makalah fraktur revisi
Post on 02-Jun-2018
287 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
1/36
Bab ll
Tinjauan Pustaka Fraktur
1 Anfis Muskuloskeletal
a. Sistem SkeletTulang manusia lebih kurang terdiri dari 206 yaitu dua kelompok axial skeleton dan
appendicular skeleton., yang terbagi dalam empat katagori: tulang panjang (mis femur, tulang
pendek( mis tulang tarsal, tulang pipih( mis tulang sternum, dan tulang tak teratur (mis
!ertebrata.
- Fungsi Utama Tulang
". #ebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk tubuh
2. $ntuk memberikan suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot%otot
yang melekat pada tulang tersebut& sebagai suatu system pengungkit yang digerakan oleh
kerja otot%otot yang melekat padanya.
'. #ebagai reser!oir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen%elemen lain
. $ntuk menghasilkan sel%sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum
merah tulang tertentu.
- Struktur TulangTulang tersusun oleh jaringan tulang kanselus (trabekular)spongius atau kortikal (kompak.
a. Tulang panjang
batangnya atau
diafisis tersusun atas
tulang kortikal.
$jung tulang
panjang dinamakan
epifisis tersusun atas kanselus. *lat epifisis memisahkan epifisis dari diafisis dan
merupakan pusat pertumbuhan longitunal pada anak%anak. *ada orang de+asa mengalami
kalsifikasi.
Bagian-bagian dari tulang panjang yaitu:
iafisis ( batang
-erupakan bagian tengah tulang yang berbentuk silinder, bagian ini tersusun dari
tulang kortikal yang memiliki kekuatan yang besar.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
2/36
-etafisis
dalah bagian tulang yang melebar di dekat ujung akhir batang. aerah ini terutama
disusun oleh tulang trabekula atau spongiosa yang mengandung, sumsum
merah.metafisis juga menopang sendi dan menyediakan daerah yang cukup luas
untuk perlekatan tendon pada epifisis.
/pifisis
empeng epifisis adalah pertumbuhan longitudinal pada anak%anak. 1agian ini akan
menghilang pada tulang de+asa. 1agian epifisis yang letaknya dekat dengan sendi
tulang panjang bersatu dengan metafisis sehingga pertumbuhan memanjang tulang
terhenti. #eluruh tulang diliputi oleh lapisan fibrosa yang disebut periosteum, yaitu:
yang mengandung sel%sel yang berproliferasi dan berperan dalam proses pertumbuhan
trans!ersal tulang panjang. *ada tulang epifisis terdiri dari one, yaitu:
aerah sel istirahat
apisan sel paling atas yang letaknya dekat dengan epifisis 3ona proliferasi
*ada ona ini terjadi pembelahan sel, dan disinilah terjadi pertumbuhan tulang
panjang. #el%sel yang aktif ini didorong ke arah batang tulang, ke dalam daerah
hipertropi.
aerah hipertropi
*ada daerah ini, sel%sel membengkak, menjadi lemah dan secara metabolik
menjadi tidak aktif.
aerah kalsifikasi pro!isional
#el%sel mulai menjadi keras dan menyerupai tulang normal.1ila daerah proliferasi mengalami pengrusakan, maka pertumbuhan dapat
terhenti dengan retardasi pertumbuhan longitudinal anggota gerak tersebut atau
terjasi deformitas progresif bila terjadi hanya sebagian dari lempeng tulang yang
mengalami kerusakan berat.
b. Tulang pendekterdiri dari tulang kanselus ditutupi selapis tulang kompak.
c. Tulang pipi merupakan tempat penting untuk hematopoesis dan sering memberikan
perlindungan bagi organ !ital dan tersusun atas kanselus diantara dua tulang kompak.d. Tulang tak teratur mempunyai bentuk yang unik sesuai dengan fungsinya dan secara
umum strukturnya sama dengan tulang pipih.
#ebagaimana jaringan ikat lainnya, tulang terdiri dari komponen matriks dan sel. Matriks
tulang terdiri dari serat-serat kolagen dan protein non kolagen. Sedangkan sel tulang
terdiri dari:
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
3/36
4steoblas
#el tulang yang bertagunag ja+ab terhadap proses formasi tulang, yaitu& berfungsi dalam
sintesis matrik tulang yang disebut osteoid, suatu komponen protein dalam jaringan tulang.
#elain itu osteoblas juga berperan memulai proses resorpsi tulang dengan cara
memebersihkan permukaan osteoid yang akan diresorpsi melalui berbagai proteinase netral
yang dihasilkan. *ada permukaan osteoblas, terdapat berbagai reseptor permukaan untuk
berbagai mediator metabolisme tulang, termasuk resorpsi tulang, sehingga osteoblas
merupakan sel yang sangat penting pada bone turno!en.
4steosit
#el tulang yang terbenam didalam matriks tulang. #el ini berasal dari osteoblas, memilliki
juluran sitoplasma yang menghubungkan antara satu osteosit dengan osteosit lainnya dan
juga dengan bone lining cell di permukaan tulang. 5ungsi osteosit belum sepenuhnya
diketahui, tetapi diduga berperan pada trasmisi signal dan stimuli dari satu sel ke sel
lainnya. 1aik osteoblas maupun osteosit berasal dari sel mesenkimal yang terdapat di dalam
sumsum tulang, periosteum dan mungkin endotel pembuluh darah. #ekali osteoblas
mensintesis osteosid, maka osteoblas akan berubah menjadi osteosit dan terbenam di dalam
osteoid yang disintesisnya.
4steoklas
#el tulang yang bertanggung ja+ab terhadap proses resorpsi tulang. *ada tulang trabekular
osteoklas akan membentuk cekungan pada permukaan tulang yang aktif yang disebut:
lakuna ho+ship. #edangkan pada tulang kortikal, osteoklas akan membentuk kerucut
sedangkan hasil resorpsinya disebut: cutting cone, dan osteoklas berada di apex kerucut
tersebut. 4steoklas merupakan sel raksasa yang berinti banyak, tetapi berasal dari sel
hemopoetik mononuklear.
Vaskularisasi,tulang merupakan jaringan yang kaya akan !askuler dengan total aliran
darah sekitar 200 sampai 00 cc)menit. #etiap tulang memiliki arteri penyuplai darah yang
memba+a nutrient masuk didekat pertengahan tulang, kemudian bercabang ke atas dan ke
ba+ah menjadi pembuluh%pembuluh darah mikroskopis.
Persarafan, serabut syaraf sympathetic dan afferent (sensori mempersyarafi tulang.
ilatasi kapiler darah dikontrol oleh syaraf symphatetic, sementara serabut syaraf afferent
mentransmisikan rangsangan nyeri.
Pembentukan Tulang, tulang mulai terbentuk lama setelah kelahiran. Osifikasi adalah
dimana matriks tulang (serabut kolagen dan substansi dasar) terbentuk dan pengerasan
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
4/36
mineral (garam mineral) ditimbun di serat kolagen dalam suatu lingkungan elektronegatif.
Serabut kolagen memberi kekuatan terhadap tarikan pada tulang dan kalsium memberkan
kekuatan terhadap tekanan pada tulang. Ada dua model yaitu intramembran dan
endokondral. Penulangan intramembranus dimana tulang tulang tumbuh dalam membran.
Penulangan endokandral terbentuk dahulu model tulang rawan. Pertama terbentuk serupaosteoid dan kemudian mengalami resorpsi dan diganti oleh tulang.
Faktor pertumbuan osteogenik:
a. ormon pertumbuhan (7ormon ini mempunyai efek langsung dan tidak langsung terhadap osteoblas untuk
meningkatkan remodeling tulang dan pertumbuhan tulang endokondral. /fek
langsungnya yaitu: dengan melalui interaksi reseptor 7 pada permukaan osteoblas,
sedangkan efek tidak langsungnya melalui produksi insulin like gro+th faktor%" (875
b. T75 9
-erupakan polipeptida dengan 1- 2.000. T75 9 berfungsimenstimulasi replikasi
proteoblas, sintesis kolagen dan resorpsi tulang dengan cara menginduksi opoptosis
osteoklas.
c. 5ibroblas 7ro+th 5aktor (575
575 " dan 2 adalah polipeptida dengan 1- ";000 yang berperan pada neo!askulrisasi,
penyembuhan luka dan resorpsi tulang. 575 " dan 2 akan merangsang replikasi sel tulang
sehingga populasi sel tersebut meningkat dan memungkinkan tejadinya sintesis kolagen
tulang.
d. *latelet%eri!ed 7ro+th 5aktor (*75-erupakan polipeptida dengan 1- '000 dan pertama kali diisolasi dari trombosit dan
diduga berperan penting pada a+al penyembuhan luka. *75 berfungsi merangsang
replikasi sel dan sintesis kolagen tulang.
e.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
5/36
hormon paratiroid secara perlahan%lahan menyebabkan peningkatan jumlah dan aktti!itas
osteoklas, sehingga terjadi demineralisasi.
ormon *ertumbuhan
7 tidak mempunyai efek langsung terhadap remodeling tulang, tetapi melalui
perangsangan 875 ". /fek langsung 7 pada formasi tulang sangat kecil, karena sel%sel
tulang hanya mengekpresiksn reseptor 7 dalam jumlah kecil.
=alsitonin
=alsitonin menyebabkan kontraksi sitoplasma osteoklas dan pemecahan osteoklas menjadi
sel mononuklear dan menghambat pembentukan osteoklas.
/strogen dan ndrogen
-empunyai peranan penting dalam maturasi tulang yang sedang tumbuh dan mencegah
kehilangan masa tulang. >eseptor estrogen pada sel%sel tulang sangat sedikit diekspresikansehingga sulit diperlihatkan efek estrogen terhadap resorpsi dan formasi tulang. /atrogen
dapat menurunkan resorpsi tulang secara tidak langsung melalui penurunan sintesis
berbagai sitokin, seperti 8%", T?5%@, 8%6.
ormon Tiroid
1erperan merangsang resorpsi tulang, hal ini akan menyebabkan pasien hipertiroidisme
akan disertai hiperkalsemia dan pasien pasca menopouse yang mendapat supresi tiroid
jangka panjang akan mengalami osteopenia.
",2%dehidroksi!itamin A",2 (42 B
-erupakan !itamin aktif yang berperan menjaga hemostasis kalsium dengan cara
meningkatkan absorpsi kalsium di usus dan mobilisasi kalsium dan tulang pada keadaan
kalsium yang adekuat.
i tulang, ",2 (42 akan menginduksi monositik stem cell di sumsum tulang untuk
berdiferensiasi menjadi osteoklas. #etelah itu sel ini kehilangan kemampuannya untuk
bereaksi terhadap ",2 (42.
*ada proses mineralisasi tulang ",2 (42 berperan dalam menjaga konsentrasi Ca dan* di dalam cairan ekstraseluler sehingga deposisi kalsium hidroksiapatit pada matriks
tulang akan berlangsung baik.
- !enyembuan Tulang
1. "nflamasi# dengan adanya patah tulang, tubuh mengalami respons yang sama dengan
cedera di lain tempat dalam tubuh.
$. !roliferasi Sel# dalam sekitar hematoma akan mengalami organisasi. Terbentuk benang%
benag fibrin dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk re!askularisasi, in!asi
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
6/36
fibroblas dan osteoblast, kemudian akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai
matriks kolagen pada patahan tulang. Terbentun jaringan ikat fibrus dan tulang ra+an
(osteoid
%. !embentukan kalus#bertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang ra+an mencapai
sisi lain sampai celah sudah terhubungkan. 5ragmen patahan tulang digabungkan dengan
jaringan fibrus, tulang ra+an, dan tulang serat. *erlu +aktu ' sampai minggu agar
fragmen tulang tergabung dalam tulang ra+an)jaringan fibrus
&. 'sifikasi# pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2 sampai ' minggu
patah tulang mulai mengalami proses penulangan endokandral. -ineral terus%menerus
sampai tulang benar%benar tulang telah bersatu dengan keras.
(. )emodelling. Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan
reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelunmnya. Tahap ini memerlukan +aktu
berbulan%bulan sampai bertahun%yahun.
*. !enyembuan tulang dengan fragmen yang diaproksimasi kuat. 1ila patah tulang
ditangani dengan teknik fiksasi kaku terbuka, fragmen tulang dapat terjadi dengan kontak
langsung. 7erakan pada patahan tulang dihilangkan
b. Sendi
Tulang%tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya
dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau
otot. #endi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.
% Sendi fibrosa (sinartrodial), -erupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang%tulang
dihubungkan oleh serat%serat kolagen yang kuat. #endi ini biasanya terikat misalnya sutura
tulang tengkorak.
% Sendi kartilaginosa (amfiartrodial), *ermukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan
dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara
korpus !ertebra dan simfisis pubis. #endi ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit
bebas.
% Sendi synovial (diartrodial), #endi ini adalah jenis sendi yang paling umum. #endi ini
biasanya memungkinkan gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan,
dll. tetapi beberapa sendi sino!ial secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
7/36
+enis sendi syno,ial :
#endi peluru, missal pada persendian panggul dan bahu, memungkinkan gerakan bebas
penuh. #endi engsel memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah dan contohnya adalah
siku dan lutut.
#endi pelana memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus. #endi pada
dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.
#endi pi!ot contohnya adalah sendi antara radius dan ulna. -emungkinkan rotasi untuk
melakukan akti!itas seperti memutar pegangan pintu.
#endi peluncur memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah dan contohnya adalah
sendi%sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.
Membran Sino,ial
-embran sino!ial merupakan jaringan a!askuler yang melapisi permukaan dalam
kapsul sendi, tetapi tidak melapisi permukaan ra+an sendi. -embran ini licin dan lunak dan
berlipat%lipat.
Dalaupun banyak prmbuluh darah dan limfe di dalam jaringan subsino!ial, tetapi tidak
satupun mencapai sino!iosit. Earingan pembuluh darah ini berperan dalam transfer konstituen
darah ke dalam rongga sendi dan pembentuk cairan sendi.
#el sino!isit terdiri dari ' tipe yaitu:
a #ino!iosit tipe
-empunyai banyak persamaan dengan makrofag, dan berfungsi melepaskan debris%debris
sel dan material khusus lainnya ke dalam rongga sendi
b #ino!isit tipe 1
-empunyai banyak persamaan dengan fibroblas, berperan mensintesis dan mengekresikan
hialuronat yang merupakan at aditif dalam cairan sendi dan berperan dalam mekanisme
lubrikasi, dan juga berperan memperbaiki kerusakan sendi yang meliputi produksi kolagen
dan melakukan proses remodeling.
c #el C
#ebagian sino!isit yang mempunyai ultrastruktur antara sel dan sel 1. #ino!ium dan
kapsul sendi diiner!asi oleh mekanoreseptor, pleksus saraf dan ujung bebas bebas yang
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
8/36
tidak dibungkus mielin. $jung saraf ini merupakan neuron aferen primer yang berfungsi
sebagai saraf sensori dan memiliki neuropeptida yang disebut substansi%*.
airan Sino,ial
=arakteristik cairan sendi pada berbagai keadaan ditunjukan pada tabel berikut :
Sifat airan
sendi/ormal
0rup "/on
inflamasi
0rup ""
"nflamasi
0rup """
Septik
endah
=uning
Transulen%
opak
-udah putus
2000%"00.000
H0
?egatif
H ',
1er!ariasi
Tergantung
mikroorganisnya
4pak
-udah putus
H00.000
H;
positif
. Sistem 'tot Skelet
Otot dan kerja otot, 4tot rangka merupakan setengah dari
berat badan orang de+asa. 5ungsi utamanya adalah untuk
menggerakan tulang pada artikulasinya. =erja ini
dengan memendekkan (kontraksi otot. engan
memanjang (relaksasi otot memungkinkan otot lain untuk
berkontraksi dan menggerakan tulang. #elama fleksi sederhana (menekuk siku :
o 1isep kontraksi ini adalah penggerak utama
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
9/36
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
10/36
1ursae merupakan bantalan diantara bagian%bagian yang bergerak seperti pada olekranon
bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit.
$ 2efinisi FrakturFraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang
rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. (Kapita
SelektaKedokteran; 2000)Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau
tulangrawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (R. Sjamsuhidayat
danim de !ong"#$$%).Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditemukansesuai
jenis dan luasnya (&runner dan suddarth" 200#).Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang terjadi ketika
tekanan yang kuat diberikan kepada tulang normal atau tekanan yang
sedang pada tulang yang terkena penyakit" misalnya osteoporosis. ('iere
rae and *eil" 200+).Fraktur ,emur adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal pahayang
dapat disebabkan oleh trauma langsung" kelelahan otot" kondisi-kondisi
tertentu seperti degenerasi tulangosteoporosis.% 3tiologi
!eristi4a Trauma 5kekerasan6
a =ekerasan langsung
=ekerasan langsung dapat menyebabkan tulang patah pada titik terjadinya kekerasan itu,
misalnya tulang kaki terbentur bumper mobil, maka tulang akan patah tepat di tempat
terjadinya benturan. *atah tulang demikian sering bersifat terbuka, dengan garis patah
melintang atau miring.
b =ekerasan tidak langsung
=ekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang di tempat yang jauh dari tempat
terjadinya kekerasan. Iang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam hantaran
!ektor kekerasan. Contoh patah tulang karena kekerasan tidak langsung adalah bila seorang
jatuh dari ketinggian dengan tumit kaki terlebih dahulu. Iang patah selain tulang tumit,
terjadi pula patah tulang pada tibia dan kemungkinan pula patah tulang paha dan tulang
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
11/36
belakang. emikian pula bila jatuh dengan telapak tangan sebagai penyangga, dapat
menyebabkan patah pada pergelangan tangan dan tulang lengan ba+ah.
c =ekerasan akibat tarikan otot
=ekerasan tarikan otot dapat menyebabkan dislokasi dan patah tulang. *atah tulangakibat tarikan otot biasanya jarang terjadi. Contohnya patah tulang akibat tarikan otot adalah
patah tulang patella dan olekranom, karena otot triseps dan biseps mendadak berkontraksi.
!eristi4a !atologis
a =elelahan atau stres fraktur
5raktur ini terjadi pada orang yang yang melakukan akti!itas berulang J ulang pada suatu
daerah tulang atau menambah tingkat akti!itas yang lebih berat dari biasanya. Tulang akan
mengalami perubahan struktural akibat pengulangan tekanan pada tempat yang sama, atau
peningkatan beban secara tiba J tiba pada suatu daerah tulang maka akan terjadi retak tulang.
b =elemahan Tulang
5raktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal karena lemahnya suatu tulang akibat
penyakit infeksi, penyakit metabolisme tulang misalnya osteoporosis, dan tumor pada tulang.
#edikit saja tekanan pada daerah tulang yang rapuh maka akan terjadi fraktur.
Menurut Brunner 7 Suddart# etiologi atau penyebab fraktur di antaranya :
a. Traumab. 7aya meremuk
c. 7erakan puntir mendadak
d. =ontraksi otot ekstrem
e. =eadaan patologis: osteoporosis, neoplasma
f. *embengkakan dan perubahan +arna lokal pada kulit
$.% 8lasifikasi Fraktur
5raktur dapat dibedakan jenisnya berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar,
bentuk patahan tulang, dan lokasi pada tulang fisis.
1. Berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar
5raktur dapat dibagi menjadi :
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
12/36
a 5raktur tertutup (closed, bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar.
b 5raktur terbuka (open)compound, bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar karena adanya perlukaan di kulit. 5raktur terbuka terbagi atas tiga derajat
(menurut >. 7ustillo, yaitu:
erajat 8 :
uka G" cm
=erusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk
5raktur sederhana, trans!ersal, oblik, atau kominutif ringan
=ontaminasi minimal
erajat 88 :
aserasi H" cm
=erusakan jaringan lunak, tidak luas, flap) a!ulsi
5raktur kominutif sedang
=ontaminasi sedang
erajat 888 :
Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot, dan
neuro!askular serta kontaminasi derajat tinggi. 5raktur terbuka derajat 888 terbagi atas:
A. !aringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun terdapat laserasi
luas"flap"a#ulsi atau fraktur segmental"sangat kominutif yang disebabkan oleh
trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka.
B. $ehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar atau kontaminasi
masif.
%. &uka pada pembuluh arteri"saraf perifer yang harus diperbaiki tanpa melihat
kerusakan jaringan lunak.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
13/36
5raktur Terbuka 5raktur Tertutup
0ambar $. Fraktur Berdasarkan Bentuk !ataan Tulang
'. Berdasarkan bentuk patahan tulang
a Trans!ersal
dalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang
atau bentuknya melintang dari tulang. 5raktur semacam ini biasanya mudah dikontrol
dengan pembidaian gips.
b #piral
dalah fraktur meluas yang mengelilingi tulang yang timbul akibat torsi
ekstremitas atau pada alat gerak. 5raktur jenis ini hanya menimbulkan sedikit kerusakan
jaringan lunak.
c 4blik
dalah fraktur yang memiliki patahan arahnya miring dimana garis patahnya
membentuk sudut terhadap tulang.
d #egmental
dalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang, ada segmen tulang yang retak dan
ada yang terlepas menyebabkan terpisahnya segmen sentral dari suplai darah.
e =ominuta
dalah fraktur yang mencakup beberapa fragmen, atau terputusnya keutuhan
jaringan dengan lebih dari dua fragmen tulang.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
14/36
f 7reenstick
dalah fraktur tidak sempurna atau garis patahnya tidak lengkap dimana korteks
tulang sebagian masih utuh demikian juga periosterum. 5raktur jenis ini sering terjadi
pada anak J anak.
g 5raktur 8mpaksidalah fraktur yang terjadi ketika dua tulang menumbuk tulang ketiga yang berada
diantaranya, seperti pada satu !ertebra dengan dua !ertebra lainnya.
h 5raktur 5issura
dalah fraktur yang tidak disertai perubahan letak tulang yang berarti, fragmen
biasanya tetap di tempatnya setelah tindakan reduksi.
i 5raktur kompletdalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran
(bergeser dari posisi normal.
j 5raktur tidak komplitdalah patah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang.
k 5raktur epresi
dalah fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam.
l 5raktur =ompresidalah fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang.
m 5raktur *atologik
dalah fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada daerah
perlekatannnya.
0ambar 1. Fraktur Berdasarkan 9ubungan Tulang
Trans,ersal Spiral 'blik Segmental
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
15/36
8ominuta 0reenstik "mpaksi Fissura. Berdasarkan lokasi pada tulang fisis
Tulang fisis adalah bagian tulang yang merupakan lempeng pertumbuhan, bagian ini
relatif lemah sehingga strain pada sendi dapat berakibat pemisahan fisis pada anak J anak.
5raktur fisis dapat terjadi akibat jatuh atau cedera traksi. 5raktur fisis juga kebanyakan terjadi
karena kecelakaan lalu lintas atau pada saat akti!itas olahraga. =lasifikasi yang paling
banyak digunakan untuk cedera atau fraktur fisis adalah klasifikasi fraktur menurut #alter J
arris :
a Tipe 8 : fraktur trans!ersal melalui sisi metafisis dari lempeng pertumbuhan, prognosis
sangat baik setelah dilakukan reduksi tertutup.b Tipe 88 : fraktur melalui sebagian lempeng pertumbuhan, timbul melalui tulang
metafisis , prognosis juga sangat baik dengan reduksi tertutup.
c Tipe 888 : fraktur longitudinal melalui permukaan artikularis dan epifisis dan kemudian
secara trans!ersal melalui sisi metafisis dari lempeng pertumbuhan. *rognosis cukup
baik meskipun hanya dengan reduksi anatomi.
d Tipe 8< : fraktur longitudinal melalui epifisis, lempeng pertumbuhan dan terjadi
melalui tulang metafisis. >eduksi terbuka biasanya penting dan mempunyai resiko
gangguan pertumbuhan lanjut yang lebih besar.e Tipe < : cedera remuk dari lempeng pertumbuhan, insidens dari gangguan pertumbuhan
lanjut adalah tinggi.
$ntuk lebih jelasnya tentang pembagian atau klasifikasi fraktur dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
16/36
0ambar %. Fraktur Menurut Salter 9arris
. Berdasarkan tulang femur
5raktur femur dibagi menjadi 2 yaitu:
a *raktur batang femur5raktur batang femur mempunyai insiden yang cukup tinggi di antara jenis%jenis
patah tulang. $mumnya fraktur femur terjadi pada batang femur ")' tengah. 5raktur di
daerah kaput, kolum, trokanter, subtrokanter, suprakondilus biasanya memerlukan
tindakan operatif.*ada patah tulang diafisis femur biasanya pendarahan dalam cukup luas dan
besar sehingga dapat menimbulkan syok. #ecara klinis penderita tidak dapat bangun,
bukan saja karena nyeri, tetapi juga karena ketidakstabilan fraktur. 1iasanya seluruh
tungkai ba+ah terotasi ke luar, terlihat lebih pendek, dan bengkak pada bagian proksimal
sebagai akibat pendarahan ke dalam jaringan lunak. *ertautan biasanya diperoleh dengan
penanganan secara tertutup, dan normalnya memerlukan +aktu 20 minggu atau lebih.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
17/36
Comminuted mid%femoral shaft fracture 5emoral shaft fracture postinternal
fixation.
b *raktur kolum femurapat terjadi akibat trauma langsung, pasien terjatuh dengan posisi miring dan
trokanter mayor langsung terbentur pada benda keras seperti jalanan. *ada trauma tidak
langsung, fraktur kolum femur terjadi karena gerakan eksorotasi yang mendadak dari
tungkai ba+ah. =ebanyakan fraktur ini terjadi pada +anita usia tua yang tulangnya
sudah mengalami osteoporosis.
5raktur kurang stabil bila arah sudut garis patah lebih besar dari '00(tipe 88 atau tipe
888 menurut *au+el. 5raktur subkapital yang kurang stabil atau fraktur pada pasien tua
lebih besar kemungkinannya untuk terjadinya nekrosis a!askular.
Selain diatas fraktur femur juga dapat dibagi menjadi:
a. 5raktur 8ntrakapsuler5raktur femur yang terjadi di dalam tulang sendi, panggul dan melalui kepala femur
(capital fraktur" anya di ba+ah kepala femur
2 -elalui leher dari femur
b. 5raktur /kstrakapsulerTerjadi di luar sendi dan kapsul, melalui trokhanter femur yang lebih besar)yang
lebih kecil )pada daerah intertrokhanter. Terjadi di bagian distal menuju leher femur
tetapi tidak lebih dari 2 inci di ba+ah trokhanter kecil.
& Manifestasi 8linis
a ?yeri : ?yeri continue ) terus%menerus dan meningkat karena adanya spasme otot dan
kerusakan sekunder sampai fragmen tulang tidak bisa digerakkan.b eformitas atau kelainan bentuk *erubahan tulang pada fragmen disebabkan oleh
deformitas tulang dan patah tulang itu sendiri yang diketahui ketika dibandingkan dengan
daerah yang tidak luka.
c 7angguan fungsi : #etelah terjadi fraktur ada bagian yang tidak dapat digunakan dan
cenderung menunjukkan pergerakan abnormal, ekstremitas tidak berfungsi secara teratur
karena fungsi normal otot tergantung pada integritas tulang yang mana tulang tersebut
saling berdekatan.d 1engkak ) memar Terjadi memar pada bagian atas lengan yang disebabkan karena
hematoma pada jaringan lunak.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
18/36
e tropi distal : *emendekan *ada fraktur tulang panjang terjadi pemendekan yang nyata
pada ekstremitas yang disebabkan oleh kontraksi otot yang berdempet di atas dan di ba+ah
lokasi fraktur humerus.f =repitasi
#uara detik tulang dapat didengar atau dirasakan ketika fraktur humeri digerakkan
disebabkan oleh trauma lansung maupun tak langsung.
!ada fraktur batang femur# terjadi:
a. aerah paha yang patahntulangnya sangat membengkak, ditemukan tanda fungsio laesa,
nyeri tekan dan nyeri gerak.
b. Tampak adanya deformitas angulasi ke lateral atau angulasi anterior, endo)eksorotasi.
c. itemukan adanya pemendekan tungkai ba+ah
d. *ada fraktur ")' tengah femur, saat pemerikasaan harus diperhatikan pulaadanya
kemungkinan dislokasi sendi panggul dan robeknya ligamentum di daerah lutut. #etelah
itu periksa juga keadaan ner!us siatika dan arteri dorsalis pedis
!ada fraktur kolum femur# terjadi:
a. *ada pasien muda biasanya mempunyai ri+ayat kecelakaan berat, sedangkan pasien tua
biasanya hanya ri+ayat trauma ringan, misalnya terpeleset
b. *asien tak dapat berdiri karena sakit pada panggul
c. *osisi panggul dalam keadaan fleksi dan endorotasid. Tungkai yang cedera dalam posisi abduksi, fleksi, dan eksorotasi, kadang juga terjadi
pemendekan
e. *ada palpasi sering ditemukan adanya hematom di daerah panggulf. *ada tipe impaksi biasanya pasien masih bisa berjalan disertai rasa sakit yang tidak
begitu hebat, tungkai masih tetap dalam posisi netral.
( 8omplikasi
*enyebab komplikasi fraktur secara umum dibedakan menjadi dua yaitu bisa karena
trauma itu sendiri, bisa juga akibat penanganan fraktur yang disebut komplikasi iatrogenik.
8ompikasi Umum :
#yok hipo!olemia (karena perdarahan yang banyak, syok neurogenik (karena nyeri
yang hebat, koagulopati diffus, gangguan fungsi pernafasan. =omplikasi ini dapat terjadi
dalam +aktu 2 jam pertama pasca trauma, dan setelah beberapa hari atau minggu dapat
terjadi gangguan metabolisme yaitu peningkatan katabolisme, emboli lemak, tetanus, gas
ganggren, trombosit !ena dalam (
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
19/36
8nfeksi, terutama pada kasus fraktur terbuka.
4steomielitis yaitu infeksi yang berlanjut hingga tulang.
tropi otot karena imobilisasi sampai osteoporosis.
elayed union yaitu penyambungan tulang yang lama.
?on union yaitu tidak terjadinya penyambungan pada tulang yang fraktur.
rtritis supuratif, yaitu kerusakan kartilago sendi.
ekubitus, karena penekanan jaringan lunak oleh gips.
epuh di kulit karena ele!asi kulit superfisial akibat edema.
Terganggunya gerakan aktif otot karena terputusnya serabut otot,
#indroma kompartemen karena pemasangan gips yang terlalu ketat sehingga mengganggu
aliran darah. #indrom kompartemen di tandai oleh kerusakan atau destruksi saraf dan
pembuluh darah yang disebabkan oleh pembengkakan dan edema di daerah fraktur. engan
pembengkakan intestisial yang intens, tekanan pada pembuluh darah yang menyuplai
daerah tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah tersebut kolaps. al ini menimbulkan
hipoksia jaringan dan dapat menyebabkan kematian saraf yang mempersarafi daerah
tersebut. biasanya timbul nyeri hebat. 8ndi!idu mungkin tidak dapat menggerakkan jari
tangan atau jari kakinya. #indrom kompartemen biasanya terjadi pada ekstremitas yang
memiliki restriksi !olume yang ketat, seperti lengan. >esiko terjadinya sindrom
kompartemen paling besar apabila terjadi trauma otot dengan patah tulang karena
pembengkakan yang terjadi akan hebat. *emasangan gips pada ekstremitas yang fraktur
yang terlalu dini atau terlalu ketat dapat menyebabkan peningkatan tekanan di
kompartemen ekstremitas, dan hilangnya fungsi secara permanen atau hilangnya
ekstermitas dapat terjadi. 7ips harus segera dilepas dan kadang%kadang kulit ekstremitas
harus di robek.
8omplikasi Fraktur Berdasarkan ;aktu Terjadinya 8omplikasi
=omplikasi fraktur dapat diklasifikasikan sebagai komplikasi cepat (saat cedera, a+al
(dalam beberapa jam atau hari, dan lambat (dalam beberapa minggu dan bulan
". =omplikasi cepat meliputi:
*erdarahan% kehilangan darah ("%2, l dari tulang tersebut ditambah kehilangan
darah dari kerusakan pada jaringan sekitar tulang tersebut (mis, femur
=erusakan arteri dan saraf (mis, pada fraktur suprakondilar humerus
=erusakan pada jaringan sekitar (mis, pneumotoraks pada fraktur iga, kerusakan
medula spinalis pada fraktur !ertebra, cedera otak pada fraktur tengkorak
2. =omplikasi a+al meliputi:
infeksi luka
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
20/36
/mboli lemak, yang terjadi terutama pada fraktur multipel tulang panjang.
/mbolus lemak dapat timbul akibat pajanan sumsum tulang,atau dapat terjadi
akibat akti!itasi system saraf simpatis yang menimbulkan stimulasi mobilisasi
asam lemak bebas setelah trauma. /mbolus lemak timbul setelah patah tulang
panjang sering tersangkut di sirkulasi paru dan dapat menimbulkan ga+at nafasdan gagal nafas.
-asalah imobilisasi umum (mis, ulkus dekubitus, trombosis !ena profunda,
infeksi dada
#indrom kompartemen
'. =omplikasi lambat meliputi:
*enyatuan terlambat% saat fraktur tidak menyatu pada +aktu yang diperkirakan.
*enyatuan yang salah% saat tulang yang fraktur sudah menyatu sepenuhnya,
tetapi pada posissi yang salah. an pembedahan mungkin diperlukan, tergantungpada disabilitas dan hasil potensial.
Tidak ada penyatuan% bukan masalah serius pada tulang yang tidak menyangga
bagian tubuh yang berat (sendi palsu tanpa nyeri dapat terbentuk, tetapi
mungkinperlu dilakukan fiksasi internal ata transplan tulang,
eformitas
4steoartritis sekunder /sendi
?ekrosis asepsis dan atau a!askular dapat terjadi, terutama setelah fraktur pada
tulang femoral, skafoid, dan thalus%terjadi akibat gangguan suplai darah ke
tulangtersebut setelah fraktur.
$.* Faktor )esiko
a) Faktor anusia
1eberapa faktor yang berhubungan dengan orang yang mengalami fraktur atau patah
tulang antara lain dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, akti!itas olah raga dan massa
tulang.
1. Umur
*ada kelompok umur muda lebih banyak melakukan akti!itas yang berat daripada
kelompok umur tua. kti!itas yang banyak akan cenderung mengalami kelelahan tulang
dan jika ada trauma benturan atau kekerasan tulang bisa saja patah. kti!itas masyarakat
umur muda di luar rumah cukup tinggi dengan pergerakan yang cepat pula dapat
meningkatkan risiko terjadinya benturan atau kecelakaan yang menyebabkan fraktur.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
21/36
8nsidens kecelakaan yang menyebabkan fraktur lebih banyak pada kelompok umur muda
pada +aktu berolahraga, kecelakaan lalu lintas, atau jatuh dari ketinggian. 1erdasarkan
penelitian ?aar -oesbar tahun 200; di >umah #akit aji dam -alik -edan terdapat
sebanyak K6 kasus patah tulang, di antaranya banyak penderita kelompok umur muda.
*enderita patah tulang pada kelompok umur "" J 20 tahun sebanyak "F dan padakelompok umur 2" J '0 tahun sebanyak 'KF orang.
$. +enis 8elamin
aki J laki pada umumnya lebih banyak mengalami kecelakaan yang menyebabkan
fraktur yakni ' kali lebih besar dari pada perempua. *ada umumnya aki J laki lebih aktif
dan lebih banyak melakukan akti!itas daripada perempuan. -isalnya akti!itas di luar
rumah untuk bekerja sehingga mempunyai risiko lebih tinggi mengalami cedera. Cedera
patah tulang umumnya lebih banyak terjadi karena kecelakaan lalu lintas. Tingginya kasus
patah tulang akibat kecelakaan lalulintas pada laki J laki dikarenakan laki J laki
mempunyai perilaku mengemudi dengan kecepatan yang tinggi sehingga menyebabkan
kecelakaan yang lebih fatal dibandingkan perempuan. 1erdasarkan penelitian Euita, pada
tahun 2002 di >umah #akit #t. /lisabeth -edan terdapat kasus fraktur sebanyak "6L kasus
dimana jumlah penderita laki Jlaki sebanyak 6KF dan perempuan sebanyak '2F.
%. Akti,itas 'laraga
kti!itas yang berat dengan gerakan yang cepat pula dapat menjadi risiko penyebab
cedera pada otot dan tulang. aya tekan pada saat berolah raga seperti hentakan, loncatan
atau benturan dapat menyebabkan cedera dan jika hentakan atau benturan yang timbul
cukup besar maka dapat mengarah pada fraktur. #etiap tulang yang mendapat tekanan terus
menerus di luar kapasitasnya dapat mengalami keretakan tulang. =ebanyakan terjadi pada
kaki, misalnya pada pemain sepak bola yang sering mengalami benturan kaki antar pemain.
=elemahan struktur tulang juga sering terjadi pada atlet ski, jogging, pelari, pendaki gunung
ataupun olahraga lain yang dilakukan dengan kecepatan yang berisiko terjadinya benturanyang dapat menyebabkan patah tulang.
&. Massa Tulang
-assa tulang yang rendah akan cenderung mengalami fraktur daripada tulang yang
padat. engan sedikit benturan dapat langsung menyebabkan patah tulang karena massa
tulang yeng rendah tidak mampu menahan daya dari benturan tersebut. -assa tulang
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
22/36
berhubungan dengan gii tubuh seseorang. alam hal ini peran kalsium penting bagi
penguatan jaringan tulang. -assa tulang yang maksimal dapat dicapai apabila konsumsi
gii dan !itamin tercukupi pada masa kanak J kanak dan remaja. *ada masa de+asa
kemampuan mempertahankan massa tulang menjadi berkurang seiring menurunnya fungsi
organ tubuh. *engurangan massa tulang terlihat jelas pada +anita yang menopause. al initerjadi karena pengaruh hormon yang berkurang sehingga tidak mampu dengan baik
mengontrol proses penguatan tulang misalnya hormon estrogen.
b. Faktor Perantara
gent yang menyebabkan fraktur sebenarnya tidak ada karena merupakan peristi+a
penyakit tidak menular dan langsung terjadi. ?amun bisa dikatakan sebagai suatu perantara
utama terjadinya fraktur adalah trauma benturan. 1enturan yang keras sudah pasti
menyebabkan fraktur karena tulang tidak mampu menahan daya atau tekanan yang
ditimbulkan sehingga tulang retak atau langsung patah. =ekuatan dan arah benturan akan
mempengaruhi tingkat keparahan tulang yang mengalami fraktur. -eski jarang terjadi,
benturan yang kecil juga dapat menyebabkan fraktur bila terjadi pada tulang yang sama
pada saat berolahraga atau akti!itas rutin yang menggunakan kekuatan tulang di tempat
yang sama atau disebut juga stress fraktur karena kelelahan.
a. Faktor lingkungan
5aktor lingkungan yang mempengaruhi terjadinya fraktur dapat berupa kondisi jalan
raya, permukaan jalan yang tidak rata atau berlubang, lantai yang licin dapat menyebabkan
kecelakaan fraktur akibat terjatuh. kti!itas pengendara yang dilakukan dengan cepat di
jalan raya yang padat, bila tidak hati J hati dan tidak mematuhi rambu lalu lintas maka
akan terjadi kecelakaan. =ecelakaan lalu lintas yang terjadi banyak menimbulkan fraktur.
1erdasarkan data dari $nit *elaksana Teknis -akmal Terpadu 8munoendokrinologi 5=$8
di 8ndonesia pada tahun 2006 dari "6L0 kasus kecelakaan lalu lintas proporsi yang
mengalami fraktur adalah sekitar 20F.
*ada lingkungan rumah tangga, kondisi lantai yang licin dapat mengakibatkan
peristi+a terjatuh terutama pada lanjut usia yang cenderung akan mengalami fraktur bila
terjatuh. ata dari >#$ r. #oetomo #urabaya pada tahun 200 terdapat K' kasus fraktur
panggul, '6 kasus fraktur tulang belakang dan ";' kasus pergelangan tangan, dimana
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
23/36
sebagian besar penderita +anita H60 tahun dan penyebabnya adalah kecelakaan rumah
tangga.
$.< Anamnesa# !emeriksaan Fisik dan !enunjang
a Anamnesa
1ila tidak ada ri+ayat trauma, berarti fraktur patologis.
Trauma harus diperinci kapan terjadnya, dimana terjadinya jenisnya, berat ringan
trauma, arah trauma dan posisi pasien atau ekstremitas yang bersangkutan ( mekanisme
trauma.
Eangan lupa untuk meneliti kembali trauma ditempat lain secara sistematik dari kepala,
muka, leher, dada dan perut.
*emeriksaan umum, dicari kemungkinan komplikasi umum seperti syok pada fraktur
multipel ,fraktir pelfis, fraktur terbuka & Tanda J tanda sepsis pada fraktur terbuka yang
mengalami infeksi. *emeriksaan status lokasi
Tanda ! tanda klinis "ada fraktur tulang "anjang #
a. ook, cari apakah terdapat :
eformitas, terdiri dari penonjolan yang abnormal ( mi salnya pada fraktur
kondilus lateralis humerus , angulasi, rotasi, dan pemendekan 5unctio laesa
( hilangnya fungsi , misalnya pada fraktur kruris tidak bias berjalan ihat juga
ukuran panjang tulang, bandingkan kiri dan kanan, misalnya, pada tungkai ba+ah
meliputi apparenth length ( jarak antara ubilikus dengan maleolus medialis dan
true lenght ( jarak antara #8# dengan maleolus medialis
b. Feel, apakah terdapat nyeri tekan. *emeriksaan nyeri sumbu tidak dilakukan lagi
karena akan menambah trauma.
c. Mo,e, untuk mencari :
=repitasi, terasa bila fraktur digerakan. Tetapi pada tulang spongiosa atau tulang
ra+an epifisis tidak terasa kreitasi. *emeriksaan ini sebaiknya tidak dilakukan
karena akan menambah trauma. ?yeri bila digerakan, baik pada gerakan aktifmaupun pasif #eberapa jauh gangguan J gangguan fungsi, gerakan J geraka yang
tidak mampu digerakan, range of motion ( derajat dari ruang lingkup
gerakansendi , dan kekuatan.
b !emeriksaan fisik
". 7ambaran umum
2. =eadaan umum.
=eadaan baik atau buruknya klien.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
24/36
=esadaran klien : compos mentis, gelisah, apatis, sopor, coma, yang bergantung
pada keadaan klien.
=esakitan, keadaan penyakit : akut, kronis, ringan, sedang, berat, dan pada kasus
fraktur biasanya akut.
Tanda%tanda !ital tidak normal karena ada gangguan, baik fungsi maupun bentuk.
#ecara #istemik, dari kepala sampai kaki. arus memperhitungkan keadaan
proksimal serta bagian distal klien, terutama mengenai status neuro!askuler.
'. =eadaan okal.
a. ook (8nspeksi. *erhatikan apa yang akan dilihat, antara lain :
#ikatriks (jaringan parut, baik yang alami maupun buatan seperti bekas operasi
5istula
Darna kemerahan atau kebiruan(li!id atau hiperpigmentasi
1enjolan, pembengkakan, atau cekungan dengan hal%hal yang tidak biasa
(abnormal
*osisi dan bentuk ekstremitas(deformitas
*osisi jalan (gait,+aktu masuk ke kamar periksa
b. 5eel (palpasi. *ada +aktu akan palpasi, terlebih dahulu posisi klien diperbaiki
mulai dari posisi netral (posisi anatomi.
*erubahan suhu disekitar trauma (hangat dan kelembaban kulit.
pabila ada pembengkakan, apakah terdapat fluktuasi atau edema terutama di
sekitar persendian.
?yeri tekan (tenderness, krepitasi, letak kelainan (")' proksimal, tengah, atau
distal.
Tonus otot pada +aktu relaksasi atau kontraksi, benjolan yang terdapat di
permukaan atau melekat pada tulang.
c. -o!e (pergerakan terutama rentang gerak.*emeriksaan dengan menggerakan ekstremitas, kemudian mencatat apakah ada
keluhan nyeri pada pergerakan. *ergerakan yang dilihat adalah pergerakan aktif dan
pasif.
!emeriksaan diagnostik
". *emeriksaan radiologi.#ebagai penunjang, pemeriksaan yang penting adalah menggunakan sinar rontgen
(#inar%M yang memerlukan dua proyeksi yaitu * dan lateral.2. *emeriksaan aboratorium
=alsium dan 5osfor meningkat pada tahap penyembuhan tulang.
lkali fosfatase meningkat pada saat kerusakan tulang dan menunjukan kegiatan
osteoblastik dalam membentuk tulang.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
25/36
/nim otot seperti kreatinin kinase , laktat dehidrogenase (%, aspartat amini
transferase (#T, dan aldolase meningkat pada tahap penyembuhan tulang.
Pemeriksaan lain$lain.
1iopsi tulang dan otot. ebih diindikasikan bila terjadi infeksi
/lektromiografi. Terdapat kerusakan konduksi saraf akibat fraktur.
rtroskopi. idapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena trauma yang
berlebihan.
8ndium 8maging : pada pemeriksaan ini didapatkan infeksi pada tulang.
->8 : menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur.
$.= !enatalaksanaan Medis
Fraktur Terbuka
-erupakan kasus emergensi karena dapat terjadi kontaminasi oleh bakteri dan disertai
perdarahan yang hebat dalam +aktu 6%K jam (golden period. =uman belum terlalu jauh meresap
sehingga perlu dilakukan:
". *embersihan luka
2. /xici
'. ecting situasi
. ntibiotik
Seluru Fraktur
1. )ekognisis>!engenalan
>i+ayat kecelakaan, derajat keparahan, jenis kekuatan yang berperan, dan deskripsi tentang
peristi+a yang terjadi oleh penderita sendiri menentukan apakah ada fraktur, dan apakah
perlu pemeriksaan spesifik untuk menentukan adanya fraktur.
$. )eduksi>Manipulasi>)eposisi
$paya untuk memanipulasi fragmen tulang sehingga kembali seperti semula secara optimun.
apat juga diartikan >eduksi fraktur (setting tulang adalah mengembalikan fragmen tulang
pada kesejajarannya dan rotasfanatomis (brunner, 200".
'. )eduksi tertutup, traksi, atau reduksi terbukadapat dilakukan untuk mereduksi fraktur.
-etode tertentu yang dipilih bergantung sifat fraktur, namun prinsip yang mendasarinya
tetap, sama. 1iasanya dokter melakukan reduksi fraktur sesegera mungkin untuk mencegah
jaringan lunak kehilaugan elastisitasnya akibat infiltrasi karena edema dan perdarahan. *ada
kebanyakan kasus, roduksi fraktur menjadi semakin sulit bila cedera sudah mulai mengalami
penyembuhan.#ebelum reduksi dan imobilisasi fraktur, pasien harus dipersiapkan untuk
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
26/36
menjalani prosedur& harus diperoleh iin untuk melakukan prosedur, dan analgetika diberikan
sesuai ketentuan. -ungkin perlu dilakukan anastesia. /kstremitas yang akan dimanipulasi
harus ditangani dengan lembut untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
. %eduksi tertutu". *ada kebanyakan kasus, reduksi tertutup dilakukan dengan
mengembalikan fragmen tulang keposisinya (ujung%ujungnya saling berhubungan dengan
manipulasi dan traksi manual. /kstremitas dipertahankan dalam posisi yang diinginkan,
sementara gips, biadi dan alat lain dipasang oleh dokter. lat immobilisasi akan menjaga
reduksi dan menstabilkan ekstremitas untuk penyembuhan tulang. #inar%x harus dilakukan
untuk mengetahui apakah fragmen tulang telah dalam kesejajaran yang benar.
. Traksi.Traksi dapat digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dan imoblisasi. 1eratnya
traksi disesuaikan dengan spasme otot yang terjadi. #inar%x digunakan untuk memantau
reduksi fraktur dan aproksimasi fragmen tulang. =etika tulang sembuh, akan terlihat
pembentukan kalus pada sinar%x. =etika kalus telah kuat dapat dipasang gips atau bidai untuk
melanjutkan imobilisasi.
6. %eduksi Terbuka. *ada fraktur tertentu memerlukan reduksi terbuka. engan pendekatan
bedah, fragmen tulang direduksi. lat fiksasi interna dalam bentuk pin, ka+at, sekrup, plat
paku, atau batangan logam digunakan untuk mempertahankan fragmen tulang dalam
posisnya sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi. lat ini dapat diletakkan di sisi
tulang atau langsung ke rongga sumsum tulang, alat tersebut menjaga aproksimasi dan fiksasi
yang kuat bagi fragmen tulang.
;. )etensi>"mmobilisasi
$paya yang dilakukan untuk menahan fragmen tulang sehingga kembali seperti semula
secara optimun.
K. &mobilisasi fraktur. #etelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus diimobilisasi, atau
dipertahankan dalam posisi kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan. 8mobilisasi
dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna. -etode fiksasi eksterna meliputi
pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, pin dan teknik gips, atau fiksator eksterna. 8mplan
logam dapat digunakan untuk fiksasi interna yang berperan sebagai bidai interna untuk
mengimobilisasi fraktur
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
27/36
L. )eabilitasi
-engembalikan fungsi aktifitas semaksimal mungkin -enghindari atropi dan kontraktur
dengan fisioterapi. #egala upaya diarahkan pada penyembuhan tulang dan jaringan lunak.
>eduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan. #tatus neuro!askuler (mis.
pengkajian peredaran darah, nyeri, perabaan, gerakan dipantau, dan ahli bedah ortopedi
diberitahu segera bila ada tanda gangguan neuro!askuler. =egelisahan, ansietas dan keti%
daknyamanan dikontrol dengan berbagai pendekatan (mis. meyakinkan, perubahan posisi,
strategi peredaan nyeri, termasuk analgetika. atian isometrik dan setting otot
diusahakan untuk meminimalkan atrofi disuse dan meningkatkan peredaran darah. *artisipasi
dalam akti!itas hidup sehari%hari diusahakan untuk memperbaiki kemandirian fungsi dan
harga%diri. *engembalian bertahap pada akti!itas semula diusahakan sesuai batasan
terapeutika. 1iasanya, fiksasi internamemungkinkan mobilisasi lebih a+al. hli bedah yang
memperkirakan stabilitas fiksasi fraktur, menentukan luasnya gerakan dan stres pada
ekstrermitas yang diperbolehkan, dan menentukan tingkat akti!itas dan beban berat badan.
$.? !enegaan
*encegahan *rimer
*encegahan primer dapat dilakukan dengan upaya menghindari terjadinya trauma benturan,
terjatuh atau kecelakaan lainnya. alam melakukan aktifitas yang berat atau mobilisasi yang
cepat dilakukan dengan cara hati J hati, memperhatikan pedoman keselamatan denganmemakai alat pelindung diri.
*encegahan #ekunder
*encegahan sekunder dilakukan untuk mengurangi akibat J akibat yang lebih serius dari
terjadinya fraktur dengan memberikan pertolongan pertama yang tepat dan terampil pada
penderita. -engangkat penderita dengan posisi yang benar agar tidak memperparah bagian
tubuh yang terkena fraktur untuk selanjutnya dilakukan pengobatan. *emeriksaan klinis
dilakukan untuk melihat bentuk dan keparahan tulang yang patah. *emeriksaan dengan foto
radiologi sangat membantu untuk mengetahui bagian tulang yang patah yang tidak terlihat
dari luar. *engobatan yang dilakukan dapat berupa traksi, pembidaian gips atau dengan
fiksasi internal maupun eksternal
*encegahan tersier
*encegahan tersier pada penderita fraktur yang bertujuan untuk mengurangi terjadinya
komplikasi yang lebih berat dan memberikan tindakan pemulihan yang tepat untuk
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
28/36
menghindari atau mengurangi kecacatan. *engobatan yang dilakukan disesuaikan dengan
jenis dan beratnya fraktur dengan tindakan operatif dan rehabilitasi. >ehabilitasi medis
diupayakan untuk mengembalikan fungsi tubuh untuk dapat kembali melakukan mobilisasi
seperti biasanya. *enderita fraktur yang telah mendapat pengobatan atau tindakan operatif,
memerlukan latihan fungsional perlahan untuk mengembalikan fungsi gerakan dari tulangyang patah. $paya rehabilitasi dengan mempertahankan dan memperbaiki fungsi dengan
mempertahankan reduksi dan imobilisasi antara lain meminimalkan bengkak, memantau
status neuro!askuler, mengontrol ansietas dan nyeri, latihan dan pengaturan otot, partisipasi
dalam akti!itas hidup sehari%hari, dan melakukan akti!itas ringan secara bertahap.
8'/S3! ASU9A/ 83!3)A;ATA/
8asus#eorang pasien perempuan berusia ' tahun, dira+at hari ke%; di ruang orthopedi >#$ dengan
ri+ayat pasien tertabrak metromini saat menyebrang jalan. #ebelum dirujuk ke >#$ pasien
ditangani di klinik terdekat dan dilakukan pembidaian karena mengalami fraktur femur sinistra
tertutup. *engkajian didapatkan data sebagai berikut: kesadaran compos mentis, tanda%tanda !ital
tekanan darah ""0)K0 mmg, frekuensi nadi ;6x)menit, frekuensi pernafasan "Kx)menit, dan suhu
'6,;NC, konjungti!a anemis, status pernafasan normal. *emeriksaan musculoskeletal pada kaki kiri:
terdapat fraktur pada femur, terpasang traksi, kekuatan otot tampak pucat pada daerah
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
29/36
distal, akral hangat, nyeri saat digerakan, skala nyeri ;. """" *asien dibantu, latihan
>4- dilakukan setiap hari oleh pera+at. *asien tidak memiliki keluarga dan diduga gelandangan di
jalanan. *enampilan umum pasien tampak kotor saat diba+a ke >#.
*emeriksaan aboratorium abnormal : b "',0 gF dan leukosit 2'.L00 mm '. >encana pemasangan
4>85.
1 !engkajian !asien
2ata Fokus
2ata Subjektif 2ata 'bjektif
?y. M (' tahun
=lien mengatakan tertabrak
metromini saat menyebrang jalan
=lien mengatakan nyeri di bagian
paha sebelah kiri
=esadaran umum: compos mentis
TT
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
30/36
dan cedera pada jaringan
lunak, alat traksi)
immobilisasi
o =lien mengatakan tertabrak
metromini saat menyebrang jalan
o *emeriksaan musculoskeletal
pada kaki kiri: terdapat fraktur
pada femur, terpasang traksi,
=erusakan
mobilitas fisik b.d.
=eterbatasan >4-
itandai dengan:
o *asien dibantu, latihan
>4- dilakukan setiap hari oleh
pera+at
>esiko tinggi
terhadap infeksi b.d.
tak ada kuatnyapertahanan primer:
kerusakan kulit, trauma
jaringan, terpajan pada
lingkugan, prosedur
in!asif, traksi tulang
itandai dengan:
o *emeriksaan aboratorium
abnormal : b "',0 gF dan
leukosit 2'.L00 mm'
efisit pera+atan
diri: hygine b.d.
kelemahan fisik,
kerusakanneuromuskuler, nyeri)
ketidaknyamanan.
itandai dengan:
o *enampilan umum pasien
tampak kotor saat diba+a ke >#.
o *asien tidak mempunyai
keluarga dan didugagelandangan di jalanan.
2iagnosa kepera4atan
". ?yeri (akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema dan cedera
pada jaringan lunak, alat traksi) immobilisasi.
2. =erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan >4-.
'. >esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tak ada kuatnya pertahanan primer:
kerusakan kulit, trauma jaringan, terpajan pada lingkugan, prosedur in!asif, traksi tulang.
. efisit pera+atan diri: hygine berhubungan dengan kelemahan fisik.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
31/36
$ "nter,ensi 8epera4atan
2iagnosa Tujuan dan 89 "nter,esi )asional
?yeri (akut
b.d.
spasme otot,
gerakan
fragmen tulang,
edema dan
cedera pada
jaringan lunak,alat traksi)
immobilisasi
Tujuan:
#etelah dilakukan
inetr!ensi
kepera+atan selama
'x2 jam nyeri
berkurang.
=:
o =lien
mengatakannyeri sudah
berkurang
o #kala nyeri '
o /kspresi
+ajah tidak
meringis
Mandiri
*ertahankan
imobilasasi bagian
yang sakit dengan tirah
baring, gips, bebat dan
atau traksi
-engurangi nyeri
dan mencegah
malformasi.
Tinggikan posisi
ekstremitas yang
terkena.
-eningkatkan aliran
balik !ena,
mengurangiedema)nyeri
akukan dan a+asi
latihan gerak
pasif)aktif.
-empertahankan
kekuatan otot dan
meningkatkan
sirkulasi !askuler.
akukan tindakan
untuk meningkatkan
kenyamanan (masase,
perubahan posisi
-eningkatkan
sirkulasi umum,
menurunakan area
tekanan lokal dankelelahan otot.
jarkan penggunaan
teknik manajemen
nyeri (latihan napas
dalam, imajinasi !isual,
akti!itas dipersional
akukan kompres
dingin selama fase akut
(2%K jam pertama
sesuai keperluan.
-engalihkan
perhatian terhadap
nyeri, meningkatkan
kontrol terhadap
nyeri yang mungkin
berlangsung lama
-enurunkan edema
dan mengurangi rasa
nyeri.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
32/36
/!aluasi keluhan
nyeri)
ketidaknyamanan,
perhatikan lokasi dan
karakteristik, termasuk
intensitas (skala 0%"0.
*erhatikan petunjuk
nyeri non!erbal
(perubahan pada tanda
!ital dan emosi)
perilaku
-empengaruhi
pilihan) penga+asan
keefektifan
inter!ensi. Tingkat
ansietas dapat
mempegaruhi
persepsi) reaksi
terhadap nyeri.
iskusikan dengan
pasien sehubungan
dengan cedera
-embantu untuk
menghilangkan
ansietas. *asien dapat
merasakan kebutuhan
untuk menghilangkanpengalaman
kecelakaan.
1erikan alternatif
tindakan kenyamanan,
contoh pijatan, pijatan
punggug, perubahan
posisi
-eningkatkan
sirkulasi umum&
menurunkan area
tekanan lokal dan
kelelahan otot.
orong menggunakan
tekhnik manajemen
stres, contoh relaksasi
progresif, latihan napas
dalam, imajinasi
!isualisasi. #entuhan
teraputik
-emfokuskan
kembali perhatian,
meningkatkan rasa
kontrol, dan dapat
meningkatkan
kemampuan koping
dalam manajemen
nyeri, yang mungkin
menetap untuk
periode lebih lama.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
33/36
=erusakan
mobilitas fisik
b.d.
=eterbatasan
>4-
Tujuan:
#etelah dilakukan
inter!ensi
kepera+atan selama
'x2 jam tidak terjadi
keterbatasan >4-
=:
=lien dapat
meningkatkan)memp
ertahankan mobilitas
pada tingkat paling
tinggi yang mungkin
dapat
mempertahankan
posisi fungsionalmeningkatkan
kekuatan)fungsi yang
sakit dan
mengkompensasi
bagian tubuh
menunjukkan tekhnik
yang memampukan
melakukan akti!itas
Mandiri:
*ertahankan
pelaksanaan akti!itas
rekreasi terapeutik
(radio, koran,
kunjungan
teman)keluarga sesuai
keadaan klien.
1antu latihan rentang
gerak pasif aktif pada
ekstremitas yang sakit
maupun yang sehat
sesuai keadaan klien.
1erikan papan
penyangga kaki,
gulungan
trokanter)tangan sesuai
indikasi.
1antu dan dorong
pera+atan diri
(kebersihan)eliminasi
sesuai keadaan klien.
$bah posisi secara
periodik sesuai keadaan
klien.
=olaborasi:
-emfokuskan
perhatian,
meningkatakan rasa
kontrol diri)harga
diri, membantu
menurunkan isolasi
sosial.
-eningkatkan
sirkulasi darah
muskuloskeletal,
mempertahankan
tonus otot,
mempertahakan
gerak sendi,
mencegahkontraktur)atrofi dan
mencegah reabsorbsi
kalsium karena
imobilisasi.
-empertahankan
posis fungsional
ekstremitas.
-eningkatkan
kemandirian klien
dalam pera+atan diri
sesuai kondisi
keterbatasan klien.
-enurunkan insiden
komplikasi kulit dan
pernapasan
(dekubitus,atelektasis,
penumonia
-empertahankan
hidrasi adekuat, men%
cegah komplikasi
urinarius dan
konstipasi.
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
34/36
pelaksanaan fisioterapi
sesuai indikasi
/!aluasi kemampuan
mobilisasi klien dan
program imobilisasi.
=erjasama dengan
fisioterapis perlu
untuk menyusun
program akti!itas
fisik secara
indi!idual.
-enilai
perkembangan
masalah klien.
>esiko tinggi
terhadap infeksib.d.
tak ada kuatnya
pertahanan
primer:
kerusakan kulit,
trauma jaringan,
terpajan pada
lingkugan,
prosedurin!asif, traksi
tulang
Tujuan:
#etelah dilakukan
inter!ensikepera+atan selama
"x2 jam, infeksi
tidak terjadi.
=:
=lien mencapai
penyembuhan luka
sesuai +aktu, bebas
drainase purulen atau
eritema dan demam
akukan pera+atan pen
steril dan pera+atan
luka sesuai protokol
jarkan klien untuk
mempertahankan
sterilitas insersi pen.
=olaborasi pemberian
antibiotika dan toksoid
tetanus sesuai indikasi.
nalisa hasil
pemeriksaan
laboratorium (itung
darah lengkap, /,
=ultur dan sensiti!itas
luka)serum)tulang
4bser!asi tanda%tanda
!ital dan tanda%tanda
-encegah infeksi
sekunderdan
mempercepatpenyembuhan luka.
-eminimalkan
kontaminasi.
ntibiotika spektrum
luas atau spesifik
dapat digunakan
secara profilaksis,
mencegah atau
mengatasi infeksi.
Toksoid tetanus untuk
mencegah infeksi
tetanus.
eukositosis biasanya
terjadi pada proses
infeksi, anemia dan
peningkatan /
dapat terjadi pada
osteomielitis. =ultur
untuk
mengidentifikasi
organisme penyebab
infeksi
-enge!aluasi
perkembangan
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
35/36
peradangan lokal pada
luka.
masalah klien.
efisit
pera+atan diri:
hygine b.d.
kelemahan
fisik, kerusakan
neuromuskuler,
nyeri)
ketidaknyamana
n.
Tujuan:
#etelah dilakukan
inter!ensi
kepera+atan selama
'x2 jam klien
menunjukkan
perubahan hygine.
=:
=lien dapat
mendemontra
sikan tekhnik)
perubahan
gaya hidup
Mandiri:
=aji kemampuan dan
tingkat kekurangan
(dengan menggunakan
skalauntuk melakukan
kebutuhan sehari%hari.
indari melakukan
sesuatu untuk pasien
yang dapat dilakukan
pasien sendiri, tetapi
berikan bantuan sesuai
kebutuhan.
-embantu dalam
mengantisipasi)
merencanakan
pemenuhan
kebutuhan secara
indi!idu.
-ungkin pasien akan
merasa ketakutan dan
sangat tergantung dan
meskipun bantuan
yang diberikan
bermanfaat dalam
mencegah frustasi.
*ertahankan
-
8/10/2019 MAKALAH FRAKTUR REVISI
36/36
untuk
memenuhi
kebutuhan
pera+atan
diri.
=lien dapat
melakukan
akti!itas
pera+atan diri
dalam tingkat
kemampuan
nya sendiri.
1erikan umpan balik
yang positif untuk
setiap usaha yang
dilakukan atau
keberhasilannya.
7unakan alat bantu
pribadi,
seperti:kombinasi pisau
bercabang, sikat
tangkai panjang,
tangkai panjang untuk
menganbil sesuai darilantai, kursi mandi
pancuran, kloset duduk
yang agak tinggi.
8olaborasi:
=onsultasikan dengan
ahli fisioterapi) ahli
terapi okupasi
pemulihan
-enigkatkan
perasaan makna diri.
-eningkatkan
kemandirian, dan
mendorong pasien
untuk berusaha
secara kontinue.
*asien dapat
menangani diri
sendiri,
meningkatkan
kemandirian dan
harga diri.
-emberi bantuan
yang untuk
mengembangkan
rencana terapi dan
mengindentifikasi
kebutuhan alat
penyokong khusus.
top related