mekanisme clearing
Post on 01-Jul-2015
241 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MEKANISME CLEARING
Clearing diartikan adalah pelunasan hutang pihutang
antara bank yang ikut dalam lembaga clearing.
Bank sentral (Bank Indonesia) merupakan koordinasi dan
central clearing, sedangkan bank-bank umum merupakan
sub central clearing. Bank yang menjadi sub central
clearing harus mendapat izin dari Bank Sentral.
Setelah memenuhi persyaratan, misalnya ada jaminan di
Bank Indionesia. Bank sub central clearing dapat diskor
dari lembaga clearing apabila jaminannya telah kurang.
Mekanisme clearing adalah suatu hal yang
menguntungkan posisi “kas” sebuah bank umum karena
dengan cara ini bank tidak perlu lagi membayar dengan
uang tunai yang disetor oleh nasabah-nasabahnya melalui
bank lain. Hal ini cukup dengan memindah bukukan per
rekening koran yang menerima penyetoran cek-cek tadi.
Dasar dari mekanisme clearing adalah pelunasan hutang
pihutang satu sama lainnya.
Persyaratannya:
Adalah besar jaminan clearing yang ada di bank sentral
atau central clearing. Besarnya jaminan ini ditetapkan
berdasarkan rata-rata 50 % dari jumlah cek dan giro Bank
umum lainnya yang diterima bank tersebut dikurangi 30 %
dari jumlah cek dan giro bank itu yang diterima bank lain.
Contoh:
Bank ABC menerima penyetoran cek dan giro bilyet bank
umum lainnya sebesar Rp 100.000. Jadi 50 % x Rp
100.000 = Rp 50.000.
Jumlah cek dan giro bilyet bank ABC yang diterima bank
umum lain sebesar Rp 80.000. Jadi 30 % x Rp 80.000 = Rp
24.000.
Jadi jaminan clearing Bank ABC (minimum) adalah Rp
50.000 – Rp 24.000 = Rp 26.000. Ini harus ada di Bank
Central clearing (Bank Indonesia).
Jika pada suatu hari jumlah cek dan giro bilyet Bank ABC
pada bank umum lain sebesar Rp 75.000, sedangkan
jumlah cek dan giro bilyet Bank umum lain yang diterima
Bank ABC sebesar Rp 50.000, maka dalam hal ini Bank
ABC “kalah clearing” sebesar Rp 75.000 – Rp 50.000 = Rp
25.000. Hal ini berarti jaminan clearing Bank ABC gugur Rp
25.000, dengan perkataan lain jaminan clearing Bank ABC
tinggal Rp 26.000 – Rp 25.000 = Rp 1.000. Bank ABC
diharuskan menyetor tambahan jaminan clearing sekurang
kurangnya Rp 25.000 supaya mencapai jaminan minimum
Rp 26.000 pada hari itu juga. Jika tidak Bank ABC
dikeluarkan dari clearing. Penentuan jaminan minimum
Bank sub central clearing ditetapkan sekali dalam tiga
bulan.
Bank sub central yang telah diskor dari clearing berarti
posisi likuiditasnya kurang dan apabila bank tersebut tidak
dapat secepatnya memperbaiki osisinya (posisi likuiditas)
supaya kembali ikut clearing maka kepercayaan
masyarakat atau soliditas masyarakat rendah terhadap
bank tersebut. Jika soliditas masyarakat sudah rendah
maka bank tersebut tinggal menunggu kehancurannya.
Keuntungan Bank umum ikut clearing:
1. Bank tersebut tidak perlu menyimpan uang tunai yang
cukup banyak dikasnya, karena tidak setiap cek harus
ditukar dengan uang tunai cukup dengan jalan
memindah bukukannya dalam rekening penyetor.
2. Akan mempermudah dan memperlancar serta
memperluas area operasinya karena setiap rekanannya
tidak perlu terlebih dahulu mengambil uang tunai untuk
membayar setiap transaksi, tetapi cukup membuka cek
untuk membayarnya.
3. Rekanan/ nasabah bank itu lebih aman dari gangguan
penjahat karena tidak perlu lagi membawa-bawa uang
tunai, cukup mengantongi cek dan melakuakn
pembayaran hanya dengan menuliskan sejumlah
tertentu pada cek tersebut.
Kerugiannya:
1. Bank itu harus menyetor sebagian dananya di Bank
Central clearing dimana dana itu kurang efektif.
2. Jaminan clearing ini mengurangi kemampuan
penyaluran kredit dari setiap bank sub central clearing
karena dana itu menjadi alat likuiditas yang tidak dapat
dimanfaatkan.
top related