proposal kbgi 2013 untuk adaptasi
Post on 11-Oct-2015
439 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KATA PENGANTARPuji syukur ke khadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulisan proposal yang berjudul Rumah Adat Suku Mbojo Tahan Gempa Dengan Kombinasi Sistem Sambungan lubang dan Takikan Dengan Pasak dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Proposal ini dibuat sebagai salah satu media penilaian dalam Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-5 Tahun 2013 yang diselenggarakan oleh DITLITABMAS DITJEN DIKTI, KEMDIKNAS RI yang bekerja sama dengan Universitas Brawijaya.Penulisan ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dari beberapa pihak yang perannya memberikan pengaruh besar dalam memperlancar penulisan. Untuk itu tim penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Bapak Yusron Saadi, ST.,MSc.,PhD., Dekan Fakultas Teknik Universitas Mataram yang telah memberikan kami kesempatan untuk mengembangkan inspirasi dan kreativitas sebagai mahasiswa.2. Bapak Ir. Joedono, MCE., Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram yang telah mempercayai kami sebuah kesempatan untuk mewakili Jurusan Teknik Sipil.3. Ibu Shofia Rawiana, ST., MT. Dosen Pembimbing Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-5 yang setia memberikan bimbingan dalam penulisan proposal ini.4. Serta teman-teman yang selalu memberikan doa dan dukungannya.Dengan adanya penulisan ini tim penulis berharap akan mendapatkan hasil yang terbaik. Tim penulis juga berharap proposal ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan untuk Konstruksi Kayu.
DAFTAR ISIKATA PENGANTARi DAFTAR ISI..ii BAB I PENDAHULUAN..1 1.1. Latar Belakang........1 1.2. Perumusan Masalah....2 1.3. Tujuan dan Manfaat....2 1.4. Metode Penulisan....2BAB II DESAIN BANGUNAN UKURAN SEBENARNYA....3 2.1. Dasar Teori Perancangan....3 2.2. Kriteria Perancangan....13 2.3. Sistem Struktur.....14 2.4. Modelisasi Struktur.......19 2.5. Analisa Struktur....21 2.6. Desain Komponen Struktur......23 BAB III DESAIN MODEL BANGUNAN GEDUNG.......243.1. Dasar Teori Model....24 3.2. Kriteria Perancangan....24 3.3. Sistem Struktur.....26 3.4. Modelisasi Struktur.......35 3.5. Analisa Struktur....36 3.6. Desain Komponen Struktur dan Sambungan........38 3.7. Berat Struktur Model Bangunan Rencana....40 3.8. Simpangan Horizontal Rencana.......40 3.9. Waktu Pelaksanaan Konstruksi Rencana.....40 3.10. Rencana Anggaran Biaya........40BAB IV GAMBAR METODE PERAKITAN MODEL BANGUNAN GEDUNG (SOP)..........41 BAB V PENUTUP................51 5.1. Kesimpulan...51 5.2. Saran.........51 DAFTAR PUSTAKA..52 LAMPIRAN........53
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangWilayah Indonesia mencakup daerah-daerah yang mempunyai tingkat resiko gempa yang tinggi diantara beberapa daerah gempa diseluruh dunia. Data-data terakhir yang berhasil direkam menunjukkan bahwa rata-rata setiap tahun terjadi sepuluh kegiatan gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup besar di Indonesia. Sebagian terjadi pada daerah lepas pantai dan sebagian lagi pada daerah pemukiman.Pada daerah pemukiman yang cukup padat, perlu adanya suatu perlindungan untuk mengurangi angka kematian penduduk dan kerusakan berat akibat goncangan gempa.Dengan menggunakan prinsip teknik yang benar, detail konstruksi yang baik dan praktis maka kerugian harta benda dan jiwa menusia dapat dikurangi.Gempa bumi akan menyebabkan tanah dibawah bangunan dan di sekitarnya tergoncang dan bergerak secara tak beraturan (random).Percepatan tanah terjadi dalam tiga dimensi membentuk kombinasi frekwensi getaran dari 0,5 Hertz sampal 50 Hertz.Jika bangunan kaku (fixed) terhadap tanah (dan tidak dapat tergeser) gaya inersia yang menahan percepatan tanah akan bekerja pada tiap-tiap elemen struktur dari bangunan selama gempa terjadi. Besarnya gaya-gaya inersia ini tergantung dari berat bangunannya, semakin ringan berarti semakin kecil gaya inersia yang bekerja dalam elemen struktur tersebut.Beban yang terjadi pada suatu bangunan juga tergantung pada keadaan (features) dari bangunan rersebut, yakni fleksibilitasnya, beratnya dan behan bangunan untuk konstruksinya. Biasanya suatu bangunan yang fIeksibel akan menerima beban gempa yang lebih kecil dibandingkan bangunan yang lebih kaku. Bangunan yang lebih ringan akan menerima beban gempa yang lebih kecil dari pada bangunan yang berat dan bangunan yang kenyal akan menyerap beban gempa yang lebih kecil dari pada bangunan yang getas yang mana dalam keadaan pengaruh gempa akan tetap elastis atau runtuh secara mendadak.Disini,bangunan dari kayu digolongkan sebagai bangunan yang kenyal.Kekenyalan dapat diciptakan dalam struktur kayu dengan menggunakan alat penyambung yang kenyal pada tiap-tiap hubungan elemen stuktur kayu tersebut.
1.2. Perumusan MasalahPermasalahan yang diajukan yaitu: Rencana bangunan konstruksi tahan gempa dengan menggunakan metode sambungan lubang dan takikan dengan pasak. Bagaimana perilaku dan kinerja bangunan yang menggunakan sambungan lubang dan takikan dengan pasak dalam menghadapi beban akibat gempa.
1.3. Tujuan dan ManfaatBerdasarkan rumusan masalah yang ingin diselesaikan maka tujuan yang akan dicapai adalah memperoleh Perilaku Bangunan yang Menggunakan Sambungan Lubang dan Takikan dengan Pasak Terhadap Beban Gempa,gambaran pengaruh pembebanan pada struktur penahan gaya lateral terhadap gaya gempa. Selain itu juga diharapkan ini bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan tentang kinerja sambungan tersebut terhadap suatu konstruksi bangunan berbahan kayu.
1.4. Metode PenulisanProposal ini dibuat dengan menggunakan metode studi pustaka. Studi Pustaka dilakukan dengan mengumpulkan literatur-literatur yang berhubungan dengan bangunan tahan gempa.
BAB IIDESAIN BANGUNAN UKURAN SEBENARNYA ( UKURAN DENAH 6M X9M), 2 LANTAI
2.1. Dasar Teori PerancanganRumah Adat MbojoBentuk dan jenis rumah Bima hampir sama dengan rumah tradisional Makassar dan Bugis. Di Bima dikenal dua jenis rumah yaitu Uma Panggu Ceko dengan gaya arsitektur tradisional Makassar dan Uma Panggu Paa gaya arsitektur tradisional Bugis. Dari dua jenis rumah itu, sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar. Pada tiang Uma Ceko dipasang dua buah ceko(siku) untuk menunjang kekuatan pengapit (Nggapi). Sedangkan pada tiang Uma Paa tidak dipasang Ceko (Siku), pengapit pada Uma Paa terdiri dari sepasang Kayu. Sebaliknya Nggapi(Pengapit ) Uma Ceko terdiri dari dua buah kayu yang akan ditopang oleh Ceko(Siku).Ukuran atau jumlah bilik rumah Bima tergantung jumlah tiangnya yaitu Sampuru Ini Rii (Enam Belas Tiang), Sampuru Dua RiI (Dua Belas Tiang), Ciwi RiI (Sembilan tiang), Ini RiI ( Enam Tiang). Rumah enam belas tiang memiliki panjang sekitar sembilan meter dan lebar sekitar 6 meter. Yang dua Belas tiang memiliki panjang sekitar 8 meter dan lebar 5 meter. Untuk yang sembilan dan enam tiang ukuran panjang dan lebarnya disesuaikan secara ideal dengan tinggi tiang dan jumlah kamar atau biliknya. Rumah Enam Belas Tiang memiliki 4 bilik atau kamar yang di sebut RO. RO Tando berfungsi sebagai tempat pelaksanaan upacara. Pada Saat tertentu digunakan untuk kamar tidur Tamu. Ro Dei (Ruang Dalam) untuk tempat tidur Ayah Ibu. Ro Do (Ruang Selatan) terdiri dari dua bilik yaitu untuk tempat tidur anak-anak putera. Pada umumnya anak gadis tidur dan beristirahat di Pamoka (Loteng) sambil menenun dan menyulam. Kalaupun posisi rumah menghadap barat-timut, maka Ro Do disebut Ro Ele(Ruang Timur). Jadi nama ruang(bilik) ketiga dan ke empat tergantung dari arah berdirinya rumah. Idealnya Rumah harus menghadap arah barat-timur.Pada umumnya semua rumah dibuat dari kayu jati dan kayu hutan yang bermutu, kuat dan tahan lama. Atap rumah cukup beragam, disesuaikan dengan status sosial ekonomi para pemiliknya. Tapi untuk rumah Bima yang lama semuanya menggunakan alang-alang yang dirajut tebal. Bagi yang kurang mampu, beratap ilalang. Bagi yang tergolong mampu, memakai atap Sante(sejenis sire dari bambu), Genteng, seng, dan khusus Istana Bima beratap Sire yang dibuat dari potongan kayu besi yang sudah dibelah-belah.Sudah menjadi ketentuan adat, bahwa setiap rumah tradisional Bima memiliki Sancaka (Serambi atau Beranda) yang terdiri dari : Sancaka Tando(Serambi Depan) untuk para tamu dan tempat istirahat Ayah beserta anak laki-lakinya. Sancaka Riha(Dapur), berfungsi sebagai dapur dan tempat menyimpan barang pecah belah. Sancaka Wela(Serambi Samping), berfungsi sebagai tempat istirahat para anggota keluarga.Khusus rumah keluarga besar Istana atau golongan bangsawan, di serambi depan dibuat satu bangunan yang bernama Sampana berperan sebagai tangga dan disamping kiri kanannya berfungsi untuk tempat duduk. Ciri khas lain yang membedakan rumah rakyat dengan rumah keluarga bangsawan yaitu jumlah jenjang atap bagian depan dan belakang (Sarinci Uma). Kalau jenjang atau Sarinci terdiri dari tiga tingkat berarti pemilik rumah adalah bangsawan tinggi. Kalau dua tingkat berarti rumah bangsawan menengah. Kalau tutupan Sarincinya hanya satu, berarti rumah rakyat biasa.
Gambar 2.1. Rumah Tradisional Suku Mbojo2.1. Kriteria Perancangan2.2.1. MaterialTabel 2.1. Daftar MaterialMaterial
Kayu Kelas
Semen
Pasir beton
Koral beton
Penutup Atap (Genteng Metal)
2.2.2. Alat SambungAlat sambung yang digunakan pada bangunan ini menggunakan Sambungan Lubang dan Takikan dengan Pasak.
2.2.3. BebanBeban yang bekeja pada bangunan ini yaitu beban sendiri yang diakibatkan oleh berat material yang digunakan, beban hidup yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, beban angin yang diakibatkan oleh angin,beban hujan yang diakibatkan oleh hujan, beban gempa yang diakibatkan oleh gempa.
2.2.4. Peraturan Yang DigunakanDalam perhitungan bangunan ini, peraturan yang digunakan mengacu pada PKKI.
2.2.5. Metodologi PerancanganPada perancangan bangunan ini, balok dibuat dari kayu ukuran 10/20 dan 8/16 kelas kuat II, sedangkan untuk kolom, kayu yang dipakai sama dengan jenis kayu pada balok, yaitu kayu kelas II dengan menggunakan ukuran 20/20
2.2. Sistem StrukturSistem struktur yang digunakan dalam pembuatan bangunan ini adalah system portal. Portal adalah suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian struktur yang saling berhubungan yang berfungsi menahan beban sebagai suatu kesatuan lengkap yang berdiri sendiri dengan atau tanpa dibantu oleh diafragma-diafragma horisontal atau sistem-sistem lantai.Pada dasarnya sistem struktur bangunan terdiri dari 2, yaitu :1. Portal terbuka, dimana seluruh momen-momen dan gaya yang bekerja pada konstruksi ditahan sepenuhnya oleh pondasi,sedangkan sloof hanya berfungsi untuk menahan dinding saja.Pada portal terbuka kekuatan dan kekakuan portal dalam menahan beban lateral dan kestabilannya tergantung pada kekuatan dari elemen-elemen strukturnya.2. Portal tertutup, dimana momen-momen dan gaya yang bekerja pada konstruksi ditahan terlebih dahulu oleh sloof/beam kemudian diratakan,baru sebagian kecil beban dilimpahkan ke pondasi. Sloof /beam berfungsi sebagai pengikat kolom yang satu dengan yang lain untuk mencegah terjadinya Differential Settlement.
Tabel 2.2. Hasil Analisis Dengan Program SAP 2000TABLE: Element Forces Frames
FrameStationOutputCaseCaseTypePV2M3
TextmTextTextKgfKgfKgf-m
10DEADLinStatic797.44300.82766.07
11.8DEADLinStatic797.44300.82224.59
13.6DEADLinStatic797.45300.82-316.88
20DEADLinStatic328.66264.81421.42
21.8DEADLinStatic328.66264.81-55.24
23.6DEADLinStatic328.67264.81-531.89
30DEADLinStatic-0.02553398.36883.12
31.8DEADLinStatic-0.02106398.36166.07
33.6DEADLinStatic-0.0166398.36-550.98
40DEADLinStatic-0.0128470.38785.16
41.8DEADLinStatic-0.008335470.38-61.53
43.6DEADLinStatic-0.003871470.38-908.22
50DEADLinStatic-797.48300.82766.07
51.8DEADLinStatic-797.48300.82224.59
53.6DEADLinStatic-797.47300.82-316.88
60DEADLinStatic-328.68264.81421.42
61.8DEADLinStatic-328.67264.81-55.24
63.6DEADLinStatic-328.67264.81-531.89
70DEADLinStatic264.81328.67531.89
70.5DEADLinStatic264.81328.67367.56
71DEADLinStatic264.81328.67203.23
71.5DEADLinStatic264.81328.6738.89
72DEADLinStatic264.81328.67-125.44
72.5DEADLinStatic264.81328.67-289.78
73DEADLinStatic264.81328.67-454.11
80DEADLinStatic735.19328.67454.11
80.5DEADLinStatic735.19328.67289.78
81DEADLinStatic735.19328.67125.44
81.5DEADLinStatic735.19328.67-38.89
82DEADLinStatic735.19328.67-203.23
82.5DEADLinStatic735.19328.67-367.56
83DEADLinStatic735.19328.67-531.89
90DEADLinStatic36.01468.79638.3
90.5DEADLinStatic36.01468.79503.91
91DEADLinStatic36.01468.79269.51
91.5DEADLinStatic36.01468.7935.12
92DEADLinStatic36.01468.79-199.28
92.5DEADLinStatic36.01468.79-433.68
93DEADLinStatic36.01468.79-568.07
100DEADLinStatic-36.01468.79668.07
100.5DEADLinStatic-36.01468.79433.67
101DEADLinStatic-36.01468.79199.28
101.5DEADLinStatic-36.01468.79-35.11
102DEADLinStatic-36.01468.79-269.51
102.5DEADLinStatic-36.01468.79-503.91
103DEADLinStatic-36.01468.79-738.3
2.3. Modelisasi Struktur
Gambar 2.3. Model Struktur Pembebanan Arah Melintang
Gambar 2.4. Model Struktur Pembebanan Arah Memanjang
2.4. Analisa StrukturDalam menganalisa struktur dari model bangunan ini, kami menggunakan program SAP 2000.Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 2.2..
46
Tabel 2.3. Perhitungan Batang TarikBatangMomen M (cm)Tarik S (cm)Penampang=str/sltWn=1/6bh2 = SFn)+(Wn)tr ijinKontrol
b (cm)h (cm)Luas Fn (cm2)
176607797.442020400.0000.851333.33350.83185Aman
122459797.442020400.0000.851333.33316.31185Aman
131688797.452020400.0000.851333.33322.19585Aman
242142328.662020400.0000.851333.33327.68785Aman
25524328.662020400.0000.851333.3334.34385Aman
253189328.672020400.0000.851333.33334.73085Aman
753189264.811020200.0000.85666.66769.14085Aman
736756264.811020200.0000.85666.66748.18885Aman
720323264.811020200.0000.85666.66727.23685Aman
73889264.811020200.0000.85666.6676.28385Aman
712544264.811020200.0000.85666.66717.31885Aman
728978264.811020200.0000.85666.66738.27185Aman
745411264.811020200.0000.85666.66759.22385Aman
845411735.191020200.0000.85666.66761.57585Aman
828978735.191020200.0000.85666.66740.62385Aman
812544735.191020200.0000.85666.66719.67085Aman
83889735.191020200.0000.85666.6678.63485Aman
820323735.191020200.0000.85666.66729.58885Aman
836756735.191020200.0000.85666.66750.54085Aman
853189735.191020200.0000.85666.66771.49285Aman
96383036.011020200.0000.85666.66781.56385Aman
95039136.011020200.0000.85666.66764.42985Aman
92695136.011020200.0000.85666.66734.54385Aman
9351236.011020200.0000.85666.6674.65885Aman
91992836.011020200.0000.85666.66725.58885Aman
94336836.011020200.0000.85666.66755.47485Aman
95680736.011020200.0000.85666.66772.60985Aman
Tabel 2.4. Perhitungan Batang TekanBatangPanjang Bentang L (cm)Momen M (kg.cm)Gaya Batang Penampang=str/sltWn=1/6bh2I = 1/12bh3imin = (I/Fbr)0.5tabel PKKI)interpolasi tabel PKKI)
bhLuas Fbr
336088312-0.0320204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
336016607-0.0220204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
336055098-0.0220204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
436078516-0.0120204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
43606153-0.0120204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
4360908220.0020204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
536076607-797.4820204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
536022459-797.4820204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
536031688-797.4720204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
636042142-328.6820204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
63605524-328.6720204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
636053189-328.6720204000.251333.33313333.3335.77462.3541.707
1030066807-36.0110202000.25666.6676666.6675.77451.9621.529
1030043367-36.0110202000.25666.6676666.6675.77451.9621.529
1030019928-36.0110202000.25666.6676666.6675.77451.9621.529
103003511-36.0110202000.25666.6676666.6675.77451.9621.529
1030026951-36.0110202000.25666.6676666.6675.77451.9621.529
1030050391-36.0110202000.25666.6676666.6675.77451.9621.529
1030063830-36.0110202000.25666.6676666.6675.77451.9621.529
= S.Fn)+(Wn)tk ijinKontrol
16.55825Aman
3.11425Aman
10.33125Aman
14.72225Aman
1.15425Aman
17.02925Aman
10.96125Aman
0.80825Aman
2.53825Aman
6.49925Aman
-0.36725Aman
8.57025Aman
24.77725Aman
15.98725Aman
7.19825Aman
1.04125Aman
9.83125Aman
18.62125Aman
23.66125Aman
Tabel 2.5. Perhitungan Simpangan BentangBatangMomen M (kg.m)Elastisitas Kayu Kelas E (kg/cm2)Inersia I (cm4)PenampangPanjang Batang L (cm)Simpangan M.L2(6x3EI)Simpangan Izin fmax = L/300
bh
17660710000013333.33320203600.4136781.200
12245910000013333.33320203600.1211.200
1-3168810000013333.33320203600.1711.200
24214210000013333.33320203600.2281.200
2-552410000013333.33320203600.0301.200
2-5318910000013333.33320203600.2871.200
38831210000013333.33320203600.4771.200
31660710000013333.33320203600.0901.200
3-5509810000013333.33320203600.2981.200
47851610000013333.33320203600.4241.200
4-615310000013333.33320203600.0331.200
4-9082210000013333.33320203600.4901.200
57660710000013333.33320203600.4141.200
52245910000013333.33320203600.1211.200
5-3168810000013333.33320203600.1711.200
64214210000013333.33320203600.2281.200
6-552410000013333.33320203600.0301.200
6-5318910000013333.33320203600.2871.200
7531891000006666.66710203000.3991.000
7367561000006666.66710203000.2761.000
7203231000006666.66710203000.1521.000
738891000006666.66710203000.0291.000
7-125441000006666.66710203000.0941.000
7-289781000006666.66710203000.2171.000
7-454111000006666.66710203000.3411.000
8454111000006666.66710203000.3411.000
8289781000006666.66710203000.2171.000
8125441000006666.66710203000.0941.000
8-38891000006666.66710203000.0291.000
8-203231000006666.66710203000.1521.000
8-367561000006666.66710203000.2761.000
8-531891000006666.66710203000.3991.000
9638301000006666.66710203000.4791.000
9503911000006666.66710203000.3781.000
9269511000006666.66710203000.2021.000
935121000006666.66710203000.0261.000
9-199281000006666.66710203000.1491.000
9-433681000006666.66710203000.3251.000
9-568071000006666.66710203000.4261.000
10668071000006666.66710203000.5011.000
10433671000006666.66710203000.3251.000
10199281000006666.66710203000.1491.000
10-35111000006666.66710203000.0261.000
10-269511000006666.66710203000.2021.000
10-503911000006666.66710203000.3781.000
10-638301000006666.66710203000.4791.000
Catatan: Perhitungan dilakukan dengan beban 1000 Kg untuk setiap frame. Karena frame yang dimiliki sebanyak 4 buah, maka bangunantersebut mampu menahan beban sebesar 4000 Kg.Berdasarkan perhitungan dengan pedoman PKKI didapatkan hasil: Kontrol Tegangan izin Tarik dan Tekan Aman Kontrol Simpangan Bentang Aman
2.5. Desain Komponen StrukturKomponen Struktur1. Pondasi menggunakan umpak atau tiang beton dengan ukuran 30 x 302. Kolom menggunakan kayu dengan ukuran 20/20.3. Balok menggunakan kayu dengan ukuran 10/20, merupakan kayu kelas II, ukuran yang digunakan disesuaikan dengan ukuran kayu yang terdapat di pasaran4. Lantai menggunakan papan kayu kelas II, dengan ukuran 3/30.5. Rangka Atap Kuda-kuda menggunakan kayu kelas II, dengan ukuran kayu 6/12 Gording menggunakan kayu kelas II, dengan ukuran kayu 6/126. Penutup AtapPenutup atap yang digunakan yaitu Genteng Metal.
BAB DESAIN MODEL BANGUNAN GEDUNG (UKURAN DENAH 1M X 1,5M),2 LANTAI
3.1 Dasar Teori ModelDalam pemodelan ini kami mengadopsi unsur-unsur yang terdapat pada rumah tradisional suku Mbojo terutama pada bagian atap yang sedikit dikombinasikan dengan bentuk atap limas guna untuk memperoleh konsep yang lebih luas yakni konsep nusantara yang identik dengan keanekaragaman kebudayaan. Bangunan ini menggunakan konstruksi kayu dengan tujuan untuk menahan beban-beban geser atau gempa.Konstruksi ini tidak menekankan kekuatan pada dasarnya atau pondasinya melainkan menekankan kekuatan pada setiap sudut-sudut rumah karena bagian-bagian tersebutlah yang paling besar menerima gaya geser dibandingkan bagian lain. Konstruksi yang dipilih untuk setiap sudut tersebut merupakan sambungan gabungan yaitu Sambungan Lubang dan Sambungan Takikan dengan pasak.
3.2 Kriteria Perancangan3.2.1 MaterialMaterial dan peralatan yang digunakan dalam model bangunan ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:Tabel 3.1. Daftar MaterialMaterialPeralatan
Plywood 12mm; 6mm; 3mmPalu Kayu, Karet, Cakar
Papan Kelas Kuat IIObeng
Kayu Kasau Kelas IIKlem F
Multiplex Pneumatic Nail
AksesorisScrew Driver
Kayu Kasau 5/7 (Kelas Kuat )Kunci Pas
LemMesin Bor
AmplasSiku
PolyturPenggaris
Dempul KayuPensil
KafiGergaji
3.2.2 Alat SambungAlat sambung yang digunakan dalam pemodelan bangunan ini merupakan penggabungan dari dua buah sambungan yaitu Sambungan Lubang dan Sambungan Takikan dengan pasak. 3.2.3 Rangka AtapRangka atap yang digunakan dalam pemodelan ini mengadopsi bentuk atap rumah suku Mbojo yang dikombinasikan dengan bentuk atap limas terpancung.
3.2.4 Beban UjiDalam perancangan beban untuk pemodelan ini digunakan beban 20 Kg untuk setiap portal, karena bangunan ini memiliki empat portal yang sama, maka bangunan tersebut dapat menahan empat kali 20 Kg beban atau sama dengan 80 Kg beban maksimal.3.2.5 Metodologi PerancanganPada perancangan pemodelan ini, balok dibuat dari kayu kasau ukuran 5/7 kelas kuat II yang dibuat menjadi ukuran 1,6 x 3,3 cm, sedangkan untuk kolom, kayu yang dipakai sama dengan jenis kayu yang digunakan untuk balok dan dibuat menjadi 3,3 x 3,3 cm.
3.3 Sistem StrukturPenampang: Ukuran Kolom:3.3 x 3.3 cm Ukuran Balok Memanjang:1.6 x 3.3 cm Ukuran Balok Melintang:1.3 x 2.6 cm Ukuran balok Kuda-kuda:1 x 2 cm Gording:1 x 2 cm
Gambar 3.2. Pembebanan Model Bangunan
Tabel 3.2. Hasil Analisis Dengan Program SAP 2000TABLE: Element Forces - Frames
FrameStationOutputCaseCaseTypePV2M3
TextmTextTextKgfKgfKgf-m
10DEADLinStatic15.856.032.58
10.3DEADLinStatic15.856.030.77
10.6DEADLinStatic15.856.03-1.04
20DEADLinStatic6.565.281.40
20.3DEADLinStatic6.565.28-0.18
20.6DEADLinStatic6.565.28-1.77
30DEADLinStatic0.047.962.97
30.3DEADLinStatic0.047.960.58
30.6DEADLinStatic0.047.96-1.81
40DEADLinStatic0.039.42.61
40.3DEADLinStatic0.039.4-0.21
40.6DEADLinStatic0.039.4-3.03
50DEADLinStatic-15.896.012.58
50.3DEADLinStatic-15.896.010.78
50.6DEADLinStatic-15.896.01-1.03
60DEADLinStatic-6.595.321.41
60.3DEADLinStatic-6.595.32-0.18
60.6DEADLinStatic-6.595.32-1.78
70DEADLinStatic0.759.292.44
70.5DEADLinStatic0.759.29-2.21
80DEADLinStatic-0.699.32.21
80.5DEADLinStatic-0.699.3-2.44
90DEADLinStatic5.286.561.77
90.5DEADLinStatic5.286.56-1.51
100DEADLinStatic14.686.591.52
100.5DEADLinStatic14.686.59-1.78
3.4 Modelisasi StrukturGambar 3.3. Model Strutur
3.5 Analisa StrukturDalam menganalisa struktur dari model bangunan ini, kami menggunakan program SAP 2000.Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.3. Perhitungan Batang TarikBatangMomenTarik SPenampang=str/sltWn=1/6bh2 = SFn)+(Wn)tr ijinKontrol
b (cm)h (cm)Luas Fn (cm2)
125815.853.33.310.8900.855.9895038.07085Aman
17715.853.33.310.8900.855.9895012.38385Aman
110415.853.33.310.8900.855.9895016.21585Aman
21406.563.33.310.8900.855.9895020.47085Aman
2186.563.33.310.8900.855.989503.15785Aman
21776.563.33.310.8900.855.9895025.72185Aman
32970.043.33.310.8900.855.9895042.15385Aman
3580.043.33.310.8900.855.989508.23585Aman
31810.043.33.310.8900.855.9895025.69185Aman
42610.033.33.310.8900.855.9895037.04285Aman
4210.033.33.310.8900.855.989502.98385Aman
43030.033.33.310.8900.855.9895043.00385Aman
72440.751.63.35.2800.852.9040071.56185Aman
72210.751.63.35.2800.852.9040064.82985Aman
91775.281.63.35.2800.852.9040052.80885Aman
91515.281.63.35.2800.852.9040045.19885Aman
1015214.681.63.35.2800.852.9040047.27185Aman
1017814.681.63.35.2800.852.9040054.88185Aman
Tabel 3.4. Perhitungan Batang TekanBatangPanjang Bentang L MomenGaya Batang Penampang=str/sltWn=1/6bh2I = 1/12bh3imin = (I/Fbr)0.5tabel PKKI)interpolasi tabel PKKI)
bhLuas Fbr
56025815.893.33.310.890.255.9909.8830.95362.9841.719
5607815.893.33.310.890.255.9909.8830.95362.9841.719
56010315.893.33.310.890.255.9909.8830.95362.9841.719
6601416.593.33.310.890.255.9909.8830.95362.9841.719
660186.593.33.310.890.255.9909.8830.95362.9841.719
6601786.593.33.310.890.255.9909.8830.95362.9841.719
8602210.691.63.35.280.252.9044.7920.95362.9841.719
8602440.691.63.35.280.252.9044.7920.95362.9841.719
= S.Fn)+(Wn)tk ijinKontrol
13.27825Aman
5.76425Aman
6.80825Aman
6.92625Aman
1.79225Aman
8.47025Aman
19.25025Aman
21.23025Aman
Tabel 3.5. Perhitungan Simpangan BentangBatangMomen M (kg.m)Elastisitas Kayu Kelas E (kg/cm2)Inersia I (cm4)PenampangPanjang Batang L (cm)Simpangan M.L2(6x3EI)Simpangan Izin fmax = L/300
bh
12581000009.8833.33.3600.0520.200
1771000009.8833.33.3600.0160.200
1-1041000009.8833.33.3600.0210.200
21401000009.8833.33.3600.0280.200
2-181000009.8833.33.3600.0040.200
2-1771000009.8833.33.3600.0360.200
32971000009.8833.33.3600.0600.200
3581000009.8833.33.3600.0120.200
3-1811000009.8833.33.3600.0370.200
42611000009.8833.33.3600.0530.200
4-211000009.8833.33.3600.0040.200
4-3031000009.8833.33.3600.0610.200
52581000009.8833.33.3600.0520.200
5781000009.8833.33.3600.0160.200
5-1031000009.8833.33.3600.0210.200
61411000009.8833.33.3600.0290.200
6-181000009.8833.33.3600.0040.200
6-1781000009.8833.33.3600.0360.200
72441000004.7921.63.3500.0710.167
7-2211000004.7921.63.3500.0640.167
82211000004.7921.63.3500.0640.167
8-2441000004.7921.63.3500.0710.167
91771000004.7921.63.3500.0510.167
9-1511000004.7921.63.3500.0440.167
101521000004.7921.63.3500.0440.167
10-1781000004.7921.63.3500.0520.167
Catatan: Perhitungan dilakukan dengan beban 20 Kg untuk setiap frame. Karena frame yang di,iliki sebanyak 4 buah, maka bangunan tersebut mampu menahan beban sebesar 80 Kg.Berdasarkan perhitungan dengan pedoman PKKI didapatkan hasil: Kontrol Tegangan izin Tarik dan Tekan Aman Kontrol Simpangan Bentang Aman
3.6 Desain Komponen StrukturGambar 3.4.Detail Komponen Struktur
3.7 Desain Sistem Sambungan Komponen Struktur dan AntarKomponen StrukturSistem sambungan komponen struktur untuk model bangunan ini merupakan penggabungan dari dua buah sambungan yaitu Sambungan Lubang dan Sambungan Takikan dengan pasak. Konstruksi tersebut digunakan pada setiap sudut-sudut bangunan, tujuannya yaitu sebagai penahan gaya geser yang didesain dengan menggunakan dua buah pasak yang dibuat siku dan saling berlawanan sehingga konstruksi tersebut dapat menahan gaya geser dari dua arah. Sambungan digunakan dalam proses penyambungan kolom dan balok. Sedangkan untuk konstruksi lantainya digunakan pen sebagai alat sambung dan pasak sebagai pengaku antara sambungan kolom dan lantai.
Gambar 3.5. Detail Pertemuan Balok Dan Kolom
Gambar 3.6. Detail Sambungan AntarKolom
3.8 Desain Sistem Sambungan Kolom Dengan Lantai DasarSistem sambungan kolom dengan lantai dasar untuk model bangunan ini adalah dengan membuat lubang (takikan) pada setiap tumpuan kolom sehingga antara kolom dengan lantai dasar bisa lebih kaku, kuat dan mampu menahan gaya geser bila di bandingkan dengan kolom tanpa takikan.
3.9 Berat Struktur Model Bangunan RencanaMenurut analisis kami, berat bangunan yang direncanakan kurang lebih 70 kg
3.10 Simpangan Horizontal Rencana Untuk Beban Dorong Dan Beban Tarik (1 Siklus Pembebanan)Simpangan Horizontal dari bangunan yang kami rencanakan adalah kurang lebih 1 mm.
3.11 Perkiraan Kurva Histeretik 1 (satu) Siklus Pembebanan Bolak Balik (Dorong dan Tarik)
3.12 Waktu Pelaksanaan Konstruksi RencanaWaktu pelaksanaan konstruksi rencana diperkirakan 5 minggu.
3.13 Rencana Anggaran Biaya
NoUraian PekerjaanMaterialJumlahSatuanHarga SatuanJumlah Harga
1Pekerjaan lantaiplywood 12 mm1Lbr Rp 250,000.00 Rp 250,000.00
plywood 6 mm1Lbr Rp 70,000.00 Rp 70,000.00
2Pekerjaan kolomKayu usuk 5/7 (kelas )5Btg Rp 90,000.00 Rp 450,000.00
3Pekerjaan balok dan ring balokKayu usuk 5/7 (kelas )9Btg Rp 90,000.00 Rp 810,000.00
4Pekerjaan dindingTaekwood4Btg Rp 48,000.00 Rp 192,000.00
5Pekerjaan kusen dan aksesorisPapan 3/20 x400 cm (kelas )1Lbr Rp 120,000.00 Rp 120,000.00
Aksesoris1Lump sum Rp 200,000.00 Rp 200,000.00
6Pekerjaan atapTaekwood4Lbr Rp 48,000.00 Rp 192,000.00
Kayu usuk 5/7 (kelas )1Ikat Rp 90,000.00 Rp 90,000.00
7FinishingLem G9bh Rp 8,000.00 Rp 72,000.00
Amplas2meter Rp 12,500.00 Rp 25,000.00
politur2kaleng Rp 58,000.00 Rp 116,000.00
kuas3bh Rp 9,000.00 Rp 27,000.00
kafi1pcs Rp 12,000.00 Rp 12,000.00
pelamir1kg Rp 24,000.00 Rp 24,000.00
Total Biaya Rp 2,650,000.00
BAB GAMBAR METODE PERAKITAN MODEL BANGUNAN GEDUNG (SOP)
LangkahKerja/urutan Gambar Metode Perakitan Model:1. Membuat alas bangunan (lantai dasar) berupa selembar multiplek tebal 12 mmyang telah diberi lukisan as bangunan dan titik-titik lobang kolom (lihat gambar 1).Gambar 12. Rangkai struktur portal kolom dan balok melintang, kemudiandipasangkan/diletakkan pada alas bangunan sesuai kode portal as 1, 2, 3 dan 4(lihat gambar 2)Gambar 2
3. Rangkai balok memanjang as A, B, dan C pada portal as 1, 2, 3 dan 4 sehinggatelah menjadi struktur ruang (lihat gambar 3)
Gambar 34. Kencangkan semua sambungan-sambungan pertemuan kolom dan balok(melintang dan memanjang) serta pengikatan kolom-kolom dan lantai dasar.5. Pasang tangga dan dinding-dinding dalam di lantai dasar (lihat gambar 4)
Gambar 46. Pasang lantai 1 (multiplek t = 6 mm) di atas balok-balok melintang (lihat gambar 5)
Gambar 57. Pasang dinding-dinding dalam di lantai 1, dinding luar lantai dasar dan dinding luar lantai 1 (lihat gambar 6)
Gambar 6
8. Susun rangkai atap di atas struktur balok (lihat gambar 7) Gambar 7
9. Pasang penutup atap (triplek t = 3 mm) pada rangka atap dengan paku (lihatgambar 8) dan Pasang asesoris atap dengan lem
Gambar 8
BAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka didapat beberapa kesimpulan antara lain:1. Perilaku struktur terhadap getaran gaya gempa berfrekuensi rendah dan akselerasi tinggi adalah struktur labil (secara visual terlihat bergetar hebat) dan mengalami deformasi, sambungan utuh dan disipasienergi terjadi di Sambungan Lubang dan Takikan dengan Pasak.2. Perilaku strutur terhadap getaran gaya gempa berfrekuensi rendah dan akselerasi rendah adalah struktur labil (secara visual terlihat bergetar hebat) dan mengalami deformasi,sambungan utuh dan disipasi energi terjadi pada sambungan.
5.2 SaranAdapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat bangunan tahan gempa antara lain:a. Perawatan berkala terhadap material kayu, komponen struktur dan konstruksi sambungan akan menjamin kehandalan kinerja struktur Rumah Limas untuk menghadapi getaran gempa.b. Penggunaan kayu dan rekayasa sambungannya sebagai konstruksi bangunan perlu dikembangkan untuk bangunan saat ini, terutama kebutuhan bentang lebar, inovasi metode membangun dan eksplorasi.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum. 1961. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5 PKKI 1961. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.http://tarunadadarasamawa.wordpress.com/rumah-adat-sumbawa/ diakses 10 Juli 2013 pukul 10.10 wita
LAMPIRAN Denah
Denah Lantai Dasar
Denah Lantai 1
Tampak
Tampak Depan
Tampak Belakang
Tamapak Samping Kiri
Tampak Samping Kanan
Potongan
Potongan A-A
Potongan B-B
Detail Sambungan
Detail Sambungan kolom balok arah memanjang
Detail Sambungan kolom balok arah melintang
Detail Sambungan balok lantai dan kuda-kuda
Daftar alat dan bahan penunjang dalam pengkonstruksian 1. Gergaji dua buah2. Paku triplek 0.25 kg3. Palu tiga buah4. Tang 5. Pisau6. Siku
top related