makalah sistem perbankan indonesia
Post on 26-Feb-2018
267 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
1/22
MAKALAH SISTEM PERBANKAN
INDONESIA
PERKEMBANGAN PERBANKAN DI
INDONESIA
Disusun oleh : Sella Sopiana Prai!i
NPM : "#$%%%'#
$
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
2/22
PROGRAM (OKASI ADMNISTRASIKE)ANGAN*PERBANKAN)NI(ERSITAS INDONESIA
TAH)N +$"#
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT saya ucapkan atas selesainya
Makalah Perkembangan Perbankan Di Indonesia Mata kuliah Sistem Perbankan
Indonesia Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari!"ya mustahil makalah ini
dapat terselesaikan
#emudian saya tak lupa mengucapkan terima kasih sedalam!dalamnya kepada
$apakDrs Said %redenda Arismunandar MSi selaku dosen mata kuliah Sistem
Perbankan Indonesia yang memberikan tugas makalah yg mengcangkup seputar system
perbankan Indonesia& sehingga menambah 'a'asan saya tentang Perbankan Indonesia
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini #arena itu&
saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari makalah ini Terima #asih
Depok& () *ktober (+,-Penyusun&
"
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
3/22
Sella Sopiana Prati'i
DA,TAR ISI
#ata pengantar,
Da.tar isi(
$ab ,/ Pendahuluan0
$ab (/ Isi-
$ab 0/ Analisis,)
$ab -/ #esimpulan,1
Da.tar pustaka(+
+
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
4/22
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan perbankan menunjukkan dinamika dalam kehidupan ekonomi.
Sebelum sampai pada praktik-praktik yang terjadi saat ini, ada banyak permasalahan
yang terkait dengan masalah-masalah perbankan ini. Masalah utama yang muncul dalam
praktik perbankan ini adalah pengaturan sistem keuangan yang berkaitan dengan
mekanisme penentuan volume uang yang beredar dalam perekonomian. Sistem
keuangan, yang terdiri dari otoritas keuangan (financial authorities), sistem perbankan
dan sistem lembaga keuangan bukan bank, pada dasarnya merupakan tatanan dalam
perekonomian suatu Negara yang memiliki peran utama dalam menyediakan fasilitasjasa-jasa keuangan. Fasilitas jasa tersebut diberikan oleh lembaga-lembaga keuangan,
termasuk pasar uang dan pasar modal.
Secara umum lembaga keuangan dapat dikelompokan dalam dua bentuk yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Sistem perbankan di Indonesia
dibedakan berdasarkan fungsinya yang terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Umum, dapat menghimpun dana dari masyarakat secara
langsung dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito berjangka, lalu
menyalurkan kepada masyarakat terutama dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
lainnya. Bank umum dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa dalam lalu lintaspembayaran. Sementara itu, Bank Perkreditan Rakyat, berdasarkan peraturan perundang-
undangan, dalam pelaksanaan kegiatannya menghimpun dana, dapat menerima tabungan
dan deposito berjangka, namun tidak diperkenankan menerima simpanan giro dan tidak
diperkenankan member jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan jenis lembaga
keuangan bukan bank dapat berupa lembaga pembiayaan, perusahaan model ventura,
perusahaan anjak piutang, perusahaan pembiayaan konsumen, perusahaan kartu kredit,
dana pensiun, pegadaian, pasar modal dan lain-lain.
&
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
5/22
Perkembangan perbankan yang semakin dinamis dan kompleks membuat otoritas
moneter berusaha membuat Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
Dengan adanya API, diharapkan bank nasional mampu bersaing tidak hanya pada segmen
pasar domestik tetapi juga pada pasar internasional.
BAB II
ISI
A. Perkembangan Perbankan di Indonesia
Situasi perbankan Indonesia praderegulasi
Pada periode tahun 1974-1982 perekonomian Indonesia berkembang cukup baik karena
ditopang oleh ekspor migas yang cukup tinggi. Tingginya harga minyak pada saat itu
memengaruhi penerimaan dalam negeri sehingga dana pembangunan cukup tersedia
untuk menunjang kegiatan investasi. Pada saat itu masyarakat yang belum menemukan
sasaran investasi yang tepat menyimpan dana nya di bank sehingga terjadi kelebihan
likuiditas yang cukup besar. Di samping itu juga Bank Indonesia (central bank)
menyediakan kredit likuiditas dengan syarat yang mudah dan lunak untuk membiayai
pengembangan sektor yang potensial.
Situasi perbankan Indonesia pascarederegulasi
Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat
beberapa tahun terakhir ini. Hal itu disebabkan oleh adanya serangkaian langkah
deregulasi di bidang perbankan. Ada beberapa deregulasi di bidang perbankan danmoneter yang secara kronologis dapat dikemukakan sesuai urutan waktu pengumuman
kebijaksanaan deregulasi.
a. kebijaksanaan pemerintah tanggal 1 Juni 1983
Kebijaksanaan ini bertujuanuntuk menggairahkan pengerahan dana masyarakat.
#
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
6/22
Kebijaksanaan tersebut antara lain berisi penghapusan sistem pagu kredit dan mengurangi
kredit likuiditas, Bank Indonesia tidak menetapkan tingkat suku bunga deposito maupun
suku bunga pinjaman, dan kebijaksanaan moneter dengan Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) dan penyediaan fasilitas diskonto.
b. Kebijaksanaan 27 Oktober 1988 (Pakto 88)
Latar belakang kebijaksanaan ini dilandasi oleh kebijaksanaan 1 Juni 1983 yang ternyata
mendapat penghimpunan dana untuk investasi swasta. Selanjutnya pihak swasta
berpartisipasi lebih besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan
menciptakan iklim yang memungkinkan bank-bank beroperasi lebih efisien dan perluasan
jaringan kantor bank.
c. Kebijaksanaan Pemerintah 25 Maret 1989
Kebijaksanaan ini merupakan penyempurnaan Pakto 88 yang berisikan tentang
penyempurnaan pendirian BPR. Dalam kebijaksanaan baru ini usaha BPR tidak boleh
menerima simpanan dalam bentuk giro, tidak diperkenankan pindah wilayah dan
membuka kantor cabang dan tidak perlu penyesuaian modal bagi BPR baru tetapi
disesuaikan dengan kebutuhan modal. BPR yang akan meningkatkan usahanya untuk
menjadi bank umum harus mempunyai modal sebesar Rp. 10 miliar.
d. Kebijaksanaan Pemerintah 29 Januari 1990
Latar belakang kebijaksanaan ini untuk mendukung pembangunan yang makin efisien.
Untuk itu perlu disempurnakan aturan tentang Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)
yang jumlahnya masih relatif tinggi dan menyempurnakan sistem perkreditan.
Kebijaksanaan yang diambil meliputi mengurangi secara bertahap pemberian KLBI,
KLBI diberikan secara terbatas untuk swasembada pangan (KUT), pengembangan
koperasi (kredit koperasi KUD dan anggota koperasi primer), dan peningkatan investasi
(pembiayaan pembangunan) PIR trans, KPR yang diberikan dengan maksimum sebesar
Rp. 50 juta dan jumlah kredit yang disediakan minimum 20% disalurkan untuk usaha
kecil dan kegiatan koperatif yang produktif.
e. Paket Kebijakan Pemerintah Februari 1991
Inti kebijaksanaan ini meliputi beberapa aspek penting yang terdiri dari :
1. penyempurnaan persyaratan perizinan, kepemilikan dan kepengurusan bank, yang
'
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
7/22
meliputi beberapa aspek antara lain pemilik dan pengelola bank harus memenuhi
persyaratan tertentu sesuai dengan fungsinya untuk melindungi kepentingan masyarakat
sehingga kesehatan sebuah bank harus diupayakan secara kontinuitas sejak berdiri,
pembukaan kantor cabang atau perwakilan dan penyertaan bank di luar negeri, pendirian
kantor bank, dan persyaratan pembukaan kantor BPR dan merger.
2. Ketentuan yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian (prudential regulation) yang
meliputi permodalan bank, jaminan pemberian kredit, kredit untuk pembelian saham dan
pemilikan saham oleh bank, batas maksimum pemberian kredit, kredit untuk pembelian
saham dan pemilikan saham oleh bank, batas maksimum pemberian kredit (BMPK) atau
legal lending limit, dan garansi bank.
Perkembangan jumlah bank dan kantor bank
Selama periode tahun 2004-2009 jumlah bank dan kantor bank termasuk bank
perkreditan rakyat mengalami peningkatan yang sangat pesat. Selama 6 tahun jumlah
bank mengalami pertumbuhan sebesar 92,48% atau menurun rata-rata -7,52% setiap
tahun. Dalam tahun 2004 terdapat 133 bank, turun menjadi 123 pada tahun 2009. Selain
itu selama 6 tahun terakhir jumlah kantor bank mengalami pertumbuhan 157,456% atau
meningkat rata-rata setiap tahun 57,45% yaitu dari 7.939 kantor bank pada tahun 2004
menjadi 12.500 kantor bank pada tahun 2009.
Perkembangan dana dan kredit bank
Dalam periode 2004-2009 tingkat pertumbuhan dana bank yang dihimpun dari
masyarakat jika dilihat menurut kelompok bank, dan jenis mata uang, maka tahun 2004
bank umum swasta nasional devisa berhasil menghimpun dana lebih besar. Pada periode
yang sama jumlah kredit bank yang berhasil dikucurkan dari sector ekonomi paling besar
didonimasi oleh sektor industry, diikuti sektor jasa, dan yang terakhir adalah sektor
pertanian.
B. Sistem Perbankan di Indonesia
Bank-bank yang beroperasi di Indonesia saat ini pada dasarnya dikelompokkan ke dalam
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sedangkan Bank Indonesia berfungsi
%
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
8/22
sebagai bank sentral. Namun demikian, sejalan dengan terjadinya perubahan dalam
sistem keuangan terutama yang terkait dengan kelembagaan perbankan sebagai dampak
dikeluarkannya undang-undang di bidang keuangan dan perbankan.
Definisi Bank (menurut UU No.10 Tahun1998)
Badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
Pengelompokan Bank Umum
1. Aspek Fungsi
a. Bank Sentral, adalah bank yang merupakan badan hukum milik Negara yang tugas
pokoknya membantu pemerintah, contoh : Bank Indonesia
b. Bank Umum, adalah bank yang sumber utama dananya berasal dari simpanan pihak
ketiga, serta pemberian kredit jangka pendek dalam penyaluran dana, contoh : BNI, BRI,
dll
c. Bank Pembangunan, adalah bank yang dalam pengumpulan dananya berasal dari
penerimaan simpanan deposito serta commercial paper, contoh : Bank Jatim, Bank DKI,
dll.
d. Bank Desa, adalah kantor bank di suatu desa yang tugas utamanya adalahmelaksanakan fungsi perkreditan dan penghimpunan dana dalam rangka program
pemerintah memajukan pembangunan desa.
e. BPR, adalah kantor bank di kota kecamatan yang merupakan unsur penghimpun dana
masyarakat maupun menyalurkan dana nya di sektor pertanian dan pedesaan.
-
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
9/22
2. Status Kepemilikan
a. Bank Milik Negara, adalah bank yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan Negarayang dipisahkan dan pendiriannya di bawah UU tersendiri, contoh : BNI, BRI, BTN
b. Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank milik swasta yang didirikan dalam bentuk
perseroan terbatas, di mana seluruh sahamnya dimiliki oleh WNI dan/ atau badan-badan
hukum di Indonesia, contoh : BCA, Bank Mega, Bank Danamon.
c. Bank Swasta Asing, adalah bank yang didirikan dalam bentuk cabang bank yang sudah
ada di luar negeri atau dalam bentuk campuran antara bank asing dengan bank nasional
yang sudah ada di Indonesia. Bank asing ini hanya diperkenankan menjalankan
operasinyadi lima kota besar di Indonesia, contoh : Citibank, HSBC.
d. Bank Pembangunan Daerah, adalah bank yang pendiriannya berdasarkan peraturan
daerah propinsi dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah kota dan
pemerintah kabupaten, di wilayah yang bersangkutan, dan modalnya merupakan harta
kekayaan pemerintah daerah yang dipisahkan, contoh : Bank Jatim.
e. Bank Campuran, adalah bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional, contoh : Bank UOB Buana, ANZ Panin Bank.
3. Kegiatan Operasional
a. Bank Devisa, adalah bank yang mempunyai hak dan wewenang yang diberikan oleh
Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing dan lalu lintas devisa serta
hubungan koresponden dengan bank asing di luar negeri, contoh : BCA, Bank Mega,
Bank Bukopin.
b. Bank Nondevisa, adalah bank yang operasionalnya hanya melaksanakan transaksi di
dalam negeri, tidak melakukan transaksi valuta asing, dan tidak melakukan hubungan
dengan bank asing di luar negeri.
4. Penciptaan Uang Giral
.
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
10/22
a. Bank Primer, adalah bank yang dalam kegiatan operasionalnya tidak sekedar
menghimpun dan menyalurkan dana nya, tetapi juga melaksanakan semua transaksi yang
berhubungan langsung dengan kas.
b. Bank Sekunder, adalah bank yang kegiatan operasionalnya hanya sekedar
melaksanakan transaksi kas secara langsung.
5. Sistem Organisasi
a. Unit Banking System, adalah bank yang kegiatan operasionalnya hanya mempunyai
satu kantor saja dan melayani masyarakat di sekitar wilayah itu. Contoh : BPR baik
konvensional maupun syariah.
b. Branch Banking Syistem, adalah bank yang kegiatan operasionalnya di beberapa
wilayah dan memiliki beberapa kantor cabang, di mana sistem organisasi, keuangan, dan
sumber daya manusia terkait dengan kantor pusat. Contoh : Bank Danamon, Bank Mega,
Bank BCA.
Fungsi Bank
Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan. Misalnya adalah :
a. Agent of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana
maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila
dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan
disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut,
dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank.
b. Agent of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan sektor riil tidak dapat
dipisahkan. Sektor riil tidak akan dapat bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak
bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat
diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian sektor riil. Kegiatan bank tersebut
/
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
11/22
dapat mendorong masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta
kegiatan konsumsi barang dan jasa. Dan kelancaran kegiatan investasi-distribusi-
konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
c. Agent of Service
Bank memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang
ditawarkan bank ini erat kaitanya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara
umum. Berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan
bank, dan penyelesaian tagihan.
C. LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga keuangan adalah semua badan yang kegiatannya bidang keuangan, melakukan
penghimpunan, dan penyaluran dana kepada masyarakat, terutama guna membiayai
investasi perusahaan. Definisi lain mengatakan lembaga keuangan adalah suatu lembaga
yang melancarkan pertukaran barang dan jasa dengan penggunaaan uang atau kredit dan
membantu menyalurkan tabungan sebagian masyarakat kepada sebagian masyarakat yang
membutuhkan pembiayaan dana untuk investasi.
Lembaga keuangan terutama memberikan kredit dan menanamkankan dananya pada
surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan menawarkan secara luasberbagai jenis jasa keuangan antara lain: simpanan, kredit, proteksi asuransi, program
pensiun, penyediaan mekanisme pembayaran, dan mekanisme transfer dana. Lembaga
keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani
masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Sering lembaga keuangan disebut sebagai
lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary) karena fungsi pokoknya
melakukan intermediasi antara defisit unit dengan surplus unit.
"$
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
12/22
Dari pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa fungsi lembaga keuangan adalah
sebagai lembaga yang menjembatani kepentingan kelompok masyarakat yang kelebihan
dana (idle funds) yang umumnya disebut juga saver unit dengan kelompok yang
membutuhkan dana atau kekurangan dana (borrower unit).
Pengelompokan Lembaga Keuangan
Seperti yang kita ketahui bahwa lembaga keuangan (LK) dapat dikelompokkan menjadi
lembaga keuangan bank (LKB) dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB). Lembaga
keuangan bank terdiri dari bank sentral, bank umum, bank perkreditan rakyat (BPR), dan
bank campuran, sedangkan lembaga keuangan bukan bank dapat dikelompokkan menjadi
lembaga pembiayaan dan investasi serta penjualan surat-surat berharga (development
finance corporation and investment finance corporation) dan lembaga keuangan lainnya.
Lembaga pembiayaan dan investasi serta penjualan surat-surat berharga terdiri dari
leasing, modal ventura, anjak piutang, dan pasar modal. Sedangkan lembaga keuangan
lainnya terdiri dari pegadaian, asuransi, dan dana pensiun.
Ada beberapa perbedaan dan persamaan antara kedua bank ini, seperti perbedaan LKB
dan LKBB dari sisi kewajiban financial LKB dan LKBB, yaitu kewajiban LKB dapat
berupa uang, sedangkan kewajiban LKBB tidak dapat diklasifikasikan sebagai uang.
Sedangkan dari aspek kemampuan kedua lembaga keuangan dalam menciptakan kredit
dan uang, LKB memiliki kemampuan untuk menciptakan kredit, mengedarkan uang, dan
menambah jumlah uang beredar, sedangkan LKBB menyalurkan dana kepada masyarakat
melalui penyertaan modal atau membiayai investasi perusahaan. Sedangkan kesamaan
LKB dan LKBB adalah kedua lembaga keuangan ini ikut melancarkan pertukaran produk
dengan menggunakan uang dan instrument kredit dan membantu menyalurkan dana
penabung kepada pengusaha.
a) Lembaga Keuangan Bank
1. Bank sentral
2. Bank Umun
3. Bank Perkreditan Rakyat
b) Lembaga Keuangan Bukan Bank
""
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
13/22
1. Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung
dari masyarakat. Bidang usaha lembaga pembiayaan, adalah sebagai berikut :
Leasing
Anjak piutang
Modal ventura
Kartu kredit
Pasar modal
Pembiayaan konsumen
2. Perusahaan Perasuransian
Jenis usaha perasuransian yang diatur dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1992 dapat
digolongkan sebagai berikut :
Usaha asuransi terdiri atas : asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi
Usaha penunjang asuransi yang terdiri atas : pialang asuransi, pialang reasuransi,
penilai kerugian, konsultan aktuaria, dan agen asuransi
3. Dana Pensiun
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Jenis dan pensiun terdiri atas Dana Pensiun Pemberi Kerja
dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
4. Perusahaan efek
"+
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
14/22
Perusahaan yang dapat melakukan kegiatan penjamin emisi (underwriting), perantara
pedagang efek, dan manajer insetasi.
5. Reksa Dana
Reksa dana disebut juga investment fund atau mutual funds adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
6. Pegadaian
Pegadaian merupakan lembaga yang menyalurkan pinjaman dengan pengikatan cara
gadai yang telah dikenal sejak jaman Hindia Belanda. Tugas pokok Perum Pegadaian
adalah menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan memberi uang pinjaman
berdasarkan hukum gadai.
Peran Lembaga Keuangan
Bank dan lembaga keuangan bukan bank mempunyai peran yang penting dalam sistem
keuangan, yaitu :
1. Pengalihan Aset (asset transmutation)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank akan memberikan pinjaman kepada pihak yang
membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Sumber dana
pinjaman tersebut diperoleh dari pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya
dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini Bank dan lembaga
keuangan bukan bank telah berperan sebagai pengalih asset yang likuid dari unit surplus
(lenders) kepada unitdefisit (borrowers).
2. Transaksi (transaction)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank memberikan berbagai kemudahan kepadapelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Dalam ekonomi modern,
transaksi barang dan jasa tidak terlepas dari transaksi keuangan. Transaksi keuangan
selalu diperlukan baik secara langsung dalam jual beli barang jadi, maupun dalam
transaksi jual beli bahan mentah dan setengah jadi dalam proses produksi.
3. Likuiditas (liquidity)
"&
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
15/22
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-produk
berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk-produk tersebut masing-masing
memiliki tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingan likuiditas para pemilik
dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan
kata lain, lembaga keuangan secara bersamaan menyalurkan likuiditas kepada pihak yang
memerlukan tambahan likuiditas, dengan cara menyalurkan dana dari pihak yangmengalami kelebihan likuiditas.
4. Efisiensi (efficiency)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan
jangkauan pelayanan. Peranan Bank dan lembaga keuangan bukan bank sebagai broker
adalah menemukan peminjam dan pengguna modaltanpa mengubah produknya.
D. Arsitektur Perbankan Indonesia
Pada awal januari 2004 ini, siaran pers Bank Indonesia secara resmi mengumumkan
implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) di mana salah satu program API
adalah mempersyaratkan modal minimum bagi bank umum (termasuk BPD) menjadi
Rp.100 miliar selambat-lambatnya pada tahun 2011.
Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankanIndonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri
perbankan untuk rentang waktu 5 sampai 10 tahun ke depan.
Visi API adalah menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna
menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.
Sistem perbankan yang sehat dibangun dengan permodalan yang kuat sehingga akan
mendorong kepercayaan nasabah (stakeholder) yang pada akhirnya akan mampu
memperkuat permodalan melalui pemupukan laba ditahan. Selanjutnya perbankannasional yang beroperasi secara efisien akan mampu meningkatkan daya saingnya
sehingga tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik tetapi justru diharapkan produk
dan jasa perbankan yang ditawarkan bank nasional mampu bersaing di pasar
Internasional. Oleh karenanya, dalam 10-15 tahun ke depan, API menginginkan adanya 2
sampai 3 bank dengan skala bank internasional, 3 sampai 5 bank nasional, 30 sampai 50
bank yang kegiatan usahanya terfokus pada segmen usaha tertentu, dan BPR serta bank
"#
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
16/22
dengan kegiatan usaha terbatas.
Enam Pilar API
Guna mempermudah pencapaian visi API sebagaimana diuraikan di atas maka ditetapkan
beberapa sasaran yang ingin dicapai, yaitu :
1. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan.
2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacupada standar internasional.
3. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi
serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.
4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi
internal perbankan nasional.
5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industriperbankan yang sehat.
6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
Tantangan ke Depan
1. Kapasitas Pertumbuhan Kredit Perbankan yang Masih Rendah
Kemampuan permodalan perbankan Indonesia saat ini mengindikasikan bahwa
pertumbuhan kredit yang cukup tinggi tersebut sulit dicapai jika perbankan nasional tidak
"'
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
17/22
memperbaiki kondisi permodalannya.
2. Struktur Perbankan yang Belum Optimal
Belum optimalnya struktur permodalan di Indonesia ditandai dengan terkonsentrasinyastruktur perbankan hanya pada 11 bank besar (yang menguasai 75% asset perbankan
Indonesia).
3. Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Pelayanan Perbankan yang Dinilai
oleh Masyarakat Masih Kurang
Kurangnya pemenuhan kebutuhan masyarakat atas pelayanan ditandai dengan seringnya
terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kurangnya akses terhadap kredit dan
tingginya suku bunga kredit serta masih banyak praktik penyediaan jasa keuangan yang
informal.
4. Pengawasan Bank yang Masih perlu Ditingkatkan
Disebabkan oleh masih terdapatnya beberapa prinsip prudensial yang belum ditetapkan
secara baik, koordinasi pengawasan yang masih perlu ditingkatkan, kemampuan SDM
pengawasan yang belum optimal, dan pelaksanaan law-enforcement pengawasan yang
belum efektif.
5. Kapabilitas Perbankan yang Masih Lemah
Hal ini ditandai dengan kurangnya corporate governance dan core banking skills pada
sebagian besar perbankan sehingga diperlukan perbaikan yang cukup mendasar pada dua
hal tersebut.
6. Profitabilitas dan Efisiensi Operasional Bank yang Tidak Suistainbel
Faktor tidak suistainbel-nya profitabiltas dan efisiensi karena lemahnya struktur aset
produktif bank-bank dan sebagian pendapatan perbankan berasal dari aktivitas tradingyang fluktuasi serta rendahnya rasio aset per nasabah.
7. Perlindungan Nasabah yang Perlu Ditingkatkan
Perlindungan terhadap nasabah merupakan tantangan perbankan yang berpengaruh
terhadap sebagian masyarakat kita.
"%
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
18/22
8. Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan makin pesatnya perkembangan jenis
dan kompleksitas produk dan jasa bank sehingga resiko-resiko yang muncul menjadi
lebih besar dan bervariasi.
Program Kegiatan Api
1. Program penguatan struktur perbankan nasional
Hal ini dilakukan dengan cara memperkuat permodalan bank, memperkuat daya saing
BPR, meningkatkan akses kredit.
2. Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan
Dalam tahap ini memformalkan proses indikasi dalam membuat kebijakan perbankan dan
juga implementasi secara bertahap 25 basel core principles for effective banking
supervision.
3. Program Peningkatan Fungsi Pengawasan
Dalam tahap ini meningkatkan koordinasi antar lembaga pengawas, melakukan
konsilidasi sektor perbankan Bank Indonesia, meningkatkan kompetensi pemeriksa bank,
mengembangkan sistem pengawasan berbasis resiko, meningkatkan efektivitas
enforcement.
4. Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional Perbankan
Dalam tahap ini meningkatkan good corporate governance, meningkatkan kualitas
manajemen resiko perbankan, meningkatkan kemampuan operasional bank.
5. Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan
Dalam tahap ini mengembangkan biro kredit, mengoptimalkan penggunaan badan
pemeringkat kredit.
6. Program Peningkatan Perlindungan Nasabah
"-
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
19/22
Dalam tahap ini menyusun standar mekanisme pengaduan nasabah, membentuk lembaga
mediasi independen, menyusun transparansi informasi produk, mempromosikan edukasi
untuk konsumen.
Bab III
ANALISIS
Dalam pembahasan hasil analisis ini dikemukakan secara garis besar tentang de.inisi
keuangan negara& ruang lingkup keuangan negara& sumber keuangan negara& serta
pengurus keuangan negara dimana de.inisi keuangan negara secara ringkas adalah
".
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
20/22
keuangan negara adalah semua hak dan ke'ajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang& serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik "egara berhubung dengan pelaksanaan hak dan ke'ajiban tersebut
Dalam penjelasan 2ndang!2ndang "omor ,3 Tahun (++0 tentang #euangan "egara
dinyatakan bah'a pendekatan yang digunakan dalam merumuskan #euangan "egara
adalah dari sisi objek& subjek& proses& dan tujuan Dari sisi objek& yang dimaksud dengan
#euangan "egara meliputi semua hak dan ke'ajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang& termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang .iskal& moneter dan
pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan& serta segala sesuatu baik berupa uang&
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan
hak dan ke'ajiban tersebut Dari sisi subjek& yang dimaksud dengan #euangan
"egara meliputi seluruh subjek yang memiliki4menguasai objek sebagaimana tersebut di
atas& yaitu/ pemerintah pusat& pemerintah daerah& perusahaan negara4daerah& dan badan
lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara 5alu ruang linkgup keuangan negara
meliputi hak negara& ke'ajiban negara& penerimaan negara6daerah& pengeluaran
negara6daerah&kekayaan negara6daera& serta kekayaan pihak lain dan yang terakhir
sumber keuangan negara terdapat pada pajak& retribusi& keuntungan bumn&hibah&
penjualan kekayaan& serta penerimaan bea dan cukai
BAB IV
KESIMPULAN
Perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan mulai dari praderegulasi
sampai pascaderegulasi. Pengklasifikasian perbankan sesusai dengan jenis, kepemilikkan,
"/
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
21/22
kegiatan usaha, pembentukkan uang giral serta sistem organisasi nya. Lembaga keuangan
dibagi menjadi lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank yang masing-
masing memiliki tugas dan fungsi nya sendiri-sendiri. Dan untuk menciptakan perbankan
yang sehat, kuat dan efisien maka diperlukan Arsitektur Perbankan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Latumaerissa, Julius R.2011.BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
LAIN.Jakarta:Salemba Empat.
Budisantoso, Totok & Sigit Triandaru.2006.BANK DAN LEMBAGA
KEUANGAN LAIN.Jakarta :Salemba empat
http://sutomoadi.wordpress.com/2013/06/25/tugas-makalah-perkembangan-
perbankan-di-indonesia/
+$
-
7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia
22/22
top related