laporan tutorial skenario 1 blok reproduksi
Post on 24-Nov-2015
82 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
LAPORAN DISKUSI TUTORIAL
BLOK REPRODUKSI
SKENARIO 1
HAMILKAH AKU?
KELOMPOK 6
1. Achmad Nurul H. (G0011003)
2. Adya Sitaresmi (G0011005)
3. Atika Sugiarto (G0011043)
4. Dzulfiar N. U. (G0011079)
5. Ery Radiyanti (G0011085)
6. Fery Ardi K. (G0011091)
7. Ratna Sariyatun (G0011165)
8. Rezza Dwi Haryanto (G0011169)
9. Rifqi Hadyan (G0011171)
10. Rizqa Febriliany P. (G0011183)
TUTOR
Endang Sri Hardjanti, dr., M.Or
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
-
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Skenario I Hamilkah Aku?
Seorang perempuan 20 tahun datang ke PUSKESMAS PONED dengan
keluhan mual muntah hebat terutama pagi hari. Penderita badannya lemah sampai
tidak bisa beraktivitas. Sejak tiga hari yang lalu, mengeluarkan darah pervaginam
sedikit-sedikit. Penderita menikah 3 bulan yang lalu dan sejak itu haidnya tidak
datang, payudara terasa tegang. Sebelumnya haid teratur tiap bulan dan tidak
menggunakan alat kontrasepsi. Sudah 3 tahun ini penderita mengonsumsi rokok dan
alkohol.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan vital sign normal, mulut kering dan turgor
kulit menurun, fundus uteri teraba 1 cm di atas simfisis. Hasil pemeriksaan inspekulo
tampak portio livid dan ostium uteri eksternum (OUE) tertutup dan keluar darah
segar. Pada vagina toucher: uterus sebesar telur bebek, tidak nyeri tekan, sarung
tangan lender darah (+). Dokter tersebut menyarankan agar penderita dirawat inap.
B. Menetapkan/mendefinisikan masalah
1. Mual muntah hebat pada pagi hari
2. Badan lemah tidak bisa beraktivitas
3. 3 hari yang lalu keluar darah pervaginam sedikit-sedikit
4. Menikah 3 bulan yang lalu, haid tidak dating
5. Payudara tegang
6. Sebelumnya haid teratur
7. Tidak pakai kontrasepsi
8. 3 tahun konsumsi rokok dan alcohol
9. Vital sign normal
10. Fundus uteri teraba 1 cm di atas simfisis
11. Pemeriksaan inspekulo: portio livid, OUE tertutup dan keluar darah
12. Vagina toucher: uterussebesar telur bebek, tidak nyeri tekan, sarung tangan
lendir darah +
13. Dokter sarankan rawat inap
C. Rumusan Analisis Masalah
-
3
Analisis masalah yang dapat kami sampaikan berkaitan dengan masalah yang
sudah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Mengapa mual muntah hebat di pagi hari?
2. Mengapa badan jadi lemah sampai tidak bisa beraktivitas?
3. Apa hubungannya sejak nikah tidak haid tapi keluar darah pervaginam?
Mengapa dan bagaimana payudara tegang?
4. Apa penyebab darah pervaginam?
5. Perbedaan darah haid (fisiologis) dengan darah patologis?
6. Bagaimana fisiologi menstruasi?
7. Apa hubungannya kebisaaan konsumsi rokok dan alkohol sejak tiga tahun
yang lalu?
8. Bagaimana fisiologi kehamilan?
9. Jenis, cara kerja, dan efek samping alat kontrasepsi?
10. Bagaimana hubungan penggunaan alat kontrasepsi dengan haid?
11. Apa saja tanda-tanda kehamilan dan dengan pemeriksaannya?
12. Mengapa vital sign terlihat normal tetapi mulut kering dan turgor kulit
menurun?
13. Apakah maksud tinggi fundus uteri 1 cm di atas simfisis? Berapakah nilai
normalnya?
14. Apakah indikasi hasil pemeriksaan inspekulonya?
15. Apa maksud/arti dari hasil vagina toucher?
16. Apakah dapat disimpulkan pasien hamil?
17. Mengapa dokter hanya menyarankan rawat inap? Bagaimana penatalaksanaan
pada penderita?
D. Tujuan Penulisan
1. Memahami ilmu-ilmu dasar kedokteran sistem reproduksi terutama yang
berkaitan dengan skenario.
2. Mampu menerapkan ilmu-ilmu dasar kedokteran dan ilmu kedokteran klinik
sistem reproduksi untuk memecahkan masalah dalam skenario.
3. Mengetahui penjelasan secara medis berbagai permasalahan pada pembahasan
skenario ini seperti:
- Mual muntah hebat di pagi hari
- Badan jadi lemah sampai tidak bisa beraktivitas
-
4
- Hubungan sejak nikah tidak haid tapi keluar darah pervaginam dan
bagaimana payudara bisa tegang
- Penyebab darah pervaginam
- Dan masalah-masalah yang yang telah disampaikan pada rumusan
analisis masalah di atas
E. Manfaat Penulisan
Penulisan laporan ini diharapkan dapat sebagai sarana pembelajaran
mahasiswa dalam rangka mempelajari dan memahami ilmu-ilmu dasar kedokteran
dan ilmu kedokteran klinik sistem reproduksi.
-
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hiperemesis Gravidarum
Mual dan muntah terjadi pada 1 dari 1000 kehamilan, 60-80% primigravida &
40-60% multigravida. Apabila mual dan muntah sampai menyebabkan pekerjaan
sehari-hari terganggu & keadaan umum mjd buruk maka kondisi ini disebut sebagai
hiperemesis gravidarum. Faktor predisposisi dari hiperemesis gravidarum yaitu
primigravida, mola hidatidosa (hormon HCG meningkat), masuknya vili khorialis
dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yg
menurun dari ibu (faktor organik), alergi, dan faktor psikologik.
Hiperemesis menyebabkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.
Dehidrasi menyebabkan kadar Na dan Cl darah menurun, Cl urin juga menurun,
hemokonsentrasi menyebabkan aliran darah ke jaringan menurun sehingga kadar O2
dan makanan ke jaringan turun dan timbunan zat toksik di jaringan meningkat, selain
itu juga dapan menyebabkan penurunan kalium sehingga frekuensi muntah
meningkat. Akibat hiperemesis, cadangan karbohidrat dan lemak habis, oksidasi
lemak tidak sempurna menimbulkan ketosis sehingga asam aseton asetik, asam
hidroksi butirik dan aseton dalam darah meningkat. Dapat juga mengakibatkan
robekan sel lendir esofagus dan lambung (sindroma Mallory-Weiss) sehingga terjadi
perdarahan gastrointestinal.
Hiperemesis gravidarum terbagi atas beberapa derajat sesuai dengan tanda dan
gejala yang dialaminya, yaitu :
1. Derajat 1
Muntah terus menerus (muntah > 3-4 kali/hari, dan mencegah dari masuknya
makanan atau minuman selama 24 jam) yang menyebabkan ibu menjadi lemah,
tidak ada nafsu makan, berat badan turun (2-3 kg dalam 1-2 minggu), nyeri ulu
hati, nadi meningkat sampai 100x permenit, tekanan darah sistolik menurun,
tekanan kulit menurun dan mata cekung.
2. Derajat 2
Penderita tampak lebih lemah dan tidak peduli pada sekitarnya, nadi kecil dan
cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit kuning. Berat badan turun dan
mata menjadi cekung, tekanan darah turun, pengentalan darah, urin berkurang,
dan konstipasi. Pada napas dapat tercium bau aseton.
-
6
3. Derajat 3
Keadan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun sampai koma,
nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, dan tekanan darah turun. Pada jabang bayi
dapat terjadi ensefalopati Wernicke dengan gejala: nistagmus, penglihatan ganda,
dan perubahan mental. Keadaan ini akibat kekurangan zat makanan termasuk
vitamin B kompleks. Jika sampai ditemukan kuning berarti sudah ada gangguan
hati.
Tatalaksana hiperemesis gravidarum sangat beragam tergantung dari beratnya
gejala yang terjadi. Tatalaksana dini dapat berpengaruh baik pada pasien. Ketika
menatalaksana ibu dengan HG, pencegahan serta koreksi kekurangan nutrisi adalah
prioritas utama agar ibu dan bayi tetap dalam keadaan sehat. Pasien dapat dirawat
karena mual dan muntah yang berlebihan disertai koreksi untuk gangguan elektrolit
dan cairan. Pemberian nutrisi oral (melalui mulut) dapat diberikan pada pasien secara
perlahan-lahan, dimulai dengan makanan cair, kemudian meningkat menjadi makanan
padat dalam porsi kecil yang kaya akan karbohidrat.
B. Perdarahan pervaginam
Perdarahan per-vaginam merupakan peristiwa keluarnya darah melalui vagina.
Penyebab keluarnya darah ini dibagi menjadi :
1. Penyebab Fisiologis
Perdarahan per-vaginal yang bersifat fisiologis yaitu perdarahan periodik yang
mengalir sebagai debit dari rahim wanita. Contoh dari perdarahan fisiologis
yaitu menstruasi. Menstruasi disebabkan oleh adanya perubahan hormonal yang
mengatur siklus menstruasi yang berjalan secara fisiologik.
2. Penyebab Patologis
Perdarahan per-vaginal yang bersifat patologis merupakan perdarahan yang
terjadi di luar siklus menstruasi dengan jumlah yang abnormal. Penyebab dari
terjadinya perdarahan jenis ini dapat dibedakan menjadi :
a. Perdarahan tidak berbahaya
1) Perdarahan pada saat trimester pertama kehamilan.
2) Perdarahan akibat melekatnya sel ovum yang sudah dibuahi di
permukaan endometrium. Biasanya darah keluar dalam jumlah yang
sedikit. Hal ini dikarenakan melekatnya sel ovum ke lapisan kompakta
endometrium hanya membuat perlukaan saja.
-
7
3) Perdarahan yang diakibatkan oleh perubahan hormonal pada masa
kehamilan. Darah keluar dalam jumlah yang sedikit dan biasa terjadi
pada minggu-minggu awal kehamilan.
b. Perdarahan berbahaya
1) Perdarahan karena terjadi abortus.
Penyebab abortus meliputi faktor genetik, kelainan kongenital uterus
(anomali duktus Mulleri, septum uterus, mioma uteri), autoimun (SLE),
defek fase luteal (faktor endokrin eksternal, sintesis LH yang tinggi),
infeksi (bakteri, virus, parasit, spirokaeta), hematologik, serta
lingkungan (alkohol, rokok, karbon monoksida). Macam-macam
abortus yaitu abortus iminens, abortus insipiens, abortus kompletus,
abortus inkompletus, missed abortion, abortus habitualis, abortus
infeksiosus, serta abortus septik. Pada kasus di skenario, pasien diduga
mengalami abortus iminens, ditandai dengan perdarahan pervaginam,
ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam
kandungan.
2) Perdarahan karena terjadi blighted ovum, yaitu kehamilan yang tidak
sempurna karena yang tumbuh hanyalah kantung janinnya saja tanpa
disertai adanya janin di dalamnya.
3) Perdarahan akibat terjadinya kehamilan ektopik.
4) Perdarahan akibat adanya mola hidatidosa.
C. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Sistem hormon wanita meliputi Hipotalamus yang menghasilkan
Gonadothropin Releasing Hormon (GnRH), Hipofisis Anterior yang menghasilkan
Follicle-Stimulating Hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), dan Ovarium
yang menghasilkan Estrogen dan Progesteron.
Saat lahir, dalam ovarium terdapat berjuta folikel, dan sebelum puber tinggal
300.000-400.000. Saat itu masing-masing ovum dilapisi selapis sel granulosa, disebut
folikel primordial. Sepanjang masa kanak-kanak, Sel granulosa berfungsi memberi
makan untuk oosit dan mensekresikan OMI (Oocyte Maturation Inhibitor), yang
menahan ovum tetap dalam fase porfase. Setelah pubertas, karena rangsangan FSH
dan LH, folikel berkembang menjadi folikel primer folikel antral folikel
-
8
vesikuler folikel matang (Graaf). Estrogen siklus mempunyai efek umpan balik
positif. Hanya satu folikel yang mengalami pematangan penuh, yang lain atresia.
Proses atresia penting, karena hanya membuat satu folikel tumbuh sampai cukup
besar untuk berovulasi. Folikel yang matang mencapai diameter 1-1,5 cm. Ovulasi
biasa terjadi pada hari ke-14 sebelum menstruasi berikutnya.
Penting adanya LH Surge (lonjakan LH), untuk terjadinya ovulasi. LH
diyakini sebagai ovulatory hormon. LH surge merangsang reseptor Progesteron, dan
juga pelepasan PG dan Histamin. PGE dan Histamin menyebabkan vasodilatasi,
peningkatan permeabelitas kapiler, oedema, dan kontraksi otot polos, dan rusaknya
serabut kolagen sehingga terjadi pelepasan ovum dari folikel.
Oviduct / Fallopian tube, menggerakkan oocyt menuju uterus dengan aktifitas
silia dan kontraksi otot tuba. Setelah ovum keluar, sel granulosa dan teka interna yang
tertinggal berubah menjadi sel lutein, keseluruhan disebut korpus luteum, dan proses
ini disebut luteinisasi. Korpus luteum akan memproduksi lebih banyak progesteron
dan juga estrogen. Serta mensekresi hormon inhibin, yang menghambat sekresi
gonadotropin. Bila tidak ada kehamilan, korpus luteum involusi setelah 12 hari.
Setelah korpus luteum involusi, sekresi hormon progesteron, estrogen, dan inhibin
berkurang, sehinga menghilangkan umpan balik negatif terhadap hipofisis untuk
mensekresikan FSH dan LH. Dan dimulailah siklus ovarium pada bulan berikutnya.
Endometrium terdiri atas dua lapis, yaitu lapisan fungsional (yang mengelupas
saat menstruasi) dan lapisan basal (tidak mengelupas saat menstruasi). Tiga siklus
endometrium yaitu :
1. Proliferasi
Disebut juga fase pra ovulasi/fase folikuler/fase estrogen, karena
dengan pengaruh estrogen endometrium mengalami proliferasi. Sel
stroma, sel epitel berproliferasi, kelenjar serta pembuluh darah baru
tumbuh, lendir cervix encer dan elastis. Terjadi pada pertengahan awal
dari siklus bulanan wanita.
2. Sekresi
Kelenjar tumbuh lebih berkelok-kelok dan mensekresi susu uterus
yang cocok untuk pertubuhan janin.
3. Deskuamasi/menstruasi
-
9
Korpus luteum berinvolusi sehingga kadar hormon ovarium (estrogen
dan progesteron) turun dengan tajam dan menyebabkan lapisan
fungsional endometrium mengelupas dan terjadi perdarahan
menstruasi. Darah menstruasi merupakan darah arteri, yang
mengandung sisa jaringan, prostaglandin dan fibrinolisin.
D. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Dalam upaya untuk menurunkan atau mencegah tingkat
kehamilan ada berbagai macam. Ada dua jenis kontrasepsi, yaitu:
Kontrasepsi non-hormonal.
Kontrasepsi hormonal.
Kontrasepsi non-hormonal ada tiga macam :
Kontrasepsi teknik.
Misalnya dengan menyusui. Menyusui 24 jam (full breast-feeding) selama enam
bulan pertama usia bayi akan berpengaruh pada pencegahan ovulasi, jelas Biran.
Ditambah lagi, wanita menyusui juga belum mendapat haid.
Kontrasepsi mekanik.
Kontrasepsi mekanik, yakni dengan spiral (IUD) dan kondom. IUD merupakan
alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim. Tapi spiral ada efeknya, yakni
menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, perdarahan di luar masa
menstruasi. Atau darah menstruasi yang keluar lebih banyak dari biasanya.
Sementara kondom berfungsi sebagai pemblokir sperma masuk ke vagina. Tapi,
ini pun bisa gagal. Biasanya karena kondom tidak dipasang sejak permulaan
senggama. Kondom juga mudah robek jika tergores kuku atau benda tajam lain.
Pemasangan kondom pun butuh waktu, selain bisa mengurangi sensasi seksual.
Metode sterilisasi.
-
10
Metode sterilisasi, yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur
pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Metode ini efektif bagi
yang ingin mencegah kehamilan secara permanen, bukan sementara. Kontrasepsi
ini mempengaruhi kadar estrogen dan progesteron yang dapat mencegah ovulasi,
sehingga akan mencegah kehamilan. Namun, kontrasepsi hormonal tidak boleh
diberikan pada wanita yang sedang hamil, punya kelainan pembuluh darah otak,
gangguan fungsi hati atau tumor pada rahim. Yang termasuk kontrasepsi
hormonal adalah pil kombinasi, suntik, susuk, juga koyo KB. KB suntik memang
praktis dan murah, tapi punya kelemahan, bisa mengganggu siklus haid. Begitu
pula susuk yang ditanam di bawah kulit lengan. Praktis, tapi efeknya membuat
nyeri lengan dan seringkali bermasalah saat proses pencabutan. Koyo KB
ditempelkan di kulit setiap minggu. Sayang, bagi yang berkulit sensitif, koyo ini
sering menimbulkan alergi.
Hingga saat ini, yang paling dianggap efektif adalah pil kombinasi atau biasa
disebut oral contraception (OC). OC merupakan kombinasi estrogen dan
progesteron berdosis rendah. Kelebihan OC adalah bisa bekerja dengan berbagai cara
sekaligus, antara lain mencegah terjadinya ovulasi, mengentalkan lendir leher rahim
sehingga sperma tidak bisa masuk ke rahim, serta membuat dinding rongga rahim
tidak siap untuk menerima dan menghidupi hasil pembuahan. Syaratnya, harus
disiplin. Dengan disiplin, perlindungan terhadap terjadinya kehamilan bisa mencapai
100 persen. Selain itu, cara ini juga fleksibel, bisa dihentikan kapan saja. Jika ingin
hamil, bisa langsung berhenti minum pil. Penggunaan pil ini juga relatif praktis
dibandingkan suntik yang masih memungkinkan terjadinya syok. Keuntungan lain,
OC bisa mengurangi risiko kehamilan di luar kandungan, karena tidak terjadi ovulasi.
OC juga bisa mengurangi risiko terjadinya kista ovarium, penyakit radang panggul,
dan mengurangi gejala pre-menstruasi berat seperti kejang perut dan nyeri. OC juga
dapat melindungi wanita terhadap osteoporosis, serta perlindungan terhadap kanker
ovarium dan endometrium, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup manusia.
Kontrasepsi hadir dalam berbagai metode dan efektivitas. Meskipun berbeda,
tujuan mereka satu yaitu mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Beberapa jenis
kontrasepsi juga melindungi terhadap penyakit menular seksual (PMS), yaitu :
1. Kondom.
-
11
Kata kondom berasal dari kata Latin condus yang berarti baki atau nampan
penampung. Kondom adalah semacam kantung yang Anda sarungkan ke penis
ereksi sebelum melakukan hubungan seksual. Kondom dijual dalam berbagai
ukuran dan bentuk. Kondom memiliki kelebihan melindungi dari PMS dan tidak
memengaruhi hormon. Kekurangannya adalah efektivitasnya. Sekitar 2-15%
wanita masih hamil meskipun pasangannya menggunakan kondom. Selain itu,
banyak pria merasakan berkurangnya sensasi seksual dengan pemakaian
kondom.
2. Kondom wanita.
Kondom wanita adalah sebuah kantung berlubrikasi dengan dua cincin fleksibel
di ujung-ujungnya. Sebuah cincin lunak yang dapat dilepas memudahkan
pemasangannya dan menjaga kondom di tempat. Sebuah cincin fleksibel yang
besar tetap berada di luar vagina, yang meliputi pembukaan vagina (vulva) dan
memberikan perlindungan tambahan. Kondom wanita sangat efektif bila
digunakan dengan benar. Kondom wanita memiliki keuntungan melindungi
dari PMS, tidak mudah slip atau bocor, tidak memengaruhi hormon dan tidak
menimbulkan alergi (karena terbuat dari polyurethane, bukan lateks). Kondom
ini juga dapat dipasang jauh sebelum melakukan hubungan seksual (sampai 8
jam sebelumnya) sehingga tidak perlu jeda selama bermesraan. Kerugiannya
adalah beberapa orang merasakan kurang nyaman, tidak efektif untuk semua
posisi, dan harganya mahal. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan
dengan kondom pria karena dapat menyebabkan posisinya bergerak keluar.
3. Diafragma.
Diafragma adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina untuk menutupi
leher rahim (pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah mencegah sperma
memasuki rahim. Agar diafragma bekerja dengan benar, penempatan diafragma
harus tepat. Diafragma seefektif kondom, namun dapat dicuci dan digunakan
lagi selama satu sampai dua tahun. Kekurangannya, Anda harus menempatkan
diafragma sebelum berhubungan seks (sampai 24 jam sebelumnya) dan
mencopotnya setelah enam jam. Beberapa wanita mungkin kesulitan
menyisipkankannya dan memiliki reaksi alergi (karena terbuat dari lateks).
-
12
4. Pil KB.
Pil KB atau kontrasepsi oral berisi bentuk sintetis dua hormon yang diproduksi
secara alami dalam tubuh: estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut
mengatur siklus menstruasi wanita. Pil KB bekerja dengan dua cara. Pertama,
menghentikan ovulasi (mencegah ovarium mengeluarkan sel telur). Kedua,
mengentalkan cairan (mucus) serviks sehingga menghambat pergerakan sperma
ke rahim. Pil KB sangat bisa diandalkan (efektivitasnya mencapai 99%). Pil KB
juga memberikan kendali di tangan wanita untuk mencegah kehamilan.
Kekurangan Pil KB adalah tidak melindungi terhadap PMS, harus diambil
setiap hari sesuai jadwal (tidak boleh terlewatkan barang sehari pun agar
efektif), dan menambah hormon sehingga meningkatkan risiko trombosis,
penambahan berat badan, sakit kepala, mual dan efek samping lainnya. Pil KB
tidak boleh diambil oleh wanita dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti
diabetes, penyakit liver, dan penyakit jantung.
5. Susuk (Implan).
Susuk KB adalah batang kecil berisi hormon yang ditempatkan di bawah kulit di
bagian lengan wanita. Batang itu terbuat dari plastik lentur dan hanya seukuran
korek api. Susuk KB terus-menerus melepaskan sejumlah kecil hormon seperti
pada pil KB selama tiga tahun. Selama jangka waktu itu Anda tidak perlu
memikirkan kontrasepsi. Bila Anda menginginkan anak, susuk KB dapat
dicopot kapan pun dan Anda pun akan kembali subur setelah satu bulan. Biaya
murah dan pemakaian yang tidak merepotkan adalah keunggulan lain susuk KB.
Kekurangannya, menyebabkan sakit kepala dan jerawat pada beberapa wanita,
tidak melindungi terhadap PMS dan sekitar 20% wanita tidak lagi mendapatkan
haid atau haidnya menjadi tidak teratur.
6. Kontrasepsi suntik.
Kontrasepsi suntik atau injeksi adalah suntikan hormon yang mencegah
kehamilan. Setiap tiga bulan sekali Anda mendapatkan suntikan baru. Selama
periode tersebut, menstruasi Anda normal. Keunggulan kontrasepsi suntik
adalah keandalannya yang setara dengan pil KB atau susuk dan Anda hanya
-
13
perlu memikirkan kontrasepsi setiap 3 bulan sekali. Kelemahannya, Anda tidak
terlindungi terhadap PMS dan mendapatkan hormon. Anda juga tidak bisa
menghentikannya tiba-tiba karena hormon selama tiga bulan tetap aktif di dalam
tubuh. Anda mungkin perlu waktu lama untuk subur kembali.
7. AKDR (IUD).
ADKR (alat kontrasepsi dalam rahim/Intrauterine divice) atau dalam bahasa
populernya disebut spiral adalah alat kontrasepsi kecil yang ditempatkan dalam
rahim wanita. Ada dua jenis AKDR: AKDR tembaga yang terbuat dari plastik
kecil dengan tembaga meliliti batangnya dan AKDR progestogen yang
berbentuk T kecil dengan silinder berisi progestogen di sekeliling batangnya.
Walaupun telah digunakan lebih dari 30 tahun untuk mencegah kehamilan, cara
kerja AKDR masih belum sepenuhnya dipahami. AKDR memengaruhi gerakan
dan kelangsungan hidup sperma dalam rahim sehingga mereka tidak dapat
mencapai sel telur untuk membuahi. AKDR juga mengubah lapisan rahim
(endometrium) sehingga tidak cocok untuk kehamilan dan perkembangan
embrio janin. Efektivitas AKDR adalah 98%, hampir sama dengan pil KB.
Keunggulan AKDR adalah berjangka panjang (minimal lima tahun), mudah
mempertahankan (Anda tidak mungkin lupa menggunakannya), lebih murah
dibandingkan kontrasepsi lain (lebih mahal pada awalnya, tetapi lebih murah
dalam jangka panjang) dan jika Anda ingin hamil, kesuburan Anda dapat
dikembalikan dengan cepat setelah Anda melepaskannya. AKDR progestogen
memiliki manfaat tambahan mengurangi perdarahan haid. Kekurangan AKDR
adalah bila gagal dan wanita menjadi hamil, perangkat ini harus dibuang
sesegera mungkin karena meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, ada risiko
kecil infeksi setelah pemasangan AKDR, kehamilan ektopik dan berbagai efek
samping seperti menstruasi tidak teratur, vagina kering, sakit kepala, mual dan
jerawat.
8. Sterilisasi.
Sterilisasi adalah kontrasepsi yang paling efektif. Pada sterilisasi pria
(vasektomi), vas deferens ditutup sehingga tidak ada sperma yang keluar,
meskipun tetap ejakulasi. Pada sterilisasi wanita (tubektomi), saluran tuba falopi
-
14
ditutup sehingga sel telur tidak keluar. Keuntungan sterilisasi adalah Anda tidak
akan perlu memikirkan kontrasepsi selamanya. Kekurangannya, sifatnya
permanen (tidak bisa dibatalkan), tidak memberikan perlindungan terhadap
PMS, dan memerlukan operasi mayor. Perlu diingat bahwa tidak ada
kontrasepsi yang 100% efektif. Masih ada 1% kemungkinan kehamilan pasca
sterilisasi, bahkan bertahun-tahun setelah operasi dilakukan.
E. Fisiologi, Tanda, serta Perubahan pada Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Kehamilan normal berlangsung dalma waktu 40 minggu atau
10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi ke
dalam 3 trimester, trimester kesatu dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu, dan
trimester ketiga 13 minggu.
Tanda-tanda kehamilan meliputi :
- Tanda-tanda presumtif adalah perubahan fisiologik pada ibu atau seorang
perempuan yang mengindikasikan bahwa ia telah hamil.
- Tanda-tanda tidak pasti atau terduga hamil adalah perubahan anatomic dan
fisiologik selain dari tanda-tanda presumtif yang dapat dideteksi atau dinkenali
oleh pemeriksa.
- Tanda-tanda pasti kehamilan adalah data atas kondisi yang mengindikasikan
adanya buah kehamilan atau bayi yang diketahui melalui pemeriksaan dan
direkam oleh pemeriksa (misalnya denyut jantung janin, gambarna sonogram
janin, dan gerakan janin/quickening, fenomena bandul/ballottement).
Perubahan-perubahan selama kehamilan meliputi :
Tanda Chadwick
Perubahan menjadi keunguan atau kebiruan pada vagina, vulva, dan serviks yang
terjadi sebagai akibat dari peningkatan vaskularisasi dan hyperemia pada kulit dan
otot-otot di perineum dan vulva. Perubahan ini juga meliputi penipisan mukosa dan
hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos. Perubhan ini
mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.
Tanda Goodell
-
15
Adalah perubahan konsistensi (yang dianalogikan dengan konsistensi bibir) serviks
dibandingkan dengan konsistensi kenyal (dianalogikan dengan ujung hidung) pada
saat hamil.
Tanda Hegar
Adalah pelunakan dan kompresibilitas ismus serviks sehingga ujung-ujung jari seakan
dapat ditemukan apabila ismus ditekan dari arah yang berlawanan. Hal ini
menyebabka berkurangnya kemampuan bagian ini untuk menahan beban yang
disebabkan oleh pembesaran uterus dan sebagai kompensasinya, uterus terjatuh ke
depan (hiperantefleksio) dalam tiga bulan pertama kehamilan (uterus masih sebagai
organ pelvic). Hal ini melatarbelakangi terjadinya dorongan mekanik fundus uteri ke
kandung kemih sehingga timbul gejala sering berkemih selama periode trimester
pertama. Gejala ini berkurang setleah usia kehamilan memasuki trimester kedua
diamna uterus semakin membesar dan keluar dari rongga perliv sehingga tidak lagi
terjadi dorongan fundus pada kandung kemih.
Kontraksi Braxton Hicks
Adalah lain kehamilan yang disebabkan oleh terjadinya pembesaran uterus dan
peningkatan aktomiosin di dalam miometrum. Kontraksi bersifat non-ritmik, sporadic,
tandap disertai rasa nyeri, mulai timbul sejak kehamilan enam minggu.
Striae gravidarum
Perubahan pada kulit dinding perut menjadi berwarna kemerahan, kusam, dan
kadang-kadang juga mengenai daerah payudara dan paha. Selain itu, ditemukan juga
garis berwarna perak berkilau yang merupkaan sikatrik dari striae sebelumnya.
Pigmentasi berlebihan juga kadang ditemukan dan menghilang setelah persalinan.
Perubahan pada payudara
Pada awal kehamilan, perempuan akan meraukan payudaranya mejadi lunak, lalu
bertambah besar seiring umur kehamilan. Vena-vena di bawah kulit akan lebih
terlihat. Puting lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama keluar
kolostrum. Kelenjar Montgomery, yaitu kelenjar sebsea dari areola, akan membesar
dan cenderung untuk menonjol keluar.
-
16
Perubahan Metabolik
Terjadi peningkatan jumlah cairan selama kehamilan yang diinduksi oleh rendahnya
ambang rasa haus dan sekresi vasopressin. Penambahan tekanan vena di bagian
bawah uterus dan mengakibatkan oklusi parsial vena kava yang bermanifestasi pada
adanya pitting edema di kaki dan tungkai terutama pada akhir kehamilan. Penurunan
tekanan osmotic koloid di interstisial juga mengakibatkan edema pada akhir
kehamilan.
Pada kehamilan normal akan terjaid hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh
kenaikan kadar insulin, hiperglkemia postprandial dan hiperinsulinemia. Konsentrasi
lemak, lipoprotein, dan apolipoprotein dalam plasma akan meningkatn selama
kehamilan.
Sistem Kardiovaskular
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat sebagai upaya utuk mengurangi
resistensi vascular sistemik. Kapasitas vakular akan meningkat untuk memnuhi
kebutan. Perubahan estrogen dan progesterone juga akan menyebabkan terjadinya
vasodilatsi dan penurunan resistensi vascular perifer.
Pembesaran uterus akan menekan vena kava inferior dan aorta bawah, sehingga
mengurangi darah balik vena ke jantung. Akibatnya terjadi penurunan preload dan
cardiac output sehingga akan menyebabkan terjadinya hipotensi arterial yang dikenal
dengan sindrom hipotensi supine. Pada trimester terakhir, posisi terlentang akan
membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan posisi miring. Sehingga ibu hamil
tidak dianjurkan dalam posisi terlentang pada akhir kehamilan.
Traktus Digestivus
Pembesaran dan penekanan uterus menimbulkan penurunan motilitas otot polos pada
traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung
sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) yang disebabkan oleh
refluks asam lambung ke esophagus bawah sebagai akibat perubahan posisi lambung
dan menurunnya tonus sfingter esophagus bagian bawah. Mual terjadi sebagai akibat
penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai akibat
penurunan motilitas usus besar.
Gusi menjadi hiperemis dan lunak sehingga mudah terjadi perdarahan. Epulis dan
hemorrhoid juga sering terjadi.
-
17
Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama, kandung kemih yang tertekan menjadikan sering
berkemih. Kondisi ini makin berkurang seiring makin lamanya usia kehamilan dimana
uterus keluar dari rongga panggul.
Ginjal akan membesar, glomerular filtration rate, dan renal plasma flow juga akna
meningkat. Glukosuria merupakan hal yang umum, tetapi kemungkinan adanya
diabetes mellitus tetap harus diperhitungkan. Proteinuria dan hematuria merupakan
hal yang abnormal. Pada fungsi renal akan dijumpai peningkatan creatinine clearance
lebih tinggi 30%.
Sistem Endokrin
Hormon prolaktin akan meningkat 10 x lipat pada saat kehamilan aterm. Sebaliknya,
setelah persalinan konsentrasinya pada plasma akan menurun. Kelenjar tiroid
membesar. Sementara hormon paratiroid menurun pad atrimester pertama dan
kemudian meningkat secara progresif. Kelenjar adrenal akan mengecil, sedangkan
hormon androstenedion, testosterone, dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol
akan meningkat. Sementara itu, dehidroepiandrosteron sulfat akan meningkat.
Sistem musculoskeletal
Terjadi lordosis yang profresif akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi
anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke depan ke arah dua tungkai. Sendi
sakroillikaka, akrooksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya, diperkirakan
akibat pengaruh hormonal.
Fatigue
Fatigue (kelelahan) muncul sebagai akibat penuruan Basal Metabolic Rate (BMR)
pada trimester pertama kehamilan. Hal ini berangsur menghilang seiring
meningkatnya metabolisme janin.
Fisiologi Kehamilan
Dengan terjadinya fertilisasi, maka korpus luteum akan dipertahankan. Korpus
luteum berfungsi menghasilkan progesterone untuk menyiapkan impalntasi di dinding
-
18
uterus. Nantinya fungsi in akan diambil alhih oleh plasenta. Pada proses ini terjadi
peningkatan suhu karena aktivitas progesterone.
Konsentrasi estrogen dan progesterone yang meningkat membuat payudara
tegang, pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. human Chorionic gonadotropin
(hCG) digunakan sebagai dasar uji umunologik kehamilan. Hormon ini disekresi oleh
sel sinsitiotrofoblast. Korionik somatotropin (human Placental Lactogen/hPL) dengan
mautan laktogenik akan merangsang perutmbuhan kelenjar susu di dalam payudara
dan berbagai perubahan metabolic yang mengiringnya.
Uji Hormonal Kehamilan
hCG disekeresi oleh sinsitiotrofoblas pada awal kehamilan dan beredar dalam
sirkulasi, serta disekresi melalui urine. Hormon ini deteksi pada sekitar 26 hari setelah
konsepsi dan peningkatan sekresinya sebanding meningkatnya usia kehamilan di
antara 30-60 hari. Produksi puncaknya ada pada usia 60-70 hari dan kemudian
menurun secara bertahap dan menetap hingga akhir kehamilan setelah usia kehamilan
100-300 hari.
Kadar hCG yang rendah dijumpai pada kehamilan ektopikdan abortus
iminens. Sebaliknya, sekresi yang tinggi dapat dijumpai pada kehamilan majemuk,
mola hidatidosa, dan korio karsinoma. Karena akurasi pemeriksaan hCG adalah 95-
98% dan tidak spesifik untuk kehamilan, maka uji hormonal tidak digolongkan
sebagai tanda pasti kehamilan.
F. Diagnosis Banding Perdarahan Pervaginam Selama Kehamilan
Perdarahan yang terjadi selama kehamilan umumnya bersifat patologis, namun
ada juga yang normal seperti tanda Hartmann (perdarahan akibat implantasi
blastokista ke dalam endometrium). Berdasarkan waktu terjadinya, perdarahan yang
terjadi selama kehamilan dapat dibagi menjadi (Tarigan, 2004):
Perdarahan pada kehamilan kurang dari 20 minggu, misalnya disebabkan oleh
abortus imminens, kehamilan ektopik terganggu (KET), mola hidatidosa, dan
abortus yang lain.
Perdarahan pada kehamilan lebih dari 20 minggu, misalnya disebabkan oleh
plasenta previa atau solusio plasenta.
-
19
Adapun abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin mampu
hidup di luar rahim (< 500 gram atau < 20-22 minggu). Hal-hal yang dapat
menyebabkan abortus (Prawirohardjo dan Wiknjosastro, 2009; Tarigan, 2004):
Kelainan perkembangan zygot 49% dengan degenerasi embrio (blighted
ovum) 50 60 % disebabkan kelainan kromosom dari hasil konsepsi.
Faktor maternal
Penyakit infeksi
Gangguan nutrisi yang berat
Penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, lues
Alkoholik dan perokok
Anomali uterus dan serviks incompetentio orificium uteri internum, myoma
uteri
Gangguan immunologis
Trauma fisik atau mental
Jenis dan derajat abortus:
DIAGNOSIS DERAJAT
Perdarahan Serviks Besar uterus Gejala lain
Abortus
imminens
Sedikit hingga
sedang
Tertutup Sesuai
umur
kehamilan
Plano tes(+)
Kram
Uterus lunak
Abortus
insipiens
Sedang hingga
banyak
Terbuka Sesuai
umur
Kehamilan
atau lebih
kecil
Kram
Uterus lunak
Abortus
inkomplit
Sedikit hingga
banyak
Terbuka Lebih
kecil dari
umur
kehamilan
Kram
Keluar
jaringan
Uterus lunak
Abortus
komplit
Sedikit atau
tidak ada
Lunak
(terbuka
atau
tertutup)
Lebih
kecil dari
umur
kehamilan
Sedikit/kram
(-)
Uterus
kenyal
-
20
Missed
abortion
Sedikit dengan
warna
kehitaman
Agak
kenyal
dan
tertutup
Lebih
kecil dari
umur
kehamilan
Gejala
kehamilan
menghilang
Uterus tidak
membesar
G. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Tes Kehamilan
Tergantung pada adanya hCG human chorionic gonadotropin dalam serum atau
urine maternal
Tes kehamilan urine
Tes aglutinasi
Tes aglutinasi inhibisi
Dipstick
Rapid atau simple test berbasis enzyme labelled monoclonal
antibodies assay untuk mendeteksi kadar hCG urine yang rendah
Positif palsu :
1. Proteinuria
2. Hematuria
3. Saat ovulasi ( reaksi silang dengan LH )
4. Tirotoksikosis ( TSH tinggi )
5. Hari hari pertama pasca abortus
6. Penyakit trofoblas
7. Tumor penghasil hCG
Negatif palsu :
1. Missed Abortion
2. Kehamilan ektopik
3. Kehamilan sangat dini
4. Air seni disimpan terlalu lama dalam suhu ruang
5. Pengobatan dengan obat tertentu
Tes kehamilan serum:
1. Radioimmunoassay dari b -subunit of hCG.
-
21
2. Radio receptor assay.
3. Enzyme- linked immunosorbent assay (ELISA).
4. Dapat digunakan untuk urine dan serum.
Sensitivitas tes kehamilan
Lowest hCG detectable
(mIU/ml) Minimum Day post ovulatory
I - Urine
A - Slide 500-2500 17-26
B - Tube 75-1000 14-22
II - Serum
A - Radioimmunoassay 300-500 9
B - Radiorecepter 100-200 9
III - ELISA 50 7-10
Tes kehamilan menjadi negatif :
1. Satu minggu pasca persalinan
2. 2 minggu pasca abortus
3. 4 minggu pasca evakuasi mola
Penggunaan tes kehamilan :
1. Diagnosis kehamilan
2. Diagnosa kematian mudigah
3. Diagnosis kehamilan ektopik
4. Diagnosis dan tindak lanjut penyakit trofoblas gestasional
Pemeriksaan Ultrasonografi
1. Kantung kehamilan dapat dideteksi sejak 4 5 minggu amenorea.
2. Detak jantung janin terlihat sejak kehamilan 7 minggu
.
-
22
BAB III
PEMBAHASAN
1. Mual muntah hebat di pagi hari:
- Merupakan mekanisme fisiologis kehamilan (trimester I). Berkaitan erat dengan
HcG (Human Chorionic Gonadotropin) yang dihasilkan oleh sel-sel sinsitio
trofoblas plasenta memilki aktivitas mirip LH karena susunan kimianya yang
mirip. Berkaitan pula dengan perubahan hormonal sehingga menyebabkan kadar
estrogen meningkat drastic lalu akan menimbulkan efek penurunan motilitas usus
dan perlambatan pengosongan lambung. Mayoritas terjadi pada pagi hari,
tergantung kondisi ibu hamilnya tidak jarang kasus hiperemis ini ditemukan saat
malam hari. HcG juga berkaitan erat dengan peran penting blastokista
- Dibagi menjadi 3 derajat:
I : muntah terus > 3-4 hari, kondisis tubuh lemah, BB turun, nadi naik
II : pasien tampak lebih lemah, nadi kecil dan cepat
III : kondisi umum parah, muntah berhenti bisa sampai koma
2. Badan jadi lemah sampai tidak bisa beraktivitas
Kondisi hiperemis ini menyebabkan cairan dalam tubuh berkurang sehingga
elektrolit-elektrolit dalam tubuh juga berkurang drastis sehingga mengakibatkan
dehidrasi akhirnya kondisi tubuh menjadi lemah.
3. Hubungan sejak nikah tidak haid tapi keluar darah pervaginam? Mengapa dan
bagaimana payudara tegang
Payudara tegang berkaitan dengan produksi hormone esrogen dan progesterone yang
berdampak pada susunan jaringan penyusun, vasa limfatica, dan stroma payudara.
- Estrogen : untuk perkembangan stroma payudara, melunakkan serviks,
memberi feed back negatif pada FSH
- Progesterone : memperbanyak folikel payudara, merangsang penebalan
endometrium pada awal kehamilan, pada usia kehamilan yang lama hormone ini
juga dihasilkan oleh plasenta.
4. Penyebab darah pervaginam:
Bisa fisiologis : menstruasi
-
23
Patologis :
- tidak berbahaya : kehamilan trimester I dengan darah yang keluar sedikit
- berbahaya : abortus, mola hidatidosa, kehamilan ektopik
Abortus sendiri berkaitan dengan faktor genetik karena kegagalan menempel di
korpus uteri, juga bisa karena lingkungan seperti rokok dan alcohol, serta bisa
juga karena infeksi.
5. Perbedaan darah haid (fisiologis) dengan darah patologis
Darah haid : merupakan proses fisiologis yang terjadi pada wanita
Darah patologis : darah berbau dan spotting tidak jernih
6. Fisiologi menstruasi
Ovarium hasilkan ovum lalu melalui tuba fallopi (oviduct) akan terjadi fertilisasi di
dalamnya, setelah itu akan menuju ke uterus dan menempel pada dinding
endometrium lalu akan meluruh karena kadar progesterone turun sehingga terjadi
withdrawal atau bisaa disebut menstruasi. Normalnya terjadi siklus pada 20-45 hari,
jika lebih atau kurang kemungkinan mengalami infertilitas.
7. Hubungan kebisaaan konsumsi rokok dan alkohol dengan kehamilan
Konsumsi alcohol dan rokok akan berakibat fatal pada ibu hamil maupun janinnya,
seperti FAS (Fetal Alcohol Syndrome) yaitu berupa keguguran pada ibu hamil,
maupun cacat saat berhasil dilahirkan.
8. Fisiologi kehamilan
Apabila sel ovum dibuahi sperma akan terjadi pembelahan di tuba fallopi yang
akan didorong kearah uterus oleh sel-sel bersilia pada dinding epitelnya. Lalu,
menempel pada uterus lalu akan terjadi nidasi (implantasi) lalu akan berkembang
membentuk embrio terbentuk di tuba fallopi.
Setelah terjadi fertilisasi, untuk mentranspor ovum yang telah dibuahi oleh
sperma melalui sisa bagian tuba fallopii ke dalam cavum uteri membutuhkan waktu 3-
5 hari. Transpor ini terutama dipengaruhi oleh arus cairan yang lemah di dalam tuba
akibat kerja sekresi epitel ditambah kerja epitel bersilia yang melapis tuba; silia
tersebut selalu bergerak ke arah uterus. Kontraksi yang lemah dari tuba fallopii juga
memungkinkan pergerakan ovum.
-
24
Selama ovum ditranspor ke uterus, dalam perjalanannya ovum terus
berkembang hingga pada akhirnya terbentuk blastokista. Setelah mencapai uterus,
blastokista yang sedang berkembang bisaanya tetap tinggal di dalam cavum uteri
selama 1-3 hari lagi sebelum berimplantasi di endometrium, sehingga implantasi baru
terjadi kira-kira pada hari ke-5-7 setelah ovulasi. Sebelum implantasi, blastokista
mendapat makanan dari sekresi endometrium uterus.
Implantasi merupakan hasil kerja dari sel-sel trofoblas yang berkembang di
seluruh permukaan blastokista. Sel-sel ini menyekresikan enzim proteolitik yang
mencerna dan mencairkan sel-sel endometrium uterus. Sekali implantasi terjadi, sel-
seltrofoblas dan sel-sel yang berdekatan lainnya (dari blastokista dan endometrium
uterus) berproliferasi dengan cepat, membentuk plasenta dan berbagai membran
kehamilan. Sel-sel trofoblas pada plasenta akan menghasilkan hormone chorionic
gonadothropin (HCG) yang berfungsi memelihara korpus luteum gravidarum hingga
plasenta mampu menyekresi sendiri hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah
yang cukup untuk memelihara kehamilan (Guyton dan Hall, 2007).
9. Jenis, cara kerja, dan efek samping alat kontrasepsi
Suntik KB ada yang 4 mingguan juga ada 12 mingguan, pertimbangan penggunaan
tergantung kondisi pasien. Macam KB yang dikenal sekarang ini adalah KB Mantap
yang terdiri dari vasektomi, tubektomi, IUD dan KB Tidak Mantap seperti hormonal,
pantang berkala, dan kondom.
10. Hubungan penggunaan alat kontrasepsi dengan haid
Hubungan kontrasepsi khususnya hormonal sangat mempengaruhi siklus bulanan
haid, bisa untuk mengatur maupun mengganggu siklus haid. Efek yang dominan
untuk kontrasepsi hormonal adalah karena kandungan estrogennya yang berefek mual
muntah, retensi cairan, hingga pusing karena hipertensi.
11. Tanda-tanda kehamilan dan dengan pemeriksaannya
Tanda-tanda kehamilan:
- Mual, muntah, payudara tegang, hiperpigmentasi, Chadwick sign, Hegar sign.
- Dalam sumber pustaka lain, tanda-tanda kehamilan dibedakan menjadi:
a. Tanda presumptive
b. Tanda kemungkinan hamil
-
25
c. Pasti (+) hamil
- Pemeriksaan untuk tes kehamilan antara lain:
USG, test pack, Galli mainini, tes darah, HcG
- Juga terdapat Kala sebagai untuk menilai kesiapan persalinan
Kala I : pembukaan serviks
Kala II : pengeluaran janin
Kala III : pengeluaran plasenta
Kala IV : observasi 2 jam setelah partus
12. Vital sign terlihat normal tetapi mulut kering dan turgor kulit menurun
Gejala ini berkaitan erat dengan keluhan pasien yang mengeluhkan kondisinya
hiperemis yang menyebabkan cairan dalam tubuh berkurang sehingga elektrolit-
elektrolit dalam tubuh juga berkurang drastis sehingga mengakibatkan dehidrasi
akhirnya kondisi tubuh menjadi lemah. Dehidrasi ini juga ditandai dengan mulut
kering dan turgor kulit yang menurun, elastisisitasnya berkurang, sehingga jika ditarik
kulit kembali ke normal akan memakan waktu yang lama.
13. Maksud tinggi fundus uteri 1 cm di atas simfisis dan nilai normalnya
Tinggi fundus uteri 1 cm di atas simfisis mengindikasikan usia kehamilan kurang
lebih telah mencapai 12 minggu. Pada pemeriksaan kehamilan (Galimaini maupun
tick test) didapatkan hasil positif karena peran HcG dimana rantai subunit dan
subunit yang menyebabkan hormone ini memiliki aktivitas mirip Luteinizing
Hormone (LH) dimana salah satu fungsinya adalah menjaga keutuhan korpus luteum.
14. Indikasi hasil pemeriksaan inspekulonya
Dari hasil pemeriksaan inspekulo tampak portio livid, OUE tertutup, serta keluar
darah segar menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Namun bisa juga merupakan tanda
abortus imminens.
15. Maksud/arti dari hasil vagina toucher
Pemeriksaan ini berguna untuk menilai usia janin dan menilai persiapan persalinan.
16. Apakah dapat disimpulkan pasien hamil?
-
26
Dari data dan informasi pada skenario, uterus sebesar telur bebek. Keadaan ini
mengindikasikan bahwa ada janin di uterus. Sedangkan, tidak ditemukan nyeri pada
pemeriksaan dapat menyingkirkan kemungkinan lain seperti keganasan, kehamilan
ektopik, maupun abortus.
17. Mengapa dokter hanya menyarankan rawat inap? Bagaimana penatalaksanaan
pada penderita?
Pasien disarankan rawat inap supaya bisa bedrest untuk memperbaiki keadaan umum,
juga untuk memantau kebisaaan merokok dan alcohol agar mulai menghentikan pola
hidup tersebut karena dapat membahayakan janin yang sedang dikandungnya.
-
27
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari data dan informasi pada skenario, dapat disimpulkan bahwa ada janin di
uterus, menunjukkan bahwa pasien hamil. Tidak ditemukan nyeri pada pemeriksaan
dapat menyingkirkan kemungkinan lain seperti keganasan, kehamilan ektopik,
maupun abortus. Penatalaksanaan yang dapat diberikan kepada pasien untuk
sementara ini adalah menangani keadaan umum pasien, seperti yang sudah dibahas
sebelumnya.
B. Saran
Sebaiknya pada pasien perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut
untuk menegakkan diagnosis pasti, seperti pemeriksaan USG. Dokter juga perlu
menyarankan kepada pasien untuk menghentikan kebiasaan merokoknya karena dapat
menyebabkan abortus pada janin yang sedang dikandungnya.
-
28
DAFTAR PUSTAKA
Azhari. 2008. Masalah Abortus dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Palembang: Bagian
Obstetri dan Ginekologi FK UNSRI.
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Guyton, Arthur C, John E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC
Sarwono P. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sarwono P. 2011. Ilmu Kandungan Edisi 3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi:Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6
Volume 2. Jakarta: EGC.
http://www.ibudanbalita.net/106/kelebihan-dan-kekurangan-metode-kontrasepsi.html
top related