repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/1546/1/tati lestari - dinni... · 2020. 4....
Post on 30-Nov-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAKUSIA DINI MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA
SENTRA BAHAN ALAM DI PAUD PERMATA IBUJAMBI LUAR KOTA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam MemperolehGelar Magister (S2) Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Islam Anak
Usia Dini (PIAUD)
OlehTATI LESTARI
NIM : MPU1722799
PASCASARJANAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI2019
MOTTO
غغ بلل ببالل لن ا سسغبغه لإ بح غهبو للل بف بعبلى ا سل بولك سن بيبت بوبم غب لس سحبت غث بل بي بحسي سن لم سرغزسقغه بوبي
ررا سيءءبقسد بش لل غك غلل لل بل ا بجبع لرله بقسد سم بأ“Sesungguhnya Allah bebas melaksanakan kehendak Nya, Dia
telah menjadikan untuk setiap sesuatu menurut takarannya”.
Kembali lagi bahwa manusia adalah milik Allah, maka Allah yang
memiliku kuasa untuk mengatur hamba Nya, sebagai orang
mukmin wajib untuk percaya bahwa segala sesuatu yang kita
miliki sudah sesuai takaran sesuai dengan apa apa yang kita
butuhkan.
(QS. Ath Thalaq : 3)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah SWT, atas segala
rahmat dan juga kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir
tesis saya dengan segala kekurangnannya. Segala syukur aku
kuucapkan Kepada Mu Ya Robb,.... Karena sudah menghadirkan
orang-orang berarti disekeliling saya. Yang selalu memberikanku
semangat dan doa, sehingga tesis saya ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Untuk karya yang sederhana ini saya persembahkan
untuk ......
Mamak tersayang SurinahTerimakasih buat kasih sayang mamak ke tati, jerih payah
mamak kuliahkan tati sampai akhirnya tati bisa meraih
impian tati sebagai lulusan pascasarjana. Demi tati mamak
rela bangun pagi untuk berkerja sebagai buruh masak
dilanjutkan harus kekebun dan sorenya harus cari rumput
untuk ternak semua demi untuk tati. Terimakasih tak
terhingga buat mamak suri. Maaf tati belum bisa jadi anak
kebanggan mamak... Bapak Tersayang Ismono
Bapak, Dari kecil tati selalu di ajarkan buat kerja keras,
setiap keinginan tak langsung dituruti, awalnya saya
merasa bahwa bapak tidak sayang sama tati, bapak pelit
dan lain sebagainya... Namun setelah tati dewasa dan
fahami baru sadar betapa bapak sayang ke tati. Bapak
ajarkan tati menjadi anak yang harus mandiri, semangat,
pantang menyerah dengan segala cobaan yang datang.
Termasuk dalam menulis tugas akhir ini untuk meraih gelar
magister ini. Terimakasih banyak bapak buat perjuangan
bapak untuk tati... Terimakasih tak terhingga buat bapak .
7
Adek Tersayang IstantoAdek, Terimakasih buat setiap dukungan adek yang adek
kasih ke mba tati. Terimakasih sudah jagain mamak dan
bapak selama ini. Terimakasih tak terhingga buat adek
tersayanganya mba tati buat setiap dukungannya untuk
mba tati dapat gelar magister. Keluarga
Buat keluargaku, terutama lelek inol, lek par, ari, yanti,
dian, bude pihak mamak bude pihak bapak, mbah komo,
mbah sumilah... Terimakasih tati ucapkan. Tak bisa tati
ungkapkan kebaikan kalian dalam membantu tati selama
ini. Hanya tuhan yang bisa membalasnya. Terimakasih buat
setiap dukungannya, setiap materi ataupun semangatnya
selama ini yang kalian berikan akhirnya tati bisa selesai
tesisi ini.... Ibu Pembimbing
Terimaksih saya ucapkan buat ibu pembimbing I tesis ibu
Dr. Risnita, M.Pd dan pembimbing II tesis ibu Dr. Yusria, M.
Ag atas bimbingan ibu hebat ini tati bisa menyelesaikan
teis ini. Terimakasih buat bimbingannya ibu... PAUD Permata Ibu
Buat ibu yayasan, Kepala sekolah ibu Mela, S.Pd, Ibu guru
Eka Fenty S. Pd, Ibu Siti Patimah, Ibu farida, Ibu Sasmita,
S.P terimakasih sudah mengizinkan saya untuk penelitian
disekolah ibu, dan semua tanpa bantuan ibu-ibu tesis saya
dapat saya selesaikan dengan baik. Terimakasih sudah
menerima tati dengan baik disekolah ibu, semoga
sekolahnya makin kompak ya bu.... Kekasihku Wildan Hakim, S.H
Terimakasih sudah mendampingin tati selama ini.
Terimakasih sudah mau menjadi orang yang selalu
mendengarkan keluh kesah tati selama ini. Terimakasih
selalu ada buat tati selama ini,. Alhamdulillah satu persatu
impian tati bisa tercapai. Sahabat, Kawan
Terimakasih tati ucapkan kepada teman seperjuangan ka
yusnita, ka rini, awalia, dan juga bang samsul terus
semnagat buat meraih mimpi, Terimaksih juga saya ucakan
kepada sahabat TK Izzatul Islam, Tim db3 jafra jambi, tim
bucket tati, enam sekawan, terimakasih buat semngatnya
akhirnya tati bisa meraih impian tati....
Untuk semua pihak yang sudah ikut andil dalam
mendukung tati selama ini tati ucapkan banyak terimkasih.
Semoga allah senantiasa membalas setiap kebaikan kalian. Serta
hidup kalian semua dimudahkan dan diberkahi selalu oleh Allah
SWT.
Saya menyadari bahwa hasil karya tesis ini masih jauh dari
kata sempurna, tetapi saya harap isinya tetap memberi manfaat
ilmu dan pengetahuan bagi pembacanya...
Sekian Terimakasih
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAKUSIA DINI MELALI METODE EKSPERIMEN PADA SENTRABAHAN ALAM DI PAUD PERMATA IBU JAMBI LUAR KOTA
Oleh :TATI LESTARI (MPU1722799)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perkembangankognitif PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota sebelummenggunakan metode eksperimen, pelaksanaan metodeeksperimen dalam meningkatkan perkembangan kognitif anakdisentra bahan alam, dan apakah dengan menggunakan metodeeksperimen ini dapat meningkatkan perkembangan kognitif anakPAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota. Kegunaan penelitian ini untukmelihat apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkanperkembangan kognitif anak PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kotakelas B1.
Peneliian ini merupakan penelitian tindakan kelas denganmenggunakan model Kemmis and MC Tanggar denganmenggunakan dua siklus. Dan setia siklus terdiri dari empatpertemuan. Langkah-langkah penelitin ini yaitu dimulai dariperencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. Pengumpulandata menggunakan tehnik observasi, wawancara dandokumentasi dan diolah melalui persentase ketuntasan ataukeberhasilan belajar secara klasikal.
Penelitian ini menghasilkan tiga hal yaitu : 1) Pada saatbelum dilakukan siklus, kondisi perkembangan kognitif anakmasih berada pada kategori mulai berkembang denganpersentase 34,7%. 2) Terdapat perubahan perkembangan kognitifsetelah dilakukan siklus satu dan siklus dua, dari 34,7 menjadi54,51 setelah dilakukan siklus satu dan meningkat kembalimenjadi 82,25% setelah dilakukan siklus dua. 3) Terdapatpeningkatan perkembangan kognitif anak setelah menggunakanmetode eksperimen disentra bahan alam.
Adapun kesimpulan penelitian ini adalah metodeeksperimen dapat meningkatkan perkembangan kognitif anakusia dini jila dilakukan sesuai dengan langkah-langkah metodeeksperimen. Dengan implikasi untuk meningkatkan
perkembangan kognitif khususnya sentra bahan alam dapatmenggunakan metode eksperimen.
Kunci : Kognitif, Metode Eksperimen, Sentra Bahan AlamMENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
USIA DINI MELALI METODE EKSPERIMEN PADA SENTRABAHAN ALAM DI PAUD PERMATA IBU JAMBI LUAR KOTA
Oleh :TATI LESTARI (MPU1722799)
Email: tatijafra31@gmail.com
Abstrack:
This study aims to examine the cognitive development ofPermata Ibu Jambi Luar Kota before using the experimentalmethod, the implementation of the experimental method inimproving the cognitive development of children with naturalmaterial dysentery, and whether using this experimental methodcan improve the cognitive development of Permata Ibu JambiLuar Kota's Early Childhood Education. The purpose of thisresearch is to see whether the experimental method can improvecognitive development of PA1 Permata Ibu Jambi Luar Kota classB1 children.
This research is a classroom action research using Kemmisand MC Tanggar models using two cycles. And faithfully thecycle consists of four meetings. The steps of this research arestarting from planning, implementing, evaluating andreflecting. Data collection uses observation, interview anddocumentation techniques and is processed through thepercentage of completeness or classical learning success.
This research resulted in three things, namely: 1) When thecycle has not been carried out, the condition of children'scognitive development is still in the category of developing witha percentage of 34.7%. 2) There was a change in cognitivedevelopment after the first cycle and second cycle, from 34.7 to54.51 after the first cycle and increased again to 82.25% afterthe second cycle. 3) There is an increase in the cognitivedevelopment of children after using the experimental method ofdysentery natural materials.
The conclusion of this research is that the experimentalmethod can improve cognitive development of young children ifdone according to the steps of the experimental method. Withthe implications to improve cognitive development, especiallycenters of natural materials can use experimental methods.
Keywords: Cognitive, Experimental Method, Center forNatural Materials
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi allah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar
magister (S2), Konsentrasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
(PIAUD) pada Program Studi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Negeri Islam Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
Penulis tesis ini di landasi dengan beberapa literatur yang
berhubungan dengan pendidikan anak usia dini, dan Asessemen
pendidikan anak usia dini yang berkenaan dengan
perkembangan kognitif anak usia dini. Tesias ini di tulis
berdasarkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang
dilaksankan di Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar
Kota , dengan judul : Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak
Usia Dini Melalui Metode Eksperimen Pada Sentra Bahan Alam di
PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota.
Selama proses pemneyelesaian penulis tesis ini banyak
pihak yang telah membantu dan berkontibusi demi kelancaran
dalam menyelesaikan tesis ini, baik langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih yang
mendalaam kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Husein Ritonga, Ma Selaku bapak
Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.2. Ibu Dr. Risnita, M. Pd Selaku Pembimbing I3. Ibu Dr. Yusria M. Ag Selaku Pembimbing II4. Bapak Syahril, SE, MM Sekretaris Kesbang dan Politik
Provinsi Jambi5. Ibu Melawati S. Pd Selaku kepala sekolah Pendidikan Anak
Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota beserta majelis guru,
dan Staff.6. Bapak dan Ibu Dosen Pasca Sarjana UIN STS Jambi .7. Bapak dan Ibu Staf Pasca Sarjana UIN STS Jambi.
8. Temen-temen seperjuangan Pasca Sarjana Uin STS Jambi9. Semua Pihak yang telah banyak membantu tanpa
disebutkanpeneliti satu persatu.
Masih banyak kekuranga yang terdapat dalam penulisan
tesis ini tanpa penulis sadari baik pada isi, metodologi, dan
sistematika. Penulis mengharapkan semoga tesis ini dapat
memberikan manfaat bagi semua yang membaca dan semoga
Allah SWT, Memberikan Rahmad dan Hidayah atas bantuan dan
bimbingan yang diberikan kepada penulis.
Jambi, November 2019
Penulis
Tati Lestari MPU1722799
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................. iLEMBAR LOGO.................................................... iiNOTA DINAS....................................................... iiiPERNYATAAN ORISINAL TESIS.............................. ivHALAMAN PENGESAHAN...................................... vHALAMAN MOTTO.............................................. viHALAMAN PERSEMBAHAN................................... viiABSTRAK............................................................ ixABSTRACK.......................................................... xKATA PENGANTAR............................................... xiDAFTAR ISI......................................................... xiii DAFTAR TABEL.................................................... xvDAFTAR DIAGRAM............................................... xxiDAFTAR GAMBAR................................................ xxviiDAFTAR LAMPIRAN.............................................. xxviiiBAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................... 1B. Rumusan Masalah.............................................. 9C. Batasan Masalah dan Fokus Penelitian.............. 9D. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan........................ 10
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Umur 5-6 Tahun.................................................. 12
B. Metode Eksperimen........................................... 231. Pengertian Metode Eksperimen..................... 232. Karakteristik Metode Eksperimen.................. 253. Langkah-langkah Penggunaan Metode
Eksperimen.................................................... 274. Keunggulan dan Kelemahan Metode
Eksperimen.................................................... 285. Rambu-rambu yang Perlu Diperhatikan Dalam
Pembelajaran Anak Usia Dini......................... 30C. Sentra Bahan Alam............................................ 32D. Penelitian Relevan.............................................. 35E. Kerangka Berfikir................................................ 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendektan Penelitian Tindakan.......................... 39 B. Populasi dan Sampel.......................................... 43C. Jenis dan Sumber Data....................................... 44D. Tehnik Pengumpulan Data.................................. 45E. Instrumen Penelitian.......................................... 46
F. Tehnik Analisis Data........................................... 55G. Validitas Data..................................................... 56H. Indikator Keberhasilan Penelitian....................... 56I. Prosedur Penelitian Tindakan............................. 57J. Rencana dan Waktu Penelitian........................... 60
BAB IV DESKTIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN
ANALISIS PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian................................ 61B. Hasil Penelitin ................................................... 69C. Analisis Penelitian ............................................. 228
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................... 236B. Implikasi............................................................. 236C. Rekomendasi...................................................... 238D. Kata Penutup...................................................... 239
DAFTAR PUSTAKA............................................... 341
CURRICULUM VITAE............................................. 247
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Lingkup Perkembangan Kognitif dan Tingkat
Pencapaian
Perkembangan Usia 5-6 Tahun........................ 5
Tabel 1.2 Hasil Observasi Prasiklus Perkembangan Kognitif
........................................................................................6
Tabel 2.1 Tahap Sensorimotor Usia 0-2 Tahun................. 16
Tabel 2.2 Tahap Paroprasional Usia 0-2 Tahun................. 17
Tabel 2.3 Perkembangan Kognitif Tahap Operasional Kongkrit
Usia 7 - 11 Tahun.............................................. 18
Tabel 2.4 Perkembangan Kognitif Tahap Operasional Formal Usia
(11 Tahun Dan Terus Berlanjut Sampai Dewasa
..............................................................................18
Tabel 2.5 Lingkup Perkembangan Kognitif Dan Tingkat
Pencapaian
Perkembangan Usia 5 – 6 Tahun....................... 19
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Aspek Perkembangan Kognitif Anak Melalu
Metode Eksperimen Disentra Bahan Alam.................. 47
Tabel 3.2 Rubik Penilaian Perkembangan Kognitif Pada
Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Metode
Eksperimen....................................................... 48
Tabel 3.3 Lembar Observasi Peneliti dalam melaksanakan
Metode Eksperimen.......................................... 53
Tabel 3.4 Rancangan Dan Waktu Penelitian.................... 60
Tabel 4.1 Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota................................................. 65
Tabel 4.2 Jumlah Peserta Didik Tahun 2012 – 2019 PAUD Permata
Ibu Jambi Luar Kota.......................................... 65
Tabel 4.3 Data Anak Didik PAUD Permata Ibu Kelompok B1
.......................................................................................66
Tabel 4.4 Data Guru Kelompok B1 Sentra Bahan Alam.. . 67
Tabel 4.5 Keadaan Bangunan dan Ruangan PAUD Permata
Ibu.................................................................... 67
Tabel 4.6 Sarana Bermain dan Belajar PAUD Permata Ibu 68
Tabel 4.7 Perkembangan kognitif indikator menunjukkan aktivitas
yang bersifat eksploratif dan menyelidik prasiklus
.......................................................................................71
Tabel 4.8 Perkembangan kognitif indikator menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah prasiklus
.......................................................................................72
Tabel 4.9 Perkembangan kognitif indikator mengenal sebab
akibat
tentang lingkungannya prasiklus.................... 74
Tabel 4.10 Perkembangan kognitif indikator mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
prasiklus......................................................... 75
Tabel 4. 11 Perkembangan kognitif indikator menggunakan
lambang
bilangan untuk menghitung prasiklus........ 77
Tabel 4.12 Perkembangan kognitif indikator mengenal berbagai
macam huruf vokal dan konsonan prasiklus
.......................................................................................78
Tabel 4.13 Perkembangan kognitif indikator mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau
tulisan
prasiklus ........................................................ 80
Tabel 4.14 Perkembangan Kognitif Prasiklus.................... 81
Tabel 4.15 Perkembangan kognitif indikator I siklus I
Pertemuan I.................................................... 99
Tabel 4.16 Perkembangan kognitif indikator II siklus I
Pertemuan I.................................................... 100
Tabel 4.17 Perkembangan kognitif indikator III siklus I
Pertemuan I.................................................... 102
Tabel 4.18 Perkembangan kognitif indikator IV siklus I
Pertemuan I.................................................... 103
Tabel 4.19 Perkembangan kognitif indikator V siklus I
Pertemuan I.................................................... 104
Tabel 4.20 Perkembangan kognitif indikator VI siklus I
Pertemuan I.................................................... 106
Tabel 4.21 Perkembangan kognitif indikator VII siklus I
Pertemuan I.................................................... 107
Tabel 4.22 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Pertemuan I
Siklus I............................................................ 109
Tabel 4.23 Perkembangan Kognitif Indikator I Siklus I Pertemuan II.................................................. 111
Tabel 4.24 Perkembangan Kognitif Indikator II Siklus I Pertemuan II.................................................. 112
Tabel 4.25 Perkembangan Kognitif Indikator III Siklus I Pertemuan II.................................................. 114
Tabel 4.26 Perkembangan Kognitif Indikator IV Siklus I Pertemuan II.................................................. 115
Tabel 4.27 Perkembangan Kognitif Indikator V Siklus I Pertemuan II.................................................. 116
Tabel 4.28 Perkembangan Kognitif Indikator VI Siklus I Pertemuan II.................................................. 118
Tabel 4.29 Perkembangan Kognitif Indikator VII Siklus I Pertemuan II.................................................. 119
Tabel 4.30 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan II Siklus I........................................................... 121
Tabel 4.31 Perkembangan Kognitif Indikator I Siklus I Pertemuan III................................................. 123
Tabel 4.32 Perkembangan Kognitif Indikator II Siklus I Pertemuan III................................................. 125
Tabel 4.33 Perkembangan Kognitif Indikator III Siklus I Pertemuan III................................................. 126
Tabel 4.34 Perkembangan Kognitif Indikator IV Siklus I Pertemuan III................................................. 128
Tabel 4.35 Perkembangan Kognitif Indikator V Siklus I Pertemuan III................................................. 129
Tabel 4.36 Perkembangan Kognitif Indikator VI Siklus I Pertemuan III................................................. 130
Tabel 4.37 Perkembangan Kognitif Indikator VII Siklus I Pertemuan III................................................. 132
Tabel 4.38 Perkembangan Kognitif Siklus I Pertemuan III 133
Tabel 4.39 Perkembangan Kognitif Indikator I Siklus I Pertemuan IV................................................. 135
Tabel 4.40 Perkembangan Kognitif Indikator II Siklus I Pertemuan IV................................................. 137
Tabel 4.41 Perkembangan Kognitif Indikator III Siklus I Pertemuan IV................................................. 138
Tabel 4.42 Perkembangan Kognitif Indikator IV Siklus I Pertemuan IV................................................. 139
Tabel 4.43 Perkembangan Kognitif Indikator V Siklus I Pertemuan IV................................................. 141
Tabel 4.44 Perkembangan Kognitif Indikator VI Siklus I Pertemuan IV................................................. 142
Tabel 4.45 Perkembangan Kognitif Indikator VII Siklus I Pertemuan IV................................................. 143
Tabel 4.46 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan IV Siklus I.......................................................... 145
Tabel 4.47 Peningkatan Perkembangan Siklus I.............. 148Tabel 4.48 Peningkatan Perkembangan Kognitif Prasiklus dan
Siklus I.......................................................... 150Tabel 4.49 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Secara
Perorangan.................................................. 152Tabel 4.50 Perkembangan Kognitif Anak Indikator I Pertemuan I
Siklus II......................................................... 171Tabel 4.51 Perkembangan Kognitif Anak Indikator II Pertemuan I
Siklus II......................................................... 172Tabel 4.52 Perkembangan Kognitif Anak Indikator III Pertemuan I
Siklus II......................................................... 174Tabel 4.53 Perkembangan Kognitif Anak Indikator IV Pertemuan I
Siklus II......................................................... 175Tabel 4.54 Perkembangan Kognitif Anak Indikator V Pertemuan I
Siklus II......................................................... 177Tabel 4.55 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VI Pertemuan I
Siklus II......................................................... 178Tabel 4.56 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VII Pertemuan
I Siklus II......................................................... 179
Tabel 4.57 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan I Siklus I ......................................................... 181
Tabel 4.58 Perkembangan Kognitif Indikator I Pertemuan II Siklus II.......................................................... 183
Tabel 4.59 Perkembangan Kognitif Indikator II Pertemuan II Siklus II.......................................................... 185
Tabel 4.60 Perkembangan Kognitif Indikator III Pertemuan II Siklus II.......................................................... 186
Tabel 4.61 Perkembangan Kognitif Indikator IV Pertemuan II Siklus II.......................................................... 188
Tabel 4.62 Perkembangan Kognitif Indikator V Pertemuan II
Siklus II.......................................................... 189Tabel 4.63 Perkembangan Kognitif Indikator VI Pertemuan II
Siklus II.......................................................... 190Tabel 4.64 Perkembangan Kognitif Indikator VII Pertemuan II
Siklus II.......................................................... 192Tabel 4.65 Perkembangan Perkembangan Kognitif Pertemuan II
Siklus II......................................................... 193Tabel 4.66 Perkembangan Kognitif Indikator I Pertemuan III
Siklus II......................................................... 195Tabel 4.67 Perkembangan Kognitif Indikator II Pertemuan III
Siklus II......................................................... 197Tabel 4.68 Perkembangan Kognitif Indikator III Pertemuan III
Siklus II......................................................... 198Tabel 4.69 Perkembangan Kognitif Indikator IV Pertemuan III
Siklus II......................................................... 200Tabel 4.70 Perkembangan Kognitif Indikator V Pertemuan III
Siklus II......................................................... 201Tabel 4.71 Perkembangan Kognitif Indikator VI Pertemuan III
Siklus II......................................................... 203Tabel 4.72 Perkembangan Kognitif Indikator VII Pertemuan III
Siklus II......................................................... 204Tabel 4.73 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan III
Siklus II......................................................... 206Tabel 4.74 Perkembangan Kognitif Indikator I Pertemuan IV
Siklus II......................................................... 208Tabel 4.75 Perkembangan Kognitif Indikator II Pertemuan IV
Siklus II......................................................... 210Tabel 4.76 Perkembangan Kognitif Indikator III Pertemuan IV
Siklus II......................................................... 211Tabel 4.77 Perkembangan Kognitif Indikator IV Pertemuan IV
Siklus II......................................................... 212Tabel 4.78 Perkembangan Kognitif Indikator V Pertemuan IV
Siklus II......................................................... 214Tabel 4.79 Perkembangan Kognitif Indikator VI Pertemuan IV
Siklus II......................................................... 215Tabel 4.80 Perkembangan Kognitif Indikator VII Pertemuan IV
Siklus II......................................................... 216Tabel 4.81 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan IV
Siklus II........................................................ 218Tabel 4.82 Peningkatan Perkembangan Kognitif Siklus II
......................................................................................221Tabel 4.83 Peningkatan Perkembangan Kognitif Prasiklus,
Siklus I dan Siklus II..................................... 223Tabel 4.84 Peningkatan Perkembangan Kognitif Secara
Perorangan.................................................. 226Tabel 4.85 Perkembangan Kognitif Anak Siklus I........... 231Tabel 4.86 Perkembangan Kognitif Anak Siklus II.......... 232
Tabel 4.87 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Persiklus...................................................... 235
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Perkembangan Kognitif Anak Indikator I
Prasiklus...................................................... 71
Diagram 4.2 Perkembangan Kognitif Anak Indikator II
Prasiklus...................................................... 73
Diagram 4.3 Perkembangan Kognitif Anak Indikator III
Prasiklus...................................................... 75
Diagram 4.4 Perkembangan Kognitif Anak Indikator IV
Prasiklus...................................................... 76
Diagram 4.5 Perkembangan Kognitif Anak Indikator V
Prasiklus...................................................... 78
Diagram 4.6 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VI
Prasiklus...................................................... 79
Diagram 4.7 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VII
Prasiklus...................................................... 81
Diagram 4.8 Perkembangan Kognitif Anak Prasiklus....... 83
Diagram 4.9 Perkembangan Kognitif Anak Indikator I Pertemuan I
Siklus I....................................................... 100
Diagram 4.10 Perkembangan Kognitif Anak Indikator II Pertemuan I
Siklus I...................................................... 101
Diagram 4.11 Perkembangan Kognitif Anak Indikator III Pertemuan I
Siklus I....................................................... 103
Diagram 4.12 Perkembangan Kognitif Anak Indikator IV Pertemuan I
Siklus I....................................................... 104
Diagram 4.13 Perkembangan Kognitif Anak Indikator V Pertemuan I
Siklus I...................................................... 105
Diagram 4.14 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VI Pertemuan I
Siklus I....................................................... 103
Diagram 4.15 Perkembangan Kognitif Anak Indikator V Pertemuan I
Siklus I....................................................... 108
Diagram 4.16 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan I
Siklus I....................................................... 110
Diagram 4.17 Perkembangan Kognitif Anak Indikator I Pertemuan II
Siklus I...................................................... 112
Diagram 4.18 Perkembangan Kognitif Anak Indikator II Pertemuan II
Siklus I...................................................... 113
Diagram 4.19 Perkembangan Kognitif Anak Indikator III Pertemuan II
Siklus I...................................................... 115
Diagram 4.20 Perkembangan Kognitif Anak Indikator IV Pertemuan II
Siklus I...................................................... 116
Diagram 4.21 Perkembangan Kognitif Anak Indikator V Pertemuan II
Siklus I...................................................... 117
Diagram 4.22 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VI Pertemuan II
Siklus I...................................................... 119
Diagram 4.23 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VII Pertemuan II
Siklus I...................................................... 120
Diagram 4.24 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Pertemuan II
Siklus I........................................................ 123
Diagram 4.25 Perkembangan Kognitif Anak Indikator I Pertemuan III
Siklus I...................................................... 124
Diagram 4.26 Perkembangan Kognitif Anak Indikator II Pertemuan III
Siklus I...................................................... 126
Diagram 4.27 Perkembangan Kognitif Anak Indikator III Pertemuan III
Siklus I...................................................... 127
Diagram 4.28 Perkembangan Kognitif Anak Indikator IV Pertemuan III
Siklus I...................................................... 129
Diagram 4.29 Perkembangan Kognitif Anak Indikator V Pertemuan III
Siklus I...................................................... 127
Diagram 4.30 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VI Pertemuan III
Siklus I...................................................... 130
Diagram 4.31 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VII Pertemuan III
Siklus I...................................................... 133
Diagram 4.32 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Pertemuan III
Siklus I...................................................... 135
Diagram 4.33 Perkembangan Kognitif Anak Indikator I Pertemuan IV
Siklus I...................................................... 136
Diagram 4.34 Perkembangan Kognitif Anak Indikator II Pertemuan IV
Siklus I...................................................... 138
Diagram 4.35 Perkembangan Kognitif Anak Indikator III Pertemuan IV
Siklus I...................................................... 139
Diagram 4.36 Perkembangan Kognitif Anak Indikator IV Pertemuan IV
Siklus I...................................................... 140
Diagram 4.37 Perkembangan Kognitif Anak Indikator V Pertemuan IV
Siklus I...................................................... 142
Diagram 4.38 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VI Pertemuan IV
Siklus I...................................................... 143
Diagram 4.39 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VII Pertemuan IV
Siklus I...................................................... 144
Diagram 4.40 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan IV
Siklus I...................................................... 147
Diagram 4.41 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Prasiklus
dan Siklus I............................................... 150
Diagram 4.42 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Secara
Perorangan............................................... 151
Diagram 4.43 Perkembangan Kognitif Anak Indikator I PertemuanI
Siklus II..................................................... 152
Diagram 4.44 Perkembangan Kognitif Anak Indikator II Pertemuan I
Siklus II..................................................... 172
Diagram 4.45 Perkembangan Kognitif Anak Indikator III Pertemuan I
Siklus II..................................................... 173
Diagram 4.46 Perkembangan Kognitif Anak Indikator IV Pertemuan I
Siklus II..................................................... 175
Diagram 4.47 Perkembangan Kognitif Anak Indikator V Pertemuan I
Siklus II..................................................... 176
Diagram 4.48 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VI Pertemuan I
Siklus II..................................................... 178
Diagram 4.49 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VII Pertemuan I
Siklus II..................................................... 179
Diagram 4.50 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan I
Siklus II.................................................... 180
Diagram 4.51 Perkembangan Kognitif Anak Indikator I Pertemuan II
Siklus II...................................................... 183
Diagram 4.52 Perkembangan Kognitif Anak Indikator II Pertemuan II
Siklus II..................................................... 184
Diagram 4.53 Perkembangan Kognitif Anak Indikator III Pertemuan II
Siklus II..................................................... 186
Diagram 4.54 Perkembangan Kognitif Anak Indikator IV Pertemuan II
Siklus II..................................................... 187
Diagram 4.55 Perkembangan Kognitif Anak Indikator V Pertemuan II
Siklus II..................................................... 189
Diagram 4.56 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VI Pertemuan II
Siklus II..................................................... 190
Diagram 4.57 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VII Pertemuan II
Siklus II..................................................... 191
Diagram 4.58 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Pertemuan II Siklus II................................... 193
Diagram 4.59 Perkembangan Kognitif Anak Indikator I Pertemuan III
Siklus II..................................................... 195
Diagram 4.60 Perkembangan Kognitif Anak Indikator II PertemuanIII
Siklus II...................................................... 196
Diagram 4.61 Perkembangan Kognitif Anak Indikator III Pertemuan III
Siklus II...................................................... 198
Diagram 4.62 Perkembangan Kognitif Anak Indikator IV Pertemuan III
Siklus II...................................................... 199
Diagram 4.63 Perkembangan Kognitif Anak Indikator V Pertemuan III
Siklus II...................................................... 201
Diagram 4.64 Perkembangan Kognitif Anak Indikator VI Pertemuan III
Siklus II...................................................... 202
Diagram 4.65 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan III
Siklus II...................................................... 204
Diagram 4.66 Perkembangan Kognitif Indikator I Pertemuan IV
Siklus II...................................................... 205
Diagram 4.67 Perkembangan Kognitif Indikator II Pertemuan IV
Siklus II...................................................... 208
Diagram 4.68 Perkembangan Kognitif Indikator III Pertemuan IV
Siklus II...................................................... 209
Diagram 4.69 Perkembangan Kognitif Indikator IV Pertemuan IV
Siklus II...................................................... 211
Diagram 4.70 Perkembangan Kognitif Indikator V Pertemuan IV
Siklus II...................................................... 212
Diagram 4.71 Perkembangan Kognitif Indikator VI Pertemuan IV
Siklus II...................................................... 213
Diagram 4.72 Perkembangan Kognitif Indikator VII Pertemuan IV
Siklus II...................................................... 215
Diagram 4.73 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemun IV
Siklus II...................................................... 216
Diagram 4.74 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Siklus II
PAUD Permata Ibu JALUKO Kelas B1.......... 217
Diagram 4.75 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak
Persiklus.................................................... 220
Diagram 4.76 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak
Perorangan................................................ 223
Diagram 4.77 Persentase Perkebangan Kognitif Anak Prasiklus, Siklus I dan Siklus II..................................... 225
Diagram 4.78 Persentase Perkebangan Kognitif Perorangan.................................................................226
Diagram 4.79 Perkembangan Anak Siklus I...................... 231
Diagram 4.80 Perkembangan Kognitif Anak Siklus II........ 233
Diagram 4.81 Perkembangan Kognitif Anak Persiklus...... 235
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir.......................................... 38
Gambar 3.1 Model Penelitian Kelas Kemmis Dan Mc Taggart
............................................................................................41
Gambar 4.1 Gambar bangunan PAUD Permata Ibu Jambi
Luar Kota...................................................... 61
Gambar 4.2 Denah Lokasi PAUD Permata Ibu Jambi Luar
Kota.............................................................. 62
Gambar 4.3 Struktur Lembaga PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota............................................................. 69
Gambar 4.4 Kegiatan Pertemuan ke I Pada Siklus 1......... 87
Gambar 4.5 Kegiatan Pertemuan ke II Pada Siklus I......... 90
Gambar 4.6 Kegiatan Pertemuan ke III pada Siklus I ...... 94
Gambar 4.7 Kegiatan Pertemuan ke IV pada Siklus I....... 97
Gambar 4.8 Kegiatan Pertemuan ke I Pada Siklus II........ 159
Gambar 4.9 Kegiatan Pertemuan ke II Pada Siklus II....... 162
Gambar 4.10 Kegiatan Pertemuan ke III Pada Siklus II.... 165
Gambar 4.11 Kegiatan Pertemuan ke IV Pada Siklus II.... 168
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 KesimpulanPersiklus.................................. 248
Lampiran 2 ProgramSemester..................................... 255
Lampiran 3 RPPM.........................................................256
Lampiran 4RPPH.......................................................... 257
Lampiran 5 Lembar Observasi Perkembangan
Kognitif Anak............................................273
Lampiran 6 Rubik Penilaian.........................................274
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Dalam Menerapkan
Metode Eksperimen...................................276
Lampiran 7 Catatan Lapangan......................................292
Lampiran 8 Validasi Kisi-Kisi Instrumen Perkembangan
Kognitif Anak..............................................302
Lampiran 9 Tabulasi Data .............................................304
Lampiran 10 Dokumentasi.............................................338
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tujuan dari pendidikan anak adalah usaha mencari
keridhoan allah dan usaha mendapatkan syurganya, keselamatan
dari neraka serta mengharapkan pahala dan balasan.
Mendapatkan putra dan putri yang sholeh dan sholeha adalah
dambaan setiap orang tua. Salah satu ciri anak yang sholeh dan
sholehah adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya. Dari
Abdullah bin Mas’ud Rodiyallahuanhu,1 ia berkata :
Allah juga berfirman dalam surat Al-Mukmin :12-14,2
yaitu :
نن مم ةٍة م سسلللل نن م مم لن م لسان منلنن نقلنان ما لخلل لولللقند م ةٍن م لممكين ةٍر م لرا نطلفةة ممفي ملق سه مسن لجلعنللنان مم مةٍن مطين
لظانةم مع نضلغلة م سم نقلنان مانل لخلل نضلغةة ملف سم لعلللقلة م نقلنان مانل لخلل لعلللقةة ملف نطلفلة م نقلنان مالنن لخلل سثمم م
لخانملمقي سن مانل لس نح سمل ملأ لك ما لر ملفلتلبان لخلر لخنلةقان مآ سه م لشنألنان ةمان مسثمم ملأنن نح لظانلم ملل مع نولنان مانل لس لفلك
Artinya :
1 Azhim Abdul bin Alkahfi Badawi. Empat Puluh Karakteristik Mereka yang Dicintai Allah. (Jakarta : Darul Haq, 2014)., hlm 299
2 Ibid., 299
1
2
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal ) dari tanah. Kemudian kami menjadikan
saripati itu sebagai air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim), kemudian air mani itu kami jadikan segumpulan
daging, dan segumpalan daging itu kami jadikan tulang belulan,
lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian
kami jadikan dia sebagai makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
mahasuci allah, pencipta yang paling baik. (Al-mukminun : 12-
14).
Begitulah proses allah dalam menciptakan makhluk.
Proses itu belum selesai sampai seorang ibu melahirkan,
merawat dan seorang bapak mencari nafkah dan lain sebaginya.
Selain dari pada merawat, membesarkan orang tua juga
diberikan kewajiban mendidik anaknya. Pendidikan kepada anak-
anak sangat penting karena anak adalah amanat sehingga perlu
kesolehan dan keteladanan tersendiri dalam mendidiknya.
Pendidikan pada masa kanak-kanan juga akan membangun
fondasi bagi tegaknya kepribadaian yang sempurna, sebab
pendidikan pada masa kecil akan jauh lebih membekas
dibandingkan pendidikan yang diperoleh pada masa dewasa.
Dengan demikian para orang tua memiliki peranan yang sangat
penting dalam mengantarkan anaknya mencapai kesuksesan
dunia dan akherat.
Dalam dunia pendidikan anak usia dini khususnya dalam
hal perkembangan anak terdapat enam aspek yang perlu di
perhatiakn, yaitu aspek nilai moral dan agama, perkembangan
sosial emosional, kognitif, fisik motori, bahasa, dan seni. Bagi
sebagian besar orang tua, perkembangan kognitif merupakan
salah satu faktor yang sering menjadikan perhatian orang tua.
Banyaknya orang tua yang menginginkan anaknya untuk
3
pintar/pandai usia 5-6 tahun untuk bisa membaca, menulis, dan
berhitung.
Hal inilah yang menjadi persoalan guru-guru anak usia dini
dalam menerapkan konsep pembelajaran anak usia dini yang
sesungguhnya. Tuntutan yang begitu besar orang tua terhadap
perkembangan kognitif anak tersebut dilandasi dengan alasan
bahwa ketika anak-anak mereka masuk SD harus bisa membaca,
menulis dan berhitung. Padahal, konsep dari pendidikan anak
usia dini itu sendiri adalah upaya pembinaan yang ditunjukkan
kepada anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan
dengan pemberian stimulus pendidikan agar membantu
perkembangan, pertumbuhan baik jasmani maupun rohani
sehingga anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan yang
lebih lanjut yang terdapat dalam Undang – Undang Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka
14.3
Tuntutan orang tua supaya anaknya dapat membaca,
menulis dan berhitung masih dalam kategori yang sangat tinggi.
Sehingga apa yang dilakukan oleh guru, guru-guru memberikan
suatu buku cetak didalam buku cetak tersebut anak-anak
dituntut untuk menebalkan huruf, melengkapi huruf, atau
biasanya juga mewarna gambar. Inilah penyebab menjadikan
rendahnya anak-anak untuk berfikir kompleks serta kemampuan
anak melakukan penalaran dan pemecahan masalah.4 Padahal
tiga hal inilah yang paling terpenting dikembangan dalam
perkembangan kognitifnya dibandingkan dengan tiga tuntutan
3 Suyadi. Teori Pembeljaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2014)., hlm.23
4 Mulyani Novi. Perkembangan Dasar Anak usia Dini. (Yogyakarta : GAVA MEDIA, 2018), hlm. 44
4
orang tua membaca, menulis, dan berhitung pada jenjang
pendidikan anak usia dini.
Seorang Psikolog Swiss yang bernama Jean Piaget,
menyatakan bahwa anak-anak usia 5-6 tahun berada pada tahap
Praoperasional. Tahap Praoprasional perkembangan kognitif yang
berlangsung sejak usia 2-6 tahun, merupakan saat anak mampu
menggunakan bahasa dan pemikiran simbolik. Hal ini tampak
dalam permainan imajinatif mereka. Saat ini merupakan saat
pemikiran egosentris; anak tidak mampu menerima pandangan
orang lain dan tidak mampu memecahkan masalah yang
melibatkan konsep-konsep bilangan atau kelas-kelas benda.5
Melihat teori tersebut, maka konsepnya bahwa anak usia
dini dalam pola perkembangan kognitifnya, daya ingat mereka
lebih mendahului penalaran dan penalaran konkrit mendahului
penalaran abstrak. Daya ingat atau perkembangan kognitif untuk
materi kongkrit berkembang dan mencapai puncaknya lenih awal
dari penalaran. Oleh karenanya, sebagai guru harusnya mampu
untuk memfasilitasi hal tersebut dengan suatu kegiatan
pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna untuk
anak. Sebagaimana prinsip-prinsip kontruktivisme yang
digunakan dalam penerapan kurikulum 2013 PAUD yaitu
pengetahuan dibangun oleh anak secara aktif, penekanan proses
belajar mengajar terletak pada anak, guru sebagai fasilitator, dan
penekanan proses belajar lebih kepada proses dan bukan produk
dan hasil akhir.6
5 Elizabeth B. Hurlock. Perkembangan Anak. (Jakarta : Erlangga, Edisi Ke-6) hlm. 38
6 Latif, Mukhtar. Orientasi Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta : KENCANA, 2014), hlm. 80
5
Itulah sebabnya, para guru pendidikan anak usia dini
dituntuk untuk selalu berinovasi dalam mempersiapkan
perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Menurut teori
Herman Ebbinghous,7 dalam kaitannya dengan pelajaran,
Ebbinghous menyatakan bahwa proses cepat atau lambatnya
melupakan sesuatu dalam kesadaran, tergantung pada sejumlah
faktor seperti kesulitan bahan ajar, bermaknaan materi ajar, dan
faktor fisiologis keperti kesehatan.
Dalam standar tingkat pencapaian pekembangan kognitif
anak usia dini sesuai dengan Peraturan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini8, maka terdapat tiga
lingkup perkembangan kognitif yang dapat dijadikan acuan
untuk melihat perkembangan kognitif anak untuk usia 5-6 tahun
apakah belum berkembang, sudah berkembang, berkembang
sesuai harapan ataupun berkembang sangat baik, yaitu :
Tabel 1.1 Lingkup Perkembangan Kognitif Dan TingkatPencapaian Perkembangan Usia 5 – 6 Tahun
LINGKUPPERKEMBANGA
N
INDIKATOR TINGKAT PENCAPAIANPERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
USIA 5 – 6 TAHUN
Belajar dalammemecahmasalah
1. Menunjukkan aktivitas yang bersifateksploratif dan menyelidik.
2. Menunjukkan sikap kreatif dalam
7 Surya Mohamad. Stategi Kognitif Dalam Pembelajaran. (Bandung : ALFABETA, 2016), hlm. 6
8Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Perataturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. 2015. hlm. 46-48.
6
menyelesaikan masalah.
Berfikir logis 1. Megenal sebab akibat tentanglingkungannya.
2. Mengklasifikasikan benda berdasarkanwarna, bentuk, dan ukuran.
Berfikir simbolik 1. Menggunakan lambang bilangan untukmenghitung
2. Mengenal berbagai macam lambanghuruf vokal dan konsonan.
3. Mempresentasikan berbagai macambenda dalam bentuk gambar atautulisan.
Dari tabel diatas dapat dilihat jelas bahwa indikator
perkembangan kognitif anak ada tiga lingkup dan setiap lingkup
terdapat indikator perkembangan kognitif untuk dijadikan acuan
dalam melihat perkembangan kognitif anak usia dini.
Dalam implementasinya dilapangan, pelaksanaan
pembelajaran untuk mengembangan kognitif di Pendidikan anak
usia dini Permata ibu kelompok B usia 5-6 tahun Jambi Luar Kota,
pada saat proses pembelajaran masih banyak anak yang masuk
pada kategori mulai berkembang dan belum ada anak yang
dikategorikan berkembang sesuai harapan dan masih ada anak
yang berada pada kategori belum berkembang dengan
berpatokan pada Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini untuk per . Hal ini
ditunjukkan dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 07
Januari 2019 yang terdapat pada tebel berikut ini :
Tabel 1.2 Hasil Observasi Prasiklus Perkembangan Kognitif Anak
Usia Dini Usia 5-6 Tahun
N NAMA INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI Ju P Ka
7
o
Belajar DanMemecahkan
MasalahBerfikir Logis Berfikir Simbolik
Menu
nju
kkan
aktiv
itas y
an
gb
ersifa
t eksp
lora
tif
Menu
nju
kkan
sikap
kreatif d
ala
mm
en
yele
saika
n
Meg
en
al se
bab
akib
at te
nta
ng
ling
kun
gan
nya
Men
gkla
sifika
sikan
ben
da b
erd
asa
rkan
warn
a, b
en
tuk, d
an
uku
ran
Men
ggu
naka
nla
mb
an
g b
ilan
gan
un
tuk m
en
gh
itung
Meng
en
al b
erb
ag
ai
maca
m la
mb
an
ghu
ruf v
oka
l dan
kon
son
an
Mem
pre
sen
tasika
nb
erb
ag
ai m
aca
mb
en
da d
ala
m
1FA 2 2 1 2 2 2 1 12 42,8 MB
2SR 2 2 1 2 2 2 1 12 42,8 MB
3LA 2 1 1 1 1 1 1 8 28,5 MB
4NC 1 1 1 1 2 1 1 8 28,5 MB
5FH 1 1 1 1 1 1 2 8 28,5 MB
6HI 1 1 2 1 1 1 1 8 28,5 MB
7SN 2 2 1 2 1 2 2 12 42,8 MB
8FL 2 2 1 2 2 2 1 12 42,8 MB
9JH 2 2 1 2 2 2 1 12 42,8 MB
10
CN 1 1 1 1 1 1 1 7 25 BB
11
AA 1 1 1 1 1 1 1 7 25 BB
12
FI 1 1 1 1 1 1 1 7 25 BB
13
SI 2 1 1 1 1 1 1 8 28,5 MB
14
NH 1 2 1 2 2 2 2 12 42,8 MB
15
NL 2 2 1 2 2 2 2 13 46,4 MB
Jumlah 23 22 16 22 22 22 19
Persentase 38,3 36,6 26,6 36,6 36,6 36,6 31,6
Kategori MB MB MB MB MB MB MB
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat dari 15 anak
belum ada anak yang berada pada kategori berkembang sesuai
harapan (BSH). Anak-anak masih berada pada kategori belum
berkembang dan baru mulai berkembang. Terlihat dari data
observasi diatas. Pada indikator menunjukkan aktivitas yang
bersifat ekploratif dan menyelidik hasil persentasenya 38,3%
terdapat 7 anak masih berada pada kategori BB dan 8 anak
8
kategoi MB. Pada indikator menunjukkan sikap kreatif dalam
menyelesaikan masalah hasil persentasenya 36,6% terdapat 8
anak masuk kategori BB dan 7 anak kategori MB. Pada indikator
mengenal sebab akibat tentang lingkungannya hasil
persentasenya 26,6% terdapat 14 anak kategori BB dan 1 Anak
kategori MB. Pada indikator mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk dan ukuran mendapatkan
persentase 36,6% terdapat 8 anak masuk kategori BB dan 7 anak
kategori MB. Pada indikator menggunakan lambang bilangan
untuk menghiting hasil persentasenya 36,6 % terdapat 8 anak
masuk kategori BB dan 7 anak masuk kategori MB. Pada
indikator mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan
konsonan hasil persentasenya 36,6% terdapat 8 anak kategori
BB dan 7 anak masuk kategori MB. dan pada indikator
mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan hasil persentasenya 31,6% terdapat 11
anak kategori BB dan 4 anak MB.
Hal ini yang melatar belakangi kenapa terjadi kesenjangan
antara STPP dengan hasil observasi. Hasil perkembangan yang
diharapkan belum sesuai. Maka jika diambil rata-rata hasil
persentase perkembangan kognitif anak PAUD Permata Ibu Jambi
Luar Kota maka baru 34,7% perkembangan kognitifnya. Dimana
dari 15 anak di B1 yang berada pada kategori BB terdapat 3 anak
dan 12 anak masih dalam kategori MB dan belum terdapat anak
yang berada pada kategori BSH atapun BSB.
Setelah diamati lebih lanjut yang menjadikan kendala
dalam hal ini adalah kurangnya variasi guru dalam menggunakan
metode disentra bahan alam untuk mengembangkan kognitif
anak usia dini.Guru lebih cenderung menggunakan metode
bercerita, metode ceramah dan metode pemberian tugas.
9
Namun hasilnya masih seperti diatas belum maksimal. Hal ini
karna sentra bahan alam menurut Directorat Pendidikan Anak
Usia Dini, sentra yang dapat memberikan kesempatan kepada
anak untuk berinteraksi langsung dengan berbagai macam
bahan dalam mendukung sensorimotor, self control dan sains.9
Maka metode yang digunakan pada pembelajaran yang sudah
disebutkan diatas masih belum sesuai menurut peneliti.
Sehingga perlu mencoba mengganti dengan metode yang baru
yaitu metode eksperimen. Metode ekperimen adalah suatu
metode pembelajaran yang merupakan memberikan pengalam
nyata kepada anak dengan melakukan percobaan secara
langsung dan mengamati hasilnya.10
Menurut peneliti metode ini bisa dijadikan sebagai inovasi
guru dalam membangun pengetahuan anak-anak. Mengapa?
karna dengan menggunakan metode eksperimen, anak-anak
terlibat langsung dan mengetahui bagaimana suatu proses dan
langsung dapat melihat hasil dari percobaan atau pembelajaran
yang dilakukan oleh guru. Terdapat 7 langkah daalam
melaksanakan metode eksperimen jika ingin berhasil menurut
Palendeng, yaitu percobaan awal, pengamatan, hipotesis,
verivikasi, aplikasi konsep dan evaluasi11.
9 Ibid., hlm, 132
10 Pusat kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Panduan Pendidikan Kurikulum 2013 PAUD Anak Usia 5-6 Tahun. 2015.hlm, 30
11 Gunarti Winda, dkk. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini (Jakarta : Universitas Terbuka, 2010), hlm. 11.20 – 11.21
10
Beberapa peneliti sebelumnya juga menyimpulkan bahwa
melihat hasil dari penelitiannya, maka dalam kesimpulannya
menunjukkan keefektifan dan hasil yang signifikan dalam
peningkatan peningkatan kemampuan dasar sains anak maka
direkomendasikan bahwa; dalam proses pembelajaran, guru
diharapkan dapat memanfaatkan berbagai metode pembelajaran
eksperimen sebagai suatu alternatif dalam meningkatkan
kemampuan dasar anak, khususnya kemampuan kognitif anak
karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan
peserta didik, maka diharapkan kegiatan ini dapat
berkesinambungan dalam upaya pengembangan kemampuan
kognitif sehingga apa yang diharapkan guru tercapai. Metode
yang dipilih tepat akan menstimulasi perkembangan anak lebih
baik lagi. Pembelajaran pada anak lebih memberikan
kebermaknaan dengan anak melakukan sendiri melalui metode
eksperimen tetapi dengan konsep materi serta alat bahan yang
dirancang secara tepat.12
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Meningkatkatkan
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Metode
Eksperimen Pada Sentra Bahan Alam di Pendidikan Anak
Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar brlakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
12 Anik, Nurhaya. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Konsep Dasar sains Pada Anak Didik Kelompok A Tk Pkk Suruh wadang Kecamatan kademangan Kabupaten Blita, (Blitar : PG-PAUD UN PGRI Kediri, 2016), hlm. 50 EDUCHILD Vol. 5 No. 1
11
1. Bagaimana perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun
sebelum menggunakan metode ekperimen pada sentra
bahan alam di PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota?2. Bagaimana pelaksanaan metode eksperimen dalam
meningkatkan perkembangan kognitif anak pada sentra
bahan alam di Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi
Luar Kota?3. Apakah dengan menggunakan metode eksperimen dapat
meningkatkan perkembangan kognitif anak usia dini 5-6
tahun pada sentra bahan alam di Pendidikan Anak Usia Dini
Permata Ibu Jambi Luar Kota?C. Batasan Masalah dan Fokus Penelitian
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah
diuraikan di atas, peneliti membatasi pada peningkatan
Perkembangan pada kognitif anak pada usia 5-6 tahun di PAUD
Permata Ibu Jambi Luar Kota menggunakan metode eksperimen
pada sentra bahan alam. Adapun fokus penelitian perkembangan
kognitif anak usia dini 5-6 tahun ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
137 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini yaitu : Belajar dan pemecahan masalah, berfikir logis dan
berfikir simbolis. Eksperimen yang akan dilaksanakan pada
penelitian ini adalah eksperimen pembuatan toge dari kacang
hijau.
D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rrumusan masalah diatas, adapun tujuan dari
penelitian ini yaitu :
a. Untuk mendeskripsikan bagaimana perkembangan kognitif
anak usia 5-6 tahun sebelum menggunakan metode
ekperimen pada sentra bahan alam di PAUD Permata Ibu
Jambi Luar Kota.
12
b. Untuk mendeskripsikan Bagaimana pelaksanaan metode
eksperimen dalam meningkatkan perkembangan kognitif
anak pada sentra bahan alam di Pendidikan Anak Usia Dini
Permata Ibu Jambi Luar Kota.c. Untuk mendeskripsikan apakah dengan menggunakan
metode eksperimen dapat meningkatkan perkembangan
kognitif anak usia dini 5-6 tahun pada sentra bahan alam di
Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota 2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas berguna untuk kepraktisan
bagi :a. Guru
Penerapan metode eksperimen dalam sentra bahan alam
untuk mengembangkan kognitif anak usia dini dapat dijadikan
acuan dalam pelaksnaan proses pembalajaran, selain itu juga
dapat memicu guru utuk melakukan penelitian tindakan kelas
pada sentra lain sesuai dengan fungsinya. Selain itu, hal ini juga
meningkatkan keprofesionalan guru sebagai agen pembelajaran
serta mengembangan metode pembelajaran lain yang lebih
variatif.
b. Anak-anak (Murid)Hasil penerapan metode eksperimen dapat memotivasi
anak-anak belajar anak-anak sekaligus meningkatkan
perkembangan kognitif mereka. c. Kepala Sekolah
Kepala sekolah dapat mensosialisakan dan mendesiminasikan
penelitian ini kepada guru-guru lain malalui rapat rutin atau
pertemuan guru-guru agar terjadi proses saling tukar
pengalaman demi meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini.
BAB IILANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN
A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Umur 5-6 Tahun
Terdapat beberapa definisi mengenai anak usia dini.
Definisi yang pertama, anak usia dini adalah anak yang berusia
nol tahun atau sejak lahir sampai berusia kurang lebih delapan
tahun (0-8).13 Sedangkan definisi yang kedua, menurut Undang-
Undang RI No. 20Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 Butir 14 yang menyebutkan bahwa pendidikan anak usia
dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan danperkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dari
pengertian tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa anak usia
dini adalah anak yang berusia nol sampai 6 atau 8 tahun yang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani.14
Usia dini pada anak kadang-kadang disebut dengan
sebagai usia emas atau golden ege. Masa-masa tersebut
merupakan masa kritis dimana seorang anak membutuhkan
rangsangan-rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan
yang sempurna.15 Arti Kritis adalah sangat mempengaruhi
keberhasilan pada masa berikutnya. Apabila masa kritis ini tidak
memperoleh rangsangan yang tepat dalam bentuk latihan atau
13 Sujiono Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta Barat : Indeks, 2013), hlm. 6
14Ibid., 6
15 Pratisti wiwien dinar. Psikologi Anak Usia Dini. (Bogor : INDEKS, 2008), hlm. 56
12
13
proses belajar maka diperkirakan anak akan mengalami kesulitan
pada masa-masa perkembangan selanjutnya.
Kaitanya dengan kata golden ege pada usia dini, terdapat
beberapa aspek perkembangan yang perlu dikembangkan pada
usia tersebut. Salah satu aspek perkembangan yang perlu
dikembangkan adalah aspek kognitif. Dalam sebuah penelitian
yang dilakukan oleh Apriana, terdapat hubungan antara
pendidikan anak usia dini dengan perkembangan kognitif anak.
Dalam penelitian beliau menyatakan bahwa anak yang tidak
mengikuti program PAUD menunjukkan skor IQ yang dibawah
rata-rata beda dengan anak yang bersekolah di PAUD.16 Hal ini
menunjukkan kepada kita bahwa pentingnya pendidikan anak
usia dalam membantu 6 aspek perkembangan anak usia dini
salah satunya aspek kognitif.
Menurut Kamus bahasa indonesia, kognitif dapat diartikan
sebagai suatu hal yang berhubungan dengan atau melibatkan
kognisi berdasarkan kepada pengetahuan faktual atau empisris.17
Sedangkan menurut istilah, cognitive berasal dari kata
Cognition yang padananya knowing, berarti pengetahuan. Dalam
arti yang luas kognition ialah pemerolehan, penataan, dan
penggunaan pengetahuan.18
Gardner mengemukakan bahwa intelegensi sebagai
kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk
16 Apriana Rista. Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini Dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Tinjomayo Kecamatan Banyumanik. (Universitas Diponegoro : 2009).
17 Khadijah. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. (Jakarta : PERDANA PUBLISHING, 2016), hlm. 31
18Ibid.,
14
menciptakan karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan atau
lebih.19
Menurut English dan English dalam bukunya “A
Comprehensive Dictionary of Psychological and Psyhonalitical
Terms”, istilah intellect berarti antara lain : (1) kekuatan mental
di mana manusia dapat berfikir, (2) suatu rumpun nama untuk
proses kognitif, terutama untuk aktivitas yang berkenaan dengan
berfikir (misalnya menghubungkan, menimbang, dan
memahami); dan (3) kecakapan, tertama kecakapan yang tinggi
untuk berfikir.20 Dilanjutkan dengan pendapat Wechler
merumuskan inteligengsi sebagai “ seluruh kemampuan individu
untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan
untuk mengelolah dan menguasai lingkungan secara efektif”.21
Maka dapat disimpulkan bahwa urgensi perkembangan
kognitif pada anak usia dini dimaksudkan agar anak mampu
melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca
indra, sehingga dengan pengetahuan yang di dapatkan tersebut
anak anak akan dapat melangsungkan hidupnya dan menjadi
manusia yang utuh sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk
tuhan yang harus memberdayakan apa yang ada di dunia ini
untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Teori mengenai perkembangan kognitif menurut Swiss Jean
Piaget menyatakan bahwa seorang individu dalam kehidupannya
19Susanto Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini. (Jakarta : KENCANA, 2011), hlm. 47
20Sunarto, Hartono Agung. Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta : PT. RINEKA CIPTA, 2013), hlm. 99
21Ibid., 100
15
akan berinteraksi dengan lingkungan, dimana dalam interaksi ini
akan memperoleh:
1. Skemata
Skemata yaitu schema yang berupa kategori pengetahuan
yang membantu dalam mengintreprestasikan dan
memahami dunia,
2. Asimilasi
Asimilasi yaitu proses penambahan informasi baru kedalam
skema yang telah ada, proses ini bersifat subjektif karna
seorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau
inforasi yang diperoleh agar dapat masuk kedalam skema
yang telah ada sebelumya.
3. Akomodasi Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan
pengubahan atau penggantian skema akibat adanya
informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang telah
ada. Dalam proses ini terdapat pula pemunculan skema yang
beru sama sekali. 4. Ekuilibrium
Ekuilibrium yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur
kognisi dan pengalamanya dilingkungan. Seseorang akan
selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu
tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuain
tersebut.22
Riset perkembangan otak yang terbaru, menunjukkan
kepada kita bahwa pengalaman-pengalan masa kanak-kanak
memainkan peran dan ikut serta dalam membangun fondasi bagi
keahlian kerja, tanggung jawab dan pengembangan nalar
ekonomi manusia. Dikutip dari jurnal zulherman dan suryana,
22 Aziz Safrudin. Strategi Pembelajaran Aktif Anak Usia Dini. (Yogyakarta : KALIMEDIA, 2017), hlm. 19
16
executive function brain sangatlah berperan aktif dalam
mempengaruhi perkembangan otak manusia. Jika dalam
pelaksanaan pembelajaran dilaksankan sesuai dengan kurikulum
2013 pada anak usia dini maka akan menghasilkan kemampuan
maksimal exeutive function brain, yaitu : kinerja memori, kontrol
diri dan fleksibilitas mental.23
Untuk itu, kurikulum 2013 dirancang dengan sedemikian
rupa agar proses pembelajaran dapat memaksimalkan
perkembangan anak. Adapun tahap perkembangan kognitif
menurut Piaget terjadi kedalam 4 tahap,24 yaitu :
Tahap sensorimotor. Tahap ini berlangsung sejak
kelahiran sampai sekitar usia dua tahun, adalah tahap pertama.
Dalam tahap ini, bayi menyususn pemahaman dunia dengan
mengkoordinasikan pengalamn indra (sensori) mereka (seperti
melihat dan mendengar) dengan gerakan motor (otot) mereka
(menggapai, menyentuh) dan karenanya diistilahkan
sensorimotor. Pada tahap awal ini bayi memperlihatkan tak lebih
dari pola reflektif untuk beradaptasi dengan dunia, menjelang
akhir tahap ini, bayi menunjukkan sensorimotor yang lebih
komplek. Maka jika penjelasan yang lebih detail dan contohnya,
tahap perkembangan ini terlihat pada tabel.
Tabel 2.1 Tahap Sensorimotor Usia 0-2 Tahun
Tahap Sensori-Motor ik (Lahir-2 Tahun)1. Anak berfikir dalam pola visual (Skemata)2. Anak mengguanakan indra untuk mengeksplorasi
23 Zulherma, Suryana Dadan. Peran Executive Function Brain Dalam Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Kurikulum 2013. (Universitas Negeri Padang, 2019).,vol. 3 Nomor 2.
24 Hurlock B. Elizabeth. Perkembangan Anak. (Jakarta : Erlangga, Edisi Keenam.), hlm. 43
17
objek (melihat, menyimak, membuai, merasai, dan
manipulasi)3. Anak mengingat ciri fisik sebuah objek4. Anak mengkaitkan objek dengan tindakan dan
peristiwa, tetapi tidak mengguanakan onjek untuk
menyimbolkan tindakan dan kejadian. 5. Anak mengembangkan permenensi objek (mulai
menyadari sebuah objek masih ada, bahkan saat tidak
terlihat lagi.
Tahap kedua adalah Tahap Praoprasional. Tahap ini tahap
kedua mulai dari usia 2-7 tahun. Dalam tahapan ini, anak lebih
kepada berfikir simbolis ketimbang pada tahap sensorimotor
tetapi tidak melibatkan pemikiran operasional, namun tahap ini
lebih bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis. Pemikiran
pra oprasional dibagi lagi menjadi dua tahapan, Subtahapan
fungsi simbolis terjadi kira-kira usia 2 sampai 4 tahun. Dalam
tahap ini secara mental sudah bisa mempersentasikan objek
yang tak hadir. Penggunaan bahasa yang yang mulai
berkembang dan kemunculakan sikap bermaian adalah contoh
dari peningkatan pemikiran simbolis. yang selanjutnya adalah
Subtahap pemikiran intuitif . Subtahap pemikiran intuitif terjadi
dimulai dari usia 4 – 7 tahun. pada tahap ini anak mulai
meggunakan penalaran primitif dan ingin tahu dari semua
pertanyaan. Piaget menyebutkan tahapan ini sebagai intuitif
karena anak-anak tampaknya merasa yakin terhadap
pengetahuan dan pemahaman mereka, tetapi tidak meyadari
bagaimana mereka bisa mengetahui apa-apa yeng bisa mereka
ketahui. Maka jika penjelasan yang lebih detail dan contohnya,
tahap perkembangan ini terlihat pada tabel.
Tabel 2.2 Tahap Praoprasional Usia 2-7 Tahun
18
Tahap pra-oprasional (usia 2 – 7 Tahun)1. Anak menguasai pemikiran simbolis (menggunakan
gambar mental dan kata-kata untuk mewakili tindakan
dan kejadian yang tak ada)2. Anak mengguanakan objek untuk menyimbolkan tindakan
dan kejadian (misalnya, berpura-pura sebuah balok adalah
sebuah mobil)3. Anak belajar menduga efek satu tindakan pada tindakan
lainnya (misalnya, menyadari menuang susu dari wadah
kedalam gelas akan membuat jumlah susu berkurang
didalam wadah dan bertambah digelas)4. Anak dikecoh denga tampilan (misalnya, meyakini wadah
tinggi dan kecil berisi secangkir air, mempuyai isi lebih
banyak dari pada wadah pendek dan lebar yang berisi
secangkir air)5. Anak memikirkan produk akhir (misalnya, fokus pada
tampilan benda dalam moment tertentu, “pengetahuan
figuratif”, dan bukan pada perubahan benda atau
bagaimana benda bisa seperti itu, “pengetahuan
operasional”), dan ia sepertinya tidak bisa membalikkan
pemikirannya (seorang anak kecil tahu 4 + 2 = 6, tetapi
tidak tau kebaikannya, yakni 6 – 2 = 4 adalah benar).
Tahap selanjutny adalah atahap Operasional Kongkrit,
tahap ini muncul usia 7 – 11 tahundan mempunyai ciri-ciri
berupa penggunaan logika yang memadai. proses-proses
penting selama tahap ini antara lain : pengurutan, klarifikasi,
decentering, reversibility, konservasi, dan penghilangan sifat
egosentris. Maka jika penjelasan yang lebih detail dan
contohnya, tahap perkembangan ini terlihat pada tabel.
19
Tabel 2.3 Perkembangan Kognitif Tahap Operasional
Kongkrit Usia 7 - 11 Tahun.
Tahap Kongkrit-oprasional usia (7 – 11 Tahun)1. Pemikiran anak bisa mengenai perubahan benda dan
bagaimana perubahan tersebut terjadi.2. Anak bisa membalikkan pemikirannya (punya kemampuan
melihat dalam pemikirannya bagaimana benda terlihat
sebelum dan sesudah perubahan berlangsung. 3. Anak telah melampoi bagaimana benda terlihat di momen
tertentu dan mulai memahami bagaimana benda saling
berkaitan (misalnya tahu bahwa angka 2 bisa lebih besa
dari angka 1, tetapi dalam waktu yang bersamaan lebih
kecil dari angka 3).
Tahap keempat dari perkembangan kognitif menurut piaget
adalah Tahap Operasional Formal. Tahap ini dimulai usia 11
(pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik
tahap ini ialah diperolehnya kemampuan untuk untuk berfikir
secara abtrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan
dari informasi yang tersedia. Maka jika penjelasan yang lebih
detail dan contohnya, tahap perkembangan ini terlihat pada
tabel.
Tabel 2.4 Perkembangan Kognitif Tahap Operasional
Formal Usia (11 Tahun Dan Terus Berlanjut Sampai
Dewasa.
Tahap formal-Oprasional (usia 11+)1. Anak mulai memikiran pemikiran2. Anak berfikir secara abstrak tanpa butuh benda
kongkrit3. Anak bisa berhipotesis tentang benda.
Dalam hal ini penelitian ini memfokuskan pada anak usia 5-
6 tahun. Oleh karnanya jika dilihat teori perkembangan kognitif,
20
usia tersebut berada pada tahapan pra-oprasional. Pada rentang
usia 5-6 tahun, anak mulai memasuki masa prasekolah yang
merupakan masa kesiapan untuk memasuki pendidikan formal
yang sebenernya disekolah dasar. Menurut motensori masa ini
ditandai dengan masa peka terhadap stimulasi yang diterimanya
melalui panca indra.25
Dalam Perataturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini26 juga telah mengatur
tentang lingkup perkembangan kognitif pada anak usia dini, yaitu
:
Tabel 2.5 Lingkup Perkembangan Kognitif DanTingkat Pencapaian Perkembangan Usia 5 – 6 Tahun.LINGKUP
PERKEMBANGAN
TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGANANAK USIA 5 – 6 TAHUN
Belajar dalammemecahmasalah
1. Menunjukkan aktivitas yang bersifateksploratif dan menyelidik.
2. Menunjukkan sikap kreatif dalammenyelesaikan masalah.
Berfikir logis 1. Megenal sebab akibat tentanglingkungannya.
2. Mengklasifikasikan benda berdasarkanwarna, bentuk, dan ukuran.
Berfikir simbolik 1. Menggunakan lambang bilangan untukmenghitung
2. Mengenal berbagai macam lambanghuruf vokal dan konsonan.
25Op.Cit., 49
26Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Perataturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. 2015. hlm. 46-48.
21
3. Mempresentasikan berbagai macambenda dalam bentuk gambar atautulisan.
Seorang ahli psikologi sosial berasal dari rusia Vygotsky.
Teori Vygotsky difokuskan pada bagaimana perkembangan
kognitif anak dapat dibantu melalui interaksi sosial. Menurut
vygotsky, kognitif anak-anak tumbuh tidak hanya melalui
tindakan terhadap objek, melainkan juga oleh interaksi orang
dewasa dan teman sebaya. Dalam perkembangan kognitif
Vygosky membuat dua kerangka dasar dalam memahmi aspek
psikologis pendidikan anak. Prinsip yang pertama anak
membangun berbagai pengetahuan secara aktif dan tidak secara
pasif menghasilkan berbagai pengetahuan. Kedua,
Perkembangan kognitif tidak dapat dipisahkan dari konteks
sosial. 27
Pemikiran Vygotsky yang sangat cemerlang adalah tentang
fungsi alat berfikir pada setiap individu yang tentunya berbeda
antara satu individu dengan individu lainnya. Melalui alat berfikir
yang dimiliki oleh setiap individu inilah perkembangan kognitif
seseorang berkembaang sejak usia dini sampai dengan dewasa.
Secara spesifik Vygotsky mengemukakan beberapa
kegunaan dari alat berfikir, salah satunya membantu dalam
menyelesaikan masalah. Dalam lingkup perkembangan kognitif
menurut Perataturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini salah satu lingkupnya adalah
Belajar dalam memecah masalah.
27 Kostelnik J Marjorie, All., Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan Anak Usia Dini (Developmentally Appropriate Practices). (Depok : Kencana, 2017). hlm. 405 Edisi Kelima.
22
Menurut Vygotsky melalui alat berfikir inilah seseorang
mampu mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang
dihadapinya. Kerangka berfikir yang terbentuk difungsi fikiran
manusialah yang akan menentukan keputusan yang diambilnya
dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. Sebagaimana
dicontohkan oleh Vygotsky Bamby seorang anak berusia 5 tahun
4 bulan menyelesaikan tugass yang diberikan oleh gurunya
melalui permainan mencari jejek (maze), ia mampu mencari
jalan keluar bagi seekor anak ayam yang kehilangan induknya
dengan cara menelusuri jalan-jalan yang memungkinkan agar
anak ayam tersebut dapat segera bertemu dengan induknya.
Lingkup perkembangan kognitif yang kedua menurut Perataturan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
137 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini adalah berfikir logis. Berfikir logis, berfikir ilmiah sering
disebut juga berfikir reflektif. Berfikir reflektif adalah suatu pola
fikir dengan secara logis dan sistematis dalam mencari jawaban
suatu masalah. Menurut John Dewey, terdapat lima langkah
dalam proses berfikir refletif/logis, yaitu :
1. Merasakan adanya suatu kesukaran atau masalahnyaitu
terjadi suatu hambatan dalam pengalaman serta merasa
terjadi kesanjangan antara hal-hal yang diharapkan secara
ideal dengan kenyataan empiris. dalam indikator berfikir logis
salah satunya anak mampu mengelompokkan benda
berdasarkan ukuran, warna dan bentuk. 2. Penempatan masalah atau kesukaran itu pada proporsi yang
sebenarnya dan mengadakan perumusan kesukaran tersebut.3. Timbunya saran-saran berupa kemungkinan pemecahan
kesukaran atau masalah dalam bentuk rumusan hipotesis
atau dugaan-dugaan sementara.
23
4. Mengadakan persiapan-persiapan mental terhadap masalah
dalam bentuk mengumpulkan dan mengolah informasi
empiris. 5. Mengadakan observasi atau penelaah lebih lanjut untuk
menetapkan apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak
berdasarkan informasi yang diperoleh.28
Berkaitan dalam indikator perkembangan kognitif berfikir logis,
salah satu kemampuan yang harus dimiliki adalah
mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan
ukuran. Dikutip dari Fauziddin dalam jurnalnya mengatakan
bahwa peningkatan kemampuan klarifikasi anak meningkat
melalui benda kongkrit karna dengan adanya benda kongkrit
dalam pembelajaran maka proses belajar anak akan lebih aktif
dan anak dapat mengamati, menangani, memanipulasi, dan
mendiskusikan29. Untuk itu dalam hal ini, dalam pelaksanaan
pembelajaran, diharapkan anak belajar dengan media yang
kongkrit bukan abstrak karna sangat berpengaruh terhadap
kemampuan mengklasifikasikan.
Lingkup perkembangan kognitif yang ketiga menurut
Perataturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini adalah berfikir simbolik. Angka adalah
symbol suatu bilangan. Menurut teori bruner anak-anak belajar
dari kongkrit ke abstrak melalui 3 tahapan, yaitu tahapan
enactive, iconic, dan symbolic. Tahap enactive anak berinteraksi
dengan objek berupa benda, orang dan kejadian. Tahap iconoc
28 Surya Muhamad, Strategi Kognitif Dalam Pembelajaran. (Bandung : ALFABETA, 2016), hlm. 130-131
29 Fauziddin Moh. Peningkatan Kemampuan Klasifikasi Media Benda Kongkrit Pada Anak Kelompok A1 di TK Cahaya Kembar Bangkinang Kampar. (STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, 2015).,vol. 2 No. 1
24
anak belajar mengembangkan simbol dengan benda. Tahap
Symbol anak mulai berfikir abstrack. Ketika anak usia 4-5 tahun
pertanyaanya “Apa itu?” akan berubah ketika usia 5-6 tahun
tahun menjadi “Kenapa?” atau “Mengapa?”. Pada tahap ini anak
mulai mampu menghubungkan keterkaitan antara berbagai
benda, orang atau objek dalam suatu urutan kejadian. Ia mulai
mengembangkan arti atau makna dari suatu kejadian.30
Angka adalah symbol suatu bilangan. Menurut teori bruner
belajar bilangan dari objek nyata perlu diberikan sebelum anak
belajar angka. Pada saat kegiatan berhitung, sebaiknya anak
dilatih menghitung-hitung benda nyata. Setelah itu anak-anak
baru dilatih menghubungkan antara jumlah benda dengan
symbol bilangan.
Senada dengan teori yang dikatakan oleh Piaget
karakteristik anak usia dini prasekolah salah satu ciri umumnya
adalah kemampuan menggunakan simbol. sedangkan ciri
khususnya adalah penggunaan simbol dan penyusunan
tanggapan internal, misalnya dalam permainan, bahasa dan
meniru.31 Dalam hal ini karakteristik tersebut dapat muncul dan
berkembang dengan baik jika distimulasi dengan baik oleh orang
dewasa dan lingkunganya.
Dari Penjelasan diatas mengenai perkembangan kognitif
anak usia dini, maka usia 5-6 tahun berada pada tahap
praoprasional dimana tahap ini tahap kedua dalam teori piaget
dan merupakan tahap pemikiran yang lebih simbolis
dibandingkan tahap sensori motor. Dalam Perkembangan kognitif
30 Khadijah, Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. (Medan : PERDANA PUBLISING, 2016), hlm. 81.
31 Yus Anita. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak. (Jakarta : Kencana, 2011)., hlm. 18.
25
terdapat tiga lingkup perkembangan yang perlu dilatih atau
dirangsang dalam kognitif anak usia dini untuk menyiapkan anak
siap memasuki jenjanng pendidikan yang lebih lanjut, yaitu
lingkup belajar dalam menyelesaikan masalah, berfikir logis dan
berfikir simbolik.
B. Metode Eksperimen 1. Pengertian Metode Eksperimen
Menurut Djamarah32 metode eksperimen adalah cara
penyajian pelajaran, dimana anak-anak melakukan percobaan
dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses
belajar mengajar, dengan metode eksperimen, anak-anak diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau
proses tertentu. Dengan demikian peserta didik dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari
suatu hukum atau dalil atau menarik kesimpulan dari proses
yang dialaminya.
Menurut Supriyadi33 metode eksperimen adalah metode
mengajar dan melakukan percobaan, lalu mengamati proses dan
hasil percobaan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah,34 metode
eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak
didik atau perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan
suatu proses atau percobaan. Kegiatan metode eksperimen ini
cukup efektif karna dapat membantu anak mencari atau
menemukan jawaban, dengan usaha sendiri berdasarkan fakta
32Attabany Trianto Ibnu Badar. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. (Jakarta : KENCANA, 2013), hlm. 198.
33Gunarti Winda, all. Metode Pengembangan Prilaku Dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. (Jakarta : Universitas Terbuka, 2010), hlm. 11.4
34Ibid.,
26
yang benar. Sumantri juga mengatakan bahwa metode
eksperimen dapat di artikan sebagai cara belajar mengajar yang
melibatkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikan
sendiri proses dari hasil percobaan.35
Cara penyajian pembelajaran dengan suatu percobaan,
mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari, serta
peserta didik dapat menarik kesimpulan dari proses yang
dialaminya merupakan serangkaian pembelajaran menggunakan
metode eksperimen. Hal ini selaras dengan cara yang harus
dilakukan sesuai dengan kurikulum 2013 pembelajaran dengan
sciebtific aproach supaya anak-anak terbiasa dengan berfikir,
bersikap dan berkarya dengan kaidah-kaidan dan langkah
ilmiah.36 Menurut Rachmawati dan Kurniati37, eksperimen
merupakan suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran. Guru dapat
mengamati dan memilih benda apa saja yang ada disekitar anak,
untuk selanjutnya benda tersebut di eksplorsi secara mendalam
sehingga didapatkan pengetahuan-pengetahuan baru.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
metode eksperimen adalah suatu cara pembelajaran dengan
menempatkan anak sebagai subjek yang aktif untuk melakukan
dan menemukan pengetahuan sendiri, serta untuk mengetahui
35Aqib Zainal, Murtadlo Ali. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreative dan Inovatif. (Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2016), hlm. 56
36 Musfiqoh, Nurdyansyah. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. (Siduardjo : Nizamia Learning Center, 2015)., hlm.57
37Rachmawati yeni, Kurnia Euis. Stategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. (Jakarta : Departemen PendidikanTinggi, Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005), hlm. 66
27
kebenaran akan sesuatu. Hal ini selaras dengan perkembangan
anak bahwa anak belajar dengan sesuatu yang kongkrit.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Indarwati ada banyak
metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perkembangan kognitif, salah satunya dengan menggunakan
metode eksperimen. Dalam jurnal beliau menyatakan bahwa
tujuan dari penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran
anak usia dini adalah
a. Sebagai usaha perkenalan anak dengan alat, bahan serta
cara kerjanya.b. Eksperimen sebagai kejutan. Dimaksudkan agar anak dengan
bereksperimen akan memperoleh pengalaman kinerja
langsung. c. Memahami konsep. Dengan pengalaman langsung maka
pengetahuan yang diperoleh anak akan melekat lebih lama. d. Eksperimen sebagai model. Dimaksudkan agar guru
meksanakan suatu usaha untuk mempermudah proses
pembelejaran dengan melakukan pendekatan-pendekatan
yang memungkinkan anak lebih memahami konsep.e. Sebagai usaha pengulangan, melalui eksperimen guru
mengulang teoritis yang telah disampaikan, dan konsep yang
telah di ajarkan akan lebih kongkrit jika melalui pelaksanaan
eksperimen.38
Dengan Melihat tujuan ini, maka jika metode eksperimen
disampaikan dengan baik kepada anak-anak, maka akan banyak
hal bermanfaat untuk anak-anak dan pastinya pekembangan
kognitif anak meningkat.
2. Karakteristik Metode Eksperimen
Terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam
menggunakan metode eksperimen dan hubungannya dengan
38 Indarwati Anik. Mengembangkan Kecerdasan Kognitif Anak Melalui Beberapa Metode. Universitas Negeri Jakarta : 2017)., Vol. 15 No 2.
28
pengalaman belajar peserta didik, seperti yang dikemukakan
oleh Winataputra, yaitu :
a. Ada alat bantu yang digunakanb. Peserta didik melakukan percobaanc. Pendidik membimbingd. Tempat dikondisikan e. Ada pedoman untuk peserta didikf. Ada topik yang di eksperimenkan g. Ada temuan-temuan.39
Hal ini selaras dengan prinsip pembelajaran dengan
pendekatan saintifik yang harus diterapkan saat pembelajaran
anak usia dini, yaitu :
a. Pembelajaran berpusat pada anakb. Pembelajaran membentuk Students self conceptc. Pebelajaran terhindar dari verbalismed. Pembelajaran memberi kesempatan pada siswa
mebakomondasikan konsep, hukum dan prinsipe. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan
kemampuan berfikir anak40
Pembelajara dengan menggunakan metode eksperimen,
guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta
emosional peserta didik. Siswa mendapat kesempatan untuk
melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang
maksimal. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurfuady
hasilnya meneybutkan dengan menggunakan metode
eksperimen anak bisa menemukan ide ataupun hasil baru yang
belum pernah mereka temui sebelumnya.41 Selain dari ini
penelitian dari Anggreani juga menyebutkan dalam penelitiannya
bahwa dengan metode eksperimen anak bukan hanya saj
39 Murtadlo Ali, Aqib Zainal, Kumpulan Metode Pemebelajaran Keratif dan Inovatif, (Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2016), hlm. 57
40Daryanto. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. (Yogyakarta : Gava Media, 2014), hlm. 58
29
amendapatkan konsep baru, namun dalam penggunaan metode
eksperimen ini juga melatih anak untuk berfikir kritis.42
Pengalaman yang dialami secara langssung dapat tertanam
dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional
peserta didik diharapkan dapat perkenalkan pada suatu cara
atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa
percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kratif. Jika dalam
perkembangan kognitif anak usia dini sesuai dengan standar
tingkat pencapaian anak usia dini yaitu belajar dan memecah
masalah, berfikir logis, berfikir simbolik.
3. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Eksperimen
Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut
Palendeng meliputi beberapa tahapan, yaitu :
a. Percobaan awal Pembelajaran diawali dengan percobaan yang demontrasikan
guru atau dengan mengamati fenomena alam. b. Pengamatan
Siswa diharapkan mengamati saat melakukan percobaan.
c. Hipotesis Siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan
hasil pengamatannya d. Verifikasi
Kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal
yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok.e. Aplikasi Konsep
Setelah peserta didik merumuskan dan menemukan konsep,
hasilnya dapat di aplikasikan dalam kehidupannya.
41 Nurfuady Elasa,dkk., Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini. (IKIP Siliwangi, 2019). Vol. 2 No. 1 ISSN-2614-6347
42 Anggreani Chresty. Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan.(Universitas Negeri Jakarta, 2015). Vol. 9 No. 2 E-ISSN : 2503-0566
30
f. EvaluasiEvauasi merupakan kegiatan akhir setalah selesai satu
konsep. Metode eksperimen akan membuat peserta didik
memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui
apabila peserta didik mampu mengutarakan secara lisan,
maupun apliaksi dalam kehidupannya.43
Sedangkan menurut Murtadlo dan Aqib, untuk terlaksana
dengan baik, langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
mengimplementasikan metode eksperimen agar dapat berjalan
dengan lancar dan behasil, yaitu :
a. Menetapkan topik penelitianb. menyempitkannya dalam pernyataan penelitianc. Mengembangkan hipotesad. Merancang desain penelitian eksperimen yang baike. Menetapkan berapa jumlah kelompokf. Menentukan kapan dan bagaimana memasukkan stimulusg. Menentukan kapan melakukan pengukuran variabel terikath. Membuat analisis dan kesimpulan akhir.44
4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Eksperimen
Salah satu faktor keberhasilan dalam kegiatan
pembelajaran adalah keberhasilan dalam komunikasi. Komunikasi
yang baik adalah adanya interaksi yang saling memahami antara
komunikator dan komunikan. Jika kemampuan komunikasi salah
satu dari komunikator dan komunikan kurang baik, maka proses
komunikasi pasti akan terhabat. Beberapa penyebab komunikasi
terhambat dalam pembelajaran menurut Asnawir dan Usman,45
antara lain :
43Gunarti Winda,dkk. Metode Pengembangan Perilaku Dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. ( Jakarta : Universitas Terbuka, 2010)., hlm. 11.20-11.21
44 Murtadlo Ali, Aqib Zainal, Kumpulan Metode Pemebelajaran Keratif dan Inovatif, (Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2016), hlm. 59-60
31
a. Verbalitas pada kegiatan pembelajaran. Menggunakan
metode ceramah sehingga terjadi komunikasi satu arah
ketika guru aktif menyampaikan materi. b. Tidak adanya tanggapan dari anak-anak. Hal ini terjadi
karena karena anak terlalu pasif sehingga tidak terbentuk
sikap yang diharapkan.c. Kurangnya perhatian anak-anak. Hal ini terjadi dikarenakan
penggunaan media atau metode kurang bervariasi sehingga
pembelajaran berlangsung monoton.
Menurut Murtadlo dan Aqib keunggulan dan kelemahan
dari metode eksperimen,46 yaitu :
a. Keunggulan 1) Melalui metode eksperimen peserta didik dapat meghayati
sepenuh hati dan mendalam, mengenai pembelajaraan yang
diberikan. 2) Melatih peserta didik untuk dapat aktif mengambil bagian
untuk berbuat bagi dirinya dan tidak hanya melihat orang
lain, tanpa dirinya melakukan. 3) Peserta didik mendapatkan pengalaman langsung dan praktis
dalam kenyataan sehari-hari yang sangat berguna bagi
dirinya. 4) Peserta didik dapat aktif mengambil bagian yang besar, untuk
melaksanakan langkah-langkah dalam cara berfikir ilmiah. 5) Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan
peserta didik karena peserta didik memperolehnya sendiri
secara langsung. 6) Mengembangkan sikap terbuka bagi peserta didik.
45Suryani Nunuk, Setiawan Achmad, Putria Aditin. Media PembelajaranInovatif dan Pengebangannya. (Bandung : Remaja Posdakarya, 2018), hlm. 44-45
46 Murtadlo Ali, Aqib Zainal, Kumpulan Metode Pemebelajaran Keratif dan Inovatif, (Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2016), hlm. 61-62
32
7) Metode ini melibatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik
secara langsung dalam penaggajaran sehingga mereka
terhindar dari verbalisme.
Selain dari beberapa hal diatas penelitian lainnya
membuktikan bahwa dengan menggunakan metode eksperimen
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar anak khususnya
pembelajaran sains untuk anak.47
b. Kelemahan metode eksperimen 1) Apabila sarana kurang atau tidak tersedia, proses jalannya
eksperimen akan menjadi tidak efektif. 2) Metode ini dilaksanakan jika peserta didik belum matang
matang untuk melaksanakan eksperimen. Hal ini berarti
pelaksanaan eksperimen memerlukan keterampilan yang
mahir dari pihak pendidiknya. 3) Memerlukan kemahiran atau keterampilan dari pihak pendidik
dalam menggunakan dan membuat alat-alat eksperimen.4) Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi,
kurang teat jika diterapkan pada pembelajaran lain terutama
bidang ilmu sosial. 5. Rambu-Rambu yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran anak usia diniAdapun prinsip yang digunakan dalam proses
pembelajaran anak usia dini, yaitu :a. Belajar melalui bermain
Anak dibawah usia 6 tahun pada masa bermain. Pemberian
rangsangan pendidikan dengan cara yang tepat melalui
bermain, dapat memberikan pembelajaran yang bermakna
pada anak.
b. Berorientasi pada perkembangan anak.
Pendidikan harus mampu mengembangkan semua aspek
perkembangan sesuai dengan tahap usia anak.
47 Juniarti Yenti. Penerapan Metode Eksperimen Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sains Anak. (Universitas Bengkulu, 2019)., ISSN : 258-6284
33
c. Berorientasi pada kebutuhan anak
Pendidikan harus mampu memberi rangsangan pendidikan
atau stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak
yang mempunyai kebutuhan khusus.
d. Berpusat pada anak
Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong
semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, inovasi dan kemandirian sesuai dengan
karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan
kebutuhan anak.
e. Pembelajaran AktifPendidikan harus mampu menciptakan suasana yang
mendorong anak aktif mencari.
Selain itu, menciptakan suasana kelas yang penuh inspirasi
bagi peserta didik, kreatif dan antusias merupakan suatu tugas
dan tanggung jawab seorang guru, sehingga waktu pembelajaran
menjadi saat yang dinantikan oleh seorang peserta didik.
Bagaimana seorang guru bisa menjadi fasilitator proses kreatif
dalam belajar. Menurut Asmani48 ada beberapa tahapan yang
bisa dilakukan guru untuk menciptakan suasa kelas yang
inspiratif, yaitu :
a. Kemampuan untuk mengakomodir gaya belajar setiap
peserta didik.b. Suasana belajar yang menggairahkan. Menciptakan suasana
pembelajaran yang melibatkan aktif peserta didik. Peserta
didik yang mempunyai sikap analitis, kritis, dan pandai
membutuhkan dorongan dan stimulasi yang terus menerus.
Disinilah peran seorang guru menjadi fasilitator peserta didik
untuk menumbuhkan rasa ingin tahu,menjelajahi lebih dalam
48Asmani Jamal Ma’mur. Panduan Prtaktis Manajemen Mutu Guru PAUD. (Jogjakarta : DIVa Press, 2015), hlm. 205-207
34
tentang suatu ilmu dan menggali lebih banyak informasi
yang ada. c. Kemampuan menanamkan nilai dan ketrampilan hidup
dengan kapasitas yang benar bagi peserta didik. d. Menghilangkan segala hambatan dalam belajar. Cara
menghilangkan hambatan ini adalah dengan membangun
interaksi, kedekatan, dan komunikasi antara guru dan peserta
didik, baik secara verbal maupun non verbal.
Dengan demikian, nilai sains (Metode eksperimen) bagi
pengembangan kemampuan kognitif anak bukan hanya semata-
mata untuk mengasah daya pikir dan meyerap pengetahuan
saja, tetapi dalam hal ini yang lebih di tekankan adalah
bagaimana anak dapat mengingat dan mengendapkan apa yang
diperoleh, serta bagaimana ia dapat menggunakan konsep dan
prinsip yang dipelajarinya itu dalam kehidupannya atau
belajarnya. Jadi, nilai yang sesuangguhnya dari sifat
pengembangan kognitif harus mengarah pada dua dimensi, yaitu
dimensi isi dan dimensi proses.49Jika anak diharapkan menguasai
konsep-konsep terkait dengan sains baik berupa fakta, konsep,
ataupun teori fasilitasilah mereka dalam menguasainya dalam
kegiatan yang bisa mencangkup dimensi isi dan proses.
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Anik dan Nurhayati,
menyimpulkan bahwa metode eksperimen merupakan salah satu metode
yang lebih fleksibel serta dinamis dalammembantu anak menemukan
konsep pengetahuanyang harus dibangun melalui kegiatan yang
mengoptimalkan sensori dan pemanfaatan benda-benda konkret yang ada
di sekitar anak. Metode eksperimen membantu anak memahami
pengetahuan secara logis, nyata dan aktif. Melalui metode ini anak
memulai pembelajaran dengan perasaan antusias ingin mengetahui
49Samatowa Usman. Metodologi Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini. (Tanggerang : Tsmart, 2018)., hlm. 14
35
sesuatu yang menarik dan jarang dilakukan. Perasaan antusias dan
senang merupakan hal pokok yang wajib dipenuhi dalam proses
pembelajaran pada anak usia dini.50
Melihat hasil dari penelitiannya, maka dalam
kesimpulannya menunjukkan keefektifan dan hasil yang
signifikan dalam peningkatan peningkatan kemampuan dasar
sains anak maka direkomendasikan bahwa; dalam proses
pembelajaran, guru diharapkan dapat memanfaatkan berbagai
metode pembelajaran sebagai suatu alternatif dalam
meningkatkan kemampuan dasar anak, khususnya kemampuan
kognitif anak karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya
bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat
berkesinambungan dalam upaya pengembangan kemampuan
kognitif sehingga apa yang diharapkan guru tercapai. Metode
yang dipilih tepat akan menstimulasi perkembangan anak lebih
baik lagi. Pembelajaran pada anak lebih memberikan
kebermaknaan dengan anak melakukan sendiri melalui metode
eksperimen tetapi dengan konsep materi serta alat bahan yang
dirancang secara tepat.
C. Sentra Bahan Alam
Di Indonesia pendekatan BCCT (beyond center and circle
time) di terjemahkan menjadi “Pendekatan Sentra dan Saat
Lingkaran”. Pendekatan ini di adaptasi dari Creative Preschool
Florida, USA yang Copyright nya dimiliki oleh Direktorat PAUD
Depertemen Pendidikan Nasional.
Istilah sentra yang dikemukakan oleh Direktorat PAUD
dalam Asmawati adalah zona atau area bermain anak yang di
50 Anik, Nurhaya. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Konsep Dasar sains Pada Anak Didik Kelompok A Tk Pkk Suruh wadang Kecamatan kademangan Kabupaten Blita, (Blitar : PG-PAUD UN PGRI Kediri, 2016), hlm. 50 EDUCHILD Vol. 5 No. 1
36
lengkapi dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi
sebagai pijakan lingkungan yang di perlukan untuk mendukung
perkembangan anak.51
Sedangkan menurut Asmawati sendiri52 mengemukakan
bahwa sentra adalah permainan atau kegiatan yang di susun
untuk memberikan semangat pada kegiatan-kegiatan
pembelajran secara khusus yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari. Dalam Pedoman Penerapan Pendekatan
“Beyond Centers And Circle Time di Pendidikan Anak Usia Dini,53
mengemukakan bahwa:
Pendekatan Sentra dan Lingkaran adalah pendekatan
penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada anak yang dalam
proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak
dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan
(scaffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu
pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama
main, dan pijakan setelah main.
Menurut Sujiono,54 sentra adalah pusat kegiatan belajar
atau pusat sumber belajar yang merupakan suatu wahana yang
sengaja di rancangkan untuk menstimulasi berbagai aspek
perkembangan pada anak usia dini. Dalam Pedoman Penerapan
Pendekatan “Beyond Centers And Circle Time di Pendidikan Anak
51Asmawati, Luluk. Perencanaan Pembelajaran PAUD. (Bandung: REMAJA ROSDAKARYA, 2015)., hlm. 52
52Ibid., 112
53Masnipal. Menjadi Guru PAUD Profesional. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2018) hlm. 61-63
54Sujiono, Yuliani Nuraini. Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak Di Sertai Langkah Pengembangan Program Kegiatan Bermain Di Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, Dan Pos PAUD.Jakarta: INDEKS, 2010)., Hlm. 10
37
Usia Dini55mengemukakan bahwa: Sentra main adalah zona atau
area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main
yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan
untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main yaitu:
main sensorimotor atau fungsional, main peran dan main
pembangunan.
Adapun macam-macam jenis-jenis sentra, Menurut Pamela
Phelps,56 mengemukakan bahwa terdapat 7 jenis sentra yang jika
di mainkan akan dapat mengembangkan semua aspek
kecerdasan anak yaitu Sentra persiapan, sentra balok, sentra
peran besar, sentra peran kecil, sentra bahan alam, sentra seni,
dan sentra musik.
Latif dkk, berpendapat bahwa terdapat 7 Sentra pada
pendidikan anak usia dini yaitu :sentra persiapan, sentra balok,
sentra bermain besar, sentra ain peran kecil, sentra bahan alam,
sentra seni, sentra imtaq.57
Kemudian Sujiono,58 Juga berpendapat bahwa ada 8 jenis
Sentra di TK yaitu: Sentra Bermain Peran (Play House Center),
Sentra Persiapan (Readiness Center), Sentra Seni (Art Center),
Sentra Bahan Alam (Messy Play Center), Sentra Musik (Music
Center), Sentra Balok (Block Center), Sentra Bermain Peran Kecil
(Micro Play Center), dan Sentra Memasak (Cooking Center).
Dari ke tiga pendapat ahli diatas dapat kita tarik kesimpulan
bahwa memang terdapat perbedaan dari jenis-jenis sentra dari
55Op. Cit., 3
56 Masnipal, loc.cit.
57Latif, dkk, loc.cit
58Op.Cit.,81-91
38
masing-masing para ahli namun yang intinya semua sama hanya
saja menyesuaikan dengan kondisi di lingkungan anak.
Sentra bahan alam memberikan kesempatan kepada anak
untuk berinteraksi langsung dengan berbagai macam bahan
untuk mendukung sensorimotor, self control, dan sains. Adapun
kegiatan dalam sentra bahan alam sendiri yaitu :
1. Kegiatan membangun sifat cair, yang banyak menggunakan
bahan-bahan bersifat fluid, seperti air, pasir, biji-biji, tepung
terigu. 2. Kegiatan menakar, menuang dan mengisi.3. Pengamatan terhadap kejadian-kejadian sains.59
D. Penelitian Relevan
Penelitian tentang meningkatkan perkembangan kognitif
anak usia dini melalui metode eksperimen telah banyak
dilakukan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sriyati (2018)
tentang Peningkatan Perkembangan Kognitif Melalui Metode
Eksperimen Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Islamiyah Pontianak
Tenggara.Menunjukkan bahwa dari penelitian ini metode eksperimen
dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak usia dini di TK
Islamiyah Pontianak Tenggara. Dari hasil pengolahan data pada
siklus I, II dan III telah terlihat adanya peningkatan
perkembangan kognitif melalui metode eksperimen yaitu
peningktan kemampuan melakukan percobaan, mengetahui
sebab akibatterjadinya sesuatu dengan menceritakan kembali
hasil percobaan tersebut.60
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2014) tentang
Pengembangan Kemampuan Melalui Metode Eksperimen Dengan
59Op.Cit., 132-134.
60Sriyati. Peningkatan Perkembangan Kognitif Melalui Metode Eksperimen Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Islamiyah Pontianak Tenggara. (Pontianak : Universitas Tanjungpura, 2018).
39
Menanam Kacang Ijo Pada Anak Kelompok Semester Gasal TK
Azzahra Sukodono Sragen Tahun 2014/2015. Dalam penelitian
tersebut Kemampuan kognitif pada anak kelompok A TK Az
Zahra kecamatan sukodono kabupaten Sragen dapat
dikembangkan melalui metode eksperimen dengan menanam
kacang ijo. Hal ini dapat dilihat pada hasilprosentase pencapaian
perkembangan pada siklus I dengan hasil 65%, dan pada siklus II
mencapai 89%. Dengan demikian maka penelitian ini dinilai
berhasil karena hasilnya melebihi dari prosentase ketuntasan
yaitu 85%.61
Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Zoleha (2013) tentang
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Melalui Metode Eksperimen Pada
Anak Usia Din] Di Paud Bunga Jempa Uptd Skb Kabupaten Lebong.
Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan dapatdisimpulkan
penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan
kognitif anak di PAUD Bunga Jempa UPTD SKB KabupatenLebong,
dengan pencapaian ketuntasan atau keberhasilan
belajarmencapai 92%. Disarankan pada guru PAUD agar
menggunakan metode eksperimen mencampur warna untuk
meningkatkan kemampuan kognitifanak usia dini.62
Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran sains
untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini pada
kelompok B di RA Baiturrahman peningkatan kemampuan
kognitif dalam pembelajaran sains pada siklus I mendapatkan
61Wahyuni. Pengembangan Kemampuan Melalui Metode Eksperimen Dengan Menanam Kacang Ijo Pada Anak Kelompok Semester Gasal TK Azzahra Sukodono Sragen Tahun 2014/2015. (Universitas Surakarta, 2014).
62Fitri Zoleha. Meningkatkan Kemampuan Kognitif Melalui Metode Eksperimen Pada Anak Usia Din] Di Paud Bunga Jempa Uptd Skb Kabupaten Lebong. (Universitas Bengkulu, 2013).
40
61,21%, meningkat dari pra siklus sebesar 16.83%. Kemudian
meningkat kemampuan kognitif dalam pembelajaran sains pada
siklus II sebesar 78,86%. Hal ini menunjukan bahwa metode
eksperimen sangat direkomendasikan untuk digunakan
khususnya pada pembelajarn sains untuk meningkatkan
kemampuan kognitif anak. Penerapan metode eksperimen dalam
pembelajaran sains untuk meningkatkan kemampuan kognitif
anak usia dini di RA Baiturrahman memperoleh hasil yang baik.
Pada awal penelitian, kemampuan kognitif dalam pembelajaran
sains anak masih rendah. Hasil pra siklus menunjukan 44.38%
artinya masih belum mampu. Kondisi ini berakibat pada
terganggunya kemampuan dan pembelajaran sains anak seperti
anak masih belum mengetahui tentang pencampuran wana,
anak yang belum mampu mengenal benda dengan mengurutkan
benda.63
Dalam Penelitian Kamtini dan Mesra dan khairani tentang
Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Kemampuan Sains Anak
Usia 5-6 Tahun Di Tk Salsa Percut Sei Tuan T.A. 2014/2015
hasilnya menunjukkan bahwa Penggunaan metode eksperimen
memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan sains
anak dibandingkan dengan kelas control yang menerapkan
metode tanya jawab.64
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kumalasari dkk,
tentang Meningkatkan Perkembangkan Kognitif Dalam Bidang
63Khaeriyah Ery, dkk. Penerapan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Vol. 4, No. 2, September 2018. P-ISSN: 2541-4658
64Kamtini, Khairani Mesra. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Kemampuan Sains Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Salsa Percut Sei Tuan T.A. 2014/2015. Prodi PG PAUD, Universitas Negeri Medan. Volume 4 No. 2 Desember 2018. E-ISSN : 2502 - 7239
41
Sains Melalui Aktivitas Percobaan Sederhana Pada Anak
Kelompok B3 TK Kartika VII-Kodam-Udayana IX hasilnya
menunjukkan bahwa metode percobaan ini dapat meningkatkan
perkembangan kognitif anak terlihat pada siklus 1 setelah
dilakukan kegiatan tersebut meningkat mencapai 73,8% dan
pada siklus II meningkat menjadi 81,8% hal ini terlihat bahwa
ada kenaikan perkembangan kognitif anak setelah dilakukan
siklus.65
Berdasarkan penelitian yang dikemukakan tersebut dapat
dimaknai dalam penelitian bahwa metode eksperimen dapat
digunakan untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak usia
dini. Bedanya penelitian- diatas dengan penelitian yang
dilakukan peneliti, penelitian di atas tidak dispesifikkan
mengenai disentra mana mereka penelitian metode eksperimen.
Sedangkan peneliti yang lakukan pada penelitian ini spesifik
pada sentra bahan alam.
E. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan
keterkaitan antara variabel bebas dan terikat yang akan diteliti.
Adapun kerangka berfikir penelitian ini adalah rendahnya
perkembangan kognitif pada anak usia dini kemudian diberikan
tindakan pada beberapa siklus menggunakan metode
eksperimen dan dihasilkan perkembangan kognitif yang lebih
tinggi.
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir
65 Kumalasari Ratih, dkk. Meningkatkan Perkembangkan Kognitif Dalam Bidang Sains Melalui Aktivitas Percobaan Sederhana Pada Anak Kelompok B3 TK Kartika VII-Kodam-Udayana Ix. e-Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Vol. 3 No. 1 Tahun 2015.
Kondisi Awal Perkembangankognitif masih
rendah
42
Menggunakan metode
eksperimendisentra
bahan alam
Perkembangankognitif anak usia dini
meningkat
siklus
Perbaikan siklus
Kondisi Akhir
Tindakan
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian Tindakan Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian
tindaksan kelas. Menurut Suharsimi, Suhardjo, dan Supardi,
menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung
di dalamnya, yakni : Penelitian + Tindakan + Kelas.
1. Penelitian menunjukkan pada kegiatan mencermati suatu
objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan yang menunjukkan pada gerakan kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian
berbentuk rangkaina siklus kegiatan untuk peserta didik.3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas,
tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Yang
dimaksudkan dengan istilah kelas adalah sekelompok peserta
didik dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang
sama dari guru yang sama pula.42
Berdasarkan pemahaman terhadap tiga kata kunci
tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan
pembelajaran sekelompok peserta didik dengen memberikan
suatu tindakan atau treatment yang sengaja dimunculkan.
Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama
dengan dengan peserta didik, atau oleh peserta didik dibawah
42 Mulyasa. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 10-11
39
40
bimbingan dan arahan guru, dengan maksud memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Rapoport dalam Hopkins,43 menyatakan bahwa Action
Research :
...... aims to contribute both to the practical concersn of
people in an immidiate problematic situation and to the goals of
sosial science by joint collabroration within a mutually
acceptable ethical framwork.
Kemmis dalam Hopkins,44 juga menyatakan :
Action research is a form of self-reflective enguiry
undertaken by participants in sosial (including educational)
situations in order to inprove the rationalty and justice of (a)
their own sosial or educational practicd of (b) their
understanding of these practices , and (c) the situations in which
the practices are carried out.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengangkat
masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru
yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa
tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik
pembelajaran dikelas secara lebih profesional.
Adapun rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan
di Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota
Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi.
43 Taniredja Tukiran, dkk. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Mengembangkan Profesi Guru Praktik, Praktis dan Mudah. (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 16
44 Ibid.,
41
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah desain oleh Kemmis dan Mc Taggart.
Adapun rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model
Kemmis dan Mc Taggart. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian
kelas (PTK) meliputi empat alur yang diawali dengan. (1)
Perencanaan Tindakan (Planning), (2) Pelaksanaan Tindakan
(Action), (3) Pengamatan atau Obsrvasi (Observation), (4)
Refleksi Tindakan (Reflecting).45 Seperti tersaji dalam bagan 3.2
berikut ini :
Gambar 3. 1. Model penelitian kelas Kemmis dan Mc Taggart
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan
kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut :
a. Planning (Perencanaan)1) Membuat jadwal kegiatan penelitian yang dilaksanakan 2) Membuat rancangan kegiatan pembelajaran berupa
rancangan pelaksanaan pembelajaran harian dengan
menggunakan metode pembelajaran eksperimen.
45 Wiriaatmadja Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas . (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 66-67
42
3) Menyusun lembar observasi kegiatan pembelajaran untuk
memperoleh data tentang meningkatkan perkembangan
kegnitif anak usia dini.4) Mempersiapkan alat untuk merekam kegiatan pembelajaran
yang akan mendukung keakuratan data yang dikumpulkan. b. Acting (Pelaksanaan Tindakan)
Prosedur penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan
dalam beberapa siklus dimana setiap siklus dilakukan dalam
4 kali pertemuan, lama 1 kali pertemuan adalah 2 x 30 menit.
Setiap siklusnya dilaksanakan sesuai dengan RPPH yang
disiapkan dengan menggunakan langkah-langkah metode
pembelajaran eksperimen. Maka pada pelaksanaannya
disetiap pertemuan di setia pertemuan akan dilakukan
kegiatan : 1) Kegiatan awal a) Membaca doa sebelum belajarb) Absen, hari dan tanggalc) Bernyanyi sesuai tema d) Berdiskusi mengenai tema yang akan dipelajarie) Mengenal aturan mainsebelum memasuki setiap Kegiatan inti1) Percobaan awal
Pembelajaran diawali dengan percobaan yang demontrasikan
guru atau dengan mengamati fenomena alam. 2) Pengamatan
Siswa diharapkan mengamati saat melakukan percobaan.
3) Hipotesis Siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan
hasil pengamatannya 4) Verifikasi
Kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal
yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok.5) Aplikasi Konsep
Setelah peserta didik merumuskan dan menemukan konsep,
hasilnya dapat di aplikasikan dalam kehidupannya.6) Evaluasi
43
Evauasi merupakan kegiatan akhir setalah selesai satu
konsep. Metode eksperimen akan membuat peserta didik
memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui
apabila peserta didik mampu mengutarakan secara lisan,
maupun apliaksi dalam kehidupannya. Kegiatan penutup1) Menanyakan perasaan anak selama bermain hari ini2) Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini,
mainan apa yang paling disukai3) Pemberian tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah
yakni menolong ayah dan ibu menyiram tanaman4) Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan5) Menginformasikan kegiatan untuk esok hari6) Berdo’a setelah belajarc. Observing (Observasi)
Observasi adalah metode yang melibatkan peneliti
bertindak sebagai pengamat langsung terhadap kerjasama siswa
dan kegiatan guru dan melakukan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena yang diselidiki. Observasi digunakan peneliti
karena banyak kejadian penting yang dapat diperoleh selama
observasi.
Pada tahap observasi dikumpulkan data dan informasi dari
beberapa sumber mengetahui seberapa jauh efektivitas dari
tindakan yang dilakukan terhadap peningkatan perkembangan
kognitif anak dan lembar observasi kegiatan pembelajaran guru
dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Data
tentang peningkatan perkembangan kognitif anak diperoleh dari
lembar observasi perkembangan kognitif anak.
d. Reflecting (Refleksi)
Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data
bersama kolaboration yang akan merekomendasikan tantang
hasil suatu tindakan yang dilakukan demi mencapai keberhasilan
penelitian dari seluruh aspek/indikator yang ditentukan.
44
B. Populasi dam Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di
tarik kesimpulannya.46 Penelitian ini berlokasi di Pendidikan Anak
Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota. Yang menjadi subjek
didalam penelitian ini adalah anak kelompok B di Pendidikan
Anak Usia Dini Permata Ibu sebanyak 15 orang anak, terdiri dari
8 anak laki-laki dan 7 anak perempuan.
C. Jenis dan Sumber Data1. Jenis Data
Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
adalah mengumpulkan data dengan wawancara, questioner,
survey dan observasi.47 Untuk data primer yang diperoleh dalam
penelitian ini diperoleh secara langsung melalui hasil observasi
dan wawancara dengan kepala sekolah, guru dan anak di Taman
Kanak-kanak Nurul falah.
Data sekunder yaitu cara pengumpulan daa dengan cara
membaca hasil penelitian atau karya orang lain, laporan tahunan
sebuah perusahaan. Dalam hal ini peneliti menganalisa data
yang sudah dikumpulkan. Dengan demikian data sekunder
merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua yang
bertujuan untuk mendukung penelitian yang penulis lakukan,
seperti dokumen yang berhubungan dengan peningkatan
perkembangan kognitif dalam mengenal bentuk geometri melalui
bermain balok di Taman Kanak-kanak Nurul falah.
2. Sumber Data
46Sugiyono. Metode Penelitian Tindakan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 117
47Ibid., hal.53
45
Sumber data dalam penelitian ini adalah :a. Orang atau manusia, dimaksudkan apabila si peneliti
menggunakan metode wawancara dalam pengumpulan data,
maka sumbernya disebut responden, yaitu orang yang
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti, baik
pertanyaan lisan maupun tulisan.b. Jika peneliti menggunakan tehnik observasi maka sumber
datanya berupa benda-benda atau dokumen yang terdapat di
Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota.
Peristiwa juga termasuk kedalam sumber data, karena
peristiwa merupakan kondisi yang sedang berlangsung atau
suasana yang dihubungkan dengan kegiatan sehari-hari yang
dilakukan guru kelas di Pendidikan Anak Usia Dini Permata
Ibu.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan/pengumpulan dan merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utami
penelitian ini adalah mendapatkan data.48 Pengumpulan data
dilakukan pada natural setting ( kondisi yang alamiah),
sumber data primer dan data sekunder, dan teknik
pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara
dan dokumentasi.
1. Observasi (Observation)Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut
biasa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar,
48Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 69
46
kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil
bidang kepegawaian yang sedang rapat, dan sebagainya.49
2. Wawancara (Interview)
Interview (wawancara) merupakan salah satu bentuk teknik
pengumpulan data yang banyak digunakan dalam bentuk
deskriptif kualitatif dan deskriptif secara kuantitatif. Wawancara
dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka
individual atau kelompok.50
3. Dokumentasi
Suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar,
maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih
yang sesuai dengan tujeuan dan fokus masalah. Dengan
demikian metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan dua
cara, yaitu: Pertama, pedoman dokumentasi yang memuat garis-
garis besar atau kategori yang akan dicari datanya. Kedua,
Check-list yaitu daftar variable yang akan dikumpulkan datanya.
Dalam hal ini peneliti tinggal memberikan tanda setiap
pemunculan gejala yang dimaksud.51
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel
yang di teliti. dengan demikian jumlah intrumen yang akan
digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah variabel.52
1. Lembar Observasi
49Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. (Jakarta: Alfabeta.2013).hal.145
50Ibid. Hal.137
51Wiriaatmadja Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 117
47
Lembar observasi berisikan daftar dari unsur-unsur yang
berkaitan dengan aspek pekembangan kognitif. Subjek penelitian
yang di observasi yaitu anak-anak PAUD Permata Ibu Kelompok B
usia 5-6 Tahun Jambi Luar Kota. Lembar observasinya berisi tentang
kisi-kisi aspek perkembangan kognitif yang meliputi pemecahan masalah,
berfikir logis dan berfikir simbolik.
Penelitian ini menggunakan lembar observasi yang
digunakan untuk mengarahkan peneliti dalam melakukan
observasi sehingga peneliti dapat mengetahui sejauh mana
perkembangan aspek kognitif pada saat pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen pada sentra bahan alam
anak-anak PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota Kelompok B Usia 5-
6 Tahun.
Dalam lembar observasi tersebut berisi kisi-kisi atau
indikator yang menjurus pada penilain perkembangan kognitif
anak. Indikator tersebut ada 3 namun dikembangkan lagi karna 3
indikator tersebut terlalu luas cangkupannya untuk itu lebih
dipersempit dengan deskriptor untuk melihat perkembangan
kognitif anak. Dibawah ini tabel lembar observasi yang akan
digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan :
Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Perkembangan KognitifAnak Usia 5-6 Tahun Di PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota
Aspek Indikator Item Pernyataan
Ranting scale
BB MBBS
HBSB
52 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 133.
48
Kognitif Belajar
dan
memecah
masalah
1. Menunjukkan
aktivitas yang
bersifat
eksploratif dan
menyelidik.2. Menunjukkan
sikap kreatif
dalam
menyelesaikan
masalah.Berfikir
logis
1. Megenal sebab
akibat tentang
lingkungannya. 2. Mengklasifikasika
n benda
berdasarkan
warna, bentuk,
dan ukuran.Berfikir
simbolik
1. Menggunakan
lambang
bilangan untuk
menghitung2. Mengenal
berbagai macam
lambang huruf
vokal dan
konsonan.3. Mempresentasika
n berbagai
macam benda
dalam bentuk
gambar atau
49
tulisan.Untuk melihat secara jelas mengenai perkembangan
kognitif setiap indikator peneliti juga sudah menyiapkan rubik
penilain. Rubik penilaian ini adalah sebagai acuan peneliti
dalamm memperoleh data untuk perkembangan kognitif anak.
Perhatikan tabel di bawah ini :
Tabel 3.2 Rubik Penilaian Perkembangan Kognitif
No Indikator Deskriptor Skala Kriteria Penilaian1 Belajar
dalam
memeca
h
masalah
Anak
menunjukka
n aktivitas
eksploratif
dan
menyelidik
1
Apabila anak dapatmenunjukkan sifateksploratif danmenyelidik denganbantuan guru (BB)
2
Apabila anak dapatmenunjukkan sifateksploratif danmenyelidik denganmelakukannya secaramandiri dan konsistentanpa harus diingatkanatau dicontohkan olehguru
3
Apabila anak dapatmenunjukkan sifateksploratif danmenyelidik denganmelakukannya secaramandiri dan dapatmembantu temannyayang belum mencapaiindikator yangdiharapkan
4 Apabila anak dapatmenunjukkan sifateksploratif danmenyelidik denganmelakukannya secaramandiri dan konsisten
50
tanpa harus diingatkanatau dicontohkan olehguru
Anak
menunjukkan
sikap kreatif
dalam
menyelesaika
n masalah
1
Apabila anak dapatmenunjukkan sikapkreatif dalammenyelesaikan masalahdengan bimbingan ataudicontohkan oleh guru
2
Apabila anak dapatmenunjukkan sikapkreatif dalammenyelesaikan masalahtapi masih diingatkanoleh guru atau dibantuoleh guru
3
Apabila anak dapatMenunjukkan sikapkreatif dalammenyelesaikan masalahtanpa harus diingatkanatau dicontohkan olehguru
4
Apabila anak dapatmenujukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah denganmelakukannya secaramandiri dan dapatmembantu temannyayang belum mencapaiindikator yangdiharapkan
2 Berfikir
Logis
Anak
menunjukkan
sikap
mengenal
1 Apabila anakmenunjukkan sikapmengenal sikap sebabakibat tentanglingkungannya dengan
51
sebab akibat
tentang
lingkunganya
bimbingan atau contohdari guru
2
Apabila anakmenunjukkan sikapmengenal sikap sebabakibat tentanglingkungannya tapi masihdiingatkan oleh guru ataudibantu oleh guru
3
Apabila anakmenunjukkan sikapmengenal sikap sebabakibat tentanglingkungannya tanpaharus diingatkan ataudicontohkan oleh guru
4
Apabila anakmenunjukkan sikapmengenal sebab akibattentang lingkungannyadengan melakukannyasecara mandiri dan dapatmembantu temannyayang belum mencapaiindikator yangdiharapkan
Anak
menunjukkan
sikap dapat
mengurutkan
benda
berdasarkan
ukuran dari
yang paling
terkecil ke
terbesar atau
sebaliknya.
1
Apabila anakmenunjukkan sikap dapatmengklarifikasikan bendaberdasarkan warna,bentuk, dan ukurandengan bimbingan ataucontoh dari guru
2 Apabila anakmenunjukkan sikapmengenal sikap dapatmengklarifikasikan bendaberdasarkan warna,bentuk, dan ukuran tapimasih diingatkan oleh
52
guru atau dibantu olehguru
3
Apabila anakmenunjukkan sikap dapatmengklarifikasikan bendaberdasarkan warna,bentuk, dan ukuran tanpaharus diingatkan ataudicontohkan oleh guru
4
Apabila anakmenunjukkan sikap dapatmengklarifikasikan bendaberdasarkan warna,bentuk, dan ukurandengan melakukannyasecara mandiri dan dapatmembantu temannyayang belum mencapaiindikator yangdiharapkan
3 Berfikir
Simbolik
Anak
menunjukkan
sikap
mengenal
lambang
bilangan
untuk
menghitung
1
Apabila anak
menunjukkan sikap
mengenal lambang
bilangan untuk
menghitung dengan
bantuan guru
2
Apabila anakmenunjukkan sikapmengenal lambangbilangan untukmenghitung tapi masihdiingatkan oleh guru ataudibantu oleh guru
3 Apabila anakmenunjukkan sikapmengenal lambangbilangan untukmenghitung tanpa harusdiingatkan atau
53
dicontohkan oleh guru
4
Apabila anakmenunjukkan sikapmengenal lambangbilangan untukmenghitung denganmelakukannya secaramandiri dan dapatmembantu temannyayang belum mencapaiindikator yangdiharapkan
Anak dapat
mengenal
berbagai
macam
lambang
huruf vokal
dan
konsonan
1
Apabila anak dapatmengenal berbagai macamlambang hufur fokal dankonsonan dengan bantuanguru
2
Apabila anak menunjukkandapat mengenal berbagaimacam lambang huruf vokaldan konsonan tapi masihdiingatkan oleh guru
3
Apabila anak dapatmengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan tanpa harusdiingatkan atau diberikancontoh
4
Apabila anak dapatmengenal berbagai macamlambang hurif vokal dankonsonan denganmelakukannya secaramandiri dan dapatmembantu temannyayang belum mencapaiindikator yangdiharapkan
1 Apabila siswamenunjukkan sikap
54
Siswa
menunjukkan
sikap mampu
Mempersenta
sikan
berbagai
macam
benda dalam
bentuk
gambar atau
tulisan
mampuMempersentasikanberbagai macam bendadalam bentuk gambaratau tulisan denganbantuan guru
2
Apabila siswamenunjukkan sikapmampuMempersentasikanberbagai macam bendadalam bentuk gambaratau tulisan tapi masihdiingatkan oleh guru ataudibantu oleh guru
3
Apabila siswamenunjukkan sikapmampuMempersentasikanberbagai macam bendadalam bentuk gambaratau tulisan tanpa harusdiingatkan ataudicontohkan oleh guru
4
Apabila siswamenunjukkan sikapmampuMempersentasikanberbagai macam bendadalam bentuk gambaratau tulisan denganmelakukannya secaramandiri dan dapatmembantu temannyayang belum mencapaiindikator yangdiharapkan
Keterangan :
55
a. BB: artinya belum berkembang, bila anak melakukannya harus Dengan
bimbingan atau dicontohkan oleh guru (Skor 1)b. MB : artinya mulai berkembang, bila anak melakukannya masih
harus diingatkan atau dibantu oleh guru (Skor 2)c. BSH : artinya berkembang sesuai harapan, bila anak sudah mulai
Melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus
diingatkan atau dicontohkan oleh guru (Skor 3)d. BSB : artinya berkembang sangat baik, bila sudah dapat Melakukan
secara mandiri dan sudah dan dapat membantu Temannya yang
belum mencapai kemampuan sesuai dengan Indikator yang
diharapkan (Skor 4).
Selain dari lembar observasi dan rubik penilaian untuk
melihat perkembangan anak dalam penelitian ini, peneliti juga
menyiapkan lembar observasi yang disiapkan untuk menilai
metode ekperimen yang digunakan oleh peneliti dalam
meningkatkan perkembangan kognitif anak yang nanti akan di
observasi oleh guru kelas dalam hal ini ibu SI, yaitu :
Tabel 3.3 Lebar Observasi Peneliti dalam Melaksanakan
Metode Eksperimen
Sintak
Pembelajara
n
No
Ite
m
Kegiatan Guru Ya Tida
k
Pendahuluan 1 Guru mengucapkan Salam
2Guru menyiapkan anak
untuk berdoa
3 Guru melakukan absensi
4 Guru memotivasi anak
5
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
sesuai dengan tema6 Guru memberikan aturan
dalam pelaksanaan
56
pembelajaran
Inti
1. Percobaan
awal 2. Pengamat
an
3. Hipotesis
4. Verivikasi
5. Aplikasi
konsep
6. Evaluasi
7
Guru memberikan contoh
kepada anak-anak
sebelum melakukan
eksperimen
8
Guru menstimulasi anak
untuk mengamati apa
yang sudah dilakukan oleh
anak tersebut
9
Guru membimbing anak
unruk memikirkan
hipotesis sementara
berdasarkan hasil
pengamatan
10
Guru membagi anak
perkelompok dan
mengajak anak untuk
membuktikan kebenaran
dari dugaan awal yang
telah dirumuskan.
11
Guru mengajak anak
untuk mengaplikasikan
apa yang didapat dari
percobaannya kedalam
kehidupan
12
Guru membimbing anak
untuk memahami konsep
yang telah dilakukan
dengan anak mampu
mengutarakan secara
lisan konsep eksperimen
yang sudah dilakukan
57
Penutup
13
Guru meriview kegiatan
apa saja yang sudah
dilakukan oleh anak
14Guru perasaan anak
mengikuti kegiatan hari ini
15
Guru menutup proses
pembelajaran dengan
salam
2. Dokumentasi
Penelitian ini menggunakan alat bantu observasi yang
meliputi RPPM dan RPPH dan foto anak saat proses pembelajaran
menggunakan metode eksperimen. RPPM dan RPPH berfungsi
sebagai tanda bukti bahwa rencana kegiatan yang dilakukan
pada waktu pembelajaran dapat dilihat. Dengan gambar media
pembelajaran dapat dijadikan bukti bahwa metode eksperimen
benar-benar dipakai dalam pembelajaran untuk meningkatkan
perkembangan kognitif anak PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota
pada sentra bahan alam.
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan kemudian dianalisis dengan
mengguankan metode analisis data. Wina Sanjaya menyatakan
analisis data dalam PTK sebagai berikut :
“Analisis data dalam PTK dapat dilakukan dengan analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis data kualitatif
digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar
khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru, sedangkan
analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan
58
hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang
dilakukan guru.”53
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah teknik analisis data deskriptif kuntitatif. Data yang
dianalisis berupa data hasil Check list mengenai perkembangan
kognitif dengan menggunakan metode eksperimen pada sentra
bahan alam. Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan
dan di analisis.
Selanjutnya berdasarkan penjabaran diatas maka rumus yang
digunakan adalah:
P =
%100XN
F
Keterangan :
P : Angka Persentase
F : Frekuensi yang dicari persentasenya
N : Jumlah frekuensi/ banyak individu54
Kriteria berupa persentase kesesuian Suharsimi Arikunto55
(2010: 44), yaitu :
1. 1 - 19 = 1% - 25% = BB2. 20 - 38 = 26% - 50% = MB3. 39 - 57 = 51% - 75% = BSH4. 58 - 76 = 76% - 100% = BSB
G. Validasi Data
53 WinaSanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 106
54Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), hal.43.
55 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), hlm. 44
59
Validitas data adalah suatu penelitian termasuk PTK yang baik
dan terpercaya adalah penelitian yang dilakukan dengan mengikuti
kaidah-kaidah dan ilmiah dan metodologi sesuai dengan standar ilmiah.
validasi menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap proses dan hasil
PTK.56 Seoarang peneliti menggunakan validasi data dengan observasi,
tringulasi data dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu sudut
pandang peneliti, sudut pandang anak dan sudut pandang mitra peneliti
yang melakukan pengamatan atau wali kelas.
H. Indikator Keberhasilan Penelitian
Penelitian tindakatan kelas diasumsikan bila dilakukan tindakan
perbaikan perkembangan kognitif anak usia dini melalui metode
eksperimen. Urutan indikator keberhasilan secara logika ilmiah disusun
menjadi :
1. Indikator keberhasilan kualitas proses pembelajaran minimal “BSH”
(Indikator ini untuk tujuan umum dari tujuan penelitian).2. Indikator keberhasilan perkembangan kognitif anak usia dini melalui
metode eksperimen minimal sesuai dengan harapan (BSH).3. Indikator Keberhasilan peserta didik secara klasikal minimal 75% dari
jumlah peserta didik mencapaki KKM = BSH.57 I. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari prapenelitian dan
tindakan siklus.
1. Prapenelitian
Prapenelitian merupakan refleksi awal sebelum penelitian
tindakan siklus dilakukan, yaitu :
a. Menyusun format pengumpulan data perkembangan kognitif
anak usia dini.
56Wiriaatmadja Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 158.
57 Tampubolon Saur. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta : Erlangga, 2014), hlm. 166.
60
b. Menyusun kisi-kisi perkembangan kognitif anak dan penilaian
perkembangan kognitif anak. c. Mengupulkan data perkembangan kognitif anak dengan
menggunakan format prapenelitian. d. Melaksanakan penilaian dilapangan (KD) e. Menganalisis data hasil dari melaksanakan penilaian
dilapangan. 2. Penelitian Tindakan Siklus a. Penelitian tindakan siklus I1) Perencanaan tindakan a) Program semester PAUD Permata Ibu
Program semester tahun ajaran 2018/2019
dengandisesuaikan materi pembelajaran.b) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPPM) dan (RPPH)
RPPM pada sentraa bahan alam dibagian kognitifnya terdapat
KD (2.3, 3.5, 3.8, 4.8) dan metode yang digunakan
menggunakan metode eksperimen.
c) Bahan ajarMateri pembelajaran disesuaikan dengan tema dan di buat
RPPM dan RPPH. d) Media/Alat/Sumber Belajar
Media dan alat yang digunakan 2) Pelaksanaan Tindakan a) Mengkondisikan kelas sentra bahan alamb) Peneliti melaksanakan pembelajaran pembelajaran dan
penelitian dengan menggunakan perangkat pembelajaran
sesuai skenario pembelajaran dalam RPPH melalui tahap
kegiatan awal, kegiatan inti yaitu kegiatan eksplorasi,
kegiatan elaborasi, dan kegitan konfirmasi. c) Melaksanakan penilaian atau tes siklus P1
d) Kegiatan akhir untuk menarik kesimpulan, pemberian tugas
dan informasi materi pembelajaran lebih lanjut.3) Observasi a) simultan pada saat pembelajaran berlangsun, kedua
kolaborator melakukan penilaian atas pelaksanaan
pembelajaran dikelas dengan menggunakan instrumen
pelaksanaan pembelajaran dikelas.
61
b) Kemudian observer bersama peneliti mengumpulkan data
tentang perkembangan kognitif anak dengan menggunakan
alat dalam penelitian yang digunakan. c) Melakukan observasi mengenai perkembangan kognitif anak.4) Refleksi
Merefleksi hasil evaluasi analisis data penelitian tentang
siklus I tebtabf aspek/Indikator :a) Belajar memecahkanmasalahb) Berfikir logisc) Berfikir simbolik
Hasil evaluasi dan diskusi tim kolaborasi dapat direfleksi
dalam bentuk rekomendasi untuk melanjutkan kesiklus II dengan
perbaikan RPPH sesuai indikator 2, yaitu meteri pembalajaran,
instrumen penilaian dan alat permainan edukatif, namun metode
pembelajaran yang digunakan tetap.
b. Penelitian Tindakan Siklus IIBerdasarkan refleksi siklus I yang direkomendasikan, perlu
dilakukan tahapan perbaikan perencanaan tindakan ulang
(replanning) pada siklus II, antara lain : 1) Perencanaan Tindakan a) Program semester tidak mengalami perubahan b) Perbaikan Rancangan Pelaksanan Pembelajaran Mingguan
(RPPM) dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH) 1) KD sama2) Indikator 2 menjelaskan tentang tema 3) Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan indikator 24) Materi sesuai dengan tema yang digunakan tetapi tetap
menggunakan metode eksperimen 5) Langkah-langkah pembelajaran disesuaikan dengan sentra
bahan alam, materi pembelajaran dan tujuan dari
pembelajaran. 6) Media pembelajaran disesuaikan dengan materi
pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan
62
a) Ruangan belajar ditata kembali agar lebih kondusif dari
keadaan pembelajaran siklus 1b) Setelah peserta didik dan tim kolaborasi masuk kedalam
kelas sentra, mulai dengan berdoa dan dilanjutkan dengan
kegiatan awal berupa apersepsi tentang pemahaman konsep
sesuai tema.c) Setelah penjelasan mengenai tema, peserta didik melakukan
kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi) sampai
kegiatan akhir yang difasilitasi oleh peneliti, yang juga
berfungsi sebagai fasilitator. d) Melaksanakan penilaian dengan menggunkan instrumen
penilaian hasil refleksi siklus I. e) Mengakhiri kegiatan akhir dengan menarik kesmpulan dan
informasi materi pada pertemuan selanjutnya. 3) Observasi
Mulai kegiatan awal sampai akhir pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti secara simultan :a) Kolaborator mengobservasikan dan menilai melaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan instrumen penilaian
pelaksanaan pembelajaran yang sama dengan
memperhatikan aspek/indikator yang direfleksikan oleh siklus
1. b) Observer mengumpulkan data Perkembangan Kognitif anak
usia dini dengan menggunakan alat pengumpul data yang
sama dan memperhtikan aspek/indikator yang direfleksikan
oleh siklus 1.c) Melakukan observasi dengan menggunakan lembar
observasi. 4) Refleksi
Setelah melakukan analisis data, kemudian dievaluasi dan
didiskusikan oleh tim kolaborasi, di mana refleksi siklus II
ternyata menunjukkan hasil yang baik. J. Rencana dan Waktu Penelitian
63
Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal Desember 2018 –
Desember 2019.
Tabel 3.4 Rancangan Dan Waktu Penelitian
No Keg Des-April
Mei Juni-Agustu
s
Sep Okt-Nove
m
Des
1
Pembuatan Proposal dan bimbingan
2Seminar Proposal
3Penelitian kelapangan
4Seminar Hasil
5 Sidang Tesis
6
Menunggu Wisuda (Proses Revisi)
7 Wisuda
61
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN
ANALISIS PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Histori Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota
Sejarah berdirinya Pendidikan Anak Usia Dini Kasih Ibu Jambi Luar
Kota di Kabupaten Muaro Jambi didirikan oleh salah satu pakar PAUD di
Jambi. Beliau memikirkan bahwa ilmu yang beliau miliki tidak akan
tersalurkan jika tidak mendirikan PAUD. Ibu pendiri PAUD Kasih ibu
adalah ibu Dra. Lilyarudfa, M.Pd pada tanggal 18 Juli 2005.
Sebenarnya ddengan berdirinya PAUD ini selain sebagai penyalur
dari ilmu yang dimiliki oleh ibu lily itu juga, namun juga membantu warga
sekitar agar anaknya mendapatkan pendidikan sejak dini. Awal mula
pendidikan anak usia dini ini pelaksanaan pembelajarannya dilakukan di
garansi mobil milik ibu lily. Setiap pagi kegiatan itu dilakukan. Pada
akhirnya muridnya semakin banyak dan akhirnya bunda lily membangun
bangunan kokohnya untuk pendidikan anak usia dini sampai sekarang
sudah memiliki pendopo dan kelas yang nyaman. PAUD ini pun sudah
terakreditasi dengan nilai B.
Gambar 4.1 Gambar bangunan PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota
62
2. Alamat dan Geografis Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu
Jambi Luar Kota
Ditinjau dari letaknya, PAUD permata Ibu Jambi Luar Kota sangat
stategis dijangkau oleh masyarakat. Sekolah yang berada di Desa
Mendalo Darat ini berdekatan dengan perumahan Citra Raya City. Salah
satu perumahan mewah di Muaro Jambi.
Sekolah ini berada dekat dengan jalan raya. Meskipun agak masuk
cuman untuk lorongnya tidak sulit untuk dicari dan yang pasti aman untuk
anak-anak bersekolah di sana. Untuk lebih jelasnya alamat sekolah ini
berada di jalan Jambi Muaro Bulian KM.13 No.20 Rt. 13 Wr. 05 Desa
Mendalo Darat Kab. Muaro Jambi.
Gambar 4.2 Denah Lokasi PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota
3. Status Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota
Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota telah
memiliki Akta Notaris Pendidikan Nomor 53 tanggal 07 Mei 2012 dan
telah memiliki izin oprasional dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Muaro Jambi Nomor 469.1/970/MD/VII/2015 dana di perbaharuai pada
tanggal 20 Maret 2017.
Jalan Jambi Muaro Bulian
Ruko pedagang masyarakat
Telkom
Rumah
Waarga Ruko
Lokasi PAUD
Permata Ibu
63
4. Visi Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota
“Pendidikan PAUD yang berstandar lokal dan nasional dalam
menumbuh kembangkan anak menjadi sehat, cerdas, ceria, berbudi pekrti
luhur, dan mandiri yang dilandasi iman dan taqwa”.
5. Misi Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota
Adapun yang Menjadi Misi Pendidikan Anak Usia Dini Jambi Luar
Kota, yaitu :
a. Menanamkan landasan Imtaq berdasarkan Al-Qur’an dan hadis
agama Islam
b. Menumbuhkan nilai-nilai budi perkerti luhur, kecerdasan emosi dan
kemandirian anak
c. Mengembangkan kreatifitas dan intelektual anak
d. Meningkatkan kesehatan anak dan memperkuat pertumbuhan fisik
anak
e. Meningkatkan kemampuan orang tua menumbuh kembangkan anak
f. Meningkatkan kompetensi GTK PAUD dalam pelayanan pada anak
dan orang tua
g. Meningkatkan kualitas pelayanan yang ramah, anak aman, nyaman
dan menyenangkan.
6. Profil Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota
Provinsi : Jambi
Kabupaten : Muaro Jambi
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : PAUD Permata Ibu
NPSN : 69859598
Jenjang Pendidikan : 3 – 6 Tahun
Status Sekolah : Swasta
b. Lokasi Sekolah
Alamat : Jambi Muaro Bulian Km.13 No. 20
RT/RW 13/05
Desa/Kelurahan : Mendalo Darat
64
Kecamatan : Jambi Luar Kota
Kode Pos : 36361
c. Data Pelengkap Sekolah
SK Pendirian Sekolah : 469.1/970/MD/VII/2015
Tanggal SK Pendirian : 18 Juli 2005
Status Kepemilikan : Lembaga
SK Izin Operasional 1 : 469.1/970/MD/VII/2015
Tanggal Izin SK Oprasional : 18 Juli 2005
SK Izin Oprasional 2 : 394 Tahun 2017
Tanggal Izin SK Oprasional : 20 Maret 2017
SK Akreditasi : No. 079/BAN PAUD DAN
PNF/AKR/2018
Tanggal SK akreditasi : 28 Agustus 2018
Nilai Akreditasi : B
Luas Tanah : 130 M2
d. Kontak Sekolah
Kontak Sekolah : 081274461220
Email : melamel1980@gmail.com
e. Data Periodik
Sumber Listrik : PLN
Akses Internet : Wifi
Waktu Penyelenggaraan : Pagi
7. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Dalam Pemilihan tenaga kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini
Permata Ibu Jambi Luar Kota dari tenaga kependidikan juga melalui
proses pemilihan layak. Minimal Gurunya harus lancar dalam membaca
al-quran sesuai dengan misi yang sudah disebutkan di atas.
65
Tabel 4.1 Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD Permata Ibu Jambi
Luar Kota
No Nama Tempat/Tang
gal Lahir
L/P Pendidikan Jabatan
1 Melawati S. Pd Jambi,
03/05/1980
P S1 PAUD Kepsek
2 Siti Patimah Jambi,
30/09/1975
P SMA Pendidik
3 Farida Tebo,
08/11/1977
P SMA Pendidik
4 Sasmita Intan,
S.P
Probolinggo,
21/01/1989
P S1
Pertanian
Pendidik
5 Eka Fenty Ernita
Sari S.Pd
Jambi,
23/02/1995
P S1 PAUD Pendidik
8. Peserta Didik
Peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar
Kota dari Tahun 2012 Sampai dengan Tahun 2019 Dapat di Lihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Jumlah Peserta Didik Tahun 2012 – 2019 PAUD Permata Ibu
Jambi Luar Kota
No Tahun Ajaran Jumlah Anak Berdasarkan
Jenis Kelamin
Jumlah
L P
1 2012/2013 12 15 27
2 2013/2014 16 13 29
3 2014/2015 12 15 27
4 2015/2016 16 16 32
5 2016/2017 20 17 37
6 2017/2018 24 22 46
7 2018/2019 24 19 43
66
Adapun anak yang dijadikan sampel penelitian ini terdiri dari 15
anak yang terdiri dari 7 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Data Anak Didik PAUD Permata Ibu Kelompok B1
No Nama Anak Jenis Kelamin Alamat
L P
1 Sulthan Akbar
Wicaksono
L Pematang Gajah
2 Syafiqah Dzafira P Pematang Gajah
3 Naufal Afkar Wibowo L Mendalo Darat
4 M. Andra Raditiya L Mendalo Darat
5 Abdulssyakur
Ashiddiqi
L Mendalo Darat
6 Naca Nurul Andini P Pematang Gajah
7 Hadi Kusuma L Mendalo Darat
8 Raniatul Jannah P Mendalo Darat
9 Hafiza Khaira Luna P Mendalo Darat
10 Fahri Despriansyah L Pematang Gajah
11 Fadel Rahmansyah L Pematang Gajah
12 Afrin Fazya Dermawan P Pematang Gajah
13 Defrika Sari P Pematang Gajah
14 Alfika Quencilla P Pematang Gajah
15 Nahdah Syafiiqah
Zahraa
P Pematang Gajah
Adapun guru yang dijadikan pengamat dalam penelitian ini untuk
dibagian metode yang digunakan guru kelas sentra bahan alam. Beliau
yang nantinya akan menilai peneliti ketika melakukan tindakan untuk
meningkatkan perkembangan kognitif dengan metode eksperimen pada
anak-anak kelas beliu. Ibu guru tersebut yaitu :
67
Tabel 4.4 Data Guru Kelompok B1 Sentra Bahan Alam
Nama Jenjang
Pendidikan
Status Guru
Sasmita Intan, S.P S1 Pertanian Guru Kelas
9. Sarana dan Prasarana
Pendidikan Anak Usia Dini Permata Ibu Jambi Luar Kota memiliki
lebih dari cukup sarana dan prasarana dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang ada di PAUD
Peramata Ibu, yaitu :
Tabel 4.5 Keadaan Bangunan dan Ruangan PAUD Permata Ibu
No Nama Bangunan/Ruangan Jumlah Keadaan
Baik Rusak
1 Ruang kelas 5 √
2 Ruang kepala sekolah 1 √
3 Ruang guru 1 √
4 Ruang serbaguna 1 √
5 Dapur 1 √
6 Perpustakaan 1 √
7 Wc anak 3 √
8 Wc guru 1 √
9 Tempat parkiran 1 √
10 Lapangan olah raga 1 √
11 Taman bemain 1 √
12 Pendopo 2 √
13 Ruang Musholla - √
14 Ruangan UKS 1 √
15 Kebun sekolah 1 √
68
Tabel 4.6 Sarana Bermain dan Belajar PAUD Permata Ibu
No Nama Sarana Jumlah Keadaan
1 Meja belajar anak 10 Baik
2 Kursi anak 30 Baik
3 Keranjang hasil kerja anak 40 Baik
4 Meja guru 5 Baik
5 Kursi guru 5 Baik
6 Lemari guru 4 Baik
7 Papan tulis anak 6 Baik
8 Papan absen anak 3 Baik
9 Papan flanel 3 Baik
10 Papan hasil karya anak 3 Baik
11 Lemari alat bermain anak 5 Baik
12 Ayunan 2 Baik
13 Jungkat jungkit 1 Baik
14 Peluncuran 1 Baik
15 Panjatan 1 Baik
16 Terowongan 1 Baik
17 Bak pasir 3 Baik
18 APE sentra persiapan 1 Baik
19 APE sentra balok 1 Baik
20 APE sentra bahan alam 1 Baik
21 APE bermain peran 1 Baik
22 APE sentra Imtaq 1 Baik
23 APE sentra seni 1 Baik
24 Bola besar 2 Baik
25 Bola kecil 3 Baik
26 Buku cerita 50 Baik
69
10. Struktur Kepengurusan PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota
Gambar 4.3 Struktur Lembaga PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota
B. Hasil Penelitian
1. Prasiklus
Pelaksanaan penelitian ini terlaksana dalam delapa kali pertemuan
dan dimulai dari tanggal 9 Agustus s/d 22 Agustus 2019, di kelas B1
PAUD Permata Ib Jambi Luar Kota dengan melibatkan 15 anak sebagai
subjek penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap
siklus terdiri dari 4 pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada 8, 9, 14 dan 15
Agustus 2019 yaitu hari kamis, jumat nyambung di hari selasa dan terakhir
hari rabu. Sedangkan pada siklus II dilakukan pada 19, 20, 21 dan 22
Agustus 2019 bertepatan pada hari senin, selasa, rabu dan juga kamis.
KETUA YAYASAN
Dra. Lilyarudfa, M. Pd
P
KEPALA SEKOLAH
Melawati, S. Pd
PENDIDIK/GURU
Siti Fatimah
Farida
Sasmita Intan, S.P
Eka Fenty Ernitasari, S.Pd
ADMINISTRASI
Pingkan
70
Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan observasi prasiklus
terlebih dahulu mengenai perkembangan kognitif anak.
Adapun hasil yang diperoleh ketika melakukan observasi proses
belajar mengajar yang dilaksanakan guru di kelas sentra bahan alam,
peneliti menemukan beberapa permasalahan pada saat guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran di sentra bahan alam. Pengamatan
dari segi anak, a) anak kurang antusia dalam pelaksanaan pembelajaran
disentra bahan alam b) Kurangnya antusias anak dalam pelaksanaan
pembelajaran disentra bahan alam dikarnakan kegiatan yang kurang
menarik, c) Metode yang digunakan kurang bervariasi, d) Kurangnya
dorongan dari guru untuk menumbuhkan gairah belajar anak pada sentra
bahan alam.
Pengamatan dari segi metode guru mengajar disentra bahan alam,
a) kurangnya guru dalam menguasai pelaksanaan pembelajaran, b)
metode yang digunakan saat pembelajaran disentra bahan alam kurang
bervariasi, c) Anak tidak bisa mengeksplorasi kegaiatan pembelajaran, d)
Pembelejaran yang dilakukan kurang bermakna untuk anak itu sendiri.
Untuk itu peneliti menyusun dan merancang pembelajaran melalui
metode eksperimen di sentra bahan alam sesuai dengan tema yang
sudah ditetapkan dari sekolah tersebut. Adapun tema yang diambil adalah
diri sendiri yang berkaitan dengan makanan seperti apa yang sehat untuk
dimakan oleh anak-anak mulai dari proses pembatan sayuran toge hingga
sampai pembelajaran anak merasakan sayur toge hasil yang mereka
panen yang akan dilakukan pada siklus I. Namun jika belum berkembang
juga sesuai dengan standar peneliti, maka peneliti akan melanjutkan lagi
pada siklus kedua dengan dengan hasil refleksi dari siklus I. Adapun
standar yang di inginkan oleh peneliti, anak berkembang 75% dari jumlah
kelas dengan standar BSH atau jika dijumlahkan harus ada 12 anak yang
berkembang pada kategori BSH (Berkembang sesuai harapan). Sebelum
tindakan dilakukan, perkebangan kognitif anak kelas B1 PAUD Permata
Ibu, hasil perindikator perkembangan kognitif yaitu :
71
a) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksplorastif dan menyelidik
Tabel 4.7 perkembangan kognitif pada indikator menunjukkan aktivitas
yang bersifat eksplorastif dan menyelidik
NO Nama
Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksplorastif dan
menyelidik
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 1
5 FH 1
6 HI 1
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 2
14 NH 1
15 FA 2
Jumlah 23
Persentase 23/60x100%=38.3%
Dari tabel diatas dapat diketahui dari 15 anak yang tergabung
dalam kelompok B1 yang mengikuti kegiatan pembelajaran, ada 8 anak
yang mulai berkembang dan masih ada 7 anak yang belum berkembang
untuk kategori menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan
menyelidik. Untuk itu, persentase kategori aktivitas yang bersifat
eksploratif dan menyelidik masih dalam kategori mulai berkembang (MB)
dengan persentase 38.3%.
72
Diagram 4.1 Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksplorastif dan
menyelidik
b) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
Tabel 4.8 perkembangan kognitif pada indikator menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
NO Nama Menunjukkan sikap kreatif dalam
menyelesaikan masalah
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 1
4 NC 1
5 FH 1
6 HI 1
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 1
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
73
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 22
Persentase 22/60x100%=36,6%
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 15 anak yang
tergabung dalam kelompok B1 yang mengikuti kegiatan pembelajaran,
ada 7 anak yang mulai berkembang yaitu FA, SR, SN, FI, JH, NH, FA dan
masih ada 8 anak yang belum berkembang yaitu LA, NC, FA, HI, CN, AA,
FI, SI untuk kategori menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan
menyelidik. Untuk itu, persentase kategori menunjukkan sikap kreatif
dalam menyelesaikan masalah masih dalam kategori mulai berkembang
(MB) dengan persentase 36,6%.
Diagram 4.2 Sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
74
c) Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
Tabel 4.9 Perkembangan kognitif pada indikator Mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya
NO Nama Mengenal sebab akibat tentang
lingkungannya
1 FA 1
2 SR 1
3 LA 1
4 NC 1
5 FH 1
6 HI 2
7 SN 1
8 FL 1
9 JH 1
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 1
14 NH 1
15 FA 1
Jumlah 16
Persentase 22/60x100%=26,6%
Dilihat dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 15 anak yang
tergabung dalam kelompok B1 yang mengikuti kegiatan pembelajaran,
ada 1 anak yang mulai berkembang yaitu HI dan masih ada 14 anak yang
belum berkembang untuk kategori menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksploratif dan menyelidik. Untuk itu, persentase kategori menunjukkan
mengenal sebab akibat tentang lingkungannya masih dalam kategori
mulai berkembang (MB) dengan persentase 26,6%.
75
Diagram 4.3 Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
d) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran
Tabel 4.10 Perkembangan kognitif pada indikator mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran
NO Nama
Mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk, dan
ukuran
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 1
4 NC 1
5 FH 1
6 HI 1
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 1
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
76
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 22
Persentase 22/60x100%=36,6%
Pada indikator ini, dari 15 anak yang tergabung dalam kelompok B1
yang mengikuti kegiatan pembelajaran, ada 7 anak yang mulai
berkembang yaitu FA, SR, SN, FL, JH, NH, FA dan masih ada 8 anak
yang belum berkembang, yaitu LA, NC, FH, HI, CN, AA, FI, SI untuk
kategori menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik.
Untuk itu, persentase kategori menunjukkan mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya masih dalam kategori mulai berkembang (MB)
dengan persentase 36,6% karna dalam kegiatan pembelajaran untuk
indikator ini dibutuhkan pembelajaran yang terlihat dan anak juga terlibat
langsung dengan kegiatan tersebut. Untuk itu, diperlukan metode yang
pas agar dapat tercapai indikator tersebut dengan baik.
Diagram 4.4 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan
ukuran
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
77
e) Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
Tabel 4.11 Perkembangan kognitif pada indikator menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
NO Nama Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 1
4 NC 2
5 FH 1
6 HI 1
7 SN 1
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 1
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 22
Persentase 22/60x100%=36,6%
Pada indikator ini, dari 15 anak yang tergabung dalam kelompok B1
yang mengikuti kegiatan pembelajaran, ada 7 anak yang mulai
berkembang yaitu FA, SR, SN, FL, JH, NH, FA dan masih ada 8 anak
yang belum berkembang, yaitu LA, NC, FH, HI, CN, AA, FI, SI untuk
kategori Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung. Untuk itu,
persentase kategori menunjukkan mengenal sebab akibat tentang
lingkungannya masih dalam kategori mulai berkembang (MB) dengan
persentase 36,6%.
78
Diagram 4.5 Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
f) Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan
Tabel 4.12 Perkembangan kognitif pada indikator mengenal berbagai
macam lambang huruf vokal dan konsonan
NO Nama
Mengenal berbagai macam
lambang huruf vokal dan
konsonan
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 1
4 NC 2
5 FH 1
6 HI 1
7 SN 1
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 1
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
79
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 22
Persentase 22/60x100%=36,6%
Jika dianalis dari 15 anak yang tergabung dalam kelompok B1
yang mengikuti kegiatan pembelajaran, ada 7 anak yang mulai
berkembang yaitu FA, SR, NC, FL, JH, NH, FA dan masih ada 8 anak
yang belum berkembang, yaitu LA, NC, FH, HI, CN, AA, FI, SI untuk
kategori Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung. Untuk itu,
persentase kategori Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan
konsonan masih dalam kategori mulai berkembang (MB) dengan
persentase 36,6% .
Diagram 4.6 Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan
konsonan
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
80
g) Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar
atau tulisan
Tabel 4.13 Perkembangan kognitif pada indikator mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan
NO Nama
Mempersentasikan berbagai
macam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan
1 FA 1
2 SR 1
3 LA 1
4 NC 1
5 FH 2
6 HI 1
7 SN 2
8 FL 1
9 JH 1
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 1
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 19
Persentase 19/60x100%=31,6%
Pada indikator ini, dari 15 anak yang tergabung dalam kelompok
B1 yang mengikuti kegiatan pembelajaran, ada 4 anak yang mulai
berkembang yaitu FH, SN, NH, FA dan masih ada 11 anak yang belum
berkembang, yaitu FA, SR, LA, NC, FH, HI, FL, CN, AA, FI, SI untuk
kategori Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung. Untuk itu,
persentase kategori Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan
81
konsonan masih dalam kategori mulai berkembang (MB) dengan
persentase 31,6% .
Diagram 4.7 Perkembangan kognitif pada indikator mempersentasikan
Jadi, peningkatan perkembangan kognitif anak di PAUD Permata
Ibu Jambi Luar kota kelas B! sebelum siklus I dilakukan atau pada saat
prasiklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.14 Perkembangan Kognitif Prasiklus
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat
eksplo
ratif d
an
menyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif d
ala
m
menyele
saik
an
masala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an
benda b
erd
asark
an
warn
a, b
entu
k, d
an
ukura
n
Mengg
unaka
n
lam
bang
bila
ng
an
untu
k m
enghitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda d
ala
m b
entu
k
gam
ba
r ata
u tu
lisan
1 FA 2 2 1 2 2 2 1 12 42,8 MB
2 SR 2 2 1 2 2 2 1 12 42,8 MB
3 LA 2 1 1 1 1 1 1 8 28,5 MB
4 NC 1 1 1 1 2 1 1 8 28,5 MB
5 FH 1 1 1 1 1 1 2 8 28,5 MB
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
82
6 HI 1 1 2 1 1 1 1 8 28,5 MB
7 SN 2 2 1 2 1 2 2 12 42,8 MB
8 FL 2 2 1 2 2 2 1 12 42,8 MB
9 JH 2 2 1 2 2 2 1 12 42,8 MB
10 CN 1 1 1 1 1 1 1 7 25 BB
11 AA 1 1 1 1 1 1 1 7 25 BB
12 FI 1 1 1 1 1 1 1 7 25 BB
13 SI 2 1 1 1 1 1 1 8 28,5 MB
14 NH 1 2 1 2 2 2 2 12 42,8 MB
15 NL 2 2 1 2 2 2 2 13 46,4 MB
Jumlah 23 22 16 22 22 22 19
Persentase 38,3 36,6 26,6 36,6 36,6 36,6 31,6
Kategori MB MB MB MB MB MB MB
Dari tabel perkembangan kognitif anak usia dini prasiklus, maka
hasilnya :
a) Belum berkembang : 3 anak
b) Mulai berkembang : 12 anak
c) Berkembang sesuai harapan : 0
d) berkembang sangat baik : 0
Dari keterangan data di atas maka peneliti dapat melihat bahwa
perkembangan kognitif anak rendah masih butuh tindak lanjut oleh
peneliti, anak-anak masih dalam tahap mulai berkembang. Dalam
persentase diatas dapat dilihat ada 3 anak yang belum berkembang dan
12 anak sudah mulai berkembang. Anak-anak yang berkembang, mereka
masih terus harus dibantu oleh ibu guru.
Dari beberapa indikator diatas, pada indikator menunjukkan
aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik persentasenya 38,3%.
Pada indikator menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
hasil persentasenya 36,6%. Pada indikator mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya hasil persentasenya 26,6%. Pada indikator
83
mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran 36,6%.
Pada indikator menggunakan lambang bilangan untuk menghitung hasil
persentasenya hasilnya 36,6%. Pada indikator mengenal berbagai macam
lambang huruf vokal dan konsonan hasil persentasenya 36,6% dan pada
indikator mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk
gambar dan tulisan hasil persentasinya 31,6%. Adapun Hasil rata-rata
keberhasilan kelas dalam perkembangan kognitif prasiklus ini adalah
34.7%.
Diagram 4.8 Perkembangan Kognitif anak prasiklus
2. Hasil Penelitian Siklus I
Tindakan pada siklus I terdiri dari empat pertemuan dengan
Tema/sub tema diri sendiri/eksperimen membat sayur toge.Tindakan
pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2019,
tindakan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 9 agustus 2019,
tindakan pertemuan ke tiga dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2019 dan
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidik
Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah
Mengenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentukdan ukuran
Menggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan
Mempersentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan
84
tindakan pertemuan ke empat dilakukan pada tanggal 15 Agustus
2019.Pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran (2 x 60 menit) yang
dimulai dari pukul 07.30 WIB.Siklus ini menggunakan empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Hasil refleksi ini
dijadikan dasar untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus
berikutnya.
a. Perencanaan Pertemuan I Siklus I
Perencanaan merupakan cara untuk melakukan tindakan secara
detail baik itu dimulai dari perencanaan pemilihan tempat melakukan
tindakan. membuat assesmen awal, penyusunan rencana pembelajaran,
melakukan observasi lembar kerja anak, keterlibatan guru dalam proses
pembelajaran serta menyususn jadwal kegiatan.
Dalam melakukan penelitian ini, persiapan dalam melakukan
pengembangan tema pembelajaran peneliti berkolaborasi dengan guru
kelas di Pendidikan Anak Usia Dini Kasih Ibu Jambi Luar Kota. Kolaborasi
yang dilakukan antara peneliti dengan guru kelas mempersiapkan tema
pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang sedang
berlangsung pada saat itu. Tema pembelajaran yang terpilih adalah tema
diri sendiri dengan sub tema makan sehat untuk tubuh berupa
eksperimen membuat sayuran toge. Dalam hal ini kegiatan yang
dirancang mulai dari anak memilih kacang hijau yang bagus untuk
dijadikan toge, perendaman, proses setiap harinya yang harus diurus
(siram, sampai waktunya panen untuk dibersihkan dan dimasak hingga
anak menikmati apa yang sudah dibuat anak tersebut.
Pada tahap perencanaan tindakan siklus 1, peneliti melakukan
kegiatan yaitu merencanakan pelaksanaan metode pembelajaran. Pada
tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu :
1) Menyusus rencana pelaksanaan pemebelajaran sebagai acuan
peneliti dan guru dalam melaksanakan penelitian.
2) Mempersiapkan metode eksperimen
85
3) Menyusun lembar observasi tentang kegiatan meningkatkan
perkembangan kognitif anak usia dini melalui metode eksperimen
pada sentra bahan alam di PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota yang
meliputi : belajar dan memecahkan masalah, berfikir logis, dan berfikir
simbolik.
4) Menyiapkan peralatan seperti kamera untuk penelitian
mendokumentasikan kegiatan penelitian dan juga alat untuk
melakukan eksperimen toge.
5) Menyiapkan lembar catatan lapangan untuk memperoleh data secara
objektif yang tidak terangkum dalam lembar observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1) Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I
Kegiatan Awal :
Kegiatan pembelajaran pada tahap pembuka diawali dengan
mengucapkan salam, menanyakan kabar anak, berdoa, dan mengecek
kehadiran anak, kemudian melakukan pembiasaan menyanyikan lagu
sesuai tema dan membuat anak bersemangat dengan yel-yel, dilanjutkan
dengan penjelasan pembelajaran sesuai dengan tema pembelajaran
eksperimen membuat toge dimulai dengan melihat biji kacang hijau yang
bagus dan tidak bagus mereka memegang sendiri dan memilih sendiri
mana yang bagus dan tidak bagus, tanya jawab mengenai bahan utama
toge, pengenalan huruf kata “toge”, penjelasan mengenai kegiatan apa
saja yang akan dilakukan dan mencontohkan, pembagian kelompok dan
menetapkan aturan main dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan
yang dibuat sesuai dengan persetujuan anak-anak.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, anak-anak yang sudah dibagi kelompok ada 2
kelopok yang memilih biji kacang hijau untuk dijadikan toge dan ada 2
kelompok yang sedang menempel anam pada botol dan gelas aqua yang
akan dijadikan alat membantu untuk melakukan eksperimen. Dalam sela-
sela mereka melakukan kegiatan guru mengamati setiap apa yang mereka
86
lakukan. Disetiap apa yang mereka lakukan peneliti melakukan
pengamatan. Peneliti mengamati biji-biji kacang hijau yang merek pilih,
mereka berdiskusi dengan teman lainnya mengenai biji kacang hijau,
selain itu juga mengamati anak-anak yang menempel nama pada gelas
dan botol aqua bekas.
Dilanjutkan dengan aktivitas kelompok yang sudah selesai memiih
biji kacang hijau untuk mencuci biji kacang hijau yang sudah dipilih.
Setelah anak-anak yang sudah menempel nama selesai, mereka
melanjutkan dengan memilih biji kacang hijau. Anak-anak yang sudah
selesai mencuci biji kacang hijau, mereka lalu menempel nama pada botol
mereka dan gelas mereka. Setelah selesai menempel, mereka bersiap-
siap untuk melakukan perendaman pada biji kacang hijau yang sudah
mereka pilih.
Setelah anak sudah mendapatkan biji kacang hijau semua, dan
mereka melakukan sendiri menuangkan air yang sudah disiapkan untuk
merendam biji kacang hijau. Setelah selesai, guru memberikan stimulasi
agar anak-anak dapat melihat kembali gambar yang dibawa ibu guru,
perubahan apa yang akan terjadi setelah biji kacang hijau direndam
semalaman. Hal ini adalah suapaya anak-anak dapat membuat sebuah
hipotesis sendiri dan juga akan dibuktikan olehnya sendiri dengan
kegiatan esok harinya.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan penutup, anak bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung. Sebelum pembelajaran selesai,
guru memberikan pesan-pesan menarik kegiatan yang harus dilakukan
sepulang sekolah seperti ganti baju, makan siang,tidur siang dan juga
guru tidak lupa untuk menyampaikan pembelajaran selanjutnya dan
bernyanyi bersama-sama dan kemudian ditutup dengan doa bersama dan
salam. Setelah itu mereka bersalaman dengan ibu guru.
87
Gambar 4.4 Kegiatan Pertemuan ke-1 siklus I
Bahan untuk kegiatan eksperimen Bahan untuk kegiatan eksperimen
Menjelaskan tentang tema Mengamati dan Merasakan biji
kacang hijau
Menjelaskan jumlah kacang hijau
yang akan di buat toge (jumlahnya)
Pembagian kelompok
Penempelan nama pada gelas dan
botol aqua bekas
Pemilihan biji kacang hijau
88
2) Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan ke III
Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran pada tahap pembuka diawali dengan
mengucapkan salam, menanyakan kabar anak, berdoa, dan mengecek
kehadiran anak, kemudian melakukan pembiasaan menyanyikan lagu
sesuai tema dan membuat anak bersemangat dengan yel-yel, dilanjutkan
dengan penjelasan pembelajaran sesuai dengan tema pembelajaran
Mencuci biji kacang hijau yang
sudah dipilih
Mengecek air yang sudah di tuang
untuk merendam kacang hijau
Proses perendaman
Perendaman
sudah siap
Kacang hijau yang sudah
direndam menggunakan
gelas aqua bekas
89
eksperimen membuat toge hari kedua dimulai dengan kegiatan
mengamati perubahan yang terjadi setelah kacang hijau direndam
semalaman. Mereka mengamati dan melihat perubahan yang secara
nyata biji kacang hijau yang sudah direndam dan belum direndam. Mereka
membuktikan hipotesis yang mereka bat sebelum plang sekolah dengan
memverifikasi hasil yang mereka buat dengan gambar yang mereka duga
awalnya perubahan yang akan terjadi. Setelah itu masih dilanjutkan
dengan pengenalan kata “toge”. Kegiatan dilanjutkan dengan anak-anak
masih dalam kelompok yang sama dan membuat aturan main yang
disepakati bersama.
Kegiatan Inti
Dengan penuh semangat anak-anak mendengarkan arahan yang
disampaikan oleh guru tersebut. Arahannya berupa langkah yang akan
dilakukan atau yang akan dilaksanakan setelah perendaman. Anak-anak
masih dibagi dengan kelompok yang sama, lalu mereka duduk pada
kelompok masing-masing dan mengamati perubahan yang terjadi pada biji
kacang hijau yang sudah direndam tersebut. Mereka saling melihat biji
kacang hijau punya kelompoknya dan guru tidak lupa untuk membagikan
gambar pertumbuhan toge. Guru menyuruh anak-anak untuk mengamati.
Hal yang mengejudkan dari salah satu anak langsung menceritakan
setelah terjadinya perendaman jannah menyebutkan kulit biji kacang hijau
terkelupas dan mulai tumbuh toge. Ibu guru memberikan apresiasi
kepada anak tersebut. Dilanjutkan dengan mencium bau kacang hijau
dengan air yang direndam yang tadinya jernih menjadi keruh dan baunya
sangat menyengat. Anak-anak menyebutkan seperti kaos kaki yang tidak
perrnah dicuci, baju yang tidak pernah dicuci.
Antusias mereka sangat besar untuk ikut aktif dalam proses belajar
dan pembelajaran. Mereka aktif berbicara dan mengutaran apa yang
dilihatnya. Sebelum memasukkan kacang hijau dari gelas plastick bekas
ke botol, peneliti sudah menyiapkan ember-ember berisikan air bersih
untuk mencuci biji kacang hijau yang direndam dengan menginstruksikan
90
usahakan bau yang menyengat hilang. Mereka melaksanakan
perkelompok. Lalu dilanjutkan lagi dengan pemindahan biji kacang hijau
yang sudah dicuci bersih siap dimasukkan kedalam botol aqua bekas.
Disini anak-anak di instruksikan untuk memasukkan biji kacang hijau 10
butir pertama sampai 10 butir 3 dan terakhir.
Setelah dimasukkan biji kacang hijau, guru sudah menyiapkan
kardus untuk 4 kelompok tersebut. Setelah itu anak-anak memasukkan
botol aqua berisikan biji kacang hijau kedalam kardus dan menutupnya.
Lalu mereka simpan ditempat yang agak lembab dekat dengan pencuci
piring kantor. Kegiatan bukan hanya sebatas itu, anak-anak melihat
kembali gambar yang sudah dibagikan dan guru menginstruksikan kira-
kira apa yang akan terjadi dengan biji kacaang hijau tersebut ya? anak-
anak menunjukkan gambar ke 3. Anak-anak membuat hipotesis kembali.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan penutup, anak bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung. Sebelum pembelajaran selesai,
guru memberikan pesan-pesan menarik, menyampaikan pembelajaran
selanjutnya dan bernyanyi bersama-sama dan kemudian ditutup dengan
doa bersama dan salam.
Gambar 4.5 Pertemuan ke II siklus I
Kelas yang sudah di kondisikan untuk
melanjutkan eksperimen perkelompok Tempat untuk proses mencuci
kacang hijau yang sudah di rendam
91
Perubahan kacang hijau yang
sudah di rendam semalam
Perkelompok yang usdah dibagi
dan siap untuk mencuci biji kacang
hijau yang sudah di rendam
Pengamatan anak-anak perubahan
kacang hijau yang sudah di rendam
semalaman. Mereka ditanya satu
persatu apa yang terjadi.
Proses pengamatan anak-anak hal
yang terjadi pada kacang hijau
Selain mengamati perubahan,
mereka juga diberikan kesempatan
untuk mencium aroma kacang hijau
yang usdah direndam sehari
semalam apa bedanya.
Proses mencuci begitu antusiasnya
mereka dengan dibagi dalam 4
kelompok dari 15 anak yang ada di
kelas B1
92
seserius itu anak dalam
memperhatikan mencuci biji kacang
hijau
Proses penjelasan manfaat botol
aqua yang sudah mereka tempel
nama dan sudah diberikan lubang
Anak-anak mulai memasukkan biji
kacang hijau kedalam botol aqua
Mereka memasukkan 10 biji
pertama kedalam botol aqua bekas
Mengenalkan huruf kepada anak
kata “toge”
“
Mereka selesai memasukkan biji
kacang hijau ke dalam aqua botol
bekas
93
3) Langkah-langkah pembelajaran Pertemuan ke III
Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran pada tahap pembuka diawali dengan
mengucapkan salam, menanyakan kabar anak, berdoa, dan mengecek
kehadiran anak, kemudian melakukan pembiasaan menyanyikan lagu
sesuai tema dan membuat anak bersemangat dengan yel-yel, dilanjutkan
dengan penjelasan pembelajaran sesuai dengan tema pembelajaran
eksperimen membuat toge hari ketiga dimulai dengan kegiatan
mengamati perubahan yang terjadi setelah kacang hijau disimpan selama
4 hari. Mereka mengamati dan melihat perubahan yang secara nyata biji
kacang hijau yang sudah direndam dan belum direndam sampai yang
sudah disimpan selama 4 hari yang sudah mulai menjadi kecambah.
Mereka membuktikan hipotesis yang mereka buat sebelum plang sekolah
dengan memverifikasi hasil yang mereka buat dengan gambar yang
mereka duga awalnya perubahan yang akan terjadi. Setelah itu masih
dilanjutkan dengan pengenalan kata “toge”. Kegiatan dilanjutkan dengan
anak-anak masih dalam kelompok yang sama dan membuat aturan main
yang disepakati bersama.
Biji kacang hijau yang sudah siap
dimasukkan kedalam botol aqua lalu
disimpan kedalam kardus dan di
tutup kain
Mereka sedang menjelaskan/
membuat hipotesis perubahan apa
yang akan terjadi saat biji kacang
hijau dilihat beberapa hari
kemudian
94
Kegiatan Inti
Dengan penuh semangat anak-anak mendengarkan arahan yang
disampaikan oleh guru tersebut. Arahannya berupa langkah yang akan
dilakukan atau yang akan dilaksanakan setelah perendaman. Anak-anak
masih dibagi dengan kelompok yang sama, lalu mereka duduk pada
kelompok masing-masing dan mengamati perubahan yang yang terjadi
dimulai dari biji kacang hijau yang mulai terkelupas dari biji setelah
direndam sampai dimasukkan dalam botol selama empat hari lalu di
melihat berubah menjadi kecambah. lalu mereka duduk perkelompok dan
menyiram dan membersihakan kecambah yang ada di botol, dilanjutkan
dengan menyimpan kembali ke kardus. Setelah itu mereka masih duduk
perkelompok dan setiap anak boleh menceritakan apa yang terjadi pada
biji kacang hijau mereka mulai dari awal hingga disimpan dan perubahan
menjadi toge serta penemuan-penemuan apa yang sudah mereka lihat
dan terjadi pada toge mereka.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan penutup, anak bersama guru melakukan refleksi
atas pembelajaran yang telah berlangsung. Sebelum pembelajaran
selesai, guru memberikan pesan-pesan menarik, menyampaikan
pembelajaran selanjutnya adalah memanen toge dan dilanjutkan denga
masak dan makan bersama lalu ditutup dengan bernyanyi bersama-sama
dan kemudian doa bersama dan salam.
Gambar 4.6 Pertemuan ke III pada siklus I
Persipan ember berisi air untuk
proses penyiraman
Proses penyiraman setiap
kelompok
95
4) Langkah-langkah pertemuan ke IV
Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran pada tahap pembuka diawali dengan
mengucapkan salam, menanyakan kabar anak, berdoa, dan mengecek
kehadiran anak, kemudian melakukan pembiasaan menyanyikan lagu
sesuai tema dan membuat anak bersemangat dengan yel-yel, dilanjutkan
dengan penjelasan pembelajaran sesuai dengan tema pembelajaran
eksperimen membuat toge hari keempat dimulai dengan kegiatan
mengamati perubahan yang terjadi pada botol aqua berisikan biji kacang
hijau yang sudah menjadi toge. Mereka mengamati dan melihat
perubahan yang secara nyata biji kacang hijau yang sudah direndam dan
belum direndam. Mereka membuktikan hipotesis yang mereka buat
sebelum plang sekolah dengan memverifikasi hasil yang mereka buat
dengan gambar yang mereka duga awalnya perubahan yang akan terjadi.
Guru mengenalkan bahan-bahan tambahan untuk membuat sayur bening.
Mulai dari sayuran tambahan hingga bumbu yang sudah disiapkan.
Setelah itu masih dilanjutkan dengan pengenalan kata “toge”. Kegiatan
dilanjutkan dengan anak-anak masih dalam kelompok yang sama dan
membuat aturan main yang disepakati bersama.
Selesai penyiraman Proses untuk memasukkan botol
aqua berisi biji kacang hijau yang
sudah di siram untuk dimasukkan
kembali ke kardus
96
Kegiatan Inti
Kegiatan inti pada pertemuan ke-4 adalah anak-anak panen toge.
Mereka masih duduk perkelompok dan mereka sudah diperkenankan oleh
ibu guru untuk memanen toge buatan mereka. Anak-anak duduk dan
memegang sendiri-sendiri botol aqua berisikan toge. Ada beberapa
penemuan, ada toge yang bagus dan juga ada toge yang tidak bagus.
Untuk itu setelah setiap anak membuka otol aqua yang dengan cara di
gunting tengahnya dengan bantuan guru, mereka lalu memilih mana toge
yang bagus dan tidak bagus. setelah mereka selesai memilih toge bagus
dan tidak layak dikonsumsi, guru mengajak anak-anak untuk mencuci
toge dan sayuran tambahan untuk membuat sayur bening. Setelah selesai
ibu guru menyiapkan kompor dan air yang sudah mendidih masak
bersama dengan cara bergilir satu persatu mereka memasukkan sayuran
kedalam kauali mereka bergiliran mengaduk dan setelah matang mereka
sama-sama duduk disaung dan ibu guru membagi sayur tersebut
ketempat makan anak-anak sambil sebelumnya berbincang mengenai
keutamaan makan sayur dan selanjutnya mereka menikmati sendiri hasil
jerih payah mereka membuat toge dan konsep cara membuat toge.
Aplikasinya yang bisa dilakukan dalam kegaiatan tersebuta adalah anak
suka dan tau bagaimana awal proses pembuatan toge yang mungkin
selama ini sangat kurang sekali dikenalkan oleh guru atau oarang tua
bahwasanya toge terbuat dari kacang hijau dan prosesnya pun mereka
sekarang sudah mengerti karna mereka mengalami dan melakukan
sendiri secara langsung.
Kegiatan Akhir
Adapun kegiatan penutup, anak bersama guru melakukan refleksi
atas pembelajaran yang telah berlangsung. Sebelum pembelajaran
selesai, guru memberikan pesan-pesan menarik, dan bernyanyi bersama-
sama dan kemudian ditutup dengan doa bersama dan salam.
97
Gambar 4.7 Pertemuan ke IV pada siklus I
Proses Pengeluaran toge dari botol
aqua Toge yang sudah dikeluarkan dari
botol bekas
Proses Mencuci toge Proses mencuci sayuran tambahan
untuk bahan sayur bening
Prose pengulangan lagi dari
mengenalkan huruf sampai pada
pengamatan anak toge yang
dipanen sudah pada gambar mana
toge tumbuh
Persiapan untuk dimasukkan
kedalam air yang mendidih
sayuran yang sudah di cuci bersih
98
Prosesn anak-anak memasukkan satu persatu sayuran yang sudah
dipersiapkan untuk dimasak bening dengan begitu antusiasnya mereka
Hasil masakan anak-anak Pembagian sayur bening ke tempat
makan anak-anak
Anak-anak antusias makan sayur ini sebagai cara mengenalkan agar anak
suka makan sayur dan pentingnya sayur untuk kesehatan
99
c. Observasi Tindakan Siklus 1
Observasi dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran siklus I
berlangsung. Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan aktivitas
siswa anak mencatat semua hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan
pembelajaran. Observasi aktivitas guru dan anak dilakukan oleh 2
pengamat antara lain pengamat 1 Ibu SI selaku guru sentra bahan alam
sebagai pengamat aktifitas guru, dan pengamat 2 TL selaku teman
sejawat sebagai pengamat perkembangan kognitif anak. Untuk itu
dibawah ini akan dipaparkan hasil observasi peneliti dan guru :
1. Hasil observasi perkembangan kognitif pertemuan I siklus I
a) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksplorastif dan menyelidik
Tabel 4.15 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Menunjukkan Aktivitas
Yang Bersifat Eksplorastif Dan Menyelidik
NO Nama Menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksplorastif dan menyelidik
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 1
5 FH 2
6 HI 1
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 1
13 SI 2
14 NH 1
15 FA 2
Jumlah 27
Persentase 27/60x100%=45%
100
Dari hasil tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa dari 15 anak yang
tergabung dalam kelompok B1 yang mengikuti kegiatan pembelajaran
metode eksperimen, ada 12 anak yang mulai berkembang dan masih ada
3 anak yang belum berkembang untuk kategori menunjukkan aktivitas
yang bersifat eksploratif dan menyelidik. Untuk itu, persentase kategori
aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik masih dalam kategori
mulai berkembang (MB) dengan persentase 45%.
Diagram 4.9 Menunjukkan Aktivitas Yang Bersifat Eksplorastif Dan
Menyelidik
b) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
Tabel 4.16 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
NO Nama
Menunjukkan sikap kreatif dalam
menyelesaikan masalah
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 1
4 NC 1
5 FH 1
6 HI 1
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidik
101
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 1
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 23
Persentase 23/60x100%=38,3%
Kegiatan dilihat dari mulai awal kegiatan dari anak bisa memilih biji
kacang hijau yang bagus, dapat menempel nama dan juga mencuci biji
kacang hijau sampai menungkan air dalam aqua berisikan kacang hijau.
Dari hasil observasi tabel diatas dapat kita ketahui dari 15 anak yang
terlibat dalam kegiatan eksperimen, 7 anak yang mulai berkembang dan
8 anak yang belum berkembang. Mereka yang belum berkembang selalu
dibantu dan dibimbing guru. untuk itu maka dalam indikator ini masuk
kategori mulai berkembang namun dengan persentase 38,3%.
Diagram 4.10 Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan
masalah
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah
102
c) Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
Tabel 4.17 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Mengenal Sebab
Akibat Tentang Lingkungannya
NO Nama
Mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya
1 FA 1
2 SR 2
3 LA 1
4 NC 1
5 FH 1
6 HI 1
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 1
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 21
Persentase 21/60x100%=35%
Dalam hal ini kegiatan yang terlihat anak-anak menemukan sesuatu
yang terlihat apa yang akan terjadi jika biji kacang hijau dicuci menjadi
apa, dan membuat hipotesis apa yang akan terjadi jika biji kacang hijau
direndam semalaman. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 15 anak, yang
mulai berkembang ada 6 abak dan sisanya belum berkembang. Untuk itu
kategori untuk mengenal sebab akibat ini masih minim dengan persentase
35% mulai berkembang (MB).
103
Diagram 4.11 Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
d) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
Tabel 4.18 Perkembangan Kognitif Pada Indikato Mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
NO Nama
Mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk
dan ukuran
1 FA 1
2 SR 2
3 LA 1
4 NC 1
5 FH 1
6 HI 1
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 1
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal sebab akibattentang lingkungannya
104
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 21
Persentase 21/60x100%=35%
Kegiatan ini dapat dilihat saat anak memilih dan mengelompokkan
biji kacang hijau yang bagus untuk dijadikan toge dan yang tidak bagus
dijadikan toge. Dalam 15 anak yang mulai berkembang terdapat 7 anak
dan yang belum berkembang ada 8 anak. Mereka masih kesulitan dalam
memilih biji yang bagus. Untuk itu persentasenya hanya 36,6% dengan
redikat mulai berkembang (MB).
Diagram 4.12 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
e) Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
Tabel 4.19 Perkembangan Kognitif Pada Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
NO Nama
Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentukdan ukuran
105
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 28
Persentase 28/60x100%=46,6%
Kegiatan ini guru sudah menginstruksikan anak untuk memilih biji
kacang hijau 10 butir, 10 butir, dan 10 butir. Dalam kegiatan absen pun
sudah terlaksana kegiatan menghitung ini. Untuk itu, dari 13 anak yang
mulai berkembang dan ada 2 anak yang belum berkembang dengan
persentase 46,6% dengan kategori mulai berkembang (MB).
Diagram 4.13 Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menggunakan lambangbilangan untukmenghitung
106
f) Mengenal berbagai macam lambang bilangan huruf fokal dan
konsonan
Tabel 4.20 Perkembangan Kognitif Pada Mengenal berbagai macam
lambang bilangan huruf fokal dan konsonan
NO Nama
Mengenal berbagai macam
lambang bilangan huruf fokal
dan konsonan
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 28
Persentase 28/60x100%=46,6%
Guru mengenalkan huruf dengan sesuai tema. Dalam kegiatan
eksperimen ini guru mengenalkan kata toge. Dimana ada 2 huruf fokal
dan 2 konsonan. Dari 15 anak 10 anak mulai berkembang 5 anak belum
berkembang dengan persentase 46,6% dan kategori mulai berkembang
(MB).
107
Diagram 4.14 Mengenal berbagai macam lambang bilangan huruf fokal
dan konsonan
g) Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar
atau tulisan
Tabel 4.21 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan
NO Nama
Mempersentasikan berbagai
macam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 1
4 NC 1
5 FH 2
6 HI 1
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal berbagai macamlambang bilangan huruf fokaldan konsonan
108
12 FI 1
13 SI 2
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 25
Persentase 25/60x100%=41,6%
Kegiatan yang terlihat anak-anak mengamati lalu melihat pada
gambar yang sudah di siapkan mengenai perkembangan biji kacang hijau
hingga menjadi toge. Dari 15 anak, 10 anak mulai berkembang dan
sisanya belum berkembang dengan persentase 41,6% kategori mulai
berkembang (MB).
Diagram 4.15 Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan
Jika digabungkan perkembangan kognitif anak menggunakan
metode eksperimen pada sentra bahan alam pada siklus I pertemuan 1
yang dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2019 maka dapat dilihat pada
tabel secara keseluruhan diperoleh hasil seperti berikut ini :
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mempersentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan
109
Tabel 4.22 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan I siklus 1
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif d
ala
m
menyele
saik
an m
asala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an
benda b
erd
asark
an
warn
a, b
entu
k, d
an
ukura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k
menghitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar
ata
u tu
lisa
n
1 FA 2 2 1 2 2 2 2 13 46,4 MB
2 SR 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
3 LA 2 2 1 1 2 1 1 10 35,7 MB
4 NC 1 1 1 1 2 1 1 8 28,5 MB
5 FH 2 1 1 1 2 2 2 11 39,2 MB
6 HI 1 1 1 1 2 1 1 8 28,5 MB
7 SN 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
8 FL 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
9 JH 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
10 CN 2 1 1 1 1 1 1 8 28,5 MB
11 AA 2 1 1 1 1 1 2 9 32,1 MB
12 FI 1 1 1 1 2 2 1 9 32,1 MB
13 SI 2 1 1 1 2 2 2 11 39,2 MB
14 NH 1 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
15 NL 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
Jumlah 27 23 21 22 28 25 15
Persentase 45 38,3 35 36,6 46,6 41,6 41,6
Kategori MB MB MB MB MB MB MB
Dari tabel perkembangan kognitif anak usia dini pertemuan
pertama pada siklus I, maka hasilnya :
a) Belum berkembang : 0
b) Mulai berkembang : 15 anak
c) Berkembang sesuai harapan : 0
d) berkembang sangat baik : 0
110
Dari keterangan data di atas maka peneliti dapat melihat bahwa
perkembangan kognitif anak rendah masih butuh tindak lanjut oleh
peneliti, anak-anak masih dalam tahap mulai berkembang. Dalam
persentase hasil rata-rata perkembangan kognitif anak maka dari 15 anak
sudah pada kategori mulai berkembang. Dengan persentase paling tinggi
adalah 50% dan persentase terkecilnya adalah 28,5%.
Adapun untuk persentase perindikatornya sendiri pada siklus I
pertemuan I, maka pada indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksploratif dengan persentase 45%. Pada indikator menunjukkan sikap
kratif dalam menyelesaikan masalah 38,3%. Pada indikator mengenal
sebab akibat tentang lingkungannya 35%. Pada indikator
mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran hasil
persentasenya 36,6%. Pada indikator menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung hasil persentasenya 46,6%. Pada indikator mengenal
berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan 41,6% dan pada
indikator mempersentasekan berbagai mavam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan yaitu 41,6%. Rata-rata perkembangan kognitif pada
pertemuan 1 siklus 1 ini yaitu 40,6%.
Diagram 4.16 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan I siklus 1
0
0,5
1
1,5
2
2,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidikMenunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalahMengenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentukdan ukuranMenggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonanMempersentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan
111
2) Hasil Observasi Perkembangan Kognitif Pertemuan II Siklus 1
a) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksplorastif dan menyelidik
Tabel 4.23 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Menunjukkan
aktivitas yang bersifat eksplorastif dan menyelidik
NO Nama
Menunjukkan aktivitas yang
bersifat eksplorastif dan
menyelidik
1 FA 3
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 3
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 33
Persentase 33/60x100%=55%
Kegiatan ini dapat dilihat dari antusiasnya anak dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir mulai dari antusias mereka
ketika mengamati apa yang terjadi setelah biji direndam sampai
dimasukkan kedalam botol aqua bekas. Dari 15 anak yang tergabung
dalam kelompok B1 yang mengikuti kegiatan pembelajaran metode
eksperimen, ada 5 anak yang berkembang sesuai harapan, 8 anak mualai
112
berkembang dan 2 anak yang masih belum berkembang. Untuk itu,
persentase kategori aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik
masih dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH) dengan
persentase 55%.
Diagram 4.17 Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksplorastif dan
menyelidik
b) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
Tabel 4.24 Perkembangan kognitif pada indikator menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
NO Nama
Menunjukkan sikap kreatif
dalam menyelesaikan masalah
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 1
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
CMenunjukkan aktivitasyang bersifat eksplorastifdan menyelidik
113
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 30
Persentase 30/60x100%=50%
Kegiatan dilihat dari mulai awal kegiatan dari anak mencuci biji
kacang hijau agar tidak jatuh-jatuh sampai memasukkan kedalam botol
aqua. Dari hasil 2 anak berkembang sesuai harapan, 2 anak belum
berkembang dan 11 anak mulai berkembang. Untuk itu maka dalam
indikator ini masuk kategori mulai berkembang namun dengan persentase
50%.
Diagram 4.18 Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah
114
c) Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
Tabel 4.25 Perkembangan kognitif pada indikator Mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya
NO Nama Mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya
1 FA 2
2 SR 3
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 1
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 33
Persentase 33/60x100%=55%
Dalam hal ini kegiatan yang terlihat anak-anak menemukan sesuatu
yang terlihat apa yang akan terjadi jika biji kacang hijau yang sudah
direndam mulai dari tekstur, warna, bentuk dan aroma. Hasilnya
menunjukkan bahwa dari 15 anak, yang berkembang sesuai harapan ada
4 anak, belum berkembang ada 1 anak dan 10 anak muli berkembang.
Untuk itu kategori untuk mengenal sebab hasil persentase 55% kategori
berkembang sesuai harapan (BSH).
115
Diagram 4.19 Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
d) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
Tabel 4.26 Perkembangan kognitif pada indikator mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
NO Nama
Mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk
dan ukuran
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 3
9 JH 2
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 2
15 FA 3
Jumlah 32
Persentase 32/60x100%=53,3%
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal sebab akibattentang lingkungannya
116
Kegiatan ini dapat dilihat saat anak memilih dan mengelompokkan
biji kacang hijau yang sudah mulai terkelupas dari kulitnya dan belum
terkelupas. Dalam 15 anak yang mulai berkembang terdapat 13 anak dan
yang berkembang sesuai harapan ada 2 anak. Untuk itu persentasenya
53,3% dengan kategori berkembang sesuai harapan (BSH).
Diagram 4.20 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
e) Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
Tabel 4.27 Perkembangan kognitif pada indikator Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
NO Nama
Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
1 FA 2
2 SR 3
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna,bentuk dan ukuran
117
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 32
Persentase 32/60x100%=53,3%
Anak-anak menghitung jumlah biji kacang hijau yang mulai
terkelupas dan yang belum terkelupas dari kulitnya setelah perendaman.
Dalam kegiatan absen pun sudah terlaksana kegiatan menghitung ini.
Untuk itu dari 15, anak yang berkembang sesuai harapan ada 2 anak,
yang mulai berkembang ada 13 anak dengan persentase 53,3% dengan
kategori berkembang sesuai harapan (BSH).
Diagram 4.21 Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
Menggunakan lambangbilangan untukmenghitung
118
f) Mengenal berbagai macam lambang bilangan huruf vokal dan
konsonan
Tabel 4.28 Perkembangan kognitif pada indikator mengenal berbagai
macam lambang bilangan huruf vokal dan konsonan
NO Nama
Mengenal berbagai macam
lambang bilangan huruf vokal
dan konsonan
1 FA 3
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 3
9 JH 2
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 2
Jumlah 33
Persentase 33/60x100%=55%
Guru mengenalkan huruf dengan sesuai tema. Dalam kegiatan
eksperimen ini guru mengenalkan kata toge. Dimana ada 2 huruf fokal
dan 2 konsonan. Dari 15 anak 3 anak berkembang sesuai harapan dan
12 anak mulai berkembang dengan persentase 55% dan kategori
berkembang sesuai harapan (BSH).
119
Diagram 4.22 Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
g) Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar
atau tulisan.
Tabel 4.29 Perkembangan kognitif pada indikator mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan.
NO Nama
Mempersentasikan berbagai
macam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan.
1 FA 3
2 SR 3
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal berbagai macamlambang bilangan hurufvokal dan konsonan
120
14 NH 3
15 FA 2
Jumlah 34
Persentase 34/60x100%=36,6%
Kegiatan yang terlihat anak-anak mengamati lalu melihat pada
gambar yang sudah di siapkan mengenai perkembangan biji kacang hijau
hingga menjadi toge mereka bisa menceritakan perubahan yang terjadi
pada kacang hijau merek dan perubahan ataupun hasil dari yang mereka
buat.Pada kegiatan ini juga ada anak-anak yang menemukan biji kacang
hijau yang tidak tumbuh. Mereka melihat dan mempersentasikan hal itu di
hadapan teman-temannya. Dari 15 anak, 4 anak berkembang sesuai
harapan dan sisanya mulai berkembang dengan persentase 36,6%
kategori berkembang sesuai harapan (BSH).
Diagram 4.23 Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan
Jika digabungkan piningkatan perkembangan kognitif anak dapat
dilihat pada tabel secara keseluruhan diperoleh hasil sebagai berikut :
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan
Mempersentasikanberbagai macam bendadalam bentuk gambaratau tulisan
121
Tabel 4.30 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan II siklus 1
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif d
ala
m
menyele
saik
an m
asala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an
benda b
erd
asark
an
warn
a, b
entu
k, d
an
ukura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k
menghitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar
ata
u tu
lisa
n
1 FA 3 2 2 2 3 3 3 18 64,2 BSH
2 SR 2 2 3 2 2 2 3 16 57,1 BSH
3 LA 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
4 NC 2 1 2 2 2 2 2 13 46,4 MB
5 FH 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
6 HI 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
7 SN 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
8 FL 3 2 2 3 3 3 2 18 64,2 BSH
9 JH 3 2 3 2 2 2 3 17 60,7 BSH
10 CN 2 1 2 2 2 2 2 12 42,8 MB
11 AA 1 2 2 2 2 2 2 13 46,4 MB
12 FI 1 2 1 1 2 2 2 12 42,8 MB
13 SI 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
14 NH 3 3 3 2 2 3 3 19 67,8 BSH
15 NL 3 3 3 3 2 2 2 18 64,2 BSH
Jumlah 33 30 33 32 32 33 34
Persentase 55 50 55 53,3 53,3 55 56,6
Kategori BSH MB BSH BSH BSH BSH BSH
Berdasarkan tabel dibawah ini pertemuan kedua siklus 1 dapat
diketahui bahwa perkembangan kognitif anak, yaitu :
a) Belum berkembang : 0
b) Mulai berkembang : 9 anak
c) Berkembang sesuai harapan : 6 anak
d) berkembang sangat baik : 0
122
Dari keterangan data di atas maka peneliti dapat melihat bahwa
perkembangan kognitif anak masih rendah masih butuh tindak lanjut oleh
peneliti, anak-anak masih dalam tahap berkembang sesuai harapan ada
9 orang dan 6 orang masih pada tahap mulai berkembang.Di setiap aspek
yang diamati, skala penilaian anak memiliki tingkatan yang beragam dan
tidak konsisten. Pada pertemuan ke II siklus I persentase tertinggi 67,8%
atas nama inisial NH dan yang paling terendah 42,8 atas inisial FI. Setelah
peneliti melakukan wawancara secara tidak terstruktur, peneliti
mendapatkan jawaban bahwa NH ini sudah bersekolah 2 tahun di PAUD
Permata Ibu sehingga terlihat begitu biasa mereka dalam melakukan
kegiatan pembelajaran berbeda dengan anak lain. Sedangkan FI setelah
peneliti mencari tau dengan wali murid anaknya memang memiliki sikap
yang berbeda dari anak lain. Ketika berbicara asal dan sering sekali
berbahasa tidak baik hal ini dikarnakan pengaruh lingkungannya dirumah.
FI sering bergaul dengan orang dewasa sehingga cara bicaranya
mengikuti seperti logat dan cara bicara orang dewasa. Anaknya juga
seringkali mengganggu teman yang lain saat melakukan/melaksanakan
kegiatan eksperimen.
Adapun untuk persentase perindikatornya sendiri pada siklus I
pertemuan II, maka pada indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksploratif dengan persentase 56%. Pada indikator menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah 50%. Pada indikator mengenal
sebab akibat tentang lingkungannya 55%. Pada indikator
mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran hasil
persentasenya 53,3%. Pada indikator menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung hasil persentasenya 53,3%. Pada indikator mengenal
berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan 55% dan pada
indikator mempersentasekan berbagai mavam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan yaitu 56,6%. Rata-rata perkembangan kognitif pada
pertemuan II siklus 1 ini yaitu 54,1%.
123
Diagram 4.24 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan II siklus 1
3) Hasil Observasi Perkembangan Kognitif Pertemuan III Siklus 1
a) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksplorastif dan menyelidik
Tabel 4.31 Perkembangan Kognitif pada indikator menunjukkan aktivitas
yang bersifat eksplorastif dan menyelidik
NO Nama
Menunjukkan aktivitas yang
bersifat eksplorastif dan
menyelidik
1 FA 3
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 3
9 JH 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidik.Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah.Megenal sebab akibattentang lingkungannya.
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuran. Menggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan.Mempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan.
124
10 CN 1
11 AA 1
12 FI 1
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 32
Persentase 32/60x100%=53,3%
Kegiatan ini dapat dilihat dari antusiasnya anak dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir. Dari 15 anak yang
tergabung dalam kelompok B1 yang mengikuti kegiatan pembelajaran
metode eksperimen, ada 5 anak yang berkembang sesuai harapan dan 3
anak masih belum berkembang dan 8 anak berkembang sesuai harapan.
Untuk itu, persentase kategori aktivitas yang bersifat eksploratif dan
menyelidik masih dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH)
dengan persentase 53,3%.
Diagram 4.25 Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksplorastif dan
menyelidik
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JHCN
AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitasyang bersifat eksplorastifdan menyelidik
125
b) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
Tabel 4.32 Perkembangan Kognitif pada indikator Menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
NO Nama Menunjukkan sikap kreatif
dalam menyelesaikan masalah
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 1
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 2
10 CN 1
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 30
Persentase 30/60x100%=50%
Kegiatan dilihat dari mulai awal kegiatan dari anak bisa memilih biji
kacang hijau yang bagus, dapat menempel nama dan juga mencuci biji
kaang hijau sampai menungkan air dalam aqua berisikan kacang hijau.
Dari hasil yobservasi dari 15 anak yang terlibat dalam kegiatan
eksperimen, 11 anak yang mulai berkembang dan 2 anak yang belum
berkembang dan 2 anak berkembang sesuai harapan. Mereka yang
belum berkembang selalu dibantu dan dibimbing guru. Untuk itu maka
126
dalam indikator ini masuk kategori mulai berkembang namun dengan
persentase 50%.
Diagram 4.26 Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
c) Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
Tabel 4.33 Perkembangan Kognitif pada indikator Mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya
NO Nama Mengenal sebab akibat tentang
lingkungannya
1 FA 2
2 SR 3
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JHCN AA
FI SI NH NL
Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah
127
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 1
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 33
Persentase 33/60x100%=55%
Dalam indikator ini, anak-anak melihat perubahan yang terjadi biji
kacang hijau yang sudah berubah menjadi toge dengan tumbuh tunas
setiap biji kacang hiau setelah disimpan selama 4 hari. Mereka mengamati
dan diperlihatkan dengan gambar sudah sampai mana biji kacang hijau
tumbuh dan mereka dapat melihat secara nyata. Hasilnya menunjukkan
bahwa dari 15 anak, 4 anak berkembang sesuai harapan, 1 anak belum
berkembang dan 10 anak mulai berkembang dengan hasil persentasi 55
kategori berkembang sesuai harapan (BSH)
Diagram 4.27 Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal sebab akibattentang lingkungannya
128
d) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
Tabel 4.34 Perkembangan Kognitif pada indikator mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
NO Nama
Mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk
dan ukuran
1 FA 2
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 3
9 JH 2
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 2
15 FA 3
Jumlah 32
Persentase 32/60x100%=53,3%
Kegaiatan ini terlihat saat anak mengingat kelompok untuk
memasukkan kembali botol aqua yang sudah disiram. Mengingat kembali
kelompoknya sesuai dengan kardus yang sudah ibu guru persiapkan
setiap kelompok. Dari 15 anak yang berkembang sesuai harapan ada 2
anak, mulai berkembang ada 13 anak dengan persentase 53,3% kategori
berkembang sesuai harapan (BSH).
129
Diagram 4.28 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
e) Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
Tabel 4.35 Perkembangan Kognitif pada indikator menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
NO Nama Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
1 FA 3
2 SR 2
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 3
9 JH 2
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna,bentuk dan ukuran
130
14 NH 2
15 FA 2
Jumlah 32
Persentase 32/60x100%=53,3%
Kegiatan ini dilaksanakan saat anak-anak menghitung jumlah toge
yang tumbuh tinggi dalam botol aqua bekas yang sudah disimpan 4 hari.
Dalam kegiatan absen pun sudah terlaksana kegiatan menghitung ini. Dari
15 anak yang berkembang sesuai dengan harapan ada 2, mulai
berkembang ada 13 anak dengan persentase 53,3% kategori
berkembang sesuai harapan (BSH).
Diagram 4.29 Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
f) Mengenal berbagai macam lambang bilangan huruf vokal dan
konsonan
Tabel 4.36 Perkembangan Kognitif pada indikator mengenal berbagai
macam lambang bilangan huruf vokal dan konsonan
NO Nama
Mengenal berbagai macam
lambang bilangan huruf vokal
dan konsonan
1 FA 3
2 SR 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menggunakan lambangbilangan untuk menghitung
131
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 3
9 JH 2
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 2
Jumlah 33
Persentase 33/60x100%=55%
Guru mengenalkan huruf dengan sesuai tema. Dalam kegiatan
eksperimen ini guru mengenalkan kata toge. Dimana ada 2 huruf fokal
dan 2 konsonan. Dari 15 anak 3 anak berkembang sesuai harapan, 12
anak mulai berkembang dengan persentase 55% dengan kategori
berkembang sesuai harapan (BSH).
Diagram 4.30 Mengenal berbagai macam lambang huruf vokla dan
konsonan
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CNAA FI SI NH FA
Mengenal berbagaimacam lambang bilanganhuruf vokal dan konsonan
132
g) Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar
atau tulisan.
Tabel 4.37 Perkembangan Kognitif pada indikator mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan.
NO Nama
Mempersentasikan berbagai
macam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan.
1 FA 3
2 SR 3
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 2
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 2
Jumlah 34
Persentase 34/60x100%=56,6%
Kegiatan yang terlihat anak-anak mengamati lalu melihat pada
gambar yang sudah di siapkan mengenai perkembangan biji kacang hijau
hingga menjadi toge. Dari 15 anak, 3 anak berkembang sesuai dengan
harapan, 12 anak mulai berkembang dengan persentase 56,6% kategori
berkembang sesuai harapan (BSH).
133
Diagram 4.31 Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan
Jadi peningkatan perkembangan kognitif anak BI melalui metode
eksperimen pada siklus I pertemuan II dapat dilihat pada tabel :
Tabel 4.38 Perkembangan Kognitif Pertemuan III siklus 1
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif d
ala
m
menyele
saik
an m
asala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an
benda b
erd
asark
an
warn
a, b
entu
k, d
an
ukura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k
menghitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar
ata
u tu
lisa
n
1 FA 3 2 2 2 3 3 3 18 64,6 BSH
2 SR 2 2 3 2 2 2 3 16 57,1 BSH
3 LA 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
4 NC 2 1 2 2 2 2 2 13 46,4 MB
5 FH 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
6 HI 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
7 SN 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
8 FL 3 2 2 3 3 3 2 18 64,6 BSH
9 JH 3 2 3 2 2 2 3 17 60,7 BSH
10 CN 1 1 2 2 2 2 2 12 42,8 MB
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mempersentasikanberbagai macam bendadalam bentuk gambar atautulisan
134
11 AA 1 2 2 2 2 2 2 13 46,4 MB
12 FI 1 2 1 2 2 2 2 12 42,8 MB
13 SI 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
14 NH 3 3 3 2 2 3 3 19 67,8 BSH
15 NL 3 3 3 3 2 2 2 18 64,2 BSH
Jumlah 32 30 33 32 32 33 34
Persentase 53,3 50 55 53,3 53,3 55 56,6
Kategori BSH MB BSH BSH BSH BSH BSH
Dari tabel perkembangan kognitif anak usia dini pertemuan ke III
pada siklus I, maka hasilnya :
a) Belum berkembang : 0
b) Mulai berkembang : 9 anak
c) Berkembang sesuai harapan : 6 anak
d) berkembang sangat baik : 0
Dari keterangan data di atas maka peneliti dapat melihat bahwa
perkembangan kognitif anak sudah mulai berkembang dengan baik.
Sudah ada anak-anak yang mulai berkembang dengan harapan 6 anak
dan juga masih ada anak yang mulai berkembang yaitu 9 anak. Di setiap
aspek yang diamati, skala penilaian anak memiliki tingkatan yang
beragam dan tidak konsisten. Persentase tertinggi dari pertemuan ke III
siklus I ini masih diraih oleh anak atas nama NH 67,8% dan persentase
terendah inisial nama SI persentase 42,8%.
Adapun untuk persentase perindikatornya sendiri pada siklus I
pertemuan III, maka pada indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksploratif dengan persentase 53,3%. Pada indikator menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah 50%. Pada indikator mengenal
sebab akibat tentang lingkungannya 55%. Pada indikator
mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran hasil
persentasenya 53,3%. Pada indikator menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung hasil persentasenya 53,3%. Pada indikator mengenal
berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan 55% dan pada
indikator mempersentasekan berbagai mavam benda dalam bentuk
135
gambar atau tulisan yaitu 56,6%. Rata-rata perkembangan kognitif pada
pertemuan II siklus 1 ini yaitu 53,7%.
Diagram 4.32 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan III Siklus I
4) Hasil Observasi Perkembangan Kognitif Pertemuan IV Siklus 1
a) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksplorastif dan menyelidik
Tabel 4.39 Perkembangan Kognitif pada indikator Menunjukkan aktivitas
yang bersifat eksplorastif dan menyelidik
NO Nama
Menunjukkan aktivitas yang
bersifat eksplorastif dan
menyelidik
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 2
7 SN 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SINH
NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidik.Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah.Megenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuranMenggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan.Mempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan
136
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 4
Jumlah 43
Persentase 43/60x100%=71,6%
Kegiatan ini dapat dilihat dari antusiasnya anak dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir. Dari 15 anak yang
tergabung dalam kelompok B1 yang mengikuti kegiatan pembelajaran
metode eksperimen, ada 4 anak yang berkembang sangat baik, 5 anak
yang berkembang sesuai harapan dan 6 anak mulai berkembang. Untuk
itu persentasenya 71,6% dengan kategori berkembang sesuai harapan.
Tabel 4.33 Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksplorastif dan
menyelidik
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksplorastif danmenyelidik
137
b) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
Tabel 4.40 Perkembangan Kognitif pada indikator menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
NO Nama
Menunjukkan sikap kreatif
dalam menyelesaikan masalah
1 FA 3
2 SR 3
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 2
7 SN 3
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 43
Persentase 43/60x100%=71,6%
Kegiatan ini terlihat saat anak dapat mengeluarkan toge dari botol
aqua, lalu mencuci dengan bersih serta berani memasukkan sayuran
kedalam kuali untuk memasak dan dari 15 anak, 4 anak berkembang
sangat baik, 5 anak berkembang sesuai harapan dan 6 anak mulai
berkembang dengan persentase pada indikator ini adalah 71,6% dengan
kategori berkembang sesuai harapan.
138
Tabel 4.34 Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
c) Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
Tabel 4.41 Perkembangan Kognitif pada indikator mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya
NO Nama Mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 2
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 3
10 CN 3
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 4
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah
139
15 FA 4
Jumlah 45
Persentase 45/60x100%=75%
Dalam indikator ini, anak-anak melihat perubahan yang terjadi biji
kacang hijau yang sudah berubah menjadi toge dan juga mencicipi hasil
toge tersebut berbeda dengan yang masih biji. Hasilnya menunjukkan
bahwa dari 15 anak, 5 anak berkembang sangat baik, 5 anak berkembang
sesuai harapan dan 5 anak mulai berkembang dengan persentase 75%
kategori berkembang sesuai harapan.
Tabel 4.35 Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
d) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
Tabel 4.42 Perkembangan Kognitif pada indikator mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
NO Nama
Mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk
dan ukuran
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 2
4 NC 2
5 FH 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal sebab akibattentang lingkungannya
140
6 HI 2
7 SN 3
8 FL 3
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 39
Persentase 39/60x100%=65%
Kegiatan ini terlihat saat anak dapat membedakan dan
mengumpulkan toge yang bagus dan toge yang busuk untuk dibuang dari
hasil panen. Selain utu membedakan setiap tempat sayuran untuk mereka
masak saat mencuci. Dari 15 anak 2 anak berkembang sangat baik, 5
anak berkembang sesuai harapan dan 8 anak mulai berkembang.
Persentase pada indikator ini adalah 65% dengan kategori berkembang
sesuai harapan.
Tabel 4.36 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CNAA FI SI NH FA
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna,bentuk dan ukuran
141
e) Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
Tabel 4.43 Perkembangan Kognitif pada indikator Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
NO Nama Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
1 FA 3
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 3
8 FL 3
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 39
Persentase 39/60x100%=65%
Pada indikator ini akan begitu terlihat saat aktivitas menghitung
jumlah toge yang tumbuh bagus, kurang bagus dan sama sekali tidak
bagus saat panen. Anak-anak diintruksikan untuk menghitung jumlah toge
mereka yang bagus dan tidak bagus sat panen. Ha ini mengajarkan
mereka konsep bilangan tanpa mereka sadari. Dari 15 anak 9 anak
berkembang sesuai harapan dan 6 anak mulai berkembang. Persentase
untuk indikator ini adalah 65% dengan kategori berkembang sesuai
harapan.
142
Tabel 4.37 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
f) Mengenal berbagai macam lambang bilangan huruf vokal dan
konsonan
Tabel 4.44 Perkembangan Kognitif pada indikator Mengenal berbagai
macam lambang bilangan huruf vokal dan konsonan
NO Nama
Mengenal berbagai macam
lambang bilangan huruf vokal
dan konsonan
1 FA 3
2 SR 2
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 2
6 HI 2
7 SN 3
8 FL 3
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menggunakan lambangbilangan untukmenghitung
143
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 37
Persentase 37/60x100%=61,6%
Guru mengenalkan huruf dengan sesuai tema. Dalam kegiatan
eksperimen ini guru mengenalkan kata toge. Dimana ada 2 huruf fokal
dan 2 konsonan. Dari 15 anak 7 anak berkembang sesuai harapan, 8
anak mulai berkembang dengan persentase 61,6% dengan kategori
berkembang sesuai harapan.
Tabel 4.38 Mengenal berbagai macam lambang bilangan huruf vokal dan
konsonan
g) Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar
atau tulisan
Tabel 4.45 Perkembangan Kognitif pada indikator mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan
NO Nama
Mempersentasikan berbagai
macam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan
1 FA 3
2 SR 2
3 LA 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal berbagai macamlambang bilangan hurufvokal dan konsonan
144
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 2
7 SN 2
8 FL 3
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 2
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 36
Persentase 36/60x100%=60%
Kegiatan yang terlihat anak-anak mengamati lalu melihat pada
gambar yang sudah di siapkan mengenai perkembangan biji kacang hijau
hingga menjadi toge. Dari 15 anak, 6 anak berkembang sesuai dengan
harapan, 9 anak mulai berkembang dengan persentase 60% kategori
berkembang sesuai harapan (BSH).
Tabel 4.39 Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mempersentasikanberbagai macam bendadalam bentuk gambar atautulisan
145
Jika digabungkan peningkatan perkembangan kognitif anak dapat
dilihat pada tabel secara keseluruhagan untuk pertemuan ke IV
peningkatan perkembangan kognitif sebagai berikut :
Tabel 4.46 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan IV siklus 1
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif
dala
m m
enyele
saik
an
masala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an b
enda
berd
asark
an w
arn
a,
bentu
k, d
an u
kura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k m
eng
hitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar a
tau
tulis
an
1 FA 4 3 4 4 3 3 3 24 85,7 BSB
2 SR 3 3 3 4 3 2 2 20 71,4 BSH
3 LA 3 2 3 2 3 3 2 18 64,2 BSH
4 NC 2 2 2 2 3 2 2 15 53,5 BSH
5 FH 3 3 3 2 2 2 3 18 64,2 BSH
6 HI 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
7 SN 3 3 4 3 3 3 2 21 75 BSH
8 FL 4 4 4 3 3 3 3 24 85,7 BSB
9 JH 4 4 3 3 3 3 3 23 82,1 BSH
10 CN 2 3 3 2 2 2 2 16 57,1 BSH
11 AA 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
12 FI 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
13 SI 2 2 2 2 2 2 2 14 50 MB
14 NH 3 4 4 3 3 3 3 23 82,1 BSB
15 NL 4 4 4 3 3 3 3 24 85,7 BSB
Jumlah 43 43 45 39 39 37 36
Persentase 71,6 71,6 75 65 65 61,6 60
Kategori BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH
146
Dari tabel perkembangan kognitif anak usia dini dibawah ini
pertemuan keempat pada siklus I, maka hasilnya :
a) Belum berkembang : 0
b) Mulai berkembang : 4 anak
c) Berkembang sesuai harapan : 6 anak
d) berkembang sangat baik : 5 anak
Dari keterangan data di atas maka peneliti dapat melihat bahwa
perkembangan kognitif anak sudah meningkat hanya saja ,masih belum
sesuai dengan standar peneliti. Dari 15 anak ada 4 anak yang masih
mulai berkembang, 6 anak berkembang sesuai harapan dan 5 anak
berkembang sangat baik. Meningkat begitu banyak dari pertemuan
sebelumnya. Pertemuan ke empat ini persentase tertinggi 85,7% atas ini
sial anama NL, FA, FL dan nilai terkecil 50% dengan inisial nama FI, SI,
AA, dan HI.
Dalam kegiatan pertemuan IV ada kejadian yang diluar
rencanakan. Salah satu anak yang bernama AA nangis dikarnakan
berantem dengan FI sempet FI meminta maaf kepada AA karna rebutan
toge. Namun AA masih saja ngambek. Setelah mencari tau kepada
gurunya kelasnya, memang AA sering seperti itu, ngambek dan ketika
belum menemukan temen yang akrab dan dekat maka dia dibiarkan saja
oleh ibu guru. Untuk itu peneliti sudah bujuk namun tidak bisa juga, maka
peneliti tetap melanjutkan pembelajaran dengan meninggalkan AA di
saung.
Adapun untuk persentase perindikatornya sendiri pada siklus I
pertemuan IV, maka pada indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksploratif dengan persentase 71,6%. Pada indikator menunjukkan sikap
kratif dalam menyelesaikan masalah 71,6%. Pada indikator mengenal
sebab akibat tentang lingkungannya 75%. Pada indikator
mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran hasil
persentasenya 65%. Pada indikator menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung hasil persentasenya 65%. Pada indikator mengenal
147
berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan 61,6% dan pada
indikator mempersentasekan berbagai mavam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan yaitu 60%. Rata-rata perkembangan kognitif pada
pertemuan IV siklus 1 ini yaitu 67,1%.
Diagram 4.40 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan IV
Siklus 1
5) Hasil Peningkatan Perkembangan Anak Pertemuan I, II, III dan IV
Pada halaman ini akan di bahas mengenai peningkatan
perkembangan kognitif secara keseluruhan dari pertemuan I pertemuan II,
pertemuan III dan dilanjutkan pada pertemuan IV.
Pada siklus I ini anak-anak membuat sayuran toge. Dimana setiap
pertemuannya itu adalah melanjutkan eksperimen. Eksperimen dimulai
dari pemilihan biji kacang hijau untuk membuat sayur toge dilanjutkan
dengan penyiraman setiap harinya. Namun pertemuan ke III harusnya
dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2019, namun situasi kondisi pada saat
itu anak-anak diliburkan dkarnakan kabut asap sehingga dilakukan pada
hari selasa. Namun nyatanya pada hari selasa anak-anak pada sakit
berangkat sekolah sehingga kondisinya pada saat itu pembelajaran
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidik.Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah.Megenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuranMenggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan.Mempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan
148
kurang efektif. Untuk melihat perkembangan kognitif pada siklus I ini,
maka dapat dilihat tabel dibwah ini :
Tabel 4.47 Peningkatan Perkembangan Kognitif siklus I
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif
dala
m m
enyele
saik
an
masala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an b
enda
berd
asark
an w
arn
a,
bentu
k, d
an u
kura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k m
eng
hitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar a
tau
tulis
an
1 FA 4 2,25 2,25 2,5 2,75 2,75 2,75 19,25 68,75 BSH
2 SR 2,25 2,25 2,27 2,5 2,25 2 2,5 16,02 57,21 BSH
3 LA 2,25 2 2 1,75 2,25 2 1,75 14 50 MB
4 NC 1,75 1,25 1,75 1,75 2,25 1,75 1,75 12,25 43,75 MB
5 FH 2,25 2 2 1,75 2 2 2,25 14,25 43,75 MB
6 HI 1,75 1,75 1,75 1,75 2 1,75 1,75 12,5 44,64 MB
7 SN 2,25 2,25 2,5 2,25 2,25 2,25 2 15,75 56,25 BSH
8 FL 4 2,5 2,5 2,75 2,75 2,75 2,25 19,5 69,64 BSH
9 JH 4 2,5 2,75 2,25 2,25 2,25 2,75 18,75 66,96 BSH
10 CN 1,75 1,5 2 1,75 1,75 1,75 1,75 12,25 43,75 MB
11 AA 1,5 1,75 1,75 1,75 1,75 1,75 2 12,25 43,75 MB
12 FI 1,25 1,75 1,25 1,75 2 2 1,75 11,75 41,96 MB
13 SI 2 1,75 1,75 1,75 2 2 2 13,25 47,32 MB
14 NH 2,75 3 3 2,25 2,25 2,75 2,75 18,75 66,96 BSH
15 NL 3 3 3 2,75 2,25 2,25 2,25 18,5 66,07 BSH
Jumlah 36,75 31,5 32,52 31,25 32,75 32 32,25
Persentase 61,25 52,5 54,2 52 54,6 53,3 53,75
Kategori BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH
149
Dari tabel perkembangan kognitif anak usia dini dibawah ini pada
siklus I, maka hasilnya :
a) Belum berkembang : 0
b) Mulai berkembang : 9 anak
c) Berkembang sesuai harapan : 6 anak
d) berkembang sangat baik : 0
Dari data diatas, terlihat bahwa ada 6 anak yang masuk dalam
kategori berkembang sesuai harapan yaitu FA, SR, SN, FL, JH, NH, NL.
Pada indikator Menunjukkan aktivias yang bersifat eksploratif dan
menyelidik hasil persentasenya 61,25% dengan rata-rata tertingginya 4
terdapat 3 anak FA, FL, dan JH. Pada indikator menunjukkan sikap kratif
dalam menyelesaikan masalah 52,5% rata-rata tertinggi NH dan NL. Pada
indikator mengenal sebab akibat tentang lingkungannya 54,2% rata-rata
tertinggi NH dan NL. Pada indikator mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk dan ukuran hasil persentasenya 52% rata-rata
tertinggi NL dan FL. Pada indikator menggunakan lambang bilangan untuk
menghitung hasil persentasenya 64,6% ilai rata-rata tertinggi FA dan FL.
Pada indikator mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan
konsonan 53,3% rata-rata tertinggi FA, FL dan NH. Dan pada indikator
mempersentasekan berbagai mavam benda dalam bentuk gambar atau
tulisan yaitu 53,75% dengan rata-rata tertinggi FA, JH dan NH. Dengan
melihat hasil persentase dari semua indikator maka persentase untuk
perkembangan kognitif pada siklus I ini adalah 54,51%.
Melihat persentase siklus I maka, dengan persentase tersebut
belum sesuai dengan target yang sudah di buat oleh peneliti yaitu 75%
dari jumlah anak. Maka yang harus berada pada kategori berkembang
sesuai harapan (BSH) adalah 12 anak. Pada siklus I baru ada 6 anak
yang berada pada kategori BSH (berkembang sesuai harapan) untuk itu
peneliti akan melanjutkan pada siklus II agar sesuai dengan standar yang
peneliti tetapkan.
150
Diagram 4.41 Peningkatan perkembangan kognitif anak siklus I PAUD
Permata Ibu Jambi Luar Kota kelas B1
Tabel 4.48 Peningkatan perkembangan kognitif anak melalui metode
eksperimen pada sentra bahan alam prasiklus dan siklus I
No Indikator Prasiklus Siklus I
1 Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik
38,3 61,25
2 Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah.
36,6 52,5
3 Megenal sebab akibat tentang lingkungannya
26,6 54,2
4 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran
36,6 52
5 Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung 36,6 54,6
6 Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan
36,6 53,3
7 Mempresentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan
31,6 53,75
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidikMenunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalahMegenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuranMenggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonanMempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan
151
Tabel diatas menerangkan bahwa walaupun belum nampak secara
signifikan perkembangan kognitif anak indikator 1 dari 38,3% menjadi
61,25% naik 22,95%. Indikator 2 dari 36,6% menjadi 52,5% naik 15,6%.
Indikator 3 dari 26,6% menjadi 54,2% naik 27,6%. Pada indikator 4 dari
36,6% menjadi 52% naik 15,4%. Indikator 5 dari 36,5% menjadi 54,6%
naik18,1%. Indikator 6 dari 36,6% menjadi 53,3% naik 16,7% dan
indikator 7 dari 31,6% menjadi 53,75% naik 22.15%. Maka PAUd
Permata Ibu Jambi Luar Kota Kelas B!1 perkembangan kognitifnya dari
prasiklus 34,7% menjadi 54,51% setelah dilakukan siklus I. Maka
kenaikan perkembangan kognitif anak dari prasiklus ke siklus I yaitu naik
19,8%.
Diagram 4.42 Peningkatan perkembangan kognitif anak melalui metode
eksperimen pada sentra bahan alam prasiklus dan siklus I
Diagram diatas menunjukkan bahwa perkembangan kogitif anak
masih belum sesuai dengan stadar peneliti dan kesepakan guru untuk itu
perlunya peneliti melanjutkan pada siklus yang selajutnya agar
perkembangan kognitif menggunakan metode eksperimen dapat
berkembang sesuai dengan standar yag sudah disepakati peneliti dan
0
10
20
30
40
50
60
70
Prasiklus Siklus I
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidikMenunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalahMegenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuranMenggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonanMempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan
152
guru . Untuk lebih jelas melihat peningkatan perkembangan kognitif anak
perorangan dari prasiklus sampai siklus I perhatikan tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Peningkatan perkembangan kognitif anak secara perorangan
No Nama Prasiklus Siklus I
1 FA 42,8 68,75
2 SR 42,8 57,21
3 LA 28,5 50
4 NC 28,5 43,75
5 FH 28,5 43,75
6 HI 28,5 44,64
7 SN 42,8 56,25
8 FL 42,8 69,64
9 JH 42,8 66,96
10 CN 25 43,75
11 AA 25 43,75
12 FI 25 41,96
13 SI 28,5 47,32
14 NH 42,8 66,96
15 NL 46,4 66,07
Diagram 4.43 Peningkatan perkembangan kognitif anak secara
perorangan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Prasiklus
Siklus I
153
6) Hasil Observasi Aktivitas Guru
Dari pengamatan yang dilakukan pada pertemuan 1, selama
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan pendahuluan guru sudah mampu
dalam melakukan apersepsi/motivasi terhadap siswa, kemudian dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran guru belum menguasai sehingga
belum berurutan dan siswa terlihat belum mampu memahami apa yang
disampaikan oleh guru, selain itu guru sudah mengkaitkan pembelajaran
sebelumnya dan anak terlihat mengingat apa saja pelajaran sebelumnya.
Kegiatan inti guru telah melakukan stimulus sebagai pembuka
materi, namun guru belum maksimal mengemukakan permasalahan yang
harus diselesaikan oleh anak sehingga anak kegiatan pembelajaran
dengan metode eksperimen belum terlaksana dengan baik. Guru telah
membimbing anak melakukan kegiatan penyelidikan/pengamatan dan
diskusi untuk memperoleh informasi yang diperlukan, namun guru belum
mampu mengkoodinator anak karna masih banyak anak yang bermain-
main ketika kegiatan pembelajaran.
Pada pertemuan kedua guru telah meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada pertemuan sebelumnya, guru telah
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan beruntun dan mengkaitkan
pembelajaran dengan pembelajaran sebelumnya.Pada kegiatan inti guru
telah melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran dengan baik.
Kendala yang peneliti temukan adalah masih ada beberapa anak yang
bermain-main ketika melakukan kegiatan penemuan. Pada kegiatan
penutup guru telah membimbing anak untuk menyimpulkan
pembelajaran, dan guru telah melakukan kegiatan tanya jawab dengan
baik. Hanya saja guru masih sedikit kekurangan waktu, karena ketika bel
pembelajaran anak masih melakukan kegiatan membuat hipotesis
sehingga tidak semua anak mendapat kesempatan untuk ditanyakan apa
yang akan terjadi (membuat hipotesis) pembelajaran.
154
Pada pertemuan ketiga, guru lebih teliti dalam membagi waktu
agar tidak tergesa-gesa seperti pada pertemuan kedua. Namun pada
kegiatan ketiga ini masih juga kesulitan dalam mengkoordinir anak agar
lebih kondusif untuk pelaksanaan pembelajaran. Masih ada anak-anak
yang tidak memperhatikan dan sibuk dengan dirinya.
Namun ada anak-anak yang begitu antusias dalam pelaksanaan
pembelajaran. Settingan kelas yang kurang efektif menyebabkan anak-
anak masih banyak berkeliaran.
Pada pertemuan ke empat, lebih bebas dibandingkan pada
kegiatan ketiga. Anak-anak memasak dihalaman sekolah dan lebih
antusias dalam melakukan kegiatan ini. Anak-anak membuka hasil toge
mereka sendiri. Pada saat ini guru agak kualahan dalam menjawab
pertanyaan dikarnakan anak begitu banyak yang bertanya kenapa
togenya jadi tumbuh bagus, ada yang tidak bagus malah ada yang tidak
sama sekali tumbuh. Guru masih kuarang menguasi materi sehingga
kesulitan untuk menjawab. Untuk itu perlu adanya perbaikan
pembelajaran agar guru lebih menguasi lagi dalam proses pembelajaran.
4. Refleksi Penelitian Siklus 1
Peneliti disini akan menelaah kekurangan-kekurangan atau
masalah yang terjadi selama proses penerapan metode eksperimen yang
telah ditetapkan. Pada pertemuan pertama peneliti dan guru kelas belum
dapat menerapkan metode eksperimen secara optimal, karena beberapa
langkah pembelajaran yang belum tercapai, peneliti juga kekurangan
waktu didalam menerapkan metode ini, karena anak butuh banyak waktu
didalam menyelesaikan kegiatan eksperimen, peneliti juga memiliki
kendala dalam mengakomodir anak dalam mengikuti proses
pembelajaran, karena anak yang masih bingung didalam mengikuti proses
pembelajaran menggunakan metode eksperimen. Pada pertemuan
pertama, siswa mungkin masih beradaptasi dengan suasana belajar baru
yang belum pernah mereka geluti, kemungkinan hal itulah yang membuat
anak sedikit susah untuk diatur. Peneliti juga merasa bahwa kualitas
155
pembelajaran belum maksimal, hal ini tampak dari anak yang masih
bermain-main ketika belajar. metode yang diterapkan ke anak terlihat
efektif, walau kendala yang disebutkan sebelumnya muncul setiap
pembelajaran berlangsung.
Pada pertemuan ke-2 siswa sudah mulai mengalami peningkatan
keaktifan belajar, hanya saja masih ada 6 anak yang berada pada
kategori berkembang sesuai harapan. Namun beberapa indikator belum
mencapai kategori ketuntasan, hal ini menjadi bahan refleksi untuk peneliti
dalam memunculkan indikator pada setiap anak. Adapun kendala pada
pertemuan ke-2 ini adalah masih kurangnya waktu untuk melaksanakan
kegiatan eksperimen, hal ini membuat tidak semua siswa dapat membuat
hipotesis dalam pembelajaran.
Pada Pertemuan ke-3 Karna anak berada pada kelompok-
kelompok yang menurut peneliti harusnya dibuat kelompok kecil agar
anak-anak tidak bergurau sendiri. Untuk itu kendala pada pertemuan ke-3
anak-anak masih ada yang main sendiri.
Sedangkan pada pertemuan ke-4 anak lebih mudah di atur namun
masih juga saat memasukkan sayuran dalam kuali anak-anak masih
berebutan. Padahal pada saat anak-anak sebelum melakukan
pembelajaran sudah membuat aturan yang disepakati bersama. Untuk itu
guru harus lebih aktif dalam mengatur anak-anak karna berdekatan
dengan kompor dan air panas sehingga perlu pengawasan yang ekstra.
Secara keseluruhan kendala yang peneliti alami selama
melaksanakan siklus 1 ini adalah sebagai berikut:
a) Masih terdapat anak-anak yang bermain-main ketika melakukan
kegiatan pembelajaran hal ini dikarenakan anak asyik dengan teman
kelompoknya, sehingga pembelajaran belum optimal.
b) Kurang efektifnya pembelajaran dikarnakan settingan kelas yang
kurang efektif untuk proses pelaksanaan metode eksperimen.
c) Guru harus lebih pintar dalam membagi waktu proses eksperimen
anak-anak agar semua anak dapat terkendali.
156
Maka dengan kendala-kendala yang ditemukan, akan dipikirkan
bagaimana membuat tindak lanjut pada siklus ke-2, yaitu sesuai dengan
kerangka berpikir di BAB III. Disini tindakan selanjutnya peneliti akan
membagi anak menjadi kelompok yang lebih kecil, hal ini peneliti lakukan
agar setiap anak dapat melakukan kegiatan penemuan denngan
sungguh-sungguh yang akan meningkatan perkembangan kognitif anak
di dalam belajar. Pada siklus ke-2 ini peneliti juga akan menyesuaikan
waktu dengan kegiatan diskusi yang peneliti rancang. Pada siklus kedua
peneliti akan meminimalisir kesalahan dalam menerapkan langkah-
langkah metode eksperimen. Dengan harapan pada siklus ke-2 kriteria
keberhasilan kelas telah mencapai angka 75%.
3. Hasil Penelitian Siklus II
Tindakan pada siklus II masih sama dengan tindakan pada siklus
1 yaitu eksperimen toge. Namun pada siklus II eksperimen lebih
difokuskan untuk meihat perkembangan bici kacang hijau yang terpapar
sinar matahari dan tidak terpapar sinar matahari. Tindakan pertemuan
pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2019, tindakan
pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2019. Tindakan
pertemuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus dan tindakan
perteman ke empat pada tanggal 22 Agustus 2019. Pembelajaran
dilakukan selama 2 jam pelajaran. Siklus ini menggunakan empat tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Hasil refleksi ini
dijadikan dasar untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus
berikutnya.
a. Perencanaan Siklus II
Perencanaan yang disiapkan oleh peneliti pada siklus II ini lebih
kepada perbaikan pada siklus I. Evaluasi yang didilakukan pada siklus I
akan menjadi sebuah patokan dalam melakukan tindakan disklus II agar
perkembangan kognitif anak usia dini berkembang secara maksimal.
Dalam hal ini, tema yang dipilih oleh peneliti masih berkaitan
dengan toge, hanya saja pada siklus II ini lebih kepada perbandingan.
157
Anak-anak akan lebih banyak mengeksplorasi apa yang terjadi dalam toge
yang mereka buat. Mereka akan lebih banyak untuk mengamati setiap
pertumbuhan toge. Setting kelas yang di persiapkan juga akan berbeda
dengan siklus I. Pengetahauan yang akan diberikan bukan hanya sekedar
tentang toge, namun juga tentang fungsi dari cahaya matahari dalam
pertumbuhan toge.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pada pelaksanaan tindakan siklus II, Penyampaian materi dan
penjelasannya masih sama tentang tanaman toge. Pembeda siklus I dan
Siklus II adalah eksperimen yang dilakukan. Jika pada awal atau siklus I
eksperimen membuat toge, pada tahap siklus II anak-anak lebih akan
membedakan pertumbuhan kecambah pada media yang terkena sinar
matahari dan ditempatkan ditempat yang gelap/tidak terkena paparan
sinar matahari. Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai
berikut:
1) Langkah-langkah pembelajaran pertemuan 1
Kegiatan Awal :
Kegiatan pembelajaran pada tahap pembuka diawali dengan
mengucapkan salam, menanyakan kabar anak, berdoa, dan mengecek
kehadiran anak dengan cara berhitung dan menyebut nama kemudian
melakukan pembiasaan menyanyikan lagu selamat pagi. Dilanjutkan
dengan penjelasan mengenai tema kegiatan yang akan dilakukan.
Dilanjutkan dengan membuat aturan main pada kegiatan yang akan
dilakukan dengan kesepakatan yang dibuat bersama-sama.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti pada tahap ini merupakan langkah-langkah dalam
metode eksperimen yang terdiri dari tahap percobaan awal, pengamatan,
hipotesis, verifikasi, aplikasi konsep, dan evaluasi. Pada tahap percobaan
awal guru memberikan contoh kegiatan yang akan dilakukan dalam
eksperimen. Setelah guru mencontohkan, dilanjutkan dengan anak-anak
mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh ibu guru. Setelah mereka
158
melakukan apa yang dilakukan ibu guru, anak-anak disuruh mengamti.
Hal ini dimulai mengamati biji yang bagus dan tidak bagus masih sama
dengan kegiatan pada siklus I pemilihan biji kacang hijau.
Setiap anak akan disiapkan 2 gelas aqua yang nantinya 1 gelas
untuk biji kacang hijau yang terpapar sinar matahari dan yang kedua tidak
terpapar sinar matahari. Pembeda gelas tersebut dengan memberikan
kode a dan b. Huruf a spidol merah yang terpapar sinar matahari dan
tulisan huruf b yang tidak terpapar sinar matahari. Selain itu mereka juga
sudah menempel nama mereka sendiri pada setiap gelas aqua agar tidak
tertukar. Lalu mereka membuat hipotesis sementara apa yang akan terjadi
nantinya. Lebih tumbuh yang terpapar sinar matahari atau yang tidak
terpapar sinar matahari. Untuk membuktikan apa yang sudah dibuat
hipotesis mereka, mereka melakukan eksperimen dengan memasukkan
kapas pada kedua gelas, lalu biji yang sudah mereka pilih dimasukkan
kedalam gelas. Setiap gelas berisikan 10 btir biji kacang hijau. Setelah ini
guru sedikit memberikan stimulasi kepada anak fungsi air untuk tubuh.
Lalu guru mengkaitkan dengan pembelajaran bahwa tumuhan juga butuh
air untuk tumbuh dan berkembang. lalu setelah anak-anak memasukkan
biji kacang hijau dan sudah mengerti fungsi air lalu diberikan air pada
gelas dengan memercikan agar biji kacang hijau dapat tumbuh. Lalu guru
juga menyiapkan tempat yang berbeda untuk anak a dan b. Anak-anak
meletakkan sesuai dengan intruksi guru. Setela itu guru menyuruh anak-
anak untuk maju satu persatu menceritakan langkah-langkah membuat
eksperimen toge. Setelah selesai untuk maju satu persatu menceritakan
tahap pertahap eksperimen pada saat itu, anak-anak membereskan
tempat bermain dan dilanjajutkan untuk cuci tangan dan kemudian mereka
siap-siap untuk makan bekal mereka. Sebelum makan bekal anak-anak
berdoa dan kemudia makan bersama dan dilanjutkan dengan bersih-
bersih tempat makan dan berdoa setelah makan.
159
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan penutup, siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung. Sebelum pembelajaran selesai,
guru memberikan pesan-pesan menarik, untuk menumbuhkan keceriaan
anak dan guru bernyanyi bersama-sama lagu pulang sekolah dan
kemudian ditutup dengan doa bersama dan salam.
Gambar 4.8 Kegiatan Pertemuan ke-1 siklus II
Pembukaan dalam lingkaran penjelasan mengenai tema pembelajaran dan mengenalkan alat dan bahan untuk membuat eksperimen
huruf a dan b huruf ini yang menjadikan perbedaan a berwarna merah untuk tanaman yang terpapar sinar matahari dan b tidak terpapar sinar matahari
kacang hijau ini sengaja dicampur dengan biji yang tidak bagus. Anak-anak di intruksikan untuk teliti dalam memilih biji yang bagus
kapas sebagai media untuk tumbuhnya
toge
160
air dipersiapkan untuk menyiram biji
kacang hijau Penempelan nama dan huruf ditempel
pada gelas plastik
Penempelan nama dan huruf ditempel
pada gelas plastik
pemilihan biji kacang hijau untuk di jadikan toge
Memasukkan kapas pada gelas untuk media toge tumbuh
Memasukkan biji kacang hijau
kedalam gelas aqua
161
2) Langkah-langkah pembelajaran pertemuan II
Kegiatan Awal :
Kegiatan pembelajaran pada tahap pembuka diawali dengan
mengucapkan salam, menanyakan kabar anak, berdoa, dan mengecek
kehadiran anak dengan cara berhitung dan menyebut nama kemudian
melakukan pembiasaan menyanyikan lagu selamat pagi. Dilanjutkan
dengan penjelasan mengenai tema kegiatan yang akan dilakukan.
mengenalkan tulisan “matahari”. Dilanjutkan dengan membuat aturan
main pada kegiatan yang akan dilakukan dengan kesepakatan yang
dibuat bersama-sama.
Kegiatan Inti :
Pada pertemuan kedua kegiatan intinya masih sama proses
tahapan eksperimen. Dimulai dari tahap percobaan awal, pengamatan,
hipotesis, verifikasi, aplikasi konsep, dan evaluasi. Kegitan ini dimulai
Proses penyiraman biji kacang hijau
Proses penyiraman biji kacang hijau
Biji kacang hijau yang terpapar sinar
matahari dikeranjang pink
Biji kacang hijau yang tidak terpapar
sinar matahari dikeranjang kuning
162
dengan guru mempraktekan cara menyiram biji kacang hijau ada kedua
gelas aqua. Lalu anak-anak melakukan hal yang sama seperti yang
dilakukan oleh ibu guru. Kegiatan yang selanjutnya anak-anak mengamti
perubahan yang terjadi pada keduanya. Lalu anak-anak membuat
hipotesis kembali apa yang akan terjadi pada hari esok . Mereka juga
menghitung jumlah biji kacang hijau yang mulai berubah dari yang
sebelumnya. Mereka dengan jeli menghitung dan membedakan dari
keduanya mana yang lebih cepat tumbuh a atau yang b. Lalu dijelaskan
kembali konsep fungsi matahari untuk tubuh, hewan dan tumbuhan
kepada mereka. Setelah kegiatan tersebut dilakukan guru kembali
mengetas dengan memberikan pertanyaan kepada anak, siapa tau
proses tumbuh kecambah dari hari 1, 2, 3 dan ke 4 selesai dengan
penjelasan saat pembukaan pembelajaran.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan penutup, siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung. Sebelum pembelajaran selesai,
guru memberikan pesan-pesan menarik, untuk menumbuhkan keceriaan
anak dan guru bernyanyi bersama-sama lagu pulang sekolah dan
kemudian ditutup dengan doa bersama dan salam.
Gambar 4.9 Pertemuan ke II siklus II
163
3) Langkah-langkah pembelajaran pertemuan II
Kegiatan Awal :
Kegiatan pembelajaran pada tahap pembuka diawali dengan
mengucapkan salam, menanyakan kabar anak, berdoa, dan mengecek
kehadiran anak dengan cara berhitung dan menyebut nama kemudian
melakukan pembiasaan menyanyikan lagu selamat pagi. Dilanjutkan
dengan penjelasan mengenai tema kegiatan yang akan dilakukan.
mengenalkan tulisan “air”. Dilanjutkan dengan membuat aturan main pada
kegiatan yang akan dilakukan dengan kesepakatan yang dibuat bersama-
sama.
Proses Penyiraman biji kacang hijau dan mengamati pertumbuhan 2 gelas aqua berisi biji kacang hijau yang sudah mulai tumbuh tunas
164
Kegiatan Inti :
Pada pertemuan ketiga kegiatan intinya masih sama proses
tahapan eksperimen. Dimulai dari tahap percobaan awal, pengamatan,
hipotesis, verifikasi, aplikasi konsep, dan evaluasi. Kegitan ini dimulai
dengan guru mempraktekan cara menyiram biji kacang hijau ada kedua
gelas aqua. Lalu anak-anak melakukan hal yang sama seperti yang
dilakukan oleh ibu guru. Kegiatan yang selanjutnya anak-anak mengamti
perubahan yang terjadi pada keduanya. Lalu anak-anak membuat
hipotesis kembali apa yang akan terjadi pada hari esok . Mereka juga
menghitung jumlah biji kacang hijau yang mulai berubah dari yang
sebelumnya. Mereka dengan jeli menghitung dan membedakan dari
keduanya mana yang lebih cepat tumbuh a atau yang b. dilanjtkan
dengan mengukur panjang hari ke 3. Lalu dijelaskan kembali konsep
fungsi matahari untuk tubuh, hewan dan tumbuhan kepada mereka.
Setelah kegiatan tersebut dilakukan guru kembali mengetas dengan
memberikan pertanyaan kepada anak, siapa tau proses tumbuh
kecambah dari hari 1, 2, 3 dan ke 4 selesai dengan penjelasan saat
pembukaan pembelajaran. Dari hal tersebut peneliti dapat melihat
bagaimana reaksi mereka dalam menjelaskan dan juga keberaniannya.
Ada anak yang sangat antusias ada juga anak yang masih malu-malu dan
lain sebagainya. Hal ini merupakan salah satu yag dapat dilakukan guru
untuk mengembangkan indikator perkembangan kognitif poin 7.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan penutup, siswa bersama guru melakukan refleksi
atas pembelajaran yang telah berlangsung. Sebelum pembelajaran
selesai, guru memberikan pesan-pesan menarik, untuk menumbuhkan
keceriaan anak dan guru bernyanyi bersama-sama lagu pulang sekolah
dan kemudian ditutup dengan doa bersama dan salam. Setelah itu
mereka mengambi tas masing-masing dan dilanjutkan dengan menyalami
ibu guru satu persatu.
165
Gambar 4.10 Pertemuan ke III pada siklus II
Anak laki-laki yang sedang menyiram biji kacang hijau yang melai tmbuh
sambil mengamati perubahan yang terjadi dan menghitung jumlah biji
kacang hijau yang sudah mulai tumbuh
Anak perempan yang sedang menyiram biji kacang hijau yang melai tmbuh
sambil mengamati perubahan yang terjadi dan menghitung jumlah biji kacang
hijau yang sudah mulai tumbuh
166
Anak perempuan yang sedang menyiram biji kacang hijau yang melai tmbuh
sambil mengamati perubahan yang terjadi dan menghitung jumlah biji kacang
hijau yang sudah mulai tumbuh
Biji kacang hijau yang sudah di siram dan sudah diamati dan dihitung
jumlah biji kacang hijau yang mulai tumbuh dikembalikan sesuai
dengan posisi semula. A keranjang berwarna pink, dan kuning untuk
huruf B untuk warna kuning.
167
4) Langkah-langkah pembelajaran ke IV Siklus II
Kegiatan Awal :
Kegiatan pembelajaran pada tahap pembuka diawali dengan
mengucapkan salam, menanyakan kabar anak, berdoa, dan mengecek
kehadiran anak dengan cara berhitung dan menyebut nama kemudian
melakukan pembiasaan menyanyikan lagu selamat pagi. Dilanjutkan
dengan penjelasan mengenai tema kegiatan yang akan dilakukan.
mengenalkan tulisan “toge, air, matahari”. Selain itu pada pertemuan
keempat peneliti juga menunjukkan kepada anak-anak vidio tentang
tumbuhnya kecambah dari hari kehari. Dilanjutkan dengan membuat
aturan main pada kegiatan yang akan dilakukan dengan kesepakatan
yang dibuat bersama-sama.
Kegiatan Inti :
Pada pertemuan keempat kegiatan intinya masih sama proses
tahapan eksperimen. Dimulai dari tahap percobaan awal, pengamatan,
hipotesis, verifikasi, aplikasi konsep, dan evaluasi. Pada tahapan keempat
ini melihat toge sudah tumbuh sudah tumbuh dengan tinggi 20 cm lebih,
maka sudah waktunya anak-anak mengukur tinggi dan hari keempat
adalah hari selesainya eksperimen. Pada pertemuan keempat anak-anak
benar-benar mengetahui perbedaan toge yang terpaar sinar matahari dan
tidak terpapar sinar matahari. Mereka memverifikasi hasil toge yang merek
buat. Mereka akan melihat beda daun yang terpapar sinar matahari dan
tidak terpapar sinar matahari, dari tinggi, warna batang dan mereka juga
akan menemukan biji toge yang bagus untuk bikin toge dan tidak bagus.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan penutup, siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung. Sebelum pembelajaran selesai,
guru memberikan pesan-pesan menarik, untuk menumbuhkan keceriaan
anak dan guru bernyanyi bersama-sama lagu pulang sekolah dan
kemudian ditutup dengan doa bersama dan salam.
168
Gambar 4.11 Pertemuan ke- IV pada siklus II
Pembukaan Pembelajaran Penjelasan
tentang tema
Menanton vidio bersama melihat proses
pertumbuhan toge dari hari perhari
Penjelasan mengenai kegiatan apa saja yang akan dilakukan didalam
kelas sentra bahan alam
Settingan kelas sentra bahan alam yang sudah di susun sedemikian rupa agar pelaksanaan pembelajaran eksperimen dapat terlaksana dengan baik. Perbaikan settingan kelas siklus I
Pertumbuhan toge setelah 5 hari dari pembuatan, kegiatan didalam kelas anak-anak akan mengamati hasil tanamannya, membuktikan hipotesis mereka, kembali mengevaluasi biji kacang hijau yang mereka pilih dan juga nanti akan membedakan dari keduanya dan mengukur tinggi.
Alat dan bahan yang sudah tersedia diatas meja sebagai alat dan bahan untuk melakukan eksperimen terakhir dari membuat tanaman toge. Dimulai dari melihat kembali benih bagus dan tidak bagus, membedakan dan
mengukur panjang toge.
169
Anak-anak mulai masuk kedalam ruangan dan sudah siap untuk melaksanakan kegiatan eksperimen
Mereka mulai mendengarkan intruksi dari ibu guru mana yang huruf a mana yang b yang sudah tertulis pada gelas aqua yang mereka tempel
Pengamatan dimulai dari daun, batang dan akar, mereka membedakan toge a yang terpapar sinar matahari dan toge b yang tidak terpapar sinar matahari
Proses pengamatan kenapa tidak semua kacang hijau tumbuh dengan sempurna. Ada yang pertumbuhannya lambat dan ada yang tidak tumbuh
kembali mengamati biji kacang hijau yang bagus untuk dijadikan toge dan
yang tidak bagus
kembali mengamati biji kacang hijau yang bagus untuk dijadikan toge dan
yang tidak bagus
170
Proses pengintruksian anak-anak untuk mencabut tanaman toge yang
paling tinggi untuk di ukur 1 dari gelas a dan 1 dari gelas b
Mereka mulai mencabut tanaman toge dari gelas a dan gelas b untuk di
ukur
Toge yang sudah mereka pilih paling tinggi dan mereka siap ukur toge tersebut dengan menggunakan alat pengukur sederhana yaitu mistar
Proses anak-anak mengukur tanaman toge yang sudah mereka cabut dari
kedua gelas menggunakan mistar
Setelah kegiatan pengukuran, maka telah usailah pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen, lalu anak-anak boleh membawa tanaman kacang
hijau mereka untuk dibwa pulang dan di amati kembai sampai terlihat daun kacang
hijau secara lebih lama.
171
c. Observasi Tindakan Siklus II
Kegiatan pengamatan siklus II sama dengan pengamatan siklus
sebelumnya yaitu dengan mengamati 7 indikator perkembangan kognitif
anak. Berikut hasil pengamatan pada siklus ke-2 :
1. Hasil observasi perkembangan kognitif pertemuan I siklus II
a) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik
Tabel 4.50 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menunjukkan aktivitas
yang bersifat eksploratif dan menyelidik
NO Nama
Menunjukkan aktivitas yang
bersifat eksploratif dan
menyelidik
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 4
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 2
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 50
Persentase 50/60x100%=83,3%
Indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan
menyelidik mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. anak
terlihat ikut terlibat ketika dalam kegiatan membuat toge untuk siklus ke II
172
Dari 15 anak, yang mulai berkembang 3 anak, berkembang sesuai
harapan 4 anak dan sisanya 8 anak berkembang sangat baik. Mereka
tidak lagi kaku seperti pada siklus I yang masih bingung. Untuk itu
persentase untuk indikator ini 83,3 % dengan kategori berkembang sangat
baik.
Diagram 4.44 Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan
menyelidik
b) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
Tabel 4.51 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
NO Nama Menunjukkan sikap kreatif dalam
menyelesaikan masalah
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 4
6 HI 2
7 SN 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan aktivitasyang bersifat eksploratifdan menyelidik
173
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 2
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 48
Persentase 48/60x100%=80%
Indikator ini juga mengalami peningkatan. Anak-anak sudah faham
bagaimana melakukan kegiatan eksperimen yang akan dibuat dikarnakan
sudah tidak tabu lagi. Mereka setelah dicontohkan sudah bisa melakukan
sendiri. Dari 15 anak ada 3 anak yang mulai berkembang,6 anak
berkembang sesuai harapan dan 6 anak berkembang sangat baik. Untuk
itu persentase untuk indikator ini 80% dengan kategori berkembang
sangat baik.
Diagram 4.45 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah
174
c) Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya.
Tabel 4.52 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya.
NO Nama Mengenal sebab akibat tentang
lingkungannya
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 2
12 FI 3
13 SI 2
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 50
Persentase 50/60x100%=83,3%
Pada kegiatan ini, anak-anak sudah dapat membuat hipotesis
sendiri apa yang akan terjadi dengan biji kacang hijau hanya saja mereka
belum tau bedanya untuk 2 gelas aqua mereka. ntuk tumbuh menjadi toge
mereka sudah faham. Untuk itu dari 15 anak 2 anak mulai berkembang, 6
anak berkembang sesuai harapan dan sisanya berkembang sangat baik
dengan persentase pada indikator ini 83,3% kategori berkembang sangat
baik.
175
Diagram 4.46 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mengenal sebab
akibat tentang lingkungannya.
d) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran.
Tabel 4.53 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
NO Nama
mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 3
8 FL 3
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal sebab akibattentang lingkungannya
176
12 FI 3
13 SI 2
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 45
Persentase 45/60x100%=75%
Pada kegiatan siklus II pertemuan pertama ini sama dengan
kegiatan siklus I anak-anak memilih dan mengelompokkan mana biji
kacang hijau yang bags uuntuk dijadikan bibit kecambah dan mana yang
tidak bagus mereka sudah mulai faham mana yang bagus dan tidak. Dari
15 anak, 4 anak mulai berkembang, 7 anak berkembang sesuai harapan
dan 4 anak berkembang sangat baik. Hasil persentase ntk indikator ini
75% dengan kategori berkembang sesuai harapan.
Diagram 4.47 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna,bentuk dan ukuran
177
e) Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
Tabel 4.54 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
NO Nama Menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung
1 FA 3
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 4
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 2
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 51
Persentase 51/60x100%=85%
Pada indikator ini anak-anak menghitung jumlah biji kacang hijau
yang akan dibuat eksperimen 10 biji kacang hijau pertama, dilanjutkan
dengan 10 biji kedua. Dari 15 anak, 1 anak mulai berkembang, 7 anak
berkembang sesuai harapan dan 7 anak berkembang sangat baik.
Persentase untuk indikator ini 85% dengan kategori berkembang sangat
baik.
178
Diagram 4.48 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menggunakan
lambang bilangan untuk menghitung
f) Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan
Tabel 4.55 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mengenal berbagai
macam lambang huruf vokal dan konsonan
NO Nama
Mengenal berbagai macam
lambang huruf vokal dan
konsonan
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menggunakan lambangbilangan untuk menghitung
179
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 49
Persentase 49/60x100%=81,6%
Pada pertemuan pertama ini anak-anak belajar kata
“toge” masih sama dengan siklus I. Dari 15 anak 2 anak mulai
berkembang, 7 anak berkembang sesai harapan dan 6 anak berkembang
sangat baik. Persentase untuk indikator ini 81,6% dengan kategori
berkembang sangat baik.
Diagram 4.49 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menggunakan
lambang bilangan untuk menghitung
g) Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar dan
tulisan
Tabel 4.56 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentk gambar dan tulisan
NO Nama Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentk
gambar dan tulisan
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan
180
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 3
8 FL 3
9 JH 3
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 45
Persentase 45/60x100%=75%
Kegiatan ini dilakukan dengan anak-anak dapat menyebutkan apa
saja yang akan digunakan ntuk elakkan eksperimen siklus ke 2. Dari 15
anak, 1 anak mulai berkembang, 1 anak berkembang dengan baik dan 13
anak berkembang sesuai harapan. Persentase untuk indikator ini 75%
dengan kategori berkembang sesuai harapan.
Diagram 4.50 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentk gambar dan tulisan
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal danmempersentasikanberbagai macam bendadalam bentk gambar dantulisan
181
Jika digabungkan piningkatan perkembangan kognitif pada siklus II
pertemuan I anak dapat dilihat pada tabel secara keseluruhan diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.57 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan I siklus II
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif d
ala
m
menyele
saik
an m
asala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an
benda b
erd
asark
an
warn
a, b
entu
k, d
an
ukura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k
menghitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar
ata
u tu
lisa
n
1 FA 4 4 4 4 3 4 4 27 96,4 BSB
2 SR 4 3 4 4 4 3 3 25 89,2 BSB
3 LA 3 3 3 3 3 3 3 21 75 BSB
4 NC 3 2 3 2 3 2 2 17 60,7 BSH
5 FH 4 4 3 3 4 3 3 24 85,7 BSB
6 HI 3 2 3 3 3 3 3 20 71,4 BSB
7 SN 4 3 4 3 4 4 3 25 89,2 BSB
8 FL 4 4 4 3 4 4 3 26 92,8 BSB
9 JH 4 4 4 3 4 4 3 26 92,8 BSB
10 CN 2 3 3 2 2 3 3 18 64,2 BSH
11 AA 2 3 2 2 3 3 3 18 64,2 BSH
12 FI 2 2 3 3 3 3 3 19 67,8 BSH
13 SI 3 3 2 2 3 2 3 18 64,2 BSH
14 NH 4 4 4 4 4 4 3 27 96,4 BSB
15 NL 4 4 4 4 4 4 3 27 96,4 BSB
Jumlah 50 48 50 45 51 49 45
Persentase 83,3 80 83,3 75 85 81,6 75
Kategori BSB BSB BSB BSH BSH BSH BSH
182
Pengamatan pada pertemuan ke-1 siklus II dilakukan pada
tanggal 19 Agustus 2019 yang pengamatannya mencakup 7 indikator
kriteria perkembangan kognitif anak.
Melalui pertemuan pertama dapat diketahui berapa persentase
perkembangan kognitif anak. Dengan predikat sebagai berikut :
a) Belum berkembang : 0
b) Mulai berkembang : 0
c) Berkembang sesuai harapan : 7 anak
d) Berkembang sangat baik : 8 anak
Dari data yang di dapat dari pertemuan pertama, peneliti
mendapatkan data bahwa persentase keberhasilan kelas sejumlah 80,4%.
Terdapat peningkatan yang signifikan, anak dengan predikat belum
berkembang dan mulai berkembang sudah tidak ada lagi yang
sebelumnya pada siklus 1 pertemuan 4 untuk kategori mulai berkembang
masih ada 4 orang anak.
Adapun untuk persentase perindikatornya sendiri pada siklus II
pertemuan I, maka pada indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksploratif dengan persentase 83,3%. Pada indikator menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah 80%. Pada indikator mengenal
sebab akibat tentang lingkungannya 83,3%. Pada indikator
mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran hasil
persentasenya 75%. Pada indikator menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung hasil persentasenya 85%. Pada indikator mengenal
berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan 81,6% dan pada
indikator mempersentasekan berbagai mavam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan yaitu 75%. Rata-rata perkembangan kognitif pada
pertemuan II siklus 1 ini yaitu 80,45%.
183
Diagram 4.51 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan I siklus II
2) Hasil Observasi Perkembangan Kognitif Pertemuan II Siklus II
a) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik
Tabel 4.58 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menunjukkan aktivitas
yang bersifat eksploratif dan menyelidik
NO Nama
Menunjukkan aktivitas yang
bersifat eksploratif dan
menyelidik
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 4
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidikMenunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah.Megenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuranMenggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonanMempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan
184
11 AA 2
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 52
Persentase 52/60x100%=86,6%
Indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan
menyelidik mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Siswa
terlihat ikut terlibat ketika dalam kegiatan membuat toge untuk siklus ke 2.
Dari 15 anak, yang mulai berkembang 1 anak, berkembang sesuai
harapan 7 anak dan sisanya 7 anak berkembang sangat baik. Mereka
tidak lagi kaku seperti pada siklus I yang masih bingung. Untuk itu
persentase untuk indikator ini 86,6 % dengan kategori berkembang sangat
baik.
Diagram 4.52 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menunjukkan
aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan aktivitasyang bersifat eksploratifdan menyelidik
185
b) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
Tabel 4.59 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
NO Nama Menunjukkan sikap kreatif dalam
menyelesaikan masalah
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 4
6 HI 2
7 SN 3
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 2
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 48
Persentase 48/60x100%=80%
Indikator ini juga mengalami peningkatan. Anak-anak sudah faham
bagaimana melakukan kegiatan eksperimen yang akan dibuat dikarnakan
sudah tidak tabu lagi. Mereka setelah dicontohkan sudah bisa melakukan
sendiri. Dari 15 anak ada 3 anak yang mulai berkembang, 6 anak
berkembang sesuai harapan dan 6 anak berkembang sangat baik. Untuk
itu persentase untuk indikator ini 80% dengan kategori berkembang
sangat baik.
186
Diagram 4.53 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
c) Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya.
Tabel 4.60 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya.
NO Nama Mengenal sebab akibat tentang
lingkungannya
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 2
12 FI 3
13 SI 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah
187
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 50
Persentase 50/60x100%=83,3%
Pada kegiatan ini, anak-anak sudah dapat membuat hipotesis
sendiri apa yang akan terjadi dengan biji kacang hijau hanya saja mereka
belum tau bedanya untuk 2 gelas aqua mereka. Untuk tumbuh menjadi
toge mereka sudah faham. Untuk itu dari 15 anak 2 anak mulai
berkembang, 6 anak berkembang sesuai harapan dan sisanya
berkembang sangat baik dengan persentase pada indikator ini 83,3%
kategori BSB.
Diagram 4.54 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Mengenal sebab
akibat tentang lingkungannya.
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal sebab akibattentang lingkungannya
188
d) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
Tabel 4.61 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
NO Nama
Mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 3
8 FL 3
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 46
Persentase 46/60x100%=76,6%
Pada pertemuan kedua siklus II ini, anak-anak mengamati
perubahan yang terjadi pada biji kacang hijau dilanjutkan dengan
menyiram tanaman toge dan meletakkan 2 gelas aqua di tempat yang
sudah disiapkan dan beda-beda wadah yang disiapkan . Dari 15 anak, 3
anak mulai berkembang, 8 anak berkembang sesuai harapan dan 4 anak
berkembang sangat baik. Hasil persentase ntk indikator ini 76,6 % dengan
kategori berkembang sangat baik.
189
Diagram 4.55 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
e) Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
Tabel 4.62 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
NO Nama Menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung
1 FA 3
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 4
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 2
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentukdan ukuran
190
15 FA 4
Jumlah 51
Persentase 51/60x100%=85%
Pada indikator ini anak-anak menghitung jumlah biji kacang hijau
yang sudah mengalami pertumbuhan dari kedua gelas tersebut. Dari 15
anak, 1 anak mulai berkembang, 7 anak berkembang sesuai harapan dan
7 anak berkembang sangat baik. Persentase untuk indikator ini 85%
dengan kategori berkembang sangat baik.
Diagram 4. 56 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menggunakan
lambang bilangan untuk menghitung
f) Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan
Tabel 4.63 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Mengenal berbagai
macam lambang huruf vokal dan konsonan
NO Nama
Mengenal berbagai macam
lambang huruf vokal dan
konsonan
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menggunakan lambangbilangan untuk menghitung
191
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 2
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 50
Persentase 50/60x100%=83,3%
Pada pertemuan pertama ini anak-anak belajar kata
“toge” masih sama dengan siklus I. Dari 15 anak 2 anak mulai
berkembang, 7 anak berkembang sesai harapan dan 6 anak berkembang
sangat baik. Persentase untuk indikator ini 83,3% dengan kategori
berkembang sangat baik.
Diagram 4.57 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Mengenal berbagai
macam lambang huruf vokal dan konsonan
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan
192
g) Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentk gambar dan
tulisan
Tabel 4.64 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentk gambar dan tulisan
NO Nama
Mempersentasikan berbagai
macam benda dalam bentk
gambar dan tulisan
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 3
8 FL 3
9 JH 3
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 3
15 FA 3
Jumlah 45
Persentase 45/60x100%=75%
Kegiatan ini dilakukan dengan anak-anak dapat menyebutkan
fungsi air dan matahari untuk pertumbuhan. Dari 15 anak, 1 anak mulai
berkembang, 1 anak berkembang dengan baik dan 13 anak berkembang
sesuai harapan. dan 1 anak berkembang sangat baik Persentase untuk
indikator ini 75% dengan kategori berkembang sesuai harapan.
193
Diagram 4.58 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentk gambar dan tulisan
Jika digabungkan piningkatan perkembangan kognitif pada
pertemuan ke II siklus II dapat dilihat pada tabel secara keseluruhan
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.65 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan II siklus II
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif d
ala
m
menyele
saik
an m
asala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an
benda b
erd
asark
an
warn
a, b
entu
k, d
an
ukura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k
menghitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar
ata
u tu
lisa
n
1 FA 4 4 4 4 3 4 4 27 96,4 BSB
2 SR 4 3 4 4 4 3 3 25 89,2 BSB
3 LA 3 3 3 3 3 3 3 21 75 BSH
4 NC 3 2 3 2 3 3 2 18 64,2 BSH
5 FH 4 4 3 3 4 3 3 24 85,7 BSB
6 HI 3 2 3 3 3 3 3 20 71.4 MB
7 SN 4 3 4 3 4 4 3 25 89,2 BSB
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mempersentasikanberbagai macam bendadalam bentk gambar dantulisan
194
8 FL 4 4 4 3 4 4 3 26 92,8 BSB
9 JH 4 4 4 3 4 4 3 26 92,8 BSB
10 CN 3 3 3 2 2 3 3 19 67,8 BSH
11 AA 2 3 2 2 3 3 3 18 64,2 BSH
12 FI 3 2 3 3 3 3 3 20 71,4 BSH
13 SI 3 3 2 3 3 2 3 19 67,8 BSH
14 NH 4 4 4 4 4 4 3 27 96,4 BSB
15 NL 4 4 4 4 4 4 3 27 96,4 BSB
Jumlah 52 48 50 46 51 50 45
Persentase 86,6 80 83,3 76,6 85 83,3 75
Kategori BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSH
Dari tabel pertemuan kedua dapat diketahui berapa persen
perkembangan kognitif dengan predikat sebagai berikut :
a) Belum berkembang : 0
b) Mulai berkembang : 0
c) Berkembang sesuai harapan : 7 Anak
d) Berkembang sangat baik : 8 Anak
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan kognitif anak
makin meningkat. Dari 15 anak yang berkembang sesuai dengan harapan
sudah 7 anak dan lainnya berkembang dengan baik. Hal ini sebenernya
sudah tuntas jika dilihat. Namun eksperimen masih terus dilanjutkan.
persentase tertinggi dari pertemuan ke II ini FA, NH, NL dengan rata-rata
96,4% dan persentase terkecilnya 64,2% atas nama inisial AA.
Adapun untuk persentase perindikatornya sendiri pada siklus I
pertemuan II, maka pada indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksploratif dengan persentase 86,6%. Pada indikator menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah 80%. Pada indikator mengenal
sebab akibat tentang lingkungannya 83,3%. Pada indikator
mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran hasil
persentasenya 76,6%. Pada indikator menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung hasil persentasenya 85%. Pada indikator mengenal
195
berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan 83,3% dan pada
indikator mempersentasekan berbagai mavam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan yaitu 75%. Rata-rata perkembangan kognitif pada
pertemuan II siklus II ini yaitu 81,4%.
Diagram 4.59 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan II siklus II
3) Hasil Observasi Perkembangan Kognitif Pertemuan III Siklus II
a) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik
Tabel 4.66 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menunjukkan aktivitas
yang bersifat eksploratif dan menyelidik
NO Nama
Menunjukkan aktivitas yang
bersifat eksploratif dan
menyelidik
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 4
6 HI 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidikMenunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah.Megenal sebab akibat tentanglingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuranMenggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonanMempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan2
196
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 2
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 52
Persentase 52/60x100%=86,6%
Indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan
menyelidik mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Siswa
terlihat ikut terlibat ketika dalam kegiatan membuat toge untuk siklus ke II.
Dari 15 anak, yang mulai berkembang 1 anak, berkembang sesuai
harapan 6 anak dan sisanya 8 anak berkembang sangat baik. Mereka
tidak lagi kaku seperti pada siklus I yang masih bingung. Untuk itu
persentase untuk indikator ini 86,6 % dengan kategori berkembang sangat
baik.
Diagram 4.60 Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan
menyelidik
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan aktivitasyang bersifat eksploratifdan menyelidik
197
b) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
Tabel 4.67 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
NO Nama Menunjukkan sikap kreatif dalam
menyelesaikan masalah
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 4
6 HI 2
7 SN 3
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 2
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 48
Persentase 48/60x100%=80%
Indikator ini juga mengalami peningkatan. Anak-anak sudah faham
bagaimana melakukan kegiatan eksperimen yang akan dibuat dikarnakan
sudah tidak tabu lagi. Mereka setelah dicontohkan sudah bisa melakukan
sendiri. Dari 15 anak ada 3 anak yang mulai berkembang, 6 anak
berkembang sesuai harapan dan 6 anak berkembang sangat baik. Untuk
itu persentase untuk indikator ini 80% dengan kategori berkembang
sangat baik.
198
Diagram 4.61 Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
c) Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
Tabel 4.68 Perkembangan Kognitif Pada Indikator mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya.
NO Nama Mengenal sebab akibat tentang
lingkungannya
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 2
12 FI 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah
199
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 51
Persentase 51/60x100%=85%
Pada kegiatan ini, anak-anak sudah dapat membuat hipotesis
sendiri apa yang akan terjadi dengan biji kacang hijau hanya saja mereka
belum tau bedanya untuk 2 gelas aqua mereka. ntuk tumbuh menjadi toge
mereka sudah faham. Untuk itu dari 15 anak 1 anak mulai berkembang, 7
anak berkembang sesuai harapan dan sisanya berkembang sangat baik
dengan persentase pada indikator ini 85% kategori berkembang sangat
baik.
Diagram 4.62 Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal sebab akibattentang lingkungannya
200
d) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
Tabel 4.69 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
NO Nama
Mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 48
Persentase 48/60x100%=80%
Pada pertemuan kedua siklus 3 ini, anak-anak mengamati
perubahan yang terjadi pada biji kacang hijau dilanjutkan dengan
menyiram tanaman toge dan meletakkan 2 gelas aqua di tempat yang
sudah disiapkan dan beda-beda wadah yang disiapkan . Dari 15 anak, 3
anak mulai berkembang, 6 anak berkembang sesuai harapan dan 6 anak
berkembang sangat baik. Hasil persentase ntk indikator ini 80% dengan
kategori berkembang sangat baik.
201
Diagram 4.63 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
e) Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
Tabel 4.70 Perkembangan Kognitif Pada Indikator menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
NO Nama
Mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
1 FA 3
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 4
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentukdan ukuran
202
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 51
Persentase 51/60x100%=85%
Pada indikator ini anak-anak menghitung jumlah biji kacang hijau
yang sudah mengalami pertumbuhan dari kedua gelas tersebut. Dari 15
anak, 1 anak mulai berkembang, 7 anak berkembang sesuai harapan dan
7 anak berkembang sangat baik. Persentase untuk indikator ini 85%
dengan kategori berkembang sangat baik.
Diagram 4.64 Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentukdan ukuran
203
f) Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan
Tabel 4.71 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Mengenal berbagai
macam lambang huruf vokal dan konsonan
NO Nama
Mengenal berbagai macam
lambang huruf vokal dan
konsonan
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 51
Persentase 51/60x100%=85%
Pada pertemuan ketika ini anak-anak belajar kata
“air”. Dari 15 anak 9 anak berkembang sesai harapan dan 6 anak
berkembang sangat baik. Persentase untuk indikator ini 85% dengan
kategori berkembang sangat baik.
204
Diagram 4.65 Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan
konsonan
g) Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar dan
tulisan
Tabel 4.72 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentuk gambar dan tulisan
NO Nama
Mengenal berbagai macam
lambang huruf vokal dan
konsonan
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 3
8 FL 4
9 JH 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan
205
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 3
15 FA 4
Jumlah 47
Persentase 47/60x100%=78,3%
Kegiatan ini dilakukan dengan anak-anak dapat menyebutkan
fungsi air dan matahari untuk pertumbuhan. Dari 15 anak, 1 anak mulai
berkembang, 1 anak berkembang dengan baik dan 11 anak berkembang
sesuai harapan. dan 3 anak berkembang sangat baik Persentase untuk
indikator ini 78,3% dengan kategori berkembang sangat baik.
Diagram 4.66 Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentuk
gambar dan tulisan
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Macam benda dalambentuk gambar dan tulisan
206
Jika digabungkan perkembangan kognitif anak pada siklus II
pertemuan III, maka dapat dilihat pada tabel secara keseluruhan diperoleh
hasil seperti berikut ini :
Tabel 4.73 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan ke III siklus II
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif d
ala
m
menyele
saik
an m
asala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an
benda b
erd
asark
an
warn
a, b
entu
k, d
an
ukura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k
menghitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar
ata
u tu
lisa
n
1 FA 4 4 4 4 3 4 4 27 96,4 BSB
2 SR 4 3 4 4 4 3 3 25 89,2 BSB
3 LA 3 3 3 3 3 3 3 21 75 BSH
4 NC 3 2 3 2 3 3 2 18 64,2 BSH
5 FH 4 4 3 3 4 3 3 24 85,7 BSB
6 HI 3 2 3 3 3 3 3 20 71,4 BSH
7 SN 4 3 4 4 4 4 3 26 92,8 BSB
8 FL 4 4 4 4 4 4 4 28 100 BSB
9 JH 4 4 4 3 4 4 3 26 92,8 BSB
10 CN 3 3 3 2 2 3 3 19 67,8 BSH
11 AA 2 3 2 2 3 3 3 18 64,2 BSH
12 FI 3 2 3 3 3 3 3 20 71,4 BSH
13 SI 3 3 3 3 3 3 3 21 75 BSH
14 NH 4 4 4 4 4 4 3 27 96,4 BSB
15 NL 4 4 4 4 4 4 4 28 100 BSB
Jumlah 52 48 51 48 51 51 47
Persentase 86,6 80 85 80 85 85 78,3
Kategori BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSB
Pengamatan pada pertemuan ke III dilakukan pada tanggal 21
Agustus 2019 yang pengamatannya mencakup 7 indikator perkembangan
207
kognitif. Dari tabel pertemuan kedua dapat diketahui berapa persen
perkembangan kognitif dengan predikat sebagai berikut :
a) Belum berkembang : 0
b) Mulai berkembang : 0
c) Berkembang sesuai harapan : 7 Anak
d) Berkembang sangat baik : 8 Anak
Hasil dari observasi yang dilakukan pada pertemuan III siklus II
maka hasilnya menunjukkan bahwa terdapat 7 anak yang berkembang
sesuai harapan dan 8 anak berkembang sangat baik dengan persentase
tertinggi dari 15 anak adalah 100% yaitu FL dan NL dan persentase
terendahnya 64,2% yaitu inisial nama AA.
Setelah peneliti bertanya kepada ibu guru, tentang FL merupakan anak
salah satu pejabat di jambi luar kota. Fasilitas yang ada dirumahnya
sehingga dia terbiasa dan ketika dilihat saat pembelajaran menggunakan
metode eksperimen anak atas nama FL sangat berbeda dengan teman
yang lain. Dia terlihat sangat antusias dan mandiri serta tidak tabu lagi
dalam melaksanakan eksperimen.
Adapun untuk persentase perindikatornya sendiri pada siklus II
pertemuan III, maka pada indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksploratif dengan persentase 86,6%. Pada indikator menunjukkan sikap
kratif dalam menyelesaikan masalah 80%. Pada indikator mengenal
sebab akibat tentang lingkungannya 85%. Pada indikator
mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran hasil
persentasenya 80%. Pada indikator menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung hasil persentasenya 85%. Pada indikator mengenal
berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan 85% dan pada
indikator mempersentasekan berbagai mavam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan yaitu 78,3%. Rata-rata perkembangan kognitif pada
pertemuan III siklus II ini yaitu 82,84%.
208
Diagram 4.67 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan ke III
siklus II
4) Hasil Observasi Perkembangan Kognitif Pertemuan IV Siklus II
a) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik
Tabel 4.74 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Menunjukkan Aktivitas
Yang Bersifat Eksplorastif Dan Menyelidik
NO Nama Menunjukkan aktivitas yang
bersifat eksplorastif dan menyelidik
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 4
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidik
Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah.
Megenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuran
Menggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan
Mempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan2
209
10 CN 4
11 AA 3
12 FI 4
13 SI 4
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 55
Persentase 55/60x100%=91,6%
Indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan
menyelidik mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Siswa
terlihat ikut terlibat ketika dalam kegiatan membuat toge untuk siklus ke 2.
Dari 15 anak, tidak ada lagi yang berada pada kategori mulai
berkembang. Mereka sudah berkembang sesuai harapan yaitu 4 anak, 11
anak berkembang sangat baik. Mereka tidak lagi kaku seperti pada siklus
I yang masih bingung. Untuk itu persentase untuk indikator ini 91,6 %
dengan kategori berkembang sangat baik.
Diagram 4.68 Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan
menyelidik
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksplorastif danmenyelidik
210
b) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
Tabel 4.75 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Menunjukkan sikap
kreatif dalam menyelesaikan masalah
NO Nama Menunjukkan sikap kreatif dalam
menyelesaikan masalah
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 4
6 HI 3
7 SN 3
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 2
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 50
Persentase 50/60x100%=83,3%
Indikator ini juga mengalami peningkatan. Anak-anak sudah faham
bagaimana melakukan kegiatan eksperimen yang akan dibuat dikarnakan
sudah tidak tabu lagi. Mereka setelah dicontohkan sudah bisa melakukan
sendiri. Dari 15 anak ada 1 anak yang mulai berkembang, 8 anak
berkembang sesuai harapan dan 6 anak berkembang sangat baik. Untuk
itu persentase untuk indikator ini 83,3% dengan kategori berkembang
sangat baik.
211
Diagram 4.69 Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah
c) Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
Tabel 4.76 Perkembangan Kognitif Pada Indikator Mengenal sebab akibat
tentang lingkungannya
NO Nama Mengenal sebab akibat tentang
lingkungannya
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 2
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah
212
15 FA 4
Jumlah 51
Persentase 51/60x100%=85%
Pada kegiatan ini, anak-anak sudah dapat membuktikan hipotesisi
yang mereka buat. Untuk itu dari 15 anak 1 anak mulai berkembang, 7
anak berkembang sesuai harapan dan sisanya berkembang sangat baik
dengan persentase pada indikator ini 85% kategori berkembang sangat
baik.
Diagram 4.70 Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya
d) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
Tabel 4.77 Perkembangan Kognitif Pada Indikato Mengklasifikasikan
benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
NO Nama
Mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 4
4 NC 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal sebab akibattentang lingkungannya
213
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 3
10 CN 2
11 AA 2
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 48
Persentase 48/60x100%=80%
Kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran dan mengelompokkan
tenaman yang sudah dibuat dari panjang, batam, dan yang ada daun. Dari
15 anak, 3 anak mulai berkembang, 5 anak berkembang sesuai harapan
dan 7 anak berkembang sangat baik. Hasil persentase untuk indikator ini
80% dengan kategori berkembang sangat baik.
Diagram 4.71 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan
ukuran
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna,bentuk dan ukuran
214
e) Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
Tabel 4.78 Perkembangan Kognitif Pada Indikato Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung
NO Nama Menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung
1 FA 4
2 SR 4
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 4
6 HI 4
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 2
11 AA 3
12 FI 4
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 52
Persentase 52/60x100%=86,6%
Pada indikator ini anak-anak menghitung jumlah biji kacang hijau
yang sudah mengalami pertumbuhan dari kedua gelas tersebut dan juga
melakukan pengukuran pada tinggi batang dan jumlah daun yang telah
tumbuh. Dari 15 anak, 1 anak mulai berkembang, 5 anak berkembang
sesuai harapan dan 9 anak berkembang sangat baik. Persentase untuk
indikator ini 86,6% dengan kategori berkembang sangat baik.
215
Diagram 4.72 Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
f) Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan
Tabel 4.79 Perkembangan Kognitif Pada Indikato Mengenal berbagai
macam lambang huruf vokal dan konsonan
NO Nama
Mengenal berbagai macam
lambang huruf vokal dan
konsonan
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 3
5 FH 3
6 HI 3
7 SN 4
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Menggunakan lambangbilangan untuk menghitung
216
15 FA 4
Jumlah 51
Persentase 51/60x100%=85%
Pada pertemuan ketika ini anak-anak belajar kata
“air, matahari, toge”. Dari 15 anak 9 anak berkembang sesuai harapan
dan 6 anak berkembang sangat baik. Persentase untuk indikator ini 85%
dengan kategori berkembang sangat baik.
Diagram 4.73 Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan
konsonan
g) Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentk gambar dan
tulisan
Tabel 4.80 Perkembangan kognitif pada indikato mempersentasikan
berbagai macam benda dalam bentk gambar dan tulisan
NO Nama
Mempersentasikan berbagai
macam benda dalam bentk
gambar dan tulisan
1 FA 4
2 SR 3
3 LA 3
4 NC 2
5 FH 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan
217
6 HI 3
7 SN 3
8 FL 4
9 JH 4
10 CN 3
11 AA 3
12 FI 3
13 SI 3
14 NH 4
15 FA 4
Jumlah 49
Persentase 49/60x100%=81,6%
Kegiatan ini dilakukan dengan anak-anak dapat menyebutkan
fungsi air dan matahari untuk pertumbuhan dan perbedaan pertumbuhan
toge yang terpapar sinar matahari dan tidak terpapar sinar matahari.. Dari
15 anak, 1 anak mulai berkembang, 1 anak berkembang dengan baik dan
9 anak berkembang sesuai harapan. dan 5 anak berkembang sangat
baik Persentase untuk indikator ini 81,6% dengan kategori berkembang
sangat baik.
Diagram 4. 74 Mempersentasikan berbagai macam benda dalam bentk
gambar dan tulisan
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH FA
Mempersentasikanberbagai macam bendadalam bentk gambar dantulisan
218
Jika digabungkan perkembangan kognitif anak pada siklus II
pertemuan IV, maka dapat dilihat pada tabel secara keseluruhan diperoleh
hasil seperti berikut ini :
Tabel 4.81 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan IV siklus II
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif
dala
m m
enyele
saik
an
masala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an b
enda
berd
asark
an w
arn
a,
bentu
k, d
an u
kura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k m
eng
hitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar a
tau
tulis
an
1 FA 4 4 4 4 4 4 4 28 100 BSB
2 SR 4 3 4 4 4 3 3 25 89,2 BSB
3 LA 3 3 3 4 3 3 3 22 78,5 BSB
4 NC 3 3 3 2 3 3 2 19 67,8 BSH
5 FH 4 4 3 3 4 3 3 24 85,7 BSB
6 HI 3 3 3 3 4 3 3 22 78,5 BSB
7 SN 4 3 4 4 4 4 3 26 92,8 BSB
8 FL 4 4 4 4 4 4 4 28 100 BSB
9 JH 4 4 4 3 4 4 4 27 96,4 BSB
10 CN 4 3 3 2 2 3 3 20 71,4 BSH
11 AA 3 3 2 2 3 3 3 19 67,8 BSH
12 FI 4 2 3 3 4 3 3 22 78,5 BSB
13 SI 4 3 3 3 3 3 3 22 78,5 BSB
14 NH 4 4 4 4 4 4 4 28 100 BSB
15 NL 4 4 4 4 4 4 4 28 100 BSB
Jumlah 55 50 51 48 52 51 49
Persentase 91,6 83,3 85 80 86,6 85 81,6
Kategori BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSB
219
Dari tabel pertemuan keempat dapat diketahui berapa persen
perkembangan kognitif dengan predikat sebagai berikut :
a) Belum berkembang : 0
b) Mulai berkembang : 0
c) Berkembang sesuai harapan : 3 Anak
d) Berkembang sangat baik : 12 Anak
Dari data yang didapatkan, dari 15 anak yang berkembang sesuai
harapan ada 3 anak dan yang berkembang sangat baik 12 anak. Adapun
persentase tertinggi pada pertemuan ke 4 ini anak-anak sudah ada yang
mendapatkan persentase 100% yaitu NL, NH, FA, FI dan terendah
persentasenya dari pertemuan keempat ini adalah 67,8% dengan inisial
nama NC dan AA. Hasilnya meningkat dari pertemuan sebelumnya anak
yang mendapatkan persentase tinggi hal ini menunjukkan bahwa dengan
metode eksperimen dapat meningkatkan perkembangan kognitif hanya
saja dibutuhkan kemamuan guru dan kesipan guru sebelum
melaksanakan metode eksperimen dan juga harus ada fasilitas yang
memeadai dari sekolah. Karna hal ini sangat menentukan suatu
keberhasilan dalam sebuah metode eksperimen.
Adapun untuk persentase perindikatornya sendiri pada siklus I
pertemuan IV, maka pada indikator Menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksploratif dengan persentase 91,6%. Pada indikator menunjukkan sikap
kratif dalam menyelesaikan masalah 83,3%. Pada indikator mengenal
sebab akibat tentang lingkungannya 85%. Pada indikator
mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran hasil
persentasenya 80%. Pada indikator menggunakan lambang bilangan
untuk menghitung hasil persentasenya 86,6%. Pada indikator mengenal
berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan 85% dan pada
indikator mempersentasekan berbagai mavam benda dalam bentuk
gambar atau tulisan yaitu 81,6%. Rata-rata perkembangan kognitif pada
pertemuan IV siklus II ini yaitu 84,72%.
220
Diagram 4.75 Peningkatan Perkembangan Kognitif Pertemuan IV siklus
II
5) Hasil Peningkatan Perkembangan Anak Pertemuan I, II, III dan IV
siklus II
Pada halaman ini akan di bahas mengenai peningkatan
perkembangan kognitif secara keseluruhan dari pertemuan I pertemuan II,
pertemuan III dan dilanjutkan pada pertemuan IV siklus II.
Pada siklus II ini anak-anak membuat eksperimen melihat
perbedaan toge tumbuh itempat yang terpapar sinar matahari dan yang
tidak terpapar sinar matahari. Dimana setiap pertemuannya itu adalah
melanjutkan eksperimen. Eksperimen dimulai dari pemilihan biji kacang
hijau untuk melihat pertumbuhan toge dilanjutkan dengan penyiraman
setiap harinya pertemuan II, dan III. Pada pertemuan ke IV anak-anak
mengukur panjang dan membedakan tanaman toge yang terpapar sinar
matahari dan tidak terpapar siar matahari. Untuk melihat perkembangan
kognitif pada siklus II ini, maka dapat dilihat tabel dibwah ini :
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidikMenunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah.Megenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuranMenggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonanMempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan2
221
Tabel 4.82 Peningkatan Perkembangan Kognitif siklus II
No NAMA
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Pers
enta
se
Pers
enta
se
Kate
gori
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif
dala
m m
enyele
saik
an
masala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an b
enda
berd
asark
an w
arn
a,
bentu
k, d
an u
kura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k m
eng
hitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar a
tau
tulis
an
1 FA 4 4 4 4 3,25 4 4 27,25 97,32 BSB
2 SR 4 3 4 4 4 3 3 25 89,28 BSB
3 LA 3 3 3 3,25 3 3 3 21,25 75,89 BSH
4 NC 3 2,25 3 2 3 2,75 2 18 64,28 BSH
5 FH 4 4 3 3 4 3 3 24 85,71 BSB
6 HI 3 2,25 3 3 3,25 3 3 20,5 73,21 BSH
7 SN 4 3 4 3,5 4 4 3 25,5 91,07 BSB
8 FL 4 4 4 3,5 4 4 3,5 27 96,42 BSB
9 JH 4 4 4 3 4 4 3,25 26,25 93,75 BSB
10 CN 3 2,25 3 2 2 3 3 18,25 65,17 BSH
11 AA 2,25 2,25 2 2 3 3 3 17,5 62,5 BSH
12 FI 3 2 3 3 3,25 3 3 20,25 72,32 BSH
13 SI 3,25 3 2,5 2,75 3 2,5 3 20 71,42 BSH
14 NH 4 4 4 4 4 4 3,25 27,25 97,32 BSB
15 NL 4 4 4 4 4 4 3,5 27,5 98,21 BSB
Jumlah 52,5 47 50,5 47 51,75 50,25 46,5
Persentase 87,5 78,33 84,1 78,33 86,25 83,75 77,5
Kategori BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSB
Dari tabel perkembangan kognitif anak usia dini dibawah ini pada
siklus I, maka hasilnya :
a) Belum berkembang : 0
b) Mulai berkembang : 0
c) Berkembang sesuai harapan : 7 anak
222
d) berkembang sangat baik : 8 anak
Dari data diatas, terlihat bahwa ada 6 anak yang masuk dalam
kategori berkembang sesuai harapan yaitu LA, NC,HI, CN, AA, FI dan SI
sedangkan pada kategori berkembang dengan baik yaitu FA, SR, FH, SN,
FL, JH, NH dan NL. Pada indikator Menunjukkan aktivias yang bersifat
eksploratif dan menyelidik hasil persentasenya 87,5% dengan rata-rata
tertingginya 4 terdapat 7 anak, yaitu FA, SR, FH, SN, FL, JH, NH dan NL.
Pada indikator menunjukkan sikap kratif dalam menyelesaikan masalah
78,33% rata-rata tertinggi FA, FH, FL, JH, NH, dan NL. Pada indikator
mengenal sebab akibat tentang lingkungannya 84,1% rata-rata tertinggi
FA, SR, SN, FL, JH, NH dan NL. Pada indikator mengklasifikasikan benda
berdasarkan warna, bentuk dan ukuran hasil persentasenya 78,33% rata-
rata tertinggi FA, SR, NL dan FL. Pada indikator menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung hasil persentasenya 86,25% nilai rata-rata
tertinggi SR, SN, FL, JH, NH dan FL. Pada indikator mengenal berbagai
macam lambang huruf vokal dan konsonan 83,75% rata-rata tertinggi FA,
SN, FL, JH, dan NL. Dan pada indikator mempersentasekan berbagai
mavam benda dalam bentuk gambar atau tulisan yaitu 77,5% dengan
rata-rata tertinggi FA. Dengan melihat hasil persentase dari semua
indikator maka persentase untuk perkembangan kognitif pada siklus II ini
adalah 82,25%.
Melihat persentase siklus II, maka dengan persentase tersebut
sudah sesuai dengan target yang sudah di buat oleh peneliti yaitu 75%
dari jumlah anak. Maka jika dijumlahkan hasilnya sangat meningkat dan
melebihi target. Untuk itu, penelitian dinyatakan tuntas dengan
menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan perkembangan
kognitif anak PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota Kelompok B1.
223
Diagram 4.76 Peningkatan perkembangan kognitif anak siklus II PAUD
Permata Ibu Jambi Luar Kota kelas B1
Tabel 4.83 Peningkatan perkembangan kognitif anak melalui metode
eksperimen pada sentra bahan alam prasiklus, siklus I dan siklus II
No Indikator Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik
38,3 61,25 87,5
2 Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah.
36,6 52,5 78,33
3 Megenal sebab akibat tentang lingkungannya
26,6 54,2 84,1
4 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran
36,6 52 78,33
5 Menggunakan lambang
bilangan untuk menghitung 36,6 54,6 86,25
6 Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan
36,6 53,3 83,75
7 Mempresentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan
31,6 53,75 77,5
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidikMenunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah.Megenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuranMenggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonanMempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan2
224
Tabel diatas menerangkan bahwa walaupun sudah nampak secara
signifikan perkembangan kognitif anak indikator 1 dari prasiklus 38,3%
menjadi 61,25% naik 22,95% pada siklus I dan menjadi 87,5% naik 26,25
setelah dilakukan siklus II. Indikator 2 dari 36,6% menjadi 52,5% naik
15,6% pada siklus I dan menjadi 78,33% naik 25,83% setelah dilakukan
siklus II.. Indikator 3 dari 26,6% menjadi 54,2% naik 27,6% setelah
dilakukan siklus I dan pada siklus II menjadi 84,1% naik 29,9 setelah
dilakukan siklus II. Pada indikator 4 dari 36,6% menjadi 52% naik 15,4%
setelah dilakukan siklus I dan pada siklus II menjadi 78,33% naik 26,33
setelah dilakukan siklus II. Indikator 5 dari 36,5% menjadi 54,6%
naik18,1% setelah dilakukan siklus I dan pada siklus II menjadi 86,25%
naik 31,65 setelah dilakukan siklus II. Indikator 6 dari 36,6% menjadi
53,3% naik 16,7% setelah dilakukan siklus I dan pada siklus II menjadi
83,75% naik 30,45% dan indikator 7 dari 31,6% menjadi 53,75% naik
22.15% setelah dilakukan siklus I dan setelah dilakukan siklus II
meningkat menjadi 77,5% naik 23,75 setelah dilakukan siklus II. Maka
PAUd Permata Ibu Jambi Luar Kota Kelas B1 perkembangan kognitifnya
dari prasiklus 34,7% menjadi 54,51% dan pada siklus II meningkat
menjadi 82,25%. Maka kenaikan perkembangan kognitif anak dari
prasiklus ke siklus I yaitu naik 19,8%, dan kenaikan dari siklus I ke siklus II
perkembangan Kognitifnya naik 27,74%.
Peningkatan tersebut terlihat begitu jelas dari anak-anak. Karna,
pada siklus II hampir sama pelaksanaanya. Namun, disini anak-anak
benar-benar langsung melihat setiap perubahan atau bisa dikatakan
materi yang disiapkan lebih spesifik dibandingkan saat siklus I. Selain itu
pada siklus II ini sudah melihat apa saja refleksi dari siklus I sehingga
kekurangan-kekurangan dari siklus I dipenuhi pada siklus II sehingga
pekembangan kognitif anak akan berkembang dengan baik menggunakan
metode eksperimen yang digunakan.
225
Diagram 4.77 Peningkatan perkembangan kognitif anak melalui metode
eksperimen pada sentra bahan alam prasiklus, siklus I dan siklus II
Diagram diatas menunjukkan bahwa perkembangan kogitif anak
sudah sesuai dengan stadar peneliti dan kesepakan guru untuk itu
peneliti hanya sampai pada siklus II. Terlihat perkembangan kognitif anak
setiap siklusnya meningkat.
Untuk mengetahui kembali perbandingkan persentase
perkembangan kognitif anak dari pra siklus, setelah dilakukan tindakan
siklus I dan dilanjutkan sampai pada siklus II maka dapat dilihat pada tabel
dibawah ini persentase perkembangan kognitif anak kelas BI PAUD
Permata Ibu Jambi Luar Kota setelah dilakukan tindakan menggunakan
metode eksperimen.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Prasiklus Siklus I Siklus II
Menunjukkan aktivitas yangbersifat eksploratif danmenyelidik
Menunjukkan sikap kreatifdalam menyelesaikanmasalah.
Megenal sebab akibattentang lingkungannya
Mengklasifikasikan bendaberdasarkan warna, bentuk,dan ukuran
Menggunakan lambangbilangan untuk menghitung
Mengenal berbagai macamlambang huruf vokal dankonsonan
Mempresentasikan berbagaimacam benda dalam bentukgambar atau tulisan2
226
Tabel 4.84 Peningkatan perkembangan kognitif anak secara perorangan
No Nama Prasiklus Siklus I Siklus II
1 FA 42,8 68,75 87,5
2 SR 42,8 57,21 78,33
3 LA 28,5 50 84,1
4 NC 28,5 43,75 78,33
5 FH 28,5 43,75 86,25
6 HI 28,5 44,64 83,75
7 SN 42,8 56,25 77,5
8 FL 42,8 69,64 87,5
9 JH 42,8 66,96 78,33
10 CN 25 43,75 84,1
11 AA 25 43,75 78,33
12 FI 25 41,96 86,25
13 SI 28,5 47,32 83,75
14 NH 42,8 66,96 77,5
15 NL 46,4 66,07 87,5
Diagram 4.78 Peningkatan perkembangan kognitif anak secara
perorangan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
FA SR LA NC FH HI SN FL JH CN AA FI SI NH NL
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
227
6) Hasil Observasi aktivitas guru
Dari pengamatan yang dilakukan pada pertemuan 1, selama
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang
dilakukan oleh guru, dalam kegiatan pendahuluan guru sudah mampu
dalam melakukan apersepsi/motivasi terhadap siswa, kemudian dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran guru telah melakukannya dengan
baik.
Kegiatan inti guru telah melakukan stimulus sebagai pembuka
materi, namun guru sudah mengemukakan permasalahan yang harus
diselesaikan oleh anak dan kegiatan percobaan telah terlaksana dengan
baik, guru telah membimbing anak untuk mengemukakan hipotesis
sementara yang mereka temukan. Guru telah membimbing anak
melakukan kegiatan penyelidikan/pengamatan dan diskusi untuk
memperoleh informasi yang diperlukan. Guru juga telah membimbing
anak untuk mengolah informasi yang didapatnya untuk di buktikan.
Selanjutnya guru telah membimbing anak untuk mengkaitkan proses
pembelajaran dengan mengkaitkan dengan kehidupan dan juga guru
sudah melakukan evaluasi pembelajaran yang dilakukan. Kegiatan
penutup guru telah melaksanakannya dengan baik dengan menyimpulkan
pembelajaran bersama anak, dan memberikan kesempatan kepada anak
untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang mereka
dapat hari itu.
Pada pertemuan kedua guru telah meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada pertemuan sebelumnya, guru telah
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan beruntun dan mengkaitkan
pembelajaran dengan pembelajaran sebelumnya.Pada kegiatan inti guru
telah melaksanakan langkah-langkah model pembelajaran dengan baik.
Pada kegiatan penutup guru telah membimbing siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran, dan guru telah melakukan kegiatan tanya
jawab dengan baik. Guru juga telah mengatur waktu dengan baik,
sehingga kegiatan penemuan selesai tepat pada waktunya.
228
Pada pertemuan ketiga, guru jga sudah melakukan perbaikan pada
materi. Materi pembelajaran dipersempit agar tidak lagi kehabisan waktu
dan pembelajaran tetap terlaksana dengan efektif dan juga sudah dibagi
kedalam kelompok yang lebih kecil.
Pada pertemuan keempat, guru membagi kelompok menjadi 2
orang dalam 1 kelompok. Karna pada siklus I, I kelompok terdiri dari 5-6
orang membuat pembelajaran tidak efektif. untuk itu guru sudah
mensetting kelas sedemikian rupa agar proses pembelajaran lebih efektif.
Pembagian kelompok pun guru pilih-pilih anaknya. Anak yang aktif
dengan anak yang memiliki sifat kalem sehingga mereka akan saling
menguntngkan dan tidak bermain dan mengobrol sendiri.
d. Refleksi Penelitian Siklus II
Dengan seluruh hasil data yang didapat dari hasil penelitian
tanggal 19, 20, 21 dan 22 Agustus 2019 yang terdiri dari dari 4 kali
pertemuan berhasil meningkatkan perkembangan kognitif anak dengan
menggunakan metode eksperimen pada pertemuan pertama 80,45%,
pertemuan kedua 81,4%, pertemuan ketiga 82,84% dan petemuan
keempat 84,72% dengan hasil persentase keberhasilan kelas 82,25%
pada kategori berkembang sangat baik. Pada pertemuan siklus ke II ini
hampir seluruh kekurangan pada penilitian sudah dapat diatas dengan
perbaikan tindakan pada cara mengajar dan cara pelaksanaan model
pembelajaran, walau aspek tidak seluruhnya sempurna anak di dalam
kelas sudah meningkat perkembangan kognitifnya. Dari hasil temuan
yang telah dirangkum di dalam lembar pengamatan, data ini sudah
mencapai kriteria keberhasilan, dengan kata lain bahwa penelitian
tindakan kelas untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak
menggunakan metode eksperimen tidak dilanjutkan lagi.
B. Analisi Hasil Penelitian
Dari hasil kegiatan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen untuk meningkatkan perkembangan kognitif yang dilakukan
selama dua siklus, terlihat adanya peningkatan. Pada setiap siklus yang
229
dilakukan menggunakan model pembelajaran yang sama tetapi tindakan
yang dilakukan mengalami perubahan karena adanya perubahan sikap
anak. Secara keseluruhan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
penggunaan metode eksperimen dalam meningkatkan perkembangan
kognitif berjalan dengan baik dengan perbaikan-perbaikan pada tiap
siklusnya dan dapat mencapai kriteria keberhasilan penelitian.
Pada siklus pertama anak langsung diberikan cara belajar dengan
menggnakan metode eksperimen yaitu dengan anak menemukan sendiri
pengetahuannya, melalui kegiatan percobaan atau penemuan yang anak
lakukan sendiri.
Pada siklus petama peneliti merencakan pembelajaran dengan
melakukan berkelompok, pada siklus 1 anak belajar dengan secara
berkelompok setiap kelompok 4-5 anak dan apabila ada permasalahan-
permasalahan yang anak temukan/kesulitan dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran guru siap untuk menjawab dan menolong, karena
pada dasarnya guru memegang peranan sebagai fasilitator di dalam
model discovery learning ini. Metode eksperimen adalah cara penyajian
pelajaran, dimana anak-anak melakukan percobaan dengan mengalami
sendiri sesuatu yang dipelajari.82 Sedangkan tujuan dari penggunaan
metode eksperimen dalam pembelajaran anak usia dini adalah :
1. Sebagai usaha perkenalan anak dengan alat, bahan serta cara
kerjanya.
2. Eksperimen sebagai kejutan. Dimaksudkan agar anak dengan
bereksperimen akan memperoleh pengalaman kinerja langsung.
3. Memahami konsep. Dengan pengalaman langsung maka
pengetahuan yang diperoleh anak akan melekat lebih lama.
4. Eksperimen sebagai model. Dimaksudkan agar guru meksanakan
suatu usaha untuk mempermudah proses pembelajaran dengan
82 Attabany Trianto Ibnu Badar. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. (Jakarta :
KENCANA, 2013), hlm. 198.
230
melakukan pendekatan-pendekatan yang memungkinkan anak lebih
memahami konsep.
5. Sebagai usaha pengulangan, melalui eksperimen guru mengulang
teoritis yang telah disampaikan, dan konsep yang telah di ajarkan
akan lebih kongkrit jika melalui pelaksanaan eksperimen.83
Pada siklus pertama ini peneliti masih kurang di dalam mengatur
waktu, karena metode eksperimen ini butuh waktu yang panjang dan
fasilitas yang lengkap. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Murtadlo
dan Aqi,84 yaitu :
1) Apabila sarana kurang atau tidak tersedia, proses jalannya
eksperimen akan menjadi tidak efektif.
2) Metode ini dilaksanakan jika peserta didik belum matang matang
untuk melaksanakan eksperimen. Hal ini berarti pelaksanaan
eksperimen memerlukan keterampilan yang mahir dari pihak
pendidiknya.
3) Memerlukan kemahiran atau keterampilan dari pihak pendidik dalam
menggunakan dan membuat alat-alat eksperimen.
4) Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi, kurang tepat
jika diterapkan pada pembelajaran lain terutama bidang ilmu sosial.
Dalam kegiatan eksperimen dibutuh sarana dan prasara yang
mendukung demi kelancaran proses pembelajaran. Guru sebenernya bisa
memanfaatkan alam sekitar sebagai sarana pembelajaran untuk anak usia
dini. Khususnya dalam eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini
semua menggunakan alat yang ada memanfaatkan alam sekitar. Seperti
halnya botol bekas, kapas, kardus, dan gelas aqua bekas. Guru yang
kreatif tidak mesti membeli peralatan. Manfaatkan alat disekitar untuk
memfasilitasi anak dalam pembelajaran khusunya penggunaan metode
eksperimen pada sentra bahan alam.
83 Indarwati Anik. Mengembangkan Kecerdasan Kognitif Anak Melalui Beberapa Metode.
Universitas Negeri Jakarta : 2017)., Vol. 15 No 2. 84 Murtadlo Ali, Aqib Zainal, Kumpulan Metode Pemebelajaran Keratif dan Inovatif,
(Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2016), hlm. 61-62
231
Tabel 4.85 Perkembangan Kognitif Anak Siklus I
No
Perte
mua
n
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat e
ksplo
ratif
dan m
enyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif d
ala
m
menyele
saik
an m
asala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an
benda b
erd
asark
an
warn
a, b
entu
k, d
an
ukura
n
Mengg
unaka
n la
mb
ang
bila
ngan u
ntu
k
menghitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda
dala
m b
entu
k g
am
bar
ata
u tu
lisa
n
1 I 45 38,3 35 36,6 46,6 41,6 41,6 40,67
2 II 55 50 55 53,3 53,3 55 56,6 54
3 III 53,3 50 55 53,3 53,3 55 56,6 53,78
4 IV 71,6 71,6 75 65 65 61,6 60 67,11
Siklus 1 diperoleh hasil persentase keberhasilan kelas sebesar
54,51% kategori berkembang sesuai harapan, dengan pertemuan
pertama sebesar 40,6% kategori mulai berkembang dan belum mencapai
kategori ketuntasan kemudian pada pertemuan kedua dengan persentase
sebesar 54% dengan kategori berkembang sesuai harapan, pertemuan ke
tiga persentase sebesar 53,78% dan pertemuan keepat lebih tinggi
persentasenya 67,11% kategori berkembang sesuai harapan.
Diagram 4.79 Grafik Persentase Perkembangan Kognitif Anak Pada
Siklus 1
0
20
40
60
80
Perkembangan Kognitif siklus I
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
Pertemuan IV
232
Pada siklus ke II peneliti menggunakan teknik memperkecil anggota
kelompok, dengan cara mensetting kelas sedemikian rupa agar proses
pembelajaran lebih efektif dan juga mempersempit materi yang akan
disampaikan. Tindakan ini dilakukan agar anak lebih aktif didalam
kegiatan eksperimen dan tidak main sendiri. Partisipasi anak di dalam
kelompok menjadi lebih besar karena anak memiliki kesempatan untuk
melakukan sendiri kegiatan eksperimen. Hal ini sesuai dengan pendapat
Murtadlo dan Aqib, untuk terlaksana dengan baik, langkah-langkah yang
harus ditempuh dalam mengimplementasikan metode eksperimen agar
dapat berjalan dengan lancar dan behasil, yaitu :
1. Menetapkan topik penelitian
2. menyempitkannya dalam pernyataan penelitian
3. Mengembangkan hipotesa
4. Merancang desain penelitian eksperimen yang baik
5. Menetapkan berapa jumlah kelompok
6. Menentukan kapan dan bagaimana memasukkan stimulus
7. Menentukan kapan melakukan pengukuran variabel terikat
8. Membuat analisis dan kesimpulan akhir.85
Tabel 4.86 Perkembangan Kognitif Anak Siklus II
No
Perte
mua
n
INDIKATOR PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
Jum
lah
Belajar Dan Memecahkan
Masalah Berfikir Logis Berfikir Simbolik
Menunju
kkan a
ktiv
itas
yang b
ers
ifat
eksplo
ratif d
an
menyelid
ik
Menunju
kkan s
ikap
kre
atif d
ala
m
menyele
saik
an
masala
h
Megen
al s
eba
b a
kib
at
tenta
ng
lingkun
gannya
Mengkla
sifik
asik
an
benda b
erd
asark
an
warn
a, b
entu
k, d
an
ukura
n
Mengg
unaka
n
lam
bang
bila
ng
an
untu
k m
enghitu
ng
Menge
nal b
erb
ag
ai
macam
lam
ban
g h
uru
f
vokal d
an k
onson
an
Mem
pre
senta
sik
an
berb
agai m
acam
benda d
ala
m b
entu
k
gam
ba
r ata
u tu
lisan
1 I 83,3 80 83,3 75 85 81,6 75 80,45
2 II 86,6 80 83,3 76,6 85 83,3 75 81,4
3 III 86,6 80 85 80 85 85 78,3 82,82
4 IV 91,6 83,3 85 80 86,6 85 81,6 84,72
85 Murtadlo Ali, Aqib Zainal, Kumpulan Metode Pemebelajaran Keratif dan Inovatif,
(Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2016), hlm. 59-60
233
Siklus II diperoleh hasil persentase keberhasilan kelas sebesar
82,25% kategori berkembang sangat baik, dengan pertemuan pertama
sebesar 80,45% kategori berkembang sangat baik kemudian pada
pertemuan kedua dengan persentase sebesar 81,4% dengan berkembang
sangat baik, pertemuan ketiga sama 82,84% kategori berkembang sangat
baik dan pertemuan ke empat persentase 84,72% dan mencapai kategori
berkembang sangat baik. Adapun peningkatan persentase pada setiap
pertemuan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:
Diagram 4.80 Perkembangan kognitif Siklus II
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas ini dapat diketahui perkembangan kognitif meningkat
setelah menerapkan metode eksperimen hal ini ditunjukkan dari hasil
lembar pengamatan anak yang mengalami peningkatan di setiap
siklusnya yang didasari pada indikator pengamatan.
Melalui penelitian ini menunjukan bahwa penerapan metode
eksperimen memiliki dampat positif dalam meningkatkan perkembangan
kognitif anak pada sentra bahan alam. Menurut Murtadlo dan Aqib
keunggulan dan kelemahan dari metode eksperimen,86 yaitu :
86Murtadlo Ali, Aqib Zainal, Kumpulan Metode Pemebelajaran Keratif dan Inovatif,
(Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2016), hlm. 61-62
78
80
82
84
86
Perkembangan Kognitif siklus I
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
Pertemuan IV
234
a. Keunggulan
1) Melalui metode eksperimen peserta didik dapat meghayati sepenuh
hati dan mendalam, mengenai pembelajaraan yang diberikan.
2) Melatih peserta didik untuk dapat aktif mengambil bagian untuk
berbuat bagi dirinya dan tidak hanya melihat orang lain, tanpa dirinya
melakukan.
3) Peserta didik mendapatkan pengalaman langsung dan praktis dalam
kenyataan sehari-hari yang sangat berguna bagi dirinya.
4) Peserta didik dapat aktif mengambil bagian yang besar, untuk
melaksanakan langkah-langkah dalam cara berfikir ilmiah.
5) Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan peserta
didik karena peserta didik memperolehnya sendiri secara langsung.
6) Mengembangkan sikap terbuka bagi peserta didik.
7) Metode ini melibatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik secara
langsung dalam penaggajaran sehingga mereka terhindar dari
verbalisme.
b. Kelemahan metode eksperimen
1) Apabila sarana kurang atau tidak tersedia, proses jalannya
eksperimen akan menjadi tidak efektif.
2) Metode ini dilaksanakan jika peserta didik belum matang matang
untuk melaksanakan eksperimen. Hal ini berarti pelaksanaan
eksperimen memerlukan keterampilan yang mahir dari pihak
pendidiknya.
3) Memerlukan kemahiran atau keterampilan dari pihak pendidik dalam
menggunakan dan membuat alat-alat eksperimen.
4) Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi, kurang tepat
jika diterapkan pada pembelajaran lain terutama bidang ilmu sosial.
Maka, hasil analisis yang dilakukan menyatakan bahwa ada
peningkatan perkembangan kognitif anak mulai dari prasiklus dengan
persentase 34,78% menjadi 54,51% pada siklus I naik 19,81% dan ketika
dilakukan pada siklus II menjadi 82,25% naik 27,24% setelah dilakukan
235
siklus II. Dengan adanya peningkatan pada persentase perkembangan
kognitif anak hingga mencapai keberhasilan lebih dari 75% pada kategori
berkembang sesuai harapan, sehingga proses peningkatan
perkembangan kognitif anak menggunakan metode eksperimen langsung
dinyatakan tuntas.
Tabel 4.81 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Persiklus
Prasiklus Siklus I Siklus II
34,7% 54,52% 82,27%
Diagram 4.81 Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Persiklus
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Peningkatan Perkembangan KognitifAnak Persiklus
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
BAB V PENUTUP
A. KesimpulanSetelah hasil penelitian dan tindakan serta pembahasan
dilaksanakan dalam setiap indikator perkembangan kognitif
anak, maka disimpulkan bahwa :
Pada saat belum dilakukan siklus, kondisi perkembangan
kognitif anak masih berada pada kategori mulai berkembang.
Namun, masih ada juga anak yang berada pada kategori belum
berkmebang. Hal ini terlihat dari hasil data prasiklus yang
didapat perkembangan kognitif anak persentasenya 34,7%. Dari
15 anak, 12 anak berkembang sesuai harapan dan 3 anak belum
berkembang.
Pelaksanaan metode eksperimen pada sentra bahan alam
untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak dilaksanakan 2
siklus setiap siklus dilakukan 4 pertemuan. Langkah dalam
meningkatkan perkembangan kognitif anak terdapat enam
langkah percobaan awal, pengamatan, hipotesis, verifikasi,
aplikasi konsep dan evaluasi. Hal ini lah yang dilakukan untuk
meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam penelitian ini.
Setelah dilakukan tindakan menggunakan metode
eksperimen pada anak PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota Kelas
B1, maka didapatkan hasilnya pada prasiklus 34,7%
perkembangan kognitifnya setelah dilakukan siklus I menjadi
54,52% belum maksimal dikarnakan terdapat kekuarangan
dalam melaksanakan pembelajaran untuk itu dilakukan siklus II
dan hasilnya menjadi 82,25%. Hal ini menunjukkan bahwa
setelah dilakukan metode eksperimen pada kelas tersebut
perkembangan kognitifnya meningkat.
B. ImplikasiBerdasarkan kesimpulan diatas, maka implikasi yang dapat
dikemukakan hasl dari penelitian diatas tentang pembelajaran236
237
menggunakan metode eksperimen disentra bahan alam untuk
meingkatakan perkembangan kognitif anak baik secara teoritis
maupun praktis, penggunaan metode eksperimen dalam
meningkatkan perkembangan kognitif menunjukkan hasil yang
positif yang terlihat pada anak dapat belajar dan memecahkan
masalah, berfikir logis anak berkembang dan juga berfikir
simbolik anak. Saat proses pembelajaran dilakukan terlihat anak sangaat
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Biasanya mereka hanya
tau itu toge, setelah dilaksanakan kegiatan eksperimen ini anak-
anak mengetahi dari mana asalanya toge, pemilihan biji kacang
hijau, proses pembuatannya sampai anak-anak memasak dan
menikmati sayur toge tersebut. Selain itu anak-anak juga
mengetahui air dan matahari sebagai sumber kehidupan.
Penggunaan metode eskperimen ini dapat menjadi salah satu
metode alternatif yang membuat anak tertarik untuk belajar
disentra bahan alam. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah
ditunjukkan pada bab sebelumnya, penggunaan metode
eksperimen dapat diterapkan untuk memudahkan dalam
meningkatkan perkembangan kognitif anak.Pada pelaksanaan penelitian ini dapat memberikan
masukaan kelembaga PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota
khususnya membantu guu untuk sentra bahan alam dalam
mencari metode yang tepat untuk miningkatkan perkembangan
kognitif sesuai dengan sentra bahan alam dan fungsi sentra
bahan alam itu sendiri. Dari hasil penelitian yang di lakukan peneliti yang
berkolaborasi dengan guru kelompok B1 di PAUD Permata Ibu
Jambi Luar Kota menunjukkan bahwa dengan menggunakan
metode eksperimen dapat meningkatkan perkembangan kognitif
anak disentra bahan alam. Hal ini membantu guru dalam
238
memahami metode eksperimen dan memberi pengetahuan bagi
guru untuk menerapkan metode eksperimen pada setiap
pembelajaran disentra bahan alam.
C. Rekomendasi
Berdasarkan dari kajian-kajian di dalam penelitian ini untuk
mendukung proses pembelajaran yang tidak membosankan
untuk anak maka diajukan beberapa saran, yaitu :
1. Untuk Kepala Sekolaha. Kepala sekolah hendaknya memfasilitasi guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan, aktif, kreatif dan inovatif termasuk
didalamnya mengguanakan metode eksperimen untuk
meningkatkan perkembangan kognitif anak. b. Kepala sekolah dapat menganjurkan kepada guru sentra
bahan alam untuk menggunakan metode eksperimen dalam
melaksanakan pembelajaran. 2. Untuk Gurua. Guru PAUD Permata Ibu harus mempunyai keinginan yang
lebih maju dalam meingkatkan perkembangan kognitif anak.
Guru harus kreatif dalam mencari inovasi-inovasi untuk
meningkatkan perkembangan kognitif anak dan guru juga
harus membekali diri dengan mengabgred diri agar kegiatan
pembelajaran yang disipakan dapat membuat anak menjadi
aktif, keratif dan juga inovatif dalam kelas. b. Guru mampu membangkitkan motivasi belajar anak dengan
menggunakan metode eksperimen disentra bahan alam,
sehingga pembelajaran dilakukan tidak abstrak namun anak
mengalami secara langsung.c. Guru mengetahui kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada
anak didiknya dalam proses pembelajaran sehari-hari,
sehingga guru dapat mencari solusi pemecahan masalah
239
yang terjadi pada anak didiknya dan dapat dikonsultasikan
pada orang tua. d. Guru PAUD harus memiliki wawasan yang luas dalam
menggunakan metode eksperimen dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu
kegiatan menstimulasi perkembangan kognitif anak.3. Untuk Sekolah
Sebagai lembaga yang maju dan berkembang diharapkan
dapat menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh guru dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak
terutama dengan menggunakan metode eksperimen.
D. Kata Penutup
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada
peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan 6
aspek perkembangan dan salah satu dari 6 perkembangan itu
adalah kognitif. Dalam perkembangan kognitif anak dapat
distimulasi dengan menggunakan metode eksperimen khususnya
pada saat kegiatan belajar mebgajar di sentra bahan alam.
Kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen
merupakan kegiatan yang menyenagkan bagi anak usia dini,
karna :
1. Melalui metode eksperimen anak dapat meghayati sepenuh
hati dan mendalam, mengenai pembelajaraan yang
diberikan.2. Melatih anak untuk dapat aktif mengambil bagian untuk
berbuat bagi dirinya dan tidak hanya melihat orang lain,
tanpa dirinya melakukan.3. Anak mendapatkan pengalaman langsung dan praktis dalam
kenyataan sehari-hari yang sangat berguna bagi dirinya.4. Anak dapat aktif mengambil bagian yang besar, untuk
melaksanakan langkah-langkah dalam cara berfikir ilmiah.
240
5. Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan
anak karena peserta didik memperolehnya sendiri secara
langsung. 6. Mengembangkan sikap terbuka bagi anak.7. Metode ini melibatkan aktivitas dan kreativitas anak secara
langsung dalam penaggajaran sehingga mereka terhindar
dari verbalisme.85
Dari paparan diatas, maka penulis melakukan penelitian
action research yang berkolaborasi dengan gutu kelas B1 di
PAUD Permata Ibu Jambi Luar Kota dengan judul “Meningkatkan
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Metode
Eksperimen Pada Sentra Bahan Alam Di PAUD Permata Ibu Jambi
Luar Kota”. Setelah diberikan tindakan dan hasilnya sesuai
dengan aa yang diharapkan dan yang diinginkan peneliti dan
guru kolaborasi, yaitu adanya peningkatan perkembangan
kognitif anak dari pra siklus rata-ranya 34,7% perkembangan
kognitifnya, pada saat dilakukan siklus I menjadi 54,52% dan
setelah dilakukan tindakan siklus II menjadi 82,25% rata-ratanya
(berkembang sangat baik).
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak II siklus dengan siklus
satu 4 kali pertemuan dan siklus dua 4 kali pertemua, penelitian
ini dilakukan bersama guru kelas sentra bahan alam dan telah
memperoleh hasil yang sangat baik, walaupun dalam
penyelesaian tesis yang merupakan action research memiliki
banyak halangan dan rintangan, namun peneliti bersyukur
karena dengan Ridhonya dan Rahmad dari Allah SWT, peneliti
dalam menulis tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
85 Murtadlo Ali, Aqib Zainal, Kumpulan Metode Pemebelajaran Keratif dan Inovatif, (Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2016), hlm. 61-62
241
Masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari
kesempurnaan peneliti dalam penulisan tesis ini. Karena itu,
peneliti masih membutuhkan bimbingan dan kritikan yang
membangun guna perbeikan penulisan yang akan datang.
Peneliti berharap semoga tesis ini dapat memberi manfaat bagi
semua pihak dan memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan
anak usia dini.
241
DAFTAR PUSTAKA
Azhim Abdul bin Alkahfi Badawi, Empat Puluh KarakteristikMereka yang Dicintai Allah, Jakarta : Darul Haq, 2014.
Aziz Safrudin. Strategi Pembelajaran Aktif Anak Usia Dini.Yogyakarta : KALIMEDIA, 2017.
Attabany Trianto Ibnu Badar, Desain PengembanganPembelajaran Tematik, Jakarta : KENCANA, 2013.
Anik, Nurhaya, Penerapan Metode Eksperimen UntukMeningkatkan Konsep Dasar sains Pada Anak DidikKelompok A Tk Pkk Suruh wadang Kecamatan kademanganKabupaten Blita, Blitar : PG-PAUD UN PGRI Kediri, 2016.EDUCHILD Vol. 5 No. 1
Asmani Jamal Ma’mur, Panduan Prtaktis Manajemen Mutu GuruPAUD, Jogjakarta : DIVa Press, 2015.
Anggreani Chresty. Peningkatan Kemampuan Berfikir KritisMelalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan.UniversitasNegeri Jakarta, 2015. Vol. 9 No. 2 E-ISSN : 2503-0566.
Asmawati, Luluk, Perencanaan Pembelajaran PAUD, Bandung:REMAJA ROSDAKARYA, 2015.
Aisyah Siti.Perkembangan dan Konsep Dasar PengembanganAnak Usia Dini. Jakarta, Universitas Terbuka, 2011.
Asyhar Rayandra. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.Jakarta : Referensi Jakarta, 2012.
Arifin Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulu.Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2014.
Aqib Zainal, Murtadlo Ali, Kumpulan Metode PembelajaranKreative dan Inovatif., Bandung : PT. Sarana Tutorial NuraniSejahtera, 2016.
242
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT.Raja GrafindoPersada, 2014.
Abdul Aziz Asy-Syulhub bin Fu’ad. Begini Seharusnya Menjadi Guru.Jakarta : Dar Al-Qosim, 1439 H.
____ .Prasekolah di Kelurahan Tinjomayo KecamatanBanyumanik. Universitas Diponegoro : 2009.
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013,Yogyakarta : Gava Media, 2014.
Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2013.
Elizabeth B. Hurlock. Perkembangan Anak, Jakarta : Erlangga,
Edisi
Ke-6).
Fitri Zoleha, Meningkatkan Kemampuan Kognitif Melalui MetodeEksperimen Pada Anak Usia Din] Di Paud Bunga Jempa Uptd SkbKabupaten Lebong, Universitas Bengkulu, 2013.
Fauziddin Moh. Peningkatan Kemampuan Klasifikasi Media BendaKongkrit Pada Anak Kelompok A1 di TK Cahaya KembarBangkinang Kampar. STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai,2015.,vol. 2 No. 1. ISSN : 2549-8959.
Gunarti Winda, all., Metode Pengembangan Prilaku DanKemampuan Dasar Anak Usia Dini, Jakarta : UniversitasTerbuka, 2010.
Indarwati Anik. Mengembangkan Kecerdasan Kognitif AnakMelalui Beberapa Metode. Universitas Negeri Jakarta :2017.Vol. 15 No 2. ISSN : 1693-1076.
Juniarti Yenti. Penerapan Metode Eksperimen DalamMeningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sains Anak.Universitas Bengkulu, 2019., ISSN : 258-6284.
243
Khadijah, Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Jakarta :PERDANA PUBLISHING, 2016
Kostelnik J Marjorie, All., Kurikulum Pendidikan Anak Usia DiniBerbasis Perkembangan Anak Usia Dini (DevelopmentallyAppropriate Practices), Depok : Kencana, 2017, Edisi Kelima.
Khaeriyah Ery, dkk. Penerapan Metode Eksperimen DalamPembelajaran Sains Untuk Meningkatkan KemampuanKognitif Anak Usia Dini. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Vol. 4, No. 2,September 2018. P-ISSN: 2541-4658.
Kamtini, Khairani Mesra. Pengaruh Metode Eksperimen TerhadapKemampuan Sains Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Salsa PercutSei Tuan T.A. 2014/2015. Prodi PG PAUD, Universitas NegeriMedan. Volume 4 No. 2 Desember 2018. E-ISSN : 2502 –7239
Kumalasari Ratih, dkk. Meningkatkan Perkembangkan KognitifDalam Bidang Sains Melalui Aktivitas Percobaan SederhanaPada Anak Kelompok B3 TK Kartika VII-Kodam-Udayana Ix. e-Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,2015. Vol. 3 No. 1
Latif Mukhtar, Orientasi Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta :KENCANA, 2014.
Mulyani Novi, Perkembangan Dasar Anak usia Dini, Yogyakarta :GAVA MEDIA, 2018.
Mulyasa, Praktek Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : RemajaRosdakarya, 2013.
Masnipal, Menjadi Guru PAUD Profesional, Bandung : RemajaRosdakarya, 2018.
Musfiqoh, Nurdyansyah. Pendekatan Pembelajaran Saintifik.Siduardjo : Nizamia Learning Center, 2015.
244
Nurfuady Elasa,dkk., Penerapan Metode Eksperimen UntukMeningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini. IKIP Siliwangi,2019. Vol. 2 No. 1 ISSN-2614-6347
Pusat kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian danPengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.Buku Panduan Pendidikan Kurikulum 2013 PAUD Anak Usia5-6 Tahun, 2015.
Pratisti wiwien dinar, Psikologi Anak Usia Dini, Bogor : INDEKS,
2008
Rachmawati yeni, Kurnia Euis. Stategi Pengembangan KreativitasPada Anak Usia Taman Kanak-Kanak, Jakarta : DepartemenPendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan TenagaKependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005.
Rachmawati yeni, Kurnia Euis. Strategi PengembanganKreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta :Kencana, 2012.
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan danPeneliti Pemula, Bandung : Alfabeta, 2013.
Surya Mohamad, Stategi Kognitif Dalam Pembelajaran, Bandung :ALFABETA, 2016.
Samatowa Usman, Metodologi Pembelajaran Sains Untuk AnakUsia Dini, Tanggerang : Tsmart, 2018.
Suyadi, Teori Pembeljaran Anak Usia Dini Dalam KajianNeurosains, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2014.
Sujiono Yuliani Nurani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,Jakarta Barat : Indeks, 2013.
Susanto Ahmad, Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta :KENCANA, 2011.
245
Sunarto, Hartono Agung. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :PT. RINEKA CIPTA, 2013.
Suryani Nunuk, Setiawan Achmad, Putria Aditin, MediaPembelajaran Inovatif dan Pengebangannya, Bandung :Remaja Posdakarya, 2018.
Sriyati, Peningkatan Perkembangan Kognitif Melalui MetodeEksperimen Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Islamiyah PontianakTenggara, Pontianak : Universitas Tanjungpura, 2018.
Sugiyono, Metode Penelitian Tindakan Pendekatan Kualitatif,Kuantitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta, 2013.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta,2013.
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : BumiAksara, 2010.
Santrock W. John. Masa Perkembangan Anak. Jakarta : SalembaHumanika, 2011.
Taniredja Tukiran, dkk., Penelitian Tindakan Kelas UntukMengembangkan Profesi Guru Praktik, Praktis dan Mudah,Bandung : Alfabeta, 2013.
Tampubolon Saur, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta :Erlangga, 2014.
Priansa Donni Juni. Managemen Peserta Didik dan ModelPembelajaran. Bandumh : Alfabeta, 2015.
Wahyuni, Pengembangan Kemampuan Melalui MetodeEksperimen Dengan Menanam Kacang Ijo Pada AnakKelompok Semester Gasal TK Azzahra Sukodono SragenTahun 2014/2015, Universitas Surakarta, 2014.
Wiriaatmadja Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas,Bandung : Remaja Rosdakarya, 2014.
246
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : KencanaPrenada Media Group, 2011.
Walgito Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : C.V. AndiOffset, 2010.
Yus Anita. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Kencana, 2011.
Zulherma, Suryana Dadan. Peran Executive Function Brain DalamPerkembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia DiniKurikulum 2013. Universitas Negeri Padang. 2019.,vol. 3Nomor 2. E-SSN : 2614-3097.
247
CURRICULUM VITAE
Informasi Diri
Tati Lestari dilahirkan disingkut
Desa Sendang Sari pada tanggal 31
Maret 1995. Putri pertama dari
bapak Ismono dan ibu yang
bernama Surinah. Memiki 1 adik
kandung bernama Istanto. Belum
berkeluarga dan berdomisili di Ds.
Sendang Sari Kec. Singkut Kab.
Sarolangun Jambi.
Riwayat Pendidikan
Pada tahun 2013 masuk kedalam salah satu perguruan
tinggi (S1) dan mengambil Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan dan fokus jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak
Usia Dini (PG-PAUD) di Universitas Jambi menyandang gelar
Sarjana tahun 2017, jenjang pendidikan menengah atas
bersekolah di MA di Al-fattah tahun 2010 dan lulus sekolah tahun
2013., jenjang sekolah menengah pertama bersekolah di
pesantren Al-fattah yang berlokasi di Singkut 2 payolebar masuk
tahun 2007 dan mendapat ijazah 2010. Adapun pendidikan
jenjang sekolah dasar sekolah di SD Negeri 91 Perdamaian
masuk 2001 dan lulus Tahun 2007. Sedangkan untuk Pendidikan
TK masuk tahun 2000 bersekolah di TK Mukti Tama Baru dan
lulus Tahun 2001.
Pengalaman Kerja
Tahun 2018 - 2019 Bekerja di TK Izzatul Islam Jambi Luar Kota
Muaro Jambi
Tahun 2016 – Sekarang bekerja di PT. Jafra Indonesia
top related