laporan kasus malaria

Post on 01-Jan-2016

398 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Laporan Kasus

Malaria

dr. Robby Effendy Thio

Identitas Pasien

• Nama: Tn. R• Usia: 26 th• Jenis Kelamin: Laki-laki• Agama: Islam• Alamat: Pratu Kompi B

Anamnesis : Autoanamnesis• Keluhan Utama: Demam 3 hari SMRS• Keluhan tambahan: sakit kepala, badang meriang,

menggigil(+), tidak nafsu makan, disertai batuk berdahak & hidung tersumbat.

• Mual (-), muntah (-), BAK & BAB normal.• Os mengatakan bila kembali ke pasukan, tidak bisa

istirahat

RPD: tidak pernah dirawat di RS sebelumny. Riwayat PJK, DM , Alergi disangkal.

Riwayat Keluarga: Riwayat PJK, DM , Alergi disangkal.

Riwayat Kebiasaan: Tidak merokok & minum alkohol. Olahraga teratur

Pemeriksaan Fisik

• Kepala: CA -/-, SI -/-, • THT: Typhoid tounge (-), mimisan (-), tonsil T1/T1

tenang, faring tidak hiperemis.• Leher: KGB ttm, tiroid ttm• Thorax: c/ BJ1, BJ2 reguler, murmur (-), gallop (-)

p/ Sn. vesikuler, wh -/-, rh -/- • Abdomen: supel, NT(-), hepar & lien ttm• Ekstremitas: akral hangat, edema (-)

Pemeriksaan tambahan• Laboratorium: DDR

Hasil: (+) / positive

Diagnosis• Malaria + ISPA

• DD/ : Thypoid fever

Penatalaksaan• Rawat Inap --> Bed Rest• IVFD RL / RA 20 tpm makro• inj. ranitidine 2 x 1 ampul• Oral:

– Suldok 3 tab single dose– Paracetamol 3 x 1 tab bila demam– Curcuma 3x1 tab– Cefadroxil 2 x 500 mg– Ambroxol 3 x 1 tab

Prognosis• Ad Vitam: Dubia ad bonam• Ad Fungsionam: Dubia ad bonam• Ad Sanationam: Dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

MALARIA

Malaria• Definisi:

Penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang transmisinya melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Di dalam tubuh, parasit tersebut bermulltiplikasi di liver dan kemudian menyerang sel darah merah.

Tanda & gejala• Muncul antara 10 - 15 hari setelah gigitan nyamuk• Demam• Mengigil• Sakit kepala• muntah• Anemia (telapak tangan pucat)

Diangosis Malaria• Gambaran klinis• Pemeriksaan penunjang:

– Pemeriksaan parasitology (apusan darah tepi)– Rapid Diagnostic test (serologi)

(WHO) Guideline Penatalaksaan Malaria yang disebakan P. vivax, P. ovale or P. malariae

P. vivax, P. ovale atau P. malariae• Diantara keempat spesies Plasmodium, hanya P. Vivax

dan P.Ovale yang membentuk hypnozoit di liver, yang dimana dapat menyebabkan kekambuhan bebarapa minggu sampai beberapa bulan setelah infeksi primer.

• Tujuan pengobatan malaria yang disebabkan oleh P.vivax dan P.ovale ada pengobatan radikal untuk kedua fase infeksi (darah dan liver).

Kerentanan P.ovale dan P. malariae terhadap antimalaria• P.ovale dan P. malariae dianggap masih sangat sensitif

terhadap chloroquine, amodiaquine mefloquine dan derivat artemisinin. Sedangkan kerentanan terhadap anti-folat anti-malaria seperti sulfadoksine-pyrimethamine diragukan.

Kerentanan P.vivax terhadap antimalaria• P. vivax secara umum sensitif terhadap obat

semua anti-malaria, kecuali mefloquin kurang sensitif, tapi masih efetif

• Masih sensitif terhadap chloroquine, walau resistensi meningkat pada beberapa daerah (Indonesia, Peru, Oceania).

• Resistensi terhadap pyrimethamine terus meningkat, dan sulfadoksine-pyrimethamine dianggap tidak lagi efektif.

• Fase asexual (hypnozoit) P.vivax masih sensitif terhadap obat golongan 8-aminoquinolines: buloquine, primaquine, tafenoquine.

Pengobatan : chloroquine-sensitive vivax malaria• Dosis efektif oral chloroquine 25 mg/kg BB.• Dosis inisial chloroquine10 mg base/kgBB diikuti

dengan 5 mg/kgBB pada 6 jam, 24 jam dan 48 jam atau, umumnya10 mg/kgBB pada hari kedua dan 5 mg/kgBB pada hari ketiga.

• Penurunan dosis tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan munculnya resistensi.

Pengobatan: Chloroquine-resistant vivax malaria

• Rekomendasi: Artemisinin-based combination therapy

• ACTs dikombinasikan dengan salah satu amodiaquine, mefloquine atau piperaquine, rather than monotherapy.

Malaria vivax, ovale, malariae• Untuk mencapai penyebuhan yang radikal,

mencegah kekambuhan, pada Malaria vivax diberikan Primakuin.

• Dosis 15 mg base (0.25 mg/kgBB/hari), tetapi pada Asia Tenggara dan Oceania dosis lebih tinggi diperlukan (0.5 mg/kgBB/hari).

• Primakuin menyebabkan rasa tidak nyaman pada GI bila diminum dengan perut kosong; sehingga harus diminum setelah makan.

• Primakuin dikontraindikasikan pada Ibu hamil dan menyusui, dan pada anak usia <4 tahun.

Severe malaria vivax

• Pengobatan parenteral1. cinchiona alkaloid (kuinin dan kuinidine)2. Derivat artesunat (artesunat, artemether dan artemotil), terdapat

sediaan rectal

Dosis dewasa artesunate 2.4 mg/kgBB IV / IM diberikan pada (t = 0), kemudian pada 12 jam dan 24 jam, kemudian sehari sekali.

• Artemether / quinine, adalah alternatif jika parenteral artesunate tidak tersedia.

• Artemether 3.2 mg/kgBB IM pada saat MRS kemudian diikuti 1.6 mg/kgBB/hari ; atau quinine 20 mg/kgBB pada saat MRS (IV infus D5 atau inj. IM dibagi dalam beberapa dosis), kemudian 10 mg/kgBB every 8 h; infusion rate tidak boleh > 5 mg/kgBB/jam.

Severe malaria vivax Dosis Anak: artesunate 2.4 mg/kgBB IV / IM

pada saat MRS (t = 0), kemudian pada 12 jam dan 24 jam, kemudian 1x/hari

• Artemether / quinine, adalah alternatif jika parenteral artesunate tidak tersedia.

• Artemether 3.2 mg/kgBB IM pada saat MRS kemudian diikuti 1.6 mg/kgBB/hari ; atau quinine 20 mg/kgBB pada saat MRS (IV infus D5 atau inj. IM dibagi dalam beberapa dosis), kemudian 10 mg/kgBB every 8 h; infusion rate tidak boleh > 5 mg/kgBB/jam.

Severe malaria vivax Complete treatment dengan 7 hari:

– artemether + lumefantrine,

– artesunate + amodiaquine,

– dihydroartemisinin + piperaquine,

– artesunate + sulfadoxine-pyrimethamine,

– artesunate + clindamycin / doxycycline,

– quinine + clindamycin / doxycycline.

Sekian

Terima Kasih

top related