal 17 Juni 2014 pkl. 16.00 WIB
http://dueeg.blogspot.com/2010/11/gis-geografis-information-system.html
diakses tanggal 14 Juli 2014 pkl. 08.00 WIB
LAMPIRAN 1
WAWANCARA
LAMPIRAN 1
WAWANCARA
Responden : Bapak Diki S.Kom
Jabatan : Staff Seksi Bidang Perencanaan Ruang Dinas Tata Ruang dan
Pertanahan
Penanya : Muchamad Arief Rahman
1. Penanya : Assalamu’alaikum Pak, saya mahasiswa dari UIN
Syarif Hidayatullan Jakarta. Ada beberapa hal yang
saya ingin tanyakan mengenai kesesuaian lahan
terhadap lokasi pariwisata yang berpotensi di
Kabupaten Bogor !
Responden : Wa’alaikum Salam. Iya boleh, silahkan mas
2. Penanya : Apakah sudah ada sistem yang dapat memberikan
informasi kepada yang berkepentingan mengenai
perncanaan lokasi pariwisata yang memiliki potensi
untuk dibangun dan prosesnya seperti apa ?
Responden : Terhadap perencanaan lokasi yang berpotensi untuk
dibangun dijadikan tempat wisata sesuai ketentuan
dan rencana pola ruang sudah ada dan tersedia
dikantor dinas tata ruang, tetapi bagi yang
berkepentingan untuk mengetahui informasi terhadap
lokasi tersebut harus memalui staff bagian yang
bertugas.
3. Penanya : Apakah data yang ada pada pola ruang sudah sesuai
dengan perencaan peraturan pamerintah daerah
kabupaten bogor ?
Responden : Iya, data pola ruang merupakan sesuai dengan
peraturan daerah kabupaten bogor dengan rencana
RTRW No 19 2008-2025
4. Penanya : Siapa sajakah yang berkepentingan untuk mengetahui
informasi mengenai lokasi pariwisata yang berpotensi
untuk dibangun ?
Responden : Bisanya kami menginformasikan lokasi kesesuaian
lahan seperti lokasi pariwisata yang berpotensi untuk
dibangun. Kepada pemerintah daerah kabupaten bogor
dan kepada calon investor yang ingin membangun
pada lokasi yang telah diizinkan
5. Penanya : Apabila jika dibangun Sistem Informasi Lokasi
Pariwisata yang menyediakan informasi secara spasial
atau non-spasial berupa lokasi pariwisata yang
beroperasi, lokasi pariwisata yang berpotensi, serta
data-data lainnya dengan berbasis web agar dapat
diakses dengan online, bagaiman menurut bapak?
Responden : sangat bagus dan dibutuhkan, karena untuk saat ini
informasi hanya dapat dikantor dinas tata ruang dan
melalaui proses tertentu, apabila mas ingin membuat
suatu sistem agar dapat memudahkan kepada siapa
saja yang ingin mengetahui informasi mengenai
kesesuaian lahan terhadapap lokasi pariwisata yang
sesuai dengan pola ruang. Saya setuju
6. Penanya : Demikian dari yang saya tanyakan. Terimakasih atas
waktunya dan maaf apabila saya telah mengganggu
bapak, wassalamu’alaikum.
Reponden : Iya mas, tidak apa-apa. terimakasih atas
kerjasamanya. Wa’alaikum salam.
LAMPIRAN 2
TAMPILAN WEB
Halaman
Home (Masyarakat) Berita (Masyarakat)
Wisata Terdaftar Wisata Potensi
Peta Spasial (Masyarakat) Pendaftaran (Masyarakat)
Login (Member) Potensi (Member)
Kontak dan Komentar Login (All Actor)
Kelola Berita (Admin) Kelola Komentar (Admin)
Kelola Pariwisata (Teknik PemanfaatanRuang) Kelola Pengguna (Admin)
Kelola Peta Spasial (Survei dan Pemetaan) Verifikasi(BidangPemanfaatanRuang)
LAMPIRAN 3
SOURCE CODE PROGRAM
Home
<?php echo $this->load->view('include/header')?>
<div class="clear"></div>
<!-- MAIN CONTENTS
================================================== -->
<div id="main">
<!-- CONTAINER START FROM HERE
================================================== -->
<div id="container">
<!-- CONTENTS BEGIN HERE
================================================== -->
<div id="content">
<div class="main cont_s12">
<!--carousel-boxs-->
<section class="clearfix">
<div class="carousel-boxs col-12">
<div class="carousel-boxs-all ca-wrapper">
<?php foreach($beritaNew as $data){?>
<div class="ca-item">
<div class="boxn boxn-2 ">
<a href="BlogPost.html" class="bximgs">
<div class="hover_effect2"> <span class="photo_link"></span></div>
<img alt="" class="img sml-1" src="<?php echobase_url()?><?php echo $data['image']?>" />
</a>
<div class="clearfix"></div>
<a href="BlogPost.html" class="title"><?php echo$data['judul_berita']?></a>
<div class="line"></div>
<p class="font12_g"><?php echo $data['contentLimit']?>..</p>
<h4 class="date">Posted In <?php echotanggal::fieldDate($data['date'])?></h4>
<div class="post-meta">
<h4 class="view">54</h4>
<h4 class="comment">33</h4>
</div>
<div class="clearfix"></div>
<a href="<?php echo base_url()?>main/postBerita/<?php echo$data['id_berita']?>" class="linkbx">Selengkapnya</a>
</div>
</div>
<?php }?>
</div>
<div class="clear"></div>
<div class="linebottom"></div>
</div>
</section>
</div>
</div><!-- /content-->
</div><!-- /container-->
</div><!--main-->
<div class="clear"></div>
<?php echo $this->load->view('include/footer')?>
<?php echo $this->load->view('include/js')?>
<!-- This scripts for this Page Only -->
<!-- sldier 2-->
<script type="text/javascript" src="<?php echobase_url()?>assets/mainweb/js/jquery.eislideshow.js"></script>
<script type="text/javascript" src="<?php echobase_url()?>assets/mainweb/js/jquery.easing2.1.3.js"></script>
<!-- the Top-Carousel Script -->
<script type="text/javascript" src="<?php echobase_url()?>assets/mainweb/js/jquery.mousewheel.js"></script>
<script type="text/javascript" src="<?php echobase_url()?>assets/mainweb/js/jquery.contentcarousel.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(function() {
$('#ei-slider').eislideshow({
animation : 'center',
autoplay : true,
slideshow_interval : 3000,
titlesFactor : 0,
});
//top-carousel
$('.carousel-boxs').contentcarousel();
autoplay: true
});
</script>
<script src="<?php echobase_url()?>assets/mainweb/js/jquery.flexslider-min.js"></script>
<script src="<?php echobase_url()?>assets/mainweb/js/custom.js"></script>
</body>
</html>
Profile
<?php echo $this->load->view('include/header')?>
<div class="clear"></div>
<!-- MAIN CONTENTS
================================================== -->
<div id="main">
<!-- CONTAINER START FROM HERE
================================================== -->
<div id="container">
<!-- CONTENTS BEGIN HERE
================================================== -->
<div id="content">
<div class="main cont_s12">
<!-- CONTENTS / LEFT CONTENTS
================================================== -->
<div class="content col-8">
<div class="container">
<div class="box boxgrey spnews col-8 breadcrumb">
<div>
<h3 class="spnews"> <a href="index-2.html"class="icn_home"></a></h3>
</div>
<div class="titlebx">
<h3>Tentang SISPARGOR</h3>
</div>
</div>
</div>
<section class="post_bx round-3box clearfix">
<ul class="about-3box">
<li>
<div class="boxs-3">
<div class="title-box">
<h3>PROFILE</h3>
</div>
<div class="box">
<p align="justify">
Dinas Tata Ruang dan Pertanahan adalah unsur pelaksanaPemerintah Kabupaten Bogor dalam bidang penataan kota yang dipimpin oleh seorangkepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melaluiSekretaris Daerah. Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakansebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang tata kota dan tata bangunan, antara lainmenyusun, mengembangkan dan mengendalikan rencana tata ruang kota, pengurusanperizinan dan pembinaan terhadap pembangunan fisik kota yang sehat dan terarah sesuaidengan rencana tata ruang kota dan pola kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kotaserta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.
</p>
</div>
</div>
</li>
<li>
<div class="boxs-3">
<div class="title-box">
<h3>Visi dan Misi</h3>
</div>
<div class="box">
<p>
Visi<br>
TERWUJUDNYA PENATAAN RUANG DAN PERTANAHANYANG BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN
<br>Misi
<br>1. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Penataan Ruangdan Pertanahan
<br>2. Meningkatkan Penataan dan Pengelolaan Ruang yangPartisipatif
</p>
</div>
</div>
</li>
<li>
<div class="boxs-3 ">
<div class="title-box">
<h3>Kontak Informasi</h3>
</div>
<div class="box">
<p>
Kontak Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor<br>
JL. SEGAR III KOMPLEK PERKANTORAN PEMERINTAHKABUPATEN BOGOR<br>
Tlp: (021) 87917425 <br>
Fax: (021) 87917425 <br>
</p>
</div>
</div>
</li>
</ul>
<div class="clear"></div>
</section >
<div class="clear"></div>
</div>
<!-- ////// END LEFT CONTENTS /// -->
<!-- SIDEBARS HERE / RIGHT CONTENT
==================================================
</div> <!--/ main cont_s12 /-->
</div><!-- /content-->
</div><!-- /container-->
</div><!--main-->
<div class="clear"></div>
<?php echo $this->load->view('include/footer')?>
<?php echo $this->load->view('include/js')?>
<!-- This scripts for this Page Only -->
<!-- sldier 2-->
<script src="<?php echobase_url()?>assets/mainweb/js/jquery.roundabout.js"></script>
<script>
$(document).ready(function() {
$('ul.about-3box').roundabout();
});
</script>
<script src="<?php echobase_url()?>assets/mainweb/js/jquery.flexslider-min.js"></script>
<script src="<?php echobase_url()?>assets/mainweb/js/custom.js"></script>
</body>
</html>
Peta
<?php echo $this->load->view('include/header')?>
<div class="clear"></div>
<!-- MAIN CONTENTS
================================================== -->
<div id="main">
<!-- CONTAINER START FROM HERE
================================================== -->
<div id="container">
<!-- CONTENTS BEGIN HERE
================================================== -->
<div id="content">
<div class="main cont_s12">
<div class="content col-8 full-width">
<div class="container">
<div class="box boxgrey spnews col-8 breadcrumb">
<div>
<h3 class="spnews"> <a href="index-2.html"class="icn_home"></a></h3>
</div>
<div class="titlebx">
<h3>SISTEM INFORMASI SPASIAL LOKASI PARIWISATAKABUPATEN BOGOR</h3>
</div>
</div>
</div>
<h3 class="font14_g2 spcae-b20"> </h3>
<div > <img src="../images/kompas.png"align="right" width="120px" height="120px" /></div>
<div id="">
<iframe style="border: none;" height="600"width="820" src="http://localhost:8080/geoexplorer/viewer/#maps/4"></iframe>
</div>
</div>
</div> <!--/ main cont_s12 /-->
</div><!-- /content-->
</div><!--main-->
<div class="clear"></div>
<?php echo $this->load->view('include/footer')?>
<?php echo $this->load->view('include/js')?>
<!-- This scripts for this Page Only -->
<!-- sldier 2-->
<!--maps google-->
<script type="text/javascript"src="../../../../apis.google.com/js/plusone.js"></script>
<script type="text/javascript"src="http://maps.google.com/maps/api/js?sensor=false"></script>
<script type="text/javascript" src="<?php echobase_url()?>assets/mainweb/js/functions2.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(window).load(function() {
loadHiddenMap();
});
</script>
<!--end-maps google-->
</body>
</html>
Register
<?php echo $this->load->view('include/header')?>
<div class="clear"></div>
<!-- MAIN CONTENTS
================================================== -->
<div id="main">
<!-- CONTAINER START FROM HERE
================================================== -->
<div id="container">
<!-- CONTENTS BEGIN HERE
================================================== -->
<div id="content">
<div class="main cont_s12">
<!-- CONTENTS / LEFT CONTENTS
================================================== -->
<div class="content col-12">
<div class="container">
<!--<div class="box boxgrey spnews col-12 breadcrumb">
<div>
<h3 class="spnews"> <a href="index-2.html"class="icn_home"></a></h3>
</div>
<div class="titlebx">
<h3>Register</h3>
</div>
</div>-->
</div>
<?php echo isset($msg)?$msg:'';?>
<section class="post_bx clearfix">
<div class="bx_top clearfix">
<div class="bx-data full">
<div class="bx_date">
<div class="bx_icon"><span class="icn_mail"></span></div>
<h3>Register Member</h3>
</div>
</div>
<div class="clear"></div>
</div>
<div class="content">
<div class="container">
<div class="table">
<form class="form-horizontal" method="POST" action="<?php echo base_url(); ?>registrasi/prosesreg"enctype="multipart/form-data" >
<table class="tablewidth100" >
<tr>
<tdwidth="150px;" align="right">Nama Lengkap</td>
<tdalign="left"><input type="text" name="nama" placeholder="Nama Lengkap *"style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<tdwidth="150px;" align="right">Email</td>
<tdalign="left"><input type="text" name="email" placeholder="Email *" style="width:300px;"required/></td>
</tr>
<tr>
<tdwidth="150px;" align="right">No Telp/HP</td>
<tdalign="left"><input type="text" name="no_telp" placeholder="No Telp/ HP *"style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<tdwidth="150px;" align="right">Alamat</td>
<tdalign="left"><input type="text" name="alamat" placeholder="Alamat *"style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<tdwidth="150px;" align="right">Nama Perusahaan</td>
<tdalign="left"><input type="text" name="perusahaan" placeholder="Perusahaan *"style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<tdwidth="150px;" align="right">Alamat Perusahaan</td>
<tdalign="left"><input type="text" name="alamat_perusahaan" placeholder="AlamatPerusahaan *" style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<tdwidth="150px;" align="right">No Telp Perusahaan</td>
<tdalign="left"><input type="text" name="no_telp_per" placeholder="No Telp Perusahaan *"style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<tdwidth="150px;" align="right">Email Perusahaan</td>
<tdalign="left"><input type="text" name="email_perusahaan" placeholder="Email Perusahaan*" style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<tdwidth="150px;" align="right">Username</td>
<tdalign="left"><input type="text" name="username" placeholder="Username *"style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<tdwidth="150px;" align="right">Password</td>
<tdalign="left"><input type="password" name="password" placeholder="Password *"style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<td> </td>
<tdalign="left"><button class="btn" type="submit">Ok</button>
<button class="btn" type="reset">Batal</button>
</td>
</tr>
</table>
</form>
</div>
<div class="button_comment-bx">
</div>
</div>
</div>
<div class="clear"></div>
</section>
</div>
</div> <!--/ main cont_s12 /-->
</div><!-- /content-->
</div><!-- /container-->
</div><!--main-->
<div class="clear"></div>
<?php echo $this->load->view('include/footer')?>
<?php echo $this->load->view('include/js')?>
<!-- This scripts for this Page Only -->
<!--accordion -->
<script src="<?php echo base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.ui.widget.js"></script>
<script src="<?php echo base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.ui.accordion.js"></script>
<script>
$(function() {
$( ".accordion" ).accordion({
//event:"mouseover"
});
});
</script>
<!--End accordion-->
<!-- javascript files ==================================================-->
<script src="<?php echo base_url()?>assets/mainweb/js/configuration.js"></script>
<!-- javascript files ==================================================-->
</body>
</html>
Investasi
<?php echo $this->load->view('include/header')?>
<link rel="shortcut icon" type="image/ico" href="http://www.datatables.net/favicon.ico" />
<style type="text/css" title="currentStyle">
@import "<?php echo base_url()?>assets/media/css/demo_page.css";
@import "<?php echo base_url()?>assets/media/css/demo_table.css";
</style>
<script type="text/javascript" language="javascript" src="<?php echobase_url()?>assets/media/js/jquery.js"></script>
<script type="text/javascript" language="javascript" src="<?php echobase_url()?>assets/media/js/jquery.dataTables.js"></script>
<script type="text/javascript" charset="utf-8">
$(document).ready(function() {
$('#example').dataTable();
} );
</script>
<div class="clear"></div>
<!-- MAIN CONTENTS
================================================== -->
<div id="main">
<!-- CONTAINER START FROM HERE
================================================== -->
<div id="container">
<!-- CONTENTS BEGIN HERE
================================================== -->
<div id="content">
<div class="main cont_s12">
<div id="demo">
<form>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" border="0" class="display"id="example" width="100%">
<thead>
<tr>
<th>#</th>
<th>Lokasi</th>
<th>Kecamatan</th>
<th>Luas Area</th>
<th>Koefisien<br>Luas Bangunan</th>
<th>Investasi</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<?php foreach ($wstpotensial as $key => $value) {?>
<tr class="odd gradeX">
<td><input type="checkbox"></td>
<td><?php echo $value['alamat_lokasi']?></td>
<td><?php echo $value['nama_kecamatan']?></td>
<td><?php echo $value['luas_area']?></td>
<td><?php echo $value['koefisien_luas_bangunan']?></td>
<td class="center">
<?php
$idp = $value['id_pariwisata'];
$idv = $this->session->userdata('id_investor');
$qry = $this->db->query("select * from inves_wisata whereid_pariwisata='$idp' and id_investor='$idv'");
if($qry->num_rows() > 0){
?>
<a class="btn l-blue" href="<?php echo base_url()?>main/cetak/<?phpecho $this->session->userdata('id_investor')?>/<?php echo $value['id_pariwisata']?>"target="blank"><i class="icon-info-sign icon-large"></i> Cetak</a>
<?php }else{?>
<a class="btn green" onclick="return confirm('Apakah anda yakinakan inves pada pariwisata ini?')" href="<?php echo base_url()?>main/inveswisata/<?php
echo $this->session->userdata('id_investor')?>/<?php echo $value['id_pariwisata']?>"><iclass="icon-shopping-cart icon-large"></i> Inves</a>
<?php }?>
</td>
</tr>
<?php }?>
</tbody>
</table>
</form>
</div>
</div> <!--/ main cont_s12 /-->
<div style='padding-top:150px;'> </div>
</div><!-- /content-->
</div><!-- /container-->
</div><!--main-->
<div class="clear"></div>
<?php echo $this->load->view('include/footer')?>
<?php echo $this->load->view('include/js')?>
<script type="text/javascript" src="<?php echo base_url() .'assets/gb/greybox.js'; ?>"></script>
<link type="text/css" href="<?php echo base_url() . 'assets/gb/greybox.css'; ?>"rel="stylesheet" />
<script>
function detilTugas(id){
GB_show("Form Detil Tugas Kontrak",'<?php echo base_url()?>kontrak_kerja/detil_tugas_kontrak/'+id,550,1200);
}
</script>
LAMPIRAN 4
DOKUMEN-DOKUMEN
LAMPIRAN 5
STANDARISASI DAN REGULASI
UNDANG-UNDANG
REPUBLIK
INDONESIA
U
U
UDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2009
TENTANG
KEPARIWISATAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa keadaan alam, flora, dan fauna, sebagai
karunia Tuhan Yang Maha Esa, serta peninggalan
purbakala, peninggalan sejarah, seni, dan budaya
yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber
daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk
peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa kebebasan melakukan perjalanan dan
memanfaatkan waktu luang dalam wujud berwisata merupakan
bagian dari hak asasi manusia;
c. bahwa kepariwisataan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis,
terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung jawab
dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai
agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan
mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional;
d. bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk
mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh
manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan
global;
e. bahwa . . .
SALINAN
e. bahwa Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan tidak sesuai lagi dengan tuntutan dan
perkembangan kepariwisataan sehingga perlu diganti;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu
membentuk Undang-Undang tentang Kepariwisataan;
Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG KEPARIWISATAAN.
BAB I KETENTUAN
UMUM Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2. Wisatawan . .
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin
yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan
negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan pengusaha.
5. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan
alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran
atau tujuan kunjungan wisatawan.
6. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi
Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau
lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik
wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas,
serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.
7. Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang
dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan
penyelenggaraan pariwisata.
8. Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang
melakukan kegiatan usaha pariwisata.
9. Industri . . .
9. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisatayang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhanwisatawan dalam penyelenggaraan
pariwisata.
10. Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memilikifungsi utama pariwisata atau memiliki
potensi untuk pengembangan pariwisata yangmempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek,seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkunganhidup, serta pertahanan dan keamanan.
11. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,dihayati, dan dikuasai oleh pekerja pariwisata untukmengembangkan profesionalitas kerja.
12. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha danpekerja pariwisata untuk mendukung peningkatan mutu produkpariwisata, pelayanan, dan pengelolaan kepariwisataan.
13. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalahPresiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaanpemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
14. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota,dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
15. Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnyadi bidang kepariwisataan.
BAB II . . .
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 28 TAHUN 2002
TENTANG
BANGUNAN GEDUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakatadil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkanPancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
b. bahwa bangunan gedung penting sebagai tempat manusia melakukankegiatannya untuk mencapai berbagai sasaran yang menunjangterwujudnya tujuan pembangunan nasional;
c. bahwa bangunan gedung harus diselenggarakan secara tertihuruf b,diwujudkan sesuai dengan fungsinya, serta dipenuhinya persyaratanadministratif dan teknis bangunan gedung;
d. bahwa agar bangunan gedung dapat terselenggara secara tertib danterwujud sesuai dengan fungsinya, diperlukan peran masyarakat danupaya pembinaan;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hurufa, huruf b, huruf c, dan huruf d di atas perlu membentuk Undang-undangtentang Bangunan Gedung;
Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-UndangDasar 1945;
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG BANGUNAN GEDUNG.
BAB I KETENTUANUMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan
SALINAN
Pasal 9
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Rencana tata bangunan dan lingkungan digunakan untuk pengendalianpemanfaatan ruang suatu lingkungan/kawasan, menindaklanjuti rencana rinci tataruang dan sebagai panduan rancangan kawasan dalam rangka perwujudan kualitasbangunan gedung dan lingkungan yang berkelanjutan dari aspek fungsional, sosial,ekonomi, dan lingkungan bangunan gedung termasuk ekologi dan kualitas visual.
Rencana tata bangunan dan lingkungan memuat persyaratan tata bangunan yangterdiri atas ketentuan program bangunan gedung dan lingkungan, rencana umumdan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, danpedoman pengendalian pelaksanaan.
Rencana tata bangunan dan lingkungan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dandapat disusun berdasarkan kemitraan Pemerintah Daerah, swasta, dan/ataumasyarakat sesuai tingkat permasalahan pada lingkungan/kawasan yangbersangkutan.
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 10
Ayat (1)
Intensitas bangunan gedung adalah ketentuan teknis tentang kepadatan danketinggian bangunan gedung yang dipersyaratkan pada suatu lokasi atau kawasantertentu, yang meliputi koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien lantai bangunan(KLB), dan jumlah lantai bangunan.
Ketinggian bangunan gedung adalah tinggi maksimum bangunan gedung yangdiizinkan pada lokasi tertentu.
Jarak bebas bangunan gedung adalah area di bagian depan, samping kiri dankanan, serta belakang bangunan gedung dalam satu persil yang tidak bolehdibangun.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 11
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan peruntukan lokasi adalah suatu ketentuan dalam rencanatata ruang kabupaten/kota tentang jenis fungsi atau kombinasi fungsi bangunangedung yang boleh dibangun pada suatu persil/kavling/blok peruntukan tertentu.
Ayat (2)
Bangunan gedung dimungkinkan dibangun di atas atau di bawah tanah, air, atauprasarana dan sarana umum seperti jalur jalan dan/atau jalur hijau setelahmendapatkan izin dari pihak yang berwenang dalam penyelenggaraan prasaranadan sarana yang bersangkutan, dengan pertimbangan tidak bertentangan denganrencana tata ruang, rencana tata bangunan dan lingkungan, tidak mengganggufungsi prasarana dan sarana yang ber-sangkutan, serta tetap mempertimbangkankeserasian bangunan gedung dengan lingkunganny
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 12
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan koefisien dasar bangunan (KDB) adalahkoefisien perbandingan antara luas lantai dasar bangunan gedungdan luas persil/ kaveling/blok peruntukan.
Yang dimaksud dengan koefisien lantai bangunan (KLB) adalahkoefisien perbandingan antara luas keseluruhan lantai bangunangedung dan luas persil/ kaveling/blok peruntukan.
Penetapan KDB, KLB, dan ketinggian bangunan gedung pada suatu lokasisesuai ketentuan tata ruang dan diatur oleh Pemerintah Daerah melaluirencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL).
Ayat (2)Cukup jelas
Ayat (3)Cukup jelas
Ayat (4)Cukup jelas
Pasal 13Ayat (1)
Yang dimaksud dengan garis sempadan adalah garis yang membatasi jarakbebas minimum dari bidang terluar suatu massa bangunan gedung terhadapbatas lahan yang dikuasai, antar massa bangunan lainnya, batas tepi sungai/pantai, jalan kereta api, rencana saluran, dan/atau jaringan listrik tegangantinggi.Tepi sungai adalah garis tepi sungai yang diukur pada waktu pasang tertinggi.Tepi pantai adalah garis pantai yang diukur pada waktu pasang tertinggidan waktu bulan purnama.Penetapan garis sempadan bangunan gedung oleh Pemerintah Daerahdengan mempertimbangkan aspek keamanan, kesehatan, kenyamanan,kemudahan, serta keseimbangan dan keserasian dengan lingkungan.
Ayat (2)Untuk bangunan gedung fasilitas umum seperti bangunan sarana transportasibawah tanah, penetapan jarak bebas bangunan ditetapkan secara khususoleh Pemerintah Daerah setelah mempertimbangkan pendapat para ahli.
Ayat (3) Cukup jelasPasal 14
Ayat (1)
Persyaratan arsitektur bangunan gedung dimaksudkan untuk mendorongperwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungan yang mampumencerminkan jati diri dan menjadi teladan bagi lingkungannya, serta yangdapat secara arif mengakomodasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
top related