presbes - rx alergi obat
Post on 02-Mar-2018
246 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
1/21
LAPORAN PRESENTASI REFERAT
REAKSI ALERGI OBAT
Disusun oleh :
Miranti Probosini
G4A015150
Pembimbing :
dr. Andreas, Sp.PD
SMF !M" P#$%A&' DA!AM(S"D P()F. D(. MA(G)$) S)#&A(*)
FA&"!'AS D)&'#(A$
"$+#(S'AS *#$D#(A! S)#D(MA$
P"()(')
-01
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
2/21
-
LEMBAR PENGESAHAN
!AP)(A$ P(#S#$'AS (#F#(A'
(#A&S A!#(G )/A'
Disusun oleh :
Miranti Probosini
G4A015150
'elah dipresentasian pada
'anggal .... *uni -01
Pembimbing
dr. Andreas, Sp. PD
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
3/21
I. PENDAHULUAN
Perembangan 2ang pesat dalam penemuan, penelitian, dan produsi obat
untu diagnosis, pengobatan maupun pen3egahan telah menimbulan berbagai
reasi obat 2ang tida diinginan 2ang disebut reasi adersi atau reasi simpang
obat. (easi simpang obat adalah respons 2ang tida diinginan atau diharapan
pada pemberian obat dalam dosis terapi, diagnosis, atau proilasis. Sebagian
besar reasi simpang obat tida memilii omponen alergi. (easi alergi obat
adalah reasi simpang obat melalui meanisme reasi imunologi. Diperiraan
seitar 6107 dari reasi simpang obat merupaan reasi alergi obat.
(easi simpang obat atau Adverse Drug Reaction 8AD(9 dapat dibagi
menadi dua ategori besar, 2aitu 2ang dapat diperiraan, umum teradi dan
berhubungan dengan asi armaologis obat 8reasi tipe A9 dan 2ang tida dapat
diperiraan, arang teradi dan biasan2a tida berhubungan dengan asi
armaologis obat 8reasi tipe /9. ;ampir
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
4/21
4
Sindrom Steen *ohnson 8SS*9, $erolisis #pidermal 'osi 8$#'9 serta sindrom
hipersensitiitas obat.
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
5/21
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
(easi alergi obat adalah reasi 2ang diperantarai respon imunologi
2ang timbul pada populasi sub2e suseptibel dengan arateristi spesii
dan reurens pada paparan ulangan. (easi tersebut merupaan hasil
produsi antibodi dan=atau sel ' sitotosi aibat obat, metabolitn2a, ataupun
protein pemba>a bai 2ang soluble maupun 2ang beriatan dengan sel.
(easi alergi merupaan respon dari paparan obat 2ang sebelumn2a atau
pemberian beresinambungan. (easi alergi obat tida dapat diperiraan
sebelumn2a, tida tergantung dosis, teradi pada sebagian e3il penderita
8suseptibel9, dan dapat menimbulan reasi dari 2ang paling ringan 8eritema9
sampai 2ang paling berat 8anaphylactic shock9 8?eli et al., -019.
B. Epidemioloi
Menurut data epidemiologi, elompo obat 2ang paling sering
menimbulan reasi hipersensitiitas obat adalah golongan antibioti dan
obat anti inlamasi non steroid 8$SAD9. Maniestasi linis 2ang paling
sering teradi adalah reasi pada ulit. Di Ameria, anga ematian aibat
reasi obat adalah 1 per 00 pasien 2ang dira>at inap di rumah sait. (easi
alergi obat merupaan 6107 asus 2ang teradi aibat reasi simpang obat.
Data di Ameria menunuan bah>a reasi alergi obat merupaan pen2ebab
ematian e65 paling sering 8(ata3@a, -0109.
nsidensi reasi alergi obat pada negara berembang berisar antara
17 7. (easi alergi obat lebih sering dialami oleh >anita dibandinganpria. (easi alergi obat 2ang berat 2aitu Sindrom Steen *ohnson teradi pada
507 asus aibat penggunaan obat 8Mariono B Sur2ana, -0109.
!. E"ioloi
/eberapa 3ontoh obat 2ang dapat men2ebaban reasi alergi obat pada orang
2ang sensiti disaian pada 'abel 1.
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
6/21
'abel 1. /eberapa 3ontoh obat 2ang dapat men3etusan reasi alergi obat
8Sumber : 'haha, -00C9
D. F#$"o% Risi$o
/eberapa ator risio 2ang berhubungan dengan reasi alergi obat adalah
sebai beriut 8Mariono B Sur2ana, -0109 :
1. /erhubungan dengan pasien
a. "sia
/a2i dan usia lanut arang menglami alergi obat, dan apabila
teradi siatn2a lebih ringan. ;al tersebut diaitan dengan imaturitas
atau inolusi sistem imun. )rang dengan usia de>asa muda lebih sering
mengalami reasi alergi obat.
b. *enis &elamin
anita lebih sering mengalami reasi alergi obat dibandingan
pria. Fator hormonal pada >anita 2aitu estrogen berperan dalam
peningatan sensitiitas tergadap antigen. (eseptor pada estrogen
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
7/21
mempermudah pengiatan antigen sehingga pada >anita >anita lebih
ban2a diumpai reasi alergi obat.
3. Geneti
Proses asetilasi diperluan untu metabolisme beberapa obat
misaln2a sulonamid, $;, dapson, hidrala@in, proainamid,
lona@epam dan lain6lain. Asetilase obat diatalis oleh en@im $6
asetiltranserase 8$A'9. Fenotipe utama 2ang telah dietahui adalah
asetilator lambat dan asetilator 3epat. Pasien 2ang se3ara geneti
merupaan asetilator lambat lebih berpeluang mengalami reasi alergi
obat. Penurunan apasitas en@im $A' merupaan ator predisposisi
untu teradi reasi alergi obat 2ang serius. &apasitas en@im $A' 2ang
rendah mengaibatan peningatan onsentrasi obat tertentu dalam
serum dan penurunan detosiiasi. ;al ini terlihat pada pasien dengan
reasi alergi obat 2ang berat 2aitu SS* dan $#'.
Gen6gen tertentu dihubungan dengan risio teradin2a alergi
obat. &erentanan terhadap teradin2a neropati 2ang diindusi obat
berhubungan denan enotipe ;!A6D(> dan ;!A6ah 1000 dalton
merupaan imunogen lemah atau tida imunogeni.
b. (ute pemberian
Pemberian obat se3ara topial umumn2a memilii risio terbesar
untu tersensitisasi, sedangan pemberian oral memilii risio paling
e3il untu tersensitisasi. Pemberian topial mengindusi reasi
hipersensitiitas tipe lambat. Sedangan, pemberian oral atau nasal
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
8/21
a2at pemaaian obat di masa lampau dan 3atat bila ada reasi.
3. &emunginan onset timbuln2a geala :
19 Immediate8segera9 2aitu timbul beberapa deti hingga am dari
paparan, geala linis 2ang dapat timbul adalah anailasis, urtia,
angioedema, bronospasme.
-9 Accelerated, timbul antara hingga - am setelah paparan. Geala
2ang mungin didapatan antara lain urtia dan asma.
9 Delayed, timbul setelah lebih dari - am setelah paparan. Geala
2ang mungin timbul adalah sindrom muoutan 8rash, dermatitis,
esoliati9 atau tipe hematologis 8anemia, trombositopenia,
neutropenia9.
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
9/21
C
Gambar 1. Maniestasi reasi alergi berdasaran >atu 8Gomes, -0119.
-. Pemerisaan Fisi
Maniestasi linis reasi alergi obat dapat dilasiiasian menurut
organ 2ang terena dan menurut meanisme erusaan aringan aibat
reasi imunologis Gell dan Combs 8reasi tipe +9. (easi alergi obat
dapat mengenai setiap organ, seperti darah, pulmo, hepar, dan renal tetapi
2ang paling tersering 2aitu mengenai ulit. Maniestasi reasi alergi obat
2ang tersering 2aitu erupsi morbiliormis, urtiaria, dan fixed drug
eruption. Sedangan, maniestasi 2ang berat meliputi Sindrom Steen
*ohnson 8SS*9, $erolisis #pidermal 'osi 8$#'9. Maniestasi lain
berupa dermatitis onta alergi, dermatitis esoliati, purpura, asulitis,
reasi otoalergi, dan eritema nodosum 8$a2a B A3har2a, -00atu 4< am setelah
penghentian obat atau sampai beberapa hari emudian. Diduga demam
teradi aibat pelepasan mediator sitoin. /eberapa enis obat diduga dapat
bersiat pirogen langsung, misaln2a amoterisin /, simetidin, destran
besi, alsium, dan dimeraprol 8$a2a B A3har2a, -00
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
10/21
10
Maniestasi linis reasi tipe 2aitu berupa bronospasme dan
hiperseresi muus 2ang teradi pada asma, urtiaria, hipotensi, dan s2o
anailati 8S3habelman B itting, -0109.
Maniestasi linis reasi tipe umumn2a berupa elainan darah
seperti anemia hemoliti, trombositopenia, eosinoilia, dan
granulositopenia serta neritis interstitial 8S3habelman B itting, -0109.
Maniestasi linis reasi tipe dapat berupa urtiaria,
angioedema, eritema, maulopapula, eritema multiormis dan lain6lain.
Geala terebut sering disertai pruritus, atralgia, serta limadenopati. Geala
tersebut dapat timbul 56-0 hari setelah pemberian obat, tetapi bila
sebelumn2a pernah mendapat obat tersebut geala dapat timbul dalam
>atu 165 hari 8S3habelman B itting, -0109.
Sedangan, maniestasi linis reasi tipe + dapat berupa reasi
paru aut seperti demam, sesa, batu, iniltrat paru, dan eusi pleura.
$amun demiian, dermatitis merupaan maniestasi paling sering.
&adang, geala baru timbul bertahun6tahun setelah tersensitisasi. /ila
pasien telah sensiti, geala dapat mun3ul 1atu singat dengan hasil
3uup bai. Prinsip tes ini adalah adan2a g# spesii pada permuaan
basoil atau sel mast pada ulit aan merangsang pelepasan histamin,
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
11/21
11
leuotrien dan mediator lain bila g# tersebut beriatan dengan alergen
2ang digunaan pada ui ulit, sehingga menimbulan reasi positi
berupa bentol 8heal9 dan emerahan 8flare9. Ma3am tes ulit untu
mendiagnosis alergi antara lain :
19 !kin prick test
'ehni ini pertama ali dielasan oleh !e>is dan Grant pada
tahun 1C-. 'es ini dilauan dengan memberi satu tetesan
onsentrat antigen e dalam ulit, emudian arum steril - G
melalui tetesan tadi ditusuan e dalam ulit bagian superisial
sehingga tida berdarah. +ariasi dari tes ini adalah dengan
menggunaan apliator seali paai dengan delapan mata arum
2ang bisa digunaan. !kin prick test 2ang ada saat ini han2a
terbatas pada beberapa ma3am obat 8penisilin, insulin, sediaan
serum9.
-9 !kin testse3ara intradermal
Pada saat ini prosedur tes intradermal digambaran dengan
menggunaan arum - G untu men2untian se3ara intradermal
sebagian dari antigen=obat 0,1 0,5 ml. 'es di nilai setelah 10 15
menit. Pada asus tertentu baru dapat diba3a setelah -4 4< am.
#ritema dan bentol merupaan tanda dan tingatan dalam sala
subeti adalah 0 6 E4.
9 "atch test
Pemerisaan patch test biasa dilauan ia pemerisaan
dengan menggunaan skin prick test memberian hasil 2ang
negati. Pada pelasanaan pemerisaan disiapan -5 150 material2ang dimasuan e dalam amar plasti atau aluminium dan di
letaan di belaang punggung. Sebelumn2a pada punggung
diberian tanda tempat6tempat 2ang aan ditempelan bahan
alergen tersebut. Setelah ditempelan, emudian dibiaran selama
4< sampai - am. &emudian diperisa apaah ada tanda reasi
alergi 2ang dilihat dari bentol 2ang mun3ul dan >arna emerahan.
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
12/21
1-
b. /iopsi ulit
Pemerisaan histopatologi dan imunoloresensi dire dapat membantu
menegaan diagnosis erupsi obat alergi. ;al ini dapat dilihat dari
adan2a eosinoil dan edema aringan. Aan tetapi pemerisaan ini tida
dapat menentuan obat pen2ebab erupsi.
3. Pemerisaan darah
Pemerisaan darah dapat digunaan untu mengealuasi dan
menegaan diagnosis serta melihat emunginan etiologi pen2ebab
reasi alergi. Pemerisaan ini men3aup pemerisaan darah lengap
8atypical lymphocytosis, neutrophilia, eosinophilia, dan lain6lain9 serta
ungsi hati dan ginal. Peningatan umlah eosinoil dapat menunuan
reasi alergi obat. *ia hitung eosinoil lebih dari 1000 sel=mm
menunuan reasi alergi obat 2ang serius. !eel obat dapat terdetesi
apabila terdapat oerdosis dari obat tersebut.
d. "iRadio Allergo !orbent Assay8(AS'9
Merupaan metode 2ang sering dipaai dengan menggunaan alergen
tida larut e dalam suatu 3aram ertas selulosa 8alegosorben9 2ang
mengiat g# spesii 8dan elas antibodi lain9 dari serum selama masa
inubasi pertama. Fase padat teriat imunoglobulin emudian di3u3i
dan pada inubasi edua ditambahan suatu anti g# berlabel isotop 6
1-5 839 atau anti g# berlabel en@im 839. Setelah pen3u3ian
selanutn2a radioatiitas 2ang teriat g# pada 3aram emudian
dihitung, atau pada antibodi 2ang berlabel en@im, dilauan suatu
inubasi substrat agar dihasilan suatu produ ber>arna atau
berluoresensi. (adioatiitas teriat 3aram atau uantitas produ2ang dihasilan atiitas en@im dihubungan dengan g# teriat
3aram memaai sumber serum ruuan dari spesimen 2ang tida
dietahui diinterpolasian terhadap serum ini.
e. Metode #!SA
#!SA uga dienal metode ompetiti dan non ompetiti. Apabila Ab
digunaan untu melapisi partiel maa metode ini sering disebut
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
13/21
1
capture,arena antigen dalam spesimen seolah ditangap oleh matris
2ang dilapisi Ab.
F. P#"ome$#nisme
Ada beberapa meanisme reasi alergi obat menurut Gell dan Coombs
2ang dibagi menadi reasi tipe 6+. Pada reasi tipe teradi beberapa ase
2aitu 8?eli et al., -019 :
1. Fase sensitasi adalah >atu 2ang dibutuhan untu pembentuan g# saat
paparan antigen 2ang pertama ali. )bat 2ang dianggap sebagai antigen
oleh orang 2ang sensiti, dipresentasian epada sel 'helper. &emudian sel
'helper ini berdierensiasi menadi 'h1 dan 'h-. 'h- mengindusi sel / = sel
plasma untu memprodusi antibodi berupa g#.
-. Fase atiasi adalah ase 2ang teradi arena paparan ulang antigen
spesii. Aibat atiasi ini, sel mast mengeluaran andungan 2ang
berbentu granul 2ang dapat menimbulan reasi.
. Fase eetor 2aitu ase teradin2a respon imun 2ang omples aibat
pelepasan mediator.
Gambar -. (easi alergi obat menurut Gell dan Coombs 8Pi3hler, -0109.
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
14/21
14
(easi tipe teradi arena terbentun2a gG 2ang mengiat antigen
di permuaan sel. Antibodi tersebut dapat mengatian sel sel 2ang
memilii reseptorn2a 8F3g(9. Antibodi 2ang terbentu mengatian sel $&
2ang mempun2ai reseptor sebagai eetor Antibody Dependent Cellular
Cytotoxicity8AD??9. Selanutn2a mengatiasi omplemen melalui reseptor
?b sehingga memudahan agositosis dan menimbulan lisis. &erusaan sel
dapat teradi oleh arena sitolisis melalui omplemen atau agositosis melalui
reseptor F3 atau ?b 8?eli et al., -019.
/eberapa 3ontoh obat 2ang dapat menimbulan reasi alergi tipe
2atiu lorameniol. &lorameniol dapat mengiat sel darah putih dan
mengaibatan agranulositosis. Golongan penisilin, lorproma@in, dan
sulonamid dapat mengiat sel darah merah dan mengaibatan anemia
hemoliti. )bat6obatan golongan sedati dapat mengiat trombosit emudian
menghan3uran trombosit 8trombositopenia9 8S3habelman B itting, -0109.
(easi tipe ditandai dengan pembentuan omples antigen6
antibodi 8gG atau gM9 dalam sirulasi 2ang dideposit dalam aringan.
&omplemen teratiasi melepasan macrophage chemotactic factor.
Maroag tersebut melepas en@im 2ang dapat merusa aringan. &omplemen
uga membentu ?a dan ?5a 2ang merangsang sel mast dan basophil untu
melepasan granul. (easi ini lebih sering disebaban oelh sulonamide dan
penisilin. Pada asulitis 2ang diindusi obat, reasi disebaban oleh deposit
omples imun obat dan gG pada endotel pembuluh darah ulit e3il 2ang
men2ebaban peradangan 2ang diperantarai omplemen 8'ramer et al.,
-0109.(easi tipe + merupaan reasi alergi tipe lambat 2ang dimediasi
oleh sel '. Maniestasi paling sering dari reasi tipe + adalah erupsi
maulopapular dan bulosa atau sering dienal dengan Sindrom Steen
*ohnson 8SS*9. Ada beberapa teori 2ang mendasari teradin2a SS* 2aitu cell#
mediated cytotoxic reaction terhadap eratinosit, 2ang mengaibatan
apoptosis masi melaluiperforin#gran$yme %atau&as'&as(. '$F dan sel '
sitotosi memi3u apoptosis sel target pada eratinosit. 'eori lainn2a adalah
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
15/21
15
slo acetylation 8gangguan metabolism obat9 sehingga teradi peningatan
produsi metabolit reati 2ang bersiat tosi 'eori terahir adalah teori
erentanan geneti 2ang mengataan adan2a asosiasi uat antara ;!A6/5
dan ;!A6/5< 8?eli et al., -019.
G. Pen&e#'#n
Pada pasien dengan ri>a2at alergi obat atau di3urigai alergi obat
sedangan obat=tindaan alternati tida ada maa dapat dillauan langah
sebagai beriut :
Gambar . Algoritma pen3egahan reasi alergi obat 8Mariono B
Sur2ana, -0109
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
16/21
1
;al hal 2ang perlu dilauan untu men3egah teradin2a reasi alergi
terhadap obat dibagi atas tiga tahap 2aitu sebelum pemberian obat, selama
pemberian obat, dan setelah pemeberian obat 8S3herer B /ir3her, -0109.
1. Sebelum pemberian obat
a. $ilai embali apaah obat tersebut memang dibutuhan, semua
obat 2ang aan diberian harus dipertimbangaan se3ara biasana.
*angan berian obat 2ang memilii risio berbaha2a ia tida
dibutuhan.
b. 'an2aan ri>a2at alergi obat pada pasien terutama terhadap obat
2ang aan diberian. (i>a2at alargi terhadap obat harus selalu
dietahui pada setiap pasien. *ia pasien men2ataan ri>a2at alergi
terhadap obat maa hindari penggunaan obat tersebut dan obat
seenis 2ang bersiat reasi alergi silang harus dihindari. /ila
membutuhan penggunaan obat tersebut, maa obat seenis dari
turunan imia 2ang berbeda atau obat pengganti 2ang tida
bereasi silang se3ara imunologi dan bioimia dapat diberian.
3. 'entuan apaah pasien termasu elompo risio tinggi alergi
obat. ;indari pemberian obat obat epada pasien dengan ri>a2at
alergi lain 8asma, rinitis, dermatitis9 ia tida diperluan.d. Pertimbangan tes diagnosti 2ang tersedia untu mendetesi atau
memperiraan emunginan alergi obat. 'es ulit dapat
digunaan untu membantu menegaan diagnosis. (uu pasien
epada ahli alergi bila ingin melauan tes.
e. /erian obat pen3egah untu mengurangi emunginan reasi.
Pemberian antihistamin untu pasien tertentu dapat mengurangi
reuensi dan eparahan reasi anailati.
-. Selama pemberian obata. Metode pemberian obat
19 /ila mungin berian se3ara oral
-9 /erian obat penean alergi se3ara stimulant
9 ;indari pemberian obat se3ara intermiten
49 )bserasi pasien setelah pemberian obat 8sampai 0 menit9
59 /eri label pada semua obat 2ang aan diberian
9 normasian emunginan teradin2a reasi alergi pada pasien
beresio tinggi atau eluarga terdeatn2a
b. Peralatan emergensi dan obat 2ang diperluan untu mengatasi
alergi obat harus tersedia dan siap paai
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
17/21
1
3. !auan tes dosis prooati atau desensitisasi ia tesedia
. Setelah pemberian obat
a. &enali tanda6tanda a>al reasi alergi
b. Atasi segerasymptom2ang timbul aibat alergi obat
3. Penderita alergi obat harus diberi surat eterangan agar pemberian
obat 2ang sama tida terulang lagi. &etia pasien menunuan
reasi alergi terhadap obat 2ang spesii, penting memberitahuan
pasien apa nama obatn2a.
d. ?atat alergi obat dalam ream medi penderita. (easi alergi ini
harus di3atat dengan elas pada ream medis penderita 8lebih bai
dengan tanda bintang= garis ber>arna untu menari perhatian9.
e. Pertimbangan menggunaan gelang atau alung 8A medic alert
bracelet or necklace9. Sehingga, doter atau paramedis dapat
memberian pertolongan dengan lebih 3epat dan hati6hati.
G. Pen#"#l#$s#n##n
Pada prinsipn2a, 3ara mengatasi alergi obat 2aitu dengan
menghentian pemaaian obat 2ang men2ebaban alergi. Maniestasi linis
ringan umumn2a tida memerluan pengobatan husus. "ntu pruritus,
urtiaria atau edema angioneroti dapat diberian antihistamin misaln2a,
dienhidramin, loratadin atau 3etiri@ine dan alau elainan 3uup luas
diberian pula adrenalin subutan dengan dosis 0,01 mg=g=dosis masimum
0, mg=dosis. Dienhidramin diberian dengan dosis 0,5 mg=g=dosis,
ali=-4 am. ?'M diberian dengan dosis 0,0C mg=g=dosis, 64 ali=-4 am
8'ramer et al., -0109..
/ila geala linis 2ang ditemuan sangat berat misaln2a dermatitis
esoliati, nerosis epidermal tosi, Sindrom Steen *ohnson, asulitis,elainan paru, atau elainan hematologi harus diberian ortiosteroid serta
pengobatan suporti dengan menaga ebutuhan 3airan dan eletrolit, tranusi,
antibioti proilasis dan pera>atan ulit sebagaimana pada lua baar untu
elainan6elainan dermatitis esoliati, nerosis epidermal tosi dan
Sindroma Steen *ohnson 8S3habelman B itting, -0109.
Prednison diberian sebagai dosis a>al adalah 16- mg=g=hari dosis
tunggal pagi hari sampai eadaan stabil ira6ira 4 hari emudian diturunan
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
18/21
1atan dile>ati disusul
rumatan prednison oral. ?airan dan eletrolit dipenuhi dengan pemberian
Destrosa 57 dalam 0,--57 $a?l atau Destrosa 57 dalam 0,457 $a?l
dengan umlah rumatan dan dehidrasi 2ang ada 8'ramer et al., -0109.
Pera>atan loal segera dilauan untu men3egah perleatan, parut
atau ontratur. (easi anailasis harus mendapat penatalasanaan ade>at
se3epatn2a. &ortiosteroid topial diberian untu erupsi ulit dengan dasar
reasi tipe + dengan memperhatian aidah6aidah 2ang telah ditentuan.
Pemilihan sediaan dan ma3am obat tergantung luasn2a lesi dan tempat.
Prinsip umum adalah dimulai dengan ortiosteroid potensi rendah. &rim
mempun2ai elebihan lebih mudah dioles, bai untu lesi basah tetapi urang
melindungi ehilangan elembaban ulit. Salep lebih melindungi ehilangan
elembaban ulit, tetapi sering men2ebaban gatal dan oliulitis. Sediaan
semprotan digunaan pada daerah epala dan daerah berambut lain. Pada
umumn2a steroid topial diberian setelah mandi, tida diberian lebih dari -
ali sehari 8S3habelman B itting, -0109.
Anailasis merupaan eadaan darurat 2ang membutuhan epinerin
segera dan pera>atan di rumah sait untu menaga teanan darah dan
pernapasan. *ia teradi s2o, dapat diberian epinerin 1:1000 seban2a 0,
0,5 ml=g// se3ara subutan atau intraena. "mumn2a, reasi dapat diatasi
dalam >atu 156-0 menit. 'etapi penderita masih harus diamati selama -4
am beriutn2a untu me3egah ompliasi 8S3habelman B itting, -0109.
Dalam beberapa asus, epeaan terhadap obat dapat diurangi denganmemulai dengan dosis e3il dan se3ara bertahap meningat dari >atu e
>atu atau 2ang disebut dengan desensitisasi.. ;al ini dilauan dengan
penga>asan medis. Se3ara umum, hal ini dilauan han2a bila Anda alergi
terhadap suatu obat dan alternati untu obat tersebut tida tersedia 8'ramer
et al., -0109.
H. Kompli$#si
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
19/21
1C
&ompliasi 2ang dapat teradi aibat pemberian obat adalah gagal ginal aut
8acute kidney in)ury9 dan bahan ematian.
I. P%onosis
Pada dasarn2a reasi alergi obat aan membai ia obat pen2ebabn2a
dapat dietahui dan segera disingiran. (easi alergi dengan maniestasi
ringan umumn2a memilii prognosis dubia ad bonam. Aan tetapi pada
beberapa bentu, misaln2a eritroderma dan elainan berupa sindrom !2ell
dan sindrom Steen *ohnson, prognosis sangat tergantung pada luas ulit
2ang terena. 8;am@ah, -009. Sindrom Steen *ohnsons memilii anga
mortalitas diba>ah 5 7 sedangan toxic epidermal necrolysis men3apai -06
07 dan eban2aan pasien meninggal aibat sepsis 8$a2a B A3har2a
-00
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
20/21
-0
KESIMPULAN
1. (easi alergi obat atau allergic drug reaction ialah reasi alergi obat 2ang
diperantarai oleh meanisme imunologis.
-. Fator6ator 2ang memperbesar risio timbuln2a reasi obat adalah enis
elamin, usia, dosis obat, berat moleul obat, geneti, rute pemberian dan
ri>a2at atopi.
. Pen3egahan terhadap reasi alergi obat dapat dilauan sebelum, selama,
dan sesudah pemberian obat.
-
7/26/2019 Presbes - Rx Alergi Obat
21/21
-1
DAFTAR PUSTAKA
?eli et al. -01.*iddleton+s Allergy th edition, $e> %or: M3Gra> ;ill
Darma>an, ;. -014. Sindrom Steens6*ohnson Diduga Aibat Siprolosasin.
CD-#/0= ol. 41 no. , th. -014.
Gomes, #(. Demol2 P. -011. ?urrent )pinion Allerg2 ?lini3al mmunolog2.+ol
5: 0C61.
Mariono B Sur2ana, -010. Alergi )bat : Maniestasi &linis dan 'ata lasana.
1urnal "enyakit Dalam. 5: 150615-
$a2a B A3har2a. -00
top related