2 3 4 6 7 omar oapr omei ojun ojul .ags osep ookt onov...

2
Pikiran Rakyat o Selasa o Rabu Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 2 3 4 ® 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul .Ags OSep OOkt ONov C Des emahami Uji E"""i IKA Anda ber- jalan-jalan di kawasan Balai Kota Bandung, 'jangan heran bi- . la menyaksikan beberapa kendaraan tidak di- izinkan masuk kawasan terse- but karena tidak memiliki sti- ker lulus uji emisi. Hal ini karena area Balai Kota Ban- dung sudah sejak beberapa waktu yang lalu ditetapkan se- bagai wilayah wajib uji emisi bagi kendaraan. Upaya ini merupakan bukti keseriusan pemerintah menekan angka polutan. Pencemaran udara yang di- akibatkan oleh tingginya kon- sentrasi gas buang memang sudah menjadi masalah yang "mendunia". Hal ini meru- pakan masalah yang timbul seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masalah ini pula yang menggiring diadakannya pertemuan tingkat dunia yang dikenal dengan Protokol Ky- oto. Dalam protokol yang ditandatangani sekitar 180 ne- gara pada Desember 1997 tersebut disepakati bahwa ne- gara-negara penghasil gas berbahaya (yang dikenal den- gan greenhouse gas) di- haruskan mengurangi ernisi gas buang hingga 5,2 persen sampai 2012. Gas-gas berba- haya tersebut meliputi karbon dioksida (C02), metana (CH4), nitrit oksida (N02), dan ozon (03). Untuk mengendalikan tingkat pencemaran dari gas buang kendaraan bermotor, beberapa negara, termasuk In- donesia melakukan uji emisi terhadap kendaraan bermotor. Di negara-negara yang memi- liki standar uji emisi gas buang yang ketat, ada lima pa- rameter yang diukur, yaitu hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), karbon diok- sida (C02), oksigen (02) dan • senyawa nitrogen oksida (NOx.). Sementara di negara- negara yang standar uji emisinya tidak terlalu ketat, hanya empat parameter yang diukur yaitu HC, CO, CO~, dan Oz, Sebenarnya, uji emisi ini ju- ga memberikan banyak keuntungan bagi pemilik kendaraan.Dengan melakukan uji ernisi, kita bisa tahu apakah bahan bakar yang kita pilih cukup efektif dengan kondisi mesin kendaraan kita, atau apakah EGR (exhaust gas recirculation) valve berada di tempatnya, atau adakah kebo- coran pada pipa intake pem- anas udara, dan masih banyak lagi keuntungan yang lainnya. Sayangnya, masih banyak pemilik kendaraan yang tidak memahami uji emisi. Emisi (pancaran) gas buang kendaraan bermotor adalah gas-gas yang dihasilkan (dikeluarkan) dari proses pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor yang ter- jadi secara tidak sempurna. Walaupun pihak pabrik sudah mendesain ruang pembakaran mesin seideal mungkin, tetapi pada praktiknya di lapangan banyak faktor yang menye- babkan pembakaran tidak sempurna sehingga dihasilkan gas buang yang merupakan penyumbang terbesar pence- maran udara. Bensin sebagai bahan bakar merupakan senyawa hidrokar- bon (HC). Pada proses pem- bakarannya diperlukan oksi- gen yang ada di udara. Jika pembakarannya berlangsung sempurna, ikatan hidrokarbon pada bensin ini akan bereaksi dengan oksigen menghasilkan air (H20) serta karbondioksi- da (C02). Namun, walau rasio perbandingan antara udara (oksigen) dan bensin (AFR/air to fuel ratio) sudah tepat, tetap saja masih ada sebagian dari bensin yang seolah-olah sembunyi dan lolos saat pros- es pembakaran berlangsung sehingga menyebabkan emisi HC pada ujung knalpot cukup tinggi. Pada kendaraan yang tidak dilengkapi dengan catalytic converter (CC), emisi HC yang dapat ditoleransi adalah 500 ppm, sedangkan pada kenda- raan yang dilengkapi CCemisi HC yang dapat ditoleransi hin a50 m. EmisiHC Emisi HC dapat ditekan de- ngan 'memberikan tambahan panas dan oksigen di luar ru- ang bakar untuk menuntaskan proses pembakaran. Proses in- jeksi oksigen tepat setelah ex- haust port akan menekan emi- si HC secara drastis. Apabila emisi HC tinggi, dimungkin- kan ada ketidaktepatan AFR (dikatakan AFR terlalu kaya). Emisi karbon monoksi- da (CO) Karbon monoksida (CO) adalah gas yang relatif tidak stabil dan cenderung bereaksi dengan unsur lain. Karbon monoksida dapat diubah men- jadi C02 dengan sedikit tam- bahan oksigen dan panas. Saat mesin bekerja dengan AFR yang tepat, emisi COpada ujung knalpot berkisar 0,5 persen sampai 1persen untuk mesin yang dilengkapi dengan sistem injeksi, atau sekitar 2,5 persen untuk mesin yang masih menggunakan karbura- tor. Apabila AFR terlalu kaya maka emisi CO akan naik se- cara drastis. Tingginya emisi CObisa diindikasikan dengan adanya masalah pada injection, sensor suhu mesin yang tidak normal atau air fil- ter yang kotor. Keberadaan CO di udara dalam konsen- trasi tinggi dapat terisap, ke- mudian terikat dengan hemo- globin yang lebih kuat diband- ingkan dengan ikatan oksigen, membentuk karboksihemoglo- bin (COHb). Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya pasokan oksigen ke jaringan tubuh memengaruhi kerja jan- tung (sistem kardiovaskuler), sistem saraf pusat, juga berpen aruh terhadap janin. Kliping Humas Unpad 2010 Emisikarbon (C02) Konsentrasi CO, menun- jukkan secara lan ung status proses pembakar di ruang bakar. Saat AFR ada pada angka ideal, emisi 02 berk- isar antara 12per sampai 15persen. Apabila R terlalu kaya maka emisi 2 akan tu- run drastis. C02 sebenarnya yang sudah sejak cara alamiah ban di udara. Dahulu menduduki tempa gas pencemar uda . Namun, karena penggunaai bahan bakar yang berlebi an terjadi setiap tahunnya, b lk dari gas buang kendaraan rmotor maupun dari indu . dan rumah tangga, CO muJai menjadi perhatian ara peneliti lingkung, •... C_0_2_--i l

Upload: phungtruc

Post on 30-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 3 4 6 7 oMar OApr OMei OJun OJul .Ags OSep OOkt ONov …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/08/pikiranrakyat...Jika pembakarannya berlangsung sempurna, ikatan hidrokarbon

Pikiran Rakyato Selasa o Rabu • Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

2 3 4 ® 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1518 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

OPeb oMar OApr OMei OJun OJul .Ags OSep OOkt ONov C Des

emahami Uji E"""iIKAAnda ber-jalan-jalan dikawasan BalaiKota Bandung,'jangan heran bi-

. la menyaksikanbeberapa kendaraan tidak di-izinkan masuk kawasan terse-but karena tidak memiliki sti-ker lulus uji emisi. Hal inikarena area Balai Kota Ban-dung sudah sejak beberapawaktu yang lalu ditetapkan se-bagai wilayah wajib uji emisibagi kendaraan. Upaya inimerupakan bukti keseriusanpemerintah menekan angkapolutan.Pencemaran udara yang di-

akibatkan oleh tingginya kon-sentrasi gas buang memangsudah menjadi masalah yang"mendunia". Hal ini meru-pakan masalah yang timbulseiring dengan perkembanganilmu pengetahuan danteknologi. Masalah ini pulayang menggiring diadakannyapertemuan tingkat dunia yangdikenal dengan Protokol Ky-oto. Dalam protokol yangditandatangani sekitar 180 ne-gara pada Desember 1997tersebut disepakati bahwa ne-gara-negara penghasil gasberbahaya (yang dikenal den-gan greenhouse gas) di-haruskan mengurangi ernisigas buang hingga 5,2 persensampai 2012. Gas-gas berba-haya tersebut meliputi karbondioksida (C02), metana(CH4), nitrit oksida (N02),dan ozon (03).Untuk mengendalikan

tingkat pencemaran dari gasbuang kendaraan bermotor,beberapa negara, termasuk In-donesia melakukan uji emisiterhadap kendaraan bermotor.Di negara-negara yang memi-liki standar uji emisi gasbuang yang ketat, ada lima pa-rameter yang diukur, yaituhidrokarbon (HC), karbonmonoksida (CO), karbon diok-sida (C02), oksigen (02) dan •senyawa nitrogen oksida(NOx.). Sementara di negara-negara yang standar ujiemisinya tidak terlalu ketat,hanya empat parameter yangdiukur yaitu HC, CO, CO~,dan Oz,

Sebenarnya, uji emisi ini ju-ga memberikan banyakkeuntungan bagi pemilikkendaraan.Denganmelakukan uji ernisi, kita bisatahu apakah bahan bakar yangkita pilih cukup efektif dengankondisi mesin kendaraan kita,atau apakah EGR (exhaust gasrecirculation) valve berada ditempatnya, atau adakah kebo-coran pada pipa intake pem-anas udara, dan masih banyaklagi keuntungan yang lainnya.Sayangnya, masih banyakpemilik kendaraan yang tidakmemahami uji emisi.Emisi (pancaran) gas buang

kendaraan bermotor adalahgas-gas yang dihasilkan(dikeluarkan) dari prosespembakaran bahan bakarkendaraan bermotor yang ter-jadi secara tidak sempurna.Walaupun pihak pabrik sudahmendesain ruang pembakaranmesin seideal mungkin, tetapipada praktiknya di lapanganbanyak faktor yang menye-

babkan pembakaran tidaksempurna sehingga dihasilkangas buang yang merupakanpenyumbang terbesar pence-maran udara.Bensin sebagai bahan bakar

merupakan senyawa hidrokar-bon (HC). Pada proses pem-bakarannya diperlukan oksi-gen yang ada di udara. Jikapembakarannya berlangsungsempurna, ikatan hidrokarbonpada bensin ini akan bereaksidengan oksigen menghasilkanair (H20) serta karbondioksi-da (C02). Namun, walau rasioperbandingan antara udara(oksigen) dan bensin (AFR/airtofuel ratio) sudah tepat,tetap saja masih ada sebagiandari bensin yang seolah-olahsembunyi dan lolos saat pros-es pembakaran berlangsungsehingga menyebabkan emisiHC pada ujung knalpot cukuptinggi.Pada kendaraan yang tidak

dilengkapi dengan catalyticconverter (CC), emisi HC yangdapat ditoleransi adalah 500ppm, sedangkan pada kenda-raan yang dilengkapi CCemisiHC yang dapat ditoleransihin a50 m.

EmisiHCEmisi HC dapat ditekan de-

ngan 'memberikan tambahanpanas dan oksigen di luar ru-ang bakar untuk menuntaskanproses pembakaran. Proses in-jeksi oksigen tepat setelah ex-haust port akan menekan emi-si HC secara drastis. Apabilaemisi HC tinggi, dimungkin-kan ada ketidaktepatan AFR(dikatakan AFR terlalu kaya).Emisi karbon monoksi-

da (CO)Karbon monoksida (CO)

adalah gas yang relatif tidakstabil dan cenderung bereaksidengan unsur lain. Karbonmonoksida dapat diubah men-jadi C02 dengan sedikit tam-bahan oksigen dan panas. Saat

mesin bekerja dengan AFRyang tepat, emisi COpadaujung knalpot berkisar 0,5persen sampai 1persen untukmesin yang dilengkapi dengansistem injeksi, atau sekitar 2,5persen untuk mesin yangmasih menggunakan karbura-tor.Apabila AFR terlalu kaya

maka emisi CO akan naik se-cara drastis. Tingginya emisiCO bisa diindikasikan denganadanya masalah padainjection, sensor suhu mesinyang tidak normal atau air fil-ter yang kotor. KeberadaanCO di udara dalam konsen-trasi tinggi dapat terisap, ke-mudian terikat dengan hemo-globin yang lebih kuat diband-ingkan dengan ikatan oksigen,membentuk karboksihemoglo-bin (COHb). Hal ini dapatmenyebabkan terhambatnyapasokan oksigen ke jaringantubuh memengaruhi kerja jan-tung (sistem kardiovaskuler),sistem saraf pusat, jugaberpen aruh terhadap janin.

Kliping Humas Unpad 2010

Emisikarbon(C02)Konsentrasi CO, menun-

jukkan secara lan ung statusproses pembakar di ruangbakar. Saat AFR ada padaangka ideal, emisi 02 berk-isar antara 12per sampai15 persen. Apabila R terlalukaya maka emisi 2 akan tu-run drastis.C02 sebenarnya

yang sudah sejakcara alamiah bandi udara. Dahulumenduduki tempagas pencemar uda . Namun,karena penggunaai bahanbakar yang berlebi an terjadisetiap tahunnya, b lk dari gasbuang kendaraan rmotormaupun dari indu . danrumah tangga, CO muJaimenjadi perhatian arapeneliti lingkung, •...C_0_2_--i

l

Page 2: 2 3 4 6 7 oMar OApr OMei OJun OJul .Ags OSep OOkt ONov …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/08/pikiranrakyat...Jika pembakarannya berlangsung sempurna, ikatan hidrokarbon

~~...",.,..".,P~i_kiranRakyato Senin 0 Se/a"~:;;-ii7a"';:-""i"'S"'''''''''''O~'''J'''um'''''at"''''''=~0~"""''''\ S••a•••b""tU•••••=O~·""""M•••in•••g.:;g::u====:;;::'CJY

1 2 3 4 ~ 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1517 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30o Jan-C) Peb---0 Mar C)Apr 0 Mei () Jun () Jul • Ag--s--:O::::-S-e-p-n-=,_o--O-k-t-O=-_-N-o-v--

dalam konsentrasi tinggicukup berpengaruh terhadapudara.Pengaruh C02 disebut efek

rumah kaca yakni C02 di at-mosfer dapat menyerap energipanas dan menghalangi jalan-nya energi panas tersebut dariatmosfer ke permukaan yanglebih tinggi. Keadaan inimenyebabkan meningkatnyasuhu rata-rata di permukaanbumi dan dapat mengaki-batkan meningginya per-mukaan air laut karenamelelehnya gunung-gunung esyang pada akhirnya akan men-gubah berbagai siklus di bumiini.

Emisi oksigen (02)Konsentrasi oksigen pada

gas buang berbanding terbalikdengan konsentrasi C02. .Un-tuk mendapatkan proses pem-bakaran yang sempurna makakadar oksigen yang masuk keruang bakar harus mencukupiuntuk setiap molekulhidrokarbon (bensin).Dalam ruang bakar, campu-

ran udara (oksigen) danbensin (HC) dapat terbakarsempurna jika bentuk dari ru-ang bakar tersebut me-lengkung secara sempurna,untuk memungkinkanmolekul bensin dan molekuludara bertemu dengan mudahagar mencapai titik reaksiyang sempurna. Namun dis-ayangkan, ruang bakar tidakdapat melengkung sempurnasehingga memungkinkanmolekul bensin seolah-olah"sembunyi" dari molekul oksi-gen dan meyebabkan pem-bakaran tidak sempurna.Normalnya, konsentrasi ok-

sigen pada gas buang adalahsekitar 1,2 persen atau bahkano persen. Akan tetapi, kitaharus hati-hati jika konsen-trasi oksigen mencapai 0persen. Ini menunjukkan bah-wa oksigen dapat terpakai se-

mua dalam proses pembaka-ran, ini berarti AFR kaya. Kon-disi demikian dapat menye-babkan tingginya emisi CO.

Emisi senyawa NOxWalaupun dalam uji emisi

gas NOxjarang diukur, tetapidalam pencemaran udarasenyawa NOx ini cukup ber-peran. Senyawa NOx terben-tuk antara nitrogen (N2 diudara mencapai 78 persenbagian udara) dan oksigen.Dalam kondisi normal, nit-rogen adalah gas inert yangamat stabil yang tidak akanberikatan dengan un sur lain.Akan tetapi, dalam kondisisuhu tinggi dan tekanan tinggidalam ruang bakar, nitrogenakan memecah ikatannya danberikatan dengan oksigen.Senyawa NOx ini sangat

tidak stabil dan bila terlepaske udara bebas akan berikatandengan oksigen untuk mem-bentuk N02. Senyawa ini am-at beracun dan bila terkena airakan terbentuk asam nitrat.Tingginya konsentrasi se-

nyawa NOx disebabkan tinggi-nya konsentrasi oksigen dantingginya suhu ruang bakar.Untuk menjaga agar konsen-trasi NOx tidak tinggi makaperlu kontrol secara tepat ter-hadap AFR dan suhu ruangbakar.Tumpukan kerak karbon

yang berada di ruang bakar ju-ga akan meningkatkan kom-presi mesin dan dapat menim-bulkan titik panas sehinggameningkatkan kadar NOx.Jadi, lewat uji emisi kita da-

pat mengetahui keadaan me-sin kendaraan kita. Mengeta-hui keadaan mesin sama arti-nya dengan menjaga kesela-matan dalam berkenda-raan.***

Y.ZakiahA., S.Si., alum-nus FMIPA Universitas, Padjadjaran.

Kliping Humas Unpad 2010