perencanaan kebutuhan barang (mrp) lot for lotkuswibowo+... · karakteristik dasar sistem mrp •...

Post on 05-Sep-2019

19 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Manajemen PersediaanPerencanaan Kebutuhan Barang (MRP) Lot for Lot

Christian Kuswibowo, M.ScFEB

Manajemenwww.mercubuana.ac.id

Bagian Isi

Material Requirement Planning (MRP) dapat didefinisikan sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis dalam penentuan kuantitas serta waktu dalam proses pengendalian kebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan yang saling bergantungan. (Dependent demand items).

Sebelum penggunaan MRP, perencanaan pengendalian persediaan biasanya dilakukan melalui pendekatan reaktif sbb :• Reorder Point Policy, dimana persediaan secara

kontinyu diawasi dan pengadaan dilakukan apabila jumlah barang persediaan sudah sampai pada tingkat yang ditentukan.

• Periodic Order Cycle Policy, dimana persediaan diawasi dan pada setiap periode tertentu jumlah barang ditambahkan agar jumlah persediaan tetap berada pada tingkat persediaan yg telah ditentukan.

MRP

Sistem MRP mengendalikan agar komponen-komponen yang diperlukan untuk kelancaran produksi dapat tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan.

Tujuan MRP• Meminimalkan persediaan• Mengurangi risiko karena keterlambatan

produksi atau pengiriman• Komitmen yang realistis• Meningkatkan efisiensi

Biaya – biayaBiaya Pemesanan (ordering Cost, Procurement Costs) : Biaya yg dikeluarkan sehubungan dg kegiatan pemesanan bahan/barang, sejakdari pemesanan sampai tersedia barang di gudang. Meliputi :• Biaya administrasi & Penempatan Order• Biaya Pemilihan Vendor atau Pemasok• Biaya Pengangkutan & Bongkar Muat• Biaya Penerimaan & Pemeriksaan BarangBiaya Penyimpanan (Carriying Costs, holding Costs) meliputi :• Biaya sewa gudang• Biaya administrasi pergudangan• Biaya Gaji Pelaksana pergudangan• Biaya listrik• Biaya asuransi dan penyusutan barang selama dlm penyimpanan• Dll

• Biaya Kekurangan Persediaan (shortage costs, stockout costs) : Biaya yg timbul sbg akibat tidak tersedianya barang pada waktu yg diperlukan.

• Biaya ini sulit diukur dan sering hanya diperkirakan secara subyektif

• Jadwal Induk Produksi (MPS), merupakan ringkasan skedul produksi produk jadi untuk periode mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan pelanggan atau ramalan permintaan. System MRP mengasumsikan bahwa pesanan yang dicatat dalam MPS adalah pasti, kendatipun hanya merupakan ramalan

• Daftar Material (BOM), definisi lengkap tentang suatu produk akhir meliputi daftar barang atau material yang diperlukan bagi perakitan, pencampuran atau pembuatan produk akhir itu

• Data persediaan, data ini harus dapat menyediakan informasi yang akurat tentang ketersediaan komponen serta seluruh transaksi persediaan, baik yang sudah terjadi maupun yang sedang dalam proses

Karakteristik dasar sistem MRP• Perhatian terhadap kapan dibutuhkanIntegrasi pemikiran antara fungsi pengawasan produksidan manajemen persediaan mengakibatkan pergeseranperhatian terhadap kapan dibutuhkan ketimbangperhatian langsung terhadap kapan melakukanpemesanan• Perhatian terhadap prioritas pemesananAdanya kesadaran bahwa semua pesanan konsumentidak memiliki prioritas yang sama

• Penundaan pengiriman permintaanKonsekuensi dari prioritas pesanan menghasilkankonsep penundaan pengiriman yaitu menundaproduksi atau pesanan terhadap item yang telahdijadwal, untuk memaksimumkan keseluruhanoperasi• Fungsi integrasiPengawasan produksi dan manajemenpersediaan dipandang sebagai fungsi yang terintegrasi

LOT FOR LOT

Metode ini berdasarkan pada ide menyediakan persediaan (atau memproduksi) sesuai dg yg diperlukan saja.

Pemesanan dilakukan dengan mempertimbangkan ongkos penyimpanan. Pada teknik ini, pemenuhan kebutuhan bersih dilaksanakan disetiap periode yang membutuhkannya, sedangkan besar ukuran kuantitas pemesanan (lot sizing) adalah sama dengan jumlah kebutuhan bersih yang harus dipenuhi pada periode yang bersangkutan

Lot for lot menyusun pesanan yang direncanakan tepat sesuai dengan kebutuhan bersih, memproduksi secara tepat apa yang dibutuhkan setiap minggu, sehingga meminimumkan biaya simpan dan tidak memperhitungkan biaya set up dan keterbatasan kapasitas.

DAFTAR PUSTAKA

• M. Syamsul Ma’arif (2003) Manajemen Operasi, Grasindo, Jakarta• Indriyogito Sudarmo (2000) Manajemen Bisnis Logistik, BPFE,

Yogyakarta.• Coyle, Yangle (2009) Supplay Change Management, A Logistic

Perpective, 8th, South-Wester Cangage Learning, USA• Heizer Jay B. Rander (2006), Manajemen Operasi, Salemba Empat,

Jakarta• Hani Handoko (2002) Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE,

Yogyakarta• Siswanto (2005) Riset Operasi, Erlangga, Jakarta• Gasperz (2012) All-in one, Production and Inventory Management,

Vinchristo Publiction, Jakarta• Andi Wijaya (2012) Pengantar Riset Operasi, Edisi 2, Mitra Wacana

Media, Jakarta

Terima KasihChristian Kuswibowo, M.Sc

top related