2 3 --------=-----=-omar oapr mei jun jul ags erlu pengawa...

1
o Sablu --~--~~-------- 12 13 27 28 ·Pikiran Rakyat o Senin 23 17 18 19 '";,, OJan OPeb o Selasa 0 Rabu Kamis 0 Jumal ·-4-=--5-.--6--=-7 0-9--- 10 11 20 21 22 23 24 25 26 --------=-----=- o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags o Minggu 14 15 29 30 31 Sep OOkt ONov ODes . erlu PengaWa$an L~bih Kart-at I ,,K AMI bingung karena usaha yang kami jalankan menemui banyak kendala di lapangan yang berujung bangkrutnya usaha. Akhimya, karena tidak tahu lagi mesti berbuar apa, kami tutup saja usahanya. Sementara uang sisa kami bagi-bagi." Demikian diungkapkan salah seorang mahasiswa yang mengaku menggunakan dana hibah untuk kepentingan priba- di kepada Kampus. Lebih lanjut dia mengakui bahwa mereka cukup menuliskan laporan keuangan fiktif dengan kesimpulan bahwa usaha mereka bangkrut dan mengalami kerugian, Ahmad Zaelani dari komunitas Padjadjaran Intelectual Re- search mengatakan bahwa banyak di antara temannya yang melakukan hal demikian. "Jadi, mereka tidak menjalankan usulan mereka dalam tataran riil setelah mendapat dana. Atau meieka memang hanya ingin mendapatkan uangnya karena Dikti tidak me- nuntut apa pun setelah dana itu dicairkan," ujamya. Haris Maulana, alumnus Fakultas Pertanian Unpad menga- takan bahwa dia pemah tiga kali mendapatkan dana hibah. Dana tersebut digunakannya untuk bisnis (rnenjalankan apa yang tertulis di proposal pengajuan dana) dan sebagian lain untuk biaya hidup. "Biaya hidup ini tidak saya arnbil begitu saja dari dana yang ada. Akan tetapi, diperhitungkan sebagai gaji/upah karena saya juga menjalankan usaha. Karena bagaimanapun, asas profesionalisme dalam bisnis itu mesti ada. Hal itu pun saya cantumkan di laporan kema- juan usaha, " ujamya. --------====-~ Secara pribadi, Haris Maulana mengaku bahwa godaan untuk meng- gunakan dana itu pasti ada. Bahkan, menurut pengakuannya, teman-te- mannya banyak yang melakukan hal tersebut. ~~~--~--~~~====~~ "Akan tetapi, saya tidak sepakat dengan itu. Karena itu penyalahgunaan, itu korupsi. Dikti juga mesti tegas kalau dana yang dihibahkan itu disalahgunakan," tambahnya. Menurut konsultan bisnis, Tony Raharjo, S.LP., hibah yang diterima sebesar Rp 8 juta terhifung cukup besar untuk menjalankan usaha skala kecil. Mestinya dana tersebut bisa diputar dan mendatangkan hasil yang baik, Namun, tentang penyelewengan dana, Tony Raharjo mengatakan bahwa di samping niat awal yang mungkin hanya me ginginkan uangnya, mahasiswa tidak paham atau sedikir ilmu yang dimilikinya tentang bisnis. "Mestinya, di samping mahir membuat pr posal penga- juan dana, mahasiswa juga mesti dibekali dengan ilmu bis- nis. Dengan demikian, mereka jadi tahu apa saja yang bakal ditemui ketika menjalankan usahanya," tuturnya. Secara sederhana, alur PKM adalah pengajuan proposal ke pihak fakultas kemudian ke universitas. Kalau 1010s,akan mendapat hibah, berlanjut ke monev (monitoring and evalua- tion), dan Pimnas. "Hanya sampai sana, tidak ada lagi monitoring. Harusnya, Dikti melakukan pemantauan terus perkembangan finalis yang sampai Pimnas, Supaya hasil dari PKM tersebut bisa diaplikasikan ke masyarakat, bukan hanya ajang lomba," ka- ta tfaris Maulana. *** Fatih Zam kampus_pr®yahoo.com Kliplng Humas {lnpad 2011 --

Upload: others

Post on 08-Oct-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 3 --------=-----=-oMar OApr Mei Jun Jul Ags erlu PengaWa ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/09/pikiranrakyat-20110908... · takan bahwa dia pemah tiga kali mendapatkan

o Sablu --~--~~--------12 13

27 28

·Pikiran Rakyato Senin2 3

17 18 19'";,, OJan OPeb

o Selasa 0 Rabu • Kamis 0 Jumal·-4-=--5-.--6--=-70-9--- 10 11

20 21 22 23 24 25 26--------=-----=-oMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags

o Minggu

14 1529 30 31

• Sep OOkt ONov ODes .

erlu PengaWa$an L~bihKart-atI

,,K AMI bingung karena usaha yang kami jalankanmenemui banyak kendala di lapangan yangberujung bangkrutnya usaha. Akhimya, karena

tidak tahu lagi mesti berbuar apa, kami tutup saja usahanya.Sementara uang sisa kami bagi-bagi."

Demikian diungkapkan salah seorang mahasiswa yangmengaku menggunakan dana hibah untuk kepentingan priba-di kepada Kampus. Lebih lanjut dia mengakui bahwa merekacukup menuliskan laporan keuangan fiktif dengan kesimpulanbahwa usaha mereka bangkrut dan mengalami kerugian,

Ahmad Zaelani dari komunitas Padjadjaran Intelectual Re-search mengatakan bahwa banyak di antara temannya yangmelakukan hal demikian.

"Jadi, mereka tidak menjalankan usulan mereka dalamtataran riil setelah mendapat dana. Atau meieka memanghanya ingin mendapatkan uangnya karena Dikti tidak me-nuntut apa pun setelah dana itu dicairkan," ujamya.

Haris Maulana, alumnus Fakultas Pertanian Unpad menga-takan bahwa dia pemah tiga kali mendapatkan dana hibah.Dana tersebut digunakannya untuk bisnis (rnenjalankan apayang tertulis di proposal pengajuan dana) dan sebagian lainuntuk biaya hidup.

"Biaya hidup ini tidak saya arnbil begitu saja dari dana yangada. Akan tetapi, diperhitungkan sebagai gaji/upah karena sayajuga menjalankan usaha. Karena bagaimanapun, asas profesionalismedalam bisnis itu mesti ada. Hal itu pun saya cantumkan di laporan kema-juan usaha, " ujamya.--------====-~

Secara pribadi, Haris Maulana mengaku bahwa godaan untuk meng-gunakan dana itu pasti ada. Bahkan, menurut pengakuannya, teman-te-mannya banyak yang melakukan hal tersebut.~~~--~--~~~====~~

"Akan tetapi, saya tidak sepakat dengan itu. Karena itupenyalahgunaan, itu korupsi. Dikti juga mesti tegas kalaudana yang dihibahkan itu disalahgunakan," tambahnya.

Menurut konsultan bisnis, Tony Raharjo, S.LP., hibahyang diterima sebesar Rp 8 juta terhifung cukup besar untukmenjalankan usaha skala kecil. Mestinya dana tersebut bisadiputar dan mendatangkan hasil yang baik, Namun, tentangpenyelewengan dana, Tony Raharjo mengatakan bahwa disamping niat awal yang mungkin hanya me ginginkanuangnya, mahasiswa tidak paham atau sedikir ilmu yangdimilikinya tentang bisnis.

"Mestinya, di samping mahir membuat pr posal penga-juan dana, mahasiswa juga mesti dibekali dengan ilmu bis-nis. Dengan demikian, mereka jadi tahu apa saja yang bakalditemui ketika menjalankan usahanya," tuturnya.

Secara sederhana, alur PKM adalah pengajuan proposalke pihak fakultas kemudian ke universitas. Kalau 1010s,akanmendapat hibah, berlanjut ke monev (monitoring and evalua-tion), dan Pimnas.

"Hanya sampai sana, tidak ada lagi monitoring. Harusnya,Dikti melakukan pemantauan terus perkembangan finalisyang sampai Pimnas, Supaya hasil dari PKM tersebut bisadiaplikasikan ke masyarakat, bukan hanya ajang lomba," ka-

ta tfaris Maulana. ***

Fatih Zamkampus_pr®yahoo.com

Kliplng Humas {lnpad 2011 --