pemicu 2 neurosains

Post on 23-Jun-2015

451 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kelompok 5

Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Bengkulu

Kelompok 5

Fasilitator : dr.Wahyu sudarsono MPHKetua : Agus Amin SSekretaris : Bayu PratamaAnggota :Achmad Perwira Kevin Anita Sari Putri

Budiman Ade Satria Istika Dora Febriyanti Soraya ST Diarma Yuri Hope Reza Rahmadinata

Pemicu 2

@ pasien ♂ 56 tahun : lumpuh pada kaki dan tangan kirinya mulut pasien tertarik ke sisi kiri 2 mata disebelah kanan tidak dapat dipejamkan, refleks biceps & refleks patella positif.

terminologi

LumpuhRefleksBicepsPatella

Kata kunci

Lumpuh pada kaki & tangan kiriMulut tertarik kekiriMata sebelah kanan tidak dapat

dipejamkanRefleks biceps & refleks patella

+

probelm

Gangguan impuls saraf pada jaras desendens

Analisis masalah

A.Jaras desendensB.Gangguan impuls saraf C.Pemeriksaan gangguan jaras desendens

hipotesis

Gangguan impuls saraf pada jaras desendens menyebabkan

kelumpuhan sebelah

Pertanyaan

A.Jaras desendens-Apa yang dimaksud dengan jaras desendens?-Jelaskan klasifikasi pada jaras desendens !-Apa anatomi pada jaras desendens?-Apa fisiologi dari jaras desendens?-Bagaimana perjalanan impuls pada jaras desendens?

B.Gangguan impuls saraf

-0Bagaimana mekanisme impuls yang tidak noramal pada jaras desendens yang menyebabkan kelumpuhan sebelah?

C. Pemeriksaan gangguan jaras desendens

-Apa macam-macam pemeriksaan gangguan pada jaras desendens?-Jelaskan Prinsip dengan macam-macam pemeriksaan tersebut !

Jaras desendens

‘’Jaras yang membawa infomasi dari SSP SST’’

Klasifikasi jaras Descendens

• Traktus CcorticospinalisMuncul sebagai sel piramidal yang terletak

di lapisan kelima korteks cerebri,sekitar sepertiga serabut ini berasal dari korteks motorik primer(area 4),sepertiga dari korteks motorik skunder(area 6) dan sepertiga dari lobus parietalis(area 3,1 dan 2)

• Traktus reticulospinalis

Lanjutan

• Traktus reticulospinalisTraktus ini mepengaruhi gerakan volunter

dan aktivitas refleks.traktus ini juga dapat membuat hipotalamus dapat mengaturaliran simpatis dan aliran para simpatis dari daerah sacralis.

• Traktus tectospinalis Serabut ini berkaitan dengan gerakan

refleks postural sebagai respons terhadap stimuls visual

Lanjutan….

• Traktus RubrospinalisMelalui jaras ini cortex cerebri dan cerebllum

dapat mempengaruhi aktivitas neuron motorik alfa dan gamma medula spinalis.

• Traktus vestibulosspinalisTerletak di dalam pons dan medulla

oblongata di bawah lantai ventriculus quartus.melalaui traktus ini telinga dalam cerebllum memfasilitasi aktivitas otot ekstensor dan menghambat aktivitas otot flexor untuk menjaga keseimbangan.

Lanjutan

• Traktus OlivospinalaisTraktus ini masih di ragukan keberadaannya.• Traktus Intersegmentalis / facikulus

propriusFungsi jaras ini untuk membuat interkoneksi

neuron-neuron di berbagai tingkat segmental dan terutama penting untuk refleks spinal intersegmental.

Anatomi Jaras Descendens

Corticospinal Pathways Corticospinal

Corticospinal Pathways

Rubrospinal Tract

Reticulospinal Pathway

Tectospinal Pathways

Fisiologi Jaras Desenden

• Jaras desenden digolongkan menjadi dua bagian besar, yakni jaras kortikospinal (atau piramidal), dan jaras ekstrapiramidal ( sistem multineuron)

Jaras Kortikospinal

• Fungsi: Menghantarkan impuls terutama untuk gerakan disadari (voluntary) dan gerakan dilatih(skilled movements)

• Bermula dari akson sel-sel piramidal yang terletak di lapis kelima korteks serebri.

• Dua pertiga total serabut yang membentuk jaras kortikospinal berasal dari girus presentral, sisanya berasal dari girus postsentral.

• Jaras ini terus melalui batang otak, dan di daerah ventral medulla oblongata membentuk tonjolan yang disebut piramid

Jaras kortikospinal

Jaras desenden : traktus kortico-spinal = traktus piramidal)---

persarafan motorik otot skelet

Jaras ekstrapiramidal

• Fungsi: Mengatur postur tubuh keseluruhan yang melibatkan gerakan involunter kelompok otot-otot besar dibadan dan tungkai

• Jaras ini merupakan jaras kortikonuklear (kortikobulbar), yang merupakan percabangan di daerah setinggi mesensefalon

• Penghubung terakhir di jalur multineuron adalah batang otak, terutama formasio retikularis yang dipengaruhi oleh daerah-daerah motorik korteks, serebelum, dan nukleus basal.

• Daerah korteks motorik tsb saling berkaitan dengan talamus serta daerah-daerah pramotorik dan motorik suplementer

Jaras desenden:Traktus kortiko-bulbar---inervasi inti-inti saraf otak

Jaras kortikonuklear (kortikobulbar) dan nukleus yang berkorespondensi

Mekanisme kelumpuhan sebelah seperti pada pemicu

Kelumpuhan yang ada pemicu tersebut lebih dikenal sebagai sindrom hemiplegia alternan

mekanisme sindrom tersebut tersebut pada pemicu terbagi m,enjadi tiga macam.

• Hemiplegia alternans di mesensefalon Bilamamana hemilesi dibatang otak

menduduki pedenkulus serebri ditingkat mesensefalon. n.okulomotorius yg hendak meninggalkan mesensefalon melalui permukaan ventral melintasi daerah lesi.

Hemiplegia alternans di pons Disebabkan lesi vaskuler unilateral yang

kemudian dibagi menjadi: 1. lesi paramedian akibat penyumbatan salah

satu cabang dari rami perforantes medialis a basilaris.

2. lesi lateral→kawasan pendarahan cabang sirkumferon yang pendek

3.Lesi ditagmentum bagian rostral pons akibat penyumbatan a.serebli superior

4.Lesi ditagmentum bagian kaudal pons→kawasan pendarahan cabang sirkumferens yang panjang.

• Sindrom Hemiplegia akibat lesi di medula oblongata

Bagian paramedian medula oblongata diperdarahi oleh cabang a vertebralis, bagian lateralnya mendapat vaskularisasi a.serebli inferior posterior, sedang bagian dorsalnya oleh a.spinalis posterior dan a.serebli inferior posterior.

Lesi unilateral yang menghasilkan hemiplegia alternans sudah jelas harus menduduki kawasan piramis sesisi harus dilintasi oleh radiks nervus hipoglasus. Maka dari itu kelumpuhan UMN yang terjadi melanda belahan tubuh kontralateral yang berada dibawah tingkat leher dan diiringi kelumpuhan UMN pada belahan lidah disisi ipsilateral

Pemeriksaan Refleks (Fisik)

•Refleks Gabella : Pukulan singkat pada daerah sekitar supraorbitalis mengakibatkan kontraksi singkat kedua otot orbikularis okuli.

•Refleks Rahang Bawah : dengan membuka sedikit mulut dam telunjuk pemeriksa ditempatkan melintang di dagu.

•Refleks Bisep : dengan memegang lengan pasien yang disemifleksikan sambil menempatkan ibu jari diatas tendon otot biseps. Ibu jari diketok.

•Refleks Triseps : dengan memegang lengan bawah pasien yang difleksikan setengah. Setelah itu pada tendon insersi m.triseps, yang berada sedikit diatas olekranon

Lanjutan…

• Refleks Ulna : Lengan bawah disemifleksi dan semipronasi. Kemudian diketok pada prosesus stilodeus dan ulna.

• Refleks fleksor jari-jari : Tangan pasien yang ditumpukan pada dasar yang agak keras disupinasikan dan jari-jari difleksikan sedikit. Telunjuk pemeriksa ditempatkan menyilang pada permukaan volar falang jari-jari. Kemudian telunjuk pemeriksa diketok

• Refleks kuadriseps femoris ( tendon lutut, refleks patella) : Tungkai difleksikan dan digantungkan, kemudian diketok pada tendon muskulus kuadriseps femoris, dibawah atau diatas patella.

Tingkat Jawaban Refleks

• - = Tidak ada refleks sama sekali• +- = kurang jawaban atau lemah• + = jawaban normal• ++ = jawaban berlebihan, refleks

meningkat

Pemeriksaan Penunjang (Radiologis)

• CT dan MRI dan Medulla Spinalis• Mielografi

Prinsip pencitraan pada sistem saraf

Memberikan gambaran anatomi bagian tubuh tertentu dan kelainan-kelainan yang berhubungan, dengan modalitas pencitraan sebagai berikut :- Skull X-ray- CT scan- MRI- PET

summary

Klasifikasi jaras Descendens :Traktus CcorticospinalisTraktus reticulospinalisTraktus reticulospinalisTraktus tectospinalis Traktus RubrospinalisTraktus vestibulosspinalisTraktus OlivospinalaisTraktus Intersegmentalis / facikulus propriusAnatomi Jaras Descendens :Corticospinal Pathways CorticospinalCorticospinal PathwaysRubrospinal TractReticulospinal PathwayTectospinal PathwaysVestibulospinal Pathways

Lanjutan ….Fisiologi Jaras Desenden :Jaras desenden digolongkan menjadi 2: jaras kortikospinal (atau piramidal), dan jaras ekstrapiramidal ( sistem multineuron)mekanisme sindrom tersebut pada pemicu terbagi m,enjadi tiga macam:Hemiplegia alternans di mesensefalon Hemiplegia alternans di pons Sindrom Hemiplegia akibat lesi di medula oblongata Pemeriksaan gangguan pada jaras desendens :1.Pemeriksaan Refleks (Fisik)2.Prinsip pencitraan pada sistem saraf

referensi

Richard S.snell.2007.neuroanatomi klinik.ed.5.penerbit buku kedokteran :EGC:jakarta hal : 171-172

Budiman Gregory.2009.basic neuroanatomical pathways.balai penerbit FKUI:jakarta.hal 14-15

Sidharta priguna.2010.kedokteran neurologi.dian rakyat : jakarta.

pertanyaan

Sesion 1Bagus : mengapa refleks bisa berlebihan ex: +++ ?Redo : indikator pemeriksaan refleks?Heni : apa yang menyebabkan signal ada yang menyilang dan ada yang tidak menyilang ?Penyebab signal sampai ke korteks apa ada yang mengontrol...!!!Season 2Auli : disebutkan bahwa +++ pada pemicu,....bagaimana klarifikasinya pada slide???Mery : mekanisme jaras piramidal dan ekstra piramidal?Willy : ingin mengklarifikasi dari jaras desendens...

Terima kasih

top related