lembaga pemerintahan dan perundang undangan

Post on 12-Feb-2017

635 Views

Category:

Law

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Lembaga Pemerintahan

dan Perundang-undangan

Kelompok 3

LEMBAGA PEMERINTAHDAN PERUNDANG-UNDANGAN

(SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945)

kedudukan Presiden Republik Indonesia adalah :

• Kepala Negara• Mandataris MPR, dan• Penyelenggara Tertinggi Pemerintah Negara

Republik Indonesia, yang didalamya tercangkup pula Penyelenggara Tertinggi Perundang-Undangan Negara.

Majelis Permusyawaratan Rakyat merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia ini mula-mula dengan kualitas sebagai Konstituante menetapkan Undang-Undang Dasar Negara, kemudian setelah itu menetapkan pula garis-garis besar haluan negara, dan memilih serta menganggakat Kepala Negara (Presiden) dan Wakilnya

Kedudukan Presiden Republik Indonesia sesudah Perubahan UUD 1945 adalah :

• Kepala Negara• Penyelenggara Tertinggi Pemerintahan Negara

Republik Indonesia

Sesuai Undang-Undang Dasar 1945 Presiden Republik Indonesia

bertugas:

• Menjalankan Undang-Undang Dasar 1945• Menjalankan garis-garis besar haluan negara; dan• Menjalankan Pemerintahan Negara pada

umumnya

MENTERI?• Dalam sistem pemerintahan Indonesia yang dianut

UUD NRI tahun 1945, para menteri adalah pemimpin pemerintahan di bawah Presiden

Untuk menetapkan politik pemerintahan dan koordinasi di dalam pemerintahan Negara, para Menteri bekerja

sama satu sama lain seerat-eratnya di bawah pimpinan Presiden

tugas sehari-hari di tingkat riil dan operasional di bawah pimpinan Presiden

Pasal 17 UUD 1945 (sebelum amandemen) tentang Menteri:

• Pasal 17 ayat (1): Presiden dibantu oleh Menteri-menteri Negara

• Ayat (2): Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden

• Ayat (3): Menteri-menteri itu memimpin Departemen Pemerintahan

MENTERI

Menteri Koordinator (Menko)

Keputusan Presiden No. 12 Thn. 1978

Menteri Departemen (Menteri)

Keputusan Presiden No. 15 Thn. 1984.

Menteri Negara (Meneg)

Keputusan Presiden No. 44 Thn. 1993

Menteri Koordinator dan Menteri Negara bukan merupakan lembaga-lembaga pemerintah dalam perundang-undangan, sebab dalam pembentukan perundang-undangan yang berwenang hanyalah

Menteri Departemen. Menteri Koordinator dan Menteri Negara hanya dapat membuat peraturan yang bersifat intern, dalam lingkungannya sendiri jadi tidak berwenang membentuk peraturan yang

mengikat umum.

Kepala negara pemerintahan non departemen?

• “Badan” (Badan Administrasi Kepegawaian Negara)

• “Lembaga” (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).

• “Biro” (Biro Pusat Statistik). • “Dewan” (Dewan Pertahanan Keamanan

Nasional). • Arsip Nasional

Direktorat Jenderal Departemen

“Keputusan Presiden No.44 th. 1974 tentang pokok-pokok Organisasi Departemen Republik Indonesia, menegaskan dalam

Pasal 14 Huruf A, antara lain bahwa Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi perumusan kebijaksanaan teknis.

berarti bahwa Direktorat Jenderal dapat mengeluarkan Peraturan-peraturan atas namanya sendiri yang isinya

memberikan rincian yang bersifat teknis, dan kebijaksanaan pelaksanaan bidang pemerintahan yang digariskan oleh

menteri”.

Dengan demikian maka pada saat ini setiap Direktorat Jenderal Departemen dapat

mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang bersifat teknis sesuai bidang tugas yang

dilimpahkan padanya.

Badan Negara Badan Negara ini merupakan lembaga-lembaga Pemerintahan yang dibentuk dengan suatu Undang-Undang dan berfungsi menyelenggarakan urusan-urusan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat, misalnya Pertamina, BI, Perusahaan Jawatan Kereta Api

Pemerintah DaerahPasal 3

Dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi dibentuk dan disusun Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II.

Pasal 72

1. Dalam rangka pelaksanaan asas dekonsentrasi, wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi dalam wilayah-wilayah Propinsi dan Ibukota Negara.2. Wilayah Provinsi dibagi dalam wilayah-wilayah Kabupaten dan Kotamadya.Wilayah Kabupaten dan Kotamadya dibagi dalam wilayah Kecamatan

Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut:• Pemerintah Daerah Tingkat I adalah Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I

bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I.• Pemerintah Daerah Tingkat II adalah Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah

Tingkat II bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II.

Pemerintahan Daerah Menurut Undang-Undang No. 5 Th. 1974 tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, yang dimaksud dengan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Undang-Undang No. 5 Th. 1974

Pasal 38Kepala Daerah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menetapkan Peraturan Daerah.

Pasal 44(2) Peraturan Daerah ditandatangani oleh Kepala Daerah dan ditandatangani serta oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Kepala Daerah • asas desentralisasi: Daerah Tingkat I dan Daerah

Tingkat II dipimpin oleh seorang Kepala Daerah

• asas dekonsentrasi: setiap wilayah dipimpin oleh seorang Kepala Wilayah yang disebut Gubernur untuk Provinsi dan Ibukota Negara (Daerah Tingkat I), dan Bupati untuk Kabupaten dan Walikotamadya untuk kotamadya (Daerah Tingkat II), serta Walikota untuk Kota Administrastratif dan Camat untuk Kecamatan

• dua fungsi dari kepala daerah yaitu:

1. fungsi sebagai kepala daerah otonom yang memimpin penyelenggaraan dan bertanggung jawab sepenuhnya tentang jalannya Pemerintahan Daerah

2. fungsi sebagai Kepala Wilayah yang memimpin penyelenggaraan urusan Pemerintahan umum yang menjadi tugas Pemerintahan pusat di daerah.

Hubungannya Kepala Daerah dengan peraturan perundang-

undangan?

Lembaga-lembaga Pemerintahan yang dapat mengeluarkan perundang-undangan yang bersifat

pemerintahan atau delegasian

LEMBAGA PEMERINTAH

DAN PERUNDANG UNDANGAN(SESUDAH

PERUBAHAN UUD 1945)

 

Presiden Presiden Republik Indonesia sesudah Perubahan UUD 1945 adalah:

• Kepala Negara• Penyelenggara Tertinggi Pemerintahan Negara

Republik Indonesia

Sebagai Penyelenggara Tertinggi Pemerintahan Negara, Presiden dibantu oleh seorang Wakil Presiden, Pejabat-pejabat setingkat Mentri (Jaksa Agung Republik Indonesia), Menteri-menteri Negara, dan juga Kepala Lembaga Pemerintahan Non Departemen.

Menteri?Pasal 17 sebagai berikut: 1. Presiden dibantu oleh Menteri-menteri Negara 2. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan

oleh Presiden 3. Setiap Menteri membidangi urusan tertentu

dalam pemerintahan negara 4. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran

Kementrian Negara diatur dalam Undang-undang

Pasca terjadinya peristiwa pembubaran dua departemen (Departemen Sosial dan Departemen Penerangan) oleh Presiden Abdurahman Wahid.

(Perubahan Ketiga (2001)).

Menteri :

• Kementrian Koordinator • Kementrian yang berbentuk Departemen yang

selanjutnya disebut Departemen• Kementrian Negara

Hanya Menteri-menteri Departemen (Menteri yang memegang Departemen) yang merupakan lembaga pemerintahan dalam perundang-undangan, dalam artian bahwa hanya menteri-menteri Departemen

saja yang berwenang untuk membentuk perundang-undangan yang bersifat mengikat.

Sedangkan untuk Menteri yang lainnya, mereka hanya berwenang membuat peraturan di

lingkungannya sendiri.

LPND Lembaga Pemerintahan Non Departemen didirikan dengan tujuan

untuk melaksanakan tugas khusus yang didelegasikan kepadanya oleh presiden

LPND terletak dalam lingkup kekuasaan eksekutif, yang dipimpin oleh Presiden.

pembentukan dan pembubarannya tergantung pada keinginan presiden

Megawati Soekarnoputri, pembentukan seluruh LPND dilakukan dengan sebuah Keputusan Presiden saja, seperti Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 (selanjutnya Keppres No.103 Tahun 2001)

Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan Peraturan Presiden dalam melakukan perubahan terhadap Keppres No.103 Tahun 2001

LPND ini memiliki kewenangan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Direktorat Jenderal Departemen

Direktorat Jenderal adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Depertemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri, dan dipimpin oleh Direktur Jenderal.

Saat ini kewenangan Direktorat Jenderal diatur pula dalam Peraturan Presiden NO. 9 Th. 2005 tentang kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan, Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesi, dasarnya Pasal 74 sampai dengan pasal 77.

Direktorat Jenderal Departemen dapat mengeluarkan peraturan-peraturan yang bersifat teknis sesuai bidang tugas yang dilimpahkan padanya.

Kewenangan ini timbul untuk melaksanakan lebih lanjut kebijaksanaan dari Menterinya yang merupakan delegasian.

Badan Hukum Negara

Badan Hukum Negara adalah Lembaga Negara atau Lembaga Pemerintahan yang dibentuk dengan

suatu Undang-Undang, dan berfungsi menyelenggarakan urusan-urusan yang berhubungan dengan bidang tugas dan kewenanganya seperti Bank Indonesia

• Dalam ketentuan umum Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Bank Indonesia dirumuskan bahwa:

“Peraturan Bank Indonesia adalah ketentuan hukum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan mengikat

setiap orang atau badan dan dimuat dalam Lembaga Negara.”

• Berdasarkan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang No. 10 Th. 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan dan pasal di atas, maka peraturan Bank Indonesia merupakan salah satu jenis peraturan perundang-undangan ditingkat pusat.

Pemerintahan Daerah Pasal 136

1. Perda ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan DPRD.

2. Perda dibentuk dalam rangka pengelengaraan otonomi daerah provinsi/kabupaten/kota dan tugas pembantuan.

3. Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memerhatikan ciri khas masing-masing daerah.

4. Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang dengan bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

5. Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku setelah diundangkan dalam lembaran daerah.

Kepala Daerah Pasal 146

1. Untuk melaksanakan Perda dan atas kuasa peraturan perundang-undangan, kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah dan/atau keputusan kepala daerah

2. Peraturan kepala daerah dan/atau keputusan kepala daerah sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), dilarang bertentangan dengan kepentingan umum Perda dan pertauran perundang-undangan yang lebih tinggi.

Sesuai dengan Undang-undang No.10 Thn. 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-

undangan saat ini pembentukan ketentuan yang bersifat mengatur (regeling) dilakukan dengan

Peraturan Kepala Daerah, sedangkan pembentukan ketentuan yang bersifat menetapkan (beschikking)

dilakukan dengan Keputusan Kepala Daerah.

top related