khhnk
Post on 24-Feb-2018
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 KHHNK
1/21
KOMA HIPEROSMOLAR HIPERGLIKEMIK NON KETOTIK
Anatomi faal histologi
kelenjar adrenal /sura renal
Dibagi 2:Mineralkortikoid !aldosteron"
Fungsi: mereabsorbsi Na di tub. Distal
dan koligen ginjal, mereabsorbsi Na di
kelenjar keringat, saliva dan lambung.
Pengaturan sekresi:
1. Peningkatan sistem renin angio
2. Peningkatan konsentrasi kalium
plasma
Glukokortikoid
Fungsi:
1. Terhadap metabolisme:
- Meningkatkan
glukoneogenesis
- Meningkatkan asam amino
darah
- Meningkatkan lipolisis
2. !ek permisive:
-"gar katekolamin dpt
vasokontriksi
#. Menghilangkan stress
$. "nti in!lamasi dan
imunosuprresive
Pengaturan sekresi:
1. "%th
2. &tress
#$ 'rama diurnal( %i%ardian
Memiliki jar. 'kat!ibrosa disebut
kapsula !ibrosa
terdiri dari korte)
dan medula.
a.kortek :
*+ona glomerulosa
bulat (poligonal, di
antara kelompok sel
terdapat sinusoid-
*+ona !asikulata sel
poligonal, radier,
sinusoid, mengarah
ke medula, didlm
sitoplasma vakuol
shg seln/a disebut
spongiosit0selbusa,-
*+ona retikularis
pigmen lipo!usin
rn kuning %oklat ,
sinusoid-
Medula adrenal ormon /ang disekresi: katekolamin,
dibagi 2:Efinefrin 345 rangsang reseptor al!a
dan beta 1. ksitasi vasokontriksi.
&erta beta 2 inhibisivasodilatasi-
Fungsi :
- 6asodilator
- Penghambat pengosongan
air kemih
- 7lukoneogenesis dan
glikogenolisis dihati dan
otot rangka
- Menghambat insulin dan
sel tdk beraturan,
sel kroma!inbentuk poligonal
granula %oklat
8* sel ganglion
6ena medularis
-
7/25/2019 KHHNK
2/21
mema%u glikkagon
- 9ipolisis
Non efinefrin merangsang resepotor
al!a dan beta 1 -
Pankrea
s
Fungsi:
1. ksokrinen+im pen%ernaan
2. ndokrin:
- "l!a mesekresi hormon
glukagon
- eta mesekressi insulin
- Delta mesekresi
somatostatin
a. 'nsulin:
F):
-Meningkatkan glukosakedalam sel
- ;angsang glikogenesis
dihati dan otot rangka
- ambat glikogenolisis dan
glukoneogenesis
- Menurunkan asam lemak
dan asam amino darah
- Meningkatkan sintesis
protein
-Meningkatkan timbunan
bahan bakar
b. 7lukagon:
F):
- Meningkatkan kadar gula
darah dengan %ara:
1. Menurunkan
glikogenesis
2. Meningkatkan
glikogenolisis
#. Merangsangglukoneogenesis
-
-
7/25/2019 KHHNK
3/21
#. 7agal ginjaluremia
$. 7agal hati, hepatik
=. . &/ok dan lain*lain
Tingkat kesadaran:
- ?ompos mentis
- &omnolen : rangsang ;ingan langsung sadar
- &opor : pasien tidur lelap tetapi masih dpt dibangunkan dengan rangsang /ang kuat
- &oporokoma: tidak dpt dibangunkan alau rangsang kuat, masih ada re!leks, bereaksi
dengan rangsang n/eri
-
-
7/25/2019 KHHNK
4/21
'IOKIMIA
PEM'ENT(KAN GL(KOSA
&'&TM @;M@N
1.
-
7/25/2019 KHHNK
5/21
erbentu
k seperti bola atau topi terletak di atas ginjal.
Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis /ang terbagi menjadi dua bagian /aitu
bagian luar korteks- dan bagian tengah medula-
N
@
@;M@N P;'N&'P
-
7/25/2019 KHHNK
6/21
d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
!. bersama insulin mengatur kadar gula darah
-
7/25/2019 KHHNK
7/21
&timulus /ang men%ekam men/ebabkan hipotalamus mengakti!kan medula adrenal melalui
impuls sara! dan korteks adrenal melalui sin/al hormonal. Medulla adrenal memperantarai
respons jangka pendek terhadap stress dengan %ara mensekresikan hormon katekolamin /aitu
e!ine!rin dan nore!ine!rin.
-
7/25/2019 KHHNK
8/21
2.
-
7/25/2019 KHHNK
9/21
Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang sekitar B4mg(144ml pada manusia-
merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, /ang memi%u sel C sel targetn/a untuk
mengambil kelebihan glukosa dari darah.
-
7/25/2019 KHHNK
10/21
Mekanisme keto&enesis
KATA'OLISME %
-
7/25/2019 KHHNK
11/21
)IA'ETES MELIT(S
DF'N'&' : suatu kelompok pen/akit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia /ang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua*duan/a
T'@9@7'
1. 7enetik
2. 6irus dan bakteri
6irus pen/ebab DM : rubela, mumps dan human coxsackievirus B4. Melalui
mekanisme in!eksi sitolitik dalam sel beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau
perusakan sel. Dapat men/erang melalui reaksi otoimunitas /ang men/ebabkan
hilangn/a otoimun dalam sel beta.
Diabetes akibat bekteri masih belum bisa dideteksi namun para ahli menduga bakteri
%ukup berperan men/ebabkan DM.
#. ahan toksik
"llo)an, p/rinuronrodentisida- dan strepto+o%tin, sianida /ang berasal dari singkong
$. Nutrisi
Pola diit /ang tidak tepat /ang men/ebabkan diabetes : diit tinggi lemak, tinggi
karbohidrat, tinggi kalori
=. @besitas
"dalah suatu keadaan dengan akumulasi lemak /ang tidak normal(berleibhan di
jaringan adiposa sehingga dapat menggangu kesehatan. @besitas men/ebabkan respon
sel beta terhadap glukosa darah menjadi berkurang. &elain itu reseptor insulin pada
target sel di seluruh tubuh kurang sensiti! dalam jumlahn/a berkurang sehingga
insulin dalamm darah tidak dapat diman!aatkan.
Meningkatkan risiko pen/akit kardiovaskular karena terkakit dengan sindroma
metabolik(sindroma resistensi insulin, intoleransi glukosa, dislipidemia,
hiperuresemia, gangguan !ibrinolisin, hiper !ibrinogenemi dan hipertensi
pidemiologi :
* & 1E,= Per 144.444 penduduk.
* 9ebih sering terjadi di usia lanjut dekade ke E-
* Mortalitas tinggi 14*245 rendah jika dibaah 14-
*AKTOR RISIKO
a. Faktor risiko /ang tidak dapat diubah
* mur
* Aenis kelamik
* Faktor genetik
b. Faktor risiko /ang dapat diubah
* Pola hidup
* &tatus kesehatan
Faktor risiki DM tipe 2 :* &osiodemogra!i umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan-
-
7/25/2019 KHHNK
12/21
* ;ia/at kesehatan ria/at DM keluarga dan berat lahir-
* Pola hidup akti!itas !isik, konsumsi sa/ur dan buah, terpapar asap rokos dan
konsumsi alkohol-
*
-
7/25/2019 KHHNK
13/21
1. Permulaan gejala
* an/ak makan poliphagia-
* an/ak minum polidipsia-
* an/ak ken%ing poliuria-
2. ila tidak diobati, akan timbul gejala
* an/ak minum* an/ak kensing
* Na!su makan mulai berkurang(berat badan turun dengan %epat turun=*14 kg dalam
aktu 2*$ minggu-
* Mudah lelah
* ila tidak lekas diobati, akan timbul rasa mual, bahkan penderita akan jatoh koma
/ang disebut dengan koma diabetik
b. 7ejala kronink DM
* mg(dl a!ter no %alori% intake !or at least 3 hours- or,
-$ " %asual plasma glu%ose 244 mg(dl taken at an/ time o! da/ ithout regard to time
o! last meal- ith %lassi% diabetes s/mptoms: in%reased urination, in%reased thirst and
une)plained eight loss or
#$ "n oral glu%ose toleran%e test @7TT- E= gram dose- o! 244 mg(dl !or the to hour
sample. @ral glu%ose toleran%e testing is not ne%essar/ i! patient has a !asting plasmaglu%ose level o! 12> mg(dl.
'mpaired 7lu%ose Metabolism pre*diabetes-
1. 'mpaired Fasting 7lu%ose 'F7-, a ne %ategor/, hen !asting plasma glu%ose is
beteen 144 and 12= mg(dl.
2. 'mpaired 7lu%ose Toleran%e '7T- is hen 2*hour sample results o! the oral glu%ose
toleran%e test are beteen 1$4 and 1BB mg(dl.
&ummari+ed 'nterpretation o! @ral 7lu%ose Toleran%e Test @7TT-
-
7/25/2019 KHHNK
14/21
1. 2 hour postload glu%ose o! G 1$4 mg(dl 0 N@;M"9 79?@& T@9;"N?
-$ 2 hour postload glu%ose beteen 1$4 mg(dl and 1BB mg(dl 0 'MP"';D
79?@& T@9;"N?
#$ 2 hour postload glu%ose 244 mg(dl 0 P;@6'&'@N"9 D'"7N@&'& @F
D'"T& Must be %on!irmed on a subseHuent da/ b/ an/ o! the above %riteria !or
diagnosis o! Diabetes Mellitus.
PENGO'ATAN
al /ang mendasar dalam pengelolaan Diabetes mellitus tipe 2 adalah perubahan pola hidup
/aitu pola makan /ang baik dan olah raga teratur. Dengan atau tanpa terapi
!armakologik, pola makan /ang seimbang dan olah raga teratur bila tidak ada
kontraindikasi- tetap harus dijalankan
Target glikemik
Penelitian
-
7/25/2019 KHHNK
15/21
IE5 /ang merupakan $&D diatas rata*rata non diabetik. >,E- Target glikemik /ang
paling baru adalah dari "D" "meri%an Diabetes "sso%iation- /ang dibuat
berdasarkan kepraktisan dan projeksi penurunan kejadian komplikasi , /aitu "1?
GE5.
-
7/25/2019 KHHNK
16/21
Penghambat *glukosidase bekerja menghambat peme%ahan polisakharida di usus halus
sehingga monosakharida /ang dapat diabsorpsi berkurangK dengan demikian
peningkatan kadar glukosa postprandial dihambat. Monoterapi dengan penghambat *
glukosidase tidak mengakibatkan hipoglikemia. 7olongan ini tidak see!ekti!
met!ormin dan sul!on/lurea dalam menurunkan kadar glukosa darahK "1? dapat turunsebesar 4,= C 4,3 5. Meningkatn/a karbohidrat di %olon mengakibatkan
meningkatn/a produksi gas dan keluhan gastrointestinal. Pada penelitian klinik, 2=*
$=5 partisipan menghentikan pemakaian obat ini karena e!ek samping tersebut.
Thia+olidinedione TLD-
TLD bekerja meningkatkan sensitivitas otot, lemak dan hepar terhadap insulin baik endogen
maupun e)ogen. Data mengenai e!ek TLD dalam menurunkan kadar glukosa darah
pada pemakaian monoterapi adalah penurunan "1? sebesar 4,=*1,$ 5. !ek samping
/ang paling sering dikeluhkan adalah penambahan berat badan dan retensi %airan
sehingga terjadi edema peri!er dan peningkatan kejadian gagal jantung kongesti!
'nsulin
'nsulin merupakan obat tertua iuntuk diabetes, paling e!ekti! dalam menurunkan kadar
glukosa darah. ila digunakan dalam dosis adekuat, insulin dapat menurunkan setiap
kadar "1? sampai mendekati target terapeutik. Tidak seperti obat antihiperglikemik
lain, insulin tidak memiliki dosis ma)imal. Terapi insulin berkaitan dengan
peningkatan berat badan dan hipoglikemia
KOMPLIKASI )M %
.AK(T % ipoglikemi,
-
7/25/2019 KHHNK
17/21
/perglikemia, iperosmolar Non
-
7/25/2019 KHHNK
18/21
* "%ute stress ami, in!eksi-
* Pharmakologi% glukokortikoid, steroid, thiroid-
-'n!eksi: pneumonia, sepsis, gastroenteritis.
- Pen/akit akut: perdarahan gastrointestinal, pankreatitits dan gangguan
kardiovaskular.
- Pembedahan(operasi.
- Pemberian %airan hipertonik.
- 9uka bakar
*aktor risiko%
1.
-
7/25/2019 KHHNK
19/21
Tanda dan gejala umum pada klien dengan N< adalah haus, kulit terasa hangat dan
kering, mual dan muntah, na!su makan menurun, n/eri abdomen, pusing, pandangan kabur,
ban/ak ken%ing, mudah lelah .tabloid*nakita.%om-.
7ejala*gejala meliputi :
1. "gak mengantuk, insiden stupor atau sering koma.
2. Poliuria selam 1 *# hari sebelum gejala klinis timbul.
#. Tidak ada hiperventilasi dan tidak ada bau napas.
$. Penipisan volume sangat berlebihan dehidrasi, hipovolemi-.
=. 7lukosa serum men%apai >44 mg(dl sampai 2$44 mg(dl.
>.
-
7/25/2019 KHHNK
20/21
PATO*ISIOLOGI KHHNK
&indrome iperglikemia iperosmolar Non
-
7/25/2019 KHHNK
21/21
PENATALAKSANAAN ME)IS
Pengobatan
1. Pengobatan utama adalah rehidrasi dengan mengunkan %airan
N"?9 bisa diberikan %airan isotonik atau hipotonik normal digu/ur 1444 ml(jam sampai
keadaan %airan intravaskular dan per!usi jaringan mulai membaik, baru diperhitungkan
kekurangan dan diberikan dalam 12*$3 jam. Pemberian %airan isotonil harus mendapatkan
pertimbangan untuk pasien dengan kegagalan jantung, pen/akit ginjal atau hipernatremia.
7klukosa =5 diberikan pada aktu kadar glukosa dalam sekitar 244*2=4 mg5.
2. 'nsulin
Pada saat ini para ahli menganggap baha pasien hipersemolar hiperglikemik non ketotik
sensiti! terhadap insulin dan diketahui pula baha pengobatan dengan insulin dosis rendah
pada ketoasidosis diabetik sangat berman!aat.
top related