kata pengantar · program pembangunan kesehatan tahun 20 1 3 telah selesai di susun . dinas ......
Post on 20-Jul-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat Rahmat dan HidayahNya, Revisi Dokumen
Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai
Tahun 2013 yang berisi tentang rencana kegiatan
program pembangunan kesehatan tahun 2013 telah
selesai disusun.
Dinas Kesehatan Kota Dumai sebagai pelaksana sebagian tugas
pemerintah daerah di bidang kesehatan telah menyusun suatu Rencana
Strategis bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan dan pengelolaan
pembangunan daerah di bidang kesehatan yang dijabarkan melalui Rencana
Kerja (Renja) yang disusun pada setiap tahunnya. Rencana Kerja (Renja) ini
diharapakan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan di Kota Dumai dalam rangka mewujudkan Dumai
Sehat 2015.
Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga dan
pikirannya sehingga tersusunnya Revisi Dokumen Rencana Kerja (Renja)
Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini, kami mengucapkan
terimakasih.
Dumai, Oktober 2010 Kepala Dinas Kesehatansehatan
Kota Dumai
Marjoko Santoso, SKM, M.Si NIP 196306141988031001
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 i
DAFTAR ISI
Daftar Isi .................................................................................................. i
Daftar Tabel. ............................................................................................ ii Daftar Grafik. ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2 Landasan Hukum . ................................................................ 4
1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................... 5 1.4 Sistematika Penulisan ........................................................... 5
BAB II TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN ...................................... 7
2.1 Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................ 7 2.2 Susunan Organisasi .............................................................. 8
BAB III EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2012 .............................. 10
3.1 Sumber Daya Kesehatan........................................................ 10
3.2 Situasi Derajat Kesehatan ..................................................... 18 3.3 Telaahan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja 2012 ................... 32
BAB IV VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN ................................................ 34 4.1 Visi Dinas Kesehatan Kota Dumai ........................................... 34
4.2 Misi Dinas Kesehatan Kota Dumai ......................................... 35
BAB V SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ................................ 37 5.1 Sasaran ................................................................................ 37
5.2 Arah Kebijakan ..................................................................... 38 5.3 Strategi ................................................................................ 39 5.4 Program Pembangunan Kesehatan ......................................... 41
5.5 Revisi Rencana Kerja (Renja) Tahun 2013 .............................. 42
BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 48
Lampiran
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Perincian Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2012 ...................... 11 Tabel 2 Perincian Puskesmas Pembantu se Kota Dumai Tahun 2012 ...... 12 Tabel 3 Perincian Penyebaran Puskesmas Keliling dan Ambulans se Kota Dumai Tahun 2012 ....................................................13 Tabel 4 Perkembangan Persentase Anggaran Dinas Kesehatan Kota Dumai Terhadap APBD Kota Dumai Dari Tahun 2011 s/d 2012....17 Tabel 5 Alokasi Anggaran Berdasarkan Program Rutin dan Urusan Wajib Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 .......................47
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 iii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 Persebaran Tenaga di Sarana Kesehatan Milik Pemerintah di Kota Dumai Tahun 2012 ........................................................... 15 Grafik 2 Pesebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga di Kota Dumai Tahun 2012 ...................................................................... 16 Grafik 3 Perkembangan Alokasi Anggaran Kesehatan Bersumber APBD Kota Dumai Berdasarkan Unit Kerja Dari Tahun 2011 s/d 2012......... 17 Grafik 4 Pencapaian Angka Kematian Bayi Kota Dumai Tahun 2011
dan 2012 serta Target 2015 ...............................……………………….19 Grafik 5 Jumlah Kematian Bayi Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2012 . ............................................................................... ...20 Grafik 6 Pencapaian Angka Kematian Balita Kota Dumai Tahun 2011 dan
2012 serta Target 2015 ................................................................ ...21 Grafik 7 Jumlah Kematian Balita Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2012 . ............................................................................... ...21 Grafik 8 Pencapaian Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kota Dumai
Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ....................................... ...22 Grafik 9 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai
Tahun 2012……………………………………………………………………………….... 23 Grafik 10 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Jenis Kematian Ibu dan
Kelompok Umur di Kota Dumai Tahun 2012 . ............................. …...23 Grafik 11 Pencapaian Angka Harapan Hidup Waktu Lahir Kota Dumai
Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ...................................... ..24 Grafik 12 Pencapaian Angka Kesakitan Malaria Kota Dumai Tahun 2011,
Target 2011 dan 2012 serta Target 2015 . ..................................... ..25 Grafik 13 Jumlah Kasus Malaria Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2012 . ............................................................................... ..25 Grafik 14 Pencapaian Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015...................... ..26 Grafik 15 Prevalensi Penderita HIV terhadap Penduduk Beresiko Kota
Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ............................. ..27 Grafik 16 Pencapaian Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue Kota
Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ............................. ..28 Grafik 17 Jumlah Kasus DBD Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2012 . ............................................................................... ..28 Grafik 18 Pencapaian Persentase Balita Dengan Gizi Buruk Kota Dumai
Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ....................................... ..30 Grafik 19 Pencapaian Persentase Balita Dengan Gizi Kurang Kota Dumai
Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ....................................... ..31
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk
rentan, antara lain ibu, bayi, anak, usia lanjut (lansia), dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1)
Upaya kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia
kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5)
Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat.
Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan,
epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi
dengan semangat kemitraan dan kerja sama lintas sektoral. Penekanan
diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta
upaya promotif dan preventif. Pembangunan Nasional harus berwawasan
kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya
terhadap kesehatan.
Dengan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN),
dokumen Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 2009 dan Dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025 dalam
tahapan ke 2 (2010-2014), kondisi pembangunan kesehatan diharapkan
telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukan
dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan Sumber Daya
Manusia, seperti meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh
kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
2
jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya kesenjangan
antar individu, antar kelompok masyarakat, dan antar daerah.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2010-2014, telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan
periode 5 tahun ke depan (2010-2014) adalah pada tersedianya akses
kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama pada kelompok
menengah ke bawah guna mendukung pencapaian Millenium Development
Goals (MDG’s) pada tahun 2015; dengan sasaran pembangunan kesehatan
adalah peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
antara lain ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya
tingkat kematian bayi dan kematian ibu melahirkan. Penitikberatan
pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya
kuratif, melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan di
antaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah
kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan
hidup dari 70,7 tahun pada 2009 menjadi 72,0 tahun pada 2014, dan
pencapaian keseluruhan sasaran Millenium Development Goals (MDG’s)
tahun 2015. Prioritas pembangunan kesehatan pada tahun 2010-2014
difokuskan pada delapan fokus prioritas, yaitu: 1) Peningkatan kesehatan
ibu, bayi, balita, dan Keluarga Berencana (KB); 2) Perbaikan status gizi
masyarakat; 3) Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular
diikuti penyehatan lingkungan; 4) Pemenuhan, pengembangan, dan
pemberdayaan SDM kesehatan; 5) Peningkatan ketersediaan,
keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta
pengawasan obat dan makanan; 6) Pengembangan sistem Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas); 7) Pemberdayaan masyarakat dan
penanggulangan bencana dan krisis kesehatan; dan 8) Peningkatan
pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun
2013 merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang
memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan
dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Dumai maupun dengan
mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2011-2015.
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini
memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional,
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di Kabupaten/Kota, dan
Millenium Development Goals (MDG’s).
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun
2013 juga sebagai pedoman dalam mengatasi isu-isu strategis di bidang
kesehatan dengan menerapkan paradigma pembangunan kesehatan baru
yang mengacu pada pendekatan PARADIGMA SEHAT dengan menerapkan
kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan untuk mendukung visi
Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan”, serta memperhatikan visi Dinas Kesehatan Propinsi Riau
“Masyarakat Riau Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat Pada Tahun
2020”.
Memasuki abad ke 21 yang merupakan era persaingan bebas antar
bangsa, sektor Kesehatan harus mampu meningkatkan derajat kesehatan
yang nantinya akan meningkatkan produktifitas dan kreativitas tenaga
kerja, dan pada akhirnya akan mempertajam daya saing bangsa. Oleh
karena itu pembangunan kesehatan sebagai bagian dari Pembangunan
Nasional yang dilaksanakan secara bertahap, terpadu dan menyeluruh
serta berkesinambungan, membutuhkan suatu perencanaan strategis yang
sesuai dengan kondisi, potensi permasalahan dan kebutuhan nyata daerah
serta aspirasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang di Kota Dumai.
Dalam menyusun Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan
Kota Dumai Tahun 2013 ini acuan utama yang digunakan adalah rumusan
Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif Walikota/Wakil
Walikota Dumai periode Tahun 2010 – 2015. Adapun visi Walikota/Wakil
Walikota Dumai adalah:
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
4
“Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhan, Perdagangan, Tourism dan Industri (Pengantin) yang Berbudaya Melayu
dan Agamis Menuju Dumai Kota Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib (Sehat) di Kawasan Pantai Timur Sumatera”
Penyusunan Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai
Tahun 2013 ini juga mengacu kepada RPJP Nasional, RPJM Nasional dan
Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Riau, Renstra Dinas Kesehatan Kota
Dumai serta berbagai kebijakan dan prioritas program pemerintah pusat
dan propinsi.
1.2. LANDASAN HUKUM
Dalam penyusunan Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan
Kota Dumai Tahun 2013, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai
rujukan yaitu :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Menengah Nasional Tahun 2005- 2025
5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
6. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014
7. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
5
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2010-2014
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2010 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
13. Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun
2009-2013
14. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor 717 tanggal
22 Mei 1999 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai
15. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tatakerja Dinas Daerah
16. Peraturan Walikota Dumai Nomor 15 Tahun 2008 tentang Sistem
Kesehatan Kota Dumai
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini
disusun dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai acuan dokumen
perencanaan Dinas Kesehatan Kota Dumai yang memuat kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan bidang kesehatan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2013.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini
disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
6
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Sistematika Penulisan BAB II. TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi 2.2. Susunan Organisasi
BAB III. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2012 3.1. Sumber Daya Kesehatan 3.2. Situasi Derajat Kesehatan 3.3. Telaahan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja 2012 BAB IV. VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN
4.1. Visi Dinas Kesehatan Kota Dumai 4.2. Misi Dinas Kesehatan Kota Dumai
BAB V. SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 5.1. Sasaran 5.2. Arah Kebijakan 5.3. Strategi 5.4. Program Pembangunan Kesehatan 5.5. Revisi Rencana Kerja (Renja) Tahun 2013
BAB VI. PENUTUP
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
BAB II TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN
2.1. Tugas Pokok Dan Fungsi
Dinas Kesehatan Kota Dumai berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai
Nomor 16 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah i
merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota Dumai yang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai
tugas membantu walikota dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi
dibidang kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Walikota Dumai Nomor 19 Tahun 2013, tentang
Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Kesehatan Kota Dumai, bahwa
Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis penanganan dibidang kesehatan;
2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang
kesehatan;
3. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dalam lingkup tugas
dan fungsinya;
4. Pembinaan umum dibidang kesehatan meliputi pendekatan,
pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan kesehatan;
5. Perencanaan sistem kesehatan daerah, akreditasi dan sertifikasi
kesehatan serta peningkatan sumber daya manusia kesehatan
berdasarkan kebijakan teknis;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
2
2.2. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Dumai ditetapkan berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 tahun 2013 yang terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a. Subbagian Administrasi dan Umum
b. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
c. Subbagian Kepegawaian
3. Bidang Kesehatan Masyarakat
a. Seksi Kesehatan Keluarga
b. Seksi Promosi Kesehatan
c. Seksi Gizi dan Peran serta Masyarakat
4. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
a. Seksi Pengendalian Penyakit
b. Seksi Penyehatan Lingkungan
c. Seksi Surveilans dan Kesehatan Matra
5. Bidang Pelayanan Kesehatan
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
b. Seksi Bina Rumah Sakit
c. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan
a. Seksi Jaminan Kesehatan
b. Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Akreditasi
c. Seksi Pelayanan Sarana Kesehatan
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
a. Puskesmas
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dan Tatakerja
Dinas Kesehatan Kota Dumai
KEPALA DINAS
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN ADMINISTRASI
DAN UMUM
SUBBAGIAN PROGRAM,
EVALUASI DAN PELAPORAN
SEKSI KESEHATAN
KELUARGA
SEKSI PROMOSI
KESEHATAN
SEKSI PENGENDALIAN
PENYAKIT
SEKSI PENYEHATAN
LINGKUNGAN
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR
SEKSI BINA RUMAH
SAKIT
U P T
SUBBAGIAN
KEPEGAWAIAN
SEKSI GIZI DAN PERAN SERTA MASYARAKAT
SEKSI SURVEILANS DAN
KESEHATAN MATRA
SEKSI FARMASI DAN
ALAT KESEHATAN
BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
SEKSI JAMINAN
KESEHATAN
SEKSI SUMBER DAYA
KESEHATAN DAN AKREDITASI
SEKSI PELAYANAN
SARANA KESEHATAN
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
BAB III EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2012
3.1. Sumber Daya Kesehatan.
a. Sarana Kesehatan
Sejak berdirinya Kota Dumai pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2011
telah terjadi peningkatan jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kota Dumai,
baik itu rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, dan puskesmas
keliling serta sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa/Kelurahan
(Poskesdes), dan Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK). Hal tersebut
menunjukan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit sudah meningkat. Diharapkan
dengan meningkatnya jumlah sarana pelayanan kesehatan tersebut sebagian
besar masyarakat akan memanfaatkannya secara optimal.
Namun akses terhadap pelayanan kesehatan belum merata di seluruh Kota
Dumai terutama di beberapa daerah terpencil yang berada di Kecamatan
Bukit Kapur, Medang Kampai, Dumai Barat dan Sungai Sembilan, karena
kondisi geografis yang sulit dan masih terbatasnya transportasi dan
infrastruktur.
1) Rumah Sakit
Pada tahun 2012 jumlah rumah sakit yang ada di Kota Dumai sebanyak 3
rumah sakit yang terdiri dari 1 rumah sakit milik pemerintah Kota Dumai
tipe C yakni RSUD Kota Dumai, 1 rumah sakit milik BUMN tipe D yakni RS
Pertamina (Rumah Sakit Pelabuhan sejak tahun 2007 sudah tidak
operasional lagi dan berubah status menjadi Balai Pengobatan) dan 1
rumah sakit milik TNI/POLRI yakni RS Bhayangkara yang mulai
operasional sejak tahun 2007. Total jumlah tempat tidur rumah sakit
sebesar 266 yang terdiri dari RSUD Kota Dumai sebanyak 211 tempat
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
2
tidur, RS Pertamina sebanyak 35 tempat tidur dan RS Bhayangkara
sebanyak 20 tempat tidur.
2) Puskesmas
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas yang ada sebanyak 3
(tiga) buah. Dari tahun ke tahun jumlah puskesmas yang ada terus
berkembang dan diharapkan pada tahun 2015 nanti jumlah puskesmas
yang ada di Kota Dumai menjadi 10 (sepuluh) buah.
Pada tahun 2012 jumlah puskesmas yang ada di Kota Dumai sebanyak 9
puskesmas yang terdiri dari 6 puskesmas non rawat inap, 1 puskesmas
non rawat inap dengan UGD, dan 2 puskesmas rawat inap. Puskesmas
non rawat inap terdiri dari Puskesmas Dumai Kota, Puskesmas Dumai
Barat, Puskesmas Bumi Ayu, Puskesmas Bukit Timah, Puskesmas Jaya
Mukti dan Puskesmas Purnama. Puskesmas non rawat inap dengan UGD
adalah Puskesmas Medang Kampai dengan jumlah tempat tidur 8 buah.
Sedangkan puskesmas rawat inap terdiri dari Puskesmas Bukit Kapur
dengan jumlah tempat tidur 11 buah dan Puskesmas Sungai Sembilan
dengan jumlah tempat tidur 10 buah.
Tabel 1. Perincian Puskesmas Sekota Dumai Tahun 2012
No Kecamatan Nama Puskesmas Non
Rawat Inap
Rawat Inap
Jumlah Tempat Tidur
1. Dumai Timur 1. Jaya Mukti V
2. Dumai Barat 2. Dumai Barat V
3. Purnama V
3. Bukit Kapur 4. Bukit Kapur V 11
4. Sungai Sembilan 5. Sungai Sembilan V 10
5. Medang Kampai 6. Medang Kampai V* 8
6. Dumai Kota 7. Dumai Kota V
7. Dumai Selatan 8. Bumi Ayu V
9. Bukit Timah V
Keterangan : V*= Non Rawat Inap dengan UGD
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3
Sebagai pengembangan Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila),
Pemerintah Kota Dumai telah membangun Puskesmas Santun Usila yang
memberikan pelayanan khusus terhadap kelompok usia lanjut secara
terpadu dan menyeluruh yang meliputi kegiatan dalam gedung dan luar
gedung. Sebagai pilot project, puskesmas santun usila dibangun di
Kecamatan Dumai Timur dan telah diresmikan oleh Ibu Walikota Dumai
pada tanggal 21 Januari 2008.
3) Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu berfungsi meluaskan jangkauan pelayanan
puskesmas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas pembantu yang ada
sebanyak 10 (sepuluh) buah. Pada tahun 2012 jumlah puskesmas
pembantu yang ada sebanyak 13 buah, dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 2. Perincian Puskesmas Pembantu Sekota Dumai Tahun 2012
No Kecamatan Nama Puskesmas Pembantu 1. Dumai Barat 1. Parit Pisang Mas 2. Bukit Kapur 2. Gurun Panjang 3. Kayu Kapur 4. Simpang Murini 3. Sungai Sembilan 5. Suka Damai 6. Basilam Baru 7. Simpang Pulai 8. Kampung Sejati 9. Sungai Sembilan/Transmigrasi 10. Sungai Teras 11. Bulu Hala 4. Medang Kampai 12. Pelintung 5. Dumai Kota 13. Rimba Sekampung
4) Puskesmas Keliling dan Ambulans
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas keliling yang ada
sebanyak 1 (satu) buah. Seiring dengan bertambahnya jumlah puskesmas,
jumlah kendaraan roda empat yang ada dari tahun ke tahun terus
berkembang. Jumlah puskesmas keliling di Kota Dumai pada tahun 2012
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
4
sebanyak 11 buah yang masih operasional dan 2 buah sudah rusak total
sehingga tidak berfungsi/operasional lagi. Sedangkan jumlah ambulans yang
ada di puskesmas sebanyak 3 buah. Sehingga total kendaraan roda empat
yang masih operasional di puskesmas sebanyak 14 buah.
Tabel 3. Perincian Penyebaran Puskesmas Keliling dan Ambulans Sekota Dumai Tahun 2012
No Nama Puskesmas
Uraian Pengadaan Puskesmas Keliling
Keterangan Jenis/Merk Jumlah Tahun
Pengadaan/ Sumber Dana
1. Dumai Kota Pusling/Mitsubitshi L 300
1 unit 2005/APBD Kota Dumai
Kondisi rusak ringan
Pusling/Toyota Kijang
1 unit 1995/APBD Kab Bengkalis
Kondisi rusak total (tidak
berfungsi lagi) 2. Bumi Ayu Pusling/New
Armada 1 unit 2005/APBD
Propinsi Riau Kondisi rusak
berat 3. Dumai Barat Pusling/MItsubitshi
L 300 1 unit 2005/APBD
Kota Dumai Kondisi rusak
ringan Pusling/Toyota
Kijang 1 unit APBD Kab.
Bengkalis Kondisi rusak total (tidak
berfungsi lagi) 4. Bukit Timah Pusling/Isuzu 1 unit 2004/APBD
Propinsi Riau Kondisi rusak
ringan 5. Bukit Kapur Pusling/Toyota
Kijang 1 unit 2002/APBD
Propinsi Riau Kondisi baik
Pusling/Isuzu 1 unit 2003/APBD Propinsi Riau
Kondisi rusak berat
Ambulance/Isuzu ELV
1 unit Hibah CSR Pertamina 2011
Baik
6. Sungai Sembilan Pusling/Toyota Kijang
1 unit 2002/APBD Kota Dumai
Kondisi baik
Pusling/Isuzu 1 unit 2006/APBD Kota Dumai
Kondisi rusak berat
Ambulance/KIA Travello
1 unit 2012/APBD Kota Dumai
Kondisi baik
7. Medang Kampai Pusling/KIA Travello 1 unit 2007/APBD Kota Dumai
Kondisi baik
8. Jaya Mukti Pusling/Daihatsu Zebra
1 unit 2006/APBD Propinsi Riau
Kondisi rusak berat
Ambulance/KIA Travello
1 unit 2012/APBD Kota Dumai
Kondisi baik
9. Purnama Pusling/KIA Travello 1 unit 2007/APBD Kota Dumai
Kondisi rusak ringan
Untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah
dikembangkan pula suatu pendekatan keterpaduan di tingkat kelurahan melalui
pos pelayanan terpadu (posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes) sebagai wujud nyata dari peran serta masyarakat.
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
5
1) Posyandu
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah posyandu yang ada sebanyak 121
buah. Dari tahun ke tahun perkembangan jumlah posyandu yang ada
cenderung meningkat. Pada tahun 2012, jumlah posyandu yang ada di Kota
Dumai sebanyak 186 posyandu. Dari jumlah tersebut, seluruh posyandu
berstatus strata mandiri (100%).
Selain posyandu balita, di Kota Dumai telah dikembangkan posyandu usila
sebagai salah satu pengembangan program pelayanan kesehatan usia lanjut
(usila). Posyandu usila pertama kali dikembangkan pada tahun 2005 di
kelurahan Jaya Mukti yakni Posyandu Lansia Nuri.
Pada tahun 2012 jumlah posyandu usila yang ada di Kota Dumai berjumlah
52 posyandu. Kegiatan yang dilaksanakan setiap bulannya adalah
pemeriksaan kesehatan lansia, pengobatan, penyuluhan kepada para lansia,
senam lansia, wirid pengajian, home care, membuat kerajinan tangan serta
rekreasi.
2) Polindes
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah polindes yang ada sebanyak 13
buah. Jumlah polindes mengikuti jumlah bidan PTT yang ada pada saat itu.
Pada tahun 2012, jumlah polindes yang ada di Kota Dumai sebanyak 35
polindes. Sampai tahun 2012 jumlah bangunan polindes yang permanen
sebanyak 7 buah. Sedangkan sebanyak 28 polindes yang lain status
bangunannya menumpang pada sarana kesehatan yang ada, menyewa rumah
penduduk, atau menumpang pada sarana kelurahan setempat.
3) Pos Kesehatan Desa/Kelurahan (Poskeskel)
Salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang lain adalah Pos
Kesehatan Desa/Kelurahan (Poskeskel). Dalam rangka pengimplementasian
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2007 tentang
Pengembangan Desa Siaga dan Pos Kesehatan Desa, pada Tahun 2012
jumlah desa/kelurahan siaga di Kota Dumai sebanyak 33 kelurahan. Ini berarti
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
6
seluruh (100%) desa/kelurahan di Kota Dumai sudah menjadi kelurahan siaga
dan memiliki Poskeskel. Namun desa/kelurahan dengan kriteria kelurahan
siaga aktif baru sebanyak 20 kelurahan atau sebesar 60,61%.
Pada tahun 2012 jumlah poskesdes yang sudah memiliki bangunan permanen
sebanyak 22 poskeskel sedangkan untuk 11 poskeskel lainnya status
bangunannya ada yang menumpang di puskesmas pembantu, posyandu,
rumah dinas/kantor, dan menyewa. Tenaga kesehatan yang ditempatkan di
Poskesdes adalah bidan PTT. Bidan PTT bersama-sama kader kesehatan
mengelola poskesdes. Kegiatan yang diberikan di poskesdes meliputi
pelayanan kesehatan dasar, surveilans, KIA, kesehatan lingkungan,
pemantauan gizi, usila, PHBS dll.
b. Tenaga Kesehatan
Pada tahun 2012 total tenaga yang ada di sarana kesehatan milik pemerintah
Kota Dumai sebanyak 1.232 orang terdiri dari PNS, TKS Pemko Dumai, PTT,
dan tenaga honorer/lepas, yang tersebar di 3 unit kerja yang ada yakni
puskesmas (532 orang), RSUD Kota Dumai (614 orang), dan Dinas Kesehatan
Kota Dumai (86 orang). Dari total tenaga tersebut sebanyak 983 orang
(79,79%) adalah tenaga kesehatan seperti terlihat pada grafik berikut:
Grafik 1. Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga
di Kota Dumai Tahun 2012
79,79%
20,21%
Kesehatan Non Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
7
Sedangkan persebaran tenaga kesehatan menurut jenis tenaga menunjukan
perawat merupakan jenis tenaga kesehatan yang paling banyak yakni sebesar
39% seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 2 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga di Kota Dumai Tahun 2012
Sampai dengan tahun 2012 tenaga kesehatan yang jumlahnya masih
kurang adalah tenaga dokter gigi, apoteker, ahli gizi, ahli sanitasi, dan ahli
kesehatan masyarakat. Untuk tenaga dokter umum, dokter spesialis, bidan dan
perawat jumlahnya sudah mencukupi, namun distribusinya masih belum merata
dan kualitasnya belum memadai.
Permasalahan tenaga kesehatan yang dihadapi dewasa ini dan di masa
depan adalah: a) Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan belum
dapat memenuhi kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan; b)
Perencanaan kebijakan dan program SDM Kesehatan masih lemah dan belum
didukung sistem informasi SDM Kesehatan yang memadai; c) Masih kurang
serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis SDM Kesehatan.
Kualitas hasil pendidikan SDM Kesehatan dan pelatihan kesehatan pada
umumnya masih belum memadai; d) Dalam pendayagunaan SDM Kesehatan,
pemerataan SDM Kesehatan berkualitas masih kurang.
11%
39%27%
6%3%
7% 2% 1% 4%
Medis Perawat Bidan
Farmasi Gizi Teknisi Medis
Sanitasi Fisioterapi Kesmas
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
8
c. Pembiayaan Kesehatan
Selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 perkembangan alokasi
anggaran kesehatan (Dinas Kesehatan dan RSUD) bersumber APBD Kota Dumai
cenderung meningkat. Namun bila dilihat berdasarkan unit kerja, alokasi
anggaran kesehatan untuk Dinas Kesehatan Kota Dumai lebih sedikit
dibandingkan dengan RSUD Kota Dumai.
Grafik 3
Perkembangan Alokasi Anggaran Kesehatan Bersumber APBD Kota Dumai Berdasarkan Unit Kerja Dari Tahun 2011 s/d 2012
Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 perkembangan persentase anggaran
Dinas Kesehatan Kota Dumai terhadap APBD Kota Dumai cenderung meningkat
meskipun secara kuantitatif jumlahnya berfluktuasi, seperti terlihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4
Perkembangan Persentase Anggaran Dinas Kesehatan Kota Dumai Terhadap APBD Kota Dumai Dari Tahun 2005 s/d 2013
No
Tahun
APBD Kota Dumai APBD Dinkes Kota Dumai
% APBD Dinkes terhadap APBD
Kota Dumai 1. 2011 874.345.009.208,19 38.295.306.783 4,38% 2. 2012 1.046.437.057.059 51.992.782.799,5 4,97%
38.295.306.783
51.992.782.799,5
62.093.002.100 64.859.871.534
100.388.308.883
116.852.654.334
0
20.000.000.000
40.000.000.000
60.000.000.000
80.000.000.000
100.000.000.000
120.000.000.000
140.000.000.000
2011 2012
Rup
iah
Tahun
Dinkes RSUD Total
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
9
Meskipun alokasi anggaran kesehatan bersumber APBD Kota Dumai
untuk Dinas Kesehatan Kota Dumai terlihat meningkat, namun bila berdasarkan
belanja terlihat persentase belanja tidak langsung (gaji pegawai) mengalami
peningkatan setiap tahunnya, sedangkan persentase belanja langsung cenderung
menurun.
Permasalahan pembiayaan kesehatan yang dihadapi lebih pada alokasi
yang cenderung pada upaya kuratif dan masih kurangnya anggaran untuk biaya
operasional dan kegiatan langsung untuk puskesmas. Akibat dari pembiayaan
kesehatan yang masih cenderung kuratif dibandingkan pada promotif dan
preventif mengakibatkan pengeluaran pembiayaan yang tidak efektif dan efisien,
sehingga berpotensi menimbulkan permasalahan pada kecukupan dan
optimalisasi pemanfaatan pembiayaan kesehatan.
Pembiayaan pembangunan kesehatan merupakan salah satu sumber
daya yang penting untuk ikut menentukan keberhasilan pembangunan terutama
di bidang kesehatan. Hasil dan dampak dari pembangunan kesehatan tidak dapat
diukur dalam kurun waktu yang relatif singkat, tetapi pelaksanaan pembangunan
harus dilaksanakan secara berkesinambungan, agar Visi Dumai Sehat 2015 dapat
tercapai. Untuk itu pembiayaan pembangunan kesehatan perlu mendapatkan
perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah, lintas sektor dan swasta
khususnya untuk pelayanan kesehatan di bidang pelayanan publik terutama
untuk peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita, penduduk miskin, dan kelompok
lanjut usia serta difokuskan pada upaya promotif dan preventif dengan tetap
memperhatikan besaran satuan anggaran kuratif yang relatif lebih besar dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3.2. Situasi Derajat Kesehatan
Derajat kesehatan adalah tingkat keadaan kesehatan perorangan,
kelompok atau masyarakat yang diukur dengan indikator kualitas hidup,
mortalitas, morbiditas dan status gizi. Kualitas hidup antara lain dilihat dari
indikator Angka Harapan Hidup Waktu Lahir sedangkan mortalitas dilihat dari
indikator – indikator Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
10
Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Diare pada Balita. Morbiditas
dilihat dari indikator-indikator Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue, Angka
kesakitan Malaria, Persentase Kesembuhan TB-Paru, Presentasi penderita
HIV/AIDS Sedangkan Status Gizi dilihat dari indikator-indikator persentase Balita
dengan Gizi Buruk dan Gizi Kurang.
a. Mortalitas (Angka Kematian)
Angka Kematian Bayi
Angka kematian bayi mencerminkan kualitas dan kuantitas pelayanan
kesehatan terhadap perinatal. Pada tahun 2012 jumlah kasus kematian
bayi yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 79 kasus dari 7.121
kelahiran hidup. Dengan demikian angka kematian bayi di Kota Dumai
sebesar 11,09 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2011 dimana angka kematian bayi sebesar 10,49 per
1000 kelahiran hidup, terlihat angka kematian bayi pada tahun 2012
mengalami peningkatan. Namun bila dibandingkan dengan target indikator
Kota Dumai tahun 2012 yakni < 23 per 1.000 kelahiran hidup, maka
pencapaian angka kematian bayi di Kota Dumai masih di bawah target
(yang berarti tingkat pencapaiannya baik). Hal ini menggambarkan
kualitas kuantitas pelayanan kesehatan terhadap perinatal masih baik.
Pencapaian Angka Kematian Bayi Tahun 2011 dan 2012 dan target 2015
Kota Dumai dapat di lihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4 Pencapaian Angka Kematian Bayi Kota Dumai
Tahun 2011 dan 2012 serta Target Tahun 2015
0
5
10
15
20
25
2011 2012 2015
23 23 23
10,49 11,09
Target
Realisasi
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
11
Berdasarkan kecamatan, jumlah kasus kematian bayi terbanyak berada di
Kecamatan Dumai Selatan yakni sebanyak 18 kasus, disusul dengan
Kecamatan Dumai Timur dan Dumai Barat masing-masing sebanyak 17
kasus, seperti terlihat pada grafik berikut ini :
Grafik 5
Jumlah Kematian Bayi Berdasarkan Kecamatan Di Kota Dumai tahun 2012
Penyebab kematian bayi didominasi oleh kasus Asfiksia dan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR).
Angka Kematian Balita
Angka kematian balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan
anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak
balita seperti gizi, sanitasi dan penyakit infeksi. Pada tahun 2012 jumlah
kasus kematian balita yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 99 kasus.
Dengan demikian angka kematian balita tahun 2012 di Kota Dumai
sebesar 13,90 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2011 dimana angka kematian bayi sebesar 13,36 per
1000 kelahiran hidup, terlihat adanya peningkatan angka kematian balita.
Namun bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2012
yakni < 32 per 1.000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian
balita ini masih di bawah target (yang berarti tingkat pencapaiannya baik).
Pencapaian Angka Kematian Balita dan Tahun 2011 dan 2012 serta target
2015 Kota Dumai dapat di lihat pada grafik berikut ini :
0
20
40
60
80
17 1710 7
1
189
79
Jumlah
Kecamatan
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
12
Grafik 6 Pencapaian Angka Kematian Balita Kota Dumai
Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
Gr
Berdasarkan Kecamatan, jumlah kasus kematian balita terbanyak berada
di Kecamatan Dumai Timur dan Dumai Selatan yakni masing-masing
sebanyak 21 kasus, disusul dengan Kecamatan Dumai Barat sebanyak 20
kasus, seperti terlihat pada grafik berikut ini :
Grafik 7 Jumlah kematian Balita Berdasarkan Kecamatan
Di Kota Dumai Tahun 2012
Penyebab kematian balita masih didominasi oleh kasus Asfiksia dan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR).
05101520253035404550556065707580859095100
D. T
imur
D. B
arat
B. K
apur
S. S
embi
lan
M. K
ampa
i
D.Se
lata
n
D.Ko
ta
Kota
Dum
ai
2120 15 10
2
2110
99
Jumlah
Kecamatan
13,36 13,9
32 32 32
0
5
10
15
20
25
30
35
2011 2012 2015
Per 1000 Kelahiran HIdup TahunPencapaian Target
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
13
Angka Kematian Ibu Melahirkan
Angka kematian ibu melahirkan berguna untuk menggambarkan tingkat
kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kondisi ibu, kondisi
kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu
hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Pada tahun 2012 jumlah kasus
kematian ibu melahirkan yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 6 kasus
dari 7.121 kelahiran hidup. Dengan demikian angka kematian ibu
melahirkan tahun 2012 di Kota Dumai sebesar 84,26 per 100.000
kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011, di
mana angka kematian ibu melahirkan sebesar 172,41 per 100.000
kelahiran hidup, maka terlihat ada penurunan angka kematian ibu
melahirkan pada tahun 2012. Bila dibandingkan dengan target indikator
Kota Dumai tahun 2012 yakni 185 per 100.000 kelahiran hidup, maka
pencapaian angka kematian ibu melahirkan ini masih di bawah target
(yang berarti tingkat pencapaiannya baik). Namun demikian dibutuhkan
kerja keras untuk bisa mencapai target indikator Angka Kematian Ibu Kota
Dumai pada tahun 2015 yakni sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Pencapaian Angka Kematian Ibu Melahirkan tahun 2011 dan 2012 serta
target 2015 Kota Dumai dapat di lihat pada grafik berikut ini :
Grafik 8 Pencapaian Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kota Dumai
Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
Berdasarkan Kecamatan, jumlah kasus kematian ibu terbanyak berada di 2
(dua) kecamatan yakni Kecamatan Dumai Timur dan Dumai Selatan yakni
masing-masing sebanyak 2 kasus, seperti terlihat pada grafik berikut ini :
020406080
100120140160180200
2011 2012 2015
172,41
84,26
200185
102
Per 100.000 Kelahiran HIdup
Tahun
Pencapaian Target
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
14
Grafik 9 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Kecamatan
Di Kota Dumai Tahun 2012
Sedangkan berdasarkan penyebab kematian ibu, perdarahan merupakan
jumlah penyebab terbanyak. Perdarahan yang terjadi karena retensio
plasenta, solusio plasenta dan haemoragik post partum. Berdasarkan
kelompok umur, kasus kematian ibu banyak terjadi pada kelompok umur 20 –
35 tahun yakni sebanyak 4 kasus (67,67%) seperti terlihat pada grafik
berikut ini:
Grafik 10 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Jenis Kematian Ibu
dan Kelompok Umur Di Kota Dumai Tahun 2012
Angka Harapan Hidup Waktu Lahir
Pada tahun 2012 angka harapan hidup waktu lahir (umur harapan hidup) di
Kota Dumai sebesar 71,33 tahun. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun
2011 yakni sebesar 71,33 tahun, terlihat angka harapan hidup waktu lahir
0
2
4
6
2
01 1
0
2
0
6
Jumlah
Kecamatan
0
1
2
3
4
Ibu Hamil Ibu Bersalin
Ibu Nifas Total Kematian
Ibu
0 0 0 00
3
1
4
0
2
0
2
Jumlah
Kelompok Kematian Ibu
< 20 Th 20 - 35 Th > 35 Th
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
15
pada tahun 2012 cenderung statis. Meningkatnya angka harapan hidup
waktu lahir secara tidak langsung memberikan gambaran tentang adanya
kemungkinan peningkatan kualitas hidup dan kesehatan dalam masyarakat
sehingga dapat menurunkan angka kematian. Pencapaian Angka Harapan
Hidup waktu lahir di Kota Dumai tahun 2011, 2012 serta target 2015 dapat di
lihat pada grafik berikut ini :
Grafik 11 Pencapaian Angka Harapan Hidup Waktu Lahir di Kota Dumai
Tahun 2011 dan 2012 serta target 2015
a. Morbiditas (Angka Kesakitan)
Angka Kesakitan Malaria
Upaya kegiatan pengendalian vektor melalui penyemprotan rumah (IRS)
dapat dinilai efektif bila dilihat dari dampak terhadap penurunan angka
malaria klinis. Pada tahun 2012 ditemukan sebanyak 660 kasus malaria
klinis di Kota Dumai dengan Annual Malaria Incidence (AMI) sebesar 2,41
per 1.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011
di mana Annual Malaria Incidence (AMI) sebesar 2,27, terlihat adanya
peningkatan Annual Malaria Incidence (AMI) pada tahun 2012. Namun
bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2012 yakni
4 per 1.000 penduduk maka pencapaian Annual Malaria Incidence (AMI)
ini masih di bawah target (yang berarti tingkat pencapaiannya baik).
Dari 660 kasus yang ada terdapat 43 kasus penderita malaria positif
sehingga di dapatkan Annuali Parasite Incidence (API) sebesar 0,16 per
1.000 penduduk.
70,470,670,8
7171,271,471,671,8
72
2011 2012 2015
71 71
72
71,33 71,33
Um
ur (Tahun)
Tahun
TargetPencapaian
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
16
Seluruh penderita Malaria (100%) telah mendapat pengobatan standar di puskesmas. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam pencegahan dan
pemberantasan penyakit malaria. Pencapaian tersebut dapat dilihat dari grafik dibawah ini :
Grafik 12 Pencapaian Angka Kesakitan Malaria
Kota Dumai tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
Berdasarkan kecamatan, jumlah kasus Malaria terbanyak ditemukan di
Kecamatan Sungai Sembilan yakni sebanyak 461 kasus. Hal tersebut disebabkan tingginya mobilitas penduduk melalui transmigrasi,
pembukaan lahan perkebunan, pengembangan tambak udang serta penebangan pohon bakau sebagai industri arang bakau. Dengan faktor
resiko tersebut maka satu wilayah Kecamatan Sungai Sembilan menjadi daerah high endemis Malaria. Kecamatan Bukit Kapur merupakan
kecamatan terbanyak kedua ditemukannya kasus Malaria yakni sebanyak 86 kasus, seperti terlihat pada grafik berikut ini :
Grafik 13 Jumlah Kasus Malaria Berdasarkan Kecamatan
Di Kota Dumai Tahun 2012
050
100150200250300350400450500550600650
D. T
imur
D. B
arat
B. K
apur
S. S
embi
lan
M. K
ampa
i
D.Se
lata
n
D.Ko
ta
Kota
Dum
ai
603
86
461
25 5 20
660
Jumlah
Kecamatan
54
1
2,27 2,41
0123456
2011 2012 2015
Pers
enta
se
Tahun
Target Pencapaian
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
17
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
Pada tahun 2012 dari total 312 penderita TB Paru BTA + yang ditemukan dan
diberikan pengobatan dengan OAT selama 6 bulan, sebanyak 278 orang
dinyatakan sembuh (hasil pemeriksaan dahaknya menunjukan 2 kali negatif).
Dengan demikian pencapaian angka kesembuhan penderita TB Paru BTA +
adalah sebesar 89,10%. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011
sebesar 85,14%, maka terlihat ada peningkatan angka kesembuhan penderita
TB Paru BTA +. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai sebesar 86%,
maka pencapaian angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + tahun 2012
sudah mencapai target. Pencapaian angka kesembuhan penderita TB Paru
BTA + tahun 2011 dan 2012 serta target 2015 dapat dilihat dari grafik 3.11 di
bawah ini :
Grafik 14 Pencapaian Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
Kota Dumai tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
Prevalensi Penderita HIV terhadap Penduduk Beresiko
Sampai dengan akhir tahun 2012, jumlah kumulatif kasus HIV yang dijumpai
di Kota Dumai sebanyak 204 kasus yang terdiri dari 159 kasus lama dan 45
kasus baru yang ditemukan tahun 2012. Dengan demikian prevalensi
penderita HIV terhadap penduduk beresiko pada tahun 2012 adalah sebesar
0,75%. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 dimana prevalensi
penderita HIV terhadap penduduk beresiko sebesar 0,58%, maka terlihat ada
peningkatan kasus. Namun bila dibandingkan dengan target Kota Dumai
tahun 2012 sebesar < 1%, maka pencapaian tersebut masih di bawah target.
84
85
86
87
88
89
90
2011 2012 2015
86 86
88
86,32
89,1Persentase
TahunTarget
Pencapaian
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
18
Melihat potensi Kota Dumai sebagai Kota Jasa dan Industri, daerah yang
memiliki pelabuhan internasional dan sebagai pintu gerbang keluar masuknya
bagi wisatawan asing maupun pelaut asing, serta mobilisasi penduduk dari
dan ke kabupaten/kota yang memiliki angka prevalensi HIV/AIDS cukup tinggi
seperti Kota Batam, Tanjung Balai Karimun, serta Kepulauan Riau, maka tidak
tertutup besar kemungkinannya penyakit HIV/AIDS akan menjadi
permasalahan di Kota Dumai.
Grafik 15 Prevalensi Penderita HIV Terhadap Penduduk Beresiko Kota Dumai tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kota Dumai merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pada tahun 2012 di Kota Dumai ditemukan kasus DBD sebanyak 93 kasus
atau IR= 33,95 per 100.000 penduduk dengan kematian sebanyak 0 kasus
atau CFR= 0. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 dimana ditemukan
kasus DBD sebanyak 163 kasus atau IR= 60,89 per 100.000 penduduk
dengan kematian sebanyak 3 kasus atau CFR= 1,84%, maka ada penurunan
angka kesakitan demam berdarah dengue. Bila dibandingkan dengan target
indikator Kota Dumai yaitu 65/100.000 penduduk, maka angka tersebut masih
dibawah target indikator Kota Dumai (yang berarti tingkat pencapaiannya
masih baik). Namun demikian masih diperlukan kerja keras untuk bisa
mencapai target angka kesakitan DBD tahun 2015 yakni sebesar 51 per
100.000 penduduk. Masih tingginya angka kesakitan DBD terutama
disebabkan oleh faktor perilaku, lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat
yang masih mendukung sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk vektor
DBD seperti ± 80% penduduk Dumai masih menggunakan bak–bak
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
2011 2012 2015
1 1 1
0,58
0,75
Per 100.000 PendudukTahun
Target Pencapaian
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
19
penampung air hujan (PAH) dalam memenuhi kebutuhan air bersih, serta
tingginya mobilitas penduduk. Di samping itu, dampak dari global warming
juga memicu meningkatnya angka kesakitan DBD.
Grafik 16 Pencapaian Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue Kota Dumai tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
Berdasarkan kecamatan, jumlah kasus DBD terbanyak ditemukan di
Kecamatan Dumai Selatan yakni sebanyak 29 kasus, disusul dengan
Kecamatan Dumai Barat sebanyak 26 kasus, seperti terlihat pada grafik
berikut ini :
Grafik 17 Jumlah Kasus DBD Berdasarkan Kecamatan
Di Kota Dumai Tahun 2012
0
25
50
75
100
D. Timur D. Barat B. Kapur S. Sembilan
M. Kampai D.Selatan D.Kota Kota Dumai
12
26
1 14
2920
93
Jumlah
Kecamatan
7065
5160,89
33,95
01020304050607080
2011 2012 2015
Per 1
00.0
00 P
endu
duk
TahunTarget Pencapaian
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
20
Berhasilnya kasus DBD diminimalisir karena didukung oleh kegiatan
penyemprotan yang dilakukan dengan 2 (dua) metode, yaitu melalui fogging
massal dengan mesin ULV dan fogging focus.
Fogging massal dengan mesin ULV
Penyemprotan Fogging Massal dengan mesin ULV dilakukan untuk
mengendalikan populasi nyamuk aedes vektor Demam Berdarah sebagai
langkah Sistem Kewaspadaan Dini (SKD). Penyemprotan massal dengan
mesin ULV dilakukan pada saat memasuki musim penghujan atau musim
penghujan akan berakhir, karena pada saat ini container-container atau
tempat-tempat yang dapat menampung air bersih akan terisi air sebagai
tempat berkembang biaknya nyamuk aedes dan akan terjadi peningkatan
populasi nyamuk. Penyemprotan/Fogging Massal dengan mesin ULV
dilaksanakan di 28 kelurahan endemis Demam Berdarah.
Fogging penanggulangan focus
Fogging atau pengasapan dilakukan untuk memutuskan rantai penularan
dengan cara membunuh nyamuk dewasa yang telah Infektif (terinfeksi
Virus Dengue). Nyamuk yang telah menggigit penderita akan menjadi
infektit dan apabila tidak dibunuh maka selama hidup nyamuk tersebut
akan menjadi sumber penyebaran penyakit DBD. Kegiatan fogging focus
dilakukan setiap ditemukan kasus tersangka DBD berdasarkan
rekomendasi hasil penyelidikan epidemiologi (PE) dengan luas daerah
penyemprotan atau radius 200 M2 dan dilakukan di 100 fokus sebanyak 2
siklus dengan interval 1 (satu) minggu.
Namun demikian, fogging/pengasapan bukanlah solusi dalam upaya
pengendalian penyakit demam berdarah, upaya yang paling efektif adalah
dengan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak oleh seluruh warga
masyarakat dan secara terus menerus.
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
21
b. Status Gizi
Persentase Balita Dengan Gizi Buruk
Status gizi sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara
umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi secara langsung dan juga dapat
menyebabkan gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin
yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui
sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui.
Pengukuran gizi pada balita difokuskan pada tingkat kecukupan gizinya
yang diukur melalui berat badan terhadap umur atau berat badan
terhadap tinggi badan yang dilakukan di posyandu. Melalui pemantauan
pertumbuhan balita yang dilakukan secara terus menerus setiap
bulannya di posyandu terutama pada balita BGM (Bawah Garis Merah)
oleh petugas kesehatan, pengadaan PMT (Pemberian Makanan
Tambahan), pemberian vitamin balita dan penyuluhan gizi kepada
masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki balita, maka kejadian gizi
buruk pada balita dapat diantisipasi. Pada tahun 2011 dan 2012 tidak
ditemukan kasus balita dengan gizi buruk di Kota Dumai, sehingga
persentase balita dengan gizi buruk di Kota Dumai adalah 0%.
Grafik 18 Pencapaian Persentase Balita Dengan Gizi Buruk
Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
0 0
3 3 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
2011 2012 2015
Pencapaian Target
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
22
Persentase Balita Dengan Gizi Kurang
Kasus balita dengan gizi kurang masih sering ditemukan dan jumlahnya
cenderung mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh tingginya
mobilitas warga pendatang dari luar Kota Dumai, dimana warga
pendatang ini pada umumnya masih kurang berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dan jarang mau datang ke sarana kesehatan (posyandu,
poskeskel dan puskesmas) untuk memeriksakan kesehatan balitanya.
Sampai dengan akhir tahun 2012 kasus balita dengan gizi kurang yang
ditemukan di Kota Dumai sebanyak 131 kasus dari 31.426 balita yang
ditimbang, sehingga persentase balita dengan gizi kurang di Kota Dumai
adalah sebesar 0,42%. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 dimana
persentase balita dengan gizi kurang sebesar 0,20, terlihat ada
peningkatan persentase balita dengan gizi kurang. Bila dibandingkan
dengan target Kota Dumai Tahun 2012 yakni sebesar < 7%, maka
pencapaian tersebut masih di bawah target.
Grafik 19 Pencapaian Persentase Balita Dengan Gizi Kurang
Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
0,2 0,42
7 7 7
0
1
2
3
4
5
6
7
8
2011 2012 2015
Pencapaian Target
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
23
3.3 Telaahan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja 2012
1. Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar sudah
meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah puskesmas,
dibentuknya Pos Kesehatan Kelurahan (poskeskel) di setiap kelurahan.
Namun akses terhadap pelayanan kesehatan belum merata di seluruh
Kota Dumai, terutama di wilayah kerja puskesmas yang memiliki daerah
sulit dijangkau karena kondisi geografis dan terbatasnya transportasi dan
infrastruktur seperti wilayah kerja puskesmas Sungai Sembilan, Bukit
Kapur dan Medang Kampai. Sehingga untuk menjangkau daerah sulit
tersebut diperlukan transportasi air berupa puskesmas keliling perairan
(speedboat) maupun transportasi darat berupa ambulans puskesmas
dan sepeda motor roda 2.
2. Sarana bangunan puskesmas dan puskesmas pembantu yang ada yang
merupakan bangunan hibah dari pemerintah Kabupaten Bengkalis
karena adanya pemekaran Kota Dumai, pada umumnya sudah berumur
tua dan kondisinya sudah mulai rusak. Selain itu kondisi peralatan
kesehatan yang ada di puskesmas jumlahnya terbatas dan kondisinya
tidak lengkap atau rusak. Hal tersebut sangat berdampak pada akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar di puskesmas.
Masyarakat lebih memilih untuk langsung mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar atau berobat di RSUD Kota Dumai dari pada ke
puskesmas karena sarana dan peralatan kesehatan termasuk tenaga di
RSUD Kota Dumai lebih lengkap dan canggih. Hal tersebut berdampak
pada rendahnya sistem rujukan yang ada di puskesmas. Pada tahun
2012 persentase rujukan rawat jalan dari puskesmas ke RSUD Kota
Dumai hanya sebesar 4,33%. Apabila hal tersebut tidak segera
diantisipasi, untuk masa yang akan datang mungkin saja tidak ada lagi
masyarakat yang mau berobat ke puskesmas. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dengan gedung yang representatif dan
menggunakan alat-alat kesehatan sesuai dengan perkembangan
teknologi serta dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang
profesional, sudah menjadi tuntutan masyarakat guna mendapatkan
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
24
pelayanan yang lebih baik. Oleh sebab itu kinerja dan penampilan
puskesmas perlu terus ditingkatkan yang salah satunya melalui
peningkatan dan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya.
3. Alokasi dana yang ada bersumber dari APBD Kota Dumai sangat
terbatas. Pada tahun 2012 alokasi dana APBD untuk Dinas Kesehatan
hanya sebesar 4,97%, jauh di bawah target yang diharapkan yakni 10%
dari APBD Kota Dumai. Sedangkan persentase alokasi anggaran
kesehatan untuk Belanja Langsung (di luar gaji) hanya 2,02%.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan (Bab XV, pasal 171) persentase anggaran kesehatan adalah
sebesar 10% dari APBD di luar gaji.
4. Permasalahan penduduk pendatang atau illegal merupakan
permasalahan terbesar dalam pelaksanaan program kesehatan di Kota
Dumai. Apabila permasalahan penduduk pendatang atau illegal ini tidak
ditangani secara serius oleh Pemerintah Kota Dumai, maka dapat
berdampak pada kegagalan pencapaian pelaksanaan program kesehatan
yang diukur melalui indikator Angka Kematian Bayi, Angka Kematian
Balita, Angka Kematian Ibu Melahirkan, serta persentase balita dengan
gizi buruk dan gizi kurang. Pada umumnya permasalahan kesehatan
yang ada banyak merupakan kontribusi dari penduduk pendatang
(illegal) tersebut. Para penduduk pendatang (illegal) pada umumnya
berdomisili di Kecamatan Dumai Timur, Medang Kampai dan Sungai
Sembilan dan mereka juga jarang mengakses pelayanan kesehatan
dasar karena status mereka yang illegal yang otomatis tidak mempunyai
kartu identitas seperti KTP.
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
BAB IV VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN
4.1 VISI DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI
Untuk mendukung Visi Pemerintah Kota Dumai :
“Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhan, Perdagangan, Tourism dan Industri (Pengantin) yang Berbudaya Melayu
dan Agamis Menuju Dumai Kota Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib (Sehat) di Kawasan Pantai Timur Sumatera”
Maka Dinas Kesehatan Kota Dumai menyusun Rencana Strategis untuk
merealisasikan hal tersebut diatas melalui Visi dan Misi yang lebih spesifik di
bidang kesehatan. Visi Dinas Kesehatan Kota Dumai yang akan diwujudkan
sampai tahun 2015 melalui Rencana Strategis 2011 – 2015, yaitu:
“MASYARAKAT DUMAI SEHAT, MANDIRI DAN HIDUP PRODUKTIF
SECARA SOSIAL DAN EKONOMI “
Yang dirumuskan sebagai :
Gambaran kesehatan masyarakat Kota Dumai dalam Visi tersebut adalah
masyarakat yang penduduknya hidup dalam keadaan sehat fisik, jiwa dan
sosialnya sehingga terbentuk masyarakat yang kreatif, produktif, serta
memiliki kemampuan untuk menjangkau pemerataan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Seiring dengan Visi Kota Dumai tersebut, diharapkan pada masa mendatang
pembangunan Kota Dumai mengacu pada perencanaan pembangunan yang
berwawasan kesehatan, sehingga terciptanya lingkungan yang bebas dari
polusi dan pencemaran dalam kawasan pemukiman yang sehat. Lingkungan
yang diharapkan adalah kondisi bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu
lingkungan yang bebas dari polusi dan pencemaran, tersedianya air bersih,
tersedianya sanitasi dasar dalam lingkungan sosial dan budaya yang
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
2
kondusif. Perilaku masyarakat yang diharapkan adalah yang bersifat
proaktif untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi diri dari
ancaman penyakit dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
4.2 MISI DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI.
Dalam rangka pencapaian Visi Pemerintah Kota Dumai dan Visi Dinas
Kesehatan yang telah ditetapkan dan juga sebagai penjabaran salah satu
Misi Pemerintah Kota Dumai yang berkaitan dengan bidang kesehatan yakni
Misi Kedua :
Mewujudkan Dumai sebagai pusat pelayanan yang bermutu pada
sektor jasa dan publik, maka telah ditetapkan 5 (lima) Misi Dinas
Kesehatan Kota Dumai, yaitu :
Misi I : Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan
akuntabel.
Dengan terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel
dilingkungan Dinas kesehatan Kota Dumai, fungsi-fungsi
administrasi kesehatan dapat terselenggara secara efektif dan
efesien yang didukung oleh sistem informasi, IPTEK serta hukum
kesehatan. Melalui penyelenggaraan manajemen kesehatan yang
akuntabel dengan menetapkan penyelenggaraan pemerintahan
yang baik (good governance), diharapkan upaya pembangunan
kesehatan dapat dipertanggung jawabkan dan
dipertanggunggugatan kepada semua lapisan masyarakat.
Misi II : Mendorong pembangunan yang berwawasan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan juga
dipengaruhi oleh pembangunan sektor lain, sehingga perlu
diupayakan masuknya wawasan kesehatan dalam program
pembangunan di Kota Dumai. Dengan demikian dapat
diwujudkan Kota Dumai yang BERSERI (Bersih, Semarak, Rukun
dan Indah).
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3
Misi III : Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat melalui
upaya promotif dan preventif.
Masyarakat diharapkan bersikap proaktif dalam memelihara,
meningkatkan dan melindungi diri dari ancaman penyakit dengan
membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Misi IV : Pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu,
terjangkau dan berkeadilan.
Untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian karena
penyakit, diperlukan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
terjangkau dan berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Misi V : Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan.
Pembangunan Kesehatan tidak akan berhasil jika tidak ada upaya
dari masyarakat untuk secara mandiri melakukan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat perlu ditingkatkan.
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
BAB V SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
5.1 SASARAN
Dalam rangka pencapaian Visi Kota Dumai yang telah ditetapkan, maka
dijabarkan langkah-langkah kedalam beberapa misi yang salah satunya
adalah
Misi Kedua :
Mewujudkan Dumai sebagai pusat pelayanan yang bermutu pada
sektor jasa dan publik.
Adapun sasaran yang hendak dicapai dari misi kedua tersebut yang
berkaitan dengan kesehatan kesehatan untuk tahun 2011-2015, yaitu:
1. Menurunnya mortalitas (angka kematian)
2. Menurunnya morbiditas (angka kesakitan)
3. Meningkatnya status gizi
dengan target sasaran indikator Kinerja Utama Kesehatan yang akan dicapai
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya mortalitas, indikator kinerjanya meliputi:
a. Menurunnya Angka kematian bayi menjadi < 23 per 1.000 kelahiran
hidup
b. Menurunnya Angka kematian balita menjadi < 32 per 1.000 kelahiran
hidup
c. Menurunnya Angka kematian ibu melahirkan menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup
d. Meningkatnya Angka harapan hidup waktu lahir menjadi 72 tahun
2. Menurunnya morbiditas, indikator kinerjanya meliputi:
a. Menurunnya Angka kesakitan malaria menjadi 1 per 1.000 penduduk
b. Meningkatnya Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + menjadi
88%
c. Menurunnya Prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko
menjadi < 1%
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
2
d. Menurunnya Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)
menjadi 51 per 100.000 penduduk
3. Meningkatnya status gizi, indikator kinerjanya meliputi:
a. Menurunnya persentase balita dengan gizi buruk menjadi < 3%
b. Menurunnya persentase balita dengan gizi kurang menjadi < 7%
5.2 ARAH KEBIJAKAN
Kebijakan pembangunan kesehatan secara Nasional untuk periode 5 tahun
ke depan (2010-2014) diarahkan pada tersedianya akses kesehatan dasar
yang murah dan terjangkau terutama pada kelompok menengah ke bawah
guna mendukung pencapaian MDG’s pada tahun 2015; dengan sasaran
pembangunan kesehatan adalah peningkatan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan antara lain ditandai oleh meningkatnya angka harapan
hidup, menurunnya kematian bayi dan kematian ibu melahirkan.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut, maka pembangunan manusia sebagai
insan harus dilakukan dalam seluruh proses kehidupan mulai dari
kandungan, bayi, balita, anak pra sekolah, usia sekolah, remaja, usia
produktif sampai usia lanjut. Kebijakan pembangunan kesehatan di Kota
Dumai diarahkan pada:
1) Peningkatan aksesibilitas dan layanan kesehatan bagi masyarakat
2) Peningkatan kualitas pelayanan pada setiap strata pelayanan dan
fasilitas kesehatan dasar
3) Peningkatan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan tenaga kesehatan
4) Peningkatan kualitas lingkungan sehat dan peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat serta mendorong pemberdayaan masyarakat
5) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam peredaran obat-obatan
terlarang dan peningkatan pengawasan pengobatan dan perbekalan
kesehatan
6) Meningkatkan sarana dan prasarana serta pengembangan manajemen
dan regulasi bidang kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3
7) Meningkatkan pola hidup sehat masyarakat dan memelihara mutu
institusi pelayanan kesehatan pemerintah melalui paradigma sehat
dengan promotif, preventif dan rehabilitatif.
5.3 STRATEGI
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan pada tahun 2015 serta
memperhatikan pencapaian hasil pembangunan bidang kesehatan di Kota
Dumai, maka dalam periode 2011-2015 akan dilaksanakan strategi dengan
fokus pada prioritas pembangunan bidang kesehatan Kota Dumai yang
dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota
Dumai.
Adapun strategi pembangunan bidang kesehatan Kota Dumai adalah
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam
pembangunan kesehatan melalui kerjasama lintas sektor
Mendorong kerjasama antar masyarakat, antar kelompok serta lintas
sektor dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan,
memantapkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau
penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan; dan meningkatkan
upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat. Peran masyarakat dalam
pembangunan kesehatan semakin penting. Masalah kesehatan perlu
diatasi oleh masyarakat sendiri dan pemerintah. Selain itu, banyak
permasalahan kesehatan yang wewenang dan tanggung jawabnya
berada di luar sektor kesehatan. Untuk itu perlu adanya kemitraan antar
berbagai pelaku pembangunan. Masalah kesehatan merupakan masalah
yang kompleks dan terintegrasi yang tidak terlepas dari berbagai faktor
sehingga upaya pemecahannya harus secara komprehensif dan
melibatkan sektor-sektor terkait. Pengalaman menunjukkan kerja sama
lintas sektor dalam pembangunan kesehatan belum membuahkan hasil
yang optimal sehingga untuk dapat mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya sangat perlu ditingkatkan koordinasi
secara sektoral berdasarkan azas kemitraan dan kerja sama.
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
4
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dengan pengutamaan pada upaya promotif-preventif.
Pengembangan pelayanan atau upaya kesehatan, yang mencakup upaya
kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan
diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat (client oriented),
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, merata,
terjangkau, berjenjang dan bermutu. Pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin perlu mendapatkan pengutamaan. Penyelenggaraan
upaya kesehatan diutamakan pada upaya pencegahan (preventif) dan
peningkatan kesehatan (promotif), tanpa mengabaikan upaya
pengobatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada
masyarakat masih diperlukan penyesuaian perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan melalui pengembangan
sarana, prasarana dan jaringan sistem informasi kesehatan. Di samping
itu pemenuhan pelayanan kesehatan dasar kuratif termasuk layanan
kesehatan rujukan bagi seluruh masyarakat yang didukung dengan
kemudahan akses baik jarak maupun pembiayaan, mengutamakan
upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kualitas manusia
yang sehat dan mengurangi angka kesakitan.
3. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh
sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi jumlahnya, dan
professional, yaitu sumber daya manusia kesehatan yang mengikuti
perkembangan IPTEK, menerapkan nilai-nilai moral dan etika profesi
yang tinggi. Oleh sebab itu, pemenuhan SDM kesehatan yang
mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi
secara efektif sesuai dengan kepentingan masyarakat secara adil
utamanya di daerah sulit/terpencil dalam upaya pemerataan
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
5
keterjangkauan pelayanan kesehatan masyarakat masih perlu
ditingkatkan.
4. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.
Meningkatkan manajemen kesehatan dengan fokus pada pembenahan
perencanaan kebijakan, pembiayaan dengan dukungan data dan
informasi yang lengkap, akurat dan mutakhir dan Sistem Informasi
Kesehatan online yang berbasis fasilitas dan terintegrasi, serta
memantapkan pelaksanaan Sistem Kesehatan Kota (SKK). Disadari
bahwa alokasi dana pembangunan di daerah lebih memprioritaskan
pada pembangunan fisik termasuk infrastruktur maupun pembangunan
perekonomian. Pembiayaan pembangunan di sektor kesehatan
umumnya kurang mendapatkan alokasi dana yang memadai. Hal ini
dikarenakan hasil dan dampak dari pembangunan kesehatan tidak dapat
diukur secara kasat mata dalam kurun waktu yang relatif singkat. Untuk
itu sangat dibutuhkan dukungan politis dan pembiayaan kesehatan dari
pemerintah daerah, lintas sektor dan swasta khususnya biaya
operasional upaya pelayanan kesehatan masyarakat (Public Good),
seperti Pemberantasan Penyakit Menular, Kesehatan Lingkungan dan
Pelayanan Kesehatan Keluarga, Ibu dan Anak.
5.4. PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
Berdasarkan visi, misi, tujuan, strategi dan sasaran strategis sebagaimana
diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka disusunlah program-program
Dinas Kesehatan Kota Dumai untuk kurun waktu 2011-2015. Program-
program Dinas Kesehatan (program urusan wajib) 2011-2015 disusun
dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang terdiri dari :
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
6
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
10. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
5.5. REVISI RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2013
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai untuk tahun
2013 masih di prioritaskan pada 4 issue strategis yakni:
1. Pencapaian target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015
dan pencapaian target Indikator Kinerja Utama Kesehatan
Masih diprioritaskan pada program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
yakni penurunan Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan
Angka Kematian Ibu; program gizi yakni penurunan gizi buruk dan gizi
kurang pada balita; program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit yakni pencegahan dan pengendalian penyakit malaria, TB
Paru, DBD dan HIV/AIDS; serta program kesehatan lingkungan.
2. Peningkatan keterjangkauan pemerataan dan mutu pelayanan
Masih diprioritaskan pada program DTPK yakni peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat di daerah sulit, pembangunan dan rehabilitasi
puskesmas dan jaringannya (puskesmas pembantu dan poskeskel), dan
pengadaan peralatan kesehatan (medis dan non medis) untuk
puskesmas dan jaringannya (puskesmas pembantu dan poskeskel)
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
7
3. Peningkatan dan pemerataan Sumber Daya Kesehatan
Pemerataan penempatan tenaga kesehatan di sarana pelayanan
kesehatan terutama di daerah sulit seperti penempatan bidan PTT dan
perawat PTT.
4. Pengentasan kemiskinan
Pengentasan kemiskinan dilaksanakan melalui program Jampersal,
Jamkesmas, perbaikan gizi masyarakat (pemberian PMT balita dan bumil
resti masyarakat miskin), pengobatan gratis (jamkesko) di puskesmas
sunatan massal untuk masyarakat miskin dan pemberian kaca mata
gratis untuk masyarakat miskin.
Rencana Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
No Sasaran
Uraian Indikator Kinerja Target 1. Menurunnya
Mortalitas - Angka Kematian Bayi per 1.000
Kelahiran Hidup < 23
- Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
< 32
- Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 Kelahiran Hidup
155
- Angka Harapan Hidup Waktu Lahir
71,6 thn
2. Menurunnya Morbiditas
- Angka Kesakitan Malaria per 1.000 penduduk
3
- Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
87%
- Prevalensi Penderita HIV Terhadap Penduduk Beresiko
< 1%
- Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk
60
3. Meningkatnya Status Gizi
- -
Persentase Balita dengan Gizi Buruk Persentase Balita dengan Gizi Kurang
< 3%
< 7%
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
8
Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka
program rutin dan program urusan wajib pembangunan kesehatan yang
direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Program Rutin:
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3. Program peningkatan disiplin aparatur
4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Program Urusan Wajib:
1. Program obat dan perbekalan kesehatan
Kegiatan:
- Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
2. Program upaya kesehatan masyarakat
Kegiatan:
- Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
- Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
- Peningkatan Kesehatan Masyarakat - Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan - Peningkatan pelayanan kesehatan anak sekolah - Peningkatan pelayanan kesehatan khusus - Peningkatan pelayanan kesehatan - Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan dan rumah sakit
3. Program pengawasan obat dan makanan
Kegiatan:
- Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
9
4. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Kegiatan:
- Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
- Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Bersih dan Sehat
- Peringatan Hari Kesehatan Nasional
- Peningkatan sumber daya manusia bidang kesehatan
5. Program perbaikan gizi masyarakat
Kegiatan:
- Pemberian tambahan makanan dan vitamin
- Penanggulanggan KEP, anemia gizi besi, GAKY, kurang Vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
6. Program pengembangan lingkungan sehat
Kegiatan:
- Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Kegiatan:
- Penyemprotan/fogging sarang nyamuk - Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
- Pengadaan vaksin penyakit menular - Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah - Pelayanan pencegahan dan penanggulanggan penyakit menular - Peningkatan imunisasi - Peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah
8. Program standarisasi pelayanan kesehatan
Kegiatan:
- Penyusunan standar kesehatan - Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan - Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan
kesehatan - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Kota - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Barat - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Kapur
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
10
- Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Sungai Sembilan - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Medang Kampai - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bumi Ayu - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Timah - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Jaya Mukti - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Purnama - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Dumai
Kota - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Dumai
Barat - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Bukit
Kapur - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Sungai
Sembilan - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas
Medang Kampai - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Bumi
Ayu - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Bukit
Timah - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Jaya
Mukti - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas
Purnama
9. Program pengadaan,peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Kegiatan:
- Pembangunan puskesmas pembantu (poskeskel)
- Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
- Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas perairan
- Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling
- Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
- Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu
- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
10. Program pendidikan dan perawatan anak balita
Kegiatan:
- Penyuluhan kesehatan anak balita
- Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
11
11. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Kegiatan:
- Pelayanan kesehatan
Pada tahun 2013 usulan Rancangan APBD Kota Dumai untuk Dinas Kesehatan
Kota Dumai khususnya Belanja Langsung adalah sebesar 22.833.577.920. Dari
total anggaran Belanja Langsung tersebut sebesar Rp 20.004.532.920 atau
87,61% dialokasikan untuk program urusan wajib. Uraian alokasi anggaran
berdasarkan program rutin dan urusan wajib tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 5 Alokasi Anggaran Berdasarkan Program Rutin dan Urusan Wajib Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
No Uraian Program Usulan Anggaran
1 2 3
A PROGRAM RUTIN 2.829.045.000 1 Program pelayanan administrasi perkantoran 1.707.045.000
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 988.683.000
3 Program peningkatan disiplin aparatur 5.250.000
4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 128.067.000
B PROGRAM URUSAN WAJIB 20.004.532.920 1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1.921.200.000 2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 3.778.572.950 3 Program Pengawasan Obat dan Makanan 104.864.000 4 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan 631.320.350 5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 775.556.100
6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 711.639.800 7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 3.464.547.470
8 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 4.376.426.850 9 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 3.991.530.000
10 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 78.170.400
11 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 170.705.000
TOTAL 22.833.577.920
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
BAB VI PENUTUP
Menyadari bahwa banyak faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan
pembangunan di bidang kesehatan, maka dalam pelaksanaan Rencana Kerja
Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini perlu dukungan politis dari
pemerintah daerah, Lintas Sektoral, Peran Serta Masyarakat dan Pihak Swasta.
Kerja sama lintas sektoral sangat penting, karena sebagian dari masalah
kesehatan merupakan masalah yang komplek dan terintergrasi yang tidak
terlepas dari berbagai kebijaksanaan Nasional, Pemerintah Daerah dan sektor
lain, sehingga upaya pemecahannya harus secara strategis melibatkan sektor
terkait.
Pengalaman menunjukkan kerja sama lintas sektor dalam pembangunan
kesehatan belum membuahkan hasil yang optimal. Untuk itu diperlukan upaya
yang lebih intensif dalam menggali sumber daya dan pendanaan baik melalui
Anggaran Pemerintah Kota, Swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) dan
Peran Serta Masyarakat. Melalui Dukungan berbagai pihak diharapkan Rencana
Kerja Dinas Kesehatan Kota Dumai ini dapat terlaksana sesuai dengan yang
direncanakan, Amin.
LA DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI
Page 1 of 4
RENCANA ALOKASI ANGGARAN PROGRAM URUSAN WAJIBDINAS KESEHATAN KOTA DUMAI
TAHUN 2013
NO URAIAN PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH ANGGARAN1 2 3
1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1.921.200.000 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 1.921.200.000
2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 3.778.572.950 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya 131.599.050 Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya 708.972.000 Peningkatan kesehatan masyarakat 761.484.000 Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 336.090.000 Peningkatan pelayanan kesehatan khusus 96.035.300 Peningkatan pelayanan kesehatan 1.598.052.500 Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan dan rumah sakit 146.340.100
3 Program Pengawasan Obat dan Makanan 104.864.000 Peningkatan pengawasan makanan keamanan pangan dan bahan berbahaya 104.864.000
4 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 631.320.350 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat 233.402.000 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 306.242.700 Peringatan Hari Kesehatan Nasional 33.225.650 Peningkatan sumber daya manusia bidang kesehatan 58.450.000
5 Program Perbaikan gizi Masyarakat 775.556.100 Pemberian tambahan makanan dan vitamin 275.715.000 Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY) 499.841.100
6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 711.639.800 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 711.639.800
7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 3.464.547.470 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 889.226.200 Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging 337.500.000 Pengadaan vaksin penyakit menular 100.240.000 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 173.840.500 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 1.583.458.000 Peningkatan imunisasi 167.214.750 Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah 213.068.020
8 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 4.376.426.850 Penyusunan standar kesehatan 70.000.000 Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan 57.040.000 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan 140.260.000 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 77.700.000 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Dumai Kota 433.392.500 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Dumai Barat 278.257.300 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Bukit Kapur 533.849.460 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Sungai Sembilan 528.245.530 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Medang Kampai 300.328.100 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Bumi Ayu 208.739.155 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Bukit Timah 142.201.040 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Jaya Mukti 216.195.790 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Purnama 169.373.600 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Kota 93.596.000
Page 2 of 4
NO URAIAN PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH ANGGARAN1 2 3
Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Barat 62.960.250 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Kapaur 330.529.500 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Sungai Sembilan 287.085.875 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Medang Kampai 94.961.250 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bumi Ayu 101.927.500 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Timah 51.113.500 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Jaya Mukti 117.185.000 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Purnama 81.485.500
9 3.991.530.000
Pembangunan puskesmas pembantu 483.300.000 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 698.270.000 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas perairan 350.000.000 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling 159.600.000 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas 987.000.000 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu 1.281.010.000 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 32.350.000
10 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 78.170.400 Penyuluhan kesehatan anak balita 13.900.000 Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita 64.270.400
11 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 170.705.000 Pelayanan kesehatan 170.705.000
JUMLAH 20.004.532.920
KEPALA DINAS KESEHATANKOTA DUMAI
Marjoko Santoso, SKM, M.SiPembina
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
TABEL T-VI.C.6REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013
KOTA DUMAI
Nama SKPD : Dinas Kesehatan Kota Dumai
Kode Urusan/bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)/Kegiatan (Output) Catatan
Target Realisasi Tingkat Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 WAJIB
1 02 Kesehatan
1 02 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Menurunnya - Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup ≤ 23 10,49 11,09 100 11 100
1 02 15 01 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan Mortalitas
1 02 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat - Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup ≤ 32 13,36 13,90 100 13 100
1 02 16 01 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
1 02 16 03 - Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 102 172,41 185 84,26 100 155 155 100
1 02 16 09 Peningkatan Kesehatan Masyarakat
1 02 16 12 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan - Angka harapan hidup waktu lahir 72 71,33 71,3 71,33 100 71,6 71,3 100
1 02 16 17 Peningkatan pelayanan kesehatan khusus
1 02 16 18 Peningkatan pelayanan kesehatan Menurunnya - Angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk 1 2,27 4 2,41 100 3 2,4 100
1 02 16 19 Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan dan rumah sakit Morbiditas
1 02 17 Program Pengawasan Obat dan Makanan - Persentase angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + 88 86,32 86 89,10 100 87 87 100
1 02 17 02 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
1 02 19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan - < 1 0,58 < 1 0,75 100 < 1 0,75 100
1 02 19 01 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
1 02 19 02 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Bersih dan Sehat - 51 60,89 65 33,95 100 60 35 100
1 02 19 06 Peringatan Hari Kesehatan Nasional
1 02 19 07 Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan Meningkatnya - Persentase balita dengan gizi buruk 0 0 100 0 100
1 02 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Status Gizi - Persentase balita dengan gizi kurang 0,20 0,42 100 1 100
1 02 20 02 Pemberian tambahan makanan dan vitamin
1 02 20 03
1 02 21 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1 02 21 01 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
1 02 22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1 02 22 01 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
1 02 22 02 Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan foging
1 02 22 03 Pengadaan vaksin penyakit menular
1 02 22 04 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
1 02 22 05 Pelayanan pencegahan dan penanggulanggan penyakit menular
1 02 22 08 Peningkatan imunisasi
Target Capaian Kinerja Renstra
SKPD Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan
Keluaran Kegiatan s/d th
2011
Target dan Realisasi Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan SKPD
Tahun 2012
Target Program/ Kegiatan
Renja SKPD Tahun 2013
Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan
Renstra SKPD s/d Tahun 2013
Tingkat Realisasi
(%)
Realisasi Capaian
< 23 < 23
< 32 < 32
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
Menurunnya prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko
Angka kesakitan demam berdarah (DBD) per 100.000 penduduk
< 3 < 3 < 3
< 7 < 7 < 7
Penanggulanggan KEP, anemia gizi besi, GAKY, kurang Vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
1 02 22 09 Peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah
1 02 23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1 02 23 01 Penyusunan standar kesehatan
1 02 23 02 Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
1 02 23 03 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
1 02 23 06 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
1 02 23 07 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Timur
1 02 23 08 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Barat
1 02 23 09 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Kapur
1 02 23 10 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Sungai Sembilan
1 02 23 11 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Medang Kampai
1 02 23 12 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bumi Ayu
1 02 23 13 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Timah
1 02 23 14 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Jaya Mukti
1 02 23 15 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Purnama
1 02 23 17 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Kota
1 02 23 18 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Barat
1 02 23 19 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Kapur
1 02 23 20 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Sungai Sembilan
1 02 23 21 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Medang Kampai
1 02 23 22 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bumi Ayu
1 02 23 23 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Timah
1 02 23 24 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Jaya Mukti
1 02 23 25 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Purnama
1 02 25
1 02 25 02 Pembangunan puskesmas pembantu
1 02 25 06 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
1 02 25 08 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas perairan
1 02 25 16 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling
1 02 25 19 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
1 02 25 20 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu
1 02 25 22 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
1 02 29 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
1 02 29 01 Penyuluhan kesehatan anak balita
1 02 29 04 Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita
1 02 30 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1 02 30 06 Pelayanan kesehatan
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
TABEL T.VI.C.1PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI
TAHUN 2011
No IndikatorTarget Renstra SKPD Realisasi Pencapaian Proyeksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13I SPM KESEHATAN
Menurunnya Mortalitas1. Menurunnya Angka Kematian Bayi (per 1.000 Kelahiran Hidup) 10,492. Menurunnya Angka Kematian Balita (per 1.000 Kelahiran Hidup) 13,36 3.
102 200 185 155 118 172,41 155 118
4. Meningkatnya Angka Harapan Hidup Waktu Lahir 72 tahun 71 tahun 71,3 tahun 71,6 tahun 72 tahun 71,3 tahun 71,6 tahun 72 tahun
Menurunnya Morbiditas1. Menurunnya Angka Kesakitan Malaria (per 1.000 penduduk) 1 5 4 3 2 2,27 3 22. Meningkatnya Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + 88% 86% 86% 87% 87% 86,32% 87% 87%3. Menurunnya Prevalensi Penderita HIV Terhadap Penduduk Beresiko
< 0,5% < 1% < 1% < 1% < 1% 0,58% < 1% < 1%
4.51 70 65 60 55 60,89 60 55
Meningkatnya Status Gizi1. Menurunnya Persentase Balita dengan Gizi Buruk 3,60% < 3% < 3% < 3% < 3% 0 < 3% < 3%2. Menurunnya Persentase Balita dengan Gizi kurang < 11,9% < 7% < 7% < 7% < 7% 0,20% < 7% < 7%
IIINDIKATOR KINERJA KUNCI (PP-6/2008)1. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% 80% 80% 80% 80% 100% 80% 80%
2.90% 90% 90% 90% 90% 92,12% 90% 90%
3. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% 100% 100% 100% 100% 81,82% 100% 100%
4. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5. 90% 55% 60% 70% 80% 72,90% 70% 80%
6. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100% 50% 60% 70% 80% 45,31% 70% 80%
8. Cakupan kunjungan bayi 90% 90% 90% 90% 90% 90,65% 90% 90%
SPM/ Standar Nasional
IKK (PP 6/08)
Catatan AnalisisTahun
2011 Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013 Tahun 2014
< 23 < 23 < 23 < 23 < 23 < 23 < 23< 32 < 32 < 32 < 32 < 32 < 32 < 32
Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan (per 100.000 Kelahiran Hidup)
Menurunnya Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) (per 100.000 penduduk)
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+)
Masih D
a lam P
ros es Pelaks anaan
TABEL T-VI.C.6REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013
KOTA DUMAI
Nama SKPD : Dinas Kesehatan Kota Dumai
Kode Urusan/bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)/Kegiatan (Output) Catatan
Target Realisasi Tingkat Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 WAJIB
1 02 Kesehatan
1 02 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Menurunnya - Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup ≤ 23 10,49 11,09 100 11 100
1 02 15 01 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan Mortalitas
1 02 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat - Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup ≤ 32 13,36 13,90 100 13 100
1 02 16 01 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
1 02 16 03 - Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 102 172,41 185 84,26 100 155 155 100
1 02 16 09 Peningkatan Kesehatan Masyarakat
1 02 16 12 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan - Angka harapan hidup waktu lahir 72 71,33 71,3 71,33 100 71,6 71,3 100
1 02 16 17 Peningkatan pelayanan kesehatan khusus
1 02 16 18 Peningkatan pelayanan kesehatan Menurunnya - Angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk 1 2,27 4 2,41 100 3 2,4 100
1 02 16 19 Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan dan rumah sakit Morbiditas
1 02 17 Program Pengawasan Obat dan Makanan - Persentase angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + 88 86,32 86 89,10 100 87 87 100
1 02 17 02 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
1 02 19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan - < 1 0,58 < 1 0,75 100 < 1 0,75 100
1 02 19 01 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
1 02 19 02 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Bersih dan Sehat - 51 60,89 65 33,95 100 60 35 100
1 02 19 06 Peringatan Hari Kesehatan Nasional
1 02 19 07 Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan Meningkatnya - Persentase balita dengan gizi buruk 0 0 100 0 100
1 02 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Status Gizi - Persentase balita dengan gizi kurang 0,20 0,42 100 1 100
1 02 20 02 Pemberian tambahan makanan dan vitamin
1 02 20 03
1 02 21 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1 02 21 01 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
1 02 22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1 02 22 01 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
1 02 22 02 Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan foging
1 02 22 03 Pengadaan vaksin penyakit menular
1 02 22 04 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
1 02 22 05 Pelayanan pencegahan dan penanggulanggan penyakit menular
1 02 22 08 Peningkatan imunisasi
1 02 22 09 Peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah
Target Capaian Kinerja Renstra
SKPD Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan
Keluaran Kegiatan s/d th
2011
Target dan Realisasi Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan SKPD
Tahun 2012
Target Program/ Kegiatan
Renja SKPD Tahun 2013
Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan
Renstra SKPD s/d Tahun 2013
Tingkat Realisasi
(%)
Realisasi Capaian
< 23 < 23
< 32 < 32
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
Menurunnya prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko
Angka kesakitan demam berdarah (DBD) per 100.000 penduduk
< 3 < 3 < 3
< 7 < 7 < 7
Penanggulanggan KEP, anemia gizi besi, GAKY, kurang Vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
Kode Urusan/bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)/Kegiatan (Output) Catatan
Target Realisasi Tingkat Capaian
Target Capaian Kinerja Renstra
SKPD Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan
Keluaran Kegiatan s/d th
2011
Target dan Realisasi Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan SKPD
Tahun 2012
Target Program/ Kegiatan
Renja SKPD Tahun 2013
Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan
Renstra SKPD s/d Tahun 2013
Tingkat Realisasi
(%)
Realisasi Capaian
1 02 23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1 02 23 01 Penyusunan standar kesehatan
1 02 23 02 Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
1 02 23 03 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
1 02 23 06 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
1 02 23 07 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Timur
1 02 23 08 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Barat
1 02 23 09 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Kapur
1 02 23 10 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Sungai Sembilan
1 02 23 11 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Medang Kampai
1 02 23 12 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bumi Ayu
1 02 23 13 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Timah
1 02 23 14 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Jaya Mukti
1 02 23 15 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Purnama
1 02 23 17 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Kota
1 02 23 18 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Barat
1 02 23 19 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Kapur
1 02 23 20 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Sungai Sembilan
1 02 23 21 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Medang Kampai
1 02 23 22 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bumi Ayu
1 02 23 23 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Timah
1 02 23 24 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Jaya Mukti
1 02 23 25 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Purnama
1 02 25
1 02 25 02 Pembangunan puskesmas pembantu
1 02 25 06 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
1 02 25 08 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas perairan
1 02 25 16 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling
1 02 25 19 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
1 02 25 20 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu
1 02 25 22 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
1 02 29 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
1 02 29 01 Penyuluhan kesehatan anak balita
1 02 29 04 Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita
1 02 30 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1 02 30 06 Pelayanan kesehatan
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Revisi Rencana Kerja (Renja)Dinas Kesehatan Kota Dumai
Tahun 2013
Nama SKPD : Dinas Kesehatan Kota Dumai
Kode Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2013 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Lokasi
PROGRAM dan KEGIATAN PADA SETIAP SKPD02 01 001
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.707.045.000 1.877.749.500
02 01 001 002 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air & listrik - Jumlah pemakaian listrik, telepon, air dalam 1 tahun Kota Dumai 12 bulan 137.160.000 12 bulan 150.876.000
02 01 001 003 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor - Jumlah kegiatan penyediaan jasa peralatan dan Kota Dumai 1 kegiatan 115.025.000 1 kegiatan 126.527.500 perlengkapan kantor
02 01 001 006 Penyediaan jasa pemeliharaan & perizinan kendaraan - Jumlah kendaraan dinas/operasional yang terpelihara Kota Dumai 6 unit 9.000.000 6 unit 9.900.000 dinas/operasional perizinannya dalam 1 tahun
02 01 001 008 Penyediaan jasa kebersihan kantor - Jumlah petugas jasa kebersihan kantor Dinas Kesehatan Kota Dumai 20 orang 204.000.000 20 orang 224.400.000 dan Puskesmas
02 01 001 010 Penyediaan alat tulis kantor - Jumlah pemakaian alat tulis kantor dalam 1 tahun Kota Dumai 12 bulan 260.602.250 12 bulan 286.662.475
02 01 001 011 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan - Jumlah barang cetakan dalam 1 tahun Kota Dumai 15 jns cetakan 55.425.500 15 jns cetakan 60.968.050
02 01 001 012 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan - Jumlah pemakaian komponen listrik dalam 1 tahun Kota Dumai 12 bulan 4.608.000 12 bulan 5.068.800 bangunan kantor
02 01 001 014 Penyediaan peralatan rumah tangga - Jumlah peralatan kebersihan dalam 1 tahun Kota Dumai 12 bulan 7.229.750 12 bulan 7.952.725
02 01 001 015 Penyediaan bahan bacaan & peraturan - Jumlah pemakaian surat kabar dalam 1 tahun Kota Dumai 12 bulan 34.440.000 12 bulan 37.884.000 perundang-undangan
02 01 001 017 Penyediaan makanan dan minuman - Jumlah makan dan minum rapat selama 1 tahun Kota Dumai 11 bulan 31.240.000 11 bulan 34.364.000 - Jumlah makan dan minum tamu selama 1 tahun Kota Dumai 10 bulan 10 bulan
02 01 001 018 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah - Jumlah rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar Kota Dumai 133 kali 571.114.500 133 kali 628.225.950 daerah dalam 1 tahun
02 01 001 020 Penyediaan jasa tenaga keamanan kantor - Jumlah tenaga keamanan kantor Dinas Kesehatan Kota Dumai 21 orang 277.200.000 21 orang 304.920.000 dan Puskesmas
02 01 002 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 988.683.000 1.087.551.300 Aparatur
02 01 002 003 Pembangunan gedung kantor - Jumlah kegiatan pembangunan gedung kantor Kota Dumai 1 paket 268.180.000 1 paket 294.998.000
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Catatan PentingTarget
Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Kode Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2013 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Lokasi
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Catatan PentingTarget
Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
02 01 002 007 Pengadaan perlengkapan gedung kantor - Jumlah perlengkapan gedung kantor yang diadakan Kota Dumai 4 item 39.500.000 4 item 43.450.000
02 01 002 009 Pengadaan peralatan gedung kantor - Jumlah peralatan gedung kantor yang diadakan Kota Dumai 6 item 371.250.000 6 item 408.375.000
02 01 002 010 Pengadaan mebeleur - Jumlah meubeleur kantor yang diadakan Kota Dumai 3 item 112.800.000 2 item 124.080.000
02 01 002 022 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor - Jumlah kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung Kota Dumai 1 paket 47.806.000 1 paket 52.586.600 kantor
02 01 002 024 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ - Jumlah kendaraan dinas opersional yang terpelihara Kota Dumai 6 unit 105.597.000 6 unit 116.156.700 operasional
02 01 002 026 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung - Jumlah AC yang terpelihara dalam 1 tahun Kota Dumai 33 AC 17.600.000 33 AC 19.360.000 kantor
02 01 002 028 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor - Jumlah peralatan gedung kantor yang terpelihara dalam 1 tahunKota Dumai 99 kali 25.950.000 120 kali 28.545.000
02 01 003 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 5.250.000 5.775.000 02 01 003 003 Pengadaan pakaian kerja lapangan - Terlaksananya pengadaan pakaian kerja lapangan Dinkes 15 stel 5.250.000 510 stel 178.500.000
02 01 005 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 128.067.000 140.873.700
02 01 005 001 Pendidikan dan pelatihan formal - Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti diklati formal Kota Dumai 30 orang 64.657.000 4 paket 71.122.700
02 01 005 007 Pembinaan mental dan fisik aparatur - Jumlah PNS berprestasi yang mendapat penghargaan Kota Dumai 4 orang 63.410.000 4 orang 69.751.000 - Jumlah poskeskel yang dinilai Kota Dumai 18 poskeskel 18 poskeskel- Jumlah puskesmas yang dinilai Kota Dumai 9 pusk. 10 pkm- Jumlah puskesmas yang dilakukan pembinaan Kota Dumai 9 pusk. 10 pkm kepegawaian
TOTAL ANGGARAN PROGRAM dan KEGIATAN PADA SETIAP SKPD 2.829.045.000 3.111.949.500
URUSAN WAJIB02 01 015 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1.921.200.000 2.113.320.000 02 01 015 001 Pengadaan obat dan Perbekalan Kesehatan Jumlah puskesmas yang diadakan obat dan bahan habis Kota Dumai 9 pkm 1.921.200.000 Prog.wajib 10 pkm 2.113.320.000
pakai tahunan
02 01 016 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 3.778.572.950 4.156.430.245 02 01 016 001 Kota Dumai 9 pkm 131.599.050 10 pkm 144.758.955 02 01 016 003 Kota Dumai 708.972.000
779.869.200 Pengadaan peralatan medis di puskesmas lamaPengadaan peralatan medis di pustu & poskeskelPengadaan peralatan medis di puskesmas baru Kayu Kapur
Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan penduduk miskin
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
Tersedianya peralatan kesehatan sesuai standar di puskesmas dan puskesmas pembantu
9 pkm 13 pustu
10 pkm 13 pustu
Kode Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2013 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Lokasi
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Catatan PentingTarget
Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
02 01 016 009 Peningkatan Kesehatan Masyarakat Jumlah posyandu yang dibina Kota Dumai 186 posyndu 761.484.000 Prog.wajib 186 posyndu 837.632.400 tahunan
02 01 016 012 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan - Jumlah kegiatan pelatihan yang dilaksanakan untuk bidan Kota Dumai 2 kegiatan 336.090.000 Prog.wajib 2 kegiatan 369.699.000 masalah Kesehatan - Jumlah bidan praktek swasta yang dibina Kota Dumai 15 BPS tahunan 15 BPS
- Jumlah supervisi PWS KIA yang dilaksanakan Kota Dumai 54 kali 54 kali
02 01 016 017 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus - Jumlah sekolah yang dilakukan penjaringan kesehatan Kota Dumai 229 sekolah 96.035.300 Prog.wajib 10 pkm 105.638.830
02 01 016 018 Peningkatan Pelayanan Kesehatan - Jumlah pesantren/panti asuhan yang dibina Kota Dumai 17 pesantren 1.598.052.500 Prog.wajib 17 pesantren 1.757.857.750 - Jumlah Balai Pengobatan yang dibina Kota Dumai 37 BP tahunan 37 BP- Jumlah Batra yang dibina Kota Dumai 20 Batra 20 Batra- Jumlah puskesmas yang dibina Kota Dumai 9 pkm 10 pkm
02 01 016 019 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan - Jumlah rumah sakit yang dibina Kota Dumai 3 RS 146.340.100 Prog.wajib 3 RS 160.974.110 & Rumah Sakit - Jumlah sarana radiologi yang dibina Kota Dumai 9 lab tahunan 9 lab
- Jumlah sarana kesehatan laboratorium yg dibina Kota Dumai 8 radiologi 8 radiologi- Jumlah pertemuan evaluasi Tim PONED & PONEK yang Kota Dumai 2 kali 2 kali dilaksanakan
02 01 017 Program Pengawasan obat dan makanan 104.864.000 115.350.400 02 01 017 002 Peningkatan pengawasan keamananan pangan - Jumlah apotek yang dibina Kota Dumai 20 buah 104.864.000 Prog.wajib 20 buah 115.350.400
dan bahan berbahaya - Jumlah toko obat yang dibina Kota Dumai 30 buah tahunan 35 buah- Jumlah IRTP yang dibina Kota Dumai 35 buah 40 buah- Jumlah toko makanan minuman & distributor Kota Dumai 30 buah 35 buah yang dibina- Jumlah puskesmas yang dbina Kota Dumai 9 pkm 10 pkm
02 01 019 Program Promosi Kesehatan dan 631.320.350 694.452.385 Pemberdayaan Masyarakat
02 01 019 001 Pengembangan Media Promosi dan Informasi - Jumlah pertemuan desa siaga aktif Kota Dumai 1 keg. 233.402.000 Prog.wajib 1 keg. 256.742.200 Sadar Hidup Sehat - Jumlah kelurahan yang dilakukan pembinaan Kota Dumai 33 kel tahunan 33 kel
keluarahan siaga aktif- Terlaksananya penyiaran radio spot Kota Dumai 4 kali 4 kali
02 01 019 002 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat - Jumlah kelurahan yg dilakukan pembinaan rumah tangga ber PHBSKota Dumai 33 kel 306.242.700 Prog.wajib 33 kel 336.866.970 ber PHBS tahunan- Jumlah penyuluhan NAPZA Kota Dumai 36 kali 36 kali- Jumlah Sekolah yg melakukan PHBS Kota Dumai 38 sekolah 38 sekolah
02 01 019 006 Peringatan Hari Kesehatan Nasional - Terlaksananya kegiatan peringatan Hari Kota Dumai 1 keg. 33.225.650 Keg .rutin 1 keg. 36.548.215 Kesehatan Nasional tahunan
02 01 019 007 Peningkatan sumber daya manusia bidang kesehatan - Jumlah nakes yang mendapat sosialisasi Kota Dumai 50 orang 58.450.000 50 orang 64.295.000
Kode Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2013 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Lokasi
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Catatan PentingTarget
Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
02 01 020 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 775.556.100 853.111.710 02 01 020 002 Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin - Jumlah vitamin A untuk bayi Kota Dumai 9.680 kapsul 275.715.000 Prog.wajib 9.680 kapsul 303.286.500
- Jumlah vitamin A untuk anak balita Kota Dumai 72.600 kapsul tahunan 72.600 kapsul
- Jumlah vitamin A untuk ibu nifas Kota Dumai 16.940 kapsul 16.940 kapsul
- Jumlah PMT balita gizi kurang/buruk Kota Dumai 720 kg 720 kg- Jumlah vitamin untuk anak balita Kota Dumai 11.250 org 11.250 org- Jumlah PMT bumil KEK Kota Dumai 432 kg 432 kg
02 01 020 003 Kegiatan Penanggulangan kurang energi protein - Jumlah kelurahan yang dilaksanakan pemantauan garam Kota Dumai 33 kelurahan 499.841.100 Prog.wajib 33 kelurahan 549.825.210 (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat beryodium tahunankekurangan yodium (GAKY), kurang vitamin A - Jumlah puskesmas yang dilakukan PWS gizi Kota Dumai 9 pkm 10 pkmdan kekurangan zat gizi mikro lainnya.
02 01 021 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 711.639.800 782.803.780 02 01 021 001 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat - Jumlah dokumen pengkajian yang dihasilkan Kota Dumai 1 dokumen 711.639.800 Prog.wajib 1 dokumen 782.803.780
02 01 022 Program Pencegahan dan Penanggulangan 3.464.547.470 3.777.252.217 Penyakit Menular
02 01 022 001 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk - Terlaksananya fogging dengan ULV di kelurahan Kota Dumai 28 kel. 889.226.200 Prog.wajib 28 kel. 978.148.820 rawan DBD tahunan- Terlaksananya fogging fokus di lokasi kasus DBD Kota Dumai 200 fokus 200 fokus
02 01 022 002 Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging Jumlah alat fogging yang diadakan Kota Dumai 5 unit 337.500.000 5 unit 337.500.000
02 01 022 003 Pengadaan vaksin penyakit menular - Tersedianya vaksin anti rabies Kota Dumai 100 keur 100.240.000 Prog.wajib 100 keur 110.264.000 - Tersedianya rantai vaksin imunisasi rutin Kota Dumai 9 pkm tahunan 10 pkm
02 01 022 004 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah - Terlaksananya pelayanan imunisasi anak sekolah Kota Dumai 100 SD 173.840.500 Prog.wajib 100 SD 191.224.550 - Terlaksananya pelayanan bulan imunisasi Kota Dumai 100 SD tahunan 100 SD anak sekolah
02 01 022 005 Pelayanan pencegahan & penanggulangan - Jumlah larvasidasi massal yang dilakukan Kota Dumai 3 kali 1.583.458.000 Prog.wajib 3 kali 1.741.803.800 penyakit menular - Jumlah PE DBD Larvasidasi Selektif yang dilaksanakan Kota Dumai 200 kasus tahunan 200 kasus
- Jumlah penemuan penderita BTA (+) Kota Dumai 150 kasus 150 kasus- Jumlah penjaringan pneumonia balita Kota Dumai 9 pkm 10 pkm- Jumlah MBS yang dilaksanakan Kota Dumai 20 lokasi 20 lokasi- Jumlah kegiatan sosialisasi HIV/AIDS yang dilaksanakan Kota Dumai 2 kegiatan 2 kegiatan- Jumlah kegiatan Sero Survey yang dilaksanakan Kota Dumai 1 kegiatan 1 kegiatan
02 01 022 008 Peningkatan imunisasi - Terlaksananya pelayanan imunisasi bayi, ibu Kota Dumai 9 pusk. 167.214.750 Prog.wajib 10 pkm 183.936.225 hamil, dan WUS tahunan
Kode Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2013 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Lokasi
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Catatan PentingTarget
Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
02 01 022 009 Peningkatan surveilans epidemiologi dan - Jumlah Calon Jemaah Haji yang diperiksa kesehatannya Kota Dumai 350 jemah 213.068.020 Prog.wajib 350 jemah 234.374.822 penanggulangan wabah - Jumlah Calon Jemaah Haji yang divaksinasi influenza Kota Dumai 350 jemah tahunan 350 jemah
- Jumlah penyelidikan epidemiologi KLB Kota Dumai 5 kali 5 kali
02 01 023 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 4.376.426.850 4.814.069.535 02 01 023 001 Penyusunan standar pelayanan kesehatan - Jumlah dokumen RKT yang dihasilkan Dinkes 1 dokumen 70.000.000 Keg. Rutin 1 dokumen 77.000.000
- Jumlah dokumen Penilaian Kinerja (PK) yg dihasilkan Kota Dumai 1 dokumen tahunan 1 dokumen- Jumlah dokumen Rencana Kinerja Dinas Kesehatan 1 dokumen 1 dokumen yang dihasilkan- jumlah dokumen musrenbang Dinas Kesehatan 1 dokumen 1 dokumen yang dihasilkan- Jumlah pertemuan sosialisasi program kesehatan 1 kegiatan 1 kegiatan
02 01 023 002 Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan - Jumlah dokumen RKA perubahan yang dihasilkan Dinkes 1 dokumen 57.040.000 Keg. Rutin 1 dokumen 62.744.000 kesehatan - Jumlah dokumen RKA yang dihasilkan Kota Dumai 1 dokumen tahunan 1 dokumen
- Jumlah pertemuan evaluasi pelaksanaan anggaran 3 kali 3 kali yang dilaksanakan
02 01 023 003 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar - Jumlah pertemuan validasi data yang dilaksanakan Dinkes 1 kegiatan 140.260.000 Prog.wajib 1 kegiatan 154.286.000 standar pelayanan kesehatan - Jumlah dokumen profil kesehatan yang dihasilkan Kota Dumai 1 dokumen tahunan 1 dokumen
- Jumlah dokumen informasi ringkas yang dihasilkan 1 dokumen 1 dokumen- Jumlah puskesmas yang melaksanakan SIK 9 pusk. 10 pusk.- Jumlah rumah sakit yang melaksanakan SIK 3 RS 3 RS
02 01 023 006 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Jumlah dokumen evaluasi SPM yg dihasilkan Dinkes 4 dokumen 77.700.000 Keg. Rutin 4 dokumen 85.470.000 - Jumlah dokumen laporan kematian yang dihasilkan Kota Dumai 1 dokumen tahunan 1 dokumen- Jumlah dokumen laporan tahunan yang dihasilkan 1 dokumen 1 dokumen- Jumlah dokumen LAKIP yang dihasilkan 1 dokumen 1 dokumen- Jumlah dokumen LPPD dan LKPJ Dinas Kesehatan 2 dokumen 2 dokumen yang dihasilkan
02 01 023 007 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas - Jumlah pasien jamkesko yang dilayani Wilayah kerja 35.000 org 433.392.500 Prog.wajib 35.000 org 476.731.750 Dumai Kota DK
02 01 023 008 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas - Jumlah pasien jamkesko yang dilayani Wilayah kerja 26.000 org 278.257.300 Prog.wajib 26.000 org 306.083.030 Dumai Barat DB
02 01 023 009 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas - Jumlah pasien jamkesko yang dilayani Wilayah kerja 30.934 org 533.849.460 Prog.wajib 30.934 org 587.234.406 Bukit Kapur BK
02 01 023 010 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas - Jumlah pasien jamkesko yang dilayani Wilayah kerja 44.743 org 528.245.530 Prog.wajib 44.743 org 581.070.083 Sungai Sembilan SS
02 01 023 011 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas - Jumlah pasien jamkesko yang dilayani Wilayah kerja 22.500 org 300.328.100 Prog.wajib 22.500 org 330.360.910 Medang Kampai MK
Kode Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2013 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Lokasi
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Catatan PentingTarget
Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
02 01 023 012 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas - Jumlah pasien jamkesko yang dilayani Wilayah kerja 23.000 org 208.739.155 Prog.wajib 23.000 org 229.613.071 Bumi Ayu BA
02 01 023 013 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas - Jumlah pasien jamkesko yang dilayani Wilayah kerja 8.500 org 142.201.040 Prog.wajib 8.500 org 156.421.144 Bukit Timah BT
02 01 023 014 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas - Jumlah pasien jamkesko yang dilayani Wilayah kerja 28.700 org 216.195.790 Prog.wajib 28.700 org 237.815.369 Jayamukti JM
02 01 023 015 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas - Jumlah pasien jamkesko yang dilayani Wilayah kerja 20.000 org 169.373.600 Prog.wajib 20.000 org 186.310.960 Purnama PRM
02 01 023 017 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal - Jumlah pasien yang dilayani Wilayah kerja 2.945 org 93.596.000 Prog.wajib 2.945 org 102.955.600 Puskesmas Dumai Kota DK
02 01 023 018 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal - Jumlah pasien yang dilayani Wilayah kerja 2.939 org 62.960.250 Prog.wajib 2.939 org 69.256.275 Puskesmas Dumai Barat DB
02 01 023 019 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal - Jumlah pasien yang dilayani Wilayah kerja 1.153 org 330.529.500 Prog.wajib 1.153 org 363.582.450 Puskesmas Bukit Kapur BK
02 01 023 020 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal - Jumlah pasien yang dilayani Wilayah kerja 629 org 287.085.875 Prog.wajib 629 org 315.794.463 Puskesmas Sungai Sembilan SS
02 01 023 021 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal - Jumlah pasien yang dilayani Wilayah kerja 256 org 94.961.250 Prog.wajib 256 org 104.457.375 Puskesmas Medang Kampai MK
02 01 023 022 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal - Jumlah pasien yang dilayani Wilayah kerja 5.225 org 101.927.500 Prog.wajib 5.225 org 112.120.250 Puskesmas Bumi Ayu BA
02 01 023 023 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal - Jumlah pasien yang dilayani Wilayah kerja 400 org 51.113.500 Prog.wajib 400 org 56.224.850 Puskesmas Bukit Timah BT
02 01 023 024 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal - Jumlah pasien yang dilayani Wilayah kerja 2.848 org 117.185.000 Prog.wajib 2.848 org 128.903.500 Puskesmas Jaya Mukti JM
02 01 023 025 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal - Jumlah pasien yang dilayani Wilayah kerja 872 org 81.485.500 Prog.wajib 872 org 89.634.050 Puskesmas Purnama PRM
02 01 025 Program Pengadaan, Peningkatan dan 3.991.530.000 4.005.683.000 Perbaikan Sarana & Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
02 01 025 002 Pembangunan puskesmas pembantu - Jumlah poskeskel & pustu yang dibangun 2 unit 483.300.000 4 unit 531.630.000 Kec. BK &
SS
Kode Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2013 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Lokasi
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Catatan PentingTarget
Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
02 01 025 006 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas - Tersedianya peralatan non kesehatan di puskesmas 9 pusk. 21 item 698.270.000 10 pkm 768.097.000
02 01 025 008 Pengadaan sarana & prasarana pusk. perairan - Tersedianya puskesmas perairan 1 unit 350.000.000
02 01 025 016 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana - Jumlah puskesmas keliling yang dipelihara 12 unit 159.600.000 12 unit 175.560.000 puskesmas keliling
02 01 025 019 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas - Jumlah puskesmas yang rehabilitasi 7 pkm 987.000.000 9 pkm 1.085.700.000
02 01 025 020 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu - Jumlah puskesmas pembantu yang rehabilitasi 14 unit 1.281.010.000 - 14 unit 1.409.111.000
02 01 025 022 Monitoring, evaluasi dan pelaporan - Jumlah kegiatan monitoring, evaluasi & pelaporan Kota Dumai 1 kegiatan 32.350.000 - 1 kegiatan 35.585.000
02 01 029 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan 78.170.400 85.987.440 Anak Balita
02 01 029 001 Penyuluhan kesehatan anak balita - Jumlah poskeskel yg melakukan MTBS & MTBM Kota Dumai 33 poskeskel 13.900.000 1 kegiatan 15.290.000
02 01 029 004 Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita - Jumlah bidan yang mengikuti pelatihan BBLR Kota Dumai 20 org 64.270.400 Prog.wajib 20 org 70.697.440 - Jumlah bidan yg mengikuti pelatihan MTBS & MTBM Kota Dumai 20 org tahunan 20 org- Jumlah bidan yg mengikuti pelatihan SDIDTK Kota Dumai 20 org 20 org
02 01 030 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan 170.705.000 187.775.500 Lansia
02 01 030 006 Pelayanan kesehatan - Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan Kota Dumai 9 pkm 170.705.000 Prog.wajib 10 pkm 187.775.500 kesehatan lansia tahunan
TOTAL ANGGARAN URUSAN WAJIB 20.004.532.920 21.586.236.212
TOTAL ANGGARAN PROGRAM dan KEGIATAN PADA SETIAP SKPD dan ANGGARAN URUSAN WAJIB 22.833.577.920 24.698.185.712
KETERANGAN Dumai, 09 April 2012
= Usulan sudah diakomodir di APBD Dinas Kesehatan T.A. 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai
= Usulan musrenbang kecamatan 2012
Pkm S. Sembilan
Pkm se Kota Dumai
Pkm se-Kota Dumai
Pustu/ poskeskel se-Kota Dumai
Kode Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2013 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Lokasi
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Catatan PentingTarget
Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
= Usulan musrenbang kecamatan 2012 diusulkan melalui Budget Sharing APBD Kota Dumai dengan APBD Provinsi Riau 2013Marjoko Santoso, SKM, M.Si
= Diusulkan melalui Budget Sharing Provinsi Riau 2013 NIP 19630614 198803 1 001
Uraian Program Usulan Anggaran
1 2 3
A PROGRAM RUTIN 2.829.045.000 12,391 Program pelayanan administrasi perkantoran 1.707.045.000
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 988.683.000
3 Program peningkatan disiplin aparatur 5.250.000
4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 128.067.000
B PROGRAM URUSAN WAJIB 20.004.532.920 87,611 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1.921.200.000
2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 3.778.572.950
3 Program Pengawasan Obat dan Makanan 104.864.000
4 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan 631.320.350
5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 775.556.100
6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 711.639.8007 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 3.464.547.470
8 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 4.376.426.8509 3.991.530.000
10 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 78.170.400
11 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 170.705.000
TOTAL 22.833.577.920
No
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
top related