5. konsep dasar penumbuhan lkm gapoktan

37
KONSEP KONSEP DASAR DASAR PENUMBUHAN PENUMBUHAN LKM DALAM GAPOKTAN LKM DALAM GAPOKTAN disampaikan dalam : Training of Master Trainers (TOMT) PUAP TA. 2010

Upload: pmtsumenep

Post on 22-Jan-2016

439 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

KONSEP KONSEP DASAR DASAR PENUMBUHAN LKM PENUMBUHAN LKM DALAM GAPOKTANDALAM GAPOKTAN

disampaikan dalam :Training of Master Trainers (TOMT) PUAP TA. 2010

Page 2: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

T P U : Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat memahami konsep dasar penumbuhan LKM dalam Gapoktan

T P K : Memahami pentingnya

pembentukan LKM dalam Gapoktan;

Mengetahui kondisi dan perkembangan LKM dalam Gapoktan Program PUAP;

Menjelaskan definisi, karakteristik dan manfaat LKM dalam Gapoktan;

Mengetahui struktur organisasi LKM dalam Gapoktan;

Mengetahui tahapan menuju legalisasi LKM.

Tujuan Pembelajaran

Page 3: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

MENGAPA MENGAPA PERLU DIBENTUK PERLU DIBENTUK LKM DALAM GAPOKTAN ?LKM DALAM GAPOKTAN ?

KONDISI PERTANIANKONDISI PERTANIAN

KONDISI SOSIAL EKONOMI BANGSAKONDISI SOSIAL EKONOMI BANGSA

POTENSIPOTENSI

PENGALAMANPENGALAMAN

Kebutuhan terbesar pelaku usaha mikro adalah akses pada pelayanan keuangan.

Akan tetapi, bank tidak mudah secara langsung menyentuh usaha mikro tanpa

melalui LKM.

Page 4: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian dan tinggal di perdesaan, dimana

97% adalah usaha mikro.

Mengapa bisnis usaha tani di Indonesia tidak berkembang secara berarti dan merata ?

KONDISI PERTANIAN

Page 5: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

Di antara jawabannya adalah :Usaha tani umumnya adalah usaha mikro yg

tidak mampu mendapatkan akses modal ke perbankan.

Tidak cukup banyak LKM yang bersedia menjembatani antara perbankan dengan usaha tani/mikro

Pengusaha tani/mikro lemah dalam manajemen, informasi pasar, teknologi, SDM

Tidak ada pendampingan untuk mendapatkan akses dan pengelolaan usaha

Page 6: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

Tidak Tersedia Informasi Teknologi

Maju

Belum Bermutu Pasca Panen dan Pengolahan HasilRendahnya

Produktifitas

Tidak Tersedia Modal Kerja

Tidak tersedia Saprotan dan Alat

Pengolahan

Lembaga Pemasaran tidak dikuasai petani

Rendah Pendapatan

HARGA DITERIMA RENDAH

Masalah di Tingkat Petani dan Kelompok Tani

Rendahnya Mutu dan Jumlah

Produksi

Nice to know...Nice to know...

Page 7: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

PASAR PASAR

TE

KN

O-

LO

GI

PASAR

TE

KN

O-

LO

GI

BAHAN&ALAT

PASAR

TE

KN

O-

LO

GI

BAHAN&ALAT

PERANG-SANGPASAR

TE

KN

O-

LO

GI

BAHAN&ALAT

PERANG-SANG

PENGANG-KUTANJALAN

Pasar untuk hasil-hasil usaha taniSyarat mutlak PERTAMA

Teknologi baru dalam usaha taniSyarat mutlak KEDUA

Persediaan bahan-bahan dan alat-alat Produksi usaha tani

secara lokalSyarat mutlak KETIGA

Perangsang secukupnya bagi para petani

Syarat mutlak KEEMPAT

Jaringan Jalan dan Fasilitas Pengangkutan (Infrastruktur)

yang melengkapi roda itu

TE

KN

O-

Nice to know...Nice to know...

Page 8: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

Kesimpulannya : 99,9% entitas pengusaha hanya Kesimpulannya : 99,9% entitas pengusaha hanya mendapatkan fasilitas 14,5%mendapatkan fasilitas 14,5%

KONDISI SOSIAL EKONOMI BANGSAKONDISI SOSIAL EKONOMI BANGSA

REALITAS POTENSI UMKM :REALITAS POTENSI UMKM :

Mayoritas (99,9%) atau 44,6 Mayoritas (99,9%) atau 44,6 juta unit usaha di Indonesia juta unit usaha di Indonesia adalah UMKMadalah UMKM

96,77% kesempatan kerja 96,77% kesempatan kerja disediakan oleh UMKM dan disediakan oleh UMKM dan hanya 3,23% oleh usaha hanya 3,23% oleh usaha besarbesar

54,2% sumbangan U54,2% sumbangan UMMKM KM terhadap PDBterhadap PDB

REALITAS KETERBATASANREALITAS KETERBATASAN

BANK MENYENTUH SI KECIL BANK MENYENTUH SI KECIL

UMKM :UMKM :

LDR Bank (dana tabungan yang LDR Bank (dana tabungan yang disalurkan sbg kredit) kurang dr 60%, disalurkan sbg kredit) kurang dr 60%, sisanya disimpan di BI sbg SBI yg sisanya disimpan di BI sbg SBI yg tanpa susah sdh berbunga.tanpa susah sdh berbunga.

Dari yg disalurkan, komposisinya :Dari yg disalurkan, komposisinya : - Nilai Rp 5 Milyar keatas 33,5%- Nilai Rp 5 Milyar keatas 33,5%

- Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 milyar 31%- Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 milyar 31%

- Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta 21%- Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta 21%

- Rp. 0 s/d Rp. 50 Juta (Mikro) 14,5%- Rp. 0 s/d Rp. 50 Juta (Mikro) 14,5%

Page 9: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

Data BRI : Dana yang disimpan di Simpedes 24 T (2002) dan 57 T (2005), Kupedes 12 T (2002) dan 27 T (2005), artinya rakyat di perdesaan memiliki potensi dana yang jauh lebih besar dari daya serap pinjamannya.

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Dana sosial umat Islam Indonesia tidak kurang dari 19 T per tahun, sementara yang bisa dikonsolidasi melalui Lembaga Sosial Islam hanya sekitar 500 M per tahun. Ini belum termasuk dana sosial yang dihimpun di Gereja, Paroki, Subak dan organisasi keagamaan lainnya.

Potensi Program Pemerintah yang dapat disinergikan : Kemenakertrans (Penanggulangan Pengangguran, UKM Trans, LKM Tabung Tani), Kemensos (KUBE-FM), Kementan (PUAP), Kemenkop (P3KUM melalui KJKS), Kemenpera (KPRS), Kemenhut (Pemberdayaan Masyarakat Pinggiran Hutan melalui Pengembangan LKM), DKP (PEMP Pola LEPM3), BUMN (PKBL)

POTENSI

Page 10: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

PENGALAMAN

Masyarakat Indonesia sejak lama mengembangkan keuangan mikro seperti: arisan, lumbung pitih nagari, lumbung desa, jimpitan dsb.

Pemerintah melalui berbagai program dan proyek juga mengembangkan konsep keuangan mikro, seperti : BKD, LPD, IDT, PPK, P4K, Takesra – Kukesra, P2KP, UED-SP, P2FM, BMT-KUBE, PEMP, MAP, PEMP, LPT INDAK, P2KER, LEPMM, P3KUM, PERKASSA, KPRS, PUAP, PNPM dan sebagainya.

Berbagai lembaga keuangan berbentuk bank terlibat dalam pengembangan keuangan mikro seperti BRI Unit, Bukopin, Danamon Simpan Pinjam, BPR dan BPR Syari’ah.

Page 11: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

Jumlah LKM > 54.000, tersebar hingga pelosok pedesaan Indonesia

Melayani > 33 juta penabung, > 21 juta peminjam, termasuk masyarakat miskin, dengan jumlah pinjaman rata-rata:– Rp. 4 jt (BRI-Unit)– Rp. 3,7 jt (BPR)– Dibawah Rp. 1 juta (LKM lainnya)

Pinjaman lebih tinggi dibanding simpanan :– Daya salur kredit yang lebih besar melebihi kemampuan

menggalang dana masyarakat Sustainabilitas sudah terbukti

Tingginya* kemampuan LKM menyalurkan dana, dengan tingkat pengembalian yang baik (sustain). * Daya serap LKM diperkirakan Rp. 4 triliun, terdiri dari Rp. 2,1 triliun melalui BPR dan Rp. 1,9 triliun melalui LKM lainnya.

LKM yang dikelola oleh petani ???

PROFIL LKM DI INDONESIA

Page 12: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

DEFINISI

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Gapoktan : Bentuk : Lembaga ekonomi yang bergerak di

sektor keuangan Peran : sebagai intermediasi antara pemilik dana

dan yang membutuhkan dana. Kelembagaan : dapat berupa bank dan non-bank Sasaran: adalah kelompok tani (poktan)/usaha

mikro dan kecil Jenis Usaha : yang dikembangkan harus tidak

menyaingi usaha anggotanya

Page 13: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

NILAI STRATEGISNILAI STRATEGIS

Mengatur peredaran uang; Penyerapan tenaga kerja dari UMKM yang diberi

pembiayaan; Mengelola dan mengembangkan modal dan bantuan

agar terus berjalan untuk digulirkan; Petani miskin dapat memperoleh pelayanan

keuangan; Memacu pertumbuhan dan perkembangan usaha

ekonomi petani dan masyarakat sekitar; Tumbuhnya infrastruktur layanan keuangan yang

kuat yang berasal DARI, OLEH dan UNTUK petani;

Page 14: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

Lanjutan ...Lanjutan ... Menjadi mitra strategis pemerintah dalam

penanggulangan kemiskinan dan pengangguran;

Potensi ekonomi perdesaan dapat berkembang optimal;

Masyarakat miskin di perdesaan dapat membangun dirinya sendiri;

Program-program pengembangan perdesaan dapat disinergikan;

Page 15: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

KARAKTERISTIK IDEAL LKM GAPOKTANKARAKTERISTIK IDEAL LKM GAPOKTAN

1. MANDIRI : Swadaya & mampu membiayai usahanya sendiri

2. PROFESIONAL : Dikelola dengan penuh waktu, bukan pekerjaan

sambilan Produk simpanan dan pembiayaan disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat Menerapkan sistem, prosedur administrasi dan akuntansi

standar Lembaga Keuangan yg dirancang sederhana, efisien dan efektif

Pengelolaan dan laporan keuangan secara terbuka

3. MENGAKAR DI MASYARAKAT : Diciptakan, dimiliki dan dikelola oleh masyarakat setempat sehingga tumbuh rasa memiliki & tanggung jawab

Page 16: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

• Keluarga miskin memperoleh pelayanan,

• Keuntungan LKM kembali ke anggota,

• Peningkatan produktifitas sumber ekonomi di pedesaan,

• Perubahan budaya dan surplus ekonomi rumah tangga petani,

• Peluang usaha dan lapangan kerja,

• Pengambilan keputusan bagi miskin,

• Kemandirin dan keswadayaan,

• Percaya diri dan posisi tawar,

• Pertumbuhan ekonomi,

• Terbentuknya jiwa kewirausahaan,

• Semangan kesetia kawanan dan gotong royong,

• Menanamkan kebiasaan menabung.

MANFAAT

Page 17: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

PENDEKATAN OPERASIONAL LKM GAPOKTAN

Sistem Konvensional Bunga

Syari’ah Bagi Hasil

Bentuk

Bank

Non Bank

Formal

Non Formal

Koperasi

Non Koperasi

Simpanan

Pembiayaan

Simpanan

Pembiayaan

Simpanan

Pembiayaan

...............

Page 18: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

MASA YUNANI KUNO

Bangsa Yunani Kuno mempunyai peradaban tinggi, peminjaman uang dengan memungut bunga dilarang keras ini tergambar pada beberapa pernyataan ahli filsafat di masa itu.

Plato (427-347 SM) mengecam sistem bunga berdasarkab dua alasan:Bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas dalam masyarakat.Bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan miskin.

Aristoteles (384-322 SM) juga sangat membenci pembungaan uang:"Bunga uang tidaklah adil""Uang itu seperti ayam betina yang tidak bertelur""Meminjamkan uang dengan bunga adalah sesuatu yang rendah, hina”

MASA ROMAWI

Kerajaan Romawi melarang setiap jenis pemungutan bunga atas uang dengan mengadakan peraturan-peraturan keras guna membatasi besarnya suku bunga melalui undang-undang. Kerajaan Romawi adalah kerajaan pertama yang menerapkan peraturan guna melindungi para peminjam.

Larangan RibaNice to know...Nice to know...

Page 19: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

Menurut YahudiBaik dalam Old Testament (Kitab Perjanjian Lama) maupun Undang Undang Talmud yang dipakai orang Yahudi, secara tegas melarang praktek bunga.

– Kitab Exodus (Keluaran) Pasal 22 ayat 25 : “Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umatKu, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih utang terhadap dia : Janganlah engkau bebankan bunga uang terhadapnya”

– Kitab Deuteronomy (Ulangan) pasal 23 pasal 19 :"Janganlah engkau membungakan uang terhadap saudaramu baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan"

– Kitab Levicitus (Imamat) pasal 25 ayat 36-37 :"Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba darinya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu bisa hidup di antaramu. Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah engkau berikan dengan meminta riba".

Nice to know...Nice to know...

Page 20: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

MENURUT AGAMA NASRANI

• Dalam perjanjian baru (New Testament) di dalam Injil Lukas ayat 34 :"Jikalau kamu menghutangi kepada orang yang kamu harapkan imbalannya maka di mana sebenamya kehormatan kamu. Akan tetapi berbuatlah kebaikan dan berikanlah pinjaman dengan tidak mengharapkan kembalinya karena pahala kamu akan sangat banyak".

• Thomas Aquinas, adalah ekonom yang masih lekat dan dekat dengan atau tidak memisahkan antara ajaran “ Gereja “ juga melarang pemberlakuan bunga pada proses ekonomi.

Nice to know...Nice to know...

Page 21: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

DALIL AL - QUR’AN• QS Ali Imran : 130 (Tahap III)

– Larangan memakan riba yang berlipat ganda

• QS AlBaqarah 275 – 279 (Tahap IV)– Orang makan riba dianggap gila

seperti kemasukan syetan

– Anggapan jual beli sama dengan riba

– Dihalalkan jual beli diharamkan riba

– Ancaman pemakan riba

– Seruan meninggalkan sisa riba

QS. Ar Rum : 39 (Tahap I) Riba tidak menambah sedangkan

zakat akan menambah

QS An Nisa : 160 – 161 (Tahap II) Celaan bagi Yahudi karena

melanggar larangan memakan riba Riba adalah memakan harta orang

dengan cara bathil

Riba adalah salah satu di antara 7 dosa besar Tidak ada riba kecuali nasi’ah Emas dengan emas, perak dengan perak … sama dan kontan Dosa terkecil riba seperti dosa anak yang menzinai ibu kandungnya Ada 73 pintu dosa bagi pemakan riba

DALIL AL - HADITS

Nice to know...Nice to know...

Page 22: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

STRUKTUR ORGANISASI LKM GAPOKTAN

POKTAN

POKTAN

POKTAN

POKTAN

POKTAN

POKTAN

GAPOKTANGAPOKTAN

Unit Usaha Jasa Saprotan

Unit Usaha Jasa Saprotan

Unit Usaha Jasa Pengolahan

Unit Usaha Jasa Pengolahan

Unit Usaha Jasa Pemasaran

Unit Usaha Jasa Pemasaran

Unit Usaha Jasa Keuangan/LKMUnit Usaha Jasa Keuangan/LKM

Page 23: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

MANAJERMANAJER

BAGIANADMIN/PEMBUKUAN

BAGIANADMIN/PEMBUKUAN

BAGIANPEMBIAYAAN

BAGIANPEMBIAYAAN

KasirKasir

BAGIANPENGGALANGAN DANA

BAGIANPENGGALANGAN DANA

Unit Usaha Jasa Keuangan/LKM

Gapoktan

Unit Usaha Jasa Keuangan/LKM

Gapoktan

Page 24: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN(RAT)

MANAJER

Bag. Pembiayaan Bag. Pembukuan Kasir/Teller Bagian Bagian Sektor RiilSektor Riil

Bagian Bagian PengolahanPengolahan

Bagian Bagian Pemasaran & GudangPemasaran & Gudang

Bagian Bagian SaprodiSaprodi

Unit Simpan Pinjam Unit Sektor Riil

PENGURUSKETUA, SEKRETARIS, BENDAHARA

Dewan Pengawas

Dewan Pengawas

Page 25: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

MEK

AN

ISM

E K

ER

JA L

KM

ANGGOTA

PENYIMPAN

ANGGOTA

PEMINJAM

SHU SHU

SIMPANAN

PENGURUS

PENGELOLA

PINJAMAN

PENDIRI LKMTokoh Masyarakat

Tokoh Ekonomi Tokoh Poktan/Gapoktan

MODAL AWALSHU

BAGI HASIL BAGI HASIL

Page 26: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan
Page 27: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

PENGURUSDitentukan oleh Rapat AnggotaMemilih dan mengawasi Pengelola

PENGELOLADipilih oleh pengurusBertugas secara penuh menjalankan LKM

PENGELOLAAN

Page 28: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

RAT LKM GAPOKTAN

RAT

Pengurus Pengawas

PengelolaManajer

Menurut Pasal 23 UU No. 25 Tahun 1992 RAT menetapkan :

1. Anggaran Dasar2. Kebijaksanaan umum dibidang

organisasi, manajemen dan usaha koperasi

3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas

4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan

5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya

6. Pembagian sisa hasil usaha (SHU)

7. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

Page 29: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

PENGURUS

Pengelolaan LKM dilakukan oleh pengurus, yang bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.

Apabila pengurus LKM mengangkat tenaga pengelola, maka tugas pengelolaan teknis LKM tersebut telah diserahkan kepada pengelola yang ditunjuk.

§ Apabila pengurus mengangkat tenaga pengelola, maka pengurus atau anggota pengurus tidak boleh merangkap sebagai pengelola.

§ Selanjutnya, Pengurus untuk menjalankan tugas perencanaan kebijakan strategis, pengawasan dan pengendalian

Page 30: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

DEWAN PENGAWAS

Adalah dewan yang dipilih LKM yang bersangkutan:

Berdasarkan keputusan rapat anggota

Beranggotakan tokoh masyarakat atau anggota yang mampu menjalankan fungsi dan tugas sebagai pengawasan pada LKM

Page 31: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

PENGELOLA

Melakukan operasional harianDituntut profesionalisme

Persyaratan pendidikan Persyaratan ketrampilan Persyaratan kesehatan

Harus memiliki integritas

Page 32: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

SDM LKM GAPOKTAN

Kemampuan teknis di bidang LKM

Mengetahui ketentuan dan prinsip LKM yang dikembangkan (konvensional atau syariah)

Amanah dan dapat dipercaya

Pendidikan dan pelatihan

Magang pada LKM yang sudah ada

Studi banding kepada LKM/lembaga sejenis yang lebih maju

SYARAT

PENGEMBANGAN SDM

Page 33: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

LKM dapat memilih suatu badan hukum berdasarkan kebutuhan.

Bentuk badan hukum yang dapat dipilih adalah BADAN HUKUM KOPERASI

KOPERASI

Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Unit Desa

Koperasi Serba Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Dsb.

LEGALITAS USAHALEGALITAS USAHA

Page 34: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

LKM dapat dibentuk dengan badan hukum koperasi apabila kesiapan dan persyaratan secara adminisratif bisa dipenuhi. Pendirian LKM dapat langsung dibentuk dengan badan hukum koperasi sebagai :

Apabila koperasinya baru, maka dapat dibentuk LKM yang berbadan hukum koperasi dan bergerak di bidang jasa keuangan atau koperasi serba usaha.

Apabila koperasinya sudah ada misalnya kopontren, koperasi karyawan atau koperasi yang lainnya, maka LKM dapat didirikan sebagai unit atau divisi usaha tersendiri dari koperasi yang sudah ada.

Apabila jenis usaha LKM belum terdapat dalam AD/ART, maka dilakukan perubahan AD/ART yang didalamnya mencantumkan jenis usaha LKM.

Page 35: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

SYARAT PENDIRIAN KOPERASI

Adanya prakarsa pendirian minimal 20 orang sebagai pendiri

Adanya notulensi rapat awal pendirian yang didalamya membahas : Jenis koperasi ( primer) Bidang usaha koperasi ( Jasa keuangan saja atau berupa

koperasi serba usaha) Keanggotaan Besarnya Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib. Hak dan kewajiban anggota Rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Salinan KTP para pendiri

Surat kesediaan sebagai pendiri koperasi dan kesiapan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai anggota koperasi.

Setelah semuanya selesai maka persyaratan tersebut dibawa ke Dinas Koperasi setempat ke Bagian Badan Hukum Koperasi untuk mendapatkan badan hukum.

Page 36: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan

TAHAPAN PENDIRIAN LKM GAPOKTAN

Siapkan sarana &prasarana

Panitia Persiapan Pendirian LKM GAPOKTAN

Tokmas, Toga, Tokek Musyawarah

Urunan Modal Awal

Modal Awal Swadaya

TokmasPemilihan PENGURUS

Calon Pengelol

a

Badan Hukum

Seleksi/Pilih

Siapkan Legalitas

LKM GAPOKTAN Beroperasi

Siapkan Sarana Kantor

&Prasarana

Adm Pelatihan/Magang

Dinas Koperasi dan UMKM

POKUSMA

Penyuluh Pendamping

Mensosialisasikan Program

1 23

5

4

6

79

8

12

14

Notaris

13

Mencapai Aset

Tertentu

1011

Page 37: 5. Konsep Dasar Penumbuhan LKM Gapoktan