kontrak bljr ilham
Post on 16-Jan-2016
12 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KONTRAK BELAJAR
Nama Mahasiswa : Taufiq Aulliyak ilham
NIM : G3A014089
Tempat Praktek : Ruang Ayyub 3 RS Roemani
Tanggal Praktek : 23 – 28 februari 2015
TUJUAN STRATEGI SUMBERHASIL YANG
DIHARAPKANWAKTU
Dengan berakhirnya
praktik klinik diruang
ayyub 3 rs roemani,
saya mampu :
1. Mengelola dan
melakukan asuhan
keperawatan pada
klien dengan
diabetes mellitus
2. Mampu mencapai
target kompetensi
ketrampilan pada
perawatan DM
Untuk mencapai tujuan tersebut
saya akan :
1. Melakukan studi pustaka
2. Merawat dan mengelola
klien diabetes mellitus
dengan bimbingan dari
pembimbing klinik
3. Melakukan diskusi dengan
pembimbing pada pre dan
post conference tentang
kasus kelolaan dan kasus
resume
1. Long, B.C. Essential of medical –
surgical nursing : A nursing
process approach. Volume 3. Alih
bahasa : Yayasan IAPK. Bandung:
IAPK Padjajaran; 2006
2. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G.
Brunner and Suddarth’s textbook
of medical – surgical nursing. 8th
Edition. Alih bahasa : Waluyo, A.
Jakarta: EGC; 2000
Dalam PBK, saya akan
menunjukkan kemampuan
dalam mengelola klien
dengan diabetes mellitus
melalui:
1. Mempresentasikan
laporan pendahuluan
kepada pembimbing klinik
2. Menyusun laporan kasus
kelolaan
Untuk menjaga agar
saya dapat mencapai
tujuan, saya
merencanakan waktu
sebagai berikut :
Minggu III
Hari 1
1. Mempresentasikan
LP kasus kelolaan
2. Mencari klien yang
diharapkan dan
melaksanakan
4. Mengoptimalkan
bimbingan dari pembimbing
klinik maupun pembimbing
akademik dalam praktek
dan penyusunan laporan
3. Corwin, E.J. Handbook of
pathophysiology. Alih bahasa :
Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001
4. Price, S.A. & Wilson, L.M.
Pathophysiology: Clinical concept
of disease processes. 4th Edition.
Alih bahasa : Anugerah, P.
Jakarta: EGC; 2006
5. Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu
penyakit dalam. Edisi ketiga.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
2001
3. Memperoleh pengesahan
untuk pencapaian target
kompetensi :
Mengumpulkan data
riwayat kesehatan
Melakukan pemeriksaan
fisik pada klien DM
Membantu/mendidik
pasien melakukan
injeksi insulin
Pendidikan kesehatan
pada klien
pengkajian
3. Menyusun kasus
resume
Hari 2
1. Membuat kasus
resume
2. Melanjutkan
askep klien kelolaan
3. Membantu/
mendidik pasien
melakukan injeksi
insulin
4. Menyusun kasus
resume
Hari 3
1. Membuat kasus
resume
2. Melanjutkan askep
klien kelolaan
3. Memberikan
Dengan berakhirnya
PBK di Ruang
Penyakit Dalam/C3
RSDK, saya mampu :
1. Mengelola dan
melakukan asuhan
keperawatan pada
klien dengan gagal
ginjal kronis
2. Mampu mencapai
target kompetensi
ketrampilan pada
perawatan gagal
Untuk mencapai tujuan tersebut
saya akan :
1. Melakukan studi pustaka
2. Merawat dan mengelola
klien gagal ginjal kronis
dengan bimbingan dari
pembimbing klinik
1. Long, B.C. Essential of medical –
surgical nursing : A nursing
process approach.. Alih bahasa :
Yayasan IAPK. Bandung: IAPK
Padjajaran; 1996 (Buku asli
diterbitkan tahun 1989)
2. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G.
Brunner and Suddarth’s textbook
of medical – surgical nursing. 8th
Edition. Alih bahasa : Waluyo, A.
Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli
diterbitkan tahun 1996)
3. Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart,
R. Medical – surgical nursing.
Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta:
Salemba Medika; 2001(Buku asli
Dalam PBK, saya akan
menunjukkan kemampuan
dalam mengelola klien
dengan tuberkulosis melalui:
1. Mempresentasikan
laporan pendahuluan
pendidikan kesehatan
pada klien DM
4. Menyusun kasus
resume
Minggu III
Hari 1
1. Mempresentasikan
LP kasus kelolaan
2. Mencari klien yang
diharapkan dan
melaksanakan
pengkajian
3. Menyusun NCP
ginjal kronis
3. Hipertensi
3. Melakukan diskusi dengan
pembimbing pada pre dan
post conference tentang
kasus kelolaan dan kasus
resume
4. Mengoptimalkan
bimbingan dari pembimbing
klinik maupun pembimbing
akademik dalam praktek dan
penyusunan laporan
diterbitkan tahun 1999)
4. Corwin, E.J. Handbook of
pathophysiology. Alih bahasa :
Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001
(Buku asli diterbitkan tahun 1996)
5. Price, S.A. & Wilson, L.M.
Pathophysiology: Clinical concept
of disease processes. 4th Edition.
Alih bahasa : Anugerah, P.
Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli
diterbitkan tahun 1992)
6. Doengoes, M.E., Moorhouse,
M.F., Geissler, A.C. Nursing care
plans: Guidelines for planning
and documenting patients care.
Alih bahasa: Kariasa,I.M. Jakarta:
EGC; 1999 (Buku asli diterbitkan
tahun 1993)
7. Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu
penyakit dalam. Edisi ketiga.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
kepada pembimbing
klinik
2. Menyusun laporan kasus
kelolaan
3. Memperoleh pengesahan
untuk pencapaian target
kompetensi :
Mengumpulkan data
riwayat kesehatan
Melakukan
pemeriksaan fisik pada
klien gagal ginjal
kronis
Melakukan kateterisasi
urin
Mengkalkulasi
perkiraan jumlah cairan
yang masuk
4. Menyusun kasus
resume
Hari 2
1. Membuat kasus
resume
2. Melanjutkan askep
klien kelolaan
3. Melakukan
kateterisasi urin
4. Menyusun kasus
resume
Hari 3
1. Membuat kasus
resume
2. Melanjutkan askep
klien kelolaan
3. Mengkalkulasi
perkiraan jumlah
cairan yang masuk
4. Menyusun kasus
resume
2001 Hari 4
1. Membuat kasus
resume
2. Melanjutkan askep
klien kelolaan
3. Menyusun kasus
resume
Hari 5
1. Membuat kasus
resume
2. melanjutkan askep
klien kelolaan
3. Menyusun kasus
resume
Semarang, 27 Juni 2005
Penyusun,
Menyetujui :
1. Pembimbing Akademik :………………… Musa’adah G6B 205 026
2. Pembimbing Klinik :…………………
ANNOTATED BIBLIOGRAPHY
NO ANNOTATED BIBLIOGRAPHY REFERENCE
1 Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, suatu
kuman batang tahan asam yang merupakan organisme patogen dan saprofit. Penyakit ini dapat menyebar
melalui getah bening atau pembuluh darah. Penyebaran limfatogen biasanya sembuh sendiri, sedangkan
penyebaran hematogen merupakan suatu fenomena akut yang biasanya menyebabkan tuberkulosis
milier. Ini terjadi bila fokus nekrotik merusak pembuluh darah sehingga banyak organisme masuk ke
dalam sistem vaskuler dan tersebar ke organ-organ tubuh.
Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosae, sejenis kuman yang berbentuk batang
denngan ukuran panjang 1 – 4/µm dan tebal 0,3 – 0,6/µm.
Klasifikasi tuberkulosis di Indonesia yang banyak dipakai adalah berdasarkan kelainan klinis, radiologis
dan mikrobiologis :
Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology:
Clinical concept of disease processes. 4th Edition.
Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994
(Buku asli diterbitkan tahun 1992) (p 753 – 763)
Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001 (p
819 – 829)
Tuberkulosis paru
Bekas tuberculosis paru
Tuberkulosis paru tersangka, yang terbagi dalam :
a. TB paru tersangka yang diobati (sputum BTA negatif, tetapi tanda-tanda lain positif)
b. TB paru tersangka yang tidak diobati (sputum BTA negatif dan tanda-tanda lain meragukan)
Patofisiologi TB : individu yang rentan menghirup basil tuberkulosis dan terinfeksi. Bakteri pindah
melalui jalan nafas ke alveoli untuk berkumpul dan memperbanyak diri. Basil dipindahkan juga secara
limfatogen dan hematogen ke bagian tubuh yang lain. Sistem tubuh berespon dengan melakukan reaksi
inflamasi. Reaksi ini mengakibatkan penumpukan eksudat dalam alveoli menyebabkan bronkopnemonia.
Massa jaringan baru (granuloma) yang merupakan gumpalan basil yang masih hidup dan sudah mati,
dikelilingi makrofag yang membentuk dinding protektif. Granuloma diubah menjadi massa jaringan
fibrosa, bagian sentral dari massa fibrosa (komplek Ghon). Bahan menjadi nekrotik, membentuk massa
seperti keju dan dapat mengalami kalsifikasi. Bakteri menjadi dorman, tanpa perkembangan penyakit
aktif. Individu dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau respon inadekuat dari system imun.
Gambaran klinis tuberkulosis mungkin belum muncul pada infeksi awal, dan mungkin tidak akan pernah
timbul bila tidak terjadi infeksi aktif. Bila timbul infeksi aktif klien biasanya memperlihatkan gejala :
demam (biasanya pagi hari), malaise, keringat malam, hilang nafsu makan dan penurunan berat badan,
batuk purulen produktif disertai nyeri dada sering timbul pada infeksi aktif.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and
Suddarth’s textbook of medical – surgical nursing.
8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta:
EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996) (p
584 – 591)
Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih
bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku
asli diterbitkan tahun 1996) (p 414 – 417)
Tes diagnostik penyakit TB meliputi tes kulit, sinar X dada, analisa sputum dan tes darah. Tes kulit
mungkin memberikan hasil negative-false, yang kadang terjadi pada klien usia diatas 50 tahun. Jika TB
masih dicurigai muncul, maka tes TB harus diulang dalam 2 minggu. Specimen sputum untuk bakteri
tahan asam (BTA) dilakukan untuk memperkuat diagnosa TB aktif dan memperkirakan tingkat
infeksinya, ini dilakukan dalam 3 hari berturut-urut.
Obat anti tuberkulosis :
1. Isoniazid (INH) mempunyai sifat bakterisid; efek samping : neuritis perifer, hepatitis rash, demam
2. Rifampisin mempunyai sifat bakterisid; hepatitis, reaksi demam, trombositopenia.
3. Ethambutol mempunyai sifat bakteriostatik; efek samping : optik neuritis4. Pyrazinamid mempunyai sifat bakterisid; efek samping : hiperurikemia, hepatitis, athralgia
5. Streptomisin mempuinyai sifat bakterisid; efek samping: nefrotoksis, kerusakan nervus cranial
VIII/vestibularis.
Prioritas keperawatan TB: mempertahankan oksigenasi adekuat, mencegah penyebaran infeksi,
mendukung perilaku mempertahankan kesehatan, meningkatkan strategi koping efektif, memberi
informasi tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan.
Diagosa keperawatan yang mungkin muncul: resiko tinggi penyebaran infeksi/aktivasi ulang; tidak
efektif bersihan jalan nafas; resiko tinggi kerusakan pertukaran gas; perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh; kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan tindakan dan pencegahan.
Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical –
surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta:
Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan tahun
1999)
(p 62 – 63)
Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing:
A nursing process approach. Volume 2. Alih
bahasa: Yayasan IAPK. Bandung: IAPK
Padjajaran; 1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989)
(p 443 – 450)
Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C.
Nursing care plans: Guidelines for planning and
documenting patients care. Alih bahasa:
Kariasa,I.M. Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli
diterbitkan tahun 1993) (p 240 – 249)
2
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen
dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jika telah berkembang penuh secara klinis ,
maka DM ditandai oleh hiperglikemia puasa, aterosklerotik dan mikroangiopati dan neuropati. Penderita
DM sering menunjukkan gejala polidipsi, poliuria, polifagia, turunnya berat badan, lemah, mengantuk.
Etiologi DM :
DM tipe 1I : faktor genetik (ditemukan pada individu yang mempunyai tipe antigen HLA tertentu),
faktor imunologi (respon autoimun abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh
dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing), faktor
lingkungan (virus atau toksin tertentu dapat menimbulkan destruksi sel beta)
DM tipe 2 : usia, obesitas, riwayat keluarga, kelompok etnik
Klasifikasi klinis DM :
1. Diabetes mellitus
DM tipe tergantung insulin (tipe 1)
DM tipe tidak tergantung insulin (tipe 2) : a) gemuk, b) tidak gemuk
DM tipe lain yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu : penyakit pankreas,
hormonal, obat/bahan kimia, kelainan reseptor, kelainan genital, dll.
2. Toleransi glukosa terganggu : gemuk, tidak gemuk, sebab keadaan/sindrom tertentu
3. Diabetes gestasional
Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology:
Clinical concept of disease processes. 4th Edition.
Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994
(Buku asli diterbitkan tahun 1992) (p 1109 – 1119)
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and
Suddarth’s textbook of medical – surgical nursing.
8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta:
EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996) (p
1220 -1285)
Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001 (p
590 – 594)
Patofisiologi hiperglikemia : jika terdapat defisit insulin, 4 perubahan metabolik terjadi menimbulkan
hiperglikemia :
1. transport glukosa yang melintasi membran sel-sel berkurang
2. glikogenesis berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah
3. glikolisis meningkat sehingga cadangan glikogen berkurang dan glukosa hati dicurahkan ke dalam
darah secara terus-menerus melebihi kebutuhan
4. glukoneogenesis meningkat dan lebih banyak lagi glukosa hati yang tercurah ke dalam darah dari
hasil pemecahan asam amino dan lemak
Komplikasi DM :
Komplikasi akut : ketoasidosis diabetes, koma non ketotik hiperglikemia hiperosmolar, efek somogyi
(penurunan kadar glukosa darah pada malam hari diikuti peningkatan rebound pada pagi harinya),
fenomena fajar/dawn phenomenon (hiperglikemi pada pagi hari antara jam 5 – 9 yang tampaknya
disebabkan peningkatan sikardian kadar glukosa pagi hari)
Komplikasi jangka panjang : penyakit arteri koroner, stroke, penyakit vaskuler perifer, gangguan
penglihatan/retinopati, kerusakan ginjal/nefropati, neuropati diabetes.
Prioritas keperawatan DM : memperbaiki cairan/elektrolit dan keseimbangan asam basa; memperbaiki
metabolisme abnormal; membantu penanganan terhadap penyebab/penyakit yang mendasarinya;
mencegah komplikasi; memberi informasi tentang proses penyakit/prognosis, perawatan diri dan
kebutuhan pengobatan.
Long, B.C. Essential of medical – surgical
nursing : A nursing process approach. Volume 3.
Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK
Padjajaran; 1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989)
(p 4 – 53)
Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih
bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku
asli diterbitkan tahun 1996) (p 542 – 556)
Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C.
Nursing care plans: Guidelines for planning and
documenting patients care. Alih bahasa:
3
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul : kekurangan volume cairan; perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh; resiko tinggi infeksi; resiko tinggi perubahan persepsi sensori; ketidakberdayaan;
kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan.
Gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat
menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut. Hal ini terjadi bila laju filtrasi glomerular kurang dari
50 mL/min.
Pemeriksaan penunjang GGK : pemeriksaan laboratorium, EKG, USG ginjal, foto polos abdomen, foto
dada, IVP, pemeriksaan radiology tulang, pemeriksaan pielografi retrogard.
Penyebab gagal ginjal kronis : infeksi saluran kemih (pielonefritis kronik), penyakit peradangan
(glumerulonefritis), penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis), gangguan
jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nudosa, sklerosis sistemik), penyakit kongenital dan herediter
(penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal), penyakit metabolic (DM, gout, hiperparatiroidisme),
nefropati toksik, nefropati obstuktif (batu saluran kemih).
Gagal ginjal kronis selalu berkaitan dengan penurunan progresif GFR. Stadium gagal ginjal kronis
didasarkan pada tingkat GFR yang tersisa, mencakup : 1) penurunan cadangan ginjal, 2) insudisiensi
ginjal, 3) gagal ginjal, 4) penyakit ginjal stadium akhir
Kariasa,I.M. Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli
diterbitkan tahun 1993) (p 726 – 741)
Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001 (p
427 -434)
Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology:
Clinical concept of disease processes. 4th Edition.
Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994
(Buku asli diterbitkan tahun 1992) (p 812 - 843)
Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih
bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku
asli diterbitkan tahun 1996) (p 490 -492)
Manifestasi klinis GGK :
1. Kardiovaskuler (hipertensi, gagal jantung kongestif, udema pulmoner, perikarditis)
2. Dermatologi (pruritus, butiran uremik yang menempel dikulit)
3. Gastrointestinal (anoreksia, mual, muntah, cegukan)
4. Neuromuskuler (perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu konsentrasi, kedutan otot, kejang)
Perawatan terhadap gagal ginjal meliputi restriksi konsumsi cairan, fosfat, dan protein. Klien juga
diberikan diuretik untuk meningkatkan urinasi, alumunium hidroksida untuk terapi hiperfosfatemia, anti
hipertensi untuk terapi hipertensi serta diberi obat yang dapat menstimulasi produksi RBC seperti
epoetin alfa bila terjadi anemia. Ketika penyakit ini dalam perkembangan, klien memerlukan dialisis dan
transplantasi ginjal.
Prioritas keperawatan GGK : mempertahankan homeostasis, mencegah komplikasi, memberi informasi
tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan, mendukung penilaian terhadap perubahan
pola hidup.
Diagnosa perawatan yang mungkin timbul : resiko tinggi penurunan curah jantung; resiko tinggi cedera;
perubahan proses pikir; resiko tinggi kerusakan integritas kulit; resiko tinggi perubahan membran
mukosa oral; kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan; perubahan
ketidakpatuhan/kepatuhan
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and
Suddarth’s textbook of medical – surgical nursing.
8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta:
EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996) (p
1448 – 1457)
Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical –
surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta:
Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan tahun
1999)
(p 228 – 232)
Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C.
Nursing care plans: Guidelines for planning and
documenting patients care. Alih bahasa:
Kariasa,I.M. Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli
diterbitkan tahun 1993) (p 626 – 638)
REFERENSI
1. Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing : A nursing process approach. Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK Padjajaran; 1996 (Buku asli
diterbitkan tahun 1989)
2. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of medical – surgical nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku
asli diterbitkan tahun 1996)
3. Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan tahun 1999)
4. Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)
5. Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology: Clinical concept of disease processes. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli
diterbitkan tahun 1992)
6. Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. Nursing care plans: Guidelines for planning and documenting patients care. Alih bahasa: Kariasa,I.M.
Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli diterbitkan tahun 1993)
7. Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001
KONTRAK BELAJARKEPERAWATAN MEDIKAL
Disusun oleh :
MUSA’ADAHG6B 205 026
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN VI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP
SEMARANG
2005
PENDAHULUAN
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi yang memiliki landasan akademik yang kokoh, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi mutakhir dalam bidang keprofesian. Untuk itu mahasiswa keperawatan sebagai seorang calon Ners dituntut melaksanakan praktek keperawatan
profesional melalui pengalaman belajar klinik.
Sebelum memasuki lahan praktek ini, mahasiswa diharapkan membuat kontrak belajar terlebih dahulu mengenai materi dan ketrampilan yang ingin dikuasai.
Kontrak belajar yang penulis buat untuk PBL diruang penyakit dalam / C3 L2 RSDK adalah mengenai asuhan keperawatan pada klien dengan diabetes mellitus,
tuberculosis, dan gagal ginjal kronis besrta kompetensi ketrampilan tindakan keperawatannya.
Penyakit diabetes mellitus, tuberkulosis dan gagal ginjal kronis merupakan kasus yang banyak dijumpai di ruang perawatan penyakit dalam di RSDK
maupun di rumah sakit lain di Indonesia. Para penderita penyakit ini memerlukan perawatan yang komprehensif agar terhindar dari komplikasi yang mungkin
muncul. Mereka juga memerlukan pendidikan kesehatan mengenai kondisi penyakit/prognosis maupun kebutuhan pengobatan sehingga dapat meningkatkan serta
mengoptimalkan kualitas kesehatannya.
Tujuan yang diharapkan dari penyusunan kontrak belajar ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai proses penyakit, pengobatan, pemberian asuhan
keperawatan pada klien tuberculosis, diabetes mellitus, dan gagal ginjal kronik, sehingga dapat menjadi dasar pengalaman untuk praktek keperawatan selanjutnya
setelah lulus program profesi keperawatan.
top related