katarak imatur

Post on 14-Apr-2017

261 Views

Category:

Health & Medicine

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KATARAK SENILIS IMATUR

Disusun oleh : Aris Rahmanda (07120100091)

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN MATARUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO

JAKARTAPERIODE 11 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2014

Pembimbing :dr. Bennadi Natawidjaja, Sp.M

ANAMNESIS

Identitas Pasien

• Nama : Tn. E• Jenis kelamin : Laki-Laki• Umur : 73 tahun• Agama : Islam• Pekerjaan : Purnawirawan TNI AD• Alamat : Kramat Jati, JakartaTimur.• Tanggal pemeriksaan : 1 September 2014

Anamnesis

Autoanamnesa 7 Juni 2014 di Pavilion Amino.AutoanamnesisPada tanggal 1 September 2014 di Poli Mata RSPAD

KELUHAN UTAMA :

• Penglihatan mata kiri buram dan memburuk sejak 1 tahun yang lalu

KELUHAN TAMBAHAN:• Silau ketika melihat cahaya/lampu

Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat Perjalanan Penyakit

• Pasien mengeluh penglihatan mata kiri buram sejak 1 tahun yang lalu.

• Pasien mendeskripsikan pandangan yang buram seperti berkabut.

• Pasien mengaku bahwa mata kanan juga buram namun tidak seburam mata kiri.

• Tidak ada faktor yang memperburuk atau memperingan gejala tersebut.

• Keluhan pasien tidak disertai dengan mata merah ataupun nyeri pada matanya.

Riwayat Perjalanan Penyakit

• Pasien menggunakan kacamata untuk membaca.

• Pasien menggunakan kacamata baca dengan ukuran S+2.75 pada kedua lensa kacamatanya.

• Pasien mengaku tidak memiliki keluhan melihat seperti ada benda-benda berterbangan yang mengikuti arah gerak mata

Riwayat Perjalanan Penyakit

• Pasien juga merasa lebih silau ketika melihat cahaya/lampu dibanding beberapa tahun sebelumnya

• Pasien menyangkal mempunyai keluhan sering menabrak saat berjalan

• Pasien juga menyangkal susah melihat ketika dalam ruangan atau dalam keadaan gelap

• Pasien menyangkal mempunyai riwayat pemakaian obat tetes mata atau konsumsi obat dalam waktu lama.

• Hipertensi (+) terkontrol sejak usia 50 tahun• Diabetes meliitus• Sakit jantung• Riwayat trauma pada mata• Memiliki keluhan yang sama sebelumnya

Riwayat Penyakit Dahulu

DISANGKAL

• Riwayat alergi (-)• Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan sama

seperti pasien

Riwayat Alergi & Penyakit Keluarga

PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : Compos Mentis• Tanda – Tanda Vital– Tekanan Darah : 140/80 mmHg– Nadi Kiri : 80 x / menit– Pernafasan : 16 x / menit– Suhu : Tidak diperiksa

Status Generalis

Pemeriksaan Fisik

Kepala : Tidak DiperiksaTelinga : Tidak DiperiksaHidung : Tidak DiperiksaMulut : Tidak DiperiksaLeher : Tidak DiperiksaThoraxJantung : Tidak DiperiksaParu : Tidak DiperiksaAbdomen : Tidak DiperiksaEkstremitas : Tidak Diperiksa

VisusKeterangan OD OS

Tajam Penglihatan 0.3 f PH (+) 1/60 PH(-)

Koreksi S + 1 0.5 f Tidak dikoreksi

Addisi S+2.75 S+2.75

Distansia Pupil 60/58 mm

Kacamata Lama S+2.00, Addisi S+2.75 Plano, Addisi S+2.75

Status Oftalmologikus

Kedudukan Bola Mata

Keterangan OD OS

Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada

Enoftalmus Tidak ada Tidak ada

Deviasi Tidak ada Tidak ada

Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah

Keterangan OD OS

Warna Hitam Hitam

Letak Simetris Simetris

Supra Silia

T.A.K

T.A.K

Palpebra Superior dan Inferior

Keterangan OD OS

Edema Tidak ada Tidak ada

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Ektropion Tidak ada Tidak ada

Entropion Tidak ada Tidak ada

Blefarospasme Tidak ada Tidak ada

Trikiasis Tidak ada Tidak ada

Sikatriks Tidak ada Tidak ada

Fissura palpebra 9 mm 9 mm

Ptosis Tidak ada Tidak ada

Hordeolum Tidak ada Tidak ada

Kalazion Tidak ada Tidak ada

Pseudoptosis Tidak ada Tidak ada

T.A.K

Konjungtiva Tarsalis Superior dan Inferior

Konjungtiva Bulbi

Keterangan OD OS

Hiperemis Tidak ada Tidak ada

Folikel Tidak ada Tidak ada

Papil Tidak ada Tidak ada

Sikatriks Tidak ada Tidak ada

Anemia Tidak ada Tidak ada

Keterangan OD OS

Injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada

Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada

Perdarahan subkonjungtiva Tidak ada Tidak ada

Pterigium Tidak ada Tidak ada

Pinguekula Tidak ada Tidak ada

Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak ada

Kista dermoid Tidak ada Tidak ada

Kemosis Tidak ada Tidak ada

T.A.K

T.A.K

Sistem Lakrimalis

Sklera

Keterangan OD OS

Punctum Lacrimalis Terbuka Terbuka

Tes Anel + +

Keterangan OD OS

Warna Putih Putih

Ikterik Tidak ada Tidak ada

T.A.K

T.A.K

Kornea

Keterangan OD OS

Kejernihan Jernih Jernih

Permukaan Licin Licin

Ukuran 12 mm 12 mm

Sensibilitas Baik Baik

Infiltrat Tidak ada Tidak ada

Ulkus Tidak ada Tidak ada

Perforasi Tidak ada Tidak ada

Arkus senilis Tidak Ada Tidak Ada

Edema Tidak ada Tidak ada

Tes Placido Reguler Reguler

T.A.K

Bilik Mata Depan

Iris

Keterangan OD OS

Kedalaman Dalam Dalam

Kejernihan Jernih Jernih

Hifema Tidak ada Tidak ada

Hipopion Tidak ada Tidak ada

Efek Tyndall Negatif Negatif

Keterangan OD OS

Warna Coklat Coklat

Kriptae Jelas Jelas

Bentuk Bulat Bulat

Sinekia Tidak ada Tidak ada

Koloboma Tidak ada Tidak ada

GLAUKOMA (-)

T.A.K

Pupil

Lensa

Badan Kaca

Keterangan OD OSLetak Sentral SentralBentuk Bulat BulatUkuran 5 mm 5 mmRefleks cahaya langsung Positif PositifRefleks cahaya tidak langsung Positif Positif

Keterangan OD OSKejernihan Keruh KeruhLetak Menyeluruh Di tengahShadow Test Positif Positif

Keterangan OD OS

Kejernihan Jernih Jernih

KATARAK IMATUR ODS

T.A.K

T.A.K

Fundus OkuliKeterangan OD OS

Reflex Fundus Positif Positif suram

Papil

Bentuk Bulat Sulit dinilai

Warna Kuning kemerahan Sulit dinilai

Batas Tegas Sulit dinilai

CD Ratio 0.3 Sulit dinilai

Arteri Vena 2:3 Sulit dinilai

Retina

Edema Tidak ada Sulit dinilai

Perdarahan Tidak ada Sulit dinilai

Eksudat Tidak ada Sulit dinilai

Sikatriks Tidak ada Sulit dinilai

Lain Tidak ada Sulit dinilai Makula Lutea

Refleks Fovea Positif Sulit dinilai

Edema Tidak ada Sulit dinilai

Pigmentosa Tidak ada Sulit dinilai

OS sulit dinilai karena lensa keruh

Palpasi

Kampus Visi

Keterangan OD OS

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Massa Tumor Tidak ada Tidak ada

Tensi Okuli

Tonometri digital N+0/P N+0/P

Tonometri Schiotz 14.3 mmHg 13.1mmHg

Non Contact Tonometri 14.9 mmHg 13.5 mmHg

Keterangan OD OS

Tes Konfrontasi Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa

GLAUKOMA (-)

GLAUKOMA (-)

Oculi Dextra Oculi Sinistra

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Biometri OD• Pemeriksaan Hb,Hct, Leukosit, Trombosit, PT

dan aPTT• Pemeriksaan Ureum, kreatinine, SGOT dan

SGPT• Pemeriksaan glukosa darah • Pemeriksaan Foto X-Ray Thoraks• Pemeriksaan EKG

SARAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Biometri OD: untuk persiapan operasi, untuk pemilihan

ukuran lensa intraokuler.

• Pemeriksaan Hb, Hct, Leukosit, Trombosit, PT dan aPTT:

persiapan operasi serta menilai fungsi hemostasis.

• Pemeriksaan Ureum, Creatinine, SGOT dan SGPT: untuk

melihat fungsi ginjal dan hati untuk persiapan operasi

dan pertimbangan ekskresi dan metabolisme obat

diabetes dan postop.

• Pemeriksaan glukosa darah : untuk melihat apakah

gula darah dalam kondisi yang baik untuk operasi

agar tidak terjadi komplikasi seperti ketoasidosis

• Pemeriksaan Foto X-Ray Thoraks, EKG dan konsultasi

ke jantung: untuk melihat apakah ada kelainan

dengan irama atau fungsi jantung untuk menilai

kesiapan pasien untuk operasi dan pemilihan jenis

anestesi.

RESUME

Pasien laki-laki berumur 73 tahun datang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan pengelihatan mata kirinya buram sejak 1 tahun yang lalu, memburuk dalam satu bulan terakhir. Pasien mengaku bahwa mata kananya juga buram namun tidak separah mata kiri.Buram yang pasien rasakan adalah seperti berkabut.Pasien menyangkal adanya keluhan mata merah dan nyeri pada matanya.

Pasien memakai kacamata untuk membaca dengan ukuran S+2.75 sebelumnya. Pasien merasa lebih silau ketika melihat cahaya/lampu. Pasien menyangkal memiliki riwayat Diabetes Mellitus, pasien memiliki hipertensi yang terkontrol sejak usia 50 tahun.

Pada pemeriksaan status ofthalmologikus didapatkan :

Kedudukan Bola MataBilik Mata Depan

Tensi OkuliTIDAK DITEMUKAN

KELAINAN

Keterangan OD OS

Tajam Penglihatan 0.3 f PH (+) 1/60 PH(-)

Koreksi S + 1 0.5 f Tidak dikoreksi

Addisi S+2.75 S+2.75

Distansia Pupil 60/58 mm

Kacamata Lama S+2.00, Addisi S+2.75 Plano, Addisi S+2.75

LENSA

Keterangan OD OS

Kejernihan Keruh Keruh

Letak Menyeluruh Menyeluruh

Shadow Test Positif Positif

Funduskopi dari mata kanan pasien didapatkan dalam batas normal, hasil funduskopi mata kiri pasien sulit dinilai karena terhalang oleh kekeruhan lensa.

FUNDUSKOPI

Diagnosis

DIAGNOSIS KERJA• OD: Katarak senilis stadium Imatur Presbiopia• OS : Katarak senilis stadium Imatur Presbiopia

DIAGNOSIS BANDINGRetinopati Hipertensi

Penatalaksanaan

Non- medika mentosa• Edukasi keluarga pasien tentang penyakit yang

diderita pasien• Modifikasi gaya hidup dengan mengurangi faktor

risiko, diet dan olahraga teratur. Tindakan Operasi• OS: Operasi ECCE (Extracapsular Cataract Extraction),

Fakoemulsifikasi + IOL.

Penatalaksanaan

Kacamata:• - OD: S+1 add S+2.75• - OS : Plano add S+2.75

Prognosis

• Ad vitam : ad bonam• Ad fungsionam : ad bonam• Ad sanationam : ad bonam

ANALISIS KASUS

1. Identifikasi masalah pasien2. Penegakkan diagnosis3. Penatalaksanaan

Analisis Kasus

1. Identifikasi masalah pasien :o Laki-laki ,73 tahun dengan KU penurunan

fungsi penglihatan pada mata kirio Penglihatan buram seperti berkabuto Pasien juga merasa cahaya/lampu menjadi

lebih silau dari sebelum-sebelumnya

Analisis Kasus

Masalah pasien :1. Penurunan visus mata kiri (1/60)2. Penglihatan buram seperti berkabut dan

progresif3. Usia pasien yang dalam faktor resiko

mempunyai katarak senilis

Analisis Kasus

2. Penegakkan diagnosis : o Berdasarkan anamnesiso Pemeriksaan fisik

Analisis Kasus

Pemeriksan fisik :Oculi Dextra1. Visus 0.3f, koreksi S+1 0.52. Lensa yang keruh shadow test (+).3. Non contact tonometri: 14.9 mmHg4. Tes konfrontasi normalOculi Sinistra5. Visus 1/606. Lensa yang keruh dengan shadow test (+).7. Non contact tonometri: 13.5 mmHg8. Tes konfrontasi normal

Analisis Kasus

• Funduskopi pada kedua mata sulit dinilai karena lensa yang keruh akibat katarak.

• Selain itu, pasien belum dapat disingkirkan menderita DM tipe 2, maka ada kemungkinan pasien menderita retinopati diabetes namun retina belum dapat dinilai.

Diagnosis

DIAGNOSIS KERJA• OD: Katarak senilis stadium Imatur Presbiopia• OS : Katarak senilis stadium Imatur Presbiopia

DIAGNOSIS BANDINGRetinopati Hipertensi

3. Penatalaksanaan: Non Medikamentosa:• Edukasi tentang penyakit katarak• Modifikasi gaya hidup dengan.Pasien juga

dianjurkan untuk berhenti merokok, karena rokok meningkatkan risiko kardiovaskular, yang mana pada pasien ini risiko tersebut sudah tinggi akibat pasien menderita hipertensi, serta untuk memperlambat perburukan katarak pada mata kiri.

Analisis Kasus

3. Penatalaksanaan: Kacamata:• Pasien dapat diberikan koreksi lensa maksimal

S+3 untuk kacamata jarak dekat supaya dapat mengatasi gangguan refraksi presbiopia karena usia

• Pemberian koreksi lensa tergantung dari kenyamanan pasien, pada pasien ini lebih nyaman menggunakan lensa dengan ukuran S+2.75.

Analisis Kasus

3. Penatalaksanaan:• Tindakan Operasi• OS: Operasi ECCE (Extracapsular Cataract Extraction),

fakoemulsifikasi + IOL.• Dilakukan sebagai terapi definitif untuk katarak matur atas

indikasi untuk perbaikan visus. Dipilih ECCE dengan fakoemulsifikasi + IOL, karena insisi pada kornea yang dibutuhkan lebih kecil dengan resiko astigmatisme post-operatif yang lebih kecil daripada ICCE.

• Komplikasi yang lebih sedikit dan pemulihan visus yang lebih cepat.

Analisis Kasus

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

Katarak• Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan

pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya.

Klasifikasi Katarak• Klasifikasi etiologi1. Katarak kongenital2. Katarak akuisita

Katarak senilis Katarak traumatik Katarak komplikata Katarak metabolik Katarak oleh karena cedera listrik Katarak oleh karena radiasi Katarak oleh karena logam berat dan obat-obatan Katarak yang berhubungan dengan penyakit kulit Katarak yang berhubungan dengan penyakit tulang Katarak dengan sindroma lainnya seperti sindroma Down

Klasifikasi etiologi

Kongenital

Akuisita

Senilis

Traumatik

Komplikata

Metabolik

E.C cedera listrik

E.C radiasi

E.C logam berat dan obat

E.C Down Syndrome

• Klasifikasi morfologis Katarak kapsular: meliputi kapsul

1 Katarak kaspular anterior2 Katarak kapsular posterior

Katarak subkapsular: mengenai bagian superfisial dari korteks (dibawah kapsul)1 Katarak subkapsular anterior2 Katarak subkapsular posterior

Katarak kortikal: meliputi sebagian besar dari korteks Katarak supranuklear: meliputi bagian dalam korteks (diluar nukelus) Katarak nuklear: meliputi nukelus dari lensa Katarak polaris: meliputi kapsul dan bagian superfisial dari korteks pada daerah

polar 1 Katarak polaris anterior2 Katarak polaris posterior

Klasifikasi Katarak

KATARAK SENILIS

• Katarak senilis (age-related cataract) merupakan jenis katarak didapat (akuisita) yang paling sering ditemukan pada laki-laki maupun perempuan, biasanya berusia di atas 50 tahun.

• Pada usia sekitar 70 tahun, hampir 90% individu menderita katarak

• Kondisi kekeruhan biasanya bilateral

KATARAK SENILIS

Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe, maturasi dan usia munculnya katarak senilis:• Keturunan • Radiasi • Faktor diet• Krisis dehidrasi• Merokok

Stadium maturasi katarak senilis

Stadium Insipen

Stadium Imatur

Stadium Matur

Stadium Hipermatu

r

1. Stadium katarak insipien• Merupakan stadium yang paling dini, yang

belum menimbulkan gangguan visus.• Gambaran berupa Spokes of a wheel.

Stadium maturasi katarak senilis tipe kortikal

2. Katarak senilis imatur: • Lensa terlihat putih keabu-abuan, namun masih

terdapat korteks yang jernih, maka terdapat iris shadow.

• Pada stadium ini mungkin terjadi hidrasi kroteks, yang mengakibatkan lensa menjadi cembung, sehingga indeks refraksi berubah karena daya biasnya bertambah dan mata menjadi miopia.

Stadium maturasi katarak senilis tipe kortikal

3. Katarak senilis matur : • Kekeruhan korteks secara total sehingga iris

shadow tidak ada • Lensa telah menjadi keruh seluruhnya• Pada pupil nampak lensa yang seperti mutiara

Stadium maturasi katarak senilis tipe kortikal

4. Katarak senilis hipermatur tipe morgagni : • Korteks mencair dan lensa menjadi seperti

susu • Nukleus yang berwarna coklat tenggelam ke

dasar

Stadium maturasi katarak senilis tipe kortikal

• Perubahan dimulai dari tengah perifer• Warna yang dapat dilihat ialah coklat

(cataracta brunescens), hitam (cataracta nigra) dan merah (cataracta rubra)

Maturasi Katarak Senilis Tipe Nuklear

Gambar : A.Cataracta brunescens B.Cataracta nigra, C.Cataracta rubra

Gejala Klinis1. Silau 2. Diplopia monokular atau polypia 3. Halo 4. Distorsi 5. Penurunan tajam penglihatan 6. Myopic shift

Penatalaksanaan1. Tindakan non-bedah:Pengobatan dari penyebab katarak: • Kontrol gula darah pada pasien DM• Menghentikan penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid• Pengobatan uveitis untuk mencegah komplikasi• Memperlambat progresi: penggunaan yodium, kalsium, kalium, vitamin E

dan aspirin dihubungkan dengan perlambatan dari kataraktogenesis.• Meningkatkan penglihatan pada katarak insipien dan imatur dengan:• Refraksi• Pencahayaan: Pada opasitas sentral menggunakan penerangan yang

sedikit redup. Pada opasitas perifer menggunakan penerangan yang terang.

• Pengunaan kacamata hitam ketika beraktifitas diluar ruangan pada pasien dengan opasitas sentral

• Midriatikum pada pasien dengan katarak aksial yang kecil.

2. Indikasi operasi katarak ialah:• Gangguan fungsi penglihatan• Indikasi medis: meskipun pasien merasa nyaman dari aspek

penglihatan, operasi dapat dianjurkan apabila pasien menderita:• Glaukoma lens-induced• Endoftalmitis fakoanafilaktik• Penyakit retina seperti retinopati diabetikum dan ablasio retina

yang terapinya terganggu karena adanya kekeruhan lensa.• Indikasi kosmetik: Terkadang pasien dengan katarak matur

meminta ekstraksi katarak agar pupil kembali menjadi hitam.

Penatalaksanaan

3. Evaluasi PreoperatifA.Pemeriksaan umum: B.Pemeriksaan Okular:• Pemeriksaan fungsi retina:• Persepsi sinar: apakah operasi tersebut akan menguntungkan.• RAPD: apabila positif maka kemungkinan ada lesi nervus optikus• Persepsi warna• Pemeriksaan diskriminasi dua sinar• Pemeriksaan objektif seperti elektroretinogram, EOG dan VOR.• Mencari sumber infeksi lokalis• Evaluasi segmen anterior• Pengukuran TIO

Penatalaksanaan

4. Pembedahan Katarak Senilis• Ekstraksi katarak intrakapsular (ICCE)Pada teknik ini, keseluruhan lensa katarak dan kapsulnya diangkat. Zonula yang lemah dan terdegenerasi merupakan syarat dari operasi ini. Indikasi: Subluksasi dan dislokasi lensa.• Ekstraksi katarak ekstrakapsular (ECCE)Pada teknik ini, bagian besar dari kapsula anterior dan epitel, nukleus dan korteks diangkat; kapsula posterior ditinggalkan sebagai penyangga lensa implant.Indikasi: Operasi katarak pada anak-anak dan dewasa.Kontraindikasi: Subluksasi dan dislokasi lensa.

Penatalaksanaan

• FakoemulsifikasiPembedahan menggunakan vibrator ultrasonik untuk menghancurkan nukleus yang kemudian diaspirasi melalui insisi 2.5-3 mm, dan kemudian dimasukan lensa intraokular yang dapat dilipat.Keuntungan yang didapat ialah pemulihan visus lebih cepat, induksi astigmatis akibat operasi minimal, komplikasi dan inflamasi pasca bedah minimal.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

Penyulit yang mungkin timbul setelah operasi katarak :• Peradangan pada hari pertama post-operasi, dapat

dicegah dengan pemberian antibiotika lokal dan sistemik

• Prolaps iris melewati lubang diantara sayatan atau tempat jahitan

• Jika prolaps iris dibiarkan, maka sekitar hari ke 4-5 dapat menyebabkan coa dangkal, kemudian dapat timbul ablasi retina, akibat badan siliar kedepan

DAFTAR PUSTAKA

1. Khurana AK. Comprehensive ophthalmology. 4th ed. Anshan publishers 2007.

2. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata. 4th 3 rev. ed. Badan penerbit FKUI. 2013.

3. Riordan-eva P, Cunningham E. Vaughan & Asbury general ophthalmology. 18th ed. McGraw-Hill Professional. 2011.

4. Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophthalmology: systemic approach. 7th ed. Saunders.2012

5. Nana Wijana. Ilmu Penyakit Mata.1993

top related