perbedaan mikroskop tipe bausch
Post on 27-Oct-2015
46 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1. Perbedaan mikroskop tipe Bausch & Lomb dengan tipe Reichert
Mikroskop polarisator tipe Bausch & Lomb dan mikroskop polarisator tipe Reichert
memiliki perbedaan,yang terletak pada proses pengamatan yang akan dilakukan
menggunakan masing-masing mikroskop tersebut. Pada mikroskop polarisasi tipe Bausch
& Lomb, ketika melakukan pengamatan terhadap objek tertentu, yang harus dipusatkan
adalah objektifnya, sedangkan pada mikroskop polarisasi tipe Reichert, ketika dilakukan
proses pengamatan terhadap suatu objek tertentu, yang harus dipusatkan agar proses
pengamatan bisa berlangsung dengan baik adalah meja objeknya, bukan objeknya itu
sendiri.
2. Bagian-bagian dari mikroskop polarisasi beserta fungsinya
a. Kaki mikroskop, berfungsi sebagai tempat bertumpunya mikroskop untuk berdiri
dengan posisi dan bentuk yang bermacam-macam.
b. Lengan mikroskop, merupakan bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai
penghubung antara kaki dan tubus mikroskop, selain itu juga digunakan untuk
pegangan ketika kita ingin memindahkan mikroskop tersebut ketempat lain
Sumber http://semangatgeos.blogspot.com
c. Cermin, memiliki fungsi sebagai penangkap dan penerus sinar yang datang dari
cahaya lampu atau dari langsung dari cahaya matahari. Cermin pada mikroskop
sendiri terdiri dari cermin datar dan cermin cekung, cermin datar berfungsi sebagai
pemantul cahaya sesuai cahaya yang diterima, sedangkan cermin cekung berfungsi
sebagai pemusat cahaya dengan hasil yang tidak simetris (assymetrical cone of
illumination)
d. Substage Unit
Polarisator atau lower nicol, merupakan bagian dari mikroskop polarisasi yang
terdiri dari suatu lembaran Polaroid, yang berfungsi untuk menyerap cahaya dan
kemudian memilih cahaya yang terserap tersebut (selective absorption), sehingga
cahaya yang dapat diteruskan hanyalah cahaya yang bergetar pada satu arah saja.
Meja Objek, berbentuk seolah-olah seperti piring yang memiliki lubang dibagian
tengah yang merupakan tempat cahaya masuk. Pada bagian tepinya, terdapat
pembagian skala derajat dari 0o sampai 360o. di beberapa sisi pada meja objek
dapat ditemukan beberapa lubang sebagai tempat untuk penjepit peraga (stage
clips) dan mechanical stage yang merupakan alat penggerak peraga pada dua arah
yang saling tegak lurus
Diafragma iris, terletak di bagian atas dari substage unit, yang digunakan untuk
mengatur jumlah cahaya yang diteruskan yang merupakan suatu faktor penting
untuk menentukan intensitas cahaya yang dapat diterima oleh pengamat. Proses
pengaturan jumlah cahaya yang diteruskan, dilakukan dengan cara menambah atau
mengurangi besarnya apertur diafragma iris. Penentuan intensitas cahaya ini
menjadi sangat penting, karena setiap mata pengamat memiliki daya akomodasi
yang berbeda-beda satu sama lain, sehingga perlu dilakukan pengaturan tertentu
sehingga setiap mata pengamat dapat mengamati objek secara jelas, kemudian
diafragma iris juga berfungsi untuk menetapkan jumlah luasan daerah pada peraga
yang akan diterangi.
Kondensor, terdapat di bagian paling atas dari substage unit, terdiri dari suatu
lensa cembung yang berfungsi untuk memusatkan cahay yang datang dari cermin
dibawahnya.
e. Tubus mikroskop, merupakan suatu teropong yang terletak di atas meja objek. Tubus
mikroskop sendiri terdiri dari bagian-bagian yang penting, yaitu :
Lensa Amici Bertrand, memiliki fungsi yang berbeda bagi lensa okuler dan lensa
objektif. Pada lensa okuler, lensa amici Bertrand berfungsi untuk memfokuskan
objek yang akan diamati, sedankan pada lensa objektif, lensa amici Bertrand
digunakan untuk memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada bidang
fokus balik (back focal plane). Lensa amici bertrand merupakan suatu lensa yang
hanya dapat digunakan dalam pengamatan secara kenoskopis saja.
Lensa objektif, terletak dibagian paling bawah dari tubus mikroskop, berfungsi
untuk menangkap dan memperbesar bayangan sayatan mineral yang terdapat di
meja objek. Biasanya pada tubus mikroskop ada tiga lensa objektif, dengan
perbesaran yang berbeda-beda, mulai dari 4x, 10x, 40x, sampai 100x.
Lensa okuler, merupakan lensa yang digunakan untuk memperbesar bayangan dari
objek yang akan diamati, maka dari itulah, melalui lensa okuler bayangan akhir
kemudian dapat terbentuk. Kemudian pada lensa okuler, akan ditemui adanya
benang silang, yang digunakan sebagai tanda pusat dari objek pengamatan.
Lubang Kompensator, merupakan suatu tempat yang digunakan untuk
memasukkan konpensator, baik itu baji kuarsa ataupun gips dengan bentuk yang
menipis ke arah depan sehingga akan dihasilkan perubahan warna interferensi
pada mineral.
Analisator, memiliki fungsi dan bahan penyusun yang sama dengan polarisator,
hanya saja arah getarannya bisa dibuat tegak lurus arah getaran polarisator untuk
nikol bersilang atau searah getaran polarisator untuk nikol sejajar.
3. Fungsi dari baji kuarsa, keping mika, dan keping gips
a. Baji kuarsa, merupakan suatu sayatan kuarsa yang dipotong sedemikian rupa,
sehingga sumbu c-nya searah dengan arah memanjangnya baji. Baji kuarsa memiliki
fungsi untuk melihat pengaruh ketebalan sayatan terhadap retardasinya (∆) : dimana
retardasi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
∆ = t (n2 - n1)
Keterangan :
∆ = retardasi
t = ketebalan sayatan tipis
n2 & n1 = harga indeks bias pada kuarsa
selain digunakan untuk menentukan pengaruh ketebaan sayatan terhadap retardasinya,
baji kuarsa juga dapat digunakan untuk menentukan terjadinya penambahan atau
pengurangan warna interferensi pada suatu kristal.
b. Keping gips, merupakan suatu sayatan gypsum dengan ketebalan tertentu sehingga
memiliki harga ∆ = 550 mµ. keping gips digunakan untuk menentukan penambahan
dan pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 530 nm.
c. Keping mika, merupakan suatu sayatan yang dibuat dari muskovit yang pipih dengan
sedemikian rupa sehingga sayatan ini memiliki ∆ = 150 mµ. Keping mika berfungsi
untuk menentukan warna interferensi yang tinggi dan harga bias rangkap pada kristal
yang mempunyai harga 50 nm
DAFTAR PUSTAKA
http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/mikroskop-polarisasi-reichert-vs-
olympus_8.html
http://shin-shanshan.blogspot.com/2011/10/mikroskop-polarisasi-reichert-vs.html
http://samuelmodeon.blogspot.com/2011/05/mikroskop-polarisasi.html
Judith, Bean dkk. 1981. Mineral Optik. Pusat penerbitan Fakultas Teknik UGM :
Yogyakarta
top related