kuliah blok kelainan bawaan

Post on 14-Feb-2015

43 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Kuliah Blok Kelainan Bawaan

TRANSCRIPT

Cacat bawaan Di dunia angka kejadian

0,3 – 3,3 % Di Indonesia 1,7% Penyebab kelainan bawaan

dapat disebabkan karena faktor :

Genetik Kromosom lingkungan

Cacat bawaan dapat diwariskan secara genetik dan dapat bersifat autosomal, dominan, resesif, intermediate tau terkait pada kromosom X

Faktor lingkungan karena peengaruh toksin pada janin saat organogenesis, puncak kepekaan terjadi saat hari ke 40

Faktor linkungan Zat kimia :

Obat Rokok Alkohol

Infeksi : Rubella Hepatitis HIV

Gangguan Metabolik : Hipoglikemia Defisiensi Yodium

Kekurangan Gizi : Defisiensi B6

Penyinaran Radioaktif :

PENTING adalah PENCEGAHAN

60% gugur spontan Kontrol rutin kehamilan Cegah expose faktor2 diatas

BEDAH ANAK

Apa yang dimaksud Bedah Anak

Adalah Ilmu Bedah pada neonatus, bayi, anak sebelum dan setelah lahir sampai dengan adolesen.

Penyakit kongenital

Mengapa perlu belajar Ilmu Bedah Anak Ada perbedaan dengan ilmu bedah pada

dewasa Perbedaan terutama pada faktor Fisik dan

Psikologis: Bukan merupakan manusia dewasa dalam

ukuran mini (miniatur) Mempunyai permasalahan fisik dan psikis Diutamakan kelainan kongenital

Faktor fisik

PEMBELAHAN SEL: - Dewasa: Reproduksi, Penyembuhan luka - Anak : pertumbuhan dan perkembangan

PENYEMBUHAN LUKA: Anak lebih baik dan cepat

KOMPLIKASI PEMBEDAHAN: Fase transisi parasit independen

KETAHANAN TERHADAP INFEKSI: Bayi imunitas pasif, perlahan lahan menjadi aktif

PENANGANAN PEMBEDAHAN:

Jenis pembedahan Anak:

- Kongenital- Trauma- Tumor : embrional

Dewasa:- Tumor : epitelial- Radang- Degenerasi- Trauma

Faktor Psikologis

Hubungan antara dokter dengan pasien: - Kesulitan membuat anamnesis

- Perlu bantuan orang lain - Perlu penerangan mengenai penyakit, perawatan, terapi dan

prognosis

Masalah memondokan pasien Pemberian instruksi harus jelas Kehidupan lingkungan yang baru Waktu mondok sesingkat mungkin

Keberhasilan/kegagalan penanganan

Keberhasilan: operasi berhasil baik, pasca operasi setia follow up

Kegagalan: operasi berhasil baik, pasca operasi jatuh dalam trauma psikis

KEGAWATDARURATAN BEDAH ANAK

Gawat Darurat

Suatu keadaan bila tidak diatasi/dilakukan tindakan segera dapat mengancam jiwa atau anggota badan

Kondisi gawat darurat bedah anak

Perdarahan Obstruksi Infeksi Strangulasi kombinasi

PERDARAHAN Kehilangan akut volume perdarahan akibat

pecah atau cederanya pembuluh darah tanpa adanya kelainan koagulasi

Volume darah bervariasidewasa : 7% BB (70 ml/kgBB)anak : 8 – 9 %

( 80 – 90 ml/kgBB )

Ingat : 80 cc/kgBB

Perdarahan Kehilangan lebih dari 25% EBV Tanda tanda kehilangan darah lebih dari

25% EBV

SYOK

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Kehilangan darah (%Volume darah)

Sampai 15% 15-30% 30-40% >40%

Denyut nadi Normal >100 >120 >140

Tekanan darah normal normal menurun Menurun

Pulsasi Nadi Normal/naik menurun menurun Menurun

RR 14-20 20-30 30-40 >35

Produksi urin(ml/jam)

> 30 20-30 5-15 Tidak berarti

CNS Sedikit cemas Agak cemas cemas Lethargi

Pengganti cairan kristaloid kristaloid Kristaloid dan darah Kristaloid dan darah

Sumber perdarahan yang merupakan kegawatdaruratan:

Rongga abdomen Femur Rongga pelvis Rongga thorax Rongga retroperitoneal (ginjal)

Perdarahan Rongga ThorakInspeksiPalpasiPerkusiAuskultasi

Perdarahan Rongga Abdomen

Inspeksi Palpasi Perkusi auskultasi

Perdarahan Rongga Pelvis Inspesi Palpasi Perkusi Auskultasi

Test Unstabilitas Pelvis

Perdarahan Femur Look Feel Move

Perdarahan Retroperitoneal

Penanganan perdarahanPerfusi dan Oksigenasi Infus 2 jalur (v safena) Jarum yang terbesar yang bisa masuk RL atau NaCl ( isotonis hangat 390C ) Guyur ( anak 20ml/kgBB) Blood/tranfusi set Pasang DC ( 1- 2 cc/kgBB/jam) Tranfusi sesuai klasifikasi perdarahan

OBSTRUKSI Hambatan atau sumbatan pada organ

berongga atau memiliki saluran

Jenis-jenis obstruksi Traktus respiratorius Traktus digestivus Traktus urinarius Traktus urogenitalis Traktus biliaris

Etiologi obstruksi Kelainan kongenital

Contoh : atresia usus (atresia duodenum, jejuno-ileal, atresia rekti), intestinal aganglionosis, mekonium ileus, Volvulus Midgut atau duplikasi intestinal.

Kelainan didapat (acquired) Intususepsi

Tanda-tanda obstruksi total Sakit perut Obstipasi Kembung Muntah Abdominal sign: distensi, darm countour,

darm staifung.

Obstruksi yang terjadi pada traktus digestivus:Obstruksi setinggi gaster misalnya: volvulus gaster, stenosis pilorik hipertrofi, dan atresia pylorus

Obstruksi setinggi duodenum misalnya: atresia duodenum, stenosis duodenum

Obstruksi setinggi jejunoileal seperti : atresia jejunum/ileum, intusussepsi, hernia inkarserata

Obstruksi setinggi kolorektal seperti: atresia kolon-rektum, Hirschsprung disease, Malformasi anorectal

Obstruksi tinggi

Obstruksitengah

Obstruksi rendah

Akibat obstruksi usus Proksimal sumbatan akan mengalami dilatasi,

penekanan diagfragma, akibat gangguan pernafasan & hipoksia jaringan

Muntah, aspirasi Regangan usus akan mengalami nyeri kolik Dehidrasi Dilatasi usus, gangguan vaskularisasi usus,

perforasi

Diagnosis obstruksi Klinis Radiologis Laboratorium

Penanganan obstruksi usus

Pemasangan Infus dan koreksi cairan Pasang NGT dan dekompresi (dibuka) Antibiotik broadspektrum Termoregulasi

Holiday segar 10 kg I : 100ml/kgBB/24 jam atau 4ml/kgBB/jam 10 kg II: 50 ml/kgBB/24 jam atau 2 ml/kgBB/jam 10 kg III: 20 ml/kgBB/24 jam atau 1 ml/kgBB/jam

Cairan:1. 0-3 hari : D10 150 cc/kgBB/24 jam2. 1 bulan – 1 tahun : D5 ¼ NS 3. 1 tahun – 5 tahun : D5 ½ NS

Derajat dehidrasiDehidrasi

ringanDehidrasi Sedang

Dehidrasi berat

5% EBV 10% EBV 15% EBV

6% BB 8% BB 10% BB

Mukosa kering, nadi cepat

Turgor turun Syok

Resusitasi 24 jam 20 ml/kgBB/jam

STRANGULASI Kejadian yang menyebabkan gangguan

vaskularisasi jaringan, iskemia jaringan , nekrosis jaringan

Misal: compartement sindroma, hernia strangulata, volvulus gaster, malrotasi

Tanda Klinis Strangulasi5P :

Pain nyeri hebat dan terus-menerus Pallor Parastesi Pullesness Paralisa

Compartement syndrome (CS)

Manifestasi klinik akibat meningkatnya tekanan dalam suatu kompartement akibat trauma dan iskemia yang melibatkan soft tissue, terutama otot skelet disebabkan oleh benturan.

Penatalaksanaan Compartement syndrome (CS)

Tindakan pembedahan Fasciotomy berguna mengurangi kerusakan otot dari

compartment syndrome Bila diperlukan dapat diamputasi ekstremitas yang terkena

Hernia

Volvulus

INFEKSI Kegawatdaruratan infeksi pada anak

biasanya akibat peritonitis. Peritonitis adalah peradangan pada

peritonium yang merupakan pembungkus visera dalam rongga perut.

Peritonitis adalah suatu respon inflamasi atau supuratif dari peritoneum yang disebabkan oleh iritasi kimiawi atau invasi bakteri.

Tanda tanda kardinal radang Tumor Calor Dolor Rubor Functio Lesa

Gejala dan tanda peritonitis Tanda rangsang peritonium

Distensi abdomen Nyeri tekan Defans muskular Pekak hati (-) Bising usus menurun

Diagnosis Peritonitis Klinis Tes laboratorium

Leukositosis Hematokrit meningkat

X-ray Foto polos abdomen 3 posisi

Tatalaksana Peritonitis Pasang infus Pemasangan NGT Pemberian antibiotik broad spektrum

Gram + : penisilin/ampisilin Gram - : gentamisin Anaerob : metronidasol

Termoregulasi

KOMBINASI

Invaginasi Keadaan dimana suatu segmen usus

proksimal masuk ke dalam lumen usus distal, sehingga menyebabkan penyumbatan, diikuti dengan strangulasi dan nekrosis usus

top related