kamis o jumat sabtu minggu 456 7 19 27 28 opeb omar oapr...

Post on 30-Jun-2019

221 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KOMPASo Selasa • Rabu o Mingguo Kamis o Jumat o Sabtu

2 319

823

14 1529 30 31

456 7~ 21 22

9 10 1124 25 26

12 1327 28

OPeb oMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep .Okt ONov ODes

Taman Bermain dat»~==~~~=====-=.==~~~~-~==~====--=~~~=-~~

Generasi Sakit,O/eh DJOKO SUBINARTO

Duniaanakpada dasarnya adalah dunia bennain. Le-, wat aktivitas bennain, aspek fisik, intelektual, emo-

sional, sosial, dan spiritual seorang anak berkem-bang.

Sayang, di kawasan perkotaandengan pola kehidupan materia-listis yang sangat kental seperti se-karang ini, peluang anak untukbermain semakin tipis. Makin mi-nimnya ruang terbuka menjadi-kan kesempatan bermain bagi

-anak-anak perkotaan merupakansesuatu yang sangat langka danmahal.

Apa dampaknya? Para pakarpendidikan anak sepakat, sumberperkembangan penting bagi anakadalah bermain. Catron dan Allendalam karyanya bertajuk EarlyChildhood Curriculum, misalnya,menyebutkan bahwa perkern-bangan anak secara optimal dapatdilakukan lewat bermain.

Aktivitas bermain tidak cumamelibatkan barang atau mainan,tetapi juga kata-kata ataupun ga-gasan yang memacu perkembang-an berpikir. Karena itu, aktivitasbermain dapat meningkatkan ke-terampilan memecahkan masalah,berpikir kritis, serta membangun

. gagasan kreatif Selain itu, lewatbermain, perkembangan sosialdan emosional anak dapat me-ningkat.

Sarana bermainKondisi sosial dan lingkungan

fisik sebuah kota harus diupaya-kan untuk senantiasa bergerak kearah yang lebih baik. Dengan de-mikian, segenap warga kota, ter-masuk anak-anak, dapat mengem-bangkan potensi sekaligus menik-mati kualitas kehidupan merekasecara maksimal.

Kota sebagai salah satu bentukumum dari organisasi sosial se-mestinya bisa melengkapi diri de-ngan aneka fasilitas dan saranabermain yang diperlukan anak-anak. Pengelola kota dalam hal iniharus mau berkornitmen . danmenjamin bahwa semua anak bisa

/ .

menikmati waktu luangnya de-ngan bermain ' sepuas-puasnya,aman, serta nyaman.. Untuk itu, selain menyediakansebanyak mungkin ruang terbukahijau, kota yang sehat perlu pulamenyediakan sebanyak mungkintaman bermain bagi anak-anak,

Secara garis besar, taman. ber-main ini mewujud dalam tiga kate-gori. Pertama, taman bermain bagianak-anak berusia di bawah dela-pan tahun. Kedua, taman bermainbagi anak berusia 8-14 tahun. Keti-ga, taman bermain bagi anak-anakdi atas 14 tahun. Semua taman ber-main ini tentu saja harus dilengka-pi berbagai fasilitas pendukungyang bakal membuat anak-anakkerasan bermain, mengeluarkansegenap ekspresi, dan bereksplo-rasi seluas-luasnya.

Taman bermain ini idealnya di-bangun tidak jauh dari pusat per-mukiman warga. Jaraktaman ber-main bagi anak berusia di bawahdelapan tahun sebaiknya tidak le-bih dari 100 meter dari komplekspermukiman. Taman bermain ba-gi anak yang berusia 8-14 tahunberjarak sekitar 400 meter daripemukiman. Adapun untuk anakdi atas 14 tahun, jarak tamanlebih kurang 1 kilometer dari per-mukiman.

Di taman bermain inilah anak-anak dapat bermain bersama. Ane-ka bentuk danjenis permainan da-pat mereka lakukan di taman ber-main ini. Mereka, misalnya, bisabermain sorodot gaplok, ucing be-ling, 'gala asin, kaleci, sosorodotan,ayunan: memanjat pohon: danbersepeda.

Selain bermain bebas, merekajuga bisa bermain dengan diarah-kan. Pada momen tertentu mung-kin saja digelar acara khususdengan menyajikan aneka perma-inan yang disesuaikan dengan

Kliping Humas Unpad 2010

jenjang usia mereka. sa menyediakan sekian puluh,bahkan sekian ratus, taman ber-main bagi anak-anak di seluruhpenjurukota.

Tentu mereka harus merogohkocek cukup dalam untuk dapatmembangun taman bermain bagianak-anak dengan berbagai fasili-tas pendukungnya. Narnun, hal ini

TargetMenyadari pentingnya aspek

bermain bagi anak-anak, pengelo-la kota di sejumlah negara terusberupaya memperbanyak tamanbermain bagi anak-anak, Merekasenantiasamemiliki target agar bi-

tidak menjadi soal buat mereka.Kenapa? Para pengelola kota ituyakin bahwa menyediakan seba-nyak mungkin taman bermain ba-gi anak-anak sesungguhnya meru-pakan investasi masa depan yangnilainya tidak bisa diukur denganuang.

Investasi masa depan yang di-maksud adalah melahirkan gene-rasi yang sehat secara fisik, inte-lektual, ernosional, sosial, dan spi-ritual. Bagaimanapun, lahirnya ge-nerasi seperti ini akan berkontri-busi berarti bagi terciptanya ma-syarakatyang sehat.

Sayang seribu sayang, ihwalpentingnya menyediakan tamanbermain bagi anak-anak belum se-penuhnya dipaharni oleh para pe-ngelola kota di negeri ini. Yang ter-jadi, para pengelola kota di negeriini cenderung lebih getol rnemba-ngun hal-hal yang beraroma ko-mersial demi mengeruk keun-tungan finansial semata Perhati-kan saja, setiap jengkal ruang kotadi negeri ini selalu diupayakan un-tuk dikomersialisasi.

Akibatnya jelas, semakin sulitbagi anak-anak kita untuk menda-patkan ruang yang menjadi hak-nya, yaitu ruang bermain. Padahal,menurut Pasal 31 Piagam Perseri-katan Bangsa- Bangsa mengenaihak asasi manusia, semua anakperlu bermain dan memiliki hakuntuk bermain.

Sudah saatnya pengelola kota dinegeri ini mulai menata ulang polapembangunan kotanya. Berilahruang lebih banyak bagi anak-anakkita untuk bermain dengan sebe-bas-bebasnya, sepuas-puasnya,dan senyaman-nyamannya se-hingga perkembangan fisik, inte-lektual, emosional, sosial, dan spi-ritual mereka berjalan dengan ba-ik. I

Kita tentu tidak ingin anak-anak kita tumbuh menjadi genera-si sakit, yang akhirnya melahirkanmasyarakat yang sakit pula

DJOKO SUBINARTOPenulis Lepas;

AlumnusUniversitas Padjadjaran

top related