judul laporan menyesuaikan dengan ...staff.unila.ac.id/.../files/2011/11/template-laporan.docx ·...
Post on 05-May-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Judul dibuat Menyesuaikan dengan perlakuan yang dicobakan oleh setiap kelompok
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG2014
Gambar diambil dari kolam masing masing kelompok dengan memilih gambar terbaik.
Ukuran gambar 7 x 14 cm.
Jika gambar sudah diganti maka teksbox ini wajib di delete
LAPORAN PRAKTIKUMREKAYASA DAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PERAIRAN
Oleh :
Nama
Npm
RINGKASANBagian ini berisikan ringkasan mengapa penelitian dilakukan, waktu dan tempat pelaksanaan, hasil yang diperoleh dan kesimpulan
PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang mengapa praktikum dilakukan,
mengapa tema tersebut yang dipilih. Bagian ini juga dilengkapai dengan pustaka yang
disitasi dari jurnal terbaru (maksimal lima tahun ke belakang dengan jumlah minimum
20 jurnal). Selain itu pada bagian ini juga menjelaskan hubungan antara berbagai
macam faktor terhadap parameter yang diamati. Bagian ini juga mereview penelitian
yang telah dilakukan yang berhubungan atau sejenis dengan tema praktikum. Bagian ini
juga mencerminkan latar belakang permasalahan sehingga tema praktimum ini dipilih,
juga menceritakan bagaimana tema praktikum dapat mengatasai atau menjadi solusi
permasalahan yang diangkat. Bagian ini juga menerangakan tujuan mengapa tema
praktikum ini dipilih.
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang mengapa praktikum dilakukan,
mengapa tema tersebut yang dipilih. Bagian ini juga dilengkapai dengan pustaka yang
disitasi dari jurnal terbaru (maksimal lima tahun ke belakang dengan jumlah minimum
20 jurnal). Selain itu pada bagian ini juga menjelaskan hubungan antara berbagai
macam faktor terhadap parameter yang diamati. Bagian ini juga mereview penelitian
yang telah dilakukan yang berhubungan atau sejenis dengan tema praktikum. Bagian ini
juga mencerminkan latar belakang permasalahan sehingga tema praktimum ini dipilih,
juga menceritakan bagaimana tema praktikum dapat mengatasai atau menjadi solusi
permasalahan yang diangkat. Bagian ini juga menerangakan tujuan mengapa tema
praktikum ini dipilih.
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang mengapa praktikum dilakukan,
mengapa tema tersebut yang dipilih. Bagian ini juga dilengkapai dengan pustaka yang
disitasi dari jurnal terbaru (maksimal lima tahun ke belakang dengan jumlah minimum
20 jurnal). Selain itu pada bagian ini juga menjelaskan hubungan antara berbagai
macam faktor terhadap parameter yang diamati. Bagian ini juga mereview penelitian
yang telah dilakukan yang berhubungan atau sejenis dengan tema praktikum. Bagian ini
juga mencerminkan latar belakang permasalahan sehingga tema praktimum ini dipilih,
juga menceritakan bagaimana tema praktikum dapat mengatasai atau menjadi solusi
permasalahan yang diangkat. Bagian ini juga menerangakan tujuan mengapa tema
praktikum ini dipilih.
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang mengapa praktikum dilakukan,
mengapa tema tersebut yang dipilih. Bagian ini juga dilengkapai dengan pustaka yang
disitasi dari jurnal terbaru (maksimal lima tahun ke belakang dengan jumlah minimum
20 jurnal). Selain itu pada bagian ini juga menjelaskan hubungan antara berbagai
macam faktor terhadap parameter yang diamati. Bagian ini juga mereview penelitian
yang telah dilakukan yang berhubungan atau sejenis dengan tema praktikum. Bagian ini
juga mencerminkan latar belakang permasalahan sehingga tema praktimum ini dipilih,
juga menceritakan bagaimana tema praktikum dapat mengatasai atau menjadi solusi
permasalahan yang diangkat. Bagian ini juga menerangakan tujuan mengapa tema
praktikum ini dipilih.
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang mengapa praktikum dilakukan,
mengapa tema tersebut yang dipilih. Bagian ini juga dilengkapai dengan pustaka yang
disitasi dari jurnal terbaru (maksimal lima tahun ke belakang dengan jumlah minimum
20 jurnal). Selain itu pada bagian ini juga menjelaskan hubungan antara berbagai
macam faktor terhadap parameter yang diamati. Bagian ini juga mereview penelitian
yang telah dilakukan yang berhubungan atau sejenis dengan tema praktikum. Bagian ini
juga mencerminkan latar belakang permasalahan sehingga tema praktimum ini dipilih,
juga menceritakan bagaimana tema praktikum dapat mengatasai atau menjadi solusi
permasalahan yang diangkat. Bagian ini juga menerangakan tujuan mengapa tema
praktikum ini dipilih.
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang mengapa praktikum dilakukan,
mengapa tema tersebut yang dipilih. Bagian ini juga dilengkapai dengan pustaka yang
disitasi dari jurnal terbaru (maksimal lima tahun ke belakang dengan jumlah minimum
20 jurnal). Selain itu pada bagian ini juga menjelaskan hubungan antara berbagai
macam faktor terhadap parameter yang diamati. Bagian ini juga mereview penelitian
yang telah dilakukan yang berhubungan atau sejenis dengan tema praktikum. Bagian ini
juga mencerminkan latar belakang permasalahan sehingga tema praktimum ini dipilih,
juga menceritakan bagaimana tema praktikum dapat mengatasai atau menjadi solusi
permasalahan yang diangkat. Bagian ini juga menerangakan tujuan mengapa tema
praktikum ini dipilih.
MATERI DAN METODEBagian ini menjelasakan secara singkat, padat dan jelas kapan praktikum
dilaksanakan, tempat dilaksanakan praktikum.
Paragraf ini menjelaskan alat dan bahan yang dipergunakan selama praktikum
secara ringkas dan jelas, perlakuan apa yang diberikan, berapa banyak bahan yang
dipergunakan ( ikan, sayuran dsb). Secara singkat bagian ini menerangkan rancangan
percobaan yang dilakukan.
Paragraf ini menjelaskan tahapan praktikum mulai dari persiapan alat dan
bahan, tahapan kerja yang dilakukan, desian wadah secara ringkat runtun dan jelas.
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan parameter biologi ikan yang meliputi
kelangsungan hidup (SR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), rasio konversi pakan
(FCR), pertumbuhan bobot mutlak dan hasil produksi dihitung dari jumlah pakan
dan bobot selama pemeliharaan, serta biomasa tanaman.
Pengukuran biologi ikan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan jumlah sampel
25 ekor dari setiap kolam, terdiri dari kelangsungan hidup (SR), laju pertumbuhan
spesifik (SGR), konversi pakan (FCR) dan pertumbuhan bobot mutlak sedangkan
parameter hasil produksi dilakukan pada akhir penelitian.
Untuk mengetahui tingkat kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan (survival rate/SR) digunakan Persamaan (Effendi, 2004):
SR= NtNo
x100 %
Keterangan: SR : Kelangsungan hidup/Survival Rate
(%) Nt : Jumlah benih ikan akhir/panen (ekor)
No : Jumlah benih ikan awal/penebaran (ekor).
Pertumbuhan bobot mutlak adalah selisih bobot total tubuh ikan pada
akhir pemeliharaan dan awal pemeliharaan, dirumuskan sebagai berikut (Effendi,
2004):
Wm=Wt−Wo
Keterangan : Wm : Bobot mutlak ikan (g)
Wt
W0
: Bobot rata-rata ikan pada saat akhir (g)
: Bobot rata-rata ikan pada saat awal (g)
Menurut Effendy (2004), Feed Convertion Ratio adalah suatu ukuran
yang menyatakan ratio jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg ikan
kultur, dirumuskan sebagai berikut:
FCR= F(bt+Bd )−Bo
FCR : Food Convertion
Ratio.
Bo : Biomassa ikan pada saat awal
(g) Bt : Biomassa ikan pada saat
akhir (g) Bd : Biomassa ikan mati (g)
F :Jumlah pakan yang dikonsumsi
Untuk mengetahui laju pertumbuhan spesifik digunakan persamaan
(Huisman, 1979):
SGR=[ t√ WtWo
−1] x 100 %
Keterangan :
SGR : Laju pertumbuhan spesifik (Spesific Growth Rate)
(%/hari) Wt : Bobot rata-rata ikan pada saat akhir (g)
W0 : Bobot rata-rata ikan pada saat awal (g)
t : Masa pemeliharaan (hari)
Hasil produksi biomass ikan dan kerang yang dipanen dihitung dengan
menggunakan rumus Effendi (2004) :
P=W x N
Keterangan : P :
Produksi
W : Bobot rata-rata
N : Jumlah populasi
Sedangkan produksi biomasa tanaman dihitung dengan persamaan:
P=W p x H
Keterangan : P : Produksi Tanaman
Wp : Berat Biomasa Tanaman setiap panen
N : Jumlah Pemanenan selama pemeliharaan
Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian ditabulasi dan dianalisis
menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2007.
HASIL DAN PEMBAHASANBagian ini menampilkan hasil yang diperoleh berdasarkan metode analisis data. Bentuk
penyajian data harus didasarkan pada ketepatan cara penyajian agar dapat dimengerti
dengan mudah oleh pembaca.
Category 1 Category 2 Category 3 Category 40123456
Chart Title
Series 1 Series 2 Series 3
Hasil yang disajikan langsung dibahas mengapa hasil yang diperoleh seperti hasil yang
dieroleh, apa saja faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana menurut literatur yang
dapat memperkuat alasan pembahasan. Penyajian hasil dilakukan sesuai urutan pada
bagian data di metode. Pembahasan dibuat setiap kali hasil disajikan, atau hasil dan
pembahasan digabungkan atau tidak dipisah.
Bagian ini menampilkan hasil yang diperoleh berdasarkan metode analisis data. Bentuk
penyajian data harus didasarkan pada ketepatan cara penyajian agar dapat dimengerti
dengan mudah oleh pembaca.
Category 1 Category 2 Category 3 Category 40123456
Chart Title
Series 1 Series 2 Series 3
Hasil yang disajikan langsung dibahas mengapa hasil yang diperoleh seperti hasil yang
dieroleh, apa saja faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana menurut literatur yang
dapat memperkuat alasan pembahasan. Penyajian hasil dilakukan sesuai urutan pada
bagian data di metode. Pembahasan dibuat setiap kali hasil disajikan, atau hasil dan
pembahasan digabungkan atau tidak dipisah.
Bagian ini menampilkan hasil yang diperoleh berdasarkan metode analisis data. Bentuk
penyajian data harus didasarkan pada ketepatan cara penyajian agar dapat dimengerti
dengan mudah oleh pembaca.
Category 1 Category 2 Category 3 Category 40123456
Chart Title
Series 1 Series 2 Series 3
Hasil yang disajikan langsung dibahas mengapa hasil yang diperoleh seperti hasil yang
dieroleh, apa saja faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana menurut literatur yang
dapat memperkuat alasan pembahasan. Penyajian hasil dilakukan sesuai urutan pada
bagian data di metode. Pembahasan dibuat setiap kali hasil disajikan, atau hasil dan
pembahasan digabungkan atau tidak dipisah.
Bagian ini menampilkan hasil yang diperoleh berdasarkan metode analisis data. Bentuk
penyajian data harus didasarkan pada ketepatan cara penyajian agar dapat dimengerti
dengan mudah oleh pembaca.
Category 1 Category 2 Category 3 Category 40123456
Chart Title
Series 1 Series 2 Series 3
Hasil yang disajikan langsung dibahas mengapa hasil yang diperoleh seperti hasil yang
dieroleh, apa saja faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana menurut literatur yang
dapat memperkuat alasan pembahasan. Penyajian hasil dilakukan sesuai urutan pada
bagian data di metode. Pembahasan dibuat setiap kali hasil disajikan, atau hasil dan
pembahasan digabungkan atau tidak dipisah.
Bagian ini menampilkan hasil yang diperoleh berdasarkan metode analisis data. Bentuk
penyajian data harus didasarkan pada ketepatan cara penyajian agar dapat dimengerti
dengan mudah oleh pembaca.
Category 1 Category 2 Category 3 Category 40123456
Chart Title
Series 1 Series 2 Series 3
Hasil yang disajikan langsung dibahas mengapa hasil yang diperoleh seperti hasil yang
dieroleh, apa saja faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana menurut literatur yang
dapat memperkuat alasan pembahasan. Penyajian hasil dilakukan sesuai urutan pada
bagian data di metode. Pembahasan dibuat setiap kali hasil disajikan, atau hasil dan
pembahasan digabungkan atau tidak dipisah.
Bagian ini menampilkan hasil yang diperoleh berdasarkan metode analisis data. Bentuk
penyajian data harus didasarkan pada ketepatan cara penyajian agar dapat dimengerti
dengan mudah oleh pembaca.
Category 1 Category 2 Category 3 Category 40123456
Chart Title
Series 1 Series 2 Series 3
Hasil yang disajikan langsung dibahas mengapa hasil yang diperoleh seperti hasil yang
dieroleh, apa saja faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana menurut literatur yang
dapat memperkuat alasan pembahasan. Penyajian hasil dilakukan sesuai urutan pada
bagian data di metode. Pembahasan dibuat setiap kali hasil disajikan, atau hasil dan
pembahasan digabungkan atau tidak dipisah.
SIMPULANBagian ini berisikan kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan praktikum
ini. Kesimpulan yang diambil mengacu pada tujuan yang ditetapkan di bagian
pendahuluan, atau dengan kata lain simpulan ini merupakan jawaban dari tujuan.
PUSTAKA
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
Nasfhfgfuha, J. S. 2009. Dghsdaauhfaksfn7uw Rvefjknksdvihuvasdffudvv Dasfkoajifjiasfas Cdjfijsdijfksafndsjfusdif Snknkdnfdshfuhds Aufhsdfnkdskfisd Wjfihsd Fifisjfojsdihfijdfsd. Kjsdkfhjsdfksd. II(4):205 – 225.
Safasdfhas, H. K and G. Y. hgafsfasffkajf. 2012. Ljsdfhjasdhj hfjhdsjf uhfasdhf hfhdsgfhsd hasdfyefh huhdd uhfsdfuhsd hjdshf. Jshdkaldjsghsjklsd. New York. 3000p
Sfjhsafga, G. U. T., H. R. T. jfsjdhfjshfjk, G. Jhfshhfs, R.R. ngttykenk, and S. D. jhjhgbjg. 2014. Jkhhuhjksd hdssdsd sdjhgsjgsd gsdhgjsdhgjsd sdghsdhgjhsd sdhfjsdghjhd hgjsdhgjsd shjhgjsd kdghjhgsk. J. jdhgjhsdjghjsd. 8(2): 30 – 55.
top related