pengembangan budidaya tanaman obat temulawak untuk

Post on 30-Oct-2021

13 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pengembangan Budidaya Tanaman Obat Temulawak untuk Industri Farmasi

Agenda

Mengenal Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Budidaya Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb )di

Di SO S SOHO Center of Excellence in Herbal Research (SCEHR)

Mengenal Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

• Tanaman obat asli Indonesia asal Pulau Jawa

• Famili: Zingeberaceae

• Terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 1 m tetapi kurang dari 2 m.

• Rimpang berukuran besar, bercabang-cabang, dan berwarna cokelat kemerahan,

kuning tua atau berwarna hijau gelap

Khasiat Temulawak

• Secara empiris tercatat di buku Serat Centhini, Indische Planten En Haar Geneeskracht dan Cabe Puyang

• Secara uji preklinis telah diteliti sebagai anti radang (Jacob, 2007), antioksidan (Kumar et al,2007), antikanker (Thangapazham et al., 2008), antimikroba (Goel, 2008), and hepatoprotektor(Farombi, 2008).

Kandungan Bioaktif Temulawak

• Kurkuminoid Xanthorizol

Kenapa Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Roadmap Tanaman Obat Indonesia 2011-2025

• Zingiber officinale (Jahe)

• Curcuma longa (Kunyit)

• Apium graviolens (Seledri)

• Curcuma xanthorrhiza (temulawak)

• Phylanthus niruri (Meniran)

• Kaemfiria galangal (kencur)

• Piper longum

(cabe jawa)

(Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,2011)

Budidaya Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb )

di SOHO Center of Excellence in Herbal Research

(SCEHR)

MENGENAL SOHO GLOBAL HEALTH

Produk-produk SOHO Global Health

SOHO Center of Excellence in Herbal Research

Terletak di desa Cihanjawar, Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat dengan ketinggian 600 m dpl

SOHO Center of Excellence in Herbal Research

Bukti komitmen SOHO

Melalui SCEHR, SOHO berkomitmen untuk membawa temulawak sebagai Obat Herbal top Indonesia

Menjunjung kepedulian terhadap kehidupan manusia sebagai prioritas tertinggi

SEED TO PATIENT CONCEPT

STANDARDIZED

Konsep seed-to-patient: mengontrol kualitas produk dari seed,melalui semua proses sampai produk mencapai tangan konsumen dengan prosedur standar untuk menjamin keamanan dan kualitas

HISTORY OF COLLABORATION ABGC

Academic,Business,Government and Community

Budidaya Temulawak

Kultivasi Pasca Panen

Budidaya Temulawak

• Metode penanaman : Organik

• Usia panen : 9 bulan

• Penanaman : Awal musim hujan ( Sept-Nov)

• Panen : Mei,Juni, Juli

• Pemupukan : Pupuk kandang dan organik

(hasil limbah industri SOHO)

Budidaya Temulawak Secara Organik

Pemilihan lokasi • Beberapa syarat untuk

pertumbuhan (Kementan 2010):

– Jenis tanah: latosol, andosol, podsolik dan regosol

– Ketinggian tempat: 100 – 1.500 m dpl

– Curah hujan: 1.500 – 4.000 mm/tahun

(Raharjo,2010)

SCEHR Nagrak, Sukabumi suhu 18- 32⁰C ketinggian 600 dpl curah hujan 2319,8 mm/tahun Jenis tanah latosol

Pemilihan Bibit

• Bibit dari varietas unggul dan rimpang yang sehat – Rimpang induk umur 9-12 bulan

– Ciri rimpang: • Bernas (jika dipatahkan akan berbunyi)

• Kulit kencang dan tidak mudah terkelupas

• Warna lebih mengkilat

• Berat berkisar 70-100 g

• Dengan 2-3 tunas

(Raharjo,2010)

Penanaman dan Pupuk Organik

Lubang tanam sekitar 15 cm Jarak tanam 50 cm x 60 cm Rimpang bibit ditanam dengan tunas ke atas

Pupuk kandang /pupuk kompos dari limbah industri (limbah daun jambu) 1-2 kg/lubang

(Raharjo,2010)

Pemulsaan dan Pemeliharaan

Pemulsaan

Jerami /alang-alang dihamparkan

merata menutupi permukaan tanah

di antara lubang tanaman.

Pemeliharaan • Penyiangan gulma/ alang-alang • Penyulaman • Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)

(Raharjo,2010)

Panen • Umur panen sebaiknya 9 bulan setelah tanam • Cara panen dengan membongkar temulawak menggunakan garpu, cangkul dan membuang kotoran yang menempel

(Raharjo,2010)

Pasca Panen Tahapan penanganan pascapanen

PENYORTIRAN

Bahan baku segar disortir secara manual,

dipilih bahan baku yang bagus berdasarkan

penampakan visualnya

PENCUCIAN

Bahan baku segar dicuci dengan mesin untuk

menghilangkan sisa tanah yang tertempel pada

rimpang

Pasca Panen

PERAJANGAN

Rimpang dipotong dengan ketebalan tertentu untuk

persiapan proses pengeringan

PENGERINGAN

Proses pengeringan dilakukan di ruang pengeringan

Perbandingan simplisia: rimpang basah = 1:6

Pasca Panen

Pasca Panen:Penyimpanan

Pemisahan

antara

simplisia hasil

perkebunan

SOHO dan hasil

Gapoktan

Sertifikat Organik

Kenapa Pertanian Organik

• Komitmen SOHO

• Kesadaran konsumen untuk mengkonsumsi sumber makanan yang sehat dan bergizi semakin meningkat

Smart Farming 4.0 Untuk memastikan dukungan konsep

Seed to Patient, SOHO berkolaborasi dengan MSMB-Ritx Bertani untuk mengimplementasikan Smart Farming 4.0

Sensor yang memiliki kemampuan dalam mendeteksi, mengukur, serta mencatat data secara akurat tentang kondisi cuaca pertanian (agro-climate) dan tanah pertanian (soil) yang dapat dikontrol melalui aplikasi secara real time oleh pengguna smartphone

Pelatihan untuk Petani

Publikasi

Published in Jurnal Jamu Indonesia

Publikasi

Published in International Journal of Agronomy and Agricultural Research (IJAAR)

Publikasi

Published in Jurnal Jamu Indonesia

Hasil Penelitian

• Tumpangsari tidak mempengaruhi produktivitas Temulawak baik dalam fase vegetatif maupun generatif (metabolit sekunder)

• Tumpangsari dapat membantu pendapatan petani.

• Daun jambu biji dan sisa ekstrak biji Mimba masih berharga dan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Kendala dalam Budidaya Temulawak

• Petani enggan menanam temulawak karena umurnya panjang----tumpang sari

• Tak ada regenerasi petani---generasi muda lebih senang kerja di pabrik

• Alang-alang

Prestasi SOHO Global Health

“We do the RESEARCH, We do SCIENCE,

we do it with FUN ”

Hasil Penelitian

Thank You!!!

top related