penanganan nyeri dm elisa(1)

Post on 13-Dec-2015

24 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

nyeri neuropati DM

TRANSCRIPT

Neuropati Diabetikum Diabetes Melitus adalah penyebab umum

gangguan saraf tepi

Sekitar 60-70% pasien dengan diabetes mengalami gangguan saraf tepi dengan derajat ringan hingga berat

Pada studi kohort berbasis populasi : 60 % DM tipe 1 neuropati.

50 % DM tipe 2 neuropati.

Di Amerika Serikat lebih dari 60% amputasi non traumatik pada ekstremitas bawah terjadi pada pasien dengan diabetes

Neuropati Diabetikum Poli Saraf Tepi 38% dirujuk dengan

polineuropati DM 64% mengalami polineuropati campuran

36 % mengalami polineuropati sensorik

Faktor Resiko Kontrol Gula Darah Durasi Penyakit Kerusakan pada pembuluh darah Kerusakan mekanik pada serabut saraf Gaya Hidup

MerokokKonsumsi alkohol

Klasifikasi Neuropati Diabetikum

Kronik diabetik polineuropatiNeuropati campuran sensorik-autonom-

motorikPredominan salah satu komponen diatas

Akut diabetik polineuropati Diabetik mononeuropati dan radikulopati Neuropati entrapment yang

berhubungan dengan diabetes

Gambaran Neuropati Diabetikum1. Neuropati Perifer/ Neuropati Distal Simetrik/ Neuropati Sensorimotor

Tipe diabetik neuropati terseringGejala: rasa nyeri, baal, kesemutan

pada ujung jari kaki, kaki, tungkai bawah, tangan, lengan

insensitif terhadap nyeri dan suhuGangguan keseimbangan dan

koordinasiKelemahan otot, hilangnya refleks

2.Neuropati autonomGejala:

○ Hypoglycemia unawareness○ Ketidakmampuan tubuh mengatur tekanan

darah dan irama jantungtekanan darah turun setelah duduk atau berdiri pusing bergoyang atau pinsan

○ Sistem pencernaan gastroparesis, konstipasi, diare

○ Turunnya sekresi kelenjar keringat○ Traktus urinarius inkontinensia uri dan alvi○ Gangguan ereksi, ejakulasi

3.Neuropati Proximal/ Neuropati Pleksus Lumbosakral/Neuropati Femoral

nyeri pada bagian pinggang, bokong, paha yang terlokalisasi dan dapat menyebabkan kelemahan tungkai.

4. Neuropati Fokal: kelemahan pada salah satu kelompok saraf, menyebabkan kelemahan atau nyeriPasien dengan diabetes lebih sering terjadi kompresi saraf, salah satu tersering adalah sindrom terowongan karpal.

Tanda Neuropati Diabetik

Patogenesis Neuropati Diabetik Hiperglikemia merupakan mekanisme

utamaPolyol pathwayAdvance glycation end products (AGEs)

Iskemia sekunder Gangguan mekanisme perbaikan serabut

saraf

Hiperglikemia

kadar glukosa intrasel saraf

kejenuhan jalur glikolitik normal

Jalur pintas poliol

fruktosa & sorbitol

kotranspoter mioinositol saraf aktivitas Na+/K+-ATPase membran sel

gangguan transport aksonal kerusakan struktur saraf

potensial aksi yang abnormal

aldose reductase sorbitol dehydrogenase

aktivitas protein kinase C

kerusakan vaskuler (mikroangiopati)

Gejala polineuropati diabetik

○ Hipestesi pada ujung-ujung jari kaki dan tangan (stocking gloves hipestesia)

○ Nyeri dengan derajat yang bervariasi dari mulai ringan hingga berat dapat muncul alodinia (menjadi sangat sensitif hanya dengan raba halus)

○ Kelemahan otot○ Hipotensi postural○ Irama jantung tidak teratur○ Disfungsi ereksi○ Muntah atau diare

Bagaimana mendiagnosis ?

Gejala : kram otot, parastesia, hipestesia, nyeri, muntah, diare, gangguan kontrol berkemih, disfungsi seksual

Pemeriksaan neurofisiologi :Kecepatan Hantar Saraf (Motorik dan Sensorik)Pemeriksaan Saraf Autonom (SSRSympathetic

Skin Response)

Kriteria diagnosis polineuropati diabetik adalah sebagai berikut: Pasien didiagnosis diabetes melitus berdasarkan kriteria

dari American Diabetes Association (didapatkan gula darah puasa ≥ 126 mg/dl dalam dua kali pengukuran).

Diabetes melitus menyebabkan keadaan hiperglikemia kronik yang lama, yang disebabkan oleh keadaan yang tidak terdeteksi untuk jangka waktu lama.

Pasien menunjukkan gejala polineuropati sensorik distal simetris dari ekstremitas bawah.

Penyebab polineuropati lainnya telah disingkirkan. Terdapat bukti adanya retinopati diabetik, nefropati

diabetik, atau keduanya.

Evaluasi Pemeriksaaan Neurofisiologi

(EMG,KHS,Autonomic)Pemeriksaan yang paling sensitif, reliabel dan

reproduktif untuk menilai fungsi sarafAbnormalitas KHS dapat ditemukan sebelum

gejala klinis timbul

Staging ( Dyck, Llewelyn dkk.)

N0 : Tidak terdapat bukti objektif adanya polineuropati

N1a : neuropati asimtomatik dengan kelainan

KHS paling sedikit di 2 saraf. N1b : Kelainan KHS ditambah temuan kelainan

pada pemeriksaan neurologis. N2a : Neuropati DM simptomatik yang ringan:ada

gejala sensorik, motorik atau otonom; pasien masih dapat berjalan dengan tumit.

N2b : N2a ditambah tidak mampu berjalan dengan tumit.

N3 : Polineuropati dengan disabilitas (kecacatan).

Tatalakasana polineuropati diabetik

Kontrol glukosa 10 tahun follow up (n = 1441) Hba1C < 6

penurunan angka neuropati 60%

Managemen nyeriTricyclic antidepressants

Topical creamsAnticonvulsan

Perawatan Kaki

Painfull Diabetic Neuropathy

O'Connor AB, Dworkin RH. Evidence-based treatment of chronic neuropathic pain using nonopoid pharmacotherapy. Continuum: Lifelong Learning in Neurology, Oct. 2009, 72-73.

TERIMA KASIH

top related