priscillia hillary makalah pbl blok 6
Post on 28-Dec-2015
76 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Makalah
Cerebellum
Priscillia Hillary
102013023 – E9
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Terusan Arjuna no. 6, Jakarta 11510
Telephone : (021) 5694-2061 (hunting)
Fax : (021) 563-1731
Email : priscillia.hillary@gmail.com
Abstrak
Abstract
Pendahuluan
Pembahasan
Nervi Craniales
Pada nervi craniales berisi berkas serat sensorik dan motorik yang memiliki fungsi
menginervasi otot - otot atau kelenjar dan membawa impuls dari reseptor sensorik atau
kombinasi jenis – jenis serat tersebut. Terdapat dua belas pasang saraf yang masing – masing
saraf membawa satu atau lebih dari lima komponen fungsional utama.
Saraf yang pertama adalah Olfactorius berupa saraf sensorik khusus (aferen viceral
khusus) yang merupakan sensasi penghidu, sensasi bau yang disebabkan oleh zat-zat berbau
yang disemprotkan di lingkungan. Saraf ini berasal dari epitelium olfaktori mukosa nasal.
Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori melalui foramen lamina cribosa dan
menjalar melaluli traktus olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (gyrus olfaktori) dan
corteks piriformis. Beberapa kelainan yang mempengaruhi olfactorius adalah anosmia yang
merupakan penyakit yang tidak bisa mencium sesuatu dikarenakan terjadi sesuai penuaan,
fraktur pada lamina cribosa dan tumor meninges dalam fossa cranii anterior yang menekan
bulbus atau tractus olfaktorius. Serta kelainan berupa halusinasi olfaktori yaitu lesi pada
lobus temporalis hemisfer cerebri dan epilepsi pada lobus temporalis.
Saraf yang kedua dalah Opticus berupa saraf sensorik khusus (aferen somatik khusus)
yang merupakan sensasi penglihatan. Impuls dari sel batang dan sel kerucut pada retina mata
dibawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optik. Setiap saraf optik keluar dari bola
mata pada bintik buta dan masuk ke rongga kranial melalui foramen optik. Serabut dari
bagian nassal pada setiap mata menyilang di bagian anterior hipotalamus untuk membentuk
chiasma opticus dan serabut pada bagian temporal setiap mata lewat tanpa bersilangan.
Seluruh serabut memanjang di tractus opticus, bersinapsis pada sisi lateral nuklei genikulasi
talamus, dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera
penglihatan.6
Saraf yang ketiga dalah Oculomotorius yang membawa dua serat saraf motorik
(eferen somatik umum) dan motorik visceral (eferen visceral umum). Saraf ini bercabang
menjadi dua divisi yaitu divisi superior yang mempersarafi otot m. levetor palpebrae dan
rectus superior. Sedangkan divisi inferior mempersarafi otot m,rectus media, m.rectus inferior
dan, oblique inferior. Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke
seluruh otot bola mata ( kecuali otot oblik superior dan rektus lateral). Ke otot yang membuka
kelopak mata, dan ke otot polos tertentu pada mata. Sedangkan Serabut sensorik membawa
informasi indera otot (kesadaran proprioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak.6
Saraf yang keempat adalah Trochlearis yang berupa serat saraf motorik somatik
(eferen somatik umum) dan proprioseptif ke m. oblique superior. Saraf ini memiliki nukleus
yang berada di caudal dari saraf opticus yang jalannya hampir sama dengan saraf opticus dan
merupakan saraf cranial paling kecil. Neuron motorik berasal dari langit langit otak tengah
dan membawa impuls ke otot oblik superior bola mata. Sedangkan serabut sensorik dari
spindel otot menyampaikan informasi indera otot dari otot oblik superior ke otak.6
Saraf keenam adalah Abducens yang berupa serat saraf mototrik somatik (eferen
somatik umum) dan proprioseptif ke m. rectus lateralis. Nukleusnya berada tepat di median
pons. Neuron motorik berasal dari sebuah nukleus pada pons yang menginservasi otot rektus
lateral mata. Sedangkan serabut sensorik membawa pesan propioseptif dari otot rektus lateral
ke pons.6
Saraf kelima adalah Trigeminus, saraf terbesar yang keluar dari aspek lateral pons
oleh akar sensorik besar (ganglion trigeminal) dan akar mototrik kecil. Saraf ini memiliki
empat nukleus, satu serat saraf mototrik (eferen visceral khusus) yang mempersarafi otot –
otot mastikasi dan tiga serat saraf sensorik (aferen somatik umum) terletak dalam ganglia
trigeminal (semiulnar) yang mempersarafi wajah, gigi, mulut, cavum nasi, lidah dan kelenjar.
Serat saraf sensorik ini akan bercabang menjadi tiga bagian yaitu Opthalamic nerve (Cranial
Nerve V1), Maxiliary nerve (Cranial Nerve V2) dan Mandibular nerve (Cranial Nerve V3).
Pada Cranial nerve V1 akan bercabang menjadi frontal nerve, lacrimal nerve, dan nasociliary
nerve. akan membawa informasi dari kelopak mata, sisi hidung, rongga nasal, dan kulit dahi
serta kepala. Pada cranial nerve V2 akan bercabang menjadi zygomatic nerve, intraorbital
nerve, dan superior alveolar nerve. Akan membawa informasi dari kulit wajah, rongga gigi
dan palatum. Pada cranial nerve V3 akan bercabang menjadi mandibular nerve,
auricolotemporal nerve, buccal nerve, lingual nerve, dan inferior alveolar nerve. Akan
membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang, dan area temporal kulit kepala.
Cedera pada saraf kelima yaitu berupa paralisis otot mastikasi, hilangnya kemampuan
merasakan sensasi taktil lembut, termal atau nyeri pada wajah serta hilangnya refleks kornea
dan refleks bersin. Cedera tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa penyebab yang berupa
trauma dental, herpes zoster, tumor kranial, tumor kepala dan leher dan lain – lain.
Saraf ketujuh adalah Facialis yang memiliki satu serat saraf sensorik dan tiga serat
saraf motorik. Neuron motorik terletak dalam nuklei pons. Neuron ini menginservasi otot
ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Sedangkan neuron sensorik
membawa informasi dari reseptor pengecap pada pertiga bagian anterior lidah.6 Cedera pada
saraf ketujuh diantaranya saraf mototriknya yang paling sering mengalami paralisis yang
terjadi pada otot – otot wajah, selain itu dapat juga lesi dekat ganglion geniculatum yang
mengakibatkan hilangnya fungsi mototrik ataupun pengecap dan otonom, serta lesi pada
sentral saraf ketujuh atau lesi pada sistem saraf pusat yang mengakibatkan paralisis otot
wajah inferior kontralateral. Beberapa cedera tersebut dapat disebabkan karena fraktur pada
os temporal, tumor otak, meningitis, atau virus herpes. Penyakit yang sering dijumpai karena
cedera pada saraf ketujuh adalah bell’s palsy yang terlihat seperti stroke pada muka.
Saraf kedelapan adalah Vestibulocochlearis yamg berfungsi sebagai saraf sensorik
khusus (aferen somatik khusus) yang merupakan sensasi khusus pendengaran dan
keseimbangan. Perjalanan saraf vestibular yaitu membawa informasi yang berkaitan dengan
ekullibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada
telinga dalam. Impuls menjalar sampai ke nuklei vestibular dalam medulla dan dikirim
kembali ke serebelum.6 sedangkan perjalanan saraf cochlearis atau auditori yaitu dengan
menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam Organ Corti telinga
dalam ke nuklei koklear pada medulla, ke kolikuliinferior, ke bagian medial nuklei genikulasi
pada talamus, dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal.6 Cedera pada saraf ke
tujuh dapat berupa tinitus, vertigo dan gangguan pendengaran atau tuli.
Saraf kesembilan adalah Glossopharyngeus yang berfungsi sebagai saraf sensorik
(aferen somatik umum, aferen visceral khusus dan umum), sebagai saraf mototrik (eferen
visceral khusus) dan sebagai saraf parasimpatis (eferen visceral umum). Perjalanan serat saraf
Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot untuk bicara dan menelan serta
kelenjar saliva parotid. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan
dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring;
neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam
pembuluh darah tertentu.6 Cabang dari glossopharyngeus adalah tympanicus nerve yang akan
bersinaps dengan ganglion oticum dan bersama dengan mandibularis nerve (V3) akan
mempersarafi glandula parotis.
Saraf kesepuluh adalah Vagus yang memiliki fungsi sensorik (aferen somatik umum,
aferen visceral khusus dan umum), fungsi mototrik (eferen visceral khusus) dam dan fungsi
parasimpatis. Neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, esofagus,
jantung dan visera abdominal ke medulla dan pons. Neuron motorik berasal dari dalam
medulla dan menginservasi hampir semua organ toraks dan abdomen.
Saraf kesebelas adalah Accessoris yang memiliki fungsi mototrik. Perjalanan saraf
kesebelas ini diawali dari nukleus ambiguus yang akan keluar melalui foramen jugulare
kemudian akan beranastomosis dengan saraf kesepuluh untuk menginervasi
m.sternocleidomastoideus dan m.trapezius.
Saraf kedua belas adalah hypoglossus yang berfungsi sebagai saraf motorik yang akan
menginervasi otot intrinsik dan ekstrinsik lidah. Saraf kedua belas ini memiliki nukleus yang
bernama nucleus hypoglossus yang perjalanannya akan keluar dari canalis hypoglossus.
pleksus cervicalis C1 dan C2 akan mempersarafi m.styloglossus, m.hypoglossus,
m.thyrohyoid, m.genioglossus dan geniohyoid, serta otot instrinsik lidah. Sedangkan pleksus
cervicalis C1, C2 dan C3 akan mempersarafi m.omohyoid serta m.sternothyroid dan
sternohyoid.
Winata H, modul.
Batang Otak
Batang otak merupakan daerah paling tua dan paling kecil di otak, bersambungan
dengan korda spinalis. Bagian ini mengatur dan mengontrol banyak proses untuk
mempertahankan hidup, misalnya bernapas, sirkulasi pencernaan. Proses-proses diatas
disebut proses vegetatif. Struktur batang otak berada pada bagian posterior otak. Batang otak
merupakan sebutan untuk kesatuan dari tiga struktur medulla oblongata, pons dan
mesencephalon. Pada gerak volunter, batang otak merupakan jalur yang dilalui impuls
rangsang sebelum mencapai cerebrum. Impuls rangsan dihantarkan oleh traktus ascendentes
(serat-serat saraf yang menghantarkan impuls ke otak) untuk diolah di otak, lalu impuls
respon dihantarkan oleh traktus descendentes (serat-serat saraf yang menghantarkan impuls
menjauhi otak). Pada perbatasan antara batang otak dan medulla spinalis terjadi deccusatio
(penyilangan) serat-serat kortikospinal (serat-serat saraf descendentes dari cerebrum ke
medulla spinalis) serat-serat kortikospinal dari otak kiri menyilang ke bagian kanan medulla
spinalis dan serat dari otak kanan menyilang ke bagian kiri. Penyilangan ini menyebabkan
bagian tubuh kanan dikendalikan oleh otak kiri dan bagian tubuh kiri dikendalikan oleh otak
kanan. Batang otak merupakan tempat melekatnya seluruh saraf kranial, kecuali saraf I dan II
yang menempel pada cerebrum. Batang otak terdiri dari tiga bagian utama yaitu
mesencephalon, pons dan medulla oblongata.
Syaifuddin, 2001, Fungsi Sistem Tubuh Manusia, Jakarta : Widya medika.
Mesencephalon atau otak tengah (disebut mid brain) adalah bagian teratas dari batang
otak yang menghubungkan otak besar dan otak kecil. Mesencephalon terdiri dari banyak
nuklei dan berkas serabut saraf asenden desenden, bentuk konus dan berhubungan dengan
pons disebelah superior serta medulla spinalis disebelah inferior. Merupakan batang otak
yang pendek dan terkontriksi, yang menghubungkan pons dan cerebelum. Fungsi dari
mesencephalon adalah sebagai jalur penghantar dan pusat refleks dan juga berfungsi dalam
mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan
tubuh dan pendengaran. Mesecephalon terdiri atas 4 bagian yang menonjol keatas, 2
disebelah atas yang disebut korpus kuadrigeminus superior, 2 disebelah bawah yang disebut
kuadrigeminus inferior. Mesencephalon mempunyai serat-serat saraf nervus trochclearis yang
bertugas untuk membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata, serta memutar
mata dan pusat mata. Bagian-bagian mesencephalon yaitu korpora kuadrigemina adalah
kolikulus superior (berkaitan dengan refleks visual) dan inferior (berkaitann dengan refleks
auditori), pedunkulus cerebralis adalah 2 berkas serabut silindris yang terbentuk dari traktus
ascenden dan descenden yang membentuk bagian dasar mesencephalon, serta bagian yang
mengandung aquaductus sylvius adalah saluran yang menghubungkan ventrikel dengan
ventrikel lainnya.
Didalam mesencephalon mengandung nuklei saraf kranial III, IV dan V. Terdapat
juga substansi nigra , yakni area neuron berpigmen yang penting dalam fungsi motorik.
Selain itu ada juga nukleus merah, yaitu masa neuron merah muda berbentuk oval yang
berperan dalam tonus otot dan postur. Diencephalon, yaitu bagian otak paling atas diantara
cerebelum dengan mesencephalon, yaitu kumpulan sel saraf yang terdapat dibagian depan
lobus temporalis dan terdapat kapsula interna yang menghadap kesamping. Fungsi dari
diencephalon yaitu vasokontruktor yaitu mengecilkan pembuluh darah, respiratori yaitu
membantu pernapasan, mengontrol gerakan refleks dan membantu pekerjaan jantung.
Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama
dengan formatio reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur. Pons
terletak dianterior cerebelum, inferior dari mesencephalon dan superior dari medulla
oblongata. Pons memiliki banyak serabut yang berjalan transversal pada permukaan
anteriornya yang menghubungkan kedua hemisfer cerebeli, banyak nuklei dan serabut saraf
asenden dan desenden. Pons terdiri substansi alba dan menghubungkan medulla dengan
berbagai bagian otak melalui pendunkulus cerebralis. Pons merupakan pusat respiratori,
mengatur frekuensi dan kedalaman pernapasan serta terdapat nuklei saraf kranial 5,6,7 dan 8.
Pons varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan sum-sum tulang belakang. Jembatan varol terletak didepan
cerebelum diantara otak tengah dan medulla oblongata. Pada jembatan varol terdapat
premotoksid yang mengatur gerakan penapasan dan refleks.
Medulla oblongata merupakan bagian yang menghubungkan antara prosencephalon
dan rhombencephalon, terdapat rongga sempit di mesencephalon yang disebut aquaductus
cerebri yang menghubungkan ventrikulus tertius dengan ventrikulus quartus. Pada medulla
oblongata terdapat banyak nuklei yang berfungsi menyalurkan serabut saraf asenden dan
desenden. Memiliki panjang sekitar 3 sampai 4 centimeter, berawal dari pons foramen
magnum. Bagian depan, medulla adalah pyramid (tonjolan substansi putih, yang merupakan
lanjutan dari akson pada pedunkulus cerebri). Pada bagian belakang medulla oblongata
terdapat sebagian lanjutan traktus sensorik. Nuklei merupakan pusat pemancar informasi
yang dikirim ke pusat otak yang lebih tinggi atau ke cerebelum. Pusat medulla adalah nuklei
yang berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekuensi jantung, tekanan darah,
pernapasan, batuk, menelan, dan muntah. Dalam medulla terdapat nuklei saraf kranial 9, 10,
11 dan 12 medulla oblongata atau sum-sum sambung berfungsi menghantar impuls untuk
yang datang dari medulla spinalis menuju ke otak. Medulla oblongata merupakan bagian dari
batang otak yang paling bawah yang menghubungkan pons varoli dengan medulla spinalis.
Medulla oblongata juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat penceranan dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, medulla oblongata juga mengatur gerak refleks yang lain seperti
batuk, bersin, dan berkedip.
Decussatio pyramid terletak di area superior medulla spinalis. Pyramid menonjol
keluar karena 80% serabut pyramida bersilangan ke sisi lain medulla spinalis. Traktus
pyramidalis atau kortikospinalis lateral adalah jalur motorik utama dari cerebrum ke medulla
spinalis. Sisa 15 % akson akan memanjang pada traktus kortikospinalis dan bersilangan di
medulla spinalis.
Formatio reticularis merupakan jaring-jaring serabut saraf dan badan sel dan
bersilangan di medulla spinalis. Formatio reticularis merupakan jaring-jaring serabut saraf
dan badan sel yang tersebar di keseluruhan bagain medulla oblongata, pons mesencaphalon
berfungsi untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran.
Pearce. Evelyn C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia.
Fungsi dari batang otak (mesecephalon, pons dan medulla oblongata) adalah tempat
keluar nervus kranialis, pusat pernapasan, kardiovaskular dan pencernaan, pengaturan refleks
otot yang berhubungan dengan keseimbangan dan postur, penerima dan pengintegrasi input
sinaptik dari medulla spinalis, aktivasi korteks cerebrum serta pengatur siklus tidur.
Setiadi, 2007, Anatomi Fisiologi Manusia, Jakarta: Graha Ilmu.
Cerebellum
Secara fungsional cerebellum dibagi menjadi tiga bagian yaitu vestibulocerebellum
untuk keseimbangan, spinocerebelum, dan neocerebellum. Korteks cerebellum hanya
mengandung lima jenis neuron yaitu sel purkinje, granular, basket, stelata, dan golgi.
Cerebellum berperan dalam penyesuaian yang dipelajari yang menyebabkan koordinasi
menjadi lebih mudah apabila suatu gerakan dilakukan berulang-ulang.
Secara sederhana, fungsi dari cerebellum adalah untuk koordinasi, untuk keseimbangan dan
orientasi ruangan serta untuk menghambat.
Fungsi koordinasi adalah untuk membentuk suatu gerakan yang bertujuan secara
fungsional, maka beberapa otot atau beberapa persendian harus terkoordinasi dengan baik.
Misalnya, untuk membentuk kata-kata yang baik diperlukan koordinasi berbagai macam otot
atau persendian seperti otot-otot laring, otot mulut, ataupun respirasi. Tidak adanya
koordinasi dari beberapa persendian kita kenal dengan istilah disartri. Dapat juga hilangnya
koordinasi gerakan ini akan menimbulkan apa yang disebut ataxia, yaitu suatu kelainan yang
disebabkan tidak adanya koordinasi karena adanya gangguan kecepatan, luas, kekuatan, serta
arah dari gerakan.
Fungsi keseimbangan dan orientasi ruangan, untuk mengetahui posisinya dalam suatu
ruang atau keseimbangan tubuh, maka impuls dari proprio reseptor yang terletak pada
persendian, otot, dan lain-lain serta cerebellum harus baik. Gangguan di mana seseorang
tidak mengenal posisinya dalam suatu ruangan disebut astereognasi. Lintasan cerebellum
aferen ke cerebellum berasal dari informasi proprioseptik dan sensorik dari semua bagian
tubuh. Selain itu aferen pada cerebellum juga berasal dari semua daerah motorik korteks
cerebri melalui nukleipons. Gangguan-gangguan ini bisa di tes dengan tes Romberg atau tes
Adiadokokinesis.
Fungsi menghambat atau damping, impuls yang datang ke cerebellum dari korteks
motorik cerebri dan akan dihambat atau damping. Gangguan fungsi menghambat ini terlihat
pada ketidakmampuan mengerem atau menghentikan gerakan dengan cepat pada tes Rebound
atau Past Pointing Test, dimana penderita selalu overshoot. Overshoot ialah bila seseorang
mau menunjuk titik tertentu, selalu melebihi apa yang dituju. Ketidakmampuan untuk menilai
jarak disebut Disartri. Ciri khas lain pada kerusakan cerebellum ialah adanya intensi tremor,
yaitu tremor yang terjadi sewaktu bergerak secara volunter. Sebaliknya tremor akan hilang
bila penderita itu diam. Jadi berbeda dengan tremor diam pada Parkinsonisme.
http://fisiologi.fkunissula.ac.id/attachments/article/115/materi%20refleks%20dan
%20cerebellum.doc
Vaskularisasi Cerebral
Otak diperdarahi oleh dua arteri carotis dan dua arteri vertebralis. Keempat arteri
terletak diruang subarachnoid dan cabang-cabangnya beranastomosis pada permukaan
inferior otak untuk membentuk circulus willis.
Arteri carotis
Arteri carotis interna dimulai pada bifurcation arteri carotis communis. Disini
biasanya terdapat dilatasi setempat yang disebut sinus cartoricus. Arteri ini berjalan naik
melalui leher dan menembus basis cranii melalui canalis cartorius os temporale. Selanjutnya
arteri berjalan secara horizontal ke depan melalui sinus cavernosus dan muncul pada sisi
medial processus clinoideus anterior dengan menembus duramater. Arteri tersebut lalu masuk
ke dalam subarachnoid dengan cara menembus arachnoidea mater dan berbelok ke posterior
menuju ujung medial sulcus lateralis cerebri. Disini arteri carotis interna terbagi dua menjadi
arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media. Cabang-cabang pars cerebralis yaitu Arteri
ophthalamica, arteri communicans posterior, arteri choroide, arteri cerebri anterior dan arteri
cerebri media
Arteri ophthalamica berasal dari arteri carotis interna ketika muncul dari sinus
cavernosus. Arteri ophthalamica masuk ke orbita melalui canalis opticus dibawah dan lateral
nervus optikus. Arteri ini memperdarahi mata serta struktur-struktur orbita lainnya dan
cabang-cabang terminalnya memperdarahi daerah frontal kulit kepala, sinus ethmoidalis,
sinus frontali dan dorsum nasi.
Arteri communicans posterior adalah pembuluh kecil yang berasal dari arteri carotis
interna dekat dengan cabang terminalnya. Arteri communicans posterior berjalan kearah
posterior keatas nervus oculomotorius untuk mergabung dengan arteri cerebri posterior
sehingga ikut membentuk circulus willis.
Arteri choroide, sebuah cabang kecil yang juga berasal dari arteri carotis internadekat
cabang terminalnya. Arteri choroide berjalan ke posterior dekat tractus opticus, masuk
kedalam cornu inferius ventriculi lateralisdan berakhir pada plexus choroideus. Arteri ini
membentuk cabang-cabang kecil untuk struktur-struktur disekitarnya, termasuk corpus
cerebri, corpus geiculatum laterale, tractus opticus dan capsula interna.
Arteri cerebri anterior marupakan cabang terminal arteri carotis interna yang terkecil.
Arteri cerebri anterior berjalan ke depan dan ke medial, superior terhadap nervus opticus, dan
masuk ke fissura longitudinalis cerebri. Disini, areteri ini berhubungan dengan arteri cerebri
anterior sisi kontra lateral melalui arteri communicans anterior. Arteri melengkung ke
belakang di atas corpus callosum dan akhirnya beranastomosis dengan arteri cerebri
posterior. Cabang-cabang kortikal memperdarahi seluruh permukaan medial cortex cerebri
dibagian posterior hingga mencapai sulcus parieto-occipitalis. Cabang-cabang tersebut
memperdarahi corteks cerebri selebar pita satu inci pada permukaan lateral yang berdekatan.
Dengan demikian arteri cerebri anterior memperdarahi “area tungkai” gyrus precentralis.
Sekelompok cabang sentral menembus substansia preforate anterior dan membantu dalam
menyplai bagian-bagian nucleus lentiformis, nucleus caudatus dan capsula interna.
Arteri cerebri media cabang terbesar dari arteri carotuis interna berjalan kelateral
didalam sulcus lateralis cerbri. cabang-cabang kortikal memperdarahi seluruh permukaan
lateral hemispherium, kecuali daerah pita sempitt yang disuplai oleh arteri cerebri anterior,
polus occipitalis dan permukaan inferilateral hemispherium cerebri, yang diperdarahi oleh
arteri cerebri posteerior. Dengan demikian arteri ini memperdarahi seluruh daerah mototrik
kecuali “area tungkai”. Cabang-cabang sentral masuk ke substansia perforate anterior dan
menyuplai nucleus lentiformis, nucleus caudatus serta capsula interna.
Arteri vertebralis
Arteri vertebralis merupakan cabangbagian pertama arteri subclavia yang masuk ke
dalam leher melalui enam foramen processus transversus vertebrae cervicales bagian atas.
Arteri ini masuk ke cranium melalui foramen magnum serta menembus duramater untuk
masuk kedalam ruang oblongata. Pada pinggiran bawah pons, arteri vertebralis
beranastomosis dengan arteri vertbralis sisi konbtralateral untuk membentuk arteri basilaris.
Cabang-cabang pars cranialis adalah rami maningei, arteri spinalis posterior, arteri spinalis
anterior, arteri inferior posterior cerebelli dan arteri medullaris.
Rami maningei adalah cabang kecil dan memperdarahi tulang serta dura di fossa
cranii posterior.
Arteri spinalis posterior berasal dari arteri vertebralis atau arteria cerebellaris posterior
inferior. Arteri ini berjalan turun pada permukaan posterior medulla spinalis di dekat radices
posterior nevi spinalis. Cabang-cabang ini diperkuat oleh arteri radicularisyang masuk
kedalam canalis vertebralis melalui foramina ontervertebralia.
Arteri spinalis anterior dibentuk dari cabang masing-masing arteria vertebralis dekat
bagian akhirnya. Sebagai arteri tunggal, arteri ini berjalan tutun pada permukaan anterior
medulla oblongata dari medulla spinalis serta terbenam di dalam piamater sepanjang fissura
mediana anterior. Arteri ini akan diperkuat oleh arteri ridicularis yang masuk ke canalis
vertebralis melalui foramina vertebralia.
Arteri inferior posterior cerebelli merupakan cabang terbesar arteri vertebralis yang
berjalan tidak teratur diantara medulla oblongata dan cerebellu. Arteri ini memperdarahi
permukaan bawah hemispherium cerebelli serta menyuplai medulla oblongata dan plexus
choronoideus vebticuli quarti.
Arteri medullaris merupakan cabang-cabang yang sangat kecil yang didistribusikan ke
medulla oblongata.
Arteri basilaris
Arteri ini terbentuk dari gabungan kedua arteri vertebralis yang berjalan keatas
kedalam sulcus pada permukaan anterior pons. Pada pinggir atas pons arteri ini bercabang
menjadi dua arteri cerebri posterior. Selain itu cabang dari arteri basilaris yaitu
Arteri pontis adalah pembuluh-pembuluh kecil yang masuk kedalam substansia pons.
Arteri lybirinthi merupakan arteri yang panjang serta sempit menyertai nervus facialis
dan nervus vestibulocochlearis masuk kedalam meatus acusticus internus dan memperdarahi
telinga dalam. Arteri ini sering berasal dari caang arteri inferior anterior cerebelli.
Arteri inferior anterior cerebelli berjalan kearah posterior dan lateral untuk
memperdarahi bagian bagian atas medulla oblongata.
Arteri superior cereberlli berasal didekat bagian terminal basilaris. Arteri ini berkelok-
kelok disekitar pedunculus dan memperdarahi permukaan superior cerebellum. Arteri
superior cerebelli juga menyuplai pons, glandula pinealis dan velum medullare superior.
Arteri cerebri posterior melengkung kearah lateral dan belakang di sekeliling
mesenchepalon, kemudian bergabung dengan ramus communican posterior arteri carotis
interna. Cabang-cabang kortikal menyuplai permukaan inferolateral dan medial lobus
occipitalis. Jadi arteri cerebri posterior memeperdarahi kosterks visual. Cabang-cabang
sentral menembus substansi otak dan memperdarahi bagian-bagian lentiformis, serta
mesenchepalon, glandula pinealis dan corpus geniculatum mediale. Ramus choroidea masuk
kedalam cornu inferius ventriculi lateralis serta memperdarahi plexux choroideus dan plexus
choroideus ventriculi tertii.
Circulis willis
Terletak di dalam fossa interpeduncularis basis cranii. Sirkulus ini dibentuk oleh
anastomosis antara kedua arteri carotis interna dan kedua arteri vertebralis. Arteri
communicans anterior, arteri cerebri anterior, arteri carotis interna, arteria communicans
posterior, arteri cerebri posterior da arteri basilaris ikut membentuk circulus. Circulus willis
memungkinkan darah yang masuk melalui arteri carotis interna dan arteri vertebralis dapat
memperdarahi semua bagian dikedua hemispherium cerebri. Cabang-cabang kortikal dan
sentral berasal dari circulus dan menyplai jaringan otak.
Snell, Richard S. Neuroanatomi Klinik Untuk Mahasisa Kedokteran. 2007. Edisi 5.
Jakarta: Penerbit EGC.
Mikro
Pada otak besar atau cerebrum jaringan saraf dibagi menjadi hemisfer kiri dan kanan,
secara histologis, terdiri atas enam lapisan. Lapisan pertama yaitu lapisan molekular adalah
lapisan terluar yang mengandung serabut-serabut yang datang dari dalam cortex. Kedua
lapisan granular luar adalah lapisan yang agak padat dan tersusun dari sel-sel kecil. Ketiga
lapisan piramid luar berisi sel-sel piramid yang kerapkali tersusun berbaris. Keempat lapisan
granular dalam biasanya merupakan lapisan tipis yang mempunyai sel-sel serupa dengan sel
di dalam lamina granularis externa. Kelima lapisan ganglioner adalah sebagian besar daerah,
mengandung sel-sel piramid yang lebih besar (meskipun jumlahnya lebih sedikit) dari pada
sel-sel piramid di dalam lamina pyramidalis externa. Dan keenam Lapisan multiform yang
tersusun dari sel-sel fusiformis yang tidak teratur dan axonnya memasuki substansia alba
didekatnya.10 Sel – sel yang terdapat pada serebrum yaitu sel piramid, sel granuler, sel
horizontal, dan sel martinotti. Semua lapisan pada otak besar tidak mempunyai batas yang
tegas dan semua berisi neuroglia.
Gambar 1. Lapisan Korteks Cerebri
Pada otak kecil atau cerebelum terdapat korteks yang hanya memiliki tiga lapisan
yaitu lapisan molekuler, lapisan ganglioner/sel purkinye dan sel granular. Sel – sel yang
terdapat pada serebelum yaitu sel stella, sel basket dan sel purkinye. Pada lampilan
mikroskopik memperlihatkan suatu lapisan molecular yang paling luar dan lapisan granular
yang paling dalam. Lapisan molecular mengandung beberapa sel saraf dan pada sayatan
melintang, terlihat gambaran punctata yang halus. Sel-selnya kecil dan tersusun dalam bagian
luar dan bagian dalam. Sel-sel keranjang (basket cells) pada bagian dalam berjalan melewati
lapisan molecular pada sebuah bidang tegak lurus terhadap sumbu panjang folium dan
mengeluarkan banyak collateral dengan arborizasi di sekitar sel-sel purkinje. Sel-sel stellata
serupa dengan sel-sel keranjang, tetapi letaknya superficial. Sel-sel purkinje membentuk
sehelai lapisan sel-sel besar pada hubungan antara lapisan molecular dan granular. Serabut-
serabut pemanjat (climbing fibers) merupakan serabut saraf afferent dari nuclei olivarius
inferior yang berakhir pada lapisan molecular di dekat sel-sel purkinje. Lapisan granular
mempunyai ciri khas dengan banyaknya sel-sel granula yang kecil. Setiap sel granula
mengirimkan sebuah akson ke lapisan molecular, dimana akson ini bercabang membentuk
huruf T yang kedua lengannya (serabut paralel) berjalan lurus serta memanjang, membuat
hubungan synaptik dengan pohon-pohon dendrit sel purkinye.10
Gambar 2. Lapisan korteks cerebelum.2
2. Sumbayak EM. Penuntun Praktikum Histologi. Jakarta: Penerbit Universitas
Kristen Krida Wacana; 2014. h.23
yg tulisan item berarti itu dari modul. Gue gatau cara
buat dapusnya.
Yg di stabilo kuning gue copas punya nanang tapi dia
belum selesai ngasih dapusnya.
Yg warnalain ada dapusnya dibawah warnanya ya pams.
Mudah2an ngerti wkwkwk
top related