pkm-gt 219 ausi penggunaanmaskermikron
Post on 14-Aug-2015
275 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGGUNAAN MASKER MIKRON DAN ANTI-TB SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan Oleh:
Ausi Mutiara Dwi Atri 125070100111107 2012
Natasya Silvaira Harijanto 125070100111079 2012
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
2
2
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Kegiatan : Penggunaan Masker Mikron Anti-TB Sebagai Upaya
Pencegahan Penyebaran Penyakit Tuberculosis
1. Bidang Kegiatan : ( )PKM-AI (√)PKM-GT
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ausi Mutiara Dwi Atri
b. NIM : 125070100111107
c. Jurusan : Pendidikan Dokter
d. Universitas : Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No HP : Jalan Watumujur I/3,
085716777415
f. Alamat email : ausidwiatri@gmail.com
3. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 2 orang
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Agustina Tri Endharti, S. Si, PhD
b. NIP : 196908191998022001
c. Alamat Rumah dan No. Tel. : Dadaptulis Dalam Junrejo, Batu/
085233140794
Menyetujui Malang, November 2012
Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan,
Bidang Kemahasiswaan FKUB,
( dr. Bamang Prijadi, MS ) ( Ausi Mutiara Dwi Atri )
NIP. 195203241984031002 NIM. 125070100111107
Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan FKUB, Dosen Pendamping,
( Ir. H.R.B. Ainurrasyid, MS. ) (Agustina Tri Endharti, S. Si, PhD)
NIP. 19550618 198103 1 002 NIP. 196908191998022001
ii
3
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
“Penggunaan Masker Mikron Anti-TB Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran
Penyakit Tuberkulosis” Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Agustina Tri Endharti, S. Si, PhD, selaku dosen pendamping yang
bersedia membimbing penulis untuk menyusun karya tulis ini.
2. Semua pihak yang turut berperan dalam penyelesaian karya tulis ini.
Karya tulis ini membahas tentang inovasi masker terbaru untuk mencegah
penyebaran penyakit tuberkulosis. Mengingat pada saat ini masih banyak
penderita tuberkulosis di Indonesia.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan karya tulis ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Malang, 2 November 2011
Penulis
iii
4
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ---------------------------------------------------------------- i
HALAMAN PENGESAHAN ----------------------------------------------------- ii
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------ iv
RINGKASAN ------------------------------------------------------------------------ v
PENDAHULUAN
Latar Belakang -------------------------------------------------------------- 1
Tujuan ------------------------------------------------------------------------ 1
Manfaat ----------------------------------------------------------------------- 2
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Gagasan
Kondisi Kekinian ----------------------------------------------------------- 2
Solusi yang Pernah Ditawarkan ------------------------------------------ 3
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan dapat Diperbaiki
Melalui gagasan yang Diajukan ------------------------------------------ 4
Pihak-pihak yang Terkait ------------------------------------------------- 5
Langkah-langkah Stategis untuk Mengimplementasikan
Gagasan ---------------------------------------------------------------------- 5
Kesimpulan
Gagasan yang Diatawarkan ----------------------------------------------- 6
Teknik Implementasi ------------------------------------------------------ 6
Prediksi Hasil -------------------------------------------------------------- 7
DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------- vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ----------------------------------------------------- vii
iv
5
5
RINGKASAN
Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC)
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit penyebab kematian
utama di seluruh dunia. Hampir sepertiga dari penduduk dunia telah terinfeksi
oleh bakteri ini, bahkan Indonesia masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk
jumlah kasus TB setelah India dan China. Di Indonesia tuberkulosis adalah
pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan merupakan penyebab
kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada
seluruh kalangan usia.
Penggunaan masker adalah salah satu upaya preventif penyebaran
penyakit TB. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis
yang berbentuk batang, berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak membentuk
spora, dan termasuk bakteri aerob. Saat ini, masker yang disarankan WHO adalah
masker jenis N95 yang mampu memfiltrasi hingga ukuran partikel 0.3 mikron.
Tipe masker N95 merupakan kode yang menunjukkan spesifikasi kalau masker
tersebut mempunyai kemampuan filtrasi hingga 95 persen partikel udara sangat
kecil, tetapi mereka mahal, panas, tidak nyaman, dan tidak untuk dikenakan oleh
anak-anak.
Inovasi masker untuk digunakan adalah masker yang mempunyai
spesifikasi filtrasi seperti N95, namun nyaman untuk digunakan dan harganya
terjangkau untuk masyarakat. Selain itu, kelemahan tipe masker lain saat ini ada
yaitu masker Totobobo yang memiliki lapisan disifektan. Lapisan yang ditambahi
disinfektan tersebut kami rasa berpotensi untuk menimbulkan efek-efek samping
bagi tubuh manusia. Untuk itu, inovasi yang akan dibuat adalah masker yang
dapat memfiltrasi dengan efektif dan memiliki kemampuan antibakteri yang
berasal dari bahan alamiah.
v
6
6
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah
penderita TB. Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu
lainnya meninggal. Tuberkulosis masih merupakan penyakit infeksi saluran napas
yang tersering di Indonesia. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan
ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar
karena pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada lingkungan,
sehingga jumlah penderita semakin bertambah.
Hal ini sangat disayangkan, karena apabila terlanjur parah diperlukan
pengobatan tuberkulosis yang berlangsung cukup lama, yaitu setidaknya 6 bulan
pengobatan dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau
berhenti. Pengobatan yang cukup lama juga seringkali membuat pasien putus
berobat atau menjalankan pengobatan secara tidak teratur, kedua hal ini ini fatal
akibatnya yaitu pengobatan tidak berhasil dan kuman menjadi kebal disebut MDR
(multi drugs resistance). Kasus ini memerlukan biaya berlipat dan lebih sulit
dalam pengobatannya sehingga diharapkan pasien disiplin dalam berobat setiap
waktu demi pengentasan tuberkulosis di Indonesia.
Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi jika penyebaran penyakit
tuberkulosis dapat dicegah. Langkah preventif yang telah dilakukan ialah
melakukan imunisasi BCG pada anak-anak dan memakai masker. Dengan
memakai masker, droplet dari penderita tidak akan mudah menyebar ke berbagai
arah yang bisa menyebabkan penularan kepada orang lain.
Seperti kita ketahui, saat ini pemakaian masker yang beredar di
masyarakat sebatas masker kertas dan masker kain, yang tidak dapat menyaring
ukuran partikel kecil dan gas. Masker yang aman dan disarankan oleh WHO
sebenarnya protektif dan efektif dalam melakukan filtrasi sebesar 95%. Namun,
sayangnya jumlah masker ini di Indonesia terbatas hanya untuk digunakan oleh
petugas kesehatan. Masker N95 tersebut juga masih mempunyai kelemahan
karena tidak nyaman untuk dipakai. Perkembangan selanjutnya jenis masker yang
beredar adalah masker Totobobo yang berpori kecil yang dilengkapi dengan
lapisan disinfektan. Namun, zat disinfektan itu sendiri sebenarnya bersifat toksik
dan memungkinkan terjadinya efek samping terhadap pemakai masker di masa
depan.
Melihat perkembangan tersebut, kami menyadari perlu adanya inovasi
dalam pembuatan masker yang aman dan nyaman. Kami mempertimbangkan
untuk melakukan modifikasi masker dengan menggunakan filter yang protektif,
juga disertai dengan anti antibakteri dari bahan alamiah yang lebih sedikit efek
sampingnya.
1
7
7
Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, tujuan dari PKM-GT ini adalah:
1. Mengurangi penyebaran penyakit Tuberkulosis secara preventif
2. Memberikan inovasi masker yang efektif digunakan namun juga aman dan
terjangkau bagi masyarakat.
Manfaat
a. Manfaat Teoritis :
1. Sebagai acuan tertulis untuk penelitian lebih lanjut tentang pembuatan
masker yang dapat mencegah penyebaran TB
2. Sebagai acuan tertulis untuk penelitian lebih lanjut tentang bahan
alami pencegah antibakteri TB
b. Manfaat Praktis :
1. Sebagai inovasi terbaru masker yang dapat memfiltrasi partikel sangat
kecil namun juga nyaman dipakai dan terjangkau harganya
2. Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberantas
tuberkulosis secara preventif
3. Turut serta dalam melaksanakan 8 Millenium Development Goals
yang dicanangkan oleh PBB
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Saat ini penderita Tuberkulosis biasanya memakai masker untuk
mencegah orang lain tertular. Meski penggunaan masker tidak bisa memproteksi
sepenuhnya paparan polusi dan partikel kecil, tetapi penggunaan maker bisa
memperkecil risiko terjadinya terkena infeksi saluran pernapasan akut. Jenis
masker sendiri sangat banyak, namun masker yang paling banyak dijual di
pasaran adalah masker kertas tipe surgical mask (masker bedah) dan masker kain.
Masker bedah merupakan jenis masker yang paling populer karena
harganya murah meriah, hanya Rp 25.000/box (isi 50) atau Rp 500/buah.
Biasanya berwarna hijau dan berbentuk segiempat, dengan ketebalan bervariasi
dan dilengkapi pengait berupa tali elastis di kedua sisi. Karena desainnya yang
sangat sederhana, masker bedah umumnya agak longgar ketika dipakai. Banyak
2
8
8
celah yang masih bisa disusupi oleh partikel debu, apalagi bahan yang digunakan
umumnya tidak terlalu tebal dan hanya satu lapis.
Baik tidaknya suatu masker pada prinsipnya tergantung dari seberapa
besar masker itu bisa memfiltrasi partikel. Masker tipe surgical mask proteksinya
masih di bawah 20 persen. Sedangkan kalau masker kain kurang dari 10 persen. Kita tahu bahwa partikel yang masuk ke dalam mulai saluran napas atas sampai
paru itu memiliki diameter di bawah 10 mikron. Sebuah masker bedah dapat
menyaring cairan tetes besar, sehingga dapat mencegah tetesan langsung batuk
atau bersin dengan orang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh. Namun, tidak
cukup baik untuk mencegah tetesan yang lebih kecil dari lewat. Jika
menggunakan masker bedah, partikel yang terdiri dari gas dan benda-benda yang
berukuran kecil sekalipun dapat masuk lewat hidung atau mulut.
Hal ini masih memungkinkan bakteri penyebab TB menyebar dan menular
pada orang lain yang menggunakan masker sekalipun. Masker ini pun memiliki
bahan yang kasar sehingga membuat para penderita TB enggan memakai masker
karena merasa tidak nyaman.
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Penggunakan masker kain dan masker bedah sebenarnya kurang efektif
untuk memfiltrasi partikel kecil dan pajanan polutan. Sebelumnya, telah ada
masker yang memiliki pori-pori yang sangat kecil sehingga dapat berfungsi
sebagai filtrasi. Masker ini dikenal dengan nama lengkap 3M 8210 N95 yang telah
disertifikasi oleh NIOSH. Masker N95 jauh lebih baik dibandingkan masker
bedah karena masker ini mampu memfiltrasi partikel yang berukuran hingga 0,5
mikron. Sementara kita tahu bahwa kuman-kuman itu memiliki diameter rata-rata
dibawah 5 mikron.
Selain lebih tebal, masker respirator N95 juga lebih rapat ketika digunakan
sehingga tidak ada celah untuk dilewati partikel dan debu. Tingkat keamanan
masker respirator ditunjukkan oleh nomor serinya, misalnya N95 yang bisa
menyaring 95 persen partikel dan N100 yang bisa menyaring hingga 99,97 persen.
Masker ini dirancang berkualitas, memberikan perlindungan pada pekerja, handal
dalam pekerjaan seperti mengasah, menggergaji, menyapu, menggepak, dan
pekerjaan dalam kondisi berdebu.
Sama seperti masker bedah, pada umumnya masker respirator juga dibuat
hanya untuk sekali pakai. Apabila sudah rusak, kotor atau menyebabkan susah
bernapas maka harus segera diganti dengan masker baru yang masih bersih.
Masker ini sangatlah rapat sehingga terkadang menimbulkan rasa tidak nyaman,
serta hanya berfungsi sebagai filter. N95 mungkin melindungi petugas kesehatan
dan pasien, tetapi harganya relatif mahal (pada umumnya hanya disarankan
apabila perlindungan lain tidak cukup –misalnya apabila menghadapi orang
3
9
9
dengan TB yang resistan terhadap obat). Selain itu, kelemahan dari masker
respirator N95 juga panas dan tidak dapat dipakai untuk anak-anak.
Ada jenis masker yang lebih ampuh memurnikan udara, yakni masker air-
purifying respirator yang dilengkapi filter udara dan banyak dipakai oleh satuan
tugas antiteror. Masker air-purifying respirator ini bentuknya besar dan memiliki
moncong di depan, rasanya berlebihan jika masyarakat memakai masker ini
selama melakukan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, juga ada suatu masker bernama Totobobo. Masker ini memiliki
lapisan disinfektan yang dapat melumpuhkan kuman penyakit. Disinfektan adalah
bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi / obat untuk
membasmi kuman penyakit. Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa
kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme
yang terpapar secara langsung oleh disinfektan.
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan dapat Diperbaiki
Melalui Gagasan yang Diajukan
Berdasarkan fakta yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, sejauh ini
belum ada masker yang dapat menjadi bekerja sekaligus sebagai filter dan
antibakteri terhadap tuberkulosis. Para pengembang dan pencetus tetap
mengembangkan konsep ide masing-masing tanpa mencoba menggabungkannya.
Masker yang menggabungkan kedua ide ini memiliki potensi besar untuk
dikembangkan untuk menjadi masker sehat yang dapat mencegah penularan
penyakit tuberkulosis secara efektif. Namun, dalam hal ini kami mengganti
disinfektan yang dapat bersifat toksik dengan bahan alamiah yang lebih sedikit
efek sampingnya.
Bahan alamiah yang kami temukan dapat bersifat antibakteri terhadap TB
adalah xanthone, sebuah senyawa yang terdapat dalam kulit buah manggis.
Senyawa ini memiliki banyak manfaat kesehatan terutama sebagai senyawa
antioksidan, mengatasi sakit jantung, aterosklerosis, hipertensi dan trombosit.
Xanthone memperlebar pembuluh darah. Senyawa ini juga memiliki efek
antikanker payudara, kanker darah (leukemia) dan kanker hati. Selain manfaat-
manfaat di atas, xanthone memiliki sifat antibakteri. Penelitian di Tokyo, Jepang,
menunjukkan xanthone memiliki antibakteri yang menghambat pertumbuhan
microorganism seperti Mycobacterium tuberculosis (penyebab TB) dan
Staphylococcus aureus (penyebab infeksi dan gangguan pencernaan), jerawat dan
eksim.
Gagasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena belum
pernah ada pihak yang menambahkan xanthone sebagai antibakteri pada masker.
4
10
10
Selain itu, Indonesia merupakan negara penghasil manggis, sehingga senyawa ini
akan mudah didapatkan.
Pihak-pihak Yang Terkait
Gagasan ini dapat terwujud apabila ada partisipasi aktif dari berbagai
pihak. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu terwujudnya program
tersebut, yaitu pemerintah (Dinas Kesehatan, gubernur, walikota dan jajaran
pemerintah lainnya), lembaga pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas,
poliknik, dan LSM), donatur, aktivis, universitas dan lembaga penelitian, serta
masyarakat sekitar.
Pemerintah (dalam hal ini khususnya Dinas Kesehatan) berperan untuk
memberikan penyuluhan mengenai pemakaian masker untuk tuberkulosis kepada
masyarakat umum dengan membuat iklan layanan masyarakat yang menarik di
berbagai media. Pemerintah juga dapat berpartisipasi untuk mendukung
terlaksananya gagasan ini dengan melakukan distribusi masker yang merata
kepada masyarakat yang terdiagnosa TB. Selanjutnya, pemerintah dapat
melakukan pengawasan dengan membandingkan tingkat penderita TB yang akan
datang. Angka yang didapat dapat menjadi acuan keberhasilan gagasan ini.
Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan
pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi dan yang
preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar terhindar dari penyakit.
Lembaga pelayanan kesehatan berperan dalam penerapan penggunaan masker ini.
Petugas kesehatan di berbagai tempat pelayanan harus mematuhi aturan untuk
menggunakan masker ini dalam menangani kasus TB. Tenaga medis juga
memberikan edukasi tentang pentingnya penggunaan masker saat mengobati
pasien. LSM dan aktivis berpartisipasi dalam penyelenggaraan penyuluhan atau
paling tidak mengupayakan dana bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan
masyarakat. Kedua pihak ini tentunya bekerja tanpa mendapat imbalan berupa
upah.
Donatur memiliki peran sebagai penyandang dana yang mensponsori
pembuatan masker ini. Universitas dan lembaga penelitian dapat berpartisipasi
dalam melakukan riset dan pengembangan dalam pembuatan inovasi terbaru
masker seperti yang kami gagas. Sedangkan masyarakat sekitar
dapat berpartisipasi mendukung penggunaan masker ini dengan tidak bersikap
apatis.
Langkah-langkah Strategis Untuk Mengimplementasikan Gagasan
Gagasan pembuatan masker sehat ini dapat di implementasikan dengan
baik apabila didukung oleh hal-hal strategis berikut:
5
11
11
1. Adanya riset berkelanjutan dalam pembuatan inovasi masker dengan
kemampuan filtrasi tinggi dan memiliki lapisan antibakteri yang terbuat
dari bahan alamiah yaitu xanthone.
2. Melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintah, lembaga kesehatan,
lembaga masyarakat, instansi terkait, donatur dan para aktivis yang
memiliki tujuan yang sama dalam mencegah tuberkulosis 3. Mengadakan pembagian masker gratis sebagai langkah awal untuk
meningkatkan kesadaran dan keinginan masyarakat untuk menggunakan
masker
4. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya
pencegahan tuberculosis dan pentingnya memakai masker yang protektif,
Hal ini dimaksudkan agar para penderita menjadi mengerti dan terdorong
untuk menggunakan masker secara teratur demi kesembuhan mereka.
Sosialisasi penggunaan masker ini juga termasuk di dalamnya cara
pemakaian, kelebihan masker dibandingkan masker lain, waktu untuk
mengganti filter, memberitahukan frekuensi penggunaan masker ini setiap
hari sampai penderita dinyatakan sembuh dari Tuberkulosis, dan berbagai
hal lainnya terkait penggunaan masker ini.
5. Meminta ijin kepada ketua RT atau Pemda setempat agar sosialisasi dan
penyuluhan dapat berjalan lancar
KESIMPULAN
Gagasan yang Ditawarkan
Sehubungan dengan perkembangan penyakit TB (Tuberkulosis) yang
semakin mendunia, kebutuhan akan masker menjadi suatu hal yang vital karena
masker merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyakit ini. Kami membuat
suatu inovasi dengan memodifikasi masker-masker kesehatan yang telah ada.
Kami berencana membuat suatu masker yang dapat menjadi filter atau penyaring
bagi bakteri penyebab penyakit Tuberkulosis, dan juga sebagai antibakteri bagi
bakteri tersebut.
Teknik implementasi
Ada lima teknik/langkah yang akan kami lakukan
untuk mengimplementasikan tujuan dari penulisan gagasan ini. Teknik tersebut
antara lain sebagai berikut:
1. Pengembangan inovasi dengan penelitian ilmiah
6
12
12
2. Melakukan kerja sama
3. Menarik minat masyarakat umum
4. Sosialisasi kepada masyarakat umum
5. Meminta ijin kepada ketua RT atau pemda setempat
Prediksi hasil
Dari pembuatan masker bagi para penderita TB ini, kami memprediksi
bahwa masker ini dapat menurunkan angka penderita TB dengan penggunaan
masker secara teratur. Hal ini karena masker inovasi kami memiliki pori-pori yang
dapat menyaring bakteri penyebab TB dan juga bersifat antibakteri sehingga
dapat memaksimalkan pencegahan penyakit TB. Selain membantu proses
penyembuhan para penderita TB, masker ini dapat melumpuhkan bakteri
penyebab TB dengan lapisan yang mengandung ekstrak xanthone dari kulit buah
manggis. Oleh karena keunggulan dari masker inilah, dan dengan penggunaannya
secara teratur pada para pendeita TB, kami dapat memprediksi bahwa angka
penderita TB di dunia dapat menurun.
7
13
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Tuberkulosis. http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis. Diakses
tanggal 20 Oktober 2012.
Anonim. 2011. Cara pencegahan TBC. http://paru-paru.com/cara-pencegahan-tbc.
Diakses tanggal 29 Oktober 2012.
Juanita. 2002. Peran Asuransi Kesehatan Dalam Benchmarking Rumah Sakit
dalam Menghadapi Krisis Ekonomi.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3747/1/fkm-juanita5.pdf.
Diakses tanggal 1 November 2012. Mikail, Bramirus. 2012. Efektifkah Masker Cegah Polusi Udara?.
http://sains.kompas.com/read/2012/06/29/10082234/Efektifkah.Masker.Ce
gah.Polusi.Udara. Diakses tanggal 26 Oktober 2012.
Pramudiarja, AN Uyung. 2011. Masker Bedah Kurang Maksimal untuk
Menyaring Debu.
http://health.detik.com/read/2010/11/05/182151/1487668/763/masker-
bedah-kurang-maksimal-untuk-menyaring-debu?993306755. Diakses
tanggal 1 November 2012.
Rasyida, Agustina. 2012. Awas!Polusi Udara di Jakarta, Wajib Pakai Masker.
http://id.berita.yahoo.com/awas-polusi-udara-di-jakarta-wajib-pakai-
masker-103405557.html. Diakses tanggal 30 Oktober 2012.
Smart, Theo. 2008. HATIP 109: Klinik kita masih belum aman: mengapa kita
semua perlu menegakkan pengendalian infeksi TB.
http://www.spiritia.or.id/hatip/bacahat.php?artno=0109. Diakses tanggal
29 Oktober 2012.
Yulvitrawasih. 2010. Tips mencegah penularan TB.
http://rsi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=394:tips-
mencegah-penularan-tb&catid=7:tips-kesehatan&Itemid=10. Diakses
tanggal 1 November 2012.
vi
14
14
Tanda Tangan Diri,
Ausi Mutiara Dwi Atri
Astrid Nandikasari Lukito
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Ketua Pelaksana
Nama : Ausi Mutiara Dwi Atri
NIM : 125070100111107
Tempat Tanggal lahir : Jakarta, 8 November 1994
Fakultas/ Prodi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
Alamat di Malang : Jalan Watumujur I/3, Malang
No. Hp : 085716777415
Email : ausidwiatri@gmail.com
2. Anggota Pelaksana
Nama : Natasya Silvaira Harijanto
NIM : 125070100111079
Tempat Tanggal lahir : Mojokerto, 26 Desember 1993
Fakultas/ Prodi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
Alamat di Malang : Telaga Bodas Blok X-1 No. 7
No. Hp : 0818382372
Email : eugenianatasya@ymail.com
Tanda Tangan Diri,
Natasya Silvaira Harijanto
Novelita Mesah
vii
top related