perilaku kesehatan

Post on 02-Nov-2014

101 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ilmu kesehatan gigi masyarakat

TRANSCRIPT

Perilaku Kesehatan dan Perubahan Perilaku Kesehatan

Pengertian Perilaku Kesehatan

suatu respon seseorang terhadap stimulus-stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system

pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan.

Konsep Perilaku KesehatanMenurut Notoatmodjo (2005)Perilaku ditafsirkan sebagai kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan.Menurut Skiner (1938)perilaku merupakan respons /reaksi seorang terhadap stimulus. perilaku manusia terjadi melalui proses: Stimulus Organisme Respons, disebut teori "S-O-R" (stimulus-organisme-respons).

Teori skinner ada 2 jenis respon:Respondent respons/refleksifrespons yang ditunjukkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu yang disebut eliciting stimuli, karena menimbulkan respons yang relatif tetap. Respondent respons juga mencakup perilaku emosional. Operant respons/instrumental responsrespons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau rangsangan yang lain. Perangsangan yang terakhir ini disebut reinforcing stimuli atau reinforce, karena berfungsi untuk memperkuat respons.

Perilaku manusia berdasarkan teori “S-O-R” dibagi menjadi dua, yaitu: Perilaku tertutup (Covert behavior) Perilaku ini adalah respons yang masih belum dapat dilihat oleh orang lain. Respons seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan, dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk "unobservable behavior" atau "covert behavior" yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap. Perilaku terbuka (Overt behavior) Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau "observable behavior".

Bentuk Perilaku KesehatanBentuk pasifrespon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan atau sikap batin, dan pengetahuan. Bentuk aktifyaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung.

Klasifikasi Perilaku Kesehatan• Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance)

Terdiri dari 3 aspek:Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam kedaan sehat Perilaku gizi (makanan) dan minuman.

• Perilaku pencarian dan penggunaan system atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior)

• Perilaku kesehatan lingkungan

Menurut becker (1979)1. Perilaku hidup sehatMencakup:Makan dengan menu seimbang (appropriate diet)Olahraga teraturTidak merokokTidak minum minuman keras dan tidak mengkonsumsi narkobaIstirahat cukupMengendalikan stressPerilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan

2. Perilaku sakit (illness behavior)3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior)Meliputi:Tindakan untuk memperoleh kesembuhanMengenal/ mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan/ penyembuhan penyakit yang layakMengetahui hak (misalnya hak memperoleh perawatan, memperoleh pelayanan kesehatan, dan sebagainya) dan kewajiban orang sakit (memberitahukan penyakitnya kepada orang lain, terutama kepada dokter/ petugas kesehatan, tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain, dan sebagainya)

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan

Green membedakan adanya dua determinan masalah kesehatanbehavioral factors (faktor perilaku)non-behavioral factors (faktor non-perilaku).

faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama (analisis green), yaitu :Faktor predisposisi (disposing factors) faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang, misalnya pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, dll.Faktor pemungkin (enabling factors) adalah faktor yang memfasilitasi perilaku (sarana dan prasarana) untuk menciptakan perilaku kesehatan.Faktor penguat (reinforcing factors) adalah faktor yang mendorong terjadinya perilaku. Contohnya, perilaku tokoh masyarakat.

Domain Perilaku KesehatanPerilaku adalah keseluruhan pemahaman dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama antara faktor internal dan eksternalPerilaku manusia → kompleks dan ruang lingkup luas

• Benjamin Bloom membagi perilaku dalam 3 domain• Tujuan pendidikan : mengembangkan atau meningkatkan ketiga

domain perilaku, yang terdiri dari:

Dalam perkembangan para ahli pendidikan dan untuk kepentingan hasil pendidikan, ketiga domain ini diukur dari : Pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan (knowledge). Sikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan (attitude). Praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan materi pendidikan yang diberikan (practice).

1. Pengetahuan (Knowledge) Merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Terjadi melalui panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour).

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek). Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. Trial dimana subjek mulai mencoba untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. Adoption dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni : Tahu (Know) : mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Memahami (Comprehension) suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Aplikasi (Application) kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Analisis (Analysis) suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Sintesis (Synthesis)suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Evaluasi (Evaluation) Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2. Sikap (Attitude) Reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentuSikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka tingkah laku yang terbuka.

Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yakni :Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave) artinya sikap adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku seseorang.

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni : Menerima (Receiving) Orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Merespons (Responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. KaMenghargai (Valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.Bertanggung Jawab (Responsible)Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi

Praktek atau Tindakan (Practice)Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam bentuk tindakan (overt

behavior). Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas juga diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain 

Tingkat-Tingkat Praktek.Persepsi Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil merupakan praktek tingkat pertamaRespon Terpimpin (Guided Respons)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh merupakan indikator praktek tingkat kedua.

Mekanisme (Mechanism) Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek tingkat tiga. Adaptasi (Adaptation)

Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.

Pengertian Perubahan PerilakuPerubahan perilaku → tujuan pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program-program kesehatan yang lainnya. Terbentuknya dan adanya perubahan perilaku karena proses interaksi antara individu dengan lingkungan terjadi melalui suatu proses yang disebut proses belajar sehingga perubahan perilaku merupakan hasil dari proses belajar

Determinan Perubahan PerilakuDeterminan perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan resultasi dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek: aspek fisik, psikis dan sosial.

Asumsi Determinan Perilaku Manusia

Teori determinan perilaku:1. Teori Snehandu B, Kar

Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak pada perilaku itu merupakan fungsi dari:Behavior intentionSocial supportacesssebility of informationPersonal autonomyAction situation

Dapat dirumuskan

B= f(BI, SS, AL, PA, AS)Dimana :B = behaviourf = fungsiBI = behaviour intentionSS = social supportAI = accessibility of informationPA = personal autonomyAS = action situation.

2. Teori WHOWHO → menyebabkan seseorang itu berprilaku tertentu karena adanya 4

alasan pokok:thoughts and feelingpersonal referenceresourcesculture

Pengetahuan Diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.

Kepercayaan Sering di peroleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima

kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu

Sikap Mengambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekatSikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek

lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu

tindakan yang nyata.

Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain:Sikap akan terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu. Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu kepada pengalaman orang lain. Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang. Nilai (value)

• Personal ReferencePerilaku orang banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting.

Apabila seseorang itu penting untuknya, maka apa yang ia katakan atau perbuatan cenderung untuk dicontoh

ResourceMencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya. Semua itu

berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau sekelompok masyarakat. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negative.

CulturePerilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan sumber-sumber didalam suatu masyarakat → pola hidup (way of life) Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama. Kebudayaan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat, sesuai dengan peradaban umat manusia. Kebudayaan atau pola hidup masyarakat di sini merupakan kombinasi dari semua yang telah disebutkan diatas.

Secara sederhana ditulis:

B = f (TF, PR, R, C)

Teori Perubahan Perilaku

1. Teori Stimulus-Organisme-Respon (S-O-R)Adanya suatu perubahan perilaku itu tergantung dari kualitas stimulus yang diberikan saat berkomunikasi dengan organisme. Hosland, et al (1953) berpendapat bahwa proses perubahan perilaku sebenarnya hampir sama dengan proses belajar

1. Stimulus yang diberikan tersebut pada akhirnya ada dua kemungkinan, diterima atau ditolak.

2. Jika stimulus ini telah diterima dan dimengerti oleh sang individu maka perjalanan stimulus ini pun kembali dilanjutkan.

3. Organisme kemudian mengolah respon yang telah diterima ini dan nantinya akan diaplikasikan menjadi sebuah sikap

4. Dengan dorongan dari lingkungan sekitar pun akhirnya respon tersebut berefek pada tindakan dari individu yang dapat kita sebut sebagai perubahan perilaku.

2. Teori Festinger (Dissonance Theory)Teori ini sama dengan konsep “imbalance” yang berarti terdapat ketidak

seimbangan psikologis yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali. Jika sudah tercapai keadaan yg disebut “consonance” itu artinya sudah tercapai keseimbangan dalam diri dan tidak terdapat ketegangan lagi.

Rumus dissonance yang dipaparkan oleh Sherwood dan Borrou adalah sebagai berikut:

Dissonance =Pentingnya stimulus x jumlah kognitif dissonance

Pentingnya stimulus x jumlah kognitif cosonance

3. Teori FungsiBerdasar pada anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung pada kebutuhan. Artinya, stimulus yang akhirnya dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseroang apabila stimulus dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan individu tersebut.

Menurut Katz (1960) perilaku dilatarbelakangi oleh kebutuhan individu yang bersangkutan. Katz berasumsi bahwa:Perilaku mempunyai fungsi instrumentalPerilaku dapat berfungsi sebagai ‘defence mecanism’ atau sebagai pertahanan diri dalam menghadapi lingkungannyaPerilaku berfungsi sebagai penerima objek dan memberikan arti.Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu situasi

4. Teori Kurt LewinKurt Lewin (1970) berpendapat bahwa perilaku manusia merupakan keadaan yang seimbang antara kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan penahan (restrining forces). Perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut di dalam diri seorang individu.

Ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang, yaitu:Kekuatan pendorong meningkat, terjadi karena adanya stimulus yang mendorong untuk terjadinya perubahan perilaku.

Perilaku semula Kekuatan Pendorong → meningkat

Kekuatan Penahan

Perilaku baru

Kekuatan penahan menurun, terjadi karena adanya stimulus yang memperlemah kekuatan penahan tersebut.

Perilaku semula Kekuatan Pendorong

Kekuatan Penahan → menurun

Perilaku baru

Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.

Kekuatan Penahan → menurun

Kekuatan Pendorong → meningkatPerilaku semula Perilaku

baru

Bentuk Perubahan Perilaku

Menurut WHO :

Strategi Merubah Perilaku

1. Menggunakan Kekuatan, kekuasaan atau doronganPerubahan perilaku dipaksakan →perilaku seperti yang kita harapkan. Memberi peraturan atau perundang-undangan yang harus dipatuhi setiap lapisan anggota masyarakat. Perubahan cepat, namun belum tentu berlangsung lama. 2. Pemberian InformasiPemberian informasi tentang hidup sehat, penyuluhan untuk mencapainya, menghindari penyakit dan lain-lain sebagainya→ membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat → menyadarkan masyarakat → menimbulkan perilaku yang sesuai dengan informasi yang telah diberikan.Perubahan memakan waktu lama, tetapi langgeng.3. Diskusi dan partisipasiMemberikan informasi bersifat dua arah. Masyarakat aktif berpartisipasi dalam pemberian informasi dengan cara mendiskusikannya dengan pemberi informasi tersebut. Cara ini lebih memakan waktu dibanding cara yang lain, tetapi menghasilkan masyarakat yang lebih berkomitmen

Rogers (1974) : Seseorang akan mengalami serangkaian proses hingga akhirnya mendapatkan perilaku barunya, antara lain :1. Awareness (kesadaran)2. Interest3. Evaluation4. Trial5. Adaption

Pendekatan Strategi Perubahan Perilaku

1. Penyebaran informasi2. PemasaranRiset pasar : produsen dan distributor mempelajari apa yang dibutuhkan oleh konsumen, dan aba yang harus diubah.Klasifikasi : Produsen dan distributor menggolongkan suatu wilayah kedalam suatu klasifikasi pasar tertentu agar lebih optimal.Menyadari manfaatnya bagi konsumenMengacu pada konsep “4P” yaitu Product, Place, Promotion, and Price.3. Retriksi4. Indoktrinasi5. Peraturan – kebijakan

top related