kehamilan kembar (gemeli)

Post on 14-Dec-2014

864 Views

Category:

Documents

184 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ASD

TRANSCRIPT

KEHAMILAN KEHAMILAN KEMBAR (GEMELI)KEMBAR (GEMELI)

Tri Lestari Handayani, Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat.M.Kep.,Sp.Mat.

DEFINISIDEFINISI

• Kehamilan gemeli atau kehamilan multipel (multiple pregnancy) adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Sering disebut juga sebagai kehamilan kembar (twin pregnancy) .

Jenis Kehamilan KembarJenis Kehamilan Kembar• kembar

monozigotik dan • Kembar dizigotik.

kehamilan kembar kehamilan kembar monozigotikmonozigotik

Merupakan kehamilan kembar yang berasal dari satu ovum sehingga disebutkan jika hamil kembar indentik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar uniovuler.

Cirinya Cirinya kehamilan kembar kehamilan kembar monozigotikmonozigotik

• jenis kelamin sama• rupa / wajah sama • sebagian hamil

kembar dalam bentuk– 2 amnion– 2 korion – 2 plasenta

• Sebagian besar hamil kembar dalam bentuk :

- 1 plasenta - 1 korion - 2 amnion

Kehamilan kembar Kehamilan kembar dizigotikdizigotik

• Sebagai besar kehamilan kembar adalah dizigotik dengan ciri :– Jenis kelamin dapat sama atau berbeda– Mempunyai 2 plasenta, 2 amnion, 2

korion.

• Kadang – kadang 2 plasenta menjadi satu.

Kejadian kehamilan Kejadian kehamilan kembar dizigotikkembar dizigotik : :

• Superfekundasi : Terjadi kehamilan dua telur dengan

ovulasi bersamaan, tetapi konsepsi dapat terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan dengan hubungan seks berdekatan waktunya.

Superfetasi Superfetasi • Kehamilan kedua terjadi beberapa

minggu sampai beberapa bulan setelah hamil pertama.

Faktor Predisposisi/EtiologiFaktor Predisposisi/Etiologi• Faktor distribusi (bangsa, hereditas, umur,

paritas) hanya berpengaruh sedikit.• Kehamilan berasal dari lebih dari satu telur

(umumnya dua telur) dapat terjadi pada : 1) pemakaian obat-obatan induksi ovulasi

(clomiphen, hormon gonadotropin) menyebabkan terjadi pematangan lebih dari satu folikel dalam setiap siklus,

2) prosedur fertilisasi in vitro, di mana beberapa embrio yang dibuahi diimplantasikan dalam uterus, jika semua berkembang dengan baik maka terjadi pertumbuhan lebih dari satu.

• Kehamilan dari satu telur terjadi akibat kerja faktor penghambat (inhibiting factor) pada masa awal pertumbuhan embrio intrauterin, mempengaruhi segmentasi selanjutnya pada berbagai tingkatan.

Diagnosis kehamilan Diagnosis kehamilan kembarkembar

Untuk dapat menegakkan diagnosis kemungkinan hamil kembar harus dipikirkan keadaan sebagai berikut :

• Besarnya perut hamil melebihi lamanya terlambat menstruasi

• Besarnya rahim bertambah lebih cepat dari biasanya

• Bertambahnya berat badan ibu hamil lebih besar• Dapat diraba banyak bagian kecil janin• Dapat diraba tiga bagian besar janin dan teraba

dua balotemen• Sering disertai hamil dengan hidromnion.

Diagnosa pasti kehamilan Diagnosa pasti kehamilan kembar dapat ditegakkan kembar dapat ditegakkan

dengan dengan

• Teraba dua kepala • Teraba dua bokong atau dua

punggung • Perbedaan denyut jantung janin

dengan jumlah lebih dari 10 denyut• Dengan alat bantu ultrasonografi

( USG ) dan foto abdomen akan tampak dua janin dalam rahim.

Pertolongan persalinan hamil kembar Pertolongan persalinan hamil kembar dapat dilakukan operasi persalinan dapat dilakukan operasi persalinan

primer bila berhadapan denganprimer bila berhadapan dengan

• Hamil pertama dengan anak pertama lintang

• Prolapsus funikuli• Plasenta previa• Dua bagian janin masuk bersamaan

pada pintu atas panggul.

Masalah Yang Sering Muncul Masalah Yang Sering Muncul Pada Saat HamilPada Saat Hamil

• Ketuban Pecah dini,• plasenta previa, • solusio plasenta, • gangguan tumbuh kembang janin

dan • mal presentasi

ResikoResiko saat persalinan saat persalinan dan dan post natal:post natal:

• distosia,• kelahiran janin

prematur, • perdarahan,• dan bermasalah

pada saat pengasuhan serta proses laktasi

Masalah Pada Kehamilan Masalah Pada Kehamilan kembarkembar

• risiko pre-eklampsia / eklampsia, partus prematurus, anemia,

• risiko atonia uteri, hidramnion, • risiko plasenta previa, solusio

plasentae, ketuban pecah dini,• risiko kelainan bawaan,

gangguan pertumbuhan sampai kematian janin,

• risiko malpresentasi, prolaps tali pusat, distosia ,

• risiko perdarahan pasca persalinan.

Masalah yang mungkin terjadi Masalah yang mungkin terjadi pada persalinan bayi kembarpada persalinan bayi kembar

• anak pertama lintang atau sungsang dan anak kedua memanjang (terjadi posisi saling mengunci / interlocking)

• terjadi prolaps tali pusat (risiko tinggi karena bayi kecil)

• plasenta previa• pada kembar monoamniotik,

dapat terjadi saling melilit / kusut pada tali pusat janin (dapat terlilit / terkait dengan ekstremitasnya sendiri atau saudaranya, atau dengan tali pusat saudaranya)

• .Masalah-masalah tersebut merupakan indikasi sectio caesarea.

Penanganan Selama Penanganan Selama KehamilanKehamilan

1. pembesaran perut dapat ditahan dengan memakai korset

2. perjalanan jauh dan koitus dihindari, dapat menjadi predisposisi partus preterm,

3. koreksi anemia ibu dengan pemberian zat besi dan nutrisi tinggi protein / mineral

Penanganan selama Penanganan selama persalinanpersalinan

• persiapan resusitasi dan perawatan intensif neonatus, karena bayi yang akan lahir memiliki berat badan lahir rendah dan kemungkinan juga prematur

• persiapan transfusi ibu• penting untuk melakukan

penilaian letak / interposisi antara kedua anak intrauterin, untuk menentukan rencana persalinan dan prognosis.

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan

• 1) Resiko gangguan sirkulasi cairan tubuh berhubungan dengan penekanan vena cava inferior akibat pembesaran uterus,

• 2) Resiko gangguan fungsi peran berhubungan dengan kesulitan beraktivitas dan mudah kelelahan,

• 3) Kecemasan berhubungan dengan menghadapi resiko persalinan dengan operasi.

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan1. Resiko gangguan sirkulasi cairan tubuh berhubungan dengan penekanan vena

akibat pembesaran uterus dan peningkatan tekanan darah, yang ditandai dengan:

S : Klien mengatakan kepala pusing dan kakinya bengkak.

O : TD: 160/100mmHg, RR 20 x/mnt, nadi 84 x/mnt, oedema pada kaki +/+.

2. Resiko tinggi cidera terhadap janin berhubungan dengan ganguan aliran darah utero-plasenta.

S : Klien mengatakan mengalami kenceng-kenceng sejak kemarin malam, keluar flex warna coklat, belum keluar

air ketuban.O : His (+), pembukaan 1cm, cervik lunak, DJJ (+) 142 kali permenit, dan150 kali permenit.

3. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap proses persalinan sectio caesarea yang ditandai dengan

S : Klien mengatakan cemas, dan takut dengan rencana • operasinya dan kondisi bayinya.

O : TD 160/100 mmHg, suhu 36,5 o C, RR 20 x/mnt.

IntervensiIntervensi• Dx1: Resiko gangguan sirkulasi cairan

tubuh berhubungan dengan penekanan vena akibat pembesaran uterus dan peningkatan tekanan darah.

• Kaji derajat oedema, pantau peningkatan BB, dan observasi TTV.

• Pantau kadar Hb, Hct dan kadar protein dalam urine• Pantau intake dan output cairan.serta tanda – tanda

perdarahan.• Anjurkan klien untuk memperbanyak istirahat, dan

meninggikan kakinya.• Kurangi intake garam, tingkatkan intake protein dan

zat besi.• Kolaborasi pemberian cairan intravena dan

pemberian obat antihipertensi.

IntervensiIntervensi• Dx 2 : Resiko tinggi cidera terhadap janin

berhubungan dengan ganguan aliran darah utero-plasenta.

• Pantau DJJ , kontraksi uterus, perdarahan dan TTV, dan cappilary refill.

• Anjurkan Ibu untuk mengurangi aktivitas dan memperbanyak istirahat.

• Anjurkan ibu untuk melakukan napas dalam• Jelaskan risiko yang bisa terjadi pada bayi.• Memberikan O2 jika terjadi tanda-tanda fetal distres.• Segera kolaborasi untuk persiapan operasi jika ada

tanda-tanda fetal distres.

IntervensiIntervensiAnsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap proses persalinan sectio caesarea •1. Kaji pengetahuan klien tentang persalinan sectio caesarea.•2. Jelaskan kondisi yang terjadi pada ibu dan risiko yang mungkin muncul pada Ibu dan Janin.•3. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya.•4. Jelaskan hal-hal yang akan dialami klien saat operasi dan setelah operasi•5. Jelaskan cara perawatan setelah operasi•4. Tanyakan pada Ibu hal-hal yang belum dipahami Ibu

KesimpulanKesimpulanKehamilan gemeli atau kembar sering

mengalami masalah pada saat prenatal, intranatal dan postnatal, dibutuhkan pemantauan secara rutin dan penanganan yang tepat terhadap setiap masalah.

.Pemeriksaan antenatal secara rutin

terbukti dapat mencegah dan mengatasi risiko yang sering muncul pada kehamilan kembar.

SaranSaran• Ibu yang teridentifikasi hamil

kembar perlu mendapat perhatian lebih untuk mengidentifikasi faktor resiko.

• Pengkajian tentang posisi bayi dan kondisi ibu sangat diperlukan untuk menentukan proses persalinan yang akan dilakukan.

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA• Alligod, M.R. & Marriner-Tomey, A. (2002). Nursing theory

utilization & application. St.Louis : Mosby Company.• Doengos, M.E & Moorhouse, M.F. (1994). Rencana

perawatan maternal /bayi. Edisi 2.Jakarta : EGC• George, J.B. (1995). Nursing teorist: the base for profesional

nursing practice. 4th ed. USA : Aplleton & Lange.• Gorrie, T.M., McKinney, E.S. & Murray, S.S. (1998).

Foundations of maternal-newborn nursing. 2nd ed. Philadelphia : W.B. Saunders Company.

• Mochtar, R. (1994). Sinopsis Obstetri;Obstetri fisiologi dan obstetri patologi.Cetakan IV. Jakarta: EGC.

• Olds, S.B., London, M.L. & Ladewig, P.W. (2000). Maternal newborn nursing;A family and community-based Approach. 6th ed. New Jersey: Prentice Hall Health.

• Roy, S.C. & Andrew, H.A., (1991). The roy adaptasi model, the definitive statement. California: Appleton & Lange.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

top related