pengkajian sistem neurologi.docx
Post on 01-Oct-2015
251 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENUNTUN PEMBELAJARAN
PRAKTIKUMPEMERIKSAAN FISIK SISTEM SARAF
OlehNailiy Huzaimah S.Kep.,Ns
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) SURABAYAJalan Medokan Semampir Indah No. 27 Surabaya
Nama :NIM:
1. Status mentala. Tingkat kesadaranb. Penampilan dan perilakuc. Ekspresi dan respon emosionald. Proses pikire. Kognitiff. Persepsi
2. Saraf otaka. Olfaktorius (mencium bau) menggunakan bau-bauan khasb. Optikus (persepsi cahaya, tajam dan lapang penglihatan, persepsi visual, asosiasi visual, deskriminasi ukuran dan bentuk, orientasi ruangan dan warna)1) Kartu Snellen, jari tangan, gerakan tangan, dan cahaya untuk pemeriksaan visus. 2) Menggerakkan jari pemeriksa untuk pemeriksaan lapang pandang3) Stilling Ishihara untuk pemeriksaan persepsi warna c. Okulomotorius (otot intrinsic & ekstrinsik bola mata - kontraksi pupil dan lensa)1) Retraksi kelopak mata2) Ptosis 3) Pemeriksaan pupil (bentuk, perbandingan pupil kanan dan kiri, reflex pupil)4) Pemeriksaan reflex akomodasi5) Gerakan bola matad. Troklearis (otot intrinsic dan ekstrinsik bola mata gerak bola mata ke atas dan ke bawah)e. Trigeminus (sensibilitas wajah)1) Tes sensibilitas (dahi, pipi, dagu)2) Pemeriksaan otot masseter3) Reflex kornea dengan kapas basahf. Abdusens (otot intrinsic dan ekstrinsik bola mata gerak mata kea rah temporal)g. Fasialis (ekspresi wajah, air mata, dan pengecapan)1) Perhatikan kesimetrisan wajah2) Memerintahkan klien untuk mengangkat alis, memperlihatkan gigi, mecucuh. Vestibulokoklearis (keseimbangan dan pendengaran)1) Tes ketajaman pendengaran, tes swabach, rinne, dan weber2) Uji keseimbangani. Glosofaringeal (suara dan pengucapan kata-kata)j. Vagus (suara dan pengucapan kata-kata ah, reflex menelan)k. Asesorius (meminta klien menoleh, mengangkat bahu)l. Hipoglosus (gerak lidah)
3. Sistem motorika. Gerak dan kekuatan ototb. Sikapc. Keseimbangand. Koordinasi
4. Sistem sensorika. Penglihatanb. Penciumanc. Perabaand. Perasae. Pendengaran
5. Reflexa. Reflex dalam (bisep, triseps, brakioradialis, patella, achiles)b. Reflex superficial (kornea, abdominalis, kremaster, plantar)c. Reflex iritasi selaput otak (kaku kuduk, Laseque sign, Kernig sign, Brudzinski I, II, III, IV)
TINGKAT KESADARAN KUALITATIF
1. Kompos mentis Kesadaran penuh, dalam keadaan awas waspada
2. Apatis Perhatian berkurang
3. Somnolen / Letargi Mudah tertidur walaupun sedang diajak bicara Respon psikomotor lambat Ada respon verbal
4. Sopor Kantuk yang dalam Dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat tapi kesadaran segera turun kembali Tidak ada respon verbal Ada respon motorik terhadap nyeri
5. Semi koma / Stupor Tidak dapat dibangunkan Tidak ada respon verbal Respon terhadap nyeri sangat minimal
6. Koma Tidak ada gerakan spontan terhadap rangsang sekuat apapun
7. Delirium Penurunan kesadaran disertai peningkatan aktivitas psikomotor abnormal Siklus bangun-tidur terganggu Gaduh gelisah Berteriak dan meronta
TINGKAT KESADARAN KUANTITATIF Glasgow Coma Scale (GCS)
1. Eye4: spontan3: rangsang bicara2: rangsang nyeri1: tidak ada respon
2. Verbal5: orientasi baik4: bicara membingungkan3: menyebutkan kata (tidak bertujuan)2: mengerang1: tidak ada respon
3. Motorik6: mengikuti perintah5: melokalisasi nyeri4: menghindari nyeri3: fleksi abnormal / dekortikasi2: ekstensi abnormal / deserebrasi1: tidak ada respon
REFLEKS IRITASI SELAPUT OTAK (RANGSANG MENINGEAL)
1. Kaku kudukTangan pemeriksa diletakkan di bawah kepala pasien yang sedang berbaring.Tekuk kepala hingga dagu mencapai dada saat ekspirasi+ : ada tahanan / tidak dapat ditekuk
2. Kernig signFleksikan kaki pada pangkal panggul hingga sudut 90o.Dengan posisi tersebut lanjutkan dengan memfleksikan tungkai bawah pada persendian lutut hingga 135o+: ada tahanan / nyeri sebelum 135o
3. Laseque signFleksikan persendian panggul hingga 60-70o dengan posisi kaki lurus+: ada tahanan / nyeri sebelum 60-70o
4. Brudzinski ITangan pemeriksa diletakkan di bawah kepala pasien yang sedang berbaringTekuk kepala hingga dagu mencapai dada saat ekspirasi+: fleksi kedua tungkai
5. Brudzinski IIFleksikan satu tungkai pada persendian panggul+: fleksi tungkai lainnya pada sendi panggul dan lutut
REFLEKS PUPIL
1. Bandingkan ukuran pupil kanan dan kiriN = 2-3 mmIsokor: kanan kiri samaAnisokor: kanan kiri berbeda
2. Perintahkan klien memfokuskan penglihatan pada titik jauh, jangan pada senter pemeriksa
3. Arahkan cahaya pada salah satu pupila. Miosis: menyempitb. Midriasis: melebarc. N: pupil yang terkena cahaya miosis (reaksi langsung +), pupil yang satu juga miosis (reaksi tidak langsung +)
REFLEKS PATOLOGIS
BabinskyCara: penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke anterior.Respon: ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan jari kaki lainnya
ChadockCara: penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari posterior ke anterior.Respon: seperti babinsky
OppenheimCara: pengurutan krista anterior tibia dari proksiml ke distal.Respon: seperti babinsky
GordonCara: penekanan betis secara keras.Respon: seperti babinsky
SchaeferCara: memencet tendon achilles secara kerasRespon: seperti babinsky
GondaCara: penekukan (plantar fleksi) maksimal jari kaki ke-4Respon: seperti babinsky
KeteranganN: Plantar fleksi+: dorsofleksi ibujari diikuti mekarnya jari lainGambar Snellen Chart
Gambar Stilling Ishihara
Gambar Ptosis
Gambar Retraksi Kelopak Mata
top related