paper geologist
Post on 11-Aug-2015
79 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, mengenai asal,
struktur, komposis dab sejarah ( termasuk perkembangan kehidupan ), serta
proses-proses yang telah menyebabkan keadaan bumi seperti sekarang ini
( Whitten dan Brooks, 1972 : 204 )
Geologi adalah ilmu yang mencakup semua tentang bumi, dari yang terkecil
seperti mineral yang tak kasat mata hingga batu besar yang sangat jelas dapat
dijelaskan oleh geologi.
Dalam hal penyampaian pendekatan materi yang dilakukan oleh dosen
kepada mahasiswa ada 2 macam yaitu pendekatan dengan teori dan pendekatan
dengan praktek.
Pendekatan materi ini dimaksudkan untuk dapat lebih memahami materi
yang diberikan. Karena prospek geologi yang luas diharapkan para geologist bisa
mengerti dan paham sepenuhnya tentang geologi. Prospek geologi diantaranya
Sarjana Teknik Geologi dapat menerapkan ilmunya di bidang pencarian
sumberdaya energi (minyak dan gas bumi, batubara dan panas bumi), dan
sumberdaya mineral (Emas, Perak, dll), termasuk bidang jasa yang berhubungan.
Sarjana Teknik Geologi juga dibutuhkan oleh pemerintah daerah untuk
pengembangan potensi sumberdaya alam daerah dan pengelolaannya.
Untuk bisa menjadi geologist yang benar – benar mengerti dan paham
tentang geologi dituntut mempunyai 2 bekal tadi yaitu keterampilan dalam teori
dan praktek. Praktek ini dalam geologi dapat juga disebut kerja lapangan, praktek
ini adalah kegiatan pembuktian teori dari apa saja yang diketahui oleh seorang
geologist. Praktek atau kerja lapangan ini adalah modal yang wajib dimiliki
karena pekerjaan seorang geologist bukan dalam ruangan tapi di lapangan (luar
ruangan), dalam presentase pun dapat dikatakan kerja lapangan seorang geologist
adalah 80% dan sisanya adalah di dalam ruangan sebesar 20%.
1
Oleh sebab itu seorang geologist harus memiliki skill kerja lapangan sebagai
modal untuk menjadi geologist yang handal dalam bidangnya.
1.2 Tujuan
Mengetahui apa saja yang dilakukan oleh seorang geologist di
lapangan
Mengetahui apa saja peralatan dan cara penggunaannya.
Mengetahui pekerjaan yang bisa dilakukan geologist
2
BAB II
ARTIKEL
Secara umum kegiatan penyelidikan geologi di lapangan yang meliputi
dua tahap kegiatan yaitu tahap pencarian/penjelajahan eksplorasi dan tahap
pemanfaatan/penambangan eksploitasi . Dalam tahap eksplorasi para ahli geologi
dilengkapi oleh Peralatan Geologi .
2.1 Eksplorasi (Explorations) adalah kegiatan penyelidikan/penjelajahan
lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang
keberadaan sumber daya alam non hayati di suatu tempat. Kegiatan eksplorasi
mineral tahap awal dilakukan dengan penyelidikan geologi yang didukung dengan
metoda geofisika dan geokimia. Untuk mengidentifikasi potensi mineral dan
energi baik di permukaan maupun di bawah permukaan perlu dilakukan uji
pemboran yang dikenal dengan “pemboran eksplorasi”. Pemboran seringkali
dilakukan hanya untuk memastikan keterdapatan endapan mineral atau minyak
dan gas bumi yang bernilai ekonomis.
2.1.1 Eksplorasi Permukaan (Surface Explorations)
Eksplorasi yang dilakukan hanya terbatas pada lapisan-lapisan batuan di
permukaan bumi sebagaimana layaknya kegiatan lapangan geologi.
Gambar 1 Gambar 2
2.1.2 Eksplorasi Bawah Permukaan (Subsurface Explorations)
Eksplorasi yang dilakukan untuk mengetahui kondisi lapisan-lapisan batuan di
bawah permukaan bumi dengan menggunakan metoda dan peralatan geofisika.
3
2.2. Eksploitasi (Exploitation) adalah kegiatan
penambangan/pengusahaan/pemanfaatan sumber daya alam yang telah dinyatakan
prospek berdasarkan analisis potensi mineral, minyak dan gas bumi, analisis
kandungan dan besarnya cadangan, analisis ekonomi, serta analisis mengenai
dampak lingkungannya (AMDAL).
Metoda eksploitasi yang diterapkan sangat tergantung pada sifat cadangan yang
ditambang dan keterdapatannya. Apabila bersifat cair atau gas biasanya dilakukan
dengan cara pemboran. Apabila padat dan terdapat di bawah permukaan dilakukan
dengan penambangan bawah tanah (underground mining). Apabila padat dan
terdapat di permukaan cukup dilakukan dengan penambangan terbuka (open pit
mining).
2.2.1 Penambangan Terbuka (Surface Mining)
Penambangan/eksploitasi bahan galian yang terdapat di permukaan bumi
dengan cara pengupasan bertahap sehingga akan meninggalkan bekas tambang
berupa cekungan yang berteras-teras.
Gambar 3
2.2.2 Penambangan Tertutup (Undergorund Mining)
Penambangan/eksploitasi bahan galian yang terdapat di bawah permukaan
bumi dengan cara menggali sambil membuat lorong-lorong/terowongan untuk
kemudian hasilnya diangkat ke permukaan tanah.
4
Gambar 4
2.3. Peralatan Geologi (Geological Instrument)
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk mempelajari, mengamati,
memeriksa, mengumpulkan data dan contoh batuan dalam pekerjaan geologi
lapangan (pemetaan geologi) diantaranya:
Kompas geologi
Palu geologi
Peta topografi
Foto udara
Lup
Buku catatan lapangan
Alat-alat tulis
HCl 0,1 N
Komparator batuan
Pita/tali ukur
Clipboard
Kantung contoh batuan
Kamera
Tas lapangan
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.3 Pekerjaan Geologist
Seorang geologist memiliki peran yang penting dalam berbagai bidang
yang berhubungan erat dengan geologi seperti perminyakan, pertambangan,
mapupun konsultan pembangunan umum. Karena perannya ini geologist harus
memiliki bekal atau pun skill yang memadai untuk terjun kedalam dunia kerja dan
menjalankan peran sebagai geologist.
Syarat yang paling tinggi penilaiannya adalah dalam aspek kerja lapangan.
Dalam aspek ini geologist dituntut mengerti tentang apa saja yang harus ia
lakukan di lapangan. Seperti yang kita tahu bahwa geologi mencakup beberapa
bidang seperti perminyakan, pertambangan, dan konsultan teknik. Jadi ada
beberapa keterampilan atau skill untuk memenuhi bidang – bidang tersebut.
Kemampuan dalam bidang tertentu seperti :
3.1 Pertambangan
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,
penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian
(mineral, batubara, panasbumi, migas). Paradigma baru Kegiatan Industri
Pertambangan ialah mengacu pada konsep Pertambangan Yang Berwawasan
Lingkungan dan Berkelanjutan, yang meliputi :
Penyelidikan Umum (prospecting)
Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci
Studi kelayakan : teknik, ekonomik, lingkungan (termasuk studi amdal)
Persiapan produksi (development, construction)
Penambangan (Pembongkaran, Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan)
Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan
Pengolahan (mineral dressing)
Pemurnian / metalurgi ekstraksi
Pemasaran
Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengakhiran Tambang (Mine Closure)
6
Ilmu Pertambangan : ialah ilmu yang mempelajari secara teori dan praktek
hal-hal yang berkaitan dengan industri pertambangan berdasarkan prinsip praktek
pertambangan yang baik dan benar (good mining practice)
3.2 Eksplorasi minyak bumi
Gambar 5 pori batuan
Abu-abu adalah pasir
Biru adalah air
Hitam adalah minyak
Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang
yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian
dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu
kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian
hidrokarbon tersebut. Perlu diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa
wadah yang menyerupai danau, namum berada di dalam pori-pori batuan
bercampur bersama air.
3.3 Kajian Geologi
Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan
minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika
salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak
mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:
7
Batuan Sumber (Source Rock)
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang
berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan
kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil
yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama
dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.
Tekanan dan Temperatur
Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang
tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia
karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.
Migrasi
Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke
tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan
sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi
karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga
tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi
hidrokarbon tersebut.
Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari
proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat,
karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya
hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di
produksi.
Perangkap (Trap)
Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar
hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika
perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang
berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali.
Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap
stratigrafi.
8
Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak
memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk
diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut
kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan
untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut
yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada
langkah berikutnya.
3.4 Pengolahan Data di Lapangan pada Struktur Geologi
Setelah melakukan pemetaan struktur di lapangan, maka data-data tersebut
akan diolah untuk mendapatkan kesimpulan akhir mengenai struktur yang
berkembang di daerah penelitian beserta dengan arah umum gaya utama yang
bekerja. Secara umum, proses pengolahan data adalah sebagai berikut :
Pengumpulan/ pencatatan data
Pengelompokan data
Penyajian data
Analisis data
Interpretasi dan diskusi
Dalam menentukan arahgayautama yang bekerja, dapat dilakukan dengan
menggunakan ;
Diagram batang ; nilai kedudukan bidang kekar ataupun jurus lapisan
batuan dalam bentuk diagram batang menurut interval arah yang dapat
disesuaikan dengan variasi nilai data kekar.
Diagram roset/ kipas ; menyatakan kedudukan bidang kekar ataupun
perlpaisan dalam bentuk diagram setengah lingkaran ataupun lingkaran
penuh menurut interval tertentu.
Proyeksi stereonet ; menyajikan kedudukan bidang perlapisan ataupun
kekar kedalam Schmidt net, Wulff net, dan Kalsbeek counting net.
Secara detail metode-metode tersebut telah diajarkan pada praktikum geologi
struktur. Pengenalan Sesar di Lapangan
9
3.5 Pemetaan Menggunakan Peta Dasar
Ada pun seorang geologist harus dapat melakukan pemetaan dan membaca
peta. Peta yang digunakan seorang geologist adalah peta geologi dan peta
topografi. Pemetaan dilakukan dengan pemetaan secara langsung di lapangan
dengan menentukan titik-titik pengamatan yang kemudian titik-titik pengamatan
tersebut, di plotkan kedalam peta dasar atau folio udara. Setiap data unsur yang
diamati di plotkan keatas kertas peta berupa simbol-simbol titik, garis, arsiran dan
penawaran. Titik-titik pengamatan yang telah ditentukan dinyatakan sebagai
Penentuan Titik Lokasi Pengamatan.
Pelaksanaan pemetaan secara langsung, akan menghasilkan peta lapangan
yang akan dipergunakan untuk melakukan analisis data dan interprestasi, yang
dapat dipergunakan dalam berbagai tujuan aplikasi, sehingga akurasi / mutu suatu
penelitian akan sangat tergantung pada kecermatan dan ketetapan pemindahan
data lapangan dan ketetapan penentuan lokasi pengamatan kedalam peta dasar.
Ketidak cermatan didalam ploting data lapangan kedalam peta dasar akan
memberikan kesalahan dalam interprestasi. Pemetaan Menggunakan Peta Dasar
Cara pelaksanaan pemetaan dengan penentuan titik lokasi pengamatan,
dilakukan dengan menggunakan peta topografi sebagai peta dasar, dan didukung
oleh instrument kompas geologi, GPS serta peralatan tulis dan gambar secara
langsung di lapangan.
Peta Topografi
Peta topografi adalah suatu peta yang menggambarkan kondisi bentuk,
penyebaran dan dimensi permukaan bumi, yang pada umumnya memuat, unsur-
unsur relief, drainage dan culture, dilengkapi dengan judul peta, nomor lembar
peta, petunjuk arah utara peta, skala peta, grid koordinat peta, peta tunjuk atau
index to adjoining sheet, tahun pembuatan peta, legenda, pembuatan peta dan
keterangan lain.
Kegunaan daripada peta topografi, terutama untuk alat navigasi, penelitian
dan perencanaan dan pemantauan. Berdasarkan pada tata cara penggambaran
relief, ada empat jenis peta topografi, antara lain : Peta Topografi Kontur, Peta
Topografi Hachures, Peta Topografi Tinting, Peta Topografi Shading. Jenis peta
10
topografi yang dipergunakan untuk penelitian dan pekerjaan bersifat teknis adalah
Peta Topografi Kontur yaitu peta yang menggambarkan relief sebagai garis-garis
kontur. Peta Topografi
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama
pada peta topografi, memiliki bersifat :
Garis kontur mewakili suatu nilai ketinggian tertentu
Setiap kelipatan 5 atau 10 daripada garis kontur digambarkan dengan garis
yang lebih tebal yang disebut Kontur Indek.
Garis kontur yang sangat renggang atau tanpa garis kontur, menunjukkan
dataran, garis kontur yang rapat – sangat rapat menunjukkan lereng terjal – sangat
terjal.
Garis kontur tidak akan saling berpotongan, dalam keadaan ekstrim pada
relief berlerang sangat curam, tegak dan lereng menggantung boleh garis kontur
digambarkan berimpit.
Garis kontur tidak berpotongan, tidak bercabang, jika membulat menutup
kedalam, menunjukkan bukit atau cekungan (apabila pada garis kontur paling
dalam dilengkapi dengan arsiran / sisir)
Garis kontur yang berpotongan dengan sungai, akan meruncing
membentuk huruf V, dimana arah runcingannya searah dengan atau menunjukkan
arah hulu sungai.
Garis kontur selalu berakhir pada tepi peta. Peta Topografi
Jarak antara 2 garis kontur yang berdekatan disebut Interval Kontur.
Peta topografi kontur yang baik harus dilengkapi dengan :
3.5.1 Petunjuk Arah Utara
Petunjuk arah, biasanya digambarkan dengan garis anak panah, terdiri dari
garis arah utara magnetic, utara sebenarnya dilengkapi dengan nilai sudut
deklinasi, setiap zona wilayah mempunyai nilai deklinasi tertentu, disebut
magnetic declination yang berguna untuk menyelesaikan arah utara magnetic
kompas dengan arah sebenarnya yang tegambar pada peta dasar.
11
3.5.2 Skala Peta
Pada umumnya skala ini dituliskan dibagian bawah peta topografi, terdiri
dari :
Skala system fractional, contoh : 1 inch : 1 mile. Skala system grafis,
contoh :
Skala system RF (Representative Fractional), contoh : 1 : 50.000.
Skala peta yang biasanya tersedia adalah skala : Skala 1 : 25.000, Skala 1 :
50.000, Skala 1 : 100.000, Skala 1 : 200.000, Skala 1 : 250.000, Skala 1 :
500.000, Skala 1 : 1000.000. Peta topografi yang sekarang sering
dipergunakan adalah Peta Rupa Bumi, skala 1 : 50.000, yang diterbitkan
oleh BAKOSURTANAL, dibuat pada tahun 1988.
3.5.3 Nomor Lembar Peta dan Nama Geografi
Peta topografi dilengkapi dengan nomor lembar peta yang tertulis pada
bagian bagian kanan atas bidang gambar peta, berfungsi sebagi nomor urut peta,
yang dapat dipakai untuk mencari lembar lainnya yang berdekatan, sedangkan
nama peta adalah nama peta yang diambil dari nama geografi (nama kampung)
yang paling dikenali yang masuk dalam peta topografi bersangkutan. Untuk
kepentingan pencarian lembar peta, sebaiknya dipergunakan buku Bladwijzer.
3.5.4 Legenda / Keterangan
Simbol-simbol titik, garis, nomor, huruf, arsiran warna yang tertulis /
tergambar dalam bidang peta dijelaskan pada ruang luar blok gambar / bagian
bawah peta, yang ditulis berurutan, dari atas kebawah.
3.5.5 Peta Tunjuk (Index To Adjoining Sheets)
Peta tunjuk digambarkan sebagai garis-garis bidang grid yang dilengkapi
dengan nilai koordinat, terletak pada bagian kiri bawah, yang berguna untuk
mencari peta lebar peta yang berdekatan, Peta yang bersangkutan di tandai dengan
arsir.
3.6 Penggunaan Peralatan Geologi
Untuk menunjang semua kegiatan lapangan seorang geologist harus
mempunyai peralatan yang mempunyai kegunaan yang spesifik. Sebelum terjun
12
ke kegiatan lapangan geologist wajib mengetahui peralatan apa saja dan fungsinya
secara spesifik. Peralatan geologist diantaranya :
Kompas geologi yaitu kompas penunjuk arah sama dengan kompas biasa
tapi kompas geologi menggunakan angka sebagai petunjuk arahnya.
gambar 6
Palu geologi untuk mengambil sample dengan memecah atau membelah
sampel.
Peta topografi untuk mengenali medan atau tempat yang akan diteliti.
Foto udara unuk pembanding dalam penggunann peta
Lup untuk perbesaran sampel yang keci, biasanya dalam mengidentifikasi
batu mengenali ceratnya.
gambar 7
Buku catatan lapangan adalah buku untuk mencatat setiap kegiatan yang
dilakukan saat di lapangan
Alat-alat tulis untuk menulis
HCl 0,1 N untuk mengetes batuan dengan mengidentifikasi tahan asam
atau tidak.
Komparator batuan sebagai pembanding sample
Pita/tali ukur untuk mengukur panjang sample
13
Clipboard
Kantung contoh batuan
Kamera untuk memfoto sampel, tempat penilitian untuk bukti.
Tas lapangan
Teropong untuk melihat jauh
gambar 7
Dengan geologist menguasai peralatan dan keterampilan yang wajib
dimilkinya diharapkan geologist dapat mempergunakan ilmu dan keterampilannya
secara maksimal dan baik untuk semua.
14
BAB IV
PENUTUP
3.4 Kesimpulan
Secara garis besar apa saja yang dilakukan seorang geologist sangatlah
banyak, tapi ada 2 gambaran umumnya yaitu eksplorasi dan eksploitasi. Dari 2
gambaran umum tersebut dapat menjadi kategori untuk pekerjaan seorang
geologist.
Seperti perminyakan dan pertambangan itu termasuk kedua-duanya karena
untuk awalnya kita mengeksplorasi untuk mendapatkan sumbernya dan akhirnya
kedalam tahap eksploitasi yaitu mengambil atau mengelola sumber yang telah
ditemukan.
Selain 2 itu geologist juga wajib mengerti maupun mampu membuat peta
geologi dan peta topografi, mengerti kegunaan peralatan yang membantu untuk
bekerja di lapangan, dan yang paling penting adalah mengerti segala tentang ilmu
geologi secara keseluruhan karena itu adalah hal yang mendasar bagi geologist.
3.5 Saran
Untuk menjadi seorang geologist sebaaiknya :
Memahami semua materi yang dijelaskan dalam pelajaran geologi
Mempelajari tentang studi lapangan untuk modal saat bekerja
lapangan
Mengerti fungsi dari peralatan – peralatan geologi
Bisa mengerti situasi dalam lapangan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Soetoto, S.U. 2001. Geologi. Yogyakarta. UGM
16
top related