isolasi & koloni

Post on 02-Jan-2016

46 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ipt

TRANSCRIPT

ISOLASI & KOLONI KUMAN

CARA MELAKUKAN ISOLASI(MEMBIAK/MENANAM)

KUMANTujuan melihat/identifikasi koloni kuman untuk identifikasi

spesies kuman, memperbanyak jumlah kuman

serta mendapatkan biakan murni (pure culture)

Pada media cair : • mencelupkan 1 öse/sengkelit (inoculating loop) berisi kuman dalam spesimen/suspensi• dengan pipet tetes, diteteskan beberapa tetes (2-5 tetes) spesimen/suspensi kuman

Pada media padat :

1.Streak culture (metode goresan) Goresan-goresan dibuat sejajar tdk

bersentuhan supaya terjadi penipisan jumlah kuman,

sehingga diperoleh koloni-koloni terpisah (tdk

berhimpitan) untuk memudahkan identifikasi koloni kuman

2. Slant culture dengan membuat goresan-goresan pada

permukaan media padat di tabung (permukaannya dibuat miring) biakan miring

3. Stab culture (biakan tusuk) dengan cara menusukkan öse berisi kuman

secara tegak lurus pada media padat dalam tabung (misalnya media “agar tegak”)

4. Pour culture (biakan tuang)

biakan kuman yg dibuat dengan cara mencampurkan kuman yang akan dibiak ke dalam media agar yang belum membeku (suhunya tidak terlalu panas sehingga kuman tidak mati), kemudian campuran tersebut dituang ke dalam plat dan dibiarkan membeku (dingin)

• Setelah melakukan inokulasi (penanaman) dilanjutkan dgn inkubasi (pengeraman) dalam alat inkubator pada suhu yg sesuai (biasanya 37C) selama 18-24 jam (kuman aerob)

• Untuk kuman anaerob sebelum dimasukkan ke dalam inkubator, dimasukkan dahulu ke dalam “anaerob jar” (sungkup anaerob) untuk menciptakan suasana anaerob, karena kuman anaerob tdk dpt hidup pada suasana aerob (suasana yg terdpt oksigen)

KOLONI KUMAN

• Kuman pada media padat membentuk koloni

• Koloni kuman sekelompok/kumpulan kuman sebagai hasil pertumbuhan dan perkembangbiakan suatu kuman

• Koloni kuman dapat dilihat dan diamati berbeda bentuk dan sifatnya, tergantung jenis kumannya maka koloni kuman dapat digunakan untuk membantu identifikasi spesies kuman (langkah kedua)

Hal-hal yang diperhatikan dalam identifikasi koloni kuman :

1. ukuran/diameter koloni kuman dlm. mm2. bentuk koloni (bulat/menjalar/bersulam /tidak

teratur)3. penampang permukaan koloni

(cekung/cembung/datar)4. permukaan & tepi halus (Smooth = S) atau

kasar (Rough = R)5. mengkilap/buram (glossy/opaque)6. warna koloni (pigmen : putih/kekuningan /kuning

emas/ kehijauan/ ungu/merah)7. jernih atau keruh8. viskositas koloni : lunak seperti mentega, kering,

keras, berlendir/mukoid = M (koloni kuman yg punya

kapsul)

9. bila kuman tumbuh pd media agar darah zona hemolisis.

Jenis zona hemolisis :

> hemolisis (ada zona kehijauan di sekitar koloni) > hemolisis (ada zona hemolisis jernih transparan

di sekitar koloni)

> hemolisis gamma (tidak ada zona hemolisis di

sekitar koloni)

• Beberapa contoh koloni berpigmen : > koloni pigmen merah mis. Serratia marcesens > koloni pigmen ungu mis. Chromobacterium violaceum > koloni hijau mis. Pseudomonas aeruginosa > koloni kuning emas mis. Staphylococcus aureus > koloni putih mis. Staphylococcus epidermidis > koloni kuning kering mis. M. tuberculosis

S. marcesens P. aeruginosa S. aureusC. violaceum

• Beberapa contoh bentuk koloni kuman : > koloni menjalar mis. kuman Proteus vulgaris > koloni bersulam mis. kuman Bacillus mycoides > koloni mukoid mis. kuman Klebsiella pneumoniae > koloni jernih seperti titik-titik air, dgn zona hemolisis beta mis. Streptococcus pyogenes > koloni jernih dengan zona hemolisis alpha, mis. Streptococcus viridans

Koloni Bersulaman

Koloni mukoid Koloni menjalar Koloni rough

Koloni smooth (Staphylococcus)

Koloni smooth (Streptococcus)

Koloni S. aureus di MSA

top related