preeklamsia
Post on 14-May-2017
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Hipertensi Dalam Kehamilan (Preeklamsia)
• disusun oleh: dr. Edwin Bonaville SpOG
• Definisi
– Hipertensi yang telah ada sebelumnya (kronis)
– Hipertensi gestasional
• tanpa proteinuria
• dengan proteinuria
• dengan proteinuria dan kondisi sampingan
– Hipertensi sebelumnya dengan superimposed hipertensi gestasional dengan proteinuria
– Saat antenatal tidak terklasifikasi
• Definisi
– Hipertensi
• nilai absolut 140/90 mmHg
peningkatan 30/15 mmHg
TD diastolik ³ 90 mmHg
– posisi duduk dengan lengan setinggi jantung
– ukuran cuff sesuai
– sfigmomanometer air raksa akurat
– bunyi Korotkoff I dan IV direkam
– konfirmasi TD dalam 4 jam kecuali bila sangat tinggi
• Definisi
– Proteinuria
• protein urin 2+ pada dipstick
• protein urin 300 mg/d pada urin 24 jam proteinuria mengindikasikan disfungsi glomerular
– Pikirkan pemeriksaan urin 24 jam bila protein urin 1+ pada dipstick
– edema mungkin akibat dari vasospasme dan penurunan tekanan onkotik namun bukan merupakan bagian definisi
•Manifestasi Keparahan
•Hipertensi gestational dengan komplikasi
– TD diastolik >110 mmHg
– bukti laboratorium - platelet, LFT's, asam urat
– efek renal - proteinuria > 3 g/d, oliguria
– efek SSP - kejang, sakit kepala, gangguan penglihatan
– keterlibatan organ lain- paru-paru, hati, hematologi
– gangguan janin - sebelumnya dikenal sebagai preeklampsia berat
• Insidensi
– 10% dari seluruh kehamilan terkomplikasi oleh hipertensi
• Sepertiganya mengalami proteinuria
– mayoritas preeklampsia pada pasien nullipara
• peningkatan risiko mortalitas pada gravida lebih tua
• peningkatan risiko pada kehamilan pertama dengan pasangan baru
• peningkatan risiko dengan hipertensi yang telah ada sebelumnya, penyakit ginjal, diabetes mellitus
– preeklampsia merupakan penyebab utama mortalitas ibu langsung
• Tatalaksana
– Pengurangan stres
– Penilaian keadaan ibu dan janin
– Terapi tekanan darah bila diastolik > 110 mmHg
– Terapi mual dan muntah
– Terapi nyeri epigastrik
– Pertimbangkan profilaksis kejang
– Pertimbangkan waktu/cara persalinan
• Pengurangan Stres – komponen TD ibu adalah adrenergik
– minimalkan rasa tidak nyaman ibu
– beberapa komponen • ruangan tenang, tidak terlalu terang, terisolasi
• protokol tatalaksana terencana dengan baik
• penjelasan rencana dengan jelas pada pasien/keluarga
• minimalkan rangsangan
• pendekatan tim yang konsisten dan meyakinkan
bidan/perawat, obstetri, anestesi, hematolog, dr. Anak
• Penilaian Keadaan Ibu - Klinis
– Tekanan Darah
• penilaian derajat keparahan
• konsistensi dalam pengukuran
• hubungan TD tinggi dengan CVA bukan kejang
– Sistem Saraf Pusat
• keberadaan dan keparahan sakit kepala
• gangguan penglihatan –buta kortikal, kabur
• tremor, iritabilitas, hiperrefleksi, somnolen
• mual dan muntah
• Penilaian Keadaan Ibu - Klinis
– Hematologi
• edema
• perdarahan, petekiae
– Hepatik
• nyeri kuadran kanan atas dan epigastrik
• mual dan muntah
– Ginjal
• output dan warna urin
• Penilaian Keadaan Ibu – Laboratorium
– Hematologi
• hemoglobin, platelet, apusan darah :burr cell
• PTT, INR, fibrinogen, FDP
• LDH, asam urat, bilirubin
– Hepatik
• SGPT-SGOT, LDH
• (glukosa, amonia terhadap R/O AFLP)
– Ginjal
• proteinuria
• kreatinin, urea, asam urat
• Penilaian Keadaan Janin
– Gerakan janin
– Penilaian denyut jantung janin
– Ultrasonografi untuk perkembangan
– Profil biofisik
– Indeks cairan amnion
– Pemeriksaan Doppler arus darah : tali
pusat, a.cerebri media
• Terapi
– Mual dan Muntah • antiemetik pilihan
– Nyeri subhepatik -Epigastrik • morfin 2-4 mg IV
• antasid
• Minimalkan palpasi
• Terapi Anti-hipertensi- Tujuan
– meminimalkan risiko CVA pada ibu
– memaksimalkan kondisi ibu untuk persalinan aman
– mendapatkan waktu untuk penilaian lebih lanjut
• memfasilitasi persalinan per vaginam bila mungkin
• memperpanjang kehamilan bila tepat/mungkin
• Obat Anti-hipertensi – Terapi Akut
Penyekat ß
• Atenolol, labetalol
– Penyekat Kanal Kalsium
• Nifedipin 3-8 x 10 mg/oral
• ISDN
•Obat Anti-hipertensi – Terapi rumatan
– Obat Simpatolitik yang bekerja sentral
• methyl-dopa
– Penyekat ß
• atenolol
• labetalol
– Penyekat Kanal Kalsium
• nifedipin
• ACE inhibitor kontraindikasi pada kehamilan
• Hidralazin
– vasodilator langsung, agen lini pertama pada keadaan akut
– onset intravena yang cepat berguna untuk krisis hipertensi
– dapat digunakan secara oral
– Dosis – dosis tes 5 mg IV 5-10 mg q 20-40 menit
– Perhatian - hipotensi dengan fetal compromise dapat terjadi pada pasien asetilator lambat dan hipovolemik
– Efek samping - dapat menyebabkan flushing, sakit kepala, takikardia
• Methyldopa
– agonis reseptor a2 yang bekerja secara sentral, agen oral
– sejarah penggunaan yang aman pada kehamilan, ditoleransi
dengan baik
– terdapat beberapa perhatian mengenai kemampuannya untuk
mengontrol TD
– tidak untuk penggunaan dalam keadaan akut
– Dosis - 500 - 3000 mg po dalam 2 - 4 dosis terbagi
– Perhatian – obat pilihan pada hipertensi esensial
– Keuntungan – efek samping minimal dan aman
• Atenolol
– antagonis reseptor ß1, obat oral
– curah jantung, pelepasan renin, inhibitor vasomotor
– onset kerja dalam 1 jam kadar puncak dalam 2-4 jam
– waktu paruh panjang dosis sehari sekali
– Dosis - 50 -100 mg po OD
– Perhatian - DM, asma, FH dasar, terdapat variabilitas • risiko IUGR pada penggunaan kronik
– Keuntungan – sering hanya obat ini yang dibutuhkan
• Labetalol
– Mengkombinasikan penyekat 1 dan ß dengan ISA
– Onset intravena yang cepat berguna untuk krisis hipertensi
– Dapat digunakan per oral
– Dosis – dosis maksimum 300 mg IV
• 20 mg IV diikuti oleh 20-80 mg IV dititrasi sesuai TD
– Perhatian- terutama mengenai respon janin terhadap hipoksia
– Keuntungan – dapat dipercaya, dapat dititrasi, familiar
• Nifedipin
– penyekat kanal kalsium, agen oral
– relaksasi langsung otot polos vaskular
– onset kerja cepat jika digunakan dengan regular
– Dosis - Adalat-PA 10 mg bid 80 mg/h
– Efek samping – toksisitas magnesium, edema, flushing, sakit kepala, palpitasi, tokolitik
• penggunaan bentuk kerja pendek tidak dianjurkan
• Krisis Hipertensi
– Stabilikan hipertensi berat
• gunakan hidralazin, penyekat ß, dan/atau Adalat-PA
• tujuan mempertahankan TD diastolik pada 90-100 mmHg
• monitor status janin sementara menterapi TD
– Profilaksis kejang
– Status volume intravaskular
• Kateter Foley jarang mengalami ARF
• jangan kelebihan cairan jarang membutuhkan CVP
– Lahirkan
• Profilaksis Kejang
– Sulit diprediksi siapa yang akan mengalami kejang
• Tidak berhubungan langsung dengan derajat hipertensi atau proteinuria
– ‘Jumlah yang harus diterapi’ banyak untuk mencegah kejang
– agen tidak memiliki berbahaya atau sangat efektif
– MgSO4 merupakan agen pilihan bila profilaksis kejang
diindikasikan
• Magnesium Sulfat
– standar obstetri namun tidak digunakan pada keadaan lain
– superior terhadap fenitoin untuk profilaksis
– superior terhadap fenitoin atau diazepam dalam mencegah
rekurensi
– Dosis – 2-4 g IV diikuti dengan 1-2 g/jam IV atau 4 g IM q4h
– Efek samping - lemas, paralisis, toksisitas jantung
– Monitor - refleks, pernapasan, derajat kesadaran
• Magnesium Sulfat - Overdosis
– observasi efek samping
• lemas, paralisis pernapasan, somnolen
– risiko tinggi terutama pada pasien dengan oliguria atau mendapat penyekat kanal Ca2+
ANTIDOT
– hentikan infus magnesium
– Kalsium glukonas 10% 10 mL IV selama 3 menit
• Rujukan
• pertimbangkan rujukan hanya jika sumber daya terbatas dan kondisi ibu/janin memungkinkan
– TD dan gejala ibu stabil
– status janin meyakinkan
– pemberian agen anti-hipertensi yang sesuai dimulai
– MgSO4 diberikan jika tepat
– diskusikan dengan pasien/keluarga
– MgSO4 dan agen anti-hipertensi berpotensi jika overdosis
• Kapan Persalinan Dilakukan
– 37 minggu dengan hipertensi gestasional
– 34 minggu dengan hipertensi gestasional berat
– <34 minggu dengan: • TD diastolik yang sulit dikontrol • bukti lab adanya keterlibatan multi-organ yang memburuk • dugaan gawat janin • kejang tidak terkontrol • Gejala tidak responsif terhadap terapi yang sesuai
• Persalinan- Pengobatan
– Persalinan disaat tepat meminimalkan morbiditas ibu dan morbiditas serta mortalitas neonatal, mis :35 minggu
– mengoptimalkan status ibu sebelum intervensi persalinan
– Tunda persalinan untuk mendapatkan maturitas janin dan lakukan rujukan hanya jika kondisi ibu dan janin memungkinkan
– Hipertensi gestasional merupakan penyakit progresif, manajemen konservatif potensial berbahaya bila ada penyakit yang berat atau dugaan gawat janin
• Tatalaksana Peri- dan Postpartum
– jangan turunkan TD terlalu rendah karena berisiko gawat janin
– jangan berikan cairan berlebih -1500-2000 ml/h
– analgesi epidural lebih dipilih bila tidak ada koagulopati atau jumlah platelet yang rendah
– pendekatan multispesialisasi
– post-partum pasien harus dimonitor
top related