opa sari-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah ringkas-2016
Post on 02-Nov-2021
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PERISTIWA BALIBO DALAM PERS AUSTRALIA 1975-1976
Toebagus Lutfi M. Hum dan Opa Sari
Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok
Opasr15@gmail.com
Abstrak
Skripisi ini menganalisis peristiwa Balibo dalam pers Australia dan dampaknya terhadap kebijakan pemerintah Australia terhadap permasalahan di Timor Timur tahun 1975-1976. Surat kabar yang digunakan dalam menganalisis adalah The Canberra Times, The Sydney Morning Herald, dan The Age. Ketiga surat kabar ini memberitakan peristiwa Balibo dari sudut pandang yang berbeda. Peristiwa Balibo yang muncul dalam surat kabar-surat kabar di Australia, meningkatkan respons masyarakat Australia terhadap kondisi konflik di Timor Portugis pasca dikeluarkannya keputusan dekolonialisasi dari Portugal. Perhatian juga tertuju pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi konfik di Timor Portugis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga surat kabar mampu memberikan kritikan terhadap kebijakan pemerintah Australia selama proses penyelidikan kematian lima wartawan anggota Australian Journalist Association (AJA) di Balibo. Kata kunci : Peristiwa Balibo, Surat Kabar Australia, Timor Portugis, Indonesia.
The Balibo Affair in Australian Press 1975-1976
Abstract
This thesis analyzes about the Balibo Affair in the Australian press and its impact on the Australian government's policy towards the problems in Timor Portuguese in 1975-1976. Newspapers were used in the analysis are The Canberra Times , The Sydney Morning Herald and The Age. All three newspapers have preached the Balibo from a different angle. With the advent of Balibo in the newspaper - a newspaper in Australia, increasing the Australian community response to the conditions of conflict in Timor Portuguese after the issuance of the decision decolonization from Portugal. Attention is also focused on the measures taken by the Indonesian government in the face of conflict in Timor. The results of research showed that all three newspapers were able to give criticism of the policy of the Australian government during the process of investigation into the death of five journalists AJA in Balibo.
Keywords : The Balibo Affair, Australian Newspaper, Timor Portuguese, Indonesia
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
2
Pendahuluan
Hubungan Indonesia dan Australia memiliki sejarah yang unik, panjang dan
tidak terlepas dari konflik akibat kepentingan nasional yang berbeda antara kedua
negara.1 Seringkali konflik terjadi akibat dari kebijakan politik luar negeri Australia
yang dipengaruhi oleh siapa yang berkuasa dan partai apa yang berada di
belakangnya.2 Dalam sejarahnya, tercatat berbagai masalah yang sempat mengganggu
hubungan Indonesia-Australia, seperti kasus Irian Barat (1959-1962)3, adanya isu
Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963-1966)4, hadirnya masalah dekolonisasi Timor
oleh Portugal pada tahun 1974, dan munculnya tulisan David Jenkins dalam The
Sydney Morning Herald pada 10 April 1986.5 Meskipun permasalahan David Jenkins
tidak berkaitan dengan Timor, tetapi artikel ini menunjukkan sisi lain dari ciri pers di
1 Evi Fitriani, Australia dan Negara-negara di Kepulauan Pasifik Selatan: Observasi dan Pandangan darI Indonesia, Depok, UI-Press. hlm 12-13.
2 Bahkan dalam debat Parlemen Australia terkait isu mengenai kebijakan luar negeri Australia seringkali dipengaruhi oleh partai oposisi yang memiliki “pemerintahan bayangan” layaknya pemerintahan resmi. Pihak oposisi menyampaikan pandangannya dengan maksud agar pemerintahan dibawah partai yang berkuasa dapat memproyeksikan kembali kebijakannya. Sumber: Pernyataan Parlemen dalam Influence Without Power; The Role of The Backbench in Australia Foreign Policy 1976-1977. Diterbitkan oleh Australian Political Studies Association and The Parliament of Australia (ISSN 0157-6860).
3 Letak Irian Barat yang berbatasan langsung dengan wilayah Papua dan New Guinea yang berada dibawah pemerintahan Australia memiliki arti penting sebagai garis pertahanan. Dengan jatuhnya Irian Barat ke tangan Indonesia memunculkan ketakutan akan perkembangan kekuatan komunis di wilayah Irian Barat dan mengancam pertahanan Australia.
4 Indonesia melakukan konfrontasi sebagai bentuk ketidaksetujuannya akan kehadiran Malaysia yang mengancam keamanan Indonesia. Malaysia dianggap sebagai neokolonialisme Inggris, hal ini dibuktikan dengan adanya pangkalan-pangkalan militer Inggris di Malaya dan Singapura. Sumber: Hidayat Mukain, 1991. TNI dalam Politik Luar Negeri; Studi Kasus Penyelesaian Konfrontasi Indonesia – Malaysia. Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, hlm. 98-100.
5 Artikel David Jenkis yang berjudul After marcos, Now for the Soeharto Billion ini dinilai telah menghina keluarga Presiden dan kerabatnya karena berisi perbandingan mengenai rezim Ferdinand Marcos dengan rezim Presiden Suharto serta menjabarkan sumber kekayaan dan cara Presiden Suharto serta keluarga mendapatkan kekayaan tersebut. Sumber: David Jenkins, hlm.1 dalam www.trove.nla.gov.au, diakses pada 4 Desember 2015, pukul 15.45 WIB.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
3
Australia yang bertolak belakang dengan pers di zaman pemerintahan Presiden
Suharto sehingga dianggap mengganggu.
Peristiwa Balibo yang telah menewaskan lima wartawan anggota Australian
Journalist Association (AJA) ini terjadi di tengah konflik antarpartai di Timor selama
proses dekolonisasi dari Portugal. Pemerintah dan masyarakat Australia yang sedang
disibukkan oleh permasalahan lambannya perekonomian dan persiapan pemilihan
umum serta permasalahan lainnya dibawah pemerintahan Gough Whitlam menaruh
perhatian pada Peristiwa Balibo. Australia mulai menyadari bahwa kematian
wartawan mereka adalah suatu permulaan dari serangkaian dampak yang akan
ditimbulkan oleh konflik antarpartai di Timor. Berbagai versi mengenai kronologi
kematian lima wartawan muncul dari pihak Australia, Timor, dan Indonesia. Hal ini
kemudian dikaji dalam surat kabar-surat kabar Australia. Sebagai pihak yang
memiliki keterikatan langsung dengan kelima wartawan, surat kabar-surat kabar ini
berusaha menarasikan setiap kejelasan kronologi dari kematian lima wartawan di
Balibo. Selain itu, isu-isu seputar perkembangan penyelidikan yang berada di sekitar
kematian kelima wartawan diberitakan, khususnya dalam ketiga surat kabar—The
Canberra Times, The Sydney Morning Herald, The Age.
Tinjauan Teoritis
Kebijakan Australia dalam menanggapi dan menyelesaikan permasalahan
tewasnya lima wartawan anggota AJA di Balibo didasarkan pada kepentingan
keamanan Australia pada saat itu. Amerika Serikat memberi sinyal positif terhadap
upaya penyatuan Timor Portugis ke dalam wilayah Indonesia. Hal ini sebagai upaya
mencegah Timor Portugis menjadi wilayah berhaluan komunis di Asia. Australia
sebagai negara yang pada saat itu bergantung dengan Inggris dan Amerika
menganggap kematian lima wartawan anggota AJA sebagai sebuah kecelakaan.
Meskipun kematian lima wartawan ini sempat mengganggu hubungan Australia dan
Indonesia, tetapi pemerintah Australia tidak dapat menyalahkan Indonesia terkait isu
keterlibatan militernya karena tidak ada bukti kongkrit. Dalam masyarakat Australia
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
4
sendiri yang diwakilkan oleh golongan gereja, aktivis mahasiswa, dan simpatisan
Timor Portugis lainnya mengatakan ada indikasi keterlibatan militer Indonesia di
dalam peristiwa Balibo, pemerintah Australia berusaha untuk mengkonfirmasinya
kepada pihak Indonesia. Pihak Indonesia kemudian menolak untuk menanggapi isu
kematian lima wartawan anggota AJA karena bukan wewenang Indonesia, peristiwa
tersebut terjadi di wilayah Timor Portugis.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah. Metode
sejarah merupakan tahapan-tahapan dalam penelitian yang terdiri atas empat tahap
yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Dalam tahapan pertama yaitu
heuristik, penulis dapat mengungkapkan latar belakang dari penelitian yang akan
dilakukan. Pada tahapan ini penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber
primer dan sekunder.
Penulis mengumpulkan dan menggunakan berbagai sumber yakni primer dan
sekunder. Untuk sumber primer utama adalah surat kabar sezaman yaitu The
Canberra Times, The Sydney Morning Herald, dan The Age.6 Surat kabar tersebut
penulis dapatkan dalam bentuk digital dalam situs https://trove.nla.gov.au yang
merupakan situs resmi Perpustakaan Nasional Pemerintah Australia (National
Library of Australia). Namun, untuk mengakses surat kabar The Sydney Morning 6 Alasan pemilihan The Canberra Times karena surat kabar tersebut terbit dan beredar di wilayah Canberra dimana wilayah ini merupakan pusat dari kegiatan politik Australia. Meskipun The Canberra Times merupakan surat kabar lokal tetapi pembacanya adalah kalangan pemerintahan. Canberra yang merupakan ibukota Australia adalah tempat dimana kantor parlemen, kantor Perdana Menteri, dan tempat penting lainnya berada. Sehingga informasi yang dimuat oleh surat kabar The Canberra Times dibaca langsung oleh para pengambil kebijakan dan kalangan yang memiliki kepentingan dan bertanggung jawab terhadap hubungan luar negeri Australia dengan negara lain. Sedangkan untuk The Sydney Morning Herald adalah surat kabar yang memiliki pengaruh di Australia karena terbit dengan jumlah terbesar di kota asalnya Sydney (New South Wales). The Age sendiri adalah surat kabar yang digolongkan dalam 38 surat berpengaruh di dunia oleh Merrill. (dalam John Merrill, 1968. The Ellite Press: Great Newspaper of The World, New York, hlm 132-135). The Age umumnya menyajikan informasi mengenai masalah luar negeri Australia khususnya kasus Timor sejak awal muncul ke publik tahun 1974 hingga Timor lepas dari Indonesia tahun 2000-an.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
5
Herald penulis menemui kesulitan karena surat kabar tersebut pada awalnya tidak
dapat diakses di situs trove karena hanya dibatasi sampai tahun 1950.
Penulis mencoba mengakses www.google.au.co dan menemukan seluruh surat
kabar Australia yang memiliki tahun akses yang berbeda-beda tetapi datanya lebih
lengkap dari situs trove. Surat kabar ini sangat penting untuk mengetahui pendapat-
pendapat dan kritik-kritik, baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat
Australia. Penulis berhasil mengumpulkan 462 harian The Canberra Times, The
Sydney Morning Herald, dan The Age (terbit 6 hari dalam seminggu) kemudian
menyeleksinya menjadi 153 berita mengenai wartawan anggota AJA di Balibo dan
isu terkait untuk dianalisis.
Selain surat kabar, terdapat pula dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah
dan dapat diakses di http://www.aph.gov.au/hansard. Arsip yang terdapat dalam situs
ini berisi proses sidang parlemen dan hasil-hasil debat parlemen Australia baik di
Negara Federal maupun Bagian. Dokumen resmi pemerintah ini berguna untuk
melihat catatan dari pemerintah dan pengaruh pendapat masyarakat Australia dalam
melihat permasalahan Balibo hingga pada akhirnya apakah menentukan sikap luar
negeri Australia terhadap Indonesia. Penulis juga mengakses
www.recordsearch.naa.gov.au untuk melihat arsip lain yang berkaitan dengan
peristiwa Balibo. Kemudian untuk melengkapi penelitian, penulis juga mengakses
situs Arsip Nasional Australia dan menemukan beberapa sumber penting terkait.
Selain sumber seperti surat kabar dan dokumen resmi pemerintah terdapat
sumber lainnya seperti buku berupa biografi dari beberapa pelaku sejarah seperti Jose
Ramos Horta, Adam Malik, dan Allan Renouf terkait permasalah di Timor. Buku-
buku penulis dapatkan di beberapa perpustakaan seperti Perpustakaan Pusat
Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan
Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahun
Indonesia (LIPI), Perpustakaan Center for Strategic and International Studies (CSIS),
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
6
dan Perpustakaan Freedom Institute. Dalam mencari sumber kesulitan yang didapat
ialah terkait ketersediaan buku dalam perpustakaan tersebut yang tidak pasti.
Setelah mendapatkan data-data yang relevan dengan tema penelitian, maka
dilakukan pengujian terhadap data atau sumber sejarah tersebut. Tahap pengujian ini
disebut dengan kritik. Tahap kritik yaitu, suatu tahap yang dilakukan untuk
memperoleh fakta yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Tahap kritik terbagi
menjadi dua, yaitu tahap eksternal dan internal. Kritik eksternal atau otentisitas
dilakukan dengan cara meneliti bentuk fisik dan sumber data bahan penulisan.
Sementara kritik internal dilakukan dengan cara melakukan analisa dan
membandingkan kesaksian dari berbagai sumber sehingga dapat diperoleh fakta
sejarah yang dapat digunakan untuk penulisan.
Setelah melakukan proses kritik, maka dilakukan tahap interpretasi. Dalam
tahap ini penulis telah menentukan data-data yang akan dijadikan sumber penulisan.
Penulis tentunya menginterpretasikannya dalam sudut pandang sejarah dimana
perubahan-perubahan pasca peristiwa Balibo menjadi perhatian penelitian ini. Dalam
tahap ini penulis berusaha untuk menyajikannya dalam bentuk analisis deskriptif
(penelitian yang telah dilakukan dituliskan dalam bentuk deskripsi). Tahap ini
merupakan tahap yang sulit karena penulis harus bersikap objektif agar dapat
menghasilkan sebuah penelitian yang sesuai dengan fakta yang ada dan dapat
dijadikan refrensi bagi pengetahuan di masa yang akan datang.
Hasil Penelitian
Pemberitaan pers Australia yang memuat masalah peristiwa Balibo yang
menewaskan lima wartawan yang bekerja untuk televisi Australia menaruh perhatian
yang besar. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya 462 harian The Canberra Times,
The Sydney Morning Herald, dan The Age (terbit 6 hari dalam seminggu) yang
kemudian 153 berita diantaranya mengenai wartawan anggota AJA di Balibo dan isu
terkait untuk dianalisis. Melihat seluruh isi berita, terdapat alur yang berbeda dari
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
7
ketiga surat kabar Australia dalam menyampaikan pemberitaan mengenai peristiwa
Balibo.
Ketertarikan ketiga surat kabar dalam mengkajinya pun berbeda. Canberra Times
memfokuskan pemberitaan pada proses-proses penyelidikan yang dilakukan oleh
pemerintah Australia. Secara rutin Canberra Times mengabarkan mengenai
perkembangan terbaru hasil-hasil penyelidikan. Pernyataan-pernyataan saksi dari
Timor dimuat sebagai pemberitaan serta pernyataan pemerintah Australia. Setelah
seminggu pemberitaan peristiwa Balibo, dalam kolom opini muncul kritik atas
kebijakan pemerintah yang dinilai lamban sehingga konflik di Timor sampai
menewaskan kelima wartawan anggota AJA.
Surat kabar Canberra Times menampilkan analisa-analisa yang berseberangan
dengan pemerintah Australia. Canberra Times tanpa disadari pada awal kemunculan
permasalahan Timor, banyak menjadikan orang-orang Timor yang pro-Fretilin
sebagai sumber mengenai pemberitaan situasi di Timor. Hal ini disebabkan
keberadaan orang Timor pro-Fretilin ini mudah diakses. Mereka juga kebanyakan
mengungsi dan menyebar di wilayah-wilayah Australia, tepatnya di Darwin.
Akibatnya pernyataan-pernyataan orang-orang pro-Fretilin menjadi terangkat di surat
kabar Canberra Times dan berdampak pada nada pemberitaan yang cenderung
“fulgar” mengkritik pemerintah Australia dan juga mengenai aktivitas Indonesia di
Timor. Tetapi, untuk pemberitaan di luar perkembangan situasi Timor pasca peristiwa
Balibo, Canberra Times tetap menggunakan sumber lain sebagai refrensi seperti
pernyataan dari pemerintah—Australia, Indonesia, dan Portugal—hasil debat di
parlemen, serta surat kabar-surat kabar Indonesia.
Dalam surat kabar Canberra Times, tidak ditemukan karikatur yang berkaitan
dengan peristiwa Balibo mengenai permasalahan Timor. Berita-berita politik nasional
dan internasional lebih banyak dimuat. Sementara itu, surat kabar The Sydney
Morning Herald rutin menghadirkan karikatur dalam setiap pemberitaannya. Letak
karikatur berada pada halaman 3 dan 4 di kolom opini publik dan letter to editor.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
8
Karikatur mengenai Timor dalam kurun waktu 1975-1976 terdapat 2 buah. Karikatur
pertama menggambarkan kondisi kemelut dalam negeri Australia sehingga seluruh
aspek pemerintah dan masyarakat tanpa sadar mengabaikan permasalahan di Timor
hingga menyebabkan kelima wartawan mereka tewas.
Karikatur kedua muncul pada Oktober 1976, tepat sebelum kunjungan Fraser
ke Indonesia. Karikatur tersebut menggambarkan “Presiden Suharto dengan burung
bernama Fretilin yang bernyanyi di Australia”. Karikatur ini dibuat setelah Fraser
membekukan radio Fretilin di Darwin yang dianggap telah mempermalukan
pemerintah Australia. Radio tersebut selama ini terus memberitakan hal-hal negatif
mengenai Indonesia pasca integrasi.7 Sydney Morning Herald dapat dikatakan
merupakan surat kabar yang netral dalam penyampaian mengenai peristiwa Balibo.
Sydney Morning Herald banyak mengutip pemberitaan penyelidikan dari surat
kabar-surat kabar Indonesia dan menyampaikan pernyataan pemerintah Australia.
Dalam kolom opini beberapa menjelaskan mengenai keterikatan pemerintah
Indonesia dengan Australia, serta Australia dengan Timor sehingga permasalahan ini
menjadi penting bagi Sydney Morning Herald. Berbeda dengan Sydney Morning
Herald yang lebih banyak mengutip sumber berita dari surat kabar-surat kabar
Indonesia, The Age menjadikan wartawannya yang meliput ataupun mencari data
secara langsung di lapangan sebagai sumber informasinya.
Seperti wartawan Hamish McDonald di Jakarta yang meliput langsung
perkembangan reaksi pemerintah Indonesia dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta
terkait isu Timor. Hal ini membuat keragaman informasi dapat diperoleh melalui The
Age. Dalam penyampaian beritanya, The Age memaparkan secara jelas pendapat-
pendapat dari berbagai pihak. Tak jarang The Age menggunakan seorang ahli dalam
kajian pemberitaannya seperti mengenai dampak konflik partai di Timor bagi
hubungan Australia dan Indonesia.
7 Karikatur berjudul “its embarrassing to me too”, Sydney Morning Herald, 5 Oktober 1976, hlm.4, Lihat Lampiran VI.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
9
Pemberitaan di Australia mengenai tewasnya kelima wartawan menarik
perhatian kalangan pemerintah Australia baik di federal maupun negara bagian.
Seperti protes yang dilakukan oleh senator Partai Buruh dari New South Wales,
Arthur Gietzelt untuk memberikan sanksi terhadap pemerintah Indonesia berupa
penghentiaan program bantuan kepada Indonesia sampai dikeluarkannya keputusan
PBB terkait nasib korban di Timor termasuk kelima wartawan anggota AJA yang
telah tewas dalam pertempuran di Balibo.8 Selain itu, dalam masyarakat Australia
bantuan untuk masyarakat Timor meningkat, bantuan ditujukan untuk perempuan dan
anak-anak di Timor Portugis yang menjadi korban dari konflik-konflik partai.
Awalnya yang menggerakkan bantuan ini adalah pihak gereja. Gereja memiliki
pandangan jika warga asing seperti wartawan anggota AJA dapat menjadi korban
dalam konflik tersebut bagaimana dengan nasib perempuan dan anak-anak selama
proses dekolonisasi. Dengan adanya kelompok kepentingan ini, isu mengenai Timor
semakin menimbulkan kepedulian masyarakat Australia.
Kelompok non-pemerintah seperti, Austcare, Australian Catholic Relief,
Australian Council of Churches, Community Aid Abrond Freedom from Hunger
Campaign, dan St. Vincent de Paul Societ mengkampanyekan donasi bagi perempuan
dan anak-anak Timor Portugis yang telah menjadi korban dan menderita akibat
konflik antarpartai di Timor Portugis.9 Isu yang berkembang dalam pemberitaan di
surat kabar Australia juga telah menimbulkan aksi protes di kelompok lainnya. Aksi
protes dilakukan oleh Serikat Buruh di pelabuhan Darwin dengan melakukan
penyitaan terhadap dua kapal Indonesia.
8 Parliamentary Debates, The Senate Supply Bill (No.1) 1976-1977, Questioner Speaker: Arthur Gietzelt. 3 Juni 1976, hlm. 4. 9 “In Timor, The Real Battle is About to Begin: The Battle to Keep People Alive”, Sydney Morning Herald, 6 November 1975, hlm. 5.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
10
Aksi ini dilakukan oleh buruh pelabuhan sebagai bentuk protes terkait
munculnya isu keterlibatan Indonesia dalam upaya dekolonisasi Timor Portugis.10
Ditambah dengan tewasnya kelima wartawan mereka dalam pertempuran di Balibo
yang diduga melibatkan militer Indonesia. Mereka melakukan boikot terhadap kapal-
kapal Indonesia sampai pihak Indonesia memberikan penjelasan resmi terkait
keterlibatan dan kepentingan Indonesia dalam perang sipil di Timor.
Pemerintah Indonesia melontarkan protes balik kepada pemerintah Australia
terkait pemboikotan kedua kapal Indonesia oleh Serikat Buruh Australia.
Pemboikotan ini dianggap tidak memiliki alasan yang jelas dan dapat mengganggu
keberlangsungan hubungan kedua negara dalam upaya mengungkap kematian kelima
wartawan. Terkait protes yang diajukan oleh Indonesia, pemerintah Australia tidak
memiliki jawaban yang pasti mengingat tindakan protes dilakukan oleh sebagian
kelompok diluar kendali pemerintah. “The government has been less equivocal, then
perhaps the Left-wing of the labor movement might have been less inclined to adopt a
pronounced pro-fretilin and anti-indonesia stand.” (Pemerintah Australia
beranggapan bahwa gerakan yang dilakukan oleh Serikat Buruh karena mereka
mengadopsi ucapan dari pro-Fretilin dan anti-Indonesia).
Senator Wilesee, utusan Australia dalam upaya penyelidikan percaya ada
sesuatu yang mengganjal dalam kronologi hilang dan tewasnya lima wartawan
anggota AJA di Balibo. Hal inilah yang menjadi penyebab kelompok masyarakat
Australia menjadi tidak puas sehingga melakukan tindakan di luar kendali
pemerintah. Tetapi bagaimanapun keadaan antara hubungan Indonesia dan Australia,
kenyataannya adalah lima wartawan televisi Australia telah tewas dalam konflik di
Balibo dan pemerintah Australia mengajak pihak manapun untuk tidak memihak
salah satu partai di Timor.11
10 “Disappearance strains links with Indonesia”, Sydney Morning Herald, 30 Oktober 1975, hlm. 1. 11 “Aust govt offer on Timor: Willesee invites ‘immature’ rivals to talks in Aust”, Sydney Morning Herald, 31 Oktober 1975, hlm. 5.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
11
Belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatan Indonesia seperti yang
dituduhkan oleh beberapa pihak. Namun, tidak menutup kemungkinan keterlibatan
Indonesia mengingat letak dan keadaan Timor saat itu yang membahayakan bagi
wilayah perbatasan Indonesia. Kemungkinan bahwa kelima wartawan meninggal
karena kecelakaan—menjadi korban tembakan atau terjebak dalam perang—sangat
besar. Tetapi melihat pernyataan anggota UDT dan Apodeti yang menyatakan bahwa
“komunis Australia telah dibunuh” memunculkan pertanyaan mengenai kemungkinan
lain kematian mereka.
Selain protes yang dilakukan oleh Serikat Buruh, Pemerintah Indonesia
sendiri mengajukan protes secara lisan kepada Duta Besar Australia di Jakarta terkait
keberadaan pesawat Royal Australian Air Force (RAAF) yang secara ilegal telah
mengambil beberapa foto aktivitas di tempat transit di wilayah Indonesia yang dekat
dengan Timor. Indonesia juga mendeteksi adanya kapal selam milik Australia di
perairan Timor.12 RAAF dikabarkan terbang di langit perbatasan di wilayah Penfui,
dekat Kupang, sekitar 1000 kaki sehingga dianggap mengganggu. Pemerintah
Indonesia menginginkan agar pihak Australia tidak melakukan tindakan-tindakan
yang mengganggu aktivitas Indonesia dalam mengamankan wilayah perbatasan di
Timor. Protes ini mendapat tanggapan dari masyarakat Australia yang kembali
mengingatkan Indonesia agar tidak mengeluarkan isu-isu berlebihan yang
menyudutkan pemerintah Australia.
Kepentingan nasional Australia juga mengambil peranan penting dalam
merumuskan kebijakan Australia terhadap Indonesia terkait masalah Timor Portugis.
Selama tahun 1974-1976, Australia memiliki dua pemerintahan yang arah kebijakan
politiknya berbeda mengenai permasalahan Timor. Jika pemerintahan Whitlam
khususnya dalam kebijakan luar negeri satu suara dengan partainya, maka dalam
pemerintahan Fraser terdapat dua suara yang tidak senada—Fraser sangat konservatif
12 “Australia Spying on Timor: Indonesia”, The Age, 10 November 1975, hlm. 4.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
12
dan Peacock sangat liberal—yang mempengaruhi perbedaan langkah kebijakan yang
diambil terkait permasalahan Timor.13
Tindakan Whitlam dengan berkunjung ke Indonesia untuk membicarakan
masalah Timor pada tahun 1974 didasari demi kepentingan keamanan di wilayah
regional Australia yang berdekatan dengan Timor Portugis. Kepentingan lainnya
mulai terlihat ketika ditemukannya sumber daya alam berupa minyak bumi di Celah
Timor.14 Penemuan sumber daya alam ini mempengaruhi tindakan Whitlam yang
cenderung pasif pada permasalahan Timor.15 Perdana Menteri selanjutnya yakni
Malcolm Fraser yang awalnya memenuhi permintaan beberapa pihak agar terus
melakukan penyelidikan mengenai kematian lima wartawan anggota AJA yang
diduga melibatkan pihak Indonesia mulai mengubah kebijakannya. Sikap Fraser
berubah setelah kunjungannya ke Indonesia pada bulan Oktober 1976, kunjungan
Fraser ini untuk mengadakan perbincangan dengan Suharto. Beberapa surat kabar
memberitakan bahwa kedatangan Fraser ke Indonesia bermaksud akan membahas
mengenai dua hal, yaitu Timor Timur dan mengenai pembicaraan Fraser di Tiongkok
pada bulan Juni 1976.16
Fraser semakin menunjukkan dukungannya terhadap Indonesia dengan
menolak keberadaan radio Fretilin di Darwin, Australia, sebelum ia melakukan
kunjungan ke Indonesia. Fraser menilai radio ini telah menjadi alat propaganda
Fretilin di Australia yang tentunya dikhawatirkan akan mengganggu jalannya
pertemuan Fraser dan Presiden Suharto untuk pertama kalinya pasca Indonesia
melakukan integrasi dengan Timor.17
13 Alan Renouf, 1979. The Frightened Country, Melbourne, Griffin Press Limited, hlm. 474. 14 “China relations likely main topic of Jakarta talks”, Sydney Morning Herald, 5 Oktober 1976, hlm. 2. 15 Philips Kitley, Richard Chauvel, and David Reeve. 1989. Australia di Mata Indonesia: Kumpulan Artikel Pers Indonesia 1973-1988. Jakarta, PT. Gramedia, hlm. 72-75 16 Alan Renouf, Op. Cit., hlm. 482 17 “Fraser: Fretilin unit near Darwin ‘embarrassing’, Radio seizure backed”. Ditulis oleh Mike Steketee, Sydney Morning Herald, 4 Oktober 1976, hlm. 4.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
13
Perubahan Fraser ini mendapatkan respons negatif dari masyarakat Australia
yang sejak awal memiliki pandangan bahwa Fraser akan mendengarkan
masyarakatnya dalam mengambil setiap langkah kebijakan Australia. Namun,
kepentingan nasional Australia mengenai Celah Timor telah mengubah sikap Fraser.
Oleh karena itu, Fraser menyerahkan sepenuhnya dukungan permasalahan integrasi
Indonesia dengan Timor serta permasalahan lainnya seperti Balibo pada Indonesia.
Demi terwujudnya hubungan yang lebih baik, maka pemerintah Australia
menginginkan masyarakat menerima segala bentuk keputusan Indonesia.
Penyelidikan mengenai peristiwa wartawan AJA di Balibo telah dinyatakan selesai
dan peristiwa tersebut dijadikan pembelajaran bagi pemerintah Australia untuk
melindungi warganegaranya di wilayah konflik. Peristiwa Balibo adalah peristiwa
yang tidak diinginkan oleh siapapun termasuk Indonesia. Pemerintah Australia
kemudian meminta kepada keluarga korban agar menerima peristiwa tersebut sebagai
sebuah kecelakaan. Pihak pers Australia pun dalam perkembangannya memberikan
penghargaan tertinggi kepada kelima wartawan anggota AJA yang tewas dalam tugas
peliputannya. Setiap tanggal 16 Oktober, pihak AJA selalu memperingatinya sebagai
hari bersejarah bagi perjuangan pers di Australia dalam mencari dan meliput
kebenaran suatu peristiwa terutama yang melibatkan konflik dalam suatu wilayah,
sama halnya dengan apa yang dilakukan kelima wartawan mereka di Balibo pada 16
Oktober 1975.
Kesimpulan
Kolom-kolom opini dan analisis dalam berita utama menunjukkan upaya dari
pihak pers untuk mengangkat isu tersebut menjadi isu nasional. Di samping
keterikatan dengan kelima wartawan, upaya untuk mendorong pemerintah Australia
agar bersikap tegas dengan keberadaan negara lain termasuk Indonesia di Timor terus
dilakukan melalui artikel-artikelnya. Munculnya isu-isu negatif dalam surat kabar
Australia tentang Indonesia tidak terlepas dari sulitnya akses informasi yang dapat
diperoleh dari pihak pemerintah Indonesia. Hal ini dapat dilihat bahwa ketiga surat
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
14
kabar hanya mengutip berita dari pers di Indonesia seperti surat kabar Antara dan
Angkatan Bersenjata. Pemerintah Indonesia pada saat itu memang membatasi
informasi yang keluar dan masuk ke dalam Indonesia demi menjaga kondisi
Indonesia yang sedang dalam tahap pembangunan. Sehingga informasi yang dikaji
oleh surat kabar di Australia mengenai keterlibatan tentara Indonesia dalam tewasnya
kelima wartawan anggota AJA hanya dilandasi oleh asumsi-asumsi dan dugaan-
dugaan.
Sumber pemberitaan mengenai keadaan wilayah Timor juga lebih banyak
menggunakan sumber orang Timor. Seperti sumber wawancara yang digunakan oleh
surat kabar The Canberra Times. Hal ini tentu mempengaruhi nada pemberitaan The
Canberra Times. Namun, di sisi lain Canberra Times tetap menggunakan sumber
lainnya untuk mempertimbangkan isu-isu yang berkembang seputar kematian kelima
wartawan anggota AJA. The Sydney Morning Herald sendiri terfokus pada
pemberitaan mengenai isu-isu yang berkembang di sekitar penyelidikan. Sementara
itu, The Age lebih menampilkan perdebatan antara pihak pemerintah di Australia dan
pemerintah dengan masyarakat mengenai peristiwa Balibo Dalam kolom opini publik
dan pers, baru terlihat pandangan mereka terhadap peristiwa Balibo. Masyarakat
Australia mengkritik pemerintahannya yang lamban merespons permasalahan di
Timor dan tidak berhasil mengetahui secara jelas aktivitas Indonesia di Timor.
Dari segi isi berita banyak memuat bagaimana usaha pemerintah Australia
dalam upaya mengidentifikasi keempat mayat yang masih tersisa diantara mayat yang
hangus lainnya. Keempat mayat diduga adalah Wartawan anggota AJA. Berita-berita
dalam kolom politik juga banyak mengemukakan mengenai merenggangnya
hubungan kedua negara yang disebabkan oleh kurangnya dukungan pemerintah
Indonesia dalam memfasilitasi pemerintah Australia dalam melakukan penyelidikan.
Misalnya sulitnya proses perizinan untuk memasuki wilayah Indonesia bagian timur
dan akses ke Timor Portugis itu sendiri.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
15
Artikel mengenai desakan untuk terus melakukan penyelidikan muncul secara
dominan dalam surat kabar di Australia. Hal ini kemudian menjadi masukan bagi
pemerintah Australia untuk terus mencari data terkait kronologi peristiwa Balibo.
Pemerintah Australia berusaha mewawancara pihak-pihak terkait misalnya anggota
UDT dan Apodeti yang terlibat dalam peristiwa Balibo. Hingga ditemukan sebuah
pernyataan bahwa orang Australia dianggap sebagai bagian dari pasukan komunis
Fretilin sehingga mereka dibunuh. Pernyataan ini yang kemudian menjadi bukti
kejanggalan kematian lima Wartawan anggota AJA.
Dengan demikian, pernyataan dalam kolom opini publik dalam surat kabar di
Australia yang ditulis dengan emosional lengkap dengan gambarnya, mempengaruhi
pemerintah Australia dalam kebijakan politik luar negerinya dengan Indonesia.
Peristiwa Balibo telah memberikan dampak bagi hubungan antara pemerintah
Australia dengan pers maupun masyarakat. Dampak mengenai isu-isu yang
melibatkan Indonesia di Australia telah berujung pada tindakan-tindakan di luar
kendali pemerintah Australia. Aksi Serikat Buruh yang memboikot kapal Indonesia,
Aksi penolakan kehadiran PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) dalam konferensi
tahunan AJA, serta aksi-aksi protes lainnya menunjukkan ketidakstabilan hubungan
antara pers dan masyarakat Australia yang mengecam keberadaan Indonesia di
wilayah Timor. Aksi kecaman ini tentu tidak terlepas dari peran kelompok yang
menginginkan kemerdekaan di Timor.
Namun, serangkaian aksi yang dilakukan oleh pers maupun masyarakat
ternyata berseberangan dengan pemerintah Australia. Australia dibawah
pemerintahan Whitlam berusaha menjaga hubungan baik dengan Indonesia. Pasca
peristiwa Balibo, pemerintah Australia selalu berusaha mengkonfirmasi isu negatif
yang berkembang di negaranya kepada pihak Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Hal ini dilakukan demi menjaga hubungan yang baik dengan Indonesia. Saat Whitlam
terpaksa digantikan oleh pemerintahan sementara Malcolm Fraser, tim khusus untuk
menyelidiki kematian kelima wartawan dibentuk. Tetapi pada akhirnya, Fraser
menyerahkan sepenuhnya permasalahan Balibo dan Timor kepada Indonesia.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
16
Sikap pemerintah Australia ini didasari oleh kepentingan nasionalnya.
Meskipun dalam negerinya suara-suara untuk melakukan tindakan terhadap
keberadaan Indonesia di Timor sangat lantang, pemerintah tetap bersikap baik dengan
Indonesia. Australia tidak memiliki pilihan lain untuk menjaga pertahanan negaranya.
Australia mempercayakan Timor berintegrasi dengan Indonesia karena dinilai lebih
aman daripada Timor menjadi sebuah negara yang merdeka. Kemunculan isu lain
yakni mengenai Celah Timor telah membuka peluang bagi Australia untuk dapat
melakukan negosiasi dengan Indonesia.18
Pemerintah Australia telah menganggap bahwa mereka tidak memiliki cukup
bukti untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pemerintah Indonesia juga telah
mempertimbangkan bahwa masalah ini telah selesai karena itu bukan sesuatu yang
bisa dianggap sebagai pelanggaran hukum. Kematian lima wartawan anggota AJA di
Balibo adalah kecelakaan tanpa disengaja dan diinginkan oleh pihak manapun.
Hubungan antara Indonesia dan Australia jauh lebih besar dan penting dari satu isu,
dari satu masalah yakni peristiwa Balibo yang selama ini justru dimanfaatkan oleh
pihak-pihak yang menginginkan hubungan Indonesia dan Australia menjadi tidak
baik.
DAFTAR PUSTAKA
ARSIP
Department of Foreign Affairs Australia. News Release. No. D46, 31 Oktober 1975.
Parliamentary Debates, The Senate: Supply Bill (No.1) 1976-1977, Questioner Speaker: Arthur Gietzelt, 3 Juni 1976.
Surat Andrew Peacock pada bulan Maret 1976, berjumlah enam halaman yang ditujukan kepada S.P. Crosland, Sekretaris AJA di Sydney.
18 Pemerintah Australia kemudian mengakui integrasi Indonesia dengan Timor pada Januari 1978, pengakuan ini erat kaitannya dengan penyelesaian persoalan lintas batas di bagian Barat Laut Australia dan Pulau Timor atau yang dikenal dengan Celah Timor. Zulkifli Hamid, Op. Cit., hlm.424
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
17
Sumber: Minister For Foreign Affairs, Canberra, diakses melalui www.recordsearch.naa.gov.au pada tanggal 8 Februari 2016 pukul 14.20 WIB.
SURAT KABAR UNTUK DATA ANALISIS
The Age
The Canberra Times
The Sydney Morning Herald
BUKU
Ahuja. 1993. History of Press, Press Law, and Communications. India: Surjeet Publications.
Alfian. 1993. Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Armstrong, M. Lindsay, & Watterson. 1995. Media Law in Australia.
Melbourne: Oxford University Press.
Arsana, Caj Nyoman. 2014. Integrasi Timor Timur ke Dalam Wilayah NKRI dari 1976 hingga 1999. Jakarta: CV. Bams Mediatama.
Budd, Richard, Robert Thropp, Lewis Donohew. 1967. Content Analysis of Communication. USA: Macmillan Company.
Cotton, James. 2004. East Timor, Australia and Regional Order: Intervention and its aftermath in Southeast Asia. London: RouledgeCurzon.
Docherty, Docherty. 2007. Historical Dictionary of Australia (3rd ed.) Historical Dictionaries of Asia, Oceania, and Middle East. Lanham: Scarecrow Press.
Eldridge, Philip. 1979. Indonesia and Australia: The Politics of Aid and Development since 1966. Canberra.
Elvinaro, Ardianto. 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Evans, Gareth dan Bruce Grant. 1991. Australia’s Foreign Relation in the
World of 1990’s. Australia: APNMelbourne University Press.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
18
Fitriani, Evi. Australia dan negara-negara di Kepulauan Pasifik Selatan: Observasi dan Pandangan dari Indonesia. Jakarta: UI-Press.
Hamid, Zulkifli. 1999. Sistem Politik Australia. Jakarta: Rosda.
Hill, Helen. 1975. The Timor Story. Timor Information Service: Fitzroy.
Horta, Jose Ramos. 1998. Funu: Perjuangan Timor Lorosae Belum Selesai. Jakarta: Solidamor.
Jolliffe, Jill. 2001. Cover-Up: The Inside Story of Balibo Five. Melbourne: Scribe Publications.
Kitley, Phillips, Richard Chauvel, and David Reeve. 1989. Australia di Mata Indonesia: Kumpulan Artikel Pers Indonesia 1973-1988. Jakarta: PT. Gramedia.
Lyod, Clem. 1985. Profession Journalist. New South Wales: Hale&Iremonger.
Mackie, Jamie. 2007. Australia and Indonesia: Current Problems, Future Prospects. Low Institute For International Policy.
Mukain, Hidayat. 1991. TNI dalam Politik Luar Negeri: Studi Kasus Penyelesaian Konfrontasi Indonesia–Malaysia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Nimmo, Dan. 1993. Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan dan Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nevins, Joseph. 2008. Pembantaian Timor Timur: Horor Masyarakat Internasional. Jakarta: Galangpress.
Rachmadi. 1990. Perbandingan Sistem Pers: Analisis Deskriptif Sistem Pers di berbagai Negara. Jakarta: Gramedia.
Renouf, Alan. 1979. The Frightened Country. Melbourne: Griffin Press Limited. Roff, Sue Rabbitt. 1992. Timor’s Anschluss : Indonesia and Australian Policy in East
Timor 1974-1976: The Edwin Mellen Press.
Siahaan, Hotman M dkk. 2001. Pers yang Gamang: Studi Pemberitaan Jajak Pendapat Timor-Timur: LSPS.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
19
Siebert, Fred S, Theodore Peterson dan Wilburn Schramn, 1963. Four Theories of the Press: The Austhoritarian, Libertarian, Social Responsibility and Soviet Communist Concepts. London: University of Illinois Press.
Singh, Bilveer. 2002. Defense Relations Between Australia and Indonesia in the Post-Cold War Era. London: Greenwood Press.
Suryadinata, Leo. 1998. Politik Luar Negeri Indonesia di bawah Soeharto. Jakarta: LP3ES.
Sumarsono, Mestoko. 1985. Indonesia dan Hubungan Antarbangsa. Jakarta: PT. Sinar Agape Press.
Soebadio, Hadi. 2002. Keterlibatan Australia dalam Pemberontakan PRRI/PERMESTA. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Soekanto. 1976. Integrasi: Kebulatan Tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Yayasan Parikesit.
Tiffen, Rodney. 1978. The News From Southest Asia. Singapore: Institute of Southest Asian Studies.
Utama, Yakoeb. 1987. Perspektif Pers Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Surat kabar Kompas Tahun 1975 – 1978.
Surat kabar Angkatan Bersenjata.
JURNAL
Nunung Prajarto, 1998. Pers Negara Bertetangga, Vol. I, No. 3. JSP.
Thomas Farrell, 1999. Not Independence Day, Fortnight Publications , No. 381, hlm.16.
TESIS
Spica Alphanya. 2000. Faktor-faktor Penentu Politik Luar Negeri Australia: Studi Perubahan Politik Luar Negeri Australia Terhadap Indonesia dalam Masalah Timor Timur. Tesis Program Pascasarjana Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI.
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
20
Nana Yuliana. 2000. Faktor Pers dalam Politik Luar Negeri Australia Terhadap Indonesia dalam Kasus Timor Timur Pasca Jajak Pendapat. Tesis Program Pascasarjana Ilmu Hubungan Internasional. Jakarta.
WEBSITE
Situs https://www.jstor.org diaksespada tanggal 4 maret 2015 pkl 12.22 wib
situs https://trove.nla.gov.au diakses pada tanggal 15 April 2015 pkl 15.40 wib
situs www.organisasi.org diakses pada 6 Desember 2015 pkl 23.58 wib
situs : http://www.bin.go.id/profil/sejarah#sthash.IeDZXX7n.dpuf diakses pada 17 Desember 2015 pkl 14.25 wib
situs www.theaustralian.au.com diakses pada tanggal 25 Januari 2015 pkl 22.16 wib
Peristiwa Balibo ..., Opa Sari, FIB UI, 2016
top related