pengaruh car, npf, nim, fdr dan pengungkapan csr … · i. corporate social responsibility (csr)...
Post on 23-May-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGARUH CAR, NPF, NIM, FDR DAN PENGUNGKAPAN CSR
TERHADAP ROA PADA PERBANKAN UMUM SYARIAH
DI INDONESIATAHUN 2008-2012
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Magister Manajemen
Minat Utama
Manajemen Keuangan Syariah
DisusunOleh ;
BAKTI SRI RAHAYU
NIM S4111054
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGARUH CAR, NPF, NIM, FDR DAN PENGUNGKAPAN CSR
TERHADAP ROA PADA PERBANKAN UMUM SYARIAH
DI INDONESIA TAHUN 2008-2012
Disusun oleh :
BAKTI SRI RAHAYU
NIM S4111054
Telah disetujui Pembimbing
Pada tanggal ............................
Pembimbing
Prof. Dr. Hartono, M.S
NIP. 19531221 198003 1 004
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Manajemen
Prof. Dr. Hartono, M.S
NIP. 19531221 198003 1 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ARUH CAR, NPF, NIM, FDR DAN PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP
ROA PADA PERBANKAN UMUM SYARIAH
DI INDONESIA TAHUN 2008-2012
Disusun oleh :
BAKTI SRI RAHAYU
NIM S4111054
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada tanggal ............................
Ketua Tim Penguji : Prof. Drs.Djoko Suhardjanto,M.Com
(Hons) Ph.D., Ak .…………….
.
Anggota Penguji : Dr. Bandi. M.Si., Ak ………………
Pembimbing :Prof. Dr. Hartono, M.S ………………
Mengetahui,
Direktur PPS UNS Ketua program Studi
Magister Manajemen
Prof. Dr. Ir.Ahmad Yunus, M.S Prof. Dr. Hartono, M.S
NIP.19610717198601 1 001 NIP. 19531221 198003 1 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Bakti Sri Rahayu
NIM : S 4111054
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh CAR, NPF,
NIM, FDR dan Pengungkapan CSR terhadapROA pada Perbankan Umum
Syariah di Indonesia Tahun 2008-2012” adalah betul-betul karya saya sendiri.
Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi tanda citasidan ditunjukkan
dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh atas tesis tersebut
Surakarta, 8 April 2014
Bakti Sri Rahayu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji Syukur Alhamdullillah Pada Allah SWT, Atas Limpahan Rahmat
dan Karunianya mengiringi setiap perjuanganku menyelesaikan tulisan
ini.
Almarhum Bapakku, Bp. Subagyo yang selalu memotivasi dimasa
hidupnya dulu untuk selalu sabar dan selalu semangat ditengah-
keputusasaanku dalam menyelsaikan tulisan ini.
Ibuku terkasih atas doa dan dukungannya untuk keberhasilanku.
Suamiku yang telah banyak membeikan dukungan dan motivasi untuk
tidak putus asa dalam menyelesaikan tulisan ini.
Anak-anakku Aliim dan Hanum, yang telah menjadi inspirasi
semangatku untuk selalu berjuang menuju keberhasilanku.
Pembimbingku, yang teleh dengan sabar,memberikan bimbingan dan
masukan dalam tulisan ini, serta motivasi untuk selalu sabar dan
berusaha dalam keputusasaanku.
Teman-temanku di Politama, Himpaudi, dan di PKBM Kab.
Karanganyar trimakasih atas dukungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap. (Q.S : 94, Alam Nasyrah 6-8)
Keberhasilan adalah buah dari kesabaran (Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRAK
PENGARUH CAR, NPF, NIM, FDR DAN PENGUNGKAPAN CSR
TERHADAP ROA PADA PERBANKAN UMUM SYARIAH DI
INDONESIATAHUN 2008-2012
BAKTI SRI RAHAYU
NIM. S4111054
Penelitian dilaksanakan berdasar atas survei data sekunder, yaitu Laporan
Tahunan (2008-2012) Perbankan Umum Syariah yang sudah berbentuk PT dan
terdaftar di Bank Indonesia.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest
Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR), danpengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR) terhadap Return On Asset (ROA) pada Perbankan
Umum Syariah di Indonesia.Populasi yang digunakan adalah keseluruhan dari
obyek yang diteliti. Adapun populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah
seluruh PT.Perbankan Umum Syariah yang sudah terdaftar di Bank
Indonesia.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus sampling
dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Analisis Statistika yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi uji-
uji kenormalan data, uji non-parametrik (Kruskal-Wallis), uji-uji model regresi
linier ganda, yang meliputi uji t, uji F (Anova).Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa Capital AdequacyRatio (CAR), Corporate Social
Responsibility (CSR)berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset(ROA),
R2
adj43,83% ,sedangkan Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin
(NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh tidak nyata terhadap
Return On Asset(ROA).
Kata kunci: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),
Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR),
Moderasi Corporate Social Responsibility (CSR)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRACT
THE EFFECT CAR, NPF, NIM, AND PERFORMANCE CSR ON ROA
FOR PERBANKAN UMUM SYARIAH INDONESIA DURING 2008-2012
BAKTI SRI RAHAYU
NIM. S4111054
This research is based on survey to the secondair data from the Annual
Report (2008 – 2012 ) of PT. Bank Syariah Umum that have been listed by Bank
Indonesia. The aims of this research is to know the effect of Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM),
Financial to Deposit Ratio (FDR), and Corporate Social Resposibility (CSR) on
the effect on the Return On Asset (ROA) for Perbankan Umum Syariah Indonesia.
The sampling technique of the research is done by sensus sampling method to
obtain sample that adequate with the aims of the research. The population
technique is the all of PT. Perbankan Umum Syariah that have been listed by
Bank Indonesia. The analysis of the research is multiple Regression. The result
shows that Capital Adequacy Ratio (CAR), Corporate Social Resposibility (CSR)
significant effect on Return On Asset (ROA) and R2
adjust43,83%.Non Performing
Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR)
no significant effect on Return On Asset ( ROA).
Key words : Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),
Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR),
Corporate Social Responsibility (CSR).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Subhanalloh walhamdulillah wa la illa ha illalloh wallohu akbar. Akhirnya
dengan ridho Alloh SWT penulis dapat menyelesaikan tesis ini dalam rangka
menyelesaikan studi pada Program Magister Manajemen di Universitas Sebelas
Maret.Dengan selesainya tesis ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. A Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan segala fasilitas pembelajaran.
2. Prof. Dr. Ir. Achmad Yunus, MS, selaku Pengelola Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan kesempatan dan
sarana-sarana kepada penulis
3. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan segala fasilitas
pendidikan dan pembelajaran di Fakultas Ekonomi
4. Prof. Dr. Hartono, MS, selaku Pembimbing, yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan dan saran-saran.
5. Staf Pengajar Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret yang telah benyak memberikan ilmu yang bermanfaat.
6. Bapak, Ibu, suami, anak-anak, serta handai taulan, yang telah memberikan
dorongan dan bantuan.
Semoga tesis ini bermanfaat bagi mereka yang menaruh minat pada
masalah ini. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna sehingga
dengan segala kerendahan hati dan lapang dada penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun.
Surakarta, 8 April 2014
Penulis,
Bakti Sri Rahayu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................ i
Halaman persetujuan Pembimbing ................................................................ ii
Halaman persetujuan Penguji ......................................................................... iii
Halaman Pernyataan....................................................................................... iv
Halaman Persembahan……………………………………………………... v
Halaman Motto……………………………………………………………... vi
Abstrak ........................................................................................................... vii
Abstract .......................................................................................................... viii
Kata Pengantar ............................................................................................... ix
Daftar isi ......................................................................................................... x
Daftar Tabel ................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ................................................................................................ xiv
Daftar Lampiran……………………………………………………………. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 11
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 12
E. Orisinalitas Penelitian ......................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank Syariah ...................................................................... 15
B. Kinerja Keuangan…………………………………….. .... 19
C. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah ....................... 22
D. Profitabilitas ....................................................................... 27
E. Capital Adequancy Ratio(CAR) ......................................... 29
F. Non Performing Financial(NPF) ...................................... 32
G. Net Interest Margin (NIM) ................................................. 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
H. Financial Deposit Ratio (FDR) ......................................... 37
I. Corporate Social Responsibility (CSR) ............................. 39
J. Islamic Social Reporting (ISR) .......................................... 47
K. Kerangka Konseptual dan Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) Terhadap
Return On Asset (ROA) ................................................... 56
2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) Terhadap
Return On Asset (ROA) ................................................... 57
3. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) Terhadap Return
On Asset (ROA) ............................................................... 58
4. Pengaruh Financing Deposit Ratio (FDR) Terhadap
Return On Asset (ROA) ................................................... 59
5. Pengaruh Corporate Social Responsibility
(CSR),Terhadap Return On Asset (ROA)………………. 60
6. Kerangka Pikir………………………………………. .... 61
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 62
B. Populasi dan Sampel ............................................................. 62
C. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 63
1. Jenis Data ........................................................................ 63
2. Sumber Data .................................................................... 64
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ........ 65
1. Variabel Penelitian……………………………………… 64
a. Variabel Independen…………………………………. 64
b Variabel Dependen………………………………… ... 64
2. Definisi Operasional Variabel………………………….. 65
a.Capital Adequancy Ratio (CAR)……………………….. 65
b.Non Performing Financing (NPF)……………………… 65
c. Net Interest Margin (NIM)……………………………… 66
d. Financing Deposit Ratio (FDR)…………………….. 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
e Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)… 67
f.Return On Asset (ROA)…………………………………... 67
E. Teknik dan Analisis Data ...................................................... 68
1. Uji Kenormalan Data ...................................................... 68
2. Uji Non Parametrik (Kruskal –Wallis) ............................ 69
3. Analisis Regresi Ganda ................................................... 70
4. Uji t .................................................................................. 71
5. Uji F…………………………………………………..... 72
6. Koefisien Determinan (R2) .............................................. 73
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Deskriptif Data Obyek Penelitian .
1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................... 74
2. Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ............................ 77
B. Proses dan Hasil Analisis ..................................................... 81
1. Uji Kenormalan Data ..................................................... 81
2. Uji Uji Kolmogorov – Smirnov…………………… ..... 82
3. Uji Non Parametrik (Kruskal –Wallis) ........................... 86
4. Analisis Regresi Linier Berganda .................................. 87
C. Pengujian Hipotesis ……………………………………… ... 89
1. Uji t…………………………………………………. .... 89
2. Uji F…………………………………………………... . 90
3. R2
(Koefisien Determinan)…………………………… .. 91
D. Pembahasan………………………………………………. ... 93
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan .......................................................................... 98
B. Implikasi Hasil Penelitian .................................................... 99
C. Keterbatasan Penelitian………………………………… .... 101
D. Agenda Penelitian Mendatang………………………… ..... 102
Daftar Pustaka…………………………………………………………….... 103
Lampiran ………………………………………………………………….. 107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Data BUS dan UUS sampai tahun 2012........................................... 3
2 Pengungkapan Index CSR...................................................... .......... 55
3 Rerata CAR, NPF, NIM, FDR,ROA ........................................... …. 75
4 Hasil Analisis DeskrptifVariabel ................................................ … 78
5 Uji Kruskal-Wallis ...................................................................... … 87
6 Uji-t ………………………………………………... ................. … 89
7 Uji F ……………………………………………………………… 91
8 R2
Koefisien Determinan ………………………………………… 92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Skema Konseptual ........................................................................... 61
2 Grafik kenormalan data CAR ......................................................... 83
3 Grafik kenormalan data NPF .......................................................... 83
4 Grafik kenormalan data NIM ........................................................... 84
5 Grafik kenormalan data FDR ………...………………….. ……… 84
6 Grafik kenormalan data CSR ……………………………….. 85
7 Grafik kenormalan data ROA ………….. ………………....……... 85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Data tansformasi………………………………………………............... 107
2 Hasil Analisis Data dengan menggunakan Minitab R 16 ........................... 108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan syariah di Indonesia merupakan bagian Integral dari
perkembangan sebuah sistem perbankan nasional dalam kerangka Arsitektur
Perbankan Indonesia, yang merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan
Inonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk dan tatanan
industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan.
Arah kebijakan tersebut tentu dilandasi oleh sebuah misi untuk mencapai sistim
perbankan yang sehat,kuat dan efisien guna menciptakan kesetabilan sistim
keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan perekonomian
nasional.
Visi yang akan dicapai dari perkembangan perbankan syariah adalah
terwujudnya sistim perbankan syariah yang kompetitif,efisien dan memenuhi
prinsip kehati-hatian serta mampu mendukung sektor riil secara nyata melalui
kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil dan transaksi riil, dalam rangka keadilan,
tolong- menolong dan menuju kebaikan guna mencapai kemaslahatan masyarakat.
Pengembangan sistem perbankan berbasis Islam secara politis di Indonesia
juga diakui sebagai bagian dari upaya pembangunan nasional yaitu untuk
mencapai terciptanya masyarakaat adil dan makmur berdasarkan demokrasi
ekonomi. Hal ini antara lain ditandai dengan peran aktif pemerintah dalam
mengembangkan industri perbankan syariah yang diharapkan akan mampu
menjadi langkah awal bagi pengembangan sistem ekonomi yang berlandaskan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pada nilai keadilan dan kebersamaan, pemerataan dan kemanfaatan yang sesuai
dengan prinsip syariah.
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah adalah bank
yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa
disebut dengan Bank Tanpa Bunga adalah lembaga keuangan/perbankan yang
beroperasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan
Hadist Nabi SAW,atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiaannya disesuaikan
dengan prinsip syariat Islam.
Pada tanggal 17 Juni 2008, DPR-RI telah mengesahkan Undang-Undang
Perbankan Syariah.Dengan diberlakukannya undang-undang yang memiliki pasal
khusus tentang pengaturan sistem perbankan syariah tersebut, maka semakin besar
peluang usaha bagi perbankan syariah untuk berkembang di Indonesia.Undang-
Undang baru ini diharapkan dapat meningkatkan akselerasi pertumbuhan
perbankan syariah menjadi lebih signifikan.
Perbankan syariah di Indonesia pertama kali muncul di tanggal 1 Mei 1992
yaitu sejak berdirinya Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI). Terbitnya UU No 10
tahun 1998 serta dikeluarkannya ketentuan Bank Indonesia yang memberikan ijin
untuk pembukaan bank syariah yang baru maupun pendirian Unit Usaha Syariah
(USS). Berikut tabel perkembangan pertumbuhan perkembangan bank umum
syariah di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Tabel 1
Data BUS dan UUS sampai tahun 2012
Tahun BUS UUS
1992 1 -
1999 2 1
2000 2 3
2001 2 3
2002 2 3
2003 3 6
2004 3 15
2005 3 19
2006 3 20
2007 3 26
2008 5 27
2009 6 25
2010 11 23
2011 11 24
2012 11 24
Sumber : BI, Statistik Perbankan Syariah, 2012
Tingkat kinerja bank dapat dilihat dan dinilai laporan keuanga bank yang
bersangkutan.Laporan keuangan bank diharapkan dapat memberikan informasi
tentang kinerja keungan dan pertanggungjawaban manajemen bank kepada
seluruh stakeholder bank (Achmad dan Kusuno,2003).Penilaian terhadap kinerja
suatu bank pada dasarnya dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan
bank. Berdasarkan laporan keuangan bank tersebut dapat diperoleh berbagai
informasi tentang posisikeuangan, aliran kas, dan informasi lain yang berkaitaan
dengan kinerja bank. Berdasarkan laporan tersebut akan dapat dihitung sejumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
rasio keuangan yang biasa digunakan sebagai dasar penilaian tingkat kinerja bank.
Informasi tentang kondisi suatu bank dapat digunakan oleh pihak-pihak terkait
baik oleh pihak perbankan sendiri maupun oleh pihak diluar bank seperti
(kreditur, investor dan nasabah) dan Bank Indonesia selaku pengawasan bank
untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian,
kepatuan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu
Indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangn bank yang
bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung jumlah rasio
keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian penilaian tingkat kesehatan bank.
Hasil analisis keuangan akan dapat membantu menginterpestasikan berbagai
hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan
mengenai potensi keberhasilan perusahaan dimasa mendatang (Almilia dan
Herdiningtyas, 2005)
Analisis laporan keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, baik
pemerintah maupun pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi
keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan perbankan. Untuk menilai
kinerja keuangan perbankan umumnya digunakan lima aspek penilaian yaitu
CAMEL (Capital, Asset, Management,Earning dan Liquidity). Aspek capital
meliputi CAR, aspek asset meliputi NPF, aspek earning meliputi NIM dan BOPO
sedangkan aspek likuiditas meliputi FDR. Aspek-aspek tersebut dinilai dengan
menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan
bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur
kinerja suatu bank. Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah Return On
Equity (ROE) untuk perusahaan pada umumnya dan Return On Asset (ROA) pada
industri perbankan. Return On Asset (ROA) memfokuskan perusahaan untuk
memperoleh earning dalam operasi perusahaan, sedang Return On Equity (ROE)
hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam
bisnis tersebut. Sehingga dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai ukuran
kinerja perbankan.
Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin
besar ROA menunjukan kinerja keuangan semakin baik karena tingkat kembalian
(return) semakin besar.
Kinerja keuangan perbankan syariah dapat dilihat dari rasio keuangan
bank seperti rasio Capital Adequasy Ratio (CAR), Non Performinf Financing
(NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial Deposit Ratio (FDR).
Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki
oleh bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko
misalnya kredit yang diberikan. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat
kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva
produktif yang berisiko. Jika CAR tinggi (sesuai ketentuan Bank Indonesia
sebesar 8 %) berarti bahwa bank tersebut mampu membiayai operasi bank dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup
besar pada profitabilitas Bank (ROA) tersebut (Dendawijaya,2003).
Rasio NPF digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank Risiko kredit yang
diterima oleh bank merupakan salah satu risiko usaha bank yang diakibatkan
ketidakpastian dalam pengembaliannya atau akibat dari tidak dilunasinya kembali
kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada debitur (Hasibuan,2007). Semakin
tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan
jumlah kredit bermasalah semakin besar dan menyebabkan kerugian, sebaliknya
jika semakin rendah NPF maka laba atau profitabilitas bank (ROA) tersebut akan
semakin meningkat.
Rasio NIM mencerminkan rasio pasar yang timbul akibat berubahnya
kondisi pasar dimana hal tersebut dapat merugikan bank (Hasibuan, 2007). Rasio
NIM juga digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam
menyalurkan kredit, mengikat pendapatan bank juga tergantung dari selisih bunga
kredit yang disalurkan. Semakin besar NIM yang dicapai oleh suatu bank maka
akan meningkat pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank,
sehingga profitabilitas bank (ROA) akan meningkat.
Rasio FDR digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada deposannya serta
dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan.FDR adalah rasio antara seluruh
jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika Bank tidak mampu
menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun banyak maka akan
menyebabkan bank tersebut rugi (Kasmir, 2004).
Hasil penelitian Mawardi (2005), Suyono (2005), Aswir (2006) dan
Merkusiwati (2007) mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Return On asset (ROA) menunjukkan pengaruh yang signifikan. Non Performing
Financing (NPF) menunjukkan kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam
mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas. Tingkat
kesehatan pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi pencapaian laba bank (Suhada
2009). NPF mencermikan risiko pembiayaan semakin tinggi rasio ini
menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk.Pengelolaan
pembiayan sangat diperlukan, mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang
pendapatan terbesar bagi bank syariah.Net Interest Margin (NIM) yaitu selisih
pendapatan bunga dengan biaya bunga. Dengan demikian besarnya NIM akan
mempengaruhi laba rugi bank yang akhirnya mempengaruhi kinerja bank tersebut.
Penelitian yang dilakukan Mawardi (2005) dan Sudarini (2005) menunjukkan
hasil bahwa NIM berpengaruh positif terhadap ROA, sementara menurut
penelitian syarifudin (2005) dan Suyono (2005) memperlihatkan hasil bahwa NIM
berpengaruh negatif dan tidak signifikant terhadap ROA.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh suatu poerusahaan yang sesuai dengan isi pasal 74
Undang-Undang perseroan terbatas No. 40 tahun 2007. Undang-undang tersebut
mewajibkan perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang/berkaitan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
dengan sumber daya alam melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Dalam pasal 66 ayat 2c Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007
juga dinyatakan bahwa semua perusahaan wajib melaporkan pelaksanaan
tanggung jawab sosial dan lingkuan dalam laporan tahunan.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan pengaplikasian berupa
kepedulian perusahaan dalam menyisihkan sebagian keuntungannya bagi
kepentingan pembangunan manusia dan lingkunga, serta CSR dilaksanakan secara
berkelanjutan berdasarkan prosedur yang tepat dan professional. Corporate Social
Responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategis bisnisnya. Penelitian Basalamah
dan Jermais (2005) dalam Yuniasih dan Wirakusuma (2008) menunjukkan bahwa
salah satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial adalah untuk alasan
stategis. Di Indonesia, wacana tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di
kalangan perbankan juga sudah cukup berkembang. Kepedulian sosial perbankan
mulai tampak nyata. Fungsi sosial dari Bank Syariah itu sendiri sesuai dengan UU
No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Selain menjalankan bisnis
Perbankan, Bank syariah juga diperbolehkan menjalankan fungsi sosial yaitu
menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah atau dana sosial lainnya
dan menyalurkannya kepada organisasi-organisasi penyalur zakat, waqaf uang,
serta dana CSR. Selain perkembangan yang sangat pesat, perlu diketahui bahwa
dalam pelaksanaannya banyak tantangan yang harus dihadapi agar perbankan
syariah mampu menjaga kestabilan kualitasnya dan berdiri kokoh.
Perkembangan saat ini menunjukkan bahwa perbankan syariah telah
diterima oleh masyarakat dan harus terus ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
sosial agar legitimasi bank syariah di tengah-tengah masyarakat terus diakui.
Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyampaikan aktivitas
sosialnya (CSR) adalah dengan melakukan pengungkapan (disclosure) pada
laporan tahunan.
Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan Return on Asset (ROA)
sebagai proksi dari kinerja keuangan bank memrikan hasil antara lain sebagai
berikut.
Hasil penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)
terhadap menunjukkan hasil yang berbeda-beda.Hasil penelitian Werdaningtyas
(2002) menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif
signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian tersebut berbeda
dengan penelitian Mawardi (2005) yang menunjukkan bahwa Capital Adequacy
Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).
Penelitian mengenai pengaruh Non Performing Loan/Financing (FDR)
menurut Mawardi (2005) menunjukkan bahwa Non Performing Loan/Financing
(FDR) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA)
berbeda dengan penelitian Supatra (2007) yang menunjukkan bahwa Non
Performing Loan/Financing (FDR) berpengaruh positif terhadap Return On Asset
(ROA).
Penelitian mengenai Net Interest Margin (NIM) menurut hasil penelitian
Mawardi (2005) menunjukkan bahwa Net Interest Margin (NIM) berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset (ROA) hasil penelitian tersebut berbeda
dengan penelitian Syarifudin (2005) dan Suyono (2005) memoerlihatkan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
bahwa Net Interest Margin (NIM) berpegaruh negatif tidak signifikan terhadap
Return On Asset (ROA).
Penelitian mengenai Financing/Loan Deposit Ratio (FDR) menurut hasil
penelitian Werdaningtyas (2005) menunjukkan bahwa Financing/Loan Deposit
Ratio (FDR) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA),
berbeda dengan penelitian Suyono (2005) dan Mahardian (2008) yang
menunjukan bahwa Financing/Loan Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif
signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
Mengingat industri perbankan syariah di dunia termasuk di Indonesia dan
Malaysia saat ini sedang tumbuh dengan cukup pesat, ditambah dengan isu
praktek dan pengungkapan CSR yang makin marak, maka penting dilakukan
penelitian mengenai praktek pengungkapan tanggungjawab sosial (social
disclosure) pada bank syariah di Indonesia ditinjau dari perspektif yang sesuai
dengan kaidah Islam yaitu Islamic Social Reporting (ISR)
Berdasarkan materi dan latar belakang tersebut di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh CAR, NPF,
NIM, FDR dan Pengungkapann CSR Terhadap ROA Pada Perbankan
Umum Syariah di Indonesia”
B. Rumusan Masalah
Hasil penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh CAR, NPF,NIM,FDR
terhadap ROA masih banyak pada perbankan konvensional, pengungkapan CSR
sebagai salah satu indikator yang mempunyai peran terhadap perolehan laba
perbankan karena CSR sebagai bentuk pengungkapan sosial bisnis yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
mempengaruhi masyarakat untuk berinvestasi maupun menggunakan jasa
perbankan syariah.Peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja
keuangan perbankan syariah yang meliputi rasio CAR, NPF,NIM,FDR dan
pengungkapan CSR terhadap profitabilitas bank (ROA). Oleh karena itu
pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Financing (NPF),
Net Interest Margin(NIM),Financial to Deposit Ratio (FDR)berpengaruh
terhadap Return On Asset(ROA)pada perbankan umum syariah di Indonesia ?
2. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh
terhadap Return On Asset(ROA)pada perbankan umum syariah di Indonesia ?
C. TujuanPenelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio
(FDR ) terhadap Return On Asset (ROA) pada perbankan umum syariah di
Indonesia.
2. Mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap Return On Asset ( ROA) pada perbankan umum syariah di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan dari tujuan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap
bahwa penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data yang
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan membutuhkannya. Adapun
penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna sebagai berikut:
1. Kegunaan Akademis
a. Bagi Pengembangan Manajemen Keuangan Syariah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
keilmuan di bidang manajemen keuangan syariah dan memberikan
referensi tentang keterkaitan pengaruh kinerja keuangan dan
pengungkapan CSR terhadap profitabilitas pada lembaga perusahaan Bank
Umum Syariah di Indonesia.
b. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberitambahan pengetahuan dan
dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dalam
bidang yang sama.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman
khususnya mengenai kinerja keuangan perbankan syariah, profitabilitas
perbankan syariah dan pengungkapan CSRbank syariah di Indonesia.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Perbankan Syariah di Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan atau saran dalam
meningkatkan kinerja keuangan perbankan syariah untuk mendapatkan
penilaian yang baik berdasarkan kinerja keuangganya, khususnya dengan
melibatkanCorporate Social Responsibility(CSR) dalam aktivitas kegiatan
sosialnya sehingga berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan profitabilitas
pada perbankan syariah di Indonesia.
b. Bagi Nasabah
Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan informasi mengenai kondisi dan
kredibilitas perbankan syariah kaitannya dengan perannya di lingkungan dan
masyarakat dengan aksi kegiatan sosialnya serta pengaruhnya terhadap
kinerja perbankan syariah yang berdampak pada keunungan dan manfaat
bagi nasabah.
E. Orisinalitas Penelitian
Penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap profitabilitas telah
banyak dilakukan namun sebagian besar masih pada obyek penelitian pada
perbankan konvensional yang sudah go public diantaranyaoleh Mawardi (2005),
Suyono (2005), Aswir (2006), Merkusiwati (2007) Werdaningtyas(2002),Diana
Puspitasari (2009). Sementara untuk penelitian yang mengkaji tentang keuangan
dan perbankan syariah masih terbatas pada penunjukan pada salah satu bank
syariah misalnya penelitian Novianto (2007), Imam M (2012), Edhi dan M.
Syaicu (2013). Berdasarkan referensi dari beberapa penelitian tersebut di atas
peneliti tertarik untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan keuangan dalam
perbankan syariah di Indonesia khususnya untuk Bank Umum Syariah yang sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
berbentuk Perseroan Terbatas. Penelitian ini memfokuskan pada kinerja
keuangan perbankan syariah dengan melibatkan pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR).
Penelitian ini akan lebih menekankan pada unsur kinerja keuangan dengan
melibatkan rasio keuangan yang berkaitan secara eksplisit dengan pembiayaan
dalam perbankan syariah sering diistalahkan dengan Mudharobah, yaitu dengan
melibatkan rasio keuangan yang berhubungan dengan pembiayaan meliputi
Performing Financing (NPF),Net Interest Margin(NIM) danFinancial to Deposit
Ratio (FDR). Tentang kinerja keuangan perbankansyariah terutama berkaitan
dengan profitabilitas perbankan syariah masih sangat terbatas, sebagian besar para
peneliti lain masih banyak memfokuskan pada penilaian kinerja perbankan
konvensionalsaja.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya dalah peneliti
melibatkan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Karena dalam
aspek pembiayaan dan penyertaan modal pihak ke tiga dalam perbankanakan
mempengaruhi persepsi masyarakatsehingga sangat penting untuk diamati dan
dijadikan sebagai salah satu unsur dalam penelitian ini kaitannya dengan tingkat
profitabilitas perbankan syariah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank Syariah
Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial
intermediary. Artinya, lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya
berkaitan dengan masalah uang. Kegiatan dan usaha bank akan selalu terkait
dengan komoditas, antara lain sebagai berikut:
a. Memindahkan uang.
b. Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran.
c. Mendiskonto surat wesel, surat order, maupun surat berharga lainnya.
d. Membeli dan menjual surat-surat berharga.
e. Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang.
f. Memberi jaminan bank.
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syari‟ah adalah bank
yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa
disebut dengan Bank Tanpa Bunga adalah lembaga keuangan/perbankan yang
beroperasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan
Hadist Nabi SAW. Atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiaannya disesuaikan
dengan prinsip syariat Islam.
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Antonio dan Perwataatmadja membedakan menjadi dua pengertian, yaitu Bank
Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syari‟ah Islam. Bank Islam
adalah:
(1) bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari‟ah Islam, dan
(2) bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-
Quran dan Hadist.
Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga, Islam
memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata lain, Bank
Syari‟ah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan
antara bunga bank dengan riba. Bank Islam lahir di Indonesia, yang gencarnya
pada sekitar tahun 90-an atau tepatnya setelah ada Undang-Undang No.7 tahun
1992, yang direvisi dengan Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998 dalam
bentuk sebuah bank yang beroperasinya dengan sistem bagi hasil atau bank
syari‟ah.
Perkembangan perbankan syariah di beberapa Negara Islam di dunia
memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan bank syariah di
Indonesia. Hal ini terbukti pada awal 1980 an telah banyak didiskusikan tentang
keberadaan bank syariah ebagai alternatif perbankan yang berbasis syariah
sekaligus juga sebagai penopang kekuatan ekonomi islam di Indonesia.
Pembentukan bank syariah di Indonesia diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) melalui lokakarya tentang bunga bank. Lokakarya tersebut mengasilkan
terbentuknya sebuah tim perbankan yang bertugas melakukan pendekatan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
konsultasi manfaat bank syariah. Hal inilah yang memprakarsai berdirinya PT
Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991.
Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti bank konvensional
yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan
meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha atau kegiatan
lainnya yang sesuai, akan tetapi perbedaan terdapat pada prinsip pelaksanaannya
yaitu berdasarkan prinsip hukum Islam yang melarang unsure-unsur di bawah ini.
a. Perniagaan atas barang-barang haram.
b. Bunga (riba).
c. Perjudian atau spekulasi yang disengaja (maisir).
d. Ketidakjelasan dan manipulatif.
Menurut Antonio (2001) prinsip-prinsip bank syariah sebagai
berikut:
a. Prinsip Simpanan Murni (al-Wadi’ah)
Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh Bank Islam
untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk
menyimpan dananya dalam bentuk al-Wadiah.
b. Bagi hasil (syirkah)
Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat
terjadi antar bank dengan penyimpanan dana, maupun antara bank dengan
nasabah penerima dana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Prinsip Jual Beli (at-Tijarah)
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli,
dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau
mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas
nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan
harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan.
d. Prinsip Sewa (al-Ijarah)
Prinsip ini secara garis besar terbagi kepada dua jenis, yaitu yang pertama
Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk
lainnya.Yang kedua Bai‟al takjiri merupkan penggabungan sewa dan beli,
diman si penyewa memunyai hak untuk memliki barang pada akhirnya masa
sewa.
e. Prinsip Jasa/fee (al-Ajr walumullah)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayan yang diberikan bank.
Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain Bank Garansi, kliring,
Jasa dan lain-lain.
Prospek perkembangn produk bank syariah masih terbuka lebar, jika bank
syariah melakukan kajian mendalam untuk pengembangan produk baru di bidang
perbankan , bank harus memunculkan inovasi dalam membuat produk-produk
baru. Pemahaman akan produk (product knowledge) dan skim-skim syariah
menjadi dasar dalam pengembangan produk bank syariah. Minimnya pengetahuan
mengenal aspek fiqh dalam perbankan syariah juga menjadi salah satu kendala
dalam pengembangan produk di bank syariah. Berdasarkan perkembangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
perkembangan secara nasional maka ada kecenderungan ke depan trennya adalah
kepeminjaman konsumen. Disisi lain pemberian pinjaman kepada kelompok
UKM (Usaha Kecil Menengah) juga menjadi salah satu pilihan karena hal ini
dapat mengurangi risiko kemacetan kredit yang biasanya disebabkan oleh debitur-
debitur besar, jika satu debitur besar mengalami kemacetan maka akan
mempengaruhi posisi CAR suatu bank secara signifikan.
Mengingat pentingnya perkembangan bank syariah di Indonesia, maka
pihak perbankan syariah di Indonesia perlu meningkatkan kinerjanya agar tercipta
perbankan dengan prinsip syariah yang sehat. Profitabilitas merupakan indikator
yang paling tepat untuk mengukur kinerja keuangan bank.
B . Kinerja Keuangan
Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah kuantifikasi
dari keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode tertentu. Kinerja bank
secara umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank dalam
operasionalnya. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan
bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana
maupun penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan
dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan.
Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan
keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali
di gunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa
depan dan hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai
perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di masa
depan. Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas
perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping
itu informasi tersebut juga dapat berguna dalam perumusan pertimbangan tentang
efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Rasio merupakan alat ukur yang digunakan dalam perusahaan untuk
menganalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan
menggunakan alat analisa yang berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan
memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan
atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Kinerja keuangan dapat dinilai melalui beberapa variabel atau indikator
antara lain melalui laporan keuangan. Berdasarkan laporan keuangan dapat
dihitung sejumlah rasio keuangan yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian
kinerja keuangan (Merkusiwati, 2007), penilaian kinerja keuangan bagi
manajemen dapat diartikan sebagai penilaian terhadap prestasi yang dapat dicapai.
Dalam hal ini laba dapat dijadikan sebagai ukuran dari prestasi yang dicapai
dalam suatu perusahaan. Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi
laba atau return suatu bank. Seluruh manajemen suatu bank baik yang mencakup
manajemen permodalan (CAR), Manajemen kualitas aktiva (NPF), Manajemen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
rentabilitas (NIM), dan manajemen likuiditas (FDR) pada akhirnya mempengaruhi
dan bermuara pada perolehan laba atau return perusahaan perbankan (Puspitasari,
2009). Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada
suatu periode tertentu dimana informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di
masa lalu sering dipakai dasar untuk memprediksin posisi keuangan dan kinerja
dimasa depan. Penilaian kinerja keuangan bank dapat dinilai dengan pendekatan
analisa rasio keuangan dari semua laporan keuangan yang dilaporkan dimasa
depan (Febriyani dan Zulfadin, 2003).
Penilaian kinerja keuangan perbankan dimaksudkan untuk menilai
keberhasilan manajemen didalam mengelola suatu badan usaha. Penilaian ini
dapat dipoksi dengan (Achmad dan Kusuno, 2003):
a. Idikator Financial Ratio,
b. Ketentuan penilaian kesehatan perbankan (peratuaran Bank Indonesia), dan
c. Fluktuasi harga saham.
Dalam riset-riset yang berkaitan dengan penilaian kinerja keuangan
perbankan pada umumnya peneliti dalam memilih proksi kinerja perusahaan
berdasarkan pertimbangan (Achmad dan Kusuno, 2003):
a. Hasil-hasil riset sejenis pada masa sebelumnya
b. Menggunakan tolak ukur yang telah ditetapkan oleh otoritas yang berwenang.
c. Kelaziman dalam praktek.
d. Mengembangan model pengukuran melalui pengujian secara statistik untuk
memilih tolak ukur yang sesuai dengan ujuan risetnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
C. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah
1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank
Kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik
pemilik, manajemen, masyarakat pengguna jasa bank dan pemerintah dalam
hal ini Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan perbankan, karena
kegagalan dalam industri perbankan akan berdampak buruk pada
perekonomian Indonesia. Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian
terhadap faktor-faktor sebagai berikut:
1) Permodalan (Capital).
2) Kualitas Asset (Asset Quality).
3) Manajemen (Management)
4) Rentabilitas (Earning), dan
5) Likuiditas (Liquidity).
Bank syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) wajib memelihara tingkat
kesehatan yang meliputi sekurang-kurangnya mengenai kecukupan modal,
kualitas asset, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas manajemen yang
menggambarkan kapabilitas dalam aspek keuangan, kepatuhan terhadap prinsip
syariah dan prinsip manajemen Islami, serta aspek lainnya yang berhubungan
dengan usaha Bank Syariah dan UUS (UU No. 21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah)
2. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia untuk menggunakan
bank syariah masih terbilang belum banyak, maka perlu adanya sosialisasi
kepada masyarakat mengenai keberadaan bank syariah. Selain itu perlu juga
adanya penilaian tingkat kesehatan bank syariah agar masyarakat mengetahui
kinerja suatu bank syariah. Bank yang sehat adalah bank yang mampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
menjalankan usahanya dengan lancar, sanggup memenuhi kewajibannya dan
menjamin dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank tersebut aman
serta mampu mengembangkan sumber daya yang sudah dipercayakan pemilik
pada manajemen.
Menyadari pentingnya kesehatan bank bagi pembentukan kepercayaan
dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam
dunia perbankan, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menerapkan aturan
tentang kesehatan bank. Dengan adanya aturan tentang kesehatan bank ini
perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat, sehingga tidak merugikan
masyarakat yang berhubungan dengan bank. Aturan tentang kesehatan bank
yang diterapkan oleh bank Indonesia mencakup berbagai aspek dalam kegiatan
bank, mulai dari penghimpunan dana sampai pada penggunaan dan penyaluran
dana.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 9/1/2007 yang diakses dari
http://www.bi,go.id tentang sistim penilaian tingkat kesehatan bank syariah.
Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kuantitatif dan kualitatif
atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi kinerja suatu bank atau
UUS melalui:
1) Penilaian kuantitatif dan kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan,
kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, sensitivitas terhadap risiko pasar.
2) Penilaian kualitatif terhadap faktor manajemen.
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk menilai tingkat
kesehatan bank adalah melalui analisis rasio keuangan dari faktor permodalan,
kualitas aset, Rentabilitas dan Likuiditas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
3. Faktor-Faktor untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank.
a. Faktor Permodalan (Capital)
Modal merupakan faktor yang penting dalam rangka pengembangan usaha
dan untuk menampung resiko kerugiannya. Modal berfungsi untuk
membiayai operasi, sebagai instrument untuk mengantisipasi rasio dan
sebagai alat untuk ekspansi usaha. Penelitias aspek permodalan suatu bank
lebih dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana atau berapa modal bank
tersebut lebih memadai untuk menunjang kebutuhan (Merkusiwati, 2007).
Menurut peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 tentang sistim
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum berdasarkan prinsip syariah “
Penilaian permodalan dimaksudkan untuk menilai kecukupan modal bank
dalam mengamankan eksposur risiko posisi dan mengantisipasi eksposur
risiko yang akan muncul”. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan
untuk menilai faktor permodalan adalah Capital Adequacy Ratio (CAR).
Berdasarka surat edaran BI No. 9/24/DPbs/2007 tujuan rasio CAR adalah
untuk mengukur kecukupan modal bank dalam menyerap kerugian dan
pemenuhan ketentuan CAR yang belaku. Bank wajib memelihara rasio
kewajiban penyediaan modal minimum.
b. Faktor Kualitas aset ( Asset Quality)
Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi aset bank
kecukupan manajemen risiko kredit (Bank Indonesia, 2004). Aspek ini
menunjukkan kualitas aset sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi
bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank pada portofolio yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
berbeda. Setiap penanaman dana bank dalam aktiva produktif dinilai
kualitasnya dengan menentukan tingkat kolektibilitas yaitu apakah lancar,
kurang lancar, diragukan atau macet. Pembidaan tingkat kolektibilitas
tersebut diperlukan untuk mengetahui besarnya cadangan minimum
penghapusan aktiva produktif yang harus disediakan oleh bank untuk
memutupi risiko kemungkinan kerugian terjadi (Kuncoro, 2002).
Dalam penilitian ini rasio yang digunakan untuk menilai faktor kualitas
aset adalah rasio Non Performing Financing (NPF). Penilaian kualitas aset
dimaksudkan untuk menilai kondisi aset bank termasuk antisipasi atas
resiko gagal bayar dari pembiayaan/kredit yang akan mincul. Berdasarka
surat edaran BI No. 9/24/DPbs/2007 tujuan dari rasio NPF adalah untuk
mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank.
Semakin tinggi rasio NPF, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah
semakin buruk..
c. Faktor Rentabilitas (Earnings)
Penilaian Earning dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi dan
kemampuan earning atau rentabilitas bank dalam mendukung kegiatan
operasional dan permodalan. Earning digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam menetapkan harga yang mampu menutup seluruh
biaya. Laba memungkinkan bank untuk bertumbuh, laba yang dihasilkan
secara setabil akan memberikan nilai tambah (Bank Indonesia, 2004).
Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat ukur untuk menguku tingkat
efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Selain itu rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur
tingkat kesehatan bank (Dendawijay, 2003). Dalam penelitian ini rasio
rentabilitas yang digunakan adalah Net Interest margin (NIM). NIM
merupakan rasio antara pendapatan bunga terhadap rata-rata aktiva
produktif. Pendapatan diperoleh dari bunga yang diterima dari pi jaman
yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang
dikumpulkan. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka perlu
menekan biaya dana, biaya dana adalah bunga yang dibayarkan oleh bank
kepada masing-masing sumber dana yang bersangkutan. Secara
keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh bank akan mementukan berapa
porsen bank harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada
nasabah untuk memperoleh pendapatan netto bank. Dalam hal ini tingkat
suku banga menentukan NIM. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya
pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga
kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Almilia dan
Herdiningtyas, 2005).
d. Faktor Likuiditas (Liquidity)
Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan bank
dalam memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan
manajemen risiko likuiditas (Bank Indonesia, 2004). Analisis Likuiditas
dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut
mampu membayar utang-utangnya dan membayar kembali kepada
deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
terjadi penangguhan (Merkusiwati, 2007). Ketersediaan dana dan sumber
dana bank pada saat ini dan dimasa yang akan datang, merupakan
pemahaman konsep likuiditas dalam indicator ini. Pengaturan likuiditas
terutama dimaksudkan agar bank setiap saat dapat memenuhi kewajiban-
kewajibannya yang harus segera dibayar (Kuncoro, 2002). Dalam
penelitian ini rasio yang digunakan untuk menilai faktor likuiditas adalah
rasio Financing to Deposit Ratio (FDR). Semakin tinggi rasio FDR akan
memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan bank yang
bersangkutan hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan
untuk pembiayaan menjadi semakin besar.
D. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva ataupun modal sendiri (Sartono
2001).Rasio profitabiitas dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan
aktiva perusahaan.Profitabilitas begitu penting untuk mengetahui apakah
perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien atau tidak.Efisiensi sebuah
usaha baru bisa diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat
efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan
(Kuncoro, 2002). Pencapaian laba merupakan indikator yang dominan karena
hasil akhir kinerja operasi usaha selalu mengarah kepada laba bersih sebelum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
pajak yang tinggi Karena semakin tinggi laba perusahaan semakin fleksibel
perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya.
Manajemen Perkreditan (1996), Profitabilitas Perbankan adalah suatu
kesanggupan atau kemampuan bank dalam memperoleh laba. Masalah
profitabilitas atau pendapatan bagi bank merupakan masalah penting karena
pendapatan bank ini menjadi sasaran utama yang harus dicapai sebab bank
didirikan untuk mendapatkan profit/laba.Laba ini menjadi kunci utama pendukung
kontinuitas dan perkembangan bank bersangkutan. Laba yang diperoleh dari
kegiatan perkreditan itu berupa selisih antara biaya dana dengan pendapatan
bunga yang diterima dari para debitur. Laba merupakan tujuan utama dari suatu
bank sehingga harus benar-benar diperhatikan secara serius. Dalam penelitian ini
menggunakan Return On Asset (ROA).
Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank
karena bank Indonesia Pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan
nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang danaya sebagian besar
dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2005).ROA digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahan menghasilkan laba secara keseluruhan.Semakin
besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin membaik pula posisi bank tersebut dari sisi penggunaan
aset.Rasio ini dapat dituliskan dengan rumus formula sebagai berikut:
ROA =
x 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Di Indonesia Bank Indonesia menetapkan angka ROA ≥ 2 % agar sebuah bank
dapat dikatakan sehat.
Return On Asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur kinerja
keuangan perbankan karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya.
Analisis profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets,
maupun modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur
ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan
yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi perusahaan.
E. Capital Adequancy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang
berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.
Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk
menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko.Jika nilai
CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.Capital Adequacy
Ratiomenurut Dendawijaya (2005) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat
berharga, tagihan pada bank lain) ikut di biayai dari dana modal sendiri bank
disamping memperoleh dana – dana dari sumber – sumber di luar bank, seperti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
dana dari masyarakat, pinjaman, dan lain – lain. CAR merupakan indikator
terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat
dari kerugian – kerugian bank yang di sebabkan oleh aktiva yang berisiko.
Ratio CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan
bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta
menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional
bank. Semakin besar rasio tersebut akan semakin baik posisi modal (Achmad dan
Kusuno, 2003). Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 pasal
2 ayat 1 tercantum bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aset
tertimbang menurut risiko (ATMR), CAR adalah rasio yang memperlihatkan
seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal
sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank (PBI,
2008). Ratio merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank
dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung
kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Semakin
besar rasio tersebut akan semakin baik posisi modal (Achmad dan Kusuno, 2003).
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1
tercantum bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aset
tertimbang menurut risiko (ATMR).
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh
aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana
dari sumber-sumber diluar bank (PBI, 2008).
Capital AdequacyRatio adalah kecukupan modal yang menunjukkan
kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan
kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi,
dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap
besarnya modal (Almilia, 2005). Perhitungan Capital AdequacyRatiodidasarkan
pada prinsip bahwa setiap penanaman yang mengandung risiko harus disediakan
jumlah modal sebesar persentase tertentu terhadap jumlah penanamannya. Sejalan
dengan standar yang ditetapkan Bank of International Settlements (BIS), seluruh
bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum
sebesar 8% dari ATMR (Kuncoro dan Suhardjono, 2002).
Rumus Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai berikut:
Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional
dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.CAR merupakan
indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai
akibat dari kerugian – kerugian bank yang di sebabkan oleh aktiva yang berisiko.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
F. Non Performing Financial (NPF)
Menurut Kamus Bank Indonesia, Non Performing loan (NPL) atau Non
Performing Financing (NPF) adalah kredit bermasalah yang terdiri dari kredit
yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Termin NPL
diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF untuk bank syariah. Luh Gede
Meydianawathi (2007) menyatakan bahwa NPLmenunjukkan kemampuan
kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan
oleh bank sampai lunas. NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah
(dengan kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet) terhadap total kredit yang
dikeluarkan bank. NPL mempunyai hubungan negatif dengan penawaran
kredit.Oleh kebanyakan bank sentral, kredit bermasalah dikategorikan sebagai
aktivaproduktif bank yang diragukan kolektabilitasnya. Untuk menjaga keamanan
dana para deposan, bank sentral mewajibkan bank umum menyediakan cadangan
penghapusan kredit bermasalah. Dengan demikian, semakin besar jumlah saldo
kredit bermasalah yang dimiliki bank, akan semakin besar jumlah dana cadangan
yang harus segera disediakan, serta semakin besar pula biaya yang harus mereka
tanggung untuk mengadakan dana cadangan itu. Sudah barang tentu hal ini
mempengaruhi profitabilitas usaha bank yang bersangkutan.
Sebuah bank yang dirongrong oleh kredit bermasalah dalam jumlah besar
cenderung menurun profitabilitasnya.Return on Assets (ROA) yang merupakan
salah satu tolok ukur profitabilitas mereka akan menurun (Sutojo, 2008). Termin
NPL diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF untuk bank syariah Non
Performing Financial (NPF) pada perbankan syariah merupakan kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi
bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary atau
penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana.Pendapatan terbesar suatu bank berasal dari pendapatan bunga
atas kredit yang diberikan kemasyarakat dan sumber dana terbesar suatu bank juga
berasal dari masyarakat atau Dana Pihak Ketiga (DPK), sehingga aktivitas
penghimpunan dana masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan kemudian
menyalurkan dana tersebut kembali kemasyarakat dalam bentuk kredit merupakan
aktivitas atau fungsi utama suatu bank.
Kredit yang diberikan kemasyarakat bukannya tidak berisiko gagal atau
macet.Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan
bahwa rasio kredit bermasalah (NPL/NPF) adalah sebesar 5%. Rumus
perhitungan NPF adalah sebagai berikut:
NPF =
x 100%
beberapa hal yang mempengaruhi atau dapat menyebabkan naik turunnya NPF
suatu bank, diantaranya dalah sebagai berikut:
a. Kemauan atau itikad baik debiturKemampuan debitur dari sisi financial untuk
melunasi pokok dan bunga pinjaman tidak akan ada artinya tanpa kemauan
dan itikad baik dari debitur itu sendiri.
b. Kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi tinggi rendahnya NPL suatu
perbankan, misalnya kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM akan
menyebabkan perusahaan yang banyak menggunakan BBM dalam kegiatan
produksinya akan membutuhkan dana tambahan yang diambil dari laba yang
dianggarkan untuk pembayaran cicilan utang untuk memenuhi biaya produksi
yang tinggi, sehingga perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam
membayar utang-utangnya kepada bank. Demikian juga halnya dengan PBI,
peraturan-peraturan Bank Indonesia mempunyai pengaruh lansung maupun
tidak lansung terhadap NPL suatu bank. Misalnya BI menaikan BI Rate yang
akan menyebabkan suku bunga kredit ikut naik, dengan sendirinya
kemampuan debitur dalam melunasi pokok dan bunga pinjaman akan
berkurang.
c. Kondisi perekonomian
Kondisi perekonomian mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kemampuan debitur dalam melunasi utang-utangnya. Indikator-indikator
ekonomi makro yang mempunyai pengaruh terhadap NPL diantaranya adalah
sebagai berikut:
Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga secara menyeluruh dan terus menerus.Inflasi yang
tinggi dapat menyebabkan kemampuan debitur untuk melunasi utang-utangnya
berkurang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Kurs rupiah
Kurs rupiah mempunayai pengaruh juga terhadap NPL suatu bank karena aktivitas
debitur perbankan tidak hanya bersifat nasioanal tetapi juga internasional.
Ketua Umum Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Ahmad
Riawan Amin menilai, peningkatan rasio NPF industri perbankan syariah
merupakan imbas dari ekonomi dunia yang belum pulih.Sekarang, pertumbuhan
di sektor riil melambat.Itu menyebabkan penyaluran pembiayaan ikut tersendat.
Penyaluran pembiayaan baru yang seret serta buruknya kualitas pembiayaan yang
ada otomatis meningkatkan persentase NPF.
Perlambatan penyaluran pembiayaan, bisa dilihat dari menurunnya
financing to deposit ratio (FDR) perbankan syariah.Tahun-tahun sebelumnya
FDR selalu di atas 100%, sekarang posisinya di bawah 100%.
Menurut data BI, FDR perbankan syariah hanya 99,71%. Masih menurut
data yang sama, perbankan syariah selalu mencatatkan FDR di atas 100% sejak
Maret 2008.
Cara termudah memperbaiki NPF adalah memperbesar lagi penyaluran
pembiayaan.Tapi, pendekatan ini harus diimbangi dengan memperbaiki kualitas
pembiayaan bermasalah yang ada.Dalam kondisi sekarang perbankan jangan
hanya memperhatikan peningkatan segi bisnis saja, tetapi juga harus melakukan
pengawasan yang optimal. Jangan sampai, bankir mengabaikan prinsip kehati-
hatian sehingga rasio NPF naik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
G. Net Interest Margin (NIM)
Pengertian marjin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) adalah
ukuran perbedaan antara bunga pendapatan yang dihasilkan oleh bank atau
lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi
pinjaman mereka (misalnya, deposito), relatif terhadap jumlah mereka (bunga
produktif ) aset. Hal ini mirip dengan margin kotor perusahaan non-finansial.
Hal ini biasanya dinyatakan sebagai persentase dari apa lembaga keuangan
memperoleh pinjaman dalam periode waktu dan aset lainnya dikurangi bunga
yang dibayar atas dana pinjaman dibagi dengan jumlah rata-rata atas aktiva tetap
pada pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu tersebut (yang produktif
rata-rata aktiva).
Margin bunga bersih mirip dalam konsep untuk menyebarkan bunga
bersih, namun penyebaran bunga bersih adalah selisih rata-rata nominal antara
pinjaman dan suku bunga pinjaman, tanpa kompensasi untuk kenyataan bahwa
aktiva produktif dan dana yang dipinjam dapat menjadi alat yang berbeda dan
berbeda dalam volume. Margin bunga bersih sehingga dapat lebih tinggi (atau
kadang-kadang lebih rendah) daripada penyebaran bunga bersih.
Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk
menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari
pendapatan bunga dikurangi beban bunga, semakin besar rasio ini maka
meningkatnya bunga atas aktiva produktif yang dukelola bank sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.(Almilia dan
Herdiningtyas, 2005). Rumus Perhitungan NIM adalah sebagai berikut:
NIM =
X 100 %
H. Financial Deposit Ratio (FDR)
Adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan
dana pihak ke tiga yang berhasil yang dikerahkan oleh bank . Rasio FDR pada
bank syariah yang analog dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada bank
konvensional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank
yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan
menggunakan total aset yang dimiliki oleh bank (Dendawijaya, 2003) Nilai
Financial Deposit Ratio (FDR) yang diperkenankan oleh bank Indonesia adalah
pada kisaran 78 % hingga 100%. Rasio ini merupakan indikator kerawanan dan
kemampuan suatu bank. Formula FDR dapat dihitung sebagai berikut:
FDR =
X 100 %
Menurut Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 Tentang Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Beradasarkan Prinsip Syariah,
perhitungan kinerja keuangan bank dari segi rasio likuiditas. Untuk menghitung
rasio likuiditas digunakan beberapa komponen sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
a. Besarnya aset jangka pendek dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek,
sebagai rasio utama. Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan bank
dalam memenuhi likuiditas jangka pendek.
b. Kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek
dengan menggunakan aset jangka pendek, kas dan secondary reserve (Short
Term Mismatch/ STMP), sebagai rasio penunjang. Rasio ini brtujuan untuk
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas jangka pendek
dengan menggunakan aktiva jangka pendek, kas dan secondary reserve.
c. Ketergantungan bank terhadap deposan inti (Rasio Deposan Inti/ RDI),
sebagai rasio penunjang. Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya
ketergantungan bank syariah terhadap dana dari deposan inti.
d. Pertumbuhan dana deposan inti dibandingkan dengan pertumbuhan total dana
pihak ketiga (Pertumbuhan Rasio Deposan Inti/ PRDI), sebagai rasio
penunjang. Rasio ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketergantungan bank
syariah terhadap deposan inti.
e. Kemampuan bank dalam memperoleh dana dari pihak lain apabila terjadi
mismatch (Ratio Contingency Plan/ RCP), sebagai rasio observed. Rasio ini
bertujuan untuk mengukur kecukupan sumber dana apabila terjadi short term
mismatch dan penarikan dana deposan inti.
f. Ketergantungan pada dana antar bank (Rasio Antar Bank Pasiva/ RAPB),
sebagai rasio observed. Rasio ini bertujuan untuk mengukur tingkat
ketergantungan bank terhadap dana antar bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
I. Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab sosial atau yang biasa disebut dengan Corporate Social
Reporting (CSR) berdasarkan pengertian dari World Business Council Sustainable
Development (WBCSD) adalah komitmen berkelanjutan perusahaan untuk
berkontribusi pada perkembangan ekonomi dan juga meningkatkan kualitas
kehidupan tenaga kerja dan keluarganya serta komunitas dan masyarakat secara
umumnya. Tanggung jawab sosial sebagai upaya perusahaan menjadi akuntabel
atas segala aktivitas yang mempengaruhi masyarakat, komunitas, dan lingkungan
tempat perusahaan berada. Tatakelola perusahaan yang baik dilakukan dengan
memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan yakni dengan memaparkan
laporan mengenai kinerja keuangan, sosial dan juga lingkungan.
Berbeda dengan CSR dalam pandangan umum yang motivasi utama
pelaksanaannya adalah untuk meningkatkan profit, dalam Islam hal tersebut tidak
menjadi motivasi utama, karena motivasinya adalah ketaqwaan pada Allah SWT.
Landasan utama pelaksanaan CSR dalam Islam adalah dari Al-Quran dan hadist
Rasulullah sedangkan landasan pelaksanaan CSR secara umum bersumber dari
standard yang dibuat oleh berbagai lembaga Internasional.Islam memberi
penekanan pada tanggung jawab sosial. Hal ini terlihat dari adanya terminologi
„Ukhuwah‟ (persaudaraan) yang biasa digunakan dalam masyarakat Islam.
Rasulullah SAW bersabda “Sesama muslim bagaikan satu tubuh, jika yang satu
sakit maka yang lainpun turut merasakan” (Sahih Al Bukhari No 2699). Seluruh
muslim adalah bersaudara maka setiap muslim harus memperlakukan muslim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
lainnya dengan baik dan tidak diperbolehkan adanya eksploitasi satu sama lain,
apapun alasannya.
Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) sangatlah beragam
bergantung pada visi dan misi perusahaan, berikut beberapa definisi tentang CSR:
1. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu komitmen
berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan
kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun
masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerja besrta
keluarganya (Wibisono, 2007)
2. Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility
(CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan
terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa
hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.
3. Menurut The Organization for Ekonomic Cooperation and Development
(OECD) “Corporate Social Responsibility is business contribution to
sustainable development and that corporate behavior must not only esure
return to shareholder, wages to employes, product and service to consumers,
but they must respond to sociak and environmental concern and
value”.(Tanggung jawab sosial adalah kontribusi bisnis bagi pembangunan
berkelanjutan serta adanya perilaku kooperasi yang tidak semata-mata
menjamin adanya pengembalian bagi para pemegang saham, upah bagi para
karyawan, dan pembuatan produk serta bagi para pelanggan, melainkan
perusahaan bisnis yang harus memberi perhatian terhadap berbagai hal yang
dianggap penting serta nilai-nilai masyarakat).
Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah
disahkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun
isi Undang-Undang tersebut yang berkaitan dengan CSR, yaitu:
Pada pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Terdapat manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaan, baik bagi perusahaan sendiri, bagi masyarakat, pemerintah dan
pemangku kepentingan lainnya. Wibisono (2007) menguraikan manfaat yang akan
diterima dari pelaksanaan CSR, diantaranya:
a. Bagi Perusahaan.
Terdapat empat manfaat yang diperoleh perusahaan dalam
mengimplementasikan CSR. Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh
dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra yang positif dari
masyarakat luas.Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap
modal (capital).Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya
manusia (human resources) yang berkualitas.Keempat, perusahaan dapat
meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical
decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk
management).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b. Bagi masyarakat
Praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah adanya perusahaan
di suatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja, meningkatkan kualitas
sosial di daerah tersebut. Pekerja lokal yang diserap akan mendapatkan
perlindungan akan hak-haknya sebagai pekerja. Jika terdapat masyarakat adat
atau masyarakat lokal, praktek CSR akan mengharagai keberadaan tradisi dan
budaya lokal tersebut.
c. Bagi lingkungan
Praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber daya alam,
menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat polusi dan justru
perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannnya.
d. Bagi Negara
Praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut “corporate
misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan pada aparat negara atau
aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain itu, negara
akanmenikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan)
oleh perusahaan.
Bank Syariah memang sudah seharusnya melakukan kegiatan CSR seperti
yang tercantum pada UU No.40/2007 tersebut sebagai bagian dari kegiatan
bisnis utamanya yang berarti dilaksanakan sebaik-baiknya dengan tujuan
sustainability Bank Syariah, lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
Menurut pengamatan penulis di lapangan, pelaksanaan CSR akan menjadi
strategi bisnis yang bagus bagi bank syariah untuk menjaga atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merk produk
(loyalitas) atau citra Bank Syariah.
Jika Bank Syariah ingin tetap mempertahankan eksistensinya dalamdunia
perbankan nasional, selain mengejar keuntungan (profit) BankSyariah juga harus
memperhatikan dan terlibat dalam pemenuhankesejahteraan masyarakat ekonomi
lemah (miskin) khususnya dilingkungan disekitarnya.
Strategi pelaksanaan CSR yang paling bagus bagi Bank Syariah
adalahtentu saja dengan membentuk lembaga Baitul Maal. Dengan lembagaBaitul
Maal ini Bank Syariah akan tetap fokus pada kegiatan fungsibisnisnya tanpa
mengabaikan fungsi sosialnya. Namun yang terpentingdalam pelaksaan kegiatan-
kegiatan Baitul Maal Bank Syariah adalahtidak terjebak kepada hanya kegiatan
amal (philanthropy) saja.
Karena kegiatan CSR berbeda dengan kegiatan amal
(philanthropy).Sebuah kegiatan amal tidak memerlukan komitmen berkelanjutan
dari Bank Syariah.CSR adalah suatu komitmen bersama dari seluruh Stakeholder
Bank Syariah (pemegang saham, manajemen, karyawan, nasabah bahkan
pemerintah) untuk bersama-sama bertanggungjawab terhadap masalah-masalah
sosial.Jika dalam melakukan kegiatan amal setelah sejumlah uang disumbangkan
atau suatu kegiatan sosial dilakukan Bank Syariah tidak lagi
memilikitanggungjawab lagi, maka dalam melakukan CSR komitmen
dantanggungjawab Bank Syariah dibuktikan dengan adanya keterlibatanlangsung
dan kontinuitas Bank Syariah dalam setiap kegiatan CSR
yangdilakukannya.Contohnya kegiatan CSR yang bisa dilakukan Bank Syariah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
yaitu Baitul Maal Bank Syariah melakukan pemberdayaan masyarakat kecil
(lemah) dilingkungan sekitar bank syariah misalnya dengan menyalurkan
pinjamantanpa margin (bagi hasil) atau bunga kepada para pedagang
ataupengusaha kecil dan juga melakukan pembinaan secara kontinuitas
denganmemberikan pelatihan kewirausahaan terhadap pedagang (pengusaha)
keciltersebut.
Selain manfaat yang telah diuraikan sebelumnya, tidak ada satu
perusahaan pun yang menjalankan CSR tanpa memiliki motivasi.Karena
bagimanapun tujuan perusahaan melaksanakan CSR terkait erat dengan motivasi
yang dimiliki.Sulit untuk menentukan benefit perusahaan yang menerapkan CSR,
karena tidak ada yang dapat menjamin bahwa bila perusahaan yang telah
mengimplementasikan CSR dengan baik akan mendapat kepastian benefit-nya.
Oleh karena itu terdapat beberapa motif dilaksanakanya CSR, diantaranya:
a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan.
Perbuatan destruktif akan menurunkan reputasi perusahaan. Begitupun
sebaliknya, konstribusi positif akan mendongkrak reputasi perusahaan. Inilah
yang menjadi modal non-financial utama bagi perusahaan dan bagi
stakeholdes-nya yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk dapat
tumbuh secara berkelanjutan.
b. Layak mendapatkan social licence to operate. Masyarakat sekitar perusahaan
merupakan komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan benefit
dari keberadaan perusahaan, maka pasti dengan sendirinya mereka ikut
merasa memiliki perusahaan. Sebagai imbalan yang diberikan ke perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
paling tidak adalah keleluasaan perusahaan untuk menjalankan roda bisnisnya
di wilayah tersebut. Jadi program CSR diharapkan menjadi bagian dari
asuransi sosial (social insurance) yang akan menghasilkan harmoni dan
persepsi positif dari masyarakat terhadap eksistensi perusahaan.
c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. Perusahaan mesti menyadari bahwa
kegagalan untuk memenuhi ekspektasi stakeholders akan menjadi bom waktu
yang dapat memicu risiko yang tidak diharapkan. Bila itu terjadi, maka
disamping menanggung opportunity loss, perusahaan juga harus
mengeluarkan biaya yang mungkin berlipat besarnya dibandingkan biaya
untuk mengimplementasikan CSR.
d. Melebarkan akses sumber daya. Track record yang baik dalam pengelolaan
CSR merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu
untuk memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan.
e. Membentangkan akses menuju market. Investasi yang ditanamkan untuk
program CSR ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang pasar
yang terbuka lebar. Termasuk didalamnya akan memupuk loyalitas konsumen
dan menembus pangsa pasar baru.
f. Mereduksi biaya. Banyak contoh yang dapat menggambarkan keuntungan
perusahaan yang didapat dari penghematan biaya yang merupakan buah dari
implementasi dari penerapan program tanggung jawab sosialnya. Contohnya
adalah upaya untuk mereduksi limbah melalui proses recycle atau daur ulang
kedalam siklus produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.Implementasi program CSR
tentunya akan menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholders. Nuansa
seperti itu dapat membentangkan karpet merah bagi terbentuknya trust
kepada perusahaan.
h. Memperbaiki hubungan dengan regulator. Perusahaan yang menerapkan
program CSR pada dasarnya merupakan upaya untuk meringankan beban
pemerintah sebagai regulator. Sebab pemerintahlah yang menjadi
penanggungjawab utama untuk mensejahterakan masyarakat dan
melestarikan lingkungan. Tanpa bantuan dari perusahaan, umumnya terlalu
berat bagi pemerintah untuk menanggung beban tersebut.
i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. Kesejahteraan yang
diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh melebihi standar normatif
kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan. Oleh karenanya wajar bila
karyawan menjadi terpacu untuk meningkatkan kinerjanya.
j. Peluang mendapatkan penghargaan. Banyak reward ditawarkan bagi penggiat
CSR, sehingga kesempatan untuk mendapatkan penghargaan mempunyai
kesempatan yang cukup tinggi.
Salah satu motif perusahaan dalam melaksanakan CSR dan menjadi bagian
penting adalah menjalin hubungan yang baik dengan regulator.Perusahaan berdiri
berdasarkan izin yang diberikan pemerintah, dan diharapkan mampu berkontribusi
dalam pembangunan melalui pembayaran kewajiban berupa pajak dan lainnya,
juga secara sadar turut membangun kepedulian terhadap meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
J. Islamic Social Reporting (ISR)
ISR adalah standar pelaporan kinerja sosial perusahaan-perusahaan yang
berbasis syariah. Indeks ini lahir dikembangkan dengan dasar dari standar
pelaporan berdasarkan AAOIFI yang kemudian dikembangkan oleh masing-
masing peneliti berikutnya. Secara khusus indeks ini adalah perluasan dari standar
pelaporan kinerja sosial yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai
peran perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam
perspektif spiritual. Selain itu indeks ini juga menekankan pada keadilan sosial
terkait mengenai lingkungan, hak minoritas, dan karyawan (Fitria dan Hartati,
2010).
Indeks ISR adalah item-item pengungkapan yang digunakan sebagai
indikator dalam pelaporan kinerja sosial institusi bisnis syariah. Haniffa (2002)
dalam (Fahri dan Rina, 2013) membuat lima tema pengungkapan Indeks ISR,
yaitu Tema Pendanaan dan Investasi, Tema Produk dan Jasa, Tema Karyawa,
Tema Masyarakat, dan Tema Lingkungan Hidup. Kemudian dikembangkan oleh
Othman et al. (2009) dengan menambahkan satu tema pengungkapan yaitu tema
Tata Kelola Perusahaan.
Setiap tema pengungkapan memiliki sub-tema sebagai indikator pengungkapan
tema tersebut. Beberapa peneliti Indeks ISR sebelumnya memiliki perbedaan
dalam hal jumlah sub-tema yang digunakan, tergantung objek penelitian yang
digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
1. Pendanaan dan Investasi (Finance & Investment)
Konsep dasar pada tema ini adalah tauhid, halal &haram, dan wajib. Beberapa
informasi yang diungkapkan pada tema ini adalah praktik operasional yang
mengandung riba, gharar, dan aktivitas pengelolaan zakat. Riba adalah
tambahan, artinya setiap tambahan atas suatu pinjaman baik yang terjadi dalam
transaksi utang-piutang maupun perdagangan adalah riba. Kegiatan yang
mengandung riba dilarang dalam Islam, sebagaimana ditegaskan Allah dalam
Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 278-279. Salah satu bentuk riba di dunia
perbankan adalah pendapatan dan beban bunga.
Kegiatan yang mengandung gharar pun merupakan yang terlarang dalam
Islam. Gharar adalah situasi dimana terjadi incomplete information karena
adanya uncertainty to both parties. Praktik gharar dapat terjadi dalam empat
hal, yaitu kuantitas, kualitas, harga, dan waktu penyerahan. Contoh transaksi
modern yang mengandung riba adalah transaksi lease and purchace, karena
adanya ketidak jelasan antara transaksi sewa atau beli yang berlaku. Bentuk
lain dari gharar adalah future on delivery trading atau margin trading, jual-beli
valuta asing bukan transaksi komersial (arbitage baik spot maupun forward,
melakukan penjualan melebihi jumlah yang dimiliki atau dibeli (short selling),
melakukan transaksi pure swap, capital lease, future, warrant, option, dan
transaksi derivatif lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Aspek lain yang harus diungkapkan oleh entitas syariah adalah praktik
pembayaran dan pengelolaan zakat. Entitas syariah berkewajiban untuk
mengeluarkan zakat dari laba yang diperoleh, dalam fikh kontemporer di kenal
dengan istilah zakat perusahaan. Berdasarkan AAOIFI, perhitungan zakat bagi
entitas syariah dapat menggunakan dua metode. Metode pertama, dasar
perhitungan zakat perusahaan dengan menggunakan metode net worth
(kekayaan bersih).Artinya seluruh kekayaan perusahaan, termasuk modal dan
keuntungan harus dihitung sebagai sumber yang harus dizakatkan. Metode
kedua, dasar perhitungan zakat adalah keuntungan dalam setahun. Selain itu
bagi bank syariah berkewajiban untuk melaporkan laporan sumber dan
penggunaan dana zakat selama periode dalam laporan keuangan. Bahkan jika
bank syariah belum melakukan fungsi zakat secara penuh, bank syariah tetap
menyajikan laporan zakat (PSAK 101, 2011).
Pengungkapan selanjutnya yang merupakan penambahan dari Othman
etal. (2009)adalah kebijakan atas keterlambatan pembayaran piutang dan
kebangkrutan klien, neraca dengan nilai saat ini (Current Value BalanceSheet),
dan laporan nilai tambah (Value added statement).Terkait dengan kebijakan
atas keterlambatan pembayaran piutang dan kebangkrutan klien Untuk
meminimalisir risiko pembiayaan, Bank Indonesia mengharuskan bank untuk
mencadangkan penghapusan bagi aktiva-aktiva produktif yang mungkin
bermasalah, praktik ini disebut pencadangan penghapusan piutang tak tertagih
(PPAP). Dalam fatwa DSN MUI ditetapkan bahwa pencadangan harus diambil
dari dana (modal/keuntungan) bank. Sedang menurut AAOIFI, pencadangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
disisihkan dari keuntungan yang diperoleh bank sebelum dibagikan ke nasabah.
Ketentuan PPAP bagi bank syariah juga telah diatur dalam PBI No.5 Tahun
2003.
Pengungkapan lainya adalah Neraca menggunakan nilai saat ini (current
value balance sheet/CVBS) dan laporan nilai tambah (value added
statement/VAS). Menurut Nurhayati dan Wasilah (2009) metode CVBS
digunakan untuk mengatasi kelemahan dari metode historical cost yang kurang
cocok dengan perhitungan zakat yang mengharuskan perhitungan kekayaan
dengan nilai sekarang. Sedang VAS adalah berfungsi untuk memberikan
informasi tentang nilai tambah yang diperoleh perusahaan dalam periode
tertentu dan kepada pihak mana nilai tambah itu disalurkan. Dua sub-tema ini
tidak digunakan dalam penelitian ini, karena belum diterapkan di Indonesia.
2. Produk dan Jasa (Products and Services)
Beberapa aspek yang perlu diungkapkan pada tema ini adalah status
kehalalan produk yang digunakan dan pelayanan atas keluhan konsumen.
Dalam konteks perbankan syariah, maka status kehalalan produk dan jasa baru
yang digunakan adalah melalui opini yang disampaikan oleh DPS untuk setiap
produk dan jasa baru.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan independen yang
ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) pada bank syariah. Anggota
DPS harus terdiri dari para pakar di bidang syariah muamalah dan pengetahuan
umum bidang perbankan. Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha
bank agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
difatwakan oleh DSN. DPS juga memiliki fungsi sebagai mediator antara bank
dan DSN dalam pengkomunikasian dalam pengembangan produk baru bank
syariah. oleh karena itu, setiap produk baru bank syariah harus mendapat
persetujuan dari DPS. Hal ini penting bagi pemangku kepentingan Muslim
untuk mengetahui apakah produk bank syariah terhindar dari hal-hal yang
dilarang syariat.
Selain itu pelayanan atas keluhan nasabah harus juga menjadi prioritas
bank syariah dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah. Saat ini hampir
seluruh bisnis mengedepankan aspek pelayanan bagi konsumen atau nasabah
mereka. Karena pelayanan yang baik akan berdampak pada tingkat loyalitas
nasabah.
Hal lain yang harus diungkapkan oleh bank syariah menurut adalah
glossary atau definisi setiap produk serta akad yang melandasi produk tersebut.
Hal ini mengingat akad-akad di bank syariah menggunakan istilah-istilah yang
masih asing bagi masyarakat, sehingga perlu informasi terkait definisi akad-
akad tersebut agar mudah dipahami oleh pengguna informasi.
3. Karyawan (Employees)
Dalam ISR, segala sesuatu yang berkaitan dengan karyawan barasal dari
konsep etika amanah dan keadilan. Masyarakat Muslim ingin mengetahui
apakah karyawan-karyawan perusahaan diperlakukan secara adil dan wajar
melalui informasi-informasi yang diungkapkan. Beberapa informasi yang
berkaitan dengan karyawan diantaranya jam kerja, hari libur, tunjangan untuk
karyawan, dan pendidikan dan pelatihan karyawan. Beberapa aspek lainya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
adalah kebijakan remunerasi untuk karyawan, kesamaan peluang karir bagi
seluruh karyawan baik pria maupun wanita, kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan, keterlibatan karyawan dalam beberapa kebijakan perusahaan,
karyawan dari kelompok khusus seperti cacat fisik atau korban narkoba, tempat
ibadah yang memadai, serta waktu atau kegiatan keagamaan untuk karyawan.
4. Masyarakat (Community Involvement)
Konsep dasar yang mendasari tema ini adalah ummah, amanah, dan „adl.
Konsep tersebut menekankan pada pentingnya saling berbagi dan saling
meringankan beban masyarakat. Islam menekankan kepada umatnya untuk
saling tolong-menolong antar sesama. Bentuk saling berbagi dan tolong-
menolong bagi bank syariah dapat dilakukan dengan sedekah, wakaf, dan qard.
Jumlah dan pihak yang menerima bantuan harus diungkapkan dalam laporan
tahuanan bank syariah. Hal ini merupakan salah satu fungsi bank syariah yang
diamanahkan oleh Syariat dan Undang-Undang.
Beberapa aspek pengungkapan tema masyarakat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sedekah, wakaf, dan pinjaman kebajikan. Sedang
beberapa aspek lainyadiantaranya adalah sukarelawan dari kalangan karyawan,
pemberian beasiswa pendidikan, pemberdayaan kerja para lulusan sekolah atau
mahasiswa berupa magang, pengembangan generasi muda, peningkatan
kualitas hidup bagi masyarakat miskin, kepedulian terhadap anak-anak,
kegiatan amal atau sosial, dan dukunga terhadap kegiatan-kegiatan kesehatan,
hiburan, olahraga, budaya, pendidikan dan agama.
5. Lingkungan Hidup (Environment)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Konsep yang mendasari tema ini adalah mizan, i’tidal, khilafah, dan
akhirah. Konsep-konsep tersebut menekankan pada prinsip keseimbangan,
kesederhanaan, dan tanggung jawab dalam menjaga lingkungan. Islam
mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga, memelihara, dan
melestasikan bumi. Allah menyediakan bumi dan seluruh isinya termasuk
lingkungan adalah untuk manusia kelola tanpa harus merusaknya. Namun
watak dasar manusia yang rakus telah merusak lingkungan ini.
Hal ini telah Allah isyaratkan dalam firmannya:
“telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S
Ar Ruum: 41).
Informasi yang diungkapkan dalam tema lingkungan diantaranya adalah
konservasi lingkungan hidup, tidak membuat polusi lingkungan hidup,
pendidikan mengenai lingkungan hidup, penghargaan di bidang lingkungan
hidup, dan sistem manajemen.
6. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
Konsep yang mendasari tema ini adalah konsep khilafah. Hal ini sesuai
dengan firman Allah:
“ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
(Q.SAlBaqarah:30).
Tema tata kelola perusahaan dalam ISR merupakan penambahan dari Othman
etal.(2009) dimana tema ini tidak bisa dipisahkan dari perusahaan guna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
memastikan pengawasan pada aspek syaraiah perusahaan. Secara formal
corporate governance dapat didefinisikan sebagai sistem hak, proses, dan
kontrol secara keseluruhan yang ditetapkan secara internal dan eksternal atas
manajemen sebuah entitas bisnis dengan tujuan untuk melindungi kepentingan-
kepentingan stakeholder. Menurut Muhammad (2005) Corporate governance
bagi perbankan syariah memiliki cakupan yang lebih luas, karena memiliki
kewajiban untuk mentaati seperangkat peraturan yang khas yaitu hukum
syariat dan harapan kaum muslim.
Informasi yang diungkapkan dalam tema tata kelola perusahaan adalah
status kepatuhan terhadap syariah, rincian nama dan profil direksi, DPS dan
komisaris, laporan kinerja komisrais, DPS, dan direksi, kebijakan remunerasi
komisaris, DPS, dan direksi, laporan pendapatan dan penggunaan dana non halal,
laporan perkara hukum, struktur kepemilikan saham, kebijakan anti korupsi, dan
anti terorisme. Dalam implementasinya di Indonesia prinsip GCG di dunia
perbankan telah diatur dalam PBI No. 8 Tahun 2006 mengenai Implementasi Tata
Kelola Perusahaan oleh Bank Komersial termasuk bank berbasis syariah.
Konsep dan praktek CSR saat ini bukan lagi dipandang sebagai suatu cost
center tetapi juga sebagai strategi perbankan yang dapat memacu dan
menstabilkan pertumbuhan usaha secara jangka panjang. Perbankan syariah
sebagi bank yang berpegang pada nilai-nilai Islam tidak semata-mata mencari
keuntungan, namun memiliki misi untuk mensejahterakan umat. Praktek
pengungapan CSR merupakan praktek yang dibentuk berdasarkan nilai-niai,
norma yang berlaku di masyarakat. Pengungkapan CSR menjadi suatu hal yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
sangat penting dalam menunjang kinerja keuangan perbankan syariah di
Indonesia.Berikut adalah tabel pengungkapan Corporate Social
Responsibility(CSR) berdasarkan Islamic Social Reporting (ISR) dalam Khusnul
dan Prabowo (2013).
Tabel 2
Pengungkapan CSR
No ITEM PENGUNGKAPAN
A. INVESTASI DAN KEUANGAN
1. Aktivitas Riba
2. Gharar
3. Zakat
4. Kebijakan dalam mengatasi keterlambatan
5. Current Value Balance Sheet
6. Value Added Statement
B. PRODUK DAN JASA
7. Status halal dan syariah dalam produk
8. Pengembangan produk
9. Peningkatan pelayanan
10 Keluhan pelanggan/kejadian timbul karena ketidaktaatan terhadap
peraturan yang berlaku
C. TENAGA KERJA
11. Karaktristik pekerjaan
12. Pendidikan dan pelatihan
13. Kesematan yang sama
14. Kesehatan dan keselamatan kerja
15. Lingkungan Kerja
16. Rekrutmen kusus
D. SOSIAL
17. Sodaqoh donasi
18. wakaf
19. Qord hasan
20. Sumbangan dari karyawan
21. Pendidikan
22. Bantuan kesehatan
23. Pemberdayaan ekonomi
24. Kepedulian terhadap anak yatim piatu
25. Pembangunan/Renovasi masjid
26. Kegiatan kepemudaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
27. Keguatan sosial lain (pemberian buku, mudik bareng,dll)
28. Sponsor acara kesehatan, olahraga,edukasi, dll
Lanjutan tabel 2
E. LINGKUNGAN
29. Kampanye go green
30. Konservasi lingkungan
31. Perlindungan terhadap flora dan fauna lain/terancam punah
32. Polusi
33. Perbaikan dan pembuatan sarana umum
34. Audit lingkungan
35. Kebijakan manajemen lingkungan
F. TATA KELOLA ORGANISASI
36. Profil dan strategi organisasi
37. Struktur Organisasi
38. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan komesaris
39. pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
40. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite
41. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah
42. Penghimpunan penyaluran dana serta pelayanan jasa
43. Penanganan benturan kepentingan
44. Penerapan fungsi kepatuhan bank
45. Penerapan fungsi audit intern
46. Penerapan fungsi audit ekstern
47. Batas maksimem penyaluran danan
48. Transparasi kondisi keuangan & non keuangan
49. Kebijakan anti pencucian uang dan praktek penyimpangan lain
50. Etika perusahaan
K. Kerangka Konseptual dan Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset (ROA).
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio kecukupan modal yang berarti
jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko kerugian yang
timbul dari penanaman aktiva-aktiva yang mengandung risiko serta membiayai
seluruh benda tetap dan inventaris bank.Seluruh bank yang ada di Indonesia
diwajibkan untuk menyediakan modal minimum 8%.dari ATMR semakin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka keuntungan bank juga semakin
besar. Dengan kata lain semakin kecil risiko suatu bank maka semakin besar
keuntungan yang diperoleh bank (Kuncoro dan Suharjono,2002). Oleh karena
itu besarnya modal suatu bank akan mempengaruhi jumlah aktiva produktif
sehingga semakin tinggi asset utilization makamodal harus semakin besar.
Berdasarkan pernyataan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin
besar Capital Adequacy Ratio (CAR), maka Return On Asset (ROA) juga
semakin besar, dalam hal ini kinerja perbankan menjadi semakin meningkat
atau membaik. Menurut hasil penelitian Mawardi (2005), Azwir (2006)
Merkusiwati (2007) Yuliani (2007), menunjukkan hasil bahwa Capital
Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan significant terhadap maka
Return On Asset (ROA). Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh hipotesis
yaitu:
H1: Capital Adequacy Ratio(CAR)berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (ROA).
2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF)terhadapReturn On
Asset(ROA).
Non Performing Financing (NPF) menyatakan besarnya risiko kredit yang
dihadapi oleh bank, semakin kecil Non Performing Financing (NPF), maka
semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank.Bank dalam
memberikan kredit harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur
untuk membayar kembali kewajibannya.Setelah kredit diberikan maka bank
wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit serta kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya.Bank perlu melakukan
peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap anggunan untuk memperkecil
risiko kredit. Berdasarkan pernyataan tersebut maka apabila suatu bank
mempuyai Non Performing Financing (NPF) yang tinggi maka akan
memperbesar biaya baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya
lainnya, sehingga berpengaruh terhadap kinerja bank. Semakin besar Non
Performing Loan (NPL) maka akan mengakibatkan menurunnya Return On
Asset (ROA) yang juga berarti kinerja keuangan bank dapat dikatakan
semakin baik. Hasil penelitian yang dilakukan Mawardi (2005) dan
Meydianawati (2007) menunjukkan hasil bahwaNon Performing Financing
(NPF)berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA). Berdasarkan
uraian di atas maka diperoleh hipotesis yaitu:
H2:Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (ROA).
3. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset(ROA).
Menurut peraturan BI no 5/8 tahun 2003 risiko pasar merupakan risiko yang
ada pada industri perbankan.Risiko pasar merupakan risiko gabungan yang
terbentuk akibat perubahan suku bunga,perubahan nilai tuar serta hal-hal lain
yang menentukan harga pasar saham maupun ekuitas dan komuditas. Net
Interest Margin(NIM) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan
pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan
bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank sehingga
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Semakin
besar perubahan NetInterest Margin (NIM) suatu bank maka semakin besar
profitabilitas bank (ROA) yang diperoleh bank tersebut,yang berarti kinerja
keuangan tersebut semakin membaik atau meningkat, begitu sebaliknya jika
perubahan NetInterest Margin (NIM) semakin kecil profitabilitas bank
(ROA) juga semakin kecil dengan demikian kinerja keuangan bank menurun.
Penelitian yang dilakukan Mawardi (2005) dan Sudarini (2005) menunjukkan
hasil bahwa NetInterest Margin (NIM)berpengaruh positif terhadap Return
On Asset (ROA). Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh hipotesis yaitu:
H3: NetInterest Margin (NIM)berpengaruh signifikanterhadap Return
On Asset (ROA).
4.PengaruhFinancing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset
(ROA).
Financing to Deposit Ratio (FDR)digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa
terjadi penangguhan.Menurut bank Indonesia kemampuan likuiditas bank
dapat diproksikan dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu
perbandingan kredit dengan dana pihak ketiga (DPK). Rasio ini digunakan
untuk menilai likuiditas bank dengan cara membagi jumlah kredit yang
diberikan oleh bank terhadap pihak ketiga. Standar yang digunakan Bank
Indonesia untuk rasio FDR adalah 80 % sampai 110 %. Jika angka rasio FDR
suatu bank dibawah 80 % maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
hanya dapat menyalurkan 70 % dari seluruh dana yang berhasil dihimpun.
Jika rasio FDR bank mencapai 110 % berarti total kredit yang diberikan bank
tersebut melebihi dana melebihi dan menunjukkan bahwa kinerja bank
syariah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan pengelolaan dana
pihak ke tiga cukup baik dengan prosentase 93,81 %. Penelitian yang
dilakukan oleh Suyono (2005) dan Merkusiwati (2007) menyatakan bahwa
Loan to deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Return On Asset (ROA).Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh hipotesis
yaitu:
H4: Financing Deposit Ratio(FDR)berpengaruh signifikanterhadap
Return On Asset( ROA)
5. Pengaruh Pengungkapan CSR berengaruh signifikan terhadap Return On
Asset(ROA).
Pokok pikiran yang memprediksikan bahwa tanggung jawab sosial
berdampak positif terhadap profitabilitas dalam Herremans at al (1995) Bruyn
(1987) mengamati bahwa seluruh investasi memiliki dasar sosial, sehingga
pencarian informasi mengenai faktor-faktor sosial akan menambah
kemampuan para investor untuk memprediksi hasil-hasil ekonomi. Selain itu
kebijakan sosial yang proaktif mensyaratkan manajemen yang superior
Perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial lebih tinggi cenderung
memiliki maajemen yang trampil atau berkualitas dan pada akhirnya akan m
menghasilkan kierja ekonomi yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Alokasi dana untuk melaksanakan tanggung jawab sosial akan
menghasilkan dampak netral terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan
tambahan dana yang dikeluarkan akan tertutupi oleh keuntungan efisiensi yang
ditimbulkan oleh pengeluaran dana tersebut.
H5: Pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadapReturn On
Asset ( ROA)
Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Skema Konseptual
CAR (X1)
NPF (X2) ROA (Y)
Profitabilitas
NIM (X3)bank syariah
FDR (X4)
CSR (X5)
Sumber : Hasil pengkajian teoritis dari berbagai sumber yang diolah.aiolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus pada perbankan umum syariah di
Indonesia. Penelitian inimerupakan penelitian survei, dengan menggunakan survei
data sekunder,yaitu perbankan umum syariah yang sudah berbentuk PT yang
terdaftar di Bank Indonesia. Penelitian survei memfokuskan pada penelitian yang
mempelajari hubungan variabel-variabel. Penelitian ini secara langsung ataupun
tidak langsung mempertanyakan hipotesis-hipotesis dalam penelitian
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Adapun
populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah Perbanan Umum Syariah di
Indonesia sebagai berikut:
1. PT. Bank Syariah Mandiri
2. PT. Bank Muamalat Indonesia Syariah
3. PT. Bank BNI Syariah
4. PT. Bank BRI Syariah
5. PT. Bank Mega Syariah
6. PT. Bank Syariah Bukopin
7. PT. Panin Bank Syariah
8. PT. BCA Syariah
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
9. PT. Bank Victoria Syariah
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sensus sampling
dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Berdasarkan kriteria dengan menggunakan sensus sampling, maka banyaknya
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sembilan perusahaan
perbankan syariah. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki
kriteria:
a. Perbankan Umum Syariah yang ada di Inonesia sampai kurun waktu sekarang
yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara berturut-turut.
b. Perbankan yang menjadi sampel penelitian melakukan pengungkapan CSR
dalam laporan tahunan selama tahun 2008-2012.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder
untuk semua variabel yaitu data rasio-rasio keuangan perbankan syariah
sebagai tolok ukur kinerja keuangan yang meliputi Capital Adequancy Ratio
(CAR),Non performing Financing (NPF), Net Interest Margin(NIM),dan
Financing to Deposit Ratio (FDR),serta data profitabilitas perbankan syariah
yaitu dari tingkat Return On Asset (ROA). Data sekunder ini diperoleh dari
pengamatan iktisar Laporan Keuangan Bank Umum Syariah yang dimuat di
Laporan Tahunan (Annual Report) dari Tahun 2008 -2012 pada masing-masing
bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh
secara historis dari laporan tahunan yang dipublikasikan oleh masing masing-
masing bank melalui website resmi bank-bank tersebut dari kurun waktu
Tahun 2008-2012.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
independen, variabel dependen dan variabel moderasi.
a. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel yang lain,penelitian ini menggunakan variabel independen berupa
kinerja keuangan yang meliputi Capital Adiquancy Ratio (CAR) sebagi X1,
Non Performing Financing (NPF) sebagai X2, Net Interest Margin (NIM)
sebagai X3, Financing Deposit Ratio (FDR) sebagaiX4, Corporate Social
Responsibility (CSR) sebagai X5.
b.Variabeldependen
Variabeldependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen, variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Return on Asset (ROA).Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
kekuatan maupun kelemahan perusahaan dalam menghasilkan laba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
operasionalnya secara keseluruhan.Dimana ROA dihitung dengan
menggunakan rumus laba bersih setelah pajak dibagi total aktiva.
2. Difinisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Definisioperasional yang akan digunakan dalam penelitian ini secara garis
besar dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Capital Adiquancy Ratio (CAR)
Adalah kecukupan modal yang dimiliki oleh bank untuk menunjang aktiva
yang mengandung atau yang menghasilkan risiko. CAR pada bank syariah
dihitung dengan membandingkan antara modal sendiri terdiri dari modal inti
dan modal pelengkap (maksimal 100%) dari modal inti disbanding dengan
aktiva tertimbang menurut risikorasio CAR untuk mengukur rasio yang
memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung
risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai
dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank.
Pengukuran rasio ini dengan rumus formula:
CAR =
X 100 %
b. Non Performing Financing (NPF)
dalam penelitian ini aktiva produktif diukur dengan rasio Non Performing
Ratio (NPF) yang biasa disebut NPL dalam bank konvensional.Menurut
peraturan Bank Indonesia salah satu risiko bank adalah risiko kredit yang
artiya risiko yang timbul akibat kegagalan dari counterparty memenuhi
kewajiban karena berbagai sebab debitur tidak bisa kewajibannya sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
pihak bank menderita kerugian dengan tidak diterimanya penerimaan yang
seharusnya diterima. Oleh karena itu untuk mengantisipasi kemungkinan
risiko yang timbul maka risiko kredit harus diperhitungkan.Pengukuran NPF
merupakan perbandingan antara pembiayaan bermasalah dengan
totalpembiayaan. NPF dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala
pengukuran rasio dengan data yang ada di laporan taunan bank umum syariah
adapun formulanya adalah:
NPF =
X 100 %
c. Net Interest Margin (NIM)
adalah ukuran perbedaan antara bunga pendapatan yang dihasilkan oleh bank
atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi
pinjaman mereka (misalnya, deposito), relatif terhadap jumlah mereka (bunga
produktif). Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk
menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh
dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga, semakin besar rasio ini maka
meningkatnya bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga
kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.(Almilia dan
herdiningtyas, 2005). Rumus formulanya adalah sebagai berikut:
NIM =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
d. Financing Deposit Ratio (FDR)
Adalah ukuran perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank
dengan dana pihak ke tiga yang berhasil yang dikerahkan oleh bank. Rasio
FDR pada bank syariah yang analog denganLoan to Deposit Ratio (LDR) pada
bank konvensional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi
permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh bank
(Dendawijaya, 2003) Rumus formulanya adalah sebagai berikut:
FDR =
x 100 %
e. Return On Asset (ROA)
Pengukuran tingkat profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan rasio
Return On Asset (ROA). ROA digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahan menghasilkan laba secara keseluruhan.Semakin besar ROA suatu
bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan
semakin membaik pula posisi bank tersebut dari sisi penggunaan asset. Rasio
ini dapat dituliskan dengan rumus formula sebagai berikut:
ROA =
X 100 %
f. PengungkapannCorporate Social responsibility (CSR)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Pengungkapan CSR adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan
tanggung jawab sosial perusahaan di dalam laporan tahunan.Pengukuran CSR
mengacu pada 50 item pengungkapan yang digunakan oleh Khusnul dan
Prabowo (2013).Pengukuran variabel ini dengan indeks pengungkapan sosial
selanjutnya di tulis dengan CSR dengan membandingkan jumlah
pengungkapan yang diharapkan. Pengungkapan CSR perbangkan berkaitan
dengan kegiatan sosialnya yang meliputi 6 item investasi dan keuangan, 4 item
produk dan jasa, 6 item tenaga kerja, 12 item sosial, 7 item lingkungan, 15 item
tata kelola organisasi.
Analisis data pengungkapan CSR menggunakan analisis isi dengan metode
skoring berdasarkan ISR indeks yang terdiri dari 6 indikator yaitu investasi dan
keuangan, produk dan jasa, tenaga kerja, sosial, lingkungan, dan tata kelola
organisasi, dikembangkan menjadi 50 item pertanyaan. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan scoring 0 dan 1 dimana nilai 0 diterapkan jika sama
sekali tidak ada pengungkapan terkait item tersebut, nilai 1 diterapkan jika
pengungkapan dilakukan
CSR =
E. Teknik dan Analisis Data
1. Uji Kenormalan Data
Uji kenormalan data digunakan untuk menentukan macam Uji Statistika
pengujian pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika datanya
berdistribus normal maka uji statistikanya menggunakan Uji Parametrik, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
kalau datanya tidak berdistribus normal menggunakan Uji Non-Parametrik, sebab
Uji Parametrik mensyaratkan data berdistribusi normal, galat (error) bebas, varian
homogen, rerata proporsional terhadap standard deviasinya, sedangkan Uji Non-
Parametrik tidak mensyaratkannya (Gomez dan Gomez, 1984; McClave dan
Sincich, 2000). Uji Statistika kenormalan data yang biasa digunakan adalah uji
grafik kenormalan sebaran data dari Kolmogorov-Smirnov. Pada penelitian ini
analisis data dengan menggunakan aplikasi statistik minitab release16.00.
2. Uji Non Parametrik (Kruskal-Wallis)
Uji Kruskal-Wallis adalah uji nonparametrik yang digunakan untuk
membandingkan tiga atau lebih kelompok data sampel.Uji Kruskal-Wallis
digunakan ketika asumsi ANOVA (Analysis of Variance) tidak
terpenuhi.ANOVA adalah teknik analisis data statistik yang digunakan ketika
kelompok-kelompok variabel bebas lebih dari dua. Pada ANOVA, kita asumsikan
bahwa distribusi dari masing-masing kelompok harus terdistribusi secara normal.
Dalam uji Kruskal-Wallis, tidak diperlukan asumsi tersebut, sehingga uji Kruskal-
Wallis adalah uji distribusi bebas. Jika asumsi normalitas terpenuhi, Penyusunan
hipotesis dalam uji Kruskal- Wallisadalahsebagaiberikut:
a. H0: sampel berasal dari populasi yang sama (µ1 = µ2 = … = µk), dan
b. Ha:sampel berasal dari populasi yang berbeda (µi = µj).
Uji Kruskal Wallis harus memenuhi asumsi berikut ini:
a. Sampel ditarik dari populasi secara acak,
b. Kasus masing-masing kelompok independen, dan
c. Skala pengukuran yang digunakan biasanya ordinal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Rumus umum yang digunakan pada Uji Kruskal Wallis adalah:
…………………………… ………. (1)
Statistik Uji Kruskal Wallis menggunakan nilai distribusi Chi-kuadrat
dengan derajat bebas k-1,dan dengan jumlah sampel harus lebih dari 5. Jika nilai
uji Kruskal Wallis lebih kecil daripada nilai chi-kuadrat tabel, atau P-Value > 0,05
maka hipotesis null diterima, berarti sampel berasal dari populasi yang sama,
demikian pula sebaliknya.
3. Analisis Persamaan Regresi Berganda
Uji persamaan regresi digunakan untuk mengetahui signifikasi dari
pengaruh data variabel bebas (X) atau lebih secara bersama-sama (silmutan)
dengan variabel terkait (Y). Uji ini dipakai sebagai bukti kelayakan atas
persamaan tersebut.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan
regresi linier berganda. Bentuk persamaan linier, dengan model sebagai berikut :
1. Y =α + β1X1……………………………………………………………….. (2)
2.Y = α + β1X1 + β2X2 + ε…………………………………………………… (3)
3. Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + ε………………………………………....... (4)
4.Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X4+ ε…………………………………… (5)
5. Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X4+ β5X5+ε…………………………..... (6)
Keterangan:
Y = Variabel tergantung,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
α = Konstanta,
β1-β5 = Koefisien Regresi,
X1, X2, X3, X4, X5 = Variabel bebas.
uji persamaan regresi digunakan untuk mengetahui signifikasi dari pengaruh data
variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Uji ini dipakai sebagai bukti
kelayakan atas persamaan tersebut.
Untuk melakukan tujuan penelitian ini maka dilakukan pengujian statistik sebagai
berikut:
Merumuskan hipotesis
H0 : b1 = b2 = 0, diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1
dan X2 secara bersamaan terhadap variabel Y.
H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0, diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dan
X2 secara bersamaan terhadap Y.
4. Uji t
Uji t untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap
variabel yang terikat, digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t),
yaitu dengan membandingkan t tabel dan t hitung.Uji t berfungsi untuk menguji
signifikasi koefisien regresi secara individual.
0:0:
0:0
iiii
i
atauHH
H
1. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel dependen terhadap
variabel independen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
2. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel dependen terhadap
variabel independen.
Nilai t-hitung dapat dihitung dengan rumus:
i
i
st
ˆ
ˆ
…………………………. … ………………. (8)
Jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan Hi diterima.
Jika t-hitung < t-tabel maka H0 diterimadan Hi ditolak.
5. Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel X secara bersamaan (simultan)
mampu menjelaskan variabel Y. Untuk mengukur besarnya hubungan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat melalui koefisien determinasi
(R2) semakin tinggi nilai R
2 atau regresi maka semakin baik regresi tersebut
demikian pula sebaliknya.
Analisis Ragam (Analysis of variance)
0:
0: 543210
ii kpalingtidaH
H
Uji Statistik-F )]1(/[)1(
/
)]1(/[
/(2
2
knR
kR
knSSE
kSSESS yy
……………… (9)
=
)(ErrorMeanSquare
ModelMeanSquare
n adalah ukuran sampel dan k adalah banyaknya populasi dalam model.
Daerah tertolak: F > Fα dengan numerator derajad bebas dan [n-
(k+1)derajadbebas denominat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
6. Uji Koefisien Determinan (R2)
Koefisien Determinasi adalah statistik suatu sampel yang menjelaskan
seberapa baik model fit data, serta merupakan ukuran keberartian model
(McClave dan Sincich, 2000). Koefisien Determinan didefinisikan dengan:
astotalVariabilit
iabilitaPenjelasan
SS
SSESS
SS
SSER
yy
yy
yy
var12
………………………. (10)
Sebagai alternatif digunakannya R2 sebagai ukuran kesesuaian model,
adalah R2 yang disesuaikan dan disingkat dengan R2
adj yang dirumuskan dengan :
yy
adjS
SSE
kn
nR
)1(
)1(2
…………………................................................... (11)
21)1(
)1(R
kn
n
………………………………………………………… (12)
22RRadj
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
BAB IV
ANALIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Deskriptif Data Obyek Penelitian
1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh
perusahaanPerbankan Umum Syariah di Indonesia yang sudah berbentuk PT
yang telah membuat laporan tahunan rutin yang dipublikasikanmasing-masing
bank periode 2008 – 2012. Perbankan tersebut meliputi : Bank Muamalat
Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, BRI Syariah, Bank
Syariah Bukopin, BNI Syariah, BCA Syariah, Panin Bank Syariah dan Bank
Victoria Syariah.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus sampling
dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Berdasarkan kriteria dengan menggunakan sensus sampling, maka banyaknya
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sembilan perusahaan
perbankan syariah di Indonesi. Data yang digunakan dalam penelitian diambil dari
Laporan Tahunan Publikasi bank-bank syariah kurun waktu 2008-2012 yang
menjadi sampel penelitian, khususnya pada Laporan Perhitungan Rasio
Keuangan. Faktor yang dijadikan sebagai variabel tergantungnya adalah Return
On Asset (ROA), sedangkan untuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),Net Interest
Margin (NIM),Finance Deposit Ratio (FDR),Corporate Social Responsibility
(CSR). Data yang digunakan nadalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan
tahunan Masing-masing bank yang dipublikasikan melalui website Bank
Indonesia. Dalam analisis data penulis menggunakan program aplikasi program
Minitam Release 16.00.
Selanjutnya, secara lebih rinci dinamika Capital Adequasy Ratio (CAR),
Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Finance Deposit
Ratio (FDR), Return On Asset (ROA), dan Corporate Social Responsibility (CSR)
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3
Rerata CAR,NPF,NIM, FDR,ROA,CSR
Bank Tahun CAR NPF NIM FDR ROA CSR
Muamalat Syariah 2008 20,09174 9,5941 13,7327 61,111 75,527748 6,9113
2009 20,25975 9,6462 14,1852 59,362 76,766241 8,8334
2010 22,17767 12,2699949 14,3529 62,542 79,318825 9,1304
2011 21,1343 12,7173 14,4599 63,394 80,641717 9,1669
2012 20,75702 13,0465 16,8615 67,042 81,318825 10,933 Syariah Mandiri 2008 21,68188 10,573842 16,07165 64,651 80,527748 9,6807967
2009 21,45579 8,79557557 16,01776 67,45 81,766241 10,349402
2010 19,90467 8,70036072 15,96371 68,038 81,527748 10,316959
2011 23,23096 8,02392441 16,92326 68,864 80,641717 9,8859323
2012 22,63261 8,40845171 16,68537 69,584 81,641717 10,381749 Mega Syariah 2008 22,35727 9,09377593 16,27496 64,827 79,127655 8,0858215
2009 20,22447 10,1036482 20,59236 69,162 49,583491 10,333193
2010 22,07922 12,2699949 23,94911 68,82 50,748053 9,8009605
2011 21,15132 11,5760791 23,8254 68,458 81,108726 9,2393859
2012 22,38167 11,0401206 22,72917 71,422 83,108726 12,66383 BRI Syariah 2008 8,106352 8,08582152 8,106352 8,1064 42,688535 5,5615333
2009 25,12379 8,26880703 17,24944 84,227 44,981895 4,1732094
2010 27,69733 10,2026297 16,94381 79,696 46,127655 3,3902799
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
2011 23,36493 10,1697384 16,41277 73,071 48,42656 2,5621688
2012 20,56626 9,69805053 16,58099 89,964 55,527748 6,2601751 Syariah Bukopin 2008 8,065241 8,06524054 8,085822 8,1064 45,55466 1,2807639
2009 22,01339 11,8923498 16,75808 89,964 47,275255 1,4030299
2010 20,70514 12,6504408 16,211 89,964 44,981895 4,932883
Lanjutan Tabel 3
2011 23,79439 9,52415941 15,67998 66,131 49,583491 4,1335828
2012 21,78175 13,645584 16,63325 74,957 54,309603 4,2513623 BNI Syariah 2008 8,085822 8,02392441 8,085822 8,0652 44,409129 4,3281145
2009 8,044608 8,0446083 8,106352 8,0446 45,55466 4,3659884
2010 32,36732 9,88593232 14,25729 56,716 49,583491 4,4777032
2011 27,78767 10,6529046 17,5205 63,124 51,922371 6,5189988
2012 22,95324 8,94587768 16,74771 67,992 51,922371 6,98483 BCA Syariah 2008 8,065241 6,54432757 8,065241 8,0652 42,688535 4,2124658
2009 8,044608 6,286529 8,085822 8,0446 44,409129 4,3659884
2010 61,59017 8,52637877 18,89964 62,63 44,981895 6,0178817
2011 43,2053 6,286529 20,52271 63,267 48,42656 5,4415512
2012 34,74236 6,01788168 18,99286 64,059 48,42656 5,1294833 Panin Syariah 2008 8,106352 6,01788168 8,065241 8,0652 39,799101 3,8448587
2009 8,085822 9,97020879 8,085822 8,0446 40,959591 3,9711522
2010 48,31697 6,54432757 14,55428 57,243 42,688535 4,5867196
2011 52,44867 7,75014448 16,42333 81,837 42,688535 7,5987436
2012 35,16916 6,26017507 16,07165 81,837 42,688535 10,446155 Victoria Syariah 2008 8,044608 6,286529 8,044608 8,0858 39,799101 3,8448587
2009 8,023924 6,792513 8,065241 8,0652 40,959591 4,2899087
2010 8,065241 7,26394971 8,106352 8,0858 42,688535 5,6790123
2011 42,80343 9,86899416 10,16974 43,309 44,981895 15,256789
2012 32,62006 10,6371369 10,55796 59,824 46,127655 6,865251
Tertinggi 61,59017 13,645584 23,94911 89,964 83,108726 15,256789
Terendah 8,023924 6,01788168 8,044608 8,0446 39,799101 1,2807639
Rerata 22,87354 9,21487652 14,6381 54,074 55,967072 6,7086327
Sumber : Laporan tahunan masing-masing bank (diolah)
Pada Tabel 3 di atas terlihat bahwa Capital Adequasy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Finance Deposit Ratio
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
(FDR), Return On Asset (ROA), dan Corporate Social Responsibility (CSR) dari
Perusahaan Perbankan Syariah yang tercatat dalam Laporan Tahunan selama
periode penelitian yaitu pada tahun 2008 – 2012 menunjukkan terjadinya
fluktuasi. Keadaan ini dapat diketahui dari fluktuasi besarnya masing-masing
variabel pada periode tahun 2008 – 2012.
Pada periode tahun 2011 Perusahaan Perbankan Syariah memperlihatkan
bahwa Return On Asset (ROA) tertinggi yaitu sebesar 15,256789dan terendah
1,2807639terjadi pada periode tahun 2008 – 2010.
Capital Adequasy Ratio (CAR), tertinggi yaitu sebesar 61,59017terjadi
pada periode tahun 2010, sedangkan terendah8,023924 yaitu sebesar terjadi pada
periode tahun 2008 – 2009.
Non Performing Financing (NPF), tertinggi yaitu sebesar 13,6456 terjadi
pada periode tahun 2012, sedangkan terendah yaitu sebesar6,01788168 terjadi
pada periode tahun 2008 – 2010.
Net Interest Margin (NIM), tertinggi yaitu sebesar 23,94911terjadi pada
periode tahun 2010, sedangkan terendah yaitu sebesar8,044608 terjadi pada
periode tahun 2008 – 2009.
Finance Deposit Ratio (FDR), tertinggi yaitu sebesar89,964 terjadi pada
periode tahun 2012, sedangkan terendah yaitu sebesar8,0446 terjadi pada periode
tahun 2008 – 2009.
Corporate Social Responsibility (CSR), tertinggi yaitu sebesar83,108726
terjadi pada periode tahun 2012, sedangkan terendah yaitu sebesar
39,799101terjadi pada periode tahun 2008 – 2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
2. Deskripsi Statistik Variabel Penelitian
Berdadasarkan hasil analisis deskreptif statistik, berikut disajikan dalam
tabel 4. Karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi:
jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), Nilai maksimum,nilai minimum dan
standar deviasi masing-masing variabel.
Tabel 4
Hasil Analisis Deskrptif Transformasi Data Variabel
Variabel N Mean StDev Minimum Median Maximum
CAR
NPF
NIM
FDR
CSR
ROA
45
45
45
45
45
45
22,87
9,215
14,638
55,49
55,97
6,709
12,46
2,101
4,588
28,83
16,05
3,107
8,02
6,018
8,045
8,04
39,80
1,281
21,78
9,094
16,072
66,04
48,43
6,018
61,59
13,646
23,949
89,96
83,11
15,257
Sumber : data sekunder diolah
Dari Tabel 4 terlihat bahwa banyaknya pengamatan perusahaan Perbankan
Syariah pada Laporan Tahunan Periode Tahun 2008 – 2012 dalam penelitian ini
adalah sebanyak 45 data. Nilai (Return On Asset ROA) tertinggi sebesar 15,257
dicapai oleh Panin Bank Syariah dan nilai terendahnya sebesar1,281 dicapai oleh
Bank Syariah Bukkopin, pada Periode Tahun 2008 – 2009. Nilai Mean (rerata)
dari Return On Asset (ROA) adalah sebesar 6,709 dengan Standart Deviation
(simpangan baku) sebesar 3,107. Oleh karena standart deviasi dari Return On
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Asset (ROA) lebih kecil dari reratanya, maka berarti bahwa simpangan dari data
Return On Asset (ROA) relatif kecil, dan menjukkan bahwa data Return On Asset
(ROA) relatif baik.
Capital Adequacy Ratio (CAR) terlihat mempunyai nilai rerata sebesar
22,87 tertinggi 61,59 terendah 8,02dengan standart deviasi 12,46. Keadaan ini
mempunyai arti bahwa pada periode tahun penelitian, besarnya Capital Adequacy
Ratio (CAR) Perusahaan Perbankan Syariah di Indonesia mempunyai nilai lebih
besar dari yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar minimal 8%,
sebab nilai minimum dari Capital Adequacy Ratio (CAR) Perusahaan Perbankan
Syariah di Indonesia pada periode tahun penelitian sebesar8,02, demikian pula
standart deviasianya 12,46 yang mempunyai nilai lebih kecil dari reratanya yang
mempunyai nilai22,87. Oleh karena itu, data Capital Adequacy Ratio (CAR)
tersebut dikatakan baik, karena mempunyai simpangan relatif kecil.
Non Performing Financing (NPF), mempunyai nilai rerata sebesar 9,215
tertinggi 13,646 terendah6,018dengan standart deviasi 2,101. Menurut Bank
Indonesia, Non Performing Financing (NPF)adalah kredit bermasalah yang terdiri
dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sebuah Bank
yang dirongrong oleh kredit bermasalah dalam jumlah besar cenderung menurun
profitabilitasnya. Return on Assets (ROA) yang merupakan salah satu tolok ukur
profitabilitas mereka akan menurun. Non Performing Financing (NPF) pada
Perbankan Syariah merupakan kredit bermasalah dan merupakan salah satu
indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi Bank. Bank Indonesia (BI) melalui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah
(NPL/NPF) adalah sebesar 5%.
Net Interest Margin (NIM) pada periode penelitian mempunyai nilai
maksimum sebesar23,949, minimum 8,045rerata14,638dan standart deviasi
4,588. Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan manajemen Bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk
menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari
pendapatan bunga dikurangi beban bunga, semakin besar rasio ini maka
meningkatnya bunga atas aktiva produktif yang dikelola Bank, sehingga
kemungkinan Bank dalam keadaan bermasalah semakin kecil.
Besarnya nilai maksimum, minimum dan rerata Finance Deposit Ratio
(FDR) dari Perbankan Indonesia pada periode tahun 2008 – 2012, berturut-turut
adalah89,96, 8,04 dan 55,49dengan standart deviasi28,83.
Finance Deposit Ratio(FDR) adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas Bank yang menunjukkan kemampuan Bank untuk
memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh
Bank. Nilai FDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah pada kisaran 78
% hingga 100%. Rasio ini merupakan indikator kerawanan dan kemampuan suatu
Bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang
dimiliki oleh Bank tersebut. Pada periode tahun 2008 – 2012 Perbankan Syariah
Indonesia mempunyai nilai minimum Finance Deposit Ratio (FDR) sebesar
8,045yang berarti bahwa Perbankan Syariah di Indonesia mampu memenuhi
permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh Bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
tersebut. Pada periode tahun tersebut Perbankan Syariah mempunyai nilai standart
deviasi yang lebih kecil dari nilai reratanya, sehingga data Finance Deposit Ratio
(FDR)nya dapat dikatakan baik karena mempunyai simpangan yang relatif kecil.
Corporate Social Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah Indonesia
pada periode tahun 2008 – 2012 mempunyai nilai maksimum sebesar83,11
Minimum 39,80, rerata55,97 dengan standart deviasi16,05. Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh
perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung
jawab mereka terhadap sosial dan lingkungan sekitar tempat perusahaan itu
berada. Organisasi Perbankan yang beroperasi dengan prinsip syariah diarahkan
pada adanya permintaan tambahan terkait dengan CSR mereka menyatakan bahwa
perusahaan yang menerapkan CSRdapat menjamin bahwa bila perusahaan yang
telah melaksanakan CSR dengan baik akan mendapat kepastian benefit-nya.
Pada periode tahun 2008 – 2012 Perbankan Syariah Indonesia mempunyai
nilai Corporate Social Responsibility (CSR) cukup tinggi karena mempunyai nilai
minimum Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 39,80 tetapi keadaan ini
tidak dapat menjamin benefit yang tinggi, tetapi harapannya adalah nasabahnya
menjadi banyak.Nilai standart deviasi Corporate Social Responsibility (CSR)
pada periode tahun tersebut lebih kecil daripada nilai reratanya, sehingga data
Corporate Social Responsibility (CSR) dapat dikatakan datanya wajar karena
standart deviasinya relatif kecil .
B. Proses dan Hasil Analisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
1. Uji kenormalan data
Uji kenormalan data digunakan untuk menentukan macam Uji Statistika
pengujian pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika datanya
berdistribus normal maka uji statistikanya menggunakan Uji Parametrik, dan
kalau datanya tidak berdistribus normal menggunakan Uji Non-Parametrik, sebab
Uji Parametrik mensyaratkan data berdistribusi normal, galat (error) bebas, varian
homogen, rerata proporsional terhadap standard deviasinya, sedangkan Uji Non-
Parametrik tidak mensyaratkannya (Gomez dan Gomez, 1985; McClave dan
Sincich, 2000). Dari hasil olah data pada penelitian ini data dinyatkan tidak
normal, dan karena data tersebut dinyatakan dalam %, maka untuk menormalkan
distribusinya harus ditransformasikan dalam Arc Sin, transformasi hanya boleh
dilakukan sekali dan jika data tetap tidak normal, uji kenormalan distribusi
dataharus menggunakan Uji Non-Parametrik (Gomez dan Gomez, 1985; Steel dan
Torrie, 1985; McClave dan Sincich, 2000).
Uji Statistika kenormalan data yang biasa digunakan adalah uji grafik kenormalan
sebaran data dari Kolmogorov-Smirnov.
2. Uji Kolmogorov – Smirnov
Uji Kolmogorov – Smirnovsatu sampel digunakan untuk menguji distribusi
data kontinyu dengan beberapa parameter khusus, yang secara konservatif
menghipotesiskan P(H0 ditolak|H0 benar) < αtabel atau P-Value < 0,05, dan uji ini
dapat pula digunakan untuk menguji distribusi data diskret (Steel dan Torrie,
1985). Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov terhadap sebaran data variabel trasformasi,
disajikan pada Gambar sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
a. Uji kenormalan data CAR
706050403020100-10
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
CAR
Pe
rce
nt
Mean 22,87
StDev 12,46
N 45
KS 0,204
P-Value <0,010
UJI KENORMALAN DATA CARNormal
Gambar 2.Grafik Kenormalan data CAR
Gambar 2 menunjukkan bahwa distribusi data CAR tidak normal, karena
nilai P-Value = 0,010< 0,05 sehingga untuk menguji pengaruh variael bebas
CAR terhadap ROA adalah dengan uji Non-Parametrik, yaitu uji Kruskal-
Wallis.
b. Uji kenormalan data NPF
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
15,012,510,07,55,0
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
NPF
Pe
rce
nt
Mean 9,215
StDev 2,101
N 45
KS 0,076
P-Value >0,150
UJI KENORMALAN DATA NPFNormal
Gambar 3. Grafik Kenormalan data NPF
Gambar 3terlihat bahwa data Transformasi NPF tidak normal karena nilai
P-Value = 0,150 < 0,05 sehingga untuk menguji pengaruh variael bebas
NPF terhadap ROA adalah dengan uji Non-Parametrik, yaitu uji Kruskal-
Wallis.
c. Uji kenormalan data NIM
252015105
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
NIM
Pe
rce
nt
Mean 14,64
StDev 4,588
N 45
KS 0,169
P-Value <0,010
UJI KENORMALAN DATA NIMNormal
Gambar 4.Grafik Kenormalan data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Gambar 4terlihat bahwa data Transformasi NIM tidak normal karena nilai
P-Value = 0,010< 0,05 sehingga untuk menguji pengaruh variael bebas NIM
terhadap ROA adalah dengan uji Non-Parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis.
d. Uji kenormalan data FDR
140120100806040200
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
FDR
Perc
ent
Mean 55,49
StDev 28,83
N 45
KS 0,264
P-Value <0,010
UJI KENORMALAN DATA FDRNormal
Gambar 5. Grafik Kenormalan data FDR
Gambar 5 terlihat bahwa data Transformasi FDR tidak normal karena nilai
P-Value = 0,010< 0,05 sehingga untuk menguji pengaruh variael bebas FDR
terhadap ROA adalah dengan uji Non-Parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis.
e. Uji kenormalan data CSR
100908070605040302010
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
CSR
Perc
ent
Mean 55,97
StDev 16,05
N 45
KS 0,266
P-Value <0,010
UJI KENORMALAN DATA CSRNormal
Gambar 6. Grafik Kenormalan data CSR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Gambar 6 terlihat bahwa data Transformasi CSR tidak normal karena nilai
P-Value = 0,010< 0,05 sehingga untuk menguji pengaruh variael bebas CSR
terhadap ROA adalah dengan uji Non-Parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis.
f. Uji kenormalan data ROA
1614121086420
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
ROA
Pe
rce
nt
Mean 6,709
StDev 3,107
N 45
KS 0,130
P-Value 0,053
UJI KENORMALAN DATA ROANormal
Gambar 7. Grafik Kenormalan data ROA
Gambar 7 terlihat bahwa data Transformasi ROA tidak normal karena
nilai P-Value = 0,053< 0,05.
3. Uji Non - Parametrik (Kruskal-Wallis)
Uji pengaruh variabel bebas Capital Adequasy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Finance Deposit Ratio
(FDR), dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Return On Asset
(ROA) menggunakan Uji Non-Parametrik Kruskal-Wallis k-Sampel (Steel dan
Torrie, 1985; Mendenhall et al. 1989; McClave dan Sincich, 2000) dengan
kriteria:
H0: Distribusi k populasi identik.
Hi: Paling tidak distribusi dua populasi berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
k
i i
i
nR
nnH
1
2
1(
12
……………………………………………….. (13)
ni = Banyaknya pengukuran pada sampel populasi,
Ri = Jumlah peringkat sampel ke i.
Pengukuran sesuai dengan besar relatif ukuran dari seluruh set n = n1 + n2 +
...+nk pengamatan yang dibuat dengan mengkombinasikan data dari seluruh k
sampel.Daerah Penolakan : H0 ditolak jika H >
2
dengan derajad bebas (k – 1)
Hasil dari uji Kruskal-Wallis dengan Minitab Release 16 adalah sebagai berikut:
Tabel 5
Uji Kruskal-Wallis
Sumber : data sekunder diolah
Dari Tabel 5 terlihat bahwa P-value variabel-variabel bebas Capital Adequasy
Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin
Variabel df H H adjusted P-value
CAR
NPF
NIM
FDR
CSR
38
38
36
33
25
41,59
40,99
42,87
38,99
30,27
41,60
40,99
42,88
38,99
30,27
0,317
0,341
0,200
0,218
0,214
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
(NIM),Finance Deposit Ratio (FDR), Corporate Social Responsibility (CSR)
masing-masing lebih besar dari P>0,05 yang berarti bahwa variabel-variabel
bebas tersebut berpengaruh tidak nyata terhadap variabel tergantungReturn On
Asset (ROA).
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Sebagian besar aplikasi praktis dari model regresi yang digunakan dalam
penelitian adalah model regresi yang lebih komplek daripada model sederhana
garis lurus. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan regresi linier ganda dengan
variabel tegantung (y) adalah Return On Asset (ROA), dan variabel bebas(x)
berturut-turut adalah Capital Adequasy Ratio (CAR) sebagai x1, Non Performing
Financing (NPF) sebagai x2, Net Interest Margin (NIM), sebagai x3, Finance
Deposit Ratio (FDR) sebagai x4, dan Corporate Social Responsibility (CSR)
sebagai X5. Bentuk umum model regresi ini adalah:
)14.(....................55443322110 xxxxxy
x1, x2, x3,x4,x5 merupakan variabel-variabel kuantitatif yang bukan merupakan
fungsi dari variabel-variabel bebas yang lain. β0 menyatakan intercept y dari garis
regresi, dan β1 menyatakan kemiringan garis regresi.
Estimator 2 untuk Model Regresi Ganda dengan k(5) Variabel
Bebas
)1(
2
kn
SSE
masiyangdiestiarameterBanyaknyapn
SSEs
…………………(15)
Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Keterangan:
ROA = α + β1CAR+ β2NPF+β3NIM + β4FDR+ β5CSR+ ε
ROA = Profitabilitas,
CAR = Capital Adequasy Ratio,
NPF = Non Performing Financing,
NIM = Net Interest Margin,
FDR = Finance Deposit Ratio,
CSR = Corporate Social Responsibility,
α = Konstanta,
β = Koefisien variabel bebas, dan
= Error.
ROA (Y) = -3,54748 + 0,100551 CAR + 0,113192 NPF + 0,0820793 NIM –
0,0364378 FDR + 0,13818 CSR......................................(16)
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji t
0:0:
0:0
iiii
i
atauHH
H
H0 : βi = 0, berarti bahwa variabel bebas berpengaruh tidak signifikan
terhadap variabel tergantungnya,
Hi :βi< 0[atau Hi : βi> 0], berarti variabel bebas berpengaruh signifikan
terhadap variabel tergantungnya.
Tabel 6
Hasil pengujian regresi berganda parsial (Uji t)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Sumber: Data sekunder diolah 2013
Dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Capital Adequasy
Ratio(CAR) berpengaruh signifikan pada pada Return On Asset (ROA) karena (p
=0,017<0,05), Non Performing Financing (NPF)berpengaruh tidak signifikan
pada Return On Asset (ROA) karena (p = 0,598< 0,05), Net Interest
Margin(NIM)berpengaruh tidak signifikanpada Return On Asset (ROA) karena (
p = 0,530> 0,05), Finance Deposit Ratio (FDR)berpengaruh tidak signifikan pada
Return On Asset (ROA) karena (p =0,139>0,05), Corporate Social Responsibility
(CSR)berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) karena (p
=0,000<0,05).
Berdasarkan uji t tersebut di atas maka dari kelima hipotesis yang diajukan
di atas yang diterima adalah hipetesis ke 1 variabel Capital Adequasy
Ratio(CAR) terbukti signifikan terhadap Return On Asset (ROA) karena p =
0,018<0,05. Serta Hipotesis ke 5 Corporate Social Responsibility (CSR)terbukti
signifikan terhadap Return On Asset (ROA) karena ( p =0,000< 0,05).
Variabel
Bebas
Coef SE Coef T P
Constant
-
3,54748
2,20693
-1,60742
0,116
CAR (X1) 0,10055
0,04022 2,50032 0,017
NPF (X2)
0,11319
0,21294 0,53157 0,598
NIM (X3)
0,08208
0,12942 0,63421 0,530
FDR (X4)
-0,03644
0,02414 -1,50921 0,139
CSR (X5)
0,13818 0,02748 5,02890 0,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
2. Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel X secara bersamaan
(simultan) mampu menjelaskan variabel Y. Untuk mengukur besarnya hubiungan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat melalui koefisien
determinasi (R2) semakin tinggi nilai R
2 atau regresi maka semakin baik regresi
tersebut demikian pula sebaliknya.
0:
0: 543210
ii kpalingtidaH
H
Uji Statistik-F )]1(/[)1(
/
)]1(/[
/(2
2
knR
kR
knSSE
kSSESS yy
……………….. (17)
=
)(ErrorMeanSquare
ModelMeanSquare
n adalah ukuran sampel dan k adalah banyaknya populasi dalam model.
Daerah tertolak : F > Fα dengan numerator derajad bebas dan [n-(k+1)derajad
bebas denominator.
Tabel 7
Hasil Uji F
Sumber: Data sekunder diolah 2013
Dari hasil uji F dapat di ketahui bahwa secara bersama – sama variabel
bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat, hal ini dapat
dibuktikan dari uji F hitung sebesar 7,8661 dengan nilai signifikasi P=0,000034<
Model DF Seq SS Adj SS Adj MS F P
Regression
Total
5
44
213,276 213,276 42,655 7,8661 0,000034
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
0.05sehingga dapat dikatakan bahwa Capital Adequasy Ratio(CAR),Non
Performing Financing (NPF), Net Interest Margin(NIM), Finance Deposit Ratio
(FDR),Corporate Social Responsibility (CSR)secara bersama – sama berpengaruh
nyata terhadap Return On Asset (ROA).
3. R2 (Koefisien Determinan)
Koefisien Determinasi adalah statistik suatu sampel yang menjelaskan seberapa
baik model fit data, serta merupakan ukuran keberartian model (McClave dan
Sincich, 2000). Koefisien Determinan didefinisikan dengan :
astotalVariabilit
iabilitaPenjelasan
SS
SSESS
SS
SSER
yy
yy
yy
var12
……………………… (18)
Sebagai alternatif digunakannya R2 sebagai ukuran kesesuaian model,
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi model dependennya. Nilai R2 yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali, 2006).
Hasil perhitungan koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
Tabel 8
R2 (Koefisien Determinan)
Variabel
Bebas
T-Value
P-Value R-Sq(adj)
CAR (X1)
5,49096
0,000
4,44%
NPF (X2)
0,81001
0,422
9,19%
NIM (X3)
0,63617
0,528
11,91%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Sumber: Data sekunder diolah 2013
Dari tabel 8 terlihat bahwa nilai R2
adjdari hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat mempunyai nilai tertinggi pada hubungan antara variabel
bebasCorporate Social Responsibility (CSR) denganvariabel terikat Return on
Asset (ROA) yang mempunyai nilai R2
adj43,83%,artinya bahwa variabel
bebasCorporate Social Responsibility(CSR)lebih dapat menjelaskan variasi nilai
variabel terikat Return On Asset (ROA).Hasil darim perhitungan tersebut juga
dapat diartikan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang
dapat diterangkan sebesar 43,83% dan sisanya sebesar 56,17 % dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain di luar model yang merupakan kontribusi variabel bebas yang
lain di luar kelima variabel bebas tersebut.
D. Pembahasan
Capital Adequacy Ratio (CAR) dari hasil analisis uji t diketahui bahwa
Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif signifikan terhap Return On
Asset (ROA) dengan nilai signifikan uji t P-value =0,017 (P < 0,05) dengan
FDR (X4)
CSR (X5)
0,51502
-1,60742
0,609
0,116
9,72%
43,83%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
koefisien beta berarah positif. CAR berpengaruh positif terhadap ROA artinya
semakin tinggi kecukupan modal bank maka semakin tinggi laba bank sehingga
ROA juga meningkat.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar
Capital Adequacy Ratio (CAR) maka Return On Asset (ROA) yang diperoleh
bank akan semakin besar, karena semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR)
maka semakin tinggi kemampuan permodalan bank dalam menjaga kemungkinan
timbulnya risiko kerugian kegiatan usahanya, sehingga kinerja bank juga akan
meningkat. Selain itu semakin tinggi permodalan bank maka bank dapat
melakukan ekspansi usahanya dengan lebih aman. Adanya ekspansi usaha pada
akhirnya akan mempengaruhi kinerja keuangan bank yang bersangkutan. sehingga
bank lebih leluasa dan memiliki peluang yang cukup besar untuk melakukan
ekspansi kredit. Disisi lain tingginya CAR juga dapat menambah kepercayaan
masyarakat terhadap bank, karena jaminan dana masyarakat semakin tinggi.
Dengan bertambahnya modal bank dan bertambahnya kepercayaan masyarakat
terhadap bank, maka bank dapat melakukan ekspansi kredit untuk meningkatkan
pendapatan operasionalnya
Semakin besar CAR maka keuntungan bank juga akan semakin besar.
Dengan kata lain semakin kecil resiko suatu bank maka semakin besar keuntungan
yang diperoleh bank.Dari hasil uji t-statistik pada Bank Umum Syariah diperoleh
hasil yang signifikan yang berarti CAR dapat dijadikan sebagai tolak ukur sebagai
meningkatkan keuntungan.Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan
bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kredit / aktiva produktif yang
beresiko.jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi
yang cukup besar bagi profitabilitas.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Suyono (2005),
Merkusiwati (2007) menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)
berpengaruhn positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) dan tidak
didukung oleh penelitian Wisnu Mawardi (2005)
Non Performing Financing (NPF)dari hasil analisis penelitian uji t
diketahui bahwa Non Performing Financing (NPF) berpengaruh tidak signifikan
terhap Return On Asset (ROA) dengan nilai signifikan uji t P-value = 0,598 (P
>0,05) Kondisi ini berarti bahwa NPF yang lebih besar dalam satu periode tidak
secara langsung memberikan penuruna pada laba untuk periode yang sama.NPF
yang tinggi akan mengganggu perputaran modal kerja dari bank, maka apabila
bank syariah memiliki jumlah pembiayaan macet yang tinggi maka bank akan
terlebih dahulu akan mengevaluasi kinerja bank dengan sementara menghentikan
penyaluran pembiayaan sehingga NPF berkurang. Berdasarkan data yang
diperoleh NPF bank syariah relatif kecil atau sedikit yang macet sehingga NPF
tidak mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Hasil yang sama ditunjukkan oleh
penelitian Yacub Azwir (2006) dan Edy Satrio Wibowo (2013)yang menyatakan
bahwa NPL/NPF tidak berpengaruh terhadap ROA. Hal ini dapat dilihat dari nilai
NPL/NPF relative rendah hal tersebut sangat dimungkinkan bahwa kredit macet
di bank syariah juga rendah. Adanya kredit bermasalah akan menyebabkan kredit
yang disalurkan banyak yang tidak memberikan kontribusi yang baik atau
berhasil.Tingkat kesehatan pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi pencapaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
laba bank. Penelitian ini didukung didukung oleh Suyono (2005),Ponco (2008),
dan tidak oleh Purwanto (2011)
NetInterest Margin (NIM) dari hasil penelitian uji t diperoleh nilai P-
value= 0,530 (P > 0,05) yang berarti bahwa NetInterest Margin (NIM)
berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA).Artinya kondisi
tersebut menunjukkan semakin besar NIM tidak diikuti dengan semakin besarnya
laba, hal demikian memunghkinkan NIM merupakan komponen pendapatan bank
dari interest income yaitu pendapatan bersih yang diperoleh bank dari selisih
bunga antara bunga dana yang dibayar dengan bunga kredit yanmg diperoleh.
Dalam kondisi persaingan penuh seperti sekarang ini bank cenderung lebih
berhati-hati dalam memberikan kredit dan mengelola portofolionya, selain itu
untuk memperbesar laba perbankan banyak mengandalkan sektor jasa diluar
kredit.Hasil penelitian ini menunjukkan semakin kecil perubahan nilai NIM suatu
bank maka semakin kecil profitabilitas bank tersebut.Untuk para investor
NetInterest Margin (NIM)dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan
strategi investasi, semakin tinggi NIM maka semakin tinggi pula kemampuan
bank untuk mendapatkan bunga bersihnya sehingga banyak investor yang tertarik
berinvestasi ke bank. Penelitian ini didukung oleh Suyono (2005) dan tidak
didukung oleh Mawardi (2005) dan Sabir (2012)
Financial Deposit Ratio (FDR)dari hasil analisis penelitianuji t diperoleh
nilai P-value = 0,139 (P > 0,05) yang berarti bahwa Financing Deposit Ratio
(FDR)berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Artinya
dalam penelitian ini semakin tinggi FDR bank syariah tidak mampu menjadi tolak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
ukur keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh keuntungan tinggi.variabel
FDR tidak signifikan terhadap profitabilitas karena memiliki kesulitan dalam
melakukan pembiayaan. Banyaknya dana pihak ketiga sedangkan pembiayaan
yang dilakukan sedikit dapat menyebabkan terganggunya likuiditas pada bank
tersebut. Hal tersebut disebabkan juga karena pendapatan bank syariah tidak
langsung dari besarnya jumlah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah tetapi
perolehannya berdasarkan nisbah yang belum diketahui secara pasti nilainya.
Hasil penelitian ini menunjukkan Rasio Financing Deposit Ratio
(FDR)pada perbankan syariah yang berada pada standar telah ditetapkan oleh
Bank Indonesia maka laba bank tersebutakan meningkat asalkan penyaluran
kreditnya dilaksanakan secara efektif, karena dengan meningkatnya laba maka
Return On Asset(ROA) juga akan meningkat. Penelitian ini didukung akan olah
Ponco (2008) dan tidak didukung oleh Sabir (2012)
Corporate Social Responsibility (CSR) dari hasil penelitian uji t diperoleh
nilai P-value = 0,000 (P <0,05) yang berarti bahwa Corporate
SocialResponsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
(ROA). Hal ini menunjukkan semakin banyak pengungkapan aktivitas
tanggungjawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan perbankan syariah akan
semakin meningkat kinerja keuangan perbankan tersebut.Hal ini juga
mengkondisikan bahwa perbankan memberikan kontribusi bagi peningkatan
kualitas hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya, pelaksanan
pengungkapan CSR dalam jangka panjang akan menumbuhkan rasa
keberterimaan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan perbankan. Kondisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
seperti itulah yang pada gilirannya dapat memberikan keuntungan ekonomi bisnis
kepada perusahaan perbankan yang bersangkutan. Penelitian ini didukung oleh
Melisa (2012), Bestari (2012).
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF),NetInterest Margin (NIM),Financial Deposit Ratio
(FDR), Corporate Social Responsibility(CSR)berpengaruh terhadap Return On
Asset (ROA).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkanCapital Adequacy
Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA)
mengindikasikan bahwa semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR)
semakin tinggikemampuan permodalan bank dalam menjaga kemungkinan
timbulnya risiko kerugian usahanya sehingga kinerja bank juga akan
meningkat.
2. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkanNon Performing
Financing (NPF)berpengaruh tidak nsignifikan terhadap Return On Asset
(ROA). Kondisi ini berarti bahwa NPF yang lebih besar dalam satu periode
tidak secara langsung memberikan penuruna pada laba untuk periode yang
sama.. NPF bank syariah relatif kecil atau sedikit yang macet sehingga NPF
tidak mempengaruhi profitabilitas bank syariah.
3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkanNetInterest Margin
(NIM)berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
Semakin kecil perubahan nilai NIM suatu bank maka semakin kecil
profitabilitas bank tersebut.Sehingga diharapkan bank syariah mampu
meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola maka
kemungkinan kondisi bank dalam keadaan bermasalah semakin kecil.
4. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkanFinancing Deposit
Ratio (FDR)berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
Rasio Financing Deposit Ratio (FDR)pada perbankan syariah yang berada
pada standar telah ditetapkan oleh Bank Indonesia maka laba bank
tersebutakan meningkat asalkan penyaluran kreditnya dilaksanakan secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
efektif, karena dengan meningkatnya laba maka Return On Asset (ROA) juga
akan meningkat.
5. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkanCorporate Social
Responsibility (CSR)berpengaruhsignifikan terhadap Return On Asset
(ROA).Hal ini menunjukkan semakin banyak pengungkapan aktivitas
tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan perbankansyariah
akan semakin meningkat kinerja keuangan perbankan tersebut. Pengungkapn
CSR akan membentuk opini masyarakat terhadap perusahaan. Sehingga
dengan meningkatnya tanggungjawan sosial perusahaan akan berpengaruh
terhadap profitabilitas perusahaan.
B. Implikasi Hasil Penelitian
1. Melihat variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) maka pada pihak perbankan
syariah dalam meningkatkan Return On Asset (ROA) diharapkan mampu
menyediakan dana (modal) untuk keperluan pengembangan usaha serta
menampung kemungknan risiko kerugian yang diakibatkan dari operasional
bank. Sehingga perbankan syariah untuk meningkatkan Return On Asset
(ROA) maka harus meningkatkan Capital Adequacy Ratio (CAR). Karena
semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR)bank syariahmaka semakin
tinggi pula tingkat Return On Asset( ROA). Semakin besar Capital Adequacy
Ratio (CAR) maka semakin tinggi kemampuan permodalan bank dalam
menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian usahanya sehingga kinerja
bank tersebut akan menigkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
2. Dengan melihat variabel Non Performing Financing (NPF) maka manajemen
perbankan syariah dalam meningkatkan Return On Asset ( ROA) diharapkan
mampu menekan besarnya Non Performing Financing (NPF) karena Non
Performing Financing (NPF) mencerminkan kredit/pembiayaan bermasalah
dikarenakan kualitas kredit atau pembiayaan yang buruk. Apabila kualitas
pembiayaan yang diberikan buruk maka akan meningkatkan resiko terlebih
apabila pemberian kredit/pembiayaan dilakukan dengan tidak memperhatikan
prinsip kehati-hatian dan ekspansi pemberian pembiayaan yang kurang
terkendali sehingga bank syariah akan menanggung resiko yang lebih besar
pula.
3. Melihat variabel NetInterest Margin (NIM) maka manajemen perbankan
syariah dalam meningkatkan Return On Asset (ROA) diharapkan mampu untuk
meningkatkan besarnya NetInterest Margin (NIM) karena dengan
meningkatnya NetInterest Margin (NIM) makasemakin tinggi pula
kemampuan bank syariah untuk memperoleh pendapatan bunga bersihnya.
Sehbingga dengan meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang
dikelola bank syariah maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah
kecil.
4. Melihat variabel Financing Deposit Ratio (FDR) maka manajemen perbankan
syariah dalam meningkatkan Return On Asset (ROA) dengan cara menjaga
besarnya Financing Deposit Ratio (FDR)dikisaran 80 % -110 % sesuai dengan
standar Bank Indonesia, ketentuan tersebut merupakan batas pemberian kredit
maksimal karena jika melebihi 110 % maka dapat menimbulkan risiko
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
likuiditas, Jika Financing Deposit Ratio (FDR) meningkat maka penyaluran
dana kepada peminjam semakin besar sehingga bank syariah akan memperoleh
keuntungan yang semakin tinggi pula dengan asumsi bank syariah mampu
menyalurkan kredit/pembiayaan dengan efektif, sehingga jumlah kredit
macetnya kecil.
5. Melihat variabel Corporate Social Responsibility(CSR) semakin meningkatnya
pengungkapan Corporate Social Responsibility(CSR) pada perbankan syariah
di Indonesia untuk masyarakat pada umumnya dan pada nasabah serta
karyawan pada khususnya akan berdampak pada pada kepercayaan dari mereka
sehingga akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan yang akan
menghasilkan laba yang besar bagi perbankan syariah.
C. Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian ini terbatas pada sampel penelitian pada bank syariah di
Indonesia yang masih sedikit dari 11 bank syariah yang sudah berbentuk
Perseroan Terbatas berjumlah 9 bank syariah sebagai obyek penelitian ini. Serta
rasio-rasio keuangan yang digunakan sebagai dasar untuk mempediksi Return On
Asset (ROA) hanya terbatas pada rasio Capital Adequacy Ratio (CAR),
Performing Financing (NPF),NetInterest Margin (NIM),Financing Deposit Ratio
(FDR),Corporate Social Responsibility(CSR)yang mana klima variabel tersebut
hanya variabelCapital Adequacy Ratio (CAR)dan Corporate Social
Responsibility(CSR)yang mempunyai pengaruh signifikan. Sehingga perlu
adanya pengkajian lain dengan menggunakann unsur rasio kesehatan keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
yang lain yang dapat mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas perbankan
syariah.
D. Agenda Penelitian Mendatang
Dalam penelitian mendatang perlu menambahkan variabel-variabel yang
dapat mempengaruhi Return On Asset (ROA), rasio keuangan misalnya BOPO
serta variabel lain misalnya stabilitas makro ekonomi, struktur modal dan efisiensi
operasional serta GCG.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, F.2004. ManajemenPerbankan, TeknikAnalisiKinerjaKeuangan
Bank,Malang: UMM Press.
Almilia, L.Spica, dan H. Winny, 2005, Analisis Rasio Camel Terhadap Prediksi
Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2012.
Jurnal Akuntansi & Keuangan,VII ( 2), pp. 131-147.
Bank Indonesia,2008, Laporan Tahunan Publikasi, www.bi.go.id
_____________,2009, Laporan Tahunan Publikasi, www.bi.go.id
_____________,2010, Laporan Tahunan Publikasi, www.bi.go.id
_____________,2011, Laporan Tahunan Publikasi, www.bi.go.id
_____________,2012, Laporan Tahunan Publikasi, www.bi.go.id
Bestari, D,H. 2012. Corporate Social Responsibility dan Kinerja Perbankan di
Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, XVI (2), pp. 318-328.
Dendawijaya. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
El Mosaid,F., and R. Boutti. 2012. Relationship Between Corporate Social
Responsibility and Financial performance in Islamic Banking , Research
Journal of Finance and Accounting, III (10), pp. 1-11.
Fauziah, K., dan P.J. Yudho.2013.Analisis pengungkapan tanggung jawab Sosial
Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan Islamic Social Reporting
Indeks. Jurnal Dinamika Akutansi V(1), pp. 12 – 20.
Febryani, A., dan R. Zulfadin, 2003.AnalisiKinerja Bank Devisa dan Bank Non
Devisa di Indonesia,Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan, VII (4), pp.
53.
Gomez, K. A., and A. A. Gomez. 1985. Statistical Procedures for Agricultural
Research (2nd
Edition). An International Rice Research Institute Book.A
Wiley-Interscience Publication.New York: John Wiley & Sons.
Ghozali Imam.2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan aplikasi. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Houston, B.E.F, dan Joel F.2006, Dasar-Dasar Manajemen
Keuangana,Jakarta:Salemba Empat.
http://www.bi.go.id
Imam, M. 2012.Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makro Ekonomi Terhadap
Profitabilitas Bank Syariahb di Indonesia, Jurnal Keuangan dan
Perbankan. XVI (2): pp 275-285.
Kuncoro, M.,dan Suhardjono.2002. Manajemen Perbankan Teori dan
Aplikasi.(1stEd). Yogyakarta: BPFE.
Khusnul, F. dan Y. Prabowo. 2013. Analisis Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perbankan Syariah di Indonesia Berdasarkan Islamic Social
Reporting Indeks. Jurnal Dinamika Akuntansi.V (1), pp. 12-20.
Lindrawati, Felisia dan Budianto. 2008. Pengaruh Corporate Social Resposibility
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang tetdaftar sebagai 100 Best
Corporate Citizens oleh KLD Researchand Analytiecs. Majalah
Ekonomi. Tahun XVIII. No 1 April: 66-83.
Lukman, D. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Mawardi, W. 2005.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan
Bank Umumdi Indonesia (Studi kasus pada Bank Umum dengan Total
Asset kurang darin 1 triliun).Jurnal Bisnis Strategi. XIV (1), pp.37-49.
McClave, J. T., and T. Sincich. 2000. Statistics (8th
Edition). Prentice Hall, Upper
New Jersey: Saddle River.
Melisa, S. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. Skrpsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya.
Mendenhall, W., R. L. Scheaffer, and D. D. Wackerly. 1985. Mathematical
Statistics (3trd
Edition). University of Florida.Boston: Duxbury Press.
Merkusiwati, dan N. K.L. Aryani.2007.Evaluasi Pengaruh Camel Terhadap
Kinerja Perusahaan.Buletin Studi Ekonomi, XII (1).
Pohan, A. 2002, Arah Perkembangan Kebijakan Perbankan Nasional. Ventura, V
(1), pp.1-13.
Ponco, B. 2008. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap
ROA. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen, Universitas
Diponegoro (Tidak dipublikasikan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Puspitasari. D.2009. Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, dan
Suku Bunga SBI,Terhadap ROA. (Studi Pada Bank Devisa di Indonesia
Perioda 2003-2007).Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen.
Universitas Diponegoro (Tidak dipublikasikan).
Rahman, R. 2009. Corporate Social Responsibility AntaraTeoridanKenyataan”
,Yogyakarta: Media Pressindo.
Sabir, M. 2012. Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan
Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia, Jurnal
Analisis. I (1), pp. 79-86.
Satrio,W.E.,dan M.Syaicu. 2013, Analisis Suku Bunga, Inflasi,CAR,BOPO,NPF
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Diponegoro Journal of
Management, II (2), pp. 1-10.
Septi W., dan R.Surya.2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Islamic
Social Reporting Perusahan-Perusahaan yang Terdapat pada Daftar Effek
Syariah Tahun 2009-2011.Diponegoro Journal of Accounting, I (2),
pp.1-15.
Sekaran,U. 2011. Research Methods For Busines (Metodologi Penelitian untuk
Bisnis). Edisi 1 dan 2.Jakarta: Salemba Empat.
Steel, R. G. D., dan J. H. Torrie. 1985. Principles and Procedures of Statistics.A
Biometrical Approach (3trd
Edition). International Student Edition,
Auckland, London: McGraw-Hill International Book Company.
Suad,H.1998. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan,” Buku 2.Yogyakarta:
BPFE.
Suyono, A. 2005. Analisis Rasio-Rasio Bank yang Berpengaruh Terhadap Return
On Asset (ROA). Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen,
Universitas Diponegoro (Tidak dipublikasikan).
Syaffii, M.A. 2009, Ekonomi Islam Substantif .Jakarta: Gaung Persada Press.
Syaffii M.A. 2005, Bank SyariahdariTeorikePraktek, Jakarta: Gema Insani.
Tarmizi, A., dan W. K. Kusumo, 2003, Analisis Rasio-rasio Keuangan sebagai
Indikator dalam Memperbaiki Potensi Kebangkrutan Perbankan
Indonesia . Media Ekonomi dan Bisnis, XV (1), pp. 54-75.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Werdaningtyas, H.2002. Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take
Over Pramarger di Indonesia. Jurnal Manajemen Indonesia , III (1),
pp.59-74.
Wibisono, Yusuf.2007.Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social
Responsibility. Gresik: Fascho Publising.
Yuniasih, N.W., dan M. G Wirakusuma.2008. Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility dan Gaood Corporate Governance sebagai Variabel
Pemoderas.Online dalam www.ejournal.unud.ac.id.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bank Tahun CAR NPF NIM FDR ROA CSR
Muamalat Syariah 2008 20.09174 9.5941 13.7327 61.111 75.527748 6.9113
2009 20.25975 9.6462 14.1852 59.362 76.766241 8.8334
2010 22.17767 12.2699949 14.3529 62.542 79.318825 9.1304
2011 21.1343 12.7173 14.4599 63.394 80.641717 9.1669
2012 20.75702 13.0465 16.8615 67.042 81.318825 10.933
Syariah Mandiri 2008 21.68188 10.573842 16.07165 64.651 80.527748 9.6807967
2009 21.45579 8.79557557 16.01776 67.45 81.766241 10.349402
2010 19.90467 8.70036072 15.96371 68.038 81.527748 10.316959
2011 23.23096 8.02392441 16.92326 68.864 80.641717 9.8859323
2012 22.63261 8.40845171 16.68537 69.584 81.641717 10.381749
Mega Syariah 2008 22.35727 9.09377593 16.27496 64.827 79.127655 8.0858215
2009 20.22447 10.1036482 20.59236 69.162 49.583491 10.333193
2010 22.07922 12.2699949 23.94911 68.82 50.748053 9.8009605
2011 21.15132 11.5760791 23.8254 68.458 81.108726 9.2393859
2012 22.38167 11.0401206 22.72917 71.422 83.108726 12.66383
BRI Syariah 2008 8.106352 8.08582152 8.106352 8.1064 42.688535 5.5615333
2009 25.12379 8.26880703 17.24944 84.227 44.981895 4.1732094
2010 27.69733 10.2026297 16.94381 79.696 46.127655 3.3902799
2011 23.36493 10.1697384 16.41277 73.071 48.42656 2.5621688
2012 20.56626 9.69805053 16.58099 89.964 55.527748 6.2601751
Syariah Bukopin 2008 8.065241 8.06524054 8.085822 8.1064 45.55466 1.2807639
2009 22.01339 11.8923498 16.75808 89.964 47.275255 1.4030299
2010 20.70514 12.6504408 16.211 89.964 44.981895 4.932883
2011 23.79439 9.52415941 15.67998 66.131 49.583491 4.1335828
2012 21.78175 13.645584 16.63325 74.957 54.309603 4.2513623
BNI Syariah 2008 8.085822 8.02392441 8.085822 8.0652 44.409129 4.3281145
2009 8.044608 8.0446083 8.106352 8.0446 45.55466 4.3659884
2010 32.36732 9.88593232 14.25729 56.716 49.583491 4.4777032
2011 27.78767 10.6529046 17.5205 63.124 51.922371 6.5189988
2012 22.95324 8.94587768 16.74771 67.992 51.922371 6.98483
BCA Syariah 2008 8.065241 6.54432757 8.065241 8.0652 42.688535 4.2124658
2009 8.044608 6.286529 8.085822 8.0446 44.409129 4.3659884
2010 61.59017 8.52637877 18.89964 62.63 44.981895 6.0178817
2011 43.2053 6.286529 20.52271 63.267 48.42656 5.4415512
2012 34.74236 6.01788168 18.99286 64.059 48.42656 5.1294833
Panin Syariah 2008 8.106352 6.01788168 8.065241 8.0652 39.799101 3.8448587
2009 8.085822 9.97020879 8.085822 8.0446 40.959591 3.9711522
2010 48.31697 6.54432757 14.55428 57.243 42.688535 4.5867196
2011 52.44867 7.75014448 16.42333 81.837 42.688535 7.5987436
2012 35.16916 6.26017507 16.07165 81.837 42.688535 10.446155
Victoria Syariah 2008 8.044608 6.286529 8.044608 8.0858 39.799101 3.8448587
2009 8.023924 6.792513 8.065241 8.0652 40.959591 4.2899087
2010 8.065241 7.26394971 8.106352 8.0858 42.688535 5.6790123
2011 42.80343 9.86899416 10.16974 43.309 44.981895 15.256789
2012 32.62006 10.6371369 10.55796 59.824 46.127655 6.865251
61.59017 13.645584 23.94911 89.964 83.108726 15.256789
8.023924 6.01788168 8.044608 8.0446 39.799101 1.2807639
22.87354 9.21487652 14.6381 54.074 55.967072 6.7086327
LAMIRAN 1
DATA TRANSFORMASI
Tertinggi
Terendah
Rerata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 2
HASIL ANALISIS DATA
Descriptive Statistics: CAR; NPF; NIM; FDR; CSR; ROA Total
Variable Count Mean StDev Minimum Median Maximum
CAR 45 22,87 12,46 8,02 21,78 61,59
NPF 45 9,215 2,101 6,018 9,094 13,646
NIM 45 14,638 4,588 8,045 16,072 23,949
FDR 45 55,49 28,83 8,04 66,04 89,96
CSR 45 55,97 16,05 39,80 48,43 83,11
ROA 45 6,709 3,107 1,281 6,018 15,257
Kruskal-Wallis Test: ROA versus CAR Kruskal-Wallis Test on ROA
CAR N Median Ave Rank Z
8,0239 1 4,290 12,0 -0,85
8,0446 3 4,366 11,5 -1,57
8,0652 3 4,212 11,0 -1,64
8,0858 2 4,150 10,0 -1,43
8,1064 2 4,703 13,3 -1,07
19,9047 1 10,317 38,0 1,15
20,0917 1 6,911 27,0 0,31
20,2245 1 10,333 39,0 1,23
20,2597 1 8,833 31,0 0,62
20,5663 1 6,260 24,0 0,08
20,7051 1 4,933 18,0 -0,38
20,7570 1 10,933 43,0 1,54
21,1343 1 9,167 33,0 0,77
21,1513 1 9,239 34,0 0,85
21,4558 1 10,349 40,0 1,31
21,6819 1 9,681 35,0 0,92
21,7818 1 4,251 11,0 -0,92
22,0134 1 1,403 2,0 -1,62
22,0792 1 9,801 36,0 1,00
22,1777 1 9,130 32,0 0,69
22,3573 1 8,086 30,0 0,54
22,3817 1 12,664 44,0 1,62
22,6326 1 10,382 41,0 1,39
22,9532 1 6,985 28,0 0,38
23,2310 1 9,886 37,0 1,08
23,3649 1 2,562 3,0 -1,54
23,7944 1 4,134 8,0 -1,15
25,1238 1 4,173 9,0 -1,08
27,6973 1 3,390 4,0 -1,46
27,7877 1 6,519 25,0 0,15
32,3673 1 4,478 16,0 -0,54
32,6201 1 6,865 26,0 0,23
34,7424 1 5,129 19,0 -0,31
35,1692 1 10,446 42,0 1,46
42,8034 1 15,257 45,0 1,69
43,2053 1 5,442 20,0 -0,23
48,3170 1 4,587 17,0 -0,46
52,4487 1 7,599 29,0 0,46
61,5902 1 6,018 23,0 0,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Overall 45 23,0
H = 41,59 DF = 38 P = 0,317
H = 41,60 DF = 38 P = 0,317 (adjusted for ties)
* NOTE * One or more small samples
Kruskal-Wallis Test: ROA versus NPF Kruskal-Wallis Test on ROA
NPF N Median Ave Rank Z
6,0179 2 4,487 12,3 -1,18
6,2602 1 10,446 42,0 1,46
6,2865 3 4,366 13,3 -1,32
6,5443 2 4,400 13,5 -1,05
6,7925 1 4,290 12,0 -0,85
7,2639 1 5,679 22,0 -0,08
7,7501 1 7,599 29,0 0,46
8,0239 2 7,107 25,0 0,22
8,0446 1 4,366 14,5 -0,65
8,0652 1 1,281 1,0 -1,69
8,0858 1 5,562 21,0 -0,15
8,2688 1 4,173 9,0 -1,08
8,4085 1 10,382 41,0 1,39
8,5264 1 6,018 23,0 0,00
8,7004 1 10,317 38,0 1,15
8,7956 1 10,349 40,0 1,31
8,9459 1 6,985 28,0 0,38
9,0938 1 8,086 30,0 0,54
9,5242 1 4,134 8,0 -1,15
9,5941 1 6,911 27,0 0,31
9,6462 1 8,833 31,0 0,62
9,6981 1 6,260 24,0 0,08
9,8690 1 15,257 45,0 1,69
9,8859 1 4,478 16,0 -0,54
9,9702 1 3,971 7,0 -1,23
10,1036 1 10,333 39,0 1,23
10,1697 1 2,562 3,0 -1,54
10,2026 1 3,390 4,0 -1,46
10,5738 1 9,681 35,0 0,92
10,6371 1 6,865 26,0 0,23
10,6529 1 6,519 25,0 0,15
11,0401 1 12,664 44,0 1,62
11,5761 1 9,239 34,0 0,85
11,8923 1 1,403 2,0 -1,62
12,2700 2 9,466 34,0 1,21
12,6504 1 4,933 18,0 -0,38
12,7173 1 9,167 33,0 0,77
13,0465 1 10,933 43,0 1,54
13,6456 1 4,251 11,0 -0,92
Overall 45 23,0
H = 40,99 DF = 38 P = 0,341
H = 40,99 DF = 38 P = 0,341 (adjusted for ties)
* NOTE * One or more small samples
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kruskal-Wallis Test: ROA versus NIM Kruskal-Wallis Test on ROA
NIM N Median Ave Rank Z
8,0446 1 3,845 5,5 -1,35
8,0652 3 4,212 9,2 -1,89
8,0858 4 4,150 8,9 -2,25
8,1064 3 5,562 19,2 -0,52
10,1697 1 15,257 45,0 1,69
10,5580 1 6,865 26,0 0,23
13,7327 1 6,911 27,0 0,31
14,1852 1 8,833 31,0 0,62
14,2573 1 4,478 16,0 -0,54
14,3529 1 9,130 32,0 0,69
14,4599 1 9,167 33,0 0,77
14,5543 1 4,587 17,0 -0,46
15,6800 1 4,134 8,0 -1,15
15,9637 1 10,317 38,0 1,15
16,0178 1 10,349 40,0 1,31
16,0716 2 10,063 38,5 1,71
16,2110 1 4,933 18,0 -0,38
16,2750 1 8,086 30,0 0,54
16,4128 1 2,562 3,0 -1,54
16,4233 1 7,599 29,0 0,46
16,5810 1 6,260 24,0 0,08
16,6333 1 4,251 11,0 -0,92
16,6854 1 10,382 41,0 1,39
16,7477 1 6,985 28,0 0,38
16,7581 1 1,403 2,0 -1,62
16,8615 1 10,933 43,0 1,54
16,9233 1 9,886 37,0 1,08
16,9438 1 3,390 4,0 -1,46
17,2494 1 4,173 9,0 -1,08
17,5205 1 6,519 25,0 0,15
18,8996 1 6,018 23,0 0,00
18,9929 1 5,129 19,0 -0,31
20,5227 1 5,442 20,0 -0,23
20,5924 1 10,333 39,0 1,23
22,7292 1 12,664 44,0 1,62
23,8254 1 9,239 34,0 0,85
23,9491 1 9,801 36,0 1,00
Overall 45 23,0
H = 42,87 DF = 36 P = 0,200
H = 42,88 DF = 36 P = 0,200 (adjusted for ties)
* NOTE * One or more small samples
Kruskal-Wallis Test: ROA versus FDR Kruskal-Wallis Test on ROA
FDR N Median Ave Rank Z
8,0446 3 4,366 12,0 -1,50
8,0652 4 4,251 10,1 -2,05
8,0858 2 4,762 13,8 -1,02
8,1064 2 3,421 11,0 -1,32
43,3086 1 15,257 45,0 1,69
56,7163 1 4,478 16,0 -0,54
57,2429 1 4,587 17,0 -0,46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59,8240 1 6,865 26,0 0,23
62,6298 1 6,018 23,0 0,00
62,8197 1 9,801 36,0 1,00
63,1241 1 6,519 25,0 0,15
63,2665 1 5,442 20,0 -0,23
63,8270 1 8,086 30,0 0,54
64,0593 1 5,129 19,0 -0,31
65,1617 1 10,333 39,0 1,23
66,0378 1 10,317 38,0 1,15
66,1306 1 4,134 8,0 -1,15
66,4498 1 10,349 40,0 1,31
66,4577 1 9,239 34,0 0,85
67,9916 1 6,985 28,0 0,38
68,1488 1 9,167 33,0 0,77
68,6852 1 8,833 31,0 0,62
68,8636 1 9,886 37,0 1,08
71,4220 1 12,664 44,0 1,62
71,6511 1 9,681 35,0 0,92
73,0714 1 2,562 3,0 -1,54
74,0978 1 9,130 32,0 0,69
74,9569 1 4,251 11,0 -0,92
77,2465 1 10,933 43,0 1,54
77,5840 1 10,382 41,0 1,39
79,6957 1 3,390 4,0 -1,46
81,8370 2 9,022 35,5 1,38
84,2269 1 4,173 9,0 -1,08
89,9638 4 5,597 17,8 -0,84
Overall 45 23,0
H = 38,99 DF = 33 P = 0,218
H = 38,99 DF = 33 P = 0,218 (adjusted for ties)
* NOTE * One or more small samples
Kruskal-Wallis Test: ROA versus CSR Kruskal-Wallis Test on ROA
CSR N Median Ave Rank Z
39,7991 2 3,845 5,5 -1,93
40,9596 2 4,131 9,5 -1,49
42,6885 6 5,620 23,5 0,10
44,4091 2 4,347 13,8 -1,02
44,9819 4 5,475 23,8 0,12
45,5547 2 2,823 7,8 -1,68
46,1277 2 5,128 15,0 -0,88
47,2753 1 1,403 2,0 -1,62
48,4266 3 5,129 14,0 -1,23
49,5835 3 4,478 21,0 -0,27
50,7481 1 9,801 36,0 1,00
51,9224 2 6,752 26,5 0,39
54,3096 1 4,251 11,0 -0,92
55,5277 1 6,260 24,0 0,08
75,5277 1 6,911 27,0 0,31
76,7662 1 8,833 31,0 0,62
79,1277 1 8,086 30,0 0,54
79,3188 1 9,130 32,0 0,69
80,5277 1 9,681 35,0 0,92
80,6417 2 9,526 35,0 1,32
81,1087 1 9,239 34,0 0,85
81,3188 1 10,933 43,0 1,54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81,5277 1 10,317 38,0 1,15
81,6417 1 10,382 41,0 1,39
81,7662 1 10,349 40,0 1,31
83,1087 1 12,664 44,0 1,62
Overall 45 23,0
H = 30,27 DF = 25 P = 0,214
H = 30,27 DF = 25 P = 0,214 (adjusted for ties)
* NOTE * One or more small samples
General Regression Analysis: ROA versus CAR Regression Equation
ROA = 5,24229 + 0,0641066 CAR
Coefficients
Term Coef SE Coef T P
Constant 5,24229 0,954711 5,49096 0,000
CAR 0,06411 0,036746 1,74457 0,088
Summary of Model
S = 3,03730 R-Sq = 6,61% R-Sq(adj) = 4,44%
PRESS = 437,870 R-Sq(pred) = -3,09%
Analysis of Variance
Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P
Regression 1 28,077 28,077 28,0772 3,04354 0,0882036
CAR 1 28,077 28,077 28,0772 3,04354 0,0882036
Error 43 396,682 396,682 9,2252
Lack-of-Fit 37 384,934 384,934 10,4036 5,31325 0,0217220
Pure Error 6 11,748 11,748 1,9581
Total 44 424,759
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Obs ROA Fit SE Fit Residual St Resid
33 6,0179 9,19062 1,49300 -3,17274 -1,19952 X
39 7,5987 8,60459 1,17732 -1,00585 -0,35925 X
44 15,2568 7,98627 0,86101 7,27052 2,49614 R
R denotes an observation with a large standardized residual.
X denotes an observation whose X value gives it large leverage.
General Regression Analysis: ROA versus CAR; NPF Regression Equation
ROA = 1,74372 + 0,0627442 CAR + 0,383047 NPF
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Coefficients
Term Coef SE Coef T P
Constant 1,74372 2,15271 0,81001 0,422
CAR 0,06274 0,03583 1,75118 0,087
NPF 0,38305 0,21253 1,80234 0,079
Summary of Model
S = 2,96087 R-Sq = 13,31% R-Sq(adj) = 9,19%
PRESS = 420,667 R-Sq(pred) = 0,96%
Analysis of Variance
Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P
Regression 2 56,555 56,555 28,2777 3,2256 0,0497573
CAR 1 28,077 26,884 26,8844 3,0666 0,0872159
NPF 1 28,478 28,478 28,4782 3,2484 0,0786716
Error 42 368,204 368,204 8,7668
Lack-of-Fit 41 368,068 368,068 8,9773 66,1124 0,0972815
Pure Error 1 0,136 0,136 0,1358
Total 44 424,759
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Obs ROA Fit SE Fit Residual St Resid
22 1,4030 7,68026 0,72133 -6,27723 -2,18592 R
33 6,0179 8,87415 1,46599 -2,85627 -1,11032 X
44 15,2568 8,20967 0,84845 7,04711 2,48426 R
R denotes an observation with a large standardized residual.
X denotes an observation whose X value gives it large leverage.
General Regression Analysis: ROA versus CAR; NPF; NIM Regression Equation
ROA = 1,35842 + 0,0260467 CAR + 0,206647 NPF + 0,194712 NIM
Coefficients
Term Coef SE Coef T P
Constant 1,35842 2,13530 0,63617 0,528
CAR 0,02605 0,04279 0,60877 0,546
NPF 0,20665 0,23945 0,86299 0,393
NIM 0,19471 0,12838 1,51673 0,137
Summary of Model
S = 2,91607 R-Sq = 17,92% R-Sq(adj) = 11,91%
PRESS = 449,318 R-Sq(pred) = -5,78%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Analysis of Variance
Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P
Regression 3 76,117 76,117 25,3724 2,98377 0,042193
CAR 1 28,077 3,151 3,1514 0,37060 0,546035
NPF 1 28,478 6,333 6,3330 0,74476 0,393161
NIM 1 19,562 19,562 19,5619 2,30046 0,137009
Error 41 348,642 348,642 8,5035
Total 44 424,759
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Obs ROA Fit SE Fit Residual St Resid
22 1,4030 7,65231 0,71065 -6,24928 -2,20967 R
44 15,2568 6,49287 1,40694 8,76392 3,43117 R
R denotes an observation with a large standardized residual.
General Regression Analysis: ROA versus CAR; NPF; NIM; FDR Regression Equation
ROA = 1,29648 + 0,0269816 CAR + 0,212223 NPF + 0,199306 NIM - 0,0014073
FDR
Coefficients
Term Coef SE Coef T P
Constant 1,29648 2,51734 0,51502 0,609
CAR 0,02698 0,04749 0,56815 0,573
NPF 0,21222 0,26880 0,78952 0,434
NIM 0,19931 0,16139 1,23493 0,224
FDR -0,00141 0,02931 -0,04802 0,962
Summary of Model
S = 2,95221 R-Sq = 17,92% R-Sq(adj) = 9,72%
PRESS = 471,851 R-Sq(pred) = -11,09%
Analysis of Variance
Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P
Regression 4 76,137 76,137 19,0343 2,18395 0,088221
CAR 1 28,077 2,813 2,8133 0,32279 0,573112
NPF 1 28,478 5,433 5,4328 0,62334 0,434463
NIM 1 19,562 13,292 13,2916 1,52505 0,224062
FDR 1 0,020 0,020 0,0201 0,00231 0,961940
Error 40 348,622 348,622 8,7156
Total 44 424,759
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Obs ROA Fit SE Fit Residual St Resid
22 1,4030 7,62766 0,88381 -6,22463 -2,20981 R
33 6,0179 8,44645 1,73084 -2,42857 -1,01546 X
44 15,2568 6,51176 1,47771 8,74503 3,42169 R
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
R denotes an observation with a large standardized residual.
X denotes an observation whose X value gives it large leverage.
General Regression Analysis: ROA versus CAR; NPF; NIM; FDR; CSR Regression Equation
ROA = -3,54748 + 0,100551 CAR + 0,113192 NPF + 0,0820793 NIM -
0,0364378 FDR
+ 0,13818 CSR
Coefficients
Term Coef SE Coef T P
Constant -3,54748 2,20693 -1,60742 0,116
CAR 0,10055 0,04022 2,50032 0,017
NPF 0,11319 0,21294 0,53157 0,598
NIM 0,08208 0,12942 0,63421 0,530
FDR -0,03644 0,02414 -1,50921 0,139
CSR 0,13818 0,02748 5,02890 0,000
Summary of Model
S = 2,32866 R-Sq = 50,21% R-Sq(adj) = 43,83%
PRESS = 331,585 R-Sq(pred) = 21,94%
Analysis of Variance
Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P
Regression 5 213,276 213,276 42,655 7,8661 0,000034
CAR 1 28,077 33,900 33,900 6,2516 0,016721
NPF 1 28,478 1,532 1,532 0,2826 0,598037
NIM 1 19,562 2,181 2,181 0,4022 0,529645
FDR 1 0,020 12,351 12,351 2,2777 0,139305
CSR 1 137,138 137,138 137,138 25,2899 0,000011
Error 39 211,484 211,484 5,423
Total 44 424,759
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Obs ROA Fit SE Fit Residual St Resid
12 10,3332 5,79705 0,86408 4,53614 2,09772 R
40 10,4462 4,93330 0,99155 5,51286 2,61644 R
44 15,2568 7,34578 1,17734 7,91101 3,93756 R
R denotes an observation with a large standardized residual.
* NOTE * Command canceled.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
top related