pembangunan ekonomi daerah dalam kerangka sistem perencanaan pembangunan nasional
Post on 30-Dec-2015
180 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAHDALAM KERANGKA
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
YOGYAKARTA, 03 JUNI 2005
Republik IndonesiaKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Tujuan SPPN
a. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah;
c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan – menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Ruang Lingkup Perencanaan
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
DAERAH
1 tahunRencana Kerja Kementerian / Lembaga
1 tahunRencana Kerja Pemerintah
5 tahunRencana Strategis Kementerian / Lembaga
5 tahunRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
20 tahunRencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
NASIONAL
Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Mengacu pada RPJP Nasional dan memuat: Visi; Misi; Arah Pembangunan
Daerah;
Penjabaran Tujuan Nasional kedalam:
Visi; Misi; Arah Pembangunan
Nasional;
DAERAHNASIONAL
Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Isi: Strategi Pemb. Daerah Kebijakan Umum Arah Kebijakan Keuangan
Daerah Program SKPD, lintas SKPD,
kewilayahan, lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran
Isi: Strategi Pemb. Nasional Kebijakan Umum Kerangka Ekonomi Makro Program kementerian,
lintas kementerian, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran
RPJM DAERAHPenjabaran visi, misi, program Kepala Daerah;Berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional
RPJM NASIONAL Penjabaran visi, misi, program Presiden;Berpedoman pada RPJP Nasional
Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah (RKP/D)
Isi: Prioritas Pembangunan
Daerah Rancangan Kerangka
Ekonomi MakroDaerah Arah Kebijakan Keuangan
Daerah Program SKPD, lintas SKPD,
kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran
Isi: Prioritas Pembangunan
Nasional Rancangan Kerangka
Ekonomi Makro Arah Kebijakan Fiskal Program Kementerian,
lintas kementerian, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran
RKP DaerahPenjabaran RPJM Daerah;Mengacu pada RKP
RKP Penjabaran RPJM Nasional
Alur Perencanaan dan Penganggaran
RPJM Daera
h
RPJP Daerah
RKP RPJM
Nasional
RPJP Nasion
al
RKP Daera
h
Renstra KL
Renja - KL
Renstra SKPD
Renja - SKPD
RAPBN
RAPBD
RKA-KL
RKA - SKPD
APBN
Rincian APBN
APBD
Rincian APBD
Diacu
PedomanDijabar
kan Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diperhatikan
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Diacu
Diserasikan melalui Musrenbang
UU SPPN
Pem
erin
tah
P
usat
Pem
erin
tah
D
aera
h
UU KN
PROSES PERENCANAAN
1. Proses Politik : Pemilihan langsung Presiden dan Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (publik choice theory of planning) Khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM
2. Proses Teknokratik : Perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh lembaga / unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan Khususnya dalam pemantapan peran, fungsi dan kompetensi lembaga perencana
3. Proses Partisipatif : Perencanaan yang melibatkan masyarakat (stake holders) Antara lain melalui pelaksanaan Musrenbang
4. Proses Bottom-Up dan Top-Down : Perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan
Tahapan Perencanaan
Penyusunan Rencana Rancangan Rencana Pembangunan Nasional /
Daerah Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan
Penetapan Rencana RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala
Daerah RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala
Daerah Pengendalian Pelaksanaan Rencana Evaluasi Kinerja
Penyusunan dan Penetapan RKP/DRancangan Awal RKP/D
Penetapan RKP/D
Sebagai pedoman penyusunan
Rancangan APBN
Rancangan Akhir RKP/D
• Prioritas Pembangunan• Kebijakan Umum• Kerangka ekonomi makro/da• Program Kement/Lembaga /
SKPD
• Prioritas Pembangunan Nasional / Daerah
• Kebijakan Umum• Kerangka ekonomi makro/da
Pagu Indikatif
Kement/Lemb / SKPD MenyusunRenja - KL / SKPD
Program Kement/Lembaga / SKPDd) Program Kement/Lembaga /
SKPD
SEB MenPPN + MenKeu
MUSRENBANGPUS/DA
• Sinkronisasi Program KL/SKPD• Harmonisasi Dekon dan TP
MUSRENBANG Prov Sbg Wakil Pemerintah Pusat
• Harmonisasi Dekon dan TP
(4)Bappenas/da menyelenggarakanMUSRENBANGNAS
• Sinkronisasi Program KL/SKPD• Harmonisasi Dekon dan TP
MEKANISME PERENCANAAN TAHUNAN
13
KEGIATAN PENYUSUNAN RKP (1)
Minggu Kegiatan Dasar Hukum
23 februari
Menyusun Rancangan Awal RKP yang dilengkapi dengan:
Exercise pagu indikatif dana perimbangan Pusat dan Daerah
Exercise pagu indikatif bagi Kementerian/Lembaga (KL)
Pasal 20 ayat (1) UU SPPN
24 FEBRUARI
Rancangan Awal RKP dibahas dalam Sidang Kabinet
28 FEBRUARI
SEB antara MenPPN dan Menkeu tentang Prioritas pembangunan nasional Pagu Indikatif
PP No 21/2004 tentang RKA-KL Pasal 9 Ayat (1)
01-07 maret
KL menyusun Rencana Kerja dengan mengacu pada Rancangan Awal RKP dan menyampaikannya ke Bappenas
Bappeda menyusun Rancangan Awal RKPD
Khusus untuk kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan, penyusunan rencana kerjanya dikoordinasikan oleh Gubernur
PP No 21/2004 tentang RKA-KL
Pasal 20 Ayat (2) UU SPPNPasal 32 Ayat (4) UU SPPN
14
KEGIATAN PENYUSUNAN RKP (2)
Minggu Kegiatan Dasar Hukum
08 - 14 Maret
Penelaahan Renja-KL dalam hal: Konsistensinya dengan Rancangan
Awal RKP; Kegiatan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan
PP No 21/2004 tentang RKA-KL Pasal 9 Ayat (3)
14 - 17 MaretBappenas menyusun Draft II Rancangan RKP
21 MaretMusrenbang Pusat untuk menyerasikan kegiatan dekon dan tugas pembantuan dengan Rancangan RKPD
PP No 20/2004 tentang RKP Pasal 6 Ayat (1) dan (2)
28 - 31 MaretMusrenbang Propinsi untuk menyelaraskan kembali rencana kegiatan dekon dan tugas pembantuan
- Idem -
1 - 10 April Menyusun Draft III Rancangan RKP - Idem -
11-13 April
Musrenbang Nasional untuk mensinergikan kegiatan pembangunan antar KL, dan antara Pusat dan Daerah dalam hal kegiatan Dekon dan Tugas Pembantuan
- Idem -
15
KEGIATAN PENYUSUNAN RKP (3)
Minggu Kegiatan Dasar Hukum
14 – 20 APRIL
Menyusun Rancangan Akhir RKPUU SPPN Pasal 24 Ayat (1)
21 APRIL
Sidang Kabinet membahas RKP dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal serta Kerangka Ekonomi Makro untuk menghasilkan kebijakan pemerintah tentang RAPBN
UU No 17 Tahun 2003 Pasal 8
PP No 20/2004 tentang RKP Pasal 7 Ayat (1)
Menetapkan Rancangan Akhir RKP menjadi RKP dengan Peraturan Presiden
UU SPPN Pasal 24 Ayat (1)
Pembahasan Kebijakan Umum dan Prioritas Anggaran di DPR dengan bahan RKP yang sudah ditetapkan
PP No 20/2004 tentang RKP Pasal 7 Ayat (2)
Penyelenggaraan MUSRENBANG Tahun 2005
Forum SKPDProvinsi
Musrenbang Kab/Kota
MusrenbangKecamatan
MusrenbangDesa/Kelurahan
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
PEM
ER
INTA
H
PU
SA
TP
EM
ER
INTA
H
DA
ER
AH
Penyusunan Renja SKPD Provinsi
Penyusunan RKPD Kabupaten/Kota
Penyusunan Renja SKPD Kabupaten/Kota
Penyusunan RKPD Provinsi
B U L A N
Pasca MusrenbangKab/Kota
RKPD
Penyusunan RKP
MusrenbangPusat
MusrenbangNasional
RKP
MusrenbangProvinsi
RKPD
Sumber: SEB MPPN/Kepala Bappenas dan Mendagri tentang Juknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2005
Pasca MusrenProvinsi
Forum SKPDKabupaten/Kota
RenjaSKPD
RenjaSKPD
RenjaK/L
17
18
19
PENUTUP
Sesuai amanat UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Presiden RI pada tanggal 18 Mei 2005 telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 39 Tahun 2005 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2006.
Pada tanggal 19 Mei 2005, RKP Tahun 2006 tersebut disampaikan oleh Meneg PPN/Kepala Bappenas kepada DPR-RI dalam forum Raker dengan Panitia Anggaran DPR-RI. RKP Tahun 2006 hasil pembahasan dengan DPR akan menjadi pedoman bagi penyusunan RAPBN tahun 2006.
Mengenai Arah pembangunan ekonomi pada era Otonomi Daerah dititik beratkan pada pendayagunaan sumber daya daerah yang efisien dan berdaya saing dengan berbasis pada kemandirian lokal sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
top related