makalah mekanisme penyusunan pembangunan daerah
Post on 29-Jun-2015
1.991 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Administrasi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka
melaksanakan suatu kegiatan, karena tanpa adanya administrasi tujuan yang ingin
dicapai tidak akan berjalan dengan baik. Setiap kebijaksanaan yang diambil harus
memperhitungkan masalah administrasi, sebab pelaksanaan administrasi tersebut
tidak terlepas dari manajemen, Namun demikian kita harus memperhatikan apa
yang telah direncanakan oleh pemerintah dewasa ini yaitu masalah pembangunan
yang masih giat-giatnya dilaksanakan.
Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan desa pada satu sisi
merupakan bagian dari pada pembangunan nasioanal, selanjutnya pada sisi yang
lain keberhasilan pembangunan desa merupakan tolak ukur keberhasilan
pembangunan.
Masyarakat sebagai objek dari pada pembangunan perlu dilayani dan
diikut sertakan dalam pembangunan dan juga diberikan pengertian yang sejelas-
jelasnya tentang pengertian administrasi sehingga mereka dapat mengerti dan
memahami arti dari pada administrasi yang sebenarnya. Didalam pelaksanaan
administrasi pembangunan desa tentunya harus dilaksanakan dengan baik dan
lancar karena setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu ada hubungannya dengan
administrasi. Dengan demikian pembangunan itu dapat lebih berdaya guna bagi
1
masyarakat itu sendiri untuk memperoleh hasil guna yang maksimal. Dalam
kenyataan sehari-hari, harapan tersebut masih belum terlaksana sebagaimana yang
diharapkan, karena pelaksanaan pembangunan desa belum dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Keberhasilan pembangunan desa dalam segala aspek sangat ditentukan
oleh kesempurnaan pelaksanaan administrasi pemerintahan dan pembangunan
didesa yang bersangkutan. Dengan demikian, ketertiban dan kesempurnaan
pelaksanaan administrasi dalam menunjang pembangunan desa memegang
peranan yang sangat penting. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu melahirkan
keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan bathiniah
yang merata untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu agar
pembangunan dapat berjalan dengan baik, maka pelaksanaan administrasi dalam
menunjang pembangunan desa khususnya pada Kantor Camat Tanah Pasir
Kabupaten Aceh Utara, harus ditingkatkan karena menyangkut dengan pelayanan
terhadap masyarakat banyak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimanakah upaya dalam pelaksanaan administrasi untuk menunjang
pembangunan desa?
2
2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan administrasi
untuk menunjang pembangunan desa?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai rumusan masalah di atas, maka yang menjadi fokus kajian ini
adalah:
1. Upaya dalam pelaksanaan administrasi untuk menunjang pembangunan desa
2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan administrasi untuk
menunjang pembangunan desa.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk memperjelas penulisan laporan kuliah kerja profesi (KKP) ini,
penulis mencoba memberikan beberapa pengertian yang ada kaitannya dengan
judul tulisan antara lain:
A. Pengertian Administrasi
Menurut Leornard D. While dalam Syafie (1999:13) administrasi adalah
suatu proses yang umum ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik
pemerintah maupun swasta baik sipil maupun militer, baik dalam ukuran besar
maupun kecil.
Menurut Prajudi Atmosudirdjo Syafie (1999:14) administrasi merupakan
suatu fenomena sosial. Suatu perwujudan tertentu di dalam masyarakat modern.
Eksistensi dari pada administrasi ini berkaitan dengan organisasinya, artinya
administrasi itu terdapat di dalam suatu organisasi. Jadi barang siapa hendak
mengetahui adanya administrasi dalam masyarakat ia harus mencari terlebih dulu
organisasi yang masih hidup, di sana terdapat organisasi.
Menurut The Liang Gie dalam Syafie, (1999:14) administrasi adalah
segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan
oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan bersama.
Menurut Hadari Nawawi dalam Syafie, (1999:15) administrasi adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerjasama
4
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan
sebelumnya.
B. Pengertian Pembangunan
Pembangunan didefinisikan sebagai “suatu usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh
suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka
pembinaan bangsa (ration-building). (P. Siagian : 1991).
Apabila definisi tersebut di atas dianalisa lebih lanjut akan terlihat
beberapa ide pokok yang sangat penting diperhatikan apabila seseorang berbicara
tentang pembangunan antara lain:
1. Bahwa pembangunan merupakan suatu proses, proses berarti suatu kegiatan
yang terus menerus dilaksanakan; meskipun sudah barng tentu bahwa proses
itu dapat dibagi menjadi tahap-tahap tertentu yang berdiri sendiri (independent
phase of process). Pertahapan itu dapat dibuat berdasarkan jangka waktu,
biaya atau hasil tertentu yang diharapkan akan diperoleh.
2. Bahwa pembangunan merupakan usaha yang secara sadar dilaksanakan, jika
ada kegiatan yang kelihatannya nampak seperti pembangunan, akan tetapi
sebenarnya tidak dilaksanakan secara sadar dan timbul hanya secara insidentil
di dalam masyarakat tidaklah dapat digolongkan kepada kategori
pembangunan.
5
3. Bahwa pembangunan dilakukan secara berencana dan perencanaan itu
beratentasi kepada pertumbuhan dan perubahan.
4. Bahwa pembanguan mengarah kepada modernitas, modernitas disini diartikan
sebagai cara hidup yang baru dan lebih baik dari pada sebelumnya serta
kemampuan untuk lebih menguasai alam lingkungan dalam rangka usaha
peningkatan kemampuan suasembada dan mengurangi ketergantungan pada
pihak lain.
5. Bahwa modernitas yang dicapai melalui pembangunan itu bersifat multi
dimensional. Artinya bahwa modernitas itu mencakup seluruh aspek
kehidupan bangsa dan negara terutama aspek politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan nasional dan administrasi.
6. Bahwa kesemua hal yang telah disebutkan di muka ditujukan kepada usaha
membina bangsa (nation-wilding) yang terus menerus harus dilaksanakan
dalam rangka pencapaian tujuan bangsa dan negara yang telah ditentukan
sebelumnya.
Dengan demikian kiranya jelas bahwa sesuatu bangsa yang sedang
membangun tidak mungkin dan tidak boleh melakukan tindak-tindakan yang
menunjukkan bahwa bangsa itu bersikap acuh tak acuh terhadap pembangunan itu
hanya kepada pemerintah adalah suatu hal yang perlu dicegah. Pada hakekatnya
partisipasi seluruh masyarakat merupakan salah satu tugas kewajiban setiap anggota
masyarakat.
6
Menurut Sudomo (1991 : 14) menyatakan pembangunan adalah usaha untuk
membentuk, membina, merubah serta mengembangkan berbagai aspek kehidupan
masyarakat secara berencana menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.
Menurut Siagian (1985 : 21) mengatakan bahwa pembangunan adalah suatu
usaha/rangkaian pertumbuhan dan perubahan yang berencana dilakukan secara sadar
oleh bangsa, negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan
bangsa.
C. Pengertian Desa
Pada era pembangunan dewasa ini, desa sebagai unit terkecil dari sistem
penyelenggara pemerintahan menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan segala
bentuk sumber daya yang akan digunakan dalam proses pembangunan berasal dari
unit ini, baik manusia, sumber daya alam dan gabungan keduanya. Oleh karena itu
upaya untuk memperkuat desa dan tata pemerintahannya dalam pembangunan
sangatlah perlu, agar makin mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi
dalam pembangunan dan menyelenggarakan administrasi desa yang sangat luas dan
efektif.
Menurut Widjaja, (1993:19) desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh
sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk didalamnya kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di
bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian
Kecamatan Tanah Pasir merupakan salah satu kecamatan yang berada di
dalam Kabupaten Aceh Utara dengan Ibu Kotanya Matang Panyang. Kecamatan
ini terletak di tepi pantai Selat Sumatera, dan jika ditinjau dari segi sejarahnya
kecamatan ini sejak zaman dahulu kala yaitu zaman Sultan Aceh yang terkenal
dengan nama kerajaan Keureutoe yang meliputi seluruh wilayah Lhoksukon, dan
diperintahkan oleh seorang raja yang berkedudukan di Jrat Manyang.
Kerajaan Keureutoe pada masa jayanya berada dibawah seorang ratu yang
bernama Cut Nyak Asiah, Kuta Jrat Manyang ini adalah suatu bandar yang sangat
ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari Persia, Jeddah, Turki, dan negara-
negara lainnya. Kerajaan Keureutoe pada waktu itu memiliki satu pelabuhan
kapal yang bernama Kuala Keureutoe.
Kemudian pada masa Belanda berkuasa di Aceh, mereka menyerang
Kerajaan Keureutoe dan Cut Nyak Asiah gugur dalam mempertahankan tanah
airnya, yang sekarang kita kenal dengan yang namanya Srikandi Aceh. Setelah
beberapa lama berselang, kedudukan Cut Nyak Asiah diganti oleh Cut Mutia,
akan tetapi Cut Mutia juga mengalami nasib yang sama seperti Cut Nyak Asiah,
maka sesudah itu Kerajaan Keureutoe dikuasai oleh Belanda dan Ibu Kota
Keureutoe dipindahkan ke Blang Jruen, serta Kerajaan Keureutoe dirubah
8
menjadi “Zelf Bestuur Van Keureutoe” dengan Ulee Balang Syik yang pertama
Teuku Syam Syarief.
Kemudian setelah Indonesia merdeka, Zelf Bestuur Van Keureutoe dirubah
menjadi Bestuur Comminitie dengan pemerintahannya yang pertama adalah
Teungku Muhammad Hasan. Namun pada saat ini kecamatan Tanah Pasir
merupakan salah satu kecamatan yang berada dalam jajaran pemerintah Propinsi
Nanggroe Aceh Darussalam dan merupakan kecamatan ke-19 dalam jajaran
pemerintahan Kabupaten Aceh Utara. Kecamatan Tanah Pasir dihuni oleh lebih
kurang 15.528 jiwa penduduk. Jika ditinjau dari segi keadaan tanahnya kurang
bagus, luas daerah secara keseluruhan 1.236 Ha.
Dari 1.236 Ha luas daerah Kecamatan Tanah Pasir 40% diantaranya
digunakan sebagai lahan persawahan 30% digunakan sebagai lahan pemukiman
dan perkebunan rakyat. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Kecamatan
Tanah Pasir dipimpin oleh seorang camat dan dibantu oleh seluruh unsur staf
sebagai unsur manajemen pemerintahan yang didukung oleh 29 kepala desa
sebagai pimpinan terendah langsung di bawah camat. Ke-29 desa tersebut pada
tabel di bawah ini :
Tabel 1. Jumlah Kemukiman, Desa dan Penduduk dalam Kecamatan Tanah Pasir.No. Kemukiman Desa Jumlah Penduduk1.2.3.4.5.6.7.8.
Jrat Manyang AlueMe Matang PanyangBlang PalohKuede Matang PanyangGampong PandeMatang JanengCangguek
223 jiwa 555 jiwa643 jiwa993 jiwa175 jiwa1.017 jiwa593 jiwa472 jiwa
9
9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.
Lapang
KumbangPreyKeutapangKuede Jrat ManyangTeupin GapeuhCibrekMe. MerboUlee TanohMatang Ranub LasehKl. Keureutoe BaratKeureutoeLueng BaroMerbo LamaMerbo JurongTanjong DamaGeulanggang BaroMatang TunongKuede LapangMatang BarohKuala KeuruetoKuala Cangkoi
346 jiwa422 jiwa436 jiwa103 jiwa526 jiwa308 jiwa471 jiwa618 jiwa154 jiwa156 jiwa429 jiwa690 jiwa328 jiwa421 jiwa173 jiwa657 jiwa899 jiwa171 jiwa1.037 jiwa747 jiwa1.765 jiwa
Jumlah 15.528Sumber: Kantor Camat Tanah Pasir, 2008.
Berdasarkan tabel tersebut di atas bahwa dalam Kecamatan Tanah Pasir yang
paling banyak penduduknya adalah di Desa Kuala Cangkoi, menurut pantauan
penulis desa ini merupakan desa yang berdekatan dengan laut dan kebanyakan
penduduknya bekerja sebagai nelayan.
Secara goegrafis pemerintahanAceh Utara terletak pada 96,20 – 9721” Bujur
Timur, dan 4,54” – 5, 518 Bujur Utara. Adapun luas Kabupaten Aceh Utara 3.477,92
Km2 jumlah penduduk 472.613 jiwa, terdiri dari 21 kecamatan yang meliputi :
1. Kecamatan Muara Batu 12. Kecamatan Nibong
2. Kecamatan Sawang 13. Kecamatan Paya Bakong
10
3. Kecamatan Dewantara 14. Kecamatan Langkahan
4. Kecamatan Nisam 15. Kecamatan Simpang Kramat
5. Kecamatan Syamtalira Bayu 16. Kecamatan Seunedon
6. Kecamatan Meurah Mulia 17. Kecamatan Tanah jambo Aye
7. Kecamatan Kuta Makmur 18. Kecamatan Matang Kuli
8. Kecamatan Samudera 19. Kecamatan Lhoksukon
9. Kecamatan Syamtalira Aron 20. Kecamatan Baktiya
10. Kecamatan Tanah Pasir 21. Kecamatan Cot Girek
11. Kecamatan Tanah Luas
Terdiri dari 57 Kemukiman dan 850 desa yang berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara : Selat Malaka
2. Sebelah Selatan : Kabupaten Aceh Tengah
3. Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Timur
4. Sebelah Barat : Kabupaten Jeumpa
1. Struktur Organisasi Kantor Camat Tanah Pasir
Berdasarkan peta jabatan Kantor Camat Tanah Pasir, susunan organisasi
sekretariat Kecamatan Tanah Pasir terdiri dari :
1. Camat
2. Sekretaris Camat
3. Seksi Pemerintahan
4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
5. Seksi Pembangunan Masyarakat Desa/Kelurahan
11
6. Seksi Kesejahteraan Sosial
7. Seksi palayanan Umum
Semua mempunyai uraian tugas masing – masing yaitu :
1. Camat mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dan wilayah kecamatan.
2. Sekcam mempunyai tugas melakukan pembinaan administrasi dan memberikan
pelayanan tehnis administrasi kepada seluruh satuan organisasi pemerintah
kecamatan.
3. Seksi pemerintahan mempunyai tugas melakukan urusan pemerintah umum,
pemerintah desa dan administrasi kependudukan.
4. Seksi Trantib (Ketentraman dan Ketertiban) mempunyai tugas melakukan
pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah serta pembinaan Polisi Pamong
Praja.
5. Seksi pembangunan di bidang perekonomian desa, produksi dan distribusi serta
pembinaan lingkungan hidup.
6. Seksi kesejahteraan di bidang perekonomian tugas mengkoordinasikan
penyusunan program dan melaksanakan pembinaan kesejahteraan sosial.
7. Seksi pelayanan umum mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan umum
yang meliputi kekayaan dan inventarisasi desa, kebersihan serta sarana dan
prasana umum.
12
2. Upaya Dalam Pelaksanaan Administrasi Untuk Menunjang Pembangunan Desa
a. Sumber Daya Aparatur
Peralatan dan sumber daya aparatur baik sarana dan prasarana yang belum
sempurna merupakan faktor terpenting dalam pelaksanaan pembagunan desa serta
memperlancarkan administrasi suatu kebijakan. Sumber-sumber yang sangat
penting antara lain mencakup staf yang mempunyai keahlian dan kemampuan
belum sesuai dan ketepatan atau kelayakan jumlah staf yang dibutuhkan dan
keahlian yang harus dimiliki juga belum sesuai dengan tugas yang ada sehingga
masih diisi oleh petugas dari instalasi lain.
Mukhtar Ali (Kasi Pembangunan) mengatakan bahwa :
“…..kualitas sumber daya aparatur belum sempurna dan penempatan tidak sesuai dengan posisi keahlian yang dimiliki, akibat kekurangan tenaga ahli dalam bidangnya. Disamping itu juga dana yang tersedia sangat terbatas sehingga pelaksanaan pembangunan dilakukan atas kebutuhan dan kepentingan masyarakat supaya pemanfaatan dari pembangunan dilakukan atas kebutuhan dan kepentingan masyarakat agar pemanfaatan dari pembangunan itu dapat langsung dirasakan oleh rakyat”. (Wawancara, 17 Mei 2009)
Usaha melibatkan masyarakat secara lebih luas dan merata dalam kegiatan
produktif dan usaha-usaha pembangunan. Usaha tersebut direncanakan
seluruhnya namun pelaksanaan dilakukan secara bertahap sesuai dengan
perioritasnya. Usaha pembangunan administrasi dilakukan melalui penelaah
kondisi administrasi aparatur pada sesuatu waktu tertentu dan dikaitkan dengan
keadaan masalah-masalah pokok pembangunan.
13
Sumber-sumber penting dalam implementasi kebijakan antara lain
mencakup staf yang mempunyai keahlian dan kemampuan yang bisa dilaksanakan
tugas, perintah dan anjuran atasan. Jadi, berdasarkan pengamatan penulis disini,
maka harus ada ketepatan atau kelayakan antara jumlah staff dengan yang
dibutuhkan dan keahlian yang harus dimiliki sesuai dengan tugas yang ada.
Sumber daya aparatur adalah kemampuan aparatur untuk melaksanakan fungsi
planning, organizing, actuating, controling, sehingga untuk menentukan sumber
daya yang mempunyai kualitifikasi yang efektif dan efesien.
b. Perencanaan Program Yang Lebih Baik
Upaya peningkatan kualitas sumber daya aparatur yang dilakukan oleh
Camat Tanah Pasir bagian pembangunan merupakan hal yang sangat baik dalam
memberikan kesempatan kepada aparatur untuk meningkatkan keahlian dan
kemampuan dalam berbagai disiplin ilmu baik melalui pelatihan jabatan struktural
maupun fungsional.
- Hubungan dengan kegitan-kegiatan lain dalam usaha pembagunan
- Berbagai upaya dibidang manajemen, temasuk penyediaan tenaga skill
pembiayaan serta perlengkapan sarana dan prasarana lainnya untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan program pembangunan.
Mukhtar Ali mengatakan :
“….Ketertiban masyarakat secara luas dan merata, disini sangat mendukung program pelaksanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan secara membangun tidak saja dihitung di segi modal tetapi ketrampilan dan tranfer teknologi harus lebih di perhitungkan”. (wawancara, 17 Mei 2009)
14
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, sumber daya
aparatur menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan administrasi untuk
menunjang pembangunan desa. Kualitas sumber daya aparatur masih belum
sempurna. Oleh karena itu pemerintah sumber daya aparatur ke arah yang lebih
baik. Tercapainya efesien dan efektifitas kerja seperti yang diinginkan dengan
menempatkan aparatur sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh sehingga
pelaksanaan tugas dapat diselesaikan dengan baik.
3. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Administrasi Untuk Menunjang Pembangunan Desa
Keseluruhan dari pelaksanaan program pemerintah serta pembangunan
Gampong di Kecamatan Tanah Pasir pada umumnya dapat terlaksana dengan
baik, lancar, dan tertib. Namun disana sini, juga di jumpai beberapa kendala
dalam pelaksanaan administrasi dalam mensukseskan pembangunan di segala
bidang.
Dalam pelaksanaan administrasi untuk menunjang pembangunan desa,
Camat merupakan sebagai penggerak dari suatu kebijakan khususnya di bidang
pembangunan di dalam mendukung keberhasilan pembangunan, camat kurang
memberikan bimbingan, arahan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan program
pembangunan di desa kepada masyarakat, sehingga sasaran dan laporan yang di
peroleh belum tercapai pada tujuan yang telah ditentukan.
15
Menurut Sofyan, (Selaku Sekcam) mengatakan bahwa :
“…..Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan khususnya untuk menunjang pembangunan-pembangunan desa di segala bidang yaitu hambatan yang terlalu fatal tidak terjadi, hanya saja kendala kecil misalnya terjadinya perebutan pemasukan material dari investor-investor kecil yang berada di daerah proyek tersebut”. (wawancara, 17 Mei 2009)
Dari hasil wawancara tersebut dapat penulis simpulkan bahwa dalam
pelaksanaan administrasi untuk menunjang pembangunan desa yang mencakup di
segala bidang, terjadinya perebutan pemasukan barang antara pihak terkait
dengan masyarakat.
Menurut Musliadi (Selaku Staf Kasi Pembangunan) mengatakan :
“…..Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan administrasi untuk menunjang pembagunan desa, disini bahwa lambannya pencairan dana dari tingkat kecamatan yang mengakibatkan suatu kendala yang sangat besar bagi pembangunan sehingga tidak tercapainya sasaran waktu yang telah ditetapkan”. (wawancara, 17 Mei 2009)
Dari hasil wawancara di atas, dapat penulis simpulkan bahwa terlambatnya
penyaluran dana yang diakibatkan oleh suatu pihak akan berdampak negatif
terhadap pembangunan yang akan dilaksan
B. Pemecahan Masalah
1. Upaya Dalam Pelaksanaan Administrasi Untuk Menunjang Pembangunan Desa
a). Sumber Daya Aparatur
Peralatan dan sumber daya aparatur baik sarana dan prasarana yang belum
sempurna harus disempurnakan untuk memperlancar pelaksanaan administrasi
16
desa. Staf yang mempunyai keahlian dan kemampuan belum sesuai dan ketepatan
atau kelayakan harus ditingkat dengan mengadakan penataran dan pelatihan
selain itu jumlah staf yang dibutuhkan dan keahlian yang harus dimiliki juga
belum sesuai dengan tugas yang ada.
Kualitas sumber daya aparatur belum sempurna dan penempatan tidak
sesuai dengan posisi keahlian yang dimiliki, akibat kekurangan tenaga ahli dalam
bidangnya akan dapat teratasi. Menyangkut masalah dana yang tersedia sangat
terbatas sehingga pelaksanaan pembangunan dilakukan atas kebutuhan dan
kepentingan masyarakat diharapkan kepada pemerintah daerah untuk
mengalokasikan dana yang lebih besar lagi dalam tahun anggaran berikutnya
sehingga program yang telah direncanakan akan dapat dilaksanakan dengan baik.
(Wawancara, 17 Mei 2009)
Usaha melibatkan masyarakat secara lebih luas dan merata dalam kegiatan
produktif dan usaha-usaha pembangunan harus ada ketepatan atau kelayakan
antara jumlah staf dengan yang dibutuhkan dan keahlian yang harus dimiliki
sesuai dengan tugas yang ada. Sumber daya aparatur adalah kemampuan aparatur
untuk melaksanakan fungsi planning, organizing, actuating, controling, sehingga
untuk menentukan sumber daya yang mempunyai kualitifikasi yang efektif dan
efesien.
b). Perencanaan Program yang Lebih Baik
Memberikan kesempatan kepada aparatur untuk meningkatkan keahlian dan
kemampuan dalam berbagai disiplin ilmu baik melalui pelatihan jabatan struktural
17
maupun fungsional adalah langkah maju yang harus didukung oleh pemerintah
daerah.
Ketertiban masyarakat secara luas dan merata, disini sangat mendukung
program pelaksanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan secara
membangun tidak saja dihitung di segi modal tetapi keterampilan dan transfer
teknologi harus lebih diperhitungkan hal ini juga akan mampu menciptakan
proses pembangunan yang baik dan terencana.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, sumber daya
aparatur menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan administrasi untuk
menunjang pembangunan desa haruslah lebih memperhatikan kepentingan
masyarakat.
2. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Administrasi Untuk Menunjang Pembangunan Desa
Dalam pelaksanaan administrasi untuk menunjang pembangunan desa,
Camat merupakan sebagai penggerak dari suatu kebijakan khususnya di bidang
pembangunan di dalam mendukung keberhasilan pembangunan, camat harus
memberikan bimbingan, arahan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan program
pembangunan di desa kepada masyarakat, sehingga sasaran dan laporan yang di
peroleh belum tercapai pada tujuan yang telah ditentukan.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan khususnya untuk menunjang
pembangunan-pembangunan desa. Dalam pelaksanaan administrasi untuk
18
menunjang pembangunan desa yang mencakup di segala bidang, terjadinya
perebutan pemasukan barang antara pihak terkait dengan masyarakat.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan administrasi untuk menunjang
pembagunan desa, disini bahwa lambannya pencairan dana dari tingkat
kecamatan harus diupayakan tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. Hal ini
dapat dilakukan dengan mempercepat pengesahan anggaran.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan pembangunan desa pada hakikatnya merupakan bagian yang penting
dari keseluruhan usaha pembangunan sebagai realisasi dari cita-cita bangsa
Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, karena pada
hakikatnya pembangunan desa memerlukan suatu konsep dari tahap pelaksanaan
yang konsekuen untuk mencapai hasil yang memuaskan. Untuk dapat terciptanya
perencanaan dan tahap pelaksanaan yang demikian itu bukanlah suatu hal yang
mudah. Itu semua harus melalui suatu sistem administrasi pembangunan yang
logis serta harus adanya usaha untuk melibatkan masyarakat secara lebih luas dan
merata dalam kegiatan produktif dan usaha-usaha pembangunan. Usaha
pembangunan administrasi dilakukan melalui penelaah kondisi aministrasi
aparatur pada sesuatu waktu tertentu.
2. Kendala-kendala yang dihadapi merupakan ketidakberhasilan pelaksanaan
administrasi khusunya di Kecamatan Tanah Pasir untuk menunjang pembangunan
desa ialah tidak didukung oleh sistem administrasi pemerintahan dan
pembangunan yang sempurna dan mantap. Hal demikian disebabkan oleh
lambannya birokrasi pencairan dana dari tingkat kecamatan yang mengakibatkan
kendala yang sangat besar bagi pembangunan sehingga tidak tercapainya sasaran
waktu yang telah ditetapkan.
20
20
B. Saran
1. Supaya pelaksanaan administrasi pemerintahan desa dalam rangka untuk
menunjang pembangunan desa dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki
maka diperlukan pembinaan dan penyempurnaan di berbagai bidang organisasi
pemerintahan desa, seperti perlunya diberikan penyuluhan, penataran, bimbingan
dan arahan serta faktor yang paling penting untuk tercapainya suatu keberhasilan
maka sangat diperlukan keterlibatan masyarakat secara lebih luas dalam
pelaksanaan pembangunan.
2. Agar tidak terdapatnya kendala-kendala dalam pelaksanaan adminitrasi untuk
menunjang pembangunan desa diperlukan adanya suatu birokrasi pencairan dana
dari tingkat kecamatan itu secara cepat tanpa adanya hambatan-hambatan dan
pihak-pihak yang terkait.
21
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................. 4
A. Pengertian Administrasi..................................................................... 4
B. Pengertian Pembangunan................................................................... 5
C. Pengertian Desa................................................................................. 7
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 7
A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian.................................... 7
B. Pemecahan Masalah........................................................................... 16
BAB IV PENUTUP............................................................................................... 20
A. Kesimpulan........................................................................................ 20
B. Saran.................................................................................................. 21
22
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah, SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Karunia-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini semoga ada
manfaatnya bagi penulis sendiri dan juga para pembaca. Dalam kesempatan ini
penulis mengambil tema yang berjudul “Mekanisme Pengusulan Pembangunan
Daerah”
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada rekan-rekan yang telah
memberikan dorongan kepada penulis sehingga dapat terselesaikan sebuah karya tulis
ini.
Penulis sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan di sini
penulis mengharapkan saran-saran guna kesempurnaan di masa yang akan datang,
terima kasih,-
Penulis
23
i
top related