konsep belajar sepanjang hayat

Post on 06-Jul-2015

2.105 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENGERTIAN 1. Pengertian Konsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia selain berartirancangan, konsep juga bermakna ide atau pengertianyang di abtraksikan dari peristiwa-peristiwa konkritatau gambaran mental dan obyek proses ataupun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budimemahami hal-hal lain.

Kata konsep dari bahasa inggris (concept), yang berarti bagan, rencana, gagasan, pandangan, cita-cita(yang telah ada dalam fikiran).

Sedangkan menurut Ibrahim Madkur, kata konsep(Inggnis concept) dipadankan dengan istilah maknakulli (Arab), yang artinya pikiran (gagasan) yang bersifat umum, yang dapat menenima generalisasi)

2. Belajar Sepanjang Hayat

Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep tentangbelajar terus menerus dan berkesinambungan(continuing-learning) dari buaian sampai akhir hayat, sejalan dengan fase-fase perkembangan pada manusia.

Oleh karena setiap fase perkembangan pada masing-masing individu harus dilalui dengan belajar agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembanganya, makabelajar itu dimulai dari masa kanak-kanak sampaidewasa dan bahkan masa tua.

Belajar dan fase-faseperkembangan

Belajar merupakan aktivitas anak (manusia) yang sangat vital. Dibandingkan dengan mahkuk lain, didunia ini tidak ada mahluk hidup yang sewaktu barudilahirkan sedemikian tidak berdayanya seperti bayimanusia Sebahlknya tidak ada mahkuk lain di duniaini yang setelah dewasa mampu menciptakan apa yang telah diciptakan manusia dewasa.

Adapun belajar itu sendiri dapat didefinisikan antaralain:1. Hilgard mengatakan :Learning is the proses by which an activity originates as changed through training procedures (whether in the laboratory or in the natural environment). Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melaluijalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalamIingkungan alamiah).

2. Morgan, belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadisebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

3. James P. Chaplin, learning (hal belajar, pengetahuan), yang berarti perolehan dari sembarangperubahan yang relative permanent dalam tingkahlaku sebagai hasil praktek atualisai pengalaman.

Dari beberapa pengertian belajar tersebut, SumadiSuryabrata menyimpulkan:a) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam anti behavioral changed, aktual maupun potensial.

b) Bahwa perubahan itu ada pokoknya adalahdidapatkannya kecakapan baru.

c) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengansengaja).

Dikatakan belajar apabila membawa suatu perubahanpada individu yang belajar.

Sejalan dengan fase-fase perkembangan pada manusiasejak dari masa kanak-kanak sampai masa tua, dikemukakan oleh Havinghurst yang dikutip olehMade Pidarta, yaitu:1. Fase perkembangan masa kanak-kanak

2. Fase perkembangan masa anak

3. Fase perkembangan masa remaja4. Fase perkembangan masa dewasa awal5. Fase perkembangan masa setengah baya6. Fase perkembangan masa tua

Untuk memenuhi tugas-tugas pada setiap fasetersebut, dicapai melalui belajar. Berangkat darifenomena ini muncullah konsep belajar untukmemberikan layanan-layanan dan prioritas bagimereka yang tidak lagi belajar pada pendidikan diridan turut berpartisipasi di dalam aktivitas kehidupandi lingkungan masyarakat.

Bertolak dari fase-fase perkembangan sepertidikemukakan Havinghurst, berimplikasi kepadakeharusan untuk belajar secara terus menerussepanjang hayat dan memberi kemudahan kepadapara perancang pendidikan pada setiap jenjangpendidikan untuk:

1. Menentukan arah pendidikan.

2. Menentukan metode atau model belajar anak-anakagar mereka mampu menyelesaikan tugasperkembangannya.3. Menyiapkan materi pembelajaran yang tepat.4. Menyiapkan pengalaman belajar yang cocok dengantugas perkembangan itu.

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN Dalam hubungannya dengan belajar sepanjang hayat,

akan dikemukakan tugas-tugas perkembangan masadewasa awal, masa setengah baya dan orang tua, untukmemberikan pengalaman belajar yang sesuai dalamrangka belajar sepanjang hayat.

Tugas perkembangan tersebut adalah:a. Tugas perkembangan masa dewasa awal: Memilihpasangan hidup, bertanggung jawab sebagai wargaNegara, dan berupaya mendapatkan kelompok social yang tepat serta menarik.b. Tugas perkembangan masa setengah baya: Bertanggung jawab social dan menjadi warga Negara yang baik, mengisi waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan tertentu, menyesuaikan diri denganperubahan fisik dan pertambahan umur.

c. Tugas perkembangan orang tua: Menyesuaikan din dengan menurunnya kekuatan fisik, kesehatan danpendapatan. Menyesuaikan diri dengan keadaansebagai janda, duda, memenuhi kewajiban sosialsebagai seorang warga Negara yang baik danmembangun kehidupan fisik yang memuaskan.

Pertanyaan ialah bagaimana memberikan kesadarankepada mereka tentang pentingnya belajar sepanjanghayat ini. Untuk memecahkan persoalan ini, antaralain Arden N Frandsen seperti dikutip oleh SumadiSuryabrata, mengemukakan tentang hal yang mendorong seseorang untuk belajar adalah:1. Adanya sifat ingin tahu menyelidiki dunia yang lebihluas2. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusiadan keinginan untuk selalu maju3. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalanyang lalu dengan usaha yang baru.

Sedangkan Abraham Maslow, sarjana dan ketuaAmerican Psychological Assosiation, mengemukakanteori tentang kebutuhan yang mendorong seseoranguntuk belajar, yaitu:a. Pshical needsb. Safety needsc. Love needsd. Esteem needse. Self actualization need&9

Teori kebutuhan Maslow tersebut meliputikebutuhan:Fisik, rasa aman, cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Berdasarkan teori ini, belajar sepanjang hayatkhususnya bagi orang dewasa dan orang tua akanmenjadi efektif dalam arti menghasilkan perubahantingkah laku (perilaku), apabila isi dan cara belajarnyasesuai dengan kebutuhan yang dirasakan.

Dari dimensi psikologis, belajar sepanjang hayat, terutama bagi orang dewasa dan orang tua dalamsituasi belajar mempunyai sikap tertentu. Karena ituperlu diperhatikan hal-hal berikut:1. Belajar adalah suatu pengalaman yang diinginkanoleh orang dewasa itu sendiri. Maka orang dewasaperlu dimotivasikan untuk mencari pengetahuan yang lebih mutakhir, ketrampilan baru dan sikap yang lain.

2. Orang dewasa belajar kalau ditemukannya artipribadi bagi dirinya dan melihat sesuatu mempunyaihubungan dengan kebutuhannya.3. Bagi orang dewasa proses belajar adalah khas danbersifat individual. Setiap orang punya cara dankecepatan sendiri untuk belajar dan memecahkanmasalah. Dengan kesempatan mengamati cara-carayang dipakai orang lain, Ia dapat memperbaiki danmenyempumakan caranya sendiri, agar menjadi lebihefektif.

Implementasi Konsep Bertolak dari dimensi psikologis di atas, implementasi

konsep belajar sepanjang hayat ini bisanya tidakmembutuhkan orang lain sebagai pembimbingkhusus.

di tinjau dan aspek signifakasi dan relevansi konsepbelajar sepanjang hayat dalam hubungannya dengankeinginan untuk meningkatkan kualitas kehidupanyang ada dalam masyarakat.

Maka konsep ini merupakan wahana yang tepat dantangguh untuk memacu kehidupan masyarakat, kalaudengan salah satu cara dapat diusahakan :a. Bahwa sebagian besar remaja dan orang dewasa danorang tua yang aktif dalam kehidupan kemasyarakatanbenar-benar mendapatkan pelayanan belajar yang memadai dan relevan dengan kebutuhan merekasebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.

b. Bahwa program-program belajar seperti ini benar-benar dikembangkan dan dilaksanakanc. Bahwa masyarakat remaja, orang dewasa serta orangtua yang aktif dalam kehidupan kemasyarakatanbenar-benar terangsang untuk mengikuti program-program belajar sepanjang hayat ini.

Belajar sepanjang hayat akan berrnanfaat apabilamendapatkan respon positif dari individu atau wargamasyarakat yang memiliki kemauan dan kegemaranuntuk belajar secara terus menerus, sesuai dengankebutuhan kebutuhan masing-masing individu wargabelajamya. Dengan demikian konsep belajar sepanjanghayat memiliki signifikasi di dalam masyarakat.

top related