pptreferat iedwal.pptx

Post on 20-Dec-2015

228 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PERAWATAN INTENSIF PADA PASIEN TRAUMA

REFERAT

IEDWAL DWI RAHARDJOKEPANITERAAN KLINIK SMF ANESTESI

RSUD PROF.DR.MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO 2011

Cedera Traumatic

1 dari 6 pasien adalah merupakan pasien dengan cedera

1,7 jt kasus trauma kepala,52.000 pasien meninggal,trauma kepala merupakan penyebab kematian

urutan ke tiga (CDC,2010)

Semua jenis trauma tertinggi dilaporkan yaitu sebanyak 78,8%

trauma kepala dan kematian paling bsnysk disebabkan oleh

tauma kepala ( Nasional Trauma Project di Islamic Republic of

Iran )

EVALUASI DINI PADA PASIEN CEDERA TELAH DI

STANDARISASI OLEH AMERICAN COLLEGE OF SURGEONS SEBAGAI BAGIAN DARI

PELATIHAN ADVANCED TRAUMA

LIFE SUPPORT (ATLS)

AMERICAN COLLEGE OF SURGEONS

a) Primary Survey (ABCs)

b) Secondary Survey

c) Tertiary Survey

PEMBEDAHAN PENGENDALIAN KERUSAKAN

Pasien trauma yang hebat yang memerlukan pembedahan

seringkali melewati satu kali pembedahan definitive

Tujuan selama pembedahan tersebut adalah untuk

mendapatkan hemostasis definitif, kontaminasi enteral

terkontrol dengan reseksi dan anastomosis usus, dan

memperbaiki cedera lainnya

Banyak pasien meninggal karena perburukan intraoperatif

yang ditandai dengan trias letal hipotermi, koagulopati, dan

asidosis.

Sekarang tujuan operasi bukan sebagai terapi definitive, tetapi

untuk mengendalikan atau mengurangi perdarahan dan

kontaminasi enteral.Lalu dikirim ke Icu untuk mengembalika

fisiologis tubuh dan menghidari trias letal.

SINDROM KOMPARTEMEN ABDOMEN

ACS didefinisikan sebagai peningkatan tekanan

intraabdominal yang berhubungan dengan disfungsi organ.

ACS menyebabkan perubahan pengaturan fisiologis:

Jantung

Ginjal SSP

Paru

EVALUASI

IAP dapat diukur secara langsung dengan pemasangan

kateter di rongga peritoneum.

PENANGANAN

Penanganan IAP dan ACS adalah untuk mengurangi

massa dari isi intrabdomen dengan mengeluarkan darah di

rongga peritoneum, badan asing seperti laparotomy pads,

cairan, tumor, dan lain-lain atau hanya dengan membuka

abdomen.

CRUSH IN JURY

Trauma seringkali menyebabkan crush injury pada otot

dan jaringan. Jika cukup parah, dapat bermanifestasi

menjadi crush syndrome, yang didefinisikan sebagai sebuah

manifestasi sistemik dari cedera sel otot akibat penekanan .

EVALUAS I

Pasien dengan crush injury harus diperiksa kadar Creatine

Kinase (CK) secara periodic. Puncak kadar CK

berhubungan dengan perkembangan dari gagal ginjal,

dengan risiko tertinggi pada kadar CK lebih dari 75.000.

PENATAL AKS ANA AN

Setelah evaluasi dini trauma, pasien dengan

crush injury dipasangkan kateter urin untuk

mengukur produksi urin tiap jam. Resusitasi

cairan harus dilakukan

Normal saline dapat digunakan atau dengan Dektrosa 5%

dalam cairan untuk mengurangi peningkatan natrium.

Jumlah cairan yang direkomendasikan dari 200 sampai 1500

ml/jam, tetapi kemungkinan besar ditargetkan pada urine

output lebih dari 1 ml/kgBB/jam

CEDERA JANTUNG TUMPUL

Tanda dan Gejala

Mempunyai bukti cedera thorax external, dan nyeri dada adalah

keluhan yang umum pada pasien trauma.

Evaluasi

seharusnya menjalani EKG 12 lead saat masuk rumah sakit. EKG

abnormal pasien harus dirawat inap untuk diawai selama 24

sampai 48 jam.

PENANGANAN

Ditangani secara simptomatik pada pasien dengan hemodinamik

yang stabil. Management nyeri sebaiknya di optimalkan dan

elektrolit dikoreksi

TERIMAKASIH

top related