peran pasien dalam prevensi medication error
Post on 23-Oct-2015
237 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PERAN PASIEN DALAM PREVENSI MEDICATION
ERROR OLEH:
1. ADHE PUTRI DAMANIK2. AGUS DERMAN3. ELVA RAHAYU NASUTION4. ERNAWATI SIANTURI5. ELLIYA SISWANTI6. BENNI ISKANDAR7. MAGGIE8. NINA RIMELDA9. RAFITA YUNIARTI
1
2
• Ketaatan pasien dalam melakukan pengobatan merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan pengobatan, disamping faktor-faktor lain, yaitu ketepatan diagnosis, ketepatan pemilihan obat, ketepatan aturan dosis dan cara pemberian dan faktor sugestif/ kepercayaan penderita terhadap dokter maupun terhadap obat yang diberikan.• Pasien dapat melakukan banyak hal untuk
mengurangi kemungkinan kesalahan pengobatan.
• Pasien perlu memahami kepatuhan penggunaan obat yang telah diresepkan.
1.Apa nama dagang dan generik dari obat tersebut?
2.Apa tujuan dari pengobatan?3.Bagaimana efek dan dosis?4.Apa efek samping obat? Apa yang
sebaiknya saya lakukan jika terjadi?5.Apakah ada obat lain yang harus
dihindari saat menggunakan obat ini? 3
Dua belas pertanyaan dasar yang harus diketahui pasien mengenai obatnya
yaitu;
6. Berapa lama saya harus menggunakan obat ini? Dan apa hasilnya?
7. Kapan waktu tepat untuk menggunakan obat?
8. Bagaimana seharusnya saya menyimpan obat?
9. Apa yang harus saya lakukan jika dosis berlebih?
10.Makanan apa yang harus dihindari ketika menggunakan obat ini?
11.Apakah obat ini dapat diganti dengan obat lain?
12.Apakah saya sebaiknya menulis informasi tentang obat ini?
Kesalahan-Kesalahan Yang Mungkin Terjadi Pada Pengobatan Pasien
5
Tidak tepat PasienPeran pasien:
Memastikan/Menanyakan perawat apakah obat yang diberikan memang ditujukan kepada pasien yang bersangkutan. Tidak tepat diagnosaPeran pasien:- Menginformasikan kepada dokter tentang semua gejala yang dialami- Mengikuti tes diagnostik yang diajukan dokter
dan menunjukkan semua hasil tes yang telah diiikuti sebelumnya
Tidak tepat obatPeran pasien:- Menyimpan laporan obat-obatan yang
digunakan- Pastikan dokter anda tahu mengenai
obat yang diresepkan oleh dokter lain dan beritahu juga mengenai obat bebas dan produk herbal yang dikonsumsi.
- Jika memiliki riwayat alergi harus diberitahu juga kepada dokter
Penggunaan obat yang tidak tepatPeran pasien:- Membuat catatan tersendiri untuk obat yang membutuhkan cara khusus dalam pemakaiannya. Tidak tepat dosisPeran pasien:-Ikuti dan patuh pada petunjuk dokter / apoteker tentang penggunaan obatMisalnya:- Penggunaan obat sebelum/setelah makan- Pemakaian sendok makan/sendok teh- interval pengunaan obat setiap 6 jam/setiap 8 jam
7
Penyimpanan obat yang tidak tepat Obat dapat terurai/ rusak bila penyimpanannya
tidak tepat.Peran pasien:• Peran pasien:• Simpan obat sesuai petunjuk pada etiket Misalnya: - Simpan pada lemari pendingin - Simpan jauh dari jangkauan anak-anak Obat kadaluarsaPeran pasien:• Periksa tanggal kadaluarsa obat• Buang obat yang telah kadaluarsa/ tidak dipakai
lagi
Patient Record-Keeping Pasien seharusnya menyimpan medical-record dari
semua pengobatan yang telah dilakukan. Terutama bagi pasien yang memiliki penyakit kronis, yang ditangani lebih dari satu dokter dan menggunakan banyak obat. Catatan tersebut menginformasikan:1. Nama, kekuatan, dosis, dan frekuensi dosis semua resep2. Nama dari semua obat, vitamin, atau produk
herbal3. Obat-obat atau makanan alergi4. Obat-obat yang biasa digunakan pasien
dan alasan mengapa pengobatan dihentikan
• Nama obat1. Label yang tidak lengkap merupakan faktor utama
pada kesalahan pengobatan. Banyak produsen
memproduksi produk yang hampir identik. Karena kemiripan dalam kemasan, pasien atau tenaga kesehatan profesional akan menemukan kesulitan untuk membedakan kedua produk.
Obat yang aman digunakan oleh pasien,
harus memperhatikan hal-hal berikut;
2. Nama dagang juga dapat menyebabkan masalah. Misalnya bahan utama anacin® adalah aspirin, bahan utama anacin-3® adalah asetaminofen.Seorang pasien mengambil Glipizide untuk diabetes
tipe II dan mengambil Anacin® bukan Anacin-3®.
Sehingga mengalami efek samping seperti pusing
karena Anacin® (aspirin) meningkatkan efek hipo-
glikemik dari Glipizide
• Readability Kemasan produk mengandung banyak Informasi, namun, hasil cetak yang sangat kecil sehingga hampir tak terbaca.
Pembacaan dari tulisan tangan dokter. Untuk itu pasien harus meminta dokter, menjelaskan nama obat dan menunjukkan tujuan dari obat pada resep. Ini akan mengurangi kemungkinan salah tafsir apoteker dari nama obat yang mirip
12
• Verbal (Spoken) ordersBanyak nama obat terdengar sama sehingga kesalahpahaman mungkin terjadi. Solusinya adalah perawat atau apoteker mengulang kembali nama dan ejaan obat serta menanyakan keluhan pasien.
Tidak mengambil obat yang diresepkan
Dosis yang terlewatkan Dosis yang salah Menghentikan obat tanpa
nasehat dokter Menggunakan obat pada
waktu yang tidak tepat Menggunakan obat orang
lain
Ketidak Patuhan Pasien dalam Penggunaan Obat
meliputi:
JENIS – JENIS KETIDAKPATUHAN (NON COMPLIANCE)
a. Ketidakpatuhan yang disengaja (intentional non compliance) 1. Keterbatasan biaya pengobatan2. Sikap apatis pasien3. Ketidakpercayaan pasien akan efektivitas obat
b. Ketidakpatuhan yang tidak disengaja (unintentional non compliance) 1. Pasien lupa minum obat2. Ketidaktahuan akan petunjuk pengobatan3. Kesalahan dalam hal pembacaan etiket
15
Kepatuhan sering bergantung dengan seberapa penting atau seberapa diperlukan hasil dari pengobatan yang diharapkan pasien. Konsultan kesehatan harus membantu pasien untuk memahami konsekuensi dari treatment dan nontreatment. Contoh: Pria hipertensi kemungkinan patuh jika dia diberitahu bahwa obat tersebut akan mengurangi resiko serangan jantung atau stroke dibandingkan jika dia hanya diberitahu bahwa obat akan menurunkan tekanan darah. Seorang wanita glukoma akan lebih patuh jika dia diberitahukan pengunaan resep tetes mata akan menjaga penglihatan dibandingkan jika dia hanya diberitahukan bahwa obat tersebut akan mengurangi tekanan intraokulernya.
16
• Ketidak patuhan ketidaksengajaan. Salah satu penyebab dari ketidakpatuhan yang tidak sengaja adalah karena penglihatan yang lemah.
• Ketidakpatuhan yang tidak sengaja mungkin terjadi jika pasien tidak memahami instruksi pemakaian dari obat mereka.
Alasan Ketidak Patuhan
Alasan untuk ketidakpatuhan dapat dibagi menjadi tiga kategori: 1. Kurangnya pengetahuan Kurangnya pengetahuan dapat diatasi dengan memberikan informasi lebih lanjut atau dengan memberikan informasi yang mudah dimengerti. 2. Hambatan Praktis Hambatan praktis pada kepatuhan termasuk: penglihatan yang buruk, buta huruf, kemiskinan, reaksi obat merugikan, jadwal dosis
membingungkan kemasan yang sulit dibuka, dan gangguan kognitif
18
3. Hambatan Sikap Pasien lebih percaya kepada obat
tradisionaldan pengalaman sebelumnya. Beberapa
pasien, sebaliknya, mencari nasihat profesional untuk setiap sakit dan nyeri.
Pasien yang cenderung tidak patuh:- pasien yang menggunakan lebih dari satu obat,- mempunyai kondisi kronik,- pengguna obat yang lebih dari sekali sehari, atau - mempunyai gejala atau fisik yang lemah sejak lahirnya.
Kepatuhan menurun akibat dari peningkatan kerumitan dari terapi obat. Pasien dengan penyakit kronik sering tidak patuh karena - kerumitan dari terapi obat mereka, - efek samping, dan - factor social.
20
Pengobatan pada pasien khusus
GeriatricPasien dengan usia lanjut yang menerima obat lebih dari 3 item sehari, kadang akan kesulitan mengingatnya. Maka diperlukan konseling khusus dengan pasien atau keluarganya untuk mencegah medication error.
21
Salah satu cara pencegahan dengan membuat “medication organizer”
Time Medication Date
10/11 10/12 10/13
8:00 am Ditiazem 60mg capsule
Aspirin 81mg tablet
12.00 am Ditiazem 60mg capsule
6:00 pm Ditiazem 60mg capsule
10:00 pm Warfarin 2mg tablet
Ditiazem 60mg capsule
Kurangnya kemampuan pasien menelan obat
Pada umumnya pasien geriatric sulit menelan obat.
Pasien cenderung akan menghaluskan obatnya agarmudah ditelan. Sebaiknya ditanyakan kepada farmasis apakah obat dapat dihaluskan atau meminta obat yang berbentuk larutan
Pediatric Patients• Rasa dan bentuk
obat dapat• mempengaruhi
kepatuhan pasien• pediatrik. Oleh
sebab itu peran orang tua sangat penting.
KesimpulanPasien memegang peranan penting
dalam terapi pengobatan dan pencegahan kesalahan dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai pengobatannya pada dokter atau pelayan kesehatan lainnya.
Pasien juga harus memberi informasi kepada dokter, perawat atau pun apotekernya. Karena informasi dari pasien dapat mencegah medication error
top related