pemetaan resiko bermacam bahaya lingkungan … · pemetaan resiko bermacam bahaya lingkungan ......
Post on 04-Mar-2019
264 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1er avril 2010
PEMETAAN RESIKO BERMACAM BAHAYA LINGKUNGAN(MULTI RISK HAZARD MAPPING)
DI KELURAHAN KAMPUNG MELAYU, CIPINANG BESAR UTARA DAN PENJARINGAN PROPINSI DKI JAKARTA
(complement slides)
oleh : Eka Rianta S.Database and Mapping Officer ACF
1er avril 2010 2
KELAS BAHAYA BANJIR
Sumber : Analisis data sekunder
Tabel 13. Kelas dan Kriteria Penilaian Bahaya Banjir.
Kriteria Potensi banjir (Bahaya)
Kampung Melayu Cipinang BesarUtara
Penjaringan
Ketinggian (-1) – 1 m dari muka air sungai
Ketinggian 0 - 1 m dari muka air
sungai
Ketinggian (-1) – 0 m dari muka air
laut
Sangat Tinggi 5
Ketinggian (1 – 3 m) dari muka air sungai
Ketinggian 1 – 2 m dari muka air
sungai
Ketinggian 0 – ½ m dari muka air laut
Tinggi 4
Ketinggian (3 – 5 m) dari muka air sungai
Ketinggian 2 – 3 m dari muka air
sungai
Ketinggian ½ - 1 ½m dari muka air
laut
Sedang 3
Ketinggian (5 – 7 m) dari muka air sungai
Ketinggian 3 – 4 m dari muka air
sungai
Ketinggian 1 ½ - 2 m dari muka air
laut
Rendah 2
Ketinggian > 7 m dari muka air sungai
Ketinggian > 4 m dari muka air
sungai
Ketinggian > 2 m dari muka air laut
SangatRendah
1
TingkatBahaya Banjir
Harkat
1er avril 2010 3
PARAMETER DAERAH HEMPASAN AIR SUNGAI
Tabel 2. Kelas dan Kriteria Daerah Hempasan Air Sungai untuk Bencana Banjir
Daerah Hempasan Kriteria Tambahan harkat
Di dalam daerahhempasan air sungai
Daerah di dalam area kelokan (meander) sungai
2
Di luar daerahhempasan air sungai
Daerah di luar area kelokan (meander) sungai
1
Sumber : Analisis DataKeterangan : Semakin besar Harkat semakin besar pengaruh Kriteria Daerah Hempasan
terhadap terjadinya Banjir
1er avril 2010 4
PARAMETER TANGGUL PERMANEN
Tabel 3. Kelas dan Kriteria Tanggul Permanen untuk Bencana Banjir
Keberadaan Tanggul Kriteria Tambahan harkat
Daerah dipinggir sungai atau di dalamdaerah hempasan air sungai yang TIDAK
dilindungi oleh tanggul permanen atauhanya dilindungi tanggul SEMENTARA
Daerah di dalam area kelokan (meander)
sungai
-1
Daerah dipinggir sungai atau di dalamdaerah hempasan air sungai yang dilindungi
oleh tanggul permanen
Daerah di luar area kelokan (meander)
sungai
-2
Sumber : Analisis DataKeterangan : Semakin besar Harkat semakin besar pengaruh Kriteria Keberadaan Tanggul
terhadap terjadinya Banjir
1er avril 2010 5
PARAMETER INSTALASI POMPA AIR
Tabel 4. Kelas dan Kriteria Instalasi Pompa Air untuk Bencana Banjir
Keberadaan Pompa Air harkat
Daerah yang tidak tercakup oleh wilayah kerja dariPompa Air permanen
-1
Daerah yang tercakup oleh wilayah kerja dariPompa Air permanen
-2
Sumber : Analisis DataKeterangan : Semakin besar Harkat semakin besar pengaruh Kriteria Pompa Air terhadap
terjadinya Banjir
1er avril 2010 6
PARAMETER BAHAN/KUALITAS BANGUNAN
Tabel 5. Kelas dan Kriteria Bahan/Kualitas Bangunan untuk Bencana Banjir
Bahan/Kualitas bangunan Ukuranbangunan
Tata letak/Pola Harkat
Kayu, semen kualitas rendah, atap genting kualitas rendah
atau asbes
Kecil(< 50 m2)
Miring/ tidak teratur / tidak seragam
3
Semen kualitas sedang, sedikit beton, atap genting
biasa atau asbes
Sedang(50 – 100
m2)
Agak miring/ semi teratur / kurang
seragam
2
Beton / kualitas baik, atap genting kualitas baik (beton)
Besar(>100 m2)
Sejajar/ teratur / Seragam
1
Bukan Bangunan (Non Building)
- - 0
Sumber : Fatkhurohman, 1984 dengan modifikasi untuk Kota Jakarta.Keterangan : Semakin besar Harkat semakin besar Pengaruh Kriteria Bahan/Kualitas Bangunan
terhadap terjadinya Banjir atau semakin RENTAN terhadap banjir
1er avril 2010 7
PARAMETER PENGGUNAAN LAHAN
Jenis Penggunaan Lahan Kerentanan Harkat
Permukiman, Hunian Bertingkat (Ruko,
Apartemen, Rusun), Pompa Bensin, Gudang, Pabrik,
Pasar, Perkantoran
Sangat Rentan dan mengandungresiko tinggi
4
Sarana transportasi, Taman, Daerah Hijau
Tidak Rentan dan resiko rendah 1
Sungai/Kali, Waduk, Situ Tidak dapat terbakar 0
Tabel 1. Kelas dan Kriteria Penggunaan lahan dalam Kaitan Bencana Kebakaran
Sumber : Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta, 2006. dengan analisis.Keterangan : Semakin besar Harkat semakin besar pengaruh Kriteria jenis Penggunaan Lahan
terhadap terjadinya Kebakaran
1er avril 2010 8
PARAMETER KEPADATAN BANGUNAN
Tabel 6. Kelas dan Kriteria Kepadatan Bangunan untuk Bahaya Kebakaran
(%) KepadatanBangunan
Kepadatan Jarak Rata-rata antar bangunan
harkat
> 75 % Tinggi (rapat) < 1 m 350 – 75 % Sedang (agak
rapat)1 – 3 m 2
< 50 % rendah > 3 m 1Bukan Bangunan(Non bangunan)
- - 0
Sumber : Ditjen Cipta Karya Pekerja Umum (1979) dengan perubahan.Keterangan : Semakin besar Harkat semakin besar pengaruh Kriteria Kepadatan Bangunan
terhadap terjadinya Kebakaran.
1er avril 2010 9
PARAMETER BAHAN/KUALITAS BANGUNAN
Tabel 7. Kelas dan Kriteria Bahan/Kualitas bangunan untuk Bencana Kebakaran
Sumber : Fatkhurohman, 1984 dengan modifikasi untuk Kota Jakarta.Keterangan : Semakin besar Harkat semakin besar pengaruh Kriteria Bahan / Kualitas
Bangunan terhadap terjadinya Kebakaran.
Bahan/Kualitas bangunan Ukuranbangunan
Tata letak/Pola Harkat
Kayu, semen kualitas rendah, atap genting kualitas
rendah atau asbes
Kecil(< 50 m2)
Miring/ tidak teratur / tidak seragam
3
Semen kualitas sedang, sedikit beton, atap genting
biasa atau asbes
Sedang(50 – 100
m2)
Agak miring/ semi teratur / kurang
seragam
2
Beton / kualitas baik, atap genting kualitas baik (beton)
Besar(>100 m2)
Sejajar/ teratur / Seragam
1
Bukan Bangunan (Non Building)
- - 0
1er avril 2010 10
PARAMETER LEBAR JALAN MASUK
Tabel 8. Kelas dan Kriteria Lebar Jalan masuk untuk Bahaya Kebakaran
Buffer Jarak dari Jalan yang memiliki lebar >
3,5m
Akses ke sasaran harkat
> 100 m Mobil Pemadam tidak bisa masuk dandi luar jangkauan ( >100 m ) selang
maks. pemadam kebakaran
-1
25 m – 100 m Mobil Pemadam tidak bisa masuk, namun dapat menggunakan selang yang
bersambungan
-2
< 25 m Mobil Pemadam bisa masuk dengan hanya menggunakan 1 selang saja
-3
Sumber : Dinas pemadam Kebakaran DKI Jakarta, 2006. dengan analisis.Keterangan : Semakin besar Harkat semakin besar pengaruh Kriteria Lebar Jalan Masuk
terhadap terjadinya Kebakaran.
1er avril 2010 11
PARAMETER SUMBER AIR PEMADAMAN
Tabel 9. Kelas dan Kriteria Sumber Air untuk Mobil Pemadam Kebakaran.
Jarak Radius Sumber Air harkat> 3 km -1
100 m – 3 km -2< 100 m -3
Sumber : Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, 2006 dengan analisis.Keterangan : Semakin besar Harkat semakin besar pengaruh Kriteria Lebar
Jalan Masuk terhadap terjadinya Kebakaran.
1er avril 2010 12
PARAMETER POS PEMADAM KEBAKARAN
Tabel 10. Kelas dan Kriteria Jarak terhadap Pos Pemadam Kebakaran
Jarak Radius Pos Pemadam Kebakaran harkat
> 3 km -1500 m – 3 km -2
< 500 m -3
Sumber : Analisis Data SekunderKeterangan : Semakin besar Harkat semakin besar pengaruh Kriteria Jarak terhadap
Pos Pemadam Kebakaran terhadap terjadinya Kebakaran.
1er avril 2010 13
PARAMETER BAHAYA DBD (KASUS DBD)
Tabel 11. Kelas Penilaian Bahaya Penyakit DBD berdasarkan Kejadian(Alamat Penderita)
KelasPenilaian
Kriteria dalam Lingkup Desa/ Kelurahan
Kejadian dalam Lingkup RT Harkat
Rawan I (Endemis)
Terjangkit Penyakit DBD dalam 3 tahun terakhir setiap tahun berturut-
turut
Dalam satu RT terjadi lebih dari3 Penderita DBD yang masuk RS
dalam setahun terakhir
3
Rawan II (Sporadis)
Terjangkit Penyakit DBD dalam 3 tahun terakhir namun tidak tidak
setiap tahun
Dalam satu RT terjadi antara 2 -3 Penderita DBD yang masuk RS
dalam setahun terakhir
2
Rawan III (Potensial)
Tidak terjangkit Penyakit DBD dalam 3 Tahun terakhir namun
penduduknya padat, mempunyaihub transportasi baik dengan
wilayah lain.
Dalam satu RT terjadi 1 Penderita DBD yang masuk RS
dalam setahun terakhir
1
Bebas Daerah dengan ketinggian > 1000 m dpal atau Daerah tidak padat
penduduk
Dalam satu RT tidak pernahterjangkit dalam setahun terakhir
0
Sumber : Ditjen P2M dan PLP, Depkes R.I., 1992b dengan tambahan (modifikasi) untuk lingkup RTKeterangan : Semakin besar Harkat semakin besar pengaruh Kriteria Kejadian Penderita DBD
terhadap bahaya penyakit DBD.
1er avril 2010 14
PARAMETER KUALITAS PERMUKIMANTabel 12. Kelas dan Kriteria Kualitas Permukiman untuk Penyakit DBD
Sumber : Fatkhurohman, 1984 dengan modifikasi untuk Kota Jakarta.Keterangan : Semakin besar Harkat semakin besar Pengaruh Kriteria Kualitas Permukiman terhadap
terjangkitnya Penyakit DBD atau semakin RENTAN terhadap terjangkitnya Penyakit DBD
Bahan/Kualitas bangunan Ukuranbangunan
Tata letak/Pola Harkat
Kayu, semen kualitas rendah, atap genting kualitas rendah
atau asbes
Kecil(< 50 m2)
Miring/ tidak teratur / tidak seragam
3
Semen kualitas sedang, sedikit beton, atap genting biasa atau
asbes
Sedang(50 – 100 m2)
Agak miring/ semi teratur / kurang
seragam
2
Beton / kualitas baik, atap genting kualitas baik (beton)
Besar(>100 m2)
Sejajar/ teratur / Seragam
1
Bukan Bangunan (Non Building)
- - 0
1er avril 2010 15
HARKAT DAN BOBOT PARAMETER BANJIR
Tabel 14. Nilai Harkat dan Pembobot Parameter Bencana Banjir
Sumber : Analisis data sekunderKeterangan : - Semakin Besar Bobot semakin besar pengaruh parameter tersebut terhadap resiko banjir.
- Semakin Besar Harkat dan Nilai Total semakin besar resiko banjir.
Parameter Bobot(a)
Harkat(b)
Bobot x Harkat (ab)
Total Nilai(Min – Max)
Potensi Banjir (Bahaya) 3 1 - 5 3 - 15
Keberadaan TanggulPermanen (Kapasitas)
1(-2) – (-1)
(-2) – (-1)
Keberadaan Pompa Air (Kapasitas)
4(-2) – (-1)
(-8) – (-4)
Keberadaan DaerahHempasan (Kerentanan)
1 1 - 2 1 - 2
Bahan / Kualitas bangunan(Kerentanan)
1 0 - 3 0 - 3
(-6) - 15
1er avril 2010 16
KELAS PENILAIAN RESIKO BAHAYA BANJIR
Tabel 15. Kelas Penilaian Resiko Bencana Banjir
Sumber : Analisis data sekunderKeterangan : Semakin Besar Nilai Total semakin besar resiko banjir.
Kelas Resiko Banjir Interval Nilai Total
Sangat Tinggi 11 - 15
Tinggi 7 - 10
Sedang 3 - 6
Rendah (-1) – 2
Sangat Rendah (-6) – (-2)
1er avril 2010 17
HARKAT DAN BOBOT PARAMETER KEBAKARAN
Tabel 16. Nilai Harkat dan Pembobot Parameter Bencana Kebakaran
Sumber : Analisis data sekunderKet : - Semakin Besar Bobot semakin besar pengaruh parameter tersebut terhadap resiko Kebakaran
- Semakin Besar Harkat dan Nilai Total semakin besar resiko kebakaran
Parameter Bobot(a)
Harkat(b)
Bobot x Harkat (ab)
Total Nilai(Min – Max)
Jenis Penggunaan lahan(Kerentanan)
2 0 - 4 0 - 8
Kepadatan Bangunan(Kerentanan)
2 0 - 6
Bahan/Kualitas Bangunan(Kerentanan)
3 0 - 9
Lebar Jalan Masuk (Kapasitas) 3 (-9) – (-3)Sumber Air (Kapasitas) 2 (-6) – (-2)
Pos Pemadam Kebakaran(Kapasitas)
2 (-6) – (-2)(-3) – (-1)
0 -3(-21) – 16
1er avril 2010 18
KELAS PENILAIAN RESIKO BAHAYA KEBAKARAN
Tabel 17. Kelas Penilaian Resiko Bencana Kebakaran
Sumber : Analisis data sekunderKeterangan : Semakin Besar Nilai Total semakin besar resiko kebakaran
Kelas Resiko Kebakaran Interval Nilai Total
Sangat Tinggi 10 - 16
Tinggi 2 - 9
Sedang (-6) - 1
Rendah (-14) – (-7)
Sangat Rendah (-21) – (-15)
1er avril 2010 19
HARKAT DAN BOBOT PARAMETER PENYAKIT DBD
Tabel 18. Nilai Harkat dan Pembobot Parameter Bencana Penyakit DBD
Sumber : Analisis data sekunderKet : - Semakin Besar Bobot semakin besar pengaruh parameter tersebut terhadap resiko DBD
- Semakin Besar Harkat dan Nilai Total semakin besar resiko DBD
Parameter Bobot(a)
Harkat(b)
Bobot x Harkat(ab)
Total Nilai(Min – Max)
Jumlah Penderita DBD per RT 2 0 - 3 0 - 6
Kualitas Permukiman 1 0 - 3 0 - 30 - 9
1er avril 2010 20
KELAS PENILAIAN RESIKO BAHAYA PENYAKIT DBD
Tabel 19. Kelas Penilaian Resiko Bencana Penyakit DBD
Sumber : Analisis data sekunderKeterangan : Semakin Besar Nilai Total semakin besar resiko Penyakit DBD
Kelas Resiko Penyakit DBD Interval Nilai Total
Tinggi 7 - 9
Sedang 3 - 6
Rendah 0 - 2
1er avril 2010 21
HARKAT UNTUK PETA RESIKO BERMACAM BAHAYA
Tabel 20. Nilai Harkat untuk Peta Resiko Bermacam Bahaya
Sumber : Analisis data sekunderKet : - Semakin Besar Harkat dan Nilai Total semakin besar resiko bermacam bahaya
1 - 3Penyakit DBD
1 - 5Kebakaran 3 - 13
1 - 5Banjir
Total Nilai(Min – Max)
HarkatJenis Bahaya
1er avril 2010 22
KELAS PENILAIAN RESIKO BERMACAM BAHAYA
Tabel 21. Kelas Penilaian Resiko Bermacam Bahaya
Sumber : Analisis data sekunderKeterangan : Semakin Besar Nilai Total semakin besar resiko bermacam bahaya
Kelas Resiko BermacamBahaya
Interval Nilai Total
Tinggi 10 - 13Sedang 7 - 9Rendah 3 - 6
1er avril 2010 23
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Diagram Luas WilayahJenis Penggunaan Lahan
di Kelurahan Kampung Melayu
5%
2%
1%
5%
1%
13%
0%
7%64%
2%
Jasa Pendidikan
Jasa Pemerintahan
Jasa Kesehatan
Taman
Pergudangan
Perdagangan Umum
Prasarana Transportasi
Perumahan Teratur
Perumahan TidakTeraturTanah Kosong
1er avril 2010 24
PROSENTASI LUAS WILAYAHDiagram Luas Wilayah
Jenis Penggunaan Lahandi Kelurahan Cipinang Besar Utara
0%3% 14%
0%
2%
4%
2%
0%
4%
5%
2%
1%
61%
2%
Akomodasi, Rekreasi,HiburanJasa Pendidikan
Jasa Pemerintahan
Jasa Peribadatan
Taman
Kuburan
Industri
Pergudangan
Perdagangan Umum
Jalan Raya
Jalan Tol
Perumahan Teratur
Perumahan Tidak Teratur
Tanah Kosong
1er avril 2010 25
PROSENTASI LUAS WILAYAHDiagram Luas WilayahJenis Penggunaan Lahandi Kelurahan Penjaringan
1%
1%
2%
1%
0%
0%
26%
9%0%0%7%10%2%0%3%
20%
1%
1%
2%13%
Akomodasi, Rekreasi, HiburanJasa PendidikanJasa PemerintahanJasa KesehatanJasa PeribadatanTamanIndustriPergudanganInstalasiPompa BensinPerdagangan UmumJalan RayaJalan TolBantaran Rel KAPerumahan TeraturPerumahan Tidak TeraturBank, Perkantoran, ApartemenPasarRawa / Tambah / EmpangTanah Kosong
1er avril 2010 26
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bahaya Banjir di Kelurahan Kampung Melayu
0% 15%
39%30%
16%Kelas Resiko 1 (SangatRendah)Kelas Resiko 2 (Rendah)
Kelas Resiko 3 (Sedang)
Kelas Resiko 4 (Tinggi)
Kelas Resiko 5 (SangatTinggi)
1er avril 2010 27
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bahaya Banjir di Kelurahan Cipinang Besar Utara
0%
45%
29%
21%5% Kelas Resiko 1 (Sangat
Rendah)Kelas Resiko 2 (Rendah)
Kelas Resiko 3 (Sedang)
Kelas Resiko 4 (Tinggi)
Kelas Resiko 5 (SangatTinggi)
1er avril 2010 28
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bahaya Banjir di Kelurahan Penjaringan
2%
36%
41%
20% 1% Kelas Resiko 1 (SangatRendah)Kelas Resiko 2 (Rendah)
Kelas Resiko 3 (Sedang)
Kelas Resiko 4 (Tinggi)
Kelas Resiko 5 (SangatTinggi)
1er avril 2010 29
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bahaya Kebakaran di Kelurahan Kampung Melayu
2% 5%
33%
54%
6% Kelas Resiko 1 (SangatRendah)Kelas Resiko 2 (Rendah)
Kelas Resiko 3 (Sedang)
Kelas Resiko 4 (Tinggi)
Kelas Resiko 5 (SangatTinggi)
1er avril 2010 30
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bahaya Kebakaran di Kelurahan Cipinang Besar Utara
10%7%
29%51%
3% Kelas Resiko 1 (SangatRendah)Kelas Resiko 2 (Rendah)
Kelas Resiko 3 (Sedang)
Kelas Resiko 4 (Tinggi)
Kelas Resiko 5 (SangatTinggi)
1er avril 2010 31
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bahaya Kebakaran di Kelurahan Penjaringan
20%
12%
46%
21%1%
Kelas Resiko 1 (SangatRendah)Kelas Resiko 2 (Rendah)
Kelas Resiko 3 (Sedang)
Kelas Resiko 4 (Tinggi)
Kelas Resiko 5 (SangatTinggi)
1er avril 2010 32
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bahaya Penyakit DBD di Kelurahan Kampung Melayu
58%
42%
0%
Kelas Resiko 1 (Rendah)Kelas Resiko 2 (Sedang)Kelas Resiko 3 (Tinggi)
1er avril 2010 33
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bahaya Penyakit DBD di Kelurahan Cipinang Besar Utara
68%
30%
2%
Kelas Resiko 1 (Rendah)Kelas Resiko 2 (Sedang)Kelas Resiko 3 (Tinggi)
1er avril 2010 34
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bahaya Penyakit DBD di Kelurahan Penjaringan
64%
32%
4%
Kelas Resiko 1 (Rendah)Kelas Resiko 2 (Sedang)Kelas Resiko 3 (Tinggi)
1er avril 2010 35
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bermacam Bahaya Lingkungan di Kelurahan Kampung Melayu
11%
63%
26%
Kelas Resiko 1 (Rendah)Kelas Resiko 2 (Sedang)Kelas Resiko 3 (Tinggi)
1er avril 2010 36
PROSENTASI LUAS WILAYAH
Prosentase Luas Wilayah Resiko Bermacam Bahaya Lingkungan di Kelurahan Cipinang Besar Utara
31%
54%
15%
Kelas Resiko 1 (Rendah)Kelas Resiko 2 (Sedang)Kelas Resiko 3 (Tinggi)
top related