kebijakan pemerintah daerah kab. klaten dalam ... pemkab... · pemantauan tumbang pencegahan kurang...

Post on 03-Mar-2019

224 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KAB. KLATEN DALAM

PENANGGULANGAN STUNTING

IBU HJ. SRI MULYANI

BUPATI KABUPATEN KLATEN

4. Usia sekolah 3.Bayi & Balita

5. Remaja & Usia produktif 2.Ibu Menyusui

1. Ibu hamil

Anemia 37,1%

KEK 20-38 %

Konsumsi

Energi-Protein 77-80%

•Konsumsi Energi Dan

Potein <

Praktek IMD & ASI

Ekslusif

BBLR 10,2 %

Stunting 37,2 %

Gizi Kurang 19,6 %

Kurus 12,1 %

Gizi Lebih 11,9%

Praktek ASI Eksklusif Dan MPASI 40%

• Usia 15-19 KEK 46 %

• Usia 20-24 KEK 31 %

• Anemia 17-18%

• Kurus 9,4 %

• Gizi Lebih

• STATUS GIZI

- pendek 31-35 % - kurus 8,9 – 10,1 %

- kegemukan 1,4-2,5 %

• MEROKOK: Usia 10-15 Tahun: 4,2- 4,8%;

Laki-laki usia 15-19: 38,4%

• > 90% kurang mkn buah & sayur

Masalah Gizi pada Lifecycle

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes, 2013

37,2%

6,8%

11,8%

5,3%

MASALAH GIZI BALITA DI INDONESIA (2013)

TREN MASALAH GIZI DI KAB. KLATEN

0

5

10

15

20

25

30

Stunting Wasting Underweight

29

.4

5.7

4 8.5

9

18

.3

5.3

5

6.2

10

.19

4.9

5.7

9.0

2

3.2

7

5.5

7 9

.57

2.8

5 5.5

8 8.7

3.1

6.3

8.8

3.2

6.1

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

STUNTING

Gangguan pertumbuhan, yang dinyatakan sebagai HAZ < -2SD dengan WHO Growth Standard, yang menggambarkan tidak tercapainya potensi pertumbuhan sebagai akibat status kesehatan dan/ atau nutrisi yang tidak optimal

MENGAPA KITA PERLU KHAWATIR

TERHADAP MASALAH KURANG GIZI?

Kurang gizi pada dua tahun pertama kehidupan menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat lagi diperbaiki

Balita Pendek Stunting kurang berprestasi di sekolah

Studi menunjukkan bahwa stunting menurunkan jumlah penghasilan saat dewasa sebesar 20%

Kurang Gizi menyebabkan kemiskinan

Fokus pada 1000 hari pertama kehidupan, yang dimulai saat kehamilan hingga anak berusia dua tahun, merupakan periode yang sangat penting

Sel Otak Rusak

Cabang yang Terbatas/Terputus

Abnormal, Cabang terlihat Pendek

DAMPAK STUNTING

PADA PERKEMBANGAN OTAK

Normal Stunting

Sel Otak Normal

Dengan Cabang-Cabang

Panjang Source: Cordero E et al, 1993

7 7 7

o Dicegah sejak sejak janin dalam kandungan

hingga anak berusia dua tahun.

o Pertumbuhan janin (Intra Uterine Growth

Retardation/IUGR) sangat terkait dengan status

gizi ibu, sehingga pencegahan perlu dilakukan

sedini mungkin10.

o Keadaan gizi yang baik sejak pra-kehamilan,

o Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang

selama kehamilan

o Masa menyusui juga menentukan pertumbuhan

dan perkembangan seorang anak

Pencegahan Masalah Gizi pada

1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

a. Penurunan AKI & AKB (Kesehatan Ibu & Anak

termasuk Imunisasi

b. Perbaikan Gizi khususnya stunting

c. Pengendalian Penyakit Menular (ATM: HIV/

AIDS, Tuberkulosis & Malaria

d. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

(Hipertensi, Diabetes Melitus, Obesitas &

Kanker)

PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN

upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan

partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan

terkoordinasi untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan

prioritas pada 1000 hari pertama kehidupan

KOMITMEN PEMERINTAH INDONESIA

10

Upaya-upaya untuk mencegah dan

mengurangi gangguan secara

langsung.

Kegiatan ini pada umumnya

dilakukan oleh sektor kesehatan.

Kegiatannya antara lain berupa

imunisasi, PMT ibu hamil dan balita,

monitoring pertumbuhan balita di

Posyandu.

Sasaran : khusus kelompok 1.000

HPK (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan

Anak 0-23 bulan).

Kontribusi: 30%

Upaya-upaya untuk mencegah dan

mengurangi gangguan secara tidak

langsung.

Berbagai kegiatan pembangunan

pada umumnya non-kesehatan.

Kegiatannya antara lain penyediaan

air bersih, kegiatan

penanggulangan kemiskinan, dan

kesetaraan gender.

Sasaran: masyarakat umum, tidak

khusus untuk 1000 HPK.

Kontribusi: 70%

INTERVENSI GIZI SENSITIF INTERVENSI GIZI SPESIFIK

INTERVENSI DALAM PERBAIKAN GIZI

12

I. Ibu Hamil

ANC Terpadu

Suplementasi besi folat

PMT pada ibu hamil Kurang

Energi Kalori (KEK)

Suplemen kalsium

Kelas Ibu Hamil

Promosi dan Konseling IMD-ASI

II. Ibu Menyusui

Promosi dan Konseling menyusui

Kawal ASI

Komunikasi perubahan perilaku

untuk memperbaiki pemberian

makanan pendamping ASI

Pemberian Vit. A dan TTD saat

nifas

INTERVENSI GIZI SPESIFIK (LANGSUNG) YG

SUDAH DILAKUKAN DI KABUPATEN KLATEN (1) III. Bayi dan Balita

IMD

ASI Eksklusif

PMBA setelah 6 bulan

Menyusui s/d 2 tahun

Suplementasi zink

Suplemen vitamin A

Imunisasi

Pemberian garam iodium

Pemantauan Tumbang

Pencegahan kurang gizi akut

Pemberian obat cacing

PMT Penyuluhan dan Pemulihan

Rujukan BGM/2T

Kelas Ibu Balita

ANC TERPADU

• Sudah adanya SURAT EDARAN Kepala Dinas

Kesehatan tentang pelaksanaan ANC Terpadu

dimana semua ibu hamil WAJIB melakukan

ANC terpadu yang meliputi contact dengan

dokter umum, pemeriksaan gigi, konsultasi

gizi dan pemeriksaan laboratorium

IV. Anak Sekolah

Penjaringan Anak Sekolah

BIAS (Bulan Imunisasi anak

Sekolah)

Upaya Kesehatan Sekolah

Promosi PMJAS (Pemberian

makanan jajanan anak

sekolah)

Penyuluhan Gizi Seimbang

VII. Lansia

Posbindu

Promosi dan Konseling

menyusui

Konseling Gizi

INTERVENSI GIZI SPESIFIK (LANGSUNG) YG

SUDAH DILAKUKAN DI KABUPATEN KLATEN (2)

III. Remaja & Usia Produktif

Suplementasi Fe untuk remaja putri

Posyandu/Posbindu Remaja

Suplementasi TTD untuk remaja putri

Penyuluhan kespro

Pembentukan konselor sebaya

Promosi Gizi Seimbang

Skrining kesehatan utk Calon Pengantin

Promosi IMD-ASI untuk Calon Pengantin

Imunisasi utk Calon Pengantin

INTERVENSI GIZI SENSITIF:

Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor

16

Ketahanan

Pangan dan

Gizi

Jaminan

Kesehatan

Nasional

Penanggulan

gan

Kemiskinan

Keluarga

Berencana

Air Bersih

& Sanitasi

Remaja

Perempuan

Pendidikan

Gizi

Masyarakat

PU

BKKBN

AGAMA

DIKBUD

PP DAN PA

BPJS

BKP/PERTANIAN

SOSIAL

Peraturan Daerah ttg IMD(Inisiasi Menyusu Dini) dan ASI (Perda I di Indonesia)

Peraturan Bupati ttg IMD dan ASI

Pelatihan Konselor ASI

Pelatihan Tumbuh Kembang untuk tenaga kesehatan

Pelatihan PMBA (Pemberian Makan Bayi & Anak)

Pelatihan Motivator PMBA

Pelatihan PMBA untuk Penyuluh Pertanian Lapangan kaitannya PMBA dgn

pemanfaatan lahan

Pelatihan Supportive Supervisionn PMBA

Pelatihan PAUD Holistik Integratif

Pelatihan Konselor Sebaya untuk Remaja

Pelatihan KB Pasca Persalinan

Peningkatan Kapasitas Nakes dalam Tatalaksana Gizi Buruk

Sosialisasi Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri di sekolah & desa

Survey Pemantauan Status Gizi

Survey Ketahanan Pangan

Peningkatan wilayah ODF

INTERVENSI GIZI SENSITIF (TAK LANGSUNG) YG

SUDAH DILAKUKAN DI KABUPATEN KLATEN

Pemerintah

Pusat, Prov,

Kab/Kota

Sektor

Swasta dan

Dunia Usaha

Akademisi &

Masy. Madani

Nilai Sosial

Bersama

Komunitas

18

SINERGI DAN HARMONISASI

DALAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

• integrasi Gerakan

1000 HPK ke dlm

LSK

• memperkuat

keterkaitan LSK

dgn pemerintah

• advokasi untuk

mendukung

Gerakan 1000 HPK

• mendukung gizi

sebagai isu

prioritas nasional

dan daerah

• mendorong

kerjasama antar

negara

• kerjasama dan

bantuan teknis

Mitra

Pembangunan

Lembaga

Sosial

Kemasy.

Dunia

Usaha

Org Profesi &

Akademisi

• Implementasi Tri

darma PT dlm

perbaikan gizi

• Meningkatkan mutu

pelayanan gizi yg

profesional

• memberikan

masukan

berdasarkan hasil

penelitian

• fasilitasi dunia

usaha dalam

Gerakan 1000

HPK

• CSR untuk

Perbaikan gizi

• tukar menukar

pengalaman

termasuk

penggunaan

teknologi

inovasi

PERAN STAKE HOLDER

TP-PKK

- Penggerakan masyarakat

- Pengawasan Perawatan masalah gizi

- Penemuan kasus

- Distribusi PMT

- Pendidikan Gizi/Kesehatan

Bapermas

- Pemantapan kelembagaan Posyandu di desa

- Memantapkan peran Pemerintah Daerah dalam Posyandu

- Akomodasi, termasuk peran-peran LSM, Dinas terkait, dll

• BBMKP

- Pemberdayaan Keluarga

- Ketersediaan Pangan di Wilayah

- Penyuluhan

- Bantuan Pangan, Dll

Dinas Sosial

- Mendukung intervensi, khususnyan terkait masalah-masalah sosial

- Pantau social

- Pemberdayaan Keluarga

o Disperindag

- Bantuan Paket pangan dalam keluarga miskin

17

• PP-KB

- Membantu kemudahan dalam pelayanan kontrasepsi secara gratis

- Membantu memberikan paket pemberdayaan keluarga

- Penggerakkan masyarakat

- Bimbingan dan pembinaan posyandu

• Agama

- mendukung program gizi melalui sektor agama

• Pemda

- Membuat kebijakan dalam penanggulangan masalah gizi

- Dukungan politis dan dana

- Koordinasi

- Instruksi, dll

18

TANTANGAN

1. PEMAHAMAN dan KOMITMEN yang sama tentang

penyelesaian faktor penyebab tidak langsung dan akar

masalah gizi;

2. PENGINTEGRASIAN kegiatan-kegiatan antar lembaga dan

antar tingkat pemerintahan di lapangan dalam rangka

pelaksanaan Gernas Percepatan Perbaikan Gizi;

3. PERUBAHAN STRUKTUR DEMOGRAFI, baik yang berkaitan

dengan urbanisasi dan semakin meningkatnya proporsi

penduduk lansia;

4. PERUBAHAN GAYA HIDUP meliputi;

- kebiasaan makan diluar rumah dan konsumsi pangan olahan meningkat

- makan tidak seimbang, tinggi minyak/lemak, gula, karbohidrat, rendah

sayur, buah, pangan hewani

- ancaman keamanan pangan karena banyak industri makanan rumah

tangga

22

1. Memperbaiki Program Perlindungan Sosial memperbaiki dan

mengembangkan sistem perlindungan sosial bagi penduduk miskin dan rentan.

2.Peningkatan Akses Pelayanan Dasar memperbaiki akses

kelompok masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar

(pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih dan sanitasi, serta pangan dan gizi).

3. Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Miskin meningkat-kan

efektivitas dan keberlanjutan penanggulangan kemiskinan.

4. Pembangunan Yang Inklusif pembangunan yang meng-

ikutsertakan dan sekaligus memberi manfaat kepada seluruh masyarakat.

19

HARAPAN

1. PENGUATAN KELEMBAGAAN di Daerah

2. PENGUATAN KERJASAMA Kementrian/Lembaga dan

pemangku kepentingan lainnya – Roadmap penyelesaian

komprehensif dari aspek produksi, distribusi sampai

dengan pola konsumsi di level rumah tangga.

3. KOMUNIKASI, INFORMASI dan EDUKASI yang cukup

untuk masyarakat melalui berbagai media.

4. PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS pelayanan gizi

dengan pendekatan CoC (Continuity Of Care/ asuhan

berkelanjutan)

5. MENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA yang ada dan

dilakukan secara integrasi mulai dari perencanaan

6. PENGEMBANGAN INOVASI intervensi Gizi

24

Terima

Kasih

top related