pendalaman materi bahasa indonesia sd

Post on 24-Jun-2015

5.395 Views

Category:

Education

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA

DAN BERSASTRA DI SEKOLAH DASAR

1. Hakikat membaca dan menulis, 2. Isi atau pesan pokok wacana lisan monolog dan dialog, 3. Isi atau pesan pokok wacana naratif, 4. Jenis-jenis wacana bahasa Indonesia, 5. Berbagai bentuk dan jenis surat, 6. Unsur-unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, struktur, dan ciri-ciri karya sastra, 7. Langkah-langkah membuat parafrase pusi ke prosa, 8. Menilai prosa, dan9) Apresiasi drama.

A. Pokok-pokok Isi Materi

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar1. Menguasai Substansi dan

metodelogi dasar keilmuan bahasa Indonesia yang medukung.

1.1 Menampilkan keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis).

1.2 Mengkreasikan apresiasi sastra Indonesia.

1.3 Memilih, menata, dan merepresentasi materi ajar bahasa indonesia SD berdasar pemahaman.

1.4 Merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan, dan menilai.

Setelah mengikuti pelatihan peserta PLPG dapat:1. merumuskan hakikat membaca dan menulis secara tepat;2. menemukan isi atau pesan pokok wacana monolog dan dialog dalam kehidupan sehari-hari secara tepat;3. menemukan isi atau pesan pokok dalam wacana naratif secara tepat;4. membandingkan berbagai jenis wacana bahasa Indonesia;6. menyusun berbagai bentuk dan jenis surat;7. menganalisis unsur-unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, struktur, dan ciri-ciri karya sastra;8. menyusun langkah-langkah membuat parafrase pusi ke prosa;9. menilai prosa; dan10. mengapresiasi drama.

C. Tujuan Pembelajaran

D. Uraian Materi

1. Hakikat Membaca

Menurut Tarigan (2008:7), membaca sebagai suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.

Finochiaro dan Bonomo dalam Tarigan (2008:9), secara singkat mengatakan bahwa membaca adalah memetik serta me-mahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis.

Lado masih dalam Tarigan (2008:9) mengartikan membaca sebagai proses memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya.

Wiryodijoyo (1989:1-2) mengungkapkan pengertian membaca sebagai pengucapan kata-kata dan perolehan arti dari barang cetakan. Kegiatan itu melibatkan analisis dan pengorganisasian berbagai keteram-pilan yang kompleks. Termasuk di dalamnya, pelajaran, pemikiran, per-timbangan, perpaduan, pemecahan masalah, yang berarti menimbulkan kejelasan informasi (bagi pembaca).

Membaca merupakan suatu proses yang bersangkut paut dengan bahasa. Bukan itu saja, membaca juga dianggap sebagai kegiatan yang

kompleks dan rumit karena memerlukan beberapa keterampilan khusus.

Kesimpulan Membaca

Menurut Nurhadi (1987:11), tujuan membaca umumnya adalah untuk mendapatkan informasi, memperoleh

pemahaman, memperoleh kesenangan.

Menurut Tarigan (2008:9), tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,

mencakup isi, memahami makna bacaan.

Berdasarkan tujuan membaca yang telah dikemukakan maka manfaat utama dari membaca adalah mendapatkan

informasi minimal sesuai dengan apa yang dibacanya.

Tujuan dan Manfaat Membaca

Jenis-jenis Membaca

Membaca

1. Membaca Nyaring

2. Membaca dalam hati

Membaca Ekstensif

Membaca Intensif

1. Membaca Survei2. Membaca Sekilas3. Membaca Dangkal

1. Membaca Telaah Isi Terbagi Menjadi:

a. membaca telitib.membaca pemahamanc. membaca kritisd. membaca ide-ide2. Membaca telaah

bahasa Terbagi Menjadi:

a. membaca bahasab. membaca sastra

2. Hakikat Menulis

Menurut Tarigan (2008: 21), menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang meng-gambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Webb (1975) dalam Tarigan (2008: 18-19), menulis secara luas merupakan cara berkomunikasi yaitu suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia ingin berkenalan dan berhu-bungan satu sama lain.

Akhadiah, dkk (1994: 2) menyatakan bahwa kita dapat melakukan kegiatan penulisan itu sebagai satu kegiatan tunggal jika yang ditulis ialah sebuah karangan yang sederhana, pendek, dan bahannya sudah siap di kepala (terkonsep).

Kesimpulan

menulis merupakan kegiatan berkomunikasi melalui lambang-lambang grafik (lambang bahasa) untuk menyampai-kan pesan-pesan yang dapat dipahami oleh seseorang (pembaca) dalam berhubunguan antara satu dengan yang lainnya.

Tujuh jenis tujuan menulis menurut Tarigan (2008: 26) sebagai berikut.1. Tujuan penugasaan (assignment purpose)2. Tujuan altruistik (altruistic purpose)3. Tujuan persuasif (persuasive purpose)4. Tujuan penerangan (informational purpose)5. Tujuan pernyataan (self-expressive purpose)6. Tujuan kreatif (creative purpose)7. Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose)

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan tujuan menulis adalah alat komunikasi untuk mencari informasi tidak lang-sung serta mengajarkan berpikir dengan cara tertentu. Dengan demikian manfaat menulis untuk memperoleh informasi, memberikan kesenang-an, dan memberikan keyakinan pada pembaca terhadap suatu gagasan.

Tujuan dan Manfaat Menulis

Berdasarkan tujuan dan manfaat menulis, Salisbury dalam Tarigan (2008: 26-27) membagi jenis-jenis menulis berdasarkan bentuknya sebagai berikut.a. Bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup: penjelasan yang terperinci mengenai proses,batasan, laporan, dan dokumen.b.Bentuk-bentuk subyektif, yang mencakup: otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esai informal, potret/gambaran, dan satire.

Jenis-jenis Menulis

a. Mencatat isi atau pesan pokok-pokok informasi yang disampaikan.b. Menyimpulkan isi atau pesan informasi dengan urutan yang runtun dan mudah dipahami.

Bacalah wacana naratif yang telah dipilih dengan cermat.b. Tentukan ide pokok atau gagasan utama (kata kunci) wacana naratif.c. Menyimpulkan ide pokok atau gagasan utama wacana naratif secara runtun.

Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan Wacana Lisan

Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan Wacana Naratif

Wacana Deskripsi

Deskripsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu verb to describe artinya menguraikan, memerikan, atau melukisakan. Bertujuan memberikan kesan pembaca terhadap objek, gagasan tempat, atau peristiwa yang ingin disampaikan penulis. Ciri dari paragraf deskripsi adalah objek yang diceritakannya digambarkan secara objektif dan terurai dengan rinci.

Pengertian paragraf deskripsi menurut Kosasih (2003: 29), paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.

Wacana Narasi

Narasi merupakan karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis (tempat dan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian. Oleh sebab itu ciri utama dari karangan narasi ialah cerita yang disajikan berdasarkan urutan peristiwa (kronologis).

Kosasih (2003: 28), paragraf narasi adalah paragraf yang mencerita-kan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca se-olah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu.

Macam-macam bentuk surat

a. Surat Pribadi, yaitu surat yang ditulis atas nama pribadi atau perorangan. Fungsinya, bisa ditujukan kepada perorangan atau intansi yang termasuk ke dalam surat pribadi, antara lain surat undangan pernikahan, surat perkenalan, dan surat lamaran.

b. Surat dagang atau niaga adalah surat yang ditulis untuk kepentinga-kepentingan bisnis. Contohnya surat penaran, surat pemintaan, surat penagihan, surat pengiriman barang, dan surat kuasa.

c. Surat dinas, yaitu surat yang menyangkut persoalan-persoalan kedinasan. Surat ini dibuat atas nama suatu intansi, baik pemerintahan maupun swasta, dan ditujukan kepada intansi lain ataupun perorangan. Contohnya surat tugas, surat pengantar, surat keputusan, dan sebagainya.

Unsur Intrinsik dan Esktrinsik Karya Sastra

Unsur intrinsik karya sastra secara umum, sebagai berikut.

Unsur intrinsik karya sastra, meliputi:

 

Tema, Penokohan, Alur (plot), Latar (Setting), Amanat, Sudut pandang, dan

Gaya bahasa

Biografi pengarang dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita, yaitu nilai pendidikan, nilai sosial budaya, nilai

ekonomi, dan nilai politik.

Pengertian Parafrase

• Menurut Kridalaksana (1993:154) parafrase adalah pengungkapan kembali konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama tanpa mengubah maknanya dengan memberi kemungkinan penekanan agak berlainan.

• Menurut Eti Hayati (2007:12) parafrase yaitu penguraian kembali isi sebuah kalimat atau penggalan teks dengan cara menggunakan kata-kata lain yang bermaksud memperjelas isi teks.

Langkah-langkah Menulis Parafrase

a. Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke dalam bentuk prosa.

b. Tambahkan kata-kata atau tanda-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat, penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap isi puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis dalam tanda kurung.

Contoh Menulis parafrase

Kembangkan puisi kedua menjadi parafrase yang lebih luas

Menilai Karya Sastra

Memahami karya sastra dengan memberikan penilaian, semestinya penilaian teks yang dibaca itu adalah penilaian yang memang menganggap layak bagi kesesuaian dengan struktur objek yang kita hadapi. Jadi kita harus menghargai sesuatu sesuai dengan keadaan dirinya, dan harus menilainya dengan cara membandingkan sifat dan fungsinya dengan sifat dan fungsi yang sama. Wellek & Warren (1989: 316-317) mengungkapkan dengan demikian kita harus menilai sastra berdasarkan sifat-sifatnya.

Mengapresiasikan naskah drama berarti memberi-kan penilaian atau menilai sebuah karya sastra dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam terhadap karya ter-sebut. Langkah-langkah menilai naskah drama menurut Somad, dkk (2008: 268) sebagai berikut.a. Membaca naskah drama dengan saksama.b. Mencatat hal-hal penting dan menarik dalam naskah drama tersebut.c. Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.d. Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsur-unsur yang terkandung dalam drama tersebut.e. Membuat simpulan mengenai hasil penelitian.

Mengapresiasi Drama (Naskah Drama)

Akhadiah, Sabarti dan Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.Hayati, E. (2007). ”Model Pembelajaran Parafrase Puisi dengan Menggunakan Pendekatan Kecerdasaan Emosi (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Bandung 2007/2008).” Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.Hidayat, R. Panca Pertiwi. (2006). Teori Apresiasi Prosa Fiksi. Bandung: FKIP UNPAS.Hidayati, R. Panca P. & Rusmianti, Nine. Pengelolan Bahan Pengajaran Sastra Indonesia, Strategi Pembelajaran dan Pengevaluasinya untuk SLTP. Jurnal Kependidikan Metalogika. MIPA (ISSN 1410-6698). FKIP UNPAS.Kosasih. (2003). Ketatabahasaan dan Kesastraaan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.Nurhadi. (2008). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo.Rahim, Farida. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.Somad, Adi Abdul & Aminudin, Yudi Irawan. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis: sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.Tarigan, Henry Guntur. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.Wellek, Rene & Warren, Austin. (1989). Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia. Wiryodijoyo, Suwaryo. 1989. Membaca: Strategi, Pengantar, dan Tekniknya. Jakarta: Depdikbud. http://www.puisikita.co.cc/

Daftar Pustaka

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DI SEKOLAH DASAR

1. Karakteristik perkembangan bahasa anak SD2. Memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD3.Memilih materi ajar aspek menulis di kelas tinggi SD.

A. Pokok-pokok Isi Materi

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar1. Menguasai Substansi dan

metodelogi dasar keilmuan bahasa Indonesia yang medukung.

1.1 Menampilkan keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis).

1.2 Mengkreasikan apresiasi sastra Indonesia.

1.3 Memilih, menata, dan merepresentasi materi ajar bahasa indonesia SD berdasar pemahaman.

1.4 Merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan, dan menilai.

Setelah mengikuti pelatihan peserta PLPG dapat:1. menganalisis karakteristik perkembangan bahasa usia anak

SD secara tepat;2. memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD secara tepat; dan3.memilih materi ajar aspek menulis di kelas tinggi SD secara tepat. 

C. Tujuan Pembelajaran

D. Uraian MateriMenganalisis karakteristik

perkembangan bahasa usia anak SD

Menurut Tarigan (2011: 28), perkembangan bahasa pada anak-anak sekolah dasar dibagi atas:a. Sekolah dasar awal (early elemerntary) usia 6-8 tahunb.  Sekolah dasar pertengahan (middle elementary) usia 8- 10 tahunc.  Sekolah dasar akhir (upper elementary) usia 10-12 tahun

Menurut Tarigan (2008: 30-31), karakteristik perkembangan bahasa anak usia SD dinyatakan sebagai berikut.a. Mengenai kosakatab. Mengenai struktur kalimatc. Mengenai jenis katad. Mengenai tataran linguistik e. Mengenai keterampilan berbahasaf. Mengenai makna kata, pemahaman.

Menurut Semiawan (2008: 49) bahwa perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang menjadi karakteris-tik dari aspek perkembangan yang lain, karena memperlihatkan aspek belajar pada satu pihak, dan aspek tumbuh pada pihak lain. Dengan demikian perkembangan bahasa anak mempengaruhi perkembangan intelektual (kognitif), perkembangan emosional (afektif), dan perkembangan motorik (psikomotorik).

Memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD dan aspek menulis di kelas tinggi SD

Materi pelajaran berada dalam lingkup isi kurikulum. Karena itu,pemilihan materi pelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran(kriteria) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studibersangkutan.

Menurut Harjanto (2006: 222-224), ada 7 kriteria pemilihan materi pelajaran, yaitu:1. kriteria tujuan instruksional,2. materi pelajar supaya terjabar,3. relevan dengan kebutuhan siswa,4. kesesuaian dengan kondisi masyarakat,5. materi pelajaran mengandung segi-segi etik,6. materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis, dan7. materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli, dan masyarakat.

Iskandarwassid dan Sunendar (2008: 219-220) bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran, yaitu:1. materi pelajaran hendaknya sesuai dengan kurikulum sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan intruksional,2. materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan dan perkembangan peserta didik pada umumnya,3. materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan, dan4. materi pelajaran handaknya mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.

KesimpulanBerdasarkan pendapat di atas, menunjukan bahwa

materi dan bahan pengajaran hendaknya ditetapkan berdasarkan rujukan pada tujuan-tujuan intruksional yang ingin dicapai. Materi yang diberikan bermakna bagi para

peserta didik, dan merupakan bahan yang betul-betul penting, baik dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun

fungsinya untuk mempelajari bahan berikutnya. Dengan demikian guru hendaknya mampu mempertimbangkan

materi membaca dan menulis, baik di kelas rendah maupun di kelas tinggi yang sesuai dengan tingkat perkembangan

anak dan kurikulum.

Harjanto. (2006). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.Iskandarwassid dan Dadang Suhendar. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda Karya. Semiawan, Conny R. (2008). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Daftar Pustaka

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BAHASA DAN

SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

1. Memilih berbagai metode pembelajaran menulis permulaan2.Merancang kegiatan menulis di kelas tinggi SD3.Perencanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia4. Silabus dan RPP5. Pengembangan bahan ajar6. Pengembangan lembar kerja siswa7. Pengembangan media pembelajaran8. Pengembangan sistem evaluasi.

A. Pokok-pokok Isi Materi

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar1. Menguasai Substansi dan

metodelogi dasar keilmuan bahasa Indonesia yang medukung.

1.1 Menampilkan keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis).

1.2 Mengkreasikan apresiasi sastra Indonesia.

1.3 Memilih, menata, dan merepresentasi materi ajar bahasa indonesia SD berdasar pemahaman.

1.4 Merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan, dan menilai.

Setelah mengikuti pelatihan peserta PLPG dapat:1. memilih berbagai metode pembelajaran menulis permulaan secara tepat;2. merancang kegiatan menulis di kelas tinggi SD secara tepat;3. perencanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia;4. membuat silabus dan RPP secara tepat;5. membuat pengembangan bahan ajar secara tepat;6. mengembangan lembar kerja siswa secara tepat; 7. mengembangan media pembelajaran secara tepat; dan8. Pengembangan Sistem Evaluasi.

C. Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran menulis pemulaan yang baik dapat dilakukan dengan latihan secara intensif dan menyenangkan, langkah-langkah menerapkan metode menulis yang menyenangkan sebagai berikut. 1. Sebelum anak berlatih membuat garis, sebaiknya dilatih cara memegang alat tulis dengan baik dan benar sehingga goresan dapat dilakukan dengan tekaan

yang sedang. Sebab, cara memegang alat yang salah akan berpengaruh terhadap kecepatan dan keindahan tulisan.2. Untuk menghilangkan keraguan anak dibantu dengan ekspresi suara yang dilakukan secara bersamaan dengan goresan alat tulis. Untuk membuat garis lurus (tegak miring, dan mendatar) disertai dengan suara: sst sst sst; dan untuk membuat garis lengkung hung. . .tiung tiung. (Ekspresi suara hendaknya disesuaikan dengan dialek daerah masing-masing yang dianggap cocok. Untuk yang berbahasa Inggris, Jerman, ekspresi suara untuk garis lurus seperti zing ... zing . . .zing ... dan untuk garis lengkung seperti: miow ... miow ... miow...)

Memilih Berbagai Metode Pembelajaran Menulis Permulaan

3. Setelah anak berlatih membuat semua bentuk garis, otot jarinya menjadi lentur, kemudian diperkenalkan dengan berlatih menulis bentuk huruf cetak besar. Menulis/merangkai huruf dan membaca suku kata huruf cetak kecil dengan cara menyalin. Selanjutnya berlatih menulis, membaca dan menyalin huruf sambung.4. Suasana belajar dan kreatifitas pengajar yang menyenangkan akan sangat membantu mempercepat anak belajar menulis ataupun meng-gambar. Penggunaan alat bantu seperti berbagai bentuk huruf dan gambar tempel yang menarik akan membantu proses belajar.

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran menulis permulaan yang menyenangkan, berikut contoh langkah-langkah pembelajaran menulis permulaan yang dapat digunakan pada kelas 1 semester 1 SD, sebagai berikut.a. menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf.b. menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf .c. mencontoh huruf, kata, atau kalimat sederhana dari buku atau papan tulis dengan benar .d. melengkapi kalimat yang belum selesai berdasarkan gambar.e. menyalin puisi anak sederhana dengan huruf lepas.

Contoh Metode Menulis Permulaan

Garis Lurus Tegak

Garis Lurus Mendatar

Contoh Metode Menulis Permulaan

Garis Lurus Miring

Garis Cembung

Contoh Metode Menulis Permulaan

Garis Cekung

Menulis Tegak Bersambung

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz (?!-+:=)  1234567890

Kucing dapat memanjat pohon.Kucing dapat memanjat pohon. Putri kini berusia satu tahun.Putri kini berusia satu tahun. Aku memiliki dua ekor kelinci.Aku memiliki dua ekor kelinci.

Kegiatan menulis di kelas rendah maupun di kelas tinggi dapat dirancang dengan memperhatikan materi pokok pembelajaran. Adapun gambaran secara jelas mengenai rancangan pembelajaran

menulis di kelas rendah maupun dikelas tinggi dapat dituangkan dalam silabus dan RPP

Perencanaan

Pembelajaran

Contoh dan Pengembangan Silabus dan RPP dapat Dilihat pada Modul III butir 4

 

Silabus dan RPP

Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran

dan sebagai alat bantu guru dalam mengajar di kelas. Untuk menyampaikan bahan ajar secara tepat dan efektif

guru hendaknya menyiapkan media pengajaran yang sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaikan.

 

Bahan Ajar

Media pengajaran merupakan sebuah alat perantara yang bertujuan untuk menyampaikan pesan agar penerima

pesan dapat lebih memaknai informasi yang disampaikan. Da-lam mengembangkan media pengajaran guru harus

memperhatikan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan gaya pembelajaran siswa sehingga media pengajaran

yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa.

 

Media Pembelajaran

Penilaian (evaluasi) terhadap pembelajaran sesuai dengan tujuan penca-paian yang diinginkan, karena penilaian atau

evaluasi merupakan suatu proses pengumpulan, menganalisa dan menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.

 

Penilaian/Evaluasi

Abdulhak, Ishak dan Wina Sanjaya. (1995). Media Pendidikan. Bandung: Pusat Pelayanan dan Pengembangan Media Pendidikan IKIP Bandung.Arifin, E. Zaenal. (1996). Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas. Jakarta: Akapres.Hadley, Alice Omaggio. (2000). Teaching Language in Context. Singapore:

Albert Complex.Nurgiyantoro, Burhan. (2009). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. (2006). Jakarta: Badan Pendidikan Standar Nasional Pendidikan.Stiggins, R. J. (1994). Student-centere classroom assessment. New York : MacmillanSulaeman, Dadang. (1988). Teknologi/Metodologi Pengajaran. Jakarta: Dep. P

& K.Dirjen Dikti.Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa: Bandung.

Daftar Pustaka

TERIMA KASIH

top related