manajemen kelompok

Post on 24-Dec-2015

238 Views

Category:

Documents

15 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Manajemen

TRANSCRIPT

Om Swastiastu

Oleh Kelompok 12 :

• I Komang Satria Warla Putra (1406205067)

• Ni Putu Sinta Wira Putri (1406205071)

• Pebriani Efendi (1406205075)

KepemimpinanUniversitas Udayana

Manajemen

Kepemimpinan

Fungsi- Fungsi Kepemimpinan

Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasipemimpin. Aspek pertama pendekatan perilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama : (1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (“task-related”), dan (2) fungsi-fungsu pemeliharaan kelompok (“group-maintenance”) atau social.

Kenneth Blanchard mengemukakan terdapat 6 fungsi kepemimpinan

1. Perencanaan2. Memulai3. Pengendalian4. Pendukung5. Menginformasikan6. Evaluasi

Gaya-Gaya Kepemimpinan

Pandangan kedua tentang perilaku kepemimpinan memusatkan pada gaya pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan. Para peneliti telah mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan: gaya dengan orientasi tugas (task-oriented) dan gaya dengan orientasi karyawan (employee-oriented).

Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan

Pemimpin memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang menyebabkan mereka dapat memimpin para pengikutnya. Daftar sifat-sifat ini dapat menjadi sangat panjang, tetapi cenderung mecakup energy, pandangan, pengetahuan dan kecerdasan, imajinasi, kepercayaan diri, integritas, kepandaian berbicara, pengendalian dan keseimbangan mental maupun emosional, bentuk fisik, pergaulan social dan persahabatan, dorongan, antusiasme, berani, dan sebagainya.

Sifat-sifat Kepemimpinan Menurut Edwin Ghiselli

• Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas • Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan• Kecerdasan• Ketegasan(decisiveness)• Kepercayaan diri• Inisiatif

Pentingnya Komunikasi EfektifUniversitas Udayana

Manajemen

Pentingnya Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampumenghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan.

Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila

• Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.• Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh

penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.

• Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.

Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya

Tahapan proses komunikasi

1. Penginterpretasian.2. Penyandian.3. Pengiriman.4. Perjalanan.5. Penerimaan.6. Penyandian balik.7. Penginterpretasian.

Proses Komunikasi Menurut Stephen P. robbins

1. Sumber komunikasi2. Pengkodean3. Pesan4. Saluran5. Pendekodean6. Penerima7. Umpan balik

Hambatan Terhadap Komunikasi Efektif Dalam Organisasi

Filtering Selective perception Information overload Emotions Language Silence Communcation apprehention Lying,

Negosiasi Untuk Mengatasi Konflik

Negosiasi atau perundingan merupakan suatu prosestawar-menawar antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Dalam perundingan ini diharapkan ada kesepakatan nilai antara dua kelompok tersebut. Negosiasi terjadi ketika kita melihat bahwa orang lain memiliki atau menguasai sesuatu yang kita inginkan.

Negosiasi memiliki sejumlah karakteristik utama

1. Senantiasa melibatkan orang – baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok;

2. Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi;

3. Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu – baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter);

4. Hampir selalu berbentuk tatap-muka – yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah;

5. Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi;6.Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.

Penyelesaian konflik dipandang dari sudut menang – kalah

masing-masing pihak

Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik) Kuadran Menang-Kalah (Persaingan) Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi) Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi)

Penyelesaian konflik dipandang dari sudut menang – kalah

masing-masing pihak

Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik) Kuadran Menang-Kalah (Persaingan) Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi) Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi)

Sekian dan Terimakasi

top related