perencanaan teknis bangunan pelengkap sistem pengelolaan air limbah terpusat (spal-t)

Post on 13-Aug-2015

205 Views

Category:

Engineering

25 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Sanitasi.Net

Perencanaan Teknis

Bangunan Pelengkap

Modul C:

Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan

(Jaringan Perpipaan)

Pelatihan Perencanaan Teknis

Sistem Pengelolaan Limbah Terpusat (SPAL-T)

Juli, 2015

Rentek-C8

Sanitasi.Net

Bangunan Pelengkap

1. Lubang Kontrol (Manhole)

2. Bangunan Penggelontor

3. Terminal Pembersihan (Clean Out)

4. Pipa Perlintasan (Siphon)

5. Stasiun Pompa

6. Panel dan Komponennya

Sanitasi.Net

LOBANG KONTROL (MANHOLE)

Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap

Sanitasi.Net

Lokasi

• Pada jalur saluran yang lurus, dengan jarak tertentu

tergantung diameter saluran, seperti pada tabel II.9, tapi

perlu disesuaikan juga terhadap panjang peralatan

pembersih yang akan dipakai.

• Pada setiap perubahan kemiringan saluran, perubahan

diameter, dan perubahan arah aliran, baik vertikal

maupun horizontal.

• Pada lokasi sambungan, persilangan atau percabangan

(intersection) dengan pipa atau bangunan lain.

Sanitasi.Net

Jarak Antar Manhole

Diameter

(mm)

Jarak antar MH

(m)

(20 - 50) 50 - 75

(50 - 75) 75 - 125

(100 - 150) 125 - 150

(150 - 200) 150 - 200

1000 100 -150

Sanitasi.Net

Klasifikasi Manhole

• Klasifikasi

– Manhole dangkal : kedalaman (0,75-0,9) m, dengan cover

kedap.

– Manhole normal : kedalaman 1,5 m, dengan cover berat.

– Manhole dalam : kedalaman di atas 1,5 m, dengan cover berat.

• Khusus ’Manhole dalam’ dapat diklasifikasikan lagi

sesuai dengan :

– kedalaman, ketebalan dinding,

– keberadaan drop, keberadaan pompa, dan

– lain-lain sesuai dengan kebutuhan.

Sanitasi.Net

Manhole Khusus

• Junction chamber

• Drop manhole

• Flushing manhole

• Pumping manhole

Sanitasi.Net

Eksentrisitas

• Eksentrisitas manhole pada suatu jalur sistem perpipaan

tergantung pada diameter salurannya

• Untuk pipa dimensi besar (D > 1,20 m), manhole

diletakkan secara eksentrik agar memudahkan operator

turun ke dasar saluran.

• Untuk pipa dimensi kecil [D (0,2-1,2) m], manhole

diletakkan secara sentrik, langsung di atas pipa.

Sanitasi.Net

Bentuk Manhole

• Pada umumnya bentuk manhole empat persegi panjang,

kubus atau bulat.

Sanitasi.Net

Dimensi Manhole

• Dimensi horizontal harus cukup untuk melakukan

pemeriksaan dan pembersihan dengan masuk ke dalam

saluran. Dimensi vertikal tergantung pada

kedalamannya.

• Lubang masuk (acces shaft), minimal 50 cm x 50 cm

atau diameter 60 cm

• Dimensi minimal di sebelah bawah lubang masuk

– Untuk kedalaman sampai 0,8 m : 75 cm x 75 cm

– Untuk kedalaman (0,8-2,1) m : 120 cm x 90 cm atau diameter

1,2 m

– Untuk kedalaman > 2,1 m : 120 cm x 90 cm atau diameter 140

cm

Sanitasi.Net

Tangga Lubang Kontrol (Manhole Step atau Ladder Ring)

• Perlengkapan ini merupakan sebuah tangga besi yang

dipasang menempel di dinding manhole sebelah dalam

untuk keperluan operasional.

• Dipasang vertikal dan zig zag 20 cm dengan jarak

vertikal masing-masing (30-40) cm.

Sanitasi.Net

Dasar Bagian Dalam Lubang Kontrol (Bottom Invert)

• Dasar manhole pada jalur pipa dilengkapi saluran

terbuka dari beton berbentuk U (cetak di tempat)

dengan konstruksi dasar setengah bundar

menghubungkan invert pipa masuk dan ke luar.

• Ketinggian saluran U dibuat sama dengan diameter

saluran terbesar dan diberi benching ke kanan/kiri

dengan kemiringan 1 : 6 hingga mencapai dinding

manhole.

Sanitasi.Net

BANGUNAN PENGGELONTOR

Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap

Sanitasi.Net

Aplikasi

• Di setiap garis pipa dimana kecepatan pembersihan (self

cleansing) tidak tercapai akibat kemiringan tanah/pipa

yang terlalu landai atau kurang kapasitas aliran.

• Hal ini bisa dilihat melalui tabel kalkulasi dimensi pipa.

Sanitasi.Net

Cara Penggelontoran (dengan periode tetap)

a. Dipilih pada waktu keadaan debit aliran minimum tiap

harinya, dimana pada saat itu kedalaman renang air

limbah tidak cukup untuk membersihkan tinja/endapan-

endapan.

b. Air untuk penggelontoran dapat menggunakan air

sungau terdekat dengan persyaratan airnya cukup

bersih. Kebutuhan air untuk penggelontoran

dimasukkan ke dalam perhitungan dimensi pipa.

Sanitasi.Net

Cara Penggelontoran (dengan periode tetap)

c. Bila menggunakan tangki gelontor

– Dioperasikan secara otomatis.

– Dilakukan saat tengah malam, dimana bangunan penggelontor

dengan peralatan siphon diatur pada kran pengatur, tepat penuh

mengisi bak penggelontor sesuai jadwal waktu periodic

penggelontoran tiap harinya.

– Kapasitas tangki minimal 1 m3 dan/atau 10% dari kapasitas pipa

yang disuplai sesuai dengan kebutuhan.

Sanitasi.Net

Cara Penggelontoran (dengan periode insidentil)

a. Metode ini dipilih jika ujung atas (awal) pipa lateral tidak

dilengkapi dengan bangunan penggelontor, biasanya

air dapat diambil dari kran kebakaran terdekat dengan

menggunakan selang karet.

– Air dimasukkan ke dalam bangunan perlengkapan pipa terminal

cleanout, dengan debit 15 liter/detik, selama (5 -15) menit.

– Bila tidak ada kran kebakaran, dapat menggunakan tangki air

bersih.

Sanitasi.Net

Cara Penggelontoran (dengan periode insidentil)

b. Alternatif lain adalah dengan pintu- pintu pada pipa air

limbah.

– Dapat dioperasikan secara otomatis

– Pintu – pintu dipasang pada inlet dan oulet saluran di setiap

bukaan dalam manhole.

– Pintu segera dibuka begitu terjadi akumulasi air limbah di dalam

suatu seksi saluran, dan gelombang aliran akan menghanyutkan

endapan kotoran.

– Disediakan bangunan sadap dengan perlengkapan bar screen

(trails), bangunan ukur, bangunan pelimpah, pintu air, dan

bangunan peninggi muka air.

Sanitasi.Net

TERMINAL PEMBERSIHAN

(CLEAN OUT)

Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap

Sanitasi.Net

Fungsi/Aplikasi dan Lokasi

1. Fungsi/aplikasi

– Terminal clean-out dapat berfungsi sebagai (alternatif) pengganti

manhole.

2. Lokasi

– Di ujung saluran, terutama pada pipa lateral yang pendek

dengan jarak dari manhole < 50 m.

Sanitasi.Net

PIPA PERLINTASAN (SIPHON)

Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap

Sanitasi.Net

Fungsi/Aplikasi

• Sebagai bangunan perlintasan, seperti pada sungai/kali,

jalan kereta api, atau depressed highway.

Sanitasi.Net

Komponen Struktur

1. Inlet dan outlet (box)

– Berfungsi sebagai pengendalian debit dan fasilitas pembersihan

pipa.

2. Depressed sewer (pipa siphon)

– Berfungsi sebagai perangkap, sehingga kecepatan pengaliran

harus cukup tinggi, di atas 1 m/detik pada saat debit rata-rata.

– Terdiri dari minimal 3 unit (ruas) pipa siphon dengan dimensi

yang berbeda, minimal 150 mm. Pipa ke 1 didesain dengan Qmin,

pipa ke 2 didesain dengan (Qr-Qmin) dan pipa ke 3 didesain

dengan (Qp-Qr).

Sanitasi.Net

STASIUN POMPA

Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap

Sanitasi.Net

Aplikasi

• Sebagai lift station, dipasang pada setiap jarak tertentu

pada sistem perpipaan yang sudah cukup dalam.

• Sebagai booster station, untuk penyaluran yang tidak

memerlukan pengaliran secara gravitasi. Misal dari zona

rendah ke zona yang lebih tinggi atau pada conveyance

sewer ke instalasi. Di sini dapat digunakan manhole

pompa.

Sanitasi.Net

Kriteria Lokasi

a. Tidak banjir dan mudah menerima air limbah secara

gravitasi.

b. Dapat memompa air limbah hingga ke elevasi yang

direncanakan.

c. Dapat memompa seluruh air limbah, meskipun dalam

keadaan darurat.

d. Fleksibel, dan kompak.

e. Biaya investasi dan pemeliharaannya rendah.

Sanitasi.Net

Kriteria Lokasi

f. Desain pompa harus dapat mengikuti fluktuasi debit.

g. Bahan yang dipilih tidak mudah korosi oleh air limbah.

h. Sedikit mungkin adanya pengaruh bising pada

masyarakat sekitarnya.

i. Tidak membutuhkan lahan yang luas.

j. Tidak membutuhkan keahlian tinggi.

Sanitasi.Net

Komponen Rumah Pompa

a. Rumah pompa (termasuk pondasi).

b. Pompa.

c. Mesin penggerak atau motor.

d. Ruang pompa atau dry well.

e. Sump atau wet well.

f. Screen dan Grit chamber.

g. Perpipaan, valve, fitting, pencatat debit, dan overflow

darurat.

h. Sumber power/ Sumber listrik, dan pengendali pompa

(panel).

Sanitasi.Net

Rencana Rinci Rumah Pompa

a. Konstruksi rumah pompa dari beton bertulang.

b. Tipe masing-masing unit pompa dan karakteristiknya.

c. Proteksi penyumbatan pompa.

d. Lokasi pompa dan jarak antarpompa.

e. Wet well dan dry well, dimensi dan konstruksi rinci.

f. Valve.

Sanitasi.Net

Rencana Rinci Rumah Pompa

g. Level control untuk permukaan air limbah.

h. Overflow (by pass).

i. Sistem alaram dan ventilasi.

j. Penyaring untuk inflow dan by pass.

k. Pipa tekan : diameter, bahan dan pembaca tekanan.

l. Pagar dan pengaman lainnya.

m. Panel listrik.

Sanitasi.Net

Pumping (wet) well

• Manfaat adanya pumping well akan membuat air limbah

yang akan dipompa masuk terlebih dahulu ke rumah

pompa dan ditampung sementara di dalam tangki yang

disebut wet well.

• Unit ini diperlukan karena debit pompa sulit disamakan

dengan debit masuk.

Sanitasi.Net

Jenis Pompa

• Pompa Sentrifugal merupakan jenis yang umum

digunakan untuk memompa air limbah karena tidak

mudah tersumbat.

• Penggunaan Pompa rendam (submersible) untuk air

limbah lebih baik, karena mencegah terjadinya kavitasi,

sebagaimana sering terjadi pada penggunaan pompa

non submersibel dengan posisi head negatif (posisi

pompa berada diatas permukaan air).

Sanitasi.Net

PANEL DAN KOMPONENNYA

Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap

Sanitasi.Net

Panel dan Komponennya

• Panel dan komponen-komponennya harus

menggunakan jenis yang tahan air (water proof). Semua

Circuit Breaker, peralatan proteksi, beban lebih, relai

proteksi, dan pengatur waktu (timer) harus ada pada

panel pompa air limbah.

• Semua kabinet panel kontrol, panel daya, Circuit

Breaker, saklar pengaman, dan peralatan listrik yang

lain, harus dilengkapi atau ditempeli plat nama (name

plate) untuk memudahkan pengenalan.

Sanitasi.Net

Panel dan Komponennya

Sanitasi.Net

Referensi

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)

Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Sanitasi.Net

Modul Perencanaan Teknis SPAL-T

Modul

A. Dasar-dasar Perenca-naan Teknis SPAL-T

B. Unit Pelayanan

C. Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan

D. Unit Pengolahan Air Limbah

E. Teknologi Pengolahan Lumpur

F. Konstruksi Bangunan

G. Rencana Anggaran Biaya

Sub-Modul

C1 Teknologi Sistem Setempat

C2 Teknologi Sistem Terpusat

C3 Pengembangan Sistem Jaringan Air Limbah

C4 Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar

C5-7 Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan (3 sesi)

C8 Bangunan Pelengkap

Sanitasi.Net

Terimakasih

Joy Irmanputhra

AFSI FasilitatorSanitasi.Org

top related