mekanisme pertahanan gingiva
Post on 08-Feb-2016
422 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA
Deskumasi Epitel dan Keratinisasi
Secara kontiniu pada epitel berlangsung proses pembaharuan
epitel yang dimulai dari daerah basal menuju ke permukaan luar
Proses ini diikuti oleh deskuamasi epitel yang paling superfisial Di
samping itu dengan proses keratinisasi terjadi pembentukan
lapisan keratin atau parakeratin pada lapisan superfisial dari epitel
gingiva Deskuamasi epitel dalam rangka pembaharuan sel dan
pembentukan keratin tersebut merupakan mekanisme pertahanan
gingiva yang paling sederhana
Cairan Sulkular
Keberadaan cairan sulkular atau cairan sulkus gingiva sebenarnya
masih dipertanyakan apakah suatu transudat yang secara kontiniu
diproduksi atau merupakan eksudat inflamasi Komposisi cairan
sulkular adalah
larr 1113090 Elemen seluler bakteri sel epitel deskuamasi
limfosit (leukosit polimorfonuklearLPN limfosit dan
monosit )
larr 1113090 Elektrolit kalium natrium dan kalsium
larr 1113090 Bahan organik karbohidrat dan protein
larr 1113090 Produk metabolik dan produk bakterial asam laktat
urea hidroksiprolin endotoksin substansi sitotoksik
hidrogen sulfida dan faktor antibakterial
larr 1113090 Enzim 1113090 glukuronidase yang merupakan enzim
lisosomaldehidrogenase asam laktat yang merupakan enzim
sitoplasmik kolagenase yang bisa diproduksi oleh fibroblas
atau LPN atau diekskresi oleh bakteri posfolipas suatu
enzim lisosomal tetapi yang bisa juga diproduksi oleh
bakteri Peranan cairan sulkus sebagai mekanisme pertahanan
ada 3 yaitu 1 Aksi membilas2 Kandungan sel protektif3
Memproduksi enzim
Leukosit pada Daerah Dentogingival
Leukosit dijumpai dalam sulkus gingiva yang secara klinis sehat
meskipun dalam jumlah yang sedikit Leukosit tersebut berada
ekstravaskular di jaringan dekat ke dasar sulkus Komposisi
leukosit pada sulkus gingiva yang sehat adalah
y 912 LPNy 85-88 sel mononukleus terdiri dari 58
limfosit B 24 limfosit T dan 18
fagosit mononukleus
Leukosit yang dijumpai dalam keadaan hidup dan memiliki
kemampuan memfagositosa dan membunuh Dengan demikian
lekosit pada daerah dentogingival tersebut merupskan mekanisme
protektif utama melawan serangan plak ke sulkus gingiva
Saliva
Sekresi saliva bersifat protektif karena jaringan mulut dalam
keadaan yang fisiologis Pengaruh saliva terhadap plak adalah
1113090 Aksi pembersihan mekanis terhadap permukaan oral 1113090 Menjadi
buffer bagi asam yang diproduksi bakteri1113090 Mengontrol aktivitas
bacterialFaktor plusmn faktor antibacterial
Saliva mengandung berbagai bahan anorganik dan organic Bahan
plusmn bahan organicnya meliputi ion gas bikarbonat natrium
kalium posfat kalsium fluor ammonia dan karbondioksida
Kandungan organiknya antara lain adalah lisosim laktoferin
mieloperoksidase laktoperoksidase aglutinin ( seperti
glikoprotein mucin 11130902-makroglobulin fibronektin ) dan
antibody
Antibodi saliva
Saliva mengandung banyak antibody terutama immunoglobulin A
antibody saliva disintesis secara local terbukti dari tidak
bereaksinya antibody saliva terhadap strein bakteri yang khas
pada usus Banyak bakteri yang terdapat dalam saliva yang dibalut
oleh IgA dan deposit bacterial pada permukaan gigi mengandung
IgA dan IgG Diduga Ig yang ada pada saliva parotis dapat
menghambat perlekatan spesies Streptococcus ke sel-sel epitel
Beberapa peneliti melaporkan adanya peningkatan konsentrasi
enzim saliva pada waktu berjangkitnya penyakit periodontal
Enzim dimaksud adalah hialuronidase lipase 1113090-gluronidase
kondroitin sulfatase dekarboksilase asam amino katalase
peroksidase dan kolagenaseEnzim proteolitik yang ada dalam
saliva dihasilkan oleh pejamu maupun bakteri Enzim-enzim
tersebut berperan dalam memulai dan berkembangnya penyakit
periodontal Untuk melawan enzim tersebut saliva mengandung
o Antiprotease yang mengahambat protease sistein seperti katepsin
o Antileukoprotease yang mengahambat elastase
LekositKandungan lekosit saliva yang terutama adalah lekosit
morfonukleus dengan jumlah yang bervariasi antar individu antar
waktu dalam sehari dan meningkat dalam gingivitis Lekosit
mencapai rongga mulut dengan jalan migrasi menembus sulkus
gingiva Lekosit saliva yang hidup dinamakan orogranulosit dan
laju migrasi ke rongga mulut dinamakan laju migrasi orogranulosit
PATOGENESIS PERIODONTITISPatogenesis penyakit
periodontal dibagi menjadi 4 tahap Lesi Awal
Bakteri adalah penyebab utama dari penyakit periodontal namun
pada tahap ini hanya menyerang jaringan dalam batas normal dan
hanya berpenetrasi superfisial Bakteri plak memproduksi beberapa
faktor yang dapat meyerang jaringan baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan cara merangsang reaksi imun dan inflamasi
Plak yang terakumulasi secara terus menerus khususnya diregio
interdental yang terlindung mengakibat inflamasi yang cenderung
dimulai pada daerah papila interdental dan meneyebar dari daerah
ini ke sekitar leher gigi
Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva
yang kecil disebelah apikal dari epitelium jungtion Pembuluh ini
mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang
digantikan dengan beberapa sel inflamasi sel plasma dan limfosit-
terutama limfosit T-cairan jaringan dan protein serum Disini
terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium fungsional
dan eksudat dari cairan jaringan leher gingiva Selain
meningkatnya aliran eksudat cairan dan PMN tidak terlihat adanya
tanda-tanda klinis dari perubahan jaringan pada tahap penyakit ini
Gingivitis Dini
Bila deposit plak masih tetap ada perubahan inflamasi tahap awal
akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva
dan migrasi PMN Perubahan yang terjadi baik pada epithekium
jungtion maupun pada epithelium krevikular merupakan tanda dari
pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas
mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut
dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva
menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-
sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat
beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis
dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih
merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean
Gingivitis tahap lanjut
Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih
parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada
tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap
ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga
ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah
epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah
bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya
kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat
dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar
kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false
pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup
besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap
ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa
berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya
namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel
epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar
Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal
maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar
Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya
dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit
ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun
pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah
inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya
proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah
baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan
karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada
keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan
fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan
Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi
dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk
gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah
lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang
dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda
walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada
Periodontitis
Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari
epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan
berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi
akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium
jungtion akan berproliferasi ke
jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut
dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke
apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan
epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk
poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya
merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah
terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan
menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding
pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan
sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel
plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin
yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan
disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi
Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak
berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi
dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini
ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva
Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan
adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah
resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada
kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang
semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan
diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang
dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara
gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan
kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan
meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar
akan teresorbsi
Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal
pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga
sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya
tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini
mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan
dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva
kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan
osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu
sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan
menghambat perluasan lesi
Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat
mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal
Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen
mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang
tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang
alveolar
Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat
longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal
untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh
yang menembus krista septum interdental Tempat dimana
inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal
pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian
tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping
itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal
Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen
periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar
langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi
vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang
permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum
tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar
PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL
Pembentukan Poket Periodontal
Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada
persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
larr 1113090 Produk metabolik dan produk bakterial asam laktat
urea hidroksiprolin endotoksin substansi sitotoksik
hidrogen sulfida dan faktor antibakterial
larr 1113090 Enzim 1113090 glukuronidase yang merupakan enzim
lisosomaldehidrogenase asam laktat yang merupakan enzim
sitoplasmik kolagenase yang bisa diproduksi oleh fibroblas
atau LPN atau diekskresi oleh bakteri posfolipas suatu
enzim lisosomal tetapi yang bisa juga diproduksi oleh
bakteri Peranan cairan sulkus sebagai mekanisme pertahanan
ada 3 yaitu 1 Aksi membilas2 Kandungan sel protektif3
Memproduksi enzim
Leukosit pada Daerah Dentogingival
Leukosit dijumpai dalam sulkus gingiva yang secara klinis sehat
meskipun dalam jumlah yang sedikit Leukosit tersebut berada
ekstravaskular di jaringan dekat ke dasar sulkus Komposisi
leukosit pada sulkus gingiva yang sehat adalah
y 912 LPNy 85-88 sel mononukleus terdiri dari 58
limfosit B 24 limfosit T dan 18
fagosit mononukleus
Leukosit yang dijumpai dalam keadaan hidup dan memiliki
kemampuan memfagositosa dan membunuh Dengan demikian
lekosit pada daerah dentogingival tersebut merupskan mekanisme
protektif utama melawan serangan plak ke sulkus gingiva
Saliva
Sekresi saliva bersifat protektif karena jaringan mulut dalam
keadaan yang fisiologis Pengaruh saliva terhadap plak adalah
1113090 Aksi pembersihan mekanis terhadap permukaan oral 1113090 Menjadi
buffer bagi asam yang diproduksi bakteri1113090 Mengontrol aktivitas
bacterialFaktor plusmn faktor antibacterial
Saliva mengandung berbagai bahan anorganik dan organic Bahan
plusmn bahan organicnya meliputi ion gas bikarbonat natrium
kalium posfat kalsium fluor ammonia dan karbondioksida
Kandungan organiknya antara lain adalah lisosim laktoferin
mieloperoksidase laktoperoksidase aglutinin ( seperti
glikoprotein mucin 11130902-makroglobulin fibronektin ) dan
antibody
Antibodi saliva
Saliva mengandung banyak antibody terutama immunoglobulin A
antibody saliva disintesis secara local terbukti dari tidak
bereaksinya antibody saliva terhadap strein bakteri yang khas
pada usus Banyak bakteri yang terdapat dalam saliva yang dibalut
oleh IgA dan deposit bacterial pada permukaan gigi mengandung
IgA dan IgG Diduga Ig yang ada pada saliva parotis dapat
menghambat perlekatan spesies Streptococcus ke sel-sel epitel
Beberapa peneliti melaporkan adanya peningkatan konsentrasi
enzim saliva pada waktu berjangkitnya penyakit periodontal
Enzim dimaksud adalah hialuronidase lipase 1113090-gluronidase
kondroitin sulfatase dekarboksilase asam amino katalase
peroksidase dan kolagenaseEnzim proteolitik yang ada dalam
saliva dihasilkan oleh pejamu maupun bakteri Enzim-enzim
tersebut berperan dalam memulai dan berkembangnya penyakit
periodontal Untuk melawan enzim tersebut saliva mengandung
o Antiprotease yang mengahambat protease sistein seperti katepsin
o Antileukoprotease yang mengahambat elastase
LekositKandungan lekosit saliva yang terutama adalah lekosit
morfonukleus dengan jumlah yang bervariasi antar individu antar
waktu dalam sehari dan meningkat dalam gingivitis Lekosit
mencapai rongga mulut dengan jalan migrasi menembus sulkus
gingiva Lekosit saliva yang hidup dinamakan orogranulosit dan
laju migrasi ke rongga mulut dinamakan laju migrasi orogranulosit
PATOGENESIS PERIODONTITISPatogenesis penyakit
periodontal dibagi menjadi 4 tahap Lesi Awal
Bakteri adalah penyebab utama dari penyakit periodontal namun
pada tahap ini hanya menyerang jaringan dalam batas normal dan
hanya berpenetrasi superfisial Bakteri plak memproduksi beberapa
faktor yang dapat meyerang jaringan baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan cara merangsang reaksi imun dan inflamasi
Plak yang terakumulasi secara terus menerus khususnya diregio
interdental yang terlindung mengakibat inflamasi yang cenderung
dimulai pada daerah papila interdental dan meneyebar dari daerah
ini ke sekitar leher gigi
Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva
yang kecil disebelah apikal dari epitelium jungtion Pembuluh ini
mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang
digantikan dengan beberapa sel inflamasi sel plasma dan limfosit-
terutama limfosit T-cairan jaringan dan protein serum Disini
terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium fungsional
dan eksudat dari cairan jaringan leher gingiva Selain
meningkatnya aliran eksudat cairan dan PMN tidak terlihat adanya
tanda-tanda klinis dari perubahan jaringan pada tahap penyakit ini
Gingivitis Dini
Bila deposit plak masih tetap ada perubahan inflamasi tahap awal
akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva
dan migrasi PMN Perubahan yang terjadi baik pada epithekium
jungtion maupun pada epithelium krevikular merupakan tanda dari
pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas
mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut
dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva
menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-
sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat
beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis
dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih
merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean
Gingivitis tahap lanjut
Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih
parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada
tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap
ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga
ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah
epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah
bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya
kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat
dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar
kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false
pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup
besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap
ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa
berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya
namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel
epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar
Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal
maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar
Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya
dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit
ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun
pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah
inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya
proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah
baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan
karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada
keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan
fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan
Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi
dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk
gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah
lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang
dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda
walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada
Periodontitis
Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari
epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan
berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi
akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium
jungtion akan berproliferasi ke
jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut
dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke
apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan
epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk
poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya
merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah
terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan
menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding
pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan
sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel
plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin
yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan
disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi
Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak
berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi
dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini
ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva
Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan
adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah
resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada
kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang
semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan
diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang
dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara
gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan
kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan
meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar
akan teresorbsi
Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal
pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga
sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya
tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini
mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan
dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva
kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan
osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu
sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan
menghambat perluasan lesi
Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat
mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal
Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen
mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang
tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang
alveolar
Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat
longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal
untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh
yang menembus krista septum interdental Tempat dimana
inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal
pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian
tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping
itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal
Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen
periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar
langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi
vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang
permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum
tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar
PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL
Pembentukan Poket Periodontal
Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada
persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
lekosit pada daerah dentogingival tersebut merupskan mekanisme
protektif utama melawan serangan plak ke sulkus gingiva
Saliva
Sekresi saliva bersifat protektif karena jaringan mulut dalam
keadaan yang fisiologis Pengaruh saliva terhadap plak adalah
1113090 Aksi pembersihan mekanis terhadap permukaan oral 1113090 Menjadi
buffer bagi asam yang diproduksi bakteri1113090 Mengontrol aktivitas
bacterialFaktor plusmn faktor antibacterial
Saliva mengandung berbagai bahan anorganik dan organic Bahan
plusmn bahan organicnya meliputi ion gas bikarbonat natrium
kalium posfat kalsium fluor ammonia dan karbondioksida
Kandungan organiknya antara lain adalah lisosim laktoferin
mieloperoksidase laktoperoksidase aglutinin ( seperti
glikoprotein mucin 11130902-makroglobulin fibronektin ) dan
antibody
Antibodi saliva
Saliva mengandung banyak antibody terutama immunoglobulin A
antibody saliva disintesis secara local terbukti dari tidak
bereaksinya antibody saliva terhadap strein bakteri yang khas
pada usus Banyak bakteri yang terdapat dalam saliva yang dibalut
oleh IgA dan deposit bacterial pada permukaan gigi mengandung
IgA dan IgG Diduga Ig yang ada pada saliva parotis dapat
menghambat perlekatan spesies Streptococcus ke sel-sel epitel
Beberapa peneliti melaporkan adanya peningkatan konsentrasi
enzim saliva pada waktu berjangkitnya penyakit periodontal
Enzim dimaksud adalah hialuronidase lipase 1113090-gluronidase
kondroitin sulfatase dekarboksilase asam amino katalase
peroksidase dan kolagenaseEnzim proteolitik yang ada dalam
saliva dihasilkan oleh pejamu maupun bakteri Enzim-enzim
tersebut berperan dalam memulai dan berkembangnya penyakit
periodontal Untuk melawan enzim tersebut saliva mengandung
o Antiprotease yang mengahambat protease sistein seperti katepsin
o Antileukoprotease yang mengahambat elastase
LekositKandungan lekosit saliva yang terutama adalah lekosit
morfonukleus dengan jumlah yang bervariasi antar individu antar
waktu dalam sehari dan meningkat dalam gingivitis Lekosit
mencapai rongga mulut dengan jalan migrasi menembus sulkus
gingiva Lekosit saliva yang hidup dinamakan orogranulosit dan
laju migrasi ke rongga mulut dinamakan laju migrasi orogranulosit
PATOGENESIS PERIODONTITISPatogenesis penyakit
periodontal dibagi menjadi 4 tahap Lesi Awal
Bakteri adalah penyebab utama dari penyakit periodontal namun
pada tahap ini hanya menyerang jaringan dalam batas normal dan
hanya berpenetrasi superfisial Bakteri plak memproduksi beberapa
faktor yang dapat meyerang jaringan baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan cara merangsang reaksi imun dan inflamasi
Plak yang terakumulasi secara terus menerus khususnya diregio
interdental yang terlindung mengakibat inflamasi yang cenderung
dimulai pada daerah papila interdental dan meneyebar dari daerah
ini ke sekitar leher gigi
Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva
yang kecil disebelah apikal dari epitelium jungtion Pembuluh ini
mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang
digantikan dengan beberapa sel inflamasi sel plasma dan limfosit-
terutama limfosit T-cairan jaringan dan protein serum Disini
terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium fungsional
dan eksudat dari cairan jaringan leher gingiva Selain
meningkatnya aliran eksudat cairan dan PMN tidak terlihat adanya
tanda-tanda klinis dari perubahan jaringan pada tahap penyakit ini
Gingivitis Dini
Bila deposit plak masih tetap ada perubahan inflamasi tahap awal
akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva
dan migrasi PMN Perubahan yang terjadi baik pada epithekium
jungtion maupun pada epithelium krevikular merupakan tanda dari
pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas
mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut
dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva
menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-
sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat
beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis
dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih
merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean
Gingivitis tahap lanjut
Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih
parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada
tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap
ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga
ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah
epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah
bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya
kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat
dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar
kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false
pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup
besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap
ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa
berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya
namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel
epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar
Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal
maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar
Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya
dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit
ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun
pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah
inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya
proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah
baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan
karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada
keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan
fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan
Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi
dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk
gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah
lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang
dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda
walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada
Periodontitis
Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari
epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan
berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi
akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium
jungtion akan berproliferasi ke
jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut
dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke
apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan
epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk
poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya
merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah
terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan
menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding
pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan
sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel
plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin
yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan
disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi
Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak
berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi
dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini
ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva
Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan
adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah
resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada
kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang
semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan
diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang
dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara
gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan
kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan
meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar
akan teresorbsi
Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal
pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga
sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya
tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini
mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan
dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva
kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan
osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu
sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan
menghambat perluasan lesi
Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat
mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal
Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen
mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang
tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang
alveolar
Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat
longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal
untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh
yang menembus krista septum interdental Tempat dimana
inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal
pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian
tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping
itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal
Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen
periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar
langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi
vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang
permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum
tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar
PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL
Pembentukan Poket Periodontal
Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada
persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
oleh IgA dan deposit bacterial pada permukaan gigi mengandung
IgA dan IgG Diduga Ig yang ada pada saliva parotis dapat
menghambat perlekatan spesies Streptococcus ke sel-sel epitel
Beberapa peneliti melaporkan adanya peningkatan konsentrasi
enzim saliva pada waktu berjangkitnya penyakit periodontal
Enzim dimaksud adalah hialuronidase lipase 1113090-gluronidase
kondroitin sulfatase dekarboksilase asam amino katalase
peroksidase dan kolagenaseEnzim proteolitik yang ada dalam
saliva dihasilkan oleh pejamu maupun bakteri Enzim-enzim
tersebut berperan dalam memulai dan berkembangnya penyakit
periodontal Untuk melawan enzim tersebut saliva mengandung
o Antiprotease yang mengahambat protease sistein seperti katepsin
o Antileukoprotease yang mengahambat elastase
LekositKandungan lekosit saliva yang terutama adalah lekosit
morfonukleus dengan jumlah yang bervariasi antar individu antar
waktu dalam sehari dan meningkat dalam gingivitis Lekosit
mencapai rongga mulut dengan jalan migrasi menembus sulkus
gingiva Lekosit saliva yang hidup dinamakan orogranulosit dan
laju migrasi ke rongga mulut dinamakan laju migrasi orogranulosit
PATOGENESIS PERIODONTITISPatogenesis penyakit
periodontal dibagi menjadi 4 tahap Lesi Awal
Bakteri adalah penyebab utama dari penyakit periodontal namun
pada tahap ini hanya menyerang jaringan dalam batas normal dan
hanya berpenetrasi superfisial Bakteri plak memproduksi beberapa
faktor yang dapat meyerang jaringan baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan cara merangsang reaksi imun dan inflamasi
Plak yang terakumulasi secara terus menerus khususnya diregio
interdental yang terlindung mengakibat inflamasi yang cenderung
dimulai pada daerah papila interdental dan meneyebar dari daerah
ini ke sekitar leher gigi
Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva
yang kecil disebelah apikal dari epitelium jungtion Pembuluh ini
mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang
digantikan dengan beberapa sel inflamasi sel plasma dan limfosit-
terutama limfosit T-cairan jaringan dan protein serum Disini
terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium fungsional
dan eksudat dari cairan jaringan leher gingiva Selain
meningkatnya aliran eksudat cairan dan PMN tidak terlihat adanya
tanda-tanda klinis dari perubahan jaringan pada tahap penyakit ini
Gingivitis Dini
Bila deposit plak masih tetap ada perubahan inflamasi tahap awal
akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva
dan migrasi PMN Perubahan yang terjadi baik pada epithekium
jungtion maupun pada epithelium krevikular merupakan tanda dari
pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas
mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut
dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva
menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-
sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat
beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis
dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih
merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean
Gingivitis tahap lanjut
Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih
parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada
tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap
ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga
ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah
epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah
bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya
kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat
dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar
kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false
pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup
besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap
ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa
berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya
namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel
epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar
Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal
maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar
Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya
dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit
ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun
pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah
inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya
proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah
baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan
karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada
keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan
fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan
Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi
dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk
gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah
lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang
dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda
walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada
Periodontitis
Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari
epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan
berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi
akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium
jungtion akan berproliferasi ke
jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut
dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke
apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan
epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk
poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya
merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah
terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan
menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding
pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan
sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel
plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin
yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan
disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi
Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak
berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi
dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini
ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva
Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan
adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah
resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada
kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang
semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan
diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang
dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara
gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan
kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan
meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar
akan teresorbsi
Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal
pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga
sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya
tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini
mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan
dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva
kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan
osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu
sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan
menghambat perluasan lesi
Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat
mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal
Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen
mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang
tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang
alveolar
Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat
longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal
untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh
yang menembus krista septum interdental Tempat dimana
inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal
pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian
tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping
itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal
Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen
periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar
langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi
vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang
permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum
tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar
PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL
Pembentukan Poket Periodontal
Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada
persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
pada tahap ini hanya menyerang jaringan dalam batas normal dan
hanya berpenetrasi superfisial Bakteri plak memproduksi beberapa
faktor yang dapat meyerang jaringan baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan cara merangsang reaksi imun dan inflamasi
Plak yang terakumulasi secara terus menerus khususnya diregio
interdental yang terlindung mengakibat inflamasi yang cenderung
dimulai pada daerah papila interdental dan meneyebar dari daerah
ini ke sekitar leher gigi
Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva
yang kecil disebelah apikal dari epitelium jungtion Pembuluh ini
mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang
digantikan dengan beberapa sel inflamasi sel plasma dan limfosit-
terutama limfosit T-cairan jaringan dan protein serum Disini
terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium fungsional
dan eksudat dari cairan jaringan leher gingiva Selain
meningkatnya aliran eksudat cairan dan PMN tidak terlihat adanya
tanda-tanda klinis dari perubahan jaringan pada tahap penyakit ini
Gingivitis Dini
Bila deposit plak masih tetap ada perubahan inflamasi tahap awal
akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva
dan migrasi PMN Perubahan yang terjadi baik pada epithekium
jungtion maupun pada epithelium krevikular merupakan tanda dari
pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas
mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut
dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva
menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-
sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat
beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis
dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih
merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean
Gingivitis tahap lanjut
Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih
parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada
tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap
ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga
ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah
epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah
bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya
kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat
dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar
kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false
pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup
besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap
ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa
berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya
namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel
epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar
Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal
maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar
Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya
dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit
ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun
pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah
inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya
proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah
baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan
karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada
keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan
fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan
Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi
dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk
gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah
lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang
dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda
walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada
Periodontitis
Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari
epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan
berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi
akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium
jungtion akan berproliferasi ke
jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut
dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke
apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan
epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk
poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya
merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah
terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan
menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding
pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan
sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel
plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin
yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan
disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi
Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak
berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi
dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini
ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva
Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan
adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah
resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada
kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang
semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan
diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang
dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara
gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan
kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan
meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar
akan teresorbsi
Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal
pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga
sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya
tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini
mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan
dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva
kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan
osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu
sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan
menghambat perluasan lesi
Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat
mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal
Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen
mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang
tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang
alveolar
Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat
longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal
untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh
yang menembus krista septum interdental Tempat dimana
inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal
pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian
tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping
itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal
Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen
periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar
langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi
vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang
permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum
tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar
PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL
Pembentukan Poket Periodontal
Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada
persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas
mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut
dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva
menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-
sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat
beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis
dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih
merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean
Gingivitis tahap lanjut
Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih
parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada
tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap
ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga
ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah
epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah
bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya
kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat
dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar
kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false
pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup
besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap
ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa
berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya
namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel
epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar
Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal
maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar
Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya
dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit
ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun
pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah
inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya
proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah
baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan
karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada
keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan
fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan
Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi
dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk
gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah
lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang
dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda
walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada
Periodontitis
Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari
epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan
berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi
akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium
jungtion akan berproliferasi ke
jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut
dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke
apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan
epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk
poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya
merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah
terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan
menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding
pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan
sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel
plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin
yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan
disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi
Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak
berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi
dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini
ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva
Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan
adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah
resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada
kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang
semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan
diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang
dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara
gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan
kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan
meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar
akan teresorbsi
Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal
pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga
sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya
tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini
mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan
dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva
kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan
osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu
sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan
menghambat perluasan lesi
Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat
mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal
Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen
mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang
tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang
alveolar
Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat
longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal
untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh
yang menembus krista septum interdental Tempat dimana
inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal
pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian
tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping
itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal
Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen
periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar
langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi
vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang
permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum
tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar
PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL
Pembentukan Poket Periodontal
Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada
persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya
namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel
epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar
Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal
maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar
Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya
dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit
ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun
pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah
inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya
proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah
baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan
karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada
keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan
fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan
Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi
dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk
gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah
lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang
dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda
walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada
Periodontitis
Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari
epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan
berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi
akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium
jungtion akan berproliferasi ke
jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut
dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke
apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan
epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk
poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya
merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah
terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan
menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding
pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan
sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel
plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin
yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan
disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi
Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak
berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi
dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini
ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva
Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan
adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah
resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada
kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang
semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan
diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang
dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara
gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan
kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan
meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar
akan teresorbsi
Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal
pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga
sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya
tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini
mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan
dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva
kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan
osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu
sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan
menghambat perluasan lesi
Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat
mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal
Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen
mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang
tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang
alveolar
Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat
longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal
untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh
yang menembus krista septum interdental Tempat dimana
inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal
pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian
tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping
itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal
Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen
periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar
langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi
vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang
permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum
tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar
PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL
Pembentukan Poket Periodontal
Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada
persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari
epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan
berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi
akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium
jungtion akan berproliferasi ke
jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut
dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke
apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan
epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk
poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya
merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah
terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan
menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding
pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan
sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel
plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin
yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan
disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi
Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak
berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi
dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini
ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva
Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan
adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah
resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada
kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang
semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan
diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang
dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara
gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan
kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan
meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar
akan teresorbsi
Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal
pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga
sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya
tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini
mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan
dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva
kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan
osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu
sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan
menghambat perluasan lesi
Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat
mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal
Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen
mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang
tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang
alveolar
Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat
longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal
untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh
yang menembus krista septum interdental Tempat dimana
inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal
pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian
tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping
itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal
Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen
periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar
langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi
vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang
permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum
tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar
PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL
Pembentukan Poket Periodontal
Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada
persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah
resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada
kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang
semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan
diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang
dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara
gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan
kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan
meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar
akan teresorbsi
Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal
pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga
sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya
tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini
mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan
dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva
kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan
osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu
sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan
menghambat perluasan lesi
Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat
mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal
Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen
mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang
tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang
alveolar
Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat
longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal
untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh
yang menembus krista septum interdental Tempat dimana
inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal
pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian
tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping
itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal
Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen
periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar
langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi
vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang
permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum
tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar
PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL
Pembentukan Poket Periodontal
Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada
persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen
mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang
tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang
alveolar
Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat
longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal
untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh
yang menembus krista septum interdental Tempat dimana
inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal
pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian
tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping
itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal
Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen
periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar
langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi
vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang
permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum
tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar
PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL
Pembentukan Poket Periodontal
Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada
persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut
1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag
menghancurkan kolagen
2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa
menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament
periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam
dalam sementum dan fibril matriks sementum
Resorpsi tulang alveolar
Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel
tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang
terlibat pada resorpsi tulang adalah
1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang
2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi
matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan
kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif
maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi
resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk
menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat
menghancurkan
kolagen
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang
osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-
endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast
activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1
Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam
arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam
lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik
Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara
lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang
bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi
destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam
resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang
diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi
pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan
pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus
mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari
keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus
sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari
penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk
meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
periodontal pasien
Kunjungan pertama
Penilaian secara keseluruhan dari pasien
Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara
keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak
attitude dan umur fisiologisnya
Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu diketahui
y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu
diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa
bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan
nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut
y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi
hemoragik komplikasi infeksi
y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk
menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan
y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany
Tendensi pendarahan abnormal
y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk
perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi
kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan
DM)
Riwayat kesehatan gigi
y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan
terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi
menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam
sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi
y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal
pemakaiannya
y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit
pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat
menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana
pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut
y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat
sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui
bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri
y Rasa tidak enak dalam mulut
y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak
y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau
mengunyah sepanjang hari atau malam
y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui
Radiografi intraoral
Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi
Intraoral
y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi
panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk
mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur
pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan
intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana
perawatan
Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah
a Panjang akar amp morfologi
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
b Rasio mahkotaakar
c Perkiraan destruksi tulang
d Hubungan dengan sinus maxillaris
e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan
vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal
garis CEJ
fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan
distal
g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut
h Kelainan periapikal
i Kalkulus
j Restorasi overhanging
k Fraktur akar
l Karies
m Resopsiakar
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
Pemeriksaan Oral
Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya
akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada
permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk
mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui
Mouth odors
Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor
adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau
mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari
luar mulut
Pemeriksaan dari Limfa Nodus
Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan
dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin
memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase
maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa
menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku
Pemeriksaan gigi
Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang
terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan
hubungan kontak proksimal Meliputi
1 Erosi
2 Abrasi
3 Atrisi
4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)
5 Hipersensitif
Pemeriksaan Rongga mulut
Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan
regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun
sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah
periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh
perubahan patologis yang terjadi pada mulut
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
6 Relasi kontak proksimal
Pemeriksaan periodontal
Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB
Plak dan Kalkulus
plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp
jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi
plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)
Gingiva
larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg
akurat
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan
larr 1113090 Warna
larr 1113090 Ukuran
larr 1113090 Kontur
larr 1113090 Konsistensi
larr 1113090 Tekstur permukaan
larr 1113090 Posisi
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
larr 1113090 Pendarahan
larr 1113090 Rasa sakit
larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi
kedalaman level of attachment tipe poket
(suprainfraboni)
DAFTAR PUTAKA
Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002
Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders
Company Philadelphia
Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color
Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York
Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus
Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya
Edisi ke-4 EGC Jakarta
top related