pengembangan lkm-a pada gapoktan penerima dana blm-puap
Post on 11-Jan-2016
243 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1. Penyaluran dana PUAP dengan tujuan untuk mengembangkan kelembagaan keuangan mikro melalui tahapan pengembangan unit usaha otonom dan unit usaha simpan pinjam.
2. Untuk mewujudkan unit usaha tersebut diperlukan pembinaan yang berkelanjutan terhadap program PUAP melalui Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A).
TUJUAN TUJUAN PENYALURAN PENYALURAN DANA BLM-DANA BLM-PUAPPUAP
LKM-ALKM-ALKM-ALKM-A
KEGIATAN USAHA EKONOMI KEGIATAN USAHA EKONOMI PRODUKTIFPRODUKTIF
KEGIATAN USAHA EKONOMI KEGIATAN USAHA EKONOMI PRODUKTIFPRODUKTIF
TAHUNKESATU
USAHA USAHA SIMPANSIMPAN PINJAMPINJAM
USAHA USAHA SIMPANSIMPAN PINJAMPINJAM
TAHUNKEDUA
TAHUNKETIGA
Proses Kemandirian Usaha
TAHAPAN PROSES PEMBINAAN PUAP
1. Tahun Kesatu, BLM PUAP adalah modal dasar untuk membiayai usaha produktif yang harus berkembang dan dikelola oleh Gapoktan PUAP. Pemanfaatan dana BLM-PUAP harus sesuai dengan Rencana Usaha Bersama (RUB).
2. Tahun Kedua, Gapoktan mulai menggalang dana keswadayaan anggota melalui pola simpan pinjam. Petani yang memanfaatkan dana PUAP harus mengembalikan pinjaman tersebut ditambah dengan “Jasa atau Bagi Hasil” ;
3. Tahun Ketiga, pembentukan LKM-A pada Gapoktan salah satunya dengan pemisahan pengurus dan pengelola. Dana PUAP dikelola oleh LKM-A.
PENGEMBANGAN
DEFINISIBerdasarkan UU No. 1 Tahun 2013. LKM Adalah
lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat baik melalui pinjaman atau pembiayaan, pengelolaan simpanan dan jasa konsultasi pengembangan usaha kepada anggota dan masyarakat.
PADA DASARNYA USAHA SIMPAN PINJAM (USP)
● Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2013 tentang LKM, Payung Hukum LKM dalam bentuk :
1. Koperasi Simpan Pinjam;
(Mengacu kepada UU 17 th 2012 tentang Perkoperasian)
2. Perseroan Terbatas (PT).
● Undang-Undang mulai berlaku Januari 2015
BADAN HUKUM LKM(Pasca pengesahan UU LKM)
1
Kelompoktani
PetaniGAPOKTAN
UnitUsaha Jasa
Produksi
UnitUsaha JasaPengolahan
UnitUsaha jasaPemasaran
Unit Jasa Simpan
Pinjam/LKM-A
UnitUsaha Jasa
Saprotan
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETANI
DII
GAPOKTAN
Staff Administrasi
Staff PemasaranKASIR
CONTOH MODEL STRUKTUR ORGANISASI LKM-A DALAM GAPOKTAN
Manager LKM-A
Catatan : Struktur Organisasi LKM-A disesuaikan dengan kebutuhan organisasi
Pengawas LKM-A
Pengurus/ Pengelola LKM-A
1. Mengangkat dan memberhentikan Pengurus/ Pengelola LKM-A (Manager & Staf)
2. Mengidentifikasi potensi desa3. Membuat Kebijakan-kebijakan tentang
pengelolaan sumber dan penyaluran dana4. Persetujuan pinjaman dengan batas tertentu5. Mengawasi operasional Unit Usaha LKM-A
Tugas dan Fungsi Pengawas LKM-A (Pengurus Gapoktan)
1. Melaksanakan kebijakan dari Pengawas LKM-A
2. Mengelola simpanan dan pinjaman anggota3. Mengembangkan LKM-A4. Mencari peluang usaha 5. Membuat laporan keuangan LKM-A6. Menyelenggarakan pembukuan keuangan
dan inventaris secara tertib7. Bertanggungjawab kepada Pengawas dan anggota
Tugas dan FungsiPengurus/Pengelola LKM-A
1. Mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan organisasi LKM-A
2. Pengelola LKM-A terpisah dari Gapoktan termasuk pembukuan dan laporannya
3. Mempunyai anggota yang terdaftar, dan sesuai persyaratan yang ditentukan LKM-A
4. Memiliki kantor/tempat usaha dan kelengkapan, antara lain papan nama LKM-A, stempel LKM-A
5. Mempunyai badan hukum koperasi simpan pinjam (paling lambat Januari 2015) dengan jenis kegiatan dibidang agribisnis
6. Mempunyai Ijin Usaha simpan pinjam (paling lambat Januari 2015) dengan jenis kegiatan dibidang agribisnis
PERSYARATAN MINIMAL LKM-A GAPOKTAN PUAP
Pengembangan LKM-A Gapoktan PUAP Dapat Dilihat Dari:
A. Organisasi Gapoktan PUAP
B. Managemen Pengelolaan
C. Kinerja Pengelola (Modal)
A. ORGANISASI :1. Aturan yang dimiliki :
AD/ART dan peraturan yang lainnya
2. Pengelola/Pengurus LKM-A :
Pengelola LKM-A harus terpisah dengan Pengurus Gapoktan
• Pengurus Gapoktan sbg Pengawas LKM-A• Pengelola LKM-A sbg Pengurus LKM-A
3. Rapat Anggota :
Dilaksanakan secara berkala
Lanjutan4. Perencanaan LKM-A harus mempunyai perencanaan , yang
telah diputuskan pada rapat anggota5. Badan Hukum- LKM-A harus berbadan hukum sesuai dengan
UU I Th 2013 Tentang LKM yaitu : Koperasi Simpan Pinjam atau (Undang-undang Koperasi) Perseroan Terbatas (PT)- Ijin Usaha yang bergerak dibidang Agribisnis- Undang-undang LKM mulai berlaku Januari
2015
B. Managemen pengelolaan • Penyaluaran dana/pinjaman hanya untuk usaha
agribisnis/pertanian• Pinjaman hanya untuk anggota terdaftar /petani
anggota • LKM-A dikelola secara transparan dan jelas dan
diawassi oleh Pengawas LKM-A (Pengurus Gapoktan)
• Pengendalian penyaluran dana /pinjaman harus diawasi secara menyeluruh
• Harus dilakukan pembukuan secara tertib semua transaksi yang dilakukan oleh LKM-A termasuk pembuatan neraca dan laporan rugi laba
Analisa kelayakan usaha anggota yang akan meminjam dana harus benar-benar dilakukan sebelum disetujui untuk memperkecil resiko
Pembinaan Usaha Anggota harus dapat selalu dilakukan dalam rangka menjaga keterjaminan proses pengembalian pembiayaan
Pengawasan Pembiayaan dilakukan oleh pengelola kepada anggota yang mempinjam dana untuk pengawalan dana sehingga dapat bermanfaat sesuai usulan dan mampu mengembalikan ppinjaman
Pelaporan merupakan bentuk pertanggung jawaban pengelola LKM-A secara berkesinambungan kepada anggota.
.
C. Kinerja Pengelola (Modal) LKM-AModal keswadayaan anggota menjadi ukuran
keberhasilan LKM-A dilakukan dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan khusus
Aset yang dikelola LKM-A berasal dari dana PUAP dan keswadayaan pertumbuhan aset yang dikelola oleh LKM-A
Jumlah anggota yang memanfaatkan dana semakin bertambah.
Melakukan kerjasana dengan lembaga keuangan Non Bank atau Bank
Pembiayaan yang bermasalah dapat terjadi karena : a.analisa usaha anggota yang tidak akurat sehingga over estimated dalam memberikan persujuan kredit/pembiayaan; b.anggota tidak mampu membayar akibat gagal usahanya/puso; danc.anggota tidak mau membayar karena karakter yang kurang baik.
1. Dukungan Kebijakan seluruh Pembina (Tim Pembina, Tim Teknis PUAP bersama PMT) yang tepat & berorientasi pengembangan LKM-A;
2. SDM Pengelola Keuangan yang terlatih dan Amanah serta dukungan dari anggotanya;
3. Sarana dan Prasarana penunjang LKM-A;4. Kantor yang strategis & representatif;5. Peranan Pihak ke 3 atau kemitraan dengan
lembaga keuangan lain
LANGKAH SUKSES PENGELOLAAN DANA BLM PUAP
KESEPAKATAN BERSAMA
KEMENTERIAN PELAKSANA PNPM MANDIRI DENGAN
PT. BANK BRI (PERSERO) TBK
Tentang Penyediaan Layanan Perbankan Kepada Masyarakat Penerima Manfaat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) MandiriMaksud dan Tujuan
• Maksud Kesepakatan Bersama untuk meningkatkan layanan perbankan kepada masyarakat penerima manfaat PNPM Mandiri, dalam hal mendapatkan layanan perbankan, baik untuk simpanan, pinjaman dan jasa perbankan lainnya;
• Tujuan Kesepakatan Bersama untuk mendorong penerima manfaat PNPM Mandiri termasuk GAPOKTAN PUAP agar semakin profesional dalam mengembangkan usahanya melalui berbagai kegiatan pelatihan dan pembinaan, sehingga dihasilkan pelaku UMKM yang berasal dari Program PNPM Mandiri.
Contoh : Dukungan Gubernur Provinsi
Sumatera Barat Dalam
Pengembangan LKM-A PUAP
Dengan Membuat SERUAN
Terima Kasih
top related